PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

17
PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER COVER Naskah Publikasi diajukan oleh Septyan Dwi Astiyana 07.11.1578 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

description

PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER

Transcript of PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

Page 1: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER

COVER

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Septyan Dwi Astiyana

07.11.1578

kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2011

Page 2: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

PENGESAHAN

Page 3: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

THE DESIGN OF ROOM LIGHTING CONTROLLER APPLICATION NETWORK BASED ON SMS GATEWAY WITH MICROCONTROLLER

PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS

GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER

Septyan Dwi Astiyana Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The mobile phone has turned into a multi-function devices, where other than as a

means of communication, a mobile phone can also serve to take a picture premises Built-

in camera, swapping files using a wireless connection such as infrared or Bluetooth,

Internet browsing, sending Multimedia Messaging Services (MMS), listening to the radio,

listening to music with the MP3 format, and others. In addition, the connection feature

General Packet Radio Services (GPRS) has become standard on mobile phones

released lately.

By leveraging the features of SMS on mobile phones to be able to control the

lamp house using a microcontroller and LDR (Light Depenedent Resistor) Sensor is

expected to be able to know the state of the lamp was on or off.

Room Lighting Controller Application-based on SMS can serve as notice to

homeowners to avoid concerns that the light conditions have changed or not (information

about the condition of the lamp was on/off)

Keywords: Mobile phone, SMS, Room lighting , Microcontroller, LDR Sensor

Page 4: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

1. Pendahuluan

HP (Handphone) dengan fasilitas SMS-nya akan sangat berguna jika kita dapat

mengaplikasikannya ke dalam suatu sistem pengendali yang terintegrasi, dimana

nantinya pengendalian serta pengaksesan informasi keadaan lampu ruangan yang

dilakukan oleh seseorang dapat dilakukan via SMS.

Sekarang telah banyak alat pengendali lampu rumah jarak jauh menggunakan

remote dengan media infra merah maupun gelombang lain, namun masih jarang yang

dapat mengendalikan peralatan lampu rumah jika berada di tempat yang jauh dengan

memanfaatkan fasilitas provider GSM. Maka perancangan pengendalian lampu jarak

jauh ini mencoba menggunakan fasilitas SMS pada telepon seluler, yang diharapkan

dapat mengendalikan (memadamkan/menyalakan) dan mendeteksi status lampu melalui

jarak jauh dari daerah manapun asal masih terjangkau sinyal operator GSM.

2. Landasan Teori

2.1 Jaringan GSM

Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global

untuk komunikasi bergerak digital. GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi

telpon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekunensi 900 MHz. GSM

saat ini banyak digunakan di negara-negara di dunia.

2.1.1 Teknologi Handphone Berbasis GSM

Informasi sangat penting dalam suatu organisasi, informasi memperkaya

penyajian, pengetahuan, suatu yang penerimanya tidak tahu, Suatu sistem yang kurang

mendapat informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya akan berakhir. Apakah

sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem. Informasi

(information) dapat didefinisikan sebagi data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2 Konsep Dasar SMS (Short Message Service)

Short Message Service (SMS) adalah sebuah layanan yang banyak diaplikasikan

pada sistem komunikasi tanpa kabel (wireless), yang memungkinkan kita untuk

melakukan pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan

dengan sistem eksternal seperti e-mail, paging, voice mail, dan lain-lain.

SMS mulai diperkenalkan di eropa sejak tahun 1991 dengan adanya

standardisasi dalam bidang wireless digital yang disebut Global System for Mobile

Page 5: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

Communication (GSM). GSM adalah sistem pelopor seluler yang dikembangkan secara

universal oleh European Telecomunication Standards Institute (ETSI) dan dengan GSM

inilah aplikasi SMS dapat dijalankan.

Mekanisme dalam sistem SMS adalah melakukan pengiriman short message

dari terminal pelanggan ke terminal lain. Layanan SMS merupakan sebuah layanan yang

bersifat nonreal time dimana sebuah short message dapat di-submit ke suatu tujuan,

tidak peduli apakah tujuan tersebut aktif atau tidak. Bila dideteksi bahwa tujuan tidak

aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan hingga tujuan aktif kembali.

Prinsip dasar sistem SMS akan menjamin delivery dari short message hingga

sampai tujuan. Kegagalan pengiriman yang bersifat sementara seperti tujuan tidak aktif

akan selalu teridentifikasi sehingga pengiriman ulang short message akan selalu

dilakukan kecuali bila aturan bahwa short message yang telah melampaui batas waktu

tertentu harus dihapus dan dinyatakan gagal dikirim.

Karakteristik utama SMS adalah SMS merupakan sebuah sistem pengiriman

data dalam paket yang bersifat out-of-band dengan bandwidth yang kecil. Dengan

karakteristik ini, pengiriman dengan suatu burst data yang pendek dapat dilakukan

dengan efesiensi yang sangat tinggi (Rozidi, 2004).

2.2.1 Short Message Service Centre (SMSC)

Short Message Service Centre (SMSC) adalah kombinasi perangkat keras dan

perangkat lunak yang bertanggung jawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan

antara SME dan piranti bergerak.

SMSC harus memiliki kehandalan, kapasitas pelanggan dan throughput pesan

yang sangat tinggi. Selain itu SMSC juga harus dapat diskalakan dengan mudah untk

mengakomodasi peningkatan permintaan SMS dalam jaringan yang ada (Oetomo dan

Handoko, 2003).

SMSC merupakan sebuah entitas yang bertanggung jawab untuk menyimpan

routing short message dari satu titik ke titik yang lain yang merupakan tujuan. Sebuah

SMSC harus mempunyai keandalan yang tinggi, kapasitas yang cukup, dan throughput

yang memadai dalam menangani trafik short message. Sistem harus bersifat fleksibel

dan scalabel agar dapat mengakomdasi pertumbuhan permintaan layanan SMS (Rozidi,

2004).

2.2.2 Cara Kerja SMS

Implementasi layanan SMS, operator menyediakan apa yang disebut sebagai

SMS Center (SMSC). Secara fisik SMSC dapat berwujud sebuah PC biasa yang

mempunyai interkoneksivitas dengan jaringan GSM. SMSC inilah yang akan melakukan

Page 6: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

manajemen pesan SMS, baik untuk pengiriman, pengaturan, antrian SMS, penerimaan

SMS.

Saat mengirim pesan dari handphone, pesan tersebut dikirim ke SMSC baru

diteruskan ke nomor handphone tujuan. Konsumen dapat mengetahui status dari pesan.

Jika handphone tujuan akan mengirimkan pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan

bahwa telah diterima, kemudian SMSC mengirim kembali status tersebut kepada

handphone pengirim. Jika handphone mati atau tidak aktif, pesan yang akan dikirim akan

disimpan pada SMSC sampai period validity (batas waktu pengiriman) terpenuhi. period

validity terlewati maka pesan yang akan dikirim akan dihapus dari SMSC dan SMSC

akan mengirimkan informasi ke nomor pengirim bahwa SMS yang dikirim belum atau

gagal diterima.

Gambar 2.1 Skema Cara Kerja SMS

2.2.3 Format Pengiriman dan Penerimaan SMS

Format pengiriman dan penerimaan SMS ada dua mode yaitu mode Text dan

mode PDU (Protocol Data Unit). Perbedaaan dasarnya adalah mode Text ini tidak

didukung oleh semua operator GSM maupun terminal. Terminal dapat di-cek

menggunakan perintah “AT+CMGF=1”, jika hasilnya error maka dapat dipastikan bahwa

terminal tersebut tidak mendukung mode text.

Mode text adalah cara termudah untuk mengirim dan menerima pesan (SMS),

dimana tidak dilakukan proses konversi terhadap pesan yang dikirimkan. Teks yang

dikirim tetap dalam bentuk aslinya dengan panjang mencapai 160 karakter (7 bit default

alphabet) atau 140 (8 bit). Mode text merupakan hasil enkode yang direpresentasikan

dalam format PDU. Kelemahannya, pada ponsel yang hanya mendukung mode text tidak

dapat menyisipkan gambar dan nada dering ke dalam pesan yang akan dikirim serta

terbatasnya tipe encoding.

Mode PDU (Protocol Data Unit) adalah format pesan dalam heksadesimal octet

dan semi-decimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet) atau 140

Page 7: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

(8bit) karakter. Kelebihan menggunakan mode PDU adalah pendekodingan dapat

dilakukan sendiri yang tentunya harus pula didukung oleh hardware dan operator GSM,

melakukan kompresi data, menambahkan nada dering dan gambar pada pesan yang

akan dikirim.

2.2.4 AT Command

Perintah AT (Hayes AT Command) digunakan untuk berkomunikasi dengan

terminal (modem) melalui gerbang serial pada komputer. Dengan penggunaan perintah

AT, dapat diketahui atau dibaca kondisi dari terminal, seperti mengetahui kondisi sinyal,

kondisi baterai, mengirim pesan, membaca pesan, menambah item pada daftar telepon,

dan sebagainya. Pada tabel 2.1 diperlihatkan beberapa jenis perintah AT yang

berhubungan dengan penanganan pesan-pesan SMS (Sony Ericsson, 2003).

Komunikasi data antara telepon seluler dengan peripheral lain seperti

mikrokontroler dilakukan secara serial menggunakan perintah-perintah AT (Hayes AT

Command). Dengan mengirimkan telepon seluler untuk melakukan apa yang

diperintahkan.

Tabel berikut beberapa pereintah-perintah AT yang digunakan untuk mengirim

SMS.

Tabel 2.1 AT Command pada SMS

Perintah Fungsi

AT+CMGC Mengirim sebuah perintah SMS

AT+CMGD Menghapus sebuah SMS

AT+CMGF Memori

AT+CMGR SMS Format

AT+CMGS Membaca dalam sebuah SMS

AT+CSCA Mengirim sebuah SMS Alamat dari pusat SMS servis

AT+CMGL Daftar SMS yang terdapat di HP

AT+CSCA Alamat dari sebuah SMS Service Center

AT+CMNI Menampilkan pesan yang baru masuk

2.3 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan system computer yang seluruh atau sebagian besar

elemennya dikemas dalam satu chip IC sehingga sering juga disebut single chip

microcomputer.

Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari

lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk memonitor rumah kita.

Page 8: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

Ketika suhu naik kontroler membuka jendela dan sebaliknya. Pada masanya, kontroler

dibangun dari komponen-komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya

besar dan berat. Setelah itu barulah dipergunakan mikrokprosesor sehingga keseluruhan

kontroler masuk kedalam PCB yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat

kontroler yang dikendalikan oleh mikroprosesor biasa (Zilog Z80, Intel 8088, Motorola

6809, dsb).

Proses pengecilan komponen terus berlangsung, semua komponen

yangdiperlukan guna membangun suatu kontroler dapat dikemas dalam satu keping.

Makalahirlah komputer keping tunggal (one chip microcomputer) atau disebut juga

mikrokontroler. Mikrokontroler adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangattinggi,

dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemasdalam satu

keping, biasanya terdiri dari:

1. CPU (Central Processing Unit)

2. RAM (Random Access Memory)

3. EEPROM/EPROM/PROM/ROM

4. I/O, Serial & Parallel

5. Timer

6. Interupt Controller

Rata-rata mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/Osecara

langsung dan mudah, dan proses interupt yang cepat dan efisien. Dengan kata lain

mikrokontroler adalah "Solusi satu Chip" yang secara drastis mengurangi jumlah

komponen dan biaya desain (harga relatif rendah).

2.3.1 Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc prosesor) memiliki arsitektur RISC 8

bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian

besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS 51

yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis

mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC

(Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri MCS 51 berteknologi CISC

(Complex Instruction Set Computing).

Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny,

keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan

masing – masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur

dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Oleh karena itu,

dipergunakan salah satu AVR produk Atmel, yaitu ATMega8535.

Page 9: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

Selain mudah didapatkan dan lebih murah ATMega8535 juga memiliki fasilitas

yang lengkap. Untuk tipe AVR ada 3 jenis yaitu AT Tiny, AVR klasik, AT Mega.

Perbedaannya hanya pada fasilitas dan I/O yang tersedia serta fasilitas lain seperti ADC,

EEPROM dan lain sebagainya. Salah satu contohnya adalah AT Mega 8535. Memiliki

teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz membuat ATMega8535 lebih cepat

bila dibandingkan dengan varian MCS 51. Dengan fasilitas yang lengkap tersebut

menjadikan ATMega8535 sebagai mikrokontroler yang powerfull.

3. Analisis dan Perancangan Sistem

3.1 Analisis Kinerja Sistem

Perancangan diwujudkan dalam bentuk diagram blok seperti ditunjukkan pada

Gambar berikut ini.

Level

komunikasiPengolah

LampuSensor

Relay

Telepon

genggam

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Pengendali Lampu Berbasis SMS

Telepon genggam berfungsi sebagai penerima perintah penyalaan dan pengirim

status penyalaan, perintah dan status dalam bentuk SMS. Antara telepon genggam dan

pengolah terdapat level komunikasi yang bekerja menyesuaikan level tegangan

komunikasi antara telepon genggam dan pengolah.

Pengolah adalah mikrokontroler yang bekerja berdasarkan alur proses dalam

bentuk perangkat lunak. Telepon genggam bertugas menerima dan mengirimkan SMS

sesuai permintaan pengolah. SMS yang diterima diberitahukan kepada pengolah agar

pengolah membacanya. Setelah dibaca pengolah mengklarifikasi nomor pengirim dan

perintah penyalaan, apabila klarifikasi diterima maka perinath penyalaan dilaksanakan.

Perintah penyalan diwujudkan dalam pemberian logika kepada relay untuk agar

menghubungkan atau tidak menghubungkan sumber tegangan kepada lampu. Status

penyalaan didapatkan dengan melihat kondisi lampu melalui sensor lampu. Status

penyalaan diberikan melalui pengiriman SMS sebagai umpan balik proses.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

3.2.1 Perangkat Keras (Hardware)

1. Sensor LDR (Light Dependent Resistor)

2. Mikrokontroler ATMega8535

Page 10: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

3. Driver RS-232

4. IC MAX 232

5. IC ULN 2003

6. Relay

7. Handphone

8. USB Downloder (alat yang digunakan untuk memasukan program ke

mikrokontroler)

3.2.2 Perangkat Lunak (Software)

1. AVR Studio 4 (software yang digunakan untuk mengkompiler intruksi-intruksi

yang ditanamkan pada mikrokontroler)

3.3 Perancangan Perangkat Keras

3.3.1 Pengolah

Pengolah menggunakan mikrokontroler ATMega8535, untuk dapat berfungsi

maka mikrokontroler harus dirangkai dengan komponen tambahan pada pin reset. Pin

tersebut berfungsi untuk menjaga logika 1, karena logika 0 akan membuat program

mengalami reset. Komponen lain yang ditambahkan adalah pembangkit detak berupa

kristal, pada alat ini dipergunakan 11,059200 MHz.

3.3.2 Penampil

Penampil LCD menggunakan LCD 2x16 yang dirangkai untuk antarmuka

penulisan 8 bit. Antarmuka ini berarti menggunakan seluruh jalur data masukan LCD

untuk menerima data. Fungsi penulisan data dilakukan dengan memberikan logika pada

pin RS kemudian diberikan data pada jalur data dan terakhir diberikan clock pada pin E.

3.3.3 Relay

Relay adalah komponen saklar yang didalamnya terdapat dua bagian, bagian

pemicu dan bagian saklar. Bagian pemicu bekerja memicu saklar agar menghubungkan

sumber tegangan 220 VAC ke lampu.

3.3.4 Sensor Lampu

Sensor lampu berfungsi unutuk mendeteksi lampu yang sedang menyala/padam,

menggunakan LDR (Light Dependent Resistor) yaitu komponen resistor yang

hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang mengenainya. LDR (Light Dependent

Resistor) dirangkai seri dengan resistor tetap sehingga membentuk sebuah pembagi

tegangan.

Page 11: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

3.4 Perancangan Perangkat Lunak

3.4.1 Diagram Alur Sistem Kendali Lampu Berbasis SMS

Terima SMS?

y

Baca SMS

Nomor diterima?

y

Perintah diterima?

Laksanakan perintah penyalaan

y

Baca kondisi sensor

Mulai

Persiapan

Definisi fasilitas

t

t

t

t

Decoding data SMS

Selesai

Kirim SMS

Encoding data SMS untuk status penyalaan

Gambar 3.2 Diagram Alur Sistem Pengendali Lampu Berbasis SMS

3.4.2 Rancangan Kode SMS

Ketika sistem menerima perintah melalui SMS, tidak semua SMS mampu

dikenali oleh sistem. Hanya SMS tertentu yang sudah disesuaikan yang mampu dikenali

oleh sistem. Berbagai rancangan kode-kode SMS disajikan pada Tabel berikut ini.

No Isi SMS Fungsi

1 ON 1 Menyalakan Lampu 1

Page 12: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

2 ON 2 Menyalakan Lampu 2

3 ON 3 Menyalakan Lampu 3

4 OFF 1 Mematikan Lampu 1

5 OFF 2 Mematikan Lampu 2

6 OFF 3 Mematikan Lampu 3

7 STS Melihat Status Lampu 1,2,3 Tabel 3.1 Rancangan Kode SMS

Tabel diatas menunjukkan perintah-perintah yang bisa dikenali. Mikrokontroler

membaca isi SMS dan mikrokontroler hanya mengenali isi SMS yang menggunakan

karakter huruf besar atau yang sesuai dengan kata kunci.

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Implementasi Perangkat Keras

4.1.1 Rangkaian Pengolah

Rangkaian ini merupakan sebuah board yang terdapat IC (Integrated Circuit)

mikrokontroler, pengubah fase dan regulator. Board ini berfungsi sebagai otak dari

kinerja alat, digunakan mikrokontroler ATMega853 yang akan menyimpan berbagai

perintah coding untuk menjalankan sebuah alat agar bekerja sesuai dengan yang kita

inginkan.

4.1.2 Penampil

Penampil LCD menggunakan LCD 2x16 yang dirangkai untuk antarmuka

penulisan 8 bit. Antarmuka ini berarti menggunakan seluruh jalur data masukan LCD

untuk menerima data. berfungsi untuk menampilkan aktifitas dari urutan penerimaan dan

pembacaan SMS.

4.1.3 Rangkaian Relay

Relay adalah komponen saklar yang didalamnya terdapat dua bagian, bagian

pemicu dan bagian saklar. Bagian pemicu bekerja memicu saklar agar menghubungkan

sumber tegangan 220 VAC ke lampu.

4.1.4 Sensor LDR

Sensor lampu menggunakan LDR (Light Dependent Resistor) yaitu komponen

resistor yang hambatannya dipengaruhi oleh cahaya yang mengenainya. LDR (Light

Dependent Resistor) dirangkai seri dengan resistor tetap sehingga membentuk sebuah

Page 13: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

pembagi tegangan. Sensor berfungsi sebagai input untuk menerima sinyal cahaya yang

dipancarkan kemudian akan dibaca oleh mikrokontroler.

4.1.5 Rangkaian Keseluruhan

Gambar 4.1 Rangkaian Keseluruhan Aplikasi Pengendali Lampu Berbasis SMS

4.2 Pengujian

4.2.1 Pengujian Fungsi

Pengujian fungsi untuk mengamati proses alat apabila dikirimkan variasi pesan

SMS perintah. Pengamatan dilakukan melalui tampilan LCD. Hasil pengujian ditunjukan

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Pengujian Fungsi Penyalaan dan Pemadaman

Masukkan Proses

Pengiriman SMS dengan pesan “On 1”

1. Telepon genggam berbunyi. 2. Pemberitahuan SMS diterima, program

menampilkan lokasi penyimapanan SMS.

SMS incoming

Location:1

Page 14: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

3. Program membaca SMS pada lokasi 1 dan menampilkan status pembacaan.

read SMS

OK

4. Program menampilkan nomor pengirim SMS.

read SMS

62817261030

5. Program menampilkan tanggal, bukan dan tahun dikirimkannya SMS.

read SMS

2011/07/13

6. Progam menampilkan isi pesan SMS.

read SMS

On 1

7. Program mengeksekusi perintah penyalaan. Lampu 1 menyala.

8. Program melakukan persiapan pengiriman SMS.

presend message

9. Program menampilkan SMS center yang

digunakan

presend message

62818445009.

10. Program menampilkan enkoding SMS center yang digunakan.

presend message

07912618485400F9

11. Program menampilkan nomor tujuan.

presend message

62817261030

12. Program menampilkan enkoding nomor tujuan.

presend message

912618271630F0

13. Program melakukan pengiriman header.

send header

1A

14. Program mendapat jawaban atas pengriman header.

send header

OK

15. Program melakukan pengiriman data enkoding SMS.

send message

68

16. Program menunggu status pengiriman SMS. 17. Program mendapat kiriman status pengiriman.

send message

OK

18. Telepon genggam pengirim mendapat SMS dengan isi ”lampu 1 nyala”

Pengiriman SMS dengan pesan “Off Proses nomor 1 sampai dengan nomor 6 sama dengan yang terjadi pada pengiriman SMS ”On 1”. Perbedaan proses hanya terjadi pada nomor 7

Page 15: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

1”

7.

read SMS

Off 1

Proses nomor 8 sampai dengan nomor 12 sama dengan yang terjadi pada pengiriman SMS ”On 1”. 13. Program melakukan pengiriman header.

send header

1A

14. Program mendapat jawaban atas pengriman header.

send header

OK

15. Program melakukan pengiriman data enkoding SMS.

send message

68

16. Program menunggu status pengiriman SMS. 17. Program mendapat kiriman status pengiriman.

send message

OK

18. Telepon genggam pengirim mendapat SMS

dengan isi ”lampu 1 padam

Pengiriman SMS dengan pesan “Sts” Proses nomor 1 sampai dengan nomor 6 sama dengan yang terjadi pada pengiriman SMS ”On 1”. Perbedaan proses hanya terjadi pada nomor 7

7.

read SMS

Sts

Proses nomor 8 sampai dengan nomor 12 sama dengan yang terjadi pada pengiriman SMS ”On 1”. 13. Program melakukan pengiriman header.

send header

23

14. Program mendapat jawaban atas pengriman header.

send header

OK

15. Program melakukan pengiriman data enkoding SMS.

send message

86

16. Program menunggu status pengiriman SMS. 17. Program mendapat kiriman status pengiriman.

send message

OK

18. Telepon genggam pengirim mendapat SMS

dengan isi ”lampu 1 nyala, 2 dan 3 padam

Page 16: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

Berdasarkan hasil proses terhadap masukan, terlihat bahwa keseluruhan proses

dapat dijalankan dengan baik, maka dapat dikatakan proses keseluruhan alat sesuai

dengan proses yang telah direncanakan.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari beberapa tahap perancangan, pembuatan dan pengujian yang telah

dilakukan dapat diambil kesimpulan antara lain :

1. Aplikasi Pengendali Lampu Ruangan berbasis SMS ini dibangun dengan

menggunakan mikrokontroler ATMega8535 dan di program dengan

menggunakan bahasa pemrograman C.

2. Aplikasi Pengendali Lampu Ruangan berbasis SMS ini dapat menyalakan

dan memadamkan lampu sesuai perintah SMS yang dikirimkan serta dapat

mendeteksi kondisi lampu yang sedang menyala/padam.

5.2 Saran

Dalam pembuatan Aplikasi Pengendali Lampu Ruangan berbasis SMS masih

adanya kekurangan yang harus diperbaiki, yaitu :

1. Sistem ini belum bisa menyalakan/mematikan lampu secara otomatis

apabila pengguna lupa mengirimkan perintah SMS. Dalam pengembangan

selanjutnya diharapkan dapat ditambahkan sensor lainnya yang dapat

menyalakan/mematikan lampu secara otomatis.

2. Sistem ini belum bisa merubah nomor pengirim secara langsung melalui

SMS sehingga diharapkan dalam pengembangan selanjutnya sistem dapat

mengganti nomor pengirim melalui perintah SMS.

Daftar Pustaka

Bishop, Owen. 2002. Dasar-dasar Elektronika, Erlangga , Jakarta.

Budiharto, Widodo. 2008. Panduan Praktikum Mikrokontroller AVR Seri ATMega16,

Elex Media Komputido , Jakarta.

Frank D.Petruzella. 2001. Elektronik Industri, Andi, Yogyakarta.

Heryanto, M. Ary & Adi.P, Wisnu. 2008. Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler

ATMega 8535, Andi, Yogyakarta.

Jogiyanto, H.M. 1993. Konsep Dasar Pemrograman Bahasa C, Andi, Yogyakarta.

Page 17: PERANCANGAN APLIKASI PENGENDALI LAMPU RUANGAN BERBASIS SMS GATEWAY DENGAN MIKROKONTROLER.pdf

Rozidi , Imron. 2004. Membuat Sendiri Sms Gateway Berbasis Protokol SMPP, Andi,

Yogyakarta.

Wardana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontoller AVR Seri ATMega16, Simulasi

Hardware dan Aplikasi , Andi, Yogyakarta.

Cara Kerja SMS pada GSM.

http://www.ilmukelasberat.wordpress.com/2010/07/15/cara-kerja-sms-pada-gsm/ (diakses

pada 25 Januari 2011)

Interface Pengendali Lampu Rumah dengan Pararel Port.

http://www.blog.ub.ac.id/yoancrayon/2010/03/interface-pengendali-lampu-rumah-dengan-

pararel-port/ (diakses pada 29 Januari 2011)

Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor).

http://www.nubielab.com/elektronika/analog/sensor-cahaya-ldr-light-dependent-resistor

(diakses pada 25 Mei 2011)

Data Sheet ATMEGA8535.

http://www.alldatasheet.com/view.jsp?Searchword=ATMEGA8535

(download pada 3 Juni 2011)

Belajar AVR Studio 4

http://www.etekno.blogspot.com/2011/05/belajar-avr-studio-4.html (diakses pada 4 Juli

2011)