Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

20
Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan Surat Keluar (Studi Kasus : Dinas Pangan Kota Salatiga) DI SUSUN OLEH: Ravensca Matatula Augie David Manuputty, S.Kom., M.Cs. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Transcript of Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

Page 1: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan Surat Keluar

(Studi Kasus : Dinas Pangan Kota Salatiga)

DI SUSUN OLEH:

Ravensca Matatula

Augie David Manuputty, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Page 2: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...
Page 3: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...
Page 4: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...
Page 5: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...
Page 6: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

1. PENDAHULUAN

Dengan perkembangan zaman sekarang,

teknologi komunikasi berkembang begitu pesat,

banyak bermunculannya alat komunikasi. Namun

bagi organisasi, terdapat alat komunikasi yang

tidak dapat ditinggalkan yaitu komunikasi tertulis

berbentuk surat. Hal ini karena banyak persoalan

yang hanya dapat diselesaikan secara efektif dan

efisien melalui komunikasi surat menyurat. Surat

juga menjadi penting karena surat dapat menjadi

tanda bukti yang otentik, menjadi pedoman

dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan,

menjadi alat pengingat atau berfikir,

menjadi duta atau wakil pengirim surat, dan

sebagai bukti historis. Surat membantu

memperlancar tercapainya tujuan organisasi [1].

Penanganan surat tidak hanya sebatas mencatat

surat masuk dan surat keluar, tetapi juga terdapat

proses mendistribusikan surat, dan mengarsip

surat. Dibutuhkan sistem yang baik dalam hal

penanganan surat agar surat dapat

diorganisasikan dengan baik, terawat dengan

baik, dan mudah ditemukan kembali pada saat

dibutuhkan. Bagi lembaga negara, tujuan

kearsipan ialah untuk menjamin keselamatan

bahan pertanggungjawaban nasional tentang

perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan

kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan

bahan pertanggungjawaban tersebut bagi

kegiatan Pemerintah [1].

Instansi atau organisasi tidak boleh melakukan

kesalahan dalam proses pengelolaan data-data

surat yang ada, misalnya terdapat surat yang

tercecer atau rusak, terdapat surat yang hilang,

dan lain sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan

kerugian bagi organisasi tersebut.

Dalam pengolahan surat-surat pada Dinas

Pangan Kota Salatiga hingga kini terdapat

permasalan yang terjadi, seperti: (1) tidak semua

surat terarsipkan dengan baik; (2) kesalahan

pencatatan nomor surat; (3) kesalahan pembuatan

alamat tujuan disposisi; dan (4) hilangnya surat.

Kendala-kendala tersebut disebabkan oleh

beberapa hal, yaitu: (1) banyaknya jumlah surat

masuk dan keluar; (2) tidak semua surat

diserahkan pada petugas pengelola surat tetapi

masih disimpan dimasing-masing bidang yang

berkepentingan atau tujuan dari surat tersebut;

(3) pegawai yang meminjam surat tidak

mengembalikan pada petugas pengelola surat;

dan (4) ada banyak tujuan disposisi surat.

Dinas Pangan Kota Salatiga membutuhkan

sistem informasi berbasis komputer yang dapat

membantu dalam proses penanganan surat dan

dapat mengatasi permasalahan yang terjadi.

Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat

mengurangi penggunaan waktu yang cukup lama

dalam pengarsipan surat, memperkecil terjadinya

kesalahan dalam pencatatan surat, mempercepat

proses pencarian surat, memperkecil terjadinya

kehilangan surat, serta memudahkan mengontrol

disposisi surat.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian terkait pengelolaan surat masuk dan

surat keluar telah dilakukan oleh Joko Agus

Prawono dan Anton Respati Pamungkas (2015)

dengan judul Sistem Informasi Pengolahan Surat

Masuk Dan Surat Keluar Di STMK AUB

Surkarta. Pencatatan surat masuk dan disposisi

dibuat dengan desain dan tata letak serta urutan

memasukan data yang sudah diatur sedemikian

rupa sehingga operator dapat menggunakan

sistem ini dengan mudah. Nomor surat keluar

otomatis dibuat oleh sistem sesuai format yang

berlaku di STMIK AUB setelah pengguna

memilih klasifikasi surat sehingga pengguna

tidak perlu lagi melihat buku panduan surat dan

nomor agenda [2].

Penelitian lain dilakukan oleh Andi Darlianto

dan Inggih Permana (2016) dengan judul Sistem

Informasi Pencatatan Surat Masuk (Studi Kasus:

Kantor Camat Kampar Kiri Kabupaten Kampar

Provinsi Riau). Sistem dibangun dengan

menggunakan teknik Object Oriented Analysis

and Design (OOAD). Tools yang digunakan

adalah empat buah diagram Unified Modeling

Language (UML), yaitu: usecase diagram,

sequence diagram, activity diagram dan class

diagram [3].

Iven Suriatno dan Dewi Handayani (2017)

melakukan penelitian yang berjudul Sistem

Manajemen Pengarsipan Surat Menyurat Pada

Setda Kabupaten Sarmi-Papua. Menurut mereka

pengelolaan surat di instansi yang menggunakan

sistem manual sering menimbulkan berbagi

polemik dalam implementasinya. Aplikasi sistem

manajemen pengarsipan surat menyurat

bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan data

dan arsip surat menyurat agar lebih efektif dan

efisien. Sistem Manajemen Pengarsipan Surat

menyurat meliputi aktivitas pendataan surat dan

pengarsipan surat, kemampuan melakukan

pencarian surat, view arip, dan pelaporan surat.

Sistem Manajemen pengarsipan surat menyurat

dan database terintegrasi diharapkan dapat

meminilimasir human error yang terjadi pada

registrasi dan pengarsipan surat menyurat serta

memudahkan pelaporan dan pertanggungjawaban

bagi pihak yang membutuhkan. Kerahasiaan

Page 7: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

surat menyurat lebih terproteksi, efisiensi dalam

pengaksesan dan keterlacakan status surat lebih

meningkat [4].

Arsip dan Manajemen Kearsipan

Menurut Barthos (2016), arsip atau warkat

adalah setiap catatan tertulis baik dalam bentuk

gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-

keterangan mengenai sesuatu subyek (pokok

persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang

untuk membantu daya ingatan. [1] Yang

termasuk dalam pengertian arsip misalnya :

surat-surat, kwitansi, faktur, pembukuan, daftar

gaji, daftar harga, kartu penduduk, bagan

organisasi, foto-foto dan lain sebagainya.

Kearsipan mempunyai peranan sebagai “pusat

ingatan”, sebagai “sumber informasi”, dan

sebagai “alat pengawasan” yang sangat

diperlukan bagi setiap organisasi dalam rangka

kegiatan perencanaan, penganalisaan,

pengembangan, perumusan kebijakan,

pengambilan keputusan, pembuatan laporan,

pertanggungjawaban, penilaian dan pengendalian

setepat-tepatnya.

Surat adalah alat komunikasi tertulis yang

berasal dari satu pihak dan akan ditujukan

kepada pihak lain untuk menyampaikan warta.

[1] Macam atau jenis surat dapat ditinjau dari

berbagai segi, misalnya :

a. Menurut wujudnya : kartu pos, warkat pos,

surat bersampul, memorandum dan nota,

telegram, surat pengantar.

b. Menurut tujuannya: surat pemberitahuan,

surat perintah, surat peringatan, surat

panggilan, surat susulan, surat keputusan,

surat laporan, surat perjanjian, surat

penawaran, pesanan dan lain-lain.

c. Menurut sifat dan asalnya: surat dinas, surat

niaga, surat pribadi, surat yang isinya

masalah sosial.

d. Menurut jumlah penerima: surat biasa, surat

edaran, surat pengumuman

e. Menurut keamanan isinya: surat sangat

rahasia, surat rahasia, surat biasa.

f. Menurut urgensi penyelesaiannya : surat

sangat segera, surat segera, surat biasa.

g. Menurut prosedur pengurusannya: surat

masuk, surat keluar.

h. Menurut jangkauannya: surat intern, surat

ekstern.

Tata Cara Mengarsip Surat (Filing)

Filing adalah proses pengaturan dan

penyimpanan bahan-bahan secara sistimatis,

sehingga bahan-bahan tersebut dengan mudah

dan cepat dapat ditemukan kembali setiap kali

diperlukan. Oleh karena suatu filing yang tepat

merupakan suatu tempat penyimpanan bahan-

bahan yang aman, maka filing dapat dianggap

sebagai “ingatan” dari suatu organisasi.

Penanganan Dan Cara Mengarsip Surat

Setelah surat-surat diterima maka sekretaris

harus segera mulai pengurusan surat agar segera

dapat diserahkan kepada pimpinan secepatnya.

Proses Pengembangan Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah: (1) instruksi (program

komputer) yang ketika dijalankan memberikan

fitur, fungsi, dan kinerja yang diinginkan; (2)

struktur data yang memungkinkan program

untuk memanipulasi informasi, dan (3) informasi

deskriptif di hard copy dan bentuk virtual yang

menggambarkan operasi dan penggunaan

program. [5]

Menurut Sommerville terdapat 4 kegiatan

mendasar dan umum untuk semua proses

perangkat lunak. [6]

1. Spesifikasi perangkat lunak, di mana

pelanggan dan insinyur menentukan fungsi

perangkat lunak yang akan diproduksi dan

batasan pada operasinya.

2. Pengembangan perangkat lunak, di mana

perangkat lunak dirancang dan diprogram.

3. Validasi perangkat lunak, di mana perangkat

lunak diperiksa untuk memastikan bahwa itu

adalah apa yang pelanggan membutuhkan.

4. Evolusi perangkat lunak, di mana perangkat

lunak dimodifikasi untuk mencerminkan

perubahan pelanggan dan persyaratan pasar.

Object Oriented

Pemrograman Berorientasi Objek berawal dari

pemahaman bahwa setiap program adalah

simulasi dunia nyata atau virtual. Object

Oriented mempertimbangkan orang, hewan dan

benda-benda sebagai obyek dalam kehidupan ini.

Berorientasi objek pada pemrograman

menggeneralisasi pemahaman objek semacam itu

[7].

Analisis dan Design Berorientasi Objek

Dalam proses pembangunan sistem, proses

analisis dibedakan dengan proses perancangan.

Analisis untuk menjawab tentang apa dari sistem,

sedangkan perancangan untuk menjawab

bagaimana dari sistem.

Aktifitas pada saat analisis sistem ditandai

dengan pertanyaan tentang apa yang terjadi

dengan sistem yang ada saat ini dan apa yang

dibutuhkan dari sistem yang baru. Hasil akhir

Page 8: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

dari aktifitas analisis ini adalah spesifikasi usulan

tentang apa yang akan dilakukan sistem atas

dasar kebutuhan.

Dalam perspektif OO, tahap analisis

menghasilkan model abstrak tentang apa yang

harus dilakukan(what-to do), sementara pada

fase perancangan menghasilkan dokumen

tentang bagaimanai melakukannya (exactly how

to do it). Hasil akhir perancangan ini disamping

class diagram juga termasuk interaction diagram,

state machine diagram dan juga deployment

diagram.

Secara umum perancangan sistem terbagi

menjadi dua bagian yaitu perancangan sistem

dan perancangan detil. Perancangan sistem

terkait dengan keseluruhan arsitektur sistem dan

penetapan standard yang akan dipakai saat

implementasi. Sementara perancangan detil

terkait dengan perancangan masing-masing

komponen agar sesuai dengan arsitektur sistem

dan standard yang digunakan. Dalam perspektif

OO, perancangan detil terkait dengan

perancangan class dan obyek serta interaksi

diantara mereka.

Unified Modeling Language

UML (Unfied Modelling Language) adalah salah

satu alat bantu yang sangat handal di dunia

pengembangan sistem yang berorientasi obyek.

Hal ini disebabkan karena UML menyediakan

bahasa pemodelan visual yang memungkinkan

bagi pengembang sistem untuk membuat cetak

biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku,

mudah dimengerti serta dilengkapi dengan

mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing)

dan mengkomunikasikan rancangan mereka

dengan yang lain [8].

Tabel 1. Tabel Aktifitas Proses Pengembangan

Perangkat Lunak dengan UML Aktifitas Alat bantu Hasil Utama

Analisis

Kebutuhan

- Pemodelan use

case

- Prototyping

- Communication

diagram

- Pemodelan

Class & object

- Activity

diagram

- State machine

diagram

- Use case

diagram

- Daftar

kebutuhan

- Prototyping

Perancangan

Sistem

- Class diagram

- Sequence

diagram untuk

skenario umum

- Arsitektur

sistem

- Deployment

diagram

- Package

diagram

- Component

diagram

Perancangan

user

interface

- Class dan

Object diagram

Interaction

diagram

- State machine

diagram

- Package

diagram

- Prototyping

- Model

rancangan

dengan

spesifikasi

interface

Perancangan

manajemen

data

- Class dan

Object diagram

- Interaction

diagram

- State machine

diagram

- Package

diagram

- Spesifikasi

database

Konstruksi

- Bahasa

pemrograman

- Component

yang bisa

dipakai ulang

- DDL database

- Pembuatan

manual

- Sistem

- Dokumen-

tasi

Pengujian

- Bahasa

pemrograman

- Pengujian atas

rancangan

- Rencana

pengujian

- Pengujian

dengan

kasus

- Pengujian

sistem

Implemen-

tasi

- Perencanaan

- Training

- Migrasi data

- Sistem

terinstall

Sumber : Munawar (2018)

Codeigniter dan MVC (Model View Controller)

Codeigniter dapat disebut sebagai framework

pengembangan aplikasi dengan menggunakan

PHP. Dalam hal ini programmer tidak lagi

membuat sebuah website dari awal (from

scratch), karena Codeigniter telah menyediakan

library yang dapat dimanfaatkan untuk

menyelesaikan pekerjaan yang umum, dengan

menggunakan antarmuka dan struktur logika

yang lebih sederhana untuk mengakses

librarynya. Programmer dalam hal ini cukup

memfokuskan diri pada script atau kode-kode

yang dibuatnya sesuai dengan fungsi yang

diinginkan. [11]

Page 9: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

MVC merupakan sebuah pola (pattern) atau

teknik pernrograman yang memisahkan

pengembangan aplikasi menjadi bagian user

interface, bagian kontrol aplikasi, dan bagian

manipulasi data. Secara sederhana dapat

dikatakan bahwa antara file kode program untuk

menghasilkan tampilan, file untuk memproses

data, file untuk logika, berada pada tempat yang

terpisah. [11]

Gambar 1. Urutan proses Model View Controller

[11]

Berikut ini dijelaskan secara singkat urutan dari

request sampai dengan memeroleh respon jika

menggunakan model MVC :

User berhubungan dengan view, dimana di view

inilah informasi atau formulir ditampilkan. Saat

user melakukan permintaan atau request,

misalkan melakukan permintaan update data

dengan cara mengklik tombol update make

request tersebut akan diproses oleh Controller.

Controller akan meminta Model untuk

menyelesaikan request tersebut. Selanjutnya dari

Model, hasil proses update akan dikirim kembali

ke controller untuk diproses lebih lanjut, dan dari

Controller akan memberikan respon ke pengguna

berupa View.

Pengujian

Prinsip utama pengujian adalah memastikan

bahwa semua kebutuhan sudah terpenuhi oleh

sistem yang baru.

Ada 2 tekmik pengujian yang biasanya

digunakan yaitu black box testing dan white box

testing.

Black box testing dilakukan dengan cara

memasukkan input ke sistem dan melihat hasil

keluarannya apakah sesuai dengan yang

diharapkan atau tidak. Bagaimana proses untuk

menghasilkan keluaran tidak dilakukan dalam

pengetesan black box testing.

Sedangkan dalam white box testing, pengujian

justru dilakukan untuk mengetahui bagaimana

proses menghasilkan keluaran (yang justru tidak

dilakukan dengan black box testing).

Tahap akhir pengujian adalah pengujian

penerimaan pengguna (user acceptance testing).,

yaitu eveluasi oleh pengguna terhadap kebutuhan

yang disepakati di awal. Hasil penerimaan

(dibuktikan dengan tanda tangan pengguna) akan

mengakhiri jalannya proyek. Biasanya

dokumentasi dari hasil analisis (khususnya yang

jadi perhatian adalah skenario use case dan

kebutuhan non fungsional) akan digunakan untuk

pengecekan produk akhir. [8]

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif

yang merupakan jenis data yang tidak dapat

dihitung tetapi berupa penjelasan, catatan

observasi, dokumen, dan juga wawancara atau

angket. Metode ini digunakan karena

berdasarkan kebutuhan dan pengumpulan data

pada kantor Dinas Pangan Kota Salatiga perlu

dilakukan observasi serta wawancara untuk

memperoleh informasi yang kemudian akan

dianalisis. Metode pengumpulan data yang

dilakukan peneliti berupa hasil wawancara

dengan pihak kantor yang melibatkan kepala

dinas,sekertaris serta peneliti juga melakukan

observasi pada bagian IT Dinas Pangan kota

Salatiga. Penelitian mengikuti metode

pengembangan research and development

(R&D). Metode pengembangan R&D adalah

metode yang digunakan untuk menghasilkan

produk dan menguji keefektifan produk tersebut.

Pada penelitian ini produk yang dihasilkan

adalah perangkat lunak Sistem Informasi Surat

Masuk dan surat keluar Dinas Pangan Kota

Salatiga.

Model pengembangan R&D Borg dan Gall

(1983) terdiri atas 10 langkah. Penelitian hanya

menggunakan 6 langkah karena produk akhir

yang dihasilkan dari penelitian ini adalah bentuk

prototype dimana produk tidak sampai digunakan

atau diuji pada sistem nyata. Berikut ini 6

langkah model pengembangan R&D yang

digunakan yaitu :

1. Research and Information Collecting

(melakukan penelitian dan pengumpulan

informasi)

2. Planning (melakukan perencanaan)

3. Develop Premilnary Form of Product

(melakukan pengembangan produk

pendahuluan)

4. Premilnary Field Testing (melakukan uji coba

pendahuluan)

5. Main Product Revision (melakukan perbaikan

produk utama)

6. Main Field Testing (melakukan uji coba

utama)

Page 10: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

Model proses R&D ditunjukkan gambar 2

sebagai berikut :

Gambar 2. Model Pengembangan R&D Borg dan

Gall yang telah dimodifikasi

Prosedur pengembangan perangkat lunak Sistem

Informasi Surat Masuk dan surat keluar Dinas

Pangan Kota Salatiga digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 3. Prosedur Pengembangan

Desain Pengujian

Pengujian dilakukan melalui tahapan pengujian

validasi analisis dan validasi desain yang

dilakukan oleh pakar (dosen pembimbing), dan

pengujian validasi prototype oleh pemilik

proyek.

Instrument penelitian berupa formulir validasi.

Formulir validasi berisi pertanyaan yang ditinjau

dari beberapa aspek indikator, dijawab dengan

mencentang sesuai dengan kriteria nilai

1=belum/kurang, 2=antara ya dan tidak, 3=

cukup baik, 4=baik/sesuai. Jumlah pertanyaan

sebanyak 10 buah soal. Keterangan skor yang

diberikan terdapat dalam tabel 2. Skor pada form

lembar validasi.

Tabel 2. Skor pada form lembar validasi Skor Nilai

1≤ n ≤ 10 Tidak baik

11≤ n ≤ 20 Cukup

21≤ n ≤ 30 Baik

31≤ n ≤ 40 Sangat baik (valid)

Hasil penilaian dapat diketahui melalui jumlah

skor yang didapat, apakah hasil analisis dan

desain produk sudah memenuhi harapan atau

belum sesuai yang diharapkan. Kesimpulan dapat

dilihat pada tabel 3. simpulan pada formulir

validasi.

Tabel 3. Simpulan pada form lembar

validasi No Simpulan

1 Belum dapat digunakan dan harus diganti

2 Dapat digunakan dengan banyak revisi

3 Dapat digunakan dengan sedikit revisi

4 Dapat digunakan tanpa revisi

Selain simpulan pengujian, di formulir validasi

juga terdapat isian komentar dan saran perbaikan,

sehingga validator dapat memberikan masukan

untuk pengembangan atau perbaikan berikutnya.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahapan pengembangan perangkat lunak yang

akan dilakukan mengikuti tahapan

pengembangan perangkat lunak model klasik

waterfall atau system development live circle

yang terdiri atas tahapan analisis, perancangan,

implementasi atau coding, dan pengujian.

4.1 Analisis

4.1.1 Analisis Sistem

Selama ini Dinas Pangan Kota Salatiga mencatat

dan mengalirkan dokumen secara konvensional

atau berbasis kertas. Surat yang masuk dan surat

keluar dicatat pada buku agenda surat. Distribusi

dan disposisi surat dilakukan menggunakan

Lembar Pengantar dan Lembar Disposisi. Sistem

dapat berjalan dengan baik, walapun kadang

terjadi kesulitan mencari letak surat. Dan proses

menghasilkan laporan yang relatif membutuhkan

usaha dan waktu lebih lama.

Berikut ini adalah aliran surat masuk di Dinas

Pangan Kota Salatiga saat ini:

1. Surat masuk diterima oleh Sekretaris.

Surat dibuka dan dibaca oleh sekretaris. Data

surat masuk ditulis di buku agenda surat. Data

tersebut adalah tanggal surat diterima, jenis

Page 11: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

surat, sifat surat, tanggal surat, pengirim surat,

tujuan atau penerima surat, perihal surat.

2. Surat dibuatkan Lembar Disposisi (LD) dan

diberikan kepada kepala dinas untuk dibaca

dan didisposisikan. Lembar disposisi memuat

informasi tanggal surat, perihal surat,

pengirim surat, tujuan disposisi, perintah

disposisi, dan catatan.

3. Surat dan lembar disposisi diberikan kepada

kepala bidang atau kepala seksi yang

menerima disposisi disertai Lembar Pengantar

(LP). Apabila dibutuhkan, kepala bidang atau

kepala seksi dapat meneruskan disposisi ke

jajaran atau staf dibawahnya.

4. Surat yang telah dibaca dan ditindak lanjuti

oleh kepala bidang atau kepala seksi dan

dianggap selesai, dikembalikan ke sekretaris.

5. Surat disimpan atau diarsip oleh sekretaris

berdasarkan urutan tanggal surat masuk

sehingga memudahkan pencarian.

6. Apabila dibutuhkan informasi tentang surat

masuk, dapat dicari dan ditelusuri melalui

buku agenda surat.

Aliran surat keluar di Dinas Pangan Kota

Salatiga saat ini:

1. Daft surat dibuat oleh kepala dinas, kepala

bidang, kepala seksi, atau pimpinan lainnya.

Daft surat diperiksa oleh sekretaris dan

diparaf, kemudian diperiksa kepala dinas dan

diparaf.

2. Apabila sudah disetujui kepala dinas, surat

dicatat di buku agenda surat dan diberi nomor

surat.

3. Surat dikirim ke tujuan menggunakan jasa

pengiriman yang merupakan standar instansi.

Sistem yang baru diharapkan dapat

memanfaatkan teknologi informasi (komputer)

untuk mencatat surat masuk, mendistribusikan

surat (disposisi surat masuk) secara elektronik,

mencatat surat keluar, mencari surat, dan

menghasilkan laporan surat masuk dan laporan

surat keluar dengan cepat.

Keputusan mengembangkan perangkat lunak

diambil setelah melakukan analisis visibilitas

terhadap kebutuhan teknologi, sumberdaya

manusia, dan anggaran. Secara kemampuan

penerapan teknologi, kemampuan sumber daya

manusia, dan kemampuan pembiayaan Dinas

Pangan Kota Salatiga dianggap mampu dan tidak

akan menemui kendala yang berarti jika ingin

menerapkan sistem informasi pengelolaan surat

masuk dan surat keluar terkomputerisasi.

Menggunakan analisis berorientasi objek, maka

pada tahapan analisis kita harus mengidentifikasi

objek yang ada di sistem. Objek tersebut akan

menjadi kandidat class di perancangan sistem

informasi.

Object yang ditemukan di sistem berdasarkan

deskripsi sistem, yang dapat dijadikan sebagai

kandidat class yaitu :

(1) Instansi, (2) fungsi atau bidang, (3)

pengguna, (3) surat masuk, (4) surat keluar, (5)

jenis surat, (6) derajat surat, (7) disposisi, (8)

perintah disposisi, (9) lembar disposisi, (10)

lembar pengantar, (11) pengirim.

Class diagram hasil analisis ditunjukkan oleh

gambar 4. problem domain class hasil analisis.

Gambar 4. Problem domain class hasil analisis

4.1.2 Analisis Kebutuhan

Usecase diagram

Beberapa Skenario penggunaan sistem informasi

yang dapat diidentifikasi yaitu :

1. Sekretaris mengelola master data

Master data yang harus dikelola sekretaris

adalah data instansi, data pengguna, data

fungsi atau bagian, data jenis surat, data

derajat surat, data pengirim, dan data instruksi

disposisi.

Mengelola berarti sekretaris dapat

menampilkan, menambah, mengubah, dan

menghapus data.

Diagram usecase ditunjukkan pada gambar 5

usecase diagram mengelola master data.

Page 12: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

Gambar 5. Usecase diagram mengelola master

data

2. Sekretaris, kepala dinas, dan kepala bidang

mengelola surat masuk

Mengelola surat masuk berarti penanganan

ketika ada surat masuk atau diterima instansi.

Sekretaris harus memasukkan data surat ke

sistem. Selanjutnya kepala dinas membuat

disposisi. Sekretaris mencetak lembar

disposisi dan lembar pengantar untuk di

sampaikan ke penerima disposisi beserta surat

asli. Surat dan disposisi dibaca oleh penerima.

Penerima disposisi mengubah status disposisi

di sistem. Setelah penanganan surat selesai,

surat, lembar pengantar, lembar disposisi, dan

surat asli diserahkan kembali ke sekretaris

untuk disimpan atau diarsip.

Diagram usecase ditunjukkan pada gambar 6

usecase diagram mengelola surat masuk.

Ganbar 6. Usecase diagram mengelola surat

masuk

3. Sekretaris mengelola surat keluar

Setelah surat keluar melalui tahapan secara

konvensional yaitu dicetak, diparaf sekretaris,

diparaf kepala dinas, dan diberi nomor surat,

sekretaris memasukkan data surat keluar ke

sistem.

Diagram usecase ditunjukkan pada gambar 7

usecase diagram mengelola surat keluar.

Gambar 7. Usecase diagram mengelola surat

keluar

4. Sekretaris membuat laporan surat masuk atau

laporan surat keluar

Apabila dibutuhkan, kepala dinas atau

sekretaris dapat membuat laporan surat masuk

dan laporan surat keluar yang tercetak.

Diagram usecase ditunjukkan pada gambar 8

usecase diagram mencetak laporan.

Gambar 8. Usecase diagram mencetak laporan

5. Pengguna mencari arsip surat

Sekteratis dan kepala dinas dapat

menampilkan seluruh data surat. Sedangkan

kepala bidang atau kepala seksi hanya dapat

menampilkan surat yang menjadi haknya

sebagai penerima surat.

Diagram usecase ditunjukkan pada gambar 9

usecase diagram mencari arsip surat.

uc kelola master data

Sekretaris

Kelola Data

Pengguna Kelola Data

Instansi

Kelola Master

Data Fungsi

Kelola Master

Data Jenis

Dokumen

Kelola Master

Data Derajat

Dokumen

Kelola Master

Instruksi

DisposisiKelola Data

Pengirim

uc kelola surat masuk

Kepala DinasSekretaris

Kepala Bidang dan

Kepala Seksi

Tambah Surat

Masuk

Menampilkan List

Surat Masuk

Tambah Data

Pengirim

Menampilkan

Notifikasi Surat

Masuk

Menampilkan

Notifikasi

Disposisi

Mengelola

Disposisi

Menampilkan

Detail Surat

Masuk

Membuat

Korespondensi

Mencetak

Lembar

Disposisi

Mencetak

Lembar

Pengantar

«extend»

«extend»

«extend»

«extend»

{hanya yang

menjadi

haknya}

«extend»

«extend»

«extend»

«extend»

uc mencetak laporan

Kepala Dinas

Sekretaris

Menampilkan

Lap. Surat Masuk

Menampilkan

Lap. Surat Keluar

Mencetak

Laporan«extend»

«extend»

Page 13: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

Gambar 9. Usecase diagram mencari arsip surat

Secara lengkap kebutuhan fungsionalitas sistem

dapat digambarkan menggunakan usecase

diagram seperti ditunjukkan pada gambar 10.

usecase diagram sistem informasi pengelolaan

surat masuk dan surat keluar.

Gambar 10. Usecase diagram sistem informasi

pengelolaan surat masuk dan surat keluar

Berdasarkan usecase diagram diketahui

pengguna sistem yaitu :

1. Sekretaris

Yaitu pegawai dengan jawabatan sebagai

sekretaris atau kepala bagian kesekretariatan.

2. Kepala dinas

Yaitu pegawai dengan jawabatan sebagai

kepala dinas. Dalam hal ini dinas pangan

kota Salatiga.

3. Kepala bidang atau kepala seksi

Yaitu pegawai dengan jawabatan sebagai

kepala bidan atau kepala seksi yang

membawahi ssuatu bagian di dinas pangan

kota Salatiga.

Usecase sistem akan menjadi software

requirement specification yang harus dipenuhi

oleh perancang dan programmer, dan akan

diperiksa dalam pengujian perangkat lunak.

Secara lengkap usecase yang harus disediakan

sistem yaitu :

Tabel 4 Software Requirement Specification No / Usecase Aktor Keterangan

01. Kelola data

instansi

Sekretaris Edit data

instansi

02. Kelola data

pengguna

Sekretaris Tambah, edit,

hapus data

pengguna

03. Kelola master

data fungsi

Sekretaris Tambah, edit,

hapus data

fungsi/bidang

04. Kelola master

data jenis

dokumen

Sekretaris Tambah, edit,

hapus data jenis

dokumen

05. Kelola master

data derajat

dokumen

Sekretaris Tambah, edit,

hapus data

derajat dokumen

06. Kelola master

data pengirim

Sekretaris Tambah, edit,

hapus data

pengirim

07. Kelola master

data perintah

disposisi

Sekretaris Tambah, edit,

hapus data

perintah

disposisi

08. Autentifikasi /

Login

Sekretaris,

Kadinas,

Ka Bidang

Login,

memberikan

menu sesuai hak

akses, logout

09. Menampilkan

list surat

masuk

Sekretaris,

Kadinas,

Ka Bidang

Menampilkan

list surat masuk

10. Kelola surat

masuk

Sekretaris Tambah, edit

surat masuk

11. Menampilkan

notifikasi

surat masuk

Sekretaris,

Kadinas,

Ka Bidang

Menampilkan

notifikasi surat

masuk

12. Menampilkan

notifikasi

disposisi

Sekretaris,

Kadinas,

Ka Bidang

Menampilkan

notifikasi

disposisi

13. Menampilkan

detail surat

masuk

Sekretaris,

Kadinas,

Ka Bidang

Edit surat

masuk

14. Mengelola

disposisi

Kadinas Edit surat

masuk + data

disposisi

15. Membuat

korespondensi

Kadinas,

Ka Bidang

Edit surat

masuk + data

disposisi + data

korespondensi

16. Mencetak

Lembar

disposisi

Sekretaris Mencetak

Lembar

disposisi

17. Mencetak

Lembar

Pengantar

Sekretaris Mencetak

Lembar

Pengantar

18. Kelola surat

keluar

Sekretaris Tambah, Edit,

Hapus data surat

keluar

19. Menampilkan Sekretaris, Menampilkan

uc Use Case Model

Sistem Informasi Surat Masuk dan Surat Keluar - Dinas Pangan Kota Salatiga

Kepala Dinas

Sekretaris

Kelola Data

Instansi

Kelola Data

Pengguna

Kelola Surat

Masuk

Kelola Surat

Keluar

Mencetak

Lembar

Pengantar

Menampilkan

Notifikasi

Disposisi

Autentifikasi /

Login

Kelola Master

Dara Jenis

Dokumen

Menampilkan

Lap. Surat

Masuk

Kelola Master

Data Derajat

Dokumen

Menampilkan

Lap. Surat

Keluar

Kelola Master

Data Instruksi

Disposisi

Kepala Bidang dan

Kepala Seksi

Kelola Master

Data Fungsi/

Bidang

Kelola Data

Pengirim

Mencari

Arsip Surat

Menampilkan

Notifikasi Surat

Masuk

Menampilkan

Detail Surat

Masuk

Membuat

Korespondensi

Menampilkan

List Surat

Masuk

Mencetak

Laporan

«extend»

«extend»

«extend»

«include»

«extend»

«extend»

«extend»

«extend»

Page 14: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

lap. surat

masuk

Kadinas lap. surat masuk

20. Menampilkan

lap. surat

keluar

Sekretaris,

Kadinas Menampilkan

lap. surat keluar

21. Mencetak

laporan

Sekretaris,

Kadinas Mencetak

laporan

22. Mencari arsip

surat

Sekretaris,

Kadinas,

Ka Bidang

Mencari arsip

surat sesuai hak

aksesnya

Usecase diagram harus disertai penjelasan

usecase (usecase descriptions).

Salah satu contoh penjelasan usecase ditunjukkan

pada tabel 4. penjelasan usecase kelola data surat

masuk.

Tabel 4. Contoh penjelasan usecase untuk

usecase kelola data surat masuk

Usecase Name Kelola data surat masuk

Actors Sekretaris, kepala dinas,

kepala bidang atau kepala

seksi

Summary

Description

Usecase ini mempermudah

pengguna menampilkan list

data surat masuk, menambah,

dan mengubah data surat

masuk.

Priority Harus ada

Pre-condition Pengguna telah login ke

sistem. Pengguna memiliki

data surat masuk.

Post-

condition

List data surat masuk

ditampilkan. Data surat

masuk telah bertambah atau

berubah.

Basic path 1. Pengguna memilih menu

kelola surat masuk.

2. Sistem menampilkan

halaman list data surat

masuk.

3. Pengguna memilih

tombol tambah/edit.

4. Sistem menampilkan

halaman yang sesuai.

5. Pengguna memasukan/

mengubah data, klik

tombol simpan.

6. Sistem memproses

inputan pengguna dan

menampilkan informasi

hasil proses.

Alternatif

path

- Input data bisa valid atau

tidak valid. Sistem harus

dapat menampilkan pesan

kesalahan jika input tidak

valid.

- Proses simpan data bisa

berhasil atau gagal. Sistem

harus dapat menampilkan

informasi hasil proses.

- Jika pengguna adalah

sekretaris, dia dapat

menambah surat masuk,

mencetak lembat disposisi

dan lembar pengantar.

Pengguna lainnya tidak.

- Jika pengguna adalah

kepala dinas, dia bisa

menambahkan disposisi.

Pengguna lainnya tidak.

- Jika pengguna kepala dinas

atau kepala bidang, dia bisa

menambahkan

korespondensi.

Busines rule Usecase dapat dilakukan oleh

sekretaris, kepala dinas, dan

kepala bagian / kepala seksi.

Non-

functional

requirement

Tampilan dirancang dengan

baik, mudah dipahami dan

mudah digunakan.

Untuk mempermudah tahap perancangan dan

sebagai dokumentasi, penjelasan usecase ini

harus dibuat lengkap sebanyak usecase sistem.

4.2 Perancangan

4.2.1 Perancangan Proses

Perancangan proses dilakukan menggunakan

activity diagram dan sequence diagram. Activity

diagram menggambarkan aliran proses dari sudut

pandang pengguna (user), dan sequence diagram

menggambarkan aliran proses di dalam sistem

perangkat lunak.

Berikut ini diberikan contoh activity diagram

proses menambah data surat masuk, dan

sequence diagram proses menambah surat

masuk:

Page 15: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

Gambar 11. Activity diagram proses menambah

data surat masuk

Urutan aktivitas pengguna (sekretaris) dalam

menambah surat masuk berdasarkan diagram

yaitu :

1. Pengguna memilih menu atau klik tombol

tambah data surat masuk

2. Sistem menampilkan formulir tambah surat

masuk

3. Jika pengguna memutuskan menambah data,

dia harus memasukkan data surat masuk, klik

tombol simpan.

4. Sistem memeriksa input (validasi input). Jika

input lengkap sesuai syarat validasi, sistem

akan menyimpan data dan menampilkan

informasi hasil proses. Jika input tidak

lengkap, sistem akan menampilkan kembali

formulir tambah surat masuk disertai pesan

kesalahan.

Gambar 12. Sequence diagram proses menambah

surat masuk

Rancangan urutan perintah didalam program

ketika pengguna menambah data surat masuk

yaitu :

1. Pengguna memberikan perintah

tambah_surat masuk ke controller melalui

klik menu atau klik tombol tambah surat

masuk.

2. Controller akan memerintahkan sistem

menampilkan file view yaitu

suratmasuk_tambah_view.

3. Pengguna memasukkan data surat masuk

klik tombol simpan.

4. View akan meneruskan perintah ke controller

untuk menyimpan data surat masuk.

5. Controller melakukan validasi input atau

validasi input dapat ditangani oleh file view

sendiri.

6. Jika input tidak valid, tampilan akan tetap di

form tambah data surat masuk, ditambah

pesan kesalahan.

7. Jika input valid, Controller memerintahkan

file model suratmasuk_model untuk

menyimpan data ke basisdata (tabel surat

masuk). Hasil proses simpan dikembalikan

ke controller.

8. Controller membuatkan pesan informasi

hasil proses dan menampilkan di

suratmasuk_tambah_view.

Pembuatan activity dan sequence diagram akan

memberikan hasil berupa kebutuhan tampilan

(view) dan kebutuhan file controller dan model.

4.2.2 Perancangan Basisdata

Perancangan basisdata dilakukan

menggunakan class diagram. Berbeda dengan

class diagram yang dibuat untuk

menggambarkan static view sistem pada bagian

analisis, class diagram untuk merancang

basisdata ditambahkan stereotype <<table>>

diatas nama class atau icon “tabel” dibagian

kanan atas class. Hal ini memberikan informasi

bahwa class tersebut mewakili sebuah tabel.

Bagian property diberikan stereotype

<<column>> yang memberikan informasi

bahwa bagian tersebut mewakili nama field tabel.

Bagian method digunakan untuk memberikan

informasi field yang menjadi primary key dan

foreign key dengan diberi stereotype <<pk>>

dan <<fk>>. Field yang unik diberi stereotype

<<unique>>.

Hubungan antar tabel diwakili garis

asosiasi, dan ditambahkan informasi atau nama

asosiasi. Nama asosiasi yang digunakan adalah

“memiliki”. Misal surat_masuk memiliki

act Menambah surat masuk

Sistem Informasi Pengelolaan Surat Masuk dan Surat KeluarSekretaris

Mulai

Pilih menu atau klik

tombol tambah surat

masuk

Menampilkan

form tambah data

surat masuk

Tambah data

surat masuk ?

Melihat form tambah

surat masuk

Input data

surat masuk

Klik tombol

simpan

Validasi

input

Valid?

Simpan ke tabel

surat masuk

Tampilkan

pesan

kesalahan

Selesai

Tampilkan

informasi hasil

proses

[Tidak]

[Ya]

[Ya]

[Tidak]

sd Menambah surat masuk

Sekretaris

«view»

suratmasuk_tambah_view

«Controller»

suratmasuk

«Model»

suratmasuk_model

alt Validasi Input

[Tidak Valid]

[Valid]

seq Tambah Data Surat Masuk

tampilkan form

tambah()

insert data surat masuk()

menampilkan informasi

hasil proses insert()

mengembalikan

hasil proses insert()

menampilkan form

tambah data surat

masuk()

tambah_suratmasuk()

inputkan data, klik

tombol simpan ()

menampilkan pesan

kesalahan()

insert data surat

masuk()

tampilkan pesan

kesalahan()

validasi input()

tampilkan

informasi hasil

proses insert()

Page 16: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

pengirim, surat_masuk memiliki fungsi

(disposisi).

Class diagram perancangan basisdata

juga dilengkapi informasi multiplicity seperti

kardinalitas pada perancangan basisdata

relasional menggunakan entity relational diagram

(ERD). Multiplicity dituliskan :

1 : satu (one)

0..* : nol atau banyak (zero or many)

1..* : satu atau banyak (one or many)

Class diagram perancangan basisdata sistem

informasi pengelolaan surat masuk dan surat

keluar ditunjukkan dengan gambar 13 class

diagram perancangan basisdata.

Gambar 13. class diagram perancangan basisdata

4.2.3 Perancangan Userinterface

Perancangan userinterface dilakukan dengan

merancang struktur menu dan merancang tata

letak komponen halaman sesuai kebutuhan

tampilan. Informasi kebutuhan tampilan berasal

dari sequence diagram yaitu kebutuhan “view”

untuk semua usecase.

Berikut ini adalah contoh struktur menu, dan

salah satu contoh perancangan tata letak,

halaman tambah surat masuk.

Gambar 13. Strukur menu kepala dinas

Gambar 14. Strukur menu kepala bidang

Gambar 15. Strukur menu sekretaris

class Class Basisdata

cetak_sp

«column»

*PK sp_id: INT

* sp_number: VARCHAR(100)

print_date: DATETIME

printed_by: VARCHAR(100)

«PK»

+ PK_cetak_sp(INT)

«unique»

+ sp_number_UNIQUE(VARCHAR)

derajat

«column»

*PK derajat_kd: CHAR(3)

* derajat_nama: CHAR(20)

«PK»

+ PK_derajat(CHAR)

detail_surat

«column»

*PK detail_surat_id: INT

halaman: INT

pwk_code: VARCHAR(5)

FK arsip_kd: CHAR(20)

FK sp_id: INT

«PK»

+ PK_detail_surat(INT)

«index»

+ fk_table1_tbl_surat1_idx(CHAR)

+ fk_tbl_detail_surat_cetak_sp1_idx(INT)

«FK»

+ detail_surat_ibfk_1(CHAR)

+ detail_surat_ibfk_2(INT)

disposisi

«column»

*PK disposisi_kd: INT

*FK arsip_kd: CHAR(20)

* tgl_disposisi: DATE

* disposisi_oleh: INT

* catatan: TEXT

* disposisi_lanjutan: CHAR(1) = 'T'

«PK»

+ PK_disposisi(INT)

«index»

+ fk_tbl_disposisi_tbl_surat_idx(CHAR)

«FK»

+ disposisi_ibfk_1(CHAR)

disposisi_detail

«column»

*PK disposisi_detail_kd: INT

*FK disposisi_kd: INT

* detail_fungsi_kd: INT

* detail_terima: CHAR(1) = 'T'

* detail_korespondensi: TEXT

detail_waktu: DATETIME

surat_status_pengerjaan: CHAR(1)

detail_perhatian: CHAR(1)

«PK»

+ PK_disposisi_detail(INT)

«index»

+ fk_tbl_disposisi_detail_tbl_disposisi1_idx(INT)

«FK»

+ disposisi_detail_ibfk_1(INT)

disposisi_instruksi

«column»

*PK disposisi_instruksi_kd: INT

* arsip_kd: CHAR(20)

* instruksi_kd: INT

instruksi_perhatian: CHAR(1)

«PK»

+ PK_disposisi_instruksi(INT)

«index»

+ fk_tbl_disposisi_instruksi_tbl_surat1_idx(CHAR)

fungsi

«column»

*PK fungsi_kd: INT

* nama_fungsi: VARCHAR(150)

* status_fungsi: CHAR(1) = 'Y'

* disposisi_fungsi: CHAR(1) = 'T'

* fungsi_input: CHAR(1) = 'T'

* fungsi_urut: INT

«PK»

+ PK_fungsi(INT)

instansi

«column»

*PK id: INT

nama_instansi: VARCHAR(100)

nama_singkat_instansi: VARCHAR(100)

nama_jabatan_kepala_instansi: VARCHAR(100)

alamat_instansi: VARCHAR(255)

email_administrator: VARCHAR(50)

* email_administrator_password: VARCHAR(50)

* user_notifikasi_email: CHAR(1)

status_config: INT = 0

«PK»

+ PK_instansi(INT)

instruksi

«column»

*PK instruksi_kd: INT

* instruksi_nama: VARCHAR(100)

* instruksi_status: VARCHAR(20) = 'Aktif'

instruksi_order: INT

«PK»

+ PK_instruksi(INT)

jenis_surat

«column»

*PK jenis_kd: INT

* jenis_nama: CHAR(35)

«PK»

+ PK_jenis_surat(INT)

korespondensi

«column»

*PK korespondensi_id: INT

*FK arsip_kd: VARCHAR(20)

* user_nama: VARCHAR(255)

* korespondensi_komentar: VARCHAR(255)

* korespondensi_datetime: DATETIME

«PK»

+ PK_korespondensi(INT)

«index»

+ fk_tbl_korespondensi_tbl_surat1_idx(VARCHAR)

«FK»

+ korespondensi_ibfk_1(VARCHAR)

pengirim

«column»

*PK pengirim_kd: INT

* pengirim_nama: CHAR(100)

«PK»

+ PK_pengirim(INT)

sifat

«column»

*PK sifat_kd: INT

* sifat_nama: VARCHAR(100)

«PK»

+ PK_sifat(INT)

surat_keluar

«column»

*PK arsip_kd: VARCHAR(20)

sifat_kd: INT

surat_kd: VARCHAR(50)

FK fungsi_kd: INT

tgl_surat: DATE

perihal_surat: VARCHAR(255)

surat_file: VARCHAR(100)

no_agenda: VARCHAR(10)

jml_hal: INT

«PK»

+ PK_surat_keluar(VARCHAR)

«index»

+ fk_tbl_surat_keluar_tbl_fungsi1_idx(INT)

«FK»

+ surat_keluar_ibfk_1(INT)

surat_masuk

«column»

*PK arsip_kd: CHAR(20)

* surat_kd: CHAR(50)

*FK jenis_kd: INT

* sifat_kd: INT

*FK pengirim_kd: INT

* jabatan_pengirim: VARCHAR(50)

*FK derajat_kd: CHAR(3)

* tgl_surat: DATE

* tgl_diarsipkan: DATE

* perihal_surat: VARCHAR(255)

surat_file: VARCHAR(100)

* keterangan: VARCHAR(255)

* status_disposisi: CHAR(1) = 'T'

tgl_disposisi: DATETIME

* surat_disposisikan: CHAR(1) = 'T'

* surat_fungsi_disposisi: INT

* surat_input_fungsi: INT

surat_berkas_disposisi: VARCHAR(255)

«FK»

+ FK_surat_masuk_derajat(CHAR)

+ surat_masuk_ibfk_1(INT)

+ surat_masuk_ibfk_2(INT)

+ surat_masuk_ibfk_3(CHAR)

«PK»

+ PK_surat_masuk(CHAR)

«index»

+ fk_tbl_surat_tbl_derajat1_idx(CHAR)

+ fk_tbl_surat_tbl_jenis_surat1_idx(INT)

+ fk_tbl_surat_tbl_pengirim1_idx(INT)

user

«column»

*PK user_kd: INT

* user_nama: CHAR(25)

* user_password: CHAR(50)

* user_namalengkap: CHAR(40)

* fungsi_kd: INT

* user_status: CHAR(1)

* user_menerima_disposisi: CHAR(1) = 'Y'

* user_foto: VARCHAR(100) = 'avatar.jpg'

* user_email: VARCHAR(50)

* user_notifikasi_email: VARCHAR(50)

* koordinator_fungsi: CHAR(1) = 'T'

* home_staff: CHAR(1) = 'Y'

«PK»

+ PK_user(INT)

«index»

+ fk_tbl_user_tbl_fungsi1_idx(INT)

0..*

memiliki

1

0..*

memiliki1

0..*

memiliki

1

1

memiliki

0..*

0..*

memiliki

1

0..*

memiliki

1

0..*

memiliki

1

0..*

memiliki

1

0..*

memiliki1

1

memiliki

0..*

1memiliki

0..*

0..*

memiliki

1

Page 17: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

Gambar 16. Rancangan tata letak halaman

tambah surat masuk

4.3 Implementasi atau coding

Implementasi basisdata dilakukan menggunakan

basisdata MySQL yang dikelola secara visual

menggunakan PHPMyadmin.

Implementasi pemrograman dilakukan

menggunakan script pemrograman web PHP

mengikuti framework codeigniter. Codeigniter

dapat mewujudkan rancangan dengan baik

karena mendukung pemrograman berorientasi

objek dan konsep MVC (Model View

Controller).

4.4 Pengujian

Pengujian perangkat lunak dilakukan

menggunakan pengujian blackbox. Sistem analis

merencanakan pengujian dan melakukan

pengujian bersama-sama dengan pemilik proyek.

Berikut ini adalah salah satu contoh pengujian

blackbox yang dilakukan :

Tabel 5. Format tabel pengujian blackbox Kode

Uji /

Des-

kripsi

Prosedur

Pengujian

Keluaran

yang

diharapkan

Hasil

Kesi

mpul

an

Uji-01

Me-

nguji

proses

login

Memasuk

kan data

tidak

lengkap

Sistem

penampilkan

pesan

kesalahan

Pesan

kesalahan

di

tampilkan

Dite-

rima

Memasuk

kan data

akun yang

Sistem

penampilkan

pesan

Pesan

kesalahan

di

Dite-

rima

tidak ada

di

basisdata

kesalahan tampilkan

Memasuk

kan data

akun yang

ada di

basisdata

Sistem

menampilka

n dashboard

pengguna

Sistem

menampil

kan

dashboard

pengguna

Dite-

rima

Pengujian dilakukan untuk seluruh usecase atau

software requirement specification yang telah

ditentukan diawal pengembangan.

Pengujian penerimaan (acceptance testing)

dilakukan dengan meminta calon pengguna

menguji perangkat lunak, dan meminta pendapat

mereka perihal perangkat lunak melalui

kuesioner yang disediakan.

Berikut ini bentuk pertanyaan yang diberikan

kepada responden atau pengguna penguji :

1. Kesesuaian solusi yang ditawarkan

dengan permasalahan

2. Kelengkapan kebutuhan fungsional dan

nonfungsional yang ditawarkan

3. Kesesuaian hasil pemrograman dengan

kebutuhan sistem

4. Pemilihan warna dan tata letak

5. Menu navigasi mudah dipahami dan

digunakan

6. Ketersediaan validasi input, dialog, dan

informasi/notifikasi hasil proses

7. Semua fitur dapat berfungsi dengan baik

8. Perangkat lunak membantu kegiatan

perusahaan

9. Perangkat lunak memberikan

kemudahan/kecepatan membuat laporan

10. Laporan yang disediakan sesuai dengan

kebutuhan

Rangkuman penilaian responden diberikan pada

tabel 7. rekapitulasi nilai hasil pengujian

penerimaan.

Tabel 7. Rekapitulasi nilai hasil pengujian

penerimaan Nomor

Pertanyaan

Nilai

User 1

Nilai

User 2

Nilai

User 3

Nilai

User 4

1 4 4 4 4

2 4 4 4 4

3 4 4 4 4

4 4 4 4 4

5 4 3 4 4

6 3 4 3 3

7 3 3 3 3

8 3 3 4 3

9 3 4 4 4

10 4 3 4 3

Total Nilai 36 36 38 36

Page 18: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

Rata-rata nilai hasil

pengujian

36+36+38 +36 = 36,5

4

Keterangan :

1. Pengguna 1 : Sekretaris/Kepala Sekretariat

2. Pengguna 2 : Staf Bagian Umum

3. Pengguna 3 : Ka. Bidang ketersediaan dan

distribusi pangan

4. Pengguna 4 : Ka. Bidang konsumsi,

penganekaragaman dan

keamanan pangan

Hasil pengujian penerimaan oleh pengguna

memberikan skor nilai 36,5. Nilai ini didapat

dari penjumlahan total skor yang diberikan

keempat pengguna kemudian di bagi empat

sehingga menghasilkan nilai 36,5 poin. Nilai

36,4 point masuk dalam kategori indikator

4031 n . Predikat yang diberikan adalah

“Sangat Baik” sehingga dapat disimpulkan

prototype dapat digunakan tanpa revisi.

5. KESIMPULAN

Penelitian berhasil menghasilkan perangkat

lunak sistem informasi surat masuk dan surat

keluar untuk dinas pangan kota Salatiga.

Menggunakan analisis dan perancangan

berorientasi objek dengan UML sebagai bahasa

pemodelan, diagram yang dihasilkan di tahap

analisis yaitu usecase diagram untuk

menunjukkan kebutuhan pengguna, dan class

diagram untuk mengenali atau menunjukkan

objek-objek dalam sistem. Di tahap perancangan

digunakan activity diagram untuk merencanakan

langkah penggunaan aplikasi oleh pengguna, dan

sequence diagram untuk merencanakan perintah

di dalam program. Perancangan basisdata

menggunakan class diagram.

Fitur atau menu perangkat lunak yang berhasil

dibuat yaitu kelola data instansi, kelola data

pengguna, kelola master data fungsi, kelola

master data jenis dokumen, kelola master data

derajat dokumen, kelola master data pengirim,

kelola master data perintah disposisi,

autentifikasi / login, menampilkan list surat

masuk, kelola surat masuk, menampilkan

notifikasi surat masuk, menampilkan notifikasi

disposisi, menampilkan detail surat masuk,

mengelola disposisi, membuat korespondensi,

mencetak lembar disposisi, mencetak lembar

pengantar, kelola surat keluar, menampilkan lap.

surat masuk, menampilkan lap. surat keluar,

mencetak laporan, dan mencari arsip surat.

Perangkat lunak telah divalidasi melalui dua

tahap validasi yaitu validasi oleh pakar dan

validasi oleh pengguna. Validasi pakar dilakukan

pada tahap analisis dan perancangan. Validasi

oleh pengguna dilakukan pada tahap pengujian

melalui pengujian blackbox dan pengujian

penerimaan. Hasil pengujian blackbox

menunjukkan bahwa setiap usecase atau

spesifikasi kebutuhan sistem (system requirement

specification) hasil analisis kebutuhan telah

selesai dibuat, lengkap, dan dapat berjalan

dengan baik. Hasil pengujian penerimaan

menyimpulkan bahwa perangkat lunak dapat

digunakan tanpa revisi. Jadi dapat dikatakan

perangkat lunak berupa prototype dapat diterima

dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

pengguna dengan baik. Walaupun demikian,

apabila ingin menerapkan sistem perangkat

lunak, instansi harus tetap didampingi analis

sistem dan programmer untuk memperbaiki bug

yang mungkin ada dan menambahkan fitur yang

mungkin diperlukan yang belum teridentifikasi

saat tahap pengembangan awal.

Page 19: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...

DAFTAR PUSTAKA

[1] Barthos, Basir. 2016. Manajemen Kearsipan

– Untuk Lembaga Negara, Swasta, Dan

Perguruan Tinggi. Jakarta : Sinar Grafika

Offset.

[2] Prawono, Joko Agus dan Anton Respati

Pamungkas. 2015. Sistem Informasi

Pengolahan Surat Masuk Dan Surat Keluar

Di STMK AUB Surkarta. INFORMATIKA

vol 2 No.1 edisi Maret 2015 ISSN 2337 –

5213.

[3] Darlianto dan Inggih Permana. 2016. Sistem

Informasi Surat Masuk (Studi Kasus: Kantor

Camat Kampar Kiri Kabupaten Kampar

Provinsi Riau). Jurnal Rekayasa dan

Manajemen Sistem Informasi, Vol. 2, No. 1,

Februari 2016 e-ISSN 2502-8995 p-ISSN

2460-8181.

[4] Suriatno, Iven dan Dewi Handayani. 2017.

Sistem Manajemen Pengarsipan Surat

Menyurat Pada Setda Kabupaten Sarmi-

Papua. Prosiding SINTAK 2017 ISBN: 978-

602-8557-20-7.

[5] Pressman, Roger S. 2010. Software

Engineering : A Practitioner’s Approach.

New York : McGraw-Hill.

[6] Sommerville, Ian. 2016. Software Enginee

ring 10th Edition. United States Of America

: Addison-Wesley Publishing Company

Inc.

[7] Pecinovský, Rudolf. 2013. OOP – Learn

Object Oriented Thinking and

Programming. Czech Republic : Tomáš

Bruckner, Řepín – Živonín.

[8] Munawar. 2018. Analisis perancangan

sistem berorientasi objek dengan UML.

Bandung : Penerbit Informatika.

Page 20: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Surat Masuk dan ...