PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS JEMBATAN CIBUNI …
Transcript of PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS JEMBATAN CIBUNI …
PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS
JEMBATAN CIBUNI PADA RUAS JALAN BAROS-
CIBUNI KABUPATEN SUKABUMI
Redesign of Cibuni Bridge Superstructure on Baros-Cibuni Road Sukabumi
Regency
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
DIPLOMA IV PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN
JALAN DAN JEMBATAN
Di Jurusan Teknik Sipil
Oleh
Astuti Fahmilia
131134004
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2017
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillah
Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang selalu memberikan rahmat, hidayah dan pertolongan setiap
saat. Karena kehendakNya penulis bisa menyelesaikan laporan ini
tepat pada waktunya. Sholawat serta salam selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita termasuk umatnya
yang taat.
Karya kecil ini saya persembahkan kepada kedua orang tua,
ummi dan papih. Terimakasih banyak telah menjadi orang tua
yang sangat baik, selalu mendukung, mendoakan, dan
mengingatkan jika salah. Karena dukungan dan doa kalian yang
tidak henti-hentinya akhirnya pendidikan D4 dan penyusunan
laporan ini bisa selesai. Mohon maaf karena selama ini banyak
berbuat salah dan mungkin belum bisa membanggakan. Sesuai
dengan pesan kedua orang tua, semoga ilmu yang dipelajari bisa
bermanfaat dan berkah. Teruntuk adik-adiku juga terimakasih
telah menjadi motivasi aku terus semangat, semoga kita bisa jadi
anak-anak yang solehah dan menjadi kebanggaan orang tua.
Dosen Pembimbing saya Bapak Moeljono, Drs., SP1., saya ucapkan
terimakasih banyak atas bimbingan, arahan dan penjelasannya.
Banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang belum diketahui
dibagikan oleh beliau. Mohon maaf jika selama masa bimbingan
saya berbaut salah. Semoga ilmu Allah SWT membalas kebaikan
bapak dengan yang lebih baik. Terimakasih juga kepada dosen
penguji serta dosen yang mengajar saya di kelas TPJJ. Semoga
semuanya bisa selalu sehat dan dibalas kebaikan yang berlipat
ganda dari Allah SWT.
Untuk teman-teman TPJJ 2013 terimakasih banyak atas dukungan
kalian selama ini, akhirnya kita berada di ujung waktu
perkuliahan. Terimakasih atas keberadaannya pada saat senang
dan sedih. Mohon maaf atas segala kesalahan aku dan mungkin
perilaku aku yang kurang sesuai, semoga kita bisa terus menjalin
vii
silaturahmi dan berhubungan baik. Terimakasih juga buat teman-
teman di kontrakan yang telah menyediakan tempat untuk aku
berkunjung dan mengerjakan TA, juga buat partner bimbingan
yang selalu aku repotkan. Semoga kalian selalu dilindungi Allah
SWT.
Untuk teman-teman sipil 2013 yang selalu mendukung, mendoakan
kelulusan angkatan 2013.
Astuti fahmilia, 2017
viii
ABSTRAK
Berdasarkan hasil pemeriksaan jembatan oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi Jembatan Cibuni sudah selayaknya dilakukan peningkatan. Oleh karena itu penulis menjadikan Jembatan Cibuni sebagai lokasi tinjauan tugas akhir. Perancangan struktur atas menggunakan metode LRFD (Load Resistance Factor Design) yang sesuai dengan SNI-1725-2016 untuk pembebanan jembatan, RSNI T-03-2005 untuk perencanaan struktur baja dan RSNI T-12-2004 untuk perencanaan struktur beton. Jembatan Cibuni dirancang menggunakan struktur baja tipe warren truss dengan bentang 60 meter dan tinggi rangka 7 meter. Hasil dari perancangan struktur atas adalah tebal pelat lantai 0,2 meter yang dikompositkan dengan gelagar memanjang, profil gelagar melintang IWF-600.300.12.17, gelagar memanjang IWF-300.150.6,5.9, rangka atas IWF-400.400.11.18, rangka bawah IWF-400.300.9.14, rangka diagonal IWF-400.300.9.14, ikatan angin bawah L-200.200.15, ikatan angin atas L-150.150.10 dan batang portal IWF-300.300.12.12. Sambungan yang digunakan adalah sambungan las dan baut mutu tinggi. Tumpuan yang digunakan adalah elastomer berlapis dengan ukuran 300x400x85 mm dengan pelat baja tebal 20 mm menggunakan angkur diameter 1 inci. Metode pelaksanaan jembatan rangaka baja adalah metode kantilever satu arah. Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada pekerjaan struktur atas dari segi material adalah sebesar Rp. 2.025.561.187,36,-.
Kata kunci: Jembatan, Metode Kantilever, Rangka Baja, Struktur Atas, Warren Truss.
ix
ABSTRACT
According to bridge inspection by Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi, Cibuni Bridge should be enhanced. Therefore, writer decided to make Cibuni Bridge as final project location. Design of superstructure use LRFD method (Load Resistance Factor Design) which is appropriate with SNI-1725-2016 for bridge loading, RSNI T-03-2005 for design of steel structure RSNI T-12-2004 for design of concrete structure. Cibuni Bridge is designed using steel structure with warren truss type with 60 metres long and 7 meter height. The results of superstructure design are slab thickness 0,2 meter, which is composite with the longitudinal girder, transverse girder profile IWF-600.300.12.17, longitudinal girder IWF-300.150.6,5.9, top truss IWF-400.400.11.18, bottom truss IWF-400.300.9.14, diagonal truss IWF- 400.300.9.14, bottom bracing L-200.200.15, top bracing L-150.150.10, and portal strut IWF-300.300.12.12. The connections use welding and high tension bolt (HTB) A-490. Pedestal bridge use elastomeric rubber 300x400x85 mm with steel plate 20 mm and 1 inch anchorage. Construction method of steel truss is cantilever method with one way work. Budget cost for superstructure material is Rp. 2.025.561.187,36,-.
Keywords: Bridge, Cantilever Method, Steel Truss, Superstructure, Warren Truss.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT karena rahmat-Nya,
penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Adapun laporan tugas akhir ini disusun untuk memenuhi penilaian
mata kuliah Tugas Akhir (TA) pada semester 8. Laporan Tugas Akhir ini berjudul
“PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS JEMBATAN CIBUNI
PADA RUAS JALAN BAROS-CIBUNI KABUPATEN SUKABUMI”. Penyusunan laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari pihak
lain yang sangat membantu. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan karunia dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan lancar;
2. Papih dan ummi penyusun yang selalu mendukung dan mendoakan penulis;
3. Saudara-Saudara penulis yang selalu mendoakan yang terbaik;
4. Bapak Hendry, Dipl.Ing.HTL, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bandung;
5. Bapak R. Desutama Rachmat Bugi Prayogo, ST., MT., selaku Ketua Program
Studi D4-Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan;
6. Bapak Angga Marditama Sultan Sufanir, ST., MT selaku Koordinator Tugas
Akhir Tahun Ajaran 2016/2017.
7. Ibu Risna Rismiana Sari, ST., M.Sc., selaku wali kelas TPJJ 2013 yang telah
membimbing kami dalam segala urusan perkuliahan.;
8. Bapak Moeljono, Drs.,SP1.selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan, pengarahan dan pengetahuan kepada penulis dalam penulisan
laporan;
9. Bapak Ambar Susanto, ST.Si.,MT selaku ketua penguji, atas segala kritik dan
saran masukan terhadap penulis;
10. Bapak Rahmat Permana, SST.,MT selaku penguji, atas segala kritik dan saran
masukan terhadap penulis;
11. Seluruh staf administrasi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
yang telah membantu dalam administrasi Tugas Akhir;
xi
12. Bapak Maman selaku Ketua Bagian Perencanaan Dinas Bina Marga
Kabupaten Sukabumi atas arahan dan pemaparannya;
13. Bapak Agus selaku staf Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi atas arahan
dan pemaparannya;
14. Teman-teman TPJJ 2013 yang telah memotivasi, memberikan semangat dan
membantu kelancaran proses penyusunan;
15. Teman-teman Sipil 2013 yang membantu dan memberi semangat serta doa
pada proses penyusunan;
16. Pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu
penulis menyelesaikan laporan ini. Semoga Allah SWT dapat membalas
kebaikan dengan pahala.
Penyusun menyadari laporan ini sederhana dan masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun dan memacu kreativitas dan kemampuan penulis untuk
menyelesaikan laporan berikutnya yang akan datang. Penulis berharap bahwa
laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi
pembaca dengan tulisan-tulisan yang terpapar dalam laporan ini.
Bandung, Agustus 2017
Penyusun
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS .................................................................. v
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
ABSTRACT ............................................................................................................ x
KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... I-1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................. I-1
I.2 Tujuan .......................................................................................................... I-3
I.2.1 Tujuan Umum ........................................................................................... I-3
I.2.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... I-3
I.3 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah .......................................................... I-3
I.4 Kerangka Laporan ........................................................................................ I-4
I.5 Lokasi Studi ................................................................................................. I-5
BAB II DASAR TEORI ..................................................................................... II-1
II.1 Jembatan..................................................................................................... II-1
II.1.1 Kriteria Ruang Bebas Jembatan ...............................................................II-1
II.1.1.1 Ruang Bebas Horizontal II-2
II.1.1.2 Ruang Bebas Vertikal II-2
II.1.2 Batasan Lendutan .....................................................................................II-3
II.1.3 Tumpuan Jembatan ..................................................................................II-3
II.2 Pembebanan Jembatan ............................................................................... II-9
II.2.1 Berat Sendiri ............................................................................................II-9
II.2.2 Beban Mati Tambahan ...........................................................................II-10
II.2.3 Beban Lalu Lintas ................................................................................... II10
II.3.3.1 Beban Lajur “D” II-11
xiii
II.3.3.2 Beban Truk “T” (TT) II-13
II.2.4 Beban Pejalan Kaki ................................................................................II-15
II.2.5 Beban Rem .............................................................................................II-15
II.2.6 Beban Angin ..........................................................................................II-15
II.2.7 Kombinasi Pembebanan .........................................................................II-16
II.3 Pelat Lantai Kendaraan ............................................................................ II-18
II.4 Struktur Jembatan Rangka Baja ............................................................... II-25
II.4.1 Perancangan Penampang Baja ...............................................................II-26
II.4.1.1 Perancangan Batang Tarik II-26
II.4.1.2 Perancangan Batang Tekan II-28
II.4.1.3 Perancangan Gelagar Melintang II-30
II.4.1.4 Perancangan Gelagar Komposit II-35
II.4.2 Perancangan Sambungan .......................................................................II-39
II.4.2.1 Sambungan Baut ....................................................................................II-39
II.4.2.2 Sambungan Las ......................................................................................II-48
II.4.3 Penghubung Geser .................................................................................II-52
BAB III METODOLOGI ................................................................................... III-1
III.1 Tahapan Penyusunan Tugas Akhir ........................................................... III-2
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ..................................................... IV-1
IV.1 Data Konstruksi......................................................................................... IV-1
IV.2 Perancangan Railing ................................................................................. IV-1
IV.3 Perancangan Pelat Lantai Kendaraan ........................................................ IV-7
IV.3.1 Tebal Pelat Lantai .................................................................................. IV-8
IV.3.2 Tipe Pelat Lantai .................................................................................... IV-8
IV.3.3 Analisa Pembebanan pada Pelat Lantai ................................................. IV-9
IV.3.3.1 Berat Sendiri (MS) IV-9
IV.3.3.2 Berat Mati Tambahan (MA) IV-10
IV.3.3.3 Beban truk (TT) IV-10
IV.3.3.4 Beban Angin (EW) IV-13
IV.3.4 Kombinasi Pembebanan pada Pelat Lantai .......................................... IV-16
IV.3.5 Perancangan Penulangan Pelat Lantai ................................................. IV-23
IV.4 Perancangan Gelagar Memanjang Komposit .......................................... IV-37
xiv
IV.4.1 Analisa Pembebanan ............................................................................ IV-38
IV.4.1.1 Beban Mati (MS) IV-38
IV.4.1.2 Beban Mati Tambahan (MA) IV-40
IV.4.1.3 Beban Lalu Lintas (TD) IV-40
IV.4.1.4 Beban Rem (TB) IV-41
IV.4.1.5 Beban Angin (EW) IV-42
IV.4.2 Kombinasi Pembebanan ....................................................................... IV-43
IV.4.3 Pradimensi Gelagar Memanjang .......................................................... IV-44
IV.4.4 Pemeriksaan Profil Gelagar Memanjang ............................................. IV-45
IV.4.4.1 Kapasitas Penampang .................................................................... IV-45
IV.4.4.2 Kondisi Pelat Badan ....................................................................... IV-45
IV.4.4.3 Panjang Bentang ............................................................................ IV-45
IV.4.5 Analisia Penampang Komposit pada Kondisi Plastis .......................... IV-46
IV.4.5.1 Menghitung bef IV-46
IV.4.5.2 Letak Garis Netral Penampang IV-46
IV.4.5.3 Pemeriksaan Kekuatan pada Kondisi Plastis IV-47
IV.4.6 Analisa Penampang Komposit Kondisi Elastis .................................... IV-47
IV.4.6.1 Luas Penampang Komposit IV-47
IV.4.6.2 Letak Garis Netral Penampang Komposit IV-48
IV.4.6.3 Momen Inersia Komposit IV-49
IV.4.7 Perancangan Penguhubung Geser (Shear Connector) ......................... IV-49
IV.5 Perancangan Gelagar Melintang ............................................................. IV-53
IV.5.1 Data Perancangan Gelagar Melintang ................................................. IV-53
IV.5.2 Analisa Pembebanan ............................................................................ IV-54
IV.5.3 Kombinasi Pembebanan ....................................................................... IV-57
IV.5.4 Pradimensi Gelagar Melintang ............................................................ IV-58
IV.5.5 Pemeriksaan Gelagar Melintang .......................................................... IV-59
IV.6 Perancangan Rangka Induk ..................................................................... IV-62
IV.6.1 Data Perancangan Rangka Induk ................................................... IV-62
IV.6.2 Analisa Pembebanan ...................................................................... IV-63
IV.6.3 Kombinasi Pembebanan ................................................................. IV-75
IV.6.4 Perancangan Batang Tarik ............................................................. IV-79
xv
IV.6.4.1 Batang Bawah ................................................................................ IV-79
IV.6.4.2 Batang Diagonal Tarik ................................................................... IV-81
IV.6.5 Perancangan Batang Tekan ............................................................ IV-84
IV.6.5.1 Batang Atas .................................................................................... IV-84
IV.6.5.2 Batang Tekan Diagonal .................................................................. IV-87
IV.7 Perancangan Ikatan Angin (Bracing) ...................................................... IV-90
IV.7.1 Pembebanan Ikatan Angin ............................................................. IV-91
IV.7.2 Ikatan Angin Atas .......................................................................... IV-91
IV.7.2.1 Batang Tarik ................................................................................... IV-93
IV.7.2.2 Batang Tekan ................................................................................. IV-95
IV.7.3 Ikatan Angin Bawah....................................................................... IV-97
IV.7.3.1 Batang Tarik ................................................................................... IV-99
IV.7.3.1 Batang Tekan .................................................................................... 101
IV.8 Analisis Tiga Dimensi (3D) Struktur Jembatan .................................... IV-103
IV.8.1 Data Masukan .............................................................................. IV-103
IV.8.2 Pembebanan Jembatan ................................................................. IV-104
IV.8.2.1 Beban Mati ................................................................................... IV-104
IV.8.2.1 Beban Mati Tambahan ................................................................. IV-108
IV.8.2.2 Beban Lalulintas .......................................................................... IV-109
IV.8.2.3 Beban Rem ................................................................................... IV-110
IV.8.2.4 Beban Angin ................................................................................ IV-110
IV.8.2.5 Beban Angin Ikatan Angin .......................................................... IV-111
IV.8.3 Kombinasi Pembebanan ............................................................... IV-111
IV.8.4 Hasil Analisis ............................................................................... IV-112
IV.8.5 Pemeriksaan Penampang Hasil Analisis ...................................... IV-115
IV.9 Perancangan Camber Jembatan ............................................................ IV-123
IV.10 Perancangan Sambungan ............................................................. IV-124
IV.10.1 Sambungan antara Batang Rangka Induk .................................... IV-124
IV.10.2 Sambungan Ikatan Angin Atas .................................................... IV-128
IV.10.2.1 Sambungan Batang Diagonal IV-128
IV.10.2.2 Sambungan Portal Ujung (End Portal) IV-130
IV.10.3 Sambungan Ikatan Angin Bawah ................................................. IV-137
xvi
IV.10.4 Sambungan Gelagar Melintang dan Gelagar Memanjang ........... IV-138
IV.10.5 Sambungan Antara Rangka dan Gelagar Melintang .................... IV-148
IV.11 Perancangan Perletakan Jembatan ............................................... IV-143
IV.10.1 Elastomer ..................................................................................... IV-143
IV.10.2 Sole Plate ..................................................................................... IV-143
IV.10.3 Angkur ......................................................................................... IV-144
BAB V METODE PELAKSANAAN DAN RANCANGAN ANGGARA BIAYA
.................................................................................................................... V-1
V.1 Metode Pelaksanaan ................................................................................... V-1
V.1.1 Pabrikasi Komponen Jembatan ............................................................... V-1
V.1.2 Pekerjaan Persiapan ................................................................................ V-2
V.1.2.1 Persiapan Lokasi Penyimpanan V-2
V.1.2.2 Penyimpanan Komponen V-3
V.1.2.3 Pemeriksaan Alat dan Bahan V-4
V.1.2.4 Pemeriksaan Gambar Kerja V-4
V.1.2.5 Pengukuran Titik V-4
V.1.2.6 Pemasangan Jembatan Sementara dan Pemberat V-5
V.1.3 Perakitan Jembatan Rangka .................................................................... V-6
V.1.4 Pekerjaan Perletakan ............................................................................. V-13
V.1.5 Pekerjaan Pelat Lantai Jembatan .......................................................... V-16
V.1.6 Pekerjaan Pemasangan Railing ............................................................. V-21
V.2 Rencana Anggaran Biaya (RAB) ............................................................. V-21
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... VI-1
VI.1 Simpulan ................................................................................................... VI-1
VI.2 Saran.......................................................................................................... VI-3
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Konstruksi Eksisting Jembatan Cibuni .............................................. I-2
Gambar I.2 Lokasi Jembatan Cibuni..................................................................... I-5
Gambar I.3 Sketsa Lokasi Jembatan Rencana ...................................................... I-6
Gambar II.1 Ruang Bebas Di Atas Jalan ............................................................ II-3
Gambar II.2 Bantalan Elastomer ......................................................................... II-4
Gambar II.3 Perletakan Elastomer ...................................................................... II-5
Gambar II.4 Representasi Perletakan Bantalan Elastomer ................................. II-7
Gambar II.5 Beban Lajur “D” ........................................................................... II-11
Gambar II.6 Alternatif Penempatan Beban “D” dalam arah memanjang ......... II-13
Gambar II.7 Pembebanan Truk “T” (500 kN) .................................................. II-14
Gambar II.8 Penampang, Regangan, Gaya Balok Bertulang Lentur Ganda ..... II-20
Gambar II.9 Regangan pada Tulangan Ganda .................................................. II-22
Gambar II.10 Letak Tulangan Pokok dan Tulangan Bagi ................................ II-24
Gambar II.11 Penampang Kritis akibat Beban Truk ......................................... II-25
Gambar II.12 Gaya Tarik Disalurkan Baut ....................................................... II-27
Gambar II.13 Balok akibat Momen Lentur ....................................................... II-31
Gambar II.14 Kurva Hubungan Besar Momen Tekuk ...................................... II-34
Gambar II.15 Garis Netral Plastis di Daerah Beton .......................................... II-36
Gambar II.16 Garis Netral Plastis di Bagian Sayap Atas Profil ....................... II-37
Gambar II.17 Garis Netral Plastis di Bagian Badan Profil ............................... II-38
Gambar II.18 Ilustrasi Baut ASTM A325 dan A490 ........................................ II-40
Gambar II.19 Ilustrasi Bidang Geser Baut ........................................................ II-41
Gambar II.20 Sambungan Baut Tahanan Beban Sentris ................................... II-42
Gambar II.21 Sambungan Eksentris Mehanan Geser Murni ............................ II-43
Gambar II.22 Diagram Tegangan Sambungan Eksentris yang Menahan Geser
Lentur ................................................................................................................ II-45
Gambar II.23 Diagram Tegangan Sambungan Eksentris akibat Geser Lentur . II-45
Gambar II.24 Sambungan dengan Las Sudut.................................................... II-49
Gambar II.25 Sambungan Eksentris Akibat Geser Lentur ............................... II-50
Gambar II.26 Sambungan Las Menahan Geser Murni ..................................... II-51
xviii
Gambar II.27 Penghubung Geser Tipe Stud ..................................................... II-52
Gambar II.28 Notasi Stud Connector AWS ...................................................... II-53
Gambar III.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir ....................................... III-1
Gambar IV.1 Ilustrasi Jembatan Cibuni Tampak Samping ............................... IV-1
Gambar IV.2 Ilustrasi Tiang Sandaran .............................................................. IV-2
Gambar IV.3 Sketsa profil dan pembebanan sandaran ...................................... IV-3
Gambar IV.4 Beban Sandaran Pipa Sandaran ................................................... IV-4
Gambar IV.5 Beban Sendiri Pipa Sandaran ....................................................... IV-4
Gambar IV.6 Momen dan Lintang pada Pipa Sandaran .................................... IV-5
Gambar IV.7 Tampak Melintang Jembatan ....................................................... IV-7
Gambar IV.8. Pelat lantai jembatan sungai tiram .............................................. IV-8
Gambar IV.9 Beban Sendiri pada Pelat Lantai Kendaraan ................................ IV-9
Gambar IV.10 Berat Mati Tambahan pada Pelat Lantai Kendaraan ............... IV-10
Gambar IV.11 Ilustrasi Kondisi 1 Beban Truk ................................................ IV-11
Gambar IV.12 Beban Truk Kondisi 1 pada Pelat Lantai Kendaraan ............... IV-11
Gambar IV.13 Ilustrasi Kondisi 2 Beban Truk ................................................ IV-12
Gambar IV.14 Beban Truk Kondisi 2 pada Pelat Lantai Kendaraan ............... IV-12
Gambar IV.15 Ilustrasi Kondisi 3 Beban Truk ................................................ IV-12
Gambar IV.16 Beban Truk Kondisi 3 pada Pelat Lantai Kendaraan ............... IV-13
Gambar IV.17 Ilustrasi Beban Angin pada Pelat Lantai .................................. IV-13
Gambar IV.18 Ilustrasi Beban Angin Kondisi 1 pada Pelat Lantai Kendaraan ........
.......................................................................................................................... IV-14
Gambar IV.19 Ilustrasi Beban Angin Kondisi 2 pada Pelat Lantai Kendaraan ........
.......................................................................................................................... IV-14
Gambar IV.20 Ilustrasi Beban Angin Kondisi 3 pada Pelat Lantai Kendaraan ........
.......................................................................................................................... IV-15
Gambar IV.21 Ilustrasi Beban Angin Kondisi 3 pada Pelat Lantai Kendaraan ........
.......................................................................................................................... IV-15
Gambar IV.22 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 1 Kuat I ................... IV-16
Gambar IV.23 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 1 Kuat I ................... IV-16
Gambar IV.24 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 2 Kuat I ................... IV-16
Gambar IV.25 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 2 Kuat I ................... IV-17
xix
Gambar IV.26 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 3 Kuat I ................... IV-17
Gambar IV.27 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 3 Kuat I ................... IV-17
Gambar IV.28 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 1 Kuat II .................. IV-17
Gambar IV.29 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 1 Kuat II .................. IV-17
Gambar IV.30 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 2 Kuat II .................. IV-17
Gambar IV.31 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 2 Kuat II .................. IV-17
Gambar IV.32 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 3 Kuat II .................. IV-17
Gambar IV.33 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 3 Kuat II .................. IV-17
Gambar IV.34 Diagram Lintang Akibat Beban Kuat III dan Kuat IV ............ IV-18
Gambar IV.35 Diagram Momen Akibat Kuat III dan Kuat IV ........................ IV-18
Gambar IV.36 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 1 Kuat V .................. IV-18
Gambar IV.37 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 1 Kuat V .................. IV-18
Gambar IV.38 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 2 Kuat V .................. IV-18
Gambar IV.39 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 2 Kuat V .................. IV-18
Gambar IV.40 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 3 Kuat V .................. IV-18
Gambar IV.41 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 3 Kuat V .................. IV-18
Gambar IV.42 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 4 Kuat V .................. IV-19
Gambar IV.43 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 4 Kuat V .................. IV-19
Gambar IV.44 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 1 Ektrem I ............... IV-19
Gambar IV.45 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 1 Ektrem I ............... IV-19
Gambar IV.46 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 2 Ektrem I ............... IV-19
Gambar IV.47 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 2 Ektrem I ............... IV-19
Gambar IV.48 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 3 Ektrem I ............... IV-19
Gambar IV.49 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 3 Ektrem I ............... IV-19
Gambar IV.50 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 1 Ektrem II .............. IV-19
Gambar IV.51 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 1 Ektrem II .............. IV-20
Gambar IV.52 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 2 Ektrem II .............. IV-20
Gambar IV.53 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 2 Ektrem II .............. IV-20
Gambar IV.54 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 3 Ektrem II .............. IV-20
Gambar IV.55 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 3 Ektrem II .............. IV-20
Gambar IV.56 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 1 Daya Layan I........ IV-20
Gambar IV.57 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 1 Daya Layan I........ IV-20
xx
Gambar IV.58 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 2 Daya Layan I........ IV-20
Gambar IV.59 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 2 Daya Layan I........ IV-20
Gambar IV.60 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 3 Daya Layan I........ IV-21
Gambar IV.61 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 3 Daya Layan I........ IV-21
Gambar IV.62 Diagram Lintang Akibat Beban Kondisi 4 Daya Layan I........ IV-21
Gambar IV.63 Diagram Momen Akibat Beban Kondisi 4 Daya Layan I........ IV-21
Gambar IV.64 Dimensi Pelat Lantai ................................................................ IV-23
Gambar IV.65 Diagram Regangan dan Gaya pada Pelat Lantai ...................... IV-23
Gambar IV.66 Diagram Regangan dan Gaya Pelat Lantai dengan Garis Netral
pada Selimut ..................................................................................................... IV-25
Gambar IV.67 Bidang Penyebaran Tekanan Roda .......................................... IV-28
Gambar IV.68 Sketsa Gelagar Memanjang Komposit ..................................... IV-38
Gambar IV.69 Beban Mati pada Gelagar Memanjang .................................... IV-39
Gambar IV.70 Beban Mati Tambahan pada Gelagar Memanjang ................... IV-40
Gambar IV.71 Beban Lalu Lintas pada Gelagar Memanjang .......................... IV-41
Gambar IV.72 Beban Rem pada Gelagar Memanjang .................................... IV-42
Gambar IV.73 Beban Angin pada Gelagar Memanjang .................................. IV-43
Gambar IV.74 Diagram Penampang Komposit ............................................... IV-46
Gambar IV.75 Diagram Garis Netral Plastis Penampang Komposit ............... IV-47
Gambar IV.76 Jarak pada Penampang Komposit ............................................ IV-48
Gambar IV.77 Garis Netral pada Penampang Komposit ................................. IV-49
Gambar IV.78 Ilustrasi Stud Connector ........................................................... IV-50
Gambar IV.79 Bidang Geser pada Gelagar Memanjang ................................. IV-50
Gambar IV.80 Ilustrasi Penempatan Shear Connector .................................... IV-52
Gambar IV.81 Sketsa Gelagar Melintang ........................................................ IV-54
Gambar IV.82 Distribusi Beban Mati pada Gelagar Melintang ...................... IV-55
Gambar IV.83 Distribusi Beban Lalulintas pada Gelagar Melintang .............. IV-55
Gambar IV.84 Ilustrasi Beban Rem pada Gelagar Melintang ......................... IV-56
Gambar IV.85 Ilustrasi Beban Angin pada Gelagar Melintang ....................... IV-56
Gambar IV.86 Sketsa dan Penomoran Rangka Induk ...................................... IV-63
Gambar IV.87 Distribusi Beban Mati Beton pada Rangka Induk ................... IV-64
Gambar IV.88 Distribusi Beban Mati Baja pada Rangka Induk ...................... IV-66
xxi
Gambar IV.89 Distribusi Beban Mati Tambahan pada Rangka Induk ............ IV-68
Gambar IV.90 Distribusi Beban Rem pada Rangka Induk .............................. IV-70
Gambar IV.91 Ilustrasi Beban Angin pada Rangka Induk .............................. IV-72
Gambar IV.92 Bidang Permukaan Rangka ...................................................... IV-72
Gambar IV.93 Distribusi Beban Angin pada Rangka Induk ........................... IV-73
Gambar IV.94 ilustrasi Beban Angin Pada Ikatan Angin Jembatan ................ IV-91
Gambar IV.95 Sketsa dan Penomoran Ikatan Angin Atas Jembatan Cibuni ... IV-91
Gambar IV.96 Ilustrasi Pembebanan Ikatan Angin Atas ................................. IV-92
Gambar IV.97 Sketsa dan Penomoran Ikatan Angin Bawah Jembatan CibuniIV-97
Gambar IV.98 Ilustrasi Pembebanan Ikatan Angin Bawah ............................. IV-98
Gambar IV.99 Ilustrasi Pemodelan 3D Jembatan .......................................... IV-103
Gambar IV.100 Penampang yang Digunakan ................................................ IV-107
Gambar IV.101 Penempatan Beban Trotoar .................................................. IV-108
Gambar IV.102 Penempatan Beban Mati Tambahan .................................... IV-109
Gambar IV.103 Penempatan Beban Mati Lalulintas ..................................... IV-109
Gambar IV.104 Penempatan Beban Rem ...................................................... IV-110
Gambar IV.105 Penempatan Beban Angin .................................................... IV-110
Gambar IV.106 Penempatan Beban Angin Horizontal .................................. IV-111
Gambar IV.107 Diagram Gaya Batang Akibat Pembebanan pada Jembatan IV-112
Gambar IV.108 Lendutan di Tengah Bentang ............................................... IV-113
Gambar IV.109 Rasio Kapasitas Penampang Jembatan ................................ IV-113
Gambar IV.110 Rasio Kapasitas Penampang Ikatan Angin .......................... IV-114
Gambar IV.111 Rekasi Perletakan pada Tumpuan ........................................ IV-115
Gambar IV.112 Kurva Lendutan pada Jembatan ........................................... IV-123
Gambar IV.113 Kurva Camber pada Jembatan ............................................. IV-123
Gambar IV.114 Daerah Sambungan Geser Blok ........................................... IV-127
Gambar IV.115 Sketsa Sambungan pada Ujung Batang Portal ..................... IV-131
Gambar IV.116 Sketsa Sambungan pada Ujung End Portal ......................... IV-131
Gambar IV.117 Sketsa Sambungan Baut pada Ujung End Portal ................ IV-132
Gambar IV.118 Garis Netral Sambungan Baut Eksentris pada Ujung Batang
Portal .............................................................................................................. IV-133
Gambar IV.119 Rencana Penempatan Baut pada Gelagar Memanajang ....... IV-139
xxii
Gambar IV.120 Sketsa Sambungan Baut pada Gelagar Memanjang ............ IV-141
Gambar IV.121 Sketsa Sambungan Baut pada Gelagar Melintang ............... IV-142
Gambar IV.122 Garis Netral Sambungan Baut Eksentris pada Ujung Gelagar
Memanjang..................................................................................................... IV-144
Gambar IV.123 Sketsa Sambungan pada Ujung Gelagar Melintang ............. IV-148
Gambar IV.124 Sketsa Sambungan Las pada Ujung Gelagar Melintang ...... IV-148
Gambar IV.125 Sketsa Sambungan Baut pada Ujung Gelagar Melintang .... IV-150
Gambar IV.126 Garis Netral Sambungan Baut Eksentris pada Ujung Gelagar
Melintang ....................................................................................................... IV-151
Gambar IV.127 Ilustrasi Tumpuan pada Jembatan ........................................ IV-145
Gambar V.1 Pengiriman Komponen ke Lokasi Penyimpanan ........................... V-2
Gambar V.2 Penyimpanan Komponen Jembatan ............................................... V-4
Gambar V.3 Jembatan Pembantu dengan Pemberat ........................................... V-5
Gambar V.4 Jembatan Pembantu setelah Pemasangan Lingking Steel ............... V-5
Gambar V.5 Alat Mobilisasi Komponen pada Jembatan .................................... V-6
Gambar V.6 Perakitan Jembatan Rangka Tahap 1 ............................................. V-9
Gambar V.7 Perakitan Jembatan Rangka BajaTahap 2 .................................... V-11
Gambar V.8 Perakitan Jembatan Tahap 3 ......................................................... V-11
Gambar V.9 Jembatan Rangka Baja Selesai Dirakit......................................... V-12
Gambar V.10 Jembatan Selesai Dirakit dan Jembatan Pembantu Dilepas ....... V-13
Gambar V.11 Pemasangan Dongkrak pada Gelagar Melintang ....................... V-14
Gambar V.12 Tumpuan Sementara pada Bagian Perletakan Dilepas ............... V-14
Gambar V.13 Pemasangan Tumpuan Elastomer pada Bagian Perletakan ........ V-15
Gambar V.14 Tumpuan Jembatan Terpasang Tampak Melintang ................... V-15
Gambar V.15 Tumpuan Jembatan Terpasang Tampak Memanjang................. V-16
Gambar V.16 Pemasangan Stud Connector pada Gelagar Memanjang ............ V-16
Gambar V.17 Pemasangan Bekisiting untuk Pelat Lantai ................................ V-17
Gambar V.18 Pemasangan Beton Decking ....................................................... V-17
Gambar V.19 Pemasangan Kawat Bendrat ....................................................... V-18
Gambar V.20 Pemasangan Spacer pada Tulangan Pelat Lantai ....................... V-18
Gambar V.21 Hasil Pemasangan Tulangan Pelat Lantai .................................. V-19
Gambar V.22 Pengujian Slump Campuran Beton ............................................. V-19
xxiii
Gambar V.23 Pemadatan Beton Menggunakan Vibrator ................................. V-20
Gambar V.24 Perataan Permukaan Lapis Perkerasan Aspal ............................ V-21
Gambar V.25 Pemasangan Pipa Sandaran ........................................................ V-21
xxiv
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Pedoman Umum Penentuan Bentang Ekonomis ................................ II-1
Tabel II.2 Karakteristik Tipikal Perletakan Elastomer ....................................... II-5
Tabel II.3 Faktor Beban untuk Berat Sendiri ...................................................... II-9
Tabel II.4 Faktor Beban untuk Beban Mati Tambahan .................................... II-10
Tabel II.5 Faktor Beban untuk Beban Lajur “D” .............................................. II-11
Tabel II.6 Faktor Beban untuk Beban “T” ........................................................ II-14
Tabel II.7 Kombinasi Beban dan Faktor Beban ................................................ II-17
Tabel II.8 Sifat Mekanis Baja Stuktural............................................................ II-25
Tabel II.9 Faktor Reduksi Kekuatan untuk Keadaaan Batas Ultimit ............... II-26
Tabel II.10 Faktor Panjang Efektif ................................................................... II-30
Tabel II.11 Tipe-Tipe Baut ............................................................................... II-39
Tabel II.12 Ukuran Baut ASTM A325 dan A490 ............................................. II-40
Tabel II.13 Ukuran Minimum Las Sudut .......................................................... II-48
Tabel II.14 Dimensi Standar Stud Connector AWS ......................................... II-53
Tabel II.15 Propertis Stud Connector AWS ...................................................... II-53
Tabel IV.1 Data Umum Konstruksi Jembatan Cibuni ....................................... IV-1
Tabel IV.2 Asumsi yang digunakan dalam perhitungan sandaran ..................... IV-2
Tabel IV.3 Data Teknis Profil Pipa Sandaran .................................................... IV-3
Tabel IV.4 Data Teknis Perancangan Pelat Lantai Kendaraan .......................... IV-7
Tabel IV.5 Kombinasi Pembebanan pada Pelat Lantai .................................... IV-16
Tabel IV.6 Rekapitulasi Momen dan Lintang Akibat Pembebanan pada Pelat
Lantai ............................................................................................................... IV-22
Tabel IV.7 Data Perancangan Gelagar Memanjang ......................................... IV-37
Tabel IV.8 Kombinasi Pembebanan pada Gelagar Komposit ......................... IV-43
Tabel IV.9 Rekapitulasi Momen dan Lintang pada Pembebanan Gelagar
Memanjang....................................................................................................... IV-43
Tabel IV.10 Data Perancangan Gelagar Melintang ......................................... IV-53
Tabel IV.11 Kombinasi Pembebanan Gelagar Melintang ............................... IV-57
Tabel IV.12 Rekapiulasi Momen dan Lintang pada Pembebanan Gelagar
Melintang ......................................................................................................... IV-58
xxv
Tabel IV.13 Data Perancangan Rangka Induk ................................................. IV-62
Tabel IV.14 Panjang Batang pada Rangka Induk ............................................ IV-63
Tabel IV.15 Gaya Batang Akibat Beban Mati Beton ...................................... IV-64
Tabel IV.16 Gaya Batang Akibat Beban Mati Baja ......................................... IV-67
Tabel IV.17 Gaya Batang Akibat Beban Mati Tambahan ............................... IV-68
Tabel IV.18 Gaya Batang Akibat Beban Lalulintas D ..................................... IV-69
Tabel IV.19 Gaya Batang Akibat Beban Rem ................................................. IV-71
Tabel IV.20 Gaya Batang Akibat Beban Angin .............................................. IV-74
Tabel IV.21 Kombinasi Pembebanan untuk Rangka Induk ............................. IV-75
Tabel IV.22 Rekapitulasi Gaya Batang Akibat Kombinasi Pembebanan Kuat I .....
.......................................................................................................................... IV-76
Tabel IV.23 Rekapitulasi Gaya Batang Akibat Kombinasi Pembebanan Kuat .. IV-
............................................................................................................................... 77
Tabel IV.24 Rekapitulasi Gaya Batang Akibat Kombinasi Pembebanan Daya
Layan I ............................................................................................................. IV-78
Tabel IV.25 Panjang Batang Ikatan Angin ...................................................... IV-90
Tabel IV.26 Gaya Batang Ikatan Angin Atas .................................................. IV-92
Tabel IV.27 Gaya Batang Ikatan Angin Bawah .............................................. IV-98
Tabel IV.28 Data Masukan Analisi 3D Jembatan .......................................... IV-104
Tabel IV.29 Kombinasi Pembebanan pda Analisis 3D .................................. IV-111
Tabel IV.30 Profil Baja yang Digunakan pada Jembatan .............................. IV-115
Tabel IV.31 Lendutan dan Camber pada Jembatan ....................................... IV-123
Tabel IV.32 Kebutuhan Jumlah Baut pada Batang Rangka Induk ................ IV-126
Tabel IV.33 Perhitungan Gaya Pikul Baut pada Sambungan Gelagar Memanjang
........................................................................................................................ IV-142
Tabel V.1 Rencana Anggaran Biaya (RAB) Material Jembatan Rangka ........ IV-22
xviii
DAFTAR
PUSTAKA
AASHTO 14.6.6.3.6. 2000. Bridge Design Specifications, Section 14-Bearings. USA: Caltrans.
American Welding Society (AWS). 2011. Stud Welding ASSTHO/AWS. Miami-Florida.
Asianto. 2005. Metode Konstruksi Jembatan Rangka Baja. Jakarta: Universutas Indonesia (UI-Press).
Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum. 2004. Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan (RSNI T-12-2004). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum. 2004. Perkuatan Jembatan Rangka Baja Australia dengan Metode Prategang Eksternal (Pd T-03-2004-B). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum. 2005. Pembebanan Untuk Jembatan (RSNI T-02-2005). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum. 2005. Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan (RSNI T-03-2005). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN).
Badan Litbang PU Departemen Pekerjaan Umum. 2015. Surat Edaran Menteri Pedoman Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 07/SE/M/2015 tentang Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Chen, Wai-Fah dan Lian Duan. 2000. Bridge Engineering Handbook, Second Edition-Construction and Maintenance. London: CRC Press Taylor & Fancis Group.
Dewobroto, Wiryanto. 2015. Struktur Baja (Perilaku, Analisi dan Desain). Jakarta: Lumina Press.
Fahmilia, Astuti. 2016. Laporan Praktik Kerja Lapangan Tinjauan Pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Layang Khusus Busway Kapten Tendean – Blok M – Ciledug Paket Adam Malik. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Ilham, M Noer. 2011. Perhitungan Tumpuan (Bearing). Yogyakarta.
xix
Maulidawati, Gina. 2015. Laporan Tugas Akhir Perencanaan Ulang Struktur Atas Jembatan Rangka Baja Pasca Keruntuhan Jembatan Cimanis Bentang 54 Meter. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Moeljono. 2009. Buku Bahan Ajar Struktur Baja Jembatan. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Nasution, Thamrin. 2011. Modul 3: Batang Tarik. Medan: Departemen Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Medan.
Nasution, Thamrin. 2011. Modul 4: Batang Tekan. Medan: Departemen Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Medan.
Nasution, Thamrin. 2011. Modul 5: Balok Terlentur. Medan: Departemen Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Medan.
Riyaldi, Muhammad Agus. 2015. Laporan Tugas Akhir Perancangan Struktur Atas Rangka Baja pada Jembatan Sungai Tiram Kabupaten Tanjung Jabung Jambi. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Sidik, Fajar Fikriyansyah. 2015. Perancangan Struktur Atas Rangka Baja Overpass Simpang Susun Perbaungan dengan Perkuatan Eksternal. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Supendi, Adi Setiadi. 2015. Laporan Tugas Akhir Perancangan Struktur Atas Jembatan Sungai Citarum Dengan Bentang 30+60+30 di Adiarsa Timur, Kabupaten Karawang. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Susanto, Ambar. 2013. Struktur Beton Jembatan. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.