PERANCANGAN INSTALASI

35
PERANCANGAN PERANCANGAN INSTALASI INSTALASI

Transcript of PERANCANGAN INSTALASI

Page 1: PERANCANGAN INSTALASI

PERANCANGAN PERANCANGAN INSTALASIINSTALASI

Page 2: PERANCANGAN INSTALASI

1. TUJUAN PERANCANGAN INSTALASI 1. TUJUAN PERANCANGAN INSTALASI LISTRIKLISTRIK

Tujuan perancangan suatu instalasi listrik adalah Tujuan perancangan suatu instalasi listrik adalah untuk menjamin :untuk menjamin :

1.1.1.1. Keselamatan manusia, mahluk hidup lain dan Keselamatan manusia, mahluk hidup lain dan keamanan harta bendakeamanan harta benda

1.2.1.2. Berfungsinya instalasi listrik dengan baik Berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud dan penggunaannya.sesuai dengan maksud dan penggunaannya.

Page 3: PERANCANGAN INSTALASI

2. KETENTUAN UMUM PERANCANGAN2. KETENTUAN UMUM PERANCANGAN

Rancangan instalasi listrik yang diperlukan baik Rancangan instalasi listrik yang diperlukan baik untuk penerangan, daya, kendali, sinyal, dan untuk penerangan, daya, kendali, sinyal, dan lain-lain ditentukan oleh :lain-lain ditentukan oleh :

2.1.2.1. Lokasi titik kebutuhanLokasi titik kebutuhan

2.2.2.2. Beban tersambung instalasiBeban tersambung instalasi

2.3.2.3. Kebutuhan listrikKebutuhan listrik

2.4.2.4. Persyaratan teknis sistem proteksi, Persyaratan teknis sistem proteksi, kendali, penghantarkendali, penghantar

2.5.2.5. Persyaratan lingkungan (sosial,iklim, Persyaratan lingkungan (sosial,iklim, peraturan-praturan daerah, dll)peraturan-praturan daerah, dll)

Page 4: PERANCANGAN INSTALASI

Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik yang di gunakan sebagai pedoman untuk uraian teknik yang di gunakan sebagai pedoman untuk pelaksanaan pembangunan suatu instalasi listrik berupa :pelaksanaan pembangunan suatu instalasi listrik berupa :

3.1.3.1. Gambar situasi, menunjukkan :Gambar situasi, menunjukkan : letak gedung/lahanletak gedung/lahan Situasi gedung/lahanSituasi gedung/lahan

3.2.3.2. Gambar instalasi/jaringan yang meliputi :Gambar instalasi/jaringan yang meliputi : Rancangan tata letak perlengkapan instalasi listrikRancangan tata letak perlengkapan instalasi listrik Rancangan gawai kendaliRancangan gawai kendali Gambar rangkaian sirkit utama, sirkit cabang dan sirkit Gambar rangkaian sirkit utama, sirkit cabang dan sirkit

akhir.akhir. Tanda gambarTanda gambar

3.3.3.3. Diagram garis tunggalDiagram garis tunggal Diagram PHB lengkapDiagram PHB lengkap Data beban terpasang dan jenisnya Data beban terpasang dan jenisnya Sistem pembumianSistem pembumian Ukuran dan jenis penghantarUkuran dan jenis penghantar

3. ISI RANCANGAN INSTALASI LISTRIK3. ISI RANCANGAN INSTALASI LISTRIK

Page 5: PERANCANGAN INSTALASI

3.4.3.4. Gambar rinci fisikGambar rinci fisik PHBPHB Perlengkapan lainPerlengkapan lain Cara pemasanganCara pemasangan Cara pengoperasianCara pengoperasian

3.5.3.5. Perhitungan TeknisPerhitungan Teknis Susut teganganSusut tegangan Beban terpasang dan beban maksimumBeban terpasang dan beban maksimum Arus hubung pendek dan daya hubung pendekArus hubung pendek dan daya hubung pendek Jenis penghantar dan KHA penghantarJenis penghantar dan KHA penghantar

3.6.3.6. Bahan instalasiBahan instalasi Jumlah dan jenisnyaJumlah dan jenisnya Spesifikasi teknis yang disyaratkanSpesifikasi teknis yang disyaratkan

3.7.3.7. Uraian teknisUraian teknis Ketentuan sistem proteksiKetentuan sistem proteksi Prosedur pengujianProsedur pengujian Jadwal waktu pelaksanaanJadwal waktu pelaksanaan

3.8.3.8. Perkiraan biayaPerkiraan biaya

Lanjutan 3.3Lanjutan 3.3

Page 6: PERANCANGAN INSTALASI

4.1.4.1. Perhitungan kebutuhan ini di dasarkan atas jenis beban Perhitungan kebutuhan ini di dasarkan atas jenis beban yang di rencanakan terpasang dan besarnya daya listrik.yang di rencanakan terpasang dan besarnya daya listrik.

4.2.4.2. Ketentuan-ketentuan perhitungan pada PUIL 2000 TABEL Ketentuan-ketentuan perhitungan pada PUIL 2000 TABEL 4.3-1 untuk instalasi rumah tunggal dan jamak dan TABEL 4.3-1 untuk instalasi rumah tunggal dan jamak dan TABEL 4.3-2 untuk instalasi bukan rumah (data TABEL pada 4.3-2 untuk instalasi bukan rumah (data TABEL pada halaman lain).halaman lain).

4. MENGHITUNG KEBUTUHAN MAKSIMUM BEBAN PADA SIRKIT 4. MENGHITUNG KEBUTUHAN MAKSIMUM BEBAN PADA SIRKIT UTAMA DAN SIRKIT CABANGUTAMA DAN SIRKIT CABANG

Page 7: PERANCANGAN INSTALASI

Contoh 1 :Contoh 1 :

Soal :Soal : Tentukan kebutuhan maksimum dari Tentukan kebutuhan maksimum dari instalasi rumah tinggal, instalasi rumah tinggal, disuplai oleh fase tunggal 240 Volt disuplai oleh fase tunggal 240 Volt dengan beban seperti berikut :dengan beban seperti berikut :

24 buah 24 buah titik penerangantitik penerangan

10 meter 10 meter penerangan relpenerangan rel

9 buah 9 buah KKB tunggalKKB tunggal

8 buah 8 buah KKB gandaKKB ganda

1 x 50 W 1 x 50 W kipas sedotkipas sedot

1 x 1000 W 1 x 1000 W pemanas kawat (strip heater)pemanas kawat (strip heater)

1 x 15 A 1 x 15 A KKKKKK

1 x 10 kW 1 x 10 kW dapur listrikdapur listrik

1 x 4,8 kW 1 x 4,8 kW pemanas air yang dikendalikanpemanas air yang dikendalikan

1 x 3 kW 1 x 3 kW penerangan lapangan tenispenerangan lapangan tenis

Lanjutan 4.2.Lanjutan 4.2.

Page 8: PERANCANGAN INSTALASI

PENYELESAIAN :PENYELESAIAN :

Penentuan kebutuhan sesuai dengan Tabel 4.3.1 dan 4.3.Penentuan kebutuhan sesuai dengan Tabel 4.3.1 dan 4.3.

a.a. Kelompok beban A 1)Kelompok beban A 1)

24 titik penerangan ditambah24 titik penerangan ditambah

10 meter penerangan rel ditambah10 meter penerangan rel ditambah

50 W kipas sedot = 45 titik50 W kipas sedot = 45 titik

=2 + 2 + 2 = 6A=2 + 2 + 2 = 6A

b.b. Kelompok beban A 2)Kelompok beban A 2)

3000 W penerangan lapangan tenis = 3000 W penerangan lapangan tenis = X X 0,75 = 9,4 A0,75 = 9,4 A

c.c. Kelompok beban B 1)Kelompok beban B 1)

9 KKB tunggal ditambah9 KKB tunggal ditambah

8 KKB ganda = 25 titik8 KKB ganda = 25 titik

1000 W pemanas kawat = 1 titik1000 W pemanas kawat = 1 titik

= 5 + 5 = 10 A= 5 + 5 = 10 A

Lanjutan 4.2.Lanjutan 4.2.

3000240

Page 9: PERANCANGAN INSTALASI

d.d. Kelompok beban CKelompok beban C

15A KKK = 10 A15A KKK = 10 A

e.e. Kelompok beban CKelompok beban C

10.000 W dapur listrik = 41,67 A x 0,5 = 20,8 A10.000 W dapur listrik = 41,67 A x 0,5 = 20,8 A

f.f. Kelompok beban FKelompok beban F

Pemanas air yang dikendalikan 4.800 W = 20 APemanas air yang dikendalikan 4.800 W = 20 A

20 A ini lebih kecil dari jumlah beban dari kelompok 20 A ini lebih kecil dari jumlah beban dari kelompok beban beban lainnya, dengan demikian kebutuhan maksimum lainnya, dengan demikian kebutuhan maksimum untuk beban untuk beban ini adalah 0 (nol) Aini adalah 0 (nol) A

Beban totalBeban total = jumlah dari semua kelompok beban= jumlah dari semua kelompok beban

= A 1) + A 2) + B 1) + B 2) + C + F= A 1) + A 2) + B 1) + B 2) + C + F

= 6 + 9,4 + 10 + 10 + 20,8 + 0= 6 + 9,4 + 10 + 10 + 20,8 + 0

= 57,2 A= 57,2 A

Lanjutan 4.2.c.Lanjutan 4.2.c.

Page 10: PERANCANGAN INSTALASI

Contoh 2 :Contoh 2 : Soal : Tentukan kebutuhanmaksimum dari fase yang Soal : Tentukan kebutuhanmaksimum dari fase yang

dibebani dibebani paling besar, dari beban berikut : paling besar, dari beban berikut :

26 buah 26 buah titik penerangantitik penerangan24 meter 24 meter KKBKKB15 A 15 A KKKKKK16,6 kW 16,6 kW dapur listrikdapur listrik4 kW 4 kW unit ACunit AC12,96 kW 12,96 kW pemanas air sesaatpemanas air sesaat3,6 kW 3,6 kW pengering pakaian (cucian)pengering pakaian (cucian)yang disuplai dengan tiga fase, dan disusun yang disuplai dengan tiga fase, dan disusun

sebagai berikut :sebagai berikut :

Lanjutan 4.2.f.Lanjutan 4.2.f.

Fase merahFase merah Fase putihFase putih Fase biruFase biru

15 A KKK15 A KKK5 kW pelat pemanas5 kW pelat pemanas4 kW AC4 kW AC4,32 kW pemanas air 4,32 kW pemanas air sesaatsesaat

--5 kW pelat 5 kW pelat pemanaspemanas--4,32 pemanas air 4,32 pemanas air sesaatsesaat3,6 kW pengering 3,6 kW pengering pakaianpakaian

--6,6 kW tunggu6,6 kW tunggu--4,32 kW pemanas air 4,32 kW pemanas air sesaatsesaat

Page 11: PERANCANGAN INSTALASI

Lanjutan 4.2.f.Lanjutan 4.2.f.

PENYELESAIAN :PENYELESAIAN :

Cara penentuan kebutuhan di fase yang terbesar bebannya sesuai Cara penentuan kebutuhan di fase yang terbesar bebannya sesuai

dengan Tabel 4.3.1 dengan asumsi instalasi diusahakan seimbang dengan Tabel 4.3.1 dengan asumsi instalasi diusahakan seimbang antara fasenya, sebagai berikutantara fasenya, sebagai berikut : :

KelompokKelompokbebanbeban KolomKolom Fase MFase M

AAFase PFase P

AAFase BFase B

AA

PeneranganPeneranganKKBKKB

KK – 15 AKK – 15 ADapur listrikDapur listrik

ACACPemanas airPemanas air

Pengering pakaianPengering pakaian

A 1)A 1)B 2)B 2)B 3)B 3)

CCDDEECC

22222222222222

----

101010,410,412,512,5

66--

--1010--

10,410,4--66

7,57,5

551010--

13,713,7--66--

38,938,9 33,933,9 34,734,7

Fase dengan beban terbesar : Merah = 38,9 A

Page 12: PERANCANGAN INSTALASI

Contoh 3 :Contoh 3 :

Soal : Soal : Tentukan kebutuhan maksimum dari fase yang Tentukan kebutuhan maksimum dari fase yang dibebani paling besar dari satu gedung rumah dibebani paling besar dari satu gedung rumah

petak yang petak yang terdiri dari 80 unit petak, dengan beban berikut terdiri dari 80 unit petak, dengan beban berikut ::

- Penerangan- Penerangan 80 unit petak80 unit petak

- KKB- KKB 80 unit petak80 unit petak

- Dapur listrik- Dapur listrik17 unit petak17 unit petak

- 2,5 kW (=10,4 A) pemanas kawat terpasang- 2,5 kW (=10,4 A) pemanas kawat terpasang

permanen permanen 80 unit petak80 unit petak

- Pemanas air cepat- Pemanas air cepat 80 unit 80 unit petakpetak

Lanjutan 4.2.f.Lanjutan 4.2.f.

Page 13: PERANCANGAN INSTALASI

Lanjutan 4.2.f.Lanjutan 4.2.f.

PENYELESAIAN :PENYELESAIAN :

Cara penentuan kebutuhan maksimum dari fase Cara penentuan kebutuhan maksimum dari fase yang dibebani yang dibebani paling besar, berupa asumsi bahwa paling besar, berupa asumsi bahwa instalasi diatur seimbang, instalasi diatur seimbang, mungkin diantara ketiga mungkin diantara ketiga fasenya sesuai dengan Tabel 4.3.1 fasenya sesuai dengan Tabel 4.3.1 adalah sebagai adalah sebagai berikut :berikut :

a.a. Jumlah unit petak per fase, fase 3 adalah 80/3 = 27 Jumlah unit petak per fase, fase 3 adalah 80/3 = 27 di masing-masing dari 2 fasenya, dan 26 unit di fase di masing-masing dari 2 fasenya, dan 26 unit di fase lainnya. Ketentuan yang ada di kolom 5 dari Tabel lainnya. Ketentuan yang ada di kolom 5 dari Tabel 4.3.1 dapat dipergunakan untuk kelompok beban 4.3.1 dapat dipergunakan untuk kelompok beban kecuali untuk dapur listrik.kecuali untuk dapur listrik.

b.b. Jumlah dapur listrik per fase = 17/3 : 6 buah masing-Jumlah dapur listrik per fase = 17/3 : 6 buah masing-masing di dua fase dan 5 buah di fase lainnya. masing di dua fase dan 5 buah di fase lainnya. Ketentuan dalam kolom 4 Tabel 4.3.1 dapat Ketentuan dalam kolom 4 Tabel 4.3.1 dapat dipergunakan untuk kelompok C, dapur listrik dan dipergunakan untuk kelompok C, dapur listrik dan peranti masak.peranti masak.

Page 14: PERANCANGAN INSTALASI

Penafsiran kebutuhan maksimum beban dari sirkit utama dan sirkit Penafsiran kebutuhan maksimum beban dari sirkit utama dan sirkit cabang dapat dilakukan jika :cabang dapat dilakukan jika :5.1.5.1. Karakteristik pemakaian beban tidak teratur (intermitten)dan daur Karakteristik pemakaian beban tidak teratur (intermitten)dan daur

tugas tertentu yang sulit di tetapkantugas tertentu yang sulit di tetapkan5.2.5.2. Instalasi besar dan rumitInstalasi besar dan rumit5.3.5.3. Instalasi pada hunian khususInstalasi pada hunian khusus

Contoh :Contoh :a.a. Rumah tinggal luas 500 meter persegi statistik pemakaian Rumah tinggal luas 500 meter persegi statistik pemakaian

total 25 VA/m², pemakaian AC 60 % daya tersambung, Heater total 25 VA/m², pemakaian AC 60 % daya tersambung, Heater 10 % daya tersambung, penerangan taman 5 % daya 10 % daya tersambung, penerangan taman 5 % daya tersambung .tersambung . Kebutuhan penerangan dan lain-lain dalam gedungKebutuhan penerangan dan lain-lain dalam gedung

= 500 X 25 VA / m² = 500 X 25 VA / m² = 12.500 VA= 12.500 VA AC AC = 60 % X 12.500 VA = 60 % X 12.500 VA = =

7.500 VA 7.500 VA Taman Taman = = 5 % X 2.500 VA 5 % X 2.500 VA = 750 VA= 750 VA

Total kebutuhanTotal kebutuhan = = 20.750 VA20.750 VA

Faktor kebersamaan 80 % = 0,8 X 20.750 VA = 17.000 VAFaktor kebersamaan 80 % = 0,8 X 20.750 VA = 17.000 VA

5. MENGHITUNG KEBUTUHAN BEBAN LISTRIK DENGAN CARA 5. MENGHITUNG KEBUTUHAN BEBAN LISTRIK DENGAN CARA PENAFSIRANPENAFSIRAN

Page 15: PERANCANGAN INSTALASI

b.b. Jaringan distribusi tenaga listrik melayani daerahperumahan Jaringan distribusi tenaga listrik melayani daerahperumahan menengah kebawah, panjang rute jaringan 2 km, jarak menengah kebawah, panjang rute jaringan 2 km, jarak gawang 40 meter, statistik pemakaian 2,5 sambungan gawang 40 meter, statistik pemakaian 2,5 sambungan pertiang, rata-rata 1200 VA / sambungan.pertiang, rata-rata 1200 VA / sambungan.

Kebutuhan daya listrik :Kebutuhan daya listrik :

Jumlah tiang = + 4 (jumlah penyulang 4)Jumlah tiang = + 4 (jumlah penyulang 4)

= 54 tiang= 54 tiang

Total sambungan rumah = 54 x 2,5 = 135 SRTotal sambungan rumah = 54 x 2,5 = 135 SR

Total daya = 135 x 1200 VA = 162 kVATotal daya = 135 x 1200 VA = 162 kVA

Faktor kebersamaan = 0,4Faktor kebersamaan = 0,4

Kapasitas trafo gardu yang perlu di pasang :Kapasitas trafo gardu yang perlu di pasang :

= 0,4 x 162 kVA = 64, = 0,4 x 162 kVA = 64, 8 kVA8 kVA

≈ ≈ 100 kVA100 kVA

Lanjutan 5.3.Lanjutan 5.3.

200040

Page 16: PERANCANGAN INSTALASI

6.1.6.1.Cara pengukuran :Cara pengukuran :

Hasil rekaman beban maksimum dengan Hasil rekaman beban maksimum dengan nilai sama selama 15 menit adalah nilai sama selama 15 menit adalah kebutuhan daya yang dihitung.kebutuhan daya yang dihitung.

6.2.6.2.Cara pembatasan :Cara pembatasan :

Kebutuhan daya listrik dilihat dari arus Kebutuhan daya listrik dilihat dari arus pengenal pengaman atau setelan tetap alat pengenal pengaman atau setelan tetap alat proteksi.proteksi.

6. MENGHITUNG KEBUTUHAN BEBAN LISTRIK SIRKIT 6. MENGHITUNG KEBUTUHAN BEBAN LISTRIK SIRKIT UTAMA DAN SIRKIT CABANG DENGAN CARA PENGUKURAN UTAMA DAN SIRKIT CABANG DENGAN CARA PENGUKURAN

ATAU PEMBATASANATAU PEMBATASAN

Page 17: PERANCANGAN INSTALASI

Pada umumnya kebutuhan maksimum sirkit akhir Pada umumnya kebutuhan maksimum sirkit akhir dianggap sama dengan beban penuh tersambung atau dianggap sama dengan beban penuh tersambung atau berdasarkan :berdasarkan :

7.1.7.1. Penaksiran bila daur kerja beban dapat diperkirakan Penaksiran bila daur kerja beban dapat diperkirakan atau kondisi naik turun (intermitten) atau atau kondisi naik turun (intermitten) atau pembebanan yang lama.pembebanan yang lama.

7.2.7.2. Nilai pengenal pemutus sirkit setelan tetap.Nilai pengenal pemutus sirkit setelan tetap.

Ketentuan diatas tidak berlaku bagi sirkit akhir rumah Ketentuan diatas tidak berlaku bagi sirkit akhir rumah yang tersambung peranti tunggal, atau KHA penghantar yang tersambung peranti tunggal, atau KHA penghantar lebih kecil dari arus pengenal gawai pengaman.lebih kecil dari arus pengenal gawai pengaman.

7. KEBUTUHAN MAKSIMUM SIRKIT AKHIR.7. KEBUTUHAN MAKSIMUM SIRKIT AKHIR.

Page 18: PERANCANGAN INSTALASI

8.1.8.1. Tersambung alat listrik secara tetapTersambung alat listrik secara tetap Daya tersambung = daya pengenalDaya tersambung = daya pengenal

8.2.8.2. Dapur listrikDapur listrik

8. SAMBUNGAN SIRKIT PADA SATU 8. SAMBUNGAN SIRKIT PADA SATU PERANTI ATAU SATU KOTAK KONTAK.PERANTI ATAU SATU KOTAK KONTAK.

Maksimum 5 kWMaksimum 5 kW Dihitung 16 ADihitung 16 A

Antara 5 kW – 8 kWAntara 5 kW – 8 kW Dihitung 20 ADihitung 20 A

Antara 8 kW – 10 kWAntara 8 kW – 10 kW Dihitung 25 ADihitung 25 A

Antara 10 kW – 13 kWAntara 10 kW – 13 kW Dihitung 32 ADihitung 32 A

Diatas 13 kWDiatas 13 kW Dihitung 40 ADihitung 40 A

Page 19: PERANCANGAN INSTALASI

9.1.9.1. Jumlah titik beban dalam suatu sirkit dapat dilihat pada TABEL 4.4.1.2 s/d Jumlah titik beban dalam suatu sirkit dapat dilihat pada TABEL 4.4.1.2 s/d 4.4.1.6 (PUIL 2000)4.4.1.6 (PUIL 2000)

9.2.9.2. Nilai maksimum besar beban yang tersambung tidak boleh melebihi KHA Nilai maksimum besar beban yang tersambung tidak boleh melebihi KHA penghantarpenghantar

Contoh 1 :Contoh 1 :Tentukan jumlah KKB yang boleh dipasang pada sirkit akhir untuk Tentukan jumlah KKB yang boleh dipasang pada sirkit akhir untuk kegunaan campuran dengan hantaran kabel tembaga 2,5 mm²kegunaan campuran dengan hantaran kabel tembaga 2,5 mm²Beban di bawah ini adalah di luar beban KKB :Beban di bawah ini adalah di luar beban KKB :1 buah 1 buah pemanas ruangan permanenpemanas ruangan permanen = 2.400 W= 2.400 W1 buah 1 buah fan (kipas angin) permanenfan (kipas angin) permanen = 40 W= 40 W1 buah 1 buah KKK untuk pemasangan fan permanenKKK untuk pemasangan fan permanen

120 W yang berkaitan dengan pemanas120 W yang berkaitan dengan pemanasruangan dengan perubahan yang lambatruangan dengan perubahan yang lambat = =

120 W 120 W2 Buah2 Buah sistem alaram permanen, masing –sistem alaram permanen, masing –

masing 60 Wmasing 60 W = = 120 W120 W

6 buah6 buah titik penerangan masing-masing 60 Wtitik penerangan masing-masing 60 W = 360 W= 360 W TotalTotal = =

3.040 W3.040 W

9. JUMLAH TITIK BEBAN DALAM9. JUMLAH TITIK BEBAN DALAMSIRKIT AKHIRSIRKIT AKHIR

Page 20: PERANCANGAN INSTALASI

PENYELESAIAN :PENYELESAIAN :Dari tabel mengeai KHA, untuk penghantar tembaga dengan Dari tabel mengeai KHA, untuk penghantar tembaga dengan pemasangan di udara, fase tunggal diperoleh, untuk pemasangan di udara, fase tunggal diperoleh, untuk penghantar berukuran 2,5 mm² yang diamankan dengan penghantar berukuran 2,5 mm² yang diamankan dengan pemutus sirkit, KHA penghantar adalah 25 A. Oleh karenanya pemutus sirkit, KHA penghantar adalah 25 A. Oleh karenanya nilai pengenl pemutus sirkit yang dipakai adalah 25 A.nilai pengenl pemutus sirkit yang dipakai adalah 25 A.

Dalam kolom 3 Tabel 4.4-3. beban maksimum untuk pemutus Dalam kolom 3 Tabel 4.4-3. beban maksimum untuk pemutus sirkit 25 A adalah 25 A, dan nilai dari beban-beban yang sirkit 25 A adalah 25 A, dan nilai dari beban-beban yang diluar KKB adalah sebagai berikut :diluar KKB adalah sebagai berikut :Pemanas ruanganPemanas ruangan = 10 A= 10 AFanFan = 0,2 A= 0,2 AKK untuk Fan 120 wattKK untuk Fan 120 watt = 0,5 A= 0,5 A2 sistem alaram2 sistem alaram = 0,5 A= 0,5 A6 titik penerangan 6 titik penerangan = 6 x 0,5= 6 x 0,5 = 3 = 3 AA Total Total = 14,2 = 14,2 AA

Sisa yang tersedia pada KKB adalah 25 A – 14,2 A = 10,8 ASisa yang tersedia pada KKB adalah 25 A – 14,2 A = 10,8 A

Lanjutan 9.2.Lanjutan 9.2.

Page 21: PERANCANGAN INSTALASI

Dari kolom 7 Tabel 4.4-3 untuk sirkit pada kondisi B, setiap KKB Dari kolom 7 Tabel 4.4-3 untuk sirkit pada kondisi B, setiap KKB mempuyai nilai kontribusi 1 A. Jumlah KKB yang dapat disambungkan mempuyai nilai kontribusi 1 A. Jumlah KKB yang dapat disambungkan adalah 10,8 A/1 A = 11 buah (dibulatkan). Dengan demikian sirkit adalah 10,8 A/1 A = 11 buah (dibulatkan). Dengan demikian sirkit campuran terdiri dari 11 titik + 11 titik = 22 titik beban dan tidak campuran terdiri dari 11 titik + 11 titik = 22 titik beban dan tidak melampaui jumlah maksimum 30 titik sesuai kolom 4 dari Tabel 4.4-3.melampaui jumlah maksimum 30 titik sesuai kolom 4 dari Tabel 4.4-3.

Contoh 2 :Contoh 2 :Tentukan jumlah KKB yang dapat disambungkan pada suatu sirkit akhir Tentukan jumlah KKB yang dapat disambungkan pada suatu sirkit akhir campuran 240 V yang terdiri dari penghantar tembaga 4 mm², campuran 240 V yang terdiri dari penghantar tembaga 4 mm², diamankan dengan suatu pengaman lebur setengah tertutup yang diamankan dengan suatu pengaman lebur setengah tertutup yang elemen bebannnya dapat diganti, dalam suatu instalasi bukan rumah.elemen bebannnya dapat diganti, dalam suatu instalasi bukan rumah.Dibawah ini adalah di luar KKB :Dibawah ini adalah di luar KKB : KKB – 15 AKKB – 15 A = 3.600 W= 3.600 W 2 buah penerangan masing-masing 60 W2 buah penerangan masing-masing 60 W = 120 W= 120 W KK untuk Fan permanen 40 wattKK untuk Fan permanen 40 watt = 40 W= 40 W

JumlahJumlah = 3.760 W= 3.760 W

PENYELESAIAN :PENYELESAIAN :

Dari Tabel Mengenai KHA diperoleh untuk penghantar tembaga 4 mm² Dari Tabel Mengenai KHA diperoleh untuk penghantar tembaga 4 mm² yang dipergunakan untuk beban campuran adalah 20 A. Dengan yang dipergunakan untuk beban campuran adalah 20 A. Dengan demikian maka nilai maksimum dari pengaman lebur yang boleh dipakai demikian maka nilai maksimum dari pengaman lebur yang boleh dipakai adalah 20 A.adalah 20 A.

Lanjutan 9.2.Lanjutan 9.2.

Page 22: PERANCANGAN INSTALASI

Titik sambung pada sirkit akhir tidak dibatasi jumlahnya Titik sambung pada sirkit akhir tidak dibatasi jumlahnya untuk pemakaian :untuk pemakaian :

10.1.10.1. Unit peragaan visualUnit peragaan visual

10.2.10.2. Perlengkapan listrik kecil misalnya mesin pemotong Perlengkapan listrik kecil misalnya mesin pemotong rumput.rumput.

10.3.10.3. Penerangan tanda permanen/hiasPenerangan tanda permanen/hias

10.4.10.4. Penerangan panggungPenerangan panggung

10.5.10.5. Penerangan luar misalnya lapangan tenisPenerangan luar misalnya lapangan tenis

10.6.10.6. Penerangan tanda/lampu hias/umumPenerangan tanda/lampu hias/umum

10.7.10.7. Trafo untuk lampu TL.Trafo untuk lampu TL.

Besarnya daya tersambung dibatasi oleh kuat hantar arus Besarnya daya tersambung dibatasi oleh kuat hantar arus penghantar.penghantar.

10. TITIK SAMBUNG SIRKIT AKHIR UNTUK 10. TITIK SAMBUNG SIRKIT AKHIR UNTUK PEMAKAIAN KHUSUSPEMAKAIAN KHUSUS

Page 23: PERANCANGAN INSTALASI

11.1.11.1. Penampang hantaran sirkit utama , dan sirkit cabang, Penampang hantaran sirkit utama , dan sirkit cabang, dihitung berdasarkan daya tersambung, dan atau dihitung berdasarkan daya tersambung, dan atau perkiraan beban terbesar yang dapat terjadi.perkiraan beban terbesar yang dapat terjadi.

Penampang hantaran sirkit akhir dihitung Penampang hantaran sirkit akhir dihitung berdasarkan, daya tersambung pada sirkit tersebut berdasarkan, daya tersambung pada sirkit tersebut dan karakteristik beban (motor listrik, dll).dan karakteristik beban (motor listrik, dll).

11.2.11.2. Penampang minimum sirkit utama adalah sebesar 4 Penampang minimum sirkit utama adalah sebesar 4 mm². Demikian pula penampang minimal sirkit mm². Demikian pula penampang minimal sirkit cabang.cabang.

11.3.11.3. Semua sirkit harus bermula dari salah satu PHB Semua sirkit harus bermula dari salah satu PHB kecuali sirkit utama.kecuali sirkit utama.

11.4.11.4. Besarnya tiap-tiap sirkit tidak boleh lebih kacil dari Besarnya tiap-tiap sirkit tidak boleh lebih kacil dari nilai pengenal arus gawai proteksi. Arus pengenal nilai pengenal arus gawai proteksi. Arus pengenal gawai proteksi tidak boleh lebih kecil dari arus beban gawai proteksi tidak boleh lebih kecil dari arus beban maksimum sirkit yang diamankan.maksimum sirkit yang diamankan.

11.5.11.5. Penampang minimum sirkit akhir minimal 2,5 mm2 Penampang minimum sirkit akhir minimal 2,5 mm2 kabel inti tembaga.kabel inti tembaga.

11. SUSUNAN SIRKIT UTAMA, SIRKIT CABANG, 11. SUSUNAN SIRKIT UTAMA, SIRKIT CABANG, SIRKIT AKHIRSIRKIT AKHIR

Page 24: PERANCANGAN INSTALASI

12.1.12.1. Besarnya kuat hantar arus penghantar, KHA dan pilihan Besarnya kuat hantar arus penghantar, KHA dan pilihan penghantar berdasarkan arus :penghantar berdasarkan arus :12.1.1.12.1.1. Hitungan kebutuhan maksimum/beban Hitungan kebutuhan maksimum/beban

maksimum sirkit.maksimum sirkit.12.1.2.12.1.2. Faktor perletakan/konstruksi yang dipilih Faktor perletakan/konstruksi yang dipilih

(jumlah penghantar perjalur, di dalam/diatas tanah-(jumlah penghantar perjalur, di dalam/diatas tanah-bangunan).bangunan).

12.1.3.12.1.3. Penggunaan penghantar, baik untuk kabel Penggunaan penghantar, baik untuk kabel instalasi ataupun kabel fleksibel, kabel udara, ataupun instalasi ataupun kabel fleksibel, kabel udara, ataupun penghantar tak berisolasi. penghantar tak berisolasi.

12.2.12.2. Ukuran luas penghantar dinyatakan dalam (mm²). Untuk Ukuran luas penghantar dinyatakan dalam (mm²). Untuk penghantar jenis kabel adalah luas intinya. (lihat Tabel 7.1-1, 7.1-penghantar jenis kabel adalah luas intinya. (lihat Tabel 7.1-1, 7.1-2, 7.1-12, 7.1-16, PUIL 2000)2, 7.1-12, 7.1-16, PUIL 2000)

12.3.12.3. Penggunaan kabel harus sesuai dengan penggunaan pada tabel Penggunaan kabel harus sesuai dengan penggunaan pada tabel 7.1-3, 7.1-4, 7.1-5, 7.1-6, PUIL 2000)7.1-3, 7.1-4, 7.1-5, 7.1-6, PUIL 2000)

12.4.12.4. Pembebanan terus-menerus penghantar, tidak boleh melebihi Pembebanan terus-menerus penghantar, tidak boleh melebihi kuat hantar arus penghantar dan sebagai mana pada tabel-tabel kuat hantar arus penghantar dan sebagai mana pada tabel-tabel tersebut diatas, dengan ketentuan faktor-faktor koreksi sebagai tersebut diatas, dengan ketentuan faktor-faktor koreksi sebagai akibat kondisi lingkungan, faktor perletakan, perubahan akibat kondisi lingkungan, faktor perletakan, perubahan jalur/lintasan penghantar, konstruksi perletakan. Sebagaimana jalur/lintasan penghantar, konstruksi perletakan. Sebagaimana tabel-tabel faktor koreksi pada buku PUIL 2000 Bab VII.tabel-tabel faktor koreksi pada buku PUIL 2000 Bab VII.

12.12. RANCANGAN PILIHAN HANTARAN.RANCANGAN PILIHAN HANTARAN.

Page 25: PERANCANGAN INSTALASI

12.5.12.5. Penghantar boleh dibebani melebihi kuat hantar arusnya Penghantar boleh dibebani melebihi kuat hantar arusnya dengan faktor pengali pada kondisi tertentu :dengan faktor pengali pada kondisi tertentu :• Pembebanan singkat.Pembebanan singkat.

Faktor Ks =Faktor Ks =

• t d = Jumlah waktu kerja sampai penghantar dingin t d = Jumlah waktu kerja sampai penghantar dingin kembali.kembali.

• t b = Lama waktu kerja singkat maksimum 4 menit.t b = Lama waktu kerja singkat maksimum 4 menit.

12.5.12.5. Pembebanan intermitten .Pembebanan intermitten .• Faktor Ki = 0,875Faktor Ki = 0,875

• ts = Waktu daur kerja maksimum 10 menit.ts = Waktu daur kerja maksimum 10 menit.• tr = Waktu pembebanan, maksimum 4 menit.tr = Waktu pembebanan, maksimum 4 menit.

Ketentuan ini tidak berlaku untuk penghantar Ketentuan ini tidak berlaku untuk penghantar tembaga dengan penampang maksimum 10 mm² dan tembaga dengan penampang maksimum 10 mm² dan alumunium dengan penghantar maksimum 16 mm².alumunium dengan penghantar maksimum 16 mm².

Lanjutan 12.4.Lanjutan 12.4.

tdtb

tstr

Page 26: PERANCANGAN INSTALASI

13.1.13.1. Susut tegangan ditentukan oleh parameter-parameter Susut tegangan ditentukan oleh parameter-parameter impedansikabel, karakteristik beban dan besarnya beban impedansikabel, karakteristik beban dan besarnya beban maksimum.maksimum.

13.2.13.2. Besarnya susut tegangan antara terminal konsumen dan Besarnya susut tegangan antara terminal konsumen dan sebarang titik pada instalasi listrik maksimum -5 % dari sebarang titik pada instalasi listrik maksimum -5 % dari tegangan pelayanan. Dan pada jaringan saluran tegangan tegangan pelayanan. Dan pada jaringan saluran tegangan rendah + 5 %, - 10 %, pada titik sambung terminal konsumen.rendah + 5 %, - 10 %, pada titik sambung terminal konsumen.

13.3.13.3. Besarnya beban yang dihitung pada instalasi listrik adalah :Besarnya beban yang dihitung pada instalasi listrik adalah :

13.3.1.13.3.1. Pada sirkit utama dan sirkit cabang sesuai Pada sirkit utama dan sirkit cabang sesuai ketentuan/prosedur hitungan . (lihat penjelasan ketentuan/prosedur hitungan . (lihat penjelasan sebelumnya).sebelumnya).

13.3.2.13.3.2. Pada sirkit akhir beban tersambung total atau nilai arus Pada sirkit akhir beban tersambung total atau nilai arus pengenal gawai proteksi.pengenal gawai proteksi.

(kecuali untuk perhitungan arus asut motor, kerja solenoid, atau(kecuali untuk perhitungan arus asut motor, kerja solenoid, atau

operasi sejenis)operasi sejenis)

13.4.13.4. Besarnya beban yang dihitung pada jaringan distribusi tegangan Besarnya beban yang dihitung pada jaringan distribusi tegangan rendah, sesuai prosedur hitungan yang diyakini.rendah, sesuai prosedur hitungan yang diyakini.

13. BATASAN SUSUT TEGANGAN13. BATASAN SUSUT TEGANGAN

Page 27: PERANCANGAN INSTALASI

13.5.13.5. CatatanCatatan pada instalasi domestik dan non pada instalasi domestik dan non domestik:domestik:

13.5.1.13.5.1. Jika pemilihan hantaran instalasi sesuai Jika pemilihan hantaran instalasi sesuai prosedur pada PUIL, maksimum prosedur pada PUIL, maksimum panjang jalur 25 meter, susut tegangan panjang jalur 25 meter, susut tegangan bisa diabaikan. bisa diabaikan.

13.5.2.13.5.2. Jika panjang jalur sirkit melebihi 25 Jika panjang jalur sirkit melebihi 25 meter, susut tegangan sirkit akhir meter, susut tegangan sirkit akhir cukup dihitung dengan arus beban 50 cukup dihitung dengan arus beban 50 % dari nilai pengenal arus gawai % dari nilai pengenal arus gawai proteksi.proteksi.

Lanjutan 13.4.Lanjutan 13.4.

Page 28: PERANCANGAN INSTALASI

14.1.14.1. Rancangan gawai proteksi dipilih berdasarkan :Rancangan gawai proteksi dipilih berdasarkan : Sistem, dengan pentanahan atau tanpa Sistem, dengan pentanahan atau tanpa

pentanahan.pentanahan. Jenis gawai, gawai arus lebih, gawai arus Jenis gawai, gawai arus lebih, gawai arus

hubung singkat, gawai arus bocor tanah.hubung singkat, gawai arus bocor tanah. Arus pengenal gawai.Arus pengenal gawai.

14.2.14.2. Setiap sirkit harus dilindungi terhadap kegagalan Setiap sirkit harus dilindungi terhadap kegagalan operasi dengan gawai proteksi yang sesuai. operasi dengan gawai proteksi yang sesuai. Instalasi gawai proteksi ditempatkan pada PHB.Instalasi gawai proteksi ditempatkan pada PHB.

14.3. 14.3. Instalasi gawai Proteksi ditempatkan pada PHB.Instalasi gawai Proteksi ditempatkan pada PHB.

14.14. RANCANGAN MEMILIH GAWAI PROTEKSIRANCANGAN MEMILIH GAWAI PROTEKSI

Page 29: PERANCANGAN INSTALASI

15.1.15.1. Setiap sakelar utama harus dipasang Setiap sakelar utama harus dipasang sedemikian rupa hingga apabila sakelar tersebut sedemikian rupa hingga apabila sakelar tersebut terbuka, gawai proteksi benar-benar tidak terbuka, gawai proteksi benar-benar tidak betegangan.betegangan.

15.2.15.2. Penempatan gawai proteksi pada Penempatan gawai proteksi pada rangkaian aktif dalam bentuk :rangkaian aktif dalam bentuk :15.2.1.15.2.1. Pengaman leburPengaman lebur15.2.2.15.2.2. Pengaman arus lebihPengaman arus lebih15.2.3.15.2.3. Pengaman arus bocorPengaman arus bocor

15.3.15.3. Penghantar netral tidak boleh dilengkapi Penghantar netral tidak boleh dilengkapi gawai proteksi.gawai proteksi.

15.15. PROTEKSI SIRKIT PADA SISTEM PEMBUMIAN NETRAL PROTEKSI SIRKIT PADA SISTEM PEMBUMIAN NETRAL LANGSUNGLANGSUNG

Page 30: PERANCANGAN INSTALASI

Bila penghantar netral sistem dibutuhkan melalui suatu Bila penghantar netral sistem dibutuhkan melalui suatu gawai atau tanpa pembumian pemakaian gawai gawai atau tanpa pembumian pemakaian gawai proteksinya mengikuti ketentuan pada sistem dengan proteksinya mengikuti ketentuan pada sistem dengan pembumian langsung dan dengan catatan :pembumian langsung dan dengan catatan :

16.1.16.1. Setiap saklar utama harus membuka rangkaian Setiap saklar utama harus membuka rangkaian yang dilindungi.yang dilindungi.

16.2.16.2. Setiap sirkit yang keluar dari PHB harus diamankan Setiap sirkit yang keluar dari PHB harus diamankan pada setiap penghantar.pada setiap penghantar.

16. PROTEKSI SIRKIT PADA SISTEM PEMBUMIAN NETRAL 16. PROTEKSI SIRKIT PADA SISTEM PEMBUMIAN NETRAL TIDAK LANGSUNGTIDAK LANGSUNG

Page 31: PERANCANGAN INSTALASI

17.1.17.1. Jenis-jenis gawai ini adalah :Jenis-jenis gawai ini adalah : Pengaman leburPengaman lebur Pengaman semi tertutup (rewireable)Pengaman semi tertutup (rewireable) MCB / MCCBMCB / MCCB Gawai lain yang setaraGawai lain yang setara

17.2.17.2. Gawai proteksi arus lebih tidak dipakai sebagai gawai Gawai proteksi arus lebih tidak dipakai sebagai gawai proteksi arus pendekproteksi arus pendek

17. GAWAI PROTEKSI ARUS LEBIH DAN ARUS HUBUNG 17. GAWAI PROTEKSI ARUS LEBIH DAN ARUS HUBUNG PENDEK PENDEK

Page 32: PERANCANGAN INSTALASI

18.1.18.1. Arus pengenal gawai proteksi tidak boleh kurang Arus pengenal gawai proteksi tidak boleh kurang dari arus beban maksimum, harus lebih kecil dari dari arus beban maksimum, harus lebih kecil dari kuat hantar arus penghantar dan arus nominal kuat hantar arus penghantar dan arus nominal gawai kendali.gawai kendali.

18.2.18.2. Nilai arus pengenal gawai proteksi tidak boleh lebih Nilai arus pengenal gawai proteksi tidak boleh lebih besar dari besar arus yang mengakibatkan susut besar dari besar arus yang mengakibatkan susut tegangan sebesar 5 %.tegangan sebesar 5 %.

18.3.18.3. Jika memakai gawai proteksi dari jenis semi Jika memakai gawai proteksi dari jenis semi tertutup(rewireable), arus pengenal elemen tidak tertutup(rewireable), arus pengenal elemen tidak boleh lebih dari 0,8 KHA penghantar yang boleh lebih dari 0,8 KHA penghantar yang diproteksi pada perilaku beban terus menerus. diproteksi pada perilaku beban terus menerus. (lihat Tabel 4.2 PUIL 2000)(lihat Tabel 4.2 PUIL 2000)

18.4.18.4. Jika modus operasi beban menyebabkan arus Jika modus operasi beban menyebabkan arus beban lebih besar dari KHA penghantar dalam beban lebih besar dari KHA penghantar dalam waktu singkat, dapat dipakai arus pengenal gawai waktu singkat, dapat dipakai arus pengenal gawai proteksi lebih besar dari KHA penghantar. Namun proteksi lebih besar dari KHA penghantar. Namun harus dilengkapi gawai proteksi hubung harus dilengkapi gawai proteksi hubung pendek.Contoh pemakaian pada mesin-mesin las, pendek.Contoh pemakaian pada mesin-mesin las, motor-motor listrik.motor-motor listrik.

18. ARUS PENGENAL GAWAI PROTEKSI18. ARUS PENGENAL GAWAI PROTEKSI

Page 33: PERANCANGAN INSTALASI

19.1.19.1. Tiap PHB hanya melayani sebayak-banyaknya 6 Tiap PHB hanya melayani sebayak-banyaknya 6 sirkit keluar.sirkit keluar.

19.2.19.2. Sirkit untuk instalasi tenaga terpisah dari sirkit Sirkit untuk instalasi tenaga terpisah dari sirkit instalasi penerangan.instalasi penerangan.

19.3.19.3. Kelompok sirkit fasa tunggal terpisah dari Kelompok sirkit fasa tunggal terpisah dari kelompok sirkit fasa tiga.kelompok sirkit fasa tiga.

19.4.19.4. Besar kuat hantar arus rel pada PHB minimal 125 Besar kuat hantar arus rel pada PHB minimal 125 % besar KHA penghantar sirkit masuk% besar KHA penghantar sirkit masuk

19.5.19.5. Besar arus pengenal sakelar masuk/sakelar Besar arus pengenal sakelar masuk/sakelar minimal sama dengan besar kuat hantar arus minimal sama dengan besar kuat hantar arus penghantar.penghantar.

19. PENGELOMPOKAN SIRKIT BEBAN PADA PERLENGKAPAN 19. PENGELOMPOKAN SIRKIT BEBAN PADA PERLENGKAPAN HUBUNG BAGIHUBUNG BAGI

Page 34: PERANCANGAN INSTALASI

20.1.20.1. Tidak diperlukan gambar instalasi.Tidak diperlukan gambar instalasi.20.2.20.2. Kabel yang dipakai type NYM dengan inti minimal Kabel yang dipakai type NYM dengan inti minimal

1,5 mm1,5 mm22..20.3.20.3. Maksimum gawai proteksi 10 Amper.Maksimum gawai proteksi 10 Amper.20.4.20.4. Jumlah titik beban maksimum 6 titik ditambah Jumlah titik beban maksimum 6 titik ditambah

maksimum 3 kotak kontak.maksimum 3 kotak kontak.20.5.20.5. Memakai pembumian dengan elektroda bumi Memakai pembumian dengan elektroda bumi

sesuai ketentuan.sesuai ketentuan.

20. KETENTUAN RANCANGAN INSTALASI RUMAH 20. KETENTUAN RANCANGAN INSTALASI RUMAH SEDERHANASEDERHANA

Page 35: PERANCANGAN INSTALASI