PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CALORIE BALANCES DI...

20
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CALORIE BALANCES DI PUKESMAS DEPOK II SLEMAN Naskah Publikasi Diajukan oleh Wahyu Cahyaningrum 09.12.4099 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Transcript of PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CALORIE BALANCES DI...

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CALORIE BALANCESDI PUKESMAS DEPOK II SLEMAN

Naskah Publikasi

Diajukan oleh

Wahyu Cahyaningrum

09.12.4099

Kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTERAMIKOM

YOGYAKARTA2012

DESIGNING INFORMATION SYSTEM CALORIE BALANCED

IN PUKESMAS DEPOK II

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI CALORIE BALANCES

DI PUKESMAS DEPOK II SLEMAN

Wahyu Cahyaningrum

Jurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Many people who do not know the content of nutrients contained in foods and

beverages that they konsumsi.Untuk facilitate community to meet nutritional needs, hence

made an application program that can help provide the nutrients contained in food and

beverage consumption.

This mimics the way the application program think a nutritionist in determining the

nutrient is needed to assist in menyeimbangka masyarakat.dibuat nutrients and calories the

body needs manusia.Program this application provides information about the nutritional value

including calories, carbohydrates, fats and protein.Pengembangan this application program

with Java programming and to its database using sqlserver.

Object Observation yag one I go is "The Nutrition Pukesmas Depok II" is addressed

in Jl. Lely III, Housing Condong Chess.

Keywords: Nutrition, Applications, Programs, Nutritionist

BAB I

PENDAHULUAN

tidak mau harus mengikuti perkembangannya. Dengan teknologi manusia dapat menjangkau

sesuatu dengan lebih mudah,makanan contohnya. Karena tuntutan waktu mereka

cenderung memilih makan cepat saji tanpa memperhatikan kandungan gizinya.

Makan merupakan kebutuhan yang harus di penuhi sehari-hari. Agar manfaat dari

makan itu sendiri terpenuhi maka manusia harus mengkonsumsi makanan-makanan yang

bergizi dan memenuhi kebutuhan nutrisi yang perlukan tubuh.

1. Bagaimana merancang database Sistem Informasi Calorie Balances Di

Pukesmas depok II sleman?

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Calorie Balances Di Pukesmas depok II

sleman?

masalah sebagai berikut :

1. Sistem informasi ini hanya akan menampilkan informasi yang berhubungan

dengan gizi dan solusi diet untuk pasien.

2. Sistem informasi ini hanya bisa diakses oleh admin dan petugas gizi pukesmas

Dalam pengmpulan data-data yang diperlukan dalam penyusunan proposal maka

penulis melakukan dengan 3 penelitian :

a) Metode Observasi

Yaitu metode untuk mendapatkan suatu data dengan cara melihat langsung

objek yang diteliti.

b) Metode Wawancara

1.2 Latar Belakang

Di era globalisasi teknologi berkembang begitu pesatnya sehingga manusia mau

Namun selama ini kebanyakan orang tidak memperhatikan kandungan gizi, jenis

makanan serta banyak makanan yang mereka konsumsi. padahal itu semua sangat

mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Bila semua itu tidak terpenuhi atau dikonsumsi

secara berlebih tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kekurangan gizi ataupun

obesitas.

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Batasan Masalah

Supaya penelitian dalam makalah ini lebih terarah, Maka perlu adanya pembatasan

depok.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Selain penelitian lapangan terhadap secara langsung, wawancara pun dilakukan

pada pihak-pihak yang secara langsung menangani masalah tersebut.

c) Metode Kepustakaan

Metode ini dilakukan guna mendukung data yang telah didapat, dengan refrensi

buku-buku dan situs- situs yang mengacu pada bidang yang berkaitan dengan

objek tersebut.

1. Untuk lebih mempermudah proses pendataan dan pembukuan.

2. Memperdalam dan mengaplikasi pemahaman di bidang aplikasi.

3. Tujuan dari penelitian sekaligus untuk mendapatkan gelar Sarjana

Komputer.

4. Memperoleh banyak ilmu yang telah didapatkanya dari penelitian

tersebut.

b) Bagi Pengguna

1. Dengan Sistem Informasi Sistem Informasi Calorie Balances ini dapat

memudahkan petugas dalam menentukan status gizi pasien.

2. Dengan Sistem Informasi Calorie Balances dapat memudahkan petugas

untuk memberikan solusi bagi pasien.

harus disusun secara sistemati, untuk penulis membagi bahasan penulisan skripsi ini

menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari Judul, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Metode

Pengumpulan Data, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II. LANDASAN DASAR TEORI

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Bab ini membahas tentang gambaran umum struktur organisasi, analisis kelayakan, analisis

kerja, analisis efisiensi, analisis biaya dan manfaat dalam perancangan aplikasi.

1.7 Manfaat Penelitian

a) Bagi Peneliti

1.6 Tujuan Penelitian Tujuan

Tujuan penelitian dalam membuat software ini antara lain :1.

Memudahkan petugas untuk menentukan status gizi pasien.2.

Sebagai sarana publikasi untuk solusi diet bagi pasien.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika bentuk penulisan skripsi ini yang dapat dikatakan teratur dan berpola

BAB IV. IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas tentang implementasi system yang terdiri dari : memproduksi system,

pengetesan system, pemeliharaan sisyem, penerapan perencanaan system, kegiatan

implementasi, pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak, serta tindak lanjut

implementasi.

BAB V. PENUTUP

Bab ini merupakan penutup dari penjelasan yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Dalam perancangan sistem terkomputerisasi diperlukan rancangan sistem yang

berisi garis besar seluruh masalah.sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan.

Menurut LUDWIG VON BARTALANFY Sistem merupakan seperangkat unsur yang

saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si

penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-

keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang1. Burch dan Strater,

menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan

Jonh Burch dan Gary Grudnitski menyatakan bahwa suatu informasi dikatakan

berkualitas apabila ditunjang oleh tiga hal yaitu:

1 Gordon B. Davis, Management Information System: Conceptual Foundation, Structure, andDevelopment, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll., 1974, hal 322 Bruch dan Strater, Information System: Theory and Practice, Hamilton PublishingCompany, Santa Barbara, California, 1974, Hal 23

BAB IIDASAR TEORI

2.1 Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi

2.1.1 Definisi Sistem

Menurut ANATOL RAPOROT Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan

perangkat hubungan satu sama lain.

secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu atau beberapa elemen yang saling

bekerja sama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Definisi Informasi

pengetahuan atau keterangan2:

2.1.2.1 Kualitas Informasi

a. Akurat (Accurate)

Informasi tersebut harus bebas dari kesalahan dan memiliki arti yang jelas

b. Tepat pada waktunya (Time Liness)

Informasi yang datanya pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi

tersebut merupakan landasan untuk menggambil keputusan. Dengan semakin

pentingnya informasi itu, maka diperlukan teknologi untuk mendapatkan, mengolah

dan mengirimkannya secepat mungkin kepada penerima.

c. Relevan (Relevance)

Informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi infomasi untuk

tiap-tiap orang berbeda-beda.

yaitu:

1. Manfaat : informasi bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibanding biaya

mendapatkannya.

2. Biaya : penilaian nilai informasi biasanya dihubungkan dengan effectiveness cost

Menurut Jogiyanto, HM komponen-komponen itu disebut dengan blok bangunan

yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk

metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang

dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan

dimanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara

tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

2.1.2.2 Nilai Informasi

Jogiyanto (2000: 11) mengemukakan bahwa nilai informasi ditentukan dari dua hal

(biaya efektif) dan benefit cost (biaya manfaat).

2.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Henry C. Lucas dalam Jogiyanto H.M (2001:35) bahwa suatu sistem

informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana

dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan

pengendalian dalam organisasi.

2.1.3.2 Komponen Sistem Informasi

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen

serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi, software dan hardware.

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainya, tersimpan di hardware dan digunakan software untuk

memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

mempertahankan berat badan , kalori yang dikonsumsi (dari makanan) harus diimbangi

dengan kalori yang digunakan (dalam fungsi normal tubuh, kegiatan sehari-hari, dan

olahraga).

memastikan bahwa pandangan yang dikonsultasikan mengarahkan kepada sebuah

pengambilan keputusan.

informasi atau solusi yang berkaitan dengan kandungan gizi dalam makanan, kegiatan akan

dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan konsultasi dari pasien

dan diteruskan dengan pemberian informasi disertai dengan solusi.

Flowchart merupakan representasi secara grafik dari satu algoritma atau prosedur

untuk menyelesaikan suatu masalah. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan

2.2 Calorie Balances

Calorie Balances adalah skala untuk tetap berada dalam keseimbangan dan

2.3 Konsultasi

Konsultasi adalah tentang aksi dan berorientasi kepada hasil. Konsultasi harus dapat

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Calorie Balances

Sistem Informasi Calorie Balances diartikan sebagai suatu tindakan pemberian

2.5 Konsep Pemodelan Sistem

2.5.1 Konsep Bagan Alir (Flowchart)

melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah3. Flowchart

ada dua macam, yaitu:

1. Flowchart Sistem

Yaitu diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang

digunakan dalam proses pengolahan data dan perhubungan antar peralatan tersebut.

Flowchart sistem digunakan untuk menggambarkan urutan langkah dalam memecahkan

masalah, tetapi hanya berisi prosedur dalam sistem yang dibentuk. Simbol yang

digunakan :

Gambar 2.1 Simbol flowchart

2. Flowchart Program

Yaitu bagan yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedure pemecahan

masalah. Simbol yang digunakan :

3 Utami, Ema & Sukrisno, 10 Langkah Belajar Logika dan Algoritma, menggunakan BahasaC dan C++ di GNU/Linux, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hal. 24.

melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah3. Flowchart

ada dua macam, yaitu:

1. Flowchart Sistem

Yaitu diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang

digunakan dalam proses pengolahan data dan perhubungan antar peralatan tersebut.

Flowchart sistem digunakan untuk menggambarkan urutan langkah dalam memecahkan

masalah, tetapi hanya berisi prosedur dalam sistem yang dibentuk. Simbol yang

digunakan :

Gambar 2.1 Simbol flowchart

2. Flowchart Program

Yaitu bagan yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedure pemecahan

masalah. Simbol yang digunakan :

3 Utami, Ema & Sukrisno, 10 Langkah Belajar Logika dan Algoritma, menggunakan BahasaC dan C++ di GNU/Linux, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hal. 24.

melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah3. Flowchart

ada dua macam, yaitu:

1. Flowchart Sistem

Yaitu diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang

digunakan dalam proses pengolahan data dan perhubungan antar peralatan tersebut.

Flowchart sistem digunakan untuk menggambarkan urutan langkah dalam memecahkan

masalah, tetapi hanya berisi prosedur dalam sistem yang dibentuk. Simbol yang

digunakan :

Gambar 2.1 Simbol flowchart

2. Flowchart Program

Yaitu bagan yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedure pemecahan

masalah. Simbol yang digunakan :

3 Utami, Ema & Sukrisno, 10 Langkah Belajar Logika dan Algoritma, menggunakan BahasaC dan C++ di GNU/Linux, (Yogyakarta: Andi Offset, 2005), hal. 24.

Gambar 2.2 Simbol dalam Flowchart Program

2.5.2 Konsep Diagram Alir Data (Data Flow Diagram/DFD)

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak

tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file4 .

Gambar 2.3 Simbol DFD

4 Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: AndiOffset,2007), hal 2.

Gambar 2.2 Simbol dalam Flowchart Program

2.5.2 Konsep Diagram Alir Data (Data Flow Diagram/DFD)

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak

tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file4 .

Gambar 2.3 Simbol DFD

4 Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: AndiOffset,2007), hal 2.

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak

tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file4 .

Gambar 2.3 Simbol DFD

4 Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: AndiOffset,2007), hal 2.

Gambar 2.2 Simbol dalam Flowchart Program

2.5.2 Konsep Diagram Alir Data (Data Flow Diagram/DFD)

Database atau disebut juga dengan basis data merupakan komponen utama dalam

pengolahan data, karena dari pengolahan data tersebut dapat diketahui bagaimana data

diperoleh, diorganisir, diolah, dipelihara, dikontrol. Sedangkan basis data itu sendiri adalah

kumpulan berkas yang mempunyai hubungan antara data yang satu dengan yang lainnya

sehingga terbentuk suatu bangunan data yang digunakan untuk menginformasikan suatu

permasalahan yang dibatasi ruang lingkupnya.

ER didasarkan pada persepsi terhadap dunia nyata yang terdiri dari sekumpulan

objek, disebut entitas dan hubungan antar objek tersebut, disebut relasi. Entitas adalah objek

di dunia yang bersifat unik. Setiap entitas memiliki atribut yang membedakannya dengan

Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas Relasi yang terjadi di antara

dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :

1. Satu ke Satu (One to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya.

5 Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: AndiOffset,2007), hal17.

2.6 Konsep Basis Data

2.6.1 Definisi Basis Data

Beberapa kegunaan database yaitu untuk mengatasi permasalahan pada

penyusunan data seperti : redudansi, inkonsistensi, kesulitan pengaksesan data, isolasi data

untuk standarisasi, masalah keamanan data, masalah integrasi, dan masalah kebebasan

data.

2.6.2 Teknik Perancangan Basis Data

2.6.2.1 ER (Entity Relationship)2.6.2.1.1 Konsep ER

entitas lainnya5. Contohnya entitas Pengunjung, mempunyai atribut no, nama, alamat, dan

tanggal lahir. Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal

dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi di antara entitas-entitas yang

terdapat pada himpunan entitas-himpunan entitas tersebut membentuk Himpunan Relasi

(Relationship Sets).

2.6.2.1.2 Kardinalitas (Derajat Relasi)

2. Satu ke Banyak (One to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, entitas pada

himpunan entitas B berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan

entitas A.

3. Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, entitas

pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak satu entitas pada himpunan

entitas B.

4. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya.

Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis

data relasional yang secara tidak langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan

menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang

normal6.

Dalam perspektif normalisasi sebuah database dikatakan baik jika setiap tabel yang

membentuk basis data sudah berada dalam keadaan normal. Syarat tabel normal:

1. Jika ada dekomposisi/penguraian tabel, maka dekomposisinya dijamin aman

(lossless-join decomposition).

2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data

(dependency preservation).

3. Tidak melanggar Boyce Code Normal Form (BCNF), jika tidak bisa minimal tidak

1. Bentuk tidak normal

6 Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: AndiOffset,2007), hal 40.

7 Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, (Yogyakarta: AndiOffset,2007), hal 41-43.

2.6.2.2 Normalisasi2.6.2.2.1 Konsep Normalisasi

melanggar normalisasi ketiga.

2.6.2.2.2 Bentuk Normalisasi7

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan

mengikuti format tertentu, dapat saja tidak lengkap dan terduplikasi. Data

dikumpulkan apa adanya sesuai keadaannya.

2. Bentuk normal tahap pertama (1st Normal Form)

Bentuk Normal Tahap Pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak

memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute) atau lebih dari satu

atribut dengan domain nilai yang sama. Sebuah tabel disebut 1NF jika :

1. Tidak ada baris yang duplikat dalam tabel tersebut

2. Masing-masing cell bernilai tunggal

3. Bentuk normal tahap kedua (2nd Normal Form)

Bentuk Normal Kedua (2NF) terpenuhi jika pada sebuah tabel semua atribut

yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional

pada primary key secara utuh.

4. Bentuk normal tahap ketiga (3rd Normal Form)

Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), jika untuk

setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X -> A, dimana A mewakili

semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidak ada di dalam X, maka :

1. X haruslah super key pada tabel tersebut

2. Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut

3. Bentuk normal tahap keempat dan kelima

Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk normal ketiga sudah memadai

untuk menghasilkan tabel berkualitas baik.

5. Boyce Code Normal Form (BCNF)

1. Memenuhi 1st NF

2. Relasi harus bergantung fungsi pada atribut superkey

adalah bahasa generasi level ke-4 yang awalnya dikembangkan oleh IBM di San Jose

Research Laboratory. SQL adalah bahasa yang bersifat request oriented dan bersifat non

procedural sehingga lebih mudah ntuk dipelajari karena sintaksis yang digunakan hampir

menyerupai bahasa yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Selain itu, SQL juga

bersifat non case sensitif. SQL terdiri dari beberapa bagian, yaitu8 :

8 Arief, M. Rudyanto, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL denganMicrosoft SQL Server 2000, (Yogyakarta: Andi Offset,2005), hal. 23.

2.6.2.3 Bahasa Basis Data

Bahasa basis data disebut juga dengan SQL (Structured Query Language). SQL

1. DDL (Data Definition Language)

Yaitu bahasa yang memiliki kemampuan untuk mendefinisikan data yang

berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek seperti table, indeks,

bahkan basis datanya sendiri. Misalnya CREATE, DROP, ALTER.

2. DML (Data Manipulation Language)

Yaitu bahasa yang berhubungan dengan proses manipulasi data pada tabel, record.

Misalnya INSERT, UPDATE, SELECT, DELETE.

Sistem operasi merupakan penghubung antara penggunaan mesin dengan

perangkat keras yang dimiliki mesin tersebut. Sistem operasi merupakan program komputer

yang berisi perintah-perintah (command) dan bertugas menjembatani manusia dengan

komputer, sehingga komputer dapat bekerja sesuai keinginan9. Contoh sistem operasi saat

ini seperti Windows 7, Mac, Linux, dan lain sebagainya.

merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri

sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan

penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl10

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa

Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan

NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasiskan Java

dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi Java untuk

pengembangan aplikasi Desktop yang dapat bejalan di berbagai macam platforms seperti

Windows, Linux, Mac OS X and Solaris12.

9 Abas Ali Pangera, M.Kom/Dony Ariyus, Sistem Operasi, (Yogyakarta:Andi Offset, 2005),hal.110 http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP11 http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL12 http://id.wikipedia.org/wiki/Netbeans

2.7 Perangkat Lunak (Software) yang Digunakan

2.7.1 Sistem Operasi

2.7.2 Xampp

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi,

.

2.7.3 Mysql

sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. 11.

2.7.4 NetBeans

2.8 Bahasa Pemrograman

2.8.1 Java

Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek murni yang dibuat berdasarkan

kemampuan-kemampuan terbaik bahasa pemrograman objek sebelumnya (C++,

Ada,Simula). Java diciptakan oleh James Gosling, developer dari Sun Microsystems pada

ANALISIS DATA PERANCANGAN SISTEM

Sebagai alat ukur dalam menentukan sistem yang dibuat layak atau tidak , maka

disusun analisis PIECES (Performances, Information, Economy,Control, Services) yang

dapat digunakan sebagai alat ukur.

1. Kinerja (Performance)

Masalah kinerja pada Bagian Gizi Pukesmas Depok II Sleman Yogyakarta bisa

dikatakan belum stabil. Pada waktu tertentu sering terjadi hasil kerja yang kurang

optimal dikarenakan pelayan yang memakan waktu lama dan beberapa faktor

lainnya. Hal ini dapat menyebabkan kinerja petugas yang terganggu. Karena proses

pendataan yang kurang terkontrol dengan baik maka kinerja petugas masih kurang

efektif dan kurang efisien.

2. Analisis Informasi (Information)

Melihat dokumen dan proses pengendalian kerja yang ada, kemungkinan

meningkatnya resiko hasil data yang kurang relevan , data tidak akurat, tidak tepat

waktu, dan sulit untuk mendapatkan laporan.

3. Analisis Ekonomi (Economy)

Masalah ekonomi berkaitan dengan masalah biaya, salah satu kendala yang adalah

pemborosan waktu dan alat sehingga memungkinkan adanya pembengkakkan biaya

operasional. Sebagai contoh adalah dalam penggunaan kertas dan alat tulis yang

berlebih yang di sebabkan oleh banyaknya pasien, kesalahan dalam proses yang

13 http://id.wikipedia.org/wiki/Java

tahun 199113.

BAB III

3.1 Analisis

Analisis merupakan istilah yang secara kolektif mendeskripsikan fase-fase awal

pengembangan sistem.

3.1.1 Analisis Sistem

Merupakan tahapan pada pengembangan sistem. Tahapan ini merupakan tahap

yang sangat penting.

3.1.2 Analisis PIECES

cukup besar. Dengan adanya sistem baru yang diusulkan diharapkan dapat

meningkatkan efiktifitas dan efisiensi biaya di masa yang akan datang.

4. Analisis Kendali (Control)

Kontrol terhadap berkas pasien masih kurang karena belum adanya kontrol secara

periodik selain itu adanya resiko potensi human error.diharapkan dengan adanya

sistem dapat membantu dalam melakukan pengambilan keputusan dengan cepat

dan tepat.

5. Ananlisis Efisiensi (Efficiency)

Hal ini berhubungan dengan bagaimana meminimalkan pemborosan sumber daya.

Apabila ditinjau dari beberapa aspek analisis di atas makan bisa dikatan sistem

yang saat ini ada di Pukesmas Depok II Sleman belum efisiensi.

6. Analisis Pelayanan (Services)

Bagian Gizi Pukesmas Depok II Sleman merupakan tempat pelayanan seputar gizi.

Dimulai dari konsultasi gizi anak, konsultasi gizi ibu hamil sampai konsultasi gizi

Pasien dengan penyakit tertentu. Pelayan disini bisa dikatakan cukup baik hanya

saja untuk proses pendataan masih menggunakan pendataan manual.

informasi dan pelaksanaannya efektif dan efisien. Maka disini dibutuhkan suatu sistem yang

menerapkan teknologi database yang dapat digunakan sebagai media informasi di bagian

Gizi Pukesmas Depok II.

Adapun untuk membangun/membuat sistem Calorie Balances dibutuhkan modul-modul dan

komponen-komponen sebagai berikut :

1. Kebutuhan Pengguna (User)

Pengguna dari sistem Calorie Balances adalah Petugas Gizi Pukesmas Depok II

Sleman Yogyakarta. Yang mana petugas sebagai pengolah sistem Calorie Balances

dan pencatat data pasien.

a. Kebutuhan Fungsional

1. Sistem dapat melakukan enteri data pasien.

2. Sistem dapat menampilakan tanggal kunjungan,nama,alamat,gender,tanggal

lahir,umur, berat badan, tinggi badan, aktivitas, keterangan ,lila(lingkar lengan

atas) khusus untuk ibu hamil.

3. Sistem dapat melakukan perhitungan berat badan ideal, indeks masa tubuh

(imt) , ,kebutuhan kalori,energy, lemak, protein dan karbohidrat

3.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Untuk melakukan konsultasi pada bagian Gizi Pukesmas Depok II Sleman agar

4. Sistem dapat menampilakan status gizi pasien.

5. Sistem dapat menampilkan solusi untuk pasien.

6. Sistem dapat melakukan transaksi konsultasi dan pemberian solusi (sirkulasi)

7. Sistem dapat melakukan laporan pasien, solusi dan sirkulasi secara otomatis.

Secara umum teknologi yang dibuat untuk membangun sistem sudah ada di

pasaran, sehingga memungkinkan untuk pembuatan sistem.teknologi yang di

gunakan komputer, printer

2.Kelayakan Operasional

Petugas pukesmas belum bias menggunakan atau mengoperasikan aplikasi

calorie balances ini sehingga perlu dilakukan pelatihan terlebih dahulu.

3.Kelayakan Hukum

Aplikasi calorie balances ini tidak melanggar undang-undang yang berlaku di

Indonesia

4.Kelayakan Ekonomi

Kelayakan ekonomi disini menggunakan analisis biaya dan manfaat.

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi

untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk

memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

DFD Level Konteks

Gambar 3.2 DFD Level Konteks

Data Log in,

informas konsultasi dansolusi,

Sistem InformasiCalorie Balances Admin/Ahli Gizi

Data Pasien

3.1.4 Kelayakan Sistem

1.Kelayakan Teknis

3.2 Perancangan Sistem3.2.1 Perancangan Model Sistem

Secara umum tujuan dari perancangan sistem adalah untuk disampaikan kepada

user. Rancangan model merupakan suatu gambaran yang menjelaskan suatu bentuk atau

model

3.2.2 DFD Aplikasi Calorie Balances

Antarmuka merupkan sarana yang menghubungkan antara sistem calorie balances

dan penggguna.Rancangan antar muka dalam sistem Calorie Balances terdiri dari form

menu utama, form admin, form pasien, form konsultasi, laporan admin, laporan konsulasi

pasien, form about dan tampilan solusi untuk pasien.

a. White Box Testing

White Box Testing merupakan cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk

meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah terdapat kesalahan

atau tidak.Menguji semua keputusan logical, seluruh Loop yang sesuai dengan

batasannya dan Menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.

b. Black Box Testing

Cara pengujian dengan melihat apakah input atau output sesuai dengan yang di

harapkan atau tidak. Pengujian ini berfokus pada kebutuhan fungsional pada perangkat

lunak. Modul yang diujikan pada aplikasi calorie balances ini adalah pada modul

pencarian. Pengujian modul ini berhasil menampilkan output sesuai dengan yang

dijalankan atau yang diinputkan.

3.3 Peracangan Basis Data

3.3.1 NormalisasiNormalisasi adalah proses pengelompokan elemen data menjadi tabel yang

menunjukkan entity sekaligus relasinya. Dalam sistem ini normalisasi terdiri dari 4 tahap yaitu

tahap bentuk tidak normal, normal pertama, normal kedua dan normal ketiga.

3.3.2 Perancangan Interface (Antarmuka)

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi

4.1.1 Uji Coba Sistem Dan Program

4.1.2 Manual Program

Pembuatan manual program dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana cara

menjalankan dan mengoperasikan sistem calorie balances yang diusulkan sekaligus

sabagai penuntun bagi pengguna yang mengoperasikan program.

4.1.3 Manual Instalasi

Instalasi software dan konfigurasi yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi

calorie balance. Software yang di butuhkan xampp dan jdk. Konfigurasi yang dilakukan

pembuatan database calorie balances.

BAB V

PENUTUP

perancangan,uji coba dan implementasi.

Berdasarkan tahapan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem yang

dibuat sudah mampu menangani kebutuhan seperti yang tercantum di rumusan masalah,

yaitu bagaimana membuat sistem yang mampu memberikan informasi keseimbagan gizi

secara mudah dan akurat.

A. Kelebihan dari Sistem informasi calorie balanced di pukesmas Depok II Sleman

antara lain :

1. Perhitungan berat badan ideal pasien, kebutuhan kalori, energi, protein, lemak

dan karbohidrat dapat dilakukan secara mudah dan cepat.

2. Pasien dapat mengetahui status gizinya.

3. Mempermudah petugas dalam menentukan solusi diet untuk pasien.

4. Mendapatkan informasi laporan untuk konsultasi pasien.

5. Menghemat waktu dan tenaga dari petugas.

B. Kekurangan dari Sistem informasi calorie balances di pukesmas Depok II Sleman

antara lain :

1. Solusi Diet bersifat Statis dikarenakan beberapa pertimbangan dari pihak

Pukesmas Depok II Sleman.

5.1 Kesimpulan

Dalam tahapan penelitian terdiri dari identifikasi masalah, analisis sistem,

5.2 Saran

Cara pandang dan konsep alur dari setiap individu berbeda sehingga kesempurnaan

suatu sistem pun berbeda-beda tergantung dari sudut pandang setiap individu. Saran

bagi peneliti atau pengembang selanjutnya adalah menambah fungsionalitas pada

sistem, seperti menambahkan fungsi untuk diet pasien berdasarkan penyakit yang

diderita pada aplikasi ini.

Abas Ali Pangera, M.Kom/Dony Ariyus, Sistem Operasi, Yogyakarta : Andi Offset, 2005.

Arief, M. Rudyanto, Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft

SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi Offset,2005.

Bruch dan Strater, Information System: Theory and Practice, Hamilton Publishing Company,

Santa Barbara, California, 1974.

Gordon, B. Davis, Management Information System: Conceptual Foundation, Structure, and

Development, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll., 1974.

http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP

http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL

Kusrini, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset,2007.

Sunita,Dr Almatsier, Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Utami, Ema & Sukrisno, 10 Langkah Belajar Logika dan Algoritma, menggunakan Bahasa C

dan C++ di GNU/Linux. Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

DAFTAR PUSTAKA