Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

9
AUDIT Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan) Disusun Oleh: Tri Wahyudi Melisa Putri 18 DESEMBER, 2014 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Tahun Ajaran 2014-2015

description

Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan) mengenai pencadangan Piutang dan kerugian piutang.

Transcript of Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

Page 1: Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

AUDIT

Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

Disusun Oleh:

Tri Wahyudi

18 DESEMBER, 2014

Tahun Ajaran 2014-2015

Page 2: Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

1

1. Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian – Transaksi

Pencadangan Kerugian Piutang.

A. Fungsi terkait.

1) Fungsi pencatat piutang, organisasi yang memegang fungsi ini adalah bagian piutang

yang bertanggung jawab terhadap pembuatan daftar piutang yang dipakai sebagai

dasar untuk menghitung atau mengestimasi jumlah piutang yang diperkirakan tidak

dapat ditagih.

2) Fungsi akuntansi biaya, organisasi yang terkait fungsi ini adalah bagian akuntansi

biaya yang bertanggung jawab untuk mencatat biaya kerugian yang ditimbulkan dari

piutang dalam periode akuntansi tertentu.

3) Fungsi akuntansi umum, fungsi ini bertanggung jawab mencatat transaksi kerugian

piutang dalam jurnal umum.

B. Dokumen yang di butuhkan.

1) Bukti memorial.

2) Daftar umur piutang.

3) Catatan Akuntansi.

a) Jurnal umum, untuk mencatat kerugian piutang dalam periode akuntansi tertentu

berdasarkan pada dokumen bukti memorial.

Contoh jurnal :

Biaya Kerugian Piutang xxx

Cadangan Kerugian Piutang Usaha xxx

b) Buku besar, bagan alir Sistem Informasi Akuntansi transaksi pencaangan kerugian

piutang (biaya kerugian piutang dan cadangan kerugian piutang).

C. Salah saji potensial.

Salah saji potensial adalah Aktivitas pengendalian yang diperlukan dan prosedur audit untuk

pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor terhadap transaksi.

1) Pembebanan kerugian piutang yang tidak diotorisasi.

2) Transaksi pembebanan kerugian piutang fiktif dicatat.

3) Bukti memorial tidak dicatat kea kun biaya dan cadangan kerugian piutang.

4) Bukti memorial dicatat dalam akun yang salah.

Page 3: Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

2

D. Aktivitas pengendalian yang diperlukan jika salah saji tersebut terjadi.

1) Bukti memorial yang digunakan untuk setiap pencadangan kerugian piutang harus

diotorisasi.

Bukti memorial yang diotorisasi oleh manager yang berwenang merupakan bentuk

pertanggungjawaban bahwa ada perintah akurat untuk pencatatan biaya kerugian piutang

dan cadangan kerugian piutang. Dengan demikian akan menjamin terpenuhinya asersi

keterjadian.

2) Harus terdapat dokumen pendukung dalam pencatatan.

Aktivitas ini akan memberikan jaminan bahwa telah dicapainya asersi keterjadiian, hak

dan kewajiban dan penilaian atau lokasi.

3) Pengecekan secara independen posting kedalam catatan akuntansi.

Aktivitas pengendalian harus secara periodik mengadakan rekonsiliasi antara buku

pembantu biaya dengan akun biaya dalam buku besar.

4) Pertanggung jawaban semua bukti memorial secara periodik.

Fungsi akuntansi betanggung jawab terhadap pemakain bukti memorial secara periodik.

Pengendalian ini akan memberikan kepastian atau jaminan terhadap kelengkapan

informasi transaksi pencadangan kerugian piutang yang dicatat selama periode akuntansi

tertentu.

5) Panduan akun dan review pemberian kode.

Buku panduan kode akun akan menjamin bahwa keakuratan posting tidak dipertanyakan

lagi sehingga asersi kelengkapan,serta penyajian dan pengungkapan menjadi andal.

E. Penyusunan Program Audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi

pencadangan kerugian piutang.

1) Melakukan observasi atau pengamatan terhadap prosedur dalam persetujuan

pembebanan kerugian piutang.

2) Memeriksa jurnal umum serta dokumen pendukung.

3) Memeriksa formulir bernomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaian

formulir tersebut.

Page 4: Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

3

4) Memeriksa bukti memorial yang telah di acc kemudian mengusut dokumen serta

catatan akuntansi yang digunakan.

5) Memeriksa adanya pengecekan independen terhadap posting kebuku pembantu dan

jurnal.

2. Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian – Transaksi

Penghapusan Piutang.

A. Fungsi terkait

1) Fungsi pemberi otorisasi kredit.

Dalam fungsi ini organisasi yang terkait adalah bagian kredit. Bagian kredit bertanggung

jawab untuk membuat bukti memorial atas dasar SK manager yang berwenang untuk

penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih.

2) Fungsi pencatat piutang.

Dalam fungsi ini organisasi yang terkait adalah bagian piutang. Bagian ini bertanggung

jawab terhadap pencatatan berkurangnya piutang karena transaksi penghapusan piutang

yang tidak tertagih.

3) Fungsi akuntansi umum.

Dalam bagian ini organisasi yang mempunyai tanggung jawab adalah bagian akuntansi

umum. Bagian akuntansi umum bertanggung jawab untuk mencatat transaksi

penghapusan piutang dalam jurnal umum.

B. Dokumen yang di butuhkan

1) Bukti memorial.

2) Surat Keputusan Manager yang berwenang tentang penghapusan piutang.

3) Catatan Akuntansi.

a) Jurnal umum, untuk mencatat kerugian piutang dalam periode akuntansi tertentu

berdasarkan pada dokumen bukti memorial.

Contoh jurnal :

Cadangan Kerugian Piutang Usaha xxx

Piutang Usaha xxx

b) Buku pembantu piutang, mencatat berkurangnya Piutang kepada debitur tertentu

berdasarkan bukti memorial.

Page 5: Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

4

c) Buku besar, bagan alir Sistem Informasi Akuntansi transaksi pencaangan kerugian

Piutang (Piutang Usaha dan Cadangan Kerugian Piutang)

C. Salah saji potensial.

Salah saji potensial adalah aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk

pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor terhadap transaksi penghapusan

piutang.

1) Penghapusan piutang yang tidak diotorisasi.

2) Transaksi penghapusan piutang fiktif dicatat.

3) Bukti memorial tidak dicatat keakun biaya dan piutang.

4) Bukti memorial dicatat dala akun yang salah.

D. Aktivitas Pengendalian yang diperlukan dalam transaksi penghapusan piutang.

1) Penggunaan bukti memorial yang diotorisasi untuk setiap penghapusan piutang.

Dalam hal ini melibatkan fungsi pemberi otorisasi kredit dimana fungsi tersebut

mempunyai tanggung jawab untuk menilai kemampuan debitur untuk membayar. Terkait

penghapusan piutang akan melibatkan manager puncak yang akan mengotorisasi bukti

memorial yang akan dapat dipertanggungjawabkan oleh fungsi pemberi otorisasi kredit.

Sehingga asersi ketersediaan transaksi penghapusan piutang akan terjamin.

2) Dokumen sumber dan dokumen pendukung harus lengkap pada setiap pencatatan.

Pengendalian intgern ini menjamin asersi keterjadiian,hak dan kewajiban dan penilaian

atau alokasi.

3) Pengecekan secara independen posting kedalam catatan akuntansi.

Perlu adanya rekonsiliasi antara buku pembantu piutang dengan akun kontrol piutang

dalam buku besar secara periodik.

4) Bukti memorial yang dipertanggung jawabkan secara periodik.

Kelengkapan informasi akan terjamin selama periode akuntansi tertentu.

5) Panduan akun dan review pemberian kode.

Page 6: Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

5

Keakuratan posting akan terjamin dan akan menciptakan asersi kelengkapan,serta

penyajian dan pengungkapan menjadi andal.

E. Penyusunan Program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi

penghapusan piutang.

1) Melakukan observasi pada prosedur pemberian otorisasi atau persetujuan pembebanan

kerugian piutang.

Dalam melakukan pengamatan ini auditor melakukan pengamatan terhadap :

a) Jumlah kerugian piutang yang dibebankan dihitung dari perhitungan umur

piutang.

b) Bukti memorial yang telah diotorisasi oleh manager.

2) Memeriksa jurnal umum dan memeriksa dokumen pendukung.

Beberapa aktivitas yang dilakukan oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap bukti

memorial :

a) Menggunakan nomor urut tercetak.

b) Pertanggung jawaban penggunaan formulir.

c) Otorisasi pihak yang berwenang.

d) Adanya kesesuain antara bukti memorial dan dokumen pendukung.

e) Dokumen pendungkung yang lengkap.

f) Otorisasi dokumen pendukung.

g) Ketelitian pencatatan antara bukti memorial ke dalam jurnal umum dan buku

pembantu biaya.

3) Memeriksa bukti penggunaaan formulir bernomor urut tercetak dan

pertanggungjawaban dari pemakain formulir tersebut.

Auditor memeriksa apakah klien menggunakan formulir bernomor urut tercetak pada

waktu auditor memeriksa bukti memorial.

4) Memeriksa bukti memorial yang telah diotorisasi kemudian melakukan pengusutan

kedokumen dan catatan akuntansi yang bersangkutan.

5) Memeriksa adanya pengecekan independen pada posting buku besar dan jurnal

umum.

Jumlah rekapitulasi jurnal umum oleh auditor dibandingkan jumlah yang telah

diposting dalam akun yang terkait dalam buku besar.

3. Evaluasi Hasil Pengujian Pengendalian.

Page 7: Perancangan Program Audit untuk Pengujian Pengendalian terhadap Siklus Pendapatan (Lanjutan)

6

Merupakan proses bagi auditor untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian

intern terhadap siklus pendapatan suatu perusahaan. Auditor akan membandingkan tingkat

resiko pengendalian final dengan yang sudah direncanakan. Apabila perbandingan tersebut

hasilnya sama maka auditor akan melanjutkan merancang pengujian substansif khusus

berdasarkan tingkat pengujian substansif yang telah direncanakan apabila sebaliknya maka

auditor akan melakukan perubahan pada tingkat pengujian substansif sebelum auditor

medesain pengujian subtansif khusus untuk menampung tingkat risiko deteksi yang dapat

diterima.