PERANCANGAN FILM KARTUN “NARKOBA, JANGAN DICOBA...
Transcript of PERANCANGAN FILM KARTUN “NARKOBA, JANGAN DICOBA...
PERANCANGAN FILM KARTUN “NARKOBA, JANGAN DICOBA” (STUDI: PEWARNAAN DAN PENCAHAYAAN)
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh :
Rakhmad Kardono 08.11.2338
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2013
Designing Cartoon Movie “Drugs Never Tied” Studi: Coloring and Lighting
Perancangan Film Kartun “Narkoba, Jangan Dicoba”
Studi: Pewarnaan dan Pencahayaan
Rakhmad Kardono
Amir Fatah Sofyan
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Concentrated discuss disease (community) such as, gambling, alcohol, theft, thuggery, until the drug problem that is increasingly endemic to the community, especially the students and among students. All was not lost from the start of trial and error because of the chaos of mind because of a problem in life, and does not discriminate against age, position, even though scholars. Concentrated deal with problems, and drugs in particular not by force and violence, but with a common awareness that things like that could damage the future of the nation's children and beginning of the incidence of crime in the society.
In this paper will be made a segmented 2D cartoons on community outreach regarding the dangers of drugs / narcotics and impact the future for themselves and the community with the depiction of which is easier to understand as well as a medium of education for childrens so easy to understand. Various kinds of software that can be used in the field of multimedia, including for designing Cartoon Movie. The software that I will use in the manufacture of which this sekripsi Project, Adobe Flash CS3 Professional for animated cartoon, Adobe Photoshop CS3 for the manufacture of a character / object, PremierPro Adobe CS3 for editing video, Adobe After efect as the efect of making pictures.
Cartoon "DRUGS, NEVER TRIED" This will be developed and implemented as an advertising medium, media socialization, teaching media, games, movies or series fascinating. Because life is moving and growing, then delivery will be more visually attractive to the public and developed following the latest world market. Expectations of this thesis-making about drugs able to build public awareness about the dangers of narcotics with delivery / dissemination of the more interesting and easy to understand.
Keywords: Cartoon Film Design, Implementation Cartoon Movies, Drugs Never Tried.
1. PENDAHULUAN
Animasi merupakan salah satu bagian grafika komputer yang menyajikan
tampilan - tampilan yang sangat atraktif dan juga merupakan sekumpulan gambar yang
ditampilkan secara berurutan dengan cepat untuk mensimulasi gerakan yang hidup.
Pemanfaatan animasi dapat ditujukan untuk simulasi, menarik perhatian pemakai
komputer pada bagian tertentu dari layar, memvisualisasikan cara kerja suatu alat atau
menampilkan keluaran program dengan gambar - gambar yang menarik dibanding
dengan sederetan angka, serta tidak ketinggalan untuk program-program permainan.
Pewarnaan dan pencahayaan dalam film kartun adalah bagian dari metode solid
drawing, menggambar sebagai dasar utama animasi memegang peranan yang signifikan
dalam menentukan proses maupun hasil sebuah animasi, terutama animasi klasik.
Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, berat,
keseimbangan, pencahayaan, dan sebagainya yang dapat dilatih melalui serangkaian
observasi dan pengamatan, dimana dalam observasi itu salah satu yang harus dilakukan
adalah menggambar. Pewarnaan dan pencahayaan dalam film kartun 2D “Narkoba Jangan Dicoba”
sangatlah penting adanya, karena mampu memunculkan ciri khas setiap karakter dan
pergerakannya, sebagai faktor penunjang daya tarik terhadap penonton serta berkesan
lebih nyata. Pada skripsi ini akan dibuat sebuah film kartun 2D yang bersegmentasi pada
sosialisasi masyarakat mengenai bahaya dari narkoba/narkotika serta dampak
kedepannya bagi diri maupun masyarakat dengan penggambaran yang lebih mudah
dimengerti serta sebagai media pendidikan bagi anak – anak supaya mudah di mengerti.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Multimedia Multimedia memiliki berbagai pengertian. Dean (1996) dalam Sofyan dan
Purwanto (2008: 1) menyatakan bahwa istilah multimedia berasal dari teater, yaitu
pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium di panggung yang mencakup
monitor video, synthesized band, dan karya seni manusia sebagai bagian dari
pertunjukan. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan
menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi,
berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.1
2.1.1 Teks (Text)
1 M. Suyanto, 2003. Multimedia:Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset. Hal 20
Teks berfungsi untuk memberikan penjelasan, diskripsi dalam bentuk kata,
kalimat maupun narasi. 2.1.2 Gambar (Image)
Gambar atau grafik merupakan bagian yang penting dalam dunia multimedia.
Dengan sebuah gambar, pesan-pesan dapat kita ungkapkan dengan lebih indah dan
mudah. 2.1.3 Suara (Audio)
Dalam teknologi multimedia, suara mempunyai peranan yang cukup tinggi bila
kita tinjau dari visi utama informasi multimedia, yaitu memanfaatkan segala indera
manusia terutama mata dan telinga. 2.1.4 Video
Munculnya video mampu memberikan alternatif baru penyajian informasi
multimedia. Dengan video digital tampilan akan tampak lebih indah dan hidup sehingga
lebih menarik untuk di lihat dan di perhatikan. Video dapat berupa hasil shooting atau
animasi. 2.1.5 Animasi (Animation) Kata animasi diambil dari kata animation/to animate, artinya adalah hidup atau
menghidupkan. Difinisinya animasi adalah menghidupkan segala macam benda mati
sehingga seolah-olah terlihat hidup.2 Animasi dasar terbagi menjadi tiga, yaitu gerak, skala, dan putar. Animasi gerak
adalah menggerakkan objek dari posisi satu ke posisi lainnya. Animasi skala adalah
mengubah skala atau ukuran sebuah objek. Animasi putar atau rotasi yaitu animasi
dengan menggerakkan sebuah objek berputar pada titik poros yang ditentukan. Ketiga
animasi dasar tersebut bisa berdiri sendiri atau digabung satu sama lain, hingga
menjadi animasi yang kompleks.3
2.2 Peralatan Dasar Membuat Film Animasi Kartun
Pensil, Spidol (Drawing Pen), Penghapus Pensil ( Eraser ), Kertas ( Paper ),
Penahan Kertas ( Pegbar ), Meja Gambar ( Tracing Table ), Microphone / Head Seat,
Scanner dan Kamera Digital, Komputer, Graphic Tablet.
2.3 Prinsip-prinsip Animasi
Proses drawing (menggambar) merupakan salah satu proses yang menentukan
hasil dari animasi. Maka dari itu dalam proses drawing juga perlu mengetahui prinsip-
2 MSV Animation, 2006. Modul Perancangan Film Kartun. Yogyakarta: STMIK AMIKOM, Hal 1 3 Madcom, 2008. Student Book Series: ADOBE FLASH CS3 PROFESIONAL. Madiun: Yescom, Hal 6
prinsip animasi. Prinsip-prinsip animasi tersebut adalah Squash And Stretch, Anticipation,
Staging, Straight-Ahead Action And Pose-To-Pose, Follow-Through And Overlaping
Action, Slow In - Slow Out, Arch, Secondary Action, Timing, Exaggeneration, Solid
Drawing, Appeal. 4
2.4 Jenis-Jenis Animasi Ada beberapa jenis animasi, diantaranya adalah Stop-Motion, Cell Animation,
Time-Lapse, Claymation, Cut-Out Animation, Puppet Animation. 5
2.5 Langkah – langkah Pembuatan Film Animasi 2.5.1 Pra Produksi
2.5.1.1 Penyampaian Ide Cerita Langkah awal pencetus ide, menyampaikan idenya kepada tim pengembang.6 Ide akan dikaji segala kemungkinannya termasuk prospek jualnya. Bagian yang paling sulit adalah meyakinkan audiens bahwa ide ini bagus dan bisa dijual. 2.5.1.2 Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan cerita yang bertujuan untuk memudahkan penulis
naskah untuk mengingat atau menjaga naskah agar tidak keluar dari tema dan tujuan
cerita. 2.5.1.3 Pembangunan Karakter
Sebuah cerita dipandukan dan dimainkan oleh karakter pada umumnya yang
mempunyai kekuatan, kelemahan dan kebiasaan yang khas. Bentuk sebuah karakter
tidak akan bisa menceritakan sebuah kisah. 2.5.1.4 Pembuatan Naskah Sebuah naskah cerita/script memiliki standar dalam industri animasi. Ide – ide
yang dimiliki dituangkan dalam sebuah cerita. Bahan dasar pembuatan naskah adalah
synopsis dan character development. 2.5.1.5 Pembuatan Storyboard Storyboard merupakan rancangan visual. Storyboard memberikan kehidupan
(nyawa) bagi script mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah
dijalani. Storyboard akan memperlihatkan sebagian adegan/scene dalam beberapa
angel kamera kepada semua orang (pekerja film).
4 M. Suyanto, Aryawan Yuniawan, 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia.Yogyakarta: Andi Offset. Hal 67-73 5 Iwan Binanto, 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal 223-225 6 Suyanto, M., Yuniawan A. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi Offset, hal 15
2.5.2 Produksi
2.5.2.1 Drawing Drawing atau penggambaran animasi hingga film itu jadi sebenarnya hanya
terletak pada terdapatnya unsur gelap – terang, garis, lingkaran, kotak, dan kurva. Dari
kombinasi tersebut, dihasilkan sebuah gambar sesuai bentuknya.7
• Gambar “key” Gambar key adalah sebuah awal dari bentuk animasi dalam frame
sebagai patokan oleh animator untuk meneruskan sebuah adegan dan
gerakan.
• Inbetweening Setelah key digambar, langkah selanjutnya adalah membuat gambar
(frame-frame) yang berada diantara dua buah gambar key. Pembuatan
frame-frame ini disebut juga dengan “inbetweening”.
2.5.2.2 Coloring
Proses coloring atau pewarnaan dilakukan secara digital menggunakan software
komputer, Adobe Photoshop atau menggunakan Adobe Flash jika berbasis vektor. Color
atau warna karakter pada dasarnya terdapat tiga jenis pewarnaan, yaitu: warna dasar
(bassic), shadow dan highlight.8
7 Suyanto, M., Yuniawan A. 2006. “Merancang Film Kartun Kelas Dunia”. Yogyakarta: Andi Offset. hal 73 8 Suyanto, M., Yuniawan A. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi Offset, Hal 98
Shadow
Warna dasar
Gambar 2.14 Pewarnaan Karakter Abdan Sumber: Merancang Film Kartun Kelas Dunia, M.Suyanto & Aryanto
Yuniawan, Yogyakarta: Penerbit Andi
2.5.2.3 Membuat Background dan Foreground Background adalah gambar yang terletak dibelakang objek. Sedangkan
foreground adaah gambar yang terletak didepan karakter (manusia, hewan, rumah,
pohon, gunung) dll. 2.5.2.4 Editing
Tahap ini, gambar – gambar animasi disusun sesuai dengan naskah dan
storyboard. 2.5.2.5 Menentukan Timing Timing atau teknik menghitung waktu dan mengatur waktu gerakan sangat
memberi makna pada gerakan objek atau karakter. Karena dengan pengaturan timing
yang tepat akan membuat gerakan tampak natural dan alami. 2.5.3 Post / Pasca Produksi
2.5.3.1 Editing Audio Editing Audio merupakan kelanjutan dari proses dubing. Selain itu, sound editor
membuat sound FX dan background musik.Biasanya editing audio berjalan bersama
Video Editing untuk menciptakan suasana dan singkronisasi antara visual dengan audio.
2.5.3.2 Editing Video Tahap selanjutnya dalam pembuatan film animasi yaitu Editing. Editing
dilakukan untuk mengemas hasil akhir sebuah film, mensingkronkan antara suara
dengan visual, memberikan special effect dan ekspor dalam media yang ditentukan. 2.5.3.3 Mastering dan Distributing
Setelah semua proses dilalui maka proses selanjutnya yaitu membuat master
film. Untuk pembuatan film layar lebar maka harus dibuat master dengan pita seluloid
9mm. Namun untuk distribusi untuk media seperti televisi dapat digunakan kaset
Betacam SP atau format DV Cam.9
Sistem NTSC
Sistem PAL dan SECAM
Sistem HDTV
9MSV Animation, 2006. Modul Perancangan Film Kartun. Yogyakarta: STMIK AMIKOM, Hal 1
2.6 Teori Warna Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan
pelukisnya dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk
menyentuh kepekaan penglihatan atau Visual.
2.6.1 Warna Primer
Warna primer merupakan warna-warna yang paling kuat. Warna primer
merupakan warna yang utama dalam pembentukan warna-warna lainnya. Warna pokok
terdiri dari 3, yaitu merah, biru dan hijau.
2.6.2 Warna Sekunder
Warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer.
Tiga warna sekunder tersebut ialah:
Gambar 2.17 Warna Sekunder
(Sumber: Dr.Ir.Eko Nugroho, 2008)
Warna pembentuk dan warna hasilnya seperti pada uraian dibawah.
Warna 1 Warna 2 Hasil Warna
Merah Hijau Kuning
Hijau Biru Cyan
Biru Merah Magenta
2.6.3 Warna Tersier Campuran satu warna primer dengan warna sekunder di sebelahnya. Warna
tersier terdiri dari 6 warna. 2.6.4 Warna Gabungan
Dari warna primer, sekunder, tersier, terbentuklah roda warna sebagai berikut:10
10 Dr. Ir. Eko Nugroho, M.Si., 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal 7-9
Gambar 2.19 Warna Gabungan
(Sumber: Dr.Ir.Eko Nugroho, 2008)
Kemudian lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu
kelompok warna panas dan warna dingin.
2.6.5 Kegunaan Teori Warna
Teori warna sangatlah penting untuk membuat sebuah gambar menjadi lebih
menarik. Untuk memperdalam teknik pewarnaan yang baik kita dapat mencoba
mengamati benda yang ada, lalu perhatikan secara detail dan pelajari satu per satu
warna dari benda tersebut.
2.6.6 Additive Color (RGB) dan Substractive Color (CMYK) 2.7 Perangkat Lunak dalam Pembuatan Film Kartun Untuk merancang sebuah film kartun sederhana dibutuhkan sistem aplikasi atau
software khusus untuk menangani dalam pembuatannya. Aplikasi yang digunakan dalam
pembuatan film kartun ini adalah :
2.7.1 Adobe Flash Professional 2.7.2 Adobe Photoshop 2.7.3 Adobe After Effects 2.7.4 Adobe Premiere Pro 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Pra Produksi
Sebuah karya film animasi tidak akan terlihat bagus jika cerita yang disuguhkan
dalam film tersebut juga tidak bagus. Untuk membuat sebuah cerita yang bagus sangat
diperlukan struktur cerita yang jelas. Cerita tersebut harus memiliki awalan, nilai tengah,
dan akhir cerita.
3.1.1 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem ini yaitu kebutuhan yang akan dibutuhkan dalam
pembuatan film animasi tersebut. 3.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Model Name : ASUS A43SA Processor Type : Intel Core i5 Processor Processor Name : Intel(R) Core(TM) i5-2430M CPU Processor Speed : 2.40 GHz Display Size : 14” Display Max. Resolution : 1366 x 768 Memory : 4096MB Keyboard Type : Full Size Input Device Type : Touch Pad
Optical Drive Type : DVD-RW Networking :Integrated
3.1.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak atau Software yang digunakan untuk pembuatan film animasi
ini adalah:
Adobe Flash CS3 Professional
Adobe Premiere Pro CS3
Adobe Photoshop CS3
Adobe After Effects CS3
3.1.1.3 Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Brainware) Untuk memenuhi tenaga produksi film animasi, dibutuhkan minimal beberapa
sumber daya manusia, yaitu:
Produser Sutradara
Scriptwriter/Screenwriter
Storyboard Artist
Drawing Artist
Coloring Artist
Background Artis
Checker dan Scannerman, Editor
S C Gambar Keterangan Dialog Waktu
1
1
Suasana pagi hari di desa Narko.
Camera: Long Shot SFX: Kicau burung
Cerita ini berawal dari sebuah desa di kaki gunung yang masih asri dan memiliki keseimbangan alam yang masih terjaga.
9 detik
2
Suasana rumah Narko Camera: Long Shot, Zoom SFX: Morning Bird
4 detik
3.1.1.4 Storyboard Script merupakan kata/kalimat (cerita) dan Storyboard merupakan rancangan
visualnya. Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai bagaimana
sebuah cerita akan berjalan dan mudah dipahami. Storyboard akan memperlihatkan
setiap adegan atau scene dalam beberapa angel kamera kepada semua orang.
3.1.2 Analisis Masalah Dalam tahap analisis masalah ini, maksud dan tujuannya adalah menggali dan
menganalisa mengenai pewarnaan dan pencahayaan pada film kartun “Narkoba, Jangan
Dicoba” dengan metode solid drawing.
Seperti telah di sampaikan pada bab sebelumnya bahwa, Solid Drawing adalah
kemampuan menggambar yang baik dan benar dan juga merupakan sense (rasa)
tentang cara pandang dua dimensi terhadap penokohan seorang karakter berkaitan
dengan goresan garis, shading, dan warna.
Pencahayaan pada film kartun ditentukan dari latar belakang tempat
(background), apakah di dalam ruangan(in door) atau di luar ruangan(out door), yang
berpengaruh untuk penyesuaian arah cahaya.
3.1.2.1 Pewarnaan Merancang dan menentukan warna pada tokoh - tokoh kartun adalah suatu
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dalam membayangkan visual bentuk jadi suatu
karakter, karena warna mampu mempertegas ciri khas dari suatu karakter atau tokoh
utama dalam film kartun ini. Warna karakter pada dasarnya terdapat tiga jenis, yaitu : basic, shadow, dan highlight.
Basic adalah warna dasar gambar, Highlight
adalah bagian gambar yang terkena cahaya/sinar, Shadow adalah bagian gambar yang
membelakangi cahaya sehingga terjadi bayangan. Pewarnaan karakter pada film kartun
“Narkoba, Jangan Dicoba” lebih menarik karena menggunakan warna dasar (Basic),
Highlight dan shadow.
3
Narko memandang keluar jendela, berniat untuk mengejar cita-citanya.
Camera: Medium Close Up
SFX:
Seorang pemuda bernama narko yang hendak melanjutkan studinya di salah satu perguruan tinggi swasta sesuai dengan keinginannya.
11 detik
3.1.2.2 Pencahayaan Proses selanjutnya penyesuaian arah cahaya dari background yang dibuat di
photoshop. Arah cahaya digunakan sebagai panduan shading dan shadow. Dalam pembuatan background yang baik harus memperhatikan detail, termasuk
perspektif dan lighting yang disesuaikan dengan situasi pada adegan film terutama untuk
film kartun. Secara teknis, background sebagai setting dikelompokkan menjadi dua, yaitu
background (sebagai latar belakang) dan foreground (sebagai latar depan).
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
4.1 Prduksi 4.1.1 Pembuatan Key Animation
Gambar key adalah sebuah gambar awal atau kunci dari bentuk animasi dalam
frame. Gambar key digunakan sebagai patokan oleh animator untuk meneruskan sebuah
adegan dan gerakan. 4.1.2 Inbeetween Animation Inbetween Animation adalah animasi yang sudah diselesaikan oleh Inbetweener
(Inbetween Animator) dari panduan yang sudah diselesaikan oleh key animator.
4.1.3 Pembuatan Background Background Merupakan lokasi atau setting dimana animasi itu berada, dan
Background dapat dibuat secara sederhana atau kompleks sesuai keinginan.
Background yang baik harus memperhatikan detail, perspektif lighting yang disesuaikan
dengan situasi pada adegan film. 4.1.4 Coloring Proses coloring atau pewarnaan dilakukan secara digital menggunakan software
computer, Adobe Photoshop atau menggunakan Adobe Flash. Color atau warna
karakter pada dasarnya terdapat tiga jenis pewarnaan, yaitu: warna dasar, shadow dan
highlight. 4.1.5 Time Shetting Merupakan proses mengatur frame pada animasi agar pergerakannya menjadi
sesuai dengan yang diinginkan. Caranya dengan mengcopy frame yang akan diatur,
kemudian mempastekannya ke blank frame yang dituju. Setelah proses itu selesai, baru
kemudian file dieksport dengan ekstensi (.JPG) atau gunakan (.PNG) untuk keperluan
transparensi, untuk selanjutnya diedit menggunakan Adobe After Effects atau Adobe
Premiere.
1.1.6 Penyusunan Animasi Menggunakan Adobe Flash CS3 Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Tentukan ukuran layer (stage) pada Document Propeties menggunakan ukuran
monitor widescreen HD 720 (1280x720 pixel, 24 fps) . Dengan cara klik kanan pada
stage kosong atau lewat menu Modify → Document Properties (Ctrl+J) 2. Buka projek yang telah diwarnai sambil melihat waktu untuk menentukan berapa
lama projek itu akan dianimasikan sesuai dengan yang tertulis dalam Storyboard
maupun naskah. Contoh klik menu File → Open (Ctrl+O) → Cut 2.fla.
3. Langkah selanjutnya menentukan letak animasi, mana yang harus ditempatkan
di depan (background) dan mana yang harus di tempatkan di belakang (foreground).
Layar paling atas sebagai foreground dan layar paling bawah sebagai background.
4. Setelah animasi tersusun rapi sesuai pewaktuan pada Storyboard, kemudian
Animasi tersebut di Export ke Movie dengan cara klik menu File → Export → Export Movie (Ctrl+Shift+Alt+S) (Beri Nama Filenya dan Tipe Filenya) kemudian Save.
4.2 Pasca Produksi 4.2.1 Merekam Suara
Untuk merekam suara dapat dilakukan menggunakan software Adobe Soundbooth
CS3. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Pastikan kabel headseat telah terpasang pada soundcard dengan benar
dan telah diaktifkan.
2. Kemudian membuat file baru dengan menu File → Record.
3. Muncul jendela Record. Atur beberapa opsi seperti Sample rate: 44100,
Channel : Stereo, dan beri nama file.
4. Untuk merekam suara, klik tombol Rec (tombol warna merah) kemudian
berbicaralah. Sebaiknya setelah tombol rekam diklik, jangan berbicara
dulu sekitar 1 sampai 2 detik agar mic dapat merekam suara lingkungan
sekitar terlebih dahulu. Suara lingkungan (environment) ini nantinya
akan digunakan sebagai sample noise (gangguan).
Gambar 4.11 Record
5. Setelah selesai, klik tombol Stop.
6. Dilayar akan tercipta semacam grafik hasil rekaman.
Gambar 4.12 Grafik Hasil Rekaman
7. Tekan tombol Play untuk memutar hasil rekaman.
4.2.2 Menambah Visual Effect
Untuk menambah Efek Visual pada Film dapat menggunakan Software Adobe
After Effects. Langkah-langkah dalam menambahkan Effect pada Adobe After Effect
adalah sebagai berikut :
1. Buka Adobe After Effects CS3.
2. Buat composition baru dengan cara Composition → New
Composition (Ctrl+N). 3. Atur Settingannya sesuai gambar diatas, kemudian tekan tombol Ok.
4. Import file Animasi PNG atau AVI yang telah dibuat di Adobe Flash CS3
dengan cara klik File → Import → File (Ctrl+I). Dan jangan lupa untuk
mencentang PNG sequence
5. Setelah mengimpor file sesuaikan frame per second (fps) yang
sebelumnya dibuat di adobe flash, yaitu dengan cara klick kanan pada
file yang diimport lalu pilih Interpret footage → Main
Gambar 4.14 Interpret Footage
6. Drag File yang sudah diimportkan ke bagian Timeline.
Gambar 4.15 Timeline Adobe After Effects
7. Klik Window → Effects and Presets, plilih Efek Video yang diinginkan.
Gambar 4.16 Window Effects and Presets
8. Langkah selanjutnya adalah Drag salah satu Effect yang telah diplih ke
arah video yang akan diberi efek.
9. Atur Efek pada bagian Effect Controls.
Gambar 4.17 Effects Controls
10. Langkah terakhir adalah Render File yang telah diberi efek dengan cara
Klik menu Composition → Make Movie → Tentukan lokasi menyimpan
file → Klik Render. 4.2.3 Editing Dengan Adobe Premiere Pro
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Buka program Adobe Premiere Pro kemudian pilih New Project. 2. Kemudian buatlah project baru dengan ukuran DV PAL Widescreen
48KHz. Berilah nama filenya dan tentukan letak penyimpanannya, lalu
klik OK.
3. Langkah selanjutnya adalah mengimport file, Pilih menu File → Import (pilih file apa saja yang akan diimport) → Open.
4. Untuk Integrasi ke Timeline, Klik file yang akan diintegrasikan kemudian
drag ke dalam Timeline, tempatkan file pada channel Video untuk file
Video, dan file Audio untuk File Audio.
5. Proses selanjutnya adalah pemberian effect transisi, Drag file kedalam
Timeline, kemudian klik menu Window → Effect, pada jendela project
akan muncul berbagai pilihan effect yang tersedia. Pilih video Transition untuk memberikan effect transisi pada klip, contoh pilih
Cross Dissolve, kemudian drag effect tersebut pada klip, lalu atur
berapa lama transisi akan dilakukan.
4.2.4 Finishing
4.2.1.1 Compositing Penggabungan seluruh elemen dalam pembuatan film kartun tersebut adalah
compositing. Adobe Premiere mempunyai peranan yang sangat besar pada tahap ini, mulai
dari proses import, pengaturan cut, hingga sinkronisasi antar elemen. File diimport
kejendela project. Tiap jenis file akan memiliki warna yang berlainan untuk membedakan
fungsinya masing-masing.
Compositing diatur shot per shot dalam satu scane. Compositing dilakukan dua
kali, yaitu compositing dalam satu scane (kumpulan shot) dan compsiting antar scane
(Squence). Penggabungan dilakukan beberapa kali demi fleksibilitas pekerjaan editor.
Jika compositing dilakukan sekaligus maka dikhawatirkan akan membingungkan
pengaturan adegan yang sedang berjalan, karena secara otomatis composition yang
panjang akan menampilkan durasi yang panjang pula.
4.2.1.2 Rendering Rendering dilakukan untuk mengubah file mentah menjadi file jadi. Konversi
dari Adobe Premiere (.prproj) dapat menghasilkan format video MPEG2.
4.2.1.1 Konversi Ke CD
Setelah proses rendering selesai didapat file dengan format MPEG2 kemudian
untuk mengkonversi film ke DVD atau VCD salah satunya dengan menggunakan
software Any Video Converter. Setelah itu File dapat di Burn ke media disc dengan Nero
Burning. 4.2.1.2 Cover Design dan Packaging Seperti halnya VCD atau DVD yang beredar dipasaran, pembuatan Cover
dimaksudkan untuk membuat kemasan lebih menarik. Design Cover dapat dibuat
dengan tampilan sederhana tanpa meninggalkan poin- poin penting seperti Title,
Logline, Gambar Primer, Gambar Skunder dan Sinopsis. 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Pada pembuatan film kartun Narkoba Jangan Dicoba dapat diambil
beberapa kesimpulan antara lain : 1. Dalam pembuatan animasi ini menggunakan teknik 2D Digital Animation. Karakter dan
pengeditan pada film animasi ini dikerjakan dengan menggambar di komputer
menggunakan software Adobe Photoshop CS3 dan Adobe Flash CS3.
2. Film Kartun “Narkoba Jangan Dicoba” dibuat dengan menggunakan teknik Solid
Drawing dalam pembuatan karakter di beberapa sudut pandang film. Dengan
pemahaman dasar dari prinsip menggambar akan menghasilkan animasi yang lebih
peka, maka penulis membuat film kartun pendek dengan pertimbangan komposisi
pencahayaan dan pewarnaan yang dijelaskan dan diimplementasikan pada proses
Produksi.
3. Pewarnaan dan pencahayaan dalam film kartun mampu mempertegas gambar,
sehingga sebuah gambar memiliki karakter yang lebih kuat dan menarik seperti telah
dibahas dan contoh gambar pada Bab IV, halaman 68.
5.2 Saran
Saran dari laporan skripsi ini adalah, sebagai berikut :
1. Dalam pembuatan film kartun pahami terlebih dahulu konsepnya supaya dalam
pembuatannya akan lebih mudah, serta tidak harus mempunyai bakat
menggambar, akan tetapi semua orang bisa membuatnya dengan proses
belajar menggambar.
2. Penggambaran yang baik(Solid Drawing) akan mempermudah dalam
proses pewarnaan dan penganimasian kartun.
3. Proses pewarnaan(Coloring) untuk menentukan bayangan(Shadow) pada film
kartun Narkoba, Jangan Dicoba dilakukan pada saat proses pewarnaan itu
sendiri.
4. Sebaiknya dalam pemberian cahaya dan bayangan, disesuaikan dengan latar
belakang tempat, apakah diluar ruang(Out door) atau dalam ruang(In door).
5. Arah cahaya digunakan sebagai panduan pembuatan shading dan shadow.
6. Jangan pernah menyerah untuk belajar, karena membuat film kartun
membutuhkan kesabaran dan ketelitian seorang animator untuk menghasilkan
kualitas film yang bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Animation, MSV. 2006. Modul Perancangan Film Kartun. Yogyakarta: STMIK Amikom.
Binanto, Iwan. 2007. Multimedia Digital Dasar Teori dan Pengembangannya.
Yogyakarta: Andi Offset.
Dr. Ir. Eko Nugroho, M.Si., 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Fatah Sofyan, Amir dan Agus Purwanto. 2008. Multimedia Digital: Animasi, Sound
Editing, dan Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset.
Madcom. 2008. Student Book Series: ADOBE FLASH CS3 PROFESIONAL. Madiun:
Yescom.
Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Andi Offset.
Suyanto, M dan Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia.
Yogyakarta : Andi Offset.