PERANCANGAN SISTEM PEMROSESAN LIMBAH...

12
PERANCANGAN SISTEM PEMROSESAN LIMBAH MEDIS SEDERHANA Adi Hermansyah Jurusan Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788 ABSTRAKSI Limbah medis adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit, puskesmas atau rumah bersalin dalam bentuk padat, cair, dan gas. Limbah medis dapat dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi limbah bahan berbahaya dan beracun. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah medis tersebut terhadap masyarakat atau lingkungan, maka perlu dilakukan pengelolaan secara khusus. Sistem Pemrosesan Limbah Medis Sederhana, telah dirancang menggunakan mikrokontroler sebagai komponen pengendali. Rancangan alat ini dibuat dari bahan- bahan daur ulang seperti, tong sampah, toples, jerigen minyak, selang dan paralon air yang sudah tidak terpakai lagi. Hasil uji coba memperlihatkan alat ini dapat membersihkan limbah medis berupa kapas, tisu atau perban dengan cara dicuci dan air yang digunakan pencucian dapat dipakai kembali untuk pencucian selanjutnya. Sehingga limbah medis yang dicuci menjadi aman untuk dibuang. Kata Kunci : Limbah Medis, Perancangan, Medis Tanggal pembuatan : 15 Oktober 2012 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jutaan jenis sumber penyakit setiap saat mengancam lingkungan kita. Sebagian besar berasal dari limbah, baik limbah industri, limbah rumah tangga maupun limbah medis. Penelitian dan pencarian solusi terus dilakukan. Tantangan ke depan adalah bagaimana cara mengolah limbah sehingga tidak mencemari lingkungan. Dari penjelasan masalah-masalah tersebut di atas penulis akan mengembangkan prototype yang sudah pernah dibuat sebelumnya yaitu sistem pengolahan limbah medis sebelum dibuang, sehingga alat tersebut dapat dipakai di puskesmas-puskesmas atau di rumah bersalin. Maka dibuatlah suatu alat yaitu Sistem Pemrosesan Limbah Medis Sederhana. Hasil akhir dari proses kerja alat ini yaitu limbah akan bebas dari mikroorganisme menjadi bersih, sehingga dapat dibuang dengan aman dan air pencucian bisa digunakan untuk pencucian limbah medis yang berikutnya. 1.2 Batasan Masalah Limbah yang disterilisasikan hanya berupa kapas, kain kasa atau perban dan tisu. Air yang dipakai untuk pencucian bisa digunakan kembali untuk proses

Transcript of PERANCANGAN SISTEM PEMROSESAN LIMBAH...

PERANCANGAN SISTEM PEMROSESAN LIMBAH MEDIS SEDERHANA

Adi Hermansyah

Jurusan Sistem Komputer

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Universitas Gunadarma

Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788

ABSTRAKSI

Limbah medis adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit,

puskesmas atau rumah bersalin dalam bentuk padat, cair, dan gas. Limbah medis dapat

dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi limbah bahan

berbahaya dan beracun. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah medis

tersebut terhadap masyarakat atau lingkungan, maka perlu dilakukan pengelolaan secara

khusus. Sistem Pemrosesan Limbah Medis Sederhana, telah dirancang menggunakan

mikrokontroler sebagai komponen pengendali. Rancangan alat ini dibuat dari bahan-

bahan daur ulang seperti, tong sampah, toples, jerigen minyak, selang dan paralon air

yang sudah tidak terpakai lagi. Hasil uji coba memperlihatkan alat ini dapat

membersihkan limbah medis berupa kapas, tisu atau perban dengan cara dicuci dan air

yang digunakan pencucian dapat dipakai kembali untuk pencucian selanjutnya.

Sehingga limbah medis yang dicuci menjadi aman untuk dibuang.

Kata Kunci : Limbah Medis, Perancangan, Medis

Tanggal pembuatan : 15 Oktober 2012

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jutaan jenis sumber penyakit

setiap saat mengancam lingkungan kita.

Sebagian besar berasal dari limbah, baik

limbah industri, limbah rumah tangga

maupun limbah medis. Penelitian dan

pencarian solusi terus dilakukan.

Tantangan ke depan adalah bagaimana

cara mengolah limbah sehingga tidak

mencemari lingkungan.

Dari penjelasan masalah-masalah

tersebut di atas penulis akan

mengembangkan prototype yang sudah

pernah dibuat sebelumnya yaitu sistem

pengolahan limbah medis sebelum

dibuang, sehingga alat tersebut dapat

dipakai di puskesmas-puskesmas atau di

rumah bersalin. Maka dibuatlah suatu alat

yaitu Sistem Pemrosesan Limbah

Medis Sederhana. Hasil akhir dari

proses kerja alat ini yaitu limbah akan

bebas dari mikroorganisme menjadi

bersih, sehingga dapat dibuang dengan

aman dan air pencucian bisa digunakan

untuk pencucian limbah medis yang

berikutnya.

1.2 Batasan Masalah

Limbah yang disterilisasikan hanya

berupa kapas, kain kasa atau perban dan

tisu. Air yang dipakai untuk pencucian

bisa digunakan kembali untuk proses

pencucian selanjutnya dan dapat dibuang

dengan aman.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Limbah

Limbah adalah zat, energi, dan

atau komponen lain yang dikeluarkan

atau dibuang akibat sesuatu kegiatan baik

industri, medis maupun domestic.

Sterilisasi adalah suatu tindakan untuk

membunuh kuman pathogen dan

apatogen beserta sporanya pada limbah

medis menggunakan bahan kimia.

Limbah medis adalah semua limbah yang

dihasilkan dari kegiatan medis dalam

bentuk padat, cair, dan gas.

2.2 Bahan Kimia

Bahan kimia yang diperlukan

dalam mensterilkan limbah medis ini ada

dua jenis yaitu kaporit dan hidrogen

peroksida. Kaporit atau kalsium

hipoklorit adalah senyawa kimia yang

memiliki rumus kimia Ca(ClO)2 berupa

padatan putih yang bisa larut didalam air

untuk kemudian melepaskan oksigen dan

klorin

Bahan kimia selanjutnya hidrogen

peroksida yang memiliki rumus kimia

H2O2 adalah cairan bening yang

merupakan oksidator kuat yang

digunakan untuk pemutih atau

menghilangkan noda darah, serta

membunuh mikroorganisme.

2.3 Filterisasi

Filterisasi adalah proses

pemisahan antara air dengan partikel-

partikel padat dalam suatu campuran yang

heterogen dengan menggunakan media-

media filter. Filterisasi yang terdapat pada

system pengatur proses filterisasi secara

otomatis menggunakan air baku

dan air tanah.

2.4 Absorben

Adsorben merupakan zat padat

yang dapat menyerap komponen tertentu

dari suatu fase fluida (Saragih, 2008).

Kebanyakan adsorben adalah bahan-

bahan yang sangat berpori dan adsorpsi

berlangsung terutama pada dinding pori-

pori atau pada letak-letak tertentu di

dalam partikel itu.

2.5 Adsorpsi

Adsorpsi (penyerapan) adalah

suatu proses pemisahan dimana

komponen dari suatu fase fluida

berpindah ke permukaan zat padat yang

menyerap (adsorben). Biasanya partikel-

partikel kecil zat penyerap dilepaskan

pada adsorpsi kimia yang merupakan

ikatan kuat antara penyerap dan zat yang

diserap sehingga tidak mungkin terjadi

proses yang bolak-balik.

2.6 Bahan Filter

Filter yang digunakan dalam

perancangan sistem pemrosesan limbah

medis sederhana ini adalah filter

sederhana yang didalamnya terdapat 3

lapisan yang berbeda dengan fungsi yang

berbeda, diantaranya pasir karbon, batu

zeolite, dan kapas.

2.6.1 Karbon Aktif

Karbon aktif unsur kimia dengan

symbol C, atau sering juga disebut

sebagai arang aktif, adalah suatu

jenis karbon yang memiliki luas

permukaan yang sangat besar.

Gambar 2.1 Pasir Karbon (Karbon Aktif)

2.6.2 Zeolit

Mineral zeolit telah dikenal sejak

tahun 1756 oleh Cronstedt ketika

menemukan stilbit yang bila dipanaskan

seperti batuan mendidih (boiling stone)

karena dehidrasi molekul air yang

dikandungnya.

Gambar 2.2 Batu Zeolit

2.6.3 Kapas

Kapas adalah serat halus yang

menyelubungi biji pada tanaman tersebut.

Dalam filter yang dibuat bahan kapas

digunakan untuk menyaring kotoran

dengan menahannya dalam suatu medium

filter.

Gambar 2.3 Kapas

2.7 Komponen Elektronik

Untuk membuat perancangan

sistem pemrosesan limbah medis

sederhana , maka diperlukan tinjauan

pustaka dari komponen yang akan

dipergunakan sehingga dapat diketahui

karakteristik dan prinsip kerja dari sistem

tersebut serta dapat menghasilkan

keluaran yang diharapkan. Komponen

utama yang digunakan dalam sistem

tersebut :

2.7.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler AT89S52

merupakan versi terbaru dibandingkan

dengan mikrokontroler AT89C51 yang

telah banyak digunakan saat ini.

Mikrokontroler AT89S52 merupakan

mikrokontroler CMOS 8 bit dengan 8

Kbyte Flash programmable dan Erasable

read Only Memory (PEROM).

Adapun fitur yang dimiliki

Mikrokontroler AT89S52 adalah sebagai

berikut :

1. Sebuah CPU (Central Processing

Unit) 8 bit yang termasuk keluarga

MCS51.

2. Osilator internal dan rangkaian

pewaktu, RAM internal 256 byte (on

chip).

3. Tiga buah Timer Counter 16 bit.

4. Sebuah port serial dengan kontrol

serial full duplex UART.

5. 32 jalur I/O yang dapat di program

6. Kecepatan pelaksanaan instruksi per

siklus 1 microdetik pada frekuensi

clock 12 MHz

7. 8 sumber interrupt

8. Watchdog timer dan dual dat pointer

9. 8 Kbytes Flash ROM yang dapat diisi

dan dihapus sampai 10.000 kali

10. In-System Programmable Flash

Memory

Gambar 2.4 Blok ikrokontroler.

2.7.2 Dioda (Led)

Light Emitting Diode (LED)

adalah sebuah dioda yang dapat

mengeluarkan sinar atau cahaya apabila

diberi sebuah tegangan. Light Emitting

Diode (LED) berfungsi sebagai lampu

indikator atau lampu isyarat.

Gambar 2.5 Simbol Dioda

2.7.3 Motor AC

Motor AC merupakan suatu

komponen elektronika yang dapat

mengubah energi listrik menjadi energi

gerak. Motor AC akan bergerak jika

diberi tegangan 220V.

.

Gambar 2.6 Bagian-bagian Motor AC.

2.7.4 Relay

Relay merupakan saklar

elektromekanik yang bekerja berdasarkan

prinsip elektromagnetik pada lilitan. Pada

relay tunggal, biasanya terdapat lima pin.

Dua pin untuk tegangan masukan yang

menyuplai lilitan dan tiga pin untuk jalur

dikendalikan. Tiga pin pada jalur yang

dikendalikan terdiri atas common (COM),

normally open (NO) dan normally closed

(NC). Pada saat arus mengalir pada

lilitan, pin NO akan tersambung ke pin

COM, sedangkan pin NC akan terputus

dengan pin COM. Sedangkan pada relay

yang dual control terdapat tujuh pin. Dua

pin sama dengan relay tunggal yaitu

untuk tegangan masukan yang menyuplai

lilitan dan lima pin jalur dikendalikan.

Lima pin pada jalur yang dikendalikan

terdiri atas 1 common (COM), 2 normally

open (NO) dan 2 normally closed (NC) [3]

.

Gambar 2.7 Bentuk Fisik Relay.

2.7.5 Pompa Air

Pompa adalah suatu alat yang

berfungsi mengalirkan, memindahkan dan

mensirkulasikan zat cair dari suatu tempat

ke tempat lain, dengan cara menaikan

tekanan dan kecepatan. Kenaikan tekanan

cairan tersebut digunakan untuk

mengatasi hambatan-hambatan

pengaliran. Hambatan-hambatan

pengaliran itu dapat berupa perbedaan

tekanan, perbedaan ketinggian atau

hambatan gesek. Pompa air yang

digunakan dalam sistem pemrosesan

Limbah Medis adalah pompa air

aquarium, dengan sepesifikasi 700L/H

dengan ketinggian maksimum 1,15 meter.

Gambar 2.8 Pompa Air [9]

.

2.7.6 Saklar

Saklar atau switch adalah suatu

komponen elektronika yang digunakan

sebagai penghubung dan pemutus

tegangan. Switch yang digunakan pada

rangkaian ini adalah switch push on. Pada

switch push on apabila tombol ditekan

maka titik A dan titik B akan terhubung.

Dalam sistem ini berfungsi sebagai

pemicu untuk menjalankan program.

Gambar 2.9 Bentuk Fisik Saklar

3. PERANCANGAN ALAT

Pada bab ini penulis akan

menguraikan dan menganalisa

Perancangan Sistem Pemrosesan Limbah

Medis Sederhana yang telah penulis

rancang. Analisa dibagi menjadi dua

bagian yaitu analisa secara blok diagram

dan analisa secara umum.

3.1 Analisa Secara Blok Diagram

Dalam perancangan alat terdapat

bagian-bagian yang meliputi input,

process dan output. Di bawah ini adalah

gambaran secara blok diagram dari

masing-masing input, process dan output

dari Perancangan Sistem Pemrosesan

Limbah Medis Sederhana.

Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan

Alat

3.1.1 Blok Masukkan (Input)

Pada blok input ini terdapat air (1)

sebagai media pencuci limbah dan larutan

pencuci (2) untuk mensterilkan limbah.

Ada dua jenis bahan kimia yang

terkandung dalam larutan pencuci adalah

kaporit dan hidrogen peroksida. Air yang

dipakai untuk mencuci hanya 4 liter dari 5

liter dalam penampungan air, dan 110 ml

larutan pencuci campuran dari air, kaporit

dan hidrogen peroksida. Limbah yang

dicuci dalam tempat pencucian (3) adalah

kapas, perban, dan tisu yang

terkontaminasi oleh bakteri dan

kuman.mengaktifkan rangkaian pada

masing-masing blok.

Gambar 3.2 Bagian-bagian Input

3.1.2 Blok Proses (Process)

Pada Blok ini terdapat 4 proses

yaitu, pengisian air, pengisian larutan

pencuci, pencucian limbah, dan

penyaringan air. Dimana proses tersebut

dikontrol oleh mikrokontroler untuk

menjalankan 3 buah pompa air dan 1

motor AC.

Proses pertama adalah pengisian

air ke tempat pencucian. Dimana air

terdapat di tempat penampungan air, alat

ini menggunakan jerigen minyak yang

sudah dirancang. Terdapat 2 lubang untuk

pengisian air kedalam jerigen dan

pembuangan air. Volume air yang bisa

ditampung adalah 5 liter. Dibuat saluran

pipa air dari jerigen ke tempat pencucian

dengan panjangnya 54 cm. panjang

jerigen tersebut 27 cm, lebarnya 18 cm

dan tingginya 9,5 cm. pompa air yang

terdapat pada jerigen akan memompa air

didalamnya dan disalurkan ke tempat

pencucian sebanyak 4 liter air.

Gambar 3.3 Gambar Fisik Perancangan

Tempat Penampungan Air

Proses kedua yaitu pengisian

larutan pencuci. Penampungan larutan

pencuci digunakan untuk menampung

larutan pencuci untuk bahan pembersih

limbah medis yang akan dicuci. Zat kimia

yang dipakai ada dua jenis yaitu, kaporit

dan hidrogen peroksida. Tempat

penampungannya memakai toples bekas

yang dirancangan sesuai dengan

fungsinya. Volume air yang bisa

ditampung adalah 450 ml. Terdapat dua

lubang saluran air yang fungsinya untuk

pengisian zat kimia kedalam toples

tersebut dan saluran air ke tempat

pencucian. Selang untuk saluran ke

tempat pencucian mempunyai panjang 50

cm. ukuran panjang toples tersebut adalah

18 cm, dengan lebarnya 6,5 cm dan

tingginya 9 cm. didalamnya terdapat

pompa air yang fungsinya untuk

memompa larutan tersebut ke tempat

pencucian.

Pengisi

an air

Pembuang

an air

Saluran ke

tempat pencucian

Gambar 3.4 Gambar Fisik Perancangan

Tempat Larutan Pencuci

Proses ketiga adalah pencucian

limbah medis. Limbah akan dicuci di

tempat pencucian setelah air dan larutan

pencuci tercampur. Tempat pencucian

menggunakan tong sampah yang sudah

dirancang, didalamnya terdapat turbin (2)

untuk mengaduk limbah dengan

penggeraknya motor AC (1) dan saluran

pembuangan air limbah (3). Volume air

yang bisa ditampung 10 liter, tetapi dalam

alat ini kami hanya menggunakan 4 liter

untuk pencucian. Tempat pencucian ini

mempunyai ukuran yang panjangnya 21,5

cm, lebar 21 cm dan tinggi 30 cm. dengan

saluran pembuangnnya terhubung dengan

pompa air penyedotan. Air hasil

pencucian disalurkan ke penyaringan

sederhana (4).

Gambar 3.5 Gambar Fisik Peranacangan

Tempat Pencucian Limbah Medis

Proses keempat adalah

penyaringan air hasil pencucian limbah,

dimana filter yang digunakan dalam alat

ini adalah filter sederhana yang terbuat

dari pipa paralon berdiameter 7 cm

dengan tingginya 35 cm. terdapat 2

lubang saluran air, saluran air yang

pertama terdapat di atas tabung

masuknya air limbah dari tempat

pencucian (1) dan saluran kedua untuk air

limbah hasil penyaringan yang akan

disalurkan ke tempat penampungan air

(2). Didalam filter terdapat 3 jenis bahan

penyaringan dari bawah ke atas yang

berupa kapas setinggi 5 cm cukup

menahan kotoran, batu zeolite 14 cm

cukup untuk menghilangkan bau kaporit

serta menjernihkan air dan pasir karbon

10 cm cukup untuk menyerap bahan

organik terlarut, warna, bau, rasa dan zat-

zat lain.

Gambar 3.6 Perancangan Filter

3.1.3 Blok Keluaran (Output)

Pada bagian blok output ini hasil

dari pencucian limbah, dimana limbah

yang dicuci menjadi steril dari bakteri dan

kuman sehingga aman untuk dibuang. Air

hasil pencucian limbah dapat dipakai

kembali untuk pencucian limbah

selanjutnya dengan makasimal pemakaian

hanya 2 kali setelah itu air harus diganti.

Gambar 3.7 Limbah yang sudah dicuci

3.2 Analisa Secara Umum

Dalam perancangan sistem

pemrosesan limbah medis sederhana ini

terdapat 4 bagian, yang pertama adalah

bagian pengisian air dimana air tersebut

terdapat di tempat penampungan air yang

terbuat dari jerigen minyak yang bisa

menampung 5 liter air. Kedua pengisian

larutan pencuci, dimana larutan pencuci

ini adalah zat kimia untuk mensterilkan

limbah yang ditampung didalam tabung

penampungan larutan pencuci, tempat

penampungannya terbuat dari toples

bekas dan dapat menampung larutan

pencuci tersebut sebanyak 450 ml. ketiga

tempat pencucian limbah, dimana limbah

tersebut dicuci didalam tempat pencucian

yang terbuat dari tong sampah yang

didalamnya terdapat turbin motor yang

dapat mengaduk air untuk mencampurkan

larutan pencuci dengan air agar limbah

tercuci. Keempat bagian penyaringan air

hasil pencucian limbah yang disaring

menggunakan penyaringan sederhana dan

air setelah penyaringan akan ditampung

kembali di tempat penampungan air

sehingga air dapat digunakan dalam

proses pencucian selanjutnya.

4. HASIL DAN UJI COBA

4.1 Cara Kerja Alat

Dalam pengoprasianya alat ini

membutuhkan tegangan listrik sebesar

220V AC untuk menghidupkan pompa air

dan motor ac. Untuk menjalankan sistem

kendali atau mikrokontroler

membutuhkan tegangan 5V DC. Setelah

semua komponen mendapat tegangan

untuk mengaktifkan tekan saklar pada

bagian atas.

Proses pertama adalah pengisian air

dari tabung penampunagan ke tabung

pencucian, dengan mengaktifkan relay 1

dan pompa air untuk melakukan

pengisian air selama 2 menit 30 detik.

Proses selanjutnya pengisian larutan

pencuci ketabung pencucian, relay 2 aktif

dan menghubungkan pompa air yang ada

didalam tabung larutan pencuci dengan

listrik yang akan aktif selama 10 detik.

Setelah air dan larutan pencuci

tercampur proses selanjutnya adalah

pencucian dengan mengaktifkan relay 3

dan motor ac, motor aktif selama 1 menit

untuk mengaduk limbah. Setelah 1 menit

proses selanjutnya menyaring air di dalam

tabung filter dengan mengaktifkan relay 4

dan pompa air, pompa air aktif untuk

mengalirkan air ke tabung filter lalu ke

tabung penampungan.

Untuk melaukakn pencucian

selanjutnya, masukkan limbah dahulu lalu

tekan saklar merah yang terdapat diatas

alat tersebut. Gantilah air jika sudah

dipakai 2 kali, agar pencucian limbah

bekerja dengan baik.

4.2 Komposisi Zat / Bahan Pembunuh

Kuman

Pada bagian ini akan dijelaskan

tetang komposisi zat / bahan Pembunuh

kuman yang digunakan pada alat

sterilisator limbah medis yang penulis

rancang, antara lain sebagai berikut,

maksimal kapasitas tangki pada tabung

pengurai adalah 500 gram . Jika lebih dari

kadar yang di tentukan dikhawatirkan

motor dalam pengadukan tidak dapat

bekerja secara optimal. Berikut ini akan

di sajikan spesifikasi tabung dan jenis zat

yang digunakan untuk membunuh kuman

yang digunakan pada sterilisator limbah

medis yang penulis buat.

Tabel 4.1 Spesifikasi dan Elemen Tabung

Tabel 4.2 Takaran dan Fungsi Zat Kimia

4.3 Hasil Pengamatan Berdasarkan Uji

Coba Alat

Setelah membuat alat perancangan

sistem pemrosesan limbah medis

sederhana, penulis mencoba untuk

mengamati dan menguji hasil dari alat

tersebut.

4.3.1 Pengujian Alat

Dalam uji coba ini, penulis

menguji komponen-komponen elektronik

utama dalam perancangan sistem

pemrosesan limbah medis sederhana.

Penulis menguji waktu lamanya masing-

masing keluaran atau output yang

dihasilkan oleh alat tersebut.

Tabel 4.3 Uji Coba Pompa Pengisian Air

Rel

ay 1

Delay

Time

(seco

nd)

Vol

ume

(Lt)

Output

Pompa Air

(pengisian air ke

tempat pencucian)

akti

f

150 4 Aktif

- - - -

Sumber : Pengujian Penulis

Tabel 4.4 Uji Coba Pompa Pengisian Zat

Kimia

Rel

ay 2

Delay

Time

(seco

nd)

Vol

ume

(ml)

Output

Pompa Air

(pengisian zat

kimia ke tempat

pencucian)

akti

f

10 150 Aktif

- - - -

Sumber : Pengujian Penulis

Tabel 4.5 Uji Coba Motor AC

Rela

y 3

Dela

y

Tim

e

(sec

ond)

Output

Motor AC

(pencucian limbah)

aktif 60 Aktif

- - -

Sumber : Pengujian Penulis

Tabel 4.6 Uji Coba Pompa Penyedotan

Air Hasil Pencucian

Rela

y 4

Dela

y

Tim

e

(sec

ond)

Output

Pompa Air

(penyedotan air hasil

pencucian)

aktif 60 Aktif

- - -

Sumber : Pengujian Penulis

4.3.2 Pengujian Limbah dan Air

Dalam uji coba ini, penulis

menguji limbah sebelum dan sesudah

dicuci, air sebelum proses pencucian dan

sesudah penyaringan.

Tabel 4.7 Pengujian limbah

Keterangan : Analisis kualitatif atau biasa disebut dengan enumerasi mikroorganisme dalam hal ini dapat dilakukan baik dengan perhitungan langsung terhadap suatu sampel yaitu salah satunya dengan alat bantu mikroskop.

Tabel 4.8 Pengujian Air Sebelum dan

Sesudah Proses

Metode/Alat : Glass Electrode Metodhe /

pH meter

Turbidimetri/Turbidimeter

Reflux/ titrimetri

Permanganatrometri/

Titrimetri

SPAND methode/

spectrophotometer

Bahan Reaksi : K2Cr2O7, H2SO4,

Indikator ferroin, (NH4)2SO4FeSO4.

24 H2O, KMnO4, Na-Oxalate,

Orthotoludine.

4.3.3 Spesifikasi dan Bahan-bahan

yang diperlukan

Bagian ini, penulis membuat table

spesifikasi alat dan bahan-bahan yang

diperlukan dalam proses pencucian.

Berikut ini table dari masing-masing

bagian:

Tabel 4.9 Bahan-bahan yang diperlukan

dalam proses pencucian

Pros

es

Penc

ucia

Vol

um

e

Bahan-bahan

Ka

por

it

Hidr

ogen

Pero

ksid

A

ir

Ka

pa

s

Per

ban

Ti

su

n a

Pengi

sian

Air

4000

ml - -

- - -

Pengi

sian

Larut

an

Penc

uci

110

ml

- - -

Limb

ah

500

grm - - -

Sumber : Penulis

Tabel 4.10 Spesifikasi Alat

Spesifikasi

Model SPLMS01

Motor AC 220-250 VAC

Relay DC 12V, 250VAC 10A,

24VDC 10 A

Pompa Air 220-240 VAC, 50Hz

700L/H

1,15 Meter

13 Watt

Input 220-250 VAC

Output 12 VDC, 220 VAC

Max Limbah 0,5 Kg

(Kapas,Perban,Tisu) *4.1

Larutan 450 ml (Kaporit, Hidrogen

Pencuci Peroksida, Air) *4.1

Air 5000 ml *4.1

Penyaringan Karbon, Batu Zeolite,

Kapas *4.1

Sumber : Penulis *(keterangan table)

5. PENUTP

5.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan tentang

perancangan sistem pemrosesan limbah

medis sederhana yang dibuat oleh

penulis, antara lain:

1. Alat tersebut melakukan proses

pencucian limbah dari mulai

pengisian air, pengisian larutan

pencuci, pencucian limbah, dan

penyaringan, dibutuhkan waktu

selama 4 menit 40 detik.

2. Alat tersebut dapat membersihkan

limbah medis berupa kapas, perban

atau kain kasa, dan tisu sehingga

limbah aman untuk dibuang dan tidak

mencemari atau membahayakan

lingkungan (berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan bersama

laboratorium lingkungan akuakultur,

bukti terlampir dalam lampiran).

5.2 Saran

Beberapa perancangan,

pengoperasian, dan hasil dari pengujian

alat perancangan pemrosesan limbah

medis sederhana, maka penulis memiliki

beberapa saran untuk penyempurnaan alat

ini, yaitu:

1. Untuk mendapatkan performa yang

lebih baik pada pencucian limbah

medis sederhana ini dapat mengubah

sistem mekanik dengan

pengaplikasian motor AC maupun

pompa air agar pengadukan limbah

menjadi lebih kencang dan

penyedotan air jadi lebih cepat.

2. Kapasitas limbah dan daya tampung

air lebih ditingkatkan menjadi lebih

besar agar dapat mencuci limbah yang

lebih banyak.

3. Mengganti tampilan indikator led

menggunakan LCD dapat membantu

pemakai mengetahui proses-proses

yang sedang berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

[1.] Anonim. 2007. Modul Praktikum

Mikroprosesor S1. Depok:

Laboratorium Menengah

Elektronika dan Komputer

Universitas Gunadarma.

[2.] Anonim. 2012. Sistem Percobaan

Kimia. Bandung: Pudak

Scientific.

[3.] Anonim. 2004. Modul Praktikum

dan Data pengamatan Elektronika

Dasar. Jakarta: Universitas

Gunadarma.

[4.] Adi Hermansyah., “ Analisa Cara

Kerja Relay dan Proses Pompa

Air Pada Sistem Sterilisator

Limbah Medis”, Penulisan Ilmiah,

Universitas Gunadarma, Depok,

2011.

[5.] ATMEL. “Datasheet AT89S52”.

http://www.atmel.com. (Diakses

tanggal 19 Juli 2012)

[6.] Anonim. 2012. Pengelolaan

Limbah Rumah Sakit.

http://www.artikelbagus.com/201

2/01/pengelolaan-limbah-rumah-

sakit.html. (Diakses tanggal 19

Juli 2012)

[7.] Anonim. 2012. Makalah

Pencemaran Lingkungan.

http://www.scribd.com/doc/94787

439/makalah-pencemaran-

lingkungan. (Diakses tanggal 6

Agustus 2012)

[8.] Anonim. 2009. Fungsi Zeolite

Untuk Tambang Udang.

http://www.infoagrobisnis.com/20

09/05/fungsi-zeolite-untuk-

tambak-udang.html. (Diakses

tanggal 3 Juni 2012)

[9.] Anonim. 2012. Filter Air.

http://carttennz.blogspot.com/201

2/01/filter-air-filter-air-

carttennz.html. (Diakses tanggal 3

Juni 2012)

[10.] Anonim. 2010. Pengolahan Air

Untuk Keperluan Sehari-hari.

http://www.idazweek.co.cc/2010/

02/pengolahan-air-untuk-

keperluan-sehari.html. (Diakses

tanggal 3 Juni 2012)

[11.] Anonim. 2011. Kumpulan Teknik

Penyaringan Air Sederhana.

http://aimyaya.com/id/lingkungan

-hidup/kumpulan-teknik-

penyaringan-air-sederhana/.

(Diakses tanggal 8 Agustus 2012)

[12.] Ali Panca., “Penjernihan Air

dengan Menggunakan Alat

Filterisasi sederhana”, Laporan

Praktikum Kimia Anorganik I,

Universitas Negeri Syarif

Hidayatullah , Jakarta, 2011.