Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis...

27
xix Lampiran 1 Tabel keputusan No Umur (U) GEJALA (G) DIAGNOSA/SPEKT RUM (S) Interval Gejala umum (keseluruhan) S1 S2 S3 S4 S 5 1. 0-1th (U1) Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis) Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila mandi Tidak mau berinteraksi sama sekali dengan orang lain Masih mau berinteraksi dengan orang lain, tetapi terbatas Diderita pada anak laki-laki Diderita pada anak perempuan Tidak “babbling” Tidak mengeluarkan kata Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10 minggu Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan Perkembangan motor kasar/halus sering tampak normal Sulit bila digendong Kaku bila digendong Memperhatikan tangannya sendiri Mungkin tidak dapat menerima makanan cair Menggigit tangan dan badan orang lain secara berlebihan Bayi berkembang seperti layaknya anak normal bayi kurang kontak mata mulai kehilangan minat pada mainan Bayi juga mengalami penundaan dalam duduk atau merangkak Seringkali memasukan tangan kemulut menepukkan tangan dan membuat gerakan dengan dua tangannya seperti orang sedang mencuci baju

Transcript of Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis...

Page 1: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xix

Lampiran 1

Tabel keputusan

No

Umur (U) GEJALA (G)

DIAGNOSA/SPEKT

RUM (S)

Interval Gejala umum (keseluruhan)

S1

S2

S3

S4

S

5

1.

0-1th (U1)

Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis)

Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik

Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila

mandi

Tidak mau berinteraksi sama sekali dengan orang lain

Masih mau berinteraksi dengan orang lain, tetapi

terbatas

Diderita pada anak laki-laki

Diderita pada anak perempuan

Tidak “babbling”

Tidak mengeluarkan kata

Tidak ditemukan senyum sosial diatas 10 minggu

Tidak ada kontak mata diatas umur 3 bulan

Perkembangan motor kasar/halus sering tampak normal

Sulit bila digendong

Kaku bila digendong

Memperhatikan tangannya sendiri

Mungkin tidak dapat menerima makanan cair

Menggigit tangan dan badan orang lain secara

berlebihan

Bayi berkembang seperti layaknya anak normal

bayi kurang kontak mata

mulai kehilangan minat pada mainan

Bayi juga mengalami penundaan dalam duduk atau

merangkak

Seringkali memasukan tangan kemulut

menepukkan tangan dan membuat gerakan dengan dua

tangannya seperti orang sedang mencuci baju

Page 2: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xx

pertumbuhan terhambat dan kaki makin mengecil

(hypotrophik)

timbul kejang

scoliosis tulang punggung

Pertumbuhan kepala lambat, dan mengalami

kemunduran perkembangan

Kehilangan kemampuan mengunakan gerakan tangan

2

1-2th(U2)

Kaku bila digendong

Biasanya terjadi pada anak laki-laki

Diderita pada anak perempuan

Tidak mau berinteraksi sama sekali dengan orang lain

Masih mau berinteraksi dengan orang lain tetapi

terbatas

Terlalu sensitif, cepat terganggu/terusik

Bayi tampak terlalu tenang ( jarang menangis)

Tidak “babbling”

Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila

mandi

Menggigit tangan dan badan orang lain secara

berlebihan

bayi kurang kontak mata

Tidak mau bermain permainan sederhana (ciluk ba, da-

da)

Tidak mengeluarkan kata

Tidak tertarik pada boneka

Memperhatikan tangannya sendiri

Terdapat keterlambatan dalam perkembangan motor

kasar/halus

Mungkin tidak dapat menerima makanan cair

Gerakan tangan menjadi tak terkendali, gerakan yang

terarah hilang, disertai dengan gangguan komunikasi

dan penarikan diri secara social

Kehilangan kemampuan mengunakan gerakan tangan

bahkan bernapas mereka tidak normal

pertumbuhan terhambat dan kaki makin mengecil

(hypotrophik)

otot-otot yang makin kaku

timbul kejang

scoliosis tulang punggung

Page 3: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Gerakan-gerakan otot tampak makin tidak

terkoordinasi.

menepukkan tangan dan membuat gerakan dengan dua

tangannya seperti orang sedang mencuci baju.

Seringkali memasukan tangan kemulut

Kehilangan kemampuan mengunakan gerakan tangan

Perkembangan secara normal sesuai dengan

perkembangan normal anak-anak

3 2-3th(U3)

Tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan anak lain

Biasanya terjadi pada anak laki-laki

Diderita pada anak perempuan

Tidak mau berinteraksi sama sekali dengan orang lain

Masih mau berinteraksi dengan orang lain tetapi

terbatas

Tidak mengeluarkan kata

Tidak tertarik pada boneka

Gerakan tangan dan kaki berlebihan terutama bila

mandi

Mempunyai kemampuan diatas rata-rata anak normal

Terdapat keterlambatan dalam perkembangan motor

kasar/halus

Melihat orang sebagai “benda”

Kontak mata terbatas

Tertarik pada benda tertentu

Kaku bila digendong

Berkurangnya mobilitas, tetapi perhatian terhadap

komunikasi non verbal meningkat

mempunyai kebiasaan yang tidak wajar, seperti

mempunyai tingkah laku tidak seperti anak normal

(contoh : apapun yang dia lihat akan dia panjat, atau

memutar2 dibawah meja atau kursi)

Kehilangan kemampuan mengunakan gerakan tangan

Gerakan tangan menjadi tak terkendali, gerakan yang

terarah hilang, disertai dengan gangguan komunikasi

dan penarikan diri secara social

pertumbuhan terhambat dan kaki makin mengecil

(hypotrophik)

otot-otot yang makin kaku

timbul kejang

Page 4: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xxii

scoliosis tulang punggung

Gerakan-gerakan otot tampak makin tidak

terkoordinasi.

Semakin berkurangnya mobilitas

Pengertian komunikasi semakin berkurang

bahkan bernapas mereka tidak normal

Perkembangan secara normal sesuai dengan

perkembangan normal anak-anak

4 >3 tahun(U4)

Sering didapatkan ekolalia (membeo)

Biasanya terjadi pada anak laki-laki

Diderita pada anak perempuan

Tidak mau berinteraksi sama sekali dengan orang lain

Masih mau berinteraksi dengan orang lain tetapi

terbatas

Mengeluarkan suara yang aneh (nada tinggi atau datar)

Marah bila rutinitas yang seharusnya berubah

Menyakiti diri sendiri (membenturkan kepala)

Temperamen tantrum atau agresif

sangat sulit berhubungan dengan orang lain, tetapi

mereka tidak menghindari kontak sosial.

naluri dan keterampilan dalam mengungkapkan pikiran

dan perasaan pada orang lain sangat kurang .

Rutinitas yang tetap

tidak ada kontak mata ketika menatap orang lain atau

tidak tahu apa artinya ruang pribadi

Mereka mungkin memiliki gaya berbicara formal yang

melebihi usia mereka

Memiliki ekspresi wajah yang tidak biasa, postur tubuh,

dan gerak tubuh, atau agak canggung.

Memiliki tulisan tangan buruk atau mengalami masalah

dengan keterampilan motorik lainnya, seperti naik

sepeda.

Mungkin terganggu oleh suara-suara keras, lampu, atau

rasa yang kuat atau tekstur.

Kelemahan otot scoliosis (kelengkungan yang

abnormal dari tulang belakang).

Berkurangnya mobilitas, tetapi perhatian terhadap

komunikasi non verbal meningkat

pertumbuhan terhambat dan kaki makin mengecil

Page 5: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

(hypotrophik)

otot-otot yang makin kaku

timbul kejang

Semakin berkurangnya mobilitas

Pengertian komunikasi semakin berkurang

scoliosis tulang punggung

mempelajari ketrampilan wicara

buang air dengan benar

memperlihatkan prilaku sosial yangs sesuai

cepat-marah dan murung

Tiba-tiba sakit panas disertai kejang

kehilangan kemampuan berbahasa yang diperoleh

dulunya

tidak lagi mempunyai kontrol pada kandung kemih atau

usus besarnya

mengalami kesukaran dengan interaksi social

mulai melakukan kelakuan berulang mirip yang terjadi

pada anak dengan penyakit autism

melakukan sejumlah kegiatan tanpa ekspresi wajah

yang menyertainya

tidak berpartisipasi dalam permainan dan aktivitas yang

memerlukan imitasi

memiliki keterbelakangan mental mungkin tidak dapat

untuk pernah mengembangkan kemampuan berbicara

gagal untuk mengerti dan memahami arti sebenarnya

dari ucapan humor atau sarkasme atau umum

Anak terasa sangat tertekan pada

perubahan. perubahan kecil dalam rutinitas biasa dapat

menyebabkan tantrum atau anak menjadi sangat sedih

melibatkan rutinitas yang kaku seperti desakan untuk

memiliki makanan yang sama, atau tindakan repetitif

seperti tangan mengepak. Beberapa anak menjadi

terobsesi dengan tugas-tugas tertentu, seperti

menghafal data cuaca, ibu kota negara, dll

meringis, tangan mengepakkan atau memutar, berjalan

kaki, menerjang, melompat, melesat atau mondar-

mandir, tubuh goyang dan bergoyang, atau

membenturkan kepala

Page 6: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xxiv

Lampiran 2

Tabel Data Terapi

No Nama

Spektrum (S)

Terapi Umum (T)

1. Autis (S1) 1) Applied Behavioral Analysis (ABA)

ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus

untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak

dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bisa diukur

kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.

2) Terapi Wicara

Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa.

Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau

kemampuan bicaranya sangat kurang.

Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai

bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain.

Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong.

3) Terapi Okupasi

Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus.

Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang

benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain

sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot -

otot halusnya dengan benar.

4) Terapi Fisik

Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik

mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang-kadang tonus ototnya

lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan

terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan

memperbaiki keseimbangan tubuhnya.

5) Terapi Sosial

Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi dan

interaksi . Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2

arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terqapis sosial membantu

dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan

mengajari cara2nya.

6) Terapi Bermain

Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar

bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi

Page 7: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

social. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik

tertentu.

7) Terapi Perilaku.

Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka,

mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang hipersensitif

terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis

perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari

solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk

memperbaiki perilakunya,

8) Terapi Perkembangan

Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap sebagai terapi

perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya,

kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya. Terapi perkembangan

berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih

spesifik.

9) Terapi Visual

Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah

yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-

gambar, misal; PECS ( Picture Exchange Communication System). Beberapa video games bisa

juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.

10) Terapi Biomedik

Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN! (Defeat

Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih

melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan

metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini

diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang

ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak

anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar

dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis) (T1)

2 Asperger (S2) 1).Pendidikan khusus

Pendidikan yang didisain untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak yang unik.

2).Modifikasi perilaku:

Hal ini meliputi strategi untuk mendukung perilaku positif dan mengurangi perilaku bermasalah.

3). Terapi bicara, fisik dan terapi okupasional

Terapi ini didisain untuk meningkatkan kemampuan fungsional anak.

4). Obat-obatan

Tidak ada obat yang khusus untuk menangani Asperger‟s syndrome. Tapi, obat-obatan bisa

digunakan untuk mengatasi gejala khusus, seperti kecemasan, depresi, serta perilaku yang

hiperaktif dan terobsesi. (T2)

3 PDD-NOS (S3) 1) Applied Behavioral Analysis (ABA)

ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus

Page 8: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xxvi

untuk anak dengan autisme. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak

dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bisa diukur

kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia.

2) Terapi Wicara

Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa.

Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistic yang non-verbal atau

kemampuan bicaranya sangat kurang.

Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai

bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain.

Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong.

3) Terapi Okupasi

Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus.

Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang

benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain

sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot -

otot halusnya dengan benar.

4) Terapi Fisik

Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik

mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang-kadang tonus ototnya

lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan

terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan

memperbaiki keseimbangan tubuhnya.

5) Terapi Sosial

Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi dan

interaksi . Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2

arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terqapis sosial membantu

dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan

mengajari cara2nya.

6) Terapi Bermain

Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan pertolongan dalam belajar

bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi

social. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik

tertentu.

7) Terapi Perilaku.

Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka,

mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang hipersensitif

terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis

perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari

solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk

memperbaiki perilakunya,

8) Terapi Perkembangan

Page 9: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap sebagai terapi

perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya,

kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya. Terapi perkembangan

berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih

spesifik.

9) Terapi Visual

Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah

yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-

gambar, misal; PECS ( Picture Exchange Communication System). Beberapa video games bisa

juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.

10) Terapi Biomedik

Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN! (Defeat

Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih

melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan

metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini

diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang

ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak

anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar

dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis) (T3)

4 Rett (S4) 1. Fisioterapi

2. Terapi antikonvulsan

3. Terapi perilaku

4. Gangguan anak, orang tua, dan guru. (T4)

5 CDD (S5) Terapi untuk gangguan ini pada dasarnya sama dengan untuk autisme, yaitu Terapi Perilaku,

tujuannya adalah mengajar anak untuk belajar kembali bahasa, perawatan diri dan keterampilan

sosial. Program yang dirancang dalam hal ini “menggunakan sistem penghargaan untuk

memperkuat perilaku yang diinginkan dan mencegah perilaku masalah.”

Gangguan disintegratif masa kanak-kanak tidak bisa diobati secara khusus atau disembuhkan,

dan kebanyakan anak, khususnya dengan keterbelakangan yang parah, memerlukan perawatan

seumur hidup (T5)

Page 10: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xxviii

Lampiran 3

Tabel Kurikulum

Kurikulum (K1) Kurikulum (K2) Kurikulum (K3)

D. Kurikulum Awal

1. Kemampuan mengikuti tugas atau

pelajaran seperti : duduk mandiri

dikursi, kontak mata saat dipanggil

namanya

2. Kemampuan imitasi (Meniru)

seperti : Imitasi gerakan motorik,

imitasi tindakan terhadap benda,

imitasi gerakan mulut

3. Kemampuan bahasa reseptif seperti

: Melakukan perintah sederhana

(satu tahap), identifikasi bagian-

bagian tubuh, identifikasi benda,

identifikasi sura-suara di

lingkungan

4. Kemampuan bahasa ekspresif

seperti : Imitasi suara dan kata,

menyebutkan benda-benda,

menyebutkan gambar-gambar

5. Kemampuan Pre-akademik seperti

: Identifikasi huruf-huruf,

identifikasi warna-warna,

menghitung benda

6. Kemampuan bantu diri seperti :

Minum dari gelas, melepas kaos

kaki, melepas baju, makan dengan

menggunakan sendok dan garpu

E. Kurikulum Menengah

1. Kemampuan mengikuti tugas atau pelajaran

seperti : mempertahankan kontak mata

selama 5 detik saat dipanggil namanya,

enimbulkan kontak mata selama 5 detik saat

dipanggil namanya, menimbulkan kontak

mata saat dipanggil namanya ketika

bermain.

2. Kemampuan Imitasi (meniru) seperti :

Meniru gerakan motorik kasar dengan posisi

berdiri, meniru aksi bersamaan dengan kata-

kata

3. Kemampuan bahasa reseptif seperti :

Identifkasi emosi, identifikasi tempat-

tempat, menemukan benda-benda yang tidak

terlihat, identifikasi jenis kelamin

4. Kemampuan bahasa ekspresif seperti :

Menyebutkan fungsi dari benda,

menyebutkan fungsi dari bagian-bagian

tubuh, memanggil orang tua dari kejauhan

5. Kemampuan pre-akademik seperti :

Mencocokkan kata-kata yang sama,

mengurutkan angka, menyalin huruf dan

angka, menulis nama

6. Kemampuan bantu diri seperti memakai

celana, memakai baju, mencuci tangan

F. Kurikulum Lanjutan

1. Kemampuan mengikuti tugas atau

pelajaran seperti : Melakukan kontak

mata saat percakapan, melakukan kontak

mata saat intruksi

2. Kemampuan imitasi (meniru) seperti :

Meniru anak sebaya bermain, meniru

respon verbal (lisan) anak sebaya

3. Kemampaun bahasa reseptif seperti :

Menjawab pertanyaan (apa, mengapa,

kenapa, dimana, kapan, siapa) mengenai

cerita pendek, menjawab pertanyaan

mengenai suatu topic, menemukan benda

yang tersembunyi saat diberikan

gambaran atau rincian lokasi

4. Kemampuan bahasa ekspresif seperti :

Mengingat kembali kejadian-kejadian

lampau, menggunakan kata kerja dengan

benar, menceritakan kembali suatu cerita

5. Kemampuan bahasa abstrak seperti :

Menerangkan apa yang akan atau

mungkin terjadi

kemudian/berikutnya/setelahnya,

melengkapi kalimat dengan logis.

6. Kemampuan akademik seperti : Mengeja

kata-kata sederhana, menjelaskan arti

suatu kata, mendefinisikan (menguraikan,

mengenai) orang, tempat, dan benda.

7. Kemampuan social seperti : Meniru aksi

anak sebaya, melakukan instruksi dari

anak sebaya, mengajak main teman

Page 11: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Lampiran 4

Kuisioner Tampilan, Desain dan Kelayakan Sistem

Page 12: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xxx

Page 13: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Lampiran 5

Pengujian Sistem Pakar dengan Pakar

1. Pengujian 1

Jika user memilih usia 0-1 tahun dan salah satu gejala yang di-

input-kan adalah diderita pada anak laki-laki, dan tidak mau

berinteraksi sama sekali dengan orang lain, maka akan ditampilkan

kemungkinan spektrum Autis Infantil yang diderita anak seperti pada

Gambar 1

Gambar 1 Pengujian Infantil Umur 0-1

2. Pengujian 2

Jika user memilih usia 1-2 tahun dan salah satu gejala yang di-

input-kan adalah diderita pada anak laki-laki, dan masih mau

berinteraksi sama sekali dengan orang lain tetapi terbatas, maka

akan ditampilkan kemungkinan Syndrom Asperger yang diderita

anak seperti pada Gambar 2.

Page 14: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xxxii

Gambar 2 Pengujian Asperger Umur 1-2

3. Pengujian 3

Jika user memilih usia 2-3 tahun dan salah satu gejala yang di-

input-kan adalah diderita pada anak perempuan, dan timbul kejang,

maka akan ditampilkan kemungkinan Syndrom Rett yang diderita

anak seperti pada gambar 3

Gambar 3 pengujian Rett Umur 2-3

4. Pengujian 4

Jika user memilih usia 3 tahun keatas dan salah satu gejala yang

di-input-kan adalah mereka melakukan sejumlah kegiatan tanpa

ekspresi wajah, dan umumnya tidak berpartisipasi dalam permainan

Page 15: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

dan aktivitas yang memerlukan imitasi, maka akan ditampilkan

kemungkinan PDD-NOS yang diderita anak seperti pada Gambar 4

Gambar 4 Pengujian PDD-NOS Umur >3

5. Pengujian 5

Jika user memilih usia 3 tahun keatas dan salah satu gejala yang

di-input-kan adalah cepat marah serta murung, tiba-tiba sakit panas

disertai kejang, dan memperlihatkan perilaku sosial yang sesuai,

maka akan ditampilkan kemungkinan CDD yang diderita anak

seperti pada Gambar 5

Gambar 5 Pengujian CDD Umur >3

Page 16: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xxxiv

6. Pengujian 6

Jika user memilih usia 1 sampai 2 tahun dan beberapa gejala

yang di-input-kan antara lain Biasanya terjadi pada anak laki-laki,

tidak mau berinteraksi sama sekali dengan orang lain, tidak

“babbling”, kurang kontak mata, maka akan ditampilkan

kemungkinan Autis Infantil yang diderita anak seperti pada Gambar

6

Gambar 6 Pengujian Infantil Umur 1-2

7. Pengujian 7

Jika user memilih >3 tahun dan beberapa gejala yang di-input-

kan antara lain kelemahan otot scoliosis, kurangnya mobilitas,

pertumbuhan terhambat, biasanya terjadi pada anak perempuan,

maka akan ditampilkan kemungkinan Syndrom Rett yang diderita

anak .Seperti pada Gambar 7

Page 17: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Gambar 7 Pengujian Rett Umur >3

8. Pengujian 8

Jika user memilih >3 tahun dan beberapa gejala yang di-input-

kan antara lain Biasanya terjadi pada anak laki-laik, masih mau

berinteraksi dengan orang lain tetapi terbatas, rutinitas yang tetap,

ekspresi wajah tidak baiasa, terganggu suara-suara keras, maka akan

ditampilkan kemungkinan Syndrom Asperger yang diderita anak

.Seperti pada Gambar 8

Gambar 8 Pengujian Asperger Umur >3

Page 18: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xxxvi

9. Pengujian 9

Jika user memilih 0-1 tahun dan beberapa gejala yang di-input-

kan antara lain Biasa terjadi pada anak perempuan, bayi mengalami

penundaan duduk atau merangkak, sering memasukkan tangan ke

mulut, maka akan ditampilkan kemungkinan Syndrom Rett yang

diderita anak .Seperti pada Gambar 9

Gambar 9 Pengujian Rett Umur 0-1

10. Pengujian 10

Jika user memilih 2-3 tahun dan beberapa gejala yang di-input-

kan antara lain biasanya terjadi pada anak laki-laki, tidak mau

berinteraksi sama sekali dengan orang lain, gerakan tangan dan kaki

berlebihan ketika mandi, melihat orang sebagai benda, maka akan

ditampilkan kemungkinan Autis Infantil yang diderita anak .Seperti

pada Gambar 10

Page 19: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Gambar 10 Pengujian Autis Infantil Umur 2-3

11. Pengujian 11

Jika user memilih 2-3 tahun dan beberapa gejala yang di-input-

kan antara lain biasanya terjadi pada anak laki-laki, masih mau

berinteraksi dengan orang lain tetapi terbatas, tidak mengeluarkan

kata, tertarik pada benda tertentu, maka akan ditampilkan

kemungkinan Syndrom Asperger yang diderita anak .Seperti pada

Gambar 11

Gambar 11 Pengujian Syndrom Asperger Umur 2-3

12. Pengujian 12

Jika user memilih >3 tahun dan beberapa gejala yang di-input-

kan antara lain biasanya terjadi pada anak laki-laki, tidak mau

berinteraksi dengan orang lain, mengeluarkan suara yang aneh (nada

Page 20: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xxxviii

tinggi atau datar), menyakiti diri sendiri, tempertantrum atau agresif,

maka akan ditampilkan kemungkinan Autis Infantil yang diderita

anak .Seperti pada Gambar 12

Gambar 12 Pengujian Autis Infantil Umur >3

13. Pengujian 13

Jika user memilih 1-2 tahun dan beberapa gejala yang di-inpu-

tkan antara lain biasanya terjadi pada anak perempuan, kehilangan

kemampuan menggunakan gerakan tangan, bahkan bernafas mereka

tidak normal, pertumbuhan terhambat dan kaki makin mengecil,

otot-otot makin kaku, maka akan ditampilkan kemungkinan

Syndrom Rett yang diderita anak .Seperti pada Gambar 13

Page 21: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Gambar 13 Pengujian Syndrom Rett Usia 1-2

14. Pengujian 14

Jika user memilih 2-3 tahun dan beberapa gejala yang di-input-

kan antara lain biasanya terjadi pada anak laki-laki, tidak mau

berinteraksi sama sekali dengan orang lain, perkembangan secara

normal sesuai dengan perkembangan normal anak maka akan

ditampilkan kemungkinan PDD-NOS yang diderita anak .Seperti

pada Gambar 14

Gambar 14 Pengujian PDD-NOS Usia 2-3

Page 22: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xl

15. Pengujian 15

Jika user memilih 2-3 tahun dan beberapa gejala yang di-input-

kan antara lain biasanya terjadi pada anak laki-laki, masih mau

berinteraksi dengan orang lain tetapi terbatas, Memliki gaya bicara

formal, memiliki tulisan tangan buruk maka akan ditampilkan

kemungkinan Syndrom Asperger yang diderita anak .Seperti pada

Gambar 15

Gambar 15 Pengujian Syndrom Asperger Usia >3

Page 23: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Lampiran 6

Kuisioner Pendukung Latar Belakang Masalah

Page 24: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xlii

Page 25: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Lampiran 7

Surat Keterangan Dari Talenta Kids

Page 26: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

xliv

Lampiran 8

Surat Keterangan Dari Laboratorium Terapan

Fakultas Psikologi Universitas Satya Wacana

Page 27: Perancangan Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Anak Autis ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2413/8/T1_672008221... · terhadap suara, cahaya dan sentuhan. ... Fisioterapi dan

Lampiran 9

Surat Keterangan Hak Bebas Royalti