PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

16
PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA INDONESIA (Studi Kasus Konvensi Penulisan Karya Ilmiah di Universitas Gunadarma) Nika Hatolia Jurusan SI, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma, Depok ABSTRAKSI Di Universitas Gunadarma, sebagian besar metode pengajaran yang dilakukan hanya berupa kuliah konvesional yaitu proses belajar mengajar yang mengandalkan tatap muka antara dosen dan mahasiswa. Seiring perkembangan teknologi terutama teknologi komunikasi dan teknologi informasi (ICT) penggunaan komputer sebagai sarana pendukung kegiatan belajar mengajar (pembelajaran) memiliki sifat interaktif dan diharapkan mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara dosen, mahasiswa, dan bahan belajar maka dihadirkanlah suatu media pembelajaran berbasis komputer yang dapat menjadi suplemen bagi pengembangan bahan ajar. Penulisan Tugas akhir ini menjelaskan perancangan dan pengembangan bahan ajar berbasis komputer mata kuliah Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan Kesantunan Bahasa dalam Bagian Awal Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian Isi Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian Akhir Karya Ilmiah. Pada computer based learning ini menyediakan berbagai fasilitas pembelajaran, yaitu dengan menyajikan materi dengan animasi agar lebih menarik dan dilengkapi dengan evaluasi berupa latihan-latihan soal serta video on demand. Diharapkan dengan adanya computer based learning ini dapat memudahkan dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Kata Kunci : Bahan Ajar Berbasis Komputer, Konvensi Penulisan Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian Awal Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian isi Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian Akhir Karya Ilmiah, Macromedia Flash 8 PENDAHULUAN Dalam proses belajar mengajar terdapat dua unsur yang penting, yaitu metode pengajaran dan media pembelajaran, kedua unsur tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini tentu tidak lepas dari peranan pengajar dalam mengelola interaksi belajar-mengajar. Pengajar harus memperhatikan mutu pengajaran, sehingga pengalaman mengajar saat itu dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan mutu pengajaran yang akan datang.

Transcript of PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

Page 1: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA INDONESIA (Studi Kasus Konvensi Penulisan Karya Ilmiah di Universitas Gunadarma)

Nika Hatolia

Jurusan SI, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Universitas Gunadarma, Depok

ABSTRAKSI

Di Universitas Gunadarma, sebagian besar metode pengajaran yang dilakukan hanya berupa kuliah konvesional yaitu proses belajar mengajar yang mengandalkan tatap muka antara dosen dan mahasiswa.

Seiring perkembangan teknologi terutama teknologi komunikasi dan teknologi informasi (ICT) penggunaan komputer sebagai sarana pendukung kegiatan belajar mengajar (pembelajaran) memiliki sifat interaktif dan diharapkan mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara dosen, mahasiswa, dan bahan belajar maka dihadirkanlah suatu media pembelajaran berbasis komputer yang dapat menjadi suplemen bagi pengembangan bahan ajar.

Penulisan Tugas akhir ini menjelaskan perancangan dan pengembangan bahan ajar berbasis komputer mata kuliah Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan Kesantunan Bahasa dalam Bagian Awal Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian Isi Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian Akhir Karya Ilmiah.

Pada computer based learning ini menyediakan berbagai fasilitas pembelajaran, yaitu dengan menyajikan materi dengan animasi agar lebih menarik dan dilengkapi dengan evaluasi berupa latihan-latihan soal serta video on demand.

Diharapkan dengan adanya computer based learning ini dapat memudahkan dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Kata Kunci : Bahan Ajar Berbasis Komputer, Konvensi Penulisan Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian Awal Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian isi Karya Ilmiah, Kesantunan Bahasa dalam Bagian Akhir Karya Ilmiah, Macromedia Flash 8 PENDAHULUAN

Dalam proses belajar mengajar terdapat dua unsur yang penting, yaitu metode pengajaran dan media pembelajaran, kedua unsur tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini tentu tidak lepas dari peranan pengajar dalam mengelola interaksi belajar-mengajar. Pengajar harus memperhatikan mutu pengajaran, sehingga pengalaman mengajar saat itu dapat dijadikan masukkan untuk meningkatkan mutu pengajaran yang akan datang.

Page 2: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

Di Universitas Gunadarma, sebagian besar metode pengajaran yang dilakukan hanya berupa kuliah konvesional yaitu proses belajar mengajar yang mengandalkan tatap muka antara dosen dan mahasiswa. Hal ini menyebabkan terbatasnya metode belajar mahasiswa dan media pembelajaran yang digunakan oleh dosen hanya berupa media transparansi yang ditampilkan dengan menggunakan proyektor transparansi (OHP) dan media cetak seperti buku dan fotocopy materi. Dengan media pembelajaran yang digunakan sekarang, mahasiswa hanya bisa membayangkan bagaimana bentuk atau visualisasi dari materi tersebut secara abstrak. Dan oleh sebab itu maka dihadirkanlah sebuah media e-Learning yang bisa mengkomunikasikan antara mahasiswa dan bahan ajar yaitu berupa computer based learning dan kondisi tersebut yang mendorong penulis untuk membuat sebuah aplikasi berbasis komputer dengan membahas salah satu materi perkuliahan yang berguna dan menjadi suplemen bagi mahasiswa yaitu berupa mata kuliah Bahasa Indonesia. Menurut Matt Comerchero (2006). E-Learning adalah salah satu bentuk pendidikan yang menggabungkan motivasi, komunikasi, efisiensi dan teknologi.

Keuntungan menggunakan E-Learning (Porter dalam pustekom) meliputi: 1) Menghemat waktu proses belajar mengajar, 2) Mengurangi biaya perjalanan, 3) Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku), 4) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, 5) Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, 6)Mengikuti perkembangan-perkembangan terakhir.

Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan Universitas Gunadarma. Data tersebut merupakan masukan utama yang melatar belakangi pengembangan aplikasi e-learning berbasis komputer atau disebut computer based learning Bahasa Indonesia, berangkat dari berbagai data dan kebutuhan yang diperoleh melalui penelitian pendahuluan terhadap pelaksanaan pengembangan bahan belajar berbasis komputer.

Ada beberapa indikator yang didapat dari penelitian pendahuluan berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis terhadap 30 responden, diperoleh data mengenai Tanggapan responden mengenai metode mengajar yang digunakan dosen saat ini sebanyak 20 % menyatakan tidak setuju, 42.9% kurang setuju, 30 % setuju dan 4.2 % sangat setuju dan sisanya 2.9 % tidak berpendapat. Hal ini dikarenakan metode mengajar yang digunakan dosen tidak didukung dengan fasilitas atau sarana yang dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan. Responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena mereka merasa sulit untuk memahami dan mempelajari materi yang diajarkan dosen. Responden yang menyatakan sangat setuju karena mereka dapat memahami materi yang diajarkan oleh dosen. Tanggapan responden mengenai perlunya pembaharuan metode mengajar dosen sebanyak 57.14% menyatakan sangat setuju, 31.43% setuju dan sisanya 10% kurang setuju dan 1.43 % tidak setuju. Responden yang menyatakan

Page 3: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

sangat setuju dan setuju karena mereka merasa jenuh dan bosan dengan bentuk metode mengajar dosen yang sebagian besar mengajar dengan metode kuliah mimbar yang menyebabkan metode belajar mahasiswa menjadi terbatas yaitu mahasiswa hanya duduk, diam, baca dan mendengar. Responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena mereka tidak merasa bosan dengan metode mengajar yang sudah ada. Tanggapan responden mengenai media pembelajaran yang ada saat ini sebanyak 2.9% menyatakan sangat setuju, 32.9% setuju dan 47.1% kurang setuju, 15.7% tidak setuju dan sisanya 1.4% menyatakan tidak berpendapat. Hal ini dikarenakan media pembelajaran yang digunakan oleh dosen hanya berupa media transparansi yang ditampilkan dengan menggunakan Proyektor Transparansi (OHP) dan media cetak seperti buku dan fotocopy materi. Untuk sebagian mata kuliah terdapat materi-materi yang seharusnya dijelaskan dengan menggunakan gambar bergerak atau animasi. Responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena media pembelajaran saat ini dirasakan kurang memberikan penjelasan bagi beberapa materi kuliah sehingga mereka sulit memahaminya. Tanggapan responden mengenai perlunya penggunaan media pembelajaran yang inovatif, sebanyak 58.6% menyatakan sangat setuju, 40 % setuju dan sisanya 1.4% menyatakan kurang setuju. Hal ini dikarenakan mahasiswa membutuhkan media pembelajaran lain yang lebih interaktif dan mudah dipahami dibanding dengan media pembelajaran yang sudah ada seperti media cetak, yang hanya berisi teks dan gambar. Tanggapan responden mengenai perlunya penyediaan bahan belajar untuk mahasiswa yang bisa diakses/digunakan sewaktu-waktu di luar jam kuliah, sebanyak 64.3% menyatakan sangat setuju, 30% menyatakan setuju dan sisanya 5.7% menyatakan kurang setuju. Bagi responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju karena sampai saat ini bahan belajar yang mereka perlukan untuk belajar masih dirasakan kurang dan terkadang sukar untuk dicari. Untuk sebagian dosen memang memberikan bahan belajar yang dapat diakses melalui staffsite.gunadarma.ac.id, namun bahan ajar itu hanya tersedia untuk mata kuliah tertentu saja. Sedangkan bagi responden yang menyatakan kurang setuju karena bahan belajar yang mereka dapat sudah cukup dan mereka dapat mengaksesnya kapan saja melalui staffsite.gunadarma.ac.id. Tanggapan responden mengenai perlunya penyediaan TIK oleh pihak kampus sebanyak 71.4% menyatakan sangat setuju, 25.7 % menyatakan setuju dan sisanya 2.9% menyatakan tidak berpendapat. Hal ini dikarenakan mereka memerlukan media pembelajaran tambahan berupa TIK maupun e-learning yang dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang lebih dibanding dengan media belajar yang sudah ada. Tanggapan responden mengenai penyediaan computer based learning / e-learning oleh pihak kampus sebagai pengayaan pembelajaran sebanyak 70 % responden menyatakan sangat setuju, 27.1% setuju dan sisanya 1.45% responden menyatakan tidak setuju dan 1.45% tidak berpendapat. Hal ini dikarenakan mereka

Page 4: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

merasa dengan adanya computer based learning yang disediakan kampus dapat mempermudah mahasiswa dalam mencari materi pembelajaran elearning selain itu dapat memperkaya pembelajaran. Sedangkan yang berpendapat tidak setuju mereka merasa pihak kampus tidak perlu menyediakan computer based learning karena mereka dapat mengakses e-learning dari mana saja. Tanggapan responden mengenai penyediaan TIK dan e-learning untuk bahasan yang sulit dimengerti, sebanyak 60% responden menyatakan sangat setuju 27,1% setuju, 10 % kurang setuju dan sisanya 1.45% masing-masing tidak setuju dan tidak berpendapat.. Responden menyatakan sangat setuju dan setuju karena dalam bahasan suatu materi, ada beberapa bahasan yang memang harus dijelaskan dengan gambaran berupa animasi atau video sehingga lebih menarik dan mudah untuk dimengerti. Sedangkan yang kurang setuju dan setuju mungkin karena bahasan materi yang sudah ada cukup mudah dipahami. Tanggapan responden mengenai pengembangan bahan ajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) oleh dosen, sebanyak 35.7% menyatakan sangat setuju, 50% menyatakan setuju, 10% menyatakan kurang setuju 2.85% tidak setuju dan sisanya 1.45% menyatakan tidak berpendapat. Bagi responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju karena dosen yang mengembangkan bahan ajar berbasis TIK lebih memahami bagaimana karakteristik materi disajikan secara tepat sehingga mereka lebih mudah untuk memahaminya. Sedangkan responden yang menyatakan kurang setuju dan tidak setuju karena mereka merasa bahan ajar yang diberikan dosen di dalam kelas sudah cukup membantu dalam memahami materi. Tanggapan responden mengenai penggunaan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di kampus dan di rumah, sebanyak 35.7% menyatakan sangat setuju, 60% menyatakan setuju, 2.85% menyatakan kurang setuju dan 1.45% tidak setuju. Hal ini dikarenakan mereka dapat lebih mudah dalam mencari dan mempelajari materi tanpa harus terhalang oleh tempat dan waktu. Dan mereka juga dapat mengulang di rumah, materi-materi yang telah dipelajari di kampus. Mata kuliah Bahasa Indonesia tidak perlu seluruhnya diajarkan dalam perkuliahan tatap muka di kelas tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 24.3%, dan yang menyatakan setuju 50%.

Objek pembelajaran (learning object material) berjenis video on the mand sangat membantu mempermudah kejelasan materi perkuliahan tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 48.6% dan yang menyatakan setuju 47.1%.

Objek pembelajaran (learning object material) berjenis multi media interaktif sangat membantu kejelasan materi perkuliahan tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 47.1% dan yang menyatakan setuju 48.6%.

Objek pembelajaran (learning object material) berjenis teks sangat membantu kejelasan materi perkuliahan tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 22.9%dan yang menyatakan setuju 55.7%.

Fitur praktek merupakan pilihan anda dalam e-learning bahasa Indonesia tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 27.1%dan yang menyatakan setuju 68.6%.

Page 5: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

Fitur diskusi merupakan pilihan anda dalam e-learning bahasa Indonesia tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 25.7%dan yang menyatakan setuju 64.28%.

e-learning bahasa Indonesia diadakan sebagai pelengkap/suplemen pembelajaran bahasa Indoenesia di kelas tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 22.9%dan yang menyatakan setuju 68.6%.

Keberadaan e-learning bahasa Indonesia akan sangat membantu kejelasan materi perkuliahan bahsa Indonesia tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 40%dan yang menyatakan setuju 54.3%. Kesantunan bahasa bagian Awal karangan sangat membantu bila dijelaskan dalam jenis multi media interaktif tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 30%dan yang menyatakan setuju 62.9%. Kesantunan bahasa bagian Awal karangan sangat membantu bila dijelaskan dalam jenis video on the mand tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 32.9%dan yang menyatakan setuju 52.9%. Kesantunan bahasa bagian isi karangan sangat membantu bila dijelaskan dalam jenis multi media interaktif tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 30%dan yang menyatakan setuju 62.9%. Kesantunan bahasa bagian isi karangan sangat membantu bila dijelaskan dalam jenis video on the mand tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 32.9%dan yang menyatakan setuju 52.9%. Kesantunan bahasa bagian penutup karangan ilmiah sangat membantu bila dijelaskan dalam jenis multi media interaktif tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 37.1%dan yang menyatakan setuju 55.7%. Kesantunan bahasa bagian penutup karangan ilmiah sangat membantu bila dijelaskan dalam jenis video on the mand tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju 32.9%dan yang menyatakan setuju 54.3%.

Tanggapan responden yang menyatakan sangat setuju dan setuju mengenai perlunya pembahasan elearning Bahasa Indonesia, jika di total persentasenya diatas 70%. Ini berarti bahwa kebutuhan elearning untuk mata kuliah Bahasa Indonesia diatas 70%.

LANDASAN TEORI

• Multimedia Multimedia sebenarnya adalah suatu istilah generik bagi suatu media yang

menggabungkan berbagai macam media baik untuk tujuan pembelajaran maupun bukan. Keragaman media ini meliputi teks, audio, animasi, video, bahkan simulasi. Tay (2000) memberikan definisi multimedia sebagai :

Kombinasi teks, grafik, suara, animasi dan video. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol maka hal ini disebut multimedia interaktif.

Lalu bagaimana dengan istilah multimedia pembelajaran? Hooper (2002) menyebutkan bahwa multimedia sebagai media presentasi berbeda dari multimedia

Page 6: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

sebagai media pembelajaran. Media presentasi tidak menuntut pengguna berinteraktifitas secara aktif di dalamnya; sekalipun ada interaktifitas maka interaktifitas tersebut adalah interaktifitas yang samar (covert).

Media pembelajaran melibatkan pengguna dalam aktifitas-aktifitas yang menuntut proses mental di dalam pembelajaran. Dari perspektif ini aktifitas mental spesifik yang dibutuhkan di dalam terjadinya pembelajaran dapat dibangkitkan melalui manipulasi peristiwa-peristiwa instruksional (instructional events) yang sistematis. Di sini Hooper secara tegas menyatakan peran penting suatu desain instruksional di dalam multimedia pembelajaran (educational multimedia). Dengan demikian multimedia pembelajaran adalah paket multimedia interaktif di mana di dalamnya terdapat langkah-langkah instruksional yang didisain untuk melibatkan pengguna secara aktif di dalam proses pembelajaran.

• Pembelajaran Bermedia Komputer Pembelajaran bermedia komputer adalah Proses pembelajaran yang

dilaksanakan dengan berbantuan komputer. Dalam pembelajaran bermedia komputer mahasiswa berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan mahasiswa ini terjadi secara individual dan komputer memang memiliki kemampuan untuk itu. Dengan demikian apa yang dialami oleh seorang mahasiswa akan berbeda dengan apa yang dialami oleh mahasiswa lain. Karena potensi inilah komputer digunakan dalam sistem pembelajaran.

• Struktur Navigasi Struktur navigasi termasuk penting dalam pembuatan suatu aplikasi

multimedia dan gambarnya harus sudah ada pada tahap perancangan. Struktur navigasi merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisaiskan seluruh elemen aplikasi multimedia dengan pemberian perintah dan pesan. Struktur navigasi juga memberikan kemudahan dalam menganalisa keinteraktifan seluruh objek dalam aplikasi multimedia dan bagaimana pengaruh keinteraktifannya terhadap pengguna.

Struktur navigasi memiliki ciri khas yang dapat membedakannya menurut kebutuhan objek, kemudahan pemakaian, keinterktifannya dan kemudahan membuatnya yang berpengaruh terhadap waktu pembuatan suatu aplikasi multimedia. Ada empat macam bentuk dasar dari peta penjejakan yang biasa digunakan dalam proses pembuatan aplikasi multimedia, yaitu

• Pengenalan Macromedia Flash Flash dirancang dan dikembangkan untuk membuat presentasi, aplikasi, dan

beberapa karya multimedia interaktif. Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh Flash meliputi animasi, video, presentasi, dan aplikasi lainnya. Secara umum, semua hasil pekerjaan menggunakan Flash disebut aplikasi. Aplikasi dalam Flash dapat

Page 7: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

menggunakan elemen-elemen, seperti gambar atau foto, suara, video, dan special efek.

Selain itu Flash juga unggul dalam pembuatan aplikasi untuk keperluan internet, karena file yang dihasilkan relatif kecil. Meskipun mempunyai kemampuan untuk mengecilkan file bitmap, namun sebaiknya tetap menggunakan gambar berbasis vektor, karena akan menghasilkan file yang relatif lebih kecil.

• Adobe Audition 3 Adobe Audition 3 adalah sebuah program yang digunakan untuk memproduksi

audio (suara). Program ini memiliki kemampuan untuk merekam, editing, mastering dan pemrosesan efek. Alur kerja yang fleksibel dikombinasikan dengan ketepatan penggunaan alat, memberikan kemampuan untuk menghasilkan audio yang kaya dan berkualitas tinggi.

Adobe Audition 3 membantu para professional dalam menciptakan musik dan spot radio, contohnya memperbaiki rekaman yang cacat dengan peralatan yang mutakhir.

• Serious Magic Ultra 2 Serious Magic Ultra 2 merupakan sebuah program yang memberi kemudahan

dalam melakukan proses chroma keying dengan hanya men-drag and drop seorang video editor dapat menciptakan komposisi latar belakang yang sangat realistik.

Ultra 2 membuat set virtual 3D menjadi mudah dan terjangkau, karena dalam program tersebut menyediakan library yang berisi virtual set, fitur pergerakan kamera virtual dan efek bayangan dalam scene.

• Xilisoft Video Converter Xilisoft merupakan program yang berfungsi untuk mengubah format audio

atau video ke format audio atau video lain. Xilisoft dapat mengubah format file video AVI ke MPEG, WMV ke AVI, WMV ke MPEG, AVI ke FLV dan sebagainya. Selain itu Xilisoft juga dapat mengubah format file video menjadi audio seperti AVI ke format MP2, MP3, WMA, WAV, OGG dan lain-lain METODOLOGI PENELITIAN

• Tujuan Tujuan Tugas Akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu bahan ajar

Bahasa Indonesia berbasis computer bagi mahasiswa Universitas Gunadarma, yang dapat melengkapi bantuan belajar yang ada saat ini

• Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Universitas Gunadarma kampus E yang beralamat di Jl. Akses UI kelapa Dua Cimanggis. Waktu penelitian November sampai dengan Desember 2008.

Page 8: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

• Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Gunadarma. Penulis

dalam melakukan penelitian ini memfokuskan pada pemanfaatan pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer. Alat utama untuk pengukuran pemanfaatan pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer dilakukan melalui penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh mahasiswa kemudian ditetapkan melalui sebuah nilai.

• Jenis dan Sumber Data

Jenis data, dalam penelitian dan pengembangan data diperoleh dengan mengalami, mengerjakan, menanyakan, dan mengamati. Data dapat berupa data primer dan data sekunder.

• Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data diatas, yaitu data primer maupun data sekunder, penulis menggunkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Penelitian lapangan (Field Research) Dalam penelitian lapangan ini penulis melakukan penelitian langsung pada objek yang diteliti yaitu mahasiswa Universitas Gunadarama dengan menerapkan teknik pengumpulan pengamatan (Observation) dan Kuesioner (Questionnaires).

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu mempelajari buku acuan, makalah, catatan kuliah sehingga penulis dapat membandingkan data yang diperoleh dari perusahaan dengan teori yang ada.

• Analisis Data Kuesioner Analisa deskriptif digunakan pada penelitian awal dan penelitian akhir pada

penulisan ini. Alasan digunakannya analisa deskriptif adalah karena analisa deskriptif dapat digunakan untuk merepresentasikan hasil dari kuesioner yang menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Dengan menggunakan frekuensi kemunculan dari indikator pada setiap variabel respon dari para responden dapat dianalisis dengan menggunakan analisa deskriptif.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) model pembelajaran, khususnya berupa pembelajaran melalui bahan ajar Bahasa Indonesia berbasis computer, yang bersifat lebih responsif atau reaktif bukan proaktif. Maksudnya, merupakan pengembangan dari model bahan ajar dalam bentuk lain, yang sifatnya melengkapi bahan ajar yang sudah ada.

Page 9: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

• Tahapan dan Langkah - Langkah Penelitian Tabel Tahap Pengembangan Model

Tahap Langkah Aktifitas

Pra Pengembangan Model 1 Penelitian dan pengumpulan data awal Penelitian pendahuluan Penyusunan hasil penelitian pendahuluan Analisa kebutuhan

Pengembangan Model 2 Pembutan computer based learning

(CBL) Bahasa Indonesia:

- Hal pertama yang dilakukan untuk

membuat sebuah pembelajaran

Bahasa Indonesia adalah membuat

konsep awal yaitu dari hasil

kuesioner.

- Membuat struktur navigasi untuk

computer based learning dan

perancangan halaman pembelajaran.

- Menginstal Macromedia Flash 8.

- Membuat section berdasarkan

struktur navigasi yang telah dibuat.

- Membuat Category, cara membuat

category ini sama dengan membuat

section. Namun, perbedaanya adalah

harus menetapkan category yang

dipilih akan dimasukan.

- Membuat Menu lalu mengaturnya

sesuai dengan keinginan.

- Memasukkan content yang telah

disiapkan sebelumnya, mulai dari

Page 10: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

materi, dan contoh soal. Serta

membuat animasinya.

- Mempublish hasil pembuatan CBL

tadi

Evaluasi Model 3 Uji coba awal Kajian dengan ahli materi dan ahli media Perbaikan

Penerapan Model 4 Uji Coba Lapangan Uji coba pada beberapa responden mahasiswa jurusan Sistem Informasi (S1) Universitas Gunadarma

Revisi Model 5 Perbaikan Operasional Penyempurnaan Computer Based Learning Bahasa Indonesia

• Tahapan Pengembangan Program Secara makro, pengembangan media pembelajaran/bahan ajar mencakup langkah-

langkah analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Secara mikro, langkah-langkah pengembangan bahan ajar berbantuan komputer dimulai dari penentuan sasaran, pemilihan topik, pembuatan peta materi, perumusan tujuan, penyusunan alat evaluasi, pengumpulan referensi, penyusunan bahan, editing, dan testing.

1. Penentuan sasaran. Menyusun sebuah bahan ajar dengan menentukan secara jelas siapa sasaran bahan ajar tersebut. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.

2. Pemilihan topik. Topik yang dipilih untuk pengembangan bahan ajar berbantuan komputer ini adalah Bahasa Indonesia untuk topik Kesantunan Bahasa Dalam Bagian Awal, Kesantunan Bahasa Dalam Bagian Isi, Kesantunan Bahasa Dalam Bagian Akhir dengan pertimbangan, antara lain materi bersifat abstrak, sulit dipelajari, penting diketahui, bermanfaat, dan mudah untuk divisualisasikan.

3. Pembuatan peta materi. Materi yang akan dibahas dalam media pembelajaran ini adalah Bahasa Indonesia:

Konvensi Penulisan Karya Ilmiah 1. Kesantunan Bahasa Dalam Bagian Awal 2. Kesantunan Bahasa Dalam Bagian Isi

Page 11: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

3. Kesantunan Bahasa Dalam Bagian Akhir 4. Penyusunan alat evaluasi.

Setelah merumuskan tujuan, langsung diikuti dengan perumusan alat evaluasi. Alat evaluasi dimaksudkan untuk menjawab dengan cara bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu itu telah tercapai. Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi berupa kuesioner tentang ketentuan efektifitas materi Bahasa Indonesia Algoritma, kelayakan tampilan, strategi interaksi interaksi pengguna, dan strategi interaksi aplikasi.

5. Pengumpulan referensi. Sumber referensi materi Bahasa Indonesia berasasal dari buku pengantar diantaranya Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berfikir, dll. Dan dibantu oleh seorang dosen ahli dalam materi Bahasa Indonesia.

6. Penyusunan bahan. Setelah bahan-bahan pendukung siap, maka penulisan dapat dimulai. Penulisan bahan ditulis secara konsisten dengan peta materi dan tujuan yang telah disusun. Secara umum struktur penulisan sekurang-kurangnya terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Pada pendahuluan penyampainnya dilakukan secara ringkas apa yang dibahas pada bahan belajar ini. Sedangkan bagian isi menguraikan secara jelas seluruh materi. Agar lebih jelas, uraian dilengkapi dengan contoh-contoh berupa animasi gambar. Untuk melihat apakah mahasiswa memahami materi yang diberikan maka pada bagian ini diberikan latihan soal. Pada bagian penutup disampaikan kembali secara ringkas apa yang telah dibahas. Proses selanjutnya adalah editing, publish, dan testing.

• Metodologi Pengembangan Pada penelitian kali ini metodologi pengembangan yang akan digunakan

adalah metodologi pengembangan Agile dengan XP (Extreme Programming) yang disesuaikan untuk pengembangan bahan ajar berbasis web. Alasan digunakannya model Agile dalam pengembangan ini lebih dikarenakan sifat dari perangkat lunak yang dikembangkan.

ANALISIS DAN PERANCANGAN

• Analisa Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata kuliah yang sebagian besar

materi sangat membosankan. Dan jika kita belajar dalam kelas terkadang sangat menjenuhkan, baik dari sisi materi dan cara pengajaranya. Dan akan sangat berbeda jika materi tersebut ditampilkan dalam bentuk animasi dan gambar bergerak. Mahasiswa dapat dengan mudah memahami maksud dari animasi tersebut karena proses dalam animasi tersebut dapat terlihat dengan jelas.

Page 12: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

Selain itu, dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan mutu pendidikan didapatkan hasil bahwa mahasiswa membutuhkan suatu media pembelajaran lain yang dapat membantu proses belajar mahasiswa. Media pembelajaran ini berupa media pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) seperti CBL ( Computer Based Learning / Pembelajaran Berbantuan Komputer ) yang sedang penulis buat.

• Pemecahan Masalah

Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut, maka penulis mengembangkan sebuah media pembelajaran berbantuan komputer. Pembelajaran ini berisi mata kuliah Bahasa Indonesia disajikan dalam bentuk CAI ( Computer Assisted Instruction) yang berisi tutorial terprogram dan latihan (drill and practice).

Menu Utama Kesantunan Bahasa dalam Bagian Awal Karya Ilmiah 

Halaman Judul

Halaman Penyetujuan

dan Pengesahan

Halaman Kata Pengantar

Halaman Abstrak

Halaman Daftar Isi

Tes Formatif

• Perancangan Struktur Navigasi Struktur navigasi adalah struktur atau alur dari suatu program (navigasi) yang

merupakan perancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen dalam aplikasi ini. Struktur navigasi yang digunakan pada program ini adalah struktur terpusat. Alasan penggunaan struktur navigasi terpusat ini disebabkan karena sifat dari struktur navigasi ini bila ingin kembali ke halaman lain harus kehalaman pembuka.

Gambar Struktur Navigasi Kesantunan Bahasa dalam Bagian Awal Karya Ilmiah

Page 13: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

Menu Utama Kesantunan Bahasa dalam Bagian Isi Karya Ilmiah 

Pendahuluan Landasan Teori

Tes Formatif

Menu Utama Kesantunan  Kesantunan Bahasa dalam Bagian Akhir Karya Ilmiah 

Daftar Pustaka Tes Formatif

Gambar Struktur Navigasi Kesantunan Bahasa dalam Bagian Isi Karya Ilmiah

Gambar Struktur Navigasi Kesantunan Kesantunan Bahasa dalam Bagian Akhir

Karya Ilmiah

• Perancangan Halaman Proses peranncangan dari web based learning internet dan jaringan adalah

sebagai berikut : 1. Perancangan Halaman Pembuka Kesantunan Bahasa dalam Bagian Awal

Karya Ilmiah 2. Perancangan Halaman Pembuka Kesantunan Bahasa dalam Bagian Isi Karya

Ilmiah 3. Perancangan Halaman Pembuka Kesantunan Bahasa dalam Bagian Akhir

Karya Ilmiah 4. Merancang Halaman Latihan 5. Merancang Halaman Tes Formatif 6. Merancang Halaman Hasil Tes Formatif

Page 14: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

Gambar Tampilan Halaman Pembuka Kesantunan Bahasa Bagian Awal Karya Ilmiah

Gambar Tampilan Halaman Pembuka Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karya Ilmiah

Gambar Tampilan Halaman Pembuka Kesantunan Bahasa Bagian Akhir Karya Ilmiah

Page 15: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

• Perekaman narasi materi dengan Adobe Audition 3

Proses perekaman narasi untuk materi internet dan jaringan dilakukan di lab audio visual Universitas Gunadarma, perangkat yang digunakan adalah Adobe Audition 3. Narasi materi yang direkam berdasarkan naskah (frame) yang telah dibuat sebelumnya. Setelah proses perekaman selesai, audio yang dihasilkan akan dimasukkan ke dalam aplikasi.

• Pembuatan video untuk halaman intro

Video intro menampilkan presenter yang memberikan pengenalan tentang aplikasi. Pengambilan gambar dilakukan di lab audio visual Universitas Gunadarma menggunakan teknik blue screen (layar biru).

Narasi yang dibacakan presenter, berdasarkan naskah (frame yang telah dibuat sebelumnya. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan video adalah 1 Kamera Mini DV, 2 buah lampu penerangan dan kain biru dengan ukuran panjang 7 m dan lebar 4 m sebagai latar belakang. Setelah proses pengambilan gambar selesai, video yang dihasilkan di edit dengan program Serious Magic Ultra 2 untuk mengganti latar belakang biru dengan gambar latar belakang.

• Konversi video dengan menggunakan Xilisoft Video Converter

Agar video yang dihasilkan dapat dimainkan pada komponen FLVPlayback, maka format video yang berupa AVI harus diubah menjadi format Flash Video (FLV).

PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka didapat kesimpulan yaitu :

1. Bahan ajar berbasis Komputer ini dapat menjadi alternatif bagi mahasiswa walaupun sifatnya hanya optional tapi dapat dimanfaatkan juga untuk menambah pengetahuan, wawasan khususnya dalam pembuatan karya ilmiah dan memudahkan proses belajar mengajar serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Hasil pengisian kuisioner dari 30 responden mengenai kualitas tampilan aplikasi menyatakan bahwa rata-rata presentasi lebih dari 50% sudah setuju, mengenai penyajian materi rata-rata presentasi lebih dari 60% sudah setuju, mengenai interaksi pemakai rata-rata presentasi lebih dari 50% sudah setuju, dan mengenai interaksi program rata-rata presentasi lebih dari 50% sudah setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa program aplikasi pembelajaran berbantuan komputer (computer based leaning) ini layak untuk digunakan. Pembuatan bahan ajar berbasis komputer ini masih dalam tahap

pengembangan sehingga masih belum sempurna, baik dari sisi content maupun sisi teknologi pendukungnya. Interaksi dengan pengguna sudah cukup baik tetapi

Page 16: PERANCANGAN COMPUTER BASED LEARNING BAHASA ...

hendaknya ditambahkan menu help agar lebih mempermudah penggunaan bahan ajar berbasis komputer ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abrahamson, P. et al. 2002. Agile Software Development Methods. Espoo: VTT Publications

[2] [Agile Methodologies Survey Result. 2003. Richmond: Shine Technologies. [3] Augustine, Sanjiv. 2006. Introduction To Agile Method. India: Agile Software

Community India. [4] Cockburn, Alistair. 2000. Agile Software Development. [5] Ali Salim, Trik Membuat Animasi Teks Dengan Macromedia Flash 8,

Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004. [6] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, Raja Grafindo, Jakarta, 2000. [7] Tim Divisi Penilitian dan Pengembangan Madcoms, Mahir Dalam 7Hari

Macromedia Flash Mx 8, Madcom, Madiun, 2005. [8] Tim Pengembangan Wahama Komputer, Panduan Aplikatif Menguasai

Macromedia Flash 8, Andi Offset, Yogyakarta, 2005. [9] Stephen, M. Allessi & Stanley R. Trolip, Computer Based Instructional

Methods and Development New Jersey : Prettice Hall, 1991. [10] Heinich, et.al. Instructional Media and Technologies for Learning, (New

Jersey: Prentice-Hall,1996. [11] M.J. Hannafin & K.L.. Peck, The Design, Development and Evaluation of

Instructional Software, London : Macmillan Publishing Company, 1980. [12] Association For Educatioan Communication and Technology, Definition

and Glosary of Terms, Vol 1, New York: AECT, 1977. [13] Arief S. Sadiman, et al., Media Pendidikan, Jakarta : CV Rajawali, 1990. [14] Kuntarto, Niknik M. 2007. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berfikir.

Jakarta : Mitra Wacana Media. [15] http://flashmo.com, 20 juni 2008. [16] http://ilmukomputer.com/Computer Web based Learning.pdf, 18 mei 2008. [17] http://oke.or.id, http://macromedia.com, 20 juni 2008.