Perancangan Desain Grafis
-
Upload
smk-bpsk-2teknik-multimedia-jakarta -
Category
Design
-
view
4.561 -
download
1
description
Transcript of Perancangan Desain Grafis
Perancangan Desain GrafisDisusun oleh : Taufan rahardyanto, A. Md
Mata Diklat : Desain GrafisSMK BPS&K 2 Jakarta
Teknik Multimedia & Broadcasting
Sumber Materi
Hendratman, Hendi, Computer Graphic Design edisi revisi, (Bandung: Informatika, 2008)
Proses Perancangan GrafisSebuah karya desain grafis yang baik sebetulnya harus bertujuan mengkomunikasikan pesan secara tepat kepada audience yang tepat serta pada waktu yang tepat. Tentu saja hasil yang baik tersebut tidaklah secara ajaib terjadi begitu saja. Secara umum proses perancangan grafis mulai dari konsep adalah sebagai berikut :
Konsep
Tujuan umum & khusus segment yang dituju
Media
Pemilihan Media dan mengenal ciri khusus media
Ide
Menentukan ide apa yang cocok akan dipertimbangkan untuk mencapai tujuan
data
Pengumpulan data secara manual atau digital. Data dapat berupa gambar, teks, suara, dll
Visualisasi
Dengan teknik manual dan digital menggunakan software pengolah image seperti photoshop, Corel Draw, dll
Produksi
Untuk penerapan sebenarnya pada media yang ditentukan sebelumnya. Bisa juga untuk dipublikasikan secara massal
Konsep
Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment/audience yang dituju. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis, antara lain : Ekonomi, Politik, Hukum, Budaya, dll. Yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual. Oleh karena itu desain grafis menjadi desain komunikasi visual karena dapat bekerja untuk membantu pihak yang membutuhkan solusi secara visual.
Media
Untuk mencapai kriteria ke sasaran / segment yang dituju, diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan efektif untuk mencapai tujuannya. Media dapat berupa media cetak, elektronik, luar ruang, dll.
Ide / Gagasan
Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, literature, wawasan yang luas, diskusi, wawancara dll agar desain bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu ke’gila’an, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan / membuat suatu hal yang konflik / paradoks .
Persiapan DataData berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data Estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data estetis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau bidang. Untuk desain dengan menggunakan computer, data harus dalam format digital / file, oleh karena itu peralatan yang diperlukan umtuk merubah data analog ke digital seperti Scanner, Camera digital akan sangat membantu.
Tugas desainer adalah menggabungkan data informatif dan data estetis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangan sampai estetika mengorbankan pesan / informasi .
Visualisasi
Setelah data kita sortir dengan skala prioritas, kini anda dapat menentukan unsur-unsur grafis yang cocok untuk karya anda. Pemilihan unsur grafis dapat ditentukan dari konsep analisa dan strategi yang telah ditentukan sebelumnya. Jika konsep unsur grafis sudah anda dapatkan dari proses analisa dan strategi, tentu pekerjaan anda akan lebih mudah dan terarah
Layout
Layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur – unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif .
Jika data / unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya, maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tata letak / layout.
Namun pekerjaan ini memerlukan kaidah – kaidah yang perlu diketahui seperti : Proporsi, Keseimbangan, Irama, Kesatuan, Fokus dan Kontras. Kadang – kadang kita sulit untuk memenuhi semua kaidah tersebut ke dalam desain. Lebih mudah jika kita fokus pada salah satu kaidah tersebut dan kompromi dengan kaidah lainnya.
Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing (print preview sebelum cetak mesin). Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak.
Proses ini bukan ukuran baku, kadang ada yang mendesain mulai dari Layout, data diatur belakangan. Tetapi biasanya konsep selalu dipikirkan pertama kali. Jika anda memikirkan konsep di urutan terakhir, bisa jadi desain anda menjadi ‘pembenaran’ dari hal yang salah.