Peraturan Akademik
-
Upload
aldon-samosir -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of Peraturan Akademik
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 1
PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 3 MEDAN
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Latar Belakang
Undang-Undang (UU) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah wajib memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang
meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan. Standar pengelolaan pendidikan mencakup perencanaan program, pelaksanaan
rencana kerja, pengawasan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi manajemen.
Salah satu komponen standar pengelolaan adalah pelaksanaan rencana kerja sekolah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 19 Tahun 2007
untuk melaksanakan rencana kerja sekolah diperlukan berbagai pedoman pengelolaan sebagai
petunjuk pelaksanaan operasional. Bagian utama dari pedoman pengelolaan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran adalah
peraturan akademik.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan satuan pendidkan guna mempercepat pemenuhan standar
pengelolaan pendidikan, maka SMA Negeri 3 Medan telah menyusun dan menerbitkan
Peraturan Akademik SMA Negeri 3 Medan.
Pasal 2
T u j u a n
1. Petunjuk operasional dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah bidang kurikulum dan
kegiatan pembelajaran;
2. Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
di SMA Negeri 3 Medan.
Pasal 3 L a n d a s a n
1. UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 35
ayat 1, Pasal 51 ayat 1 dan 2 ;
2. PP Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1,
49, 50, 52, 53, dan 54;
3. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
4. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 2
5. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 dan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan;
6. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan;
7. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
8. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana;
9. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
10. Panduan Penilaian 5 (Lima) Kelompok Mata Pelajaran (BSNP);
11. Panduan Pembelajaran Remedial (Direktorat Pembinaan SMA);
12. Panduan Pembelajaran Pengayaan (Direktorat Pembinaan SMA);
13. Panduan Pembelajaran Tatap Muka, Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur (Direktorat Pembinaan SMA);
14. Panduan Penetapan KKM (Direktorat Pembinaan SMA);
15. Panduan Penilaian Afektif (Direktorat Pembinaan SMA);
16. Panduan Penilaian Psikomotorik (Direktorat Pembinaan SMA);
17. Panduan Analisis Potensi Peserta didik, Layanan Akademik dan Pengembangan Diri (Abkin
dan Direktorat Pembinaan SMA – Tahun 2008);
18. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas (Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan – Tahun 2009);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan.
Pasal 4
Pengertian dan Konsep
1. Standar pengelolaan pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah adalah
standar pengelolaan pendidikan untuk sekolah yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Sekolah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur
berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang
terkait (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, Glosarium butir 1 dan Bagian B. Pelaksanaan
Rencana Kerja-butir 1.a dan 1.b);
2. Sekolah menyusun peraturan akademik berisi:
a. persyaratan minimal kehadiran peserta didik untuk mengikuti pelajaran dan tugas dari
guru;
b. ketentuan mengenai ulangan, remedial, ujian, kenaikan kelas, dan kelulusan;
c. ketentuan mengenai hak peserta didik untuk menggunakan fasilitas belajar,
laboratorium, perpustakaan, penggunaan buku pelajaran, buku referensi, dan buku
perpustakaan;
d. ketentuan mengenai layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan
konselor.
Peraturan akademik diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala
sekolah (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007, Bagian B. Pelaksanaan Rencana Kerja-
butir 5.e);
3. Peraturan akademik adalah seperangkat aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan
oleh semua komponen sekolah yang terkait dalam pelaksanaan rencana kerja sekolah
bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang disusun untuk satu tahun pelajaran;
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 3
4. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan
oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata
pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Lampiran A 10);
5. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan,
melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Lampiran A 3);
6. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukurpencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Lampiran A 4);
7. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
KD pada periode tersebut (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007
tentang Standar Penilaian Pendidikan Lampiran A 5);
8. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Lampiran
A 6);
9. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester
genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap pada
satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan Lampiran
A 7);
10. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang
diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian Sekolah/Madrasah
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan Lampiran A 8);
11. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian Pendidikan Lampiran A 9);
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 4
12. Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik
untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang
ditetapkan (Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Remedial Direktorat Pembinaan SMA);
13. Pengayaan merupakan pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui
persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat
melakukannya (Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pengayaan Direktorat Pembinaan
SMA);
14. Fasilitas belajar mencakup seluruh sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, yang
dapat digunakan oleh peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakulrikuler;
15. Layanan konsultasi kepada mata pelajaran merupakan bagian dari program pengembangan
diri, yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik
agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan kesulitan
dalam belajar, menguasai keterampilan akademik sesuai tuntutan kompetensi yang harus
dicapai pada setiap mata pelajaran (Panduan Analisis Potensi Peserta didik, Layanan
Akademik dan Pengembangan Diri – Abkin dan Direktorat PSMA – Tahun 2008);
16. Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang selanjutnya disebut TPK Sekolah adalah tim yang
ditetapkan oleh Kepala Sekolah yang bertugas untuk merancang dan mengembangkan
kurikulum, yang terdiri atas wakil kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, guru
BK/konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota;
17. Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah pendidik yang memiliki tugas dan
wewenang ubntuk membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar dan pengembangan karir. Bidang pelayanan
pengembangan kemampuan belajar dimaksudkan untuk membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan sekolah secara mandiri
(Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas – Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
dan Tenaga Kependidikan – Tahun 2009).
BAB II
PERSYARATAN MINIMAL KEHADIRAN PESERTA DIDIK
Pasal 5
Syarat Persentase Minimal Kehadiran Peserta Didik Untuk Dapat Mengikuti Ulangan Akhir Semester
1. Peserta didik berhak mengikuti ulangan akhir semester, bila persentase kehadiran peserta
didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata pelajaran minimal 75
% dari jumlah hari belajar efektif pada semester ganjil,
2. Peserta didik dinyatakan tidak berhak mengikuti ulangan akhir semester, bila persentase
kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata
pelajaran kurang dari 75 % dari jumlah hari belajar efektif pada semester ganjil,
3. Bagi peserta didik yang dinyatakan tidak memenuhi syarat persentase minimal kehadiran
(75%) untuk dapat mengikuti ulangan akhir semester, maka kepada peserta didik yang
bersangkutan wajib mengerjakan tugas mata pelajaran dari guru yang bersangkutan,
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 5
4. Bagi peserta didik yang persentase minimal kehadirannya kurang dari 75% dari jumlah hari
belajar efektif pada semester ganjil dan telah menyelesaikan tugas mata pelajaran yang
diberikan guru yang bersangkutan, dapat diikutsertakan dalam ulangan akhir semester
namun pelaksanaan ulangannya ditempatkan secara khusus dan tersendiri.
5. Syarat kehadiran tersebut di atas, tidak diperhitungkan bagi peserta didik yang tidak hadir
disebabkan karena sakit, mengikuti kegiatan mewakili sekolah, mewakili pemerintah daerah
ataupun mewakili negara yang dibuktikan dengan surat izin atau surat tugas.
Pasal 6 Syarat Persentase Minimal Kehadiran Peserta Didik Untuk Dapat
Mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas
1. Peserta didik dinyatakan berhak mengikuti ulangan kenaikan kelas, bila persentase
kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata
pelajaran minimal 75 % dari jumlah hari belajar efektif pada semester genap,
2. Peserta didik dinyatakan tidak berhak mengikuti ulangan kenaikan kelas, bila persentase
kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran efektif pada setiap mata
pelajaran kurang dari 75 % dari jumlah hari belajar efektif pada semester genap,
3. Bagi peserta didik yang dinyatakan tidak memenuhi syarat persentase minimal kehadiran
(75%), untuk dapat mengikuti ulangan kenaikan kelas, maka kepada peserta didik yang
bersangkutan wajib mengerjakan tugas mata pelajaran dari guru yang bersangkutan,
4. Bagi peserta didik yang persentase minimal kehadirannya kurang dari 75% dari jumlah hari
belajar efektif pada semester genap dan telah menyelesaikan tugas mata pelajaran yang
diberikan guru yang bersangkutan, dapat diikutsertakan dalam ulangan kenaikan kelas
namun pelaksanaan ujiannya ditempatkan secara khusus dan tersendiri.
5. Syarat kehadiran tersebut di atas, tidak diperhitungkan bagi peserta didik yang tidak hadir
disebabkan karena sakit, mengikuti kegiatan mewakili sekolah, mewakili pemerintah daerah
ataupun mewakili negara yang dibuktikan dengan surat izin atau surat tugas.
Pasal 7
Syarat Minimal Penyelesaian Tugas-Tugas yang Diberikan
oleh Guru Mata Pelajaran
1. Setiap peserta didik wajib menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru mata
pelajaran, baik tugas mandiri maupun tugas kelompok.
2. Batas waktu penyelesaian tugas-tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, ditetapkan
oleh masing-masing guru mata pelajaran dengan ketentuan paling lambat sampai dengan
batas waktu penilaian yang diberikan oleh guru maupun oleh sekolah secara kolektif
sebelum penyerahan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) disampaikan kepada
orang tua peserta didik.
3. Setiap tugas yang diberikan guru mata pelajaran kepada peserta didik, wajib diperiksa dan
dinilai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
4. Setiap peserta didik berhak mendapatkan kembali tugas yang telah diperiksa dan dinilai
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 6
5. Setiap peserta didik berhak mengetahui hasil penilaian terhadap tugas yang diberikan guru
kepadanya dan hasil penilaian tugas tersebut merupakan salah satu bagian dari penilaian
akhir proses dan hasil belajar peserta didik.
BAB III
KETENTUAN PELAKSANAAN ULANGAN DAN UJIAN
Pasal 8
Pelaksanaan Ulangan Harian
1. Waktu dan teknis pelaksanaan
a. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
(KD) atau lebih,
b. Ulangan harian dilaksanakan, bila guru telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran
minimal satu Komptensi Dasar (KD),
c. Peserta didik dapat mengikuti ulangan harian bila telah mengikuti kegiatan
pembelajaran pada Komptensi Dasar (KD) yang diujikan, dengan syarat persentase
kehadiran mengikuti kegiatan pembelajaran pada KD yang diujikan minimal 70%,
d. Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan harian dirancang oleh masing-masing guru
dalam bentuk essay test atau uraian,
e. Alokasi waktu pelaksanaan ulangan harian ditentukan oleh masing-masing guru mata
pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat kesulitan soal yang
diujikan.
2. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti ulangan harian karena alasan tertentu.
a. Pserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan harian pada waktu yang telah
ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan, maka dapat
mengikuti ulangan harian susulan pada waktu yang ditentukan oleh guru mata
pelajaran yang bersangkutan dengan ketentuan peserta didik yang bersangkutan telah
memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan harian,
b. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan harian pada waktu yang telah
ditentukan karena alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawab-kan, dan
peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan
harian, maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan mengikuti ulangan harian
susulan yang dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan,
c. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan harian pada waktu yang telah
ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat dipertanggung-
jawabkan, tetapi peserta didik yang bersangkutan tidak memenuhi syarat untuk
mengikuti ulangan harian, maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan terlebih
dahulu menyelesaikan tugas-tugas belajar yang diberikan dan selanjutnya baru
diperkenankan mengikuti ulangan harian susulan yang dilakukan secara lisan oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 7
Pasal 9
Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester
1. Waktu dan teknis pelaksanaan
a. Ulangan tengah semester dilaksanakan, bila guru telah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran,
b. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh Kompetensi Dasar (KD) pada periode tersebut,
c. Peserta didik berhak mengikuti ulangan tengah semester bila telah mengikuti kegiatan
pembelajaran minimal 70% dari jumlah kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan,
d. Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan tengah semester dirancang oleh masing-
masing guru dalam bentuk essay test atau uraian dan harus mengacu kepada
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam penyusunan naskah soal,
e. Materi soal yang diujikan pada ulangan tengah semester harus mencakup dan
merepresentasikan seluruh Kompetensi Dasar (KD) yang telah dipelajari,
f. Alokasi waktu pelaksanaan ulangan tengah semester ditentukan oleh masing-masing
guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan jumlah butir soal dan tingkat kesulitan
soal yang diujikan,
2. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti ulangan tengah semester karena alasan
tertentu.
a. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan tengah semester pada waktu
yang telah dijadwalkan karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan,
maka berhak mengikuti ulangan tengah semester susulan pada waktu yang ditentukan
kemudian oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan dengan ketentuan peserta didik
yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan tengah semester,
b. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan tengah semester pada waktu
yang telah dijadwalkan karena alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawab-
kan, dan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti
ulangan tengah semester, maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan mengikuti
ulangan tengah semester susulan yang dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan,
c. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan tengah semester pada waktu
yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat
dipertanggungjawabkan, tetapi peserta didik yang bersangkutan tidak memenuhi syarat
untuk mengikuti ulangan tengah semester, maka peserta didik yang bersangkutan
diharuskan terlebih dahulu menyelesaikan tugas-tugas belajar yang diberikan oleh guru
dan selanjutnya baru diperkenankan mengikuti ulangan tengah semester susulan yang
dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 8
Pasal 10
Pelaksanaan Ulangan Akhir Semester
1. Waktu dan teknis pelaksanaan
a. Ulangan akhir semester dilaksanakan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil,
b. Cakupan materi soal yang diujikan pada ulangan akhir semester harus mencakup
seluruh indikator yang merepresentasikan semua Kompetensi Dasar (KD) yang telah
dipelajari pada semester ganjil,
c. Ulangan akhir semester dilaksanakan secara kolektif oleh sekolah yang dikoordinir oleh
Bidang Akademik/Kurikulum bersama-sama dengan panitia ulangan akhir semester,
d. Soal-soal yang diujikan pada ulangan akhir semester dirancang secara bersama-sama
oleh guru mata pelajaran pada kelas yang paralel. Dengan demikian soal-soal yang
diujikan pada ulangan akhir semester berlaku untuk seluruh mata pelajaran sejenis
pada jenjang, kelas dan jurusan yang paralel,
e. Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan akhir semester dirancang oleh masing-masing
guru dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan pilihan jawaban terdiri dari 5
(lima) option dan harus mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
penyusunan naskah soal (kisi-kisi soal, penskoran, pembobotan, analisis butir soal, dll),
f. Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan akhir semester ditentukan oleh Bidang
Akademik/Kurikulum bersama-sama dengan panitia ulangan akhir semester dengan
mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat kesulitan soal yang
diujikan.
2. Persyaratan Mengikuti Ulangan Akhir Semester
Peserta didik berhak mengikuti ulangan akhir semester, bila :
a. telah memenuhi syarat minimal persentase kehadiran dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran sebagimana tersebut pada Bab II Pasal 5,
b. telah mengikuti ulangan harian dan ulangan tengah semester ganjil,
c. telah memenuhi syarat administrasi yang ditetapkan oleh sekolah.
3. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti ulangan akhir semester karena alasan
tertentu.
a. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan akhir semester pada waktu
yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan
(sebagaimana tersebut pada Bab II Pasal 5 Ayat 5), maka berhak mengikuti ulangan
akhir semester susulan pada waktu yang ditentukan kemudian oleh sekolah dengan
ketentuan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti
ulangan akhir semester.
b. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan akhir semester pada waktu
yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,
dan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan
akhir semester, maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan mengikuti ulangan
akhir semester yang dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 9
c. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan akhir semester pada waktu
yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat
dipertanggungjawabkan, tetapi peserta didik yang bersangkutan tidak memenuhi syarat
minimal kehadiran untuk dapat mengikuti ulangan akhir semester, maka peserta didik
yang bersangkutan diharuskan terlebih mengikuti kegiatan belajar tambahan atau
menyelesaikan tugas mata pelajaran yang diberikan oleh guru yang bersangkutan dan
selanjutnya baru diperkenankan mengikuti ulangan akhir semester susulan yang
dilakukan tersendiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Pasal 11
Pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas
1. Waktu dan teknis pelaksanaan
a. Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester genap atau pada akhir tahun pelajaran,
b. Cakupan materi soal yang diujikan pada ulangan kenaikan kelas harus mencakup
seluruh indikator yang merepresentasikan semua Kompetensi Dasar (KD) yang telah
dipelajari pada semester genap,
c. Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan secara kolektif oleh sekolah yang dikoordinir oleh
Bidang Akademik/Kurikulum bersama-sama dengan panitia ulangan kenaikan kelas,
d. Soal-soal yang diujikan pada ulangan kenaikan kelas dirancang secara bersama-sama
oleh guru mata pelajaran pada kelas yang paralel. Dengan demikian soal-soal yang
diujikan pada ulangan kenaikan kelas berlaku untuk seluruh mata pelajaran sejenis
pada jenjang, kelas dan jurusan yang paralel,
e. Bentuk soal yang diujikan dalam ulangan kenaikan kelas dirancang oleh masing-masing
guru dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice) dengan pilihan jawaban terdiri dari 5
(lima) option dan harus mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam
penyusunan naskah soal (kisi-kisi soal, penskoran, pembobotan, analisis butir soal, dll),
f. Alokasi waktu dan jadwal pelaksanaan ulangan kenaikan kelas ditentukan oleh Bidang
Akademik/Kurikulum bersama-sama dengan panitia ulangan kenaikan kelas dengan
mempertimbangkan mata pelajaran, jumlah butir soal dan tingkat kesulitan soal yang
diujikan.
2. Persyaratan Mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas
Peserta didik berhak mengikuti ulangan kenaikan kelas, bila :
a. telah memenuhi syarat minimal persentase kehadiran dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran sebagimana tersebut pada Bab II Pasal 6,
b. telah mengikuti ulangan harian dan ulangan tengah semester genap,
c. telah memenuhi syarat administrasi yang ditetapkan oleh sekolah.
3. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti ulangan kenaikan kelas karena alasan
tertentu.
a. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan kenaikan kelas pada waktu
yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan
(sebagaimana tersebut pada Bab II Pasal 6 Ayat 5), maka berhak mengikuti ulangan
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 10
kenaikan kelas susulan pada waktu yang ditentukan kemudian oleh sekolah dengan
ketentuan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti
ulangan kenaikan kelas.
b. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan kenaikan kelas pada waktu
yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,
dan peserta didik yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk mengikuti ulangan
kenaikan kelas, maka peserta didik yang bersangkutan diharuskan mengikuti ulangan
akhir semester yang dilakukan secara lisan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan.
c. Peserta didik yang tidak dapat hadir mengikuti ulangan kenaikan kelas pada waktu
yang telah ditentukan karena alasan tertentu yang dapat dan atau tidak dapat
dipertanggungjawabkan, tetapi peserta didik yang bersangkutan tidak memenuhi syarat
minimal kehadiran untuk dapat mengikuti ulangan kenaikan kelas, maka peserta didik
yang bersangkutan diharuskan terlebih mengikuti kegiatan belajar tambahan atau
menyelesaikan tugas mata pelajaran yang diberikan oleh guru yang bersangkutan dan
selanjutnya baru diperkenankan mengikuti ulangan kenaikan kelas susulan yang
dilakukan tersendiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
Pasal 12
Pelaksanaan Ujian Sekolah
1. Waktu dan teknis pelaksanaan
a. Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh SMA Negeri 3 Medan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar
dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari SMA Negeri 3 Medan.
b. Ujian Sekolah terdiri dari Ujian Tertulis dan Ujian Praktik.
c. Ujian Sekolah dilaksanakan dua kali, yang terdiri dari Ujian Sekolah Utama dan Ujian
Sekolah Ulangan.
d. Ujian Sekolah Ulangan diperuntukkan bagi peserta yang belum lulus Ujian Sekolah
Utama, baik Ujian Tertulis maupun Ujian Praktik.
e. Ujian Sekolah Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan
dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
f. Mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah adalah mata pelajaran kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan
aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
serta kelompok mata pelajaran kewarga-negaraan dan kepribadian yang akan diatur
dalam POS Ujian Sekolah – SMA Negeri 3 Medan.
g. Alokasi waktu, jadwal dan teknis pelaksanaan Ujian Sekolah Tahun Pelajaran
2011/2012 selengkapnya akan ditetapkan kemudian setelah diterbitkannya
Permendiknas tentang Ujian Sekolah TP. 2011/2012.
2. Persyaratan untuk mengikuti ujian sekolah
a. Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Negeri 3 Medan berhak
mengikuti Ujian Sekolah;
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 11
a. Untuk mengikuti Ujian Sekolah, peserta didik harus memenuhi persyaratan :
• memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama,
dengan ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs atau memiliki bukti kenaikan kelas
dari kelas III ke kelas IV untuk peserta didik Kulliyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah
(KMI)/Tarbiyatul Mu’alimin Al-Islamiyah (TMI). Penerbitan ijazah yang dimaksud
sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti Ujian Sekolah atau sekurang-
kurangnya 2 tahun untuk peserta program percepatan belajar (akselerasi);
• memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada SMA Negeri 3 Medan mulai
semester 1 Kelas X sampai dengan semester 1 Kelas XII.
• memenuhi persyaratan adminstrasi yang ditetapkan oleh sekolah.
3. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti ujian sekolah karena alasan tertentu.
a. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti Ujian Sekolah di SMA Negeri 3 Medan, dapat mengikuti Ujian Sekolah di
satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada tempat lain yang
ditentukan oleh SMA Negeri 3 Medan.
b. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti Ujian Sekolah Utama dapat mengikuti Ujian Sekolah Susulan.
c. Peserta yang tidak lulus Ujian Sekolah pada tahun pelajaran sebelumnya yang akan
mengikuti Ujian Sekolah tahun pelajaran 2011/2012 harus terdaftar pada SMA Negeri 3
Medan dan mengikuti proses pembelajaran yang diatur oleh SMA Negeri 3 Medan. Mata
pelajaran yang ditempuh dapat seluruh mata pelajaran yang diujikan atau mata
pelajaran yang nilainya belum memenuhi syarat kelulusan sesuai Permendiknas tentang
Ujian Sekolah. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari kedua hasil ujian.
Pasal 13
Pelaksanaan Ujian Nasional
1. Waktu dan teknis pelaksanaan
a. Ujian nasional dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada
mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
b. Ujian Nasional dilaksanakan dua kali, yang terdiri dari Ujian Nasional Utama dan Ujian
Nasional Ulangan.
c. Ujian Nasional Ulangan diperuntukkan bagi peserta yang belum lulus Ujian Nasional
Utama.
d. Ujian Nasional Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan
dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah.
e. Alokasi waktu, jadwal dan teknis pelaksanaan ujian nasional Tahun Pelajaran
2010/2011 selengkapnya akan ditetapkan oleh pemerintah melalui Permendiknas
tentang Ujian Nasional TP. 2011/2012 dan POS-UN TP. 2011/2012 yang diterbitkan
oleh BSNP.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 12
2. Persyaratan untuk mengikuti ujian nasional
a. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di SMA Negeri 3 Medan berhak
mengikuti Ujian Nasional (UN),
b. Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada SMA Negeri 3
Medan sampai dengan semester I tahun terakhir,
c. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau
berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih
rendah, atau memiliki bukti kenaikan kelas dari kelas III ke kelas IV untuk peserta didik
Kulliyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah (KMI)/Tarbiyatul-Mu’alimin Al-Islamiyah (TMI) yang
pindah ke SMA dan MA. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun
sebelum mengikuti ujian sekolah/madrasah, atau sekurang-kurangnya 2 tahun untuk
peserta program percepatan belajar.
d. Peserta didik yang belajar di sekolah internasional di Indonesia yang memiliki izin untuk
menerima peserta didik WNI, dapat mengikuti UN pada sekolah/madrasah
penyelenggara UN terdekat dengan persyaratan sebagaimana tercantum pada butir 1
dan 3 di atas.
e. Seluruh ketentuan pada poin yang telah disebutkan di atas akan disesuaikan dengan
peraturan pemerintah tentang pelaksanaan ujian nasional Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Solusi bagi peserta didik yang tidak mengikuti ujian nasional karena alasan tertentu.
a. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UN di SMA Negeri 3 Medan, dapat mengikuti UN di sekolah lain pada jenjang
dan jenis yang sama.
b. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat
mengikuti UN utama dapat mengikuti UN susulan.
c. Peserta yang tidak lulus UN pada tahun pelajaran 2009/2010, dan/atau 2010/2011
yang akan mengikuti UN tahun pelajaran 2011/2012 dengan ketentuan :
• harus mendaftar pada SMA Negeri 3 Medan atau sekolah penyelenggara UN;
• menempuh seluruh mata pelajaran yang diujikan atau hanya mata pelajaran yang
nilainya belum memenuhi syarat kelulusan sesuai dengan Permendiknas tentang
UN. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari hasil ujian.
4. Peserta UN yang tidak lulus UN utama termasuk susulannya pada tahun pelajaran
2009/2010 dapat mengikuti UN ulangan pada seluruh atau sebagian mata pelajaran dengan
nilai di bawah standar kelulusan yang telah ditetapkan. Nilai yang digunakan adalah nilai
tertinggi
5. Seluruh poin yang telah disebutkan di atas akan disesuaikan dengan peraturan pemerintah
tentang pelaksanaan ujian nasional Tahun Pelajaran 2011/2012.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 13
BAB IV
KETENTUAN PELAKSANAAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Pasal 14
Ketentuan Pelaksanaan Remedial
1. Ketentuan pelaksanaan remedial
a. Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial untuk memperbaiki prestasi
belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah,
b. Pelaksanaan remedial hanya dilakukan terhadap peserta didik yang dalam penilaian
proses dan hasil belajar yang diperolehnya, baik pada satu KD, SK maupun pada satu
mata pelajaran belum mencapai KKM yang telah ditetapkan,
c. Hasil nilai remidial peserta didik yang telah tuntas ditulis oleh guru mata pelajaran pada
blangko tanda mengikuti remidial yang disiapkan sekolah, diisi dan ditandatangani oleh
guru mata pelajaran yang bersangkutan, selanjutnya baru kemudian diserahkan kepada
bidang akademik dan wali kelas,
d. Bidang akademik dan wali kelas tidak berhak merubah nilai siswa yang belum
menyerahkan format tanda telah mengikuti remidial, sekalipun siswa yang
bersangkutan telah mengikuti remedial.
2. Waktu pelaksanaan remedial
a. Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir ulangan harian, ulangan
tengah semester, atau ulangan akhir semester.
b. Peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM diberi kesempatan mengikuti remedial
maksimal 3 (tiga) kali,
c. Batas waktu pelaksanaan remedial paling lambat sampai dengan akhir tahun pelajaran,
d. Apabila sampai batas waktu yang ditentukan siswa belum melaksanakan remidial, maka
bidang akademik dan wali kelas berhak menulis nilai siswa yang bersangkutan dengan
nilai sebelum remidial secara permanen pada Buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.
3. Teknis pelaksanaan remedial
a. Pelaksanaan remedial juga dapat dilakukan setelah peserta didik mempelajari KD
tertentu.
b. Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah tingkat ketuntasan dalam
mencapai SK yang terdiri dari beberapa KD, maka pelaksanaan remedial dapat juga
dilakukan setelah peserta didik menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini
didasarkan atas pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang
terdiri dari beberapa KD. Peserta didik yang belum mencapai penguasaan SK tertentu,
maka perlu mengikuti program remedial.
c. Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik dengan cara :
1). Mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru dengan metode dan media yang
berbeda.
2). Mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan guru, misalnya bimbingan
perorangan.
3). Mengerjakan tugas-tugas latihan secara khusus yang diberikan oleh guru.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 14
4). Mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan oleh teman sekelasnya yang memiliki
kecepatan belajar yang lebih baik sesuai dengan arahan yang diberikan oleh guru
pada mata pelajaran yang bersangkutan,
d. Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi melalui penilaian
diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses diperoleh melalui
postes, tes kinerja, observasi dan lain-lain. Sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui
ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.
e. Jika peserta didik tidak lulus karena penilaian hasil, maka peserta didik yang
bersangkutan hanya mengulang tes tersebut dengan pembelajaran ulang jika
diperlukan. Namun apabila ketidaklulusan peserta didik akibat penilaian proses yang
tidak diikuti (misalnya kinerja praktik, diskusi/presentasi kelompok), maka sebaiknya
peserta didik mengulang semua proses yang harus diikuti.
f. Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak melebihi nilai KKM yang telah
ditetapkan.
Pasal 15
Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan
1. Ketentuan pelaksanaan pengayaan
a. Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang melampui per-
syaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak dilakukan oleh semua
peserta didik,
b. Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan bakat serta meng-
optimalkan kecakapannya,
c. Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi, tutor sebaya,
membaca dan lain-lain yang menekankan pada penguatan KD tertentu dan tidak ada
penilaian di dalamnya.
2. Teknis pelaksanaan pengayaan
a. Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk antara lain melalui:
1). Belajar Kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran
bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya
yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
2). Belajar mandiri.
Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang diminati.
3). Pembelajaran berbasis tema.
Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta didik dapat
mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
4). Pemadatan kurikulum.
Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui
peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk
memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri
sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 15
b. Sekolah dapat memfasilitasi peserta didik dengan kelebihan kecerdasan dalam bentuk
kegiatan pengembangan diri dengan spesifikasi pengayaan kompetensi tertentu,
misalnya untuk bidang sains. Pembelajaran pengayaan seperti ini dilakukan untuk
membantu peserta didik mempersiapkan diri mengikuti kompetisi tingkat nasional
maupun internasional, seperti olimpiade sains nasional.
c. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan, tidak sama dengan kegiatan pembelajaran
biasa, tetapi hanya dilakukan dalam bentuk portofolio, dan dihargai sebagai nilai
tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
BAB V
KETENTUAN KENAIKAN KELAS DAN PENJURUSAN
Pasal 16
Ketentuan Kenaikan Kelas
1. Kriteria ketentuan kenaikan kelas mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Keputusan Dirjen
Mandikdasmen Nomor 12/C/KEP/TU/2008 tentang Bentuk dan Tata Cara Penulisan LHB
Peserta Didik Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
2. Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap semester genap.
3. Ketentuan kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap,
dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil, harus
dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini
sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning), di mana peserta yang belum
mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang
bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu
mencapai KKM dimaksud. Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil
belajar peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung.
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang bersangkutan tidak mencapai
ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.
5. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak
mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata
pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar
minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program.
Sebagai contoh: Bagi Peserta didik Kelas XI
a. Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran Fisika,
Kimia, dan Biologi.
b. Program IPS, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas pada mata pelajaran
Geografi, Ekonomi, dan Sosiologi.
c. Program Bahasa, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas (kurang) pada mata
pelajaran Antropologi, Sastra Indonesia, dan Bahasa Asing lainnya yang menjadi pilihan
6. Persyaratan lain yang ditetapkan sekolah :
a. Kehadiran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran minimal 90% dari jumlah hari
belajar efektif pada Semester-2 Tahun Pelajaran 2011/2012.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 16
b. Berkelakuan baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran tata tertib yang tergolong
berat.
7. Penjelasan tentang aspek pengetahuan (kognitif), praktik (psikomotorik), dan sikap (afektif)
berkaitan dengan ketentuan kenaikan kelas.
a. Aspek PPK/pengetahuan (kognitif)
1). Penilaian aspek pengetahuan (kognitif) berkaitan dengan pengetahuan dan
pemahaman intelektual. Nilai pada aspek pengetahuan (kognitif) dinyatakan
dengan angka bilangan dengan rentang nilai 0 – 100,
2). Penilaian aspek pengetahuan (kognitif) dilakukan pada seluruh mata pelajaran,
kecuali mata pelajaran Seni Budaya,
3). Penilaian aspek pengetahuan (kognitif) dilakukan melalui kegiatan ulangan dan
ujian,
4). Peserta didik yang naik ke kelas XI tidak boleh lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
tidak mencapai KKM,
5). Peserta didik yang naik ke kelas XII tidak boleh lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
yang bukan ciri khas program tidak mencapai KKM, atau tidak mencapai ketuntasan
belajar minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program.
b. Aspek praktik (psikomotor)
1). Penilaian aspek praktik (psikomotor) berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan berbagai aktivitas, antara lain meniru, mengatur, melakukan dengan
bimbingan, melakukan dengan baik dan sangat baik, menemukan, menganalisis
dan menyimpulkan. Nilai pada aspek praktik (psikomotor) dinyatakan dengan angka
bilangan dengan rentang nilai 0 – 100,
2). Penilaian aspek praktik (psikomotor) dilakukan pada mata pelajaran tertentu,
3). Penilaian praktik hanya dilakukan pada indikator yang mengharuskan adanya
peniaian aspek praktik,
4). Peserta didik yang naik ke kelas XI tidak boleh lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
tidak mencapai KKM,
5). Peserta didik yang naik ke kelas XII tidak boleh lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
yang bukan ciri khas program tidak mencapai KKM pada aspek penilaian praktik
(psikomotor) atau tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau
lebih mata pelajaran ciri khas program.
c. Aspek sikap (afektif)
1). Penilaian aspek sikap (afektif) berkaitan dengan perkembangan minat, sikap,
motivasi dan nilai-nilai serta perkembangan apresiasi dan pengambilan keputusan
sesuai dengan tuntutan kurikulum. Nilai pada sikap (afektif) dinyatakan dengan
huruf, yaitu A (Amat Baik), B (Baik), C (Cukup) dan D (Kurang),
2). Penilaian sikap (afektif) dilakukan pada seluruh mata pelajaran,
3). Penilaian sikap (afektif) hanya dilakukan pada indikator yang mengharuskan
adanya penilaian aspek sikap,
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 17
4). Peserta didik yang naik ke kelas XI tidak memiliki nilai C (Cukup) lebih dari 5 (lima)
mata pelajaran; tidak memiliki nilai D (Kurang) lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran,
5). Peserta didik yang naik ke kelas XII tidak memiliki nilai C (Cukup) lebih dari 3 (tiga)
mata pelajaran yang bukan ciri khas program; tidak memiliki nilai D (Kurang) lebih
dari 1 (satu) mata pelajaran yang bukan ciri khas program, dan tidak memiliki nilai
D (Kurang) pada salah satu mata pelajaran ciri khas program.
Pasal 17
Ketentuan Penjurusan
1. Sesuai kesepakatan Sekolah dengan Komite Sekolah serta dengan memperhatikan keadaan
sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah, maka sekolah menetapkan hanya ada 2
(dua) jurusan yang diprogramkan di SMA Negeri 3 Medan, yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial,
2. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan
a. Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, dan IPS dilakukan mulai
akhir semester 2 (dua) Kelas X.
b. Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada semester 1 (satu) Kelas XI.
3. Kriteria penjurusan program
Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan potensi, minat dan
kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai
dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh SMA Negeri 3 Medan. Apabila terjadi perbedaan
antara potensi/minat dengan nilai akademik seorang peserta didik, maka guru harus
mengkaji dan melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang
bersangkutan.
3.1. Potensi dan Minat Peserta Didik
Untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik dapat dilakukan melalui
angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat digunakan untuk
mendeteksi potensi, minat, dan bakat.
3.2. Nilai akademik
Peserta didik yang naik ke Kelas XI dan akan mengambil program tertentu, yaitu :
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) atau Bahasa :
boleh memiliki nilai tidak tuntas paling banyak 3 (tiga) mata pelajaran pada mata
pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut (lihat
Struktur Kurikulum).
a. Peserta didik yang naik ke Kelas XI, dan yang bersangkutan mendapat nilai tidak
tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk
menentukan program yang dapat diikuti oleh peserta didik, contoh :
b. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan Geografi (2
mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas program IPS), maka peserta
didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program Bahasa.
c. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas IPA), maka
peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPS.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 18
d. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosilologi, dan Bahasa
Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri khas program Bahasa),
maka peserta didik tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke program IPA.
e. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi, dan Bahasa
Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas ketiga
program di SMA) maka peserta didik tersebut:
- perlu diperhatikan minat peserta didik.
- perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Praktik dan Sikap pada mata
pelajaran yang menjadi ciri khas program IPA seperti Fisika, Kimia, dan
Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program
IPS ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan mata pelajaran
yang menjadi ciri khas program Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris).
Perbandingan nilai prestasi peserta didik dimaksud dapat dilakukan melalui
program remidial dan diakhiri dengan ujian. Apabila pada nilai dari setiap
mata pelajaran yang menjadi ciri khas program tertentu terdapat nilai
prestasi yang lebih unggul daripada program lainya, maka peserta didik
tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajarannya
lebih unggul tersebut. Apabila antara minat dan prestasi ketiga aspek tidak
cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan dari guru Bimbingan
dan Konseling dapat memutuskan program apa yang dapat dipilih oleh
peserta didik.
3.3. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program,
diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia tidak cocok pada program semula
atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. Sekolah harus
memfasilitasi agar peserta didik dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang harus dimiliki di kelas baru.
3.4. Peserta didik dapat memilih jurusan IPA bila nilai rata-rata mata pelajaran yang
menjadi ciri khas program IPA minimal 70,00. Apabila nilai rata-rata mata pelajaran
yang menjadi ciri khas program IPA minimal 70,00 tidak terpenuhi sesuai dengan
quota yang ditetapkan untuk jurusan IPA, maka sekolah akan menurunkan batas
minimal rata-rata nilai mata pelajaran ciri khas program IPA.
3.5. Peserta didik yang naik ke kelas XI, tetapi tidak memenuhi batas minimal rata-rata
nilai mata pelajaran ciri khas program IPA, maka secara otomatis akan dimasukkan
ke jurusan IPS.
3.6. Peserta didik yang telah memenuhi syarat untuk masuk Program IPA dan IPS, karena
karena faktor-faktor tertentu, diperkenankan pindah program dengan batas waktu
yang ditentukan oleh sekolah paling lambat 1 (satu) bulan.
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 19
BAB VI
KETENTUAN KELULUSAN UJIAN SEKOLAH, UJIAN NASIONAL
DAN KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN
Pasal 18
Ketentuan Kelulusan Ujian Sekolah
1. Sekolah menetapkan nilai minimal/batas kelulusan untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dalam ujian sekolah
2. Penetapan batas kelulusan merupakan hasil pertimbangan Komite Sekolah – SMA Negeri 3 Medan dan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas
Pendidikan Kota Medan.
3. Penetapan batas kelulusan diumumkan kepada peserta didik dan disampaikan kepada
orangtua peserta didik dan masyarakat 2 (dua) bulan sebelum ujian dilaksanakan.
4. Peserta ujian dinyatakan lulus apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. memiliki nilai rata-rata sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh sekolah, baik untuk
ujian tulis maupun ujian praktik untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Sekolah;
b. mencapai nilai minimal batas lulus untuk setiap mata pelajaran sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan SMA Negeri 3 Medan.
5. Penentuan kelulusan Ujian Sekolah dilakukan melalui rapat dewan pendidik SMA Negeri 3 Medan.
Pasal 19
Ketentuan Kelulusan Ujian Nasional
1. Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN, bila memiliki nilai rata-rata minimal yang ditetapkan oleh pemerintah untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan
dalam ujian nasional,
2. Sekolah dapat menentukan standar kelulusan UN lebih tinggi dari kriteria butir 1.
3. Pengumuman kelulusan peserta didik dari SMA Negeri 3 Medan akan ditentukan kemudian
oleh Kementerian Pendidikan Nasional,
Pasal 20
Ketentuan Kelulusan Dari SMA Negeri 3 Medan
Dalam merumuskan ketentuan kelulusan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 72, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Peniaian Pendidikan, yaitu peserta didik dinyatakan
lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan menengah setelah :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran ;
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 20
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan.
Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata
pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh
pendidik.
Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan
pendidikan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan
mempertimbangkan hasil ujian sekolah.
a. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui:
1). pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
afeksi dan kepribadian peserta didik; serta
2). ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
b. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur
melalui ulangan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik
materi yang dinilai
c Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan
terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai per-kembangan afeksi dan
ekspresi psikomotorik peserta didik.
d. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
dilakukan melalui:
1). pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
psikomotorik dan afeksi peserta didik; dan
2). ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
3. Lulus ujian sekolah, untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Lulus Ujian Nasional, Peserta UN dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan UN
yang ditetapkan oleh BNSP melalui Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional pada
setiap Tahun Pelajaran.
BAB VII
KETENTUAN HAK PESERTA DIDIK DALAM PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR
(SARANA PRASARANA SEKOLAH)
Pasal 21
Ketentuan Hak Peserta Didik dalam Penggunaan Ruang Belajar
1. Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran pada jam belajar efektif,
2. Peserta didik berhak menggunakan ruang belajar sebagai sarana untuk kegiatan diskusi,
seminar, dll yang dilaksanakan di luar jam belajar efektif dalam upaya peningkatan
wawasan pengetahuan peserta didik,
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 21
3. Penggunaan ruang belajar di luar jam belajar efektif harus dilaporkan serta mendapat izin
dari pihak sekolah,
4. Dalam setiap pengunaan ruang belajar, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara
kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang belajar,
Pasal 22
Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Ruang Serba Guna/Aula
1. Peserta didik berhak menggunakan ruang serba guna/aula sebagai sarana untuk kegiatan
diskusi, workhsop/IHT, seminar, pentas seni, dll,
2. Setiap penggunaan ruang serba guna/aula harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak
sekolah,
3. Dalam setiap pengunaan ruang serba guna/aula, setiap peserta didik wajib menjaga dan
memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang serba guna/aula.
Pasal 23
Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Laboratorium IPA
(Fisika, Kimia dan Biologi)
1. Peserta didik berhak menggunakan Laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) sebagai
sarana untuk melaksanakan kegiatan praktikum, baik pada jam belajar efektif maupun di
luar jam belajar efektif,
2. Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di Laboratorium IPA (Fisika, Kimia
dan Biologi) minimal 2 (dua) kali dalam satu semester sesuai dengan jadwal kegiatan
praktikum yang disusun oleh koordinator/kepala laboratorium,
3. Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium IPA
(media pembelajaran, alat dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk melaksanakan
kegiatan praktikum,
4. Penggunaan Laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) di luar jam belajar efektif untuk
kegiatan praktikum harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah,
5. Setiap penggunaan Laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi) oleh peserta didik, baik
pada jam belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinir dan diawasi
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran,
6. Dalam setiap pengunaan Laboratorium IPA (Fisika, Kimia dan Biologi), setiap peserta didik
wajib menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium
serta mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan Laboratorium IPA (Fisika, Kimia
dan Biologi).
Pasal 24
Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Laboratorium Komputer dan
Laboratorium Bahasa
1. Peserta didik berhak menggunakan Laboratorium Komputer dan Bahasa sebagai sarana
untuk melaksanakan kegiatan praktikum, baik pada jam belajar efektif maupun di luar jam
belajar efektif,
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 22
2. Peserta didik berhak melaksanakan kegiatan praktikum di Laboratorium Komputer dan
Bahasa sesuai dengan jadwal dan materi kegiatan praktikum yang disusun oleh
koordinator/kepala laboratorium,
3. Peserta didik berhak menggunakan fasilitas yang ada dalam ruang Laboratorium Komputer
dan Bahasa (media pembelajaran, alat dan bahan praktikum) sebagai sarana untuk
melaksanakan kegiatan praktikum,
4. Penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa di luar jam belajar efektif untuk kegiatan
praktikum atau kegiatan lainnya harus dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah,
5. Setiap penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa oleh peserta didik, baik pada jam
belajar efektif maupun di luar jam belajar efektif harus dikoordinir dan diawasi oleh guru
mata pelajaran yang bersangkutan bersama-sama dengan petugas laboran,
6. Dalam setiap pengunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa, setiap peserta didik wajib
menjaga dan memelihara kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang laboratorium serta
mematuhi tata tertib yang berlaku dalam penggunaan Laboratorium Komputer dan Bahasa.
Pasal 25
Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Perpustakaan
1. Peserta didik berhak menggunakan perpustakaan sebagai sarana untuk menambah
wawasan pengetahuan sesuai dengan waktu kunjungan yang ditetapkan oleh petugas
perpustakaan,
2. Peserta didik berhak mengikuti kegiatan pembelajaran di perpustakaan dengan bimbingan
guru mata pelajaran,
3. Peserta didik berhak mengakses bahan ajar dari fasilitas internet yang tersedia di
perpustakaan untuk kepentingan pembelajaran
4. Dalam setiap pengunaan perpustakaan, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara
kebersihan dan fasilitas yang ada dalam ruang perpustakaan serta mematuhi tata tertib
yang berlaku dalam ruang perpustakaan.
Pasal 26
Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Buku Perpustakaan
dan Buku Referensi
1. Peserta didik berhak membaca dan mencatat seluruh buku perpustakaan dan buku
referensi lainnya di dalam ruang perpustakaan untuk kepentingan pembelajaran,
2. Peserta didik berhak meminjam buku perpustakaan dan buku referensi lainnya sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam peminjaman buku-buku perpustakaan
dan buku-buku referensi yang telah ditetapkan sekolah,
3. Dalam setiap pengunaan buku perpustakaan dan buku referensi lainnya, setiap peserta
didik wajib menjaga dan memelihara kondisi buku-buku yang digunakan.
Pasal 27
Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Sarana dan Fasilitas Olahraga
1. Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas olahraga untuk kegiatan praktikum
pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta dikoordinir dan
diawasi oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan,
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 23
2. Penggunaan sarana dan fasilitas olahraga di luar kegiatan sebagaimana pada butir 1, harus
dilaporkan serta mendapat izin dari pihak sekolah,
3. Dalam setiap pengunaan sarana dan fasilitas olahraga, setiap peserta didik wajib menjaga
dan memelihara kondisi sarana dan fasilitas yang digunakan agar terhindar dan terpelihara
dari kerusakan.
Pasal 28
Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Fasilitas Internet
1. Peserta didik berhak menggunakan sarana dan fasilitas internet yang tersedia di sekolah
untuk kepentingan pembelajaran,
2. Peserta didik berhak mengakses bahan-bahan ajar dari internet yang tersedia di sekolah
untuk kepentingan pembelajaran,
3. Peserta didik dilarang mengakses bahan-bahan dari internet yang tersedia di sekolah selain
untuk kepentingan pembelajaran,
4. Peserta didik berhak mengisi konten yang ada pada website sekolah (komentar yang
positif, karya tulis, ilmu pengetahuan, berita, dll), sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang telah ditetapkan oleh admin sekolah.
Pasal 29
Ketentuan Hak Peserta didik Dalam Penggunaan Media Lainnya
1. Peserta didik berhak menggunakan media lainnya yang tersedia di sekolah (LCD Proyektor,
Tape Recorder, Alat Musik, Sound Sistem, TV, dll), untuk kepentingan pembelajaran,
2. Penggunaan setiap media tersebut pada butir 1, harus dilaporkan serta mendapat izin dari
pihak sekolah serta dikoordinir oleh guru atau penanggungjawabnya,
3. Dalam setiap pengunaan media, setiap peserta didik wajib menjaga dan memelihara kondisi
media yang digunakan agar terhindar dari kerusakan.
BAB VIII
KETENTUAN LAYANAN KONSULTASI DENGAN GURU, WALI KELAS
DAN GURU BK/KONSELOR
Pasal 30
Ketentuan Layanan Konsultasi Dengan Guru Mata Pelajaran
1. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran,
2. Layanan konsultasi pada guru mata pelajaran merupakan bagian dari program
pengembangan diri yang secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada
peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan
kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai pada setiap mata pelajaran,
3. Layanan konsultasi dapat dilaksanakan pada jam pembelajaran sekolah sepanjang guru
yang bersangkutan tidak sedang tugas mengajar di kelas,
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 24
4. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran di luar jam pembelajaran sekolah dapat
dilakukan pada waktu yang ditentukan secara bersama antara peserta didik dan guru,
namun pelaksanaannya tetap di lingkungan sekolah,
5. Layanan konsultasi pada guru mata pelajaran yang bersifat mendesak, dapat dilakukan
melalui telepon/HP sesuai dengan kepentingannya,
6. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran guru
yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan mengikuti pembelajaran, kesulitan dalam
mengerjakan tugas, dan lainnya,
Pasal 31
Ketentuan Layanan Konsultasi Dengan Wali Kelas
1. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelasnya,
2. Layanan konsultasi dengan wali kelas dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada
peserta didik agar siap dan mampu belajar secara efektif, mampu mengatasi hambatan dan
kesulitan sesuai tuntutan kompetensi yang harus dicapai dalam mengikuti seluruh kegiatan
pembelajaran,
3. Layanan konsultasi dengan wali kelas dapat dilaksanakan setiap saat, baik di dalam jam
pelajaran maupun di luar jam pelajaran,
4. Layanan konsultasi dengan wali kelas di luar jam pelajaran sekolah dapat dilakukan pada
waktu yang ditentukan secara bersama antara peserta didik dan wali kelas,
5. Layanan konsultasi dengan wali kelas yang bersifat mendesak, dapat dilakukan melalui
telepon/HP sesuai dengan kepentingannya,
6. Layanan konsultasi dengan wali kelas hanya terkait dengan masalah siswa di kelas yang
bersangkutan,
Pasal 32
Ketentuan Layanan Konsultasi Dengan Guru BK/Konselor
1. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor,
2. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK dapat dilakukan
setiap saat selama Guru BK/Konselor masih dapat melayani,
3. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor terkait
dengan berbagai masalah siswa di kelas, di luar kelas, maupun masalah yang berkaitan
dengan pergaulan siswa yang bersangkutan yang bersifat dapat menghambat keaktifan dan
keberhasilan siswa dalam proses belajar,
4. Setiap peserta didik berhak mendapat layanan konsultasi dengan Guru BK/Konselor terkait
dengan minat, potensi, dan permasalahan lainnya yang mendukung pelaksanaan kegiatan
pembelajaran peserta didik,
5. Siswa yang mempunyai kepentingan-kepentingan khusus dan mendesak, dengan seizin
guru dapat meninggalkan pelajaran/kelas untuk mendapatkan layanan konsultasi dengan
Guru BK/Konselor,
Peraturan Akademik SMAN 3 Medan 25
6. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran hanya terkait dengan mata pelajaran guru
yang bersangkutan, terutama dalam hal kesulitan mengikuti pembelajaran, kesulitan dalam
mengerjakan tugas, dan lainnya,
7. Jenis-jenis layanan akademik yang berhak diperoleh peserta didik dari Guru BK/Konselor,
meliputi :
a. Layanan Orientasi, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan siswa baru ( MOS ),
b. Layanan informasi, yaitu layanan dalam bentuk pemberian informasi secara verbal dan
atau non verbal, baik kepada siswa maupun orang tua murid,
c. Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan dalam bentuk kegiatan remedial,
pengayaan, pemantapan, try out, dll,
d. Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan dalam bentuk pembagian
kelompok atau kelas dan penyaluran potensi, minat dan bakat siswa agar mereka
berprestasi secara optimal,
e. Layanan bimbingan kelompok, yaitu bimbingan secara klasikal dengan materi tentang
tehnik membaca cepat, tehnik membuat ringkasan, tehnik menghafal, dsb,
f. Layanan konseling kelompok, yaitu layanan dalam bentuk diskusi kelompok dimana
setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif membahas permasalahan yang telah
mereka pilih sehingga setiap anggota kelompok dapat belajar dari pengalaman anggota
kelompok lainnya.
BAB IX
P E N U T U P
Pasal 33
Peraturan akademik ini disampaikan dan disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait untuk
dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana yang diatur.
Pasal 34
Hal-hal yang belum diatur dan belum sempurna dalam penyusunan peraturan akademik ini
akan ditentukan dan diperbaiki kemudian.
Pasal 35
Peraturan akademik ini berlaku sejak tanggal ditetapkan atau terhitung mulai Tahun Pelajaran
2011/2012.
Pasal 36
Lampiran-lampiran.
Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 12 Juli 2011 Kepala SMA Negeri 3 Medan
Drs. SAHLAN DAULAY, M.Pd Pembina Tk. I
NIP. 19560915 198203 1 007