Perang Diponegoro

22
ERANG DIPONEGORO

Transcript of Perang Diponegoro

Page 1: Perang Diponegoro

ERANG DIPONEGORO

Page 2: Perang Diponegoro

Presented by:

Page 3: Perang Diponegoro

PERANG DIPONEGORO

AWAL MULA

INSIDEN ANJIR

STRATEGI DARI

SELARONG

PERLUASAN PERANG

BENTENG STELSEL

PEMBAWA PETAKA

Page 4: Perang Diponegoro

a w a L

M u L a

Page 5: Perang Diponegoro

Abad 19

Page 6: Perang Diponegoro
Page 7: Perang Diponegoro
Page 8: Perang Diponegoro

en S DI I n

a n RIJ

Page 9: Perang Diponegoro

Patih

Danurejo1823

1825 Smissaert dan Patih Danurejo memerintahkan anak

buahnya untuk memasang anjir melewati

pekarangan Pangeran Diponegoro tanpa izin

20 Juli

1825 Rakyat

Tegalrejo

Page 10: Perang Diponegoro

e G IaRS T T

aRD I

ae o nRS GL

Page 11: Perang Diponegoro

Merencanakan serangan ke keraton Yogyakarta dengan

mengisolasi pasukan Belanda dan mencegah masuknya

bantuan dari luar

Mengirim kurir kepada para bupati/ ulama agar

mempersiapkan peperangan melawan Belanda

Menyusun daftar nama bangsawan, siapa yang sekiranya

kawan dan lawan

Membagi kawasan Kesultanan Yogyakarta menjadi

beberapa mandala perang, dan mengangkat para

pemimpinnya

Page 12: Perang Diponegoro

Pangeran Diponegoro telah membagi menjadi 16 mandala perang. Sebagai pucuk pimpinannya

Pangeran Diponegoro didampingi oleh:

Pangeran

Mangkubumi

Ali Basyah Sentot

PrawirodirjoKiai Mojo

Nyi Ageng

Serang

Page 13: Perang Diponegoro

Pada tahun awal Pangeran Diponegoro

mengembangkan semangat Perang Sabil,

perlawanannya berjalan sangat efektif. Pusat

kota dapat dikuasai. Namun, pasukan Pangeran

Diponegoro dapat ditahan oleh pasukan

Belanda di Gowok. Secara umum dapat

dikatakan pasukan Pangeran Diponegoro

mendapatkan banyak kemenangan.

Page 14: Perang Diponegoro

Untuk memperkokoh kedudukan PangeranDiponegoro oleh para ulama dan pengikutnya ia

dinobatkan sebagai raja dengan gelar :

Sultan Abdulhamid Herucokro

(Sultan Ngabdulkamid Erucokro)

Page 15: Perang Diponegoro

aep nSuLR a

p e R a n G

Page 16: Perang Diponegoro

• Perlawanan Pangeran Diponegoro semakin meluas dan

mampu menggerakkan kekuatan di seluruh Jawa.

Sehingga sering dikenal dengan Perang Jawa

Jenderal de Kock sebagai pimpinan Belanda berusaha

meningkatkan kekuatannya dengan menambah bala tentara

dan menghancurkan pos-pos pertahanan pasukan Pangeran

Diponegoro

Page 17: Perang Diponegoro

4 Oktober 1825: Pasukan Belanda menyerang pos pertahanan di Gua Selarong

Pasukan Ali Basyah Sentot Prawirodirjo berhasil mengalahkan tentara

Belanda di daerah bagian barat. 1826

Pasukan Pangeran Singosari di Gunung Kidul mendapatkan berbagai

kemenangan

PasukanTumenggung Suronegoro berhasil menyerang benteng

pertahanan Belanda di Prambanan

Pos pertahanan di Plered dapat dipertahankan meski sering mendapat

serangan dari Belanda

Page 18: Perang Diponegoro

en TB GeeS T L S e L

T aep k a

Page 19: Perang Diponegoro

Jenderal de Kock menerapkan strategi dengan sistem “BentengStelsel” atau “Stelsel Benteng”

1827 •Perlawanan Diponegoro di berbagai tempat dapat dipukul mundur

oleh pasukan Belanda

•Ruang gerak pasukan Diponegoro dari waktu ke waktu semakin

sempit

•Para pemimpin yang membantu Pangeran Diponegoro mulai banyak

yang tertangkap

Page 20: Perang Diponegoro

17 Oktober

1829

Ditandatangani Perjanjian Imogiri antara SentotPrawirodirjo dengan pihak Belanda

1. Sentot Prawirodirjo diizinkan untuk tetap memeluk agama islam

2. Pasukan Sentot Prawirodirjo tidak dibubarkan dan ia tetapsebagai komandannya

3. Sentot Prawirodirjo dengan pasukannya diizinkan untuktetap memakai sorban

4. Tanggal 24 Oktober 1829, Sentot Prawirodirjo denganpasukannya memasuki ibu kota negeri Yogyakarta untuksecara resmi menyerahkan diri

Kiai Maja ditangkap1829

Page 21: Perang Diponegoro

Penyerahan diri atau para pemimpin pengikut Pangeran

Diponegoro merupakan pukulan berat bagi perjuangan

pangeran Diponegoro. Belanda kemudian mengumumkan

hadiah 20.000 ringgit bagi siapa saja yang dapat menyerahkan

Pangeran Diponegoro baik hidup maupun mati.

Page 22: Perang Diponegoro

Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di

Magelang. Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia

menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya

dilepaskan. Maka, Pangeran Diponegoro ditangkap dan

diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke

Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8

Januari 1855

28 Maret 1830