Perancangan Dan Pembuatan MPPT Berbasis ANFIS

17
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR A. JUDUL PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA SISTEM PANEL SURYA MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) B. LATAR BELAKANG Setiap manusia pada umumnya sangat bergantung pada sumber energi listrik yang tidak dapat diperbaharui, seperti batubara dan minyak bumi (bahan bakar fosil). Bahan bakar ini memiliki kelemahan, yaitu keberadaannya semakin lama semakin berkurang, dan juga tidak ramah lingkungan karena proses pembakaran yang dilakukan akan menghasilkan polusi udara berupa gas karbon dioksida (CO 2 ), yaitu gas yang dapat menyebabkan efek rumah kaca. Di masa mendatang konsumsi energi akan semakin meningkat, namun ketersediaan bahan bakar fosil akan semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan penelitian untuk menemukan sumber energi alternatif menjadi isu penting pada saat ini. Salah satunya penelitian tentang sumber energi terbarukan (Renewable Energy). Sumber energi terbarukan (Renewable Energy) merupakan teknologi pilihan untuk menghasilkan energi bersih. Salah satunya adalah konversi energi surya (matahari), yang merupakan topik paling sering dibahas dalam bidang sistem energi terbarukan. Sumber energi matahari memiliki kelebihan yaitu ketersediaan sumber energi terjamin dan ramah lingkungan. Piranti yang 1

Transcript of Perancangan Dan Pembuatan MPPT Berbasis ANFIS

PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

A. JUDULPERANCANGAN DAN PEMBUATAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) PADA SISTEM PANEL SURYA MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

B. LATAR BELAKANG

Setiap manusia pada umumnya sangat bergantung pada sumber energi listrik yang tidak dapat diperbaharui, seperti batubara dan minyak bumi (bahan bakar fosil). Bahan bakar ini memiliki kelemahan, yaitu keberadaannya semakin lama semakin berkurang, dan juga tidak ramah lingkungan karena proses pembakaran yang dilakukan akan menghasilkan polusi udara berupa gas karbon dioksida (CO2), yaitu gas yang dapat menyebabkan efek rumah kaca. Di masa mendatang konsumsi energi akan semakin meningkat, namun ketersediaan bahan bakar fosil akan semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan penelitian untuk menemukan sumber energi alternatif menjadi isu penting pada saat ini. Salah satunya penelitian tentang sumber energi terbarukan (Renewable Energy). Sumber energi terbarukan (Renewable Energy) merupakan teknologi pilihan untuk menghasilkan energi bersih. Salah satunya adalah konversi energi surya (matahari), yang merupakan topik paling sering dibahas dalam bidang sistem energi terbarukan. Sumber energi matahari memiliki kelebihan yaitu ketersediaan sumber energi terjamin dan ramah lingkungan. Piranti yang digunakan untuk mengubah energi yang dihasilkan dari intensitas cahaya matahari menjadi energi listrik adalah sebuah photovoltaic solar panel (panel surya). Namun, terdapat kendala pada aplikasi panel surya, yaitu efisiensi keluaran yang terbilang rendah, hal tersebut dikarenakan perbedaan karakteristik antara panel surya dengan beban. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya, seperti besarnya tingkat intensitas cahaya dan suhu kerja dari panel surya.Selain itu karakteristik V-I sel surya adalah nonlinier dan berubah terhadap radiasi dan suhu permukaan solar cell. Secara umum, terdapat titik yang unik pada kurva V-I atau kurva V-P, yang dinamakan Maximum Power Point (MPP). Dimana pada titik tersebut , solar cell bekerja pada efisiensi maksimum dan menghasilkan daya keluaran paling besar. Letak dari MPP tidak dapat diketahui, tetapi dapat dicari, dengan menggunakan perhitungan atau algoritma penjejak. Oleh karena itu, algoritma Maximum Power Point Tracker (MPPT) dibutuhkan untuk menjaga titik kerja solar cell agar tetap pada titik MPP.Maximum Power Point Tracker (MPPT) adalah suatu metode untuk mencari point (titik) maksimum dari kurva karakteristik tegangan dan arus input (V-I) pada aplikasi panel surya. Sistem Maksimum Power Point Tracker (MPPT) dengan bantuan konverter DC-DC digunakan untuk mengatur besarnya tegangan keluaran pada panel surya, agar dapat memaksa panel surya memperoleh daya maksimum pada berbagai tingkat intensitas cahaya. Dengan menganalisa masukan sumber hasil konversi panel surya dengan memanfaatkan kemampuan kapasitas puncak dari karakteristik panel, diharapkan efisiensi daya keluaran ke beban dapat maksimum.Tugas akhir ini membahas tentang perancangan dan pembuatan dari Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan menggunakan Cuk Konverter. Dan pada tugas akhir ini untuk mencari titik MPP (Maximum Power Point) digunakan metode Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) dengan menggunakan Arduino sebagai kontrollernya.

C. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian di atas masalah yang timbul dari tugas akhir ini adalah,1. Bagaimana mencari titik daya maksimum (MPP) dari kurva karakteristik tegangan dan arus input (V-I) pada aplikasi panel surya 2. Bagaimana mendesign Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan menggunakan Cuk Konverter 3. Bagaimana merancang hardware yang sesuai untuk sistem agar sesuai dengan performansi yang diharapkan.

D. BATASAN MASALAHAgar tujuan dari tugas akhir ini tidak menyimpang dari tujuan semula, dibutuhkan suatu batasan-batasan yang jelas guna mengarahkan pembahasan. Batasan-batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut, Fokus pembahasan pada tugas akhir ini adalah perancangan dan pembuatan perangkat kerja dari Maximum Power Point Tracking Ruang lingkup pembahasan dari tugas akhir ini diarahkan pada perancangan dan pembuatan dari Maximum Power Point Tracker (MPPT) dengan menggunakan metode Adaptive Neuro-Fuzzy Inference Sistem (ANFIS). Model konverter DC-DC yang digunakan yaitu Cuk Konverter Pengambilan data dilakukan melalui simulasi dan pengujian alat secara langsung dengan membandingkan antara photovoltaic cell yang menggunakan kontrol ANFIS dengan yang tidak menggunakan kontrol ANFIS.E. MAKSUD DAN TUJUANDalam tugas akhir ini, tujuan yang ingin dicapai yaitu :1. Merancang Maximum Power Point Tracker dengan menggunakan Cuk Konverter 2. Mendapat suatu hasil analisis dari pembandingan penentuan titik daya maksimum dari Maximum Power Point (MPPT) dengan menggunakan metode Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) dengan Maximum Power Point Tracker (MPPT) yang tidak menggunakan metode ANFIS.

F. TINJAUAN PUSTAKA1. Panel SuryaPanel surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Panel surya seringkali disebut sebagai sel photovoltaic. Sel surya atau PV bergantung pada efek photovoltaic untuk menyerap energi matahari dan menyebabkan arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi kerja dari sel surya agar pengoperasiannya dapat mencapai nilai maksimum:a. Suhu permukaan panel suryab. Radiasi solar matahari (iradiasi)c. Kecepatan angin bertiupd. Keadaan atmosfer bumie. Orientasi panel atau array PVf. Posisi letak sel surya (array) terhadap matahari (tilt angle)Energi matahari akan lebih banyak diserap ketika solar cell berhadapan langsung dengan pancaran sinar matahari, dalam artian posisi solar cell harus tegak lurus dengan cahaya yang datang. Dari kondisi ini efektivitas solar cell dalam menghasilkan daya yang lebih besar lebih mudah didapat.Karakteristik V-I sel surya adalah nonlinier dan berubah terhadap radiasi dan suhu permukaan solar cell. Secara umum, terdapat titik yang unik pada kurva V-I atau kurva V-P, yang dinamakan Maximum Power Point (MPP). Dimana pada titik tersebut , solar cell bekerja pada efisiensi maksimum dan menghasilkan daya keluaran paling besar. Letak dari MPP tidak dapat diketahui, tetapi dapat dicari, dengan menggunakan perhitungan atau algoritma penjejak. Oleh karena itu, algoritma Maximum Power Point Tracker (MPPT) dibutuhkan untuk menjaga titik kerja solar cell agar tetap pada titik MPP.

Gambar 1 Karakteristik Kurva I-V Panel Surya

Gambar 2 Karakteristik Kurva P-V Panel SuryaPada gambar 1 diperlihatkan pengaruh iradiasi terhadap daya dan tegangan keluaran dari solaar cell. Sedangkan pada gambar 2 diperlihatkan pengaruh dari suhu permukaan solar cell pada kurva V-I.2. MPPT (Maximum Power Point Tracker)Maximum Power Point Tracker atau sering disingkat dengan MPPT merupakan sebuah sistem elektronik yang dioperasikan pada sebuah panel surya sehingga panel surya bisa menghasilkan daya maksimum. Perlu diperhatikan, MPPT bukanlah sebuah sistem tracking mekanik yang digunakan untuk mengubah posisi modul terhadap posisi matahari sehingga mendapatkan energi maksimum matahari. MPPT adalah sebuah sistem elektronik yang bisa menelusuri titik daya maksimum power yang bisa dikeluarkan oleh sebuah panel PV.Sistem MPPT bekerja dengan cara memaksa panel surya agar bekerja pada titik daya maksimumnya, sehingga daya yang mengalir ke beban adalah daya maksimal. Pada umumnya digunakan DC-DC converter dalam sebuah sistem MPPT untuk menggeser daya operasi dari panel surya menjadi titik daya maksimalnya.Sistem MPPT diimplementasikan ke dalam suatu alat elektronik. Hasil keluaran alat elektronik tersebut berupa duty ratio (D) yang selanjutnya digunakan untuk switching transistor pada konverter DC-DC. Sehingga dengan mengatur nilai D diharap dapat menemukan titik daya maksimum dari panel surya. 3. Konvertera. Konverter Buck

Gambar 3 Rangkaian Ideal Konverter Buck

b. Konverter BoostKonverter boost bekerja dengan menghasilkan tegangan keluaran yang lebih tinggi dari tegangan masukannya. Besarnya tegangan keluaran yang dihasilkan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

Boost juga memiliki efisiensi tinggi, rangkaian sederhana, tanpa transsformer dan tingkat ripple yang rendah pada arus masukan. Tetapi boost tidak memiliki isolasi antara masukan dan keluaran, hanya satu keluaran yang dihasilkan, dan tingkatan ripple yang tinggi pada tegangan keluaran.

Gambar 4 Rangkaian Ekivalen Konverter Boost c. Konverter Cuk

Gambar 5 Rangkaian Ekivalen Konverter Cuk4. ArduinoArduino yang akan digunakan dalam perancangan dan pembuatan alat ini merupakan tipe Arduino UNO. Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalamDFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut:

Gambar 6 Arduino UNO R3 Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya Sirkit RESET yang lebih kuat Atmega 16U2 menggantikan 8U2

Tabel 1 Spesifikasi Arduino UNO R3

5. Adaptive Neuro-Fuzzy Inference SystemSistem Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System merupakan gabungan antara sistem Fuzzy Inference System (FIS) dengan sistem jaringan saraf (Artificial Neural Network/ANN) yang meniru sistem saraf pada manusia. Struktur jaringan neuro-fuzzy Mamdani dengan dua masukan dan satu keluaran digambarkan pada gambar 6. Dari gambar 6 tersebut terlihat bahwa hubungan pada lapisan 3 merupakan premis aturan fuzzy, sedangkan hubungan pada lapisan 4 merupakan konsekuensi fuzzy. Lapisan 5 dan hubungannya merepresentasikan proses penggabungan dan defuzifikasi. Adakalanya pada lapisan 5 arah aliran informasi dari atas ke bawah (garis putus-putus) yang merupakan data pelatihan yang dimasukkan ke dalam jaringan.

Gambar 7 Jaringan neuro-fuzzy dengan konsekuensi bahwa aturan fuzzy merupakan peubah fuzzy Jaringan neuro-fuzzy Mamdani memerlukan basis aturan dalam proses inferensinya. Jaringan neuro-fuzzy dengan konsekuensi persamaan linier disebut sebagai ANFIS (Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System atau Adaptive Network-based Fuzzy Inference System). Gambar 7(b) adalah arsitektur ANFIS dengan dua masukan (x dan y) dan satu keluaran (f) dengan dua aturan. Proses inferensi fuzzy pada ANFIS berupa inferensi Takagi-Sugeno seperti terlihat pada gambar 7(a).

Gambar 8 (a) Proses Inferensi fuzzy Takagi-Sugeno, (b) Jaringan ANFIS

G. METODE PELAKSANAAN PROGRAMMetode pelaksanaan yang digunakan dalam menyusun tugas akhir dengan judul Perancangan dan Pembuatan Maximum Power Point Tracker (MPPT) pada Sistem Panel Surya Menggunakan Metode Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System sebagai berikut:a. Kajian LiteraturDalam mencari studi literatur,penulis menggunakan beberapa sumber informasi buku dan jurnal maupun media elektronik seperti internet.b. Perencanaan sistem dan pembuatan alatDalam perancangan sistem ini ada dua bagian, yang meliputi software dan hardwarenya pada setiap bagiannya,yaitu :1. Software Pembuatan model dan simulasi pada simulink MatlabTM sebelum melakukan perancangan alat2. Sistem Jaringan Informasi (Hardware) Perancangan Maximum Power Point Tracker dengan menggunakan Konverter Cuk Perancangan Konverter Cuk untuk menggeser daya operasi dari panel surya menjadi titik daya maksimalnya Perancangan Kontroller menggunakan metode Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System yang selanjutnya akan diimplementasikan dalamPV ModuleLOADCuk Converter

PWM

MPPT Controller

c. Pengujian Pengujian dilakukan menggunakan DC-DC converter dalam sebuah sistem MPPT Pengujian dilakukan terhadap DC-DC converter dengan tipe Cuk Konverter Pengujian dilakukan dengan menggunakan kontrol Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System menggunakan kontroller Arduino UNO R3d. Pengambilan analisaYaitu berisikan analisa dari simulasi yang telah dibuat.e. Pengambilan kesimpulanYaitu berisikan kesimpulan dan saran atas analisa yang dibuat.f. Penulisan laporanDalam penulisan laporan ini mengacu pada pedoman penulisan ilmiah dalam hal ini penulisan Tugas Akhir yang bakunya telah diatur oleh pihak jurusan.g. KonsultasiYaitu melakukan konsultasi secara bertahap kepada dosen pembimbing.

H. Jadwal Kegiatan ProgramNO KegiatanBulan ke-

1234

1234123412341234

1Kajian Literatur

2Perencanaan dan pembuatan

3Pengujian

4Pengambilan analisa

5Pengambilan kesimpulan

6Penulisan laporan

7Konsultasi

I. PENUTUPDemikianlah proposal ini saya susun, sebagai acuan awal dalam melaksanakan pengerjaan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan di jurusan S1 Teknik Elektro. Besar harapan saya akan bantuan segenap dosen dan staff, demi kelancaran serta suksesnya pengerjaan tugas akhir ini yang akan saya laksanakan. Atas kerja sama dan bantuannya saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA 1. Atar Fuady, Babgei. Rancang Bangun Maximum Power Point Tracker (MPPT) Pada Panel Surya Dengan Menggunakan Metode Fuzzy, 20101. Zainudin, Hairul Nisah, dan Mekhilef , Saad. Comparison Study of Maximum Power Point Tracker Techniques for PV Systems. Proceedings of the 14th International Middle East Power Systems Conference (MEPCON10), Cairo University, Egypt, December 19-21, 2010, Paper ID 2781. Krachai, Della Mohamed, dan Midoun, Abdulhamed. High Efficiency Maximum Power Point Tracking Control In Photovoltaic-Grid Connected Plants. ISSN 1335-8243, 2007, Faculty of Electronical Enggineering and informatics, Technical University of Kosice, Slovak Republic1. Prabowo, Rhadityo. Rancang Bangun Aplikasi Kontrol Fuzzy Tegangan Turbin Angin Pada Sistem Teknologi Hybrid Konversi Energi Surya dan Angin.1. Jang, Roger; Sun, Chuen-Tsai; Mizutani, Eiji.Neuro-Fuzzy And Soft Computing. Prentice Hall, Upper Saddle River, Nj 07458, 19971. Hidayat, Sasongko, P.H, Sarjiya, Suharyanto.Pemodelan dan Simulasi Adaptive Neuro-Fuzzy Inference Systems (ANFIS) Untuk Pengendalian Kecepatan Motor DC Brushless.ISSN:2085-6350, CITEE 2011

12