PERANCANGAN FILM “SEMUT SANG TELADAN” BERBASIS 3D...

20
PERANCANGAN FILM “SEMUT SANG TELADAN” BERBASIS 3D ANIMASI DENGAN EDITABLE POLY MENGGUNAKAN AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Finanta Panji Radika 10.21.0475 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Transcript of PERANCANGAN FILM “SEMUT SANG TELADAN” BERBASIS 3D...

PERANCANGAN FILM “SEMUT SANG TELADAN” BERBASIS 3D ANIMASI DENGAN EDITABLE POLY MENGGUNAKAN

AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Finanta Panji Radika 10.21.0475

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

DESIGNING THE FILM "THE ANT MODEL" BASED 3D ANIMATION WITH EDITABLE POLY USING

AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012

PERANCANGAN FILM “SEMUT SANG TELADAN” BERBASIS 3D ANIMASI DENGAN EDITABLE POLY MENGGUNAKAN

AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012

Finanta Panji Radika Hanif Al Fatta

Jurusan Teknik Informatika STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Along with the development of technology, the film industry especially 3D animation film is also growing with the number of new animation techniques that appears. Animators must have it’s own expertise in developing their work. One is a must-have skill on the basis of 3D character modeling that has smooth form and movement.

Based on these problems,an animator will try to give his best work and assisted with the use of technology that exists today. 3D animated film" THE ANT MODEL" made using the Editable Poly on the basic form of the model character creation, that will be improved the quality of form and movement.

The results obtained after going through a few processes, will manifest a 3D animated movie with better quality and convenient to look for more subtle shape and movement.

Keywords : 3D Animated Film, Editable Poly

1

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah

berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi

sedemikian mudah dan menyenangkan. Perkembangan teknologi tersebut yang mudah

ditemui, yaitu penggunaan teknologi multimedia dalam dunia pembuatan film. Terdapat

beberapa jenis film yang sering diproduksi, mulai dari film yang ditokohkan atau diperankan

oleh manusia, hingga film kartun yang diperankan oleh tokoh-tokoh berupa karakter yang

dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat dan tingkah laku seperti manusia.

Film animasi merupakan salah satu jenis film yang masih banyak dibuat dan

diproduksi hingga sekarang. Pembuatan film animasi awal mulanya hanya diproduksi

secara manual yaitu dengan cara menggambar manual di atas kertas frame-perframe

yang membutuhkan waktu yang sangat lama, dan kemudian dengan kemajuan teknologi

sekarang ini banyak film-film animasi diproduksi secara digital yang dapat mempersingkat

produksi lebih cepat.

Dalam pembuatan film animasi 3D khususnya untuk pembuatan model karakter

tiga dimensi dapat menggunakan Editable Poly yang berfungsi untuk mempermudah

seorang artis model dalam membuat dan mengedit bentuk dasar karakter 3D.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Animasi

Animasi adalah gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang

memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan.Objek tersebut bisa berupa

orang, benda, atau tulisan.1

Animasi telah dibuat pada tahun 1919 pertama kalinya di negara Amerika. Teknik

pembuatan animasi pada jaman dahulu tidak menggunakan komputer. Teknik animasi

yang umum dilakukan adalah sebagai berikut: seorang animator menciptakan suatu

rangkaian bagian kasar yang akan difilmkan dalam gambar-gambar menggunakan pensil

perframenya. Jika hasil gambar memuaskan, gambar dipindahkan pada lembar seprai

seluloid, dengan asam cuka sel. Setelah terbentuk gambar yang tebal, gambar

diperhalus dengan tinta acetate-adhering (tinta yang digunakan untuk proses

2.2 Sejarah Perkembangan Animasi

1 Santosa Soewigno.2004. Teknik Penciptaan VCD Animasi Menggunakan Macromedia Flash,hal8

2

penggambaran pada jaman itu). Setelah gambar desain sempurna, seorang pelukis

memberikan warna dengan cat vinil.Untuk proses animasinya, gambar-gambar tersebut

di shooting secara cepat oleh kamera sesuai dengan kecepatan frame/detiknya.

Pada tahun 1986 Vinston studio dari negara Polandia menghasilkan suatu karya

animasi 3D berjudul “California Kismis” yang pembuatannya menggunakan figur boneka

tanah liat yang digerakkan dan difoto secara beruntun, hingga menghasilkan suatu

gerakan animasi. Beberapa film animasi juga menggunakan teknik sejenis untuk

menghasilkan suatu karya film animasi. Dari pemikiran inilah nanti muncul animasi 3

dimensi yang pembuatannya menggunakan alat bantu komputer.

Sesuai dengan namanya, teknik animasi ini menggunakan komputer sebagai alat

bantu. Teknik ini sedemikian canggih dan modern sehingga banyak dikenal dan diminati

masyarakat. Dalam teknik animasi komputer, proses pembuatan animasi banyak

dilakukan oleh komputer, seperti proses penggambaran, pemberian warna, animasi,

pengisian suara, hingga membentuk suatu keping VCD. Dan pembuatan animasi kini

tidak perlu dilakukan di studio dengan biaya mahal, pembuatan animasi dapat dilakukan

di rumah dengan komputer pribadi.

Jenis animasi komputer yang banyak dikenal adalah animasi 2D dan

3D.Perbedaan dari animasi 2D dan 3D adalah dilihat dari sudut pandangnya.Animasi 2D

menggunakan koordinat x dan y, Sedangkan animasi 3D menggunakan, koordinat x, y,

dan z yang memungkinkan untuk dapat dilihat dari sudut pandang objek secara lebih

nyata.Walaupun teknologi perkembangan animasi 3D telah berkembang, namun bukan

berarti animasi 2D ditinggalkan, karena sebagian masyarakat beranggapan keindahan

goresan animasi 2D lebih mempunyai ekspresi objek yang tegas dibandingkan animasi

3D.Hal itu dibuktikan oleh animator-animator Jepang dan Amerika yang hingga saat ini

tetap menggunakan teknik animasi 2D dalam membuat karya-karya animasi terbaru.2

2.3 Perancangan Film

3

2Santosa Soewigno.2004 Teknik Penciptaan VCD Animasi Menggunakan Macromedia Flash,hal 10 3M.Suyanto dan Aryanto Y, 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, hal 9-50

Untuk pembuatan film animasi dibutuhkan beberapa persiapan mulai dari ide

cerita dan tema, kemudian dikembangkan menjadi sinopsis, sinopsis dikembangkan

menjadi storyboard hingga ke tahap animatic. Berikut ini akan diuraikan tentang tahapan

perancangan film animasi:Ide cerita, Tema, Logline, Sinopsis, Screenplay, Storyboard.

3

2.4 Editable Poly

Editable poly merupakan salah satu objek non parameter yang dibentuk dari

sekumpulan permukaan datar atau polygon yang membentuk sebuah objek. Dalam

setiap objek editable poly terdapat beberapa elemen atau sub objek yang membentuk

objek tersebut, yaitu:

Vertex : merupakan titik yang terletak di ujung segmen.

Edge : merupakan pembatas bidang yang dibentuk berdasarkan segmen-

segmen objek.

Border : merupakan level objek yang berbentuk lubang pada permukaan objek.

Polygon: merupakan bidang datar yang membentuk permukaan objek dan

dibatasi oleh segmen-segmen.

Element: merupakan level objek yang terdiri dari keseluruhan objek.4

Gambar 2.9 Editable Poly

4Mikael Sugiyanto, ST. 2009. 36 Jam Belajar Komputer 3D Studio Max 9. Hal 286

4

3. Analisis 3.1 Logline

Logline dalam cerita film animasi 3D “SEMUT SANG TELADAN” ini adalah

bagaimana jika seekor semut yang ukurannya sangat kecil tersebut dapat mengangkat

biskuit yang begitu besar apabila mereka bekerja sama.

3.2 Storyboarding Setelah membuat script, bagian terpenting lainya adalah membuat

storyboard.Script merupakan kata-katanya (cerita) dan storyboard merupakan rancangan

visualisasinya. Storyboard merupakan gambaran dari script/ naskah yang mana akan

menentukan jalan cerita dan menjadi mudah dipahami. Format storyboard sendiri

bermacam-macam. Storyboard akan memperlihatkan setiap adegan/ scene dalam

beberapa angle kamera kepada semua orang (pekerja film).

Storyboard memberikan kehidupan bagi script atau cerita, sehingga

perencanaannya harus benar-benar dipertimbangkan dalam pembuatanya.

Berikut adalah contoh storyboard sederhana dari film animasi 3D “SEMUT SANG

TELADAN”, untuk selengkapnya terlampir.

Gambar 3.1 Storyboard

5

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Modeling

Modeling adalah pembentukan model karakter dari sketsa model yang sudah

dirancang sebelumnya yang kemudian akan dipergunakan dalam adegan-adegan

sebuah film. Di dalam pemodelingan beberapa objek di sini kami menggunakan

polygonal Editable poly, dengan langkah–langkahnya yaitu:

4.1.1 Modeling Karakter Semut Merah

1. Buka software aplikasi 3DS Max.

2. Di menu > Create > Standard Primitives > klik Sphere> drag di dalam

Viewport Front.

Gambar 4.1 Viewport

3. Tambahkan tampilan Edge Faces di Perspective Viewport.

6

Gambar 4.2 Edge Faces

4. Kemudian di dalam parameter Sphere atur jumlah segments yang diinginkan.

Gambar 4.3 Segments

5. Kemudian didalam parameter Sphere klik kanan > pilih Editable Poly.

7

.

Gambar 4.4 Editable Poly2

6. Kemudian Edit dengan mengatur dari beberapa Polygon.

Gambar 4.5 Editable Poly3

7. Kemudian Edit kembali dengan mengatur dari beberapa vertex, edge dan

polygon sampai mendapatkan susunan topologi yang sesuai dengan seketsa

model.

8

Gambar 4.6 Editable Poly4

4.2 Texturing

Texturing merupakan tahap kedua setelah selesai tahap dari modeling. Tekan

huruf “M” pada keyboard untuk memunculkan jendela Material Editor. Pilih Standard,

kemudian pilih gambar material pada pengaturan Diffuse Color.

Gambar 4.7 Material Editor.

9

Material Editorini berfungsi untuk penerapan sifat bahan terhadap objek,

bilamana terkena sinar matahari atau sinar lampu maka objek tersebut akan memberikan

biasan sinar seperti sifat kulit pada umumnya.

4.3 Skining

Skining adalah pemberian kontrol-kontrol yang berfungsi untuk menggerakan

atau menganimasikan dari model karakter.Dan disini penulis menggunakan biped. Untuk

dapat menggabungkan antara model dengan biped dengan cara sebagai berikut:

4.3.1 Skining Karakter Semut Merah

1. Pilih Create panel > Systems, klik Biped.

2. Drag ke dalam viewport.

Gambar 4.8 Biped.

3. Atur posisi dari masing-masing bagian tangan, kaki, badan, kepala, jari-jari

tangan hingga sama dengan model karakter kemudian tambahkan modifiers

Skin.

10

Gambar 4.9 Skin.

4. Di dalam modifiersSkin pilih Envelope, kemudian atur nilai dari setiap envelope-

envelope hingga tidak ada bagian-bagian titik / vertex yang tertinggal

menggunakan Paint Weights.

Gambar 4.10 Envelope

4.4 Animasi

Animasi adalah pemberian gerak ke objek atau karakter untuk dapat

memberikan kesan hidup pada objek atau karakter. Dalam memberikan animasi kami

mengunakan controller biped yaitu dengan cara:

11

1. Di frame nol atur pose awal biped seperi pada gambar.

Gambar 4.11 Pose awal.

2. Kemudian klik Set Key, sehingga muncul warna merah pada scroll bar di atas

keyframe.

Gambar 4.12 Set Key.

3. Kemudian geser frame ke angka 100 dan klik Auto Key>kemudian gerakkan

biped sesuai pose yang diinginkan.

12

Gambar 4.13 Auto Key.

4. Untuk membuat gerakan yang jalan, lari, dan melompat secara default dengan

mudah yaitu didalam window Motion pilihFootstep Mode dan pilih Footstep

Creation yang diinginkan, kemudian pilih Create Multiple Footsteps...

Gambar 4.14 Footstep Mode

5. Lakukan atau gabungkan langkah 1 – 4 hingga terbentuk sebuah animasi yang

diinginkan.

4.5 Lighting (Pencahayaan)

Lighting atau lampu digunakan dalam berbagai tempat untuk menerangi dari

beberapa model atau didalam berbagai adegan.Lampu dapat menghasilkan bayangan,

gambar proyek, dan membuat efek volumetrik untuk pencahayaan atmosfer.

13

Untuk menerangi dalam adegan kami menggunakan Light standard Omni

dengan cara :

1. Pilih Create > Lights>Standard > Omni.

Gambar 4.15 Omni.

2. Dari viewport front drag menuju target dalam area.

3. Atur Omni parameter dengan size Multiplier 40.

Gambar 4.16 Omni Multiplier.

14

4. Buat Omni ke 2 dengan melakukan step 1 – 3, kemudian Atur Omni parameter

dengan size Multiplier 1.

4.6 Rendering

Rendering adalah tahap akhir untuk mendapatkan hasil dari kalkulasi setingan

yang telah disusun disetiap parameternya.Dalam rendering saya menggunakan

pengaturan sebagai berikut:

1. Dalam menu bar pilih Rendering > Render Setup.

Gambar 4.17 Render Setup.

2. Selanjutnya dalam parameter Time Output, atur Range parameter yang akan di

render.

15

Gambar 4.18 Setting Range.

3. Pengaturan Output Sizemenggunakan HDTV (video) dengan ukuran 1920 x

1080.

Gambar 4.19 Setting Output Size.

5. Dalam Render Output klik Files dan simpan sebagai avi > klik Render.

Gambar 4.20 Setting Output

16

5. Kesimpulan

Penulis menyimpulkan dalam Perancangan film “SEMUT SANG TELADAN”

Berbasis 3D Animasi dengan Editable Poly Menggunakan Autodesk 3D Studio Max 2012

adalah sebagai berikut:a

1. Kelebihan atau keunggulan dalam menggunakan Editable Poly adalah

mempermudahpembuatan model 3D apapun menggunakan bentuk dasar seperti box

dan sphere dengan mengatur jumlah segmentnya secara tepat sesuai kebutuhan

tanpa harus menggunakan bantuan software lain.

2. Kekurangan atau kelemahan dengan menggunakan Editable Poly adalah

membutuhkan waktu lama dan ketelitian yang tinggi khususnya bagi pemula untuk

membuat model 3D menggunakan metode ini.

3. Dalam pembuatan film 3D animasi dengan Editable Poly dapat dibantu dengan

pemberian efek partikel untuk environment, serta pemberian secondary action untuk

karakter sehingga animasi yang dihasilkan tampak lebih hidup dan nyata.

17

DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Handi. 2000. Membuat Animasi Profesional dengan 3D Studio Max 3.1. Jakarta: PT. Elex Media Koputindo.

Djalle, Zaharuddin G. 2007. The Making of 3D Animation Movie using 3D Studio Max.

Bandung: Informatika. Murdock, Kelly L. 2006. 3ds Max 8 Bible. Canada: Wiley Publishing. Soewigno, Santosa. 2004. Teknik Penciptaan VCD Animasi Menggunakan Macromedia

Flash. Bandung: Nexx Media. Sugiyanto, Mikael. 2007. 36 Jam Belajar Komputer 3D Studio Max 9. Jakarta: PT. Elex

Media Koputindo. Suyanto, M. dan Aryanto Y. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta:

ANDI.