PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA DI RA...

99
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA DI RA AT TAQWA DENGAN MENGGUNAKAN VB.NET DAN MS.ACCESS TUGAS AKHIR Oleh: Andi Dina Nurismayani 21000540 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM 2017

Transcript of PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA DI RA...

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA DI RA AT – TAQWA DENGAN MENGGUNAKAN

VB.NET DAN MS.ACCESS

TUGAS AKHIR

Oleh:

Andi Dina Nurismayani

21000540

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM

2017

ii

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TABUNGAN SISWA DI RA AT – TAQWA DENGAN MENGGUNAKAN

VB.NET DAN MS.ACCESS

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh:

Andi Dina Nurismayani

21000540

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

KOMPUTER (STMIK) GICI BATAM

2017

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Tabungan Siswa di RA

At-Taqwa dengan Menggunakan VB.Net dan Ms.Access

Nama Mahasiswa : Andi Dina Nurismayani

NIM : 210000540

Program Studi : Manajemen Informatika

Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

GICI

Telah Memenuhi Persyaratan Untuk Diuji Di Depan Dewan Penguji

Pada Sidang Tugas Akhir

Batam, 15 Juli 2017

Pembimbing I Plt.Ka.Prodi Manajemen Informatika

Riki, ST, MM Dedi Rahman Habibie, S. Kom., M. Kom

NIDN: 1020058901 NIDN: 1018028903

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Tabungan Siswa di RA

At-Taqwa dengan Menggunakan VB.Net dan Ms.Access

Nama Mahasiswa : Andi Dina Nurismayani

NIM : 210000540

Program Studi : Manajemen Informatika

Institusi : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer

GICI

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Sidang

Pada Tanggal 15 Juli 2017

Dinyatakan Lulus dan Memenuhi Syarat

Batam, 15 Juli 2017

Penguji I Penguji II

Rona Tanjung, S.Kom., M.Si Zainul Munir, ST., MeTC

NIDN : 1007098602 NIDN : 101408802

Diketahui Oleh:

Ketua Program Studi Manajemen

Informatika

STMIK GICI

Dedi Rahman Habibie, S. Kom., M. Kom

NIDN : 1018028903

v

HALAMAN PERNYATAAN

Nama Mahasiswa : Andi Dina Nurismayani

NIM : 210000540

Judul Tugas Akhir : Perancangan Sistem Informasi Tabungan Siswa di RA

At-Taqwa dengan Menggunakan VB.Net dan Ms.Access

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Tugas akhir ini asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik (ahli madya, sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) GICI maupun di

Perguruan Tinggi lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai

acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan

dalam daftar pustaka;

2. Tugas akhir ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing;

3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang

berlaku.

Batam, 15 Juli 2017

Yang membuat pernyataan,

Andi Dina Nurismayani

NIM: 21000540

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul Perancangan

Sistem Informasi Tabungan Siswa di RA At – Taqwa dengan Menggunakan

VB.Net dan Ms.Access sesuai dengan yang direncanakan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai

pihak, Penulis akan banyak menemui kesulitan dalam penyusunan Tugas Akhir

ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Kiatwansyah, selaku Ketua Pembina Yayasan Permata Harapan Bangsa

Batam

2. Bapak Bali Dalo, S.H. selaku Ketua Yayasan Permata Harapan Bangsa

3. Bapak Zainul Munir, ST., MeTC, selaku Ketua Sekolah Tinggi Manajemen

Informatika dan Komputer GICI

4. Bapak Riki, ST., MM, selaku Pembimbing I yang telah mengarahkan dan

membimbing penulis selama mengerjakan Tugas Akhir ini

5. Staff Dosen dan Karyawan STMIK GICI, yang telah banyak memberikan ilmu

dan kemudahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

sebab itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca, Penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya

demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Batam, 1 Juli 2017

Penulis,

Andi Dina Nurismayani

vii

ABSTRAK

Di Raudhatul Athfal At-Taqwa proses penyetoran tabungan siswa masih

membutuhkan peran wali kelas, yaitu siswa ingin menabung menyerahkan buku

tabungan dan uang kepada wali kelas dan dilanjutkan ke bendahara tabungan

untuk di tulis di buku tabungan siswa dan di buku kas pengelola tabungan sebagai

transaksi tabungan. Perancangan sistem informasi tabungan siswa di Raudhatul

Athfal At-Taqwa dengan menggunakan Vb.Net dan Ms. Acces akan menunjang

efisiensi dan efektifitas kerja dalam mengolah data tabungan untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan. Tujuan penulisan Tugas Akhir ini untuk membangun

sebuah sistem berbasis komputer agar mempermudah dan dapat mengurangi

kesalahan dalam pembuatan laporan tabungan pada Raudhatul Athfal At-Taqwa

dengan menggunakan Vb.Net dan Ms.Access. Perangkat lunak yang

dikembangkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini menggunakan Visual Studio

2013 yang merupakan pemrograman Microsoft yang dapat digunakan untuk

membuat aplikasi di lingkungan kerja berbasis Windows. Selain itu juga

digunakan program Microsoft Access sebagai database. Hasil akhir dari penelitian

ini adalah dihasilkan program aplikasi berbasis komputer yang dapat memberikan

gambaran jelas mengenai Sistem Informasi Tabungan pada Raudhatul Athfal

(RA) At-Taqwa yang dapat menampilkan informasi tentang data murid, data

petugas tabungan, penyetoran dan pengambilan tabungan.

Kata Kunci : Sistem informasi tabungan, Visual Studio 2013, Microsoft Access

viii

ABSTRACT

In Raudhatul Athfal At-Taqwa student savings deposit process still takes the role

of the homeroom teacher, the students want to save handed the passbook and

money to homeroom teacher and proceed to the treasurer of savings to be written

in the book student savings and savings in the cash book as a transaction savings.

Design savings information system in Raudhatul Athfal At-Taqwa using Vb.Net

and Ms. Access will support the efficiency and effectiveness of work in

processing savings data to obtain the required information. The purpose of this

final project to build a computer-based system in order to simplify and reduce

errors in preparing savings reports on Raudhatul Athfal At-Taqwa using Vb.Net

and Ms.Access. The software developed in the preparation of this final project

using Visual Studio 2013, which is Microsoft's programming that can be used to

create applications in Windows-based work environment. It also used the

Microsoft Access program as a database. The end result of this research is a

computer generated program based applications that can provide a clear overview

of Information Systems Savings on Raudhatul Athfal (RA) At-Taqwa, which can

display information about the student data, a data clerk savings, deposits and

withdrawals of savings.

Keyword : Savings information system, Visual Studio 2013, Microsoft Access

ix

DAFTAR ISI

Judul Halaman

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

HALAMAN PERNYATAAN v

KATA PENGANTAR vi

ABSTRAK vii

ABSTRACT viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Sistematika Penulisan 5

BAB II LANDASAN TEORI 6

2.1 Konsep Dasar Sistem 6

2.1.1 Pengertian Sistem 6

2.1.2 Karakteristik Sistem 7

2.1.3 Klasifikasi Sistem 9

2.2 Konsep Dasar Informasi 11

2.2.1 Pengertian Informasi 11

2.2.2 Kualitas Informasi 12

2.2.3 Karakteristik Informasi 13

x

2.2.4 Nilai Informasi 14

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 16

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi 16

2.3.2 Komponen Sistem Informasi 17

2.4 Pengertian Sistem Informasi Tabungan 18

2.5 Metode Pengembangan Sistem 19

2.6 Peralatan Pendukung (Tools System) 22

2.6.1 Aliran Sistem Informasi 22

2.6.2 Flowchart 23

2.6.3 Diagram Konteks 24

2.6.4 DFD (Data Flow Diagram) 25

2.6.5 Kamus Data 27

2.6.6 ERD (Entity Relationship Diagram) 28

2.6.7 Basis Data 29

2.6.7.1 Normalisasi 31

2.7 Pengujian Perangkat Lunak 32

2.8 Tinjauan Perangkat Lunak 34

2.8.1 Visual Basic.Net 2013 34

2.8.2 Microsoft Access 36

2.9 Penelitian Terdahulu 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 43

3.1 Kerangka Kerja 43

3.1.1 Metode Penelitian 43

3.1.1.1 Analisis Sistem 44

3.1.1.2 Pengumpulan Data 44

3.1.1.3 Pengembangan Sistem 45

3.1.1.4 Implementasi Sistem 46

3.1.1.5 Pembuatan Laporan 48

3.1.2 Alat Bantu Penelitian 48

3.2 Gambaran Umum Perusahaan 49

3.2.1 Profil Sekolah 49

3.2.2 Visi dan Misi Sekolah 50

xi

3.2.2.1 Visi Sekolah 50

3.2.2.2 Misi Sekolah 50

3.2.3 Struktur Organisasi 51

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI 54

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan 54

4.2 Analisis Sistem yang Diusulkan 61

4.2.1 Rancangan DFD 62

4.2.2 Rancangan Database 64

4.2.2.1 Normalisasi 66

4.2.2.2 Perancangan Tabel 67

4.2.2.3 Relasi Antar Tabel 68

4.3 Implementasi 69

4.3.1 Pengujian Black Box 73

BAB V PENUTUP 80

5.1 Kesimpulan 80

5.2 Saran 81

DAFTAR PUSTAKA 82

LAMPIRAN

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Simbol-Simbol ASI 23

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Flowchart 24

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Diagram Konteks 25

Tabel 2.4 Simbol-Simbol DFD Menurut Yourdon dan Demarco 27

Tabel 2.5 Simbol-Simbol Kamus Data 28

Tabel 2.6 Simbol-Simbol ERD 29

Tabel 2.7 Tabel Perbandingan Hasil Penelitian 41

Tabel 3.1 Kerangka Kerja Penelitian 43

Tabel 4.1 Tabel Unnormal 66

Tabel 4.2 Tabel Normal 1 (1NF) 66

Tabel 4.3 Tabel Normal 2 (2NF) 67

Tabel 4.4 Tabel Murid 67

Tabel 4.5 Tabel Petugas 67

Tabel 4.6 Tabel Simpanan 68

Tabel 4.7 Tabel Pengambilan 68

Tabel 4.8 Tabel Pengujian Black Box 74

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Model Waterfall 19

Gambar 2.2 Visual Basic.Net 35

Gambar 3.1 Struktur Organisasi 51

Gambar 4.1 Flowchart Sistem yang Berjalan 57

Gambar 4.2 ASI yang Berjalan 58

Gambar 4.3 Diagram Konteks Pengelolaan Data Tabungan 59

Gambar 4.4 DFD level 1 Pengelolaan Tabungan Siswa 60

Gambar 4.5 Aliran Sistem Informasi yang Diusulkan 61

Gambar 4.6 DFD level 1 Rekomendasi 63

Gambar 4.7 ERD Tabungan 65

Gambar 4.8 Relasi Antar Tabel 68

Gambar 4.9 Halaman Login 69

Gambar 4.10 Halaman Utama 70

Gambar 4.11 Form Input Data Murid 70

Gambar 4.12 Form Input Data Petugas 71

Gambar 4.13 Form Setoran 71

Gambar 4.14 Form Pengambilan 72

Gambar 4.15 Laporan Data Murid 72

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A Form Bimbingan A1

Lampiran B Surat Keterangan Penelitian B1

Lampiran C Hasil Dokumentasi C1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun semakin pesat.

Perkembangan teknologi komputer juga telah banyak membantu perkerjaan

manusia. Komputerisasi adalah pemakaian komputer sebagai alat bantu

penyelesaian tugas sebagai pengganti penyelesaian secara manual, bukan sekedar

mesin ketik.

Perkembangan teknologi komputer juga telah merambat kedalam dunia

pendidikan, hampir seluruh sarana pendidikan, instansi pemerintahan serta dalam

segala aspek kehidupan dalam masyarakat. Terutama dalam aspek pendidikan,

perkembangan teknologi komputer telah merambat kedalamnya, hampir seluruh

sekolah telah memiliki teknologi yang canggih guna menunjang kemajuan dan

peningkatan dalam lingkup sekolah tersebut. Hal ini juga terkait dalam teknologi

yang canggih dalam bentuk pengolahan data sekolah, baik dalam pengolahan data

siswa, data pegawai maupun pengkajian dalam bentuk keuangan sekolah.

RA At – Taqwa Nongsa merupakan satuan pendidikan anak usia dini di

bawah naungan Kementerian Agama Kepulauan Riau. Selain penyelenggaraan

pendidikan, RA At – Taqwa Nongsa juga mengadakan program-program lainnya

yang sangat bermanfaat baik bagi kelangsungan sekolah, prestasi siswa maupun

keuangan siswa, salah satunya adalah tabungan siswa.

Proses penyetoran tabungan siswa saat ini masih membutuhkan peran wali

kelas, yaitu ketika siswa ingin menabung mereka menyerahkan buku tabungan

2

dan uang kepada wali kelas dan dilanjutkan ke bendahara tabungan untuk di tulis

di buku tabungan siswa dan di buku kas pengelola tabungan sebagai transaksi

penyetoran.

Kendala sistem yang berjalan untuk pengelolaan tabungan siswa di RA At –

Taqwa Nongsa saat ini masih dikerjakan secara manual. Pencatatan dan

penyimpanan data ditulis di dalam buku, serta perhitungannya masih dikerjakan

secara konvesional dengan alat bantu kalkulator dan data di simpan dalam bentuk

arsip, sehingga besar kemungkinan untuk hilangnya buku arsip, terkena air hujan,

terbakar, dan lain-lain. Dengan jumlah data yang banyak dan tidak tetap, maka

sistem tabungan ini dirasakan kurang efektif dengan munculnya masalah-masalah

sebagai berikut :

1. Membutuhkan waktu untuk pencarian data siswa ketika memasukkan data

transaksi penyetoran.

2. Jika terjadi kesalahan pencatatan data maka harus melakukan pengecekan

ulang secara terus-menerus.

3. Harus melakukan perhitungan secara terus-menerus jika dilakukan transaksi

penyetoran maupun penarikan tabungan siswa.

4. Kesalahan manusia banyak terjadi dalam mengolah data serta penyimpanan

dan perawatan dokumen berbentuk kertas, dimana hal ini sangat sulit

ditanggulangi.

Penyebab masalah ini dikarenakan belum adanya aplikasi untuk

menampilkan data yang dibutuhkan, hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam

menyajikan informasi. Permasalahan ini dapat diminimalisir dengan pengelolaan

data tabungan dilakukan secara terkomputerisasi dan tersimpan pada basis data.

3

Oleh karena itu, diperlukan sistem informasi pengelolaan data tabungan

siswa, sehingga memudahkan petugas dalam pengelolaan data serta perhitungan

tabungan siswa tersebut dan pendataan tabungan yang akurat. Hal ini yang

melatar belakangi penulis mengangkat judul ”Perancangan Sistem Informasi

Tabungan Siswa di RA At – Taqwa Nongsa dengan menggunakan VB.Net dan

Ms.Access” agar dapat mempermudah pekerjaan baik berupa pemasukan,

pengeluaran dan pelaporan serta untuk mencegah adanya kesalahan-kesalahan

yang sering terjadi saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang

dapat diangkat adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan sistem informasi tabungan siswa yang ada agar

lebih tepat, cepat dan akurat di RA At-Taqwa Nongsa?

2. Apakah sistem yang dirancang berjalan secara efektif dan efisien?

1.3 Batasan Masalah

Untuk mempertajam pembahasan yang sesuai dengan latar belakang yang

telah penulis kemukakan diatas, maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis

membatasi masalah sebagai berikut :

1. Data yang ditampilkan sebatas informasi tabungan siswa di RA At-Taqwa

Nongsa.

2. Sistem informasi yang dibangun ini difokuskan pada proses informasi

transaksi tabungan.

4

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk membangun sebuah

sistem berbasis komputer agar mempermudah dan dapat mengurangi kesalahan

dalam pembuatan laporan tabungan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk mengapresiasikan ilmu yang diperoleh

penulis selama menimba ilmu di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

dan Komputer “STMIK GICI” dan mendapat pengalaman dalam membuat

aplikasi yang nantinya berguna untuk bekal pengalaman kerja di dalam dunia

kerja kelak.

2. Bagi perusahaan, sistem informasi tabungan ini dapat meningkatkan efisiensi

dalam hal pengelolaan tabungan pada RA At – Taqwa Nongsa serta

efektifitas dalam penyusunan laporan data pembayaran tabungan pada RA

At – Taqwa Nongsa.

3. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan pembaca serta memberikan

referensi untuk gambaran dalam membuat suatu sistem aplikasi

komputerisasi.

5

1.6 Sistematika Penulisan

Pada bagian ini akan dibahas pokok – pokok penguraian penulisan agar

lebih mudah dipahami dan juga sebagai dasar pembahasan selanjutnya.

Sistematika penulisan yang disajikan dengan membagi menjadi beberapa bab,

antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan membahas latar belakang permasalahan secara garis besar,

merumuskan masalah, membatasi ruang lingkup pembahasan, menguraikan

maksud dan tujuan penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang berupa pengertian dan definisi yang diambil dari

kutipan buku yang berkaitan dengan penyusunan laporan tugas akhir serta

beberapa literature review yang berhubungan dengan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang kerangka kerja serta gambaran umum perusahaan.

BAB IV ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

Pada bab ini berisi tentang analisis sistem yang berjalan, analisis sistem yang

diusulkan beserta implementasi dari program yang dirancang.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran dari hasil program yang

telah dirancang.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Dalam suatu pendefinisian para ahli pasti mempunyai konsep dasar untuk

memperkuat teorinya. Berikut akan dijelaskan lebih detail tentang konsep –

konsep dasar dari sistem, mulai dari pengertian dasar sistem menurut beberapa

pakar, serta terdapat beberapa komponen yang merupakan bagian dari sifat atau

karakteristik dari sebuah sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut beberapa ahli yaitu, menurut Tata Sutabri

(2012:6) pada buku Analisis Sistem Informasi, pada dasarnya sistem adalah

sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi

bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Gordon B. Davis dalam Sutabri (2012:12) menyatakan, sistem bisa

berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari

gagasan-gagasan atau konsepsi yang saling bergantung. Sedangkan sistem yang

bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu

tujuan.

Menurut Norman L. Enger dalam Sutabri (2012:12) menyatakan, suatu

sistem dapat terdiri atas kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai

tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan

produksi.

7

Menurut Sutabri (2012:17), terdapat dua kelompok pendekatan dalam

mendefinisikan sistem, yaitu:

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur, mendefinisikan

sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan. Berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2. Pendekatan yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan sistem sebagai suatu kumpulan dari elemen-elemen yang saling

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa "Sistem adalah suatu kumpulan bagian-bagian baik manusia

atau pun bukan manusia yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan".

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20), karakteristik sistem adalah sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya

saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem

tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat

dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih

besar atau sering disebut "supra sistem".

8

2. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem

dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang

mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga

bersifat merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut

penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran

dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsitem lain melalui

penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem

yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat

berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

Keluaran ini dapat menjadi masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem

informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat

9

digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain

yang menjadi input bagi subsitem lain.

7. Pengolah Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran (Objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat

deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem

tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau

tujuan yang telah direncanakan.

Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya selalu mengandung

komponen-komponen atau subsistem-subsistem dimana setiap subsistem

mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012:22), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang, diantaranya:

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik, misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa

pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem

10

produksi, sistem penjualan, sistem administrasi personalia dan lain

sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam; tidak dibuat

oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi, terjadinya siang malam,

pergantian musim. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang

melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine

sistem. Sistem informasi berbasis komputer merupakan contoh human

machine sistem karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi

dengan manusia.

c. Sistem determinasi dan sistem probobalistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut

sistem deterministic. Sistem komputer adalah contoh dari sistem yang tingkah

lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program computer yang

dijalankan. Sedangkan sistem yang bersifat probabilistik adalah sistem yang

kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur

probablistic.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengnaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan

menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya.

11

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa "Sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-

subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan".

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi menjadi suatu hal yang sangat berperan penting dan tidak dapat

terpisahkan baik oleh individu maupun organisasi. Kualitas informasi yang baik

dapat menjadi sebuah perekat dalam suatu organisasi serta dapat meningkatkan

pula kualitas pemahaman para pengelola organisasi tersebut.

2.2.1 Pengertian Informasi

Menurut McLeod dikutip oleh Yakub (2012:8) pada buku Pengantar Sistem

Informasi, informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Tata Sutabri (2012:22) pada buku Analisis Sistem Informasi,

informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau

diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Amin (2012:72), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima dan digunakan untuk

mengambil keputusan.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan di atas dapat ditarik bahwa

“Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk atau dimanipulasi sesuai

dengan keperluan tertentu bagi penggunanya".

12

2.2.2 Kualitas Informasi

Menurut Tata Sutabri (2012:33-34) pada buku Analisis Sistem Informasi,

kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu:

a. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak menyesatkan.

Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu (time lines)

Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang

sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu

landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan

keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang

penyebab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan tentunya

kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik

perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi

disampaikan untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan,

tetapi akan sangat relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

13

2.2.3 Karakteristik Informasi

Menurut Yakub (2012:13) pada buku Pengantar Sistem Informasi, Untuk

tiap-tiap tingkatan manajemen dengan kegiatan yang berbeda, dibutuhkan

informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Karakteristik dari informasi

yaitu :

1. Kepadatan Informasi, untuk manajemen tingkat bawah karakteristik

informasinya adalah terperinci dan kurang padat, karena digunakan untuk

pengendalian operasi. Sedangkan untuk manajemen yang lebih tinggi

ntingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin tersaring,

lebih ringkas dan padat.

2. Luas Informasi, manajemen tingkat bawah karakteristik informasinya adalah

terfokus pada suatu masalah tertentu, karena digunakan oleh manajer bawah

yang mempunyai tugas khusus. Sedangkan untuk manajemen yang lebih

tinggi tingkatannya, mempunyai karakteristik informasi yang semakin luas,

karena manajemen atas berhubungan dengan masalah yang luas.

3. Frekuensi Informasi, manajemen tingkat bawah refkuensi informasi yang

diterimanya adalah rutin, karena digunakan oleh manager bawah yang

mempunyai tugas terstruktur dengan pola yang berulang-ulang dari waktu ke

waktu. manajemen yang lebih tinggi tingkatannya frekuensi informasinya

adalah tidak rutin, karena manajemen tingkat atas berhubungan dengan

pengambilan keputusan tidak terstruktur yang pola dan waktunya tidak jelas.

4. Akses Informasi, level bawah membutuhkan informasi yang periodenya

berulang-ulang sehingga dapat disediakan oleh bagian sistem informasi yang

memeberikan dalam bentuk laporan periodik.dengan demikian akses informasi

14

tidak dapat secara online tetapi dapat secara offline. sebaliknya untuk level

tinggi, periode informasi yang dibutuhkan tidak jelas sehingga manajer-

manajer tingkat atas perlu disediakan akses online untuk mengambil informasi

kapan pun mereka membutuhkan.

5. Waktu Informasi, manajemen tingkat bawah, informasi yang dibutuhkan adalh

informasi historis, karena digunakan dalam pengendalian operasi yang

memeriksa tugas rutin yang sudah terjadi. Untuk manajemen tingkat tinggi

waktu informasi lebih ke masa depan berupa informasi prediksi karena

digunakan untuk pengambilan keputusan strategik yang menyangkut nilai

masa depan.

6. Sumber Informasi, karena manajemen tingkat bawah lebih berfokus pada

pengendalian internal perusahaan. Maka manajer tingkat bawah lebih

memerlukan informasi dengan data yang bersumber dari internal perusahaan

sendirii. Manajer tingkat atas lebih berorientasi pada masalah perencanaan

strategik yang berhubungan dengan lingkungan luar perusahaan. Karena itu

membutuhkan informasi dengan data yang bersumber pada eksternal

perusahaan.

2.2.4 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (1999) yang dikutip oleh Yakub (2012:9), nilai dari

informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal yaitu, manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

15

Menurut Sutabri (2012:37), nilai informasi ditentukan oleh 2 (dua) hal, yaitu

manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran

nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectivess atau cost

benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu:

1. Mudah diperoleh

2. Luas dan lengkap

3. Ketelitian

4. Kecocokan

5. Ketepatan waktu

6. Kejelasan

7. Keluwesan

8. Dapat dibuktikan

9. Tidak ada prasangka

10. Dapat diukur

Dari beberapa pendapat di atas yang mengemukakan defenisi arti dari

informasi, maka informasi mencakup data yang diberi konteks, kemudian diolah

untuk disajikan sehingga diterima sebagai sebuah informasi, yang dapat

menambah pengetahuan seseorang. Sedangkan pengertian nilai itu sendiri adalah

sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi

manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi

kehidupan manusia.

16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari

manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas

kegiatan kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat

dimanfaatkan oleh pemakainya.

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brian dikutip oleh Yakub (2012:17) pada buku Pengantar

Sistem Informasi, sistem informasi (information system) merupakan kombinasi

teratur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi,

dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi

dalam sebuah organisasi.

Menurut Sutabri (2012:46), sistem informasi adalah suatu sistem didalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian

yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan

kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Sutarman (2012:13), Sistem informasi adalah sistem dapat

didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis,

menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah

sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa “Sistem informasi

merupakan gabungan dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan

data yang saling berinteraksi untuk menyimpan, mengumpulkan, memproses, dan

17

mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

suatu organisasi”.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut Yakub (2012: 20), sistem informasi merupakan sebuah susunan

yang terdiri dari beberapa komponen atau elemen. Komponen-komponen dari

sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :

1. Blok Masukan (Input Block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem

informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.

2. Blok Model (Model Block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika,

dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan di basis data.

3. Blok Keluaran (Output Block), produk dari sistem informasi adalah keluaran

yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna

untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block), blok teknologi digunakan untuk

menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dari sistem secara keseluruhan.

Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu; teknisi (brainware),

perangakat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Basis Data (Database Block), basis data merupakan kumpulan dari data yang

saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer

dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

18

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing – masing saling berinteraksi

satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai suatu sasaran.

2.4 Pengertian Sistem Tabungan

Menurut Undang-Undang tentang perbankan nomor 7 tahun 1992

menjelaskan bahwa “Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”.

Sedangkan pengertian tabungan dalam arti luas adalah simpanan berupa uang

tunai yang disimpan dalam jangka waktu tertentu dengan persyaratan yang

tertentu pula.

Tabungan siswa merupakan tabungan program pendidikan bagi para orang

tua untuk mempersiapkan masa depan anak secara terencana, murah, aman dan

pasti. Pada sistem informasi yang akan dikembangkan oleh penulis saat ini adalah

tabungan yang berada di sekolah yang nasabahnya adalah siswa yang ada di

sekolah tersebut, dengan sistem informasi yang berada di sekolah. Penyetoran

diberikan kepada guru kelas yang akhirnya akan disimpan di bank. Buku tabungan

digunakan sebagai media pencatatan transaksi siswa. Buku tabungan juga harus

dibawa saat akan melakukan penyetoran juga pengambilan tabungan dan buku

tabungan akan diganti pada setiap tahunnya saat tahun ajaran baru. Buku tabungan

tersebut sebagai bukti transaksi tabungan.

19

2.5 Metode Pengembangan Sistem

Berkaitan dengan langkah pembuatan perangkat lunak (software), penulis

menggunakan model proses dari waterfall model untuk membantu dalam proses

pengembangan sistem dan perangkat lunak dan juga sebagai landasan untuk

penelitian yang akan dilakukan. Waterfall model adalah model yang melakukan

pendekatan pada perkembangan perangkat lunak secara seistematik dan

sekuensial. Yang artinya kegiatan pada model ini dilakukan secara terurut

berdasarkan panduan proses mulai dari komunikasi kepada client atau pelanggan

sampai dengan aktifitas sampai pengorderan setelah masalah dipahami secara

lengkap dan berjalan stabil sampai selesai.

Menurut Roger S. Pressman memecah model ini menjadi 6 tahapan

meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada

umumnya. Berikut adalah gambar dan penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan

di dalam model ini menurut Pressman:

Gambar 2.1 Model Waterfall Sumber: Academia

20

a) System/Information Engineering and Modeling

Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem

yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting,

mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain

seperti hardware, database, dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project

Definition.

b) Software Requirements Analysis

Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software.

Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software

engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya

fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut

(pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan

ditunjukkan kepada pelanggan.

c) Design

Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi

representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai.

Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan

pada tahap sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga

harus di dokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

d) Coding

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka

desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti

oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap

21

ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya

dikerjakan oleh programmer.

e) Testing/Verification

Sesuatu yang dibuat haruslah diuji cobakan. Demikian juga dengan software.

Semua fungsi-fungsi software harus diuji cobakan, agar software bebas dari

error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah

didefinisikan sebelumnya.

f) Maintenance

Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah

pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti

itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak

ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada

software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari

eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau

perangkat lainnya.

Kelebihan model waterfall:

a) Mudah diaplikasikan.

b) Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean,

pengujian, dan pemeliharaan.

c) Cocok digunakan untuk produk software yang sudah jelas kebutuhannya di

awal, sehingga minim kesalahannya.

Kekurangan model waterfall:

a) Waterfall model bersifat kaku sehingga sulit untuk melakukan perubahan pada

sistem perangkat lunak.

22

b) Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel,

karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.

c) Customer harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap

per tahap, menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya.

d) Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung team

work yang sedang membuat produk.

e) Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu

anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.

2.6 Peralatan Pendukung (Tools System)

Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika

model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang,

diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun

peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang

akan dirancang adalah sebagai berikut :

2.6.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)

Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan

yang ada pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah sistem informasi

tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau komputerisasi. Jika

sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu adanya perubahan dalam

pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta

keputusan yang lebih baik. Berikut simbol-simbol dari Aliran Sistem Informasi

(ASI):

23

Tabel 2.1 Simbol-Simbol ASI

No Simbol Keterangan

1

Proses manual. Digunakan untuk menggambarkan

kegiatan manual atau pekerjaan yang dilakukan

tanpa menggunakan komputer.

2

Proses komputer. Proses yang menggunakan

komputer dimana pengolahan data dilakukan secara

online.

3

Dokumen. Merupakan formulir yang digunakan

untuk merekam data yang menunjukkan input dan

output, baik untuk proses manual maupun komputer.

4

Garis Alir. Menunjukkan aliran atau arah dalam

proses pengolahan data.

5

Arsip. Untuk menggambarkan penyimpanan data

baik dalam bentuk arsip atau file komputer. Dapat di

tulis F atau A.

2.6.2 Flowchart

Flowchart merupakan bagan yang menunjukkan alir di dalam program atau

prosedur sistem secara logika. Bagan alir program (program flowchart) merupakan

bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Berikut

simbol-simbol dari flowchart :

24

Tabel 2.2 Simbol-Simbol Flowchart

No Simbol Keterangan

1

Simbol Titik Terminal.

Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir

dari suatu proses.

2

Simbol Input/Output.

Digunakan untuk mewakili data input/output.

3

Simbol Proses.

Digunakan untuk mewakili suatu proses.

4

Simbol Garis Alir.

Digunakan untuk menunjukkan arus dari

proses.

5 Simbol Keputusan.

Digunakan untuk suatu penyelesaian kondisi di

dalam program.

6

Simbol penghubung, untuk penghubung bila

diagram alur terputus disebabkan misalnya oleh

pergantian halaman (tak cukup digambar satu

halaman)

7

Simbol Proses Terdefinisi.

Digunakan untuk menunjukkan suatu operasi

yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.

8

Simbol Persiapan.

Digunakan untuk memberi/menset nilai awal

suatu besaran.

2.6.3 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan sebuah alat struktur analisis. Diagram konteks

adalah pola pengembangan sistem secara global dan tidak terinci. Penggambaran

sistem tidak dijelaskan secara rinci karena yang ditekankan adalah interaksi sistem

dengan lingkungan atau bagian yang akan mengaksesnya.

25

Tabel 2.3 Simbol-Simbol Diagram Konteks

Simbol Arti

Menunjukkan suatu proses sistem

Menunjukkan bagian

Menunjukkan alir data

2.6.4 DFD (Data Flow Diagram)

DFD (Data Flow Diagram) adalah sebuah teknik grafis yang

menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat

data bergerak dari input menjadi output. DFD merupakan diagram yang

menyatakan notasi-notasi untuk menggambarkan aliran data. Sebuah DFD

menggambarkan aliran informasi tanpa representasi logika prosedural yang

eksplisit yang dimana data tersebut mengalir atau akan disimpan.

DFD (Data Flow Diagram) sering digambarkan untuk menjelaskan suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika

tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD

merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang

terstruktur (structured analysis and design). DFD merupakan alat yang cukup

popular sekarang ini karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem

secara terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari

sistem yang baik.

26

DFD level 0 disebut juga diagram konteks yang mempresentasikan seluruh

elemen sistem sebagai lingkaran tunggal dengan data input / output ditunjukan

oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.

DFD level 1 merupakan partisi dari level 0 untuk mengungkapkan secara

detail fungsi-fungsi yang ada dalam DFD level 0 atau diagram konteks. DFD juga

merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. Beberapa simbol yang digunakan

dalam DFD yaitu antara lain:

1. External Entity (entitas eksternal)

Merupakan kesatuan lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,

organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan

memberikan masukan atau menerima keluaran dari sistem, dan dilambangkan

dengan simbol kotak, dimana eksternal entity ini diitentifikasikan dengan

nama entitasnya dengan cara menuliskan di dalam kotak tersebut.

2. Data Flow (arus data)

Arus data dilambangkan dengan tanda panah dan arus data ini mengalir

diantara proses, simpanan data atau media penyimpanan dan kesatuan luar.

Arus data ini menunjukkan arus data yang berupa masukan untuk sistem dan

keluaran hasil proses sistem.

3. Process (proses)

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari

hasil arus data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan arus data yang

keluar proses. Proses dilambangkan dengan lingkaran tergantung dari tipe

chartnya, setiap proses memberikan penjelasan antara lain dengan

memberikan nomor proses dan nama proses yang ditulis didalam lingkaran.

27

4. Data Store (simpanan data)

Menunjukkan suatu tempat penyimpanan data yang dapat berupa suatu file di

sistem komputer, arsip atau catatan manual, digambarkan dengan sepasang

horizontal.

Tabel 2.4 Simbol-Simbol DFD Menurut Yourdon dan Demarco

Simbol Arti

Menunjukkan entitas dan tujuan

Menunjukkan arus data

Menunjukkan proses

Menunjukkan penyimpanan data

2.6.5 Kamus Data

Kamus Data (KD) atau data dictionary atau disebut juga dengan istilah

sistems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis

sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap, kamus

data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan pada tahap analisis maupun

tahap perancangan sistem.

Kamus data merupakan kumpulan data yang meberikan informasi mengenai

deskipsi formal dari elemen-elemen yang ada pada Data Flow Diagram.

Informasi tersebut mencakup definisi, struktur serta pemakai data. Simbol-simbol

yang digunakan dalam kamus data dapat digambarkan sebagai berikut:

28

Tabel 2.5 Simbol-Simbol Kamus Data

Simbol Keterangan

= Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya

+ Dan

( ) Opsional (boleh ada boleh tidak)

{ } Pengulangan

[ ] Memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi

** Komentar

@ Identifikasi atribut kunci

| Pemisah sejumlah alternatif pilihan antara simbol [ ]

2.6.6 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu permodelan yang

banyak digunakan dalam merancang tabel dan database serta relasinya. ERD ini

juga digunakan untuk menggambarkan struktur dan hubungan antara data.

Adapun simbol-simbol ERD yaitu:

a. Entitas

Adalah suatu data yang dapat disimpan dan berguna bagi badan atau

perusahaan, dengan kata lain suatu objek yang dapat diidentifikasi atau

dibedakan dengan objek lainnya.

b. Atribut

Atribut menunjukkan karakteristik dari tiap-tiap entitas.

c. Relasi

Relasi menunjukkan hubungan yang terjadi antara entitas.

d. Line Connector

Line Connector digambarkan dengan bentuk garis tunggal.

29

Tabel 2.6 Simbol-Simbol ERD

Simbol Keterangan

Entitas

Atribut

Relasi

Line Connector

2.6.7 Basis Data

Pengertian basis data menurut Aris Martono (2009:307), yaitu basis data

(database) adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya, tersimpan dalam simpanan luar komputer, dan menggunakan perangkat

lunak untuk memanipulasinya. Proses dasar yang dimiliki oleh database ada 4,

yaitu :

1. Pembuatan data-data baru (create database)

2. Penambahan data (insert)

3. Mengubah data (update)

4. Menghapus data (delete)

Pemanfaatan basis data untuk memenuhi sejumlah tujuan / objektif sebagai

berikut :

a. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

b. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

c. Keakuratan (Accurancy)

30

d. Ketersediaan (Availability)

e. Kelengkapan (Completeness)

f. Keamanan (Security)

g. Kebersamaan Pemakaian (Shatability)

Adapun permasalahan yang sering timbul dalam penyusunan basis data

adalah sebagai berikut :

a. Data redudansi, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang

pada file basis data yang semestinya tidak diperlukan.

b. Data tidak konsisten, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada atribut

yang sama untuk beberapa file yang kuncinya sama.

c. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data, dimana

program aplikasi tidak dapat mengakses data-data dari file tertentu.

d. Keamanan data, bahwa data-data dalam basis data merupakan sumber

informasi yang bersifat sangat penting dan rahasia.

e. Kesatuan data, dimaksudkan sebagai suatu sarana untuk meyakinkan bahwa

data-data yang tersimpan dalam basis data selalu berada dalam kondisi yang

benar, up to date, konsisten dan selalu tersedia.

Basis Data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk

memenuhi berbagai kebutuhan.

31

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

2.6.7.1 Normalisasi

Salah satu cara untuk perancangan basis data adalah dengan menerapkan

normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui. Dalam pendekatan

normalisasi, perancang basis data bertitik tolak dari situasi yang nyata, yakni

melalui item-item data yang siap ditempatkan dalam baris dan kolom pada tabel

relasional. Untuk kepentingan evaluasi dan dokumentasi, hasil normalisasi

diwujudkan dalam sebuah model data yang kemudian bisa dimodifikasi.

Normalisasi lebih menitik beratkan tinjauan terhadap atribut pembentuk

tabel, yang juga dijadikan sebagai key, atribut deskriptif, atribut sederhana

ataupun atribut komposit, dan sebagainya.

Bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut:

1. Bentuk normalisasi tahap pertama

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama, jika dan hanya jika

setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.

2. Bentuk normalisasi tahap kedua

Bentuk normalisasi tahap kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah

memenuhi kriteria bentuk normal ke satu, semua atribut bukan kunci

memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

32

3. Bentuk normalisasi tahap ketiga

Bentuk normalisasi ketiga haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua

atribut bukan primer tidak memiliki depedensi transitif terhadap kunci

primer.

Relasi antar tabel merupakan hubungan antar tabel dalam suatu sistem.

Hubungan tersebut dalam bentuk one to many artinya satu field sebagai primary

key dalam tabel satu hubungan dengan field sebagai foreign key pada tabel lain.

1. Primary Key

Primary key adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya

mengidentifikasi secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili

setiap kejadian dari suatu entity.

2. Foreign Key

Foreign key adalah satu atribut yang melengkapi satu relationship yang

menunjukkan ke induknya.

2.7 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas

perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan

pengkodean. Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada

perangkat lunak adalah (Sukamto, 2009) :

1) Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan

kesalahan.

2) Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk

menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

33

3) Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan

yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Karakteristik umum dari pengujian perangkat lunak adalah sebagai berikut

(Sukamto, 2009) :

1) Pengujian dimulai pada level modul dan bekerja keluar kearah integrasi pada

sistem berbasiskan komputer.

2) Teknik pengujian yang berbeda sesuai dengan poin-poin yang berbeda pada

waktunya.

3) Pengujian diadakan oleh software developer dan untuk proyek yang besar oleh

group testing yang independent.

4) Testing dan Debugging adalah aktivitas yang berbeda tetapi debugging harus

diakomodasikan pada setiap strategi testing.

Testing adalah melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.

a) Pengujian White Box

Pengujian White Box adalah metode desain test case yang menggunakan

struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case. Disebut juga

pengujian glassbox. Dengan pengujian whitebox, perekayasa dapat

melakukan:

1. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada suatu modul

telah digunakan paling tidak satu kali.

2. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true and false.

3. Mengeksekusi semua loop pada batasan mereka dan pada batas

operasional mereka.

4. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya.

34

b) Pengujian Black Box

Berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Disebut juga pengujian

behavioral atau pengujian partisi. Pengujian black box memungkinkan

perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian input yang sepenuhnya

menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian

black box berusaha menemukan :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja

2.8 Tinjauan Perangkat Lunak

Berikut ini adalah tinjauan singkat tentang perangkat lunak yang digunakan

penulis untuk membantu penulisan dan pembuatan penelitian ini.

2.8.1 Visual Basic.NET 2013

Visual Basic.NET 2013 (VB.NET 2013) adalah teknologi pemrograman

Microsoft yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi di lingkungan kerja

berbasis Windows. Pengembangan dari Visual Basic sebelumnya.

Menurut Sibero (2010:9), Visual Basic.NET adalah bahasa pemrograman

yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft. Visual Basic.NET merupakan

pengembangan dari versi sebelumnya, yaitu Visual Basic 10, yang memiliki

karakteristik mudah untuk dipahami, namun andal dalam mengikuti tren teknologi

perangkat lunak. Perbedaan mendasar antara Visual Basic.NET dengan versi-versi

35

sebelumnya adalah kemampuan OOP (Object Oriented Programming) yang telah

ditanamakan pada Visual Basic.NET. Saat ini Visual Basic.NET telah

dikolaborasikan dengan beberapa jenis aplikasi, seperti aplikasi desktop dan

aplikasi berbasis web.

Pada pemrograman Visual, pengembang aplikasi dimulai dengan

pembentukan user interface, kemudian mengatur properti dari objek-objek yang

digunakan dalam user interface, dan baru dilakukan penulisan kode program

untuk menangani kejadian-kejadian (event). Tahap pengembangan aplikasi

demikian dikenal dengan istilah pengembangan aplikasi dengan pendekatan

Bottom Up.

Gambar 2.2 Visual Basic.Net

Project

Explorer Toolbox

Toolbar Menu

Property

Form

36

2.8.2 Microsoft Access

Microsoft Access (Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi

basis data komputer rasional. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa

aplikasi Microsoft Office, seperti Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft

Power Point. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database

Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga

memudahkan pengguna.

Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di format

Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle

Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para

pengguna/programmer yang dapat menggunakannya untuk mengembangkan

perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang

mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi

yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi

objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman

berorientasi objek.

Microsoft merilis Microsoft Access 1.0 pada bulan November 1992 dan

dilanjutkan dengan merilis versi 2.0 pada tahun 1993. Microsoft menentukan

spesifikasi minimum untuk menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah

komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 3.0, RAM berkapasitas 4

megabyte (6 megabyte lebih disarankan) dan ruang kosong hard disk yang

dibutuhkan 8 megabyte (14 megabyte lebih disarankan). Versi 2.0 dari Microsoft

Access ini datang dengan tujuh buah disket floppy 3½ inci berukuran 1.44

megabyte.

37

Perangkat lunak tersebut bekerja dengan sangat baik pada sebuah basis data

dengan banyak record tapi terdapat beberapa kasus dimana data melebihi 700

megabyte sering mengalami masalah seperti ini (pada saat itu, memang hard disk

yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte). Buku manual yang

dibawanya memperingatkan bahwa beberapa kasus tersebut disebabkan oleh

driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang tidak benar.

Nama kode (codename) yang digunakan oleh Access pertama kali adalah

Cirrus yang dikembangkan sebelum Microsoft mengembangkan Visual Basic,

sementara mesin pembuat form antarmuka yang digunakannya dinamakan dengan

Ruby. Bill Gates melihat purwarupa (prototype) tersebut dan memutuskan bahwa

komponen bahasa pemrograman BASIC harus dikembangkan secara bersama-

sama sebagai sebuah aplikasi terpisah tapi dapat diperluas. Proyek ini dinamakan

dengan Thunder. Kedua proyek tersebut dikembangkan secara terpisah, dan mesin

pembuat form yang digunakan oleh keduanya tidak saling cocok satu sama

lainnya. Hal tersebut berakhir saat Microsoft merilis Visual Basic for Applications

(VBA).

Microsoft Access digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan

menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga

digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk

membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan

manipulasi data. Access juga dapat digunakan sebagai sebuah basis data untuk

aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankan Microsoft

Internet Information Services (IIS) dan menggunakan Microsoft Active Server

Pages (ASP).

38

Beberapa mengembang aplikasi profesional menggunakan Microsoft Access

untuk mengembangkan aplikasi secara cepat (digunakan sebagai Rapid

Application development/RAD tool), khususnya untuk pembuatan purwarupa

untuk sebuah program yang lebih besar dan aplikasi yang terdiri sendiri untuk

para salesmen.

Dalam Microsoft Access, tampilan muka (form, report, query, dan kode

Visual Basic) yang dimiliki dapat digunakan untuk menangani basis data yang

sebenarnya diproses oleh sistem manajemen basis data lainnya, seperti halnya

Microsoft Jet Database Engine (yang secara default digunakan oleh Microsoft

Access),Microsoft SQL Server, Oracle Database, dan beberapa produk lainnya

yang mendukung ODBC.

Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer

adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query

Language (SQL) query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen

SQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan

VBA Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para

pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut

(VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk

mengaplikasikan konsep berorientasi objek.

Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan versi

mini dari Microsoft SQL 2000, dimasukkan ke dalam Office XP Developer edition

dan dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet

Database Engine.

39

Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit,

Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fotur trigger dan stored

procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet

Database Engine versi 4.0, ada sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan

query dengan beberapa parameter, dengan sebuah cara seperti halnya sebuah

stored procedure. Access juga mengizinkan form untuk mengandung kode yang

dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel basis data, seperti

halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form

tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan query yang

akan diteruskan (passthrough) dan teknik lainnya di dalam Access untuk

menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.

Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh

Microsoft Access 2000 dan yang selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan

basis data berbeda dari versi format/struktur data yang digunakan Access

(*.MDB), karena jenis berkas ini dapat membuat koneksi ke sebuah basis data

MSDE atau Microsoft SQL Server, dibandingkan dengan menggunakan Microsoft

Jet Database Engine.

Microsoft Access merupakan sebuah program aplikasi basis data komputer

relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga

menengah. Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihati dari perspektif

programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured

Query Language (SQL), query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-

statemen SQL, statemen SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro

40

danMicrosoft Visual Basif for Applications (VBA). Module untuk secara langsung

memanipulasi tabel data dalam Access (Angtriswono, 2013:8).

2.9 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian

terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik

penelitian yaitu mengenai sistem tabungan sekolah.

Perbandingan dengan penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.7.

41

Tabel 2.7 Tabel Perbandingan Hasil Penelitian

Komponen

Penulis

Judul

Penelitian

Tujuan

Penelitian

Lokasi

Penelitian

Metode dan

Alat

Penelitian

Kesimpulan

Penelitian

Sri Hartati

2014

Rancang

Bangun

Sistem

Informasi

Tabungan

Siswa SD

Negeri 5

Oku

Perancangan

sistem

informasi

tabungan

untuk

keperluan

peningkatan

kecepatan

dan

ketepatan

dalam

pengolahan

data.

SD Negeri 5

Oku

Studi literatur

, observasi dan

implementasi

Pengolahan

data

tabungan

dapat lebih

efektif dan

efisien

dengan

menggunaka

n aplikasi

yang telah

dibuat.

Hendra

Purnama,

Wahyudin,

Rina

Kurniawati

2014

Perancangan

Program

Aplikasi

Tabungan

Siswa Pada

SDN

Cipancar IV

Dengan

Menggunaka

n

Pendekatan

Metodologi

Rapid

Application

Development

.

Perancangan

program

aplikasi

tabungan

siswa pada

SDN

Cipancar IV

dengan

menggunaka

n

pendekatan

metodologi

rapid

application

development

karena

sistem yang

berjalan

masih

dilakukan

secara

manual.

SDN

Cipancar IV

Studi literatur

, identifikasi

permasalahan,

pengumpulan

data,

perancangan

dan

implementasi

sistem

Pengelolaan

data

tabungan

siswa lebih

optimal

karena tidak

dilakukan

lagi secara

manual

seperti

sebelumnya.

Informasi

tabungan

siswa lebih

up to date.

Retno Putranti

2013

Sistem

Informasi

Pembayaran

SPP,

Tabungan,

dan Uang

Gedung

pada SD IT

Baitussalam

Prambanan

Merancang

sistem

informasi

pembayaran

dengan

melakukan

analisis

perancangan

database,

perancangan

sistem

kemudian

rancangan

antar muka/

tampilan.

SD IT

Baitussalam

Prambanan

Pengumpulan

data,

observasi dan

implementasi

Dengan

adanya

sistem

informasi

pembayaran,

maka

informasi

dan laporan

yang

disajikan

lebih cepat

dan mudah

diakses

sehingga

bermanfaat

bagi bidang

keuangan.

42

Tabel 2.7 Tabel Perbandingan Hasil Penelitian (sambungan)

Komponen

Penulis

Judul

Penelitian

Tujuan

Penelitian

Lokasi

Penelitian

Metode dan

Alat

Penelitian

Kesimpulan

Penelitian

Septika

Hapsari, Indah

Uly Wardati

2012

Rancang

Bangun

Sistem

Informasi

Pembayaran

Dan

Tabungan

Siswa Pada

Bank Mini

Artha

Mandiri

Sekolah

Menengah

Kejuruan

(SMK)

Negeri

Pringkuku

Pacitan

Rancang

bangun

sistem

informasi

pembayaran

dan

tabungan

siswa

SMKN

Pringkuku

Pacitan

dengan

menggunaka

n PHP dan

Mysql.

(SMK)

Negeri

Pringkuku

Pacitan

Pengumpulan

data,

observasi dan

implementasi

Sistem

komputer

yang ada

optimal

dalam proses

pembayaran

iuran

sekolah,

tabungan

siswa dan

pelaporan

sehingga

dapat

mengelola

data dengan

baik, serta

menghasilka

n informasi

yang lebih

mudah dan

akurat.

Okky

Wijaksono

2011

Sistem

Informasi

Manajemen

Rekening

Tabungan

Shar’e pada

Bank

Muamalat

Cabang Puri

Indah

Jakarta Barat

Pengembang

an sistem

manajemen

tabungan

pada proses

penampilan

laporan serta

membuat

sistem yang

dapat

diakses

online

Bank

Muamalat

Cabang Puri

Indah

Jakarta Barat

Studi literatur

, identifikasi

permasalahan,

pengumpulan

data,

perancangan

dan

implementasi

sistem

Adanya

pengembang

an sistem

informasi

manajemen

rekening

tabungan

Shar’e ini

dapat

dengan cepat

dan akurat

menyajikan

laporan

bulanan

kepada

manajer

serta dapat

menyajikan

informasi

mengenai

berapa besar

nasabah

pada lokasi

tertentu.

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Untuk membantu dalam penyusunan penelitian ini, maka perlu adanya

susunan kerangka kerja (frame work) yang jelas tahapan-tahapannya. Kerangka

kerja ini merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian

masalah yang akan dibahas. Adapun kerangka kerja penelitian yang di gunakan

seperti terlihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kerangka Kerja Penelitian

Kegiatan Keluaran

Analisis Sistem

Pengumpulan Data

Pengembangan Sistem

Implementasi Sistem

Pembuatan Laporan

Daftar masalah yang membutuhkan solusi

Data dan informasi

Sistem informasi tabungan pada RA At-

Taqwa Nongsa

Pengujian sistem informasi tabungan

yang baru pada RA At-Taqwa Nongsa

Laporan penelitian

Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di atas, maka

dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah

sebagai berikut :

44

3.1.1.1 Analisis Sistem

Kegiatan- kegiatan dalam analisis sistem meliputi :

a) Memahami kinerja sistem, pada langkah ini diperlukan langkah sebagai

berikut:

1. Memahami kinerja dari sistem yang digunakan

2. Mengatur jadwal penelitian

3. Mengumpulkan hasil penelitian

b) Menganalisa sistem, hal-hal yang perlu dianalisis adalah:

1. Menganalisa kelemahan sistem

2. Menganalisis kebutuhan informasi atau manajemen

c) Membuat laporan hasil analisis, beberapa temuan dan analisis yang telah

dilakukan dan disajikan dalam bentuk laporan.

Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah pada sistem yang sedang

berjalan. Dengan demikian, diharapkan penulis dapat menemukan kendala-

kendala dan permasalahan yang terjadi pada proses pembayaran tabungan di RA

At-Taqwa Nongsa sehingga peneliti dapat mencari solusi dari permasalahan

tersebut.

3.1.1.2 Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dengan metode

wawancara dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa terhadap

proses pembayaran tabungan yang sedang berjalan pada RA At-Taqwa Nongsa

sehingga mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

45

Penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Interview

Interview yaitu teknik pengumpulan data dengan meminta keterangan dari

pihak-pihak yang berwenang untuk memberikan keterangan tentang data yang

dibutuhkan agar data menjadi lebih lengkap dan jelas.

2. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

dan pencatatan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

data.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan landasan teoritis,

penulis mengumpulkan data melalui studi literatur yaitu dengan membaca dan

mengumpulkan bahan-bahan teori yang diperlukan dari beberapa

sumber/literatur yang berkaitan dengan penelitian dalam penyusunan Tugas

Akhir ini.

3.1.1.3 Pengembangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengembangan sistem dengan menggunakan

model waterfall. Model yang mengusulkan sebuah pendekatan perangkat lunak

yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat dan kemajuan sistem

pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan.

46

Perencanaan sistem yang lebih baik diperlukan untuk pembuatan program

yang baik tak terkecuali dalam pembuatan sistem informasi yang lebih baik.

Perencanaan sistem secara terperinci, dilakukan dengan cara:

a) ASI (Aliran Sistem Informasi)

b) Flowchart

c) Diagram Konteks (Context Diagram)

d) DFD (Data Flow Diagram)

e) ERD (Entity Relationship Diagram)

f) Normalisasi

3.1.1.4 Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap untuk merealisasikan hasil desain

atau perencanaan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap implementasi

sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menerapkan Rencana Implementasi

Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang

dibutuhkan selama tahap implementasi sistem.

2. Melakukan Kegiatan Implementasi

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah

sebagai berikut:

a) Coding Program

Coding program yaitu kegiatan menulis kode program yang akan

dieksekusi oleh komputer. Kode program yang ditulis oleh pemrograman

harus berdasarkan dokumentasi yang disediakan oleh analis sistem dari

47

desain sistem secara rinci. Hasil program yang sesuai desain, akan

menghasilkan program yang akan dibutuhkan oleh pemakai sistem.

b) Testing Program

Testing program adalah kegiatan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan

yang mungkin terjadi dalam pembuatan program. Kesalahan dari program

yang mungkin terjadi dapat diklasifikasikan dalam 3 bentuk kesalahan:

1) Kesalahan Bahasa (Language error)

Kesalahan bahasa atau kesalahan didalam penulisan source program

yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan.

2) Kesalahan Sewaktu Proses

Kesalahan sewaktu proses adalah kesalahan yang terjadi sewaktu

executetable program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan

sebelum selesai pada saatnya, karena kompiler menemukan kondisi-

kondisi yang belum terpenuhi sehingga tidak bisa dikerjakan.

3) Kesalahan Logika (Logical error)

Kesalahan logika adalah kesalahan dari logika program yang dibuat.

Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada pemberitahuan

tentang kesalahan dan tetap didapatkan hasil dari proses program,

tetapi hasilnya salah.

c) Pengujian sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen

sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem ini

adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen

dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian sistem

48

perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan yang mungkin masih

terjadi.

3.1.1.5 Pembuatan Laporan

Pada tahapan ini dilakukan pembuatan laporan yang disusun berdasarkan

hasil penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data primer dan

sekunder sehingga menjadi laporan penelitian yang dapat memberikan gambaran

secara utuh tentang sistem yang sedang dibangun.

3.1.2 Alat Bantu Penelitian

Dalam mengerjakan penelitian ini terdapat beberapa alat yang penulis

gunakan, antara lain :

1) Perangkat Keras (Hardware)

Spesifikasi dari Hardware yang digunakan adalah :

a) 1(Satu) unit komputer dengan sepesifikasi sebagai berikut:

- Processor : Intel Core I3

- RAM : 2GB DDR2

- Harddisk : 320 GB

b) Flash disk (4GB)

2) Perangkat Lunak (Software)

a) Windows 7 Professional

b) Visual Studio 2013

c) Microsoft Office Access 2007

49

3.2 Gambaran Umum RA At Taqwa Nongsa

3.2.1 Profil Sekolah

Raudhatul Athfal At-Taqwa Nongsa terletak di Jl. Hang Lekiu KM 4

Kavling Nongsa, RT 02/RW 04, Batam berdiri pada tahun 2005, di bawah

naungan Yayasan At-Taqwa dengan akta pendirian notaris: HANUGERAH, SH

nomor : AHU 04712.50.10.2014. RA At-Taqwa Nongsa merupakan Raudhatul

Athfal yang bergerak dibidang pendidikan anak usia dini dibawah naungan

Yayasan At-Taqwa dikepalai oleh Ibu Rezki. Pada tanggal 26 Oktober 2005

terbentuklah Yayasan Pendidikan At-Taqwa yang diketuai oleh Bapak Drs.

A.Gani Lasya selanjutnya Raudhatul Athfal At-Taqwa dibawah naungan Yayasan

Pendidikan At-Taqwa. Sekolah ini sudah berdiri sejak 11 tahun yang lalu dan

selalu berkembang dari tahun ke tahun.

Raudhatul Athfal (RA) At-Taqwa Nongsa adalah bentuk pendidikan pra

sekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak empat tahun

sampai memasuki pendidikan dasar.

Raudhatul Athfal terdapat jalur pendidikan sekolah/madrasah bertujuan

untuk membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan,

keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta

perkembangan selanjutnya.

Usaha-usaha pelaksanaan kearah pencapaian tersebut diatas, tentunya

harus ditunjang dengan program dan manajemen sekolah/madrasah yang baik.

Penyusunan dan pelaksanaan program tahunan yang telah disusun diusahakan

50

mengakomodir kaidah-kaidah tujuan pendidikan Raudhatul Athfal. Program

Raudhatul Athfal (RA) At-Taqwa Nongsa disusun sebagai pedoman/acuan

pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah agar berjalan sesuai dengan tujuan

pendidikan yang diharapkan serta optimal.

3.2.2 Visi dan Misi Sekolah

Agar sekolah berjalan dengan standarisasi mutu yang baik maka

diperlukan arah dan tujuan yang tepat. Untuk itu maka RA At-Taqwa Nongsa

merumuskan visi dan misi sebagai berikut:

3.2.2.1 Visi Sekolah

Terwujudnya generasi islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah

SWT.

3.2.2.2 Misi Sekolah

Misi RA At-Taqwa Nongsa adalah:

1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT melalui

pengamalan ajaran agama.

2. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan.

3. Mengenalkan ilmu pengetahuan berdasarkan minat dan bakat peserta didik.

4. Membina kemandirian melalui kegiatan pembiasaan dan pengembangan diri

yang berkesinambungan.

5. Menjalin kerjasama yang baik antar warga sekolah dan lembaga lain yang

terkait.

51

3.2.3 Struktur Organisasi

RA At-Taqwa memiliki struktur organisasi yang masing-masing

mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab memberikan pelayanan dalam

peningkatan mutu bagi sekolah maupun siswa. Selain itu dapat memberikan

kemudahan dalam menjalankan usahanya.

Struktur organisasi di RA At-Taqwa ditetapkan berdasarkan surat keputusan

ketua yayasan tentang struktur organisasi, dipimpin oleh seorang kepala sekolah.

Kepala sekolah dibantu ketua komite bertanggung jawab kepada wali siswa dalam

kegiatan-kegaiatan yang diadakan di sekolah seperti karya wisata, perpisahan, dan

lain-lain. Dibawah kepala sekolah, sebagai pengajar dilakukan oleh seorang guru.

Untuk melaksanakan tugasnya guru dan kepala sekolah dibantu oleh 1 orang tata

usaha (TU) atau bagian administrasi.

Untuk selanjutnya secara keseluruhan struktur organisasi tersebut dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Kepala Sekolah

Wali Kelas A Wali Kelas B-1 Wali Kelas B-2

Tata Usaha

Ketua Komite

52

Keterangan tugas dan wewenang :

1. Kepala RA At – Taqwa Nongsa bertanggung jawab dalam :

a) Pengembangan Program RA At – Taqwa Nongsa

b) Mengkoordinasi guru RA At – Taqwa Nongsa

c) Mengelola administrasi RA At – Taqwa Nongsa

d) Melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap kinerja guru RA At – Taqwa

Nongsa

e) Melakukan evaluasi terhadap program pembelajaran di RA At – Taqwa

Nongsa

f) Memberi rekomendasi dan penilaian atas prestasi guru RA At – Taqwa

Nongsa

g) Mengkoordinasi pelaksanaan tugas membina .mengendalikan dan

mengawasi penyelenggaraan dan pengelolaan RA oleh semua komponen RA

h) Menyusun kurikulum dan mempersiapkan tenaga serta sarana pendidikan

dan ketatausahaan RA

2. Tata usaha memiliki tugas:

a) Menyusun program kerja tata usaha

b) Mengkoordinir tugas-tugas tata usaha

c) Membina dan mengembangkan tugas-tugas ketatausahaan

d) Meneliti dan kemudian membuat surat, baik surat masuk maupun surat keluar

sesuai dengan disposisi/instruksi kepala sekolah

e) Memantau pelaksanaan 6K

f) Mengawasi dan mengendalikan penggunaan alat-alat sekolah

g) Bertanggung jawab atas penggunaan stempel sekolah

h) Bertanggung jawab atas tabungan sekolah

53

3. Guru mempunyai tugas :

a) Menyusun perangkat rencana pembelajaran

b) Mengelola pembelajaran sesuai dengan kelompoknya

c) Mencatat perkembangan anak

d) Menyusun pelaporan perkembangan anak

e) Melakukan kerjasama dengan orang tua dalam program parenting

f) Menghadiri pertemuan – pertemuan peningkatan mutu guru (KKG)

g) Menyusun pelaksanaan kurikulum RA

54

BAB IV

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Sistem yang berjalan untuk pengelolaan tabungan siswa di RA At – Taqwa

Nongsa saat ini masih dilaksanakan dengan pencatatan pada buku tabungan.

Pencatatan dan penyimpanan data ditulis di dalam buku induk, serta

perhitungannya masih dikerjakan dengan alat bantu kalkulator. Proses penyetoran

tabungan membutuhkan peran wali kelas, yaitu ketika siswa ingin menabung

mereka menyerahkan buku tabungan dan uang kepada wali kelas dan lanjut ke

bendahara tabungan atau tata usaha untuk ditulis dibuku tabungan siswa dan di

buku kas pengelola tabungan sebagai transaksi penyetoran. Untuk pengambilan

sendiri dapat diambil kapanpun. Adapun gambaran flowchart dapat dilihat pada

gambar 4.1.

Analisis sistem yang berjalan saat ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kinerja (Performance)

Dalam kasus ini, kinerja dari sistem tabungan di RA At-Taqwa Nongsa

kurang efektif dan efisien jika dilihat dari hasil respon time. Misalkan saja

dalam pembuatan laporan tabungan. Pekerjaan tersebut membutuhkan waktu

yang lama karena pembuatan laporan tersebut dilakukan dengan cara tulis

tangan ke dalam buku.

2. Informasi (Information)

Dalam sistem yang berjalan saat ini, informasi yang dihasilkan tidak akurat

jika terdapat kesalahan dalam penulisan data. Kemudian, adanya redudansi

55

data berpeluang sangat besar, karena pencatatan dilakukan di beberapa buku.

Informasi yang dihasilkan terkadang tidak sesuai dengan yang diinginkan

oleh user. Pencatatan transaksi tabungan dilakukan secara berulang,

sehingga membutuhkan waktu yang lama. Dalam pembuatan laporan pun

membutuhkan waktu yang lama karena dengan cara pencatatan kembali data

siswa yang telah ada. Sehingga penyerahan laporan keuangan sering kali

terlambat.

3. Ekonomi (Economy)

Sistem tabungan pada RA At-Taqwa Nongsa yang masih menggunakan cara

manual, menyebabkan pembengkakan biaya. Hal itu terjadi karena dalam

pemrosesan data dan pembuatan laporan membutuhkan kertas, buku, tinta,

dan alat tulis lainnya. Peralatan tersebut dibutuhkan dalam jumlah banyak

sehingga dapat menyebabkan pemborosan pihak sekolah.

4. Pengendalian (Control)

Pada sistem yang sedang berjalan, sering terjadi adanya kesalahan

pencatatan data. Sehingga pemrosesan data dan hasil laporan yang telah

dibuat juga akan salah. Hal itu terjadi karena faktor manusia yang sering lupa

dan kurang teliti.

5. Efisiensi (Eficiency)

Dalam sistem yang sedang berjalan, pemrosesan data dan pembuatan laporan

dilakukan secara manual. Hal ini kurang efisien karena dalam pencatatan

data dibutuhkan waktu yang lama, membutuhkan tenaga yang lebih banyak,

dibutuhkan peralatan yang banyak pula seperti buku, kertas, tinta, dan

56

peralatan lainnya. Terlebih jika terjadi kesalahan maka akan semakin

menyita waktu dan tenaga.

6. Pelayanan (Service)

Masalah yang terdapat pada RA At-Taqwa saat ini adalah pencatatan data

secara manual yang menyebabkan terjadinya banyak perulangan data. Serta

pencatatan tabungan dan pembuatan laporan yang secara manual

membutuhkan waktu lama.

57

Flowchart

Gambar 4.1 Flowchart Sistem yang Berjalan

Start

Siswa

Menabung

Transaksi Tabungan

Tulis di buku

tabungan siswa dan

buku induk

Rekapitulasi

Tabungan

Laporan Tabungan

End

58

Mencatat ke

buku tabungan

& buku induk

Merekap

transaksi

tabungan

Adanya tabungan ini untuk keperluan mendesak siswa dan pembiayaan

sekolah seperti pembayaran buku, iuran komite sekolah dan untuk iuran lainnya.

Adapun gambaran ASI (Aliran Sistem Informasi) yang sedang berjalan saat ini

sebagai berikut:

Siswa Guru Kelas Petugas Kepala

Sekolah

Gambar 4.2 ASI yang Berjalan

Buku

Tabungan

Siswa &

Uang

Tabungan

Buku

Tabungan

Siswa &

Uang

Tabungan

Buku Tabungan Siswa

& Uang Tabungan

Buku

Tabungan

Siswa

Laporan tabungan

Buku

Tabungan

Siswa

A

Laporan

tabungan

A

59

Setelah melakukan analisis sistem berjalan maka diperoleh beberapa

kekurangan yang ada pada sistem yaitu sebagai berikut:

1. Adanya pertambahan siswa akan mengakibatkan pencatatan transaksi

tabungan siswa RA At-Taqwa Nongsa menjadi rumit dalam hal perhitungan

transaksi penyetoran maupun transaksi pengambilan tabungan. Saat ini

dilakukan secara manual sehingga akan mempersulit bendahara tabungan atau

tata usaha itu sendiri.

2. Pembuatan laporan dan rekapitulasi data tabungan siswa akan semakin rumit

karena jumlah siswa semakin banyak dan akan mengalami kondisi yang

komplek.

3. Sistem informasi transaksi tabungan yang ada di RA At-Taqwa masih bersifat

manual sehingga dalam proses pencarian data siswa akan relatif lama.

4. Pelayanan yang diberikan cenderung lambat.

Diagram Konteks

Gambar 4.3 Diagram Konteks Pengelolaan Data Tabungan

Tabungan

Siswa

Tabungan

Siswa

Tabungan

Siswa

Tabungan

Siswa

Laporan

Tabungan

Tabungan

Siswa

Tabungan

Siswa Petugas

Tabungan

Kepala Sekolah

0

Pengelolaan

Tabungan

Siswa

Siswa

Guru Kelas

60

DFD level 1 (Sistem yang berjalan)

Gambar 4.4 DFD level 1 Pengelolaan Tabungan Siswa

Data Siswa

Tabungan

Data

Siswa

Tabungan

Tabungan

Data

Siswa

Data Siswa

Uang

Tabungan

Laporan

Tabungan

S 2 Tabungan Siswa

Tabungan

Siswa S 1 Siswa

Data Siswa

Siswa

1.0

Registrasi

siswa yang

menabung

2.0

Pengumpulan

tabungan

3.0

Pencatatan

Tabungan

4.0

Pembuatan

Laporan

5.0

Pengembalian

Tabungan

Kepala

Sekolah

61

4.2 Analisis Sistem yang Diusulkan

Secara garis besar sistem informasi transaksi tabungan masa depan yang

akan dirancang dalam proyek tugas akhir ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Siswa Guru Kelas Petugas Kepala

Sekolah

Gambar 4.5 Aliran Sistem Informasi yang Diusulkan

Buku

Tabungan

Siswa &

Uang

Tabungan

Print Out

Buku

Tabungan

Siswa

Buku

Tabungan

Siswa &

Uang

Tabungan

Print Out

Buku

Tabungan

Siswa

Laporan tabungan

A

Buku Tabungan Siswa

& Uang Tabungan

A

Laporan

tabungan

Penginputan data

siswa yang

melakukan

transaksi

Data

Transaksi

Tabungan

Print Out Buku

Tabungan Siswa

62

4.2.1 Rancangan DFD

Sistem informasi yang dibutuhkan nantinya akan membentuk suatu

pengolahan data dan informasi yang efektif dan efisien pada RA At-Taqwa

Nongsa dengan harapan dapat meningkatkan kinerja sistem informasi tabungan

dengan menggunakan sistem komputerisasi.

Beberapa faktor yang dibutuhkan demi pengembangan sistem informasi

yang baru sebagai berikut:

1. Proses penyimpanan data menggunakan sistem database yang sesuai sehingga

nantinya antara data yang satu dengan yang lain bisa dihubungkan.

2. Proses penyimpanan data digabungkan untuk tiap murid.

3. Proses input data di protect untuk data yang sama sehingga tidak terjadi

penyimpanan data double.

4. Untuk keamanan dalam aplikasinya menggunakan sistem password.

Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem yang baru dikembangkan secara logika. DFD adalah

grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang memakai data

bergerak dari input ke output. Gambaran DFD rekomendasi Sistem Informasi

Tabungan Siswa RA At-Taqwa Nongsa dapat dilihat pada gambar 4.5.

63

DFD level 1 Rekomendasi

Gambar 4.6 DFD level 1 Rekomendasi

Data Siswa

Tabungan

Siswa

Laporan

Tabungan

Tabungan

Siswa

Data Siswa

Transaksi

Data Siswa

S 2 Tabungan Siswa

Uang Tabungan

Tabungan

Data Siswa

S 1 Siswa

Data Siswa Siswa 1.0

Registrasi

2.0

Pengumpulan

tabungan

siswa

3.0

Transaksi

Tabungan

4.0

Laporan

Tabungan

5.0

Laporan

Tabungan

Kepala

Sekolah

64

4.2.2 Rancangan Database

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam pembuatan database dan

database yang terbentuk dari generate script ERD sebelumnya adalah database

relational yang akan digunakan dalam pengembangan tampilan (interface

software). Database relational selalu menggunakan field kunci untuk

mendefinisikan relasi antar tabel. Semakin banyak tabel yang dimiliki, semakin

banyak relasi yang diperlukan untuk menghubungkan semua tabel. Sebuah tabel

tidak harus langsung berhubungan dengan setiap tabel lain, tetapi setiap tabel

dalam database terhubung antara satu sama lain (tidak ada tabel yang berdiri

sendiri). Jadi tabel dapat berhubungan dengan setiap tabel lain dengan hubungan

langsung atau tidak langsung.

65

ERD

Petugas Melayani Murid

Pengambilan Simpanan

Kode_

Petugas

Nama_

Petugas

Password

_ Petugas

Status_

Petugas ID_Murid

Nama

Kelas

Alamat

Telepon

Saldo

ID_Simpanan

Tanggal ID_Murid

Jumlah

Kode_Petugas

Jumlah

ID_ Murid

Kode_

Petugas

Tanggal

ID_

Pengambilan

66

.2.2.1 Normalisasi

Tabel 4.1 Tabel Unnormal Tabel 4.2 Tabel Normal 1 (1NF)

ID_Murid

Nama

Kelas

Alamat

Telepon

Saldo

Kode_Petugas

Nama_Petugas

Password_Petugas

Status_Petugas

ID_Simpanan

Tanggal

ID_Murid

Jumlah

Kode_Petugas

ID_Pengambilan

Tanggal

ID_Murid

Jumlah

Kode_Petugas

ID_Murid*

Nama

Kelas

Alamat

Telepon

Saldo

Kode_Petugas*

Nama_Petugas

Password_Petugas

Status_Petugas

ID_Simpanan*

Tanggal

ID_Murid

Jumlah

Kode_Petugas

ID_Pengambilan*

Tanggal

ID_Murid

Jumlah

Kode_Petugas

67

Tabel 4.3 Tabel Normal 2 (2NF)

4.2.2.2 Perancangan Tabel

Tabel 4.4 Tabel Murid

Field Type Size Keterangan

ID_Murid Text 4 Primary key

Nama Text 30

Kelas Text 4

Alamat Text 30

Telepon Number Long Integer

Saldo Currency

Tabel 4.5 Tabel Petugas

Field Type Size Keterangan

Kode_Petugas Text 5 Primary key

Nama_Petugas Text 30

Password_Petugas Text 10

Status_Petugas Text 15

ID_Murid*

Nama

Kelas

Alamat

Telepon

Saldo

Kode_Petugas*

Nama_Petugas

Password_Petugas

Status_Petugas

ID_Pengambilan*

Tanggal

ID_Murid**

Jumlah

Kode_Petugas**

ID_Simpanan*

Tanggal

ID_Murid**

Jumlah

Kode_Petugas**

68

Tabel 4.6 Tabel Simpanan

Field Type Size Keterangan

ID_Simpanan Text 12 Primary key

Tanggal Date/Time

ID_Murid Text 4 Foreign key

Jumlah Number Long Integer

Kode_Petugas Text 5 Foreign key

Tabel 4.7 Tabel Pengambilan

Field Type Size Keterangan

ID_Pengambilan* Text 12 Primary key

Tanggal Date/Time

ID_Murid Text 4 Foreign key

Jumlah Number Long Integer

Kode_Petugas Text 5 Foreign key

4.2.2.3 Relasi Antar Tabel

Berikut adalah bentuk relasi yang digunakan dalam Sistem Informasi

Tabungan RA At-Taqwa Nongsa:

Gambar 4.8 Relasi Antar Tabel

69

4.3 Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap penerapan dari tahap perancangan.

Implementasi meliputi penyusunan database dan penyusunan program sehingga

sistem aplikasi dapat digunakan. Sehingga implementasi dari sistem ini sebagai

berikut:

a) Form Login

Form login dari sistem informasi tabungan di RA At-Taqwa adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.9 Halaman Login

70

b) Form Menu Utama

Form menu utama dari sistem informasi tabungan di RA At-Taqwa adalah

sebagai berikut:

Gambar 4.10 Halaman Utama

c) Form Input Data Murid

Form input data murid digunakan untuk memasukkan data murid yang

diperoleh dari formulir pendaftaran. Berikut tampilan form input data murid.

Gambar 4.11 Form Input Data Murid

71

d) Form Input Petugas

Form input petugas digunakan untuk memasukkan data petugas tabungan jika

diperlukan. Berikut tampilan form input petugas:

Gambar 4.12 Form Input Data Petugas

e) Form Setoran

Form setoran merupakan form untuk mengisi transaksi penyetoran tabungan.

Adapun form setoran ditunjukkan sebagai berikut:

Gambar 4.13 Form Setoran

72

f) Form Pengambilan

Form pengambilan merupakan form untuk mengisi transaksi pengambilan

tabungan. Adapun form pengambilan ditunjukkan sebagai berikut:

Gambar 4.14 Form Pengambilan

g) Form Rekap Laporan Murid

Form rekap laporan murid berisi tentang seluruh murid yang melakukan

transaksi tabungan. Berikut tampilan rekap laporan murid:

Gambar 4.15 Laporan Data Murid

73

4.3.1 Pengujian Black Box

Black box testing terfokuskan pada apakah unit program memenuhi

kebutuhan fungsional yang telah dijelaskan. Cara pengujiannya dilakukan dengan

cara menjalankan program yang telah dibuat, kemudian diamati apakah sudah

sesuai dengan apa yang diinginkan. Hasil blackbox testing yang telah dilakukan

dapat dilihat pada tabel 4.8.

74

Tabel 4.8 Tabel Pengujian Black Box

No Skenario Pengujian Test Case Hasil yang

Diharapkan

Hasil Pengujian Kesimpulan

1 Mengosongkan

username dan

password, lalu klik

tombol “Login”

Sistem akan menolak

akses login dan

menampilkan pesan

“login salah, periksa

kembali username dan

password”

Sesuai

2 Mengisikan

username dan

password, lalu klik

tombol “Login”

Sistem menerima

akses login dan masuk

ke menu utama

Sesuai harapan Sesuai

3 Input data murid

tidak lengkap (ada

kolom yang tidak

terisi), lalu klik

tombol “Save”

Sistem tidak akan

menyimpan data

murid jika ada kolom

yang tidak terisi dan

menampilkan pesan

“Data belum lengkap”

Sesuai

4 Input data murid

lengkap, lalu klik

tombol “Save”

Sistem akan

menyimpan data

murid dan

menampilkan pesan

“Data murid

tersimpan”

Sesuai

75

5 Edit data murid

dengan mengklik

data yang ingin di

edit, lalu klik tombol

“Save”

Sistem akan

mengubah data murid

dan menampilkan

pesan “Data murid

berhasil diubah”

Sesuai

6 Menambah data

siswa dengan

mengklik tombol

“New”

Sistem akan

mengosongkan

seluruh kolom untuk

memasukkan data

baru

Sesuai

7 Menghapus data

murid dengan

mengklik data yang

ingin di hapus, lalu

klik tombol “Delete”

Sistem akan

menghapus data murid

dan menampilkan

pesan “Yakin data

murid akan dihapus?”.

Ketika diklik tombol

yes, maka data murid

tersebut akan

terhapus. Begitu

sebaliknya.

Sesuai

8 Mencari data siswa

dengan mengetikkan

ID_murid atau nama

murid pada kolom

cari data, lalu klik

tombol “Cari Data”

Sistem akan

menampilkan data

yang dicari

Sesuai

76

9 Input data petugas

tidak lengkap (ada

kolom yang tidak

terisi), lalu klik

tombol “Save”

Sistem tidak akan

menyimpan data

petugas jika ada

kolom yang tidak

terisi dan

menampilkan pesan

“Data belum lengkap”

Sesuai

10 Input data petugas

lengkap, lalu klik

tombol “Save”

Sistem akan

menyimpan data

petugas

Sesuai

11 Menambah data

petugas dengan

mengklik tombol

“New”

Sistem akan

mengosongkan

seluruh kolom untuk

memasukkan data

baru

Sesuai

12 Menghapus data

petugas dengan

mengklik data yang

ingin di hapus, lalu

klik tombol “Delete”

Sistem akan

menghapus data

petugas dan

menampilkan pesan

“Yakin data petugas

akan dihapus?”.

Ketika diklik tombol

yes, maka data

petugas tersebut akan

terhapus. Begitu

sebaliknya.

Sesuai

77

13 Input data setoran

tidak lengkap (ada

kolom yang tidak

terisi), lalu klik

tombol “Save”

Sistem tidak akan

menyimpan data

setoran jika ada kolom

yang tidak terisi dan

menampilkan pesan

“Data belum lengkap”

Sesuai

14 Input data setoran

lengkap, lalu klik

tombol “Save”

Sistem akan

menyimpan data

setoran

Sesuai

15 Membatalkan data

setoran dengan

mengklik tombol

“Clear”

Sistem akan

mengosongkan

seluruh kolom untuk

memasukkan data

baru

Sesuai

16 Input data

pengambilan tidak

lengkap (ada kolom

yang tidak terisi),

lalu klik tombol

“Save”

Sistem tidak akan

menyimpan data

pengambilan jika ada

kolom yang tidak

terisi dan

menampilkan pesan

“Data belum lengkap”

Sesuai

78

17 Input data

pengambilan

lengkap, lalu klik

tombol “Save”

Sistem akan

menyimpan data

pengambilan

Sesuai

18 Membatalkan data

pengambilan dengan

mengklik tombol

“Clear”

Sistem akan

mengosongkan

seluruh kolom untuk

memasukkan data

baru

Sesuai

19 Mencetak laporan

data siswa dengan

klik tombol “Data

Murid”

Sistem akan

menampilkan laporan

data siswa

Sesuai

20 Mengganti password

petugas dengan

memasukkan

lengkap semua

kolom

Sistem akan

mengganti password

dan menampilkan

pesan”Yakin ingin

mengganti

password?”. Jika klik

yes, password akan

diganti, sebaliknya.

Sesuai

79

21 Back Up data

memasukkan file

sumber dan direktori

tujuan dan klik

tombol “Copy File”

Sistem akan mem-

back up data sesuai

yang diinginkan

Sesuai

22 Keluar aplikasi

dengan klik tombol

“Keluar” atau “X”

Sistem akan

menampilkan pesan

“Yakin ingin menutup

aplikasi tabungan?”.

Jika klik tombol yes,

maka akan keluar dari

aplikasi. Begitu

sebaliknya.

Sesuai harapan Sesuai

80

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berikut kesimpulan perihal rumusan masalah mengenai Perancangan Sistem

Informasi Tabungan Siswa di RA At – Taqwa Nongsa dengan menggunakan

VB.Net dan Ms.Access adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi tabungan siswa yang terkomputerisasi dapat membantu

sekolah dan siswa menyelesaikan masalah-masalah yang sering terjadi karena

pencatatan data murid, transaksi penyetoran dan pengambilan tabungan

dilakukan secara sistematis, sehingga data aman dan akurat dengan tidak

adanya data yang duplikasi serta tersedia menu pembuatan laporan sehingga

memudahkan pembuatan laporan dalam kurun waktu tertentu yang dapat

langsung dicetak.

2. Sistem yang dirancang berjalan secara efektif dan efisien. Proses pengolahan

data dan pencarian data menjadi lebih mudah. Dengan adanya sistem

informasi tabungan siswa ini, petugas tabungan dapat dengan cepat dan akurat

menyajikan laporan tabungan kepada kepala sekolah.

81

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah agar penelitian

berikutnya bisa mengembangkan sistem ini lebih baik lagi, sehingga kekurangan

yang ada bisa dilengkap atau diperbaiki. Saran yang dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangannya adalah sebagai berikut:

1. Sistem informasi tabungan ini dibangun dengan menggunakan software Visual

Studio 2013 dan bersifat stand alone. Diharapkan kepada penelitian

selanjutnya dapat dikembangkan dengan berbasis jaringan.

2. Sistem informasi tabungan siswa RA At-Taqwa Nongsa ini masih terbatas dan

sederhana, sehingga kedepannya diharapkan dapat dikembangkan secara lebih

lengkap.

3. Belum adanya grafik data setoran siswa untuk melihat rajin tidaknya siswa

menabung dalam periode tertentu.

82

DAFTAR PUSTAKA

Amin. Zaenal & Yudi Santoso. 2012. Pemodelan Sistem Informasi Persediaan

Barang pada PT. Nutech Pundi Arta. Jakarta. Universitas Budi Luhur.

Angtriswono, E. 2013. Sistem Informasi Perawatan Pada Praktik Gigi Ingnawati.

Jurnal Publikasi.

Hapsari, Septika & Indah Uly Wardati. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi

Pembayaran Dan Tabungan Siswa Pada Bank Mini Artha Mandiri Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Pringkuku Pacitan. Laporan Penelitian.

Universitas Surakarta.

Hartati, Sri. 2014. Rancang Bangun Sistem Informasi Tabungan Siswa SD Negeri

5 Oku. Penelitian Dosen. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Akmi Baturaja.

Heryanto, Imam. 2012. Membat Database dengan Microsoft Access Edisi Revisi.

Bandung : Informatika.

Jogiyanto, Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi III.

Yogyakarta : Andi.

Martono Aris, Padeli & Fitria Dina Murad. 2009. Pengembangan Sistem Database

Penempatan Tenaga Kerja Berbasis Web. Jurnal CCIT. 2(3). 307.

Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java.

Yogyakarta : Andi Offset.

Pressman, Roger S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi Edisi

7:Buku 1. Yogyakarta : Andi.

Purnama, Hendra, dkk. 2014. Perancangan Program Aplikasi Tabungan Siswa

Pada SDN Cipancar IV Dengan Menggunakan Pendekatan Metodologi

Rapid Application Development. Laporan Penelitian. Sekolah Tinggi

Teknologi Garut.

83

Putranti, Retno. 2013. Sistem Informasi Pembayaran SPP, Tabungan, dan Uang

Gedung pada SD IT Baitussalam Prambanan. Naskah Publikasi. Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom Yogyakarta.

Rusmawan, Uus. 2015. Koleksi Program VB.Net untuk Tugas Akhir dan Skripsi

[Edisi Revisi ]. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Sibero, Alexander F.K. 2010. Dasar-Dasar Visual Basic.Net. Yogyakarta :

MediaKom.

Sukamto, Rosa Ariani. 2009. Langkah-Langkah Pengujian Perangkat dan

Evaluasi Piranti Lunak.

Suryantara, I Gusti Ngurah. 2014. Merancang Aplikasi dengan VB.Net 2013.

Jakarta : Elex Media Komputindo.

Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar Informasi. Yogyakarta : Andi.

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Sutarman. 2012. Buku Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Wijaksono, Okky. 2011. Sistem Informasi Manajemen Rekening Tabungan Shar’e

pada Bank Muamalat Cabang Puri Indah Jakarta Barat. Laporan

Penelitian. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

C1

Lampiran C Hasil Dokumentasi

Buku Tabungan

C1

Buku Laporan