Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair...

download Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

of 14

Transcript of Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair...

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    1/14

    Peranan Wanita Desa Soco BendoMagetan Dalam MengatasiDampak Psikologi SosialPasca Madiun Affair 1948

    (Studi Sejarah Sosial)

    Muhammad Hanif

    A. Pendahuluan

    PKI dalam gerakanmengkomuniskan Indonesia menggunakanjalan kekerasan, progresif, konfrontatif, dantidak mengenal kompromi. Gerakan itudilakukan sebagai upaya pemberontakanterhadap pemerintah yang sah gunamendirikan pemerintahan komunis yangdiinginkannya.

    Salah satu pemberontakan PKI yangsulit dilupakan orang adalah yang terjadi diMadiun pada September 1948 yangkemudian terkenal dengan sebutan MadiunAffair. Pejabat, prajurit, lurah, pamong praja,kiai, santri, dan masyarakat yang menjadikorban dan suasana saat itu sangatmencekam. Hal tersebut sebagaimana ditulisoleh Tim Jawa Pos, bahwa kejadian ituterasa begitu mengerikan, beribu-ribumanusia dengan kelewang dan berbagaisenjata memekik-mekik bagai serigalakehausan darah mereka berduyun-duyuntidak ada habisnya sambil terus memekikdan memaki-maki kemudian menerjangdengan beringas dan penuh kebencian.(Tim Jawa Pos, 1990:15). Tidak hanyamenelan banyak korban jiwa dan harta,tetapi dampaknya masih terasa hingga

    sekarang, terutama pada aspek psikologi(sterotip dan prasangka sosial).

    Peristiwa PKI 1948 dengan berbagaidampaknya telah banyak dibicarakan danditulis, dan begitu halnya dengan masalahwanita, baik oleh pakar dalam negerimaupun luar negeri dengan berbagaidimensi, namun kiranya belum ada yang

    menyoroti bagaimana peran kaum wanitadalam menangani dampak psikologi sosialpasca Madiun Affair 1948.

    Belum adanya penelitian tentangwanita dalam kasus ini tidak lepas dari

    persoalan umum studi sejarah bangsaIndonesia. Sejarah Indonesia lebihkonvensional dengan dipenuhi tema-temapolitik dan militer yang secara subtansionalbercorak androcentris dan memandangwanita sebagai second sex. Kuntowijoyomengatakan bahwa gambaran masa lalusemacam itu tentu saja tidak adil, karenawanita juga ikut serta dalam dinamikasejarah suatu komunitas (Kuntowijoyo,2003:113-115). Untuk itu perlu adanya

    penelitian tentang wanita dengan berbagaidimensi sebagai upaya untuk mendapatkangambaran masa lalu yang lebih adil. Olehkarena itu, penelitian ini menarik untukdilakukan.

    Adapun masalah yang muncul dalampenelitian ini dapat dirumuskan yaitu:Bagaimanakah peranan wanita desa SocoBendo Magetan dalam mengatasi dampakpsikologi sosial pasca Madiun Affair 1948?

    B. Tinjauan Pustaka

    Peranan wanita dapat dilihat dari sudutpandang transformasi wanita yang mencakupfungsionalisme dalam feminisme (Fakih,2003:80-84). Selain itu dapat dilihat juga darisudut pandang gender specifity yaitumencakup pola-pola perilaku, ekspresiemosional yang secara sosial dapat dipelajariserta digunakan untuk menilai tingkatkewanitaannya dan kepribadian seseorang(Tangdilintin,1991:9). Pola-pola perilakumaupun ekspresi emosional wanita dapatterungkap melalui tersedia jejak sejarah yangsama dengan bukti-bukti sejarah atau seringpula disebut sumber sejarah (Widja,1987:37).Sumber sejarah dapat bersifat materiil dannon materiil. Sumber sejarah yang bersifatmateriil diantaranya: prasasti, laporan tertulis,dan sebagainya. Sedangkan yang bersifat

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    2/14

    non materiil diantaranya: lembaga sosial, etik,tradisi, dan sebagainya. Dengan pengecekansecara kritis sumber sejarah tersebut di atasakan membuka wawasan di dalam melihatperanan wanita. Hal senada disampaikan

    Sendratari (1992:62), bahwa gambaranwanita dapat digali lewat dokumen dankesaksian pelaku sejarah.

    Psikologi dalam konteks penelitian iniberkenaan dengan psikologi sosial. Yangdimaksud psikologi sosial menurut Waston,merupakan studi tentang interkasi manusia,sedangkan menurut Krech, Chruthfield danBalami, psikologi sosial adalah pengetahuanhubungan perilaku interaksi manusia (dalamSarwono, 2002:7).

    Dari beberapa pendapat di atas dapatditarik benang merah bahwa psikologimerupakan kajian tentang proses interaksimasyarakat. Dalam arti luas, interaksimengacu kepada kenyataan bahwa responseorang individu atau kelompok (isyarat,ucapan atau gerak jasmaniah) merupakanstimulus bagi individu atau kelompok lainnyayang sebaliknya merespon individu ataukelompok pertama (Waseso,1986:3).

    Pendapat senada disampaikanGerungan (1991:57). Ia mengatakan bahwainteraksi sosial merupakan suatu hubunganantara dua atau lebih individu manusia,dimana kelakuan individu yang satumempengaruhi, mengubah, atau memperbaikikelakuan individu yang lain, atau sebaliknya.Model dasarnya ialah dwi-tunggal masyarakatdengan PKI dalam suatu kondisi kontak antarstimulus dan antar respon yang berulang-ulang.

    Pengaruh dan dampak tekananindividu atau kelompok terhadap individu ataukelompok lain akan selalu memodifikasi danmendistorsi penilaian individu atau kelompok.Dasar pendekatan mutakhir adalah aksioma,bahwa tekanan kelompok secara mentabiatmenyebabkan perubahan psikologis begitusaja, tidak peduli ciri-ciri material kondisi-kondisinya yang bermuara pada prasangkasosial (social prejudice) dan sterotip.

    Prasangka adalah sikap negatif terhadapkelompok tertentu atau seseorang, semata-mata karena keanggotaannya dalamkelompok tertentu. Sedangkan yangdimaksud stereotip adalah sifat yang khas

    yang seakan-akan menempel pada kelompokyang diberikan kelompok lain. Kedua hal itumerupakan problem utama psikologi sosialkarena dampaknya pada hubungan antarpribadi dan antargolongan.

    Sehubungan dengan hal tersebut diatas, secara alamiah timbul sumbang saranyang bertujuan membebaskan para individudari rintangan, kritik diri oleh individu lain agardalam menanggapi suatu masalah tertentumereka dapat menghasilkan gagasan-

    gagasan lain sebanyak mungkin. Usaha-usaha untuk mengeliminir prasangka sosialdan streotip tidaklah mudah, karenaprasangka dan stereotip bersumber pada dirimanusia dan interaksi antar manusia, makatidak dapat sepenuhnya dihilangkan. Namundemikian dapat diatasi atau dikurangi dengancara menekan sumbernya. Dalam kasus iniyang menjadi sumbernya perasaan ingroupdan outgroup, dan cara mengatasi denganmemperbanyak kontak antar mereka(Sarwono, 2002:290).

    Selain memperbanyak kontak sepertidi atas, dapat juga melalui penerangan yangmemberi pengertian dan kesadaran mengenaisebab-sebab terjadinya, dipertahankannya,dan mengenai kerugian prasangka sosial danstereotip bagi masyarakat sebagaikeseluruhan dan bagi anggota-anggotanya(Gerungan, 1991:177). Asumsinya bahwasemakin banyak gagasan yang dihasilkan,semakin besar pula kemungkinan tercapainyasuatu pemecahan secara efektif. MenurutWaseso (1986:133-134) sumbang saran itubercirikan 4 pokok, yakni: kritikdikesampingkan, diterima dengan senanghati, kuantitaslah yang dicari, dan kombinasidan perbaikan harus ditemukan.

    Dalam menangani masalah prasangkasosial perlu dilaksanakan secarakomprehensif dari berbagai pihak, termasuk

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    3/14

    kaum wanita. Menurut Parson (dalamSarwono, 2002:169), pada umumnyakepribadian yang diharapkan dari wanitaberdasarkan norma baku yang berlakudimanapun yakni baik hati, senang

    mengasuh, suka bekerja sama, dan pekaterhadap perasaan orang lain (Parson dalamSarwono, 2002:169). Dengan demikiansangat terbuka kaum wanita memainkanperan dalam menangani masalah tersebut.

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untukmendapatkan fakta yang objektif tentangperanan yang dimainkan kaum wanita dalam

    mengatasi dampak psikologi sosial pascaMadiun Affair 1948, termasuk didalamnyauntuk mengetahui kondisi-kondisi di sekelilingwanita dalam menjalankan peranannya.

    Langkah ini penting dilakukan sebagaiwujud kesediaan peneliti untuk menilaieksistensi kaum wanita, bersedia menarikpelajaran dari peristiwa tersebut, sertamenjadi bekal dalam menyusun sikap,kebijakan, dan perilaku sekarang dan masayang akan datang.

    Hasil penelitian ini diyakini dapatbermanfaat bagi beberapa pihak, yaitu :1. Bagi Program Studi Pendidikan sejarah

    FPIPS IKIP PGRI Madiun, hasilpenelitian ini akan sangat berguna dalampengajaran sejarah kontemporer dansejarah lokal.

    2. Bagi masyarakat, terutama paragenerasi muda, penelitian ini dapatmemberikan gambaran tentangPemberontakan PKI 1948 di Madiun,masalah gender dan tranformasi nilai,serta dimungkinkan dapat meningkatkankesadaran sejarah.

    3. Bagi pemerintah, khususnya PemerintahDaerah dapat dijadikan bahan untukmengambil kebijakan dalampembangunan baik fisik maupun mental,terutama yang berkaitan denganmasalah gender.

    D. Metode Penelitian

    Mengingat penelitian ini merupakanpenelitian sosial-historis, maka peneliti

    menggunakan Metode Hermenutika-Mendalam Thomson (Thomson, 2004).Dipilihnya metode karena penelitian tidakhanya serentetan objek dan peristiwa yangakan diteliti dan dijelaskan, tetapi jugadomain subjek yang dirancang sebagaisubjek yang dalam rutinitas kehidupansehari-hari secara konstan berada dalampemahaman dirinya dan orang lain dalammenghasilkan tindakan dan ekspresi yangbermakna serta dalam menafsirkan tindakan

    dan ekspresi yang bermakna yang dilakukanoleh orang lain.1. Tempat dan Waktu Penelitan

    Penelitian ini dilakukan di Desa SocoKecamatan Bendo Kabupaten Magetan.Dipilihnya desa ini sebagai tempatpenelitian karena desa ini merupakansalah satu basis Pemberontakaan PKI1948. Sedangkan waktu penelitian yangdigunakan 8 bulan (MaretOktober 2006).

    2. Sumber Data PenelitianSumber data yang digunakan dalam

    penelitian ini sumber sejarah yang bersifatmateriil dan non materiil. Sumber sejarahyang bersifat materiil diantaranya: sumberlisan/kesaksiam, laporan tertulis, dandokumen. Sedangkan yang bersifat nonmateriil diantaranya: lembaga sosial, etik,dan tradisi.

    3. RespondenMengingat responden diketahui

    secara pasti, maka penentuanrespondennya peneliti menggunakansnowball sampling.

    4. Pengambilan DataPengambilan data peneliti

    menggunakan teknik wawancara,observasi, dan pencatatan dokumen.

    5. Analisa DataMengingat penelitian bersifat sosial-

    historis, maka bentuk-bentuk peran tidak

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    4/14

    berada dalam suasana yang vakum, tetapiditransmisikan dan diterima dalam kondisisosial dan historis tertentu sehingga peranyang dimainkan dapat diamati secaratepat akan berbeda dengan dari satu studi

    ke studi yang lain, bergantung pada objekdan kondisi partikular penelitian. Untuk ituanalisa yang dipergunakan adalah analisiskualititatif model interaktif (Miles,1992)sebagaimana bagan di bawah ini.

    Bagan 1 : Analisis Kualitatif Model Interaktif

    E. Hasil Penelitian dan Pembahasan

    1. Hasil Penelitiana. Sekilas Aksi PKI 1948 Di Soco BendoMagetan

    Soco adalah nama sebuah desayang letaknya kurang lebih lima ratus meterdi sebelah Selatan Lapangan UdaraIswahyudi. Soco termasuk wilayahKecamatan Bendo Kabupaten Magetan.Desa Soco dalam peristiwa berdarah yangdilakukan oleh FDR/PKI tahun 1948 memilikiarti sejarah tersendiri. Hal ini dikarenakan didesa Soco inilah para tokoh dianggap musuholeh FDR/PKI dibantai secara masal didalam sumur-sumur tua di tengah tegalan.

    Letak desa Soco cukup strategis,disamping dekat lapangan Udara Iswahyudi,

    juga dilintasi re-rel kereta Lori dari daerahperkebunan tebu menuju berbagai pabrikgula seperti pabrik gula Pagotan, Kanigoro,Glodok dan Pabrik gula Rejosari di Gorang-gareng. Di desa Soco terdapat sumur-sumur

    tua di temgah tegalan yag sangatmemungkinkan untuk dipakai sebagai lubangpembantaian karena letaknya jauh daripemukiman penduduk.

    Sebelum peristiwa berdarah itu terjadi,warga masyarakat desa Soco sudah mulaimerasakan adanya aksi-aksi yang dilakukanoleh orang-orang PKI; pencurian,perampokan dan penculikan berlangsungdengan semena-mena, yang menjadi korbansenantiasa orang-orang yang bukan PKI.

    Kejadian itu mencapai puncaknyapada tanggal 18 September 1948. Menurutsalah seorang saksi bernama Jalim Anshori,pada saat itu beratus-ratus manusiamemakai gelang janur di bawah pimpinanRusdi bergerak menuju rumah LurahTanjung Soemoatmodjo sambil berteriak-teriak, Sayap kanan tutup! Sayap kiri hidup.Setelah berhasil menangkap Lurah TanjungSamoatmojo digiring oleh orang-orang PKIke sunur Soco untuk dibantai. Selanjutnyaorang-orang PKI bergerak menuju rumahsakit salah seorang tokoh Nasionalis, setelahtertangkap Sakidi diikat disana. Mendengarsuaminya telah dibantai, Nyonya Sadikisegera menyusul ke Soco. Setelah tiba diSoco dia sudah tidak bisa menjumpaisuaminya lagi, tetapi dia nekat ingin melihatjenazahnya, namun akhirnya dia jugadibantai dan mayatnya dimasukkan ke dalamsumur itu juga.

    Sumur-sumur tua di Soco tersebutdirancang sedemikian rupa oleh PKIdijadikan basis untuk membantai para tokohyang dianggap lawan, seperti BupatiMagetan Sudibjo, Kapten Soebarin, Jaksa R.Moerti, Muhammad Suhud (Ayahanda KharisSuhud), Kapten Sumarno, Suratatim, KH.Muhammad Noer, serta aparat pamerintahRepublik Indonesia lain yang berhasilmereka tawan itu dibantai.

    Pengumpulan Data

    Reduksi Data

    PenarikanKesimpulan /

    Verifikasi

    Sajian Data

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    5/14

    Di Soco terdapat dua buah sumur tuayang dipakai sebagai lubang pembantaianoleh FDR/PKI, dan keduanya terletak tidakjauh dari jalur rel kereta lori pengangkut tebu.Para tawanan yang disekap di Pabrik gula

    Rejosari secara bergiliran diangkut dengangerbong lori. Dari jalur Rejosari itulahgerbong-gerbong lori diarahkan ke jurusandesa Soco dan desa Cigrok yang merupakanlubang-lubang pembantaian. Menurutseorang saksi bernama Soepardi, padawaktu itu Lurah Belotan yang bernamaDarmo melaporkan ke tangsi polisi ikhwalmasuknya FDR/PKI di desanya. Beberapasaat kemudian, Soepardi melihat Lurahtersebut beserta cariknya digiring oleh

    FDR/PKI ke sumur Soco untuk dibantai.Dari desa Belotan Soepardi kemudiandigiring ke Soco dengan diikat tali bambu.Soepardi mengatakan ketika itu dia digiringoleh tiga pemuda yang dikenal sebagai anakGPII yang setelah ditaklukkan FDR/PKImemang memiliki banyak anggota taklukandari rakyat maupun organisasi lawanmereka. Justru anggota taklukkan itulahyang kelak akan menjadi bumerang bagiFDR/PKI. Sewaktu Soepardi yang digiringFDR/PKI itu tiba di rumah Karto, seorangpenduduk Soco, dia mendengar suaraletusan senapan. Ternyata Soepardimengungkapkan kepala seorang polisibernama Soeharno ditembak. Istri Soeharnosendiri, ujar Soepardi oleh FDR/PKIkemudian dijadikan juru masak.

    Selama disekap di rumah Karto,Soepardi mengatakan sering mendengargerbong lori yang mengangkut gula lewatdidekatnya. Tetapi dia tidak pernah tahubahwa di dalam gerbong lori itu sebenarnyapara tokoh Magetan sedang dibawa kesumur Soco untuk dibantai. Soepardiberhasil lolos dari sekapan FDR/PKI setelahada seorang tentara dari Batalyon 520 yangbersamanya mengajak lari. MenurutSoepardi, waktu itu pihak FDR/PKI memangsudah mendapat gempuran dari Siliwangisehingga penjagaan menjadi kurang ketat.

    Kami meloloskan diri bersama Pak Sudarno,Camat Bendo dan beberapa orang yang lainsampai ke Desa Tegal Arum rombonganpelarian itu kemudian berpisah. Soepardidan rombongan lari ke Barat., sedang camat

    Sudarno beserta tawanan yang lain sepertiIsmangil dan Darman menuju ke arahKincang tempat istri Sudarno berada.

    Lubang pembantaian di Soco sudahditemukan, tetapi penggalian belum bisasegera dilakukan. Sebab pada tanggal 19Desember 1948 (atau tiga bulan setelahpemberontakan PKI di Madiun), dengankekuatan yang mereka miliki, Belandamenghantam daerah-daerah RepublikIndonesia dalam aksi militer kedua yang

    dikenal dengan sebutan Agresi II.Orang-orang FDR/PKI yang padawaktu itu ditahan di penjara Madiun,Magetan ataupun kota-kota yang dibebaskanoleh Belanda agar membuat kerusuhan lagiuntuk merongrong kekuatan RepublikIndonesia. Orang-orag FDR/PKI yangdibebaskan oleh Belanda tersebut segeramelakukan perampokan-peampokan sertapembunuhan-pembunuhan kembali.

    Penggalian sumur Soco baruterlaksana pada awaltahun 1950. Ketika ituLurah Soco bernama Wir Sakat mendapatperintah dari atasan untuk menggali duasumur tua di desanya yang telah dipakai olehFDR/PKI sebagai lubang pembantaian.Dalam upaya penggalian itu dikumpulkansekitar 12 orang penggali yang dibagi dalamdua kelompok.

    Salah seorang pelaku sejarah yaituKarjo Kuret yang ketika itu menjadi penggalisumur Soco, menyatakan bahwa usahamengangkat para korban dari lubang sumurdilakukan dangan melancak, yakni danganmenggali dua lubang dari dua arah yangberlawanan menuju titik pusat sumur. Caraitu dilakukan agar lebih mudahmengidentifikasi korban. Menurut KarjoKuret, sebelum penggalian tersebutdilakukan bersama anggota penggali yanglain, dia disuruh berpuasa terlebih dahulu

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    6/14

    oleh Kiai Sukemi dari Tanjung. Karjo Kuretmengungkapkan bahwa menurut KiaiSukemi, pekerjaan yang ia lakukan adalahsuatu pekerjaan mulia. Di samping itu, orangyang melakukan pekerjaan yang menggali

    makam seperti itu harus sangat hati-hati agarjangan merusak jenazah. Penggalian lubangpembantaian barlangsung cukup lamakarena orang-orang yang menggali harushati-hati agar tidak merusak jenazah. Sumuritu sudah berisi tanah biasa, tetapi padabagian dalam ada lubang seperti gua. Disitulah mayat-mayat tersebut bertumpuk.

    Karjo mengatakan kondisi mayatsudah seperti tape ketela pohon; ada dagingdan kulit yang agak kering melekat di tulang-

    tulang. Kondisi mayat yang seperti tape itudibenarkan oleh seorang pelaku sejarahyang lain yaitu Suto Kancil yang menjadianggota penggali sumur pula. Pada waktujenazah para korban itu diangkat semuatulang-tulangnya lepas satu sama lain.

    Menurut Karjo Kutet, di lubang sumurSoco pertama menemukan 78 jenazah.Sementara itu, regu Karso Karmun yangbertugas di sumur Soco kedua menemukan30 jenazah yang kondisinya juga sudahrusak. Kedalaman sumur sekitar 12 meterdan penuh ditumpuki jenazah. Karjo Kuretsendiri juga mendapat ujian lebih lanjutkarena tidak lama setelah penggalian,anaknya yang masih bayi meninggal dunia.

    Rusaknya jenazah para korbanpembantaian di sumur Soco tersebutdisaksikan pula oleh seorang saksi yang lain,yaitu Sumarsono Wilis yang terus menungguipembongkaran sumur itu. Sumarsonomengungkapkan dia melihat jenazah yangtubuhnya masih dibelit sisa-sisa kain sarungmerah. Jenazah itu kelihatan seperti mumi,dengan daging mengering dan rambut yangmasih melekat di beberapa tempat.Sumarsono merasa tidak ragu-ragu lagibahwa jenazah itu adalah jenazah ayahnyayang ia kenal betul meski sudah dalamkeadaan kondisi seperti mumi. Tetapi ketikajenazah bapak saya diangkat tulang-

    tulangnya langsung lepas, ujar Sumarsono.Ia selalu teringat pada kejadianmenggetarkan itu.

    b. Dampak Psikologi Sosial Pasca

    Madiun Affair 1948 Di Desa Soco

    Peristiwa Madiun Affair 948merupakan peristiwa yang tercatat dalamlembaran hitam dalam sejarah bangsaIndonesia pada umumnya dan di desa Socopada khususnya. Peristiwa tersebut sangatberpengaruh dalam berbagai aspekkehidupan, salah satu diantaranya adalahaspek psikologi sosial. Untuk mengetahuidampak psikologis sosial pasca Madiun

    Affair PKI 1948 di desa Soco dibedakandalam dua kelompok, yaitu kelompoksejaman dan kelompok tidak sejaman.a. Kelompok Sejaman

    Salah seorang saksi dari kelompoksejaman adalah Parto Pangat, pada saatperistiwa itu terjadi dia sebagai kebayan didesa Soco. Menurut Parto Pangat, situasidan kondisi desa Soco saat peristiwa ituterjadi sangat mencekam karena dikuasi olehorang-orang PKI. Masyarakat desa Socobenar-benar tidak berdaya dan tidak dapatberbuat apa-apa sama sekali. Masyarakatmerasa was-was dan dalam keadaanketakutan. Apalagi pada saat itudiberlakukan jam malam. Rumah di sekitarsumur harus dikosongkan dan semua lampuharus dimatikan serta dijaga ketat olehorang-orang PKI. Malam begitu mencekamdan diselimuti rasa takut. Jika teringatperistiwa saat itu, rasa takut masihmembekas diperasaannya sampai sekarang.

    Salah seorang saksi lain bernamaJalim. Ia juga salah seorang pelaku sejarah.Menurut Jalim, pada saat peristiwa itu terjadiorang-orang PKI juga menangkap parapemuda yang aktif dalam kegiatankeagamaan termasuk yang bersangkutansetelah pulang dari Pondok Pesantren yangtergabung dalam pemuda Islam. Jalim tidakmenyadari kalau dirinya termasuk target

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    7/14

    yang akan dibantai oleh orang-orang PKI. Iabaru mangetahui kalau dirinya termasukdaftar orang-orang yang akan dibantaiorang-orang PKI pada tahap ketiga, setelahia menemukan arsip PKI pada saaat

    kedatangan Pasukan Siliwangi orang-orangPKI melarikan diri dan tidak sempatmengamankan dokumen penting.

    Jalim melihat bahwa pembantaianyang dilakukan oleh PKI 1948 di desa Socodilakukan dengan sadis saat melihat jejak-jejak pembantaian sungguh mengerikan.Perasaannya pada saat ini terkesan wajardalam arti merasa takut, hanya pengalamanmenakutkan ditahun 1948 itu yang tidakdapat dilupakan. Dalam berinteraksi dengan

    lingkungan yang bersangkutan tampak lebihkomunikatif. Hal ini karena ia sebagaimantan pejabat tinggi Pemerintah dansebagai Kiai yang menjadi panutanmasyarakat serta sebagai narasumberutama dalam manyampaikan informasitentang Peristiwa PKI 1948 di desa Soco,baik bagi kalangan masyarakat maupun bagikalangan akademik. Pandangan Jalimtentang ideologi komunis, ideologi komunisjelas-jelas bertentangan dengan ideologiPancasila, oleh karena itu tidak layakditerapkan di Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

    Menurut salah seorang saksi bernamaKaerun, peristiwa PKI 1948 disebutnyaperang kadang atau perang saudara.Kairun juga menjelaskan PKI pada saat itumemiliki kekuatan yang besar. Mereka bisaberbuat apa saja tanpa ada yang beranimelawan, sehingga mereka tega membantaisesama manusia. Orang-orang PKI sungguhkejam dan tidak kenal rasa kasihan kepadasesama. Orang-orang PKI beramai-ramaimenculik tokoh-tokoh masyarakat satupersatu, kemudian dibawa ke sumur Socountuk dibantai. Jika mengingat peristiwapada saat itu, perasaan takut belum bisadilupakan, apalagi kalau melihat lambangPalu Arit, bayangan peristiwa yangmengerikan itu tidak bisa dilupakan.

    Berdasarkan pengakuan dari saksi-saksi sejarah yang sejaman tersebut di atasdapat ditarik benang merahnya bahwaperistiwa pemberontakan PKI 1948 bagiwarga masyarakat desa Soco yang sejaman

    merupakan suatu peristiwa tragis yang tidakdapat dilupakan sampai sekarang.Pengalaman menakutkan pada tahun 1948yang dilakukan oleh orang-orang PKI yangkejam, biadab dan tidak kenalperikemanusiaan telah menggores perasaandan ingatan warga masyarakat desa Socoyang sejaman, perasaan takut yangberkepanjangan dan tidak dapat dilupakanmenjadi trauma bagi warga masyarakat desaSoco yang mengalami peristiwa di tahun

    1948 tersebut.b. Kelompok tidak sejamanUntuk mengetahui dampak

    psikologis sosial akibat Madiun Affair 1948 didesa Soco bagi masyarakat yang tidaksejaman, peneliti mengklasifikasikan kebeberapa kelompok, antara lain: kelompokaparat desa, kelompok pendidikan/guru,kelompok alim ulama, kelompok petani,kelompok pelajar.1) Kelompok Aparat Desa

    Menurut Priyono Kepala DesaSoco, peristiwa tragis ditahun 1948 yangdilakukan oleh PKI di desa Socodiperoleh dari orang tua serta membacabuku. PKI dalam mencapai tujuanternyata menghalalkan berbagai caraseperti perampokan, penculikan danpembunuhan, terhadap tokoh-tokohpemerintah, masyarakat, agama.Pembantaian yang dilakukan orang-orang PKI di sumur Soco merupakanperbuatan keji dan tidak mengenalperikemanusiaan. Denganmembayangkan peristiwa yang terjadi didesa Soco pada tahun 1948, sebagaianak bangsa merasa takut dan ngerioleh karena itu belajar dari pengalamansejarah sangatlah penting, haruswaspada terhadap segala kemungkinanwalaupun kita hidup di zaman

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    8/14

    kebebasan dan keterbukaan, karena PKIbahaya laten. Ia berharap peristiwa-peristiwa yang menakutkan itu tidakterulang lagi selama-lamanya khususnyadi desa Soco dan di seluruh tanah air

    Indonesia pada umumnya.Berdasarkan pengakuan darikelompok aparat pemeritahan desayang lain, masalah PKI 1948 masihdianggap sebagai sebagai sesuatu yangrawan dan menakutkan. Secarapsikologis sosial sebagai manifestasinyadalam pola tingkah laku kehidupansehari-hari, kelompok aparat bersikapsangat hati-hati dalam berbicara tentangmasalah tersebut, karena jika salah

    salah dalam berbicara mereka merasatakut dianggap sebagai orang PKI.Sehingga demi keselamatan posisinyasebagai aparat sikap keberhati-hatinyamelahirkan sikap tertutup sehinggaterkesan kurang transparan dalammenyampaikan informasi tentang PKI.2) Kelompok pendidik atau guru

    Perkembangan pendidikan tidakbisa lepas dari situasi dan kondisimasyarakat serta negara, kondisi negaradengan stabilitas yang mantap akanmendorong tersenggaranya Pendidikandengan baik, situasi masyarakat yangtentram dan damai akan menciptakanakan menciptakan iklim kegiatan belajarmengajar yang tenang dan kondusif,halini didasari sepenuhnya oleh parapendidik atau guru di desa Soco.

    Peristiwa PKI 1948 di desa Socosecara psikologis sosial berpengaruhpula terhadap para pendidik atau guru didesa Soco. Untuk mengetahui haltersebut peneliti membagi menjadi duakelompok antana lain kelompok gurusekolah dasar dan kelompok gurusekolah lanjut tingkat pertama. Menurutsalah seorang guru sekolah dasarbernama Kusmiati sebagai seorang gurubanyak belajar berbagai hal, termasukdiantaranya tentang pemberontakan PKI

    1948 di desa Soco. Ia membayangkanakan peristiwa PKI 1948 di desa Socosecara pribadi sebagai seorang pendidikyang selalu mengajarkan budi pekertiyang luhur pada anak didik. Dalam

    perasaan ini ada rasa ngeri, perbuatanyang dilakukan orang-orang PKI yangkejam di luar batas perikemanusiaan.Disamping itu, PKI telah merusakpendidikan dan pengajaran denganmenanamkan ide komunisme padamurid-murid yang belum waktunyamengerti politik.

    Gambaran ideologi komunismenurut Kusmiati, merupakan ideologiyang merusak tata nilai kehidupan

    masyarakat. Sebagai warga negaraIndonesia dalam pola tingkah lakusehari-hari mencerminkan nilai-nilaikemanusiaan yang berketuhanan,sedangkan komunis mengajarkankebebasan yang tidak bertuhan. Olehkarena itu, komunis merupakan fahamyang tidak layak berkembang di Indonsiayang berdasarkan Pancasila.

    Peristiwa PKI 1948 di desa Socotidak berpengaruh dalam kegiatanbelajar mengajar di Sekolah Dasar.Peristiwa PKI 1948 di desa Soco bisadiambil hikmahnya yang positif untukmendidik siswa agar berperilaku yangbaik sehingga untuk pengajaran bagisiswa akan lebih bermakna. Dalammenjelaskan tentang peristiwa PKI 1948di desa Soco yang bersangkutan selalubersikap hati-hati, sebab jika salahmenginformasikan tentang masalahtersebut akan berakibat fatal bagi bagisiswa yang orang tuanya menjadi korbankekejaman PKI dan yang orang tuanyaterlibat PKI 1948.

    Menurut salah seorang GuruSLTP II Bendo yang berlokasi di desaSoco bernama Kasimun,pengetahuannya tentang kekejaman PKI1948 di desa Soco diperoleh sejak kecil.Dari pengetahuan tersebut diketahui

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    9/14

    bahwa tindakan yang dilakukan olehorang-orang PKI pada tahun 1948dengan membantai sesama manusiamerupakan tindakan angkara murka,yang mengakibatkan penderitaan lahir

    dan penderitaan batin bagi masyarakatdesa Soco pada saat itu bahkan sampaipada saat ini masih dirasakan akibatnya,terutama bagi keluarga yang ditinggalkanpara korban kekejaman PKI 1948 didesa Soco.

    Gambaran tentang ideologikomunis menurut Kasimun, merupakanhal yang tidak baik. Komunis lahir daridasar histeriomaterialisme yangmenghendaki kehidupan manusia

    bersendi atas milik bersama dan tidakmengenal adanya Tuhan. Hal ini sangatbertentangan dengan Pancasila sebagaipandangan hidup dan falsafah negaraIndonesia yang menghendaki manusiasebagai makhluk sosial budaya susiladan makhluk bertuhan. MenurutKasimun, peristiwa PKI 1948 di desaSoco tidak berpengaruh dalam kegiatanbelajar mengajar di sekolah. Dalamproses belajar mengajar guru bersikappositif dengan demikian siswa akanterdorong secara positif pula sehinggasiswa akan merasa senang. Informasiyang ditransformasi sedapat mungkinbermakna bagi siswa dalam artimengandung pengajaran yangbermanfaat bagi siswa. Guru dapatmengatur informasi dalam mentransferpada siswa dengan jalanmengasosiasikan informasi yang positifsehingga tercipta atmosfer belajarmengajar yang baik. Sikapnya sebagaiburu dalam menjelaskan peristiwa PKI1948 harus hati-hati, sedapat mungkinmenekankan pada aspek edukatif yangmampu menumbuhkembangkanpemahaman siswa sebagai subjek didik,dilakukan dengan membangkitkansemaksimal mungkin untuk dapat belajardari sejarah di masa lampau. Dengan

    cara demikian akan mengerti kaidah danmakna yang dapat dijadikan bahanberpikir dan berbuat utuk masa kini danmasa yang akan datang.

    Berdasarkan penjelasan dari

    kelompok pendidik atau guru di atas,maka secara psikologis Peristiwa PKI1948 di desa Soco bagi kelompokpendidik atau guru tidak memperlihatkanadanya perasaan takut, akan tetapimemperlihatkan adanya perasaan tidaksenang terhadap peristiwa tersebut,karena perbuatan orang-orang PKImengakibatkan penderitaan lahir danpenderitaan batin. Gambaran tentangideologi komunis di mata para guru di

    desa Soco, ideologi komunis merupakansalah satu ideologi yang tidak baik,karena bertentangan dengan ideologiPancasila. Hal ini dikarenakan bukankarena alasan ideologi, akan tetapimengarah pada alasan politis, yaknidisebabkan pendidikan politis selama 32tahun pada masa pemeritahan OrdeBaru, antara lain adanya Tap MPRS No.XXV/MPRS/1996.

    Peristiwa PKI di desa Soco tidakberpengaruh terhadap kegiatan belajarmengajar, baik di SD maupun di SLTP,karena sebagai pendidik dapat mengaturinformasi dalam mentransfer informasitersebut dengan jalan mengasosiasikaninformasi yang positif pada siswasehingga dapat menciptakan suasana,baik dalam kegiatan belajar mengajar.Sikap para guru dalam menjelaskantentang masalah PKI 1948 di desa Socopada siswa, guru bersikap hati-hati,sebab jika salah menginfomasikantentang peristiwa tersebut akanberdampak negatif pada siswa, yaknibagi siswa yang orang tuanya menjadikorban kekejaman PKI akan membencisiswa yang orang tuanya tersangkut PKI,mengingat banyak para orang tua didesa Soco terlibat PKI.3) Kelompok Alim -Ulama

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    10/14

    Salah satu korban daripembantaian PKI 1948 di desa Socoadalah kaum alim ulama. Kaum alimulama menjadi target pembantaianorang-orang PKI tahun 1948 di desa

    Soco karena dianggap lawan utama PKI1948. Kaum alim ulama merupakantokoh terdepan dari golongan agamaIslam, yang tentu saja merupakanpenghalang bagi PKI dalam melancarkangerakannya.

    Menurut salah seorang ulamabernama Warsito, peristiwa PKI 1948 didesa Soco dilakukan oleh orang-orangyang tidak mengenal Tuhan sehinggamereka tega berbuat kejam dan

    kekejamannya tidak mengenalperikemanusiaan lagi. Mereka adalahorang-orang yang tidak berimanmelalaikan ajaran agama yang tidakboleh menyakiti orang lain, apalagimembunuh sesama saudara.Pembantaian yang dilakukan orang-orang PKI tahun 1948 di desa Soomerupakan perbuatan dzalim, baikterhadap masyarakat maupun terhadapagama.

    Mereka tidak memikirkanadanya kehidupan setelah mati, yaitusuatu kehidupan dimana manusia akanmenerima pembalasan dari hasilperbuatan ketika mereka yang lakukan didunia. Dengan melihat kenyataan bahwaalim ulama merupakan musuh utamaPKI 1948, banyak alim ulama yangdibantai oleh orang-orang PKI di sumurSoco. Mendegar kisah peristiwa itumenjadi takut. Dengan masih adanyarasa dan perasaan takut berarti dalamdiri berarti masih ada iman.

    Pandangan para alim ulamaterhadap peristiwa PKI 1948, peristiwatersebut merupakan kedzaliman darikelompok orang-orang kafir, yaitu dzalimpada masyarakat, bangsa, negara sertadzalim pada agama, perbuatan itumerupakan perbuatan yang sangat

    tercela. Untuk itu PKI jangandiperbolehkan hidup berkembang diIndonesia. Sebagai orang yangberagama, beriman dan bertaqwa padaTuhan dalam kehidupan sehari-hari

    hendaknya mencerminkan sikapkehidupan yang terpuji, dengan polahidup yang wajar bekerja untukkepentingan duniawi dan beribadat untukkepantingan ukhrowi, niscaya akanselamat dunia dan akhirat.

    Berdasarkan penjelasan di atasterlihat bahwa secara psikololgis sosialperistiwa PKI 1948 di desa Soco bagikelompok Alim Ulama memperlihatkanmasih adanya perasaan takut. Perasaan

    takut tersebut dimanifestasikan dalamkehidupan sehari-hari untuk hidup yangwajar, selaras, serasi dan seimbang,dalam berpikir dan berbuat untukkepentingan dunia dan akhirat, lebnihmendekatkan diri pada Allah,mempertebal iman, tidak menyukaikejahatan dan mengutuk perbuatankedzaliman, serta tidak menerimaideologi komunis karena pada dasarnyaideologi komunis bertentangan denganajaran agama Islam.4) Kelompok Petani dan Pedagang

    Masyarakat desa Socomayoritas bermata pencariaan petanidan sebagai pedagang. Hal ini tampakpada data yang peneliti peroleh daridokumen kantor desa Soco yangmenunjukkan bahwa sebagian besarpenduduk desa Soco adalah petani.Sektor pertanian merupakan sektorprioritas yang didukung dengan saranadan praarana yang memadai.

    Keadaan masyarakat desa Socopada saat ini tidak jauh berbeda dengansituasi pada saat terjadinya peristiwa PKI1948. Oleh karena mayoritas matapencarian masyarakat desa Soco adalahpetani dan sebagai pedagang, makakelompok ini merupakan salah satukorban perampokan dan penjarahan

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    11/14

    orang-orang PKI, karena orang-orangPKI membutuhkan materi untukmendukung gerakannya. Menurut salahsatu petani muda yang sukses bernamaAgus, pengetahuan kekejaman PKI 1948

    di desa Soco diperoleh dari cerita daripada orang tua dan membaca buku,pendapat yang bersangkutan tentangmasalah PKI 1948. Peristiwa PKI 1948 didesa Soco merupakan peristiwa tragisyang tidak dapart dilupakan oehmasyarakat desa Soco, karena peristiwaPKI 1948 merupakan malapetaka besarbagi masyarakat desa Soco pada tahun1948. Akibatnya menimbulkan banyakkorban baik korban harta maupun korban

    jiwa raga. Perampokan terjadi dimana-mana, situasi yang demikian inimerupakan ulah orang-orang PKI yangsengaja membuat kekacauan di desaSoco. Mendengar kenyataaan yangdemikian pada saat terjadinya peristiwatersebut, sungguh merupakan hal yangsangat mengerikan.

    Menurut salah seorangpedagang bernama Padi, peristiwa PKI1948 disebut Goro-goro, Prahoro,artinya gara-gara atau prahara PKI 1948.Pendapat yang bersangkutan tentangperistiwa PKI 1948 di desa Soco,peristiwa PKI 1948 pada dasarnyamerupakan langkah awal PKI untukmerebut kekuasaan pemerintah dengancara paksa. Oleh karena cara paksamerupakan hal yang tidak baik, makatindakan yang ditempuhnya merupakantindakan yang tidak benar pula, yaitudengan cara membantai para tokohpemerintah agama dan tokoh-tokohmasyarakat, termasuk para tokoh didesa Soco. Dengan memperhatikancerita dari para orang tua tentangpembunuhan yang dilakukan oleh orang-orang PKI tahun 1948 di desa Soco, adaperasaan takut, karena jiwa para tokohpemerintah, tokoh agama dan tokohmasyarakat seperi tidak ada harganya di

    mata orang-orang PKI. Pendapat Paditentang ideologi komunis, ideologikomunis merupakan suatu hal yang tidakbaik, karena bertentangan dengan tujuandari para pedagang, sehingga komunis

    tidak layak hidup di Indonesia.5) Kelompok PelajarMenurut salah seorang pelajar

    bernama Ida Setiyawati, cerita tentangperistiwa kekejaman yang dilakukan olehorang-orang PKI tahun 1948 di desaSoco diperoleh dari orang tua danmembaca buku. Pembunuhanmerupakan hal yang menakutkan apalagidisertai dengan penyiksaan seperti yangdilakukan oleh orang-orang PKI 1948 di

    desa Soco. Perbuatan yang dilakukanorang-orang PKI merupakan perbuatanyang sangat kejam dan sadis. Menurutpengakuannya, jika mendengar ceritakekejaman PKI tahun 1948 di desa Socoperasaannya ngeri dan takut.

    Pendapat Ida tentang peristiwaPKI 1948 merupakan tragedi nasionalyang dilakukan oleh orang-orang yangingin mendirikan negara berideologikomunis lepas dari negara kesatuanRepublik Indonesia. Ideologi komunissangat bertentangan dengan ideologiPancasila. Oleh karena bertentanganPancasila sebagai dasar dan falsafahnegara, maka komunisme merupakanideologi yang tidak baik untuk diterapkandi Indonesia.

    Berdasarkan pengakuan darikelompok tidak sejaman di atas, terlihatjelas bahwa aksi PKI tahun 1948 di desaSoco menimbulkan ketakutan. Perasaantakut pada warga masyarakat yang tidaksejaman merupakan akibat bayangandari rangsangan yang dilakukan olehgenerasi sejaman dalam arti katagenerasi sejaman menurunkan perasaantakut secara langsung pada generasitidak sejaman atau generasi tidakketurunan.

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    12/14

    c. Peran Wanita Dalam MengatasiDampak Psikologi Sosial PascaMadiun Affair Di Soco BendoMagetan

    Masyarakat desa Soco, terutama

    kaum wanita, tidak mengetahui secarapersis tentang motif Madiun Afair 1948,namun mereka merasakan ada yangberubah menjelang peristiwa tersebut.Interakasi sosial yang damai dan penuhkerukunan berubah menjadi ketegangan.Prasangka sosial dan sterotipmenyelimutinya tatkala merekaberinteraksi di masyarakat.

    Kaum wanita tidak menduga PKIakan melakukan tindakan di luar batas

    kemanusiaan. Yang mereka tahu PKIsering melakukan perayaan sepertireog, ketoprak, dan sebagainya. Merekajuga senang dan ikut menontonnya yangtanpa disadari, PKI melakukan kegiatantersebut hanyalah sebagai media untukmerebut hati masyarakat.

    Pasca Madiun Affair 1948,masyarakat (bukan PKI) takut kejadianitu terus berlanjut dan akanmenimpanya. Sebaliknya, orang-orangdan simpatisan PKI juga kawatir akanterjadi balas dendam dari keluargakorban dan para musuh-musuhnyatermasuk dari aparat pemerintah. Haltersebut berlangsung sampai dengantahun 1965. Dalam kondisi seperti itu,kaum wanita, terutama ibu-ibu rumahtangga berupaya menenangkan,membimbing anggota keluarganyamelalui saluran pendidikan informal(keluarga) dan non formal. Dalamberkomunikasi, terutama kepada anak-anaknya, ibu-ibu mendidik untuk selalumendekatkan diri kepada Allah SWT,meningkatkan ibadah dan bertawakalpada-Nya, berhati-hati bergaul, melarangkeluar rumah di malam hari, dan tidakperlu takut melawan keangkaramurkaan,tetap waspada, dan menjalani hidup dankehidupan yang tidak berbau politik. Hal

    tersebut sebagaimana yang dialami dandiceritakan Diyem dan Parmi.

    Perilaku para wanita tersebutdikomunikasikan secara verbal maupunnon-verbal. Nilai-nilai adiluhung yang

    dikenal di dalam masyarakatdisampaikan sebagai petuah untukperilaku berinteraksi dengan sesamanya.Diantaranya ajaran hidup atau falsafahhidup dari pujangga Ronggowarsito.Dalam ajarannya dikatakan, Amenangijaman edan, ewuh-ya ing pambudi, meluedan nora tahan, yen tam meluanglakoni, bojakaduman melik, kaliranwekasanipun, dilalah karsa Allah, begja-begjane kang lali, luwih begja kang eling

    lawan waspada (Mengalami jaman gila,sukar-sulit dalam akal-ikhtiar, turut gilatidak tahan, kalau tak turut menjalaninya,tidak kebagian milik, kelaparan akhirnya.Takdir kehendak Allah, sebahagia-bahagianya yang lupa lebih bahagiayang sadar dan waspada).

    Setelah G 30 S / PKI dapatdipadamkan oleh Orde Baru, prasangkadan stereotip sedikit demi sedikit mulaiterkurangi sebagai akibat sempitnyaruang gerak PKI dan tekanan aparatyang berhasil menyudutkannya.Hubungan dengan orang-orang yangterlibat langsung atau tidak langsungdengan PKI yang dicap hitam mulai cair.Mulai cairnya hubungan tersebut atauprasangka sosial dan stereotip tidaklepas dari seringnya kontak di antaramereka. Kaum wanita juga berpartisipasidalam proses penyadaran tentang nilai-nilai kemanusiaan yang sebelumnyaterabaikan melalui kegiatan upacara adatseperti khitanan, perkawinan, dansebagainya. Selain itu, perasaan ditekandan disudutkan oleh Orde Baru jugamemberi andil yang tidak kecil dalamproses penyadaran tersebut.

    Walaupun dikucilkan dalam

    kehidupan pemerintah, ternyata tidakmenghalangi mereka berinteraksi sosial,

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    13/14

    terutama para simpatisan dan anggotaserta keturunan PKI. Dalam pendidikankeluarga yang dilaksanakan oleh orangtua terutama ibu-ibu melaluipengajian/pendekatan spiritual, yaitu

    untuk memberi maaf kepadanya. Namundemikian, sikap kewaspadaan tetapdipegang teguh. Selain itu, adaparadigma yang berkembang bahwamereka meyakini apa yang dilaksanakanoleh pemerintah benar. Untuk itu,mereka berusaha mendidik dan ataumemasukkan anaknya lingkaranpemerintah dan sekolah-sekolahpemerintah.

    2. Pembahasan

    Konsep sentral peranan wanita dalammengatasi dampak psikologi sosial pascaMadiun Affair 1948 tertuju pada aktivitasmereka yang secara individu maupunkelompok mempunyai nilai guna danbermanfaat bagi perilaku individu ataukelompok dalam mengatasi prasangka sosialdan sterotip. Dari uraian di atas tampakbahwa Madiun Affair 1948 mendistorsi danmemodifikasi hubungan sosial masyarakatdesa Soco yang pada awalnya damai danhidup rukun berubah menjadi prasangkasosial dan steretotip. Hal tersebut sangatmewarnai kehidupan masyarakat Socosampai era 1965-an, seiring denganberhasilnya Orde Baru menghentikan G 30 S/ PKI.

    Dalam interakasi sosial yang penuhdengan prasangka sosial dan sterotip, kaumwanita, terutama ibu-ibu rumah tanggamenunjukkan kemampuan untuk mengontrolnilai-nilai yang hidup di masyarakat kepadaorang lain terutama anak-anaknya sebagaidasar dan pedoman berpola pikir danberpola perilaku. Menurut Collins dalamOllenburger dan Moore (2002), dalamsebagian besar masyarakat terutama dipedesaan meskipun akses untuk menguasaisimbol-simbol nilai tersebut secara

    komprehensif, namun nilai-nilai yangdienkulturasi dan disosialisasikan darigenerasi pendahulu dapat dikomunikasisecara verbal maupun non verbal.

    Hal tersebut nampak pada perilaku

    ibu-ibu kepada anak-anak dan tetangganyauntuk menjalani hidup yang penuhkepribadian psikologis yang sehat dalam artiselalu berada dalam kondisi harmonis, stabil,dan sabar dengan menyitir ajaran hiduppujangga Ronggowarsito yang tersuratdalam bait-bait Kalatida. Kalatida itusebenarnya berisi lukisan kondisi sosial padajamannya (abad XIX), namun demikianajaran-ajarannya masih dipandang relevanuntuk dipedomani dalam menyikapi hidup

    yang penuh gila-gilaan.Saluran utama yang digunakan kaumwanita dalam mengurangi prasangka sosialdan sterotip adalah pendidikan dalamkeluarga. Aktivitas ini signifikan hasilnya danberjalan dengan baik, dikarenakan kaumwanita, khususnya ibu-ibu memlikikepribadian berbaik hati, senang mengasuh,suka berkeja kera, dan peka terhadapperasaan orang lain.

    Subtansi atau materi religius yangdigunakan oleh kaum wanita dalammengatasi dampak psikologi sosial di atasdapat berjalan efektif tidak lepas dari kodratihidup manusia. Biasanya manusia akaningat dan mendekatkan diri kepada Tuhanapabila mengalami kesusahan atau situasiyang tidak menyenangkan. Hal tersebutsejalan dengan pernyataan Siagian (1986).Ia mengatakan, bahwa dalam keadaankacau dan ketakutan mendorong manusiamencari asas hidup dan mendekatkan dirikepada Tuhan sebagai kekuatan moral.

    Semakin mencairnya prasangka sosialdan sterotip di masyarakat Soco selainintensif kontak diantara mereka, terutamadalam urusan-urusan yang menyangkutkehidupan bermasyarakat, juga tidak lepasdari perkembangan politik nasional, terutamadidaftarhitamkannya orang-orang PKI olehPemerintah Orde Baru.

  • 7/25/2019 Peranan Wanita Desa Soco Bendo Magetan Dalam Mengatasi Dampak Psikologi Sosial Pasca Madiun Affair 1948_2

    14/14

    F. Kesimpulan dan Saran

    1. Kesimpulan

    Madiun Affair 1948 memodifikasi danmendistorsi interaksi sosial masyarakat Socoyang hidup rukun dan saling menghargaiberupah menjadi interaksi sosial yang penuhprasangka sosial dan sterotip. Dalamkeadaan dan situasi seperti itu, kaum wanita,terutama ibu-ibu memainkan perananpenting dalam mengatasi dampak psikologisosial pasca Madiun Affair 1948.

    Kaum wanita mempunyai kemampuanuntuk mengkontrol nilai-nilai dan

    mengkomunikasikan secara verbal maupunnon verbal. Walaupun tidak banyak ibu-ibuyang tidak dapat mengakses simbol-simbolnilai-nilai yang berlaku di masyarakat secarakomprehensif, namun simbol-simbol nilaiadiluhung terutama ajaran hidup dankepribadian psikologis yang sehat dalam artiselalu berada dalam kondisi harmonis, stabil,dan sabar. Menyitir ajaran hidup pujanggaRonggowarsito yang tersurat dalam bait-baitKalatida, mereka melakukan enkulturasikandan sosialisasi kepada anggota keluargaterutama anak-anaknya dan tetangganyamelalui petuah pendidikan keluarga. Dengansemakin intensif kontak diantara merekadalam memenuhi kebutuhan hidup danperkembangan politik nasional juga memberiandil dalam mengeliminasi prasangka sosialdan sterotip di Soco.

    2. Saran-saran

    Mengingat banyak para pelaku dansaksi kunci yang sudah meninggal, makapeneliti harapkan ada penelitian lanjutandengan memperluas kesaksian sehinggadapat dihasilkan hasil yang baik. Terlepasdari kekurangan dari hasil penelitian ini,peneliti berharap kita dapat mengambilnilainya guna menjalani hidup di masa yangakan datang.

    Daftar Pustaka

    Arbi Sanit. 2000. Badai Revolusi Sketsa Politik PKI di Jawa

    Tengah dan Jawa Timur. Yogyakarta : PustakaPelajar.

    Arief Soekowinoto. 1991. Kresek Pusat KorbanPemberontakan PKI Tahun 1948 di Madiun.Madiun: Pemda Tk II Kabupaten Madiun.

    Anderson, David Charles. 2003. Peristiwa Madiun 1948Kudeta atau Konflik Intelektual Tentara?Yogyakarta : Media Pressindo.

    I Gde Widja. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah. Semarang :Satya Wacana.

    Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : TiaraWacana.

    Luh Putu Sendratari. 1992. Wanita Dalam Dimensi sejarah

    Implikasi Dalam Pendidikan Sejarah dalamAneka Widya. Singaraja : FKIP UniversitasUdayana

    Mansour Fakih. 2003. Analisis Gender Dan TranformasiSosial. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

    ____________. 2003. Partisipasi Politik Wanita MinangDalam sistem Masyarakat Matrilineal. Padang: LP2EM.

    Milles, Matthew B. dan A. Michael Huberman. 1992.Analisis Data Kualitatif.Jakarta : UI Press.

    Mulyadi Guntur Waseso. 1986. Dimensi-dimensi PsikologiSosial. Yogyakarta : Hanindita.

    Ollenburger, Jane C. dan Helen A. Moore. 2002. SosiologiWanita.Jakarta : Rineka Cipta.

    Paulus Tangdilintin. 1991. Peranan Wanita Konsep KunciYang Masih Perlu Definisi dalam AntarwidyaNomor 3 Tahun 1 Jakarta : PAU-IS-UI.

    Rochiati Wiriaatmadja. 2001. Historiografi Wanita Yangterabaikan: Studi Kasus di Jurusan PendidikanSejarah FPIPS UPI dalam Historia No. 4 Vol.II Desember 2001. Bandung : JurusanPendidikan Sejarah UPI.

    Samsudin. 2004. Mengapa G30S/PKI Gagal? (SuatuAnalisis). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

    Sarlito Wirawan Sarwono. 2002. Psikologi Sosial Individudan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta : BalaiPustaka

    Siagian, Seno Harbangan.1986. Agama-agama diIndonesia.Semarang : Satya Wacana.

    Tim Jawa Pos. 1990. Lubang-lubang PembantaianPetualang PKI Di Madiun.Jakarta : Grafiti.

    Thompson, John B. 2004. Kritik Ideologi Global TeoriSosial Kritis Tentang Relasi Ideologi DanKomunikasi Massa. Yogyakarta : IRCiSoD.

    W.A. Gerungan. 1991. Psikologi Sosial. Bandung : PTEresco.