Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan...

19
1. Pendahuluan Di era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi informasi telah merambah ke berbagai bidang, salah satunya dalam bidang usaha. Penggunaan teknologi informasi dalam bidang usaha dapat dilihat melalui keberadaan sistem berbasis komputer yang dapat digunakan perusahaan untuk membantu melakukan pengolahan data yang ada, salah satunya adalah data-data transaksi pembelian dan transaksi penjualan yang terjadi di perusahaan. UD Rakyat yang beralamat di Jalan Buksuling Nomor 16 Salatiga merupakan sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi barang-barang kebutuhan rumah tangga. Proses pembelian barang dagang dilakukan dengan cara menghubungi supplier. UD Rakyat akan menyimpan nota pembelian yang diberikan oleh supplier sebagai bukti transaksi pembelian yang telah dilakukan. Transaksi penjualan barang dagang yang diterapkan oleh UD Rakyat dilakukan dengan metode First In First Out (FIFO). Melalui metode ini, harga barang yang pertama kali dibeli oleh UD Rakyat juga menjadi harga barang yang akan dijual pertama kali. Penggunaan metode First In First Out (FIFO) dalam menilai biaya persediaan barang dagang yang ada dimaksudkan supaya biaya persediaan akhir dinilai berdasarkan harga barang yang dibeli terakhir kali. Hal ini memberikan keuntungan pada saat terjadi inflasi atau kenaikan harga karena biaya barang dagang paling awal akan lebih rendah dibandingkan dengan biaya barang dagang paling akhir, sehingga harga pokok penjualan yang dihasilkan pun akan lebih rendah. Perolehan harga pokok penjualan yang lebih rendah akan berpengaruh pula terhadap laba kotor, yaitu laba kotor yang diperoleh akan menjadi lebih tinggi. Sama seperti transaksi pembelian, UD Rakyat akan memberikan nota penjualan kepada customer sebagai bukti transaksi penjualan yang dilakukan. Selanjutnya, salinan nota penjualan dan nota pembelian tersebut akan dicatat oleh bagian administrasi perusahaan. UD Rakyat belum memiliki sebuah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola data transaksi pembelian dan transaksi penjualan yang terjadi. Hal ini menimbulkan beberapa kesulitan, antara lain kesulitan dalam mengelola transaksi pembelian dan penjualan yang terjadi selama periode tertentu. Selain itu, perusahaan juga mengalami kesulitan dalam menghitung harga pokok penjualan yang merupakan salah satu komponen pembentuk laba kotor perusahaan, karena perhitungan harga pokok penjualan berhubungan pula dengan transaksi pembelian dan penjualan yang terjadi selama periode waktu tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat menjawab kebutuhan serta permasalahan yang terjadi di UD Rakyat. Sistem yang dibangun berbasis web dengan menggunakan PHP dan database MySQL dapat dijalankan pada komputer dengan spesifikasi minimum Pentium IV, harddisk 80Gb, memory 256Mb serta koneksi internet diharapkan mampu untuk mengelola data transaksi pembelian dan penjualan yang terjadi, serta melakukan perhitungan harga pokok penjualan beserta laba kotor yang dihasilkan selama periode tertentu dengan menggunakan metode penilaian biaya persediaan First In First Out (FIFO).

Transcript of Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan...

Page 1: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

1. Pendahuluan

Di era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi informasi telah

merambah ke berbagai bidang, salah satunya dalam bidang usaha. Penggunaan

teknologi informasi dalam bidang usaha dapat dilihat melalui keberadaan sistem

berbasis komputer yang dapat digunakan perusahaan untuk membantu melakukan

pengolahan data yang ada, salah satunya adalah data-data transaksi pembelian dan

transaksi penjualan yang terjadi di perusahaan.

UD Rakyat yang beralamat di Jalan Buksuling Nomor 16 Salatiga

merupakan sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi

barang-barang kebutuhan rumah tangga. Proses pembelian barang dagang

dilakukan dengan cara menghubungi supplier. UD Rakyat akan menyimpan nota

pembelian yang diberikan oleh supplier sebagai bukti transaksi pembelian yang

telah dilakukan.

Transaksi penjualan barang dagang yang diterapkan oleh UD Rakyat

dilakukan dengan metode First In First Out (FIFO). Melalui metode ini, harga

barang yang pertama kali dibeli oleh UD Rakyat juga menjadi harga barang yang

akan dijual pertama kali. Penggunaan metode First In First Out (FIFO) dalam

menilai biaya persediaan barang dagang yang ada dimaksudkan supaya biaya

persediaan akhir dinilai berdasarkan harga barang yang dibeli terakhir kali. Hal ini

memberikan keuntungan pada saat terjadi inflasi atau kenaikan harga karena biaya

barang dagang paling awal akan lebih rendah dibandingkan dengan biaya barang

dagang paling akhir, sehingga harga pokok penjualan yang dihasilkan pun akan

lebih rendah. Perolehan harga pokok penjualan yang lebih rendah akan

berpengaruh pula terhadap laba kotor, yaitu laba kotor yang diperoleh akan

menjadi lebih tinggi. Sama seperti transaksi pembelian, UD Rakyat akan

memberikan nota penjualan kepada customer sebagai bukti transaksi penjualan

yang dilakukan. Selanjutnya, salinan nota penjualan dan nota pembelian tersebut

akan dicatat oleh bagian administrasi perusahaan. UD Rakyat belum memiliki

sebuah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola data transaksi

pembelian dan transaksi penjualan yang terjadi. Hal ini menimbulkan beberapa

kesulitan, antara lain kesulitan dalam mengelola transaksi pembelian dan

penjualan yang terjadi selama periode tertentu. Selain itu, perusahaan juga

mengalami kesulitan dalam menghitung harga pokok penjualan yang merupakan

salah satu komponen pembentuk laba kotor perusahaan, karena perhitungan harga

pokok penjualan berhubungan pula dengan transaksi pembelian dan penjualan

yang terjadi selama periode waktu tertentu.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dibutuhkan sebuah

sistem yang dapat menjawab kebutuhan serta permasalahan yang terjadi di UD

Rakyat. Sistem yang dibangun berbasis web dengan menggunakan PHP dan

database MySQL dapat dijalankan pada komputer dengan spesifikasi minimum

Pentium IV, harddisk 80Gb, memory 256Mb serta koneksi internet diharapkan

mampu untuk mengelola data transaksi pembelian dan penjualan yang terjadi,

serta melakukan perhitungan harga pokok penjualan beserta laba kotor yang

dihasilkan selama periode tertentu dengan menggunakan metode penilaian biaya

persediaan First In First Out (FIFO).

Page 2: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian dengan judul “Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Sistem

Informasi Pembelian dan Penjualan pada UD Rajawali” pernah dilakukan untuk

mengembangkan sebuah sistem informasi yang dapat mengelola transaksi

pembelian dan penjualan yang dilakukan oleh UD Rajawali. Sistem yang

dibangun dapat menghasilkan laporan pembelian, laporan penjualan, serta laporan

harga pokok penjualan selama periode waktu tertentu [1].

Penelitian lain juga pernah dilakukan dengan judul “Perancangan dan

Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan Pembelian pada Toko

Maju Mapan”. Pada penelitian tersebut dikembangkan sebuah sistem informasi

yang dapat melakukan pencatatan transaksi pembelian dan penjualan bahan

bangunan serta pencatatan persediaan menggunakan metode First In First Out

(FIFO). Aplikasi yang dikembangkan dapat menghasilkan laporan pembelian,

laporan penjualan, serta laporan harga pokok penjualan [2].

Perbedaan penelitian ini dengan kedua penelitian sebelumnya adalah

membahas perolehan laba kotor perusahaan berdasarkan perhitungan harga pokok

penjualan menggunakan metode penilaian biaya persediaan First In First Out

(FIFO). Selain itu, penelitian ini dapat menghasilkan laporan perhitungan harga

pokok penjualan yang merupakan komponen utama pembentuk laba perusahaan,

serta laporan laba kotor yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode waktu

tertentu.

Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan pokok usahanya

adalah melakukan transaksi pembelian barang dagang dengan tujuan untuk dijual

kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut lebih dahulu [3]. Ciri-ciri

perusahaan dagang adalah melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang

dagang baik secara tunai maupun secara kredit, melakukan penyimpanan barang

dagang setelah pembelian dan sebelum barang dagang laku terjual, melakukan

transaksi retur pembelian dan retur penjualan apabila diperlukan, serta melakukan

transaksi pelunasan atau pembayaran hutang dan penerimaan piutang dagang yang

terjadi.

Metode Penilaian Biaya Persediaan First In First Out

Penilaian biaya persediaan barang dagang menggunakan metode First In

First Out (FIFO) menjelaskan bahwa barang yang pertama kali dibeli akan dijual

terlebih dahulu. Dengan demikian, barang yang tersisa dalam persediaan akhir

merupakan barang yang dibeli atau diproduksi terakhir kali [4]. Contoh penilaian

biaya persediaan barang dagang menggunakan metode First In First Out (FIFO)

dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 3: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Gambar 1 Penilaian Biaya Persediaan FIFO [5]

Pada Gambar 1 dijelaskan bahwa pada tanggal 1 Januari perusahaan tidak

memiliki persediaan barang dagang awal. Pada tanggal 2 Januari terjadi

pembelian barang dagang sebanyak 100 unit dengan biaya Rp 20.000,00 per unit,

sehingga biaya persediaan tercatat sebesar Rp 2.000.000,00. Pada tanggal 4

Januari, terdapat penjualan sebanyak 70 unit. Pada penjualan tersebut, biaya yang

tercatat adalah Rp 20.000,00 per unit, sehingga sisa persediaan pada tanggal 4

Januari adalah 30 unit dengan biaya Rp 20.000,00 per unit.

Pada tanggal 10 Januari, perusahaan melakukan pembelian barang dagang

sebanyak 80 unit seharga Rp 21.000,00 per unit. Dengan demikian, persediaan

barang dagang setelah pembelian tanggal 10 Januari dilaporkan sebanyak 30 unit

seharga Rp 20.000,00 per unit dan 80 unit seharga Rp 21.000,00 per unit.

Pada tanggal 22 Januari dicatat bahwa penjualan 40 unit sebesar Rp

810.000,00 berasal dari 30 unit seharga Rp 20.000 per unit dan 10 unit seharga

Rp 21.000,00 per unit. Pada tanggal 28 Januari, dicatat penjualan sebanyak 20

unit dengan harga Rp 21.000,00 per unit, sehingga sisa persediaan pada tanggal 28

Januari adalah sebanyak 50 unit dengan harga Rp 21.000,00 per unit.

Pada tanggal 30 Januari, perusahaan kembali melakukan pembelian barang

dagang sebanyak 100 unit dengan harga Rp 22.000,00 per unit, sehingga total

persediaan pada akhir Januari tercatat sebesar Rp 3.250.000,00 per unit. Jumlah

ini dihasilkan dari persediaan sebanyak 50 unit dengan harga Rp 21.000,00 per

unit dan 100 unit dengan harga Rp 22.000,00 per unit.

Harga Pokok Penjualan

Kegiatan utama perusahaan dagang adalah melakukan transaksi pembelian

dan penjualan barang dagang, oleh sebab itu perusahaan harus membeli barang

dagang untuk dijual lagi kepada pelanggan. Pada saat barang terjual, harga pokok

barang yang telah laku dijual disebut dengan harga pokok penjualan [6].

Persediaan awal yang ditambahkan dengan pembelian bersih akan menghasilkan

barang tersedia untuk dijual. Selanjutnya, harga pokok penjualan dapat dihitung

dengan mengurangkan sisa barang pada akhir periode dari barang tersedia untuk

dijual pada periode tersebut [7]. Untuk lebih jelasnya, perhitungan harga pokok

penjualan dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 4: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Persediaan, 1 Januari

0

Pembelian bersih

5.880.000

Barang tersedia untuk dijual

5.880.000

Persediaan, 31 Januari

(3.250.000)

Harga Pokok Penjualan

2.630.000

Gambar 2 Perhitungan Harga Pokok Penjualan [5]

Gambar 2 menjelaskan tentang perhitungan harga pokok penjualan

berdasarkan penilaian biaya persediaan First In First Out (FIFO) yang telah

dijabarkan pada Gambar 1. Pada tanggal 1 Januari tidak ada persediaan barang

dagang awal, sehingga saldo persediaan barang dagang awal adalah 0.

Selanjutnya, total pembelian pada bulan Januari tercatat sebesar Rp 5.880.000,00

yang terdiri dari pembelian pada tanggal 2 Januari sebanyak 100 unit dengan

harga Rp 20.000,00 per unit, pembelian pada tanggal 10 Januari sebanyak 80 unit

dengan harga Rp 21.000,00 dan pembelian tanggal 30 Januari sebanyak 100 unit

dengan harga Rp 22.000,00 per unit. Berdasarkan data transaksi tersebut, maka

barang dagang tersedia untuk dijual pada bulan Januari sebesar Rp 5.880.000,00.

Dari hasil transaksi pembelian dan penjualan selama bulan Januari, diperoleh nilai

persediaan akhir pada tanggal 31 Januari sebesar Rp 3.250.000,00. Jumlah ini

terdiri dari persediaan sebanyak 50 unit dengan harga Rp 21.000,00 per unit dan

persediaan sebanyak 100 unit dengan harga Rp 22.000,00 per unit. Harga pokok

penjualan pada bulan Januari diperoleh dengan cara mengurangkan persediaan

akhir pada tanggal 31 Januari dari barang tersedia untuk dijual selama bulan

Januari, sehingga harga pokok penjualan pada bulan Januari tercatat sebesar Rp

2.630.000,00.

Laba Kotor

Perhitungan laba kotor pada perusahaan dagang diperoleh dengan cara

mengurangkan harga pokok penjualan dari total penjualan bersih [8]. Untuk lebih

jelasnya, perhitungan laba kotor perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3.

Penjualan bersih 2.760.000

Persediaan, 1 Januari 0

Pembelian bersih 5.880.000

Barang tersedia dijual 5.880.000

Persediaan, 31 Januari (3.250.000)

Harga Pokok Penjualan

(2.630.000)

Laba Kotor

130.000

Gambar 3 Perhitungan Laba Kotor [5]

Page 5: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Gambar 3 menjelaskan tentang perolehan laba kotor perusahaan. Laba

kotor diperoleh dengan cara mengurangkan harga pokok penjualan dari penjualan

bersih. Misalnya, total penjualan pada bulan Januari diasumsikan sebesar Rp

2.760.000,00, sedangkan harga pokok penjualan tercatat sebesar Rp 2.630.000,00.

Berdasarkan data tersebut, maka laba perusahaan dapat diketahui, yakni sebesar

Rp 130.000,00. Apabila nilai penjualan bersih lebih besar daripada harga pokok

penjualan, maka perusahaan akan mendapatkan laba. Sebaliknya, apabila nilai

penjualan bersih lebih kecil daripada harga pokok penjualan, maka perusahaan

akan menderita kerugian [9].

3. Metodologi Penelitian

Tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 4.

Mulai

Pengumpulan Data

Studi Pustaka

ObservasiWawancara

Analisis Masalah

Pengembangan Sistem

(prototype model)

Pengujian Sistem

Implementasi Sistem

Selesai

Gambar 4 Tahapan Penelitian

Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama yang dilakukan adalah studi pustaka, yaitu mengumpulkan

landasan teori melalui studi literatur atau kepustakaan yang berhubungan

dengan teori harga pokok penjualan, laba kotor, serta penilaian biaya

persediaan menggunakan metode First In First Out (FIFO).

Page 6: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

2. Tahap kedua adalah pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik

wawancara dengan pihak UD Rakyat. Selain itu penulis juga melakukan

observasi di UD Rakyat.

3. Tahap ketiga adalah analisis masalah, yaitu menemukan sebuah masalah

berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Masalah

yang ditemukan adalah belum adanya sebuah sistem berbasis komputer yang

dapat mengelola data pembelian dan penjualan, serta melakukan perhitungan

harga pokok penjualan dan laba kotor perusahaan pada setiap periode tertentu.

Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat mendukung

pengelolaan data transaksi pembelian dan penjualan, serta melakukan

perhitungan harga pokok penjualan dan laba kotor perusahaan setiap periode

tertentu.

4. Tahap keempat adalah pengembangan sistem, yaitu mengembangkan sebuah

aplikasi perhitungan harga pokok penjualan menggunakan prototype model

yang sesuai dengan kebutuhan UD Rakyat.

5. Tahap kelima adalah pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian dari

aplikasi yang telah dikembangkan untuk menilai apakah aplikasi tersebut

dapat berjalan dengan baik.

6. Tahap terakhir yang dilakukan adalah implementasi sistem. Setelah

melakukan pengujian terhadap sistem yang dibangun, maka sistem dapat

langsung diimplementasikan di UD Rakyat.

Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah

prototype model. Prototype model melibatkan user secara langsung dengan

analisis dan perancangan yang efektif untuk pengoreksian sistem. Melalui

prototype model, pengembang dan pengguna dapat berinteraksi selama proses

pembuatan sistem [10]. Bagan prototype model dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Prototype Model

Pengembangan sistem dengan prototype model terdiri dari tiga proses,

yaitu listen to customer, build/revise mock-up, serta customer test-drives mock-up.

Pada penelitian ini, tahap listen to customer dimulai dengan melakukan

wawancara tahap pertama untuk mengumpulkan informasi kebutuhan sistem yang

akan dibangun. Kebutuhan sistem dari hasil wawancara tahap pertama adalah

membangun aplikasi perhitungan harga pokok penjualan di UD Rakyat.

Page 7: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Setelah melakukan wawancara pertama, tahap selanjutnya adalah

build/revise mock-up. Tahapan ini memfokuskan pada input dan output aplikasi

sesuai dengan kebutuhan yang dijelaskan pada wawancara pertama. Tahap ini

menghasilkan aplikasi perhitungan harga pokok penjualan prototype pertama.

Setelah prototype pertama selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah

customer test-drives mock-up. Pada tahap ini, aplikasi perhitungan harga pokok

penjualan prototype pertama diserahkan kepada pengguna dan didiskusikan

bersama untuk membahas kendala-kendala yang ada serta solusi pada pembuatan

prototype pertama. Tahapan-tahapan dalam metode prototype pun mulai berulang.

Pada tahap penyerahan prototype pertama didapatkan informasi baru

tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Kebutuhan aplikasi dari hasil

wawancara kedua adalah memberikan hak akses kepada dua orang user yaitu

admin dan petugas gudang. Admin mempunyai hak akses penuh dalam

menggunakan sistem, sedangkan petugas gudang hanya diberi hak untuk

mengakses laporan barang, laporan supplier, dan laporan persediaan barang

dagang.

Prototype kedua dibangun setelah mendapat informasi baru tentang

kebutuhan aplikasi yang akan dikembangkan. Selanjutnya, prototype kedua

diserahkan kepada pengguna untuk dievaluasi. Pada saat evaluasi prototype

kedua, diperoleh informasi baru bahwa aplikasi yang dikembangkan menerapkan

metode penilaian biaya persediaan First in First Out (FIFO) dalam perhitungan

harga pokok penjualan. Penggunaan metode First in First Out (FIFO) ini sesuai

dengan kebijakan yang berlaku di UD Rakyat untuk menilai biaya persediaan

barang dagang yang ada. Berdasarkan informasi tersebut, maka dibuatlah

prototype ketiga. Saat evaluasi prototype ketiga, tahapan dalam metode prototype

telah selesai karena pengguna menyatakan bahwa prototype ketiga sudah

memenuhi kebutuhan perusahaan.

Setelah mengetahui kebutuhan aplikasi sesuai dengan prototype ketiga

yang telah dibuat, maka hal selanjutnya yang dilakukan adalah pengembangan

aplikasi perhitungan harga pokok penjualan tersebut.

Perancangan Sistem

Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Penjualan menggunakan Metode First

In First Out (FIFO) ini dirancang menggunakan Unified Modelling Language

(UML). UML terdiri dari berbagai jenis diagram yang dapat digunakan untuk

memodelkan sebuah sistem. Aplikasi yang akan dibangun dimodelkan dengan use

case diagram, activity diagram, dan class diagram.

Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan hubungan antara masing-masing aktor

dengan setiap proses yang digambarkan melalui sebuah use case. Use case

diagram sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 8: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

tambah dt pembelian ubah dt pembelian hapus dt pembelian

ubah dt penjualan

tambah dt penjualan hapus dt penjualan

tambah dt barang ubah dt barang hapus dt barang

ubah dt suppliertambah dt supplier hapus dt supplier

maintenance data pembelian

<<extend>> <<extend>> <<extend>>

maintenance data penjualan

<<extend>>

<<extend>> <<extend>>

maintenance data barang

<<extend>><<extend>>

<<extend>>

maintenance data supplier

<<extend>>

<<extend>> <<extend>>

ubah dt usertambah dt user hapus dt user

maintenance data user

<<extend>>

<<extend>> <<extend>>

laporan pembelian

laporan penjualan

laporan laba kotorlaporan HPP

<<include>>

admin

lihat laporan

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>><<extend>>

laporan dt barang

<<extend>>

laporan dt supplier

<<extend>>

laporan persediaan

<<extend>>

gudang

<<extend>>

<<extend>>

<<extend>>

Gambar 6 Use Case Diagram Sistem

Gambar 6 menjelaskan tentang use case diagram sistem. Dalam use case

diagram tersebut, terdapat dua aktor yaitu admin dan petugas gudang. Admin

dapat mengelola data user, data barang, data supplier, data pembelian, dan data

penjualan. Admin juga mempunyai wewenang penuh untuk melihat laporan yang

dihasilkan, yaitu berupa laporan barang, laporan supplier, laporan pembelian,

laporan penjualan, laporan persediaan, laporan perhitungan harga pokok

penjualan, dan laporan laba kotor perusahaan selama periode waktu tertentu.

Berbeda dengan admin, petugas gudang hanya diberi hak akses yang

terbatas dalam menggunakan sistem. Petugas gudang hanya dapat mengakses

laporan barang, laporan supplier, dan laporan persediaan barang dagang.

Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing aktivitas berawal, decision

yang mungkin terjadi serta bagaimana mereka berakhir [11]. Activity diagram

yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut:

Page 9: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Activity Diagram Pembelian

Activity diagram untuk melakukan maintenance data pembelian dapat

dilihat pada Gambar 7.

mulai

login

memilih menu pembelian

tambah dt pembelian

hapus dt pembelian

ubah dt pembelian

selesai

validasi

valid?tidak

menampilkan halaman utama

ya

simpan perubahan data pembelian

menampilkan dt pembelian

sistemadmin

Gambar 7 Activity Diagram Pembelian

Gambar 7 menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi pada saat

admin akan mengelola data pembelian. Admin harus melakukan login terlebih

dahulu, dan sistem akan melakukan validasi terhadap proses login yang dilakukan.

Jika proses login berhasil, admin akan memilih menu pembelian dan sistem akan

menampilkan data pembelian. Selanjutnya, admin akan melakukan maintenance

data pembelian. Setelah itu, sistem akan menyimpan perubahan data pembelian

yang telah dilakukan.

Activity Diagram Penjualan

Activity diagram untuk melakukan maintenance data penjualan dapat

dilihat pada Gambar 8.

mulai

login

memilih menu penjualan

tambah dt penjualan

hapus dt penjualan

ubah dt penjualan

selesai

validasi

valid?tidak

menampilkan halaman utama

ya

simpan perubahan dt penjualan

menampilkan dt penjualan

sistemadmin

Gambar 8 Activity Diagram Penjualan

Gambar 8 menjelaskan bahwa admin harus melakukan login terlebih

dahulu. Jika proses login berhasil, admin akan memilih menu penjualan dan

sistem akan menampilkan data penjualan. Selanjutnya, admin akan melakukan

maintenance data penjualan dan sistem akan menyimpan perubahan data

penjualan yang telah dilakukan.

Page 10: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Activity Diagram Lihat Laporan

Activity diagram untuk melihat berbagai laporan yang ada ditunjukkan

pada Gambar 9.

selesai

mulai

memilih menu laporan

lap.persediaan lap.HPP lap.laba kotor

pilih periode laporan

login

lap.barang lap.supplier lap.pemb lap.penj

menampilkan laporan

validasi

valid?

menampilkan menu utama

tidak

ya

sistemadmin

Gambar 9 Activity Diagram Lihat Laporan

Gambar 9 menjelaskan tentang aktivitas-aktivas yang terjadi pada saat

admin akan melihat laporan yang disediakan. Admin harus melakukan login

terlebih dahulu. Jika proses login berhasil, admin akan memilih laporan serta

periode laporan yang ingin ditampilkan. Selanjutnya, sistem akan menampilkan

laporan yang dimaksud.

Class Diagram

Class diagram dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar

10.

Gambar 10 Class Diagram

Page 11: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Pada class diagram di atas, boundary barang dan boundary supplier

berfungsi sebagai form untuk melakukan pengolahan data barang dan supplier.

Untuk melakukan maintenance data barang dan supplier, dibutuhkan controller

yang menghubungkan boundary barang dengan entity barang serta boundary

supplier dengan entity supplier.

Boundary pembelian berfungsi sebagai form untuk melakukan pengolahan

data pembelian,. Untuk menghubungkan boundary pembelian dan entity

pembelian dibutuhkan controller yang terdiri dari controller tambah data

pembelian, controller ubah data pembelian, dan controller hapus data pembelian.

Boundary penjualan berfungsi sebagai form untuk melakukan pengolahan

data penjualan. Untuk menghubungkan boundary penjualan dan entity penjualan

dibutuhkan controller yang terdiri dari controller tambah data penjualan,

controller ubah data penjualan, dan controller hapus data penjualan.

Boundary laporan berfungsi sebagai form untuk memilih laporan apa yang

ingin ditampilkan. Entity laporan mempunyai hubungan dengan entity pembelian

dan entity penjualan. Hal ini terjadi karena data-data yang terdapat dalam entity

pembelian dan entity pembelian akan digunakan untuk menghasilkan laporan

pembelian, laporan penjualan, laporan persediaan, laporan harga pokok penjualan,

dan laporan laba kotor.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil pembahasan dari aplikasi perhitungan harga pokok penjualan yang

telah dikembangkan dapat dilihat pada uraian berikut ini:

Halaman Login

Tampilan awal pada saat aplikasi dijalankan dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Halaman Login

Gambar 11 menunjukkan tentang tampilan awal pada saat aplikasi

dijalankan. User harus melakukan login terlebih dahulu supaya dapat mengakses

sistem dengan cara memasukkan username dan password yang telah didaftarkan.

Terdapat dua user yang dapat mengakses aplikasi, yaitu admin dan petugas

gudang. Admin memiliki hak akses penuh dalam menggunakan sistem, sedangkan

petugas gudang hanya dapat mengakses laporan supplier serta laporan barang.

Page 12: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Halaman Transaksi Pembelian

Tampilan utama halaman transaksi pembelian dapat dilihat pada Gambar

12.

Gambar 12 Halaman Transaksi Pembelian

Gambar 12 menjelaskan tentang tampilan utama untuk mencatat transaksi

pembelian yang terjadi. Admin dapat melakukan maintenance data pembelian

melalui form pembelian yang tersedia. Halaman untuk menambah data pembelian

dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13 Halaman Tambah Data Pembelian

Gambar 13 menjelaskan tentang halaman yang digunakan untuk

menambah data pembelian. User harus mengisi data pembelian berupa tanggal

pembelian, kode supplier, nama supplier, kode barang, nama barang, tanggal

expired, quantity, harga beli serta harga jual secara lengkap dan benar. Sistem

akan mengecek apakah data yang dimasukkan sudah lengkap benar dan

selanjutnya akan tersimpan ke dalam database.

Page 13: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Halaman Transaksi Penjualan

Tampilan utama halaman transaksi penjualan dapat dilihat pada Gambar

14.

Gambar 14 Halaman Transaksi Penjualan

Gambar 14 menjelaskan tentang tampilan utama untuk mencatat transaksi

penjualan yang terjadi. Admin dapat melakukan maintenance data penjualan

melalui form penjualan yang tersedia. Halaman untuk menambah data penjualan

ditunjukkan oleh Gambar 15.

Gambar 15 Halaman Tambah Data Penjualan

Gambar 15 menjelaskan tentang halaman yang digunakan untuk

menambah data penjualan. Admin harus mengisi data penjualan berupa tanggal

penjualan, nama pembeli, kode barang yang dijual, serta jumlah barang. Harga

satuan untuk barang yang dimaksud akan muncul secara otomatis dalam sistem.

Pengambilan harga jual juga disesuaikan dengan urutan pembelian barang

tersebut.

Page 14: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Laporan Barang

Tampilan halaman untuk menampilkan laporan barang dapat dilihat pada

Gambar 16.

Gambar 16 Halaman Laporan Barang

Gambar 16 menjelaskan tentang halaman laporan barang. Admin maupun

petugas gudang harus memilih kode barang serta periode laporan yang ingin

ditampilkan. Selanjutnya, tampilan laporan barang dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17 Laporan Barang

Gambar 17 menjelaskan tentang laporan barang dengan kode B-001

selama periode Januari 2012. Dalam laporan barang tersebut dijelaskan mengenai

mutasi barang, yaitu jumlah barang yang masuk atau jumlah barang yang dibeli

serta jumlah barang yang keluar atau terjual. Melalui laporan barang tersebut,

admin dan petugas gudang dapat mengetahui jumlah barang yang tersisa pada

akhir periode.

Page 15: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Laporan Persediaan Barang

Tampilan halaman untuk menampilkan laporan persediaan barang dapat

dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18 Halaman Laporan Persediaan Barang

Gambar 18 menjelaskan tentang halaman laporan persediaan barang.

Admin harus memilih kode barang serta periode laporan yang ingin ditampilkan.

Selanjutnya, tampilan laporan persediaan barang dagang dapat dilihat pada

Gambar 19.

Gambar 19 Laporan Persediaan Barang

Gambar 19 menjelaskan tentang laporan persediaan barang dagang dengan

kode B-001 pada bulan Januari 2012. Pada laporan persediaan barang tersebut

dijelaskan mengenai transaksi pembelian dan penjualan yang dilakukan. Penilaian

biaya persediaan menggunakan metode First In First Out (FIFO) ditunjukkan

dengan cara penjualan barang sesuai dengan urutan pembeliaannya. Misalnya,

Page 16: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

pada tanggal 2 Januari 2012 terjadi pembelian sebanyak 100 unit dengan harga Rp

20.000 per unit, sehingga total biaya sebesar Rp 2.000.000,00. Selanjutnya, ketika

terjadi penjualan pada tanggal 4 Januari 2012 sebanyak 70 unit, harga yang

digunakan adalah harga yang berasal dari pembelian pada tanggal 2 Januari 2012,

yaitu Rp 20.000 per unit dan begitu seterusnya. User dapat melihat besarnya

persediaan barang dagang pada akhir periode melalui laporan persediaan barang

tersebut.

Laporan Harga Pokok Penjualan

Halaman untuk menampilkan laporan harga pokok penjualan dapat dilihat

pada Gambar 20.

Gambar 20 Halaman Laporan HPP

Gambar 20 menjelaskan tentang halaman yang digunakan untuk menampilkan

laporan harga pokok penjualan. Admin harus memilih periode laporan yang ingin

ditampilkan. Tampilan laporan harga pokok penjualan dapat dilihat pada Gambar

21.

Gambar 21 Laporan Harga Pokok Penjualan

Gambar 21 menjelaskan tentang laporan harga pokok penjualan pada

bulan Januari 2012. Nilai persediaan akhir pada masing-masing barang diperoleh

melalui laporan persediaan barang seperti yang telah diuraikan sebelumnya.

Sistem akan menghitung harga pokok penjualan dengan cara mengurangkan harga

pokok penjualan dari barang tersedia untuk dijual.

Page 17: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Laporan Laba Kotor

Halaman untuk menampilkan laporan harga pokok penjualan dapat dilihat

pada Gambar 22.

Gambar 22 Halaman Laporan Laba Kotor

Gambar 22 menjelaskan tentang halaman yang digunakan untuk menampilkan

laporan laba kotor. Admin harus memilih periode laporan yang ingin ditampilkan

terlebih dahulu. Tampilan laporan laba kotor dapat dilihat pada Gambar 23.

Gambar 23 Laporan Laba Kotor

Gambar 23 menjelaskan tentang laporan laba kotor yang diperoleh

perusahaan pada periode Januari 2012. Laporan laba kotor yang dihasilkan

merupakan laba keseluruhan barang. Sebelum laba keseluruhan dihasilkan, sistem

akan menghitung laba masing-masing barang dengan cara mengurangkan harga

pokok penjualan masing-masing barang dari penjualan bersih. Setelah laba

masing-masing barang didapatkan, maka sistem akan menghitung keseluruhan

laba yang diperoleh perusahaan selama periode waktu tertentu.

Page 18: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

Pengujian

Metode yang digunakan dalam proses pengujian sistem ini adalah metode

blackbox. Pengujian sistem menggunakan blackbox dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Tabel Pengujian Sistem menggunakan Blackbox

Aktivitas Input Output Status

Pengujian

Login - Username benar dan

password benar.

- Username dibiarkan

kosong atau password

dibiarkan kosong.

- Username salah dan

password salah.

- Login berhasil

- Login gagal

- Login gagal

Valid

Menambah data - Semua data diisi dengan

lengkap dan benar.

- Data yang sebenarnya

tidak boleh dikosongkan

dibiarkan kosong.

- Data berhasil disimpan.

- Data gagal disimpan dan

muncul peringatan untuk

melengkapi data.

Valid

Mengubah data - Semua perubahan data

diisi dengan lengkap dan

benar.

- Data yang sebenarnya

tidak boleh dikosongkan

dibiarkan kosong.

- Perubahan data berhasil

disimpan.

- Perubahan data gagal dan

muncul peringatan untuk

melengkapi data.

Valid

Menghapus data - Konfirmasi hapus data

dipilih untuk menghapus.

- Konfirmasi hapus data

dipilih untuk tidak

menghapus

- Data berhasil dihapus.

- Data batal dihapus.

Valid

Mencari data - Kata kunci pencarian

ditemukan dalam

database.

- Kata kunci pencarian

tidak ditemukan dalam

database.

- Data hasil pencarian akan

ditampilkan.

- Data tidak ditampilkan.

Valid

Menampilkan

laporan

- Kode barang dan periode

laporan telah dipilih.

- Kode barang dan periode

laporan dipilih, namun

tidak ada data pada

periode tersebut.

- Kode barang atau periode

laporan tidak dipilih.

- Laporan akan ditampilkan.

- Laporan tidak ditampilkan.

- Laporan tidak ditampilkan dan

muncul peringatan untuk

melengkapi laporan.

Valid

Page 19: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Perhitungan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2450/2/T1_682008107_Full... · Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Penjualan dan ...

5. Simpulan

Simpulan yang dapat diambil melalui perancangan aplikasi perhitungan

harga pokok penjualan menggunakan metode penilaian biaya persediaan First In

First Out (FIFO) ini adalah aplikasi yang dibangun dapat melakukan perhitungan

harga pokok penjualan menggunakan metode penilaian biaya persediaan First In

First Out (FIFO) dan laba kotor yang diperoleh perusahaan. Selain itu aplikasi

yang dibangun juga menyediakan berbagai laporan yang terdiri dari laporan data

barang, laporan data supplier, laporan data pembelian, laporan data penjualan,

laporan data persediaan barang dagang, laporan harga pokok penjualan dan

laporan laba kotor berdasarkan periode waktu tertentu.

6. Daftar Pustaka

[1] Hartono, Ferry Kristanto, 2011, Perancangan dan Pembuatan Aplikasi

Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan pada UD Rajawali,

http://dewey.petra.ac.id/dgt_res_detail.php?knokat=19725. Diakses pada

tanggal 14 Juni 2011.

[2] Paskalis, Tunggal, 2010, Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi

Administrasi Penjualan dan Pembelian pada Toko Maju Mapan,

http://dewey.petra.ac.id/dgt_res_detail.php?knokat=21831. Diakses pada

tanggal 14 Juni 2011.

[3] Yadiati, Winwin, & Wahyudi, Ilham, 2006, Pengantar Akuntansi, Jakarta:

Kencana.

[4] Carter, William K., 2009, Akuntansi Biaya Edisi 14, Jakarta: Salemba

Empat.

[5] Warren, C., & Reeve, J., 2006, Pengantar Akuntasi Edisi 21, Jakarta:

Salemba Empat.

[6] Jusup, Al Haryono, 2003, Dasar-Dasar Akuntansi Edisi 6, Yogyakarta:

Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

[7] Yuningsih, & Kholmi, Masiyah, 2002, Prinsip Akuntansi, Malang: UMM

Press.

[8] Soemarso, 2002, Akuntansi: Suatu Pengantar Jilid I, Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

[9] Ireland, J., 2005, Principles of Accounting, London: University of London

Press.

[10] Sommerville, Ian, 2001, Software Engineering 6, Boston: Addison

Wesley.

[11] Nugroho, Adi, 2005, Rational Rose untuk Pemodelan Berorientasi Objek,

Bandung: Penerbit Informatika.