Perancangan Aplikasi Informasi Gempabumi dan Cuaca ...€¦ · Misalnya saja informasi tentang...

14
8 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia saat ini bisa dikategorikan sudah cukup maju dengan banyaknya macam dari perangkat- perangkat yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan teknologi. Saat ini pula media turut berperan penting pada masyarakat hal tersebut dapat dilihat pada meningkatnya penggunaan media internet dalam masyarakat. Masyarakat dapat mengetahui banyak informasi dengan lebih cepat dengan menggunakan internet selain itu juga bisa digunakan untuk media sosial sebagai contoh seperti facebook, twitter, skype, dan lain-lain yang berfungsi sebagai media komunikasi pula ataupun dapat digunakan pada aspek-aspek yang lain seperti pendidikan, perkantoran, bank dan lain sebagainya. Berbagai informasi juga bisa didapatkan dan dicari dengan menggunakan teknologi internet ini. Misalnya saja informasi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia ini, tentang dunia hiburan, tentang bencana alam, dan masih banyak lagi informasi yang bisa dicari dengan menggunakan internet karena jangkauannya yang lebih luas. Melalui penggunaan akses internet masyarakat juga dapat lebih mudah dalam mencari dan mengetahui banyak hal kapan saja dan dimana saja. Beberapa tahun ini Indonesia bahkan dunia banyak diguncang dengan bencana salah satunya yaitu bencana gempabumi. Gempabumi terjadi dari skala kecil bahkan sampai skala besar bahkan hingga menyebabkan terjadinya tsunami yang akhirnya menelan banyak korban jiwa seperti yang pernah terjadi di Aceh dan negara lainnya pada tahun 2004. Sedikitnya bencana tersebut telah menewaskan 250.000 jiwa di belasan negara di Asia dan Afrika. Bencana gempabumi yang dahsyat tersebut terjadi di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh yang berkekuatan 9,3 skala Richter [1]. Bencana gempabumi dan tsunami yang terjadi kala itu telah menjadi wake up call bagi masyarakat untuk mengerti arti penting bencana. [2]. Selain gempabumi, cuaca buruk yang terjadi belakangan ini juga cukup meresahkan bagi pengguna transportasi di perairan laut. Misalnya saja ketika sedang berwisata di pantai kemudian cuaca berubah menjadi buruk sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan di pantai tersebut maka wisata yang telah direncanakan bisa gagal karena terbengkalai dengan waktu dan keselamatan [3]. Selain hal tersebut cuaca buruk yang terjadi di perairan laut juga mempengaruhi banyak hal misalnya saja perdagangan atau penyaluran bahan-bahan pangan dan bahan lainnya yang biasanya menggunakan sarana transportasi laut untuk melakukan pengiriman barang. Apabila cuaca buruk tersebut terjadi maka keberangkata dari kapal yang mengangkut stock barang tersebut maupun penumpang tidak akan dapat diberangkatkan atau ditunda keberangkatannya. Penundaan ataupun pembatalan keberangkatan ytersebut akan dapat mempengaruhi ekonomi yang terjadi karena kelangkaan barang misalmnya. [4]. Berdasarkan wawancara yang juga dilakukan dengan salah seorang staf dari BMKG di bidang website didapatkan pula kesimpulan bahwa peran media memang cukup penting dalam melakukan penyampaian informasi bagi masyarakat khususnya tentang bencana gempabumi dan cuaca buruk. Sekarang juga berkembang teknologi android yang dapat memudahkan masyarakat untuk

Transcript of Perancangan Aplikasi Informasi Gempabumi dan Cuaca ...€¦ · Misalnya saja informasi tentang...

  • 8

    1. Pendahuluan

    Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia saat ini bisa dikategorikan sudah cukup maju dengan banyaknya macam dari perangkat-perangkat yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan teknologi. Saat ini pula media turut berperan penting pada masyarakat hal tersebut dapat dilihat pada meningkatnya penggunaan media internet dalam masyarakat. Masyarakat dapat mengetahui banyak informasi dengan lebih cepat dengan menggunakan internet selain itu juga bisa digunakan untuk media sosial sebagai contoh seperti facebook, twitter, skype, dan lain-lain yang berfungsi sebagai media komunikasi pula ataupun dapat digunakan pada aspek-aspek yang lain seperti pendidikan, perkantoran, bank dan lain sebagainya.

    Berbagai informasi juga bisa didapatkan dan dicari dengan menggunakan teknologi internet ini. Misalnya saja informasi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia ini, tentang dunia hiburan, tentang bencana alam, dan masih banyak lagi informasi yang bisa dicari dengan menggunakan internet karena jangkauannya yang lebih luas. Melalui penggunaan akses internet masyarakat juga dapat lebih mudah dalam mencari dan mengetahui banyak hal kapan saja dan dimana saja.

    Beberapa tahun ini Indonesia bahkan dunia banyak diguncang dengan bencana salah satunya yaitu bencana gempabumi. Gempabumi terjadi dari skala kecil bahkan sampai skala besar bahkan hingga menyebabkan terjadinya tsunami yang akhirnya menelan banyak korban jiwa seperti yang pernah terjadi di Aceh dan negara lainnya pada tahun 2004. Sedikitnya bencana tersebut telah menewaskan 250.000 jiwa di belasan negara di Asia dan Afrika. Bencana gempabumi yang dahsyat tersebut terjadi di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh yang berkekuatan 9,3 skala Richter [1]. Bencana gempabumi dan tsunami yang terjadi kala itu telah menjadi wake up call bagi masyarakat untuk mengerti arti penting bencana. [2]. Selain gempabumi, cuaca buruk yang terjadi belakangan ini juga cukup meresahkan bagi pengguna transportasi di perairan laut. Misalnya saja ketika sedang berwisata di pantai kemudian cuaca berubah menjadi buruk sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan di pantai tersebut maka wisata yang telah direncanakan bisa gagal karena terbengkalai dengan waktu dan keselamatan [3]. Selain hal tersebut cuaca buruk yang terjadi di perairan laut juga mempengaruhi banyak hal misalnya saja perdagangan atau penyaluran bahan-bahan pangan dan bahan lainnya yang biasanya menggunakan sarana transportasi laut untuk melakukan pengiriman barang. Apabila cuaca buruk tersebut terjadi maka keberangkata dari kapal yang mengangkut stock barang tersebut maupun penumpang tidak akan dapat diberangkatkan atau ditunda keberangkatannya. Penundaan ataupun pembatalan keberangkatan ytersebut akan dapat mempengaruhi ekonomi yang terjadi karena kelangkaan barang misalmnya. [4]. Berdasarkan wawancara yang juga dilakukan dengan salah seorang staf dari BMKG di bidang website didapatkan pula kesimpulan bahwa peran media memang cukup penting dalam melakukan penyampaian informasi bagi masyarakat khususnya tentang bencana gempabumi dan cuaca buruk. Sekarang juga berkembang teknologi android yang dapat memudahkan masyarakat untuk

  • 9

    mendapatkan informasi dengan cukup lengkap dan informatif dengan menggunakan smartphone maupun gadget yang dimiliki.

    Perkembangan teknologi tersebut turut pula mempengaruhi penambahan fungsi dari telepon genggam atau ponsel. Bila dahulu telepon genggam atau ponsel hanya bisa digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan singkat saja tapi saat ini ponsel tersebut bertambah fungsinya yaitu sudah seperti komputer mini dimana memiliki banyak kegunaan [5]. Bahkan saat ini ponsel juga semakin berkembang dengan istilah ponsel pintar atau smarthphone. Telah banyak jenis ponsel yang berbasis smartphone yang memiliki banyak fitur tambahan dengan kegunaan masing-masing.

    Pada saat ini juga berkembang sistem operasi yang digunakan pada smartphone maupun tablet dan sejenisnya yakni sistem operasi Android. Android berkembang dengan cukup pesat dikarenakan peminat dari sistem operasi ini cukup besar pula di Indonesia. Sifat dari Android itu sendiri adalah bersifat terbuka (open platform) yang menjadi faktor utama pendorong perkembangan dari Android itu sendiri. Android memudahkan penggunanya dalam mendapatkan dan membuat aplikasi-aplikasi yang diinginkan dan juga dengan informasi-informasi yang dibutuhkan karena aplikasi tersebut disediakan dan dapat diunduh dengan mudah dan tanpa memerlukan biaya [6]. Pengguna android saat ini pun semakin bertambah pesat setiap tahunnya dan permintaan dari produk yang menggunakan android juga cukup tinggi. Hampir sebagian besar masyarakat kini menggunakan gadget berbasiskan android dan dengan android suatu informasi yang ingin dicari dan diketahui dapat diakses dengan mudah dan cepat [7]. Lebih mudah dan cepat apabila dibandingkan dengan harus membuka laptop atau komputer untuk mencari informasi yang diperlukan karena android juga memudahkan penggunanya untuk dapat mengunduh maupun membuat suatu aplikasi yang diperlukan.

    Oleh karena itu dari bencana gempabumi dan cuaca buruk maka dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi tentang terjadinya bencana yang ada sehingga dilakukan penelitian untuk membuat aplikasi yang dapat memberikan informasi tentang terjadinya gempabumi dan juga cuaca pelayaran atau cuaca buruk yang terjadi pada perairan laut untuk dapat menjadikan informasi bagi masyarakat umum maupun pengguna android. Diharapkan dengan dibangunnya aplikasi ini dapat membantu masyarakat pengguna android khususnya dalam mengakses suatu berita atau informasi dengan lebih mudah, akurat dan juga efisien.

    2. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya dengan judul “Sistem informasi geografi

    berbasis klimatologi dengan menerapkan basis data arsitektur three-tiers provinsi Jawa Tengah” disebutkan bahwa sistem informasi geografis yang diterapkan dalam jaringan komputer dengan menggunakan basis data arsitektur Three Tiers. Sistem informasi ini digunakan untuk memudahkan instansi yang digunakan untuk penelitian dalam pengamatan dan pengelolaan data yang ada. Sistem

  • 10

    informasi ini dihubungkan dengan jaringan komputer yang ada pada instansi tersebut dengan batasan wilayah yang digunakan sebagai informasi berada dalam wilayah provinsi Jawa Tengah [8]

    Jurnal penelitian yang berjudul ‘Sistem informasi geografi pemetaan daerah rawan kekeringan dan banjir pada tanaman pangan (studi kasus provinsi Jawa Tengah” membahas tentang sistem informasi geografis untuk pemetaan daerah rawan kekeringan dan banjir pada tanaman pangan dengan studi kasus pada provinsi Jawa Tengah. Manfaat dari penelitian tersebut adalah untuk dapat mengantisipasi atau menanggulangi bencana kekeringan dan banjir yang akan terjadi sehingga dapat teratasi dengan baik berbasis online dengan menggunakan PHP atau web sebagai media yang digunakan untuk menampilkan informasi [9]

    Penelitian yang akan dilakukan adalah untuk menampilkan informasi gempabumi dan cuaca pelayaran dengan menggunakan android. Aplikasi yang akan dibangun menggunakan minimal android versi 2.1 (Eclair) dengan tujuan agar aplikasi ini nantinya dapat dipakai pada semua versi dari versi yang lama 2.1 (Eclair) sampai versi terbaru saat ini. Oleh karena aplikasi ini berbasis android maka dapat diakses dimanapun dan kapanpun oleh masyarakat umum maupun pengguna android khususnya.

    Android sendiri adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD) [10].

    Android juga dipuji sebagai “platform mobile pertama yang Lengkap, Terbuka dan Bebas”. Pengertian Lengkap (Complete Platform) disini berarti para desainer dapat melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform Android, Terbuka (Open Source Platform) maksudnya adalah platform Android disediakan melalui lisensi open source dimana pengembang dapat dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi, dan Bebas (Free Platform) adalah tidak diperlukan lisensi atau biaya royalti untuk dapat dikembangkan [10].

    Android SDK (Software Development Kit). adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada patform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel dan meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang dirilis oleh Google dan saat ini juga disediakan Android SDK sebagai alat bantu dan API untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Software plugin yang digunakan adalah ADT (Android Development Tools) yang menjadi penghubung antara IDE Eclipse dengan Android SDK.

    Terdapat beberapa fitur-fitur penting yang terdapat pada Android antara lain (1) Framework aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan

  • 11

    reusable. (2) Mesin Virtual Dalvik yang dioptimalkan untuk perangkat mobile. (3) Integrated browser berdasarkan engine open source WebKit. (4) Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D atau 3D. (5) Media support yang mendukung audio, video dan gambar (MPEG4, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF). (6) Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi. (7) Lingkungan development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori dan plugin untuk IDE Eclipse [10].

    Android juga memiliki arsitektur yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut (1) Applications dan widgets adalah layer dimana hanya berhubungann dengan aplikasi saja, setelah mengunduh aplikasi kemudian dilakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kotak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java. (2) Application Framework adalah layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan atau pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content providers yang berupa pesan singkat dan panggilan telepon. Komponen-komponen yang termasuk di dalam layer ini adalah views, content provider, resource manager, notification manager, dan activity manager. (3) Libraries adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. (4) Android Run Time adalah layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Di dalam Android run time dibagi menjadi dua bagian yaitu core libraries dan dalvik virtual machine. (5) Linux Kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android tersebut berada. Berisi file-file sistem yang mengatur sistem processing, memory, resources, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya [10].

    Data yang digunakan adalah dalam format XML. XML merupakan bahasa generik yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu struktur data dengan cara yang sederhana sehingga dapat digunakan oleh semua orang. Suatu aplikasi yang berbasis XML dapat mendefinisikan markup tag untuk merepresentasikan elemen data yang berbeda dalam suatu file teks sehingga data dapat dibaca dan diproses oleh aplikasi yang menggunakan XML. Terdapat aturan dalam pembuatan suatu XML, apabila aturan spesifikasi dari XML tersebut diikuti maka informasi yang didapatkan akan menjadi mudah. Hal ini dikarenakan terdapat suatu program yang bernama parsers yang dapat membaca syntax dan menggali informasi pada XML [11]. Pada aplikasi yang dibuat menggunakan data dengan format XML sebagai sumbernya. Dimana nantinya ketika aplikasi dijalankan BMKG akan mengirimkan paket data dengan format XML dan dilakukan pengunduhan paket data tersebut yang kemudian diparsing oleh XML parser lalu data XML tersebut akan di storing atau disimpan dan kemudian data tersebut ditampilkan dengan menggunakan id java untuk membaca data tersebut. Setelah proses tersebut selesai dilakukan kemudian data yang sudah dipilih akan ditampilkan dengan menggunakan GUI android pada aplikasi. Dari proses tersebut maka informasi yang ada nantinya dapat ditampilkan pada aplikasi.

  • 12

    3. Metodologi Penelitian Terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian antara lain

    yakni identifikasi masalah dan kebutuhan, perancangan sistem dan kesimpulan yang dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.

    Gambar 1 Tahapan Penelitian

    Tahapan penelitian yang dilakukan pertama adalah identifikasi permasalahan yang ada pada gempabumi dan cuaca pelayaran yang didapatkan dari berita-berita terkait dan juga dengan melakukan wawancara kepada salah satu pihak dari BMKG selaku penyedia data yang digunakan pada aplikasi bahwa terdapat permasalahan dalam penyampaian informasi tentang bencana agar lebih efisien yang kemudian dilakukan perumusan kebutuhan bagi permasalahan tersebut, yaitu dibutuhkannya suatu sistem atau aplikasi untuk dapat memudahkan masyarakat umum atau pengguna android khususnya dalam mengakses informasi tersebut dengan lebih efisien sehingga dapat menjadikan informasi atau pemberitahuan tentang terjadinya bencana. Penelitian yang dilakukan bersifat kuantitatif karena berhubungan dengan sebab dan akibat yang terjadi, sebab yang terjadi adalah terjadinya bencana yang melanda dan akibatnya adalah adanya kematian, kerusakan dan kekuatiran dalam masyarakat. Sumber informasi yang didapat untuk permasalahan yang diangkat berasal dari wawancara yang dilakukan kepada pihak BMKG dimana dari permasalahan tersebut maka dibuatlah suatu aplikasi untuk membantu masyarakat dan pengguna android khususnya untul mendapatkan informasi tentang bencana.

    Setelah pengidentifikasian permasalahan dilakukan tahapan penelitian selanjutnya yaitu membuat perancangan sistem dengan menggunakan metode prototyping. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu dengan mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu baru kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak selesai dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau subsistem [12].

    Secara garis besar terdapat tiga tahapan pada metode prototyping ini seperti pada Gambar 2.

  • 13

    Gambar 2 Metode Prototyping[12]

    Dalam metode prototyping terdapat beberapa langkah yang menjadi karakteristiknya antara lain proses requirements yaitu pengumpulan kebutuhan pengguna. Tahap awal dalam perancangan sistem adalah mengidentifikasi kebutuhan dasar dari pengguna melalui proses requirement dan analisis. Pada tahapan ini dikumpulkan data yang dibutuhkan untuk pembuatan aplikasi sistem informasi ini. Data yang dibutuhkan dan digunakan dalam aplikasi adalah data gempabumi terkini dan cuaca pelayaran dimana didalamnya terdapat beberapa keterangan data antara lain termasuk peta gambar, waktu, garis lintang, garis bujur, magnitude, kedalaman dan letak terjadinya bencana, prakiraan cuaca, prakiraan angin, prakiraan gelombang, dan lain-lain. Format data yang terdapat pada peta gambar adalah dengan menggunakan format GIF sedangkan untuk waktu, garis lintang dan lainnya menggunakan format data teks. Data-data tersebut adalah data yang terdapat pada database XML yang digunakan. Langkah selanjutnya yaitu perancangan Prototype, perancangan dilakukan dengan cepat dan rancangan mewakili semua aspek dari software yang diketahui, rancangan ini nantinya akan menjadi dasar pembuatan prototype. Perancangan yang dilakukan adalah perancangan data, identifikasi kebutuhan software dan hardware, serta perancangan sistem. Kebutuhan software untuk aplikasi yang akan dibuat adalah dengan menggunakan Eclipse untuk pembuatan antarmuka sistem dan melakukan coding sistem, Android SDK untuk menjalankan emulator Android pada Eclipse dan ADT plugin untuk Eclipse yang berfungsi sebagai penghubung Eclipse dengan SDK sehingga dapat diintegrasikan dan digunakan ketika membangun aplikasi. Sedangkan hardware yang digunakan adalah sistem operasi Windows XP, RAM 1 GB, Intel Pentium Dual Core CPU 2,00 GHz, Smartphone Lenovo.

    Perancangan sistem dibuat dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language) yaitu use case diagram, activity diagram dan deployment diagram. Dimana diagram tersebut dibuat untuk menggambarkan proses yang terjadi dalam sistem sehingga dapat dipahami pula proses yang terjadi.

  • 14

    Gambar 3 Use Case diagram

    Gambar 3 adalah gambar dari use case diagram yang ada dimana user

    melakukan pemilihan menu dari daftar menu utama yang tersedia dimana meliputi menu gempabumi tekini, daftar gempabumi terkini dan cuaca pelayaran. Informasi yang terdapat pada setiap menu utama diambil dari data yang telah ada yakni dalam format XML yang telah tersedia dan bersumber dari data pada BMKG dimana data tersebut adalah data yang telah diinputkan oleh admin BMKG ke dalam database yang terdapat di BMKG pula. User tidak dapat melakukan manajemen data karena semua manajemen data tersebut dilakukan oleh admin. User hanya melakukan pengunduhan data informasi yang dilakukan selama penggunaan aplikasi. Pada setiap menu utama yang ada memiliki sifat ketergantungan pada paket data yang terdapat pada alamat tersebut dimana data yang diunduh dan ditampilkan sama dengan data yang terdapat pada BMKG apabila terjadi perubahan pada data tersebut maka informasi yang ditampilkan akan berubah pula. Alamat paket data tersebut bersumber langsung pada data yang tersedia pada BMKG.

    Gambar 4 Activity Diagram Sistem

    melihatGempaBumiTerkini

    melihatDaftarGempaBumiTerkini

    melihatCuacaPelayaran

    MemilihMenuuser AdminDatabase BMKG inputData

  • 15

    Pada Gambar 4 menunjukkan activity diagram pada sistem atau aplikasi dimana ketika aplikasi dijalankan proses awal yang terjadi adalah aplikasi akan memunculkan halaman menu utama setelah itu aktivitas selanjutnya adalah pengguna dapat mengakses menu-menu yang disediakan jika menu gempabumi terkini diakses maka akan ditampilkan informasi gempabumi terkini yang terjasi, bila menu daftar gempabumi terkini yang diakses maka akan ditampilkan informasi yang terdapat didalamnya begitu pula ketika diakses menu cuaca pelayaran maka akan ditampilkan informasi tentang cuaca pelayaran yang terjadi. Setelah itu pengguna dapat langsung keluar dari aplikasi dan proses selesai maupun kembali ke menu awal dan melakukan proses pemilihan fungsi menu-menu tersebut lagi.

    Gambar 5 Deployment diagram

    Deployment diagram yang ditunjukkan pada Gambar 5 adalah PC server

    pada BMKG yang merupakan server yang digunakan untuk pengambilan data yang dibutuhkan dimana data tersebut dalam format data XML. Proses yang dilakukan adalah PC server BMKG akan mencari data yang akan digunakan dari database XML yang ada setelah menemukan data yang dimaksud maka kemudian PC server tersebut akan menyalurkan data tersebut pada aplikasi Informasi Gempabumi yang menggunakan data tersebut dengan media yang sedang digunakan misalnya media smartphone berbasis android.

    Setelah perancangan prototype dilakukan tahapan selanjutnya yakni pengevaluasian prototype yang telah dibuat yakni dilakukan pengujian dengan cara menginstal aplikasi yang telah dibangun ke dalam mobile device (smartphone) dan diujicobakan untuk semua fungsi yang tersedia. Apabila terjadi error atau kesalahan pada sistem aplikasi, maka proses pengujian dengan cara kembali ke tahap satu yakni menganalisa kesalahan apa yang terjadi lalu memperbaikinya dan dilakukan ujicoba akan dikerjakan lagi.

    Tahapan yang ketiga atau terakhir pada penelitian ini adalah perumusan kesimpulan dari proses yang telah dilakukan didasarkan pada latar belakang masalah dan hasil dari implementasi sistem informasi gempabumi dan cuaca pelayaran ini. Kesimpulan juga berdasarkan pada analisa terhadap pengujian sistem yang dilakukan menggunakan uji efektifitas sistem dengan kuisioner yang diberikan kepada masyarakat umum. Selain itu, diberikan saran untuk sistem informasi yang lebih detail pada pengembangan selanjutnya.

    PCserver BMKG

    Smartphone Android

    Aplikasi Informasi Gempabumi

    XMLDatabase BMKG

  • 16

    4. Hasil dan Pembahasan

    Setelah tahap perancangan selesai dilakukan, tahap berikutnya adalah mengimplementasikannya dalam bentuk aplikasi dengan pengkodean. Pengkodean dilakukan menggunakan bahasa pemrograman Java dengan Eclipse SDK. Ketika aplikasi pertama kali dijalankan akan langsung menampilkan halaman menu utama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.

    Gambar 6 Halaman menu utama

    Pada halaman ini terdapat tiga menu utama yakni Gempabumi Terkini, Daftar Gempabumi Terkini dan Cuaca Pelayaran. Pengguna dapat memilih daftar informasi yang ingin diketahui dari tiga menu yang disediakan. Informasi yang ditampilkan sesuai dengan yang terdapat pada server BMKG apabila terdapat pembaruan data maka informasi yang terdapat pada aplikasi juga akan melakukan pembaruan yang sama begitu pula apabila terjadi masalah pada server di BMKG maka aplikasi juga akan mengalami kesulitan dalam menghubungkan ke server yang terkait.

    Gambar 7 Halaman untuk informasi Gempabumi Terkini

  • 17

    Untuk tampilan pada aplikasi apabila proses kerja yakni pencarian dan pengunduhan data berhasil dengan terdapat koneksi internet ditunjukkan oleh Gambar 7 untuk halaman informasi pada menu Gempabumi Terkini. Informasi yang ditampilkan adalah informasi terbaru tentang gempabumi yang terjadi pada saat tersebut, apabila pada saat itu tidak terjadi gempabumi maka yang ditampilkan adalah informasi gempabumi yang terjadi sebelumnya. Pada halaman ini akan ditampilkan waktu dan tanggal terjadinya gempabumi disertai peta wilayah tempat terjadinya gempabumi dan juga keterangan tentang lokasi terjadinya gempabumi tersebut.

    Kode Program 1 Untuk koneksi internet

    1. private boolean detect_GempaTerkini() 2. { 3. if(isConnected()) 4. {Intent myIntent = new Intent(MenuUtama.this, GempaTerkini.class); 5. startActivity(myIntent); 6. return true;}

    Kode Program 1 adalah kode program untuk menunjukkan koneksi

    internet. Apabila user memilih salah satu menu utama misalnya gempabumi terkini kemudian sistem akan melakukan pemeriksaan apakah terdapat koneksi internet ataukah tidak seperti yang ditunjukkan pada baris 1 sampai 6. Proses yang terjadi pada menu yang lainnya juga kurang lebih sama seperti yang terjadi pada menu Gempabumi Terkini.

    Kode Program 2 Untuk menampilkan gambar

    1. String image_URL= "http://data.bmkg.go.id/eqmap.gif"; 2. SitesList sitesList = null; 3. TextView update;

    Kode Program 2 (baris 1 sampai 3) adalah script yang menunjukkan

    pengambilan data gambar yang terdapat pada menu Gempabumi Terkini dengan alamat URL http://data.bmkg.go.id/eqmap.gif.

    Kode Program 3 Untuk menampilkan data informasi

    1. try {

    2. /** Handling XML */ 3. SAXParserFactory spf = SAXParserFactory.newInstance(); 4. SAXParser sp = spf.newSAXParser(); 5. XMLReader xr = sp.getXMLReader();

    6. /** Send URL to parse XML Tags */ 7. URL sourceUrl = new URL 8. ( 9. "http://data.bmkg.go.id/gempaterkini.xml" 10. );

    11. /** Create handler to handle XML Tags ( extends DefaultHandler ) */ 12. MyXMLHandler myXMLHandler = new MyXMLHandler(); 13. xr.setContentHandler(myXMLHandler); 14. xr.parse(new InputSource(sourceUrl.openStream()));

    15. } catch (Exception e) { 16. System.out.println("XML Pasing Excpetion = " + e); 17. }

  • 18

    Kode Program 3 menunjukkan bagaimana proses pengambilan data XML dari alamat URL (baris 9) yang kemudian akan ditampilkan pada aplikasi. Proses kerja yang terjadi pada menu Daftar Gempabumi Terkini dan Cuaca Pelayaran hampir sama yang membedakan adalah pada menu daftar gempabumi terdapat proses perulangan untuk data informasi yang akan ditampilkan sedangkan pada menu cuaca pelayaran menggunakan nama data XML yang berbeda yakni http://data.bmkg.go.id/Maritim_Cuaca_Pelayaran.xml untuk pengambilan datanya dan juga pada keduanya tidak terdapat pengambilan data gambar. Untuk pengambilan data dari dokumen XML yang ada digunakan XML parser. Karena fungsi dari XML parser adalah untuk mengambil atau mengekstrak data dari dokumen XML mentah sebagai input dan memvalidasi apakah dokumen tersebut well-formed ataukah tidak. Cara yang digunakan untuk memparsing data XML tersebut adalah dengan menggunakan SAX (Simple API for XML) Parser. Pada baris 3 sampai 5 untuk mendeklarasikan SAX parser dan XML reader. Sedang pada baris 6 sampai dengan 10 untuk menuliskan alamat URL yang akan dikirimkan untuk memparsing tag XML dan pada baris 12 sampai 14 untuk membuat efek handler untuk menangani tag-tag XML.

    Gambar 8 Halaman untuk informasi Daftar Gempabumi Terkini

    Gambar 8 adalah tampilan halaman pada menu Daftar Gempabumi Terkini dimana pada menu ini memberikan informasi yang hampir sama dengan yang terdapat pada menu Gempabumi Terkini. Pada menu Gempabumi Terkini menampilkan informasi tentang gempabumi terbaru yang terjadi yang disertai dengan gambar sedangkan pada menu Daftar Gempabumi Terkini menampilkan daftar informasi gempabumi yang telah terjadi atau tengah terjadi. Disini disediakan 60 daftar gempabumi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir hingga saat ini. Sehingga pengguna dapat melihat secara urut waktu terjadinya gempa-gempa yang terjadi selama kurun waktu tertentu.

  • 19

    Gambar 9 Halaman untuk informasi Cuaca Pelayaran

    Pada Gambar 9 menunjukkan tampilan pada halaman menu Cuaca Pelayaran Pada menu ini menunjukkan prakiraan cuaca, prakiraan angin dan prakiraan gelombang yang terjadi pada waktu tertentu disertai dengan keterangan waktu dan tanggal serta tempat- tempat dan keterangan yang lainnya.

    Pada aplikasi yang telah dibuat akan memberikan informasi data sama dengan apa yang terdapat di database pada BMKG. Apabila terjadi bencana dan pada database BMKG dilakukan update data maka aplikasi akan langsung menerima data yang baru tersebut pada saat aplikasi dijalankan juga akan menampilkan informasi data yang paling baru. Informasi yang ditampilkan juga sama dengan apa yang terdapat pada database tersebut.

    Pengujian Aplikasi menggunakan teknik black box, yaitu pengujian fungsional tanpa melihat alur eksekusi program, namun cukup dengan memperhatikan apakah setiap fungsi sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.

    Tabel 1 Hasil Pengujian Aplikasi

    No. Komponen Pengujian Terkoneksi Internet Tidak terkoneksi internet Hasil Uji

    1. Menu Gempabumi Terkini Terjadi

    pengunduhan data informasi

    Ditampilkan teks peringatan Berhasil

    2. Menu Daftar Gempabumi Terkini

    Terjadi pengunduhan data

    informasi

    Ditampilkan teks peringatan Berhasil

    3. Menu Cuaca Pelayaran Terjadi

    pengunduhan data informasi

    Ditampilkan teks peringatan Berhasil

    Dari tabel hasil pengujian aplikasi diatas proses kerja yang terjadi adalah

    apabila terdapat koneksi internet maka pengunduhan data informasi akan

  • 20

    dilakukan tetapi apabila tidak terdapat koneksi internet kemudian akan muncul teks yang memberitahukan bahwa aplikasi kesulitan untuk menghubungkan ke server. Semua fungsi menu yang terdapat pada aplikasi juga telah berhasil dijalankan dengan baik dan sesuai yang diharapkan dengan menampilkan output dari informasi-informasi yang dibutuhkan sesuai dengan menu yang dipilih.

    Pengujian kepada responden dilakukan kepada 30 orang responden dengan kategori usia yang berbeda dengan kisaran usia 19 tahun - 35 tahun dengan mengutamakan masyarakat yang menggunakan gadget dengan sistem operasi android. Pengujian dilakukan dengan cara menginstal dan menggunakan aplikasi pada gadget android yang dipakai kemudian dilakukan pengisian kuisioner bagaimana kerja dari aplikasi tersebut menurut pengguna. Hasil yang didapatkan adalah aplikasi ini sudah dapat berjalan dengan baik dan juga untuk pengoperasian dari setiap fungsi yang ada tergolong cukup mudah untuk digunakan oleh pengguna dengan kategori tersebut, untuk desainnya sendiri sudah cukup menarik serta informasi yang ditampilkan sudah cukup sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna selain itu juga tergolong efisian untuk bisa diakses dimanapun dan kapanpun.

    5. Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang sistem informasi pada gempabumi dan cuaca pelayaran yang berbasiskan android dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang telah dibangun sudah dapat menjawab permasalahan yang timbul dalam memperoleh informasi tentang bencana gempabumi dan cuaca buruk yang terjadi pada perairan laut. Aplikasi yang ada juga sudah dapat digunakan dan difungsikan sesuai dengan kebutuhan pengguna yakni untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang terjadinya gempabumi dan cuaca buruk yang terjadi dengan efisien yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan mudah dan efisien dengan menggunakan gadget android yang dimiliki.

    Saran yang diberikan untuk pengembangan aplikasi ke depan adalah dapat ditambahkan fitur-fitur yang lebih interaktif serta tampilan output data yang lebih baik lagi dari segi visualisasi maupun informasi. 6. Daftar Pustaka [1] Indonesia Media. 2012. 26 Desember 2004 : Bencana Gempa Bumi dan

    Tsunami di Aceh. http://www.indonesiamedia.com/2012/12/26/26-desember-2004-bencana-gempa-bumi-dan-tsunami-di-aceh/. Diakses 29 Januari 2014.

    [2] National Geographic. 2012. 26 Desember 2004, gempa dan Tsunami Getarkan Aceh. http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/12/26-desember-2004-gempa-dan-tsunami-getarkan-aceh. Diakses tanggal 8 Januari 2014.

  • 21

    [3] Sindo News. 2013. Cuaca Buruk, 700 wisatawan tertahan di Karimunjawa. http://daerah.sindonews.com/read/2013/07/03/22/756981/cuaca-buruk-700-wisatawan-tertahan-di-karimunjawa. Diakses 8 Januari 2014.

    [4] Kompas. 2013. Cuaca Buruk di Laut Jawa, Pelayaran di Tanjung Mas Terhenti. http://regional.kompas.com/read/2013/08/25/1909120/Cuaca.Buruk.di.Laut.Jawa.Pelayaran.di.Tanjung.Mas.Terhenti. Diakses 29 Januari 2014

    [5] Paseban, 2012, Perkembangan Teknologi Komunikasi di Indonesia. http://portal.paseban.com/article/8705/perkembangan-teknologi-komunikasi-di-indonesia. Diakses tanggal 13 November 2013.

    [6] Okezone. 2013, Android Kian Mengepakkan Sayapnya di Indonesia. http://techno.okezone.com/read/2013/08/02/325/846744/android-kian-mengepakkan-sayapnya-di-indonesia. Diakses tanggal 13 November 2013

    [7] Tribun News. 2012. Jumlah Pengguna Android Naik 40 Persen per Tahun. http://www.tribunnews.com/bisnis/2012/11/16/jumlah-pengguna-android-naik-40-per-tahun. Diakses 8 Januari 2014.

    [8] Sutoko, Ridho, 2009, Sistem Informasi Geografi Berbasis Klimatologi dengan Menerapkan Basis data Arsitektur Three-Tiers Provinsi Jawa Tengah. Salatiga : Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana.

    [9] Juliandani, 2011, Sistem Informasi Geografi Pemetaan Daerah rawan Kekeringan dan Banjir pada Tanaman Pangan (Studi Kasus Propinsi Jawa Tengah). Salatiga : Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana.

    [10] Safaat, Nazruddin, 2011, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android, Bandung : Informatika.

    [11] Hunter, David, Jeff Rafter, Joe Fawcett, dkk. 2007. Beginning XML, 4th Edition. Canada: Wiley Publishing, Inc.

    [12] Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta: Penerbit ANDI dan McGraw-Hill Book Co.

    [13] Data.bmkg.go.id