Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf ·...

199
PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA Landasan konseptual Perencanaan dan perancangan arsitektur TUGAS AKHIR Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Di Susun Oleh : Arief Wahyu Nur Hidayat (5112411032) PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TENIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf ·...

Page 1: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG

DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA

Landasan konseptual

Perencanaan dan perancangan arsitektur

TUGAS AKHIR

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Arsitektur

Di Susun Oleh :

Arief Wahyu Nur Hidayat

(5112411032)

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TENIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul

“Oceanarium di Semarang dengan konsep Arsitektur Metafora” ini yang disusun

oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM 5112411032 telah disetujui oleh

pembimbing untuk diajukan ke Sidang Ujian Tugas Akhir pada :

Hari : Selasa

Tanggal : 15 Desember 2015

Dosen Pembimbing II

Ir. EKO BUDI SANTOSO, M.T

NIP. 19631114199102 1 001

Dosen Pembimbing I

Ir. Bambang Setyohadi, M.T

NIP 19670509200112 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang

Drs. Sucipto, M.T

NIP 19630101 199102 1 001

Page 3: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul

“Oceanarium di Semarang dengan Konsep Arsitektur Metafora” ini telah

dipertahankan oleh oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM 5112411032 di

hadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program Studi S1 Arsitektur, Jurusan Teknik

Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang pada Senin, tanggal 7

Desember 2015

Panitia Ujian Tugas Akhir:

Ketua Sekretaris

Drs. Sucipto, M.T Ir. Bambang Setyohadi, M.T

NIP 19630101 199102 1 001 NIP 19670509200112 1 001

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Bambang Setyohadi, M.T

NIP. 19670509200112 1 001

Penguji

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang

Dr. Nur Qudus, M.T

NIP. 19691130199403 1 001

Andi Purnomo, S.T, M.A

NIP. 19710415199803 1 004

Ir. Eko Budi Santoso, M.T

NIP. 19631114199102 1 001

Page 4: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penyusunan Landasan

Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Semarang, 29 Desember 2015

Arief Wahyu Nur Hidayat

NIM. 5112411032

Page 5: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat

menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

(LP3A) Tugas Akhir Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur

Metafora ini dengan baik dan lancar tanpa terjadi suatu halangan apapun yang

mungkin dapat mengganggu proses penyusunan LP3A Oceanarium ini.

LP3A Oceanarium ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

kelulusan akademik di Universitas Negeri Semarang serta landasan dasar untuk

merencanakan desain Oceanarium nantinya. Judul Tugas Akhir yang penulis

pilih adalah ” Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora”.

Dalam penulisan LP3A Oceanarium ini tidak lupa penulis untuk

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,

membimbing serta mengarahkan sehingga penulisan LP3A Oceanarium ini dapat

terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih saya tujukan kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan, kelancaran, serta

kekekuatan sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik

2. Bapak Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri

Semarang

3. Bapak Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang

4. Bapak Drs. Sucipto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas

Negeri Semarang

5. Bapak Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T., selaku Kepala Program

Studi Teknik Arsitektur S1 Universitas Negeri Semarang dan selaku Dosen

Pembimbing I yang memberikan masukan, arahan, ide-ide, dan persetujuan

dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini dengan penuh keikihlasan dan

ketabahan dalam membantu memperlancar Tugas Akhir

Page 6: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

vi

6. Bapak Ir. Eko Budi Santoso, M.T, yang juga selaku pembimbing yang

memberikan arahan, bimbingan, masukan dan persetujuan dalam

penyusunan LP3A Oceanarium ini

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan bantuan

arahan dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini

8. Kedua orang tua, kerabat dan saudara-saudara saya, Terimakasih untuk

semua perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah laku

penulis selama pengerjaan LP3A Oceanarium ini

9. Semua keluargaku, teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang telah

memberikan dukungan

Ucapan terimakasih ini penulis haturkan kepada semua pihak yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan dan

motivasi. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, maka segala

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi

sempurnanya penulisan LP3A Oceanarium ini. Semoga penulisan ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Semarang, 29 Desember 2015

Penulis

Page 7: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

vii

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir LP3A Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang ini

penulis persembahkan kepada :

Ketua Jurusan Teknik Sipil, Drs. Sucipto, M.T. yang telah memberikan ijin

bagi penulis untuk melaksanakan Tugas Akhir Oceanarium

Kaprodi S1 Arsitektur Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T. yang

memberikan arahan dalam program Tugas Akhir ini sehingga memperlancar

proses penulisan LP3A Oceanarium ini

Pembimbing Tugas Akhir Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T. dan Ir.

Eko Budi Santoso, M.T, yang memberikan arahan, bimbingan, masukan dan

persetujuan dalam penyusunan Tugas akhir Oceanarium ini dengan penuh

keikihlasan dalam membantu memperlancar jalannya proses Tugas Akhir

Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan bantuan

arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini

Kedua orang tua, dan saudara-saudara saya, Terimakasih untuk semua

perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah laku penulis

selama pengerjaan Tugas Akhir ini

Teman-teman seperjuangan Tugas Akhir Periode 3 terimakasih atas

bantuan dan kerja samanya selama Tugas Akhir ini.

Semua teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang telah memberikan

dukungan

Page 8: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

viii

ABSTRAK

Arief Wahyu Nur Hidayat 2015

“Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora” Dosen Pembimbing :

Ir. Bambang Setyohadi, M.T dan Ir. Eko Budi Santoso, M.T Teknik Arsitektur S1

Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding dengan kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.

Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut dalam wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti adanya usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara dan memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat munculnya kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Untuk dapat mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya suatu usaha menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar dapat diamati secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat aslinya. Oleh karena itu dengan adanya media atau wadah tersebut, diharapkan mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat akan rahasia kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 1993

Pemilihan lokasi tapak perencanaan diperlukan sebuah lokasi yang tepat dari segi peruntukan lahan, lahan yang tepat adalah lahan yang memiliki area yang langsung bebatasan dengan air laut dan diperuntukkan sebagai kawasan wisata, aksebilitas yang mudah dijangkau, jaringan infrastruktur juga sangat diperlukan dalam pemilihan lokasi guna untuk mendukung sarana yang ada dalam bangunan. Selain itu juga view kedalam maupun keluar tapak yang akan menjadi ketertarikan suatu tempat wisata. Dari beberapa kriteria di atas dipilihlah satu site rencana yang berada di Pantai Marina, Semarang. dengan luas 7,30 Ha. Pendekatan perencanaan Oceanarium ini meliputi pendekatan site, pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural (klimatologi, aksesbiitas, view, topografi, kebisingan), pendekatan struktur, pendekatan utilitas, serta pendekatan penekanan desain Arsitektur Metafora.

Dari beberapa pendekatan perencanaan dan perancangan di dapatkan Konsep Perencanaan dan Perancangan yang nantinya akan mendasari desain Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang ini. Konsep Perencanaan dan Perancangan Oceanarium di dasarkan pada pengambilan suatu bentuk biota laut yang akan diterapkan dalam bangunan. Harapannya Oceanarium ini dapat menjadi sebuah wadah edukasi wisata untuk semua kalangan, agar lebih mengetahui tentang kekayaan biota laut yang dimiliki Indonesia dan wahib untuk menjaga dan melestarikannya. Selain itu juga dapat menjadi area rekreatif untuk keluarga dan juga peningkatan kawasan wisata biota air laut di Kota Semarang.

Page 9: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ix

Kata Kunci : Oceanarium, Rekreasi, Metafora, Semarang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ............... iii

PERNYATAAN ................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

ABSTRAK................................................................ ....................................... viii

DAFTAR ISI................................................................ ....................................... ix

DAFTAR TABEL................................................................ ............................. xiv

DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR................................................................ ........................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 RumusanPermasalahan ......................................................................... 3

1.2.1 Umum ............................................................................................ 3

1.2.2 Khusus .......................................................................................... 4

1.3 Maksud Dan Tujuan ............................................................................... 4

1.3.1 Maksud .......................................................................................... 4

1.3.2 Tujuan ........................................................................................... 4

1.4 Manfaat .................................................................................................. 4

1.5 Lingkup Pembahasan ............................................................................. 5

I.5.1 Ruang Lingkup Substansial ........................................................... 5

I.5.2 Ruang Lingkup Spasial .................................................................. 5

Page 10: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

x

1.6 Metode Pembahasan ............................................................................. 6

1.7 Sistematika Pembahasan ....................................................................... 7

1.8 Alur Pikir ................................................................................................. 8

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA DAN STUDI KASUS ............................................ 9

2.1 Tinjauan Oceanarium ............................................................................. 9

2.1.1 Pengertian Ocean ....................................................................... 9

2.1.2 Pengertian Aquarium .................................................................. 10

2.1.2.1 Fungsi Aquarium ............................................................. 11

2.1.2.2 Macam-macam aquarium ................................................ 11

2.1.3 Pengertian Oceanarium .............................................................. 12

2.1.3.1 Fungsi Oceanarium ....................................................... 13

2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium ............ 13

2.1.3.3 Kajian Fauna ................................................................. 17

2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium .................... 18

2.2 Kajian Arsitektur Metafora ...................................................................... 23

2.3 Studi Kasus ............................................................................................ 27

2.3.1 Fresh Water TMII ........................................................................ 27

2.3.1.1 Fresh Water TMII .......................................................... 27

2.3.1.2 Batasan Fresh Water TMII ............................................ 27

2.3.1.3 Koleksi Fresh Water TMII .............................................. 27

2.3.1.4 Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII ......... 29

2.3.1.5 Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII ........... 34

2.3.1.6 Sirkulasi Pengelola ........................................................ 34

2.3.1.7 Ruang Pengelola ........................................................... 35

2.3.1.8 Sirkulasi Pengunjung ..................................................... 39

2.3.1.9 Karakteristik Pengunjung ............................................... 40

2.3.1.10 Ruang Sirkulasi Pengunjung ......................................... 40

2.3.1.11 Ruang Utilitas Fresh water ............................................ 45

2.3.2 Kura-Kura Ocean Park ................................................................ 48

2.5.2.1 Lokasi Kura-Kura Ocean Park ....................................... 48

2.5.2.2 Situasi Bangunan .......................................................... 48

2.5.2.3 Tampak Bangunan ........................................................ 48

Page 11: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xi

2.5.2.4 Struktur Organisasi Bangunan ....................................... 49

2.5.2.5 Pembagian Ruang Bangunan ....................................... 49

2.5.2.6 Sistem Utilitas Aquarium ............................................... 53

2.5.2.7 Perawatan Aquarium ..................................................... 54

2.3.3 SeaWorld Ancol Jakarta ............................................................. 55

2.3.3.1 Misi wisata Seaworld Ancol ........................................... 55

2.3.3.2 Lokasi Sea world Ancol Indonesia ................................. 55

2.3.3.3 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia ................ 56

2.3.3.4 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) ..................... 57

2.3.3.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) ........................ 58

2.3.3.6 Fasilitas Ruang Sea world di Ancol ............................... 59

2.3.3.7 Tata pamer akuarium .................................................... 63

2.3.3.8 Cara Penyajian Objek Pamer ........................................ 64

2.3.3.9 Cara Perawatan biota air ............................................... 65

2.3.4 Churami Okinawa, Japan ............................................................ 69

2.3.5 Batumi Akuarium ......................................................................... 72

2.3.6 Primorsky Aquarium ................................................................... 74

BAB 3 TINJAUN LOKASI ................................................................................. 77

3.1 Tinjauan Kota Semarang...................................................................... 77

3.1.1 Peta BWK Kota Semarang .......................................................... 78

3.1.2 Tinjauan Kebijakan Pemanfaatan Tata Ruang kota .................... 79

3.1.3 Potensi Pembagian Wilayah ....................................................... 81

3.1.4 Pendekatan Pemilihan Lokasi ..................................................... 82

3.1.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi ............................................... 82

3.2 Pemilihan Tapak .................................................................................. 85

3.2.1 Pendekatan Pemilihan Tapak ..................................................... 85

3.2.2 Alternatif Tapak ........................................................................... 86

3.2.3 Tapak Terpilih ............................................................................. 95

BAB 4 PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN .... 96

4.1 Pendekatan Aspek Fungsional ............................................................ 97

4.1.1 Analisa Bangunan ....................................................................... 97

4.1.2 Analisa Pelaku aktifitas ............................................................... 97

4.1.3 Analisa Kebutuhan Ruang dan Hubungan Ruang ....................... 98

Page 12: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xii

4.1.4 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam.............................................. 103

4.1.5 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang ......................................... 105

4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual.......................................................... 114

4.2.1 Pendekatan Site Terpilih ........................................................... 114

4.2.2 Site Oceanarium ....................................................................... 115

4.3 Analisa Arsitektural .......................................................................... 116

4.3.1 Analisa Dan Pendekatan Penerapan Konsep Metafora ........... 116

4.3.2 Kegunaan dari Penerapan Metafora ...................................... 116

4.3.3 Contoh bangunan oceanarium berkonsep arsitektur Metafora

................................................................................................ 117

4.3.4 Konsep Metafora Pribadi .......................................................... 118

4.4 Analisa Struktur ................................................................................. 119

4.4.1 Struktur Kaki / Pondasi ............................................................. 119

4.4.2 Struktur Badan ......................................................................... 120

4.4.3 Struktur Kepala / Atap .............................................................. 121

4.5 Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan ............................................... 123

4.5.1 Instalasi Elektrikal ..................................................................... 123

4.5.2 Istalasi penerngan dan stop kontak ........................................... 123

4.5.3 Sistem penghawaan ................................................................. 126

4.5.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television) .................................. 127

4.5.5 Instalasi Sound System ............................................................. 127

4.5.6 Instalasi Pemadam Kebakaran ................................................. 128

4.5.7 Sistem Air Bersih bangunan ...................................................... 130

4.5.8 Sistem Penyediaan air laut........................................................ 131

4.5.9 Pembuangan Limbah ................................................................ 133

4.6 Pendekatan teknis Aquarium ............................................................ 134

4.6.1 Bahan Bangunan Aquarium ..................................................... 135

4.6.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium ............................... 135

4.6.3 Terowongan “dunia bawah air‟ (Under Water) .......................... 141

BAB 5 KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN...... 143

5.1 Pendekatan Aspek Fungsional ......................................................... 143

5.1.1 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam............................................. 143

Page 13: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xiii

5.1.2 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang ........................................ 144

5.2 Pendekatan Aspek Kontekstual......................................................... 151

5.2.1 Site Terpilih .............................................................................. 151

5.2.2 Hasil Zoning Site ...................................................................... 152

5.3 Analisa Struktur ................................................................................. 154

5.3.1 Struktur Kaki / Pondasi ............................................................. 154

5.3.2 Struktur Badan ......................................................................... 154

5.3.3 Struktur Kepala / Atap .............................................................. 156

5.4 Aspek Sistem Utilitas Bangunan ...................................................... 157

5.4.1 Sistem Elektriktikal ................................................................... 157

5.4.2 Instalasi Penerangan dan Stop kontak ..................................... 157

5.4.3 Sistem penghawaan ................................................................ 158

5.4.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television) ................................. 158

5.4.5 Instalasi Sound System ............................................................ 159

5.4.6 Sistem Perlindungan bahaya kebakaran .................................. 160

5.4.7 Suplai air bersih bangunan ...................................................... 160

5.4.8 Sistem Penyendiaan air laut ..................................................... 161

5.4.9 Pembuangan Limbah ............................................................... 163

5.5 Analisa Aquarium .............................................................................. 164

5.5.1 Bahan Bangunan Aquarium ..................................................... 164

5.5.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium ............................... 164

5.5.3 Teknis Aquarium ...................................................................... 166

5.5.4 Terowongan “dunia bawah air‟ (Under Water) .......................... 167

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 170

Page 14: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. ..................................... 20

Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut ............................... 20

Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ........................... 21

Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic. ......................................... 22

Tabel 2.5 Daftar koleksi biota air tawar Fresh ............................................... 28

Tabel 2.6 Besaran Ruang Fresh Water TMII ................................................. 39

Tabel 2.7 Karakteristik pengunjung ............................................................... 40

Tabel 2.8 Besaran ruang sirkulasi penngunjung ............................................ 45

Tabel 2.9 Besaran Ruang Utilitas .................................................................. 47

Tabel 3.1 Penentuan Tapak .......................................................................... 93

Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang ......................................................................... 99

Tabel 4.2 Besaran Ruang ............................................................................. 105

Tabel 4.3 Penghawaan buatan ...................................................................... 119

Tabel 4.4. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. ........................... 125

Tabel 4.5 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. ..................................... 125

Tabel 4.6 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ........................... 126

Tabel 4.7 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai. .................. 131

Tabel 5.1 Besaran Ruang ............................................................................. 140

Tabel 5.2 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. .................................... 164

Tabel 5.3. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. ........................... 164

Tabel 5.4 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ........................... 165

Tabel 5.5 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic. ......................................... 166

Page 15: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Struktur Organisasi ................................................................... 34

Diagram 2.2 Sirkulasi pengelola ................................................................... 34

Diagram 2.3 Sirkulasi pengunjung ................................................................ 39

Diagram 2.4 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia ............................ 56

Diagram 2.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) ................................ 57

Diagram 2.6 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) ................................... 58

Diagram 2.7 Cara perawatan biota air .......................................................... 65

Diagram 2.8 Perlakuan pencegahan penyakit............................................... 66

Diagram 2.9 Running sistem air .................................................................... 67

Gambar 4.1 diagram pengelola gedung ....................................................... 98

Diagram 4.2 Hubungan Ruang ...................................................................... 102

Diagram 4.3 Sirkulasi Luar ............................................................................ 103

Diagram 4.4 Sirkulasi Pengunjung ................................................................ 104

Diagram 4.5 Sirkulasi Pengelola ................................................................... 104

Diagram 4.6 Sirkulasi penyediaan air laut .................................................... 122

Diagram 5.1 Sirkulasi Luar ............................................................................ 139

Diagram 5.2 Sirkulasi Pengunjung ................................................................ 139

Diagram 5.3 Sirkulasi Pengelola ................................................................... 140

Diagram 5.4 :Konsep Instalasi Penerangan .................................................. 155

Diagram 5.5 Konsep Instalasi Penerangan .................................................. 155

Diagram 5.6 :Konsep Instalasi Penerangan .................................................. 156

Diagram 5.7 : Konsep Instalasi AC ................................................................ 156

Diagram 5.8 Instalasi CCTV .......................................................................... 157

Diagram 5.9 : Konsep Instalasi Sound System ............................................. 157

Page 16: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xvi

Diagram 5.10 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran................................. 158

Diagram 5.11 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran ................................ 159

Diagram 5.12 Sirkulasi penyediaan air laut ................................................... 160

Diagram 5.13 : Konsep Instalasi Air Kotor dan Air Bekas ............................. 162

Diagram 5.14 Konsep metafora ..................................................................... 167

Page 17: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem ditributor air lautke aquarium .......................................... 17

Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit ................... 25

Gambar 2.3 Sydney Opera House ................................................................. 26

Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier .......................................... 26

Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris .................................................................... 26

Gambar 2.6 Denah Lokasi ............................................................................. 27

Gambar 2.7 Denah Lantai 1 ........................................................................... 29

Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan) ............................................................. 30

Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang) ............................................ 30

Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan) ............................................... 31

Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri) ................................................................ 31

Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium ......................................................... 32

Gambar 2.13 Tampak Depan........................................................................ 32

Gambar 2.14 Tampak Belakang ................................................................... 32

Gambar 2.15 Tampak Samping .................................................................... 33

Gambar 2.16 Perspektif ................................................................................ 33

Gambar 2.17 Situasi KOP ............................................................................. 48

Gambar 2.18 Perspektif bangunan depan ..................................................... 48

Gambar 2.19 Perspektif bangunan belakang ................................................. 49

Gambar 2.20 Pintu masukdan maket bangunan ............................................ 49

Gambar 2.21 R.souvenir dan Hall .................................................................. 50

Gambar 2.22 Loket dan R.Pengelola ............................................................ 50

Gambar 2.23 Kolam sentuh dan R.pamer Aquarium ...................................... 51

Gambar 2.24 Hiu dan Penyu yang dipamerkan di Misteri Bawah Laut ........... 51

Gambar 2.25 Lorong dan Pintu masuk misteri bawah laut ............................. 51

Page 18: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xviii

Gambar 2.26 Fish Terapy .............................................................................. 52

Gambar 2.27 R.Ausiovisual 3d ...................................................................... 52

Gambar 2.28 R.Iptek dan arena berma .......................................................... 53

Gambar 2.29 Rumah pompa.......................................................................... 53

Gambar 2.30 Chiller di R.Chiller .................................................................... 54

Gambar 2.31 Trafo ........................................................................................ 54

Gambar 2.32 Peta Seaworld .......................................................................... 55

Gambar 2.33 Akuarium utama ....................................................................... 59

Gambar 2.34 Akuarium ekosistem laut .......................................................... 59

Gambar 2.35 Akuarium Air Tawar .................................................................. 60

Gambar 2.36 Kolam Bayi Buaya .................................................................... 61

Gambar 2.37 Kolam Sentuh .......................................................................... 61

Gambar 2.38 Toko Cenderamata .................................................................. 62

Gambar 2.39 Lorong Antasena ...................................................................... 62

Gambar 2.40 Objek Pamer ............................................................................ 64

Gambar 2.41 Churaumi Okinawa ................................................................... 69

Gambar 2.42 Churaumi Okinawa ................................................................... 70

Gambar 2.43 Eksterior Churaumi Okinawa .................................................... 71

Gambar 2. 44 Bentukkan Battumi Okinawa .................................................. 72

Gambar 2. 45 Konsep BatumiOkinawa .......................................................... 73

Gambar 2. 46 Sketsa Ide Batumi Aquarium ................................................... 73

Gambar 2. 47 Potongan Batumi dan Site Plan ............................................... 73

Gambar 2.48 Interior Batumi Akuarium .......................................................... 73

Gambar 2.49 The Primorsky Aquarium dari Far Eastern Cabang Akademi

Ilmu Pengetahuan Rusia sedang dibangun atas permintaan Presiden

Federasi Rusia .............................................................................................. 74

Gambar 2.50 Proses pembangunan dan gambar rencana bangunan ............ 75

Page 19: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xix

Gambar 2.51 Perspektif Site plan .................................................................. 76

Gambar 2.52 Tampak Depan......................................................................... 76

Gambar 3.1. Peta Kota Semarang; Sumber : Bappeda Semarang, 2014 ...... 78

Gambar 3.2 Peta BWK semarang, ................................................................. 81

Gambar 3.3 Peta BWK semarang .................................................................. 83

Gambar 3.4 Alternatif Tapak .......................................................................... 86

Gambar 3.5 Alternatif Tapak1 ........................................................................ 87

Gambar 3.6 Alternatif Tapak 1 ....................................................................... 88

Gambar 3.7 Alternatif Tapak 2 ....................................................................... 89

Gambar 3.8 Alternatif Tapak2 ........................................................................ 90

Gambar 3.9 Alternatif Tapak3 ........................................................................ 91

Gambar 3.10 Alternatif Tapak3 ...................................................................... 92

Gambar 3.11 Alternatif Tapak ........................................................................ 95

Gambar 4.1 Site Terpilih .............................................................................. 114

Gambar 4.2 Foto Site dan batas” site .......................................................... 114

Gambar 4.3 Luasan dan batas site .............................................................. 115

Gambar 4.4 Genset ..................................................................................... 116

Gambar 4.5 Pencahayaan Tidak Langsung ................................................ 118

Gambar 4.6 Alternatif sirkulasi .................................................................... 123

Gambar 4.7 Thermometer ........................................................................... 127

Gambar 4.8 Chiller ....................................................................................... 127

Gambar 4.9 pH Meter Digital ...................................................................... 128

Gambar 4.10 Refraktometer ........................................................................ 128

Gambar 4.11 Aerator .................................................................................. 129

Gambar 4.12 Pompa Sirkulasi ..................................................................... 130

Gambar 4.13 Potongan Terowongan di darat ............................................ 132

Gambar 4.14 Terowongan di pantai ............................................................ 132

Page 20: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

xx

Gambar 4.15 Sirkulasi Terowongan ............................................................. 133

Gambar 4.16 Battumi Okinawa Oceanarium ............................................... 135

Gambar 4.17 Primorsky Aquarium Oceanarium ........................................... 135

Gambar 4.18 : Konsep Struktur Pondasi ...................................................... 136

Gambar 4.19 skedul kolom dan balok .......................................................... 137

Gambar 4.20 ACP (Alumunium Composit Panel)......................................... 138

Gambar 4.21 bitumen, aqualine,dak beton .................................................. 138

Gambar 5.1 Luasan dan batas site .............................................................. 147

Gambar 5.2 Analisa View ............................................................................ 148

Gambar 5.3 Analisa Klimatologi ................................................................... 149

Gambar 5.4 Analisa Topografi ..................................................................... 150

Gambar 5.5 Analisa Aksesibilitas ................................................................. 151

Gambar 5.6 Analisa Drainase ...................................................................... 152

Gambar 5.7 Analisa Pengolahan Air Laut .................................................... 153

Gambar 5.8 Zoning Tapak ........................................................................... 154

Gambar 5.9 Alternatif filtrasii ........................................................................ 161

Gambar 5.9 : Konsep Struktur Pondasi ........................................................ 168

Gambar 5.23 skedul kolom dan balok .......................................................... 169

Gambar 5.17 ACP (Alumunium Composit Panel)......................................... 169

Gambar 4.18 bitumen, aqualine,dak beton .................................................. 170

Page 21: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium

berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding dengan

kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara

kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas daratan

1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.¹ Seaworld Ancol

Indonesia dibuka pada tanggal 3 Juni 1994. Pengunjung Seaworld

berjumlah 2000 orang/hari pada hari-hari biasa. Sedangkan pada hari

libur, pengunjung dapat mencapai 3500-4000 orang/ hari. Sangat

disayangkan dengan pengunjung yang sebanyak itu namun hanya bisa

mengunjungi wahana tersebut di Jakarta. Data dan informasi geospasial

produk Badan Informasi Geospasial (BIG), 2015.

Pusat Penelitian Oceanografi LIPI menyatakan bahwa Indonesia

merupakan pusat biodiversitas kelautan dengan keanekaragaman

spesies biota laut yang sangat tinggi. Informasi mengenai kekaayan laut

yang berlimpah tersebut menjadi tidak tersalurkan sebagai bahan edukasi

bagi masyarakat luas. Minimnya pengetahuan masyarakat akan

kehidupan dunia laut, salah satunya disebabkan oleh kurangnya sarana

pendukung yang mampu memberikan informasi secara jelas dan orisinil

mengenai kehidupan laut beserta isinya.

Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut

dalam wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti adanya

usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara dan

memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat munculnya

kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Untuk dapat

mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya suatu usaha

menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar dapat diamati

secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat aslinya. Oleh

Page 22: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

2

karena itu dengan adanya media atau wadah tersebut, diharapkan

mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat akan rahasia

kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 199

Kondisi klimatologi kota Semarang, termasuk iklim tropis dengan

suhu udara rata-rata adalah 27,3 ºC. Dengan kata lain Semarang memiliki

temperatur yang cukup baik untuk aktivitas pertanian, pariwisata dan

sebagainya. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No. 2,1990 : 29

Di samping itu, kondisi topografi Kota Semarang memperlihatkan

adanya elemen-elemen estetik alami, yang tersebar di seluruh wilayah,

baik yang berupa laut, pesisir, daratan serta alam perbukitan. Potensi

alam ini perlu dikembangkan untuk peningkatan kegiatan rekreasi dan

pariwisata, dalam rangka pengembangan fugsi Kota Semarang. Sehingga

Kota ini juga memiliki sistem transportasi yang lengkap, yaiitu sistem

transportasi air (pelabuhan samudera), sistem transportasi darat (jalur

jalan darat dan kereta api), dan sistem transportasi udara (Bandara).

Dilihat dari lingkup regional Jawa Tengah, Kota Semarang

berdasarkan fakta sejarah umum maupun sejarah perkotaan, bahwa

perkembangan kota Semarang di dominasi oleh tiga kegiatan fungsional,

yaitu sebagai

Pusat Pemerintahan di provinsi Jawa Tengah

Kota perdagangan utama di Jawa Tengah

Kota transit di Jawa Tengah baik dalam lingkup regional, nasional

maupun internasional. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.

2,1992 : 67

Kehadiran Oceanarium di Semarang sebagai fasilitas rekreasi

yang bersifat alam dan pengetahuan / pendidikan, memberi masukan

besar bagi perkembangan serta kemajuan fasilitas rekreasi dan

pendapatan daerah, juga membawa dampak positif bagi masyarakat,

untuk dapat mengetahui potensi kekayaan biota laut Indonesia, sehingga

masyarakat akan memupuk rasa cinta tanah air serta kekayaan alam

Page 23: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

3

yang terkandung di dalamnya, termasuk laut dan segala isinya, tidak

berbeda ketika kita melakukan Pendakian.

Semarang merupakan lokasi yang potensial bagi pengembangan

pariwisata Jawa Tengah karena Semarang merupakan Ibu Kota jawa

Tengah yang menjadi pusat jalur paket wisatawan asing maupun

domestik. Disamping itu juga menduduki prioritas pengembangan utama.

Dalam rencana pengembangan kota-kota pusat pelayanan Jawa Tengah,

Semarang merupakan “Home-base” utama. Semarang merupakan Titik

Tumbuh bagi kota-kota lain di Jawa Tengah. Dan merupakan Titik Simpul

Distribusi Barang dan Jasa Jawa Tengah. Posisi ini mendoroong

tumbuhnya Semarang menjadi kota bisnis, yang dengan sendirinya akan

meningkatkan tuntutan kebutuhan akan sektor pariwisata.

Maka diperlukan suatu wahana wisata untuk memenuhi

kebutuhan akan tempat rekreasi, edukasi, observasi dan konservasi biota

laut berupa oceanarium publik yang nantinya diharapkan dapat

membangkitkan sektor pariwisata, ekonomi dan pendidikan kota

Semarang.

1.2 Rumusan Permasalahan

Oceanarium sebagai wadah untuk rekreasi juga memperkenalkan

dan meneliti biota laut untuk generasi sekarang dan masa depan. Dari

latar belakang diatas muncul berbagai permasalahan sebagai berikut:

a) Bagaimana menciptakan Oceanarium yang nantinya bisa

membangkitkan citra wisata kawasan kota Semarang?

b) Bagaimana memasukan citra samudera atau biota laut kedalam

bentuk bangunan oceanarium sehingga tidak asing terhadap

makna bentuk Oceanarium.

c) Bagaimana menciptakan sebuah bangunan maupun kawasan yang

menarik dan memiliki sarana edukasi, rekreasi dan konservasi,

sehingga bisa dijadikan landmark wisata pantai Kota Semarang.

Page 24: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

4

1.3 TUJUAN DAN SASARAN

1.3.1 TUJUAN

Untuk mendapati alur pikir yang benar dalam pelaksanaan

Tugas Akhir dengan judul Perancangan Oceanarium di

Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora.

Untuk mendapati standart standart dalam merancang

Oceanarium.

1.3.2 SASARAN

Tersusunnya Landasan Program Perencanaan Dan

Perancangan Arsitektur Oceanarium di Semarang. berdasarkan

aspek – aspek panduan perencanaan dan perancangan (

Arsitektur Metafora ).

1.4 MANFAAT

1. SECARA SUBYEKTIF

Manfaat penulisan LP3A secara subyektif adalah memenuhi salah

satu syarat mengikuti tugas akhir di jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Negeri Semarang serta sebagai landasan

program yang nantinya akan dilanjutkan dalam bentuk grafis.

Sebagai pegangan dan acuan dalam perancangan Oceanarium di

Semarang yang diharapkan bermanfaat pula sebagai tambahan

pengetahuan serta wawasan bagi mahasiswa yang akan

melaksanakan Tugas Akhir.

2. SECARA OBYEKTIF

Memberikan fasilitas rekreasi untuk lingkup skala propinsi dan

nasional yang dalam perkembangannya dapat mencapai sasaran

internasional

Meningkatkan kecintaan dan pengetahuan masyarakat terhadap

kehidupan biota air

Mengembangkan potensi daerah lokasi obyek sehingga dapat

menjaga kelestarian ekosistem laut dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di sekitarnya

Page 25: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

5

1.5 Lingkup Pembahasan

1. Ruang Lingkup Substansial

Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan

hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium raksasa yang

dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas

penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata

yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut.

Oceanarium di Semarang merupakan bangunan yang bersifat

rekreatif (menghibur) ,edukatif (mendidik), observatif (pengumpulan

data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat

dan langsung di lapangan) dan konservatif, dengan sasaran

wisatawan semua umur terutama pelajar, dari wilayah Jawa Tengah

dan Sekitarnya.

Termasuk dalam kategori bangunan publik, terdiri dari indoor dan

outdoor area dengan penataan landscapenya.

2. Ruang Lingkup Spatial

Oceanarium Skala nasional di mana obyek perancangan menjadi

area rekreasi edukasi, konservasi dan observasi biota laut tingkat

nasional. Pemilihan lokasi harus dipertimbangkan baik secara tata

letak lahan terpilih maupun kegiatan di dalam bangunan sehingga

dapat berjalan secara optimal. Untuk itu lokasi yang sesuai ialah

wilayah yang memiliki aksesbilitas yang cukup mudah dan memenuhi

syarat dengan fungsi sebagai kawasan pemukiman dan pariwisata.

Page 26: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

6

1.6 METODE PEMBAHASAN

Metode yang digunakan adalah metode Deskriptif – Analisis, yaitu

pengumpulan data – data primer dan data – data sekunder dengan

mengulas dan memaparkan data dari studi yang meliputi data fisik, sistem

pengolahan, aktivitas, dan pemakaian, serta dilengkapi data literature

guna merumuskan masalah dan menganalisis data untuk memperoleh

kesimpulan, pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. OBSERVASI

Pengamatan langsung pada bangunan Oceanarium

2. STUDI LITERATUR

Mengumpulkan data dan refrensi yang relevan dengan pembahasan,

diantaranya literatur tentang oceanarium.

3. STUDI KOMPARATIF

Studi terhadap bangunan – bangunan yang sejenis guna

mendapatkan informasi tentang Oceanarium.

4. WAWANCARA

Wawancara kepata narasumber tentang Oceanarium dan kebutuhan

sector pariwisata di kota Semarang, salah satunya wawancara

dengan pakar pariwisata atau travel.

Page 27: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

7

1.7 SISTEMATIKA DAN PEMBAHASAN

Secara garis besar sistematika penulisan pada LP3A sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan sasaran, manfaat, lingkup

pembahasan, metode pembahasan, sistematika penulisan, dan alur pikir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS

Membahas Regulasi (peraturan – peraturan), refrensi melalui sumber –

sumber yang berisi syarat maupun teori dan standart dari pembahasan,

metode dan sistematika pembahasan.

BAB III TINJAUAN LOKASI

Menguraikan tentang tinjauan lokasi tapak, keadaan geografis

Semarrang, kebijakan – kebijakan pemerintah Kota Semarang, serta

potensi Kota Semarang sebagai kota pariwisata.

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi tentang pendekatan untuk menentukan kapasitas, ruang, dan tapak

gedung.

BAB V KONSEP PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN ARSITEKTUR

Berisi tentang kesimpulan dari pendekatan program dan bab – bab

sebelumnya.

BAB VI PENUTUP

Berisi simpulan dan penutup.

Page 28: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

8

1.8 ALUR PIKIR

LATAR BELAKANG

Aktualitas :

SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berskala besar yang ada.

Dengan pengunjung yang besar dan hanya memiliki 1 bangunan oceanarium besar di Indonesia

Dipilihnya Semarang sebagai lokasi aquarium publik ini memiliki tujuan pemerataan sektor kepariwisataan di wilayah

Jawa

Dan juga Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah yang menduduki prioritas pengembangan utama dari

kota-kota di Jawa Tengah.

Semarang sebagai kawasan pantai utara tidak memiliki ombak yang besar dan bukan daerah rawan bencana.

TUJUAN

Untuk memperoleh alur pikir, dapat memecahkan masalah, dan mendapati standart tentang Oceanarium.

SASARAN

Tersusunnya Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur Kendal Oceanarium berdasarkan aspek –

aspek panduan perencanaan dan perancangan ( Design Guidelines ).

RUANG LINGKUP

Substansial

SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium yang ada. Dan Semarang merupakan salah satu tempat yang cocok

untuk mengambangkan kawasan tersebut

Spasial

Lokasi akan terdapat pada area pesisir dengan aksesbilitas mudah dan dekat dengan tempat penginapan dan kantor.

STUDI LAPANGAN

Tinjauan Kota Semarang

Tinjauan Lokasi dan Tapak

STUDI BANDING

Fresh Water TMII (Jakarta)

Kura” Ocean Park (Kendal)

SeaWorld Ancol (Jakarta)

STUDI PUSTAKA

Tinjauan umum oceanarium

Tinjauan Kota Semarang

Tinjauan Arsitektur Metafora

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN

DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

PERANCANGAN OCEANARIUM DI

SEMARANG DENGAN PENDEKATAN

KONSEP ARSITEKTUR METAFORA

Page 29: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS

2.1 Tinjuan Oceanarium

2.1.1 Pengertian Ocean

Ocean yang berarti Samudra atau lautan adalah laut yang luas dan

merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan

bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.

http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra

Secara geografis, manusia membagi wilayah laut menjadi empat bagian

kecil, masing-masing diberi identitas sebagai Ocean, kita terjemahkan

sebagai samudera: Samudera Atlantic(k), Samudera Hindia (menjelaskan

istilah Indian Ocean), Samudera Pasific dan Samudera Artic. Samudera

Pasifik, pada beberapa teks, juga dipisahkan dengan Samudera Antartik

sehingga total menjadi lima samudera. Samudera Pasifik ialah yang paling

luas (50,1% dari luas laut), diikuti oleh Samudera Atlantik (26,0%),

Samudera Hindia (20,5%) dan Samudera Artik (3,4%). Di darat, kita

mengenal istilah continent, diartikan sebagai benua, ialah daratan luas yang

diskret dan idealnya, masing-masing dipisahkan oleh laut. Berdasarkan

kebiasaan atau konvensi (bukan kriteria baku), kita mengenal tujuh benua,

ialah: Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartik, Eropa dan

Australia. Pada catatan ini, kita bisa melihat bahwa istilah benua dan

samudera bisa saling dipertukarkan. Pada beberapa teks, istilah continent

(benua) dibuat untuk menunjukkan kondisi antipodal (berlawanan) – Benua

Eropa ialah antipodal dari Benua Australia.

http://mulaidengankanan.blogspot.com/2012/09/pengertian-laut.html

Page 30: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

10

2.1.2 Pengertian Aquarium

Menurut Webster‟s, 3rd New International Dictionary, disebutkan

Aquarium adalah sebuah tempat atau wadah untuk mengoleksi dan

memamerkan koleksi yang berhubungan dengan air. Sedangkan, menurut

Gosse, kata Aquarium berasal dari Bahasa latin yang berarti istilah untuk

menggambarkan sebuah bejana/wadah dimana organisme air dipelihara

terus untuk fungsi konservasi. Menurut Albert Fraser Brunner, dalam 1st

Congress International D‟Aqurologie Monaco (Fondation Albert, 1960, hal.

1), Aquarium adalah bangunan dimana masyarakat dapat melihat hewan air

dari dekat, mengetahui identitasnya, dirancang dan didekorasi menarik

dengan mengutamakan unsur edukasi. Aquarium adalah salah satu bentuk

museum ilmu pengetahuan dalam wujud wadah/lembaga yang mengelola

seluruh kegiatan dengan cakupan biota air, pemeliharaan dan perawatan

serta penyajian koleksi tersebut dengan maksud hiburan/rekreasi maupun

sebagai sumber informasi baik untuk kepentingan edukasi maupun ilmu

pengetahuan lain.

Adapun persyaratan umum fasilitas Aquarium antara lain:

Hindari bentuk persegi untuk kemudahan pembersihan.

Tangki harus dapat dimasuki dari area kerja.

Menggunakan bahan dengan kejernihan besar dan daya lentur

tinggi.

Peletakan tangki mempertimbangkan ukuran, aksesibilitas,

perawatan, pembersihan, dan pemipaan tangki.

Tidak boleh terkena sinar matahari dan aliran udara dingin secara

langsung.

Pipa pembuangan terletak didasar wadah.

Terdapat pipa overflow dan pipa pengisi air di setiap tangki.

Page 31: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

11

2.1.2.1 Fungsi Aquarium

Aquarium memiliki fungsi sebagai wadah untuk memelihara

ikan atau tumbuh-tumbuhan air yang diteliti, sehingga mempermudah

para peneliti untuk melakukan pekerjaannya tanpa perlu mendatangi

daerah yang diteliti secara berulang kali, cukup dengan contoh atau

sampel saja, sehingga menghemat biaya untuk penelitian. Didalam

perkembangannya aquarium juga dimanfaatkan oleh umum untuk

menghias ruang dalam skala yang lebih kecil.Selain itu, Aquarium

dapat memberikan kepuasan dan ketenangan jiwa disamping

sebagai hiasan perabot rumah.

2.1.2.2 Macam-macam Aquarium

Terdapat bermacam-macam aquarium, tetapi secara umum

aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Aquarium Geografik, aquarium dengan nuansa hijau dengan

suasana pegunungan alami.

2. Aquarium Display, aquarium dengan wadah-wadah yang

membatasi ruang gerak biotanya

Berdasarkan keadaan air yang ada, aquarium dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu:

1. Aquarium air laut, dimana di dalamnya dipelihara jenis-jenis

binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air laut.

2. Aquarium air tawar, dimana didalamnya dipelihara jenis-jenis

binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air tawar.

Berdasarkan penggunaannya, aquarium dapat dibagi menjadi :

1. Aquarium untuk penelitian (riset), hanya digunakan untuk

tempat binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan untuk diteliti.

2. Aquarium untuk umum, hanya digunakan untuk umum sehingga

dalam hal ini pengunjung merupakan faktor utama.

Page 32: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

12

3. Aquarium untuk penelitian dan umum, digunakan dengan tujuan

utama untuk penelitian, tetapi untuk umum juga diberi

kesempatan untuk melihatnya sehingga aquarium ini memiliki

fungsi ganda.

2.1.3 Pengertian Oceanarium

Oceanarium terdiri dari dua kata yaitu “Ocean” dan “rium”. Ocean

berasal dari bahasa Inggris yang artinya lautan atau samudra, sedangkan

“rium” merupakan penggalan dari kata Aquarium yang artinya tempat atau

wadah.

Maka Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan

hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu Aquarium raksasa yang dibuat

menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas penelitian serta

fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang

kegiatan Oceanarium tersebut. Selain itu, juga akan disediakan fasilitas

pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini theater yang

akan mempertontonkan film tentang biota laut, sehingga nantinya dapat

dijadikan sebagai sarana rekreasi sekaligus sarana pendidikan informal bagi

masyarakat.

Sebuah Oceanarium membutuhkan struktur yang bisa menahan beban

yang besar.Bangunan Aquarium memilik beban hidup yang besar karena

merupakan bangunan public yang banyak dikunjungi.Beban mati yang

ditanggung oleh bangunan juga besar, karena air memiliki beban yang berat,

juga tangki dan sistem utilitas Aquarium lainnya.

Oceanarium merupakan sebuah sarana pariwisata sekaligus media

konservasi keanekaragaman hayati laut Indonesia.Pengunjung yang datang

ke Aquarium diharapkan dapat mengamati dan menikmati keindahan laut

Indonesia. Pameran disajikan dalam Aquarium memang menarik namun

memiliki fungsi pendukung yang cukup rumit.Perbandingan area pengunjung

(termasuk tangki Aquarium) dengan area persiapann dapat mencapai 2:3.

Page 33: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

13

2.1.3.1 Fungsi Oceanarium

Ocenarium memiliki fungsi yang paling utama adalah

sebagai ajang rekreasi yang mengenalkan biota laut kepada

khalayak umum mulai dari habitat, adaptasi, kehidupan, tingkah

laku, makanan, keindahan yang ditampilkan, keseimbangan

dalam rantai makanan, dll yang diharapkan nantinya dapat

mempunyai rasa melindungi dan melestarikan biota laut untuk

masa yang akan mendatang

Selain itu Ocenarium juga berfungsi sebagai wadah

penelitian dan pembibitan biota laut yang diharapkan dapat

memberikan bibit baru yang melestarikan biota laut yang juga

hampir punah. Serta memberikan ilmu penelitian bagi khalayak

tertentu yang nantinya dapat dijadikan pembelajaran tentang

biota laut.

2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium

Kualitas air laut yang digunakan dalam sebuah Aquarium

adalah „pondasi‟ yang paling penting. Maka dari itu, pemilihan lahan

yang tepat untuk membangun sebuah Aquarium harus

dipertimbangkan. Lahan yang berada di pinggir laut akan sangat

menguntungkan dan mempermudah sistem utilitasnya. Namun, air

laut yang dapat dipakai tidak boleh sembarangan, berikut syarat-

syarat lingkungan laut yang memenuhi kriteria untuk membuat

Aquarium:

Air laut harus berkualitas tinggi, yaitu memiliki konsentrasi bahan

berbahaya yang minim, tidak memiliki polusi air, temperature

rata-rata kurang dari 20oC.

Memiliki populasi organisme liar seperti plankton untuk

menciptakan ekosistem yang baik di dalam Aquarium

Page 34: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

14

Memiliki parasit yang dibutuhkan

Memiliki populasi binatang mikrobiologi yang seimbang

Sirkulasi air laut dan gelombang baik, hal ini akan berkaitan

dengan pembaharuan air.

Jenis instalasi air yang digunakan berbeda, tergantung dengan

situasi lokal yang ada.Karena instalasi dan pengoperasian sistem air

Aquarium ini mahal, biasanya kualitas air yang dapat diterima

tergantung dengan kemahalan sistem yang dipakai. Sistem teknikal

dari pengadaan air pada Aquarium yang paling dasar adalah sebagai

berikut:

a. Sistem Terbuka

Prinsip sistem ini yaitu pakai dan buang. Sistem ini

merupakan sistem yang sederhana dan tidak memberikan

banyak masalah tetapi membutuhkan biaya yang sangat mahal.

Yang harus diperhatikan adalah tidak boleh adanya kontak

dengan pipa-pipa berbahan logam. Saluran air rata-rata yang

harus diganti kira-kira 1 lb atau 1 pon (3,2 gram) ikan per 100

galon dari 1 volume tiap ikan per dua jam sekali. Jadi tiap jam

untuk aquarium kapasitas 100.000 galon air harus bersirkulasi

antara 50.000 hingga 100.000 galon. Dan 1,2 sampai 2,4 milyar

gallon air yang dibutuhkan selama 24 jam. Air yang diambil dari

laut disaring melalui intake station, setelah melalui proses filtrasi

maka air dapat langsung digunakan pada tangki, sampai dalam

kurun waktu tertentu air tidak memenuhi syarat lagi, maka air

dibuang atau diganti. Sistem ini biasanya digunakan apabila air

laut yang ada kondisinya masih bagus dan tersedia cukup

banyak. Keuntungan dari sistem ini adalah air yang diperoleh

akan bersifat alami sesuai dengan kondisi aslinya. Sedangkan

kerugiannya adalah biaya pengontrolan lebih mahal.

Page 35: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

15

b. Sistem Tertutup

Prinsip dari sistem ini pakai dan daur ulang. Pada sistem

ini, air langsung masuk ke dalam display aquarium selanjutnya

masuk ke dalam tangki reservoir setelah melalui beberapa filtrasi.

Jadi pergantian air yang dibutuhkan hanya untuk menggantikan

air yang hilang akibat evaporasi dan akibat pembersihan tangki

atau saluran filter. Walaupun begitu tetap harus ada pergantian

dengan air yang baru dengan perbandingan 1:3 dari total volume

setiap dua minggu sekali. Sistem ini biasa digunakan apabila

kondisi air laut yang ada relatif kurang memenuhi syarat. Pada

sistem ini, air yang tidak dipakai diproses lagi, dan setiap dua

minggu 10 – 20% air tersebut diganti. Selama ini dapat dilakukan

secara lokal maupun opular dengan adanya kemajuan teknologi,

penggunaan air tidak terbatas pada air laut.

Air Laut

diambil

intake station

Air laut di tangki yang

masih diendapkan

Tangki air laut

Siap pakai Tiap jam air

laut aquarium

berganti

Air laut dari

aquarium

dibuang

Diagram 2.1 Sistem terbuka

Sumber : http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html

Page 36: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

16

c. Sistem Semi-tertutup

Tiap display aquarium memiliki sistem resirkulasi air

sendiri. Tambahan sumber air untuk pengurangan air yang terjadi

akibat penguapan berasal dari pipa tangki utama yang kemudian

didistribusikan kemasing-masing bagian sistem air tiap aquarium.

Dalam proses sirkulasi, air melalui penyaringan biologi (biological

filtering). Penyesuaian terhadap temperatur yang diinginkan

dapat disesuaikan dengan bantuan alat pemanas atau pendingin

yang berada dalam pipa penyaringan. Dalam sistem sirkulasi ini

disarankan untuk mengganti minimal 10% air, untuk aquarium air

tawar dan 40% air aquarium laut setiap satu bulan sekali untuk

menghindarkan partikel-partikel yang dapat membahayakan biota

air. Pada bangunan yang menjadi pembanding di Seaworld

Indonesia, air yang ada dimasing-masing aquarium tidak setiap

hari diganti. Aquarium di Seaworld Indonesia menggunakan

sistem resirkulasi terus menerus selama 24 jam. Bila dari hasil

pengukuran menunjukkan kualitas airnya sudah tidak bagus,

Air Laut intake station

Tangki air laut

Tangki air laut

Siap pakai

Display

aquarium

Pergantian dengan air yang

baru dengan perbandingan

1:3 dari total volume setiap

dua minggu sekali.

Sand filtrasion Chilorine filtration

Diagram 2.1 Sistem tertutup

Sumber : http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html

Page 37: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

17

maka akan diganti. http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/

sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html

2.1.3.3 Kajian Fauna

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan setidaknya 950

spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies

rumput laut, dan 18 spesies padang lamun hidup dalam perairan

Indonesia. Terdapat banyak hewan endemik khas Indonesia yang

menjadikan atraksi laut Indonesia semakin kaya. Namun, diantara

sekian banyak hewan endemik Indonesia, banyak yang berstatus

hampir punah, dan dalam bahaya punah.

Sebuah Aquarium, perlu memperhatikan sifat dan ukuran dari

hewan laut yang akan ada didalam Aquariumnya. Hal ini ditujukan

agar ikan tidak stress dan mudah mati didalam Aquarium. Untuk ikan-

ikan tetentu memerlukan perhatian khusus. Beberapa ikan juga dapat

digabungkan dalam satu Aquarium untuk efektivitas ruang.

BIOLOGICAL

FILTERING

Diagram 2.1 Sistem semi tertutup

Sumber : http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html

Page 38: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

18

2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium

- Bentuk Aquarium

Adapun bentuk-bentuk Aquarium yang ada, antara lain :

Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa

yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan

terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.

Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap

kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang

lebih tebal.

Lonjong/ silinder : kelebihannya mudah dibersihkan,

kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu

penglihatan mata.

Diorama : Aquarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya

dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan

membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu

menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan

bawah laut.

Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa

dibuatdari:

o Besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama

asalkan dirawat dengan baik.

o Alumunium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal

atau panjangnya. Tidak semua tukang las bisa

mengerjakannya sehingga biaya pemasangan relatif

mahal.

o Serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan

mudah dirakit sendiri.

o Plastik, kekurangannya mudah tergores dan retak.

Page 39: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

19

Bentuk rumah-rumahan

Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel

didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan

Aquarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan

Aquarium yang menyatu dengan rumahnya.

- Dimensi Aquarium

Pembuatan aquarium air laut memerlukan perhatian

tersendiri mengingat bahwa aquarium laut mendapatkan beban

berupa dorongan air yang lebih besar jika dibandingkan dengan

beban dorongan pada air tawar. Hal ini disebabkan air laut

memilki berat yang lebih besar dibandingkan air tawar. Berat air

laut per liternya sama dengan 1,03 kg. Selain itu, umumnya

aquarium air laut banyak menggunakan batuan, sehingga

mengharuskan aquarium air laut di buat dengan menggunakan

kaca atau bahan yang lebih tebal sehingga mampu menahan

gaya dorongan ataupun tekanan air laut yang ada di dalamnya.

Aquarium air laut biasanya lebih besar dari pada aquarium air

tawar. Volume aquarium air laut ideal minimal 90 liter atau

berukuran panjang 70 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 40 cm.

Ukuran aquarium ditentukan oleh banyaknya penghuni

aquarium. Banyaknya ikan yang dapat ditampung di aquarium

secara kasar dapat dinyatakan sebagai 10 liter per centimeter

panjang ikan. Artinya jika aquarium memiliki volume 200 liter,

maka banyaknya ikan sepanjang 5 centimeter yang dapat

ditampung sekitar 4 ekor. Berikut merupakan dimensi aquarium

untuk bahan kaca dan acrylic. Tabel ketebalan kaca untuk

aquarium air laut. Iwan Sutrisno, 1997

Page 40: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

20

- Konstruksi Aquarium

Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan

berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic.

Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya

masing-masing.

DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALKACA MINIMAL(mm)

Panjang Lebar Tinggi

60 30 30 5

80 30 30 7

80 45 45 7

90 45 45 8

100 50 50 8

130 50 50 10

200 75 75 15

DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)

Panjang Lebar Tinggi

70 55 45 6

90 55 45 8

130 55 55 10

150 55 60 10

180 60 60 15

240 120 80 20

Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut.

Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut.

Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

Page 41: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

21

BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN

PLASTIK Cepat buram atau kusam Bahan lebih ringan

KACA Tidak kuat terhadap

tekanan air laut,

menggunakan sambungan

lem sehingga tidak

menutup kemungkinan

terjadi kebocoran.

Murah dan bersifat

konduktor

ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,

sehingga aquarium menjadi

panas.

Lebih ringan, kuat, lebih

cerah bila terkena sinar,

permukaan lebih licin

sehingga sulit ditumbuhi

oleh lumut, dapat dipoles

apabila terjadi goresan,

lebih lentur sehingga

mudah dibentuk sesuai

keinginan, tidak

membutuhkan

sambungan.

Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.

Sumber : Eko Budi Kuncoro “Aquarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

Page 42: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

22

Pada umumnya bahan utama untuk aquarium yaitu kaca

dan acrylic. Beberapa pertimbangan dalam menentukan

bahan aquarium antara kaca dan acrylic, yaitu:

PERTIMBANGAN KACA ACRYLIC

HARGA Murah Lebih mahal dari kaca

GORESAN Tahan goresan Goresan pada acrylic

mudah dihilangkan

BERAT Lebih berat Ringan

KEMAMPUANMENGHAN

TAR PANAS

Mudah menghantar

panas, sehingga mudah

dipengaruhi oleh suhu

ruang.

Menghantar panas tetapi

tidak sebaik kaca.

SAMBUNGAN Menggunakan sambungan

sehingga memungkinkan

terjadi kebocoran

Tidak

menggunakan

sambungan

KEJERNIHANBAHAN jernih Lebih tembus pandang

dari pada kaca

Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic.

Sumber : Prof. Ir. Budiono Mismail “ Aquarium Terumbu Karang “ Penerbit UB Press

Cetakan I 2010.

Page 43: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

23

2.2 Kajian Arsitektur Metafora

Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain.

Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan

sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut

adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu ke dalam

bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya

bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain.

Penggunaan metafora sebagai channel untuk kreatifitas arsitektural

telah popular di antara arsitek pada abad ini. Metafora telah ditemukan untuk

menjadi channel yang sangat kuat, lebih berguna bagi pencipta dari pada

pengguna. Melalui metafora, imajinasi perancang bisa diuji dan

dikembangkan. Mereka yang memiliki daya imajiasi yang tinggi tidak akan

mengalami kesulitan dalam menggunakan metafora, bahkan metafora akan

semakin memperluas dan memperdalam daya imajinasi mereka

(Antoniades, 1992).

Ada sedikit kerancuan antara metafora, analogi, dan mimesis. Ketiga

hal itu sama-sama menghadirkan suatu desain dengan melihat hal lain. Tapi

ada yang membedakan di sini. Yaitu bila suatu bangunan dirancang dengan

menyerupai sesuatu yang lain tanpa memperhatikan sifat-sifat dari sesuatu

yang ditiru itu, maka bisa dikatakan bangunan ini memiliki tema analogi atau

mimesis. Terlebih bila bentuk yang diambil yang menyerupai sesuatu hal

tersebut tidak ada kaitannya dengan fungsi bangunan yang dirancang. Tapi

apabila suatu bangunan mengambil bentuk sekaligus sifat dari sesuatu yang

lain, maka bisa dikatakan bangunan ini bertemakan metafora. Terutama bila

sifat-sifat sesuatu yang lain itu sesuai dengan fungsi bangunan yang

dirancang. Terlebih lagi bila hasil rancangan atau bentuk akhir dari

rancangannya nanti menghasilkan interpretasi yang berbeda di antara

pengamat dan pengguna bangunan, sehingga metaforanya bisa menjadi

rahasia perancang.

Page 44: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

24

Ada tiga kategori metafora :

• Intangible metaphor; kreasi metafora berangkat dari konsep, ide, kondisi

manusia, atau kualitas tertentu (individualitas, kealamiahan, komunitas,

tradisi, budaya)

• Tangible metaphor; metafora berangkat dari visual atau karakter

material (rumah sebagai istana, atap kuil sebagai langit)

• Combine metaphor, di mana konseptual dan visual saling menindih

sebagai titik keberangkatan desain. (Antoniades, 1992)

Intangible metaphor, dalam penerapannya pada desain arsitektur,

adalah lebih menggunakan sifat-sifat non fisik daripada sifat fisik yang

tampak pada suatu hal untuk diterapkan pada bangunan. Sebagai contoh:

bila seorang perancang ingin merancang bangunan Music Center dengan

menggunakan kategori intangible metaphor, maka dia bisa menampilkan

konsep dari unsur-unsur musik yang non fisik ke dalam bangunannya,

seperti nada, tempo, ketukan, dan konsep-konsep musik lainnya. Hal ini

tentulah tidak mudah karena musik dan arsitektur merupakan dua jenis seni

yang sangat berbeda, di mana musik merupakan unsur bunyi atau suara,

sedangkan arsitektur lebih kepada visual. Hal inilah yang menyebabkan

intangible metaphor sulit untuk diraba, terlebih lagi untuk diterapkan.

Tangible metaphor lebih mudah untuk diraba, karena lebih bersifat

fisik, yaitu sebuah arsitektur menampilkan sifat fisik dari sesuatu yang lain.

Sebagai contoh: bila seorang arsitek ingin merancang sebuah music center

seperti contoh di atas, tetapi ingin menggunakan tema tangible metaphor.

Yang bisa dilakukan dalam menerapkan tema tersebut adalah dengan cara

merancang bentuk bangunan menyerupai bentuk kunci G, atau menyerupai

bentuk alat musik. Hal ini lebih mudah untuk dilakukan, tapi arsitek harus

berhati-hati karena dalam menggunakan tema ini bisa dengan mudah terjadi

kerancuan dengan analogi dan mimesis.

Page 45: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

25

Combine metaphor merupakan gabungan antara kedua hal di atas.

Jadi dalam merancang bukan hanya menampilkan sifat-sifat fisik dari subyek

yang lain, tapi juga sifat non fisiknya. Kategori ini merupakan kategori yang

paling sulit untuk diterapkan. Contoh yang tepat untuk kategori ini adalah

pada obyek kasus, yaitu Museum of Fruit. Bangunan ini menggunakan tema

metafora dengan kategori combine metaphor. Bangunan Museum of Fruit

menggunakan konsep penyebaran bibit dalam menerapkan idenya sekaligus

juga menerapkan bentuk fisik dari tumbuhan dan buah-buahan. Bagaimana

cara menerapkannya akan dijelaskan pada subbab selanjutnya. Ernaning

Setiyowati, 2007

Kegunaan dari Penerapan Metafora

a. Mempengaruhi pengertian orang terhadap suatu obyek yang kemudian

dianggap belum atau suatu hal yang tidak dapat dimengerti.

b. Dapat menimbulkan interpretasi-interpretasi yang lain dari orang yang

mengamatinya.

c. Menyebabkan pengamat memandang suatu obyek dari karya Arsitektural

dari sudut pandang yang lain.

d. Dapat menghasilkan karya Arsitektur yang ekspresif.

Gambar 2.1 Crescent Moon Tower

Sumber : Ernaning Setiyowati

Page 46: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

26

Gambar 2.3 Sydney Opera House

Sumber : gagasdhio.wordpress.com

Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier

Sumber : gagasdhio.wordpress.com

Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit

Sumber : Ernaning Setiyowati

Page 47: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

27

Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris

Sumber : gagasdhio.wordpress.com

2.3 Studi Banding

2.3.1 Fresh Water TMII

2.3.1.1 Lokasi Fresh Water TMII

Museum berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah

(TMII), Jakarta timur.

2.6 Denah Lokasi

Sumber :Google Earth

2.3.1.1 Batasan Fresh water

Batas Utara : Rumah ibadah umat Hindu

Batas Selatan : JalanMabes Hankam

Batas Barat : Museum Transportasi

Batas Timur : Rumah Serangga

2.3.1.2 Koleksi Fresh Water TMII

Gambar

Page 48: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

28

Koleksi yang dimiliki Fresh Water TMII ini di dominasi oleh

biota dalam negeri juga dilengkapi beberapa biota air tawar

luar negeri. Jumlah biota ada 1.2479 koleksi dari 172 spesies,

meliputi tanaman air, reptilia, crustacea dan ikan beragam

jenis, ukuran dan asal. Baik dari berbagai perairan Indonesia

maupun negara lain.(Arsip Fresh Water TMII)

Tabel 2.5 Daftar koleksi

biota air tawar Fresh

water TMII

Sumber : Data Survey

Page 49: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

29

Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII

1. Denah Lantai 1

2.7 Denah Lantai 1

Sumber :Data Survey

Gambar

Page 50: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

30

2. Denah lantai 2

Pada denah lantai 2 ini saya membagi menjadi beberapa

segmen dikarenakan file yang saya miliki adalah video.

Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan)

Sumber :Data Survey

Page 51: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

31

Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang)

Sumber :Data Survey

Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan)

Sumber :Data Survey

Page 52: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

32

Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri)

Sumber :Data Survey

3. Denah Typical Aquarium

Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium

Sumber :Data Survey

4. Tampak Depan

Gambar 2.13 Tampak Depan

Sumber :Data Survey

5. Tampak Belakang

Page 53: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

33

Gambar 2.14 Tampak Belakang

Sumber :Data Survey

6. Tampak Samping

Gambar 2.15 Tampak Samping

Sumber :Data Survey

7. Perspektif

Page 54: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

34

Gambar 2.16 Perspektif

Sumber :Data Survey

2.3.1.1 Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII

Diagram 2.1 Struktur Organisasi

Sumber :Data Survey

2.3.1.2 Sirkulasi Pengelola

Page 55: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

35

Datang

ParkirAbsen

Istirahat

PulangToilet Kerja

Diagram 2.2 Sirkulasi pengelola

Sumber :Data Survey

2.3.1.3 Ruang Pengelola

No Ruang Dimensi Gambar

1 R. Direktur Utama 30 m²

2 R. Koordinator Unti Kerja BPP-TMII 30 m²

Ishoma

Page 56: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

36

3 R. Manajer 25 m²

4 R. Dewan Pembina Flora & Fauna 20 m² -

5 R. Penelitian dan Pengembangan m² -

6 R. Asisten Manajer Bagian Umum 24 m²

R. TU, Kepersonaliaan &

Perencanaan

24 m²

R. Keuangan & verivikasi 36 m² -

R. Perlengkapan 12 m² -

R. ME 12 m² -

Page 57: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

37

R. Tiketing dan pelayanan 15 m²

6 R. Asisten Manajer bagian Operasi 20 m² -

R. Peragaan dan karantina

- Drop off 265 m²

- R. Laboratorium 54 m²

- Gudang pakan 9 m²

- R. Isolasi kecil 16 m²

Page 58: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

38

- R. Isolasi besar 272 m²

- R. Budi daya ikan hias 180 m²

- R. Pembibitan 240 m²

- R. Pembesaran 96 m²

R. Keamanan dan ketertiban 30 m²

R. Marketing dan informasi 25 m² -

R. Pengembangan usaha hasil

budaya

12 m² -

7 R. Staff Khusus 24 m² -

Page 59: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

39

8 R.Rapat 40 m²

9 Toilet 6,8 m²

Tabel 2.6 Besaran Ruang Fresh Water TMII

Sumber :Data Survey

2.3.1.4 Sirkulasi Pengunjung

Page 60: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

40

Datang

ParkirTiketing

Pulang

Toilet Mencari informasi

Mengunakan

fasilitas

Melakukan transaksi

pembelian

Diagram 2.3 Sirkulasi pengunjung

Sumber :Data Survey

2.3.1.5 Karakteristik Pengunjung

No Usia Jenis

Kelamin

Golongan Pemakai

Karakteristik

1 1

Pria dan

Wanita

Menengah

kebawah

dan

menengah

keatas

Pelajar

Cepat bosan, bingung,

cuek, hanya melihat-

lihat yang disukai, suka

tampilan menarik.

2 Masyarakat

umum

Cepat bosan, hanya

melihat koleksi yang

disukai saja

3

Masyarakat

mancanegara

dan Hobbies

Lebih menghargai,

singgah lebih lama

untuk mengamati

koleksi, mempelajari

dan bertanya apabila

ada yang tidak

Page 61: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

41

No Usia Jenis

Kelamin

Golongan Pemakai

Karakteristik

dimengerti

Tabel 2.7 Karakteristik pengunjung

Sumber :Data Survey

2.3.1.6 Ruang Sirkulasi Pengunjung

No Area,

Bangunan dan

Ruang

Dimensi Gambar

1 Parkir 3000 m²

Hal.pakir

begabung

dengan

taman

serangga.

Page 62: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

42

2 Pintu masuk 2 m²

3 Loket 15 m²

4 loby 15 m²

5 Hall 120 m²

6 R.pamer

Aquarium besar 40 m²

Page 63: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

43

Aquarium

Sedang

@13,5 m²

Aquarium kecil 4,5 m²

Touch Pool 30 m²

Page 64: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

44

Display

Perikanan

30 m²

Display

Ekosistem

60 m²

Display Ikan

Besar

90 m²

Page 65: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

45

Display ikan

nusantara

36 m²

7 Perpustakaan 148 m²

8 R.computer 128 m² -

9 Souvenir 120 m²

10 Fish Terapy 25 m²

11 Mushola -

Toilet -

Tabel 2.8 Besaran ruang sirkulasi penngunjung

Sumber :Data Survey

Page 66: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

46

2.3.1.7 Ruang Utilitas Fresh water

No Ruang Dimensi Gambar

R,mechanical 25 m²

R. genset 15 m²

R. AHU 12 m²

Resepvoir 128 m²

R.Panel 15 m²

Lift Barang

Page 67: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

47

Filter Aquarium

Besar

Filter Aquarium

Sedang

Tandon air per

Toilet

Tabel 2.9 Besaran Ruang Utilitas

Sumber :Data Survey

Page 68: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

48

Page 69: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

49

2.3.2 KURA-KURA OCEAN PARK (KOP)

2.3.2.1 Lokasi Kura-Kura Ocean Park

Pantai Kartini adalah obyek wisata pantai di Bulu, Jepara,

Jawa Tengah. Pantai ini terletak 2,5 km arah barat dari

pendopo Kantor Bupati Jepara. Kawasan dengan luas lahan

3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai

jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut

Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Obyek wisata

kura-kura ocean park berlokasi di dalam komplek obyek

wisata Pantai Kartini Jepara.

2.3.2.2 Situasi Bangunan

Gambar 2.17 Situasi KOP

Sumber : Google Earth

2.3.2.3 Tampak Bangunan

Gambar 2.18 Perspektif bangunan depan

Sumber : Data Survey

Page 70: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

50

Gambar 2.19 Perspektif bangunan belakang

Sumber : Data Survey

Gambar 2.20 Pintu masukdan maket bangunan

Sumber : Data Survey

2.3.2.4 Struktur Organisasi Bangunan

Untuk Struktur Organisasi Kura-kura Ocean Park ini belum

ada. Semua anggota yang berjumlah 13 (Hanya 3 karyawan

tetap) hanya melakukan perintah langsung dari pengelola

Pantai Kartini.

2.3.2.5 Pembagian Ruang Bangunan

Kura-kura ocean park terdiri atas 2 lantai. Lantai bawah

bagian depan digunakan sebagai kantor pengelola, loket

penjualan tiket masuk, pintu masuk, stand-stand penjualan

souvenir khas jepara, dan juga toilet umum.

Page 71: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

51

Gambar 2.21 R.souvenir dan Hall

Sumber : Data Survey

Gambar 2.22 Loket dan R.Pengelola

Sumber : Data Survey

Sedangkan untuk lantai bawah bagian dalam dimanfaatkan

sebagai taman laut yang terdiri dari sebuah aquarium besar

yang memiliki lorong “misteri bawah laut” dari lorong tersebut

kita dapat menyaksikan kehidupan keindahan taman bawah

laut yang dihuni oleh berbagai macam ikan-ikan berukuran

besar dari jenis : Hiu, Dotty Back, Angel Fish, Pari, Giant

Trafelly (GT), Kakap, Kerapu, Jenaha, Triger, Mimi &

Mintuna, Buntal, dan berbagai jenis ikan lainnya, beberapa

penyu sisik dan aneka terumbu karang.

Page 72: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

52

Gambar 2.23 Kolam sentuh dan R.pamer Aquarium

Sumber : Data Survey

Gambar 2.24 Hiu dan Penyu yang dipamerkan di Misteri Bawah Laut

Sumber : Data Survey

Gambar 2.25 Lorong dan Pintu masuk misteri bawah laut

Sumber : Data Survey

Selain aquarium besar, terdapat juga aquarium dinding

berjumlah 12 buah dan 4 buah aquarium meja (portable)

berisi beberapa jenis ikan laut dan ikan air tawar berukuran

Page 73: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

53

kecil dan sedang, 2 buah Touche Screen informasi seputar

Jepara, 1 buah kolam sentuh (touch pool) yang berisi ikan

komunitas air tawar utamanya kura-kura jinak yang dapat

dipegang oleh pengunjung, dan juga Kolam Fish Spa yang

berisi ribuan ikan Garra Rufa yang berasal dari Turki.

Di lantai 2 pengunjung bisa mendapati berbagai macam

permainan pintar ( Jepara Sciece Park ) seperti Papan

Kreatif, Air Mancur Melayang, Peraga Sensor Tepuk dan

Sensor Gerak, Kipas Angin Tanpa Baling-Baling, Simulator

Pesawat Terbang, dan berbagai permainan pintar lainnya.

Pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukan Film IMAX

Deep Sea 3D, Dinosaurs Alive dan film-film menarik lainnya

di Teater 3D Kura-kura Ocean Park.

Gambar 2.26 Fish Terapy

Sumber : Data Survey

Gambar 2.27 R.Ausiovisual 3d

Sumber : Data Survey

Page 74: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

54

Gambar 2.28 R.Iptek dan arena bermain

Sumber : Data Survey

2.3.3 Sistem Utilitas Aquarium

Untuk Utilitas Aquarium terdapat bangunan Water Cleaner yang di

khususkan untuk menyaring air dan mengendapkan air dari laut. Dan

setelah bersih air tersebut baru bisa di supplay ke aquarium-

aquarium. Yang sudah dirancang langsung mengalirkan ke masing-

masing aquarium.

Dan untuk masalah pompa airnya KOP ini menggabungkan

pompa dengan filternya langsung dengan menggunakan filter G-9000

dan pompa air Sanyo.

Gambar 2.29 Rumah pompa

Sumber : Data Survey

Page 75: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

55

R.Chiler ini memiliki 4 Chiller yang digunakan untuk pendingin

aquarium utama.

Gambar 2.30 Chiller di R.Chiller

Sumber : Data Survey

Untuk listrik sendiri bangunan ini memilikidaya 1500 KVA begitu

juga Genset yang dimilikinya.

Gambar 2.31 Trafo

Sumber : Data Survey

2.3.4 Perawatan Aquarium

Untuk perawatan aquarium sendiri tergantung masing-masing

kebutuhan akuarium, aquarium kecil dan menengah selalu

dibersihkan setiap 3 minggu sekali namun untuk aquarium besar

hanya dibersihkan bila benar-benar terlihat kotor, karena telah banyak

menggunakan filter.

Page 76: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

56

2.3.3 Seaworld Ancol Jakarta

2.3.3.1 Misi wisata Seaworld di Ancol

o Menjadikan sumber pendidikan kelautan bagi masyarakat

o Mengajarkan betapa pentingnya konservasi perairan

o Mengajarkan untuk mencintai lingkungan kita yang berharga

o Menyediakan hiburan yang bermutu tinggi

2.3.3.2 Lokasi Sea world Ancol Indonesia

Gambar 2.32 Peta Seaworld

Sumber : Google

Page 77: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

57

2.3.3.3 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia

PEMILIK SAHAM

BOARD OF

COMMISION

PRESIDENT

DIRECTOR

MANAGING

DIREKTOR

GENERAL HUMAN

ADVISOR

MANAGER

RESOURCES

DEPARTEMENT

BUILDING

CURAT MARKETI MANAGEMENT FINANCE RETAIL

ORIAL NG

MARKETING

EXECUTIVE

MAINTENANCE

ACCOUNT

PHOTO

ING

EDUCATION

TOUR GUIDE

SECURITY

TICKETIN

MERC

G HAND

INFORMATION

STAFF

GATE CONTROL

CLEANING

SERVICE

TICKETING MERC.

HAND

Page 78: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

58

2.3.3.4 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung)

Diagram 2.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung)

Sumber : Lina Herlin, 2008

Aquarium Air

Laut

Aquarium Air

Tawar

Page 79: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

59

2.3.3.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola)

Diagram 2.6 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola)

Sumber : Lina Herlin, 2008

PENGELOLA

Pengelola Aquarium laut terbagi atas

- Pegawai biasa,

- Kurator (akuaris),

- teknisi Aquarium,

- dokter biologi,

Bag. Pelayanan

Bag. Administratif

Bag. Pendidikan

Bag. Perpustakaan

Staff

Naik

Kendaraan Berjalan kaki

Naik Kendaraan

umum

Masuk kawasan Masuk kawasan Masuk kawasan

Masuk

bangunan Parkir

Lobby

Kerja

Keluar

Istirahat

Toilet

Page 80: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

60

- staf laboratorium,dan administrasi

2.3.3.6 Fasilitas Ruang Sea world di Ancol

Aquarium Air Tawar

Aquarium utama

Gambar 2.33 Aquarium utama

Sumber : Lina Herlin, 2008

Didalam Aquarium utama ini, terdapat ribuan satwa laut Indonesia.

Sebanyak 3500 spesis ikan laut Indonesia dipelihara disini (jumlah ini

merupakan 37% dari jumlah jenis spesies ikan laut di dunia). Ukuran

Aquarium ini mencapai 36 x 24m, dan dalamnya bervariasi dari 4.5

hingga 6 m dan menyimpan 5 juta liter air asin. Karena besarnya

Aquarium utama ini tercatat sebagai Aquarium air asin terbesar di

Asia tenggara.

Aquarium Hiu

Aquarium ekosistem laut

Didalam Aquarium ini berisi koral dan sponge yang memperlihatkan

keindahan biota dalam laut.

Page 81: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

61

Gambar 2.34 Aquarium ekosistem laut

Sumber : Lina Herlin, 2008

Aquarium Air Tawar

Didalam Aquarium ini dilengkapi dengan koleksi-koleksi satwa air

tawar dari seluruh dunia, termasuk diantaranya piranha dari

sungai amazon dan belut listrik

Gambar 2.35 Aquarium Air Tawar

Sumber : Lina Herlin, 2008

Aquarium Dugong

Didalam Aquarium ini berisi ikan duyung (dugong)

Photo spot

Diarea ini pengunjung dapat melakukan photo-photo diri untuk

membawa sesuatu yang berkesan untuk di bawa pulang sebagai

kebanggaan tersendiri setelah mengunjungi sea world ini

Garra Rufa

Ikan berasal dari Kangel Turkin sebagai ikan dokter yaitu jenis

ikan terapi untukpenderita penyakit kulit atau dengan kata lain

ikan pembersih kulit.Berbagai penyakit kulit dapat disembuhkan

diantaranya, membantu pengelupasan sel kulit mati,

meningkatka kelembapan kulit, menyembuhkan bekas

luka,detoksifikasi kulit, membantu peremajaan kulit,

Page 82: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

62

Kolam Bayi Buaya

Di kolam ini kita dapat memberi makan bayi-bayi buaya muara.

Kita dapat bergabung bersama staf SeaWorld Indonesia untuk

memberi makan bayi-bayi tersebut menggunakan tongkat

panjang. Dengan meletakkan makanan sekitar 10 cm di atas

mereka dan niscaya mereka akan melompat untuk

menangkapnya

Gambar 2.36 Kolam Bayi Buaya

Sumber : Lina Herlin, 2008

Kolam Sentuh

Di area ini kita bergabung bersama staff SeaWorld Indonesia

memberi makan hewan. Dengan menggunakan tongkat, kita

dapat mencoba memberi makan ikan hiu dan penyu

Gambar 2.37 Kolam Sentuh

Sumber : Lina Herlin, 2008

Page 83: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

63

Kolam Piranha

Didalam Aquarium ini dilengkapi dengan koleksi koleksi ikan

piranha dari sungai Amazone

Kolam Kerondong

Rekahan dan lubang yang ada di terumbu karang merupakan

tempat tinggal kerondong. Hewan laut yang lengah dan berada

dekat rekahan merupakan mangsa mereka.

Toko Cenderamata

Di area ini anda dapat membeli berbagai cinderamata khas

SeaWorld.

Gambar 2.38 Toko Cenderamata

Sumber : Lina Herlin, 2008

Lorong Antasena

Lorong Antasena adalah lorong bawah air sepanjang 80m yang

dioperasikan dengan pinjakan berjalan otomatis dengan kubah

tembus pandang. Memungkinkan pengunjung untuk menikmati

pemandangan "bawah laut" tanpa harus khawatir tersandung

saat menengadah keatas untuk melihat ikan.

Page 84: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

64

Gambar 2.39 Lorong Antasena

Sumber : Lina Herlin, 2008

Perpustakaan

Untuk menambah pengetahuan anda dengan membaca buku di

perpustakaan. Setelah melihat kehidupan aslinya, disinilah

tempat untuk mencari informasinya melalui literatur.

Food Court

Pengunjung dapat memilih hidangan ringan atau snack di taman

hidangan, atau makan siang atau malam di Restauran Seafood

yang dindingnya dirancang sedemikan rupa hingga anda dapat

turut menikmati wisata bawah laut.

Komputer layar sentuh

Yang menyediakan kuis kelautan yang menarik. Ditempatkan di

beberapa tempat sehingga pengunjung dapat menikmati fasilitas

tambahan tanpa melupakan fasilitas utamanya

2.3.3.7 Tata Pamer Aquarium

Cara penataan ruang pamer Aquarium sebagai ruang utama

pertunjukan Aquarium tergantung dari sifat pamerannya, yaitu :

1. Sifat pameran tetap

· Sistematika pameran tetap

· Yang diganti hanya keragaman objek koleksinya

· Pergantian objek koleksi diatur dalam jangka waktu tertentu,

seperti 5-9 tahun

2. Sifat Pameran Temporer

· Objek dan tema dari pameran dapat selalu berubah

· Jangka waktu pameran relative singkat misalnya 1 minggu atau

1 bulan

Cara penataan pameran yang tetap, perletakannya tidak dapat

Page 85: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

65

diubah-ubah. Display Aquarium sebagai objek pameran yang tetap

ialah Aquarium dengan ukuran besar dan sedang. Sebaliknya, pada

penataan pameran temporer Aquarium yang dipakai adalah

Aquarium dengan ukuran kecil.

2.3.3.8 Cara Penyajian Objek Pamer

Prinsip cara menyajikan objek koleksi jangan sampai menimbulkan

kebosanan pengunjung yang akan mengamatinya. Untuk itu, cara

pengamatan dibuat bervariasi, seperti :

Gambar 2.40 Objek Pamer

Sumber : Lina Herlin, 2008

Sistem Ruang Terbuka

· Objek pameran berada di tengah-tengah ruangan sehingga

pengunjung dapat melihat dari segala arah.

· Penyajian Aquarium dapat diletakkan secara berkelompok dengan

Aquarium lainnya atau tersendiri.

· Sangat baik untuk menempatkan objek-objek biota dengan ukuran

yang besar.

Diorama

· Aquarium diletakkan dipinggir ruangan

· Pengamatan hanya dapat dilakukan dari satu/dua arah saja

· Dapat berfungsi sebagai pemisah antar ruang

· Cocok untuk mewadahi biota dengan ukuran sedang atau kecil

Vitrine

· Dapat diletakkan di tengah-tengah ruangan

Page 86: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

66

· Desain vitrine yang bulat memungkinkan pengunjung leluasa

melihat dari segala arah

· Sangat cocok untuk objek-objek biota dengan ukuran kecil Meja

dengan kaca pembesar dan mikroskop

· Berfungsi untuk mengamati objek biota yang sangat kecil

seperti hewan protozoa yang hanya bisa dilihat dengan

mikroskop

· Objek diletakkan pada preparat

2.3.3.9 Cara Perawatan Biota Air

a. Perlakuan terhadap biota laut (baru)

Biota baru

Karantina

Tidak luka

Perlakuan Perlakuan penyakit

pencegahan penyakit khusus

Page 87: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

67

Perlakuan pencegahan penyakit

Perendaman silang : air tawar salinitas 15 ppt dan pormalin 2 cc/100

ltr, air laut salinitas 20 ppt dan pormalin 2 cc / 100 liter

Perlunya pengelolaan air

• Kondisi air baku tidak sepenuhnya sesuai dengan

kebutuhan biota SWI

• Terdapatnya partikel atau material yang tidak diinginkan

• Penyesuaian dengan kondisibiota yang ada

• Mengurangi dampak seminimal mungkin

Pengelolaan air di SWI diantaranya :

• Pengelolaan sumber air laut baru

• Pengelolaan sumber air tawar baru

• Sirkulasi dalam Aquarium

• Standar kualitas air

• Pemeriksaan kualitas air

Diagram 2.8 Perlakuan pencegahan penyakit

Sumber : Lina Herlin, 2008

Observasi

gejala

Pemeriksaan

klinis

Pemeriksaan

Lab

Observasi

hasil terapi

Terapi

supportif dan

kausatif

Tindakan

pencegahan

untuk yang lain

Page 88: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

68

Keterangan :

1.Air laut

2. Air laut difilter secara mekanik

3.Air laut didesinfeksi dengan O3

4.Air laut kaya O3 dinetralkan kembali

Diagram 2.9 Running sistem air

Sumber : Lina Herlin, 2008

Pantai

Bak penukaran ozon Tangki air laut

Filter

mekanik

Reaktor Ozon

Aquarium

Karantina

Bio Tower

Aquarium

Filter aquarium

Page 89: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

69

5.Air laut diendapkan

6.Air laut siap pakai

2.3.4 Churaumi Okinawa, Japan

Lokasi : Motobu,Okinawa, Jepang.

Jumlah Hewan : 26,000

Jumlah Spesies : 740

Volume Tangki terbesar : 7.500 m³

Total Volume Tangki :10.000

Jumlah Pameran : 77 tangki

Churaumi berasal dari :bahasa

okinawan, dimana terdiri dari dua kata yaitu

“Chura”,artinya Tangki yang indah dan

“umi” berarti aquarium, sehingga arti

Churaumi yaitu aquarium yang indah.

Churaumi Okinawa adalah Aquarium

terbesar kedua di dunia dan merupakan

bagian dari Expo Park yang berlokasi di

Okinawa, jepang. Aquarium ini

memamerkan kehidupan biologi laut di

terumbu karang, laut dalam, dan arus

Kuroshio yang mengalir melintasi

Kepulauan Jepang.

Aquarium terdiri dari empat lantai,

dengan tangki berisi makhluk laut dalam,

seperti hiu karang dan ikan tropis.

Aquarium diatur pada 19.000 m2 tanah,

dengan total tangki sebanyak 77 tangki

berisi 10.000 m3 air. Air yang digunakan

untuk pameran, air laut dipompa ke

aquarium dari 350 sumber lepas pantai , 24

jam sehari. Tangki utama, menampung

7.500 meter3 air dengan ukuran panjang Gambar 2.41 Churaumi Okinawa

Sumber : Google

Page 90: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

70

10 m lebar 35 meter dan kedalaman 27 m,

menggunakan bahan kaca acrylic

berukuran 8,2 meter X 22,5 meter dengan

ketebalan 60 cm (24 in).

Pameran yang ditampilkan di aquarium

okinawa ini, meliputi :

Aquarium laut terumbu karang

Aquarium Laut Karang memamerkan

800 koloni terumbu karang dari 70

spesies di dalam aquarium berkapasitas

300 m³. Aquarium ini terbuka di bagian

atasnya, agar sinar matahari yang

dibutuhkan terumbu karang dapat

masuk.

Aquarium Laut Kuroshio

Kaca acrylic di Aquarium Churaumi pernah dicatat Guinness World

Records sebagai panel acrylic terbesar di dunia hingga dikalahkan oleh

panel milik Aquarium Dubai yang lebarnya 32,88 m, tinggi 8,3 m, tebal

750mm, dan beratnya 245,614 kg. Di dalam Aquarium Laut Kuroshio

dipelihara tiga ekor hiu paus. Jinta adalah nama hiu paus terbesar, dua

ekor lainnya diberi nama Number 15 dan Number 18.

Aquarium laut dalam

Aquarium ini memamerkan spesies ikan laut dalam, termasuk di

antaranya Etelis carbunculus, Thyrsitoides marleyi dan spesies yang sulit

dipelihara di aquarium. Koleksi aquarium laut dalam terdiri dari 70 spesies

yang sebagian besar berasal dari kedalaman laut 200 m di lepas pantai

Okinawa.

Fasilitas Lainnya

Gambar 2.42 Churaumi Okinawa

Sumber : Google

Page 91: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

71

Selain pertunjukan yang harus membayar tiket masuk, di dalam

kompleks Taman Ocean Expo tersedia pertunjukan-pertunjukan lain yang

tidak memungut biaya masuk, di antaranya pertunjukan lumba-lumba

hidung botol dan paus pembunuh palsu di Okichan Theater, kolam lumba-

lumba, kolam penyu, aquarium manatee, dan pantai buatan bernama

Pantai Emerald.

Gambar 2.43 Eksterior Churaumi Okinawa

Sumber : Google

Page 92: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

72

2.3.4 Batumi Aquarium

Lokasi : Str Rustaveli, Batumi, Republik Georgia

Luas aquarium : 2.000 m2

Selesai Pembangunan : 2013

Sesuai dengan namanya Batumi Aquarium

terinspirasi dari Bentukkan kerikil yang

berkarakteristik yang ditemukan di pantai

Batumi dan akan memberikan pemandangan

pantai dan laut hitam.

Batumi adalah kota provinsi Adjara/Ajaria

barat daya, terletak bersebelahan dengan Laut

Hitam. Batumi merupakan pusat wisata dan

komersial pelabuhan, yang terdapat banyak

cafe, pantai, hotel, dan area budaya dan

rekreasi lainnya.

Bangunan ini menggabungkan program

pendidikan, Aquarium komersial, dan rekreasi.

Zoning aquarium ini ada empat area pameran

swadaya dimana masing-masing dari empat

bangunan batu ini menggunakan nama biotipe

laut yang unik, yaitu Laut Mediterania, Laut

Hitam / Laut Merah, Laut Aegea, dan Samudra

Hindia. Keempat pameran terpisah dihubungkan

dengan pusat multiguna termasuk auditorium,

cafe, dan fungsi retail dengan pemandangan

Laut Hitam dan Batumi Beach.

Gambar 2. 44 Bentukkan Battumi Okinawa

Sumber : Google

Page 93: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

73

Tujuan pendidikan Batumi Aquarium

adalah dalam suatu pengaturan belajar,

sehingga didapatkan ruang yang berfungsi

untuk mendengarkan, menyaksikan, mengalami

menyerap dan bereksperimen, dirancang dalam

konfigurasi yang memungkinkan untuk

aquarium lingkungan yang merangsang

interaktif pengunjung. Fasilitas pendukung

difokuskan pada ruang tengah seperti fasilitas

bermain, restoran, retail, dan kegiatan bersantai

sebelum melanjutkan petualangan melalui

pameran aquarium. Pameran yang disuguhkan

tidak hanya berupa pameran aquarium laut saja,

tetapi juga aquarium budaya yang menawarkan

perjalanan pendidikan, menghibur dan secara visual merangsang indera

pengunjung melalui zoning yang berbeda. Pemandangan dari laut yang

berbeda memberikan kesempatan yang menarik untuk penelitian lapangan

yang inovatif. Dilengkapi ruang publik dan tempat- tempat pertemuan di

sepanjang bangunan.

Gambar 2. 47 Potongan Batumi dan Site Plan

Sumber : Google

Gambar 2. 45 Konsep BatumiOkinawa

Sumber : Google

Gambar 2. 46 Sketsa Ide Batumi Aquarium

Sumber : Google

Page 94: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

74

2.3.4 Primorsky Aquarium

Arsitek :OJSCPrimorgrajdanproekt

Lokasi :Vladivostok,Rusia

Pemimpin Proyek :IgorMoskalenko

Tim Desain : Yulia Otlyachkina, Victor zaycev, Anna Ushakova, Sergey

Skobelev

Proyek Tahun :2010

Luas proyek :35.000m²

Foto-foto : Alexander Hitrov

Primorsky Aquarium di aquarium ini dirancang menjadi pusat penelitian

biota laut yang terletak di dekat bangunan utama. Bangunan ini memiliki rukuran

lebar 150 meter, dan luas keseluruhan sekitar 35 000 meter ³. Volume tangki di

gedung pameran lebih dari 10.000 meter³. Dua tank terbesar berkapasitas sekitar

7.000 ton. Dalam Aquarium Primorsky iniberisi biota laut dari kelima lautan dunia

yang akan diisi sekitar 500 spesies penghuni air laut dan tawar.

Aquarium bangunan ini menampilkan kehidupan biota zona air Rusia seperti Laut

Jepang, Laut Okhotsk, Laut Bering, Danau Baikal, Sungai Amur dan Danau

Khanka; serta biota lautan kutub dingin, laut tropis yang hangat dan sungai dan

wilayah laut terbuka.

Gambar 2.48 Interior Batumi Akuarium

Sumber : Google

Page 95: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

75

The Primorsky Aquarium, akan menjadi fasilitas unik di kota

Vladivostok. Pameran yang indah, wisata menarik yang berbeda, program

pendidikan untuk anak-anak dan orang dewasa, menunjukkan dan mengenalkan

aneka biota laut, interaksi dengan lumba-lumba, daerah rekreasi yang nyaman,

wilayah yang indah dilengkapi dengan beragam landscape dengan taman dan air

terjun, toko-toko dan kafe.

Gambar 2.49 Perspektif Site plan

Sumber : Google

Gambar 2.50 Tampak Depan

Sumber : Google

Page 96: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

76

Gambar 2.51 Proses pembangunan dan gambar rencana bangunan

Sumber : Google

Page 97: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

77

Gambar 2.52 The Primorsky Aquarium dari Far Eastern Cabang Akademi Ilmu

Pengetahuan Rusia sedang dibangun atas permintaan Presiden Federasi Rusia.

Sumber : Google

Page 98: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

78

BAB III

TINJAUAN LOKASI

3.1 Tinjauan Kota Semarang

Dipilihnya Semarang sebagai lokasi untuk kehadiran wahana wisata

Oceanarium dikarenakan Semarang merupakan lokasi yang potensial bagi

pengembangan pariwisata Jawa Tengah karena Semarang merupakan Ibu

Kota jawa Tengah yang menjadi pusat jalur paket wisatawan asing maupun

domestik. Disamping itu juga menduduki prioritas pengembangan utama.

Dalam rencana pengembangan kota-kota pusat pelayanan Jawa Tengah,

Semarang merupakan “Home-base” utama. Semarang merupakan Titik

Tumbuh bagi kota-kota lain di Jawa Tengah. Dan merupakan Titik Simpul

Distribusi Barang dan Jasa Jawa Tengah. Posisi ini mendorong tumbuhnya

Semarang menjadi kota bisnis, yang dengan sendirinya akan meningkatkan

tuntutan kebutuhan akan sektor pariwisata.

Gambar 3.1. Peta RTRW Kota Semarang; Sumber : Bappeda Semarang, 2014

Page 99: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

78

3.1.1 Peta BWK Kota Semarang

Gambar 3.2 Peta BWK semarang,

sumber : BAPPEDA Semarang,2014

Page 100: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

79

3.1.2 Tinjauan Kebijakan Pemanfaatan Tata Ruang Kota

A. Rencana pembagian Wilayah Kota (BWK) sebagaimana dimaksud

dalam pasal 9 ayat (2) :

1. BWK I meliputi kecamatan semarang tengah, Kecamatan

Semarang Timur dan Kecamatan Semarang Selatan dengan

luas kurang lebih 2.223 (dua ribu dua ratus dua puluh tiga)

hektar.

2. BWK II meliputi Kacamatan Candisari dan Kecamatan

Gajahmungkur dengan luas kurang lebih 1.320 (seribu tiga ratus

dua puluh) hektar.

3. BWK III meliputi Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan

Semarang Utara dengan luas kurang lebih 3.522 (tiga ribu lima

ratus dua puluh dua)hektar.

4. BWK IV meliputi Kecamatan Genuk dengan luas kurang lebih

2.738 (dua ribu tujuh ratus tiga puluh delapan) hektar.

5. BWK V meliputi Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan

Pedurungan dengan luas kurang lebih 2.622 (dua ribu enam

ratus dua puluh dua) hektar.

6. BWK VI meliputi Kecamatan Tembalang dengan Luas kurang

lebih 4.420 (empat Ribu empat ratus dua puluh) hektar.

7. BWK VII meliputi Kecamatan Banyumanik dengan luas kurang

lebih 2.509 (dua ribu lima ratus sembilan) hektar.

8. BWK VIII meliputi Kecamatan Gunungpati dengan luas kurang

lebih 5.399 ( lima ratus sembialn puluh sembilan) hektar.

9. BWK IX meliputi Kecamatan Mijen dengan luas kurang lebih

6.213 (enam ribu dua ratus tiga belas) hektar.

10. BWK X Meliputi Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu

dengan Luas kurang lebih 6.393 ( enam ribu tiga ratus sembilan

puluh tiga) hektar.

Page 101: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

80

B. Rencana pengembangan fungsi utama masing – masing BWK

sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) meliputi :

1. Perkantoran, perdagangan dan jasa di BWK I, BWK II, BWK III

2. Pendidikan kepolisian dan olah raga di BWK II

3. Transportasi udar dan transportasi laut di BWK III

4. Industri di BWK IV dan BWK VIII

5. Pendidikan di BWK VI dan BWK III

6. Perkantoran militer di BWK VII

7. Kantor dan pelayanan publik di BWK IX

C. Rencana penetapan pusat pelayanan sebagaiman dimaksud dalam

pasal 9 ayat (2) meliputi :

a. Pusat pelayan kota

b. Sub pusat pelayanan kota

c. Pusat lingkungan

D. Pusat pelayanan Kota yang Sebagaimana dimaksud dalam pasal

11 di tetapkan di BWK I, BWK II dan BWK III

E. Pusat pelayanan skala Kota berfungsi sebagai pusat pelayanan

Pemerintahan Kota dan Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa

F. Pusat kegiatan Pemerintahan sebagaiman dimaksud pada ayat (2)

berupa pusat pelayanan kegiatan Pemerintaha yang dilengkapi

dengan pengembangan fasilitas meliputi :

a. Kantor Walikota

b. Fasilitas Kantor Pemerintahan pendukung dan pelayanan publik

G. Pusat pelayanan Perdagangan dan Jasa skala Kota dilengkapi

dengan :

a. Pusat pembelanjaan skala Kota

b. Perkantoran swasta

c. Kegiatan jasa lainnya

H. Sub pusat pelayanan Kota sebagaimana dimaksud dalam pasal 11

ayat 2 merupakan pusat BWK yang dilengkapi dengan Sarana

lingkungan perkotaan

Page 102: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

81

3.1.3 Potensi Pembagian Wilayah Kota

Kota Semarang dalam lingkup regional Jawa Tengah

merupakan kota yang berada dalam hirarki tertinggi dalam fungsi

administrasi, kegiatan sektor ekonomi maupun politik

dibandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Tengah. Dalam

kedudukan tersebut, fungsi Kota Semarang sebagai berikut. Saat

ini Kota Semarang terjadi tiga dominasi kegiatan fungsional,

yaitu :

a. Sebagai pusat pemerintahan propinsi Jawa Tengah.

b. Sebagai pusat perdagangan utama Jawa Tengah

c. Sebagai pusat transportasi dalam lingkup regional,

nasional, maupun internasional

No. Kegiatan Lingkup

1. Pemerintahan Lokal, regional

2. Perdagangan Lokal, regional, nasional,

internasional

3. Transportasi Lokal, regional, nasional,

internasional

4. Industri Lokal, regional, nasional,

internasional

5. Pendidikan Lokal, regional

6. Pariwisata Lokal, regional

Tabel 3.1. Fungsi Kota Semarang

Sumber: Perda Kodya Dati II Semarang No. 02 Th 2011

Page 103: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

82

3.1.4 Pendekatan Pemilihan Lokasi

3.1.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Untuk merancang bangunan dimana masyarakat dapat

melihat biota laut dari dekat, mengetahui identitasnya,

dirancang dan didekorasi menarik dengan tujuan edukasi,

rekreasi dankonservasi Lokasi Oceanarium harus memenuhi

faktor – faktor sebagai berikut :

1. Terdiri dari media tanah dan air laut

Dengan adanya tanah dan air laut, memudahkan

oceanarium mengambil dan menyaring air laut langsung

dari laut lepas. Karena air lat yang dibutuhkan berskala

besar.

2. Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan harus tetap bernuansa pantai agar

bangunan ini benar-benar menjiwai biota laut. Dan juga

didukung dengan adanya wisata lain yang berada disekitar

bangunan ini.

3. Faktor Ketertarikan

Lokasi yang akan dipilih harus menarik bagi pengguna

Oceanarium yang akan direncanakan. Menarik dalam arti

tempat masih dalam area kunjungan pariwisata turis lokal

maupun mancanegara.

4. Faktor Strategis

Untuk menarik para wisatawan, tempat harus strategis

dalam bidang sejarah budaya, kenyamanan transportasi,

dan juga kepopuleran tempat atau lokasi tersebut.

Page 104: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

83

Pemilihan Lokasi :

Berdasarkan analisa yang telah disebutkan diambil BWK yang

mempunyai potensi sesuai dengan kriteria lokasi. BWK III adalah satu-

satunya wilayah dalam Kota Semarang yang cukup sesuai dan potensial

sebagai lokasi Oceanarium di Semarang, BWK tersebut :

Gambar 3.3 Peta BWK semarang

sumber : BAPPEDA Semarang,2014

Bagian Wilayah Kota III Kota Semarang

BWK III meliputi Kecamatan Semarang barat dan Semarang Utara,

Wilayah Perencanaan III ini memiliki luas keseluruhan 3.521,75

Ha.Kecamatan Semarang Utara : 1.135,275 Ha, Kecamatan Semarang Barat

: 2..386,473 Ha.

Batas-batas wilayah BWK III :

a. Sebelah Selatan : Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan

Gajah Mungkur, Kecamatan Semarang Selatan dan

Kecamatan Ngaliyan.

b. Sebelah Timur : Kecamatan Semarang Timur dan Kecamatan

Genuk.

Page 105: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

84

c. Sebelah Utara : Laut Jawa

d. Sebelah Barat : Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu.

Penentuan ruang wilayah perencanaan BWK III adalah sebagai berikut:

a. Permukiman : 1898,637 ha.

b. Perdagangan dan Jasa : 170,103 ha.

c. Campuran Perdagangan dan Jasa,Permukiman : 84,927 ha.

d. Perkantoran : 84,323 ha.

e. Pendidikan : 51,037 ha.

f. Kesehatan : 18,025 ha.

g. Peribadatan : 9,380 ha.

h. Olahraga dan Rekreasi : 66,285 ha.

i. Pelayanan Umum : 17,381 ha.

j. Makam : 22,773 ha.

k. Pergudangan : 91,556 ha.

l. Industri : 183,838 ha.

m. Bandar Udara : 182,976 ha.

n. Pelabuhan Laut : 36,911 ha.

o. Stasiun Kereta Api : 80,292 ha.

p. Retarding Basin : 1,245 ha.

q. Kawasan Khusus Militer : 37,939 ha.

r. Kawasan Budaya : 2,236 ha.

s. Terminal : 64,730 ha.

t. Jaringan Jalan dan Utilitas : 347,199 ha.

u. Konservasi dan Ruang Terbuka Hijau Lainnya : 69,955 ha.

Batas wilayah administrasi BWK III adalah :

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah barat : Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu

Sebelah Selatan :Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan

Gajah Mungkur, Kecamatan Semarang

Selatan dan Kecamatan Ngaliyan.

Sebelah Timur : Kecamatan Kecamatan Semarang Timur

Page 106: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

85

dan Kecamatan Genuk.

3.2 Pemilihan Tapak

3.2.1 Pendekatan Pemilihan Tapak

Berdasarkan analisa yang telah disebutkan diambil BWK yang

mempunyai potensi sesuai dengan kriteria lokasi. BWK III adalah wilayah

dalam Kota Semarang yang sesuai dan potensial sebagai lokasi

Oceanarium di Semarang, Namun Semarang memiliki kendala dalam

masalah ROB. Asusmsi bahwa penurunan yang terjadi di BM Stasiun

Pasut juga mengikuti fungsi linier, maka dapat diperkirakan penurunan

yang terjadi di BM Stasiun Pasut adalah sebesar 5,165 cm/tahun.

Anindya Wirasatriya, Agus Hartoko, Suripin,2006.

Pada pemilihan tapak untuk Oceanarium di Semarang, maka perlu

diadakan penilaian dan pembobotan tapak yang telah dipilih dari segi

pencapaian, lingkungan, kawasan, topografi, pendekatan tampilan

bangunan, utilitas, dimensi tapak. Maka untuk pemilihan lokasi untuk

Oceanarium perlu adanya kriteria lokasi yang harus dipenuhi. Kriteria

lokasi Oceanarium di semarang sebagai berikut :

1. Pencapaian (30)

Mudah dicapai dan memiliki banyak alternatif

Kualitas jalan baik

2. Kawasan (30)

Memiliki karakter spesifik / image kawasan wisata

Berpotensi dalam pengembangan kawasan

Mendukung keberadaan dan penampilan bangunan

3. Topografi (20)

Berada di kawasan pantai

Relatif datar dan kondisi tanah baik

4. Ketersediaan jaringan (20)

Air bersih

Listrik (PLN)

Pembangunan umum

Komunikasi

Page 107: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

86

5. Luasan (20)

Memenuhi persyaratan luas

Page 108: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

86

3.2.2 Alternatif Tapak

Berdasarkan analisa kriteria diatas, berikut area yang cukup sesuai

dengan potensial sebagai Ocearium di Semarang adalah di kawasan

Semarang Utara yang berdekatan dengan air laut. Alternatif tapak

tersebut antara lain:

1. Alternatif Tapak 1

Lokasi ini sudah masuk dalam kawasan pantai Marina. Yang

terletak di bagian paling utara yang berdekatan dengan laut. Site ini

didukung dengan pesona pantai dan penginapan yang berada di

sekitarnya. Luas site ini adalah 2,1 Ha.

Gambar 3.5 Alternatif Tapak1

Sumber : Google earth

Page 109: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

87

Batas-batas Site 1

Utara : Laut Jawa

Selatan : Lahan kosong

Timur : Sungai

Barat : Villa Pantai

Sungai

Site

Laut jawa Lahan kosong

Gambar 3.6 Alternatif Tapak 1

Sumber : Analisis 2015

Page 110: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

88

Pembahasan penilaian alternatif lokasi 1 :

1. Pencapaian

Untuk masalah pencapaian, lokasi ini memang satu paket dengan

wisata pantai marina. Sehingga jika pengunjung hanya ingin

mengunjungi bangunan Ocenarium saja mereka harus membayar

double yangg pertama untuk tiket masuk kawasan pantai dan

keduanya adalah tiket bangunan itu sendiri.

2. Kawasan

Untuk penilaian kawasan, area ini memang sangat cocok untuk

didirikan oceanarium, namun dengan rencana bangunan yang begitu

besar dengan kawasannya, area ini sangat berbahaya karena terlalu

dekat dengan air laut.

3. Topografi

Area ini memiliki topografi yang datar dengan kondisi tanah reklamasi,

untuk mencegah kenaikan air laut yang nantinya dapat mencapai area

ini di sekitar pantai Marina sudah ditalut.

4. Ketersediaan jaringan

Untuk kesediaan jaringan mulai air bersih, listrik, komunikasi dan

pembangunan umum semua sudah tersedia

5. Luasan (20)

Sayang sekali dengan bangunan yang akan dibangun di alternatif

tapak ini begitu besar karena akan mencakup wilayah nasional

sehingga alternatif site 1 ini masih kurang dalam memenuhi luasan

lokasi yang dibutuhkan.

Page 111: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

89

2. Alternatif Tapak 2

Lokasi ini berada di sebelah barat Convention Center Marina Semarang

dan Taman Rekreasi Marina. Dengan adanya fasilitas pendukung

disebelah bangunan, diharapkan dapat menunjang fungsi bangunan di

sekitarnya secara maksimal. Dengan daya tarik wisatawan yang lebih. Site

yang akan diambil ini memiliki luasan 4,13 Ha.

Gambar 3.7 Alternatif Tapak 2

Sumber : Goolge Earth

Gambar 3.7 alternatif site

Sumber : analisa, 2015

Page 112: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

90

Batas-batas Site 2

Utara : Lahan kosong dan Pantai

Selatan : Perumahan

Timur : Lahan kosong

Barat : Convention Center Marina Semarang dan

Taman Rekreasi Marina

Lahan kosong Pantai

Marina

Taman Rekreasi

Marina

Convention Hall

Panorama

Site

Gambar 3.8 Alternatif Tapak2

Sumber : Analisis 2015

Page 113: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

91

Pembahasan penilaian alternatif lokasi 2 :

1. Pencapaian

Alternatif lokasi 2 ini memiliki akses pencapaian yang bagus tanpa

harus masuk dalam kawasan Pantai Marina, Lokasi ini bisa dicapai

langsung oleh bus pariwisata berkapasitas 42 orang dikarenakan area

ini melewati jalan utama ke pantai marina.

2. Kawasan

Untuk penilaian kawasan, area ini memang sangat cocok untuk

didirikan oceanarium, dengan dukungan kawasan yang

mendukungnya diantaranya adalah bersebelahan dengan Taman

ekreasi Marina, Convention Hall Semarang dan bagian belakang

alteratif tapak ke 2 ini langsung bertemu dengan pantai marina.

3. Topografi

Area ini memiliki topografi yang datar dengan kondisi tanah reklamasi,

dan bagian belakang masih berupa pasir pantai

4. Ketersediaan jaringan

Untuk kesediaan jaringan mulai air bersih, listrik, komunikasi dan

pembangunan umum semua sudah tersedia

5. Luasan (20)

Alternatif lokasi ke 2 ini memiliki luasan yang dapat digunakan untuk

bangunan Oceanarium berskala nasional dan tentunya masih ada

lahan kosong yang nantinya bisa digunakan untuk bermain landscape

dan area pengembangan.

Page 114: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

92

3. Alternatif Tapak 3

Tapak ini terletak di dekat pemukiman warga, jika diteruskan lagi lebih

dekat dengan PRPP dan Taman Maerokoco. Dengan pemilihan site ini

diharapkan dapat melengkapi taman wisata PRPP dan Maerokoco yang

mulai redup aktivitas turisnya belakangan ini. Site ini memiliki luas 6,42

Ha.

Gambar 3.7 alternatif site

Sumber : analisa, 2015

Gambar 3.9 Alternatif Tapak3

Sumber : Google Earth

Page 115: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

93

Batas-batas Site 2

Utara : Lahan kosong

Selatan : Perumahan dan PRPP

Timur : Lahan kosong

Barat : Perumahan

Lahan kosong

Panorama gerbang

perumahan

Panorama

Site

Gambar 3.10 Alternatif Tapak3

Sumber : Analisis 2015

Page 116: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

94

Pembahasan penilaian alternatif lokasi 2 :

1. Pencapaian

Alternatif lokasi 3 ini memiliki akses pencapaian yang bagus tanpa

harus masuk dalam kawasan Pantai Marina, Lokasi ini bisa dicapai

langsung oleh bus pariwisata berkapasitas 42 orang dikarenakan area

ini melewati jalan utama ke pantai marina.

2. Kawasan

Untuk penilaian kawasan, area ini memang cocok untuk pembuatan

Oceanarium, namun area ini terlalu jauh dari laut sehingga pada

proses pengambilan maupun pemutaran air laut yang nantinya

dibutuhkan di bangunan ini terlalu jauh..

3. Topografi

Area ini memiliki topografi yang datar dengan kondisi tanah reklamasi

4. Ketersediaan jaringan

Untuk kesediaan jaringan mulai air bersih, listrik, komunikasi dan

pembangunan umum semua sudah tersedia

5. Luasan (20)

Alternatif lokasi ke 2 ini memiliki luasan yang dapat digunakan untuk

bangunan Oceanarium berskala nasional dan tentunya masih ada

lahan kosong yang nantinya bisa digunakan untuk bermain landscape

dan area pengembangan.

Page 117: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

95

Penilaian ke 3 alternatif tapak yang menjadi area perancangan

Ocenarium dilakukan penilaian pembobotan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Penentuan Tapak

3.2.3 Tapak terpilih

Berdasarkan analisa maka lokasi tapak yang terpilih yaitu :

Alteratif Tapak 2

Lokasi : Jl. Taman Marina, Semarang

Tata Guna Lahan : Wilayah BWK III

Lingkungan : - Padat Penduduk

- Area Pariwisata

- Berdekatan dengan pantai

Batas Utara : Lahan kosong dan Pantai

Selatan : Perumahan

Timur : Lahan kosong

Barat : Convention Center Marina Semarang dan

Taman Rekreasi

Kondisi Eksisting : Lahan Kosong (April 2015)

Kondisi Tapak : Datar

Luas : 73.205m²

Kriteria Bobot

Tapak

1 2 3

Pencapaian 30 30 30 30

Kawasan 30 30 30 10

Topografi 20 10 20 6

Ketersediaan Jaringan 20 10 20 10

Luasan 20 7 20 20

Jumlah 120 87 120 76

Page 118: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

96

KDB : 60% Luas Lahan

KDH : 30% Sisa Luas Lahan

GSB : 50% Lebar Jalan 100 m dari garis pantai

Potensi Utama : Dengan penggunaan site ini, didukung

dengan adanya Pantai Marina, Convention

Center, dan Taman rekreasi Mariina

semakin melengkapi fasilitas pariwisata

pantai di Semarang.

Lapisan tanah tanah : Termasuk dalam tanah reklamasi pantai.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No.40/PRT/M/2007

Adapun persyaratan pendirian bangunan menurut Rencana Detail Tata

Ruang kota Semarang, tahun 2000 – 2010 adalah sebagai berikut:

1. KLB (Koefisien lantai bangunan) yang diijinkan adalah setiap lantai

maximal mempunyai ketinggian 5 m.

2. KDB (Koefisien Dasar bangunan) yang diijinkan adalah 60%

3. Ketinggian bangunan yang diijinkan adalah 10 lantai

4. Garis sempadan bangunan untuk jalan lokal sekunder adalah 12 m

Gambar 3.11 Alternatif Tapak

Sumber : Google Earth yang diolah di CAD

Page 119: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

97

BAB IV

PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Adalah suatu usaha untuk melakukan pendekatan pada acuan

merencanakan dan merancang sehingga diharapkan dalam perancangan

“Ocenarium di Semarang” ini mampu mendekati kelayakan dalam memenuhi

persyaratan pembangunan sebuah jasa pariwisata biota laut di Semarang.

Adapun dasar pendeketakan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

2. Pendekatan Aspek Fungsional

Perlu pendekatan dalam aspek fungsional, yaitu di perinci apa dan siapa saja

pelaku di dalam ruangan dan bermanfaat untuk menentukan kapasitas

sehingga dapat ditemui besaran ruangnya.

3. Pendekatan Aspek Kontekstual

Dasar pendekatan kontekstual adalah untuk memahami dan menganalisis lokasi

yang terpilih sehingga Oceanarium ini dapat menemukan zoning bangunan.

4. Pendekatan Aspek Arsitektural

Berkaitan dengan konsep bangunan, pada bangunan ini menggunakan

konsep desain Metafora. Yakni mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu

yang lain.

5. Pendekatan Struktural

Membahas pertimbangan struktur untuk menganalisa yang akan dimunculkan

pada penerapan konsep strukturnya, mulai dari atap, struktur badan, dinding dan

pondasi.

6. Pendekatan Sistem Utilitas

Membahas tentang bahan yang akan digunakan dalam sistem utilitas

oceanarium

7. Pendekatan Teknis Aquarium

Menjelaskan tentang ukuran, dimensi, konstruksi aquarium yang akan dibuat

dalam oceanarium ini. Dan juga aspek teknis yang perlu dipertimbangkan dalam

pembuatan aquarium besar.

Page 120: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

98

4.1 Pendekatan Aspek Fungsional

4.1.1 Analisa Bangunan

Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan

dan hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium

raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi

dengan fasilitas penelitian serta fasilitas lainnya yang

berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang kegiatan

Oceanarium tersebut. Selain itu, juga disediakan fasilitas

pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini

theater yang akan mempertontonkan film tentang biota laut.

Fungsi Oceanarium adalah :

Ajang rekreasi dan bermain yang mengenalkan biota laut

Memberikan pertunjukan berupa atraksi dan pemutaran film

Mendidik agar mempunyai rasa melindungi dan melestarikan

biota laut

Wadah pelestarian, penelitian dan pembibitan biota laut

Cakupan target wisatawan bangunan ini adalah seluruh

Jawa dengan kapasitas bangunan dapat digunakan untuk 5000

wisatawan.

4.1.2 Analisa Pelaku aktifitas

Pelaku aktivitas pada bangunan selalu dipengaruhi oleh manusia

yang memakai bangunan ini. Pemakai gedung dapat digolongkan

menjadi dua jenis seperti berikut:

Pengunjung

Pengunjung adalah orang yang datang guna menikmati sajian

fasilitas dan biota atau barang yang dipamerkan. Misal untuk

mengunjungi ruang Audiovisual yang disajikan atau mengamati

biota laut yang ditampilkan dan lain sebagainya. Pengunjung ini

Page 121: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

99

bebas untuk mengatur dirinya sebagai penikmat fasilitas yang

disediakan.

Pengelola

Pengelola bangunan adalah orang yang bertugas untuk menjaga,

merawat, meneliti,0 memasarkan, dan melayani kepada

masyarakat yang ingin menyewa jasanya.

Gambar 4.1 diagram pengelola gedung

Sumber : analisa penyusun,2015

4.1.3 Analisa Kebutuhan Ruang dan Hubungan Ruang

i. Kebutuhan ruang

Sasaran proyek perancangan Oceanarium ini meliputi 3

aspek yaitu aspek Edukasi, Rekreasi, dan Konservasi.

Berdasarkan sasaran proyek perancangan tersebut maka

kebutuhan ruang pada Oceanarium ini terbagi menjadi 3

kelompok yaitu (arena pameran, terowongan antasena,

terowongan antasena berarus, dll), Edukasi (mini museum,

perpustakaan, R.Audio Visual, kelas pengenalan biota laut, dll),

Page 122: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

100

Konservasi (Pusat penelitian dan budidaya terumbu karang,

taman mangrove, dll).

FUNGSI PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG YANG

DIBUTUHKAN

Page 123: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

101

Rekreasi

- Pengunjung Datang dan masuk

Membeli tiket

Duduk, menunggu

Mencari informasi

Melihat pameran aneka biota

laut.

Melihat akuarium dengan ban

berjalan di terowongan

antasena

Lebih mengenal Biota dengan

memgang

Relaksasi.

Melihat-lihat, memilih barang,

membayar dan menerima uang

Makan, minum, bincang-

bincang,duduk, mendengarkan

musik

Pintu Gerbang

Loket

Hall, Lobby

R.Informasi

R.Peraga (Akuarium

dinding)

Terowongan Berarus.

kolam kecil tanpa

penutup.

Kolam sentuh.

Kolam relaksasi.

R. Cinderamata

Kasir

Cafetaria

- Pengelola Mengelola administrasi kegiatan

Mengelola Keuangan

Mengelola bangunan

Mengelola peralatan

Mengontrol Peralatan

Menasehati setiap kegiatan

yang diadakan

Melakukan pemasaran atau

promosi.

Menerima tamu

Rapat

Mengetes karyawan yang akan

masuk

Menjual tiket

R. Administrasi

R. TU

R.Keuangan

R.Pengelola

R. Mekanikal

R. Kontrol

R. Advisor

Kantor brending

R. Marketing

R.Tamu

R. Meeting

R. HRD

R. Tiketing

Page 124: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

102

Mengamankan kawasan Pos jaga

R. CCTV

Konservasi dan Budi Daya

- Peneliti Meneliti, merawat, membuat

laporan, memperbaiki alat Lab

ikan, terumbu karang, dan biota

laut lainnya.

Meletakan peralatan yang belum

atau tidak dibutuhkan

Laboratorium k e r i n g

Laboratorium b a s a h

Kolam penangkaran

Kolam pembibitan

Kolam karantina

R. Isolasi

Kolam perawatan.

Gudang peralatan

Pembudidaya atau

pengelola

Budi daya tumbuhan laut yang

nantinya akan di tampilkan pada

ruang peragaan dan dapat juga

untuk di jual

Untuk menurunkan biota laut

yang baru datang

Kolam Budidaya

R.Penjualan

Drop Off

Page 125: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

103

Edukasi - Pengunjung Mencari tahu serta membaca

buku mengenai biota-biota laut.

Menonton film tentang biota laut.

Melihat aneka biota laut yang

diawetkan.

Belajar memahami tentang biota

laut menggunakan media

elektronik

Perpustakaan

R.Audio Visual

Mini Museum

R. Touch Screen

Servis

Servis dan Service

Pengunjung dan

Pengelola

Bersantai di taman

Menitipkan Kendaraan

Melakukan ibadah

Buang air

Landscape taman yang

didukung dengan fasilitas

Parkir

Musholla

Toilet

Pengelola Menaruh barang masing-masing

pegawai

Memasak

Istirahat pegawai

Menaruh dan menyimpan

peralatan kebersihan

Menyimpan barang yang tidak

terpakai

R. Loker

Dapur

R. Istirahat

Lavatory

Gudang

Page 126: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

104

ii. Hubungan Ruang

Utilitas

Pengelola Wadah untuk mengurus

masalah mekanikal elektrikal

air,pembuangan, serta servis

alat

R. Monitor

R. Panel

R. Staff Panel

R. Genset

R. Pompa

R. AHU

R. Reservoir

R. Tangki Filtrasi

Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Page 127: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

105

4.1.4 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam

i. Analisa Sirkulasi Luar

Analisa sirkulasi ruang luar pada Ocenarium meliputi pergerakan

pengunjung, pengelola dan pengantar / penjemput dalam

mencapai bangunan. Perencanaan zona parkir perlu

mempertimbangkan kepentingan pelaku yang bersangkutan agar

sirkulasi kendaraan yang berjalan lancar .

ii. Analisa Sirkulasi Dalam

Diagram 4.2 Hubungan Ruang

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Diagram 4.3 Sirkulasi Luar

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Page 128: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

106

Analisa pada ruang dalam saling mempengaruhi dengan pola

organisasi ruang yang dihubungkan. Terdapat beberapa

konfigurasi jalur sebagai dasar untuk dikembangkan sesuai

dengan pola pergerakan yang diinginkan.

Sirkulasi Pengunjung

Sirkulasi Pengelola

Datang Beli tiket Hall

Pulang

R.Pamer Aquarium

Touch Screen

Kolam terbuka

Kolam sentuh

R.Audio Visual

Toilet

Mushola

Kantin

R.Souvenir

R.Karyawan

Dapur

Aquarium

Membersihkan area

R.Pengelola

Loker

Datang

Diagram 4.4 Sirkulasi Pengunjung

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Page 129: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

107

4.1.5 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang

KEBUTUHAN

RUANG KAPASITAS

STANDAR

LITERATUR SUMBER

LUAS

LITERATUR

(m²)

R.Penerima

Hall

Lobby lounge

Informasi

Loket

Toilet

WC

Urinoir

Wastafel

R. Introduksi

Sirkulasi 30%

4000 org

2 org

4 org

2000 P

2000 W

10%. 30org

0,5 m²/org

9 m²/org

14 m²/org

1,2

m²/60P/40W

0,6 m³/60 P

0,9 m²/40 W

0,6 m²/org

NAD

HMC

HMC

SRG

SRG

SRG

NAD

2000

18

56

40

60

20

45

180

753

Diagram 4.5 Sirkulasi Pengelola

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Page 130: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

108

R.Peragaan

R.

Pengamatan

Sirkulasi

Aquarium

besar

Aquarium

sedang

Aquarium kecil

4000 org

0,65-

0,9m²/org

AJM

2600

520

6000

250

50

Kolam Sentuh

Kolam terbuka

R. Duduk

R. Pengawas

50 org

2 org

0,74 m²/org

4,8 m²/org

SRG

TSS

SRG

50

37

10

Karantina Ikan

Klm

Penjajakan

Klm Pemulihan

Klm

Pembibitan

R. Pengawas

R. Pegobatan

Gudang

Sirkulasi 30%

1 org

3 org

2 buah

100 m³

150 m³

150 m³

SRG

SRG

SRG

PAH

PAH

SRG

100

75

75

18

27

20

315

94,5

Page 131: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

109

Ampliteater

Hall

Informasi

Loket

Panggung

R.duduk+Sirku

lasi 20%

R.pelatih

Kolam

Peragaan

Kolam istirahat

Kolam

penyimpanan

Back stage

R.Kontrol

suara

R.kontrol

cahaya

R.Istirahat

R.rias / ganti

Gudang alat

Toilet

Pria

Wanita

500 org

2 org

4 org

5 org

500 org

5 org

6 ekor

6 ekor

5 org

2 org

2 org

20 org

15 org

300 org

200 org

0,05 m²/org

4,8 m²/org

4,8 m²/org

8,55 m²/org

0,74 m²/org

4,0 m²/org

19,6 m²/ekor

19,6m²/ekor

8,55 m²/org

12 m²/org

0,7 m²/org

1,5 m²/org

1,5 m²/org

0,05 m²/org

0,05 m²/org

PAH

PAH

PAH

TSS

TSS

PAH

S

S

TSS

PAH

PAH

PAH

PPMU

HMC

HMC

25

10

20

42,5

444

25

117,6

117,6

42,75

24

24

14

22,5

20

15

10

Page 132: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

110

R. Audio visual

Auditorium

R.Pengelola

R. Proyektor

R. Koleksi

Gudang

Sirkulasi 10%

250 org

1 org

1,5 m²/org

10 m²/org

NAD

PPMU

PPMU

PPMU

PPMU

375

10

60

10

20

475

47,5

Touch Sreens

R. Permainan

R. Menonton

Sirkulasi 20%

10 org

20 org

2 m²/unit

0,74 m²/org

SRG

TSS

20

14,8

34,8

3,48

Page 133: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

111

Pengelola

R.Kepala

bagian

R. Administrasi

R. TU

R.Keuangan

R. Mekanikal

R. Kontrol

R.Tamu

R. Meeting

R. HRD

R.kurator

Pos jaga

R. CCTV

R. Istirahat

Pantry

Toilet

Pria

Wanita

Loker

Sirkulasi 20%

1 org

6 org

4 org

6 org

2 org

2 org

8 org

18 org

3 org

2 org

2 org

2 org

3 org

2 org

30 org

10 m²/org

2,25 m²/org

4 m²/org

4 m²/org

4 m²/org

4 m²/org

4 m²/org

4 m²/org

2,25 m²/org

2,25 m²/org

0,05 m²/org

0,05 m²/org

2 m²/org

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

HMD

HMD

10

13,5

16

24

8

8

10

100

12

8

5

5

30

6

0,15

0,1

60

63,15

Page 134: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

112

Peputakaan

R.Penerima

R. Penitipan

brg

R. Katalog

R. buku

R. Baca

R. Film &

audio

R.

Peminjaman &

Fotocopy

Sirkulasi 20%

1 org

100 org

5000 buku

100 org

0,9 m²/org

0,06 m²/org

9 m²

162 buku/m²

1,875 m²/org

40 m²

TSS

NAD

AJM

TSS

TSS

PPMU

SRG

90

6

6

30,86

187,5

40

9

372,3

74,4

Lab Zoologi

Kepala lab

R.Diskusi

Lab. Alat

Lab. Basah

Lab. Kering

R. Koleksi

Gudang Alat

Sirkulasi 20%

1 org

10 org

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

10 m²/org

1,62 m²/org

6,72 m²/org

44,8 m²/org

14,4 m²/org

60 m²

12 m²

NAD

NAD

SRG

SRG

SRG

SRG

SRG

10

16,2

6,72

56

18

60

12

178,9

35,8

Page 135: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

113

Lab Botani

Kepala lab

R.Diskusi

Lab. Alat

Lab. Basah

Lab. Kering

R. Koleksi

Gudang Alat

Sirkulasi 20%

1 org

10 org

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

10 m²/org

1,62 m²/org

6,72 m²/org

44,8 m²/org

14,4 m²/org

60 m²

12 m²

NAD

NAD

SRG

SRG

SRG

SRG

SRG

10

16,2

6,72

56

18

60

12

178,9

35,8

Toko

Cinderamata

Sirkulasi 30 %

10 buah 9m²/buah SRG 90

Cafetaria

Hall

Kasir

R. Makan

Dapur

Gudang Basah

Gudang kering

Toilet

Pria

Wanita

Sirkulasi 20%

100 org

2 org

100 org

100 org

100 org

100 org

70 org

30 org

0,2 m²/org

1,3 m²/org

0,54 m²/org

0,6 m²/org

0,18 m²/org

0,2 m²/org

0,2 m²/org

EA

SRG

EA

EA

EA

EA

TSS

TSS

20

10

130

54

60

18

14

6

312

Page 136: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

114

Utilitas

R. Monitor

R. Staf

perawat

gedung

R.

Transfomator

R. Panel

R. Genset

R. Pompa

Reservoir air

laut

Tangki filtrasi

Tangki

Bulanan

Tangki harian

Workshop

Services yard

Drop off

2 org

4org

250 m³

500 m³

125 m³

65 m³

2 m³

18 m²/org

4,8 m²/org

10 m²/org

SRG

SRG

SRG

SRG

SRG

SRG

TSS

TSS

TSS

TSS

TSS

SRG

SRG

18

19,2

128

10

18

30

56,4

169

41

21,2

20

200

64

Karantina

R. Isolasi

R.

Penempatan

ikan baru

R. Pengobatan

R. Filter

R. Pembibitan

200

150

80

50

150

Jumlah Luas : 17.953,03

Keterangan:

NAD : Neufert Architects Data

TSS : Time Saver Standards

PAH : Planning Architecture Hand Book

Tabel 4.2 Besaran Ruang

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Page 137: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

115

AJM : AJ Metric

PPMU : Pedoman Pembakuan Museum Umum Tingkat Propinsi

HMC : Hotel, Motel and Condominium

EA : Encyclopedia Architecture

SRG : Studi Ruang Gerak

S : Survey

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGUNJUNG

Kapasitas : 5000 orang

Jenis Kendaraan : asumsi

Bus wisata (30%) : 1.500 org

Mobil (40%) : 2.000 org

Motor (20%) : 1.000 org

Lain-lain (10%) : 500 org

Standar :

a) 1 bus = 40 orang, 43 m²/bus

Jumlah bus = 1500 : 40 = 38 bus

Luas = 25 x 43 m² = 1.634 m²

b) 1 mobil = 4 orang, 25 m²/mobil

Jumlah mobil = 2.000 : 4 = 500 mobil

Luas = 500 x 25 m² = 12.500 m²

c) 1 motor = 2 orang, 1,5 m²/motor

Jumlah motor = 500 : 2= 250 motor

Luas = 250 x 1,5 m² = 375 m²

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGELOLA

`Jumlah karyawan = 90 orang

Asumsi : Jumlah mobil = 25 mobil

Page 138: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

116

Luas = 25 x 25 m² = 625 m²

Jumlah motor = 50 motor

Luas = 50 x 1,5 m² = 75 m²

TOTAL KEBUTUHAN LUAS PARKIR =(10.470 + 700 + 575 + 625 + 75)m²

= 14.584 m²

Total kebtuhan lahan : 17.953,03+ 14.584 m² = 32.537,03 m²

4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual

4.2.1 Pendekatan Site Terpilih

Batas-batas Site 2

Utara : Lahan kosong dan Pantai

Selatan: Perumahan

Timur : Lahan kosong

Barat : Convention Center Marina Semarang dan

Taman Rekreasi Marina

Gambar 4.1 Site Terpilih

Sumber : Analisis 2015

Lahan kosong Pantai Marina

Taman Rekreasi

Marina

Convention Hall

Page 139: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

117

Adapun persyaratan pendirian bangunan menurut Rencana Detail Tata

Ruang kota Semarang, tahun 2000 – 2010 adalah sebagai berikut:

5. KLB (Koefisien lantai bangunan) yang diijinkan adalah setiap lantai

maximal membpunyai ketinggian 5 m.

6. KDB (Koefisien Dasar bangunan) yang diijinkan adalah 60%

7. Ketinggian bangunan yang diijinkan adalah 10 lantai

Garis sempadan bangunan (GSB) untuk jalan lokal sekunder

adalah 12 m dan dari tepi pantai 100 m

4.2.2 Site Oceanarium

Gambar 4.2 Foto Site dan batas” site

Sumber : Analisis 2015

Page 140: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

118

4.3 Analisa Arsitektural

4.3.1 Analisa Dan Pendekatan Penerapan Konsep Metafora

Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang

lain. Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan

bangunan sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan

perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari

sesuatu yang lain itu ke dalam bangunan, sehingga akhirnya para

pengamat dan pengguna arsitekturnya bisa mengandaikan arsitektur

itu sebagai sesuatu yang lain.

Ada tiga kategori metafora :

• Intangible metaphor, kreasi metafora berangkat dari konsep, ide,

kondisi manusia, atau kualitas tertentu (individualitas,

kealamiahan, komunitas, tradisi, budaya)

• Tangible metaphor; metafora berangkat dari visual atau karakter

material (rumah sebagai istana, atap kuil sebagai langit)

Gambar 4.3 Luasan dan batas site

Sumber : Pribadi

Page 141: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

119

• Combine metaphor, di mana konseptual dan visual saling

menindih sebagai titik keberangkatan desain. (Antoniades, 1992)

4.3.2 Kegunaan dari Penerapan Metafora

e. Mempengaruhi pengertian orang terhadap suatu obyek yang

kemudian dianggap belum atau suatu hal yang tidak dapat

dimengerti.

f. Dapat menimbulkan interpretasi-interpretasi yang lain dari orang

yang mengamatinya.

g. Menyebabkan pengamat memandang suatu obyek dari karya

Arsitektural dari sudut pandang yang lain.

h. Dapat menghasilkan karya Arsitektur yang ekspresif.

4.3.3 Contoh bangunan oceanarium berkonsep arsitektur Metafora

1. Battumi Okinawa Oceanarium ini terinspirasi dari Bentukkan kerikil

yang berkarakteristik yang ditemukan di pantai Batumi dan akan

memberikan pemandangan pantai dan laut hitam. Berlokasi di Str

Rustaveli, Batumi, Republik Georgia

2. Dolphinarium di akuarium ini dirancang menjadi pusat penelitian

biota laut yang terletak di dekatnya. Bangunan ini memiliki

rukuran lebar 150 meter, dan luas keseluruhan sekitar 35 000

meter ³. Bangunan ini terinspirasi dari kerang laut penghasil

Gambar 4.4 Battumi Okinawa Oceanarium

Sumber : Google

Page 143: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

121

Gambar 4.6 Konsep bangunan

Sumber : Ilustrasi pribadi

4.4 Pendekatan Konsep Struktur

Dalam pendekatan konsep struktur untuk perencanaan dan perancangan

Oceanarium, penulis membuat dasar pertimbangan untuk menganalisa yang

akan muncul hasil penerapan konsep strukturnya. Secara bertahap struktur

yang akan ada mulai dari struktur kaki / pondasi, struktur badan, struktur

kepala / atap, dan struktur-struktur khusus jika diperlukan. Berikut

pendekatan konsep struktur Oceanarium.

4.4.1 Struktur Kaki / Pondasi

Dasar Pertimbangan :

1. Topografi datar, jenis tanah reklamasi

2. Untuk menopang ± 3 lantai

Kesimpulan:

Mengunakan jenis pondasi dalam setempat yaitu Mini Pile

dengan Pile Cap yang cukup dalam dan Pondasi Lajur Batu

Kali.

Page 144: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

122

Gambar 4.7 : Konsep Struktur Pondasi

Sumber : Analisa

4.4.2 Struktur Badan

1. Kolom bangunan menggunakan IWF atau tulangan besi ulir

2. Menggunakan bahan beton karena lebih mudah dibentuk

menjadi apapun.

3. Menghubungkan Sloof, Kolom, dan Balok yang saling

mengikat satu kesatuan.

4. Untuk dinding bisa menggunakan ACP, atau bahan material

lain dengan menggunakan frame yang dapat dibuat alurnya

sendiri dengan tujuan memudahkan untuk memberikan bentuk

peniruan.

5. Menggunakan struktur shell yang nantinyamenjadi cangkang untuk

badan sekaligus atap bangunan.

Page 145: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

123

4.4.3 Struktur Kepala / Atap

Untuk tingkat kerumitan yang lebih tinggi, struktur yang paling

cocok adalah struktur cangkang (shell). Struktur Cangkang/Shell

Structure menurut R.Sutrisno (1983), adalah plat yang

melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil

daripada bentangannya. Gaya-gaya yang harus didukung dalam

struktur cangkangdisalurkan merata melalui permukaan bidang

sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh bentuk

strukturnya.Dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan

momen lentur. Suatu Struktur Shell harus mempunyai tiga syarat

yaitu :

1. Harus mempunyai bentuk lengkung, tunggal maupun ganda

(single or double).

2. Harus tipis terhadap permukaan ataupun bentangannya

3. Harus dibuat dari bahan keras, kuat, ulet dan tahan terhadap

tarikan dan tekanan.

Gambar 4.9 ACP (Alumunium Composit Panel)

Sumber : Google

Gambar 4.8 skedul kolom dan balok

Sumber : Analisa

Page 146: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

124

Untuk menentukan struktur yang tepat yang akan digunakan pada

suatu bangunan, langkah bijak pertama yang harus dilakukan

adalah dengan mengetahui struktur yang ada beserta sifat dan

penggunaannya..

Bentuk shell diklasifikasikan menjadi tiga macam sesuai dengan

bentuk terjadinya :

1. Rotational Surface

Adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung

yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan

permukaan ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical

Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.

2. Transitional Surface

Adalah bidang yang diperoleh bilamana ujung – ujung suatu

garis lurus digeser pada dua bidang sejajar. Shell dengan

permukaan transitional dibagi dua yaitu Cylindrical Surface

dan Elliptical Surface.

3. Translational Surface

Adalah bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang

datar digeser sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang

datar lainnya. Shell dengan translational dibagi menjadi

Hyperbolic Paraboloid dan Conoid.

Sebagai sebuah struktur menurut Sukawi (2010), Shell

digolongkan menjadi beberapa macam berdasarkan :

1. Secara Geometri

Page 147: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

125

2. Berdasarkan Proses Pembentukan

3. Berdasarkan Penggolongan Kedudukan Kurva

4.5 Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan

i. Sistem Elektrikal

Sistim elektrikal pada Oceanarium ini menggunakan listrik yang

Gambar 4.10 shell secara geometri

Sumber : Google

Gambar 4.11 shell berdasarkan proses pembentukan

Sumber : Google

Gambar 4.12 shell berdasarkan Penggolongan Kedudukan Kurva

Sumber : Google

Page 148: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

126

bersumber dari PLN dengan tenaga cadangan dari generator set

(genset). Bila listrik dari PLN padam, selang sembilan detik

generator akan menyala dengan back up listrik 80 % dari kapasitas

listrik PLN.

ii. Instalasi Penerangan dan Stop Kontak

Instalasi penerangan dan stop kontak saling mendukung. Dengan

adanya stop kontak di sebelah saklar penerangan dan di area

tertentu dapat memberikan akses listrik kepada alat elektronik

apapun yang akan digunakan dalam bangunan ini. Ada 2 model

penerangan yaitu dengan pencahayaan alami dan buatan.

a. pencahayaan alami

Sistem ini menggunakan pencahayaan matahari atau sinar

matahari, dengan ciri – ciri akan ketergantungannya dengan cuaca

dan waktu, intensitas tidak dapat diatur, dan dapat menimbulkan

panas dan silau.

Pemecahan efek matahari dapat dilakukan dengan

perletakan dan desain bukaan yang tepat., penanaman, pemilihan

dan perletakan vegetasi dengan tepat serta penggunaan kaca non

glare dengan heat reflecting atau material bangunan lain yang

sesuai yang dapat mengatasi panas yang ditimbulkan. Contoh

refleksi cahaya yang dapat menimbulkan cahaya alami pada

Diagram 4.6 :Konsep Instalasi Penerangan

Sumber : Analisa Pribadi

TRAFO

GENSET

MDP SDP

PENERANGAN

AC

MACHINE

STOP KONTAK

CCTV

SOUND SYSTEM

AUTOMATIC SWITCH

Page 149: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

127

bangunan.

b. Pencahayaan buatan

Pencahayaan buatan merupakan bentuk pencahayaan pada

suatu ruangan atau bangunan dengan cara memberikan

penerangan lampu yang dialiri listrik, pencahaan buatan

kebanyakan dilakukan pada malam hari namun terkadang

dilakukan pada siang hari juga, sebagai elemen pendukung.

Pencahayaan buatan dibagi menjadi 2, yaitu ;

1) Pencahayaan langsung

a) Wall washer, pencahayaan kebawah dipasang pada

permukaan dinding .

b) Down light, pencahayaan kebawah, langsung pada obyek

dan dipasang pada plafond.

c) Track light, pemasangan lampu sorot secara linear

sepanjang dinding atau tergantung pada aplikasi pada ruang

yang cukup luas.

d) Spot light, penyinaran dengan cahaya kuat / terang untuk

obyek utama.

2) Pencahayaan tidak langsung

a) Cove light, pencahayaan diarahkan kelangit – langit

sehingga pantulannya memberikan cahaya pada ruangan.

b) Valance light, diarahkan keatas atau kebawah dari sumber

yang disembunyikan oleh papan horisontal.

c) Cornice lighting, diarahkan kebawah secara vertikal dari

aksesoris interior pada plafond.

Macam pencahayaan buatan dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 150: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

128

Gambar 4.13 Pencahayaan Tidak Langsung

Sumber : neufert, ernst, 2002

Diagram 4.14 Konsep Instalasi Penerangan

Sumber : Analisa Pribadi

iii. Sistem Penghawaan

Terdapat dua jenis penghawaan atau pengondisian udara, yaitu :

a. Penghawaan alami (ruang power dan ruang-ruang bangunan

peneglola)

Penghawaan alami adalah dengan pemanfaatan sirkulasi udara

alami, digunakan pada ruang – ruang yang membutuhkan sirkulasi

udara bebas tanpa menuntut tingkat kenyamanan tinggi

b. Penghawaan buatan (yang akan dimaksimalkan di bangunan

utama)

Page 151: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

129

1. Pengahawaan buatan dengan menggunakan AC spilt ataupun

central. Sekarang banyak Ac yang sudah modern dengan

teknologi sensor orang pada ruangan tersebut.

2. Dengan turbin ventilation ( memasukkan udara ke dalam

bangunan ), exhaust fan ( mengisap udara panas dari dalam

ruangan ) dan local fan ( mengeluarkan udara yang ada

ruangan untuk mempercepat penguapan udara panas di dalam

ruangan ). Ketiga sistem ini lebih hemat biaya, namun proses

kerjanya kurang efektif karena temperature dan kelembaban

udara tidak dapat diatur/dikondisikan secara akurat sesuai

dengan kebutuhan, serta kebersihan udara tidak terjamin.

turbin ventilation exhaust fan AC split AC central

Tabel 4.3 Penghawaan buatan

Sumber : Google

iv. Instalasi CCTV (Close Circuit Television)

Dengan adanya pemberian keamanan secara coninue dengan cara

merekam kegiatan setiap ruangan yang memerlukan dalam bentuk

video recorder, agar mudah mengetahui secara dini bentuk

kejahatan di setiap ruang yang perlu keamanan. Dengan

menempatkan CCTV di setiap titik ruangan yang membutuhkan.

Page 152: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

130

Gambar 4.15 jenis CCTV

Sumber : Google

v. Instalasi Sound System

Sistim Sound System dalam hal ini menerapkan sistim yang sama

hanya dalam bentuk pengeluaran yang berbeda: audio dengan

hasil suara sedangkan dalam bentuk gambar. Semua sistim audio-

video dikontrol oleh suatu ruang control yang bertanggung jawab

terhadap penayangan audio-video pada tiap titik ruangan yang

telah ditentukan.

Diagram 4.16 Instalasi Sound System

Sumber : Google

vi. Instalasi Pemadam Kebakaran

Page 153: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

131

a. Pendeteksian awal terhadap api

Alat yang bekerja dalam pendeteksian awal terhadap api

adalah heat + smoke detector. Alat ini mampu mendeteksi panas

dalam satu ruangan apabila panas telah melampaui kondisi

ambang batas suhu yang ditentukan. Alat ini juga mendeteksi

adanya asap yang terakumulasi dalam jumlah banyak pada suatu

ruangan. Deteksi ini akan dilanjutkan dengan pembunyian alarm

sebagai tanda bahaya. Dalam hal ini perlu juga diletakkan alarm

manual yang letaknya mudah dilihat dan dicapai, sebagai back up

pada perangkat otomatis bila pengguna sekolah menyadari api

terlebih dahulu dibanding alarm otomatis.

Gambar 4.17 Instalasi pemadam

Sumber : Google

b. Pemadaman api

Untuk langkah pemadaman diperlukan perangkat sebagai

berikut:

Sprinkler

Alat ini berfungsi memancarkan sejumlah air bertekanan

secara otomatis dan merata ke semua arah sebagai

pemadam kebakaran yang dipasang pada plafond ruangan,

biasanya terpadu dengan smoke + heat detector. Alat akan

bekerja secara otomatis bila kepala sprinkler pecah akibat

panas dan otomatis akan menyemburkan air untuk

memadamkan api.

Page 154: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

132

Hydrant Box

Alat ini terdiri atas keran putar, selang air penyiram (hose)

yang tergulung rapi dalam suatu box yang terhubung dengan

tempat air dengan up feed system. Panjang selang berkisar

25–30 meter diletakkan minimal 1 unit pada tiap lantai

bangunan. Alat ini ditempatkan dalam kotak kaca yang

ditanam dalam dinding. Jika kebakaran terjadi maka kotak

kaca akan dipecahkan dan kran diputar untuk mengalirkan air

melalui selang.

Hydrant Pillar

Alat ini terletak dibagian luar bangunan, berfungsi sebagai

tempat penyambungan antara selang air dengan ground

reservoir untuk memadamkan api di bagian luar bangunan.

Fire Extinguisher

Alat pemadam kebakaran yang menggunakan bahan kimia

tertentu yang berfungsi memadamkan api secara langsung.

Bentuknya berupa tabung dengan ukuran tertentu. Diletakkan

minimal satu pada tiap lantai bangunan bersama hydrant box.

c. Penyelamatan / pengevakuasian pengguna

Upaya penyelamatan dilakukan dengan penempatan:

Pintu darurat

Tangga darurat

Tangga darurat dalam hal ini juga merupakan kompartemen

sehingga dilengkapi dengan pressure-fan atau stair pressurection

yang berfungsi menghisap asap kemudian dialirkan ke vent-duct

yang dalam hal ini merupakan shaft asap. Disamping itu pressure

fan juga berfungsi sebagai pemberi tekanan agar tekanan udara di

Page 155: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

133

dalam tangga darurat lebih tinggi daripada tekanan di luar tangga

darurat sehingga asap tidak dapat masuk ke dalam ruangan

tangga darurat.

Penerangan darurat

Komunikasi darurat

vii. Sistem air bersih bangunan

Kebutuhan air bersih dapat diambil dari saluran air yang

bersumber dari sumur artesis dan PDAM. Air dari sumur artesis

dan PDAM akan digunakan untuk kebutuhan air minum, air pengisi

kolam renang, air mandi, air pengisi alat pemadam kebakaran,

kebutuhan penyiraman tanaman pada landscape, dan

sebagainya.

Dalam sistim distribusi air PDAM akan digunakan tangki

penampung (ground resevoir) dengan menganut sistim up-feed

system. Untuk ground reservoir, air yang ada di dalam

dihubungkan dengan 2 macam pompa: pompa untuk menaikkan

air keatas bangunan dan pompa khusus hydrant pillar yang hanya

bekerja kala kran hydrant pillar dibuka saat terjadi bahaya

kebakaran.

Page 156: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

134

Diagram 4.9 Instalasi air bersih bangunan

Sumber : Google

viii. Sistem Penyediaan air laut

Bangunan aquarium didukung oleh alat filtrasi untuk

menjernihkan air laut. Air untuk main tank (tangki utama) dan

akuarium air laut lainnya diperoleh dari laut Semarang.

Sistem filtrasi terdiri darii 2 macam (Konstruksi, 1994:55) ::

Penyaringan terhadap benda-benda padat digunakan jenis

pressurize filter (filter bertekanan) dan sand filter (filter pasir)

Untuk mematikan zat-zat kimia yang tidak dikehendaki

digunakan ozon

Adapun proses penyediaan air laut adalah ;

Page 157: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

135

Keterangan :

Salt water reservoir : bak penampungan air laut

: unit pompa penggerak arus

Pressurize filter : alat penyaring bertekanan, untuk

menyaring lumpur. Alat ini berupa lempengan persegi panjang

yang diletakan berhadap-hadapan secara egak lurus dan tetap,

tetapi dapat digerakan ke depan serta ke belakang. Setiap plat

disambung dan dipasang saringan sebagai penahan lumpur

(Sugiharto, 1987 : 141)

Sand Filter : alat penyaring pasir dengan sistem

pemutaran kembali air laut (Sugiharto, 1987:162)

Ozonasi : sterilisasi zat alami air laut dengan penambahan

ozon

Aerasi : penambahan oksigen ke dalam air laut dengan

memancarkan air, menjaga air laut agar tetap segar.

Diagram 4.10 Sirkulasi penyediaan air laut

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Penjernihan

pertama

R1

Air laut

pressurise Ka saringan

pertama Saringan

pertama

N

w

w

Page 158: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

136

ix. Pembuangan Limbah

Sistim pembuangan limbah cair atau air kotor yang berasal

dari WC, binatu, dapur dan lavatory akan langsung dibuang ke bak

kontrol untuk menyaring material yang masih bersifat padatan

(seperti: plastik, pembalut wanita dan sebagainya) untuk kemudian

dialirkan ke dalam STS (Sewage Treatdment System) dengan

bahan kimia yang bersifat menghancurkan dan mengencerkan

limbah. Setelah melewati STS, limbah dianggap sudah layak untuk

dibuang ke riol kawasan yang kemudian berlanjut ke riol kota

karena dianggap sudah tidak banyak mengandung bahan kimiawi

yang membahayakan lingkungan.

4.6 Pendekatan teknis Aquarium

4.4.1 Bahan Bangunan Aquarium

Bahan bangunan harus ramah dengan biota laut sehingga tidak

memperpendek usia biota laut tersebut.

Gambar 4.11 Sirkulasi penyaringan air laut

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Saringan

kedua K2. Saringan

kedua

Ke tangki persediaan /

penyimpanan

Penjernihan

kedua

R2

P2

P1 K1

K2

Keterangan gambar :

K1 : Air laut keluar dari saringan I

K2 : Air laut yang keluar dari saringan II

P1 : Pompa pembuangan dari saringan i

P2 : Pompa pembuangan dari saringan II

R1 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan I

R2 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan II

W : Sumur pengumpul

X : Klep pengontrol yang terapung

Page 159: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

137

4.4.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium

- Bentuk Aquarium

Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa

yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan

terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.

Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap

kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang

lebih tebal.

Lonjong/ silinder : kelebihannya mudah dibersihkan,

kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu

penglihatan mata.

Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya

dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan

membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu

menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan

bawah laut.

Kubus : pembuatannya lebih mudah.

Bentuk rumah-rumahan

Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel

didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan

akuarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan

akuarium yang menyatu dengan rumahnya.

- Dimensi Aquarium

Berikut merupakan dimensi aquarium untuk bahan kaca dan

acrylic. Tabel ketebalan kaca untuk aquarium air laut.

DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)

Page 160: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

138

- Konstruksi Aquarium

Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai

bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing

bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN

ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,

sehingga aquarium

menjadi panas.

Lebih ringan, kuat, lebih cerah bila

terkena sinar, permukaan lebih licin

sehingga sulit ditumbuhi oleh lumut,

dapat dipoles apabila terjadi goresan,

lebih lentur sehingga mudah dibentuk

sesuai keinginan, tidak membutuhkan

sambungan.

Panjang Lebar Tinggi

70 55 45 6

90 55 45 8

130 55 55 10

150 55 60 10

180 60 60 15

240 120 80 20

Tabel 4.4. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut.

Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

Tabel 4.5 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.

Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

Page 161: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

139

5.4.1 Teknis Aquarium

Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh

sebab itu keadaan air dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu

harus dijaga antara 25oC sampai 28oC, pH(derajat keasaman)

sekitar 8,4, dan salinitas (kadar garam) dengan berat jenis sekitar

1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena

adanya interaksi para penghuni aquarium.

Suhu

Suhu yang terjaga sekitar 26oC merupakan hal yang mutlak

untuk aquarium air laut. Alat yang digunakan untuk mengukur

suhu aquarium yaitu Thermometer.

Gambar 4.18 Thermometer

Sumber : Google

Thermometer digunakan untuk melihat suhu air di dalam

aquarium. Suhu yang baik untuk aquarium air laut yaitu

berkisar antara 25oC-29oC. Apabila didalam aquarium laut

tersebut lebih banyak dipelihara karang dan anemone laut,

maka sebaiknya suhu dipertahankan pada 26oC, sedangkan

apabila lebih banyak dipelihara ikan maka suhu dipertahankan

pada 27oC. Suhu yang terlalu tinggi dapat diatasi dengan

peralatan pendingin khusus (chiller) atau dengan kipas angin

yang diletakkan di bawah sungkup aquarium.

Page 162: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

140

Gambar 4.19 Chiller

Sumber : Google

Chiller berfungsi untuk mendinginkan atau menurunkan

panas air laut dalam aquarium. Aquarium besar yang dilengkapi

dengan lampu metal halide dapat menyebabkan kenaikan suhu

dari 27oC hingga 30oC-32oC. Hal ini menyebabkan

metabolisme ikan dan hewan laut lainnya juga meningkat yang

berarti bahwa organ tubuh dipaksa bekerja cepat sehingga

menyebabkan ikan dan terumbu karang mati.

Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman (pH) merupakan ukuran konsentrasi

hidrogen dan ion hidroksida dalam larutan. Aquarium air laut

mempunyai pH antara 8,0 sampai 8,5 artinya air lebih bersifat

basa. Alat yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman

atau pH yaitu pH-meter.

Gambar 4.20 pH Meter Digital

Sumber : Google

Page 163: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

141

Salinitas(kadarGaram)

Kadargaram(salinity)adalah ukuran beberapa banyak

garam yang larut dalam air, diukur dengan gramperliter. Air laut

daerah tropis mempunyai kadar garam sekitar 35 gram per liter.

Alat yang digunakan untuk mengukur kadar garam adalah

refraktometer.

Gambar 4.21m Refraktometer

Sumber : Google

Oksigen

Aerator adalah alat untuk menyuplai oksigen yang

berbentuk gelembung- gelembung (buble) yang masuk ke

dalam air dengan selang kecil. Pada aquarium air tawar alat

ini merupakan alat vital, tetapi pada aquarium air laut, aerator

hanya digunakan pada saat listrik PLN mati.

Gambar 4.15 Aerator AC Gambar 4.16 Aerator

Gambar 4.22 Aerator

Sumber : Google

Pencahayaan

Pencahayaan untuk aquarium air laut sekurang-kurangnya

harus memenuhi dua fungsi utama, yaitu pencahayaan

Page 164: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

142

harus mampu melestarikan kehidupan dan fungsi-fungsi

kehidupan penghuni aquarium, mulai dari pengaruh kalor

yang dihasilkan oleh lampu dan efek warna lampu yang

mengubah perilaku biota laut. pencahayaan juga harus

memberikan keindahan bagi aquarium sehingga memberikan

kenikmatan bagi yang memandang.

Pompa air

Keberadaan pompa air sangat dibutuhkan pada setiap

aquarium, tanpa pompa tersebut maka pemeliharaan

aquarium akan sia-sia. Pompa air dalam aquarium berfungsi

sebagai “hati” dari sistem aquarium air laut. Pompa yang baik

adalah pompa yang memenuhi syarat-syarat antara lain;

konsumsi energi rendah namun kekuatan outputnya besar,

selain itu mudah diinstal (dipasang kembali) setelah

dibersihkan. Kegunaan dari pompa meliputi tiga bagian antara

lain :

b. Pompa sirkulasi / filter

Pada aquarium yang berukuran kecil, perpaduan

batu koral dan gerakan air oleh aerator sudah cukup

menjaga kejernihan air dalam aquarium, tetapi tidak

berlaku untuk aquarium dengan ukuran yang lebih

besar. Pada aquarium dengan ukuran yang besar, ikan

yang dipelihara cukup banyak, sehingga sisa makanan

dan kotoran hasil buangan dari badan ikan pun banyak

dan dapat menjadi racun. Oleh sebab itu, diperlukan alat

penyaringan (filter).

Pompa sirkulasi yang diperlukan yaitu pompa yang

kuat karena merupakan sistem utama semua sistem

filtrasi, dan berfungsi membawa air dari aquarium ke filter

serta dikembalikan lagi ke dalam aquarium. Bahan yang

digunakan untuk menyaring air terdiri atas dua macam,

yaitu karbon aktif yang berwarna hitam dan serat filter

Page 165: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

143

yang berwarna putih.

Gambar 4.23 Pompa Sirkulasi

Sumber : Google

c. Pompa Arus

Pompa arus d i g u n a k a n untuk menciptakan

arus dalam air sehingga suplay oksigen ke dalam

aquarium tetap terjaga. Adapun arus air diciptakan

sesuai dengan kondisi alam lautan yaitu sebagai berikut.

Air pada lapisan air laut mempunyai kerapatan (density)

yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan yang

ada dibawahnya, sehingga semakin kebawah terjadi

penurunan kandungan oksigen terlarut. Dengan adanya

arus, maka lapisan permukaan akan berpindah ke bawah

dan lapisan bawah akan berpindah ke atas. Hal ini

berlangsung terus sehingga kandungan oksigen pada

berbagai lapisan akan sama.

Pada aquarium tanpa arus ikan akan banyak

berkumpul di permukaan karena hanya pada lapisan ini

paling banyak mengandung oksigen. Posisi pompa pada

aquarium akan mempengaruhi kuat lemahnya arus pada

suatu daerah di dalam aquarium.

Secara umum, debit pompa dan panjang arus

tercantum pada tabel berikut :

Page 166: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

144

DEBIT POMPA (liter/ jam) PANJANG ARUS MAKSIMAL (m)

250 0,55

270 0,75

300 0,85

540 1,50

1000 1,75

1200 2,00

2000 3,00

2280 3,10

Tabel 4.6 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai.

Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

d. Pompa Protein Skimmer

Telah dijelaskan sebelumnya kegunaan dari pompa

protein skimmer yaitu untuk untuk merombak materi

organik (protein) alga yang melayang bebas, dan sisa-

sisa pakan. Penggunaan skimmer didasarkan pada filtrasi

pada adanya sistem filtrasi, tingkat kepadatan organisme,

5.4.2 Terowongan “dunia bawah air’ (Under Water)

a. Bentuk

Bentuk terowongan dapat dilihat melalui tampak ataupun potongan

bangunan.

1. Terowongan di darat :

Ikan tidak sesuai ukuran

sebenarnya, akibat bentuk

kaca yang cekung

Masih memungkinkan melihat

ikan dalam ukuran sebenarnya,

melalui kaca tegak lurus

Page 167: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

145

2. Terowongan di pantai : entuk trowongan mengikuti prinsip pipa

bulat, yang dapat saling meniadakan gaya-gaya desakan air.

Sedangkan prinsip struktur penyangga yang dapat dipakai

antara lain :

b. Sirkulasi

Sirkulasi terowongan dapat dilihat melalui denah bangunan.

Adapun sirkulasi yang dapat terjadi antara lain:

Langsung

Membelok

Gambar 4.24 Potongan Terowongan di darat

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Gambar 4.25 Terowongan di pantai

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Page 168: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

146

Melingkar

Gambar 4.26 Sirkulasi Terowongan

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Gambar 4.26 Pembuatan Terowongan

Sumber : http://indonesian.alibaba.com/product-gs/indoor-acrylic-tunnel.html

Page 169: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

147

Page 170: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

148

BAB V

KONSEP PROGRAM

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1 Aspek Fungsional

4.6.1 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam

iii. Analisa Sirkulasi Luar

Analisa sirkulasi ruang luar pada Oceanarium meliputi pergerakan

pengunjung dan pengelola dalam mencapai bangunan.

iv. Analisa Sirkulasi Dalam

Sirkulasi Pengunjung

Diagram 5.1 Sirkulasi Luar

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Datang Beli tiket Hall

Pulang

R.Pamer Aquarium

Touch Screen

Kolam terbuka

Kolam sentuh

R.Audio Visual

Toilet

Mushola

Kantin

R.Souvenir

Diagram 5.2 Sirkulasi Pengunjung

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Page 171: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

149

Sirkulasi Pengelola

4.6.2 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang

KEBUTUHAN

RUANG KAPASITAS

STANDAR

LITERATUR SUMBER

LUAS

LITERATUR

(m²)

R.Penerima

Hall

Lobby lounge

Informasi

Loket

Toilet

WC

Urinoir

Wastafel

4000 org

2 org

4 org

2000 P

2000 W

10%. 30org

0,5 m²/org

9 m²/org

14 m²/org

1,2

m²/60P/40W

0,6 m³/60 P

0,9 m²/40 W

0,6 m²/org

NAD

HMC

HMC

SRG

SRG

SRG

NAD

2000

18

56

40

60

20

45

180

Diagram 5.3 Sirkulasi Pengelola

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Gudang

Istirahat

Toilet

Mushola

Kantin

R.Karyawan

Dapur

Aquarium

Membersihkan area

R.Karantina

R.Pengelola

Loker

Laboratorium

Datang

Pulang

Page 172: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

150

R. Introduksi

Sirkulasi 30%

753

R.Peragaan

R. Pengamatan

Sirkulasi

Aquarium besar

Aquarium

sedang

Aquarium kecil

4000 org

0,65-

0,9m²/org

AJM

2600

520

6000

250

50

Kolam Sentuh

Kolam terbuka

R. Duduk

R. Pengawas

50 org

2 org

0,74 m²/org

4,8 m²/org

SRG

TSS

SRG

50

37

10

Karantina Ikan

Klm Penjajakan

Klm Pemulihan

Klm Pembibitan

R. Pengawas

R. Pegobatan

Gudang

Sirkulasi 30%

1 org

3 org

2 buah

100 m³

150 m³

150 m³

SRG

SRG

SRG

PAH

PAH

SRG

100

75

75

18

27

20

315

94,5

Ampliteater

Hall

Informasi

Loket

Panggung

R.duduk+Sirkula

si 20%

R.pelatih

500 org

2 org

4 org

5 org

500 org

5 org

0,05 m²/org

4,8 m²/org

4,8 m²/org

8,55 m²/org

0,74 m²/org

4,0 m²/org

19,6 m²/ekor

PAH

PAH

PAH

TSS

TSS

PAH

S

25

10

20

42,5

444

25

117,6

Page 173: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

151

Kolam

Peragaan

Kolam istirahat

Kolam

penyimpanan

Back stage

R.Kontrol suara

R.kontrol

cahaya

R.Istirahat

R.rias / ganti

Gudang alat

Toilet

Pria

Wanita

6 ekor

6 ekor

5 org

2 org

2 org

20 org

15 org

300 org

200 org

19,6m²/ekor

8,55 m²/org

12 m²/org

0,7 m²/org

1,5 m²/org

1,5 m²/org

0,05 m²/org

0,05 m²/org

S

TSS

PAH

PAH

PAH

PAH

PPMU

HMC

HMC

117,6

42,75

24

24

14

22,5

20

15

10

R. Audio visual

Auditorium

R.Pengelola

R. Proyektor

R. Koleksi

Gudang

Sirkulasi 10%

250 org

1 org

1,5 m²/org

10 m²/org

NAD

PPMU

PPMU

PPMU

PPMU

375

10

60

10

20

475

47,5

Touch Sreens

R. Permainan

R. Menonton

Sirkulasi 20%

10 org

20 org

2 m²/unit

0,74 m²/org

SRG

TSS

20

14,8

34,8

3,48

Pengelola

R.Kepala bagian

R. Administrasi

1 org

6 org

10 m²/org

2,25 m²/org

NAD

NAD

10

13,5

Page 174: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

152

R. TU

R.Keuangan

R. Mekanikal

R. Kontrol

R.Tamu

R. Meeting

R. HRD

R.kurator

Pos jaga

R. CCTV

R. Istirahat

Pantry

Toilet

Pria

Wanita

Loker

Sirkulasi 20%

4 org

6 org

2 org

2 org

8 org

18 org

3 org

2 org

2 org

2 org

3 org

2 org

30 org

4 m²/org

4 m²/org

4 m²/org

4 m²/org

4 m²/org

4 m²/org

2,25 m²/org

2,25 m²/org

0,05 m²/org

0,05 m²/org

2 m²/org

NAD

NAD

NAD

NAD

HMD

HMD

16

24

8

8

10

100

12

8

5

5

30

6

0,15

0,1

60

63,15

Peputakaan

R.Penerima

R. Penitipan brg

R. Katalog

R. buku

R. Baca

R. Film & audio

R. Peminjaman

& Fotocopy

Sirkulasi 20%

1 org

100 org

5000 buku

100 org

0,9 m²/org

0,06 m²/org

9 m²

162 buku/m²

1,875 m²/org

40 m²

TSS

NAD

AJM

TSS

TSS

PPMU

SRG

90

6

6

30,86

187,5

40

9

372,3

74,4

Lab Zoologi

Kepala lab

R.Diskusi

1 org

10 org

10 m²/org

1,62 m²/org

NAD

NAD

10

16,2

Page 175: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

153

Lab. Alat

Lab. Basah

Lab. Kering

R. Koleksi

Gudang Alat

Sirkulasi 20%

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

6,72 m²/org

44,8 m²/org

14,4 m²/org

60 m²

12 m²

SRG

SRG

SRG

SRG

SRG

6,72

56

18

60

12

178,9

35,8

Lab Botani

Kepala lab

R.Diskusi

Lab. Alat

Lab. Basah

Lab. Kering

R. Koleksi

Gudang Alat

Sirkulasi 20%

1 org

10 org

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

10 m²/org

1,62 m²/org

6,72 m²/org

44,8 m²/org

14,4 m²/org

60 m²

12 m²

NAD

NAD

SRG

SRG

SRG

SRG

SRG

10

16,2

6,72

56

18

60

12

178,9

35,8

Toko

Cinderamata

Sirkulasi 30 %

10 buah 9m²/buah SRG 90

Cafetaria

Hall

Kasir

R. Makan

Dapur

Gudang Basah

Gudang kering

Toilet

Pria

Wanita

Sirkulasi 20%

100 org

2 org

100 org

100 org

100 org

100 org

70 org

30 org

0,2 m²/org

1,3 m²/org

0,54 m²/org

0,6 m²/org

0,18 m²/org

0,2 m²/org

0,2 m²/org

EA

SRG

EA

EA

EA

EA

TSS

TSS

20

10

130

54

60

18

14

6

312

Utilitas

Page 176: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

154

Keterangan:

NAD : Neufert Architects Data

TSS : Time Saver Standards

PAH : Planning Architecture Hand Book

AJM : AJ Metric

PPMU : Pedoman Pembakuan Museum Umum Tingkat Propinsi

R. Monitor

R. Staf perawat

gedung

R. Transfomator

R. Panel

R. Genset

R. Pompa

Reservoir air

laut

Tangki filtrasi

Tangki Bulanan

Tangki harian

Workshop

Services yard

Drop off

2 org

4org

250 m³

500 m³

125 m³

65 m³

2 m³

18 m²/org

4,8 m²/org

10 m²/org

SRG

SRG

SRG

SRG

SRG

SRG

TSS

TSS

TSS

TSS

TSS

SRG

SRG

18

19,2

128

10

18

30

56,4

169

41

21,2

20

200

64

Karantina

R. Isolasi

R. Penempatan

ikan baru

R. Pengobatan

R. Filter

R. Pembibitan

S

S

S

S

S

200

150

80

50

150

Jumlah Luas 17.953,03

Tabel 5.1 Besaran Ruang

Sumber : Analisa Pribadi dan literatur

Page 177: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

155

HMC : Hotel, Motel and Condominium

EA : Encyclopedia Architecture

SRG : Studi Ruang Gerak

S : Survey

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGUNJUNG

Kapasitas : 5000 orang

Jenis Kendaraan : asumsi

Bus wisata (30%) : 1.500 org

Mobil (40%) : 2.000 org

Motor (20%) : 1.000 org

Lain-lain (10%) : 500 org

Standar :

d) 1 bus = 40 orang, 43 m²/bus

Jumlah bus = 1500 : 40 = 38 bus

Luas = 25 x 43 m² = 1.634 m²

e) 1 mobil = 4 orang, 25 m²/mobil

Jumlah mobil = 2.000 : 4 = 500 mobil

Luas = 500 x 25 m² = 12.500 m²

f) 1 motor = 2 orang, 1,5 m²/motor

Jumlah motor = 500 : 2= 250 motor

Luas = 250 x 1,5 m² = 375 m²

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGELOLA

`Jumlah karyawan = 90 orang

Asumsi : Jumlah mobil = 25 mobil

Luas = 25 x 25 m² = 625 m²

Jumlah motor = 50 motor

Luas = 50 x 1,5 m² = 75 m²

TOTAL KEBUTUHAN LUAS PARKIR =(10.470 + 700 + 575 + 625 + 75)m²

= 14.584 m²

Total kebtuhan lahan : 17.953,03+ 14.584 m² = 32.537,03 m²

Page 178: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

156

5.2 Konsep Konstektual

5.2.1 Site terpilih

Lokasi : Jl. Taman Marina, Semarang

Tata Guna Lahan : Wilayah BWK III

Lingkungan : - Padat Penduduk

- Area Pariwisata

- Berdekatan dengan pantai

Batas Utara : Lahan kosong dan Pantai

Selatan : Perumahan

Timur : Lahan kosong

Barat : Convention Center Marina Semarang dan

Taman Rekreasi

Kondisi Eksisting : Lahan Kosong dan datar (Maret 2015)

Luas : 73.205 m2

Gambar 5.1 Luasan dan batas site

Sumber : Pribadi

Page 179: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

157

KDB : 60% Luas Lahan

KDH : 30% Sisa Luas Lahan

GSB : 50% Lebar Jalan, 100 m dari garis pantai

5.2.2 Zoning Site

Gambar 5.2 Zoning Tapak

Sumber : Ilustrasi Pribadi

Page 180: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

158

5.3 Analisa Arsitektural

Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain. Dalam

bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai

sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah

dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu ke dalam

bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya

bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain.

Page 181: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

159

5.4 Pendekatan Konsep Struktur

5.4.1 Struktur Kaki / Pondasi

Mengunakan jenis pondasi dalam setempat yaitu Pile cap dengan

panjang dan lebar yang telah ditentukan agar bangunan tetap aman

dan Pondasi Lajur Batu Kali.

Gambar 5.4 : Konsep Struktur Pondasi

Sumber : Analisa

.

5.4.2 Struktur Badan

1. Kolom bangunan menggunakan IWF atau tulangan besi ulir

2. Menggunakan bahan beton karena lebih mudah dibentuk

menjadi apapun.

3. Menghubungkan Sloof, Kolom, dan Balok yang saling

Diagram 5.3 Konsep metafora

Sumber : Iiustrasi pribadi

Page 182: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

160

mengikat satu kesatuan.

4. Untuk dinding bisa menggunakan ACP, atau bahan material

lain dengan menggunakan frame yang dapat dibuat alurnya

sendiri dengan tujuan memudahkan untuk memberikan bentuk

peniruan.

5. Menggunakan struktur shell yang nantinyamenjadi cangkang untuk

badan sekaligus atap bangunan.

Gambar 5.12 ACP (Alumunium Composit Panel)

Sumber : Google

Gambar 5.11 skedul kolom dan balok

Sumber : Analisa

Page 183: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

161

5.4.3 Struktur Kepala / Atap

Untuk tingkat kerumitan yang lebih tinggi, struktur yang paling

cocok adalah struktur cangkang (shell). Struktur

Cangkang/Shell Structure menurut R.Sutrisno (1983), adalah

plat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya

jauh lebih kecil daripada bentangannya. Gaya-gaya yang

harus didukung dalam struktur cangkangdisalurkan merata

melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang

diserap oleh bentuk strukturnya.Dengan demikian tidak

terdapat gaya lintang dan momen lentur.

Gambar 5.13 Struktur shell

Sumber : Google

Page 184: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

162

5.5 Aspek Sistem Utilitas Bangunan

5.3.1 Instalasi Elektrikal

Diagram 5.4 :Konsep Instalasi Penerangan

Sumber : Analisa Pribadi

5.3.2 Instalasi Penerangan dan Stop Kontak

Instalasi Penerangan untuk kebutuhan bangunan dan

lingkungan sekitar bangunan dengan jenis lampu yang sesuai.

Menggunakan jenis lampu khusus untuk perlakuan ruang khus

agar lebih menarik.

TRAFO

GENSET

MDP SDP

PENERANGAN

AC

MACHINE

STOP KONTAK

CCTV

SOUND SYSTEM

AUTOMATIC SWITCH

Gambar 5.11 shell berdasarkan proses pembentukan

Sumber : Google

Page 185: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

163

Diagram 5.5 Konsep Instalasi Penerangan

Sumber : Analisa Pribadi

5.3.3 Sistem Penghawaan

Menggunakan model AC Split dan AC Central, AC Split

membutuhkan ruang untuk penempatan outdoor AC sedangakan

AC Central membutuhkan space ruang di langit-langit untuk

penempatan ducting dan AC Cassete serta harus ada Ruang AHU

(Air Handling Unit).

Page 186: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

164

Diagram 5.6 : Konsep Instalasi AC

Sumber : Analisa

5.3.4 Inslatasi CCTV

5.3.5 Instalasi Sound System

Semua sistim audio-video dikontrol oleh suatu ruang control

yang bertanggung jawab terhadap penayangan audio-video

pada tiap titik ruangan yang telah ditentukan.

Diagram 5.7 : Konsep Instalasi Sound System

Sumber : Analisa

5.3.6 Sistim Perlindungan Bahaya Kebakaran

Diagram 5.8 Instalasi CCTV

Sumber : Ilustrasi Pribadi

Page 187: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

165

Untuk langkah pemadaman diperlukan perangkat sebagai

berikut:

• Sprinkler

• Hydrant Box

• Hydrant Pillar

• Fire Extinguisher

Upaya penyelamatan dilakukan dengan penempatan:

• Pintu darurat

• Tangga darurat

Diagram 5.8 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran

Sumber : Analisa

5.3.7 Suplai air bersih bangunan

Kebutuhan air bersih dapat diambil dari saluran air yang

bersumber dari sumur artesis dan PDAM. Air dari sumur artesis

dan PDAM akan digunakan untuk kebutuhan air minum, air pengisi

kolam renang, air mandi, air pengisi alat pemadam kebakaran,

kebutuhan penyiraman tanaman pada landscape, dan

sebagainya.

Page 188: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

166

Dalam sistim distribusi air PDAM akan digunakan tangki

penampung (ground resevoir) dengan menganut sistim up-feed

system. Untuk ground reservoir, air yang ada di dalam

dihubungkan dengan 2 macam pompa: pompa untuk menaikkan

air keatas bangunan dan pompa khusus hydrant pillar yang hanya

bekerja kala kran hydrant pillar dibuka saat terjadi bahaya

kebakaran.

Diagram 5.9 : Konsep Instalasi Air Bersih

Sumber : Ilmu Teknik Sipil.com

5.3.8 Sistem Penyediaan air laut

Bangunan aquarium didukung oleh alat filtrasi untuk

Page 189: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

167

menjernihkan air laut. Air untuk main tank (tangki utama) dan

akuarium air laut lainnya diperoleh dari laut Semarang.

Sistem filtrasi terdiri darii 2 macam (Konstruksi, 1994:55) ::

Penyaringan terhadap benda-benda padat digunakan jenis

pressurize filter (filter bertekanan) dan sand filter (filter pasir)

Untuk mematikan zat-zat kimia yang tidak dikehendaki

digunakan ozon

Adapun proses penyediaan air laut adalah ;

Keterangan :

Salt water reservoir : bak penampungan air laut

: unit pompa penggerak arus

Diagram 5.10 Sirkulasi penyediaan air laut

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Page 190: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

168

Pressurize filter : alat penyaring bertekanan, untuk

menyaring lumpur. Alat ini berupa lempengan persegi panjang

yang diletakan berhadap-hadapan secara egak lurus dan tetap,

tetapi dapat digerakan ke depan serta ke belakang. Setiap plat

disambung dan dipasang saringan sebagai penahan lumpur

(Sugiharto, 1987 : 141)

Sand Filter : alat penyaring pasir dengan sistem

pemutaran kembali air laut (Sugiharto, 1987:162)

Ozonasi : sterilisasi zat alami air laut dengan penambahan

ozon

Aerasi : penambahan oksigen ke dalam air laut dengan

memancarkan air, menjaga air laut agar tetap segar.

5.3.9 Pembuangan Limbah

Diagram 5.11 Sirkulasi penyaringan air laut

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Saringan

kedua K2. Saringan

kedua

Ke tangki persediaan /

penyimpanan

Penjernihan

kedua

R2

P2 P1

Penjernihan

pertama

R1

K1

Air laut

pressurise Ka saringan

pertama Saringan

pertama

K2 N

w

w

Keterangan gambar :

K1 : Air laut keluar dari saringan I

K2 : Air laut yang keluar dari saringan II

P1 : Pompa pembuangan dari saringan i

P2 : Pompa pembuangan dari saringan II

R1 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan I

R2 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan II

W : Sumur pengumpul

X : Klep pengontrol yang terapung

Page 191: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

169

Sistim pembuangan limbah cair atau air kotor yang berasal

dari WC, binatu, dapur dan lavatory akan langsung dibuang ke bak

kontrol untuk menyaring material yang masih bersifat padatan

(seperti: plastik, pembalut wanita dan sebagainya) untuk kemudian

dialirkan ke dalam STS (Sewage Treatdment System) dengan

bahan kimia yang bersifat menghancurkan dan mengencerkan

limbah. Setelah melewati STS, limbah dianggap sudah layak untuk

dibuang ke riol kawasan yang kemudian berlanjut ke riol kota

karena dianggap sudah tidak banyak mengandung bahan kimiawi

yang membahayakan lingkungan.

Diagram 5.12 : Konsep Instalasi Air Kotor dan Air Bekas

Sumber : Analisa

5.6 Analisa Aquarium

5.4.3 Bahan Bangunan

Tahan terhadap air laut yang mengandung garam

Tidak mengganggu ekosistem laut

Khusus untuk aquarium menggnakkan bahan-bahan seperti

frame logam, satiless steel, plastik, plexiglass, kaca, acrilic

(Dwiponggo, 1976:6)

5.4.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium

Page 192: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

170

- Bentuk Aquarium yang akan digunakan

Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap

kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang

lebih tebal.

Lonjong/ silinder : kelebihannya mudah dibersihkan,

kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu

penglihatan mata.

Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya

dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan

membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu

menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan

bawah laut.

Kubus : pembuatannya lebih mudah.

Bentuk rumah-rumahan

Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel

didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan

akuarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan

akuarium yang menyatu dengan rumahnya.

DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)

Panjang Lebar Tinggi

Page 193: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

171

Tabel 5.3. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut.

Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

- Konstruksi Aquarium

bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN

70 55 45 6

90 55 45 8

130 55 55 10

150 55 60 10

180 60 60 15

240 120 80 20

Page 194: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

172

ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,

sehingga aquarium menjadi

panas.

Lebih ringan, kuat, lebih

cerah bila terkena sinar,

permukaan lebih licin

sehingga sulit ditumbuhi

oleh lumut, dapat dipoles

apabila terjadi goresan,

lebih lentur sehingga

mudah dibentuk sesuai

keinginan, tidak

membutuhkan

sambungan.

Tabel 5.4 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.

Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.

5.4.5 Teknis Aquarium

Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh

sebab itu keadaan air dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu

harus dijaga antara 25oC sampai 28oC, pH(derajat keasaman)

sekitar 8,4, dan salinitas (kadar garam) dengan berat jenis sekitar

1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena

adanya interaksi para penghuni aquarium. Untuk itu Aquarium ini

harus benar-benar diperhatikan demi menjaga kehidupan biota laut

didalamnya dengan menggunakan Thermometer, Chiller, pH meter,

Refraktometer, Aerator, dengan penyesuaian pencahayaan

aquarium yang disesuaikn dengan cahaya habitat aslinya.

5.4.6 Terowongan “dunia bawah air’ (Under Water)

c. Bentuk

Page 195: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

173

Bentuk terowongan dapat dilihat melalui tampak ataupun potongan

bangunan.

1. Terowongan di darat :

2. Terowongan di pantai : entuk trowongan mengikuti prinsip pipa

bulat, yang dapat saling meniadakan gaya-gaya desakan air.

Sedangkan prinsip struktur penyangga yang dapat dipakai

antara lain :

d. Sirkulasi

Sirkulasi terowongan dapat dilihat melalui denah bangunan.

Adapun sirkulasi yang dapat terjadi antara lain:

Gambar 5.13 Potongan Terowongan di darat

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Gambar 5.14 Terowongan di pantai

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Ikan tidak sesuai ukuran

sebenarnya, akibat bentuk

kaca yang cekung

Masih memungkinkan melihat

ikan dalam ukuran sebenarnya,

melalui kaca tegak lurus

Page 196: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

174

Langsung

Membelok

Melingkar

Gambar 5.15 Sirkulasi Terowongan

Sumber : Iwan Sutrisno, 1997

Page 197: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

175

Page 198: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

176

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno, Iwan; Seaworld Indonesia di Semarang, Universitas Khatolik

Soegijapranata, Semarang, 1997

Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.2, 1990 : 29

Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.2, 1990 : 67

http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra. 14 April 2015. 22.05 WIB

http://mulaidengankanan.blogspot.com/pengertian-laut. 14 April 2015. 22.45 WIB

Kuncoro, Eko Budi; Akuarium Laut, Kanisius, Jakarta, 2004.

BAB II DESKRIPSI PROYEK OCEANARIUM, Google, 15 April 2015. 00.12 WIB

Ainsyah , Sinta Isfandiary; Lovina’s Aqua-Marine Life, Institut Teknologi Bandung,

Bandung, 2014

Setiyowati , Ernaning; Metaphor As The New Power Of Design , 2007

http://Presidents Medals Refracting History - Fort Perch Rock Oceanarium.htm

http://Seaworld Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm

http://O-Fish Ketebalan Kaca Akuarium.com .15 April 2015. 00.45 WIB

http://Separate oceanariums _ Планета Нептуна - строительство,

проектирование океанариумов.com. 15 April 2015. 00.48 WIB

http://The Gulf Stream oceanarium _ Планета Нептуна - строительство,

проектирование океанариумов.com. 15 April 2015. 00.51 WIB

http://МОСАКВАРИУМ. Океанариум Копенгагена-Blue Planet Aquarium.com.

15 April 2015. 00.53 WIB

http://BIG.com/ Bersama Menata Indonesia Yang Lebih Baik.15 April 2015. 00.56

WIB

http://In Progress Primorsky Aquarium _ OJSC Primorgrajdanproekt _

ArchDaily.com 1 Mei 2015. 11.03 WIB

Lembaran Daerah Kota Semarang No.8 Tahun 2001 Seri E. 7 Mei 2015

Oktaria, R.Yhudis Armi; Oceanarium Di kawasan Pantai Marina Semarang,

Universitas Diponegoro, Semarang, 2005

Anggeni, rikardus Grace Kriss; Akuarium Laut Di Yogyakarta, Universitas Atma

Jaya, Yogyakarta, 2010

Chrishand, Derindra Katlyn, Taman dan Aquarium di Tepi Laut, Universitas

Khatolik Soegijapranata, Semarang, 2014

Page 199: Perancangan Oceanarium di Semarang - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/22980/1/5112411032.pdf · pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural

Perancangan Oceanarium di Semarang

Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora

PENDAHULUAN

ARIEF WAHYU N H (5112411032)

177

http://Atap Teduh Lestari.com 15 Mei 2015. 01.56 WIB

http://Material atap lengkung – Atap lengkung zincalume – Atap lengkung –

Bahan atap lengkung – Atap Zincalume. 15 Mei 2015. 01.58 WIB

http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-

air_7027.html