Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

25
PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG A. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN a. Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran. b. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester. c. Jumlah hari efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun pelajaran sebanyak 263 hari, dengan pembagian jumlah hari efektif pada semester 1 sebanyak 125 hari dan semester 2 sebanyak 138 hari. B. KEHADIRAN PESERTA DIDIK a. Peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk setiap tingkat. b. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran minimal 95% (6 hari) kehadiran dalam satu semester. c. Dalam satu semester setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran tatap muka sebanyak 53 Jam Pelajaran per minggu; d. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan ( di luar kelas ) sesuai karakteristik Mata pelajaran dan tuntutan Standar Isi setiap Mata Pelajaran. e. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas dihitung masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila mendapat dispensasi, di antaranya: a. Mengikuti lomba mewakili sekolah, Kecamatan, Kota, Propinsi maupun Negara. b. Mengikuti rapat OSIS c. Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS dan atau sekolah. d. Mengikuti lomba/pertandingan seni/olahraga dari lembaga resmi dengan dibuktikan dengan surat klubnya. e. Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program sekolah f. Persentase minimal kehadiran peserta didik digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti ulangan akhir semester (UAS) dan atau ulangan kenaikan kelas (UKK), kenaikan kelas, dan kelulusan. C. KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK 1. Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan karena : a. Sakit ( dibuktikan dengan surat keterangan dokter/pemberitahuan langsung orang tua/wali ) b. Izin ( didahului dengan permohonan orang tua ) c. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. d. Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran ( membolos ) dan atau tanpa keterangan yang sah. 2. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses pembelajaran karena sakit mengikuti ketentuan sbb. PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 1

description

Peraturan akademik SMA Negeri 3 Malang tahun pelajaran 2010/2011 disusun oleh Tim Pengembang Kurikulum SMAN 3 Malang periode 2010/2011.Wakasek KurikulumHariyanto

Transcript of Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

Page 1: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG

A. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN

a. Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam satu tahun pelajaran. b. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester. c. Jumlah hari efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam

satu tahun pelajaran sebanyak 263 hari, dengan pembagian jumlah hari efektif pada semester 1 sebanyak 125 hari dan semester 2 sebanyak 138 hari.

B. KEHADIRAN PESERTA DIDIK

a. Peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk setiap tingkat.

b. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran minimal 95% (6 hari) kehadiran dalam satu semester.

c. Dalam satu semester setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses pembelajaran tatap muka sebanyak 53 Jam Pelajaran per minggu;

d. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan ( di luar kelas ) sesuai karakteristik Mata pelajaran dan tuntutan Standar Isi setiap Mata Pelajaran.

e. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas dihitung masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila mendapat dispensasi, di antaranya: a. Mengikuti lomba mewakili sekolah, Kecamatan, Kota, Propinsi

maupun Negara. b. Mengikuti rapat OSIS c. Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh OSIS dan

atau sekolah. d. Mengikuti lomba/pertandingan seni/olahraga dari lembaga

resmi dengan dibuktikan dengan surat klubnya. e. Mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan program sekolah

f. Persentase minimal kehadiran peserta didik digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengikuti ulangan akhir semester (UAS) dan atau ulangan kenaikan kelas (UKK), kenaikan kelas, dan kelulusan.

C. KETIDAKHADIRAN PESERTA DIDIK 1. Ketidakhadiran peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran

dapat disebabkan karena : a. Sakit ( dibuktikan dengan surat keterangan

dokter/pemberitahuan langsung orang tua/wali ) b. Izin ( didahului dengan permohonan orang tua ) c. Ditugaskan oleh sekolah mengikuti kegiatan kurikuler dan

ekstrakurikuler. d. Sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran ( membolos )

dan atau tanpa keterangan yang sah.

2. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti proses pembelajaran karena sakit mengikuti ketentuan sbb.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 1

Page 2: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

a. Satu sampai tiga hari wajib mengirimkan surat izin yang diketahui oleh orang tua/wali

b. Lebih dari tiga hari atau rawat inap wajib mengirimkan surat izin yang diketahui oleh orang tua/wali dan dilampiri surat keterangan dokter.

3. Setiap guru mata pelajaran boleh memberikan tugas individu atau tugas kelompok kepada peserta didik dengan mempertimbangkan hal-hal sbb. a. Relevansi, urgensi, dan keterkaitannya dengan standar

kompetensi dan/atau dengan kompetensi dasar yang diajarkan pada semester itu.

b. Waktu, teknis penyelesaian, dan produk tugas yang harus dikumpulkan ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pendidik dan peserta didik.

D. KETENTUAN PELAKSANAN PENILAIAN

1. Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan melalui berbagai kegiatan ulangan, Ujian, dan Tugas Mandiri/Kelompok, yaitu dalam bentuk penugasan mandiri terstruktur dan penugasan mandiri tidak terstruktur.

2. Pengertian Ulangan, Ujian dan Sertifikasi Internasional.

a. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik;

b. Jenis ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan ulangan harian terprogram;

c. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar atau lebih;

d. Ulangan harian terprogram adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian standar kompetensi peserta didik yang tercantum dalam standar kompetensi lulusan. Cakupan ulangan ini meliputi seluruh standar kompetensi lulusan pada periode tersebut;

e. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut;

f. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut;

g. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 2

Page 3: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

h. Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan;

i. Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan;

j. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

k. Sertifikasi Internasional. Sertifikasi Internasional adalah ujian sertifikasi yang dilaksanakan oleh Cambridge International Examination (CIE) di centre SMA negeri 3 Malang pada level IGCSE (International General Certificate on Secondary Education), AS – level (Advanced Subsidiary level) dan A-level (Advanced level).

2. Pelaksanaan Ulangan Harian

a. Waktu dan teknis pelaksanaan ulangan harian 1) Ulangan harian dilaksanakan pada waktu pembelajaran

efektif oleh pendidik setelah menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar;

2) Pelaksanaan ulangan harian wajib diprogramkan oleh pendidik dalam program semester;

3) Pelaksanaan ulangan harian harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian, yaitu sahih (valid), obyektif, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematik, menggunakan acuan kriteria dan akuntabel;

4) Pelaksanaan ulangan harian dapat menggunakan berbagai teknik penilaian, yaitu tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik;

5) Hasil ulangan harian dilaporkan kepada satuan pendidikan dan peserta didik maksimum 4 hari setelah pelaksanaan;

6) Analisis hasil ulangan harian dipergunakan untuk menentukan program remedial dan pengayaan.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 3

Page 4: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

b. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan harian karena alasan tertentu, dapat mengikuti ulangan harian susulan di luar jam pembelajaran tatap muka dengan teknik penilaian yang sama dengan ulangan harian utama.

3. Pelaksanaan Ulangan Harian Terprogram

a. Waktu dan teknis pelaksanaan ulangan harian terprogram 1) Ulangan harian terprogram dilaksanakan setiap hari

Sabtu yang penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan, dilaksanakan oleh pendidik yang di bawah koordinasi musyawarah guru matapelajaran (MGMP) satuan pendidikan;

2) Pelaksanaan ulangan harian terprogram harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian, yaitu sahih (valid), obyektif, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematik, menggunakan acuan kriteria dan akuntabel;

3) Cakupan ulangan harian terprogram adalah seluruh standar kompetensi lulusan yang telah ditempuh oleh peserta didik pada periode tersebut;

4) Pelaksanaan ulangan harian terprogram menggunakan berbagai teknik penilaian tes obyektif;

5) Hasil ulangan harian terprogram dilaporkan kepada satuan pendidikan dan peserta didik maksimum 1 hari setelah pelaksanaan;

6) Analisis hasil hasil ulangan harian terprogram dipergunakan untuk menentukan program pembimbingan peserta didik dalam menghadapi ujian nasional;

7) Nilai ulangan harian terprogram dimasukkan dalam pengolahan nilai tugas individu;

8) Ulangan Harian Terprogram tidak ada program remidial. b. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan harian

terprogram karena alasan tertentu, dapat mengikuti ulangan harian terprogram susulan yang waktu pelaksanaannya diatur oleh satuan pendidikan.

4. Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester

a. Waktu dan teknis pelaksanaan tengah semester 1) Pelaksanaan ulangan tengah semester adalah setelah

proses pembelajaran berlangsung 8 -9 minggu sesuai dengan kalender akademik yang diprogramkan oleh satuan pendidikan;

2) Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan dengan membentuk panitia ulangan tengah semester yang ditetapkan apada awal tahun pelajaran;

3) Cakupan ulangan tengah semester adalah seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada periode tersebut;

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 4

Page 5: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

4) Hasil analisis ulangan tengah semester dipergunakan pendidik untuk perbaikan proses pembelajaran pada tengah semester berikutnya;

5) Hasil ulangan tengah semester dilaporkan pendidik kepada satuan pendidikan dan orangtua peserta didik bersama seluruh nilai ulangan harian, tugas, ulangan harian terprogram pada periode tersebut dalam bentuk laporan hasil belajar tengah semester.

6) Ulangan tengah semester tidak ada program remidial. b. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan tengah semester

karena alasan tertentu, dapat mengikuti ulangan tengah semester susulan yang penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan.

5. Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester

a. Waktu dan teknis pelaksanaan akhir semester 1) Pelaksanaan ulangan akhir semester pada akhir semester

ganjil sesuai dengan kalender akademik yang diprogramkan oleh satuan pendidikan;

2) Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan dengan membentuk panitia ulangan akhir semester yang ditetapkan pada awal tahun pelajaran;

3) Cakupan ulangan akhir semester adalah seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada semester tersebut;

4) Hasil analisis ulangan akhir semester dipergunakan pendidik dan satuan pendidikan untuk perbaikan proses pembelajaran pada semester berikutnya;

5) Hasil ulangan akhir semester dilaporkan pendidik kepada orangtua peserta didik dalam bentuk laporan hasil belajar setelah diolah menghasilkan nilai akhir

6) Setiap peserta didik wajib mengikuti ulangan akhir semester setelah dinyatakan memenuhi persyaratannya oleh sekolah.

7) Ulangan akhir semester tidak ada program remidial.

b. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan akhir semester karena alasan tertentu, dapat mengikuti ulangan akhir semester susulan yang penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan.

6. Pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas

a. Waktu dan teknis pelaksanaan kenaikan kelas 1) Pelaksanaan ulangan kenaikan pada akhir semester

genap sesuai dengan kalender akademik yang diprogramkan oleh satuan pendidikan;

2) Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan dengan

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 5

Page 6: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

3) Cakupan ulangan kenaikan kelas adalah seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada semester tersebut;

4) Hasil analisis ulangan kenaikan kelas dipergunakan pendidik dan satuan pendidikan untuk perbaikan proses pembelajaran pada tahun pelajaran berikutnya;

5) Hasil ulangan kenaikan kelas dilaporkan pendidik kepada orang tua peserta didik dalam bentuk laporan hasil belajar setelah diolah menghasilkan nilai akhir

6) Setiap peserta didik wajib mengikuti ulangan kenaikan kelas setelah dinyatakan memenuhi persyaratannya oleh sekolah.

7) Ulangan kenaikan kelas tidak ada program remidial.

b. Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan kenaikan kelas karena alasan tertentu, dapat mengikuti ulangan kenaikan kelas susulan yang penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan.

7. Pelaksanaan Ujian Sekolah

a. Waktu dan teknis pelaksanaan ujian sekolah 1) Waktu pelaksanaan sekolah adalah pada akhir tahun

akademik sesuai kalender pendidikan satuan pendidikan;

2) Ujian sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan membentuk panitia ujian sekolah yang ditetapkan pada awal tahun akademik;

3) Cakupan ujian sekolah adalah seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional;

4) Hasil analisis ujian sekolah dipergunakan pendidik dan satuan pendidikan untuk perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan pada tahun pelajaran berikutnya;

5) Hasil ujian sekolah dilaporkan satuan pendidikan kepada orangtua peserta didik dalam bentuk surat keterangan hasil ujian (SKHU);

6) Hasil ujian sekolah digunakan sebagai salah satu kriteria kelulusan yang telah dirumuskan oleh satuan pendidikan.

b. Persyaratan untuk mengikuti ujian sekolah adalah 1)

memenuhi persentasi minimal kehadiran peserta didik; 2) mempunyai nilai hasil belajar lengkap dari semester 1 sampai dengan semester terakhir; 3) terdaftar sebagai nominator peserta ujian sekolah; dan 4) memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara dengan ijazah satuan pendidikan yang lebih rendah;

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 6

Page 7: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

c. Peserta didik yang tidak mengikuti ujian sekolah karena alasan tertentu, dapat mengikuti ujian sekolah susulan yang penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan.

8. Pelaksanaan Ujian Nasional

a. Waktu dan teknis pelaksanaan ujian nasional 1) Waktu pelaksanaan ujian nasional adalah sesuai dengan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang ujian nasional dan POS ujian nasional;

2) Ujian nasional diselenggarakan oleh pemerintah sesuai dengan POS ujian nasional;

3) Cakupan ujian nasional adalah seluruh indikator yang mempresentasikan seluruh standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan Nasional;

4) Hasil analisis ujian nasional dipergunakan pendidik dan satuan pendidikan untuk perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan pada tahun pelajaran berikutnya;

5) Hasil ujian nasional dilaporkan pemerintah kepada orangtua peserta didik sesuai dengan POS ujian nasional;

6) Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu kriteria kelulusan yang telah dirumuskan oleh satuan pendidikan.

b. Persyaratan peserta dapat mengikuti ujian nasional adalah

1) memenuhi persentasi minimal kehadiran; 2) mempunyai nilai hasil belajar lengkap mulai dari semester satu sampai dengan semester terakhir; 3) terdaftar sebagai nominator peserta ujian nasional;4) dan memiliki ijazah atau surat keterangan yang setara dengan ijazah satuan endidikan yang lebih rendah.

c. Peserta didik yang tidak mengikuti ujian nasional karena alasan tertentu, dapat mengikuti ujian nasional susulan yang penjadwalannya diatur oleh pemerintah sesuai dengan POS ujian nasional.

9. Pelaksanaaan Ujian Sertifikasi Internasional

a. Waktu dan teknis pelaksanaan sertifikasi internasional; 1) Waktu pelaksanaan sertifikasi internasional adalah

periode Mei-Juni dan periode Oktober-November 2) Sertifikasi internasional dilaksanakan oleh Cambridge

International Examination (CIE) di centre SMA Negeri 3 Malang

3) Level yang diujikan pada sertifikasi internasional adalah IGCSE, As- level dan A-level

4) Hasil ujian sertifikasi internasional berkontribusi terhadap nilai mata pelajaran terhadap nilai mata pelajaran yang sesuai pada nilai akhir laporan hasil belajar semester genap (Perumusannya tertuang pada lampiran ... )

b. Mulai tahun pelajaran 2010/2011 semua peserta didik wajib mengikuti ujian sertifikasi internasional minimal 1 (satu) subject;

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 7

Page 8: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

c. Peserta didik yang akan mengikuti ujian sertifikasi internasional berhak mendapat bimbingan secara klasikal sesuai dengan subject yang akan diikutinya.

E. KETENTUAN PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN 1. Pengertian dan Konsep Pembelajaran Tuntas, Remedial, dan

Pengayaan a. Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang

menggunakan prinsip ketuntasan secara individual; b. Pembelajaran tuntas (mastery learnning) dalam proses

pembelajaran berbasis kompetensi dimaksudkan adalah pendekatan dalam pembelajaran yang mempersyaratkan peserta didik menguasai secara tuntas seluruh standar kompetensi maupun kompetensi dasar matapelajaran tertentu;

c. Pembelajaran remedial pada hakekatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau keterlambatan belajar, di mana pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua pemberian perlakukan (treatment) pembelajaran remedial;

d. Pembelajaran pengayaan diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.

2. Teknik dan Bentuk Pembelajaran Remedial dan Pengayaan a. Teknik yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kesulitan

belajar antara lain: tes prasyarat (prasyarat pengetahuan, prasyarat ketrampilan), tes diagnostik, wawancara, pengamatan, dan sebagainya;

b. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial adalah 1) pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%, 2) pemberian bimbingan khusus, misalnya bimbingan perorangan jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%, 3) pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial lebih dari 20% dan kurang dari 50%, dan pemanfaatan tutor sebaya;

c. Pembelajaran remedial dilaksanakan setelah ulangan harian dan diakhiri dengan tes ulang;

d. Pembelajaran remedial dan tes ulang dilaksanakan di luar jam tatap muka;

e. Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui: tes IQ, tes inventori, wawancara, pengamatan, dan sebagainya;

f. Pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat berupa: 1) belajar kelompok, 2) belajar mandiri, 3) pembelajaran berbasis tema, dan 4) pemadatan kurikulum.

g. Pembelajaran pengayaan hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 8

Page 9: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

h. Penilaian hasil kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.

F. KETENTUAN KENAIKAN KELAS DAN PENJURUSAN 1. Kenaikan Kelas X ke Kelas XI dan Kenaikan Kelas XI ke Kelas XII

a. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran/setiap akhir semester genap

b. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.

c. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program.

Sebagai contoh: Bagi Peserta didik Kelas XI 1) Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas

pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas (Fisika, Kimia, Biologi) dan matematika

2) Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas (Geografi, Ekonomi, Sosiologi), dan sejarah.

3) Program Bahasa, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas (kurang) pada mata pelajaran Antropologi, Sastra Indonesia, dan Bahasa Asing lainnya yang menjadi pilihan.

d. Rata-rata Nilai Kepribadian minimal B (baik) berdasarkan rentang nilai:

No. Rentangan Nilai Kriteria 1 91 – 100 A (sangat baik)

2 75 – 90 B (baik) 3 60 – 74 C (cukup) 4 40 – 59 K (kurang) 5 < 40 KS (kurang sekali)

e. Memiliki surat keterangan mengikuti kegiatan pengembangan diri (ekstrakurikuler) yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah.

f. Memenuhi persyaratan minimal kehadiran, yaitu 95% (6 hari) dari hari pembelajaran efektif dalam satu semester;

g. Peserta didik yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang yaitu mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 9

Page 10: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

2. Penjurusan Kelas X

a. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan 1) Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA,

IPS dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X. 2) Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada

semester 1 (satu) kelas XI. b. Kriteria penjurusan program

Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan potensi, minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara potensi/minat dengan nilai akademik seorang peserta didik, maka guru harus mengkaji dan melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang bersangkutan. 1) Potensi dan Minat Peserta Didik

Untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik dapat dilakukan melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi potensi, minat, dan bakat.

2) Nilai akademik Peserta didik yang naik ke kelas XI dan akan mengambil program tertentu yaitu: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau Bahasa: boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut. contoh : Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika,

Kimia dan Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas program IPS), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Bahasa.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas IPA), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPS.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA.

Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik tersebut: - perlu diperhatikan minat peserta didik. - perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Praktik dan

Sikap pada mata pelajaran yang menjadi ciri khas

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 10

Page 11: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

c. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Sekolah memfasilitasi agar peserta didik dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di kelas baru.

d. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh sekolah paling lambat 1 (satu) bulan.

e. Khusus Program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), jumlah nilai mata pelajaran yang menjadi ciri Khas ( Fisika, Kimia, Biologi) dan Matematika adalah 320.

f. Khusus program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), jumlah nilai mata pelajaran yang menjadi ciri khas (ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan Sejarah adalah 304.

3. Perumusan Nilai Akhir Laporan Hasil Belajar (terlampir dalam

lampiran 1)

4. Kontribusi nilai ujian sertifikasi internasional pada LHB (terlampir dalam lampiran 2)

5. Poin Pelanggaran Peserta Didik (terlampir dalam lampiran 3)

G. KETENTUAN DAN KRITERIA KELULUSAN

1. Ketentuan Kelulusan a. Ditentukan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh

panitia sekolah/madrasah penyelenggara yang dihadiri oleh perwakilan serta kepala sekolah penggabung dan minimum seluruh guru kelas IX atau XII pada sekolah/madrasah penyelenggara dengan merujuk pada persyaratan peserta didik lulus /tidak lulus pada syarat peserta ujian ( E) tersebut diselenggarakan sebelum pengumuman kelulusan.

b. Tidak dibenarkan adanya penambahan nilai.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 11

Page 12: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

c. Peserta ujian yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan ijazah dan rapor sampai dengan semester terakhir kelas IX atau XII dan sebaliknya yang tidak lulus hanya diberikan rapor sampai semester akhir kelas IX atau XII.

d. Hasil rapat pleno ditulis dalam notulen rapat yang dibuat oleh notulis dan disahkan oleh kepala sekolah/madrasah penyelenggara. Notulen tersebut memuat : 1) Semua keputusan yang dihasilkan saat rapat pleno; 2) Perincian jumlah peserta seluruhnya, peserta yang lulus dan

tidak lulus dengan menyebut jumlah peserta laki-laki/perempuan, disertai lampiran daftar nama-namanya;

3) Daftar hadir rapat pleno. e. Tempat pengesahan lulus/tidak lulus adalah di rayon. f. Hasil lulus/tidak lulus disahkan oleh pengawas sekolah/pejabat

yang ditunjuk dengan bukti fisik dokumen pendukung DKN rapor kelas IX atau XII, DKN ujian;

g. Peserta ujian yang dinyatakan tidak lulus, dapat mengikuti Ujian Nasional berikutnya sesuai jadwal dan ketentuan yang berlaku.

2. Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Kelulusan peserta ujian dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk

seluruh mata pelajaran, kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan ;

c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

d. lulus Ujian Nasional

3. Kelulusan Ujian Nasional: a. Memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran

yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya (disesuaikan dengan Permendiknas tentang Ujian Nasional).

b. Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau sekolah penyelenggara dapat menentukan standar kelulusan Ujian Nasional lebih tinggi dari kriteria butir 1 sebelum pelaksanaan UN.

4. Kelulusan Ujian Sekolah:

a. Memiliki rata-rata nilai seluruh mata pelajaran minimal 6.60 dan nilai minimal setiap mata pelajaran Ujian Sekolah ditentukan oleh masing-masing sekolah penyelenggara.

b. Sekolah Penyelenggara dan atau pemerintah kabupaten/kota dapat menentukan batas lulus dengan nilai rata-rata diatas 6.60.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 12

Page 13: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

c. Kriteria kelulusan disusun dalam bentuk keputusan panitia sekolah penyelenggara dalam bentuk tertulis dan mendapatkan pengesahan dari ketua panitia sekolah penyelenggara, Kepala Dinas Pendidikan setempat, dan telah tersosialisasikan kepada peserta didik dan orang tua/wali peserta didik.

d. Pengumuman kelulusan peserta ujian dari satuan pendidikan dilakukan oleh sekolah/madrasah penyelenggara setelah menerima DKHUN, hasil ujian sekolah/madrasah, serta hasil penilaian lainnya.

H. KETENTUAN PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR (SARANA DAN

PRASARANA SEKOLAH) 1. Peserta didik mendapat hak yang sama dalam menggunakan

fasilitas sekolah sepanjang mentaati peraturan yang berlaku; 2. Penggunaan fasilitas sekolah hanya boleh digunakan untuk

menunjang kegiatan pendidikan selama terdaftar sebagai peserta didik di SMA negeri 3 Malang;

3. Peserta didik mendapat hak sama tanpa kecuali ntuk menggunakan ruang belajar untuk proses pembelajaran, kegiatan akademik, dan kegiatan non akademik di luar proses pembelajaran setelah mendapat ijin dari kepala sekolah;

4. Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan fasilitas laboratorium (fisika, biologi, kimia, komputer, multimedia, bahasa, dan IPS) untuk proses sesuai jadwal pelajaran dan di luar proses pembelajaran setelah mendapat ijin dari kepala sekolah;

5. Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan ruang perpustakaan untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar efektif dan di luar jam belajar efektif setelah mendapat ijin dari kepala sekolah;

6. Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan buku perpustakaan dan buku referensi untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar efektif dan di luar jam belajar efektif sesuai dengan aturan dan tatatertib penggunaan dan peminjaman buku perpustakaan;

7. Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK), seperti jaringan internet (LAN dan hotspot sekolah), LCD, sound-system; komputer, tape recorder, dan sebagainya untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar efektif dan di luar jam belajar efektif setelah mendapat ijin kepala sekolah;

8. Peserta didik mendapat hak sama untuk menggunakan fasilitas olahraga untuk mendukung kegiatan pembelajaran selama jam belajar efektif dan di luar jam belajar efektif setelah mendapat ijin kepala sekolah;

9. Kerusakan fasilitas sekolah: a. Kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan operasional

pengguna harus menjadi tanggung jawab pengguna.

b. Kerusakan yang disebabkan karena kondisi alat yang digunakan menjadi tanggung jawab sekolah..

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 13

Page 14: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

c. Sebelum menggunakan peralatan harus diteliti terlebih dahulu kelayakannya bersama-sama.

10. Kebersihan fasilitas sekolah: a. Setiap penggunaan fasilitas sekolah; alat-alat, laboratorium,

ruang belajar, perpustakaan dan lain-lain harus tetap dijaga kebersihannya.

b. Apabila menggunakan ruang-ruang tertentu di lingkungan setelah maka setelah kegiatan kondisi ruangan harus tetap harus dalam keadaan bersih.

I. KETENTUAN LAYANAN KONSULTASI PADA GURU, WALI KELAS, DAN GURU BK/KONSELOR 1. Waktu Konsultasi pada Guru, Wali Kelas, dan Guru BK/Konselor

Waktu konsultasi pada guru, wali kelas, dan guru BK/konselor dapat dilaksanakan pada saat jam dinas atau di luar jam dinas berdasarkan kesepakatan. Jika konsultasi itu dilaksanakan pada jam dinas, tempat konsultasi di sekolah. Jika di luar jam dinas, peserta didik dapat melakukan konsultasi dengan terlebih dulu membuat kesepakatan waktu pelaksanaannya serta mendapat ijin kepala sekolah.

2. Teknik Konsultasi pada Guru, Wali Kelas, dan Guru BK/Konselor

Teknik yang dapat digunakan dalam konsultasi ini adalah tanya jawab dan studi kasus. Secara teknis konsultasi dapat berawal dari keinginan peserta didik atau berawal dari inisiatif guru, wali kelas, atau guru BK/konselor yang menemukan gejala-gejala tertentu pada diri peserta didik yang diduga berpotensi akan menjadi kendala bagi peserta didik dalam pembelajaran.

3. Bimbingan khusus/Les Privat Bimbingan khusus/les privat yang diberikan oleh guru hanya ditujukan kepada peserta didik yang mengalami keterlambatan belajar dan mengejar ketinggalan pelajaran karena tugas/kegiatan atas nama sekolah; 1) Bimbingan khusus/les privat harus mendapat ijin kepala sekolah; 2) Hasil pemberian bimbingan khusus/les privat harus dilaporkan

oleh guru secara periodik kepada kepala sekolah.

J. TATA TERTIB PESERTA DIDIK 1 . Ketentuan Umum

Tata tertib sekolah adalah semua peraturan yang diberlakukan di sekolah, dari sekolah, untuk peserta didik.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 14

Page 15: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

2. Kewajiban dan Hak Peserta didik

a. Kewajiban Peserta didik 1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 yang diaktualisasikan dalam kegiatan:

a) Berdoa sebelum pelajaran pertama dimulai dan pelajaran terakhir ditutup.

b) Mengikuti pelajaran agama sesuai dengan agama yang dianutnya.

c) Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan sekolah

d) Mengaplikasikan/mengamalkan pelajaran agama dalam kegiatan sehari-hari sesuai dengan agama masing-masing.

2) Mendukung program sekolah antara lain: BBI, HUT sekolah, dll.

3) Taat kepada orang tua, kepala sekolah, dan guru. 4) Menjaga, memelihara, dan menciptakan lingkungan yang

kondusif serta ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan kebersihan lingkungan, gedung, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan, sarana olahraga, perabot dan semua sarana dan prasarana sekolah.

5) Ikut menjaga nama baik sekolah, guru, karyawan dan peserta didik pada umumnya baik di dalam maupun di luar sekolah.

6) Menggunakan pakaian seragam sekolah lengkap dengan atributnya, dan berdasi, setiap hari sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu: a) Hari Senin dan Selasa berseragam:

Bawah warna putih, atas baju warna putih lengan panjang.

b) Hari Rabu dan Kamis berseragam: Bawah warna abu-abu, atas baju warna putih lengan pendek.

c) Hari Jumat dan Sabtu berseragam: pramuka lengkap beserta atributnya.

Peserta didik putri yang berjilbab, warna seragam tetap mengikuti peraturan yang berlaku.

d) Untuk keseragaman model jilbab, ditentukan bersama melalui musyawarah antara peserta didik yang berjilbab, guru agama Islam, Wakil Kepala Sekolah urusan kesiswaan dan OSIS.

7) Menggunakan sepatu warna hitam polos dan kaos kaki warna putih polos sesuai dengan ketentuan.

8) Mengikuti pelajaran dengan tertib, baik intrakurikuler, ekstrakulikuler sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

9) Peserta didik yang telah memiliki rencana meninggalkan pelajaran sebelum waktunya berakhir harus membawa surat keterangan Orang tua atau wali murid.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 15

Page 16: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

10) Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran maupun ekstrkurikuler dengan sebaik-baiknya.

11) Membawa tas, alat tulis menulis buku-buku pelajaran dan alat penunjang lainnya yang diperlukan.

12) Menjadi anggota organisasi peserta didik intra sekolah (OSIS) yang merupakan satu-satunya organisasi peserta didik di sekolah.

13) Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) yang ada serta mau menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk kemajuan OSIS.

14) Menjadi anggota koperasi sekolah. 15) Peserta didik yang membawa kendaraan

a) Tidak diperkenankan mengendarai kendaraan di halaman sekolah.

b) Menempatkan kendaraan di tempat parkir. c) Meninggalkan kendaraan dalam keadaan terkunci. d) Meminjam kendaraan harus sepengetahuan pemilik. e) Sedapatnya tidak menggunakan kendaraan roda

empat, kecuali sangat diperlukan. f) Pemakai kendaraan roda 4, parkir di luar tanggung

jawab sekolah. 16) Mematuhi tata tertib yang diberlakukan di laboratorium, di

perpustakaan, di UKS, di ruang media, di mushola, dan di ruang lainnya.

17) Ikut menaati dan membantu agar tata tertib sekolah berjalan dengan sebaik-baiknya.

b. Hak Peserta didik

1) Peserta didik berhak mengikuti pelajaran selama yang bersangkutan tidak melanggar tata tertib.

2) Peserta didik dapat meminjam buku-buku di perpustakaan dengan mengikuti dan menaati peraturan yang berlaku.

3) Peserta didik dapat menggunakan fasilitas yang ada di sekolah, seperti laboratorium, UKS, Green House, lapangan olah raga, ruang media, mushola, dsb.

4) Peserta didik berhak mendapatkan layanan khusus dari guru bimbingan dari konseling dalam memecahkan masalah-masalah kesulitan belajar maupun masalah-masalah pribadi.

5) Peserta didik berhak mendapatkan perilaku yang sama dengan peserta didik lain sepanjang tidak melanggar peraturan tata tertib.

6) Peserta didik dapat menggunakan hak membela diri dengan menyatakan kebenaran dan kebaikan terhadap masalah yang menimpa dirinya yang dirasakan tidak adil, karena ini merupakan pelaksanaan sila ke-5 Pancasila.

7) Peserta didik dapat mengajukan perbaikan apabila penilaian non-akademis yang diberikan tidak sesuai, dengan menunjukkan kebenaran data-data yang akurat.

3. Pembinaan Peserta didik

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 16

Page 17: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

a. Setiap ada pelanggaran yang dilakukan peserta didik, akan diadakan pembinaan secara bertahap, sesuai dengan kualitas pelanggaran yang dilakukan. 1) Oleh guru yang bersangkutan dengan pelanggaran peserta

didik. 2) Oleh petugas tata tertib 3) Oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan 4) oleh kepala sekolah.

b. Hasil pembinaan sekolah disepakati bersama antara peserta didik dengan pembina baru kemudian dicatat sebagai data pelanggaran.

c. Hasil pembinaan akan dijadikan bahan pertimbangan penilaian non-akademis.

d. Partisipasi/wali murid 1) Panggilan orang tua

Setiap terjadi pelanggaran dengan jumlah skor tertentu akan diadakan pembinaan dengan mengundang orang tua peserta didik.

2) Apabila orang tua tidak memenuhi undangan tanpa alasan yang bisa dipertanggungjawabkan peserta didik yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti pelajaran sampai orang tua/wali yang bersangkutan hadir di sekolah.

3) Orang tua/wali murid dihimbau secara sadar dan positif ikut membantu agar tata tertib sekolah dapat terlaksana dan ditaati oleh peserta didik.

4. Kegiatan Ekstrakurikuler

a. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran pokok (intrrakurikuler) dan pada waktu libur sekolah yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas wawasan pengetahuan peserta didik, mengenai hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan minat dan bakat serta melengkapi upaya pembinaan sebagai manusia seutuhnya.

b. Setiap peserta didik wajib mengikuti cabang ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan kemampuannya.

c. Apabila jumlah peserta dalam satu cabang ekstrakurikuler sudah melebihi kapasitas, peserta wajib memilih cabang yang lain.

d. Peserta didik dapat mengikuti dua cabang ekstrakuler selama cabang yang masih diminati masih memenuhi daya tampung.

e. Peserta didik harus hadir mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

f. Nilai ekstrakurikuler 1) Nilai ekstrakurikuler ditulis dalam bentuk nilai kualitatif: A

(sangat baik), B (baik), C (Cukup baik), K (kurang). 2) Nilai ekstrakurikuler hanya akan diberikan pada peserta didik

yang kehadirannya dalam ekstrakurikuler sekurang-kurangnya 90%.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 17

Page 18: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

3) Nilai ekstrakurikuler dijadikan pertimbangan dalam penentuan kenaikan kelas dengan nilai sekurang-kurangnya C (cukup baik).

g. Dana kegiatan ekstrakurikuler dialokasikan dari iuran rutin KOMITE, apabila ada tambahan-tambahan dana kegiatan dapat dilakukan dengan cara musyawarah anggota peserta ekstrakuler dari masing-masing cabang.

5. Iuran SBPP dan SPP.

a. Iuran SBPP merupakan dana yang harus dibayar oleh setiap peserta didik pada saat yang bersangkutan dinyatakan sebagai peserta didik SMA negeri 3 Malang.

b. Besar dana SBPP sesuai dengan kesepakatan antara komite sekolah dengan orang tua/wali murid peserta didik.

c. Iuran rutin SPP merupakan dana yang harus dibayar oleh setiap peserta didik setiap bulan.

d. Iuran rutin SPP wajib dibayar setiap peserta didik melalui tata usaha sebelum jam pelajaran dimulai saat jam istirahat, selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya tanpa adanya surat panggilan.

e. Peserta didik yang belum bisa membayar pada tanggal 10, wajib memberikan surat keterangan dari orang tua/wali murid.

f. Peserta didik yang kurang mampu dapat mengajukan keringanan.

6. Kegiatan OSIS a. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan yang diadakan di

sekolah dan dikoordinasikan dengan pengurus OSIS sesuai dengan program yang telah ditetapkan OSIS.

b. Dana operasional kegiatan diambilkan dari: 1) Dana kegiatan OSIS yang berasal dari iuran SPP. 2) Dana partisipasi 3) Donatur atau sponsor (besar dana pemasukan dan

penggunaan harus dilaporkan kepada kepala sekolah) c. Apabila ada peserta didik atau sekelompok peserta didik

mengadakan kegiatan di luar kegiatan yang telah diprogramkan, maka:

1) Harus sepengetahuan OSIS. 2) Harus mengajukan proposal yang disetujui oleh:

a) Pembina kegiatan b) Pembina OSIS c) Wakasek kesiswaan d) Kepala Sekolah

3) Apabila kegiatan dilaksanakan di luar lingkungan sekolah, maka harus mendapat izin dari orang tua peserta didik.

4) Apabila kegiatan di luar lingkungan sekolah diikuti oleh peserta didik putri, maka harus didampingi Pembina/guru putri.

5) Dana kegiatan ditanggung bersama dimusyawarahkan dengan semua peserta kegiatan dengan pengendalian

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 18

Page 19: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

6) Setiap kegiatan harus tetap menjaga nama baik urusan kesiswaan.

7. Upacara Bendera dan Pembinaan Khusus

a. Setiap peserta didik wajib mengikuti upacara bendera mingguan, bulanan, tiap tanggal 17, upacara hari besar nasional, dan upacara lain yang diselenggarakan oleh sekolah.

b. Upacara mingguan tiap Senin sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

c. Peserta didik dari kelas yang tidak bertugas mengikuti upacara pada saat itu akan diberi pembinaan khusus yang dilaksanakan oleh wakil kepada sekolah dengan staf, wali kelas, petugas tata tertib, petugas non-akademis, guru BP, dan atau informasi lain.

d. Dalam kegiatan pembinaan khusus, peserta didik dapat mengajukan kritik, saran dan pendapat dalam rangka ikut serta bersama-sama meningkatkan mutu sekolah.

8. Koperasi Sekolah a. Koperasi sekolah merupakan pembinaan pengetahuan dan

keterampilan peserta didik di bidang perkoperasian. b. Setiap peserta didik SMA Negeri 3 Malang wajib menjadi

angota koperasi sekolah. c. Setiap peserta didik SMA Negeri 3 Malang mempunyai hak dan

kewajiban yang sama untuk memenuhi ketentuan yang berlaku pada koperasi sesuai dengan peraturan perundang-perundangan yang berlaku pada koperasi.

d. Koperasi sekolah menyediakan dan mengusahakan semua keperluan peserta didik seperti : buku, alat tulis, buku pelajaran, kelengkapan seragam, unit fotokopi, dan sarana penunjang lainnya.

e. Koperasi sekolah dipimpin oleh: 1) Pengurus koperasi yang dipilih dari kalangan anggota

melalui rapat anggota. 2) Pengurus didampingi minimal tiga orang Pembina: Kepala

sekolah, Dewan guru minimal 2 orang. 3) Syarat menjadi pengurus harus jujur, setiap anggota wajib

berpartisipasi aktif memanfaatkan koperasi sekolah. f. Dalam upaya mengembangkan koperasi sekolah, setiap

anggota wajib berpartisipasi aktif memanfaatkan koperasi sekolah.

g. Setiap penjualan barang keperluan peserta didik harus melalui koperasi sekolah, termasuk buku-buku referensi, dan alat-alat pendidikan yang diusahakan oleh guru mata pelajaran.

9. Tata Tertib Tambahan

a. Perihal siswi yang menggunakan jilbab diatur berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat bersama yaitu: 1) Warna jilbab sama dengan warna baju

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 19

Page 20: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

2) Model baju siswi berjilbab seluruhnya berlengan panjang, dan rok model panjang sampai dengan tumit tetapi tidak tersambung (terjahit) antara baju dan rok.

b. Agar tetap dapat menjalankan syariat agamanya dengan baik siswi berjilbab diperkenankan memakai baju atasan panjang hinngga lutut (dengan mendapatkan surat keterangan dari orang tua).

c. Tidak diperkenankan penggunaan handphone didalam ruang kelas saat proses pembelajaran.

K. PENUTUP

1. Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini diatur kemudian melalui aturan khusus.

2. Masukan-masukan yang diberikan setelah diterbitkannya pedoman ini akan dijadikan pertimbangan pada revisi buku Pedoman untuk tahun berikutnya.

L. LAMPIRAN

1. Rumus Pengolahan Nilai Hasil Belajar 2. Kontribusi nilai CIE dalam nilai LHB 3. Poin Pelanggaran Peserta Didik

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 20

Page 21: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

LAMPIRAN Lampiran 1 : RUMUS PENGOLAHAN NILAI HASIL BELAJAR

a. Nilai akhir pengetahuan Keterangan :

NH = Nilai rata- rata dari berbagai jenis tagihan, meliputi : 1. UH = Ulangan Harian 2. UHT = Ulangan Harian Terprogram 3. TI -Tugas Individu 4. TK = Tugas Kelompok

Diserahkan kepada guru mapel masing-masing

n

TIUHTUHTTI n

...21

n

TKTKTKTK

...21 n

n

UHUHUHUH n

...21

2

.. TKRtTIRttgsRt

2

RtUHTGSRtNH

4

2 UASUTSNHganjilsemesterNA

4

2 UKKUTSNHgenapsemesterNA

b. Nilai Akhir Praktek

n

NpnNpNpNp

...21

c. Nilai Akhir Sikap

n

SnSS

1 ....2Ns

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 21

Page 22: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

Lampiran 2: KONTRIBUSI NILAI CIE DALAM NILAI LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) SEMESTER GENAP. Untuk mengapresiasi prestasi peserta didik yang berhasil mengikuti Cambridge International Examination (CIE) dengan nilai C ke atas pada setiap subject yang telah didikuti (Biologi, Fisika, Kimia, Matematika dan Bahasa Inggris) baik ke IGCSE, As level maupun A level, nilai ujian CIE tersebut dapat dipakai untuk pertimbangan penambahan pada Nilai Akhir (NA) hasil perhitungan dari nilai tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester masing-masing mata pelajaran tersebut diatas pada semester genap sehingga nilai rapot siswa pada semester tersebut diharapkan dapat menjadi lebih baik. Kebijakan tersebut diatas dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Nilai IGCSE As/A level A atau A* 10% 15%

B 8.5% 13% C 7% 11% D 5.5% 9% E 4% 7% F 2.5% 5% G 1% 3% U 0% 0%

Rumus : Nilai Raport = NA + (....% x NA) Apabila pada perhitungan Nilai Raport diperoleh nilai lebih besar dari 100, maka nilai rapot siswa tetap ditulis 100 pada buku raportnya. Contoh kasus : 1. NA seorang siswa untuk mata pelajaran matematika pada semester

genap = 74 sedangkan nilai IGCSE Mathematics = B, berapa Nilai Rapotnya ? Nilai Raport = NA + (8.5% x NA) = 74 + (8.5% x 74) = 74 + 6.29 = 80.29

2. NA seorang siswa untuk mata pelajaran matematika pada semester genap = 80 sedangkan nilai As level Mathematics = D, berapa Nilai Rapotnya ? Nilai Raport = NA + (9% x NA) = 80 + (9% x 80) = 80 + 7.2 = 87.2

3. NA seorang siswa untuk mata pelajaran matematika pada semester genap = 90 sedangkan nilai As level Biology = B, berapa Nilai Rapotnya ? Nilai Raport = NA + (13% x NA) = 90 + (13% x 90)

= 90 + 11.7 = 101.7

Nilai di buku raport tetap ditulis 100

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 22

Page 23: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

Lampiran 3: POIN PELANGGARAN PESERTA DIDIK

Aspek Jenis Pelanggaran Poin Pelanggaran

Keterangan

Kelakuan 1. Berbuat tidak sopan kepada kepala sekolah, guru, dan karyawan setelah 2 kali peringatan

2. Meninggalkan pelajaran tanpa izin setelah 2 kali peringatan

3. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan

4. Memalsu surat izin tidak masuk sekolah

5. Terlibat dalam perkelahian dalam lingkungan sekolah

6. Terlibat dalam perkelahian antarsekolah

7. Ditemukan merokok ketika berpakaian seragam di lingkungan sekolah

8. Ditemukan merokok ketika berpakaian seragam di luar lingkungan sekolah

9. Membawa minuman keras dan obat terlarang (psikotropika) ke dalam lingkungan sekolah

10. Mengonsumsi minuman keras dan obat terlarang (psikotropika) di dalam maupun di luar sekolah

11. Membawa atau mengedarkan buku, gambar, atau bentuk visual lain yang mengarah pada pornografi

12. Ditemukan berbuat curang dalam ulangan

13. Ditemukan berbuat curang ketika bertransaksi di kantin sekolah

14. Ditemukan mengoperasikan HP pada saat mengikuti pelajaran atau ulangan

15. Ditemukan mengoperasikan Laptop pada saat mengikuti pelajaran tanpa seijin pengajar

16. Ditemukan membuang sampah tidak pada tempatnya

17. Ditemukan merusak fasilitas sekolah

18. Ditemukan berbuat kriminal

4

5

4

5

4

7

4

4

7

7

7

5

5

4

5

2

7

5

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 23

Page 24: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

19. Ditemukan berbuat kriminal di luar lingkungan sekolah

20. Melakukan pelanggaran berat berkaitan dengan kelakuan

7

7

Jumlah 105 Aspek Jenis Pelanggaran Poin

Pelanggaran

Keterangan

Kerajinan

1. Tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru setelah 3 kali peringatan

2. Tidak membawa buku catatan kepribadian /agenda siswa

3. Setiap keterlambatan hadir di sekolah 4. Diketahui mengikuti upacara dengan tidak

tertib 5. Diketahui tidak mengikuti upacara bendera 6. Diketahui tidak mengikuti pelajaran pada

jam-jam efektif 7. Diketahui tidak mengikuti kegiatan

bimbingan belajar tambahan atau tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tanpa keterangan

8. Melakukan pelanggaran berat berkaitan dengan kerajinan

5 2 2 1 2 5 3 5

Jumlah 25

Aspek Jenis Pelanggaran Poin Pelanggar

an

Keterangan

Kerapian 1. Memakai seragam tidak sesuai ketentuan

2. Penataan rambut tidak sesuai norma kesopanan dan kepatutan

3. Tidak mengenakan seragam olah raga atau seragam laboratorium ketika sedang praktikum

4. Memakai perhiasan atau asesoris secara berlebihan dan tidak pantas bagi seorang pelajar

5. Memakai jaket atau sweater di lingkungan sekolah selama pelajaran berlangsung

6. Melakukan pelanggaran berat

4 3 3 3 3 4

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 24

Page 25: Peraturan Akademik Sman3 Malang Tahun 2010 2011

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MALANG TAHUN 2010/2011 25

Jumlah 20