PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA...

31
PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA JEMBATAN JUWANA, KABUPATEN PATI DESIGN OF STEEL TRUSS SUPERSTRUCTURE JUWANA BRIDGE, PATI REGENCY TUGAS AKHIR DIPLOMA 4 OLEH : RAKA PUTRA RAMADHAN NIM. 121134024 PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2016

Transcript of PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA...

Page 1: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA

JEMBATAN JUWANA, KABUPATEN PATI

DESIGN OF STEEL TRUSS SUPERSTRUCTURE

JUWANA BRIDGE, PATI REGENCY

TUGAS AKHIR DIPLOMA 4

OLEH :

RAKA PUTRA RAMADHAN

NIM. 121134024

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2016

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

Scanned by CamScanner

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aditia Febriansya
Rectangle
Page 3: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

Scanned by CamScanner

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Aditia Febriansya
Rectangle
Page 4: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

i

ABSTRAK

Status jalan Jalur Pantura sebagai Jalan Nasional mengharuskan jalur tersebut dapat melayani beban lalu lintas semua kendaraan yang melewatinya baik dari segi sarana maupun prasarananya. Salah satu prasarana yang paling penting dalam transportasi darat adalah jembatan. Jembatan Juwana yang dibangun pada tahun 1984 ini sampai sekarang belum pernah dilakukan perbaikan ataupun pemeliharaan sehingga mengakibatkan beberapa kerusakan seperti keroposnya dan tergerusnya beton pada pilar karena aliran Sungai Juwana, pelat lantai beton yang berkarat dan warnanya yang sudah kusam karena kurangnya perawatan. Jembatan Juwana semakin tidak mampu menahan beban lalu lintas seiring dengan pertumbuhan kendaraan dan lalu lintas yang meningkat prosentase peningkatan rata-rata sebesar 12,30%. Struktur atas Jembatan Juwana dirancang menggunakan rangka baja Parker dan pelat lantai kendaraan berupa struktur beton. Perancangan mengacu pada RSNI T-03-2005 tentang Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan Metode LRFD dan RSNI T-14-2004 tentang Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan dengan panjang bentang 50 meter dan lebar jembatan 9 meter. Hasil dari perancangan Jembatan Juwana adalah tebal pelat lantai kendaraan 0,22 meter, profil gelagar melintang IWF 800.300.14.26, gelagar memanjang IWF 250.125.6.9, gelagar induk IWF 400.400.18.28, dan ikatan angin bawah L.130.130.9. Sambungan baut menggunakan baut mutu tinggi ASTM A – 490 1”. Metode pelaksanaan yang dipilih adalah metode Semi Kantilever. Kata kunci: Struktur Atas, jembatan, rangka baja, Parker, Semi Kantilever

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

ii

ABSTRACT

The road status of the Pantura Lane as a National Road requires that the lane be able to serve the traffic load of all vehicles passing through it both in terms of facilities and infrastructure. One of the most important infrastructure in land transportation is the bridge. Juwana bridge built in 1984 until now has not been done repair or maintenance, resulting in some damage such as porosity and erosion of concrete on the pillar due to the flow of the River Juwana, rusted concrete floor plates and dull colors due to lack of maintenance. Juwana Bridge increasingly unable to withstand the traffic load along with the growth of vehicles and traffic increased by an average percentage increase of 12.30%. The superstructure of the Juwana Bridge is designed using the Parker steel frame and the slab of a concrete structure vehicle. The design refers to RSNI T-03-2005 on Steel Structure Planning for Bridges with LRFD Method and RSNI T-14-2004 Methods of Concrete Structure Planning for Bridges with 50 meters span and 9 meter wide. The results of Juwana Bridge design are the slab of concrete structure 0.22 meters, profile of transverse girder IWF 800.300.14.26, profile of elongated girder IWF 250.125.6.9, profile of main girder IWF 400.400.18.28, and profile of cross bottom bracing L 130.130.9. The connection of steel using hight strength bolts A-490. The chosen construction method for Juwana Bridge is Semi Cantilever. Keywords: Supertructure, bridge, steel truss, Parker, Semi Cantilever

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena atas

berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan

laporan Tugas Akhir dengan judul Perancangan Struktur Atas Rangka Baja

Jembatan Juwana Kabupaten Pati.

Penulis menyadari bahwa terlaksananya dan selesainya penulisan laporan

ini berkat bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Orang tua penulis, Ibu Novy Hervianty dan Bapak Gunawan yang telah

banyak memberi dukungan dan mendo’akan penulis dalam segala hal yang

salah satunya dalam hal pelaksanaan Tugas Akhir dan selama proses

perkuliahan penulis.

2. Bapak Andri Budiadi, BSCE., M.Eng., sebagai Ketua Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Bandung.

3. Bapak R. Desutama RBP, ST., MT., sebagai ketua program studi Diploma 4

Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan.

4. Bapak Syahril, BSCE., MT., sebagai koordinator pelaksanaan Praktik Kerja

Lapangan dan wali kelas penulis yang telah memberikan banyak arahan

kepada penulis.

5. Bapak Moeljono, Drs., SP1., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir penulis

yang telah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan kepada

penulis di waktu genting dan di sela kesibukan beliau.

6. Ibu Fisca Igustiany, ST., MT., selaku dosen ketua penguji penulis yang telah

bersedia melakukan bimbingan dan meluangkan waktu untuk menguji

penulis.

7. Bapak Riawan Gunadi, Ir., MT., selaku dosen penguji penulis yang telah

bersedia melakukan bimbingan dan meluangkan waktu untuk menguji

penulis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

iv

8. Bapak Suherman Sulaiman, Ir., M.Eng., Ph.D., selaku dosen pembimbing

Praktik Kerja Lapangan dan Studi Kasus penulis yang telah bersedia

melakukan bimbingan di sela kesibukan beliau dan membawa penulis sampai

tahap terakhir ini.

9. Seluruh staf dan dosen Jurusan Teknik Sipil dan dosen Mata Kuliah Umum

yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama ini sehingga

laporan Studi Kasus ini dapat diselesaikan dengan baik.

10. Seluruh rekan-rekan seperjuangan D4 TPJJ 2012, yang walau terpisah, kita

tetap satu, yang telah memberikan bantuan dan motivasi kepada penulis

dalam penulisan laporan ini.

Penulis menyadari adanya keterbatasan kemampuan dan kendala yang

dihadapi sehingga laporan ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena itu,

kritik, saran, dan tindakan lanjutan yang sifatnya membangun sangat penulis

harapkan sehingga penulisan laporan ini dapat lebih bermanfaat.

Akhir kata penulis berharap agar laporan ini bermanfaat bagi para

pembaca umumnya dan penulis sendiri khususnya. Atas segala perhatian dari

Bapak/ Ibu, penulis mengucapkan terima kasih.

Bandung, November 2016

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR ISTILAH ........................................................................................ xviii

DAFTAR SIMBOL ........................................................................................... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... I-1

I.1. Latar Belakang ............................................................................ I-1

I.2. Lokasi Kajian .............................................................................. I-4

I.3. Tujuan ......................................................................................... I-6

I.4. Ruang Lingkup ............................................................................ I-6

I.5. Sistematika Penulisan ................................................................. I-7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI .............................. II-1

II.1. Tinjauan Pustaka ........................................................................ II-1

II.2. Umum ......................................................................................... II-3

II.2.1 Komponen Struktur Jembatan ........................................ II-3

II.3. Jembatan Rangka Baja ............................................................... II-5

II.4. Pembebanan Jembatan ............................................................... II-7

II.4.1 Beban Mati ..................................................................... II-8

II.4.2 Beban Lalu Lintas (Beban Hidup) ................................. II-9

II.4.3 Gaya Rem (TTB) ........................................................... II-15

II.4.4 Pembebanan untuk Pejalan Kaki .................................. II-16

II.4.5 Beban Angin ................................................................. II-17

II.4.6 Pengaruh Gempa .......................................................... II-19

II.4.7 Kombinasi Beban ......................................................... II-23

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

vi

II.5. Struktur Beton .......................................................................... II-25

II.5.1. Pelat Lantai Kendaraan ................................................ II-28

II.5.2. Perencanaan Pelat Kendaraan Terhadap Lentur ........... II-30

II.5.3. Tulangan Bagi .............................................................. II-33

II.5.4. Perencanaan Pelat Lantai Terhadap Geser ................... II-34

II.5.5. Kontrol Terhadap Lendutan ......................................... II-35

II.6. Struktur Baja ............................................................................ II-38

II.6.1. Perencanaan Penampang Baja ...................................... II-28

II.6.2. Batas Lendutan Jembatan ............................................. II-48

II.6.3. Perencanaan Sambungan .............................................. II-48

II.7. Software yang Digunakan ........................................................ II-66

II.8. Metode Pelaksanaan ................................................................. II-67

II.8.1. Perancah ....................................................................... II-67

II.8.2. Kantilever (Cantilever) ................................................ II-69

II.8.3. Semi Kantilever (Semi Cantilever) .............................. II-69

II.8.4. Launching ..................................................................... II-70

BAB III METODOLOGI .............................................................................. III-1

III.1. Rencana Desain ....................................................................... III-1

III.2. Metodologi .............................................................................. III-2

III.3. Tahapan Penyelesaian Tugas Akhir ......................................... III-2

III.3.1 Penentuan Topik ........................................................... III-2

III.3.2 Observasi ...................................................................... III-2

III.3.3 Identifikasi Masalah ..................................................... III-3

III.3.4 Studi Literatur .............................................................. III-3

III.3.5 Pengumpulan Data ....................................................... III-4

III.3.6 Perancangan Struktur Atas Jembatan ........................... III-4

III.4. Pembuatan Gambar Detail ...................................................... III-5

III.5. Metode Konstruksi ................................................................... III-5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

vii

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN .................................................. IV-1

IV.1. Data Konstruksi ....................................................................... IV-1

IV.2. Perencanaan Pipa Sandaran ..................................................... IV-1

IV.3. Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan ....................................... IV-6

IV.4. Analisis Struktur Jembatan ................................................... IV-29

IV.4.1 Analisis Pembebanan ................................................. IV-30

IV.4.2 Pemodelan Jembatan dan Input Pembebanan pada

SAP2000 ..................................................................... IV-39

IV.4.3 Hasil Analisis SAP2000 ............................................. IV-48

IV.5. Kontrol Manual Profil Gelagar Jembatan .............................. IV-56

IV.5.1 Kontrol Profil Gelagar Memanjang Jembatan............ IV-56

IV.5.2 Kontrol Profil Gelagar Melintang Jembatan .............. IV-60

IV.5.3 Kontrol Profil Gelagar Induk Jembatan ..................... IV-63

IV.5.4 Kontrol Profil Ikatan Angin Jembatan ....................... IV-66

IV.6. Perencanaan Sambungan ........................................................ IV-68

IV.6.1 Sambungan Antar Batang Rangka Induk ................... IV-68

IV.6.2 Sambungan Antar Gelagar Melintang dengan Rangka

Induk ........................................................................... IV-74

IV.6.3 Sambungan Antar Gelagar Memanjang dan Gelagar

Melintang ................................................................... IV-85

IV.6.4 Sambungan Bracing Diagonal ................................... IV-97

BAB V METODE PELAKSANAAN ........................................................... V-1

V.1. Metode Pelaksanaan ................................................................. V-1

V.1.1 Pekerjaan Persiapan Jembatan Rangka Baja ................. V-1

V.1.2 Perakitan Jembatan Rangka Baja Metode Semi Kantilever

....................................................................................... V-8

V.1.3 Pekerjaan Pelat Lantai Kendaraan Jembatan .............. V-12

V.1.4 Pekerjaan Akhir Jembatan Rangka Baja ..................... V-15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

viii

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... V-1

VI.1. Kesimpulan .............................................................................. V-1

VI.2. Saran ......................................................................................... V-2

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Kondisi Beton pada Pilar yang Sudang Tua ............................... I-2

Gambar I.2 Kondisi Pelat Lantai Beton Kendaraan dan Baja yang Korosi ... I-2

Gambar I.3 Kondisi Permukaan Perkerasan yang Bergelombang dan Sungkur

serta Inlet Drainase yang Tertutup Akibat Overlay .................... I-3

Gambar I.4 Kemacetan yang Terjadi di Jembatan Juwana ............................ I-3

Gambar I.5 Rancangan Tidak Baik (a) Rancangan Terpilih (b) .................... I-5

Gambar I.6 Lokasi Jembatan Juwana (1) ....................................................... I-5

Gambar I.7 Lokasi Jembatan Juwana (2) ....................................................... I-6

Gambar II.1 Pipa Sandaran (A) dan Trotoar (B) ............................................ II-4

Gambar II.2 Gelagar Memanjang (A) dan Gelagar Melintang (B) ................ II-5

Gambar II.3 Gelagar Induk (A) dan Ikatan Angin (B) ................................... II-5

Gambar II.4 Bentuk Konfigurasi Jenis Rangka Parker (1) ............................. II-6

Gambar II.5 Bentuk Konfigurasi Jenis Rangka Parker (2) ............................. II-7

Gambar II.6 Beban Lajur “D” ...................................................................... II-10

Gambar II.7 Beban Lajur “D” : BTR vs Panjang yang Dibebani ................. II-11

Gambar II.8 Penyebaran Pembebanan pada Arah Melintang ....................... II-12

Gambar II.9 Pembebanan Truk “T”.............................................................. II-14

Gambar II.10 Gaya Rem per Lajur 2,75 meter (KBU) ................................... II-15

Gambar II.11 Pembebanan untuk Pejalan Kaki .............................................. II-16

Gambar II.12 Bidang Jembatan yang Diterpa Angin (1) ................................ II-18

Gambar II.13 Bidang Jembatan yang Diterpa Angin (2) ............................... II-18

Gambar II.14 Luas Ekuivalen Bagian Samping Kendaraan .......................... II-19

Gambar II.15 Koefisien Geser Dasar Elastis untuk Analisis Dinamis Periode

Ulang 500 Tahun ..................................................................... II-21

Gambar II.16 Peta Zonasi Gempa Indonesia ................................................. II-22

Gambar II.17 Sisi Terpanjang dan Sisi Terpendek pada Pelat Lantai ........... II-29

Gambar II.18 Analisis Balok Bertulangan Rangkap ..................................... II-30

Gambar II.19 Penampang Retak .................................................................... II-36

Gambar II.20 Faktor Panjang Efektif ............................................................ II-42

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

x

Gambar II.21 Kurva Hubungan Kelangsingan Elemen Penampang dengan

Kekuatan Lentur Nominal ....................................................... II-45

Gambar II.22 Baut Hitam dengan Ulir Sebagian .......................................... II-49

Gambar II.23 Baut Hitam dengan Ulir Penuh ............................................... II-49

Gambar II.24 Baut Mutu Tinggi A490 ........................................................... II-50

Gambar II.25 Baut Mutu Tinggi A325 .......................................................... II-51

Gambar II.26 Ilustrasi Simbol Susunan Baut ................................................. II-53

Gambar II.27 Sambungan Baut Tahanan Beban Sentris ............................... II-56

Gambar II.28 Sambungan Eksentris Menahan Geser Murni ......................... II-56

Gambar II.29 Diagram Tegangan Sambungan Eksentris Geser Lentur ........ II-58

Gambar II.30 Ukuran Las Sudut .................................................................... II-61

Gambar II.31 Sambungan dengan Las Sudut ................................................ II-62

Gambar II.32 Sambungan Las dengan Beban Sentris ................................... II-63

Gambar II.33 Sambungan Las Eksentris Akibat Geser Lentur ...................... II-64

Gambar II.34 Sambungan Las Menahan Beban Eksentris Geser Murni ....... II-65

Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ... II-68

Gambar II.36 Pemasangan Rangka Baja Metode Semi Temporary Support . II-68

Gambar III.1 Sketsa Jembatan Juwana .......................................................... III-1

Gambar III.2 Rencana Potongan Melintang Jembatan Juwana .................... III-2

Gambar III.3 Perencanaan Tiang Sandaran ................................................... III-6

Gambar III.4 Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan ....................................... III-7

Gambar III.5 Perencanaan Gelagar Memanjang ............................................ III-8

Gambar III.6 Perencanaan Gelagar Melintang .............................................. III-9

Gambar III.7 Perencanaan Gelagar Induk.................................................... III-10

Gambar III.8 Perencanaan Sambungan Baut yang Menahan Beban Sentris III-11

Gambar III.9 Perencanaan Sambungan Baut Beban Eksentris Akibat Geser

Murni ...................................................................................... III-12

Gambar III.10 Perencanaan Sambungan Baut Beban Eksentris Akibat Geser

Lentur ..................................................................................... III-13

Gambar III.11 Perencanaan Sambungan Las Beban Eksentris Akibat Geser

Lentur ..................................................................................... III-14

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xi

Gambar IV.1 Potongan Melintang Rencana Jembatan Juwana .................... IV-1

Gambar IV.2 Sketsa Beban Horisontal pada Pipa Sandaran .......................... IV-2

Gambar IV.3 Sketsa Panjang Pipa dalam Satu Segmen ................................ IV-3

Gambar IV.4 Notasi Dimensi Pipa Sandaran ................................................. IV-4

Gambar IV.5 Pembebanan pada Pipa Sandaran ............................................ IV-5

Gambar IV.6 Sketsa Pelat Lantai Kendaraan Jembatan Juwana ................... IV-7

Gambar IV.7 Pelat Lantai Kendaraan Satu Arah .......................................... IV-8

Gambar IV.8 Model Beban Sendiri pada Pelat Lantai Kendaraan ............... IV-9

Gambar IV.9 Model Berat Mati Tambahan pada Pelat Lantai Kendaraan ... IV-9

Gambar IV.10 Model Beban Pejalan Kaki pada Pelat Lantai Kendaraan ...... IV-9

Gambar IV.11 Ilustrasi Kondisi 1 Beban “T” pada Pelat Lantai Kendaraan IV-10

Gambar IV.12 Model Beban “T” Kondisi 1 pada Pelat Lantai Kendaraan .. IV-10

Gambar IV.13 Ilustrasi Kondisi 2 Beban “T” pada Pelat Lantai Kendaraan IV-11

Gambar IV.14 Model Beban “T” pada Pelat Lantai Kendaraan ................... IV-11

Gambar IV.15 Ilustrasi Kondisi 3 Beban “T” pada Pelat Lantai Kendaraan IV-11

Gambar IV.16 Model Beban “T” pada Pelat Lantai Kendaraan ................... IV-11

Gambar IV.17 Ilustrasi Beban Angin pada Pelat Lantai Kendaraan ............. IV-12

Gambar IV.18 Ilustrasi Beban Angin Kondisi 1 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-13

Gambar IV.19 Ilustrasi Beban Angin Kondisi 2 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-13

Gambar IV.20 Ilustrasi Beban Angin Kondisi 3 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-14

Gambar IV.21 Ilustrasi Beban Angin Kondisi 4 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-14

Gambar IV.22 Ilustrasi Beban Angin Kondisi 5 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-15

Gambar IV.23 Beban-Beban Kondisi 1 pada Pelat Lantai Kendaraan ......... IV-16

Gambar IV.24 Beban-Beban Kondisi 2 pada Pelat Lantai Kendaraan ......... IV-16

Gambar IV.25 Beban-Beban Kondisi 3 pada Pelat Lantai Kendaraan ......... IV-16

Gambar IV.26 Beban-Beban Kondisi 4 pada Pelat Lantai Kendaraan ......... IV-16

Gambar IV.27 Beban-Beban Kondisi 5 pada Pelat Lantai Kendaraan ......... IV-16

Gambar IV.28 Gaya Lintang Beban-Beban Kondisi 1 Pelat Lantai Kendaraan

................................................................................................ IV-17

Gambar IV.29 Momen Beban-Beban Kondisi 1 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-17

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xii

Gambar IV.30 Gaya Lintang Beban-Beban Kondisi 2 Pelat Lantai Kendaraan

................................................................................................ IV-17

Gambar IV.31 Momen Beban-Beban Kondisi 2 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-17

Gambar IV.32 Gaya Lintang Beban-Beban Kondisi 3 Pelat Lantai Kendaraan

................................................................................................ IV-17

Gambar IV.33 Momen Beban-Beban Kondisi 3 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-18

Gambar IV.34 Gaya Lintang Beban-Beban Kondisi 4 Pelat Lantai Kendaraan

................................................................................................ IV-18

Gambar IV.35 Momen Beban-Beban Kondisi 4 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-18

Gambar IV.36 Gaya Lintang Beban-Beban Kondisi 5 Pelat Lantai Kendaraan

................................................................................................ IV-18

Gambar IV.37 Momen Beban-Beban Kondisi 5 Pelat Lantai Kendaraan .... IV-18

Gambar IV.38 Dimensi Pelat Lantai Kendaraan ........................................... IV-19

Gambar IV.39 Penampang, Regangan, dan Tegangan Pelat Lantai Kendaraan

................................................................................................ IV-20

Gambar IV.41 Ilustrasi Jarak Antar Tulangan Pelat Lantai Kendaraan ........ IV-22

Gambar IV.41 Bidang Penyebaran Tekanan Roda ....................................... IV-24

Gambar IV.42 Garis Netral pada Pelat Lantai Kendaraan ............................ IV-26

Gambar IV.43 Denah Tulangan Pelat Lantai Kendaraan .............................. IV-29

Gambar IV.44 Faktor Beban Dinamis BGT untuk Pembebanan Lajur “D” . IV-31

Gambar IV.45 Gaya Rem per Lajur .............................................................. IV-32

Gambar IV.46 Pembebanan untuk Pejalan Kaki ........................................... IV-33

Gambar IV.47 Ilustrasi Beban Angin pada Gelagar Induk ........................... IV-33

Gambar IV.48 Bidang Jembatan Rangka ...................................................... IV-34

Gambar IV.49 Hasil Perhitungan Titik Berat Bidang Rangka Jembatan ...... IV-35

Gambar IV.50 Ilustrasi Beban pada Ikatan Angin Jembatan ........................ IV-37

Gambar IV.51 Nilai Waktu Getar “T” dan Koefisien Geser Dasar Wilayah 5

................................................................................................ IV-38

Gambar IV.52 Pemodelan 3D SAP2000 Jembatan Juwana .......................... IV-40

Gambar IV.53 Tampak Samping Pemodelan 3D SAP2000 Jembatan Juwana

................................................................................................ IV-40

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xiii

Gambar IV.54 Tampak Bawah Pemodelan 3D SAP2000 Jembatan Juwana IV-40

Gambar IV.55 Moment Release pada SAP2000 ........................................... IV-41

Gambar IV.56 Input Beban Badan Jalan pada SAP2000 .............................. IV-41

Gambar IV.57 Input Beban Trotoar pada SAP2000 ..................................... IV-42

Gambar IV.58 Input Beban Lajur “D” BGT dan BTR pada SAP2000 ......... IV-42

Gambar IV.59 Input Gaya Rem (TTB) pada SAP2000 .................................. IV-43

Gambar IV.60 Input Beban Pejalan Kaki (TTP) pada SAP2000 ................... IV-43

Gambar IV.61 Input Beban Angin (EW) Jembatan pada SAP2000 ............. IV-44

Gambar IV.62 Input Beban Angin (EW) Horisontal pada SAP2000 ........... IV-44

Gambar IV.63 Kombinasi Pembebanan Keadaan Batas Ultimit pada SAP2000

................................................................................................ IV-47

Gambar IV.64 Kombinasi Pembebanan Envelope Struktur Utama Jembatan

Kondisi Batas Ultimit ............................................................ IV-47

Gambar IV.65 Gaya Normal (Axial Force) Struktur Utama Jembatan ........ IV-48

Gambar IV.66 Gaya Lintang (Shear Force) Struktur Utama Jembatan ....... IV-50

Gambar IV.67 Letak Gaya Lintang Maksimum Gelagar Melintang dan Gelagar

Memanjang ............................................................................ IV-51

Gambar IV.68 Moment (Moment) Struktur Utama Jembatan ....................... IV-51

Gambar IV.69 Letak Momen Maksimum Gelagar Melintang dan Gelagar

Memanjang ............................................................................ IV-52

Gambar IV.70 Rasio Kapasitas Penampang Tampak Samping Struktur Jembatan

(Rangka Induk Sisi Kanan) .................................................... IV-52

Gambar IV.71 Rasio Kapasitas Penampang Tampak Samping Struktur Jembatan

(Rangka Induk Sisi Kiri) ........................................................ IV-52

Gambar IV.72 Rasio Kapasitas Penampang Tampak Bawah Struktur Jembatan

(Gelagar Memanjang, Gelagar Melintang, Ikatan Angin Bawah

Diagonal, Rangka Induk Bawah) ........................................... IV-53

Gambar IV.73 Rasio Kapasitas Penampang Struktur Jembatan KeseluruhanIV-53

Gambar IV.74 Lendutan Jembatan Menggunakan SAP2000 ........................ IV-54

Gambar IV.75 Reaksi Perletakkan Jembatan Menggunakan SAP2000 ......... IV-55

Gambar IV.76 Profil Gelagar Memanjang Jembatan .................................... IV-56

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xiv

Gambar IV.77 Profil Gelagar Melintang Jembatan ....................................... IV-60

Gambar IV.78 Profil Gelagar Induk Jembatan .............................................. IV-64

Gambar IV.79 Tampak Atas Ikatan Angin Bawah Jembatan ........................ IV-66

Gambar IV.80 Detail Perletakkan Sambungan Baut dan Pelat Buhul ........... IV-72

Gambar IV.81 Daerah Geser Blok Pelat Buhul ............................................ IV-73

Gambar IV.82 Sketsa Sambungan las pada Ujung Gelagar Melintang ........ IV-75

Gambar IV.83 Bentuk Bidang Las Sudut Gelagar Melintang ...................... IV-76

Gambar IV.84 Letak Garis Netral Penampang Las pada Ujung Gelagar

Melintang .............................................................................. IV-77

Gambar IV.85 Sketsa Sambungan Baut pada Ujung Gelagar Melintang ..... IV-80

Gambar IV.86 Letak Garis Netral Sambungan Baut pada Ujung Gelagar

Melintang .............................................................................. IV-81

Gambar IV.87 Sketsa Sambungan Antara Gelagar Melintang dan Gelagar

Memanjang ............................................................................ IV-86

Gambar IV.88 Susunan Rencana Sambungan Baut pada Badan Gelagar

Memanjang ............................................................................ IV-86

Gambar IV.89 Sketsa Sambungan Baut pada Badan Gelagar Memanjang .. IV-89

Gambar IV.90 Sketsa Sambungan Baut Ekssentris pada Ujung Gelagar

Memanjang ............................................................................. IV-91

Gambar IV.91 Letak Garis Netral Sambungan Baut Eksentris pada Badan

Gelagar Memanjang .............................................................. IV-93

Gambar IV.92 Sambungan Baut Beban Sentris Bracing Bawah Diagonal IV-100

Gambar V.1 Kondisi Kegiatan Pelayaran di Sungai Juwana ........................ V-1

Gambar V.2 Ilustrasi Penyimpanan Bahan Struktur Rangka Baja ............... V-5

Gambar V.3 Proses Pengiriman Profil Baja ke Tempat Fabrikasi ............... V-6

Gambar V.4 Suasana Tempat Fabrikasi ....................................................... V-6

Gambar V.5 Ilustrasi Tempat Perakitan ........................................................ V-7

Gambar V.6 Pemasangan Rambu Pengalihan Lalu Lintas (Detour) ............ V-8

Gambar V.7 Ilustrasi Pemasangan Gelagar Melintang Pertama dan Ke-2 di

Atas Tumpuan Sementara Bentang Pemberat .......................... V-9

Gambar V.8 Ilustrasi Pemasangan Rangka Induk Bawah Bentang Pemberat V-9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xv

Gambar V.9 Ilustrasi Pemasangan Gelagar Memanjang Bentang Pemberat V-10

Gambar V.10 Ilustrasi Segme Satu Bentang Pemberat ................................ V-10

Gambar V.11 Ilustrasi Bentang Pemberat Segmen Satu dan Segmen Dua .. V-11

Gambar V.12 Ilustrasi Bentang Pemberat Segmen Satu Sampai Segmen Tiga V-12

Gambar V.13 Ilustrasi Bentang Pemberat pada Segmen Akhir ..................... V-13

Gambar V.14 Ilustrasi Frame Segitiga Awal ............................................... V-14

Gambar V.15 Ilustrasi Pemasangan Jembatan Permanen Segmen 1 ............ V-15

Gambar V.16 Ilustrasi Pengecekkan Stabilitas Segmen 1 ............................ V-16

Gambar V.17 Ilustrasi Pengecekkan Stabilitas Segmen 2 ............................. V-17

Gambar V.18 Ilustrasi Pengecekkan Stabilitas Segmen 3 ............................. V-17

Gambar V.19 Ilustrasi Pengecekkan Stabilitas Segmen 4 ............................. V-18

Gambar V.20 Ilustrasi Pengecekkan Stabilitas Segmen 5 ............................. V-18

Gambar V.21 Mempersiapkan Material Tulangan Baja ............................... V-21

Gambar V.22 Alat Pemotong Tulangan Baja ............................................... V-21

Gambar V.23 Alat Pembengkok Material Tulangan Baja ............................ V-22

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................. II-1

Tabel II.2 Klasifikasi Jembatan Menurut Kelas Muatan Bina Marga ............. II-3

Tabel II.3 Tipe Konfigurasi Rangka Jembatan dan Kegunaannya ................. II-6

Tabel II.4 Berat Isi untuk Beban Mati (kN/m3) ............................................... II-8

Tabel II.5 Faktor Beban untuk Berat Sendiri .................................................. II-8

Tabel II.6 Faktor Beban untuk Berat Mati Tambahan ..................................... II-9

Tabel II.7 Faktor Beban untuk Akibat Beban Lajur “D” .............................. II-10

Tabel II.8 Jumlah Lajur Lalu Lintas Rencana .............................................. II-12

Tabel II.9 Faktor Beban Akibat Pembebanan Truk “T” ................................ II-13

Tabel II.10 Faktor Distribusi untuk Pembebanan Truk “T” ............................ II-14

Tabel II.11 Faktor Beban Akibat Gaya Rem ................................................... II-15

Tabel II.12 Faktor Beban Akibat Pembebanan unuk Pejalan Kaki ................. II-16

Tabel II.13 Kecepatan Angin Rencana (VW) ................................................... II-17

Tabel II.14 Koefisien Seret (CW) ..................................................................... II-17

Tabel II.15 Faktor Beban Akibat Beban Angin .............................................. II-19

Tabel II.16 Faktor Beban Akibat Pengaruh Gempa ........................................ II-20

Tabel II.17 Faktor Kepentingan ....................................................................... II-20

Tabel II.18 Faktor Tipe Bangunan .................................................................. II-20

Tabel II.19 Tipe Aksi Rencana ........................................................................ II-23

Tabel II.20 Pengaruh Umur Rencana pada Faktor Beban Ultimit .................. II-23

Tabel II.21 Kombinasi Beban Umum untuk Keadaan Batas Ultimit .............. II-24

Tabel II.22 Persyaratan Kekuatan Beton Akibat Abrasi Lalu Lintas .............. II-25

Tabel II.23 Faktor Reduksi Kekuatan .............................................................. II-26

Tabel II.24 Selimut Beton untuk Acuan dan Pemadatan Standar ................... II-27

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xvii

Tabel II.25 Selimut Beton untuk Acuan dan Pemadatan Intensif ................... II-27

Tabel II.26 Selimut Beton untuk Komponen yang Dibuat dengan Diputar .... II-27

Tabel II.27 Klasifikasi Lingkungan ................................................................. II-28

Tabel II.28 Sifat Mekanis Baja Struktural ....................................................... II-38

Tabel II.29 Faktor Reduksi Kekuatan untuk Keadaan Batas Ultimit .............. II-39

Tabel II.30 Nilai Koefisien Tarik .................................................................... II-40

Tabel II.31 Ukuran Baut Hitam ....................................................................... II-50

Tabel II.32 Tipe-Tipe Baut .............................................................................. II-51

Tabel II.33 Ukuran Minimum Las Sudut ........................................................ II-61

Tabel III.1 Kebutuhan Data ............................................................................ III-4

Tabel IV.1 Data Umum Konstruksi Jembatan Juwana ................................... IV-1

Tabel IV.2 Data Teknis Profil Pipa Sandaran ................................................. IV-4

Tabel IV.3 Data Perencanaan Pelat Lantai Kendaraan ................................... IV-6

Tabel IV.4 Rekapitulasi Nilai Momen dan Gaya Lintang Maksimum dari Keenam Kombinasi Pembebanan Keadaan Batas Ultimit Pelat Lantai Kendaraan ................................................................................... IV-19

Tabel IV.5 Data Pemodelan Jembatan Juwana Menggunakan SAP2000 ..... IV-29

Tabel IV.6 Rekapitulasi Nilai Koefisien Geser Dasar & Waktu Getar Wilayah 5 .

.................................................................................................... IV-38

Tabel IV.7 Gaya Aksial Batang dan Gaya Aksial Batang Maksimum Rangka Induk Sisi Kanan ......................................................................... IV-48

Tabel IV.8 Gaya Aksial Batang dan Gaya Aksial Batang Maksimum Rangka Induk Sisi Kiri ............................................................................. IV-49

Tabel IV.9 Reaksi Perletakkan Jembatan ...................................................... IV-55

Tabel IV.10 Gaya Aksial Ikatan Angin Bawah Diagonal Jembatan ............... IV-66

Tabel IV.11 Jumlah Baut Setiap Batang Rangka Induk ................................. IV-70

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xviii

DAFTAR ISTILAH

1) Pembebanan Jembatan

1.1 Aksi Lingkungan adalah pengaruh yang timbul akibat temperatur, angin,

aliran air, gempa, dan penyebab-penyebab alamiah lainnya.

1.2 Aksi Nominal adalah nilai beban rata-rata berdasarkan statistik untuk

periode ulang 50 tahun.

1.3 Beban Primer adalah beban yang merupakan beban utama dalam

perhitungan tegangan pada setiap perencanaan jembatan.

1.4 Beban Sekunder adalah beban yang merupakan beban sementara yang

selalu diperhitungkan dalam perhitungan tegangan pada setiap perencanaan

jembatan.

1.5 Beban Mati adalah semua beban tetap yang berasal dari berat sendiri

jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk segala unsur

tambahan yang dianggap merupakan satu kesatuan tetap dengannya.

1.6 Beban Hidup adalah semua beban yang berasal dari berat kendaraan-

kendaraan bergerak/ lalu lintas dan/ atau pejalan kaki yang dianggap bekerja

pada jembatan.

1.7 Beban Mati Primer adalah berat sendiri dari pelat dan sistem lainnya yang

dipikul langsung oleh masing-masing gelagar jembatan.

1.8 Beban Mati Sekunder adalah berat kerb, trotoar, tiang sandaran dan lain-

lain yang dipasang setelah pelat dicor. Beban tersebut dianggap terbagi rata

di seluruh gelagar.

1.9 Beban Lalu Lintas adalah seluruh beban hidup, arah vertikal dan

horisontal, akibat aksi kendaraan pada jembatan termasuk hubungannya

dengan pengaruh dinamis, tetapi tidak termasuk akibat tumbukan.

1.10 Faktor Beban adalah pengali numerik yang digunakan pada aksi nominal

untuk menghitung aksi rencana.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 22: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xix

1.11 Lantai Kendaraan adalah seluruh lebar bagian jembatan yang digunakan

untuk menerima beban dari lalu lintas kendaraan. Bebannya disebut

Beban”T”.

1.12 Lajur Lalu Lintas adalah bagian dari lantai kendaraan yang digunakan

oleh suatu rangkaian kendaraan. Bebannya disebut Beban “D”.

1.13 Lajur Lalu Lintas Rencana adalah strip dengan lebar 2,75 m dari jalur

yang digunakan dimana pembebanan lalu lintas rencana bekerja.

1.14 Lebar Jalan adalah lebar keseluruhan dari jembatan yang dapat digunakan

oleh kendaraan, termasuk lajur lalu lintas biasa, bahu yang diperkeras,

marka median dan marka yang berupa strip. Lebar jalan membentang dari

kerb yang dipertinggi kerb yang lainnya. Atau apabila kerb tidak

dipertinggi, adalah dari penghalang bagian dalam ke penghalang lainnya.

2) Struktur Beton

2.1. Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang

lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan

yang membentuk massa padat.

2.2. Beton Bertulang adalah beton yang diberi baja tulangan dengan luas dan

jumlah yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau

tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua

material tersebut bekerja sama dalam menahan gaya yang bekerja.

2.3. Beton Normal adalah beton yang mempunyai massa jenis 2.200 – 2.500

kg/m3 dan dibuat dengan menggunakan agregat alam yang dipecah atau

tanpa dipecah.

2.4. Kuat Tarik Leleh adalah kuat tarik leleh minimum yang disyaratkan atau

titik leleh tulangan dalam mega-pascal (MPa).

2.5. Kuat Nominal adalah kekuatan suatu komponen struktur atau penampang

yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode perencanaan

sebelum dikalikan dengan nilai faktor reduksi kekuatan yang sesuai.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 23: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xx

2.6. Kuat Rencana adalah kuat nominal dikalikan dengan suatu faktor reduksi

kekuatan (ϕ).

2.7. Modulus Elastisitas adalah rasio tegangan normal tarik atau tekan terhadap

yang timbul akibat tegangan tersebut. Nilai rasio ini berlaku untuk tegangan

di bawah batas proporsional material.

2.8. Tulangan adalah batang baja berbentuk polos atau ulir atau pipa yang

berfungsi untuk menahan gaya tarik pada komponen struktur, tidak

termasuk tendon prategang, kecuali bila khusus diikut sertakan.

3) Struktur Baja

3.1. Kekuatan Nominal adalah kekuatan tarik ultimit untuk baja tertentu.

3.2. Kekuatan Rencana adalah perkalian kekuatan nominal dengan faktor

reduksi kekuatan.

3.3. Penampang Kompak adalah penampang melintang yang dapat

mengembangkan kekuatan lentur plastis penampang tanpa terjadi tekuk.

3.4. Penampang Tidak Kompak adalah penampang pada bagian serat-serat

tertekan yang akan menekuk setempat setelah mencapai tegangan leleh

sebelum terjadi pengerasan ulur. Bagian-bagian ini mempunyai daktilitas

terbatas dan mungkin tidak dapat mengembangkan kekuatan lentur plastis.

3.5. Tegangan Leleh adalah tegangan tarik leleh minimum yang ditentukan

dalam spesifikasi untuk mutu baja tertentu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 24: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xxi

DAFTAR SIMBOL

1) Pembebanan Jembatan

PXX = Aksi Nominal Tetap

TXX = Aksi Nominal Transien

PMS = Berat Sendiri

PMA = Berat Mati Tambahan

TTD = Beban Lajur “D”

TTT = Beban Truk “T”

TTB = Gaya Rem

TTP = Beban Trotoar

TEW = Angin

TEQ = Gempa

KXXU = Faktor Beban Ultimit

KXXS = Faktor Beban Daya Layan

C = Koefisien Geser Dasar untuk Gaya Gempa

CW = Koefisien Seret unuk Gaya Angin

g = Percepatan Akibat Gravitasi (9,80 m/dt2)

n = Jumlah Sendi Plastis yang Bekerja Secara Monolit

p = Harga BGT dari Pembebanan Lajur “D”

q = Harga BTR dari Pembebanan Lajur “D”

T = Waktu Getar Jembatan (detik)

VW = Kecepatan Angin Rencana (m/s)

FBD = Faktor Beban Dinamis atau Faktor Kejut

BGT = Beban Garis Terpusat dalam Pembebanan Lajur “D”

BTR = Beban Garis Terbagi Rata dalam Pembebanan Lajur “D”

KBU = Keadaan Batas Ultimit atau Runtuh

KBL = Keadaan Batas Daya Layan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 25: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xxii

2) Struktur Beton

Ec = Modulus Elastisitas Beton (MPa)

Es = Modulus Elastisitas Baja Tulangan Non-Prategang (MPa)

fc' = Kuat Tekan Beton yang Disyaratkan pada Umur 28 Hari (MPa)

fy = Kuat Tarik Leleh Baja Tulangan Non-Prategang (MPa)

Mn = Kekuatan Momen Nominal Penampang (Nmm)

Mu = Momen Terfaktor Akibat Kombinasi Pengaruh Gaya Luar yang

Terbesar pada Penampang (Nmm)

u = Panjang Efektif dari Keliling Geser Kritis (mm)

wc = Berat Jenis Beton (kg/m3)

a = Tinggi Blok Tegangan Tekan Persegi Ekivalen Beton dalam

Analisis Kekuatan Batas Penampang Beton Bertulang Akibat Lentur (mm)

As = Luas Tulangan Tarik Non-Prategang (mm2)

b = Lebar dari Muka Tekan Komponen Struktur (mm)

c = Jarak dari Serat Tekan Terluar ke Garis Netral (mm)

I = Momen Inersia Penampang yang Menahan Beban Luar Terfaktor

yang Bekerja (mm4)

Ig = Momen Inersia Penampang Bruto Beton terhadap Sumbu Pusat

dengan Mengabaikan Tulangan (mm4)

l = Panjang Komponen Struktur Diukur dari Pusat ke Pusat

Tumpuan (mm)

Mcr = Momen yang Menyebabkan Terjadinya Retak Lentur pada

Penampang Akibat Beban Luar (Nmm)

β1 = Faktor Tinggi Blok Tegangan Tekan Persegi Ekivalen Beban

ϕ = Faktor Reduksi Kekuatan

ρ = Rasio Tulangan Tarik Non-Prategang

3) Struktur Baja

Es = Modulus Elastisitas Baja (MPa)

fu = Tegangan Putus Baja Minimum (MPa)

fy = Tegangan Leleh Baja (MPa)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 26: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xxiii

G = Modulus Geser (MPa)

A = Luas Penampang (mm2)

Ae = Luas Penampang Efektif (mm2)

Ag = Luas Penampang Bruto (mm2)

Ant = Luas Penampang Netto Terkecil (mm2)

Nn = Kuat Tarik dan Tekan Nominal (N)

Nu = Kuat Tarik dan Tekan Perlu yang Merupakan Gaya Aksial Tarik

Akibat Beban Terfaktor (N)

s = Jarak Antara Sumbu Lubang pada Arah Sejajar Sumbu

Komponen Struktur (mm)

u = Jarak Antara Sumbu Lubang pada Arah Tegak Lurus Sumbu

Komponen Struktur (mm)

U = Faktor Reduksi

fr = Tegangan Tekan Residual pada Pelat Sayap (MPa)

fL = Tegangan Leleh Dikurangi Tegangan Sisa (MPa)

fy = Tegangan Leleh Minimum (MPa)

Ix = Momen Inersia Sebuah Elemen pada Komponen Struktur

Tersusun Terhadap Sumbu yang Memberikan Terhadap Sumbu Titik Berat

(Sumbu x-x) (mm4)

Iy = Momen Inersia Sebuah Elemen pada Komponen Struktur

Tersusun Terhadap Sumbu yang Memberikan Terhadap Sumbu Simetris

(Sumbu y-y) (mm4)

J = Konstanta Puntir Torsi (mm4)

kc = Faktor Panjang Tekuk untuk Komponen Struktur Jembatan

Rangka

Lk = Panjang Tekuk Komponen Struktur (mm)

r = Jari-Jari Girasi Komponen Struktur (mm)

tw = Tebal untuk Elemen Badan (mm)

Aw = Luas Kotor Pelat Badan (mm2)

Cb = Koefisien Pengali Momen Tekuk Torsi Lateral

Iw = Konstanta Puntir Lengkung (mm4)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 27: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xxiv

L = Panjang Bentang Antara Dua Pengekang Lateral (mm)

Lp = Panjang Bentang Maksimum untuk Balok yang Mampu

Menerima Momen Plastis (mm)

Lr = Panjang Bentang Minimum untuk Balok yang Kekuatannya

Mulai Ditentukan oleh Momen Kritis Tekuk Torsi Lateral (mm)

Mcr = Momen Kritis Terhadap Tekuk Torsi Lateral (Nmm)

Mc = Masing-Masing Momen Absolut pada ¼ Bentang, Tengah

Bentang, dan ¾ Bentang Komponen Struktur yang Ditinjau (Nmm)

Mp = Momen Lentur yang Menyebabkan Seluruh Penampang

Mengalami Tegangan Leleh (Nmm)

Mr = Momen Batas Tekuk (Nmm)

Sx, Sy = Modulus Penampang Terhadap Sumbu-x dan Sumbu-y (mm3)

tf = Tebal Pelat Sayap (mm)

𝜆 = Parameter Kelangsingan Penampang

db = Diameter Baut Nominal

fuf = Kuat Tarik Minimum Baut (MPa)

fup = Tegangan Tarik Putus Pelat (MPa)

fuw = Kuat Tarik Nominal Logam Las (MPa)

n = Jumlah Baut

m = Jumlah Bidang Geser

fub = Tegangan Tarik Putus Baut (MPa)

r1, r2 = Faktor Modifikasi Tegangan untuk Memperhitungkan Ada atau

tidak Adanya Baut pada Bidang Geser

ϕ = Faktor Reduksi Kekuatan

tp = Tebal Pelat Buhul (mm)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 28: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xxv

DAFTAR PUSTAKA

………, “Bridge Management System”, 1992.

…………,“RSNI T-02-2005 tentang Pembebanan untuk Jembatan”. Badan

Standarisasi Nasional (BSN). 2005.

…………,“RSNI T-03-2005 Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan”, Badan

Standarisasi Nasional (BSN). 2005.

…………,“RSNI T-12-2004 Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan”,

Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2004.

…………,“SNI 2833:2008 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk

Jembatan”. Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2008.

Alibaba. 2016.

AZ, Dr. 2012. Komponen Penampang Lentur. Malang: Departemen Teknik Sipil

Universitas Brawijaya.

AZ, Dr. 2014. Batang Tarik (Tension Member). Malang: Departemen Teknik Sipil

Universitas Brawijaya.

AZ, Dr. 2015. Konstruksi Trotoar. Malang: Departemen Teknik Sipil Universitas

Brawijaya.

Brahmayanto, Dody. 2012. Struktur Tekan. Surabaya: Program Studi Teknik Sipil

Universitas Narotama.

Brinckerhoff, Parsons, dan Engineering and Industrial Heritage. 2005. A Context

For Common Historic Bridge Types. Washington D.C.: National Cooperative

Highway Research Program (NCHRP).

Darmadi, Ir, M. 2013. Penggunaan SAP2000 dalam Perencanaan Jembatan.

Diakses dari: https://darmadi18.wordpress.com/2013/04/21/pengunaas-

sap2000-dalam-perencanaan-jembatan/ (24 Oktober 2016).

Departemen Pekerjaan Umum. 2006. Manual Audit Teknologi Pusat Penelitian

Bidang Jembatan untuk Tahap Perencanaan. Bandung: Puslitbang Prasarana

Transportasi Departemen Pekerjaan Umum.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 29: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xxvi

Departemen Pekerjaan Umum. 2008. Prinsip Dasar Teknik Jembatan &

Aplikasinya. Bandung: Puslitbang Prasarana Transportasi Departemen

Pekerjaan Umum.

Dewobroto, Wiryanto. 2011. Prospek Kendala pada Pemakaian Material Baja

untuk Konstruksi Bangunan di Indonesia. Banten: Jurusan Teknik Sipil

Universitas Pelita Harapan.

Dinas Bina Marga dan Ditjen Perhubungan Darat Jawa Tengah. 2014. Rencana

Strategis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018.

Semarang: Dinas Bina Marga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Dipohusodo, Istimawan. 1993. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: Puslitbang

Pekerjaan Umum.

Direktorat Lalu Lintas Polda Jambi. 2015. Diakses dari:

http://ditlantaspoldajambi.net/index.php?option=com_content&view=article&

id=257:dit-lantas-polda-jambi-menghimbau-pengemudi-angkutan-

barang&catid=48:berita (27 Oktober 2016).

G. Nawi, Edward. 1998. Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. Bandung: PT.

Refika Aditama.

Gunawan, Ir. Rudy. 1993. Tabel Profil KONSTRUKSI BAJA dengan Petunjuk Ir.

Morisco. Yogyakarta: Kanisius.

Hibbeler, R.C..2012. Structural Analysis 8th Edition. New Jersey: Pearson.

Iskandar, 2016. Metode Pelaksanaan Jembatan. Diakses dari:

http://umpalangkaraya.ac.id (26 Oktober 2016).

Injinering, Civil. 2009. Pelaksanaan Jembatan Bangunan Atas Jembatan – II.

Diakses dari: http://civil-injinering.blogspot.co.id/2009/05/pelaksanaan-

jembatan-bangunan-atas_15.html (27 Oktober 2016).

Jackson, Donald. 2005. Bridge Truss Types: A Guide to Dating and Identifying.

Washington D.C.: Historic American Engineering Record National Park

Service.

Jacoeb, Achfus. 2014. Sambungan Baut (Bolt Connection). Diakses dari:

http://zacoeb.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/9-Baut.pdf (24 Oktober 2016).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 30: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xxvii

Jannati, Menic. 2011. Macam-Macam Struktur Jembatan. Diakses dari:

http://meniksipil.blogspot.co.id/2011/10/macam-macam-struktur-

jembatan.html (26 Juli 2016).

Lojaya, Iksandi. 2010. Equal Angles. Diakses dari:

http://bajaindonesia.blogspot.co.id/2010/11/equal-angles.html (26 Oktober

2016).

Nasution, Ir. Thamrin. 2012. Modul Struktur Baja II untuk Jembatan. Medan:

Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Medan (ITM).

Moeljono, 2009. Buku Bahan Ajar Struktur Baja Jembatan. Bandung: Politeknik

Negeri Bandung.

Pangestuti, Ayu, Dhian Aier Sandy dan Mustholih. 2015. Jembatan Struktur

Rangka Baja (Steel Truss Bridge) Permodelan Jembatan Rangla “Dam

Bridge”. Yogyakarta: Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas

Negeri Yogyakarta.

Peraturan Daerah Kabupaten Pati. 2007. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Pati Tahun 2008 - 2027. Pati: Badan Perencana Pembangunan Daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Pati. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Pati Tahun 2010 – 2030. Pati: Badan Perencana Pembangunan Daerah.

Regal, Pasca Tjerita. 2013. Diakses dari:

http://tukangbata.blogspot.co.id/2013/02/bar-bender-dan-bar-cutter.html (7

November 2016).

Rinto, Lorens Kambuaya. 2012. Hubungan Antara Kemiringan dan Kecepatan

Aliran Air. Diakses dari:

http://laurenskambuaya.blogspot.co.id/2012/12/hubungan-antara-kemiringan-

dan.html (26 Oktober 2016).

Rizqia, Tsania Permadi. 2016. Perancangan Ulang Struktur Bawah Jembatan

Cijambe Jalan Lingkar Selatan Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Bandung:

Politeknik Negeri Bandung.

Santoso, Teguh, S.Pd. 2006. Menggunakan SAP 2000”. Surabaya: Widyaloka.

Setiawan, Agus. 2012. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD.

Semarang: Erlangga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 31: PERANCANGAN STRUKTUR ATAS RANGKA BAJA ...digilib.polban.ac.id/files/disk1/167/jbptppolban-gdl-ra...Gambar II.35 Pemasangan Rangka Baja Metode Full Temporary Support ...II-68 Gambar

xxviii

Susanto, Ambar. 2010. Buku Bahan Ajar Struktur Beton Dasar. Bandung:

Politeknik Negeri Bandung.