Peraturan Akademik MAN 14

download Peraturan Akademik MAN 14

If you can't read please download the document

Transcript of Peraturan Akademik MAN 14

MAN 14 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

MADRASAH ALIYAH NEGERI 14 JL. MADRASAH, PEKAYON, PASAR REBO JAKARTA TIMUR

I.1. Pendahuluan Peraturan akademik MAN 14 Jakarta merupakan prosedur operasional standar pelaksanaan pembelajaran MAN 14 Jakarta disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan di MAN 14 Jakarta. Standar operasional ini disusun berdasarkan visi dan misi madrasah, sehingga visi dan madrasah mewujud dalam pelaksananaan pendidikan MAN 14 Jakarta. I.2. Sistem Pembelajaran Sistem pembelajaran dalam rangka pengembangan kurikulum untuk tahun pelajaran 2009/2010 diarahkan pada pengelolaan waktu pembelajaran, pengembangan metode pembelajaran serta pengembangan mata pelajaran serumpun sehingga memiliki kesamaan orientasi. Pengelolaan waktu pembelajaran dimaksudkan untuk optimalisasi waktu belajar di ruang kelas, pengelolaan jam pengayaan, jam matrikulasi dan jam remedial. Sedangkan pengembangan metode pembelajaran dan pengembangan untuk kesamaan orientasi mata pelajaran serumpun dimaksudkan untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi guru dalam mengembangkan metode pembelajaran di kelas. Dalam hal ini, madrasah akan mengembangkan kegiatan lesson study, workshop, pengaktifan KKG dan pelatihan-pelatihan untuk mendukung pengembangan metode pembelajaran. A. Pengelolaan Program Pembelajaran Pengelolaan program pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan alur sistematika materi. Jika memungkinkan setiap mata pelajaran melakukan rekonstrukis ulang alur materi kurikulum. B. Program matrikulasi Program matrikulasi adalah matrikulasi agama Islam khususnya kemampuan baca tulis Quran dan kemampuan dasar agama Islam yang diperuntukkan untuk siswa klas X. Program matrikulasi ini bertujuan untuk menyamakan kompetensi siswa madrasah di bidang baca tulis Quraan. Program matrikulasi ini dipilih karena selain dari MTs dan pesantren cukup banyak siswa MAN 14 yang berasal dari SMP. C. Program remedial Program remedial dilakukan pada siswa yang belum mencapai standar ketuntasan minimal. Guru dapat melakukan beberapa cara untuk melaksanakan kegiatan remedial, yaitu: Pemberian tugas

Pembelajaran ulang Pemberian bimbingan belajar khusus Pembelajaran tutor sebaya (dengan teman), instrumen pembelajaran dari guru. Semua kegiatan remedial tersebut harus diakhiri dengan ujian (tes remedial). D. Program Pengayaan Program pengayaan merupakan bentuk kegiatan pembelajaran untuk member penguatan pada kompetensi bidang studi tertentu. Program ini diberikan kepada siswa yang telah memenuhi kompetensi minimal. I.2. Ketentuan Kehadiran Peserta Didik Mengikuti Pelajaran dan Tugas Guru a. Ketentuan Kehadiran Peserta Didik Mengikuti Pelajaran

Mengikuti kegiatan tatap muka pembelajaran di kelas merupakan hak setiap peserta didik MAN 14 Jakarta. Setiap peserta didik harus mengikuti ketentuan minimal kehadiran di kelas sebagai berikut:a. Tidak hadir tanpa keterangan (alpha) b. Tidak hadir karena keperluan (ijin) c. Tidak hadir karena sakit

: maksimal 7/5 TM dalam satu semester : maksimal 7/5 TM dalam satu semester : maksimal 7/10 TM dalam satu smester

Jumlah ketidak hadiran karna sakit dapat mencapai 20 hari dengan syarat peserta didik yang bersangkutan tidak pernah izin dan alfa. Dalam satu tahun 5 hari = 200 hari). Dengan demikian setiap peserta didik harus mengikuti jam tatap muka pembelajaran di kelas minimal 80% dari total jam tatap muka pembelajaran. (Catatan: rata-rata SMA mensyaratkan kehadiran 90%) b. Ketentuan Pemberian Tugas Setiap guru mata pelajaran harus dapat memberikan penugasan berupa Tugas terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur. Setiap siswa wajib memenuhi 80% tugas yang diberikan guru mata pelajaran. 1.3. Ketentuan Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran a. Kriteria ketuntasan minimal tiap mata pelajaran ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan melakukan analisis indikator aspek intake, kompleksitas dan daya dukung tiap indikator. Daftar KKM tiap bidang studi dapat dilihat di KTSP dokumen 1. : 42 hari (21% jumlah TM) (40 minggu x

b.

Nilai suatu mata pelajaran telah mencapai ketuntasan (C),

jika nilai kompetensi mata

pelajaran tersebut telah mencapat KKM, dan nilai sikap atau afektif minimal cukup khusus untuk mata pelajaran agama atau akhlak mulia dan budi pekerti nilai sikap Keterangan: Nilai Kompetensi Nilai SK Nilai KD 1.4. Ketentuan Penilaian 1.4.1. Pelaksanaan penilaian Penilaian pendidikan adalah proses`pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik Pelaksanaan penilaian di MAN 14 memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut: a. b. c. Sahih (valid), berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender; d. e. f. Terpadu, berarti penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan; Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik; g. h. i. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku; Menggunakan acuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya. Dengan demikian penilaian dilakukan terhadap semua kompetensi dasar meliputi penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik. Serta, hasil penilaian dianalisis dan ditindaklanjuti dengan program remedial/pengayaan. = rata-rata nilai Standar Kompetensi (SK) = rata- rata nilai Kompetensi Dasar (KD) = rata-rata nilai Indikator minimal baik (B)

Berikut ini aspek-aspek penilaian dalam setiap mata pelajaran. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama Islam a. Al-Qur'an-Hadis b. Akidah-Akhlak c. Fikih d. Sejarah Kebudayaan Islam e. Bahasa Arab 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Fisika 7. Kimia 8. Biologi 9. Geografi 10. Sosiologi 11. Ekonomi 12. Sejarah 13. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 14. Keterampilan/TIK 15. Pendidikan Seni 16. Muatan local/ekonomi syariah 1.4.2. LINGKUP PENILAIAN a. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian berbasis kelas. b. Lingkup penilaian meliputi 3 (tiga) ranah atau aspek yaitu ; Pemahaman dan Penerapan Konsep (PPK/aspek kognitif), praktik (aspek psikomotorik), dan minat/ sikap (aspek afektif) c. Aspek PPK (kognitif) 100. d. Aspek praktik (psikomotorik) berkaitan dengan kesanggupan untuk melakukan berbagai aktivitas. Kemampuan pada aspek ini antara lain meniru, mengatur, melakukan dengan bimbingan, melakukan dengan baik, melakukan dengan sangat baik, menemukan, menganalisis dan menyimpulkan. Nilai mata pelajaran dari aspek ini dinyatakan dengan bilangan 0 100. e. Aspek minat atau sikap berkaitan dengan perkembangan minat, sikap, motivasi dan nilai-nilai, serta perkembangan apresiasi dan pengambilan keputusan sesuai dengan tuntutan Kurikulum. Nilai mata pelajaran dari aspek ini dinyatakan dengan huruf, A (Amat Baik), B (Baik), C (Cukup) dan D (Kurang). 1.4.3. PELAKSANAAN PENILAIAN PADA ASPEK PPK berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual. Nilai mata pelajaran dari aspek ini dinyatakan dengan bilangan 0 Kognitif Aspek Penilaian Psikomotorik Afektif

a. b.

Penilaian

pada aspek PPK dilakukan melalui ulangan dan Ujian akhir.

Dalam satu semester dilakukan 4 (empat) kali ulangan yaitu Ulangan Awal Semester (uji blok I), Ulangan Tengah Semester, Uji Blok II dan Ulangan Akhir Semester

c.

Pada akhir

program

pendidikan dilaksanakan Ujian Akhir. Materi di kelas X, XI dan XII,

ujian

akhir adalah Materi yang diajarkan d.

atau

sesuai dengan Standar Kelulusan (SKL). Ulangan Awal Semester (Uji Blok I) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 4 5 Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. e. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. f.Ulangan (uji) Blok II adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapain kompetensi setelah melaksanakan 4-5 KD pasca ulangan tengah semester. g. Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. h. Ujian akhir adalah suatu kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar 1.4.4. Pedoman dan Bentuk Instrumen Penilaian A. Pilihan Ganda Bentuk tes ini dapat dilakukan pada semua mata pelajaran, dan pensekorannya obyektif. Pedoman utama dalam membuat soal pilihan ganda adalah: 1. Pokok soal yang dipertanyakan harus jelas 2. Pilihan jawaban homogen 3. Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama 4. Tidak ada petunjuk ke arah jawaban yang benar 5. Hindari menggunakan pilihan jawaban semua benar atau semua salah, kecuali. 6. Pilihan jawaban angka diurutkan 7. Semua pilihan jawaban logis 8. Tidak menggunakan negative ganda 9. Kalimat yang digunakan sesuai dengan perkembangan siswa 10. Menggunakan bahasa Indonesia baku

11. Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak. B. Uraian obyektif Bentuk tes uraian obyektif cenderung lebih bisa mengukur kemampuan siswa secara menyelururh. Bentuk tes ini cocok untuk menguji kompetensi yang membutuhkan kejelasan pemahaman dalam batas yang dapat diukur (misal, bidang studi Matematika, kimia, fisika, biologi) Pedoman umum dalam membuat soal uraian obyektif: 1. Pokok soal yang ditanyakan harus jelas 2. Penskoran dilakukan secara berjenjang, yaitu setiap tahap/langkah jawaban mendapat skor 3. Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa 4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku. C. Bentuk Uraian Bebas//non obyektif Bentuk tes ini cocok untuk mengukur kemampuan menyeluruh pada bidang pelajaran social. Meskipun hasil penilaian bisa subyektif, adanya pedoman penskoran yang jelas dapat mengurangi subyektifitas penilaian. Pedoman umum penyusunan soal uraian bebas: 1. Menggunakan kata Tanya: mengapa, uraikan, jelaskan, bandingkan, tafsirkan, hitunglah, buktikan. 2. Tidak menggunakan kata Tanya: apa, siapa, kapan. 3. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku 4. Hindarkan kata-kata yang dapat ditafsirkan ganda. 5. Dibuatkan petunjuk pengerjaan soal. 6. Dibuatkan kunci jawaban (untuk guru yang mengoreksi) 7. Dibuatkan pedoman penskoran (untuk guru yang mengoreksi) Pensekoran bentuk soal ini dapat dilakukan secara analitis maupun global. Secara analitis maksudnya pensekoran dilakukan secara bertahap menurut kunci jawaban. Pensekoran secara global maksudnya jawaban dibaca secara menyeluruh untuk menangkap ide pokok jawaban siswa. D. Bentuk jawaban singkat Bentuk ts jawaban singkat ditandai dengan adanya tempat kosong (ditandai dengan titik-titik), yang digunakan peserta tes untuk mengisi jawaban. Bentuk tes dapat berupa pertanyaan, melengkapi, isian, dan jenis identifikasi atau asosiasi. Pedoman umum penyusunan bentuk tes isian: 1. Soal sesuai dengan indikator 2. Hanya ada satu jawaban benar

3. Rumusan kalimat soal komunikatif 4. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku E. Menjodohkan Bentuk tes ini cocok untukmengetahui pemahaman tentang fakta dan konsep. Bentuk tes ini dapat mencakup materi yang banyak namun cenderung mengukur kemampuan kognitif yang rendah. Panduan umum penyusunan bentuk tes ini adalah: 1. Soal sesuai dengan indikator 2. Jumlah alternative jawaban lebih banyak dari pernyataan 3. Alternatif jawaban berhubungan secara logis dengan pernyataan. 4. Rumusan kalimat komunikatif 5. Menggunakan bahasa Indonesia yang baku F. Performance/unjuk kerja Bentuk tes ini cocok untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas tertentu seperti praktikum. G. Portofolio Digunakan untuk mengukur kemampuan perkembangan unjuk kerja siswa dengan menilai kumpulan karya-karya atau tugas-tugas siswa pada kompetensi yang sama. Penilaian dapat optimal pada jumlah siswa sedikit. 1.4.6. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Ujian A. Pengolahan Hasil Belajar Pengolahan hasil belajar siswa disesuaikan dengan jenis tagihan yang telah dilaksanakan siswa pada tiap-tiap mata pelajaran. Format hasil belajar ini digunakan untuk menentukan nilai akhir (NA) sebagai nilai kumulatif yang diperoleh dari nilai ulangan blok dan jenis-jenis tagihan lain yang diberikan guru kepada siswa.

B. Pelaporan Hasil Belajar Pelaporan hasil belajar siswa terdiri laporan hasil belajar tengah semester, laporan hasil belajar semester, dan laporan kenaikan kelas/kelulusan. Laporan hasil belajar tengah semester merupakan nilai akhir dari hasil belajar setengah semester yang diperoleh dari hasil ulangan blok dan tahihan lainnya. Laporan hasil belajar semester merupakan kumulatif hasil belajar siswa dalam satu semester. Laporan kenaikan kelas meliputi kumulatif hasil belajar selama satu tahun pelajaran dan penentuan kenaikan kelas. Laporan kelulusan diberikan kepada siswa kelas XII yang telah memenuhi standar kompetensi lulusan.

I.5. Ketentuan Pelaksanaan Remedial dan Pengayaan A. Remedial 1. Peserta didik yang dalam ulangan (Ulangan Blok I, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Blok II 2. maupun Ulangan Akhir Semester) masih ada indikator yang nilainya belum mencapai KKM wajib mengikuti remedial baik proses maupun tes. Peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM diberi kesempatan mengikuti remedial maksimal 2 (dua) kali, dengan nilai yang diperoleh maksimal sama dengan KKM. 3. 4. Setiap peserta didik wajib menandatangani daftar hadir remedial setiap melaksanakan remedial. Setiap peserta didik berhak menerima pengembalian hasil ulangan setelah diperiksa dan diberi komentar oleh pendidik. B. Pengayaan Peserta didik yang telah mencapai kompetensi diijinkan mengikuti program pengayaan. Program pengayaan ditentukan oleh guru mata pelajaran baik jenis, bentuk maupun waktu pelaksanaan. 1.6. Kriteria Kenaikan Kelas A. Kriteria Umum Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dua semester, mengikuti UH, UTS dan UAS seluruh mata pelajaran pada kelas tersebut.2.

Memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian, kelakuan dan kerajinan pada semester yang diikuti. Prosentase kehadiran minimal 80 % selama satu tahun seperti ketentuan kehadiran. Tidak melakukan pelanggaran berat (memperhitungkan catatan pelanggaran dari guru BK dan Kesiswaan) Jika terdapat peserta didik yang belum memenuhi kriteria di atas ( poin a s.d. e) maka naik atau tidaknya akan ditentukan melalui rapat pleno dewan guru.

3. 4.

5.

6. Penjurusan peserta didik kelas X ke kelas XI IPA atau IPS, dilakukan dengan

mempertimbangkan 3 (tiga) aspek atau unsur yaitu nilai akademik, minat, dan hasil psikotes. Nilai Akademik menjadi prioritas utama

B. Kriteria Kenaikan Kelas X ke kelas XI IPA Peserta didik dinyatakan naik ke kelas XI IPA apabila: a. Nilai sikap mata pelajaran agama atau akhlak mulia dan budi pekerti minimal B (Baik). b. Nilai sikap seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran akhlak mulia dan budi pekerti minimal C (Cukup). c. d. e. Nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran. Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan, bukan pada mata pelajaran ; Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Rata-rata nilai kompetensi mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi minimal 70 atau jumlah nilai keempat mata pelajaran tersebut adalah 280. C. Kriteria Kenaikan Kelas X ke kelas XI IPS Peserta didik dinyatakan naik ke kelas XI IPS apabila: a. Nilai sikap mata pelajaran agama atau akhlak mulia dan budi pekerti minimal B (Baik) b. Nilai sikap seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran akhlak mulia dan budi pekerti minimal C (Cukup) c. d. e. Nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan, bukan pada mata pelajaran Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah Rata-rata nilai kompetensi mata pelajaran Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah minimal 70 atau jumlah nilai keempat mata pelajaran tersebut adalah 280.

D. Kriteria Kenaikan Kelas XI IPA ke kelas XII IPA Peserta didik dinyatakan naik ke kelas XII IPA apabila: a. Nilai sikap mata pelajaran agama atau akhlak mulia dan budi pekerti minimal B (Baik) b. Nilai nilai sikap seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran akhlak mulia dan budi pekerti minimal C (Cukup) c. d. Nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan, bukan pada mata pelajaran ; Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi

E. Kriteria Kenaikan Kelas XI IPS ke kelas XII IPS Peserta didik dinyatakan naik ke kelas XII IPS apabila: a. Nilai sikap mata pelajaran agama atau akhlak mulia dan budi pekerti minimal B (Baik) b. Nilai sikap seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran akhlak mulia dan budi pekerti minimal C (Cukup) c. d. Nilai mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran Mata pelajaran yang belum mencapai ketuntasan, bukan pada mata pelajaran Ekonomi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah 1.7. Kriteria Kelulusan Untuk mencapai standar pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di madrasah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan oleh BSNP, Permenag RI No. 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 23 Th 2006 tentang SKL untuk satuan pendidikan sebagai berikut : Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi dilingkungan sekitarnya. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis dan kreatif. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik. Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: menyelesaikan seluruh program pembelajaran; memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; lulus Ujian Nasional; dan lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran agama, ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan ketentuan tersebut, ketentuan lulusan MAN 14 Jakarta adalah:

a. Nilai kognitif, afektif dan psikomotorik pada semester 1 s/d semester 6 lengkap. b. Memiliki nilai sikap Baik pada 4 kelompok mata pelajaran (Agama, PKN, Pendidikan Seni dan Penjaskes) c. Pada Ujian Nasional dan Ujian sekolah tertulis maupun praktik memenuhi kriteria nilai kelulusan yang telah ditetapkan raker. d. Rata-rata nilai afektif pada semester 5 s/d semester 6 minimal B e. Rata-rata nilai psikomotorik pada semester 5 s/d semester 6 minimal 76 f. Nilai perilaku minimal 80 pada semester 5 s/d semester 6g. Kehadiran tatap muka semester 5 s/d semester 6 minimal 80%

1.8. Ketentuan Penggunaan Fasilitas Madrasah a. Fasilitas Perpustakaan Setiap peserta didik berhak memanfaatkan fasilitas perpustakaan berupa peminjaman buku-buku baik buku pelajaran, pengayaan, fiksi dan buku/referensi lain yang tersedia di perpustakaan. Pemanfaatan fasilitas perpustakaan harus mengikuti tata tertib penminjaman yang berlaku. b. Fasilitas Laboratorium (IPA, komputer dan Bahasa) Setiap peserta didik berhak memanfaatkan fasilitas laboratorium yang ada. dalam rangka mencapai kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa : a. Alat dan Bahan Praktikum untuk mata pelajaran Biologi, Kimia, dan Fisika b. Media Pembelajaran di laboratorium. c. Alat/ perabot praktik untuk mata pelajaran Kesenian, Penjasorkes dan Keterampilan d. Komputer dan Internet untuk praktek mata pelajaran TIK e. Alat praktik (Lab. Bahasa) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. 1.9. Ketentuan Layanan Konsultasi a. Konsultasi Guru Mata Pelajaran Guru mata pelajaran menyediakan waktu untuk layanan konsultasi berkaitan dengan mata pelajaran yang diampu. Konsultasi dimaksud berkaitan dengan kesulitan belajar, ketidaktuntasan kriteria minimal dan perilaku siswa pada saat jam tatap muka. Layanan konsultasi mata pelajaran diberikan kepada setiap siswa yang membutuhkan di luar jam tatap muka. b. Konsultasi Wali Kelas

Konsultasi terhadap wali kelas meliputi semua hal yang berkaitan dengan kondisi kelas seperti: hubungan antar siswa di kelas, hubungan siswa dengan guru mata pelajaran, pelaksanaan tata tertib siswa dan program-program kelas yang disepakati masing-masing kelas. Konsultasi kepada wali kelas dapat dilaksanakan pada setiap hari kerja di luar jam pelajaran. c. Konsultasi Konselor (Guru Bimbingan Konseling) Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi konselor dalam hal ini guru bimbingan konseling. Konsultasi konselor meliputi: a. Layayan individu b. Layanan kelompok Layanan individu dilaksanakan di ruang BK di luar jam pelajaran. Sedangkan layanan kelompok dilaksanakan di kelas dalam bentuk program konseling kelompok. Konseling BK meliputi semua hal yang berkaitan dengan permasalahan siswa baik masalah akademik, kepribadian maupun non akademik.

Jakarta, Juli 2010 Mengetahui Kepala MAN 14 Jakarta

Dra. Nurlaelah, M.Pd NIP 196606081994032001 \