PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056...

23
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PT. BANK MALUKU (STUDI KASUS PADA DIVISI KREDIT PT. BANK MALUKU) Oktrin Wattimena. (1) , Jap Tji Beng, Ir.MM.PhD. (2) Bina Nusantara University, Jalan Kebon Jeruk No.27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia [email protected] (1) , [email protected] (2) ABSTRAK Tujuan penelitian adalah merancang dan mengembangkan kebutuhan Knowledge Management System (KMS), menyediakan fitur-fitur pada prototype aplikasi KMS, menyimpan knowledge dan pengalaman yang dimiliki pegawai di dalam prototype aplikasi KMS, serta mendukung suatu budaya knowledge sharing antar pegawai dengan memberikan media komunikasi. Kajian ini menganalisa perancangan dan pengembangan prototype dengan menggunakan tujuh tahap dari teori Tiwana. Faktor-faktor yang akan diteliti juga meliputi adanya budaya organisasi dan komponen utama KMS yaitu people, process, dan technology. Data diambil dari wawancara dengan pegawai pada divisi kredit dan divisi IT pada PT. Bank Maluku serta penyebaran kuesioner kepada 50 responden untuk mengetahui budaya, untuk mengetahui knowledge terhadap PT. Bank Maluku, dan evaluasi prototype aplikasi KMS. Data dianalisa menunjukkan budaya organisasi untuk mengetahui bagaimana karakter pegawai dan knowledge serta prototype aplikasi KMS dapat bermanfaat bagi pegawai. Dapat disimpulkan KMS perlu dukungan dari manajemen perusahaan, dikarenakan pengembangan berkelanjutan masih diperlukan agar aplikasi dapat digunakan secara maksimal. Kata Kunci : Knowledge Management System (KMS), prototype, aplikasi,, perancangan, pengembangan PENDAHULUAN Persaingan dalam dunia perbankan semakin meningkat dalam penyediaan produk dan layanan jasa maupun fasilitas yang tersedia dan harus mampu dipenuhi oleh dunia perbankan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Memasuki era perkembangan bisnis yang menjunjung tinggi penggunaan teknologi (IT), peran SDM dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Pengunaan teknologi informasi dalam praktek perbankan modern menjadi suatu keharusan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional bank. Selain itu perkembangan teknologi informasi memungkinkan bank untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. Pada awalnya PT. Bank Maluku didirikan pertama kali pada tanggal 25 Oktober 1961 dengan nama Bank Pembangunan Daerah Maluku, berdasarkan Akte Notaris Mr. Chr. Soplanit No.01. Berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk usaha Bank Pembangunan Daerah Maluku diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan peraturan

Transcript of PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056...

Page 1: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

PADA PT. BANK MALUKU (STUDI KASUS PADA DIVISI KREDIT PT. BANK MALUKU)

Oktrin Wattimena.(1), Jap Tji Beng, Ir.MM.PhD.(2)

Bina Nusantara University, Jalan Kebon Jeruk No.27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia [email protected] (1), [email protected] (2)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah merancang dan mengembangkan kebutuhan Knowledge

Management System (KMS), menyediakan fitur-fitur pada prototype aplikasi KMS, menyimpan knowledge dan pengalaman yang dimiliki pegawai di dalam prototype aplikasi KMS, serta mendukung suatu budaya knowledge sharing antar pegawai dengan memberikan media komunikasi. Kajian ini menganalisa perancangan dan pengembangan prototype dengan menggunakan tujuh tahap dari teori Tiwana. Faktor-faktor yang akan diteliti juga meliputi adanya budaya organisasi dan komponen utama KMS yaitu people, process, dan technology. Data diambil dari wawancara dengan pegawai pada divisi kredit dan divisi IT pada PT. Bank Maluku serta penyebaran kuesioner kepada 50 responden untuk mengetahui budaya, untuk mengetahui knowledge terhadap PT. Bank Maluku, dan evaluasi prototype aplikasi KMS. Data dianalisa menunjukkan budaya organisasi untuk mengetahui bagaimana karakter pegawai dan knowledge serta prototype aplikasi KMS dapat bermanfaat bagi pegawai. Dapat disimpulkan KMS perlu dukungan dari manajemen perusahaan, dikarenakan pengembangan berkelanjutan masih diperlukan agar aplikasi dapat digunakan secara maksimal.

Kata Kunci : Knowledge Management System (KMS), prototype, aplikasi,, perancangan, pengembangan PENDAHULUAN

Persaingan dalam dunia perbankan semakin meningkat dalam penyediaan produk dan layanan jasa maupun fasilitas yang tersedia dan harus mampu dipenuhi oleh dunia perbankan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Memasuki era perkembangan bisnis yang menjunjung tinggi penggunaan teknologi (IT), peran SDM dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Pengunaan teknologi informasi dalam praktek perbankan modern menjadi suatu keharusan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasional bank. Selain itu perkembangan teknologi informasi memungkinkan bank untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi.

Pada awalnya PT. Bank Maluku didirikan pertama kali pada tanggal 25 Oktober 1961 dengan nama Bank Pembangunan Daerah Maluku, berdasarkan Akte Notaris Mr. Chr. Soplanit No.01. Berdasarkan undang-undang nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk usaha Bank Pembangunan Daerah Maluku diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan peraturan

Page 2: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

daerah tingkat I propinsi Maluku Nomor 1/DPRD-GR/1966 tanggal 1 Maret 1966. PT. Bank Maluku yang didirikan sejak 1961 didasarkan pelayanan kepada masyarakat kecil sampai menengah keatas yaitu dengan fokus kepada tabungan dan pengkreditan serta berbagai macam produk dan jasa yang selalu dikembangkan untuk mencapai keberhasilan perusahaan dan menjaga kontinuitas.

Bank berperan untuk memberikan bantuan dana (kredit) kepada masyarakat yang membutuhkan. Pemberian kredit ini mempunyai beberapa manfaat baik untuk bank, pemerintah maupun bagi nasabah. Manfaat kredit bagi Bank utamanya yaitu untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh Bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah, hal ini penting untuk kelangsungan hidup Bank. Bagi nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja yang dapat digunakan oleh nasabah untuk mengembangkan dan memperluas usahanya. Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik yang berarti adanya peningkatan pembangunan diberbagai sektor.

Sebelum memberikan kredit, Bank harus melakukan penilaian yang seksama, analisa yang akurat, memenuhi syarat hukum, sesuai dengan SOP dan BPP yang ada, dan dokumen pengkreditan yang lengkap. Dalam bagian pemasaran terkhususnya divisi kredit saat ini pada PT. Bank Maluku belum ada suatu aplikasi KMS yang dapat digunakan sebagai media komunikasi user manual, laporan, SOP, BPP, dan dokumentasi-dokumentasi yang lain serta informasi yang ter-update. Saat ini, penyebaran pengetahuan dalam organisasi atau perusahaan dilakukan dengan kontak langsung dari individu-individu secara lisan dan tidak terdokumentasi dengan baik. Pengetahuan yang ada tidak bisa digunakan kembali oleh pegawai yang lain. Jika ada pegawai yang melakukan mutasi/pensiun maka pengetahuan akan dibawa bersamanya dan hanya sebagian kecil yang ditransfer ke pegawai baru.

Khususnya di subdivisi pemberian kredit dan administrasi kredit dimana setiap harinya kegiatan operasional bank harus tetap berjalan dan diperlukan modul-modul yang terupdate dikarenakan sering terjadi selisih antar modul karena ada kesalahan input sehingga data tidak muncul di laporan tertentu, dokumentasi SOP dan BPP yang mendukung, komunikasi antar pegawai tidak efektif dan tidak interaktif sehingga knowledge sharing tidak dilakukan, tidak adanya pencarian yang memudahkan pegawai untuk mendapatkan informasi yang diperlukan, ataupun error dari sistem, karena itu peneliti ingin memfokuskan penelitian ini pada perancangan prototype aplikasi KMS sebagai knowledge base untuk menyimpan solusi dari kasus-kasus yang terjadi, dokumentasi user manual, dokumentasi modul, SOP dan BPP, laporan dari divisi kredit, best pratices serta komunikasi untuk knowledge sharing, sehingga knowledge yang tersimpan dapat digunakan kembali untuk menyelesaikan kasus, serta dapat diakses dengan mudah dan cepat.

RUMUSAN PERMASALAHAN

Dokumentasi yang berjalan pada subdivisi pemberian kredit dan administrasi kredit sekarang seperti user manual, dokumen seperti SOP dan BPP, laporan, dan modul-modul yang disimpan dalam file server dapat diakses dari masing-masing komputer tapi belum tentu ter-update atau sebagian disimpan di komputer kepala divisi atau manager dan ketika user memerlukannya, maka akan diberikan IP address untuk bisa mengakses atau pegawai yang lain akan mengirimkannya via email pribadi. Pegawai merasakan fungsi-fungsi di dalam sistem masih belum memadai dikarenakan tidak adanya fungsi yang diberikan untuk sebatas upload dan download dokumen serta sulitnya mencari suatu informasi yang terkait dan masih valid.

Page 3: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

Knowledge masih tersebar di masing-masing individu, sehingga jika terjadi kasus analisa pemberian kredit atau administrasi kredit biasanya pegawai akan mengirimkan email atau bertanya langsung kepada pegawai lain untuk berkonsultasi mengenai solusinya. Pegawai tersebut kemudian akan memberikan solusi berdasarkan pengalaman dari kasus yang pernah terjadi dan terjadi ketergantungan terhadap orang tertentu. Maka dari itu, dibutuhkan suatu media penyimpanan knowledge untuk menyimpan kasus-kasus yang pernah terjadi berserta solusinya yang dapat diakses kembali dengan mudah dan cepat. Untuk itu juga dibutuhkan suatu forum, sebagai sarana diskusi dan knowledge sharing yang lebih terstruktur dan sistematis, baik untuk sistem antriannya, siapa yang akan menangani, dan kasus tersebut sudah terselesaikan atau belum.

Dengan demikian masalah-masalah yang ada pada divisi kredit, khususnya pemberian kredit dan administrasi kredit dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah caranya agar informasi yang masih valid dapat dengan mudah dicari dan tidak membuat kesulitan pegawai terkait dengan kasusnya?

2. Bagaimanakah caranya agar user manual, dokumen-dokumen lainnya seperti SOP, BPP, laporan, modul, training, dan best practices terdapat sistem upload dan download, serta solusi dari kasus-kasus yang pernah terjadi dapat didokumentasikan dan didistribusikan kepada semua pegawai?

3. Bagaimanakah caranya agar setiap masalah atau kasus yang terjadi dapat dimonitoring dan di-manage dengan baik?

4. Bagaimanakah caranya menjaga agar knowledge yang dimiliki oleh perusahaan tidak hilang karena adanya pergantian pegawai atau pensiun?

5. Bagaimanakah caranya memotivasi pegawai dalam meningkatkan knowledge sendiri dan knowledge sharing yang dimilikinya dengan pegawai lain? Sebagai alternatif dari permasalahan yang diuraikan diatas, maka peneliti

merancang prototype aplikasi KMS sebagai sarana knowledge sharing baik diantara pegawai divisi kredit terkhususnya subdivisi pemberian kredit dan administrasi kredit ataupun dengan user yang lain. Aplikasi KMS ini juga berfungsi mendokumentasikan kasus-kasus atau masalah yang terjadi dan solusinya, dokumen-dokumen seperti modul, laporan, training, SOP, dan BPP, job description, user manual, dan best practices.

METODOLOGI

Berikut ini adalah tahapan metodologi penelitian yang akan digunakan:

1. Kerangka Pikir Peneliti memasukkan proposal terlebih dahulu dengan menentukan topik

thesis yang akan dikerjakan yaitu Knowledge Management System dengan referensi yang didapat melalui text book, jurnal, dan internet. Setelah itu, peneliti mengindetifikasikan masalah-masalah yang berhubungan dengan topik tersebut dan kemudian melakukan perumusan masalah. Metodologi yang dilakukan dalam merancang dan mengembangkan prototype aplikasi KMS di divisi kredit adalah melakukan wawancara dan kuesioner berupa pertanyaan atau pernyataan penelitian yang dihasilkan untuk menganalisa permasalahan. Setelah itu, melakukan tinjauan literatur yang berhubungan dengan domain penelitian untuk dijelaskan secara singkat dan selanjutnya menganalisa data yang sudah dikumpulkan dari sumber. Peneliti juga Melakukan analisa budaya perusahaan berupa budaya yang terjadi pada PT. Bank Maluku dengan menggunakan Teori Hofstede, serta peneliti mengevaluasi current condition terhadap analisa komponen utama dan memberikan solusi dengan menggunakan tiga komponen yaitu people, process, dan technology untuk mengetahui knowledge yang ada pada PT. Bank Maluku dan knowledge yang dibutuhkan serta melakukan strategi

Page 4: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

perubahan knowledge management dan membahas tahapan teori knowledge management dan core process. Tahap terakhir yaitu merancang sebuah prototype aplikasi KMS dan mengembangkan prototype melalui implementasi dan evaluasi aplikasi tersebut.

2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui

pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif digunakan peneliti untuk menggambarkan suatu gejala atau objek penelitian dengan apa adanya, dengan memberikan gambaran tentang penerapan sistem dan prosedur pemberian kredit dan administrasi kredit dalam upaya pendukung pengendalian kredit.

Pada studi kasus ini, tahapan yang harus dilalui juga dalam mengembangkan Knowledge Management System terdiri 10 tahap yang terbagi dalam empat fase. Fase-fase tersebut adalah fase evaluasi infrastruktur; fase analisa, desain, development KMS; fase deployment; dan fase evaluasi. Dikarenakan ruang lingkup dari perancangan dan pengembangan prototype aplikasi KMS hanya mencakup analisa, desain, dan pengembangan prototype, maka pembahasan pengembangan KMS pada penulisan thesis ini hanya mencakup fase I dan fase II.

Gambar 1 Langkah-langkah Pengembangan Knowledge Management System

3. Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan pengumpulan data, beberapa metode yang dilakukan

adalah:

Page 5: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

a. Wawancara Pada studi kasus ini, wawancara dilakukan dengan pegawai divisi IT atau divisi PKT dan divisi kredit terkhususnya subdivisi pemberian kredit dan administrasi kredit sebagai pengumpulan data untuk memungkinkan pemahaman yang mendalam mengenai kondisi saat ini yang berkaitan dengan KMS.

b. Observasi Pada studi kasus ini, dilakukan di divisi Kredit yang berada di PT. Bank Maluku, Ambon. Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung situasi dan kondisi perusahaan khususnya untuk subdivisi pemberian kredit dan administrasi kredit kemudian proses penyimpanan dokumen dan knowledge sharing sehari-hari dalam perusahaan. Dalam hal ini periode Oktober 2013 dan Desember 2013.

c. Studi Pustaka Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan”. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah dan hasil-hasil penelitian (thesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, Koran, dll).

d. Kuesioner Kuesioner yang disusun dalam bentuk pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan dengan mengikuti Skala Likert 1-6 atau 1-5. Kuesioner yang dinyatakan valid dan reliable inilah yang digunakan sebagai instrument pengumpulan data dan kuesioner yang telah diisi oleh responden langsung divalidasi oleh peneliti untuk menghindari missing saat analisa. Dalam studi kasus ini akan membagikan 3 jenis kuesioner yaitu kuesioner tentang budaya organisasi atau perusahaan, kuesioner tentang knowledge dan IT untuk menganalisa infrastruktur IT pada PT. Bank Maluku, dan kuesioner yang terakhir untuk evaluasi prototype aplikasi KMS.

4. Populasi & Sample dan Teknik Sampling Dalam melakukan pengumpulan data, berdasarkan topik dalam penelitian

thesis ini di divisi kredit dengan pembagian antara lain : a. Populasi & Sample

Populasi dan sampling yang dibuat sebagai kriteria penelitian adalah sebagai berikut : • Populasi untuk penelitian ini adalah pegawai Bank Maluku kantor

Pusat dan Cabang Utama di Ambon, baik pegawai tetap ataupun calon pegawai yang terdiri dari pegawai tetap berjumlah 445 orang dan calon pegawai berjumlah 79 orang. Sebagaimana kita ketahui pegawai adalah sebagian terbesar dari populasi yang akan menjadi end user dan faktor penentu berhasilnya sistem Knowledge Management System diterapkan pada perusahaan.

• Sampel yang digunakan adalah pegawai divisi Kredit terkhususnya subdivisi pemberian kredit dan administrasi kredit. Hal ini peneliti lakukan untuk memperkecil scope penelitian yang peneliti lakukan, dimana divisi tersebut yang akan di terapkan Prototype aplikasi KMS.

b. Teknik Sampling Ada dua cara pengambilan sample yaitu :

Page 6: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

• Pengambilan Sampel Probabilitas (acak) adalah suatu metode pemilihan sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Ada tiga cara pengambilan sampel dengan metode ini, yaitu simple random sampling, stratified random sampling, dan cluster sampling.

• Pengambilan Sampel Non-Probabilitas (non acak) adalah metode pemelihan sampel dimana semua elemen belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel karena misalnya ada bagian tertentu secara segaja tidak dimasukkan ke dalam pemilihan untuk mewakili populasi. Ada empat cara pengambilan sampel dengan cara ini yaitu judgement sampling, quota sampling, convenience sampling, dan snowball sampling.

5. Analisa Data Analisa data pada studi kasus ini, dimulai dengan membaca hasil

wawancara, kuesioner dan dokumen, sehingga data yang telah dikumpulkan akan dilakukan analisa data sebagai acuan untuk mengelompokkan kategori yang terkait dengan topik thesis ini. Langkah selanjutnya pembuatan model KMS untuk perusahan ini didasarkan pada penelitian. Peneliti juga melakukan pendekatan teori interpretasi dengan mengidentifikasi kata kunci atau peristiwa penting dari open-coding melalui proses yang berulang-ulang dalam menganalisa setiap peristiwa kunci.

6. Schedule Penelitian Berikut ini schedule yang direncanakan untuk perancangan dan

pengembangan aplikasi KMS pada divisi Kredit di PT. Bank Maluku :

Tabel 1 Schedule Penelitian Perancangan dan Pengembangan Prototype Aplikasi Knowledge Management System pada PT. Bank Maluku

Aktivitas Dec’14 Jan’14 Feb’14 Mar’1

4

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

Analyze the Existing Infrastructure x x x

Align Knowledge Management and Business Strategy

x x x

Design the Knowledge Management Infrastructure

x x x

Audit Existing Knowledge Assets and System

x x x x

Design the Knowledge Management Team x x

Create the Knowledge Management Blueprint

x x x x

Develop the Knowledge Management System

x x x x x

Analisa Budaya Organisasi/Perusahaan x x x x

Page 7: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

Analisa People, Process, and Technology x x x

Implementasi dan Evaluasi Prototype Aplikasi KMS

x x x

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahapan dari perancangan dang pengembangan prototype aplikasi KMS dan analisa budaya organisasi dan evaluasi current condition serta evaluasi prototype aplikasi KMS adalah sebagai berikut :

1. Analisa Budaya Organisasi

Pemilihan dan penunjukan responden untuk pengisian kuesioner dilakukan oleh divisi SDM pada tanggal 30 Desember 2013. Adapun pelaksanaan penelitian, pengisian kuesioner dilaksanakan di PT. Bank Maluku mulai tanggal 30 Desember 2013 sampai dengan 11 Maret 2014. Pengisian kuesioner dilakukan oleh 35 responden dengan formasi sebaran yang ditentukan oleh divisi SDM.

Dalam pemberian kuesioner peneliti menghubungi divisi SDM dan bekerja sama dengan divisi SDM untuk meneruskan kuesioner pada pegawai yang ditunjuk oleh kepala setiap divisi tersebut. Penjelasan prosedur pengisian diberikan peneliti kepada divisi SDM dengan tetap memberikan pendampingan sekiranya ada ketidakjelasan dari pengisi kuesioner dalam proses pengisian. Dari 35 kuesioner yang disebar, kuesioner yang dikembalikan 100% oleh responden. Dari 35 kuesioner, kuesioner yang data responden di isi lengkap 32 dan kusioner yang data responden tidak diisi adalah 3 maka total keseluruhan yang dikumpulkan dan diisi adalah 35 kuesioner. Data sebaran responden tercantum pada tabel di bawah ini :

Tabel 2 Responden Berdasarkan Unit Kerja No Unit Pekerjaan Pegawai Presentase 1 IT 4 11.43% 2 SKMR 1 2.86% 3 Renstra&Corsec 1 2.86% 4 SKAI 11 31.43% 5 PKT 6 17.14% 6 DIV Treasury 1 2.86% 7 Manajemen Risiko 1 2.86% 8 Kredit 2 5.71% 9 Data Invalid 5 14.29% 10 Mising Value 3 8.57%

Jumlah 35 100.00% Sumber data primer dioleh, 2014

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat frekuensi responden unit pekerjaan IT

sebanyak 4 pegawai atau 11.43%, SKMR sebanyak 1 pegawai atau 2.86%, Renstra&Corsec sebanyak 1 pegawai atau 2.86%, SKAI sebanyak 11 pegawai atau 31.43%, PKT sebanyak 6 pegawai atau 17.14%, Div Treasury sebanyak 1 atau 2.86%, Manajemen Risiko sebanyak 1 pegawai atau 2.86%, Kredit sebanyak 2 atau 5.71%, data invalid sebanyak 5 pegawai atau 14.29% atau pegawai yang

Page 8: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

tidak lengkap data responden, juga menunujukkan adanya missing value sebanyak 3 atau 8.57% yang timbul karena terdapat data yang tidak diisi dan dijawab. Tetapi hal ini tidak mempengaruhi hasil penelitian karena data tersebut tidak diperhitungkan dalam perhitungan hasil penelitian.

Gambar 2 yaitu diagram hasil analisa budaya organisasi atau perusahaan

yang terjadi saat ini pada PT. Bank Maluku berdasarkan kuesioner yang disebarkan ke pgawai untuk mengetahui karakter pegawai.

Gambar 2 Diagram Hasil Analisa Budaya Kuesioner

2. Evaluasi Current Condition

Dari hasil diskusi dengan pegawai divisi Kredit maka dilakukan beberapa

perubahan. Perubahan ini mencakup people, process, dan technology (Barness, 2011). Pembentukan program baru dilakukan untuk mendukung perubahan people dan process. Dapat dilihat dari tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3 Rangkuman Strategi Perubahan

Proses Distribution Description Proses Requirements Personel Needed

Sosialisasi Visi dan Misi serta tujuan dari divisi kredit

Mensosialisasikan visi dan misi serta tujuan bagian pemasaran didalamnya divisi Kredit kepada seluruh pegawai.

Review kinerja bagian pemasaran terkhususnya divisi Kredit selama 1 tahun sebelumnya.

Pimpinan bagian pemasaran, Kepala divisi Kredit, Supervisor divisi Kredit.

Reorganisasi divisi kredit

Menempatkan pegawai-pegawai yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

Pemberian training dan workshop pada pegawai untuk menempati posisi yang sesuai.

Pimpinan bagian pemasaran, Kepala divisi Kredit, Supervisor divisi Kredit.

Persiapan training untuk divisi Kredit dan divisi IT

Pembuatan materi training Kredit dan IT untuk user atau pegawai yang berkaitan dengan cara penggunaan aplikasi dan komputer yang digunakan oleh divisi kredit dan divisi IT.

Pembuatan materi training kredit dan IT untuk user atau pegawai bagian pemasaran terkhususnya divisi kredit.

Kepala Divisi Kredit, dan IT

Supervisor Kredit dan IT,

Pegawai Kredit

Page 9: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

dan IT

Knowledge Sharing session

Melakukan sosialisasi untuk knowledge sharing sesuai kesepakatan hari yang telah ditetapkan setelah makan siang.

Memberikan motivasi bagi pegawai untuk melalukan knowledge sharing di hari yang ditentukan.

Kepala divisi Kredit,

Knowledge Leader seluruh divisi

Perubahan Administrasi Pengorganisasian dokumen (SOP, BPP, Best Pratices, User Manual, dan Job Description).

Pengorganisasian laporan dan file training.

Pengorganisasian dokumen kasus dan solusi yang diberikan.

Penyusunan dan pengorganisasian dokumen.

Pembuatan media penyimpanan file pada KMS.

Pembuatan kategori dan pengorganisasian dile.

Peubahan file fisik menjadi file digital.

Kepala Divisi Kredit, dan IT

Supervisor Kredit dan IT,

Pegawai Kredit dan IT

Perubahan Culture Perusahaan

Perubahan terhadap arah dan tujuan divisi kredit.

Perubahan terhadap cara bekerja.

Pendorongan serta komitmen untuk pengembangan diri.

Pembentukan role model. Komitmen dan dukungan dari perusahaan atau manajemen.

Persiapan infrastruktur IT untuk Prototype Aplikasi KMS

Mempersiapkan infrastruktur hardware dan software untuk penerapan Prototype aplikasi KMS.

Persiapan hardware dan software

Implementasi Prototype aplikasi KMS tersebut.

Kepala divisi IT,

Pegawai divisi IT

Perancangan dan Pengembangan KMS

Mendapatkan dan menyimpan informasi serta pengetahuan yang bernilai bagi perusahaan.

Pengorganisasian informasi dan pengetahuan.

Sharing informasi dan pengetahuan.

Pemeliharaan informasi dan pengetahuan.

Penggunaan dari informasi dan pengetahuan.

Pembentukan KMS dan IT infrastruktur.

Pemberian training penggunaan sistem.

Mendorong pegawai agar selalu menggunakan Prototype aplikasi KMS.

Kepala Divisi Kredit, dan IT

Supervisor Kredit dan IT,

Pegawai Kredit dan IT

Dalam merancang prototype aplikasi KMS pada PT. Bank Maluku terkhususnya divisi kredit, maka peneliti akan melihat enam cycle teori knowledge management system adalah sebagai berikut :

Page 10: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

1. Create Knowledge, tahap ini merupakan proses dalam pengumpulan informasi dari pegawai yang telah memiliki knowledge baru dalam perkembangan keahliannya tersebut baik dari internal maupun eksternal.

2. Capture Knowledge, tahap ini merupakan proses dimana terdapat pengetahuan yang lama seharusnya tersimpan dan teridentifikasi dengan baik dan pengetahuan yang baru seharusnya dapat teridentifikasi sebagai pengetahuan yang bernilai bagi perusahaan.

3. Refine Knowledge, tahap ini merupakan proses pengetahuan baru seharusnya dapat ditempatkan ke dalam suatu konteks sehingga dapat dapat ditindak lanjuti kedepannya.

4. Store Knowledge, tahap ini merupakan proses pengetahuan yang tersimpan dan terjaga dengan baik dalam repository agar tidak mudah hilang dan memudahkan pegawai dalam perusahaan untuk mengaksesnya.

5. Manage Knowledge, tahap ini merupakan proses pengetahuan yang telah tersimpan repository baik pengetahuan yang lama maupun pengetahuan yang baru seharusnya dilakukan peninjauan kembali untuk memverifikasikan bahwa pengetahuan tersebut relevan dan akurat.

6. Disseminate Knowledge, tahap ini merupakan proses pengetahuan yang telah diverifikasi secara keseluruhan dengan baik, maka bisa dilakukan sosialisasi atau menyebarluaskan pengetahuan tersebut kedalam perusahaan.

Selain itu, peneliti juga memperhatikan dari Core Process Knowledge

Management untuk dapat mengoptimalkan aktifitas knowledge pada setiap pegawai ke dalam seluruh area perusahaan adalah sebagai berikut Core Process tersebut :

• Knowledge Identification, proses identifikasi knowledge core competencies seorang pegawai dapat didasarkan pada penilaian dari kepala divisi dan bersifat subjektif. Selain itu, proses ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan apa saja yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat membangun relasi dengan shareholder, supplier atau customer. Pengetahuan tersebut dapat berupa tacit maupun explicit. Knowledge identification ini membantu dalam proses mengetahui pengetahuan atau knowledge yang ada pada PT. Bank Maluku terkhususnya divisi kredit terutama dalam kegiatan operasional dengan customer atau nasabah perbankan.

• Knowledge Acquisition, proses acquisition dapat terjalin apabila perusahaan mengundang trainer dari luar perusahaan untuk knowledge yang bersifat soft skill dan technical skill. Knowledge yang telah diidentifikasi akan dimasukkan ke dalam fitur-fitur yang telah dibuat dan bagaimana cara memperolehnya dan siapa saja orang yang terlibat dalam memperoleh knowledge tersebut serta menyediakan knowledge.

• Knowledge Development, proses pengembangan pengetahuan yang terfokuskan kepada keahlian baru, ide-ide baru, inovasi baru, partisipasi pegawai, dan banyak proses efisiensi lainnya, termasuk menghasilkan kemampuan yang belum tersedia dalam perusahaan. Pegawai divisi kredit memiliki banyak pengetahuan atau knowledge dan pengalaman yang ada untuk bisa dituangkan dan digunakan oleh pegawai yang lain terutama pegawai baru.

• Knowledge Sharing and Distribution, proses membagi dan menyebarkan pengetahuan yang sudah teridentifikasi serta menganalisa siapa saja yang terlibat dalam proses knowledge sharing dan distribution, bagaimana tipe penyebaran pengetahuan tersebut, serta fasilitas apa saja yang dibutuhkan pada proses tersebut. Untuk knowledge sharing sudah berjalan pada divisi kredit tetapi mengalami kesulitan dalam pengdistribusian knowledge dari pegawai untuk dibagikan.

Page 11: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

• Knowledge Utilization, proses untuk memastikan pengetahuan yang telah ada dapat tersimpan dengan baik dan dapat mendukung segala aktifitas dan proses bisnis yang berlangsung dalam perusahaan. Dengan adanya pengdokumentasian dan pengorganisasian knowledge yang ada dapat membantu pegawai divisi kredit pada PT. Bank Maluku.

• Knowledge Retention, proses yang meliputi semua bentuk aktifitas penyimpanan dan update informasi yang akan sangat bermanfaat bagi perusahaan serta pengetahuan yang sangat berharga dan prioritas pengembangan pengetahuan tersebut serta perkembangan perusahaan pada PT. Bank Maluku.

3. Evaluasi Infrastruktur

PT. Bank Maluku saat ini telah menggunakan teknologi jaringan LAN (Local Area Network) dan Wireless LAN (WLAN) yang dikonfigurasi sedemikian rupa sehingga semua komputer dapat terhubung langsung dengan server. Semua komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil seperti yang berada di kantor pusat telah terhubung ke server melalui LAN dengan menggunakan perangkat switch. Sedangkan WLAN digunakan sentral komunikasi dari kantor cabang ke kantor pusat terhubung ke server dan alat ini biasanya dipasangkan pada laptop dengan menggunakan media udara/gelombang atau media radio sebagai jalur lintas datanya. Semua komputer tersebut dapat langsung mengakses aplikasi yang ada di server aplikasi. Dengan adanya Topologi Star pada PT. Bank Maluku yaitu semua komputer kantor cabang terhubung langsung dengan kantor pusat yang memungkinkan untuk mempermudah proses pengiriman dan pengaksesan informasi.

Gambar 3 Topologi Jaringan Komputer di PT. Bank Maluku Sumber : Hasil Analisa Infrasktruktur pada Divisi Kredit di PT. Bank Maluku

Gambar 4 Rancangan Arsitektur Teknologi Sumber : Berdasarkan Hasil Analisa Infrasktruktur pada Divisi Kredit di PT. Bank

Maluku

Page 12: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

Hasil dari analisa budaya organisasi dan analisa komponen knowledge management yang telah dibahas sebelumnya, maka yang diilakukan peneliti adalah membuat Roadmap perancangan prototype aplikasi knowledge management system pada PT. Bank Maluku terkhususnya divisi Kredit :

 Gambar 5 Roadmap Posisi Knowledge Management System pada PT. Bank Maluku

4. Analisa Strategi Knowledge Gap dengan Zack Framework Zack Framework adalah kegiatan analisa untuk mengenali Strategic

Knowledge Gap yang ada perusahaan untuk mendapatkan knowledge yang dibutuhkan perusahaan. Dari hasil analisa menggunakan Zack Framework maka didapatkan knowledge apa yang sudah dimiliki oleh perusahaan diwakilkan oleh area “Diketahui Perusahaan” dibagian kotak kiri bawah dan knowledge yang belum dimiliki oleh perusahaan terdapat pada area “Harus Diketahui oleh Perusahaan” dibagian kotak kiri atas serta kebudayaan yang ada perusahaan saat ini pada area yang “Dilakukan oleh Perusahaan”.

Gambar 6 dibawah diisi sesuai dengan hasil analisa dari divisi kredit pada PT. Bank Maluku. Semua area yang telah dihasilkan oleh analisa Zack Framework merupakan Core Knowledge yang diperlukan dan digunakan PT. Bank Maluku dalam mencapai tujuan bisnisnya, knowledge ini akan disimpan, disusun, digunakan, dan diorganisasikan dalam KMS yang akan dibentuk untuk perusahaan. Core Knowledge tersebut adalah sebagai berikut : • Dokumen-dokumen perusahaan yang terdiri dari : Standard Operational

Procedure (SOP), Job Description, Buku Pedoman Peraturan (BPP), Laporan-laporan yang ada dan dokumen-dokumen yang lain di PT. Bank Maluku terkhususnya divisi kredit.

• User Manual, Training File, dan Best Practices yang terdiri dari : workshop laporan, sosialisasi SOP, sosialisasi ketentuan Bank Indonesia, dan pelatihan analisa kredit kecil dan mikro serta pelatihan analisa kredit komersial.

• Blog dan artikel yang berisikan ide dan inovasi dari user yang berpartisipasi dan bersumber knowledge untuk berbagi dengan user yang lain dan mendorong pegawai untuk berpatisipasi dalam KMS.

Page 13: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

• Informasi dan knowledge serta cara-cara dalam kegiatan operasional seperti : Best Practices dalam pelayanan kepada nasabah (customer), dalam menjual produk dan jasa, pengambilan keputusan, pengukuran terhadap kinerja perusahaan, dan pemecah masalah untuk kasus-kasus yang pernah terjadi atau cara penanganan suatu masalah yang berhubungan dengan nasabah, serta knowledge lainnya yang mendukung kegiatan operasional dalam perusahaan.

• Problem Solving yang berhubungan dengan pemecahan kasus atau masalah yang terkait dan adanya solusi yang diberikan serta individu didorong untuk dapat mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan baik secara individu maupun bersama.

• Adanya komunitas sebagai tempat untuk sharing yaitu forum untuk pembangunan komunitas praktis yang inovatif dan kreatif.

• Helpdesk yang berupa penanganan masalah atau kasus yang terjadi pada divisi mengenai troubleshooting pada komputer pegawai dan install software untuk proses bisnis.

• Pembangunan Knowledge Repository yang menyimpan dan mengarsipkan pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan oleh setiap individu atau pegawai.

Gambar 6 Strategic Knowledge Gap dengan Zack Framework pada Divisi Kredit

Page 14: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

5. Membuat Blueprint dari Knowledge Management System Untuk mengatasi permasalahan tersebut dirancang knowledge

management system dan peneliti mencoba menggambarkan secara detail mengenai rancangan dari prototype aplikasi KMS yang akan dikembangkan yaitu meliputi :

a. Modul-Modul pada Prototype Aplikasi Knowledge Management System Berikut ini adalah modul-modul yang akan dibangun pada prototype

aplikasi KMS, yaitu sebagai berikut : • Blog : modul ini merupakan fitur yang memberikan kesempatan dan

partisipasi user untuk menuangkan ide dan inovasi serta partisipasi user atau pegawai dalam menulis blog yang bersumber knowledge dan knowledge sharing dapat membuat artikel mengenai suatu hal yang diketahuinya atau informasi-informasi terbaru dan artikel tersebut dapat dibaca oleh user atau pegawai yang lainnya. Modul ini dapat diakses oleh kepala divisi kredit, supervisor divisi kredit, dan seluruh pegawai divisi kredit.

• Document Library : modul ini merupakan fitur untuk saling berbagi dokumen baik untuk dokumen berupa Job Description, SOP, BPP, Best Pratices, User Manual, Laporan, Training, surat-surat, dan modul-modul yang lainnya dan juga disediakan menu untuk meng-download dan meng-upload dokumen serta fitur ini juga untuk sharing gambar-gambar atau logo yang dimiliki perusahaan sehingga memudahkan pencarian saat dibutuhkan. Modul ini dapat diakses oleh kepala divisi kredit dan supervisor divisi kredit sebagai approved dokumen yang di-update sebelum dilihat oleh user yang lain dan seluruh pegawai divisi kredit sebagai user yang upload dan download dokumen.

• Knowledge Base : modul ini merupakan fitur untuk menyimpan solusi-solusi dari setiap kasus yang pernah terjadi selain itu digunakan untuk menyimpan informasi yang lainnya yang dapat digunakan sebagai petunjuk dalam menangani suatu kasus seperti artikel. Modul ini dapat diakses oleh kepala divisi kredit dan supervisor divisi kredit sebagai approved solusi sebelum dilihat oleh user yang lain dan seluruh pegawai divisi kredit sebagai user yang meng-update solusi.

• Helpdesk : modul ini merupakan fitur untuk menangani permasalahan komputer seperti troubleshooting dan install softwar yang dilaporkan oleh user atau pegawai ke divisi IT atau divisi PKT dan akan di-manage setiap request dari user dan dapat di-monitoring statusnya apakah sudah selesai atau belum. Modul ini dapat diakses oleh Kepala, Supervisor, dan pegawai divisi IT atau divisi PKT.

• Forum : modul ini merupakan fitur untuk berdiskusi antar pegawai melalui suatu forum category sehingga dengan adanya diskusi forum ini diharapkan issue yang muncul dapat diselesaikan dapat terjadi dan bertukar pikiran dalam membahas suatu masalah. Hal ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan komunikasi antar pegawai dengan pegawai yang lain karena tidak semua pegawai membuka portal knowledge management system ini setiap saat. Modul ini dapat diakses oleh Kepala, Supervisor, dan pegawai divisi Kredit.

• Upload dan Download File : modul ini merupakan salah satu fitur utama yang dipergunakan oleh pegawai. Hal ini dikarenakan kantor cabang dan cabang pembantu yang lain berjauhan sehingga membutuhkan sustua sistem terintegrasi sehingga dokumen bisa dibaca oleh pegawai PT. Bank Maluku di cabang manapun. Modul ini dapat diakses oleh Kepala, Supervisor, dan pegawai divisi Kredit.

Page 15: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

• Searching : modul ini merupakan fitur yang diperlukan dalam knowledge management system ini terutama jika jumlah artikel dan blog yang sudah ada sangat banyak ataupun document yang ada untuk memudahkan pencarian file. Modul ini dapat diakses oleh Kepala, Supervisor, dan pegawai divisi Kredit.

• Announcement : modul ini merupakan fitur yang menghubungkan user atau pegawai untuk melihat situs-situs yang berkaitan dengan pekerjaan, situs pemerintahan, dan juga beberapa pengumuman-pengumuman yang penting serta fitur ini juga memberikan user atau pegawai dapat berkomentar apakah bermanfaat atau tidak prototype aplikasi KMS. Modul ini dapat diakses oleh Kepala, Supervisor, dan pegawai divisi Kredit.

b. Rancangan Struktur Menu Prototype Aplikasi Knowledge Management

System Dari hasil analisa dan pemilihan platform pada langkah sebelumnya telah

ditetapkan bahwa prototype aplikasi KMS ini akan dibangun dengan menggunakan web application, karena itu peneliti mencoba merancang tampilan dan menu dari aplikasi ini menyerupai website pada umumnya. Berikut ini adalah gambar dari rancangan struktur menu pada prototype aplikasi KMS.

  Gambar 7 Struktur Menu Prototype Aplikasi Knowledge Management System

Page 16: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

6. Evaluasi Prototype Aplikasi Knowledge Management System

Sebelum evaluasi prototype aplikasi, akan dibuat dan ditaruh prototype

aplikasi KMS pada server application dan server active directory tujuannya adalah agar semua individu atau pegawai yang memiliki kepentingan dapat mengaksesnya dan masuk ke dalam sistem sesua dengan role yang telah ditentukan sebelumnya.

Setelah diskusi yang dilakukan peneliti dan pihak perusahaan yakni PT. Bank Maluku terkhususnya divisi Kredit dan divisi IT, telah ditentukan server mana yang akan digunakan sebagai lokasi untuk dapat men-deploy prototype aplikasi KMS ini dimana berkaitan erat dengan penyimpanan dokumen yang dapat saja berukuran besar, maka diperlukannya ukuran media penyimpanan yang memadai.

Selain itu, telah ditentukan juga siapa yang berhak untuk mengambil bagian dari role yang telah dibuat dalam prototype aplikasi KMS dimana ini penting karena adanya filter untuk menyetujui atau menolak knowledge yang masuk ke dalam sistem untuk menjamin konten tersebut baik dan akurat. Langkah-langkah setelah membuat prototype aplikasi KMS dilihat dari 3 komponen knowledge management adalah sebagai berikut : 1. People

• Mengelola perubaha budaya perusahaan Perihal yang perlu dilakukan pada awal implementasi adalah mempromosikan prototype aplikasi KMS ini ke divisi Kredit dan divisi IT yang ada dalam PT. Bank Maluku, memastikan berjalan dengan lancarnya proses pembelajaran setiap pegawai dalam menggunakan sistem dan lain sebagainya. Kunci sukses dari implementasi prototype aplikasi KMS adalah memiliki disiplin yang tinggi, konsisten melakukan transformasi, dan menciptakan budaya serta menjadi budaya baru.

• Training dan Workshop Diperlukannya sosialisasi dan pelatihan kepada pegawai yang terkait dimana pelatihan ini hanya dilakukan pada pegawai yang terlibat dalam project saja dan selanjutnya dapat dilakukan untuk setiap pegawai yang ada dalam PT. Bank Maluku.

2. Process • Bisnis Proses

Setiap pegawai yang telah menyelesaikan project ini dapat melakukan pekerjaan keseharian dengan memasukan langsung hasilnya tersebut secara digital ke dalam sistem, setelah dilakukan verifikasi atau approved oleh kepala dan supervisor divisi tersebut maka selanjutnya jika telah disetujui knowledge tersebut akan dapat diakses oleh setiap pegawai yang ada dalam PT. Bank Maluku.

• Dokumentasi Semua pengorganisasian, pengumpulan file, dan penyimpanan file melalui sistem maka secara langsung akan mendokumentasikan proses yang ada.

• Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk menilai rancangan prototype aplikasi knowledge management system pada divisi kredit agar tujuan dan manfaat tercapai dalam keberhasilan perusahaan.

Page 17: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

3. Technology • Kesiapan Infrastruktur

Menyusun checklist untuk persiapan infrastruktur yang menunjang prototype aplikasi KMS yang dapat dilihar dari analisa infrastruktur yang telah dibahas sebelumnya.

• Kesiapan Aplikasi Memeriksa prototype aplikasi KMS dan mempersiapkan untuk menjalankan sistem tersebut ke dalam server dalam PT. Bank Maluku.

• User Manual Membuat user manual berupa guideline untuk operasi penggunaan prototype aplikasi KMS dan harus disebarkan ke semua pegawai yang terlibat dalam project ini atau penyebaran dengan serangkain training yang akan diadakan ataupun mempersiapakan presentasi tentang knowledge dan cara penggunaan prototype aplikasi KMS.

7. Hasil Evaluasi Prototype Aplikasi KMS Hasil analisa kusioner yang disesuaikan dengan langkah-langkah yang

diatas dapat dilihat pada tabeldi bawah ini : Tabel 4.4 Hasil Analisa Kusioner Evaluasi Prototype Aplikasi KMS

No Pertanyaan

Jumlah Responden yang Memilih

1 2 3 4 5 Nilai

Sub Total

1

Menurut anda, apakah Prototype aplikasi Knowledge Management System ini sudah mudah dipahami dan digunakan? 0 0 4 10 0 52

2

Apakah dengan adanya fitur Blog dapat membantu anda berpartisipasi menuangkan ide dan share mengenai pengalaman hidup, informasi, dan knowledge? 0 2 3 9 0 49

3

Apakah Prototype aplikasi Knowledge Management System ini sudah dapat membantu dalam pendokumentasian SOP&BPP, laporan, dan dokumen yang lain serta kasus-kasus atau masalah yang pernah terjadi dapat lebih mudah diakses dan dicari? 0 1 8 5 0 46

4

Menurut anda, apakah fitur dan susunan menu yang ada pada Prototype aplikasi Knowledge Management System ini telah efektif sebagai suatu sarana online learning? 0 3 6 5 0 44

Page 18: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

5

Apakah dengan terdapatnya Knowledge yang tersimpan didalam Prototype aplikasi Knowledge Management System dapat menambah pengetahuan anda dan membantu anda dalam pencarian dokumen? 0 1 5 6 2 51

6

Apakah pendokumentasian solusi dari setiap kasus atau masalah dapat dijadikan referensi dalam menyelesaikan kasus atau masalah serupa sehingga penyelesaiannya dapat lebih mudah dan cepat? 0 1 7 5 1 48

7

Menurut anda, dengan adanya Prototype aplikasi Knowledge Management System ini, apakah dapat membantu mendukung suatu budaya Knowledge Sharing untuk dapat saling berbagi pengetahuan? 0 0 3 7 4 57

8

Apakah dengan adanya fitur IT Helpdesk, dapat membantu prosedur penanganan kasus dalam IT dengan lebih terstruktur karena anda mengetahui dan membuat request yang anda kirim dan siapa yang menanganinya? 0 0 6 6 2 52

9

Apakah dengan adanya fitur Forum, dapat membantu anda berbagi informasi dan knowledge dengan lebih mudah dan cepat serta meng-share hal yang lain dalam memenuhi kebutuhan anda? 0 0 6 7 1 51

10

Apakah fitur dan susunan menu yang ada pada perancangan Prototype aplikasi Knowledge Management System ini sudah dapat memenuhi kebutuhan anda? 0 2 7 4 1 46

Grand Total 496 Rata-Rata Nilai Responden 35.42

Peneliti menggunakan instrument yang terdiri dari 10 pertanyaan, maka

perhitungan skor-skornya sebagai berikut :

Page 19: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

10 × 5 = 50 (sangat efektif) 10 × 3 = 30 (rata-rata efektif) 10 1 = 10 (tidak efektif) Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner maka nilai yang diperoleh 35.42

(didapat dari 496/14 = 35.42) yang berarti berada di atas nilai rata-rata efektif, jadi dapat disimpulkan bahwa perancangan prototype aplikasi KMS ini sudah dapat memenuhi sebesar 70.84% (didapat dari 35.42/50 = 70.84%) dari tujuan dan manfaat ptorotype. Persentase didapat dari rata-rata nilai responden 35.42 dibagi dengan nilai yang sangat efektif 50 dan dikalikan dengan 100%.

Sisanya 29.16% (didapat dari 100%-70.84%) yang mengindikasikan tujuan dan manfaat prototype aplikasi KMS belum dapat terpenuhi diantaranya dapat disebabkan oleh masih kurangnya sosialisasi fungsi dan cara penggunaan prototype aplikasi KMS, perlu adanya penyempurnaan fungsi-fungsi dari command dalam aplikasi KMS, perlu adanya lagi pengembangan prototype aplikasi KMS ini agar bisa menjadi budaya yang ada di PT. Bank Maluku terkhususnya divisi kredit dan divisi lain yang saling berhubungan. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari manajemen untuk membuat kebijakan mengenai penggunaan sistem knowledge management ini sangat penting.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang diperoleh dari perancangan dan pengembangan prototype aplikasi knowledge management system pada Divisi Kredit di PT. Bank Maluku adalah sebagai berikut :

1. Budaya organisasi pada PT. Bank Maluku sudah cukup baik terkhususnya divisi kredit dimana pegawai saling mengetahui karakter pegawai yang lain, manajemen yang memperhatikan kesejahteraan pegawai, dan tanggung jawab dalam melayani nasabah serta budaya melayani dan saling berbagi antar pegawai.

2. Komponen utama dari knowledge management yaitu people, process, dan technology dapat membantu individu dan pegawai untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan sehingga dapat memperrcepat perancangan dan pengembangan knowledge individu atau pegawai tersebut, dan juga mempercepat pemecahan masalah terhadap kasus yang telah dan akan dihadapi.

3. Terdapat kebijakan dan prosedur baru sehubungan dengan adanya perancangan dan pengembangan prototype aplikasi knowledge management system. Prototype ini dikembangkan dengan program yang berbasis open source yaitu PHP dan berfokus pada perubahan dalam penyimpanan knowledge dan dokumen, dan penggunaan kembali knowledge dan dokumen.

4. Prototype aplikasi knowledge management system dapat menyimpan dan menyediakan dokumen seperti user manual, laporan, SOP, BPP, best practices dan job description serta dapat me-manage dan menyimpan setiap knowledge yang ada, memfasilitasi pegawai dalam berbagi knowledge dan informasi serta pengalaman pegawai yang bermanfaat baik pada saat ini ataupun yang akan datang.

5. Prototype aplikasi knowledge management system yang digunakan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pemecahan kasus atau masalah karena dapat menggunakan solusi yang tersimpan pada knowledge base serta memudahkan pegawai dalam pencarian solusi, dokumen, atau fitur yang ada melalui fitur searching.

Page 20: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

6. Adanya dukungan dari manajemen untuk membuat kebijakan mengenai penggunaan knowledge management system dan prototype aplikasi KMS dapat menjadi budaya yang ada pada PT. Bank Maluku.

Untuk dapat menunjang keberhasilan dan kelancaran dalam menggunakan prototype aplikasi perancangan dan pengembangan knowledge management system yang telah dibuat, maka peneliti memberikan beberapa saran adalah sebagai berikut :

1. Knowledge management system tidaklah akan berhasil tanpa adanya dukungan dari manajemen perusahaan dalam melakukan sosialisasi penting knowledge, kebijakan dari pimpinan atau manager dan mendukung secara penuh pengembangan dan implementasi prototype aplikasi knowledge management system.

2. Diharapkan prototype aplikasi knowledge management system menjadi bukan sebagai aplikasi prototype lagi, tetapi sudah menjadi aplikasi yang baku dalam knowledge management system yang ada di Divisi Kredit pada PT. Bank Maluku dan selain itu, diharapkan tidak hanya terdapat pada Divisi Kredit saja yang menerapkan namun dapat digunakan oleh seluruh pegawai PT. Bank Maluku.

3. Pegawai PT. Bank Maluku sebagai admin prototype aplikasi knowledge management system perlu melakukan evaluasi dan maintenance terhadap aplikasi dan knowledge yang disimpan tetap ter-update dan dapat digunakan secara optimal. Sebagai Divisi IT dapat mengembangkan prototype aplikasi knowledge management system dengan menambahkan fitur sesuai dengan kebutuhan pegawai, mengadakan pengujian terhadap data, informasi dan knowledge, serta memonitoring dengan seksama prototype aplikasi ini ke depan.

4. Perlu adanya pengembangan prototype aplikasi KMS ini lebih lanjut dan bisa menjadi budaya yang ada pada PT. Bank Maluku serta bisa digunakan oleh divisi-divisi yang lain.

DAFTAR ACUAN Awad, E. M., & Ghaziri, H. M. (2004). Knowledge Management. International Edition, New

Jersey : Pearson Education, Inc. Agus Mulyanto. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Pustaka Pelajar. Awad, E.M., dan Ghaziri H.M. (2004). Knowledge Management. International Edition, New

Jersey : Pearson Education International. Bergeron, B. (2003), Essentials of Knowledge Management. John Wiley & Sons, New Jersey. Boomer, James. (2004). “Finding Out What Knowledge Management is and isn’t”, Accounting

Today, 18, 22. Connoly, Thomas. And Begg, Carolyn. (2005), Database System, 4th Edition. Addison Wesley, USA. Dalkir, Kimiz. (2005). Knowledge Management in Theory and Practise, Elsevier Inc. Burlington,

USA. Davenport, Thomas H. dan Prusak (2000). Working Knowledge : How Organizations Manage

What They Know. Harvard Business School Press, Boston. Debowski, Shelda. (2006). Knowledge Management. Brisbane : John Wiley & Sons.

Page 21: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

Divisi Kredit PT. Bank Maluku. (28 February 2014). E-mail : Wawancara pegawai divis

kredit.Ambon, Maluku, Indonesia. Hofstede, G. (1991). Cultures and Organizations : Intercultural Cooperatioan and Its Importance

for Survival. London : Harper Collins Publishers. Jay Liebowitz. (1999). Knowledge Management Handbook. CRC Press, LCC. Kothari, C. R. (2004). Research Methodology Methods & Techniques. Second Revised Edition,

New Age International Publisher, New Delhi. Kotter, J. P. & Hesket, J. L. (1997). Dampak Budaya Perusahaan terhadap Kinerja. Alih bahasa :

Benyamin Molan. Jakarta : Prenhallindo. Laudon, Kenneth, C., & Jane P. Laudon. (2008). Management Information System : Managing the

Digital Firm, 7th edition. New Jersey : Prentice-Hall. Maimunah, El Rayeb, S. Augury, Siti. (2008). Knowledge Management sebagai Salah Satu

Jembatan Pengembangan Institusi Unggulan. Jurnal AMIK Raharja, 2, 80-90. Mathiassen, Lars, Munk-Madsen, Andreas., Nielsen, Alex Peter., Stage, Jan. (2000). Object

Oriented Analysis and Design. Marco Publishing ApS, Aaborg, Denmark. MitraSoft. Net. The Real Software Developer. [Online]. Available :

http://www.mitrasoft.net/index.php/hotelindo/informasi-tehnik/spesifikasi-hardware. [2014 Maret 1].

Munir N. (2008). Knowledge Managemen Audit: Pedoman Evaluasi Kesiapan Organisasi

Mengelola Pengetahuan. PPM Jakarta. Nazir. (1998). Metode Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Nonaka, Ikujiro and Takeuchi H., (1995). The Knowledge Creating Company : How Japanese

Companies Create the Dynamics In Innovation. Oxford University Press, New York. O’Brien, James A. (2005). Introduction to Information System. McGraw-Hill, Singapore. Peter Gottschalk. (2005). Strategic Knowledge Management Technology. Idea Group Publishing.

Hersey. PT. Bank Maluku. (2013). Laporan Keuangan. Diambil kembali dari :

http://www.bankmaluku.co.id/ Robbins, S.P. (2003). Perilaku Organisasi : Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia. Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfa

Beta. Supardi, M.D. (2006). Metodologi Penelitian. Mataram : Yayasan Cerdas Press. Tiwana, Amrit. (2002&2000). The Knowledge Management Toolkit. Second Edition. Prentice

Hall. Turban, Efraim. (2007). Information Techonolgy for Management, Sixth Edition. John Wiley. Uriarte A., Filemon. (2008). Introduction to Knowledge Management. Jakarta : ASEAN

Foundation.

Page 22: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

Von, George, Kazuo Ichiyo and Ikujiro Nonaka, (2000). Enabling Knowledge Creation. Oxord University Press, New York.

Watson, Ian. (2003). Applying Knowledge Management; Techniques for Building Corporate

Memories, 1st edition, San Fransisco : Morgan Kaufmann. Wei, Lisa, & Mohammed, Abdul Hakim. (2005). The Development of Knowledge Sharing Culture

in Construction Industry. [Eelectronic Version]. Available : http://eprints.utm/my/1094/1/THE_DEVELOPMENT_OF_KNOWLEDGE_SHARING_CULTURE_IN_CONSTRUCTION_INDUSTRY.pdf. [2012, April 12].

Wiggers, Leo. (2008). State Transition Diagrams (STD’s). [Online]. Available :

http://www.media-access.com/whatis.html#business [2014, February 17]. Whitten, Jeffrey L. dan Lonnie D. Bentley. (2004). System Analysis & Design Methods. Sixth

Edition. Mc Graw Hill, New York. DAFTAR PUSTAKA A. J. Canas, J. D. Novak, F. M. Gonzalez, Eds. (2004). The Value of Concept Maps for

Knowledge Management in The Banking and Insurance Industry : A German Case Study. Pamplona, Spain.

Alsa, A. (2003). Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif serta Kombinasinya dalam Penelitian

Psikologi (Satu Uraian Singkat dan Contoh Berbagai Tipe Penelitian). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Anderson, L. W. (1995). Likert Scales. In International Encylopaedia Of Education, 5, 3082-3084. Celline Liawan, Gerardus Polla. (2 Oktober 2010). Perancangan Prototype Aplikasi Knowledge

Management Pada Divisi Management Automation Information Untuk Mendukung Oracle Financial. CommIT, Vol.4. hlm. 90-97.

Evangelista, P., Esposito, E., Lauro, V., & Raffa, M. (2010). The Adoption of Knowledge

Management Systems in Small Firms. Electronic Journal of Knowledge Management. 8 (1). pp. 33-42.

Hafiza Muhamad Ali, Nor Hayati Ahmad. (September, 2006). Journal of Knowledge Management

Practice. Knowledge Management in Malaysian Banks. A NewParadigm. Vol.7. No.3. Hafizi Muhamad Ali, Zawiyah M. Yusof. (2004). Knowledge Management in Malaysian Banks :

A Study of Causes and Effects, SAGE Publication, Vol. 20, pp.161-168. Hussein, A., Y. Megdadi, and A. Mohammed. (2010). The Value of Maps Concept fo Knowledge

Management Based on Marketing Personnel’s View of Jordanian Commercial Banks. European Journal of Economics, Finance, & Administrative Sciences 26 : 126-135.

Ichijo, Kazuo, dan Ikujiro Nonaka. (2007). Knowledge Creation and Management, New

Challenges for Managers. Oxford University Press. Ivo Maharnika (2009). Budaya Organisasi Berdasarkan Teori Hofstede Studi Pada Rumah Sakit

Banyumanik Semarang. Skripsi Pada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang. pp. 7-76.

Kartika Puspitasari. (2011). Tugas Individu Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen

Pengetahuan. Implementasi Knowledge Management di PT. Bank Mandiri (Persero). pp. 5-15.

Page 23: PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PROTOTYPE …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/TSA-2014-0056 ringkassn.pdf · kepada nasabah melalui produk berbasis teknologi. ... sampai menengah keatas

Lianna Sugandi. (2 Oktober 2010). Knowledge Management Untuk Customer Service. CommIT.

Vol.4. hlm.120-124. Maeir, R. (2007). Knowledge Management Systems : Information and Communication

Technologies for Knowledge Management (3rd ed). Berlin, Germany : Springer. Nasution. (2006). Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Keinginan

Berpindah : Investigasi Empiris pada berbagai Unit Kerja di Universitas Bengkulu. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Semarang : STIE Stikubank. Vol.13. No.2. pp. 133-154.

Nonaka, I. dan Von Krogh, G. (2009). “Tacit Knowledge and Knowledge Conversion Controversy

and Advancement in Organizational Knowledge Creation Theory”. Organization Science. Vol. 20. No.3.

Ovi Novianto, Dewi Puspasari. (2012). Knowledge Management System’s Implementation in

Company with Different Generations : A Case Study. International Congres on Interdisciplinary Business and Social Science 2012. Procedia-Social Behavioral Sciences 65. pp. 942-947.

Purnomo, D. (2010). Perancangan Aplikasi Knowledge Management Multimedia Studi Kasus di

BPMTV Surabay. Thesis Magister. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Rita Yi Man Li. (2012). Knowledge Management, Sharing, and Creation in Developing Countries

Banking Industries. Advanced Networks and Communications (ANC). Vol.1. No.1.Issue 1.2

Rodriguez, E. dan Edwards, J. (2010). People, Technology, Process, and Risk Knowledge Sharing.

Electronic Journal of Knowledge Management Volume 8 Issue 1. Turner, G. & Minonne, C. (2010). Measuring the Eeffects of Knowledge Management Practices.

Electronic Journal of Knowledge Management, 8(1), pp. 161-170. WenCang Zhou. (2006). The International Journal of Knowledge Culture & Change Management.

The Knowledge Management in China Banks. Vol.6. No.5. pp 91-97. RIWAYAT PENULIS

Oktrin Wattimena lahir di kota Ambon pada 7 Oktober 1987. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University dalam bidang ilmu Teknik Informatika pada tahun 2009 dan kemudian menamatkan pendidikan S2 di BINUS University dalam bidang ilmu Manajemen Sistem Informasi pada tahun 2014. Saat ini bekerja sebagai staff Management Informastion (MI) di Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC).