Makalah Sistem Informasi Manajemen - Perancangan sistem informasi pendidikan
Perancangan Sistem Informasi
-
Upload
iwan-lamkaruna -
Category
Documents
-
view
60 -
download
0
Transcript of Perancangan Sistem Informasi
Pengertian Perancangan SIstem
• Verzello / John Reuter III • Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk “.
• John Burch & Gary Grudnitski• Desain sistem dapat didefinisikan sebagai
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Pengertian Perancangan SIstem :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan sistem
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi
TUJUAN PERANCANGAN SISTEM
Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai
2 tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai
sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan
rancang bangun yang lengkap kepada
pemrogram komputer (Programmer) dan user
yang terlibat
Perancangan Sistem
Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2
bagian, yaitu :
• Perancangan sistem secara umum / perancangan
konseptual, perancangan logikal / perancangan
secara makro.
• Perancangan sistem terinci / perancangan sistem
secara phisik.
PERANCANGAN PROSES SISTEM
Tujuan dari Perancangan Proses Sistem adalah :
• Untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga
menghasilkan informasi yang benar
• Untuk mengawasi proses dari sistem
Perancangan Proses Sistem ini bisa digambarkan dengan :
• Sistem Flowchart . Normalisasi
• DFD . Relasi Tabel
• ERD . Tabel
Proses
• Real Time / Online
• Batch / Offline
Global-Based Systems(Sistem Berbasis Global)
1. Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum. Beberapa tipe perubahan yang umum adalah :
2. Output yang lama : dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik berwarna 2 atau 3 dimensi
3. Proses baru dibuat
4. Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas
Lanjutan
4. Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query
5. Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS (Uninterruptible Power Systems), DRP (Disaster Recovery Plans), peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri
6. Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi (komputer dan peralatannya) yang mendukung
Group-Based Systems(Sistem Berbasis Kelompok)
• Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki
kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan
dan membuat keputusan yang tepat.
• Perancang sistem yang bekerja pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem
group-based. Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem tertentu,
seperti database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan untuk platform
teknologi, khusus untuk group local (LAN).
Local-Based Systems (Sistem Berbasis Lokal)
• Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya.
• Profesional sistem umumnya dipakai untuk bekerja sama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang berbeda, memilih satu dan mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan pendukungnya.
EMPAT KUNCI ELEMEN DARI RAPID APPLICATION DEVELOPMENT
(RAD) UNTUK MENDESAIN SISTEM
• RAD dipopulerkan oleh James Martin.
• Sinergismenya adalah bahwa RAD
menggabungkan elemen-elemen yang
bekerja sama, sehingga dampak
keseluruhannya lebih besar dibandingkan
dengan jumlah dampak per individu / masing-
masing.
Adapun 4 kunci elemen RAD adalah :
1. Joint Application Development (JAD)
2. Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams
3. Computer-Aided System and Software Engineering (CASE) tools
4. Prototyping
Joint Apllication Development (JAD)
• Efektif untuk digunakan di sistem global-
based.
• JAD dapat juga dipakai di sistem group-
based maupun local-based.
• Kunci utamanya adalah joint; user dan
professional sistem bekerja sama untuk
menganalisis dan mendesain sistem.
Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams
• Terdiri dari 3 atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan motivasi.
• Tim proyek yang kecil lebih produktif dibandingkan dengan tim proyek untuk sistem yang lebih besar.
CASE Tools
• Digunakan oleh tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari membangun
sistem.
• Menambah disiplin
• Mengurangi kesalahan dan kekosongan desain
• Mengurangi kerja sistem yang berulang
Prototyping
• Bekerja dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka dapatkan dan meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat desain layar, model-model yang bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk memodifikasinya saat berinteraksi dengan user.
• Dengan RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian dari desain sistem akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80% permintaan user dapat dipenuhi dengan 20% desain sistem. Tim SWAT bekerja di akhir dari sistem. Pengalaman user membantu tim SWAT dalam mendefinisikan perubahan-perubahan yang tidak terbayangkan.
Lanjutan
• Macam dari aturan 80:20 ini untuk
membangun sistem adalah teknik kotak
waktu DuPont (time box technique) dimana
proyek sistem harus diselesaikan tidak lebih
dari 90 hari. Pendekatan ini lebih ke teknik
manajemen proyek. Jika melebihi 90 hari
berarti kehilangan kesempatan bisnis dan
akan melebihi estimasi waktu dan uang.
TAHAPAN PERANCANGAN SISTEM
PERANCANGAN OUTPUT• Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak
dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya.
• Tipe output dapat dibedakan :– Eksternal
Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakaiContoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll.
– InternalTujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi
pemakaiContoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.
Yang harus diperhatikan dalam perancangan output :
1. Tipe output (Eksternal, Internal)
2. Isi output (keterangan atau informasi)
3. Format output (berupa
keterangan/narrative, tabel atau grafik)
4. Frekuensi (banyaknya pencetakan dalam
periode tertentu)
Langkah-langkah Perancangan Output Secara Umum :
1. Menentukan kebutuhan Output dari sistem
yang baru
2. Output yang akan dirancang dapat
ditentukan dari DFD sistem baru yang telah
dibuat.
3. Menentukan parameter dari Output (lihat
yang harus diperhatikan dalam
perancangan Output)
PERANCANGAN INPUT
Tujuan dari Perancangan Input adalah :
1. Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data
2. Untuk mencapai keakuratan yang tinggi
3. Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai
Lanjutan
• Proses Input dapat melibatkan dua atau
tiga tahapan utama, yaitu :
1. Data capture / Penangkapan data
2. Data preparation / Penyiapan data
3. Data entry / Pemasukan data
Lanjutan
• Input yang menggunakan alat input tidak
langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu
data capture, data preparation dan data
entry.
• Sedangkan input yang menggunakan alat
input langsung terdiri dari 2 tahapan utama,
yaitu data capture dan data entry.
Lanjutan
Tipe Input • Eksternal
Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasiContoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
• InternalPada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem
Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll
Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah :
• Tipe input
• Fleksibel format
• Kecepatan
• Akurat
• Metode verifikasi
• Mudah dikoreksi
• Keamanan
• Mudah digunakan
• Kompatibel dengan sistem yang lain
• Biaya yang ekonomis
Langkah-langkah Perancangan Input Secara Umum :
1. Menentukan kebutuhan Input dari sistem
yang baru
2. Input yang akan dirancang dapat ditentukan
dari DFD sistem baru yang telah dibuat
3. Menentukan parameter dari Input
Penerapan Database
• Penerapan database dalam sistem informasi
disebut dengan database system. Sistem
basis data (database system) ini adalah
suatu sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data / tabel
yang saling berhubungan satu dengan
lainnya
Tipe dari File
File Master
Berisi data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu.
Terdapat 2 tipe file master :
a. File Referensi
Data yang tetap, dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan waktu yang lama
b. File Dinamik
Data yang ada dalam file berubah tergantung transaksi
Terdapat 2 tipe file master :
a. File Referensi
Data yang tetap, dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan waktu yang lama
b. File Dinamik
Data yang ada dalam file berubah tergantung transaksi
File Input / Transaksi
Berisi data masukan yang berupa data transaksi
dimana data-data tersebut akan diolah oleh komputer
File Laporan
Berisi informasi yang akan ditampilkan
File Sejarah / Arsip
Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi,
tetapi disimpan untuk keperluan masa datang
Perancangan Basis Data
Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan
data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem.
Perancangan sistem terjadi pada dua tingkat , yaitu :
• Pada tingkat pertama, perencanaan sistem, analisis dan rancangan umum dilaksanakan untuk menetapkan kebutuhan pemakai. Tingkat perancangan database ini melibatkan tahap front-end, bebas dari perancangan database tertentu atau bebas dari Database Management System (DBMS).
• Pada tingkat kedua, rancangan umum, seperti diagram entitas relasi tingkat tinggi, ditransformasikan (atau didekomposisikan) ke dalam perancangan database secara terperinci untuk sebuah DBMS tertentu yang akan digunakan untuk mengimplementasikan sistem secara total.
TIGA MODEL BASIS DATA
Tiga model database yang cukup dikenal adalah :
• Model Hirarki
• Model Jaringan
• Model Relasional
• Pada masa lalu banyak penjual (vendors) menawarkan Database Management Systems (DBMS) yang berdasarkan pada Model Hirarki dan Model Jaringan.
• Saat ini Model Relasional adalah dominan. Karena itu hampir semua penjual perangkat lunak database menawarkan produk perangkat lunak Relational Database Management Systems (RDBMS).
Model Data
• Model data konsepsual: dapat berupa entitas, atribut dan relasional.
• Entitas : gambaran dari object / konsep database, misal. Pegawai, project, mahasiswa, dosen. Dan memiliki atribut.
• Atribut : informasi yang melekat pada entitas, seperti entitas mahasiswa memiliki atribut: nama, NRP, alamat, telp, dll.
• Relasi : hubungan antar dua hingga tiga entitas yang saling ber-relasi. Misal. Dosen mengajar Mahasiswa.
Arsitektur Sistem Database : (gambaran abstraksi data)
Arsitektur Sistem Database & Kebebasan Data
or Physical Shema
Keterangan :
1. Level Internal, memiliki skema internal, menggambarkan struktur penyimpanan secara fisik database. Skema internal menggunakan model data fisikal dan menggambarkan detail lengkap data storagedan access path database.
2. Level Konsepsual, memiliki skema konsepsual, menggambarkan struktur keseluruhan database bagi user. Level konsepsual menyembunyikan detail dari struktur penyimpanan fisik dalam mendeskripsikan entitas, tipe data, relasi, constraint dan operasi user.
Biasanya representasi model data digunakan dalam menggambarkan skema konsepsual ketika sistem database dibuat.
3. Level External / View, mencakup sejumlah skema eksternal / user views. Level ini menggambarkan pengaksesan database pada group user tertentu dan menyembunyikan sebagian data dalam database dari group user tertentu pula.
APAKAH DATABASE RELASIONAL ITU ?
• Model relasional berdasarkan teori himpunan matematik. Struktur didefinisikan dengan Tabel. Dalam istilah matematika, tabel disebut sebagai Relasi. Profesional sistem sering menggunakan istilah “tabel” dan “relasi” secara bergantian.
• Tiap tabel dalam model relasional dikomposisikan dari baris dan kolom. Kolom disebut Atribut. Nilai untuk sebuah atribut harus dipilih dari sekelompok nilai yang dinamakan Domain. Karena banyak kolom dalam tabel yang sama dapat diidentifikasikan atas domain yang sama, maka nama atribut didefinisikan untuk tiap kolom. Tiap nama atribut dalam sebuah relasi harus unik. Urutan kiri ke kanan dari kolom tidak penting. Urutan dari baris juga tidak penting. Perpotongan dari suatu baris dan kolom berisi sebuah nilai tunggal.
Sifat-sifat Tabel :
• Duplikasi baris tidak diperbolehkan. Untuk melaksanakan sifat ini, harus terdapat paling sedikit satu atribut atau kombinasi beberapa atribut yang mengidentifikasi secara unik tiap baris dari tabel. Atribut atau kombinasi beberapa atribut yang melaksanakan tugas ini disebut Kunci Primer (Primary Key). Contoh : Nomor_Mahasiswa, adalah kunci primer yang mengidentifikasi tiap mahasiswa secara unik.
• Database relasional adalah nilai Primary Key tidak boleh mempunyai duplikat atau NIL (NULL, yaitu nilai tidak diketahui).
• Keterhubungan (relationship) antara dua tabel. Jika Tabel R2 mempunyai sebuah Kunci Asing (Foreign Key) yang cocok dengan kunci primer dari Tabel R1, maka untuk setiap nilai Foreign Key harus terdapat sebuah nilai kecocokan dari Primery Key, atau nilai Foreign Key harus nil.
Kasus SI Rawat Inap
b ia y a _ p e la y a n a n
k d _ p e la y a n a n *
n m _ p e la y a n a nb ia y a
k e t
R in c ia n _ b ia y a
k o d e *
k d _ p e la y a n a n * *
la y a n a n
b ia y a p a s ie n _ k e lu a r
k o d e *
n o _ re g is te r * *tg l_ k e lu a r
la m a _ in a pto t_ b ia y a
p a s ie n _ m a s u k
n o _ re g is te r *
n a m atg l_ la h ir
u m u rs e x
s ta tu sa la m a t
k o tan o _ te lp
p e k e r ja a nn a m a _ o r tu
p e n ja m intg l_ m a s u k
d ia g n o s ak e t
tm p _ k e lu a r
k d _ p e la y a n a nn m _ p e la y a n a n
b ia y a
P a s s
u s e rn a m e
p a s s w o rd
1
~~
1
~
1
Arsitektur Centralized & Client/Server DBMS
Arsitektur Centralized DBMS
� Arsitektur database terpusat (centralized database) terdiri atas sebuah server database yang terhubung dengan beberapa komputer client.
Arsitektur Centralized & Client/Server DBMS
Dasar Arsitektur Client/Server
� Secara umum, arsitektur client/server dibangun untuk memenuhi lingkungan komputing, dimana sejumlah PC, workstation, file server, printer, database server dan web server, serta perlengkapan lain terhubung via network.
� Pada dasarnya arsitektur aplikasi database terdiri atas:� Arsitektur client/server two-tier � Arsitektur client/server three-tier
� Logical two-tier client/server architecture:
Arsitektur Centralized & Client/Server DBMS
Dasar Arsitektur Client/Server
� Physical two-tier client/server architecture:
Arsitektur Centralized & Client/Server DBMS
Dasar Arsitektur Client/Server
� Physical three-tier client/server architecture:
QUIS
Buat relasi antar tabel, terdiri dari :
1. Minimal 4 tabel, masing-masing tabel terdiri dari
4 record
2. Setiap tabel terdapat key untuk
menguhubungkan ke tabel lainnya
SI Apotek
Kd_Pabrik
Nama
Alamat
Kota
Tlp
Pabrik Obat
Kd_Obat
Bentuk
Nama_Obat
Kd_Jual
Tgl_Jual
Total_Harga
Jual
Suplier
Kd_Sup
Nama
No_Faktur
Tgl_Beli
Kd_Sup
Beli
Satuan
Satuan
Stok
Harga
Min
Kd_Pabrik
Dimonitor
Alamat
KotaTlp
Detail Jual
Kd_DJual
Kd_Jual
Kd_Obat
No_Batch
Harga
Jumlah
No_Batch
Kd_Obat
Tgl_Ed
Batch
Jumlah
Total_Harga
Retur
Kd_Retur
No_Faktur
No_Batch
Tgl_Retur
Jumlah
Keterangan
User
Id_User
Nama_User
Password
Jabatan
Security
Keterangan
Detail Beli
Kd_DBeli
No_Faktur
Kd_Obat
No_Batch
Harga
Jumlah
Fax
Keterangan Keterangan
Fax
Kd_Obat
Dokter
Alamat
Pasien