PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online...

16
PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” UNTUK MENANAMKAN BUDI PEKERTI KEPADA ANAK-ANAK ARTIKEL OLEH MOH. ALI ANWAR NIM 407253411840 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DESEMBER 2012

Transcript of PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online...

Page 1: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI”

UNTUK MENANAMKAN BUDI PEKERTI

KEPADA ANAK-ANAK

ARTIKEL

OLEH

MOH. ALI ANWAR

NIM 407253411840

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

DESEMBER 2012

Page 2: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi oleh Moh. Ali Anwar

Telah diperiksa dan disetujui

Malang, 10 Desember 2012

Pembimbing I

Drs. Sugiyono Ardjaka, M.Sc.

NIP. 19531120 198203 1 001

Malang, 10 Desember 2012

Pembimbing II

Joko Samodra, S. Kom

NIP. 19730112 200501 1 001

Page 3: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI”

UNTUK MENANAMKAN BUDI PEKERTI

KEPADA ANAK-ANAK

Moh. Ali Anwar, Sugiyono Ardjaka, dan Joko Samodra

Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected], [email protected]

ABSTRAK: Film animasi digunakan sebagai tempat terjadinya proses

pembentukan identitas diri anak, maksudnya adalah dalam kesehariannya anak-

anak dimungkinkan akan meniru prilaku seperti tokoh kartun tersebut. Masa

anak-anak merupakan titik awal perkembangan dan pertumbuhan manusia yang

sangat penting. Pada masa kanak-kanak yaitu pada anak usia 6 sampai 9 tahun,

mereka dapat melakukan berbagai tugas yang kongkrit sehingga mudah

terpengaruh terhadap adanya media-media yang dapat berdampak negatif .

Maka diperlukan suatu inovasi baru yang dapat menjadikan media hiburan juga

sebagai media penyampaian pesan-pesan untuk menanamkan budi pekerti, yaitu

dengan membuat film animasi 3 dimensi. Perancangan ini menggunakan metode

prosedural yang bersifat deskriptif. Model yang digunakan dalam perancangan

ini adalah Model perancangan M. Yoshioka. Selanjutnya dari model tersebut,

dapat ditentukan sistematika perancangan film animasi dengan penyesuaian

menurut Issac Kerlow dengan alur praproduksi, produksi, dan pascaproduksi.

Teknik analisis yang digunakan adalah USP (Unique Selling Preposition)

dengan menganalisa isi produk yang kemudian ditarik kesimpulan. Produk yang

dihasilkan dalam perancangan ini adalah film animasi 3 dimensi yang berisi

pesan-pesan moral yang positif dengan target audience anak pada usia kanak-

kanak. Kesimpulan yang dapat ditarik dalam perancangan ini adalah film

animasi 3 dimensi yang mengajarkan nilai-nilai positif masih jarang ditemukan

dipasaran sehingga film ini menjadi pilihan alternatif yang baru bagi

masyarakat. Dengan ilustrasi kartun animasi 3 dimensi serta model karakter

yang realis dan cerita yang khas Indonesia akan menarik minat masyarakat, dan

diharapkan mempermudah anak-anak dalam memahami pesan-pesan positif

yang disampaikan lewat isi cerita.

Kata Kunci: perancangan, film animasi, budi pekerti, masa kanak-kanak.

Film animasi pada dasarnya berisi tentang cerita-cerita berbau fantasi.

Oleh karena itu, anak-anak sangat menyukai film animasi sebab mereka

menggunakannya sebagai wadah untuk berfantasi dengan gambarnya yang unik

dan lucu. Fantasi bahkan menjadi unsur yang mendukung meningkatnya

kreatifitas anak. Film animasi di Indonesia diidentikkan sebagai film anak-anak.

Masyarakat melekati definisi bahwa film animasi atau yang lebih dikenal dengan

film kartun adalah film yang memang ditujukan untuk anak-anak.

Para psikolog berpendapat dalam masa perkembangannya, seorang anak

memiliki kecenderungan meniru. Sehingga, film animasi dapat digunakan sebagai

tempat terjadinya proses pembentukan identitas diri anak, maksudnya adalah bila

seorang anak menggemari film berbau peperangan maka dalam kesehariannya

anak-anak dimungkinkan akan meniru prilaku seperti tokoh kartun tersebut.

Film animasi hasil karya anak negeri diharapkan untuk lebih banyak

mengangkat tema tentang nilai – nilai kearifan lokal, kebudayaan, maupun kisah

kehidupan sehari-hari. Karena selain sebagai sebuah hiburan, film animasi lokal

juga diharapkan untuk dapat berperan sebagai media edukasi masyarakat melalui

penyampaian pesan-pesan moral yang terkandung didalamnya.

Page 4: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Pada saat ini, perilaku serta budi pekerti anak-anak cenderung

memprihatinkan. Tentu saja dipengaruhi oleh kondusif tidaknya pendidikan budi

pekerti yang mereka dapatkan, baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan

masyarakat. Keluarga sebagai lingkungan pertama tentu saja memiliki faktor yang

penting dalam membentuk pola perilaku seorang anak. Terlepas dari itu peran

sekolah sebagai wahana dalam penyampaian pengajaran dan pendidikan turut

mempengaruhi pula tingkat perkembangan budi pekerti seorang anak.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka diperlukan inovasi yang tepat untuk

menanamkan budi pekerti kepada anak-anak sejak usia dini, yaitu dengan

membuat film animasi yang disesuaikan dengan pola anak bermain, eksplorasi

dan sedang meningkatnya daya kognisi-afektif anak-anak.

METODE

Pada perancangan film animasi 3D ini mempergunakan model prosedural.

Pengembangan ini bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang

harus diikuti untuk menghasilkan produk. Produk yang akan dihasilkan berwujud

film animasi 3 dimensi “BUDI” dan media promosi. Model yang digunakan

adalah Model perancangan M. Yoshioka. Prosedur ini diawali dengan

mengidentifikasi permasalahan melalui dua tahap, yaitu observasi dan studi

literatur mengenai permasalahan moral dan anak-anak. Selanjutnya dari model

tersebut, dapat ditentukan sistematika perancangan film animasi dengan

penyesuaian menurut Issac Kerlow dengan alur praproduksi, produksi, dan

pascaproduksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan ini menghasilkan film animasi 3 dimensi dengan cerita

tentang keseharian yang mengandung pesan-pesan positif. Dengan judul Budi

yang merupakan tokoh utama dalam cerita. Pada perancangan film animasi ini

menggunakan ilustrasi bergaya desain kartun tiga dimensi dirancang mendekati

realis tetapi dengan komposisi yang sederhana.

Proses perancangan film animasi ini melalui 3 tahap, yaitu

1. Pra Produksi

Pada tahap ini segala kebutuhan yang diperlukan untuk proses produksi

film animasi mulai disiapkan. beberapa hal yang perlu direncanakan pada

tahap ini adalah:

a. Screenwriting

1) Tema Cerita

2) Judul Cerita

3) Sinopsis

b. Program Visual

1) Karakter Tokoh Cerita

2) Setting / Lokasi / Background

3) Property

c. Storyboard

d. Animatrik

2. Produksi

Page 5: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

pembuatannya, yaitu;

a. Modelling

b. Texturing

c. Rigging

d. Acting/animation

e. Rendering

3. Pasca Produksi

Pengkomposisian dan editing adegan-adegan yang sudah dirender

kemudian disatukan, dirangkai dan diberi suara dengan menggunakan

software editing yaitu Adobe Premiere.

Format media yang dipakai adalah HDTV (video) 1280 x 720. Format

widescreen dapat menampilkan area yang lebih luas untuk ditampilkan. Sehingga

film animasi ini akan terlihat lebih menarik untuk ditonton. Media yang

digunakan untuk penyebaran film animasi ini adalah media kepingan DVD.

Untuk menentukan target audien yang tepat dalam perancangan sebuah

produk harus diketahui karakteristik konsumen berdasarkan segi Demografis,

Geografis, Psikografis, dan Behaviouristik.

4. Geografis : Anak Indonesia yang tinggal di kota besar

5. Demografi : a. Usia 8-13 tahun

b. Jenis Kelamin: Pria dan Wanita

c. Tingkat Pendidikan: Sekolah Dasar

d. Status Ekonomi: Menengah keatas

6. Psikografi : a. Anak-anak yang sering bermain

b. Anak-anak yang menyukai film animasi

c. Anak-anak yang kreatif dan rasa ingin tahu

7. Behavioristik a. Anak-anak yang suka belajar

b. Anak-anak yang antusias terhadap film animasi

Maksud dan tujuan dari cerita film animasi yang berjudul Budi ini adalah

mengajarkan serta menanamkan kepada target audience tentang ajaran untuk disiplin,

saling tolong menolong dengan sesama, jujur, tidak serakah dan punya kemauan untuk

merubah sesuatu yang buruk. Sasaran yang ingin dicapai dari perancangan ini adalah :

a. Menanamkan nilai-nilai moral atau pesan kepada target audience agar

bertindak sesuai pesan yang disampaikan dengan menggunakan tema

cerita sehari-hari untuk anak pada masa kanak-kanak.

b. Film animasi 3 dimensi Budi ini menggunakan karakter serta cerita lokal,

sehingga tepat untuk penanaman budi pekerti kepada anak-anak.

Analisa USP (Unique Selling Preposition) dari film animasi ini adalah

cerita sehari-hari dan sesuai dengan budaya Indonesia dan dengan kesesuaian

karakter yang realis pada perancangan ini menjadi daya tarik tersendiri

dibandingkan dengan film animasi lainnya. Film animasi dengan cerita dan

karakter seperti ini sangatlah jarang ada di pasaran dalam negeri.

PERANCANGAN DESAIN

Page 6: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

1. Pra Produksi

a. Tema cerita

Tema cerita film animasi ini adalah disiplin, saling tolong menolong dengan

sesama, jujur, tidak serakah yang disampaikan melalui cerita sehari-hari yang

tokohnya utama Budi dan berinteraksi dengan ibu dan kedua temannya.

b. Judul cerita

Film animasi ini menggunakan judul “Budi”

c. Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuan dari cerita film animasi yang berjudul Budi ini adalah

mengajarkan serta menanamkan kepada target audience tentang ajaran untuk

disiplin, saling tolong menolong dengan sesama, jujur, tidak serakah dan

punya kemauan untuk merubah sesuatu yang buruk.

d. Sinopsis

Dihari minggu, Budi bangun kesiangan. Ibunya membangunkan Budi

dengan ngomel-ngomel, karena Budi keenakan tidur sehingga tidak

menjalankan sholat subuh. Setelah bangun, budi langsung lari ke kamar mandi

untuk mencuci muka lalu menonton tv. Hari minggu banyak sekali film kartun

favorit Budi.

Dari dapur ibunya memanggil-manggil, namun budi tak menghiraukan

karena keasikan nonton tv. Ibunya pun langsung mendatangi Budi diruang tv

dan menasehati budi untuk tidak menghiraukan panggilan dari ibunya.

Kemudian Budi disuruh membeli gula oleh Ibunya ke warung dekat

rumahnya. Budi pun berangkat dengan menggerutu karena disuruh ibunya

mengganggu waktu nonton kartun favoritnya.

Di jalan menuju warung, Budi tetap manyun dan menggerutu. Karena itu,

dia tidak memperhatikan jalanan, dia pun tersandung batu dan terjatuh. Diah,

teman Budi yang kebetulan melihat Budi terjatuh langsung mendatangi Budi

dan membantu berdiri. Budi pun melanjutkan jalan ke warung dengan sedikit

kesakitan. Sesampai di warung dia langsung membeli pesanan ibunya. Saat

menunggu penjual mengambilkan pesanan, Budi melihat permen. Dia pun

ingin membelinya tetapi tidak punya uang. Penjual memberikan belanjaan

yang dipesan Budi, beserta uang kembalian. Dia pun berpikir untuk membeli

permen tadi dengan uang kembalian dari belanjaan ibunya. Dia berpikir

mungkin ibunya tidak tahu kalau uangnya sebagian dibelikan permen.

Akhirnya dia meminta permen tadi ke penjual dan membayar dengan uang

kembalian ibunya lalu pulang.

Sesampainya dirumah, memberikan belanjaan dari warung sambil

bercerita ke ibunya kalau tadi di jalan dia terjatuh. Oleh ibunya Budi

dinasehati ikhlas membantu ibunya, kalau tidak ikhlas bisa mengalami

kejadian seperti tadi dia terjatuh. Setelah itu ibunya pergi ke dapur

melanjutkan memasak, sementara Budi kembali menonton tv, sambil

menikmati permen yang tadi dibelinya di warung.

Beberapa saat kemudian, teman-teman Budi Diah, dan Didik datang ke

rumah Budi. Mereka memanggil-manggil Budi dari luar rumah. Budi pun

langsung keluar dan mempersilahkan mereka untuk masuk dan menonton tv

bersama-sama. Mengetahui teman-teman Budi datang ibunya pun datang ke

ruang tv dengan membawa setoples kue. Ibunya menyuruh satu-satu anak

untuk mengambil kue. Saat giliran Didik mengambil kue di dalam toples,

Page 7: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

tangannya tidak bisa dikeluarkan, karena dia menggenggam terlalu besar agar

dapat kue yang banyak. Anak-anak pun tertawa. Dan kemudian oleh ibunya

Budi disuruh untuk mengambil secukupnya aja, kalo kurang nanti mengambil

lagi. Didik mengurangi genggamannya kemudian dia keluarkan tangannya

dengan malu-malu. Kemudian mereka melanjutkan menonton tv sambil

makan kue.

Setelah acara tv selesai, teman-teman Budi pamit untuk pulang. Mereka

pamit kepada ibu Budi. Budi mengantarkan mereka sampai depan pintu.

Sesaat kemudian Budi memegangi pipinya sambil mendatangi ibunya dan

mengeluh giginya sakit. Oleh ibunya ditanya habis makan apa tadi. Budi

akhirnya bercerita kalau dia membeli permen saat di suruh ke warung tadi

dengan uang kembalian ibunya. Ibunya pun menasehati Budi untuk tidak

mengulangi perbuatannya, karena itu merupakan bentuk korupsi. Ibunya pun

mengambilkan obat dan menyuruh Budi meminum obatnya dan kemudian

mengantarkan ke kamar untuk tidur siang. Sebelum tidur budi berjanji untuk

tidak mengulangi perbuatannya tadi. Ibunya tersenyum dan membelai kepala

Budi.

e. Program Visual

Berikut ini adalah karakter yang ditampilkan dalam film animasi Budi:

1) Budi

Budi adalah anak usia 7 tahun. Budi memiliki sifat pemalas, bandel dan

tidak patuh pada ibunya. Budi merupakan tokoh utama dalam film animasi

ini, diceritakan Budi sering dimarahi dan dinasehati oleh orang tuanya

karena kebandelannya.

Sketsa Karakter Budi

(Moh. Ali Anwar, 2012)

2) Ibu

Karakter Ibu merupakan ibu dari Budi. Ibu diilustrasikan sebagai ibu yang

judes, dan sering marah-marah terhadap Budi. Tetapi sifat keibuan yang

penuh kasih sayang dengan anaknya dimunculkan saat Ibu menasehati

Budi.

Page 8: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Sketsa Karakter Ibu

(Moh. Ali Anwar, 2012)

3) Diah

Diah adalah tetangga sekaligus teman sekelas Budi. Diah memiliki sifat

yang ceria, peduli, baik hati dan suka menolong. Di dalam cerita sifat-sifat

tersebut ditunjukkan saat Diah menolong Budi yang terjatuh karena

tersandung batu.

Sketsa Karakter Diah

(Moh. Ali Anwar, 2012)

4) Didik

Didik juga merupakan teman sekelas dan tetangga Budi. Didik bersifat

pemalu, tidak banyak ngomong tetapi sering bertingkah lucu. Di dalam

cerita tingkah lucu Didik dimunculkan saat mengambil kue didalam toples,

dan tangannya tidak bisa dikeluarkan karena menggenggam terlalu besar.

Sketsa Karakter Didik

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Page 9: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Berikut ini adalah Setting / Lokasi / Background serta property yang

ditampilkan dalam film animasi Budi:

Sketsa Rumah Budi

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Sketsa Jalan

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Sketsa Warung

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Sketsa Ruang TV

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Page 10: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Sketsa Tempat Tidur

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Sketsa Dapur

(Moh. Ali Anwar, 2012)

f. Animatrik

Gaya dari animasi dalam serial animasi ini menggunakan gerakan yang

normal. Pada beberapa adegan cenderung dilebih-lebihkan untuk menambah

emosi penonton, serta menangkap maksud dari ide cerita. Pada film animasi ini

lebih menonjolkan animasi mimik wajah untuk menguatkan ekspresi dari

karakter. Saat adegan ibu menasehati anak-anak, animasi karakter lebih lambat,

agar konsentrasi penonton terhadap kata-kata yang diucapkan ibu dapat ditangkap.

2. Produksi

a. Modeling dan Texturing

Dalam pengerjaan model karakter, environment, dan property,

perancangan ini menggunakan teknik low poly modeling, cara ini cukup efektif

dan mudah karena bekerja dengan sedikit segmen dan vertex. Agar model terlihat

lebih natural atau alami, maka diperlukan pemberian tekstur atau material yang

sesuai untuk masing-masing model. Adapun hasil dari desain karakter dan

pemberian tekstur pada karakter, environment, dan property dalam bentuk 3D

adalah sebagai berikut:

Page 11: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Desain Karakter Budi

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Desain Karakter Ibu

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Page 12: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Desain Karakter Diah

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Desain Karakter Didik

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Desain Environtmen Rumah Budi

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Page 13: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Desain Environtmen Jalan

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Desain Environtmen Warung

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Desain Property Tempat Tidur

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Desain Property Televisi

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Page 14: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Desain Property Alat Masak

(Moh. Ali Anwar, 2012)

b. Animating

Setelah karakter telah siap, saatnya memasuki tahap proses animasi.

Pembuatan animasi sendiri penulis lakukan secara manual, yaitu dengan cara:

1. Menggerakan Karakter dengan menggunakan Biped

2. Lipsync dengan teknik Morpher

3. Animasi menggunakan Particle System

c. Rendering

Rendering merupakan tahap akhir dari proses produksi. Setelah proses

Animating selesai, dilakukan proses Rendering untuk setiap adegannya.

Rendering dilakukan untuk membuat animasi ini kedalam bentuk movie agar

selanjutnya dapat diedit menggunakan Adobe Premiere untuk diberikan efek

suara.

3. Post Produksi

a. Editing dan Sound Effect

Ini adalah bagian terakhir dari proses pembuatan film. Dimana semua file

movie 3D hasil render dan file-file audio di satukan semua sesuai dengan

storyboard. Pada tahap ini, semua file video hasil render 3D Studio Max dan file-

file audio untuk backsound dan sound FX yang sudah disiapkan untuk di-load ke

dalam software editing video yaitu, Adobe Premiere.

4. Visualisasi Final

Layout Poster

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Headline

HeadlineHeadline

Body Copy Body Copy

Body CopySplash

Ilustrasi

Ilustrasi Ilustrasi

Splash

Splash

SplashSplash

Page 15: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Layout CD Box

(Moh. Ali Anwar, 2012)

Layout Cover CD

(Moh. Ali Anwar, 2012)

PENUTUP

Kesimpulan

Anak-anak menyukai sesuatu yang menghibur yang salah satunya adalah

menonton televisi seperti film animasi. Film-film animasi dapat digunakan oleh

para orang tua maupun para pendidik untuk menyampaikan suatu pesan agar

mudah dipahami oleh anak-anak.

Film animasi 3 dimensi yang mengajarkan nilai-nilai positif masih jarang

ditemukan dipasaran dalam negeri sehingga dengan komik film ini menjadikan

pilihan alternatif yang baru bagi masyarakat. Dengan ilustrasi secara 3 dimensi

serta model karakter yang realis dan cerita yang khas Indonesia akan menarik

minat masyarakat. Dengan karakter dan ide cerita demikian, diharapkan

mempermudah anak-anak dalam memahami pesan-pesan positif yang

disampaikan lewat isi cerita.

Headline

HeadlineHeadline

Body Copy Body Copy

Body Copy

Ilustrasi

Ilustrasi

Ilustrasi

Page 16: PERANCANGAN FILM ANIMASI “BUDI” - Jurnal Online UMjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel6CB17B9BC1FEB932050684... · Film Animasi 3D mempunyai beberapa tahapan produksi dalam

Saran

Untuk mahasiswa Desain Komunikasi Visual yang akan membuat

perancangan film animasi sebaiknya memperhatikan beberapa hal yang menjadi

yang menjadi kendala dalam perancangan film animasi 3 dimensi, antara lain:

Waktu yang singkat. Ini menimbulkan kurang maksimalnya pengerjaan animasi

ini. Ketersediaan sarana mempengaruhi perancangan film animasi. Animating

dengan partikel yang banyak akan memerlukan proses rendering lebih lama. Hal

ini dapat diatasi dengan menyederhanakan objek, atau yang biasa dikenal dengan

low poly, serta penggunaan teknik maping yang sederhana.

DAFTAR PUSTAKA

Ardjaka, Sugiyono. 2009. Metodologi Desain. Fakultas Sastra : Universitas

Negeri Malang

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Balitbang Dikbud. 1997. Pedoman Pembelajaran Budi Pekerti. Jakarta: Pusbang-

kurrandik

Darma, P, Sulasmi. 1989. Warna Sebagai Salah Satu Unsur Seni & Desain.

Jakarta : Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Kasali, Rhenald. 1992. Manajemen Periklanan : Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafika

Kesuma, Dharma. 2011. Pendidikan Karakter : Kajian Teori dan Praktik di

Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Kotler, Philip. 1995. Strategic Marketing For Educational Institutional, Second

Edition, Prentice - Hall Inc.

Narbuko, Kholid. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara

Prakoso, Gatot.2011. Animasi. Jakarta : IKJ & Yayasan Seni Visual Ind.

Pujianto. 2005. Strategi Pemasaran Dalam Iklan. Fakultas Sastra : Universitas

Negeri Malang

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi

ketiga).

Sachari, Agus. 2011. Desain Gaya Dan Realitas. Jakarta: CV Rajawali.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Malang. 2000.

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Malang : UM Press