PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL...

19
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN KEPATUHAN (Studi Kasus di PT. Jasa Marga) ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Oleh : Moh. Irfan Maulana 2008310390 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2012

Transcript of PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL...

Page 1: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAMMENINGKATKAN KEPATUHAN

(Studi Kasus di PT. Jasa Marga)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat PenyelesaianProgram Pendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Oleh :

Moh. Irfan Maulana2008310390

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

S U R A B A Y A

2012

Page 2: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Page 3: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

1

PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKANKEPATUHAN STUDIKASUS DI PT. JASA MARGA

(Studi kasus)

ABSTRAKMohamad Irfan MaulanaSTIE Perbanas Surabaya

Email: [email protected]. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

Information technology is one of undertaken reform in modern DJP taxation in Indonesia.Information technology is one of strategies that are released by the DJP increase tax compliancein Indonesia. The purpose of this study as to see the extent to which the role of informationtechnologi in order to futher improve tax payer compliance in this field of taxation. PT.JasaMarga has become the object in this research and uses interviews and direct observation techniqfor data retrival technieq. Qualitative data analysis techniq are used to draw conclutions.Information technology provides ease of proscessing tax statement technology to contribute thenincrease in tax compliance.

Keywords : Technology Information,Tax,Taxpayer

PendahuluaanPerkembangan teknologi di era global

kini sangatlah pesat. Terlihat dari beberapaaspek kegiatan organisasi yang dibantu olehteknologi. Teknologi merupakan sebuah alatyang diciptakan guna membantu kerja individumanusia dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.Riset akuntansi yang dilakukan oleh Goodhuedan Thomson (1995) menyatakan bahwateknologi diartikan sebagai system computer(hardware,software,dan data) dan jasa yangmendukung pemakai yang disediakan untukmembantu pemakai dalam tugas-tugasnya.Perkembangan teknologi yang tidak kalahpenting dalam kegiatan sebuah organisasiadalah teknologi informasi. Teknologiinformasi menjadi sangat penting dalam duniabisnis karena peran teknologi informasi yangdijadikan sebagai keunggulan kompetitif dalampersaingan perusahaan swasta. Kontribusiteknologi informasi (TI) dalam menciptakannilai tambah bagi perusahaan merupakan salahsatu isu kontroversial dalam bidang economyof information technology ( Ronny dan Yayuk,2005). Investasi teknologi yang dilakukan

oleh perusahaan memiliki tujuan strategisuntuk dapat memajukan kinerja perusahaan.Penelitian yang mengungkap adanya hubunganantara TI dengan kinerja organisasionalmenyatakan hasil yang beragam, mulai darihubungan negatif antara investasi TI denganberbagai macam kriteria- kinerjaorganisasional (Imam Ghozhali,2005).Keuntungan potensial dari investasi TI lebihsulit dari pada melihat keuntungan potensiaaldari aktiva berwujud, hal ini dikarenakanmanfaat TI tidak dapat dirasakan secaralangsung. Kinerja keuangan paling seringdipakai sebagai penilaiaan keuntungandibandingkan penggunaan TI karenakemudahannya dalam melihat kinerjanya.

Teknologi informasi tidak hanyadigunakan oleh perusahaan atau organisasiyang berbasiskan laba. Teknologi informasijuga digunakan oleh organisasi pemerintahan,seperti yang ditulis oleh suhani dan radiah(2010) beberapa pemerintahan dan organisasisektor publik melakukan investasi teknologiinformasi dengan harapan dapat menjadikan

Page 4: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

2

menejemen pemerintahan lebih efektif.Pemerintah Indonesia beberapa tahun terakhirmencanangkan program penggunaan teknologiinformasi salah satunya adalah DirektoratJendral Pajak yang mencanangkan programmodernisasi pajak.

Pajak merupakan salah satu sektor yangmemberikan kontribusi cukup besar padapendapatan negara diIndonesia. Sektor pajakmenjadi penghasilan utama setelah sektormigas yang pernah menjadi primadona dalamperolehan pendapatan negara. DirektoratJendral Pajak merupakan instansi pemerintahyang mengelola penerimaan pajak yangkemudian diserahkan pada DepartemenKeuangan Negara. Direktorat Jendral Pajak(DJP) telah melakukan perubahan- perubahandalam administrasi perpajakan. Sejak tahun2001, Direktorat Jendral Pajak (DJP) telahmemulai beberapa langkah reformasiperpajakan yang modern,efisien,dan efektif.Salah satu tujuan perubahan dalam DJP yaknimemberikan pelayanan prima pada masyarakatumumnya,dan pada WP (Wajib Pajak)khususnya. Srimulyani mantan menterikeuangan Indonesia yang merupakanpenggagas reformasi ini,dalamanggito(2009;xv) mengatakan, sejalan dengansemakin tingginya tuntutan. masyarakat agarkeuangan negara dikelola dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik agarmenghasilkan pelayanan kepada masyarakatyang maksimal dan informasi keuangan negarayang kredibel dan akurat, reformasi birokrasi

di departemen menjadi suatu keharusan untuksegera diwujudkan.

Penerapan self assesment memberikankepercayaan terhadap wajib pajak untukmenghitungan pajak, melaporkan dan melunasikewajibannya. Sistem administrasi pada kantorpajak modern didukung dengan menggunakanteknologi informasi sehingga dapatmeningkatkan efisiensi dalam pelayanan pajak.Direktorat Jendral Pajak telah menyusun SOP (Standart Operating Prosedure ) untuk masing-masing pekerjaan dengan harapan dalamsistem moderenisasi tersebut penumpukanpekerjaan dan kekuasaan dapat di hindari.Salah satu tujuan dari reformasi jangkamenengah yang dilakukan oleh DJP adalahpeningkatan kepatuhan pajak oleh WP.Beberapa penelitian terdahulu menujukkanbeberapa hal yang mempengaruikepatuhan,diantaranya adalah pengetahuanpajak dan penerapan sistem administrasiperpajakan. kepatuhan wajib pajak dianggappenting karena dengan adanya tingkatkepatuhan yang tinggi diharapkan dapatmeningkatkan penerimaan pajak. Teknologimerupakan alat yang dapat mempermudahkerja manusia. Teknologi perpajakandiharapkan dapat mempermudah kerja WPdalam melakukan transaksi perpajakan,sehingga dengan adanya kemudahan yangditimbulkan oleh teknologi maka wajib pajaksemakin patuh terhadap pajak sesuai denganundang- undang yang berlaku.

Intruksi presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentangkebijakan dan strategi nasional pengembangane-goverment, maka DJP pun mengembangkane-goverment. Perwujudan pengembangan e-goverment dalam DJP dapat dilihat darireformasi yang telah dilakukan oleh DJP.Perubahan teknologi di DJP mulai dilakukansejalan dengan reformasi yang dilakukan olehDJP. Peta strategis DJP menggambarkanbahwa teknologi informasi sebagai salah satustrategi DJP dalam meningkatkan kepatuhanpajak. Seperti yang telah dijelaskan di atas,

bahwa penghasilan atau penerimaan dapatmenjadi tolok ukur kepatuhan dari teknologiinformasi yang digunakan oleh DJP.Teknologiinformasi perpajakan dibuat oleh DJP gunamembantu wajib pajak badan dalammelakukan transaksi perpajakan. Kemudahandan kegunaan yang ditawarkan oleh DJPdiharapkan dapat meningkatkan kesadaran WPterhadap pelaporan dan pembayan pajak.Manfaat yang diberikan dari penggunaanteknologi informasi ini diharapkan juga dapatmengurangi kecurangan yang di manfaatkan

Page 5: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

3

oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.Latar belakang di atas menjadi dasarmunculnya judul “Peranan TeknologiInformasi dalam Modernisasi Perpajakan”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan Uraian latar belakang yangtelah dituliskan,maka dapat kita rumuskanpermasalahan tersebut adalah

“Bagaimana peranan teknologi dalammeningkatkan kepatuhan pajak wajib pajakbadan ?”

Tujuan PenelitianSesuai dengan rumusan masalah yang

ada maka tujuan dari penelitian tesebut adalahuntuk mengetahui kontribusi teknologiinformasi bagi kepatuhan perpajakan.

Teknologi Informasi PerpajakanSetiap organisasi memerlukan

informasi yang cukup untuk mempertahankan

eksistensi dan untuk mencapai tujuan-tujuanya.Pendekatan sistem memberikan manfaat dalammemahami lingkungan organisasi. Teknologiinformasi merupakan alat yang membantudalam pelaksanaan sistem informasi.Teknologi informasi biasanya di desainberbasis komputer,internet, dan intranet.Bodnar dan Hopwood dalam Zulaikha danDody (2008) menyatakan bahwa sisteminformasi berbasis komputer merupakansekelompok perangkat keras dan perangkatlunak yang dirancang untuk mengubah datamenjadi informasi yang bermanfaat. Faktor-faktor yang mendorong kontribusi TI dalammenciptakan nilai bagi perusahaan mungkinlebih penting daripada pengukuran nilai TI.Teknologi Informasi merupakan salah satuyang dimiliki organisasi dalam menjalantugasnya. Walson dan benyamin dalam Mirnadan Imam mengelompokkan sumber dayamenjadi tiga, pertama sumberdaya organisasi,kedua sumber daya manusia, dan ketigasumber daya teknologi. Penguna teknologiinformasi tidak hanya para pegawaipajak,melain wajib pajak dan masyarakatumum yang membutuhkan informasiperpajakan.

Page 6: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

4

Gambar 2.2 : Peta Strategi DJPwww.reform.depkeu.go.id

Teknologi Informasi merupakan salah satuperbaikan yang nampak di dalam modernisasiperpajakan. DJP mengembangkan teknologiinformasi yang handal guna menjadi DJPorganisasi yang lebih efektif dan efisien.

1. Complaint CenterTujuan dari dibentuknya complaint centeradalah untuk menampung keluhan-keluhandari wajib pajak.

2. Call CenterFungsi dari call center adalah mempermudahWP dalam melakukan interaksi langsung tanpadimanapun dan kapanpun.

3. Media Informasi PajakWajib pajak dapat mengakses segala sesuatuyang berhubungan dengan pajak secara gratis.

4. WebsiteEro informasi yang berkembang pesatmenuntut DJP ikut dalam arus perkembangantersebut. Salah satu yang dilakukan DJP adalahpembuatan website. Web ini dapat digunakanoleh seluruh kalangan masyarakat untukmelihat informasi apa yang dikeluarkan olehDJP dalam www.pajak.go.id.

5. E-sytem perpajakanE –system dibuat oleh DJP dalam rangkamempermudah pelayanan terhadap WPberbasis Internet. E-system dapat dimanfaatkanoleh WP dalam melakukan transaksiperpajakan melalui beberpa kemudahan yangditawarkan oleh e-system. Beberpa hal yangada dalam e-system yaitu:

a. e- Regristatione- Regristation adalah sebuah sistempendaftaran wajib pajak secara on-line dengansistem aplikasi sebagai bagian dari penggunaansistem teknolgi informasi di DJP yangdihubungkan dengan perangkat komunikasidata berbasis perangkat keras dan perangkatlunak.

b. e- Filinge-Feling adalah suatu cara penyampaiaan SPTatau pemberitahuaan perpajangan SPT yangdilakukan secara online yang real time melaluijasa aplikasi atau application Service Provider

c. e- SPTe- SPT adalah data SPT wajib pajak dalambentuk yang dibuat oleh wajib pajak denganmenggunakan aplikasi e-SPT yang disediakanoleh wajib pajak.

d. On-line PaymentOn-line Payment merupakan pembayaransecara on-line sehingga dapat dibayar melaluibank-bank nasional dan beberapa tempat yangtelah ditunjuk oleh DJP.e- Regristatione- Regristation adalah sebuah sistempendaftaran wajib pajak secara on-line dengansistem aplikasi sebagai bagian dari penggunaansistem teknolgi informasi di DJP yangdihubungkan dengan perangkat komunikasidata berbasis perangkat keras dan perangkatlunak.

e. e- Filinge-Feling adalah suatu cara penyampaian SPTatau pemberitahuan perpajangan SPT yangdilakukan secara online yang real time melaluijasa aplikasi atau application Service Provider

f. e- SPTe- SPT adalah data SPT wajib pajak dalambentuk yang dibuat oleh wajib pajak denganmenggunakan aplikasi e-SPT yang disediakanoleh wajib pajak.

g. On-line PaymentOn-line Payment merupakan pembayaransecara on-line sehingga dapat dibayar melaluibank-bank nasional dan beberapa tempat yangtelah ditunjuk oleh DJP.Kepatuhan Pajak

Kepatuhan merupakan salah satu tujuanutuma dari reformasi yang dilakukan olehDirektorat Jendral Pajak. Kepatuhan pajakadalah wajib pajak memiliki kesediaan untuk

Page 7: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

5

memenuhi kewajiban sesuai dengan aturanyang berlaku tanpa perlu diadakannyapemeriksaan,investigasi, peringatan ataupunancaman dan penerapan sangsi baik hukummaupun administrasi ( James at al dalamWahyu Santoso:2008 ). Menurut SafriNurmantu dalam Devi T Asih dan Kautsar Rsalman kepatuhan pajak didefinisikan sebagai“suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhisemua kewajiban perpajakan”. Safri Nurmantumenyatakan terdapat dua macam kepatuhan,pertama kepatuhan formal yaitu suatu keadaandimana wajib pajak memenuhi kewajibanperpjakan secara formal sesuai denganketentuaan undang-undang perpajakan, keduakepatuhan material yaitu suatu keadaan dimanawajib pajak secara substantif memenuhi semuaketentuaan material perpajakan, yakni sesuaidengan isi dan jiwa undang-undangperpajakan. DJP memiliki 3 strategi dalamrangka meningkatkan kepatuhan pajak,yaitu:

1. Meningkatkan Kepatuhan Sukarela.2. Memelihara (maintaning) kepatuhanwajib pajak patuh,3. Menangkal ketidak patuhan wajib pajakpatuh.

Hubungan Teknologi InformasiPerpajakan dan KepatuhanPerpajakan.

Penggunaan teknologi informasi kinimulai berkembang dalam organisasi. Investasiteknologi informasi yang dilakukan beberapaperusahaan memiliki nilai yang beragamtujuan dan manfaatnya. Penggunaan teknologiinformasi sebagai pendukung sistem informasiyang ada. Menurut Suhani dan Raduiah (2010)sistem informasi menjadi sangat efisien danuntuk tetap kompetitif dilingkungannya,

karena itu telah banyak digunakan disektorpublik dan organisasi bisnis.Berbagai upaya dilakukan Direktorat JendralPajak guna meningkatkan penerimaanpajak,salah satunya adalah meningkatkankepatuhan perpajakan. Strategi yang dilakukanoleh DJP dalam meningkatkan kepatuhan salahsatunya adalah teknologi informasi. Petastrategis yang di buat oleh DJPmenggambarkan peranan teknologi informasiyang dapat diharapkan dapat membantu wajibpajak badan dalam mendaftarkan,menghitung,maupun melaporkan pajak. Kemudahan yangdiberikan oleh DJP dimaksutkan agar wajibpajak badan tidak kesulitan dalam melakukantransaksi perpajakan. Program teknologiinformasi yang di telah dikembangkan olehDJP diharapkan dapat menjadikan wajib pajaksemakin patuh terhadap pajak.

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL(TAM)

TAM digunakan sebagai dasar dariberbagai studi sistem informasiteknologi(Pavlou dalam Mahendra,2009).TAM menggunakan persepsi pengguna sebagaidasar analisis, yaitu kemudahan pemakaipersepsian (perceived ease of use) dankegunaan persepsian (perceived usefulness).Kegunaan kedua persepsi tersebut untukmenjelaskan persepsi bahwa sistem akanmeningkatkan kinerja di tempat kerja,kemudahan pengguna persepsiaan menjelaskanpersepsi pengguna terhadap usaha yangdibutuhkan untuk menguasai sistem tersebutatau kepercayaan pengguna untukmenggunakan sistem tidak memerlukan usahayang banyak (DAVIS et al dalamMahendra,2009).

ExternalVariable

PerceivedEase ofuse

BehavioaralIntentionTo use

Perceivedusefulness

SystemUse

AttitudeTowardusing

Page 8: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

6

Gambar 2.3 : Model TAM Davis et.al.(1989)

Teori TAM tersebut akan di diadopsi gunamenganalisis teknologi informasi yang dibuatoleh DJP yang di fungsikan oleh wajib pajaksebagai pengguna teknologi informasi. TAMdigunakan untuk mengetahui sejauh manapenerimaan teknologi oleh wajib pajak badansebagai pengguna teknologi dan bagaimanadapat meningkatkan kepatuhan sesuai dengantujuan DJP.

Tujuan dari penelitiaan ini untuk dapatmenganalisa apakah teknologi informasi wajibpajak badan berperan terhadap peningkatankepatuhan wajib pajak badan di surabaya. Daripenjelasan tersebut dapat digambarkankerangka pikir sebagai berikut:

Kerangka pikir

Gambar 2.4 : Kerangka Pikir

Rancangan PenelitianRumusan masalah dalam penelitiaan ini

adalah “Bagaimana peranan teknologi dalammeningkatkan kepatuhan pajak wajib pajakbadan ?“. Berdasarkan rumusan masalahdalam penelitian ini , metode penelitian initermasuk dalam penelitian terapan yangmenggunakan metode pendekatan deskriptif.Penelitiaan ini merupakan penelitiaan studikasus karena terdapat upaya untuk menyorotisebuah keputusan atau seperangkat keputusan,yakni mengapa keputusan itu diambil,bagaimana ia diterapkan, dan apa pulahasilnya(Schramm, dalam Yin, dalam AgusSalim). Penelitiaan ini bertujuan melihat peranteknologi informasi dalam meningkatkankepatuhan pajak. Deskriptif yaitu penelitianyang memberikan gambaran rentang detail -detail dari sebuah situasi, penelitiaan ini juga

merupakan penelitiaan eksplorasi yaitupenelitiaan yang bertujuan untuk mendapatkangambaran awal tentang suatu fenomena yangbelum pernah atau sangat sedikit diketahui(Sujoko Eferin 2008:12 ).Batasan Penelitiaan

Terdapat 3 tujuan dari reformasiperpajakan dan penelitian ini mengacu padakepatuhan wajib pajak melalui teknologiinformasi. Selain itu,penelitiaan ini hanyamenjadikan beberapa unit analisis sebagaiacuan penelitiaan ini dan terfokus pada sistemdan teknologi informasi perpajakan yangdigunakan oleh perusahaan .Unit Teknik AnalisisModernisasi perpajakan mencangkupperubahan dalam pelaksanaan kerja DJP.Dalam penelitian ini peneliti mencoba untukmeneliti beberapa unit analisis diantaranya:

TeknologiInformasi

Kepatuhanperpajakan

Persepsi KemudahanPemakai TI

Persepsi KegunaanPemakai TI

Page 9: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

7

1. Teknologi Informasi perpajakan yangdigunakan.Teknologi perpajakan menjadi salah satustrategi DJP dalam meningkatkan kepatuhanpajak. Teknologi informasi perpajakan yangdibuat oleh DJP digunakan oleh wajib pajakuntuk mempermudah dalam transaksi pajak.DJP berharap dengan adanya kemudahan yangdiberikan oleh DJP,maka tingkat kepatuhanpajak wajib pajak akan semakin meningkat.Peningkatan kepatuhan wajib pajak dapatmeningkatkan penerimaan negara.

2. Persepsi Kegunaan Pemakaiaan TIKegunaan pemakaiaan TI dapat pula dijadikanpenilaiaan sebuah teknologi diterima olehpengguna. Seberapa besar kegunaan ataumanfaat yang dihasilkan oleh TI tersebut.Penilaiaan dai pengguna ini diharapkan dapatmenjadikan masukan besar guna perbaikan-perbaikan TI.

3. Persepsi Kemudahan Pemakai TIKemudahan pemakaian TI dapat dijadikansalah satu penilaiaan bagaimana sebuahteknologi informasi dapat diterima olehpenggunanya. Pengguna dalam hal ini adalahperusahan sebagai wajib pajak yangmerupakan coustemer DJP, sehingga merekalah penilai bagaimana kemudahan yangdiberikan oleh TI yang diluncurkan oleh DJP.

4. Kepatuhan perpajakanKepatuhan pajak yang ditinggi dapatmempengarui penerimaan pajak yang tinggipula. Kepatuhan pajak dijadikan tujuaanreformasi ini dengan harapan wajib pajak tidaklagi menjadikan pajak sebagaibeban,melainkan kewajiban kepada negarayang harus dipatuhi.Subjek Penelitian dan Objek Penelitiaan1. Subjek PenelitiaanSubjek dalam penelitian ini adalah orang yangakan di mintai keterangan atau informasi untukpenelitian ini,yaitu pegawai PT. Jasa Margayang bekerja di bidang pajak perusahaan.2. Objek Perusahaan

Objek penelitian dalam penelitian ini adalahPT. Jasa Marga yang merupakan wajib pajakbadan sebagai pengguna yang memanfaatkanteknologi informasi.

Data dan metode pengumpulan dataSesuai dengan jenis penelitiaan

tersebut,maka data yang digunakan adalah dataprimer yang langsung di dapat langsung darisumber penelitian yaitu PT.Jasa MargadiSurabaya.Metode pengumpulan data dalam penelitiaanini menggunakan antara lain:

1. Metode observasikegiatan dimana penelti melibatkan penelitisecara langsung pada situasi yang diteliti dansecara sistematis mengamati berbagai dimensiyang ada termasuk interaksi, hubungan,tindakan, kejadiaan, dsb (Mason dalam Sujoko2008:327). Pada penelitiaan ini penelitimelakukan observasi secara langsung dengancara” (Burhan Bungin, p.117).

2. WawancaraWawancara ini bertujuan untuk menambahinformasi bagaimana teknologi informasidibutuhkan. Wawancara ini mengunakanmetode semi terstruktur yaitu dimanapewawancara menyiapkan pertanyaan semiterstruktur. Tujuan wawancara menurut AnisChariri (2009) adalah “mencatat opini,perasaan, emosi dan hal lain yang berkaitandengan individu yang ada dalam organisasi”.Teknik Analisis dataDalam penelitiaan ini, penelitian menggunakanteknik penelitian kualitatif . Analisis datadalam penelitian ini adalah analisis tentangseberapa besar modernisasi dalam perpajakanterhadap penerimaan pajak. Beberapa teknikanalisis kualitatif yang akan digunakanmenurut Sujoko Eferin (2008:336-338) adalah1. Transkripsi adalah proses menuangkandata yang diperoleh melalui interview atauobservasi.2. Analisis Mikro adalah analisismendetail baris per baris terhadap data yang

Page 10: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

8

telah ditranskripsikan untuk memperolehkategori- kategori awal beserta hubunganantara kategori- kategori tersebut.3. Open Coding proses analisis yangmengidentifikasikan konsep atau subkonsepbeserta properti dan dimensinya dari data yangdiperoleh.Analisis data dan Pembahasan

Persepsi Kegunaan TIPT. Jasa Marga merupakan satu dari

beberapa perusahaan yang sebagian besarasahamnya dimiliki pemerintah biasa kitadengar dengan sebutan BUMN (Badan UsahaMilik Negara). E-SPT yang digunakan olehperusahaan sangat membantu perusahaandalam melakukan transaksi –transaksiperpajakanKita dapat bayangkan seberapa besar pajakyang ditangungkan oleh negara kepadaperusahaan,bukan hanya dalam juta bahkanpuluan juta. Pelaporan yang dibuat juga tentusangatlah komplek,hal ini lah yang dirasakanoleh pengguna sistem informasi. Kegunaanteknologi ini disarasa sangat membantu karenadatabase yang dihasilkan serta perhitunganpajak yang telah dirancng oleh DJP sehinggakecil kemungkinan pengguna melakukankekeliruaan dalam melaporkan pajak.

Persepsi Kemudahan TI

Kemudahan merupakan harapan darisetiap pengguna teknologi informasi. PT. JasaMarga juga merasakan kemudahan yangdiberikan dari sistem informasi perpajakan.

Waktu yang dibutuhkan dalampengerjakannya pun lebih singkat sehinggatidak perlu melakukan pekerjaan begitu lama.waktu yang lama dapat mengerjakan pekerjaanyang cukup banyak. Laporan yang dibuatpuntidak terlau banyak seperti masihmenggunakan manual. Banyaknya kemudahanini membuat pria yang akan pensiun inimerasakan tidak adanya kesulitan yang berartidalam menggunakan teknolgi informasi ini.

Kemudahan itu juga dirasakan dalammelaporkan ke KPP tempat terdaftar.Pengguna tidak perlu membawa berkas yangbegitu banyak,hanya beberapa berkas sebagaibukti dan flasdist yang merupakan soft copydari laporan yang sudah terekam. Pelaporannyapun tidak terlau lama menuggu petugas hanyamengcopy laporan tersebut dalam computerKPP.

Kepatuhan PajakKepatuhan pajak adalah salah satu

tujuan dari dibuatnya teknologi informasiperpajakan. Sehingga penelitian ini jugamenitik beratkan kepatuhan pajak perusahaan.Kepatuhan dinilai dari kinerja pajakperusahaan dalam melaporkan spt danmenghitung pajak,self assament.Pada perhitungan pajak yang dipercayakanoleh DJP kepad wajib pajaknya untukmenghitung pajaknya sendiri,juga merupakanprogram DJP dalam meningkatkan kepatuhanpajak. PT. Jasa Marga pun juga melakukanperhitungan pajak sendiri. Pajak dalamperusahaan ini juga dihitung sendiri olehperusahaan melalui teknologi informasiperusahaan berupa ERP. Program initerhubung melalui online system ke kantorpusat Jakarta. Perhitungan ini terhubung secaralangsung dengan pendapatan sehari-hari yangditerima oleh perusahaan. Cabang Surabayakurang begitu mengetahui bagaimanaperhitungan pajak yang ada.Ketepatan dalam melaporkan SPT jugamerupakan penilaian DJP akan kepatuhanwajib pajak. Perusahaan ini juga berusahauntuk menjadi wajib pajak yang patuh,hal inidilakukan dengan cara melaporkan SPT secaratepat waktu. Hasilnya perusahaan tidak pernahterlambat dalam melaporkan,,seperti yangdiungkapkan berikut ini:

Kepatuhan yang dilakukan oleh wajibpajak selain dikarenakan adanya sangsiadminitrastif oleh DJP kepada wajibpajak,mereka memiliki kesadaran yang cukuptinggi untuk melaporkan pajak tepat waktu.

Page 11: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

9

Kesadaran tersebut dapat menjadi modal awalsebuah perusahaan untuk selanjutnyameningkatkan kepatuhan yang tinggi terhadappajak.Tingkat kepatuhan juga dilihat dari seberapajujur pelapor pajak membuat laporannya.Teknologi informasi tersebut membentenginyadengan beberapa pengendalian yang digunakanoleh para pengguna. Salah satu contohnyaadalah bila terjadi kesalahan input dalammenginput data,maka data tidak dapat dapatlangsung dihapus dan diganti. Melainkan harusdilaporkan dalam satu kolom yang terdapat didalam aplikasi tersebut Laporan hasil SPTtahunan yang sudah direkam tidak dapat dieditbegitu saja,karena aplikasi hasil SPT berupaexel yang tidak dapat dibuka sembarangorang,karena muncul kode-kode tertentu.

Hubungan Antara Teknologi Informasi danKepatuhan Pajak

Teknologi informasi yang dibuat olehDJP dimaksutkan untuk membantu wajib pajakdalam melakukan transaksi pajak. PT. JasaMarga merupakan wajib pajak yangmenggunakan teknologi informasi berupa e-SPT. Tujuan dari penggunaan e-SPT olehperusahaan adalah karena di wajibkan olehKpp untuk menggunkan teknologi ini.Perusahaan merasakan manfaat yang sangatbesar dalam penggunaan teknologi informasitersebut sehingga penggunaan teknologitersebut bukan merupakan suatu kerugiaanmelainkan sebaliknya, hal itu adalah kebaikan.Pekerjaan yang tersa lebih mudah sangatlahdirasakan oleh pengguna teknologi tersebut.Pengunna merasakan manfaat yang begitubesar dengan adanya teknologi informasitersebut. Bila dilihat dari sisi kepatuhan wajibpajak semakin patuh denga sendirinya denganadannya teknologi informasi ini.seperti yangada dalam landasan teori,bahwa DJP memiliki3 strategi dalam rangka meningkatkankepatuhan pajak yaitu:

1. Meningkatkan Kepatuhan Sukarela.2. Memelihara (maintaning) kepatuhanwajib pajak patuh,

3. Menangkal ketidak patuhan wajib pajakpatuh.

PembahasanPenerapan teknologi informasi yang

dibuat oleh DJP terfokus pada penggunaan e-SPT. Peran dari teknologi informasi dalampembuatan laporan SPT cukup besar. Aplikasiberupa e-spt sering menjadi tokoh utama dalampenggunaan teknologi informasi. Tidak semuateknologi yang dibuat oleh DJP digunakansecara maksimal oleh WP,hanya teknologiyang dianggap penting seperti e-spt, hal inidisebabkan teknologi informasi lainnya tidakberhubungan langsung dengan pelaporanmaupun transaksi perpajakan. E-SPTmerupakan aplikasi gratis yang disedikan olehDJP guna memabantu WP dalam membuatlaporan tahunan atau SPT. Sesuai dengan yangtertera pada pada peta strategi DJP bahwateknologi merupakan salah satu strategi DJPuntuk meningkatkan kepatuhan. Pelitiian inipun menujukan hasil yang sama,hal itu terlihatpada hubungan teknologi Informasi dengankepatuhan.

Penggunaan teknologi informasi olehWP dapat meningkatkan kinerja dalampelaporan pajak. Teknologi informasi yangmemberikan kemudahan dalam membuatlaporan perpajakan atau SPT. Penggunamerasakan dengan teknologi informasi inidapat mebuat pekerjaan pengguna lebihmudah. Kecenderungan menggunkan teknologiinformasi berupa e-SPT cukup tinggi karenaselain e-SPT merupakan salah satu teknologiyang berhubungan langsung dengan transaksiperpajakan e_SPT sangat memanjakanpenggunanya. Manfaat penggunaan e-SPT inisanagt dirasakan oleh pengguna e-SPT.Pelaporan WP yang beragam jumlah nilaipajak yang dibebankan oleh DJP, tidakmempengarui pemanfaatannya, sehingga WPbadan dengan nilai pajak yang tinggi maupunWP yang nilai pajak rendah dirasa sama bebanpekerjaannya. Meski terdapat satu form yangtetap harus diketik manual dengan mesin ketikpita,hal itu tidak mengganggu kepuasan

Page 12: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

10

seorang pengguna teknologi yang sudah mulaiberkembang di kalangan wajib pajak badan.

Melihat segi penggunaannya, aplikasitergolong mudah dan sederhana. Meski biladilihat lebih lanjut sangat rumit pembuatanaplikasi tersebut. Pengguna aplikasi ini tidakperlu mengikuti kursus khusus yangmembutuhkan waktu yang begitu panjang.Menu-menu yang ada dalam aplikasi tersebutcukup jelas dan cukup mudah untuk dipahami.Kesesuaiaan menu-menu yang ada denganjenis pajak yang di yang dibeban kan olehnegara terhadap WP sangat tepat. Pengoprasiane-SPT. Pada penelitiaan ini penelitimenemukan fakta bahwa pengguna merasakankemudahan yangcukup besar saatmenggunakan e-SPT. Teknologi e-SPT seolahtelah memanjakan para penggunanya.Penelitiaan ini juga menunjukan antuiasmepengguna e-SPT dalam menggunkan teknologitersebut. Terlihat tidak ada beban dalammengerjakan laporan-laporan yang dibutuhkanuntuk melaporkan pajak atau SPT.Teknologi informasi perpajakan berperandalam meningkatkan kepatuhan WP terhadappajak. Berbagai manfaat dan kemudahan dalamteknologi informasi menjadika perusahaanlebih dapat menyelesaikan tugas-tugas merekalebih cepat dan tepat. Perhitungan pajak yanghampir dikatakan benar,dipastikan tersajidalam laporan tersebut. Ini dkrenakan aplikasiini telah terdapat berapa persentase potonganpajak yang dibebankan oleh negara terhadapperusahaan. Aplikasi ini tidak memberikancelah terhadap pengguna untuk melakukankecurangan. Teknologi informasi yang di buatoleh DJP dapat dikatakan memaksa parapenggunya untuk patuh. Paksaan itu yangmebuat mereka harus,dan mau –tidak maumengikuti aturan yang ada. Teknologiinformasi menjadi salah satu strategi DJPdalam rangka meningkatkan perpajakan.E-spt merupakan teknologi informasi yangpaling banyak digunakan oleh PT Jasa Marga.Hal ini dikarenakan E-spt merupakan teknologiyang berhubungan langsung dengan pelaporan

pajak,seperti yang diungkapkan diatas.Kemudahan ini dirasakan karena aplikasi yangmudah digunakan serta database dalam apikasiini dirasa cukup baik oleh pengguna e-Spt.berikut uraian penggunaan e-Spt dalamPT.Jasa Marga.a. PPh 21

Pph 21 merupakan pajak yang dibebankan oleh PT.Jasa Marga kepada pegawainyasesuai ketentuan perundang-undangan pajak.Pembayaran pajak ini sebernarnya merupakanpajak orang pribai yang difasilitasi olehperusahaan dalam pemotongan,penyetoran danpelaporan pajak. Pajak penghasilan PPh 21dikenakan kepada setiap pegawai yangmenerima gaji,honor,bonus atau apapun yangmenjadi pendapatan pegawai dari PT.JasaMarga. Teknologi informasi e-SPT membantupenggunanya yaitu bagian pajak perusahaandalam menghitung pajak yang dibebankanserta membuat laporan pajak berupa SPT.Proses pelaporan PPh 21 melalui bendaharaperusahaan yang menhitung perolehanpendapatan karyawan perusahaan yangnantinya oleh bendahara dilaporkan kepadabagian pajak perusahaan untuk dihitungpotongan pajaknya sesuai ketentuan yang adadalam sistem pada teknologi informasiperpajakan. bagian pajak akan membuat SPTmasa dan SSP (Surat Setoran Pajak),setelahSSP dibuat bagian keuangan perusahaanmenyetor uang sesuai denga SSP yang dibuat.Setelah pembayaran pajak bagian pajakkembali membuat laporan berupa buktipotongan pajak yang dibuat memalauiteknologi tersebut. Setiap tanggal 20 bulanberikut atau masa pajak bagian pajak harustelah menyetorkan bukti potong dan SPTmasa.PPh 21 dilaporkan oleh perusahaan pada masaatau setiap bulan di bulan berikutnya. Padatanggal 10 bulan berikutnya perusahaan harustelah menyetorkan pajak ke kantor pajakmelalui bank atau melalui tempat pembayaranyang telah ditentukan oleh DJP. Setelahmelakukan pembayaran perusahaan wajib

Page 13: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

11

menyetorkan bukti potong dan SPT masa sebelum atau tepat pada tanggal 20.

Gambar: Alur pelaporan pajak PPh21

Pengoprasiaan apikasi ini dikatakan tidaksulit atau mudah di oprasikan karena dalamaplikasi ini database serta rumusan daripemotongan pajak sudah ada. Kemidahan ini

dirasakan karena pemakain tidak perlumenulis secara manual maupun menghitungdan mencocokan dengan ketentuan-ketentuan pajak.

Gambar 4.2 : Aplikasi PPh

1

2

Page 14: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

12

Gambar :Form pengisiaan e-SPT PPh 21

1. ProgramMenu program berisikan pilihat apa yanghendak dikerjakan oleh pemakai,apakah inginmembuat pekerjaan baru atau mengedit filedalam program tersebut.2. Menu PPhMenu PPh berisakan formulir PPh yang manayang akan diisikan oleh pemakai sehinggapemakai tidak perlu lagi membawa formulir-formulir pajak yang banyak dari kantor pajak3. Data Wajib PajakData wajib pajak telah di hubungkan dengankomputer sehingga tidak perlu mencari WPsatu persatu pemakai teknologi informasi inihanya perlu menuliskan NPWP secaraotomatis akan keluar sendiri data lengkapperusahaan. Data WP tidak perlu ditulis satupersatu sehingga lebih mudah dalampengerjaannya4. Jumlah penghasilan kena pajakKolom ini menunjukan jumlah pengahasilankena pajak yang akan dipotong oleh jasa margayang kemudian dibayakan ke DJP dan dilaporkan oleh JM.kolom ini telah terformatdalam rupiah,sehingga pengguna hanya perlumenuliskan jumlah angka saja,misal 1200000akan muncul secara otomatis Rp.1.200.000.5. Tarif pajak

Tarif pajak dalam teknologi informasi yangdikeluar kan oleh DJp sudah tersedia.Pengguna hanya perlu mengisi kolom jumlahpenghasilan yang kena pajak secara otomatiskolom jumlah pajak yang dikenakan terisisesuai dengan tarif yang dikenakan berapapersentase pengenakan pajak. Tarif pajak iniberbeda beda tergantung UU perpajakan yangmengatur,tetapi dalam teknologi ini penggunatidak perlu bingung,karena telah tersedia sesuaidenga kebutuhan perusahaan.6. Uraian pajakKolom uraiaan pajak berisikan pajak apa yangdikenakan oleh DJP atau yang akan dibayarkankepada DJP. Uraian ini dalam setiap aplikasiberbeda tergantung pajak apa yang akadilaporkan. Pajak apa yang akan dikenakanterhadap biaya atau pendapatan yang didapatoleh perusahaanTeknologi yang mudah dioprasikan sangatmembantu WP dalam melakukan transaksipajak. Manfaatnya sangat besar dirasakan olehpenggunanya karena kemudahan yangdiberikan. Rangkaiaan apliksi lainnya dapatdilihat dalam gambar-gambar di lapiran-lampiran.

b. PPh 23

3

56

4

Page 15: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

13

PPh 23 berhubungan dengan kegiatanperusahaan yang membutuhkan tenagaprofesional maupun jasa konsultan. Beberpakonsultan yang berhubungan dengan JMmisalnya adalah konsultan kontruksi untukperbaikan atau pemeliharaaan. Dibutuhkanpara proifesional untuk membantu JM dalamoprasional Jasa Marga.Pengoprasian laporan pajak masa atau tahunantidak jauh berbeda dengan PPh 21.,hanya saja

berbeda aplikasi yang digunakan. Beda darikedua pajak ini adalah pengenaan pajak yangdipotong oleh perusahaan sebagai pendapatanatau penghasilan perusahaan. Rekanan yangtelah dipotong pajaknya dapat mengambilbukti potong ke PT.Jasa Marga untukmelaporkan pajak perusahaannya tanpa harusmembayar kembali.

Gambar 4.4: Alur pelaporan PPh 23

c. Pph pasal 4 ayat 2PPh

pasal 4 ayat 2 juga dibuat oleh JM berkaitandengan pendapatan dari penghasilanpenyewaan lahan dan advertising. PT.JasaMarga memliki lini bisnis lain selain menjadipengelola jalan tol yaitu penyewaan lahan danadvertising. Sehinga terdapat pendapatan yangberkaitan dengan pihak ketiga atau rekanandari JM. Penghasilan ini wajib dipotong pajaksesuai ketentuan UU yang berlaku.Pasal 4 ayat 2 juga memuat tentang biayakontruksi atau perbaikan lainnya sertapembangunan kontruksi. PT.Jasa Margamemiliki kegiatan dalam pemeliharaan dalampemeliharaan jalan tol serta pemabangunanyang berhubungan dengan pihak ketiga ataurekanan yaitu profesional yang bekerja

dibidangnya masing-masing. Kegiatan dalampelaporan pajak ini yaitu bekenaan denganbiaya yang dikeluarkan oleh JM dan kemudiandipotong pajak untuk dilaporkanPengoprasian laporan pajak masa atau tahunantidak jauh berbeda dengan PPh 21 danPPh23.,hanya saja berbeda aplikasi yangdigunakan. Beda dari kedua pajak ini adalahpengenaan pajak yang dipotong olehperusahaan sebagai pendapatan ataupenghasilan perusahaan. Rekanan yang telahdipotong pajaknya dapat mengambil buktipotong ke PT.Jasa Marga untuk melaporkanpajak perusahaannya tanpa harus membayarkembali.

Page 16: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

14

Gambar 4.3:Alur pelaporan pajak PPh pasal 4 ayat 2 (advertising)

Gambar 4.4:Alur pelaporan pajak PPh pasal 4 ayat 2 (kontruksi)

d. PPNPPn merupakan pajak yang beruhubungandengan pembelian barang persediaan maupunperlengkapan. PT Jasa Marga surabaya hanyasebagai pengorasian,hal-hal yang berkaitandengan pembelian barang dan perlengkapandiatur oleh pusat sehingga pajak PPn jugadipotong oleh pusat di Jakarta. KesimpulanBerdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnyaserta hasil analisis yang diperlukan, makadapat disimpulkan hal-hal berikut:

1. Teknologi informasi dapat menjadi alatyang dapat membatu WP dalam melakukantransaksi pajak.2. Teknologi informasi memiliki andildalam membuat WP menjadi patuh.3. E-SPT sebagai salah satu teknologiinformasi perpajakan memiliki kegunaanyang cukup besar dalam membantupengguna dalam melakukan tugas-tugasnya.

Kesimpulan,Implikasi,Saran,danKeterbatasanKesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnyaserta hasil analisis yang diperlukan, makadapat disimpulkan hal-hal berikut:1. Teknologi informasi dapat menjadi alatyang dapat membatu WP dalam melakukantransaksi pajak.2. Teknologi informasi memiliki andildalam membuat WP menjadi patuh.3. E-SPT sebagai salah satu teknologiinformasi perpajakan memiliki kegunaan yangcukup besar dalam membantu pengguna dalammelakukan tugas-tugasnya.KeterbatasanDalam melakukan penelitiaan ini, penelitimemiliki keterbatasan dalam meneliti ini:

Page 17: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

15

1. Menurut undang-undang,kepatuhandapat dilihat salah satunya dengan melihathasil audit dan denda atas kesalahan WP. Datatersebut tidak dapat dilihat karena merupakanrahasia perusahaan.2. WP hanya menggunakan satu teknologiinformasi yang disediakan oleh DJP yaitu e-SPT, sehingga penelelitiaan ini seperti terfokuspada e-SPT tidak dapat menjabarkan teknologisecara keseluruhan.3. Kepatuhan dalam penelitiaan inisebatas kepatuhan dalam melaporkan SPTsuatu wajib pajak badan,kepatuhan dalammenghitung pajak secara benar susuai laporankeuangan yang dibuat perusahaan.4. Penelitiaan ini hanya melihat sejauhmana peran teknologi terhadap kepatuhanpajak. Pengaruh dengan menggunakan datastatistik tidak nampak sehingga tidak dapatdinilai pengaruhnya.5. Berbagai macam komponen yangpengaruhi tingkat kepatuhan yang tidakdijelaskan dalam penelitian ini sehingga tidakdapat dilihat mana komponen yang lebihberperan dalam kepatuhan pajak.6. Objek penelitian dalam penelitian iniadalah perusahaan BUMN,dimana perusahaanini sahamnya dimiliki oleh negara sebesar 51%sehingga kemungkinan patuh terhadap pajakjuga tinggi.Saran1. Penelitian selanjutnya dapatmengfokuskan penelitian pada nilai pajak yangada pada WP badan.2. Penelitian selanjutnya melihatpengaruh teknologi secara keseluruahandengan menggunakan data statistik sehinggadiperoleh angka kepatuhan di Surabaya.3. Penelitian selanjutnya dapatmenambahkan variable yang mempengaruikepatuhan wajib pajak.

DAFTAR PUSTAKAAbimanyu,Anggito dan Andie Megantara. Era

Baru Kebijakan Fiskal.PenerbitKompas,Jakarta.

Anuar, Suhani dan Radiah,Othman,2010. “Determinants Of Online Tax PaymentSystem In Malaysia ”. InternationalJournal of Publik Information System,vol2010:1. www.ijpis.net.Devano,Sony danSiti Kurnia,2006 PerpajakanKonsep,Teori,dan Isu. Penerbit KENCANAPRENADA MEDIA GROUP, Jakarta.

Devi T. A dan Kautsar R.S.2011.”StudiKepatuhan Wajib Pajak Dari AspekPengetahuan,Persepsi, Dan SistemAdministrasi”.The Indonesian AccountingReview.Volume 1.No 1.January.Pp 45-58.

Diana, dan Rachmawati,Rima. (2005). “Pengaruh Modernisasi AdministrasiPerpajakan Terhadap PencapaiaanAkuntabilitas”.(http://dspace.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1257/content.pdf?sequence=1.diakses tanggal 17 September2011).

Eferin,Sujoko.,et al. 2008. ”MetodePenelitiaan Akuntansi”. Edisi 1 Graha Ilmu,Yogyakarta.Mardiasmo. 2009. Perpajakan.Edisi Revisi. Penerbit ANDI, Jakarta.

Ekayani,Ni Nengah Seri.,et al. 2005. “AnalisisKontribusi Nilai Teknologi InformasiTerhadap Kinerja Proses Bisnis”. SNA VIIISolo. 15- 16 September 2005.

Hapsari,Mirna dan Ghozali,imam.(2006).“Pengaruh Teknologi Berbasis SumberDaya terhadap Kinerja Perusahaa”. JurnalMaksi. 1Januari 2006: 60-68.

Imbiri,Weli.2006. “Hubungan Partisipasidalam Pengembangan Sistem danKepuasaan Pemakai dengan Empat VariableModernting (Sebuah Studi pada PerbangkanIndonesia)”. Seminar Nasional AplikasiTeknologi Informasi 2006. ISSN; 1907-5022 (Juni). Yogyakarta.

John Hutagaol,dkk.2007.”StrategiMeningkatkan Kepatuhan WajibPajak”.ISSN 1412-0240.Volume 6.No2.Maret.Pp 186-193.

Kotler,keller,2007.”Manajemen Pemasaran”.Edisi 12. Penerbit Indeks,Jakarta.

Page 18: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

16

Nugroho,Mahendra Adhi.2009.”ModelPenerimaan E-Commerce”.JPAI.Vol.VII.No.2.tahun 2009:46-55.

Prabowo,Ronny.,et al. 2005. “InvestasiTeknologi Investasi Teknologi Informasidan Kinerja Keuangan Aplikasi DataEnvlopment Analysis (DEA) padaPerusahaan yang Sukses MelakukanInvestasi Teknologi”. SNA VIII Solo. 15- 16Sepetember 2005.

Salip dan Wato,Tendy. 2006. “PengaruhPemeriksaan Pajak terhadap PenerimaanPajak Studi Kasus: di KPP Jakarta KebunJeruk”. Jurnal Keuangan Publik. Vol 4 No2,September 2006. Hal 61- 81.

Surat keputusan Direktur Jendral PajakNOMOR KEP - 162/PJ./2001. UNDANG-UNDANG NO.28 tahun 2007.

Supriyati.,2011.”Pengaruh Pengetahuan PajakDan Persepsi Wajib Pajak TerhadapKepatuhan Wajib Pajak”.The IndonesianAccounting Review.Volume 1.No1.January.Pp 27-36.

Page 19: PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENINGKATKAN …eprints.perbanas.ac.id/3340/6/ARTIKEL ILMIAH.pdf · terhadap pelaporan dan pembayan pajak. Manfaat yang diberikan dari penggunaan

17