Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten...

23
Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten Magelang Artikel Ilmiah Oleh : Perdinan Oktafianus NIM : 682009081 Program Studi Sistem Informasi Pariwisata Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga November 2014

Transcript of Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten...

Page 1: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

Perancangan Web GIS

Pencarian Objek Wisata di Kabupaten Magelang

Artikel Ilmiah

Oleh :

Perdinan Oktafianus

NIM : 682009081

Program Studi Sistem Informasi Pariwisata

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2014

Page 2: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

Perancangan Web GIS

Pencarian Objek Wisata di Kabupaten Magelang

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Oleh :

Perdinan Oktafianus

NIM : 682009081

Program Studi Sistem Informasi Pariwisata

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

November 2014

Page 3: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan
Page 4: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan
Page 5: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan
Page 6: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan
Page 7: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan
Page 8: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan
Page 9: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

Perancangan Web-GIS

Pencarian Objek Wisata di Kabupaten Magelang

1)Perdinan Oktafianus, 2)Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail: 1)[email protected], 2)[email protected]

Abstract

Magelang district is one of the districts in Central Java which has a lot of tourism

potential. But not all the attractions can be known by tourists because of the lack of

information to the general public. WebGIS tourism of Magelang district built using the

programming language PHP, MySQL as the database and Google maps to display the

digital map. The method used in this research is waterfall method which consists of the

analysis, system design, implementation, testing and maintenance system. The results of

this study are web-GIS applications that provide location information attractions and

search travel route in Magelang district.

Keyword: magelang district, web-gis, google maps

Abstrak

Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah

yang memiliki banyak potensi wisata. Tetapi tidak semua objek wisata yang ada dapat

diketahui oleh para wisatawan karena kurangnya informasi yang sampai kepada

masyarakat umum. Web-GIS pariwisata kabupaten Magelang dibangun dengan

menggunakan bahasa pemrograman php, mysql sebagai databasenya dan Google maps

untuk menampilkan peta digital. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

waterfall yang terdiri dari analisis, perancangan sistem, implementasi, pengujian dan

pemeliharaan sistem. Hasil dari penelitian ini adalah aplikasi web-gis yang memberikan

informasi lokasi objek wisata dan pencarian rute perjalanan wisata yang ada di kabupaten

Magelang.

Kata kunci: kabupaten magelang, web-gis, google maps

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Page 10: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

1

1. Pendahuluan

Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa

Tengah yang memiliki banyak potensi wisata yang dapat dikunjungi oleh para

wisatawan. Mulai dari wisata alam, wisata buatan, sejarah, budaya, religi dan

kerajinan tangan. Salah satu objek wisata yang terkenal di kabupaten Magelang

adalah candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan candi yang dibangun oleh

raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra pada abad ke-8, dan memiliki relief

yang menggambarkan kehidupan sang Budha dan reinkarnasinya dalam bentuk

cerita Jataka dan Lalitavistara. Tetapi tidak semua objek wisata yang ada di

kabupaten Magelang dapat diketahui oleh para wisatawan, karena kurangnya

informasi tentang objek-objek wisata yang sampai ke masyarakat umum.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magelang merupakan lembaga

pemerintah yang bergerak dibidang pariwisata dan kebudayaan di kabupaten

Magelang. Dalam mempromosikan objek wisata, Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Magelang menggunakan media promosi seperti brosur, buku

panduan wisata, baliho, dan website. Website yang dimiki Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Magelang masih bersifat statis dan tampilan peta wisatanya hanya

berupa gambar biasa. Sehingga para wisatawan kesulitan untuk mengetahui lokasi

tempat wisata dan rute perjalanan wisatanya, karena tidak tersedia visualisasi

tempat wisata dan rute perjalanan yang dilalui menuju tempat wisata beserta jarak

dan waktu tempuhnya. Oleh karena itu melalui perancangan Web-GIS pencarian

objek wisata dapat mempermudah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magelang

untuk mempromosikan objek wisata yang ada di kabupaten Magelang secara luas

kepada wisatawan lokal maupun asing, dengan memberikan informasi lokasi

objek wisata serta pencarian rute perjalanan menuju lokasi wisata yang ada di

kabupaten Magelang.

Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini yaitu bagaimana

menyediakan peta wisata, bagaimana merancang web-gis sebagai media promosi

pariwisata di kabupaten Magelang, serta bagaimana membuat suatu Sistem

Informasi Geografis yang dapat memberikan informasi kepada pengguna sistem

tentang lokasi wisata beserta pencarian rute perjalanan wisata dikabupaten

Magelang. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah a) Daerah yang

menjadi objek dalam penelitian ini adalah di kabupaten Magelang; b) Data yang

dipakai dalam membuat penelitian ini adalah peta kabupaten Magelang, lokasi

wisata ditampilkan dengan ikon berdasarkan kategori wisata, dan data jalur/rute

lokasi wisata berdasarkan tempat wisata; c) Aplikasi ini menampilkan informasi

wisata, peta wisata dan pencarian lokasi wisata yang ada di kabupaten Magelang;

d) Pembangunan aplikasi ini menggunakan teknologi web-gis dengan PHP dan

GoogleMAP API.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat merancang Sistem

Informasi Geografis pariwisata yang berbasis web-gis yang lebih interaktif dan

menarik, sehingga dapat memudahkan para wisatawan untuk mencari informasi

lokasi wisata yang ada di kabupaten Magelang dengan lebih cepat dan efisien.

Manfaat penelitian ini adalah a) bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Page 11: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

2

Magelang, dapat mengembangkan sistem informasi geografis sebagai media

promosi untuk dapat memperkenalkan tempat-tempat wisata yang ada di

kabupaten Magelang secara luas kepada para wisatawan; b) bagi pengguna sistem

(wisatawan) adalah untuk dapat mempermudah dalam memperoleh informasi

pariwata, lokasi objek wisata dan pencarian rute perjalanan wisata yang ada di

kabupaten Magelang.

2. Kajian Pustaka

Penelitian sebelumnya yang berjudul “Web Sistem Informasi Geografis

Objek Wisata Banten Selatan (Kecamatan Bayah)” dalam penelitian ini

menjelaskan pembuatan suatu Sistem Informasi Geografis objek wisata di

kecamatan Bayah yang berbasis web-gis, yang bertujuan untuk memudahkan

pengunjung untuk mengetahui informasi objek wisata dan mencari objek wisata

yang ada di kecamatan Bayah. Dimana sistem ini dibangun dengan menggunakan

aplikasi Arc Gis 9.3, mapserver, Camaleon dan php. Informasi yang diberikan

pada penelitian ini adalah informasi peta dan lokasi berbagai objek wisata pantai

dan goa yang ada agar lebih memperjelas informasi tentang arah objek wisata

yang dituju sehingga mempermudah bagi siapa saja yang ingin mengunjungi, dan

dengan adanya web-gis ini diharapkan sangat membantu instansi pemerintah

untuk mempublikasikan objek wisata yang ada di kecamatan Bayah Banten[1].

Penelitian lain berjudul “Sistem Informasi Geografis Objek Pariwisata

Pada Kabupaten Banyumas Berbasis Mobile” dalam penelitian ini membahas

tentang pembuatan Sistem Informasi Geografis untuk pemetaan objek wisata yang

ada di kabupaten Banyumas berbasis web-gis. Dimana sistem ini digunakan

sebagai media informasi pariwisata di kabupaten Banyumas, yang di

implementasikan pada komputer (admin) dan telepon selular (pengguna sistem)

yang hanya dapat diakses dengan menggunakan jaringan internet. Halaman admin

berfungsi sebagai database yang digunakan sebagai media infomasi pada aplikasi

web gis, sedangkan aplikasi yang digunakan oleh pengguna sistem adalah aplikasi

mobile yang dikembangkan dengan platform J2ME[2].

Penelitian lain berjudul “Sistem Informasi untuk Perjalanan Wisata di

Kota Semarang” dalam penelitian ini membahas pembuatan sistem informasi

geografis untuk mendukung perjalanan wisata di kota Semarang. Dimana sistem

yang digunakan dapat memberikan informasi langsung kepada user mengenai

lokasi dari sarana pariwisata dan fasilitas pendukung yang ada. Aplikasi ini

dibangun dengan menggunakan Map Object dan dikembangkan dengan Visual

Basic dengan menambahkan komponen ESRI Map Object 2.1 lewat menu

Project-Compact. Sedangkan untuk mengolah data spasialnya, aplikasi ini

menggunakan Map info dan ArcView[3].

Sistem Informasi Geografis(SIG) atau GIS (Geographic Information

System) merupakan suau sistem berbasis komputer yang digunakan untuk

menyimpan dan memanipulasikan informasi-informasi geografis. SIG dirancang

untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena-

fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau

kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan sistem komputer yang

Page 12: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

3

memiliki kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis yaitu, a)

Masukan; b) Keluaran; c) Manajemen data(penyimpanan dan pemanggilan data);

d) Analisis dan manipulasi data[4].

Web-GIS merupakan sistem informasi geografi berbasis web yang terdiri

dari beberapa komponen yang saling terkait. Web-GIS merupakan gabungan

antara design grafis pemetaan, peta digital dengan analisa geogafis, pemrograman

komputer, dan sebuah database yang saling terhubung menjadi satu bagian web

design dan web pemetaan. Nama lain untuk web-gis sendiri bermacam-macam

diantaranya adalah web-based GIS, online GIS Distributed GIS, Internet

Mapping. Dimana sebuah web-gis yang potensial merupakan aplikasi gis atau

pemetaan untuk pengguna diseluruh dunia, tidak memerlukan software GIS, tidak

tergantung pada platform atau sistem operasi.

Google Maps merupakan suatu layanan gratis yang sangat popular dari

Google dengan memberikan layanan aplikasi dan teknologi pemetaan berbasis

web. Pemrograman Google Maps menggunakan pemrograman JavaScript yang

kemudian dipanggil dengan file html, serta dapat dikoneksikan dengan database

sebagai penyimpanan data dan hanya dapat diakses secara online[5]. Google Maps

dapat digabungan dengan beberapa bahasa pemrograman yang lain, seperti PHP,

perl, cgi dll. Kita dapat menambahkan Google Maps dalam web yang telah kita

buat dengan menggunakan Google Maps API. Google Maps API ini merupakan

perkembangan dari Google Maps, serta GoogleMaps API juga bisa dikatakan

sebagai library yang berbentuk JavaScript. Google Maps API terdapat 4 jenis

pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah:

a) ROADMAP untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi; b) SATELLITE untuk

menampilkan foto satelit; c) TERRAIN untuk menunjukkan relief fisik permukaan

bumi dan menunjukan seberapa tingginya suatu lokasi, contoh: gunung dan

sungai; d) HYBRID menunjukkan foto satelit yang diatasnya terdapat pula apa

yang tampil pada ROADMAP[5].

3. Metode Penelitian

Tahapan penelitian [6] secara umum yang dilaksanakan dalam penelitian

tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Diagram Alir Tahapan Penelitian[6]

Page 13: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

4

Pengembangan aplikasi ini menggunakan metode waterfall. Metode

waterfall merupakan suatu model proses untuk memodelkan suatu sistem

perangkat lunak yang dibuat secara terstruktur dan berurutan. Metode ini memiliki

tahapan-tahapan, yaitu: tahap analisis, perancangan sistem, implementasi,

pengujian dan pemeliharaan sistem. Bagan metode waterfall dapat dilihat pada

gambar 3[6].

Gambar 2 Metode Waterfall [6]

Langkah-langkah dari Metode Waterfall yaitu:

Analisis kebutuhan sistem, berdasarkan penelitian sistem pada objek

wisata di kabupaten Magelang, ditemukan beberapa kelemahan didalamnya.

Sehingga analisis yang tepat untuk mengetahui kelemahan sistem adalah dengan

menggunakan analisis SWOT, yaitu: a)Analisis Kekuatan (Strenghts), adapun

kekuatan dari wisata di Kabupaten Magelang adalah pada tempat wisata terkenal

sudah adanya informasi objek wisata dan petunjuk arah jalan yang jelas untuk

menuju tempat wisata; b)Analisis Kelemahan (weakness), belum adanya sistem

informasi sebagai media informasi bagi masyarakat untuk mengetahui informasi

objek wisata dan lokasinya beserta rute perjalanan yang dilalui menuju tempat

wisata; c)Analisis Kesempatan (opportunity), semakin berkembangnya era

teknologi informasi merupakan sebuah peluang untuk membuat terobosan sistem

yang lebih canggih lagi. Selain itu dengan kelebihan yang disebutkan diatas

kemungkinan keberhasilan penerapan sistem informasi pendukung berbasis

teknologi informasi cukup besar; d)Analisis Ancaman, ancaman berasal dari

kurangnya sosialisasi dari pemerintah untuk objek wisata yang belum terkenal,

petunjuk arah pada tempat wisata belum terkenal tidak jelas dan pada wisata

terkenal petunjuk arah ada yang rusak baik karena alam atau pun di rusak oleh

orang tidak bertanggung jawab.

Analisis kebutuhan sistem sangat diperlukan dalam mendukung kinerja

sistem, apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau belum.

Karena kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan suatu informasi,

fungsi sistem yang dibuat ini adalah untuk memberikan informasi dan sekaligus

sebagai media database tempat wisata di Kabupaten Magelang. Spesifikasi

perangkat lunak terbagi menjadi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-

Page 14: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

5

fungsional. Kebutuhan fungsional, pada tahap ini analisis terhadap kebutuhan

fungsional yaitu: a) Sistem harus bisa melakukan fungsi tambah, ubah, hapus

data; b) Sistem harus bisa menampilkan data tempat wisata; c) Sistem harus bisa

menampilkan rute perjalanan dengan jarak dan waktu tempuh; d) Sistem harus

bisa menampilkan agenda tempat wisata; e) Sistem harus bisa berinteraksi dengan

user melalui komentar pada tempat wisata; f) Sistem harus mampu menampilkan

informasi yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Kebutuhan non-

fungsional, kendala pada layanan atau fungsi sistem seperti kendala operasional,

kendala keamanan, kendala pengembangan. Contohnya sebagai berikut: a)

Operasional, dalam media informasi tempat wisata Kabupaten Magelang berbasis

website ini dikembangkan secara terkait mempunyai kebutuhan operasional.

Contoh perangkat komputer dengan sistem operasi minimal windows xp, pentium

2, dan koneksi internet untuk online; b) Keamanan, sistem ini dilengkapi dengan

password yang hanya bisa diakses oleh user (admin) dan user (member) yang

sudah terdaftar dan disetujui oleh user (admin) saja;

c) Kinerja, kinerja dalam sistem informasi ini untuk pengunjung umum hanya bisa

mengakses informasi-informasi umum saja dari tempat wisata.

Analisis kebutuhan data, dalam mendukung pelaksanaan sistem dilakukan

studi literature dengan mengumpulkan berbagai data dan informasi yang

berhubungan dengan peta digital, SIG, Google maps, dan literatur lain yang

mendukung baik dari buku, jurnal, internet dan lain-lain. Data diperoleh dari dinas

Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Magelang dan Dinas Pekerjaan Umum dan

Sumber Daya Mineral. Data yang digunakan dibagi menjadi dua, yaitu: data

spasial dan data non spasial. Data spasial berupa peta googlemap kabupaten

Magelang. Sedangkan data non spasial berupa gambar peta wisata, deskripsi

wisata, data statistik daftar kebutuhan dan jumlah marka jalan, data kuesioner dan

dokumentasi pribadi objek wisata.

Dalam perancangan sistem dilakukan beberapa tahap yaitu, perancangan

proses, perancangan basis data, dan perancangan antar muka(interface).

Perancangan proses dilakukan secara logikal mode dengan menggunakan notasi-

notasi yang ada pada DFD(Data Flow Diagram) dengan tujuan memberikan

penjelasan tentang fungsi-fungsi dari sistem secara logical. DFD memfokuskan

pada aliran data kedalam system dan sekaligus memproses data tersebut.

Komponen-komponen dasar dari setiap program komputer ini digambarkan secara

detail dan digunakan untuk menganalisis keakuratan dan kompetensi sistem.

Proses logikal model sistem pengolahan data pada sistem informasi wisata

kabupaten Magelang adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi kesatuan luar yang terlihat pada sistem yaitu: user

(administrator dan member); 2) Mengidentifikasikan input dan output yang

terlihat dengan kesatuan luar: (a) User (Administrator), input : data member, data

kategori, data kecamatan, data tempat wisata dan data agenda. Output : halaman

tempat wisata, halaman agenda; (b) User (Member), Input : data tempat wisata

dan data agenda. Output : halaman tempat wisata, halaman agenda; 3) DFD Level

0; 4) DFD Level 1.

Page 15: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

6

Gambar 3 DFD level 0

Gambar 3 menjelaskan terdapat dua entitas luar yang berhubungan dengan

sistem yaitu admin dan user member. Dari admin, sistem akan mendapatkan data-

data yang dibutuhkan dan dipublikasikan ke user member maupun user umum.

Data-data tersebut meliputi data user, kategori, kecamatan, kelurahan, tempat

wisata dan data agenda. Sedangkan pengguna sistem (user) akan mendapatkan

informasi mengenai tempat wisata dan agenda. Berdasarkan gambar 3 dapat

dikembangkan lagi menjadi DFD level 1 yang lebih detail lagi.

Gambar 4 DFD level 1

Gambar 4 merupakan pengembangan dari DFD level 0, pada DFD level 1

terlihat proses sistem informasi pariwisata lebih terlihat detail. Untuk user

(admin) dapat melakukan input data-data yang dibutuhkan sistem untuk

dipublikasikan kepada pengunjung umum. User (member) hanya sebatas

Page 16: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

7

menambahkan dan melihat data tempat wisata dan data agenda. Sedangkan

pengunjung umum hanya bisa menambahkan dan melihat komentar pada tempat

wisata. Sedangkan user (admin) memiliki peran penuh, dalam sistem pada DFD

level 0 user (admin) dapat menambah, mengubah dan menghapus data yang di

input oleh user (member), umum maupun di input oleh user (admin) itu sendiri.

Untuk memudahkan membuat sistem maka dibuat suatu alur program

yang dapat menunjukkan proses sistem dari awal sampai mendapatkan

kesimpulan. Untuk alur pada program di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 5 Alur program user (member)

Gambar 5 menunjukan alur program yang di miliki oleh user member.

Prosesnya adalah untuk dapat melakukan proses tambah data tempat wisata

maupun tambah data agenda, user member terlebih dahulu harus melakukan login

kedalam sistem.

Gambar 6 Alur program user (admin)

Page 17: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

8

Gambar 6 menunjukan alur program yang di miliki oleh user admin.

Prosesnya adalah user admin harus melakukan login terlebih dahulu untuk masuk

kedalam menu halaman admin, selanjutnya admin dapat melakukan proses

tambah atau ubah data kategori, kecamatan, kelurahan, tempat wisata dan agenda.

Perancangan basis data digunakan untuk menentukan entitas, atribut, serta

relasi yang terjadi antara masing-masing entitas sehingga membentuk sistem basis

data yang normal. Dalam perancangan basis data pada sistem informasi ini dapat

menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) yang dapat merepresentasikan

secara grafis hubungan antar entitas. ERD pada sistem dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 7 Entity Relationship Diagram

Gambar 7 menunjukkan hubungan relasi antar entitas. Berdasarkan ERD

yang dibuat, maka penjelasan hubungan relasi antar entitas dapat dilihat pada

tabel berikut: Tabel 1 Penjelasan relasi antar entitas

No Relasi Keterangan

1 many-to-many entitas komentar dapat mempunyai banyak data komentar

pada tiap-tiap data Agenda. Pada tiap-tiap data agenda

bisa mempunyai banyak data komentar.

2 many-to-one entitas komentar dapat mempunyai banyak data komentar

pada salah satu data tempat wisata. Untuk satu tempat

wisata bisa mempunyai banyak data komentar.

3 one-to-many untuk satu jenis kategori bisa mempunyai banyak tempat

wisata. Dari tiap-tiap tempat wisata yang ada hanya

Page 18: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

9

mempunyai satu jenis kategori saja.

4 many-to-one untuk setiap data agenda hanya dapat mempunyai satu

tempat wisata saja. Untuk satu tempat wisata dapat

mempunyai banyak agenda.

5 many-to-one untuk tiap-tiap tempat wisata hanya dapat ditambahkan

oleh satu user saja. Untuk satu user dapat menambah

banyak data tempat wisata

6 many-to-one untuk tiap-tiap data agenda hanya dapat ditambahkan

oleh satu user saja. Untuk satu user dapat menambahkan

banyak data agenda.

7 many-to-one untuk tiap-tiap tempat wisata hanya mempunyai satu

kelurahan saja. Untuk satu kelurahan dapat mempunyai

banyak data tempat wisata.

8 many-to-one untuk tiap-tiap data kelurahan hanya mempunyai satu

kecamatan saja. Untuk satu kecamatan dapat mempunyai

banyak data kecamatan.

Untuk memudahkan user menggunakan aplikasi, maka dibuat suatu

rancangan antar muka aplikasi untuk desain website. Rancangan antar muka

aplikasi dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 8 Rancangan Antar Muka Aplikasi

Dalam perancangan ini header berisi Logo, menu aplikasi yang terdiri dari

menu home, menu tambah data wisata atau agenda, menu login, menu daftar

anggota dan kotak pencarian. Bagian tengah merupakan isi tampilan dari menu

navigasi yang ada, seperti peta wista, menu kategori wisata, menu kelurahan,

menu kecamatan, menu tampat wisata terbaru dan agenda terbaru. Bagian footer

terdapat informasi tentang browser aplikasi.

Page 19: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

10

4. Hasil Implementasi Sistem

Halaman utama sistem dapat dilihat pada Gambar 9 yang menunjukkan

Sistem Informasi Peta Wisata Magelang dimulai ketika user membuka halaman

website. Halaman utama dibagi menjadi dua bagian utama, bagian header terdapat

menu seperti tambah lokasi atau agenda, login member, daftar sebagai anggota,

dan search; bagian tengah terdapat menu peta wisata, kategori, kecamatan,

kelurahan, lokasi tempat wisata dan agenda terbaru.

Gambar 9 Halaman Utama

Page 20: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

11

Gambar 10 menjelaskan menu informasi objek wisata, merupakan fasilitas

untuk mengetahui informasi objek wisata yang ada di kabupaten Magelang. Pada

menu objek wisata terdapat informasi secara lengkap mengenai objek wisata

tersebut mulai dari akses menuju objek wisata, daftar harga masuk, fasilitas yang

ada, serta galeri foto objek wisata.

Gambar 10 Halaman Informasi Objek Wisata

Page 21: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

12

Gambar 11 menjelaskan menu pencarian rute perjalanan, merupakan

fasilitas untuk mengetahui rute perjalanan menuju suatu lokasi objek wisata yang

ada di kabupaten Magelang. Apabila saat input data untuk pencarian rute

perjalanan tidak ditemukan, maka bisa menggunakan titik koordinat dari lokasi

tempat dan tujuan yang sedang kita cari. Titik koordinat dapat dicari pada alamat

objek wisata atau pada menu cari koordinat.

Gambar 11 Menu Pencarian Rute Perjalanan

Page 22: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

13

5. Pengujian Sistem

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas

perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi,

perancangan, dan pengkodean[8]. Pengujian yang digunakan untuk menguji

sistem ini adalah menggunakan pengujian alpha (alpha testing) dengan

menggunakan metode black-box[8], yaitu pengujian yang berfokus pada

persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini dilakukan untuk

memastikan fungsional perangkat lunak dapat berjalan (apakah masih terdapat

error), memastikan kesesuaian antara input dengan ouput. Hasil pengujian alpha

dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Tabel Hasil Pengujian alpha

No. Pengujian Hasil Keteragan

1 User mengakses website

aplikasi

Tampilan home berfungsi dengan baik Valid

2 User mengakses pencarian rute

perjalanan

Tampilan pencarian rute perjalanan

berfungsi dengan baik

Valid

3 User mengakses tempat wisata Tampilan tempat wisata berfungsi dengan

baik

Valid

4 User meperbesar dan

memperkecil peta

Ikon zoom in dan zoom out berfungsi

dengan baik

Valid

5 User klik semua ikon objek

wisata pada peta

Semua ikon objek wisata pada peta

merespon dengan baik dan aplikasi

menampilkan detail objek wisata

Valid

6 User mengakses tampilan

kecamatan

Tampilan submenu kecamatan berfungsi

dengan baik

Valid

7 User mengakses tampilan

kelurahan

Tampilan submenu kelurahan berfungsi

dengan baik Valid

8 User mengakses Cari Koordinat Tampilan Cari Koordinat berfungsi dengan

baik

Valid

9 User mengakses Agenda Wisata Tampilan Agenda Wisata berfungsi

dengan baik

Valid

10 User mengakses Tambah Lokasi

dan Agenda

Tampilan Tambah Lokasi dan Agenda

berfungsi dengan baik

Valid

11 User mengakses Daftar member Tampilan Daftar member berfungsi dengan

baik

Valid

12 User login Member Sistem merespon dengan baik username

dan password member

Valid

13 User login Admin Sistem merespon dengan baik username

dan password Admin

Valid

Berdasarkan hasil pengujian alpha pada tabel 2, dapat disimpulkan bahwa semua

fungsi-fungsi dalam aplikasi sudah fungsi dengan baik. Serta tidak adanya error

dan adanya kesesuaian antara input dengan ouput dalam program aplikasi.

6. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembuatan aplikasi web-gis pencarian objek wisata di

kabupaten Magelang, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat dapat

membantu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Megelang untuk mempromosikan

Page 23: Perancangan Web GIS Pencarian Objek Wisata di Kabupaten ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14563/2/T1_682009081_Full... · antara design grafis pemetaan, peta digital dengan

14

objek wisata yang ada di kabupaten Megelang secara luas kepada wisatawan lokal

maupun asing. Aplikasi yang dibuat juga dapat mempermudah wisatawan untuk

mendapatkan inforamasi pariwisata, lokasi objek wisata dan pencarian rute

perjalanan menuju lokasi wisata yang ada di kabupaten Magelang. Penggunaan

Google maps untuk pemetaan lokasi wisata di kabupaten Magelang dapat

memperjelas letak lokasi wisata dalam pencarian lokasi wisata atau pencarian rute

perjalanan wisata karena disertai dengan petunjuk arah perjalanan.

7. Daftar Pustaka

[1] Angelasari, Shinta. 2010. Web Sistem Informasi Geografis Objek Wisata

Banten Selatan (Kecamatan Bayah). Universitas Gunadarma.

[2] Faradiansyah, Yoga. 2011. Sistem Informasi Geografis Objek Wisata pada

Kabupaten Banyumas Berbasis Mobile. Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer AMIKOM.

[3] Pandie, Selfiana. 2008. Sistem Informasi Geografis untuk Perjalanan

Wisata di kota Semarang. Fakultas Teknologi Informasi , Universitas

Kristen Satya Wacana.

[4] Prahsta,Edy. 2002. Sistem Informasi Geografis: Tutorial Arcview. Jakarta:

Informatika Bandung.

[5] Shodiq, Amri. 2005. Tutorial Pemrograman Google Maps API. Bandung:

Sekolah Tinggi Sandi Negara Jakarta.

[6] Hasibuan, A. Zainal. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu

Komputer Dan Teknologi Informasi. Depok: Universitas Indonesia..

[7] Cahyo, Nur W. 2009. Teknik Pengujian Perangkat Lunak.

http://bluejundi.files.wordpress.com/2009/08/teknik-pengujian-perangkat-

lunak.ppt. Diakses pada tanggal 5 November 2014.

[8] Candra. 2013. Dasar-dasar Google Maps API.

http://www.candra.web.id/2012/09/28/dasar-dasar-google-maps-api/.

Diakses pada tanggal 2 Oktober 2014.

[9] Candra. 2013. Script Petunjuk Arah Direction Google Maps.

http://www.candra.web.id/2013/03/04/script-petunjuk-arah-direction-

google-maps/. Diakses tanggal 2 Oktober 2014.

[10] Developer, Google. 2014. Google Maps JavaScript API v3.

https://developers.google.com/maps/documentation/javascript/examples/.

Diakses tanggal 2 Oktober 2014.