Vilamas Pondok Cabe Pamulang Tangerang Selatan | Rumah Murah 2017
PERANAN RADIO PAMULANG FM DALAM PENGEMBANGAN … · Togar dan yang lainnya yang tidak dapat penulis...
Transcript of PERANAN RADIO PAMULANG FM DALAM PENGEMBANGAN … · Togar dan yang lainnya yang tidak dapat penulis...
PERANAN RADIO PAMULANG FM DALAM
PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI PAMULANG
Oleh:
Riyan Abdi Syamsi
NIM: 204051002858
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H / 2010M
PERANAN RADIO PAMULANG FM DALAM
PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI PAMULANG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam
Oleh:
Riyan Abdi Syamsi
NIM : 204051002858
Di Bawah Bimbingan :
Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum
NIP : 196104221990032001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
LEMBAR PERYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juni 2009
Penulis
ABSTRAK
Riyan Abdi Syamsi
Peranan Radio Pamulang FM Dalam Pengembangan Dakwah Islam di
Pamulang
Perkembangan teknologi transformasi dan informasi kian hari kian cepat.
Kemajuan teknologi komunikasi memudahkan manusia untuk mendapatkan
informasi yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya. Media komunikasi
Audio, visual maupun audio visual, saat ini menjadi suatu kebutuhan mendasar
bagi manusia. Komunikasi dengan menggunakan media dewasa ini, menurut ahli
komunikasi cukup besar pengaruhnya dalam membentuk dan merubah
masyarakat. Hampir setiap waktu kita selalu bersentuhan dengan berbagai macam
media komunikasi.
Sebagi proses komunikasi, dakwah juga dapat menggunakan media-media yang digunakan sebagai media modern, seperti surat kabar, radio, televisi, yang
lebih dikenal dengan media massa. Dakwah melalui media komunikasi lebih
efektif dan efisien, atau dengan bahasa lain dakwah yang demikian merupakan
dakwah komunikatif. Salah satu bentuk pelaksanaan dakwah melalui media massa
adalah dakwah melalui radio. Dalam hal ini ada suatu hal yang penting
diperhatikan yaitu, bahwa di masa sekarang radio siaran masih menduduki posisi
yang sangat strategis karena kemampuannya sebagai media massa. Radio
memiliki kelebihan yaitu tingkat kedekatan pendengarnya terhadap radio itu
sendiri. Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dalam penulisan skripsi dengan judul : Peranan Radio Pamulang FM Dalam Pengembangan Dakwah Di Pamulang.
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif analisis. Adapun teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara observasi, interview (wawancara), dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul kemudian dipaparkan atau menggambarkan hasil penelitian
dengan kata-kata.
Dari deskriptif dan analisis terhadap data tersebut dapat disimpulkan,
peranan Radio Pamulang FM dalam pengembangan dakwah Islam di Pamulang
sudah mengalami peningkatan walaupun masih sangat lamban. Adapun bentuk
kegiatan siaran yang dilakukan oleh Radio Pamulang FM di antaranya pembacaan
ayat suci Al-Qur’an, kuliah subuh, lagu rohani, religi Islam dan renungan malam.
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang telah memberikan pencerahan hati
dan pikiran kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan
skripsi ini, walaupun hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Shalawat
serta salam semoga dilimpahkan kepada hamba Allah yang paling mulia, baginda
Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya dan para
pengikutnya yang tetap setia dan selalu istiqomah pada ajaran agamanya.
Dalam ucapan kata pengantar skripsi ini, perkenakanlah penulis untuk
mengekspresikan diri sebagai bentuk ucapan rasa syukur dan terima kasih
sedalam-dalamnya, yang akan diberikan kepada semua pihak yang telah banyak
memberikan kontribusinya yang tak terbatas serta spirit yang telah diberikan
kepada penulis dalam rangka menyelesaikan tugas akhir perkuliahan Strata Satu
(S1) ini. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada:
1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Bapak Dr. Arif Subhan, MA,
Pudek I Bidang Akademik Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA, Pudek II
Bidang Admistrasi umum Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, MA. Pudek III
Bidang Kemahasiswaan Bapak Drs. Study Rizal, LK. MA.
2. Ketua Jurusan Program Non-reguler Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum.
Sekretaris jurusan Ilmu Komunikasi dan Ilmu Penyiaran Islam Non-
Reguler Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA. Yang telah banyak membantu
penulis dalam mengurusi segala urusan yang berkaitan dengan
keadministrasian dan segala teknis-teknis yang bersangkutan dengan
akademik pusat.
3. Dra. Hj. Asriati Jamil M.Hum selaku pembimbing skripsi ini, yang tidak
bosan-bosannya selalu memberikan arahan dan masukan kepada penulis
sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis ucapkan
ribuan terima kasih atas semua kebaikannya dan dukungannya. Semoga
Allah Swt membalas segala kebaikkan beliau. Amin.
4. Para dosen yang telah mau membimbing penulis dari mulai saat masih
aktif kuliah hingga selesainya tugas akhir ini, serta mau mewariskan ilmu-
ilmu yang bermanfaat bagi penulis. Dan kepada para karyawan FDK yang
telah melayani seluruh mahasiswa termasuk penulis.
5. Segenap karyawan Perpustakaan Fakutas Dakwah dan Komunikasi dan
Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang telah memudahkan penulis untuk mendapatkan berbagai
referensi dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Iwan Pribadi selaku pemilik radio Pamulang FM, Bang Alek serta
kru-kru lain di radio Pamulang FM yang dengan sabar mendampingi
penulis dalam melakukan observasi di lapangan serta memberikan arahan-
arahan yang berguna sampai selesainya skripsi ini,
7. Orang tua penulis, Ayahanda Djumirin Tamzis(Alm) dan Ibunda Esti
Suyanti yang telah memberikan segalanya mulai dari kandungan hingga
saat ini kepada penulis, motivasi serta kasih sayang yang tidak mungkin
bisa membalasnya hanya do’alah yang penulis panjatkan untuk keduanya.
Semoga kebahagian yang penulis raih saat ini dan yang akan datang, akan
menjadi kebahagiaan untuk keduanya. Ucapan ribuan terima kasih atas
do’anya tak henti-hentinya penulis lantunkan di setiap do’anya.
8. Kakak ku tercinta yang selalu memberikan dukungan dan motivasinya:
Muhamad Durutun Nashikhin beserta Istri, Arina Manasikana beserta
suaminya dan adikku tercinta Soufil Mubarok Alamin, terima kasih atas
semua dukungannya baik moral maupun materi.
9. Teman-teman seangkatan dan sekelas KPI, Pa Nurdin S.Sos.i, Teddy
Khumaedi S.Sosi, Mila Kumala Dewi, Ronald Syahri S. Sos i, M. Erfan
NH S.Sos.i, Vina Monica S.Sos.i, Rahmi Isnaini S.Sos.i, Nurul Mardiah
S.Sos., Ummu Kulsum S.Sosi, Nasrullah Y S.Sos.i, Umar Kamal,
Nasrullah N, Haris S.Sos.i, Syahroni & Millati Cahya, Robi, Rani S.Sos.i,
Kokom S. Sos.i, Misliyah, Muhaimin, Mahyudi S.Sos.i, Khalillah S.Sosi,
Togar dan yang lainnya yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Terima kasih atas segala bantuan dan solidaritasnya. Terus tetap semangat.
10. Teman-teman satu kosan, Irul, Erfan, Ronal, Agin, Dade, Irwan, Wahyu,
Iwan yang selalu memberikan bantuan kepada
11. Kawan-kawan di PMII Ciputat khususnya Komfakda, Alip, Hamdi dan
lainnya yang selalu memberikan dorongan sampai saat ini.
12. Teman-teman HM MADINA: Khoirul Anwar, Ikhwan Effendi, Ikhwan
Pangala, Ronal Syahri, Hasonangan dan masih banyak lagi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu-persatu.
13. Teman-teman UIN Jakarta diantaranya: Wildan, Feri, Heri, Lutfi,
Muharyadi, Ikhsan, Amel, Beni, Hasonangan, Wahyu, Saukani, Mora
Ganti.
14. Teman-teman yang ada di kampung diantaranya: Joko, Tika, Edi Bendot,
Wldy, Fajar dan yang lainnya.
15. Dan Terakhir Terima kasih Buat Teman-teman ku Mulai Dari SD Sampai
Kuliah yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Ciputat, 30 Juni 2009
Penulis
Riyan Abdi Syamsi
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 4
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian............................ 6
D. Metodelogi Penelitian ......................................................... 7
E. Sistematika Penulisan ......................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Peranan.............................................................. 10
B. Pengertian Radio................................................................. 12
C. Bentuk Siaran Radio ........................................................... 14
D. Peranan Radio Sebagai Media Dakwah ............................... 20
E. Keutamaan Dan Kelemahan Radio Sebagai Media Dakwah 28
F. Radio Sebagai Media Pengembangan Dakwah Islam........... 31
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO PAMULANG FM
A. Sejarah Berdirinya Radio Pamulang FM ............................. 33
B. Visi dan Misi Pamulang FM................................................ 35
C. Struktur Manajemen Pamulang FM..................................... 38
D. Program Siaran Pamulang FM ............................................ 39
E. Pendengar Pamulang FM .................................................... 44
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN
A. .......................................................................................An
alisis Peranan Radio Pamulang FM ..................................... 46
B. .......................................................................................Ke
ndala-Kendala Yang Dihadapi Pamulang FM...................... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................ 55
B. Saran-Saran......................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 57
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
F. Latar Belakang Masalah
Di era informasi dan transformasi seperti sekarang ini tidak ada yang
tidak mungkin untuk kita dapatkan. Hal itu terjadi karena perkembangan
teknologi yang kian hari kian cepat. Kejadian disekitar kita bisa dengan
mudah kita dapatkan, bahkan dibelahan dunia lainpun bisa kita terima pada
saat itu pula. Kemajuan teknologi komunikasi memberikan dampak bagi para
penggunanya terlepas dari positif ataupun negatif.
Pada saat ini masyarakat mendapatkan keleluasaan untuk memperoleh
dan menyerap informasi. Berbagai media massa baik cetak seperti surat kabar,
majalah, buletin dan lain sebagainya, ataupun media elektronik seperti radio
dan televisi, terus menata diri untuk memberikan dan mampu memenuhi
harapan masyarakat. Berbagai acara secara kontinyu terus ditata secara rapi.
Media komunikasi baik visual ataupun audio visual pada saat sekarang
ini menjadi suatu kebutuhan mendasar bagi manusia. Komunikasi dengan
menggunakan media dewasa ini menurut para ahli komunikasi cukup besar
pengaruhnya dalam membentuk dan merubah masyarakat. Hampir setiap
waktu kita selalu bersentuhan dengan berbagai macam media komunikasi.
Kuatnya eksistensi sebuah media komukasi di tengah-tengah
masyarakat yang berakibat informasi berubah menjadi kebutuhan dan
komoditi dalam masyarakat, seperti yang dikomentari Marwah Daud Ibrahim:
“Era sekarang dan masa depan seiring disebut sebagai era informasi.
Penyebabnya adalah bahwa sekarang ini informasi telah menjadi “komoditi”
terpenting. Jika dalam masyarakat agraris, tanah merupakan sumber kekuatan
utama, maka dalam masyarakat pasca industri, informasi ialah yang dianggap
memegang komoditi kehidupan.1
Informasi tentang tindakan-tindakan sadisme seperti pembunuhan,
penyimpangan seksual, penganiyayaan dan penyalagunaan obat terlarang
terkadang kita saksikan secara langsung. Tindakan-tindakan tersebut
nampaknya hampir tidak pernah dirasakan sebagai kesalahan apalagi
disesalkan, pikiran, hati nurani bahkan iman telah dikesampingkan, kini
banyak manusia yang telah ditundukkan oleh hawa nafsu.
Agama merupakan pondasi dari setiap perbuatan manusia. Realitas di
atas menunjukkan bahwa betapa pentingnya agama sebagai sumber nilai yang
berperan untuk mengantar manusia menuju Khaiyr ‘ummah. Nilai-nilai Islam
harus dipahami secara sistematik dengan membangun kesadaran untuk dapat
mengaplikasikan dengan amal saleh. 2
Dakwah merupakan usaha untuk menyampaikan Islam dan
merealisasikan ajarannya di tengah-tengah kehidupan manusia. Thomas W.
Arnold, seorang intelektual barat mengatakan bahwa Islam adalah agama
1 Marwah Daud Ibrahim, Dakwah Islam tahun 2000-an, Makalah Pengantar Pada
Stadium General Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah, 1990, h.2. 2 M. Bahri Ghazali, Dakwah komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Komunikasi
Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h.6.
dakwah (missionary religious), ialah agama yang mempercayainya, sebagai
tugas suci oleh pendirinya dan penggantinya.3
Sebagai proses komunikasi, dakwah juga dapat menggunakan media-
media yang digunakan sebagai media modern, seperti surat kabar, radio,
televisi, yang lebih dikenal dengan media massa. Menurut M. Bahari Ghazali
“Dakwah dengan menggunakan media komunikasi lebih efektif dan efisien,
atau dengan bahasa lain dakwah yang demikian merupakan dakwah
komunikatif.4
Dakwah melalui media komunikasi massa ini haruslah tetap berada
dalam sistem komunikasa Islam. Sehingga hasil dari tujuan dakwah yang akan
dicapai tidak keluar dari konteks agama Islam. Menurut Rusjdi Hamka Rafiq,
sistem komunikasa Islam yaitu: “Menyebarkan (menyampaikan) informasi
kepada pendengar, pemirsa atau pembaca tentang perintah dan larangan Allah
SWT”.5
Salah satu bentuk pelaksanaan dakwah melalui media massa adalah
dakwah melalui radio, seperti halnya yang dilakukan oleh radio Pamulang
FM. Pesan dakwah dikemas dalam bentuk acara siaran radio. Dalam hal ini
ada suatu hal yang penting diperhatikan yaitu bahwa dimasa sekarang radio
siaran masih menduduki posisi yang strategis karena kemampuannya sebagai
media massa, posisi strategis itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu daya
3 Thomas W. Arnold, the preaching of islam : sejarah dakwah Islam, (Jakarta: Wijaya,
1981), h. 1 4 Ghazali, Dakwah komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Komunikasi Dakwah…,h.
6 5 Rusjdi Hamka Rafiq, Islam dan Era Informasi, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1989), Cet.
Ke-1, h.5
langsung, daya tembus, dan daya tarik.6 Kelebihan dakwah melalui radio
terletak pada efektifitas dan efisiensi berdakwah. Hal ini nampak dari adanya
bentuk yang sederhana tanpa harus bertemu antara da’i dan mad’unya.
Siaran keagamaan melalui radio tentunya mendapat perhatian dan
perhitungan oleh banyak pihak. Oleh sebab itu maka kajian dan penelitian
tentang radio Pamulang FM dalam pengembangan dakwah Islamiyah di
Pamulang tentunya mempunyai nilai strategis. Karena pesan dakwah dikemas
dengan sedemikian rupa dan dengan cara-cara yang sangat menarik.
Persoalan apakah dakwah melalui radio Pamulang FM di Pamulang ini
telah menunjukkan kemampuaan maksimal atau sebaliknya, merupakan hal
yang harus di evaluasi. Kenapa? Agar diketahui peranan yang dimainkannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul skripsi
“Peranan Radio Pamulang FM Dalam Pengembangan Dakwah Islamiyah
Di Pamulang”.
G. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Radio Pamulang FM merupakan salah satu radio millik swasta yang
berada di Pamulang. Usia radio ini kurang lebih 5 tahun mengudara, dengan
berbagai macam program yang disiarkan, di antaranya: Berita, Niaga,
Hiburan, dan program Keagamaan . Sesuai dengan latar belakang diatas,
maka tulisan ini dibatasi pada program siaran dakwahnya. Dengan demikian
Batasan penulisan skripsi ini dibatasi hanya pada peran kegiatan dakwah yang
6 Onong Uchjana Effendi, Radio Siaran Teori dan Praktek, (Jakarta: Gema Insani Press,
19986), h. 122
dilakukan oleh Radio Pamulang FM Dalam Pengembangan Dakwah Islam DI
Pamulang.
Dari pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan
masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan radio Pamulang FM dalam mengembangkan dakwah
Islamiyah?
2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh radio Pamulang FM dalam
mengembangkan dakwah?
Berdasarkan masalah diatas diharapkan penulis dapat menganalisis
peranan radio Pamulang FM dalam pengembanngan dakwah Islamiyah di
Pamulang.
H. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk memperoleh informasi tentang apa yang dilakukan oleh radio
Pamulang FM dalam pengembangan dakwah Islam.
b. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh radio
Pamulang FM dalam penyajian program siaran dakwah Islam.
2. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Akademis
Secara akademis, semoga hasil penelitian ini dapat memberikan
kontribusi terhadap perkembangan pemikiran dan khazanah
pengetahuan tentang peranan radio Pamulang FM dalam
pengembangan dakwah Islam di Pamulang.
b. Praktis
Hasil penulisan ini diharapkan bermanfaat dan akan memiliki
arti penting dalam membantu dalam penulisan tentang referensi hal
yang sama di tempat lain.
I. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran
secara objektif suatu masalah dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini,
pendekatan yang digunakan bersifat deskriptif analisis yaitu melukiskan
variabel demi variabel, satu demi satu, sebagai prosedur pemecahan yang
diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek
penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Pada
umumnya penelitian deskriptif merupakan penelitian non hipotesa.7
1. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian yaitu tempat memperoleh keterangan8. Dan yang
menjadi subjek dalam penelitian ini adalah radio Pamulang FM. Adapun
objek pada penelitian ini adalah peranan radio Pamulang FM dalam
pengembangan dakwah Islam di Pamulang. Dan sumber data adalah
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta : PT. Bina Aksara,1985), cet. Ke-2,
h.139. 8 Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 1989), h. 15
mereka yang dapat memberikan informasi tentang objek penelitian dan
referensi yang mendukung penelitian ini, dalam penelitian ini yang
menjadi narasumber adalah pengelola radio Pamulang FM.
2. Dasar Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di radio Pamulang FM, Jl. Salak Raya NO.
16 Pondok Benda, Kec. Pamulang, Tanggerang Selatan. Agar lebih
memudahkan penulis dalam memperoleh data-data yang lebih akurat.
Waktu penelitian dibatasi selama bulan Juni – Desember 2009.
3. Tekhnik Pengumpulan Data
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research),
tekhnik pengumpulan datanya adalah dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi.
a. Observasi
Observasi ini dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke
radio Patimura FM. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data-
data tentang kegiatan dakwah yang dilakukan Pamulang FM.
b. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab dengan menggunakan tape
recorder.
Wawancara dilakukan dengan beberapa pihak yang dianggap
berwenang dan mengetahui masalah yang diteliti. Dalam hal ini
wawancara dilakukan dengan pimpinan radio Pamulang FM dan
pihak-pihak lain yang dianggap perlu dalam penelitian ini.
c. Dokumentasi
Untuk mengumpulkan dan menelaah beberapa literatur dan
data-data yang berkaitan dengan penelitian ini, selain itu dokumentasi
juga dimaksudkan untuk menjelaskan teori yang digunakan, telaah
kepustakaan didapat dari sumber informasi seperti buku-buku, jurnal,
surat kabar dan majalah yang kiranya dapat mendukung penelitian ini
dari segi pustaka.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. Dan
untuk menganalisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan data yang
diperoleh, yaitu hasil dari observasi, wawancara dengan pengelola atau
penyelenggara radio Patimura FM. Data tersebut dideskripsikan secara
konkret dengan didukung oleh data yang diperoleh dari dokumen/arsip
maupun sumber lainnya yang berkaitan dengan peranan radio Pamulang
FM dalam pengembangan dakwah Islam di Pamulang. Adapun teknik
penulisan skripsi ini penulis berpedoman kepada Buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi ) yang diterbitkan oleh
CEQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
J. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penulisan ini, penulis menguraikan beberapa hal
tentang sistematika penulisan. Penulisan terdiri dari lima bab, sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN, berisi tentang latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II. RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH, berisikan tentang,
pengertian radio, sekilas sejarah radio, peranan radio sebagai
media dakwah yang meliputi, peranan media dakwah, peranan
radio dalam dakwah Islam, keutamaan dan kelemahan radio
sebagai media dakwah dan radio sebagai media pengembangan
dakwah Islam.
BAB III. GAMBARAN TETANG PERANAN RADIO PAMULANG
FM DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH ISLAMIYAH,
berisitentang gambaran umum radio Pamulang FM, profil
stasiun, struktur organisasi dan data teknik, siaran keagamaan
di radio Pamulang FM dan peranan radio Pamulang FM dalam
pegembangan dakwah Islamiyah di Pamulang menurut
pendengar.
BAB IV. ANALISIS PERANAN RADIO PAMULANG FM, berisi
tentang analisa tujuan, analisa penampilan, analisa siaran
keagamaan, analisa tanggapan pendengar.
BAB V. PENUTUP, berisi kesimpulan dan saran-saran
BAB II
LANDASAN TEORITIS
G. Pengertian Peranan
1. Peranan
Berbicara mengenai peranan tentu tidak bisa dilepaskan dengan
status (kedudukan), walaupun keduanya berbeda, akan tetapi berhubungan
erat antara satu dengan yang lainnya. Peranan diibaratkan seperti dua sisi
mata uang yang berbeda, akan tetapi keletakannya sangat erat sekali.
Seorang dapat dikatakan berperan atau memiliki peranan karena
(orang tersebut) mempunyai (status) dalam masyarakat walaupun
kedudukannya berbeda antara orang satu dengan orang yang lainnya
tersebut, akan tetapi masing-masing dirinya berperan sesuai dengan status.
Sedangkan N. Grass Masson dan A.W.M.C Eachan sebagaimana
dikutip David Bery mendefinisikan peran sebagai seperangkat harapan-
harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial
tertentu. Harapan tersebut menurut David Bery bagian dari norma-norma
sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan-peranan itu ditentukan oleh
norma-norma di dalam masyarakat. Artinya seseorang diwajibkan
melakukan hal-hal yang diharapkan masyarakat di dalam pekerjaannya
dan dalam pekerjaan yang lainnya.9
Dari penjelasan di atas terlihat suatu gambaran bahwa yang
dimaksud dengan peranan ialah kewajiban dan keharusan yang dilakukan
seseorang karena kedudukannya di dalam status tertentu dalam suatu
masyarakat atau lingkungan dimana ia berada.
2. Tinjauan Sosiologis Tentang Peranan
Di atas telah disinggung bahwa ada hubungan yang erat sekali
antara peranan dengan lingkungan sosial, dikarenakan ia mempunyai
status atau kedudukan dalam lingkungan sosial (masyarakat).
Tidak bisa dipungkiri pula bahwasanya manusia adalah makhluk
sosial yang tidak bisa melepaskan sikap ketergantungan (dependent) pada
makhluk atau manusia lainnya. Maka pada posisi semacam inilah peranan
sangat menetukan kelompok sosial masyarakat tersebut, dalam artian
diharapkan masing-masing dari sosial masyarakat yang terkait agar
mejalankan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukannya dalam
masyarakat (lingkungan dimana ia bertempat tinggal).
Di dalam perannya sebagaimana dikatakan oleh David Bery
terdapat dua macam harapan yaitu harapan-harapan dari masyarakat
terhadap pemegang peranan dan harapan-harapan yang dimiliki oleh
pemegang peranan terhadap masyarakat.10
9 N. Grass Masson and A.W. Eachan, Eksplorations Role Analysis, dalam David Berry,
Pokok-Pokok Dalam Sosiologi. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1995), cet. Ke-3 h. 99 10 Berry, Pokok-pokok Dalam Sosiologi…, h. 99
Dari kutipan tersebut, nyatalah bahwa ada satu harapan dari
masyarakat dengan kedudukannya dalam lingkungannya tersebut. Individu
dituntut memegang peranan yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.
Dalam hal ini peranan dapat dilihat sebagai bagian struktur masyarakat;
misalnya peranan-peranan dalam pekerjaan, keluarga, kekuasaan dan
peranan-peranan lainnya yang diciptakan oleh masyarakat.
B. Pengertian Radio
1. Pengertian Radio
Secara etimologi radio menurut kamus besar bahasa Indonesia
adalah “siaran(pengiriman) suara atau bunyi melalui udara”.11
Dalam
kamus bahasa Indonesia-Melayu Riau, radio diartikan sebagai alat yang
menggunakan siaran yang dapat didengar.12
Sedangkan menurut Ton Kertapati, pada dasarnya radio adalah
medium untuk bercerita yang dalam permulaannya segala apa yang
disiarkan mempunyai bentuk cerita.13 Radio siaran pada dasarnya
merupakan kegiatan penyampaian informasi yang disajikan secara audio,
ia hanya menggunakan suara sebagai elemen utamanya, dan dengan suara
ia membawa imajinasi para pendengarnya untuk memvisualisasikan fakta-
11
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1989), Cet. Ke 1, h. 179 12
H. Idrus Lubis, Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia-
Melayu Riau, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), h. 318. 13
Ton Kertapati, dasar-dasar publisistik pendekatan teori dan praktik, Jakarta: Logos,
1999, h. 171
fakta. Jadi, radio pada dasarnya merupakan seni memainkan imajinasi
melalui perantara kata dan suara.
Radio hanya dapat didengar tidak dapat dinikmati dengan mata.
Oleh sebab itu radio harus menggantungkan diri sepenuhnya pada bunyi
dalam penampilannya. Bila ditangani secara ahli, bunyi dapat
menggerakkan imajinasi pendengar. Radio telah berusaha dan berhasil
merebut perhatian pendenngar, sampai di desa terpencilpun dia sudah
menjadi konsumsi kehidupan sehari-hari.
2. Sejarah Radio
Radio sebagai media massa elektronik muncul setelah adanya
beberapa penemuan teknologi telepon, fotografi (yang bergerak dan tidak
bergerak), dan rekaman suara.14
Hal ini berkat ketekunan tiga cendikiawan
muda. Di antaranya seorang ahli teori alam berkebangsaan inggris James
Maxwell yang mendapat julukan scientific father of wirelas berhasil
menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang
elektromagnetis pada tahun 1865 ketika ia berusia 29 tahun.15
Barulah pada tahun 1895, Guaghelmo Marconi seorang Italia
menemukan adanya gelombang elektromagnetik yang tak tampak oleh
mata dan bergerak lewat udara dengan kecepatan suara. Gelombang
tersebut kemudian dimanfaatkannya untuk mengirim tanda-tanda melintasi
14
Denis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa: Suatu pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1984),
edisi ke-2, h.15 15
Onong Unchjana Effendy, radio Siaran: Teori dan Praktek, (Bandung: Alumni, 1978),
h. 24
jarak jauh tanpa harus melalui saluran kawat. Kondisi inilah yang
melahirkan adanya perangkat yang disebut radio.16
Radio merupakan media komunikasi yang dipergunakan dalam
mengirim warta jarak jauh yang dapat ditangkap oleh sekelompok orang
yang mendengarnya melalui pemancar radio yang diinginkan. Dengan
radio masyarakat dapat memperoleh informasi tentang kemajuan zaman.
Bahkan radiopun berfungsi dalam mengadakan perubahan persepsi bahkan
prilaku seseorang atau masyarakat.
C. Bentuk Siaran Radio
Agar terjadi sebuah proses komunikasi yang persuasif, maka perlu
pertimbangan bagaimana penyiar sebagai komunikator menyampaikan pesan
dengan mempertimbangkan pula kemampuan pendengar untuk menerima isi
pesan tersebut.
Dari pengamatan ada beberapa bentuk siaran yang sangat popular di
Indonesia, antara lain sebagai berikut.
1. Siaran Hiburan
Aspek siaran hiburan ini dalam program radio misalnya siaran
drama, program musik, macam-macam program humor, kuis, dan format
siaran sejenisnya
a. Drama
16 http://duniaradio.blogspot.com/2008/02/sejarah-radio-di-indonesia.html
Drama adalah sebuah komposisi yang diciptakan untuk
menceritakan kisah melalui aksi dan dialog. Pada umumnya,
komposisi tersebut meliputi konflik orang atau orang dengan
masyarakat. Sebuah drama dalam bentuk siaran memiliki sebuah alur
cerita awal, tengah dan akhir. Sebuah drama mencakup teknik drama
kegelisahan menunggu sesuatu, ketegangan dan cerita yang
memberikan informasi serta fakta-fakta. Drama atau sandiwara radio
yang bagus dapat memikat banyak pendengar. Berikut ini beberapa hal
yang perlu diketahui dalam produksi drama di radio: Tindakan
(Action), Dialog (Dialogue), Alur cerita (Plot), Urutan kejadian dan
Kesimpulan (Beginning, Middle, and End), dan Konflik (Conflict).
b. Musik
Musik merpukan bagian terbesar dalam tatanan program radio.
Pada umumnya, stasiun radio menyajikan musik dalam siarannya dari
berbagai sumber rekaman musik, seperti CD, tape, turntable, maupun
computer. Stasiun penyiaran radio sangat mengandalkan musik dalam
tatanan program siaran.
c. Program Humor
Bentuk siaran lain yang sering dibuat dan termasuk dalam
program hiburan adalah program humor. Tidak semua radio di
Indonesia menyiarkan siaran humor, kalaupun ada hanya sedikit
stasiun yang serius menggarap program humor ini.
d. Program Kuis
Siaran hiburan lain misalnya program kuis yang kadang-
kadang didengar oleh stasiun penyiar radio untuk menarik pendengar
sebanyak-banyaknya. Bentuk siaran ini memiliki elemen-elemen,
seperti penyiar, pendengar, hadiah dan permainan-permainan di udara.
Program ini bisa diselenggarakan interaktif langsung dengan
pendengar pada saat pelaksanaan program siaran, atau pendengar
mengirimkan jawaban-jawaban pertanyaan kuis melalui kupon, surat
e-mail, SMS atau telphon. Pemenang kuis bisa mendapatkan hadiah-
hadiah menarik yang disediakan oleh stasiun radio.
2. Siaran Kata
Tidak hanya hiburan, radio juga menyajikan berbagi informasi
yang disampaikan secara lisan melalui siaran kata. Siaran tersebut dapat
berupa acara-acara seperti di bawah ini.
a. Ulasan (Tajuk)
Di radio, bentuk siaran seperti ini lebih sederhana, langsung,
atau berupa rekaman tanpa musik dan ditujukan kepada pendengar
yang memiliki minat pada suatu objek, bisa pengetahuan, politik,
sosial, budaya dan ekonomi. Bentuknya monolog dan harus sependek
mungkin, jadi penulisan naskahnya sederhana. Penyiar
membacakannya dengan kecepatan yang pas, nada menarik dan enak
didengar dan bersahabat. Agar tidak membosankan, durasi bentuk
monolog ini dibatasi antara 5 – 7 menit.
b. Wawancara
Di radio, bentuk siaran wawancara didasarkan pada
perpertanyan-pertanyaan dan jawaban-jawaban dari seorang
pewawancara (interviewer) dan yang diwawancari (interviewee).
Siaran ini dalam bentuk rekaman atau wawancara langsung. Selain itu,
pendengar juga bisa dilibatkan menjadi penanya. Pada awal acara,
pewawancara harus memperkenalkan yang diwawancarai. Sebaiknya
pewawancara tidak terlalu kaku pada urutan-urutan pernyataan yang
sudah dipersiapkan dan pewawancara harus mengajukan pertanyaan
lain yang diperlukan, jika jawaban yang diharapkan belum dinyatakan
oleh yang diwawancarai.
c. Berita
Berita yang menarik adalah berita yang dapat menarik
perhatian pendengar. Untuk itu, sebaiknya sajikan berita yang dapat
mendukung dan membangkitkan minat pendengar untuk ikut
menyukseskan acara tersebut. Banyak definisi berita yang dibuat oleh
pakar-pakar jurnalistik, secara umum definisi berita adalah sesuatu
yang hangat, tepat waktu dan menarik perhatian sejumlah orang, dalam
hal ini pendengar radio. Berita yang baik harus disajikan sesuai kaidah
5 W dan 1 H, yakni Who (siapa), What (apa), When (kapan), Where
(dimana), Why (mengapa) dan How (bagaimana).
d. Diskusi
Secara teknik diskusi biasa dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya dengan panel yaitu setiap orang dapat berbicara setiap saat,
kemudian dalam bentuk symposium yaitu memberikan kesempatan
kepada setiap orang untuk melakukan presentasi terlebih dahulu
termasuk melakukan Tanya jawab antara yang menyajikan dan
khalayak, atau bentuk lainnya seperti forum yaitu presentasi resmi dari
beberapa pandangan.
e. Majalah Udara
Dari kajian perkembangan format ini, bentuk siaran ‘majalah
udara’ berkembang sekitar awal 70-an. Bentuk siaran majalah udara
berisi variasi program berbeda yang dipadukan secara sederhana dan
terintegrasi dengan segmen waktu yang sudah direncanakan dengan
baik. Dalam hal ini ‘program rundown’ disajikan acuan pelaksanaan
siaran secara optimal. Paket siaran ini biasanya berdurasi 60 menit,
mengalir berkesinambungan dan terdiri atas beberapa materi siaran
yang berbeda, seperti berita ringan, wawancara, human interest,
diskusi, feature, peristiwa menarik yang dilengkapi musik-musik
pilihan dan lain-lain.
f. Features
Features berusaha mengkaji subjek informasi secara
mendalam. Feature di radio berupa karangan khas yang kreatif dan
faktual, cenderung menyentuh human interes; ringan, menggugah
emosi dan imajinasi, tidak harus objektif, menambahkan informasi
atau memperkaya visi atas suatu peristiwa. Feature mempunyai tujuan
agar mampu memberi informasi, mendidik, menimbulkan keharuan,
menghibur, dan memberi inspirasi.
3. Siaran Iklan
Kehidupan suatu stasiun radio tergantung kepada iklan yang
disiarkan, karena iklan merukan sumber dana yang membiayai semua
aktivitasnya. Adapun jenis iklan yang biasa disiarkan di radio sebagai
berikut.
a. Iklan Komersil
Penyiar perlu menyadari bahwa kelangsungan hidup sebuah
stasiun radio (khususnya radio swasta) adalah dari siaran iklan. Bentuk
penyiaran yang biasanya dilakukan adalah spot, adlibs, dan sponsor
program. Ada beberapa pedoman yang biasa dilakukan dalam
pembuatan spot radio, yaitu mengacu kepada ungkapan yang
menyebutkan, “tulisan untuk telinga, bangkitkan imajinasi pendengar,
memiliki gagasan yang kuat, menciptakan perangkap memori
pendengar dengan kata khas, mendapatkan perhatian secara cepat,
menciptakan nama produk, pesan tidak terlalu banyak, dibuat dengan
jelas serta menarik, buatlah terkesan penting namun murah, berikan
sesuatu yang dapat dilakukan pendengar, pastikan humor memang
lucu, dan penyampaian pesan tidak cukup sekali”.
Tidak sedikit pula iklan yang dibuat dalam bentuk pendek,
karena karakteristik radio yang sekilas. Solusi yang paling efektif
untuk presentasi produk adalah dengan menggunkan format bicara atau
iklan dibacakan oleh penyiar (iklan adlibs).
b. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan adalah komunikasi yang paling modern, jelas, cepat, serta
bentuk informasi persuasive yang ditemukan oleh manusia. Iklan
memiliki dampak yang luas, dan sering digunakan secara luas oleh
pemerintah, partai politik, organisasi, asosiasi, dan lembaga-lembaga
penelitian, serta perguruan tinggi. Iklan layanan masyarakat ini dibuat
untuk memberikan ide-ide, bukan hanya membuat sesuatu yang
dibutuhkan, namun benar-benar dikerjakan untuk mendukung
keutuhan dan aspirasi masyarakat.17
D. Radio Sebagai Media Dakwah
1. Media
Media massa pada dasarnya secara etimologi, media adalah kata
jamak dari bahasa Latin yaitu medium yang berarti alat perantara.
Sedangkan secara terminologi media berarti segala sesuatu yang dapat
dijadikan sebagai alat komunikasi; seperti koran, majalah, radio, televisi,
film, poster dan spanduk perantara untuk mencapai tujuan tertentu. Media
adalah alat atau sarana, Sedangkan Massa adalah sarana dan saluran resmi
17
Drs. Harley Prayudha, M.Si., Radio Penyiar It’sNot Just A Talk, (Jawa Timur:
Banyumedia, 2006), cet ke- 1, h. 33
sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada
masyarakat luas.18
Media massa adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada
tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus
didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam
pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
Beberapa media yang kita kenal seperti: Koran, Majalah, Televisi, Radio,
Film dan Internet.19
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-
alat komunikasi mekanis seperti: Surat kabar, Film, Radio dan televisi.20
Menurut Rudy dalam bukunya yang berjudul ” Komunikasi dan
hubungan Masyarakat Internasional”, media massa adalah media yang
dapat dengan mudah diakses oleh banyak orang serta dapat dilihat
dan/atau didengar oleh khalayak dalam waktu bersamaan atau hampir
bersamaan oleh orang banyak. Contohnya radio, televisi, surat kabar,
majalah, film, brosur, pamflet, dan poster.21
2. Dakwah
18
Department Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Balai Pustaka, 2007), cet. Ke-3, h. 726. 19 http://frozza.blogdetik.com/index.php/media-massa/ 9-4-2009 20
Hafied Canggara, Pengantar Komunikasi Ilmu Komunikasi, Edisi Revisis ( Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada 2008), h.126 21
Teuku May Rudy, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, (Bandung :
PT. Refika Aditama, 2005), Cet Ke-1, h. 65
Secara etimologi, kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu da’a-
yad’u-du’aan, yang berarti memanggil, menanamkan, mengundang22
.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata dakwah berarti penyiaran,
propaganda. Secara luas dapat dikatakan bahwa penyiaran agama
dikalangan masyarakat dan pengembangannya; seruan untuk memeluk,
mempelajari dan mengamalkan ajaran agama23. Dalam hal ini, orang yang
melakukan ajakan atau seruan disebut da’I, yaitu orang yang mengajak
atau menyeru. Dengan demikian, secara etimologi pengertian dakwah itu
merupakan suatu proses penyampaian pesan-pesan tertentu yang berupa
ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan
tersebut.
Definisi dakwah Islam menurut Toto Tasmara dalam bukunya
Komunikasi Dakwah, yaitu mengajak manusia dengan cara bijaksana
kepada jalan yang benar dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan
kebahagian mereka di dunia dan akhirat24
Dalam Al-Quran juga disebutkan tentang pengertian dakwah,
diantaranya pada surat An Nahl ayat 125 yang berbunyi:
���� �� ا����� و��د��� ادع إ�� �� � ر��! � وا� ��� $# وه� %� &�' % � �$����&,+ ه+ أح�% إن& ر�& ه� أ
أ�$� ��� �,.ی%
22
Onong Unchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000), cet. Ke-4, h. 7 23
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Balai Pustaka, 1988), cet. Ke-2, h. 181 24 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gema Media Pratama, 1997), h. 31
Artinya: “Ajaklah semua orang mengikuti jalan Tuhanmu dengan penuh
kebijaksanaan dan pengajaran yang baik, dan bertukar
pikiranlah dengan mereka dengan cara yang lebih baik lagi.
Sesungguhnya Tuhanmu-lah yang lebih mengetahui siapa yang
menuruti jalan yang benar”. (Q.S. An Nahl : 125)
Secara terminologis, Toto Tasmara memberikan definisi dakwah
pada dua sudut pandang dalam arti terbatas dan arti luas, yaitu:
“Menyampaikan Islam kepada manusia secara lisan ataupun secara
lukisan (panggilan, seruan, ajakan kepada manusia pada Islam).
Dan dalam arti luas, dakwah adalah penjabaran, penterjemahan dan
pelaksanaan Islam dalam kehidupan dan penghidupan manusia
(termasuk didalamnya politik, ekonomi, pendidikan, sosial, ilmu
pengetahuan, kesenian, kekeluargaan dan sebagainya)”25
Lebih luas lagi, Sayyid Muhammad Nuh mengutip pernyataan
Fathi Yakan bahwa dakwah adalah:
“penghancuran dan pembinaan. Penghancuran jahiliyyah dengan
segala macam bentuknya, baik jahiliyyah pola pikir, moral, maupun jahiliyyah pandangan dan hokum. Setelah itu pembinaan
masyarakat Islam dengan landasan pijakan ke Islaman, baik dalam Wujud dan kandungannya, dalam bentuk dan isinya, dalam
perundang-undangan dan cara hidup, maupun dalam segi persepsi keyakinan terhadap Islam, manusia dan kehidupan”26.
Asmuni Syukri mengatakan bahwa istilah dakwah dapat diartikan
dari dua segi atau sudut pandang, yaitu pengertian dakwah yang bersifat
pembinaan dan pengertian dakwah yang bersifat pengembangan.
Pembinaan artinya suatu kegiatan untuk mempertahankan dan
menyempurnakan sesuatu hal yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan
25
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah…, h. 32 26
Sayyid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah : Pendekatan personal Dalam Dakwah,
(Solo : Intermedia, 2000), h. 15
pengembangan berarti suatu kegiatan yang mengarah kepada pembaharuan
atau mengadakan sesuatu hal yang belum ada27.
Sedangkan menurut M. Quraish Shihab, dalam bukunya
Membumikan Al-Qur’an : Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan
Masyarakat, menjelaskan bahwa “dakwah adalah seruan atau ajakan
kepada keinsafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dan
sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat”28
Dari definisi-definisi yang telah diuraikan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa dakwah tidak hanya berupa ajakan atau seruan semata,
akan tetapi dakwah berorientasi pada pembinaan dan pembentukan akhlak
serta etika menuju sebuah pembaharuan/perubahan pada tiap-tiap individu,
baik pola pikir, sikap dan tingkah laku dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat.
3. Media Dakwah
Media dakwah dapat diartikan sebagai alat Bantu dakwah. Alat
Bantu berarti memiliki peranan atau kedudukan sebagai penunjang
tercapainya tujuan.
Keberadaan media dakwah sangat urgen sekali, karena dengan
adanya media dakwah akan lebih mudah diterima oleh komunikan
(mad’u)nya.
Pemanfaatan media dalam kegiatan dakwah mengakibatkan
komunikasi antara da’i dan mad’u atau sasaran dakwah, artinya
27 Asmuni Syukri, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al Ikhlas, TT), h. 19 28
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan, 1999), cet. Ke-19, h. 144
keragamaqn alat dakwah harus sesuai dengan apa yang dibentuk oleh
sasaran dakwahnya.29
Begitu pula alat atau media dakwah memerlukan kesesuaian
dengan bakat dan kemampuan da’inya, artinya penerapan media dakwah
harus didukkung oleh potensi da’i, sebab media dakwah pada dasrnya
sebagai penyampai pesan-pesan dakwah terhadap mad’unya.
a. Prinsip sebagai pedoman dalam pengembangan media dakwah:
1) Penggunaan media dakwah bukan dimaksudkan untuk mengganti
pekerjaan da’i atau mengurangi peranan da’i.
2) Tiada media satupin yang harus dipakai dengan meniadakan media
yang lain.
3) Setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan.
4) Gunakan media sesuai dengan karakteristiknya.
5) Setiap hendak menggunakan media harus benar-benar dipersiapkan
dan atau diperkirakan apa yang dilakukan sebelum, selama dan
sesudahnya.
6) Keserasian antara media, tujuan, materi dan objek dakwah harus
mendapatkan perhatian yang serius.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media adalah:
1) Tidak ada satu mediapun yang paling baik untuk keseluruhan
masalah atau tujuan dakwah. Sebab setiap media memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.
29
M. Bahri Ghazali, Dakwah komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Komunikasi
Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997), h. 12
2) Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dakwah yang
hendak dicapai.
3) Media yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan sasaran
dakwahnya.
4) Pemilihan media hendaknya dilakukan dengan cara obyektif.
Artinya pemilihan media bukan atas dasar kesukaan da’i.
5) Kesempatan dan ketresediaan media perlu mendapat perhatian.
6) Efektifitas dan efisiensi harus diperhatikan.30
c. Media Kkomunikasi yang dapat digunakan dalam kegiatan dakwah,
yaitu:
1) Media Visual
Merupakan alat komunikasi yang dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan indera penglihatan dalam menangkap isi pesannya.
Media ini terdiri dari berbagai jenis alat komunikasi, diantaranya :
komputer/internet, buku, surat kabar atu media cetak, gambar foto
diam dan sebagainya.
2) Media Auditif
Merupakan alat komunikasi yang dapat dimanfaatkan atau
ditangkap dengan menggunakan indera pendengaran, diantaranya :
radio, tape recorder (dengan merekam materi dakwah dalam kaset)
dan sebagainya.
3) Media Audio-Visual
30 Asmuni, Dasa-dasar Strategi Dakwah Islam…, h. 167
Merupakan perangkat komunikasi yang dapat ditangkap baik
melalui indera pendengaran maupun indera penglihatan,
diantaranya : televise, film atau video dan sebagainya.
4. Radio Dalam Dakwah Islam
Radio merupakan media auditif (hanya bisa didengar), tetapi
murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan di mana-mana. Radio
berperan sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan dan
hiburan. Radio memilikki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi,
sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara
dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi factual
melalui telinga pendengarnya.31
Dalam kegiatan dakwah keberadaan radio sangat penting dalam
penyampaian materi dakwah dalam bentuk-bentuk pidato atau ceramah.
Pesawat radio dapat menjangkau mad’unya dalam jarak jauh dan meluas.
Oleh karena itu pesawat radio merupakan media yang efektif dalam
penyampaian dakwah untuk semua kalangan.32
Radio dianggap sebagai media komunikasi yang efektif karena:
Memiliki daya langsung, daya tembus dan daya tarik.
a. Memiliki Daya Langsung
Pesan dakwah dapat disampaikan secara langsung kepada
khalayak dan proses penyampaiannya tidak terlalu rumit. Dimulai dari
31
Masduki, Jurnalistik Radio: Menata profesionalisme reporter dan Penyiar,
(Yokyakarta: Lkis, 2001), Cet. Ke-1, h. 3 32 Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam,…h. 37
ruang siar studio melalui saluran modulasi diteruskan ke pemancar lalu
sampai ke pesawat radio.
Media radio juga bisa menyiarkan informasi-informasi yang
aktual dari tempat kejadian (on the spot reporting). Seperti halnya
yang sering dilakukan oleh radio-radio news seperti El-shinta, RRI, Tri
Jaya, dan lain-lain.
b. Memiliki Daya Tembus
Daya tembus yang dimaksud ialah bahwa siaran radio tidak
mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu, jarakpun tidak menjadi
masalah. Bagaimanapun jauhnya tempat yang dituju, oleh tabligh
lewat radio siaran, dapat ditembusnya, selama dalam jangkauan
pemancar. Di gunung, pedesaan, apalagi di perkotaan, semua tidak
menjadi rintangan bagi radio siaran.33 Radio dapat menjangkau
wilayah yang luas. Semakin kuat pemancarnya maka semakin jauh
jarak jangkauannya.
c. Memiliki Daya Tarik
Radio tetap bisa hidup dan diminati karena adanya daya tarik.
Perpaduan suara manusia (spoken word), suara musik dan bunyi tiruan
(sound effect) itulah yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi
pendengar.
Dan beberapa tingkatan peran radio yang diemban dalam
kapasitasnya sebagai media dakwah, diantaranya:
33
Asep Kusnawan, Komunikasi Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah Press, 2004),
Cet. Ke-1, h. 52
a. Radio sebagai penyampai dakwah dari da’i ke mad’u
b. Radio sebagai sarana mobilisasi pendapat publik untuk mempengaruhi
kebijakan
c. Radio sebagai sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda
(diskusi) untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan.
d. Radio sebagai sarana mengikat kebersamaan dalam semangat
kemanusiaan dan kejujuran.34
E. Keutamaan Dan Kelemahan Radio Sebagai Media Dakwah
Media dakwah sebenarnya tidak berbeda dengan media lain yang lazim
digunakan dalam komunikasi massa. Di era sekarang pelaku dakwah harus
mampu memanfaatkan berbagi media tidak hanya berdampak negative, tetapi
juga bias di manfaatkan kea rah yang positif.
Menginngat radio sebagai media dakwah yang hanya dapat dinikmati
dengan pendengaran, maka metode dakwah yang digunakan adalah dengan
lisan, untuk itu seorang da’i yang professional harus mampu mengemas materi
dengan baik agar tidak menimbulkan kebosanan pada pemirsa.
Radio sebagai media dakwah hendaknnya bias tumbuh dan
berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat, agar semua lapisan
masyarakat dapat menerima, memahami dan mengamalkan ajaran islam yang
disampaikan melalui radio dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa keutamaan radio sebagai media adalah:
34 Masduki, Jurnalistik Radio,…h. 9
1. Harganya murah dan dapat dibeli oleh sebagian masyarakat
2. Dapat dipindahkan dari satu ruang ke ruang lainnya
3. Kalu radio tersebut memiliki tape recorder maka kita dapat merekam
siaran-siaran penting untuk kemudian didengar kembali
4. Radio dapat mengembangkaqn daya imajinasi pendengar
5. Merangsang partisipasi aktif pendengar
6. Radio dapat memberikan hal-hal yang lebih baik
7. Radio dapat memberikan berita autentik atau keterangan yang sebenarnya,
asli dan dapt dipercaya
8. Mendorong kreativitas pendengar
9. Radio berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seseorang
10. Kemampuan selektifitas dalam memilih program maupun segmen
khalayak
11. Fleksibelitas artinya sangat mudah untuk dibawa pergi dan menjadi teman
diberbagai kesempatan dan suasana
12. Sifatnya amat personal, ia menjadi medium yang amat efektif dalam
memberi kontak-kontak antar pribadi yang diliputi oleh sifat kehangatan,
keakraban dan kejujuran
13. Rapidity yaitu tingkat kecepatan gelombang radio di dalam menyampaikan
informasi sangat tinggi
14. Wide Coverage yaitu pancaran gelombang atau jangkauan siaran radio
sangat luas
15. Simultaneus yaitu keserempakan
Adapun kelemahan yang dimiliki radio adalah sebagai berikut:
1. Sifat komunikasi radio hanya satu arah
2. Terikat oleh pusat pemancarnya dan waktu siaran, artinya siaran radio
tidak setiap saat dapat didengar menurut kehendaknya.
3. Terlalu peka terhadap gangguan sekitar.
4. Siaran radio sekali di udarakan berarti telah lepas control sehingga boleh
dikatakan sangat sulit untuk dilarat.
5. Radio terbatas waktu.
6. Radio tidak dapat mendetail.
7. Radio memerlkan perhatian penuh.
8. Radio itu cepat.
9. Radio kurang memungkinkan partisipasi pendengar.
10. Radio tergantung hanya pada bunyi.
11. Radio tergantung pada kondisi atmosfer.
12. Radio tidak dapat banyak mengirim informasi dengan cepat.35
F. Radio Sebagai Media Pengembangan Dakwah Islam
Dewasa ini banyak sekali media yang bias digunakan sebagai sarana
dakwah tak terkecuali radio. Radio merupakan salah satu media yang banyak
digunakan oleh masyarakat. Oleh karenanya dalam menjalankan misi
keagamaannya radio bisa cepat berkembang. Hal itu terjadi karena radio
banyak dimilikli oleh lapisan masyarakat baik masyarakat desa terlebih
35 Asnawir, M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat pers, 2002), h.
masyarakat kota. Dan pada dasarnya dakwah memilliki prinsip yang sama.
Baik di masjid-masjid, gedung-gedung pertemuan maupun rapat-rapat akrab,
prinsip-prinsip dakwah tidak berbeda. Demikian pula pada persoalan materi
atau ideology dakwah yang diemban tidak akan pernah berbeda. Semuanya
senantiasa berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasullullah.
Akan tetapi dakwah melalui media tentunya memiliki cara-cra
tersendiri yang sangat berkaitan erat dengan metode-metode yang ada dalam
kaidah-kaidah ilmu komunikasi massa.
Dakwah melalui media massa seperti radio tidak semudah dakwah
yang dilakukan di masjid-masjid atau forum-forum pertemuan. Sementara ada
pendakwah yang tidak mau tahu apakah dakwahnya diterima atau tidak.
Situasi semacam itu tentunya tidak boleh terjadi dalam dakwah melalui radio.
Lantas langkah apa yang harus ditempuh adalah:
1. Kondisi umat yang akan dijadikan sasaran dakwah haruslah terlebih
dahulu dipahami. Karena umat bila digolongkan dalam tingkatan
pemikirannya akan terbagi dalam tiga kelompok. Pertama, umat yang
berfikir kritis. Kedua, umat yang mudah dipengaruhi. Ketiga, umat yang
bertaqlid. (DR.H. Hamzah Ya’cub,1973).
2. Da’i yang menyampaikan dakwahnya dituntut untuk tidak menggunakan
kata-kata yang bertele-tele dan kesan melantur.
3. Dakwah yang dilakukan oleh radio tidak semata-mata hanya berbicara
tentang persoalan-persoalan apa yang dilarang dan dibenarkan oleh agama
saja. Akan tetapi, dakwah yang dilakuakan lewat radio harus pula mampu
melihat cakrawala persoalan dan membuka wawasan yang lebih luas.36
Dengan langkah pilihannya itu tentu menjadikan radio sebagai media
dakwah yang efektif, relevan serta mampu mengiringi perubahan kemajuan
zaman. Yang pada akhirnya media itu mampu dijadikan sebagai sarana
mengembangkan dakwah Islam.
36 Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1995), h. 20
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO PAMULANG FM
A. Sejarah Berdirinya Radio Pamulang FM
Radio Pamulang FM merupakan radio komunitas yang ada di
Pamulang. Radio Pamulang FM semenjak berdiri terus berusaha menata diri
agar mampu menyajikan informasi dan hiburan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat Pamulang khususnya dan masyarakat luar pada umumnya.
Radio Pamulang FM berdiri pada tahun 2004, yang didirikan oleh
Bapak Iwan Pribadi. Sekaligus pemilik radio Pamulang FM. Bapak Iwan
Pribadi adalah seorang tekhnisi pembuatan jaringan radio maupun televisi.
Dari situlah timbul pemikiran beliau untuk membuat sebuah stasiun radio
yang diberi nama Pamulang FM, selain itu radio ini berdiri karena kecintaan
beliau terhadap radio. Radio ini juga dibuat sebagai contoh dalam
mempromosikan keahlian beliau sebagai pembuat jaringan radio dan televisi.
Dengan fasilitas seadanya, sehingga berdirilah sebuah stasiun radio
yaitu Pamulang FM. Pada awal berdirinya keadaan radio Pamulang FM
sangatlah memprihatinkan dengan hanya beralaskan kardus dan meja. Radio
ini mulai mengudara di Pamulang dan sekitarnya dengan frekuenzi 98,7 FM.
Tiga bulan pertama radio ini mengudara hanya menyiarkan lagu (full musik).
Saat itu radio ini belum memiliki program acara sehingga hanya berisikan
lagu-lagu.
Suatu saat bapak Iwan dan kedua temanya Hendrik dan Andre
begadang sehingga timbul pemikiran untuk mencoba line telphon, sekitar
pukul tiga pagi beliau dan kedua temannya mencoba line telphon ternyata
banyak penelphon yang masuk. Dari situ Bapak Iwan mengetahui bahwa
respon masyarakat sangat positif dengan hadirnya Pamulang FM. Setelah
mengetahui respon masyarakat yang positif maka mulailah berbenah dengan
memperbaiki studio yang awalnya beralaskan kardus diganti menggunakan
karpet dan meja. Tahun-tahun berikutnya komputer diperbaiki dan pemancar
dipertinggi. Saat itu frekuenzi Pamulang FM sampai ke tol Padalarang dengan
frekuenzi 98,7 FM yang saat itu Gen FM belum mengudara.
Pada tahun 2007-an setelah Gen FM mulai mengudara dengan
frekuensi 98,7 sehingga Pamulang FM berubah frekuensinya menjadi 98,9
FM. penyiar Pamulang FM sebelum frekuensinya bergeser ke 98,7 FM
berjumlah 23 orang, yang siaran 24 jam penuh. Seiring dengan perkembangan,
hari demi hari respon masyarakat sekitar Pamulang, Bintaro, Parung dan
sekitarnya semakin besar ini dapat dilihat dari sms, penelphon dan juga atensi
yang datang.
Bapak Iwan mendirikan Radio ini selain bertujuan sebagai promosi
keahlian bapak Iwan selaku pembuat radio transmiter namun juga untuk
menarik minat pemuda disekitar pamulang yang hobi musik. Dengan hadirnya
Pamulang FM diharapkan dapat menjadi wadah untuk menyalurkan hobi
mereka dalam bermusik. Pemuda sekitar pamulang memiliki beberapa
kegiatan yang dianggap meresahkan diantaranya geng motor yang identik
dengan kebut-kebutan dan juga perkumpulan-perkumpulan yang saat itu
belum memiliki wadah organisasi. Dengan datangnya radio Pamulang FM ini
diharapkan para pemuda tidak melakukan kegiatan seperti itu lagi.
Heterogen dan pluralnya kondisi sosial masyarakat, membuat
Pamulang FM memposisikan diri sebagai media elektronik pilihan, sehingga
Pamulang FM memilih entertainment dan news sebagi sarana informasi dan
edukasi bagi para pendengarnya. Pemilihan ini bukan karena tanpa
pertimbangan, namun dengan melihat berbagai kebutuhan yang ada di
masyarakat yang beragam yakni berupa sebuah model hiburan alternatif yang
sehat, intelek dan menyentuh hati nurani yang paling dalam.37
B. Visi dan Misi Pamulang FM
Seiring dengan lajunya perkembangan zaman dan kian diminatinya
Pamulang FM dengan membuat format siaran yang sesuai dengan pangsanya.
Dengan visi membangun masyarakat pamulang melalui media penyiaran
khususnya radio, yaitu 98,7 Pamulang FM. Agar tercipta masyarakat yang
siap bersaing dalam arus global seiring dengan kemajuan dan perkembangan
teknologi dewasa ini, tanpa melupakan budaya aslinya. Seperti halnya Radio
lain Pamulang FM juga memiliki misi yaitu:
1. Mengembangkan sistem manajemen pengelolaan radio siaran yang
modern dan sesuai dengan tuntunan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai
moral bangsa Indonesia.
37
Iwan Pribadi, Pemilik dan Penangung Jawab Radio, wawancara pribadi, (Pamulang: 25
November 2009)
2. Menciptakan sumberdaya manusia yang bertaqwa kepada tuhan yang
Maha Esa, memiliki modal dan integritas, cakap, berwawasan luas, dan
mampu menjadi panutan bagi seluruh masyarakat.
3. Menjadikan Pamulang FM sebagai radio yang mampu menjalankan fungsi
dan peranannya dalam masyarakat Pamulang melalui program siaran yang
inovatif, kreatif, dan berbudaya.
Pamulang FM mengudara setiap hari selama 24 jam penuh dengan
cakupan Pamulang dan sekitarnya. Untuk lengkapnya data tentang Pamulang
FM berikut gambarannya:
Badan Penyelenggara : Pamulang Komunitas
Call Stasion : Pamulang FM
Slogan : Motivasi Yang Berjiwa Muda
Sapaan Pendengar : Pamers
Alamat : Jl. Salak Raya NO 16, Pondok Benda
Kec. Pamulang
Kodya/Propinsi : Tanggerang selatan, Banten
Telphon : 0818 77 84 57 – 021 99097570
E-mail : [email protected]
Frekuensi : 98,9 FM
Radius : Pamulang BSD, Bintaro, Pasar Jumat,
Bogor Depok
Direktur/Penanggung Jawab : Bpk Ir. Iwan Pribadi
Sumber dana Pamulang FM berasal dari bapak Iwan, atensi, promo
album dan Juga dari iklan yang masuk ke Pamulang FM. Berikut ini daftar
tarif iklan Pamulang FM:
Spot
Prime Time Reguler Time
- 30 Detik : Rp. 30.000,- - 30 Detik : Rp 20.000,-
- 45 Detik : Rp. 50.000,- - 45 Detik : Rp.30.000,-
- 60 Detik : Rp. 75.000,- - 75 Detik : Rp. 50.000,-
Adilbs
Prime Time Reguler Time
- 30 Detik : Rp. 45.000,- - 30 Detik : Rp 30.000,-
- 60 Detik : Rp. 70.000,- - 75 Detik : Rp. 50.000,-
Sponsor Program
Semi Block Full Blocking
- 30 Menit : Rp. 600.000,- - 30 Menit : Rp 900.000,-
- 45 Menit : Rp. 800.000,- - 30 Menit : Rp 1.000.000,-
- 30 Menit : Rp. 1.000.000,- - 30 Menit : Rp 1.500.000,-
Kuis
5 Menit 10 Menit 15 Menit
Rp. 150.000,- Rp. 225.000,- Rp. 300.000,-
Talks Show
30 Menit 45 Menit 60 Menit
Rp. 1750.000,- Rp. 2000.000,- Rp. 2250.000,-
Insert
1 Menit 3 Menit 5 Menit
Rp. 100.000,- Rp. 150.000,- Rp. 200.000,-
C. Struktur Manajemen Pamulang FM
Board of Director
General Manager Finance
Program On Air
Marketing
and
Promotion
Producer
Scripwriter
OPP
Announcer
Administration
n
HRD
Production
Music
Director
D. Program Siaran Pamulang FM
Sebagai media yang telah memiliki pendengar tetap Pamulang FM
telah memformat acara dalam bentuk program-program yang akan disiarkan
sepanjang hari. Ciri khas dari radio ini adalah pada saat pergantian penyiar
akan di perdengarka lagu kebangsaan Indonesia Raya. Berikut gambaran
umum format siaran dalam program Pamulang FM:
1. Tune Opening
Tune Opening adalah pembukaan acara dengan menayangkan
jingle-jingle radio dan salam pembukaan oleh penyiar bahwa Radio
Pamulang FM kembali mengudara. Mulai disisarkan pukul 04.30 s/d 04.40
WIB setiap hari.
2. Pembacaan Al-Quran
Menayangkan pembacan Al-Quran sampai dengan masuknya
waktu subuh kemudian diselingi dengan Adzan sholat subuh. Acara ini
setiap hari yang diseiarkan pukul 04.40 s/d 05.30 WIB. Adapun format
siarannya monolog berupa rekaman kaset dari beberapa Haffadz Al-
Qur’an dan Imam masjid di Timur Tengah atau Indonesia sendiri.
Pembacaan Al-Quran setiap harinya bertujuan memberikan
kesejukan hati kepada para pendengar diwaktu akan memulai segala
aktifitas
3. Kuliah Subuh
Kuliah Subuh merupakan suatu acara yang dihadirkan oleh Radio
Pamulang FM untuk para pendengar guna memberikan siraman rohani
sebagai bekal dalam menjalankan kehidupan setiap hari. Acara yang
disiarkan selama setengah jam mulai pukul 05.30 s/d 06.00 WIB ini
disajikan dalam bentuk rekaman dari beberapa tokoh agama. Adapun
rekaman ceramah ini diambil dari beberapa ustadz seperti KH.
Gymnastiar, KH Zainudin MZ, Ust. Yusuf Mansyur dan lain-lain. Acara
ini dilanjutkan dengan memutarkan lagu-lagu Pop Relegi hingga pukul
07.00 WIB.
4. Selamat Pagi Pamulang
Selamat Pagi Pamulang adalah acara yang dipandu oleh seorang
penyiar yang membahas tentang informasi aktual. Format siarannya adalah
penyiar mengutip dari beberaba sumber media baik cetak maupun
elektronik mengenai berbagai macam informasi untuk kemudian diulas
dan dikomentari oleh penyiar tersebut.
Acara ini terasa lebih ringan karena dalam penyajiannya para
pendengar dilibatkan langsung untuk menyampaikan respon atau pendapat
terhadap berita yang sedang dibicarakan ataupun sekedar melengkapinya.
Selain itu pendengar dapat juga merequest lagu yang akan diputarkan.
Lagu yang diputarkan dalam acara ini yang bersifat memberikan motifasi
terhadap pendengar. Acara ini hadir selama dua jam setiap harinya dari
pukul 07.00 s/d 09.00 WIB.
5. Break Time
Acara Break Time yang berdurasi tiga jam dari pukul 09.00 s/d
12.00 WIB setiap hari Senin sampai Kamis. Acara ini dikemas dengan
format monolog dalam bentuk pemutaran lagu pop baik dalam maupun
luar negeri.
6. Lunch With Me
Acara yang hadir untuk menemani istirahat dan santap siang setiap
hari Senin hingga Jumat dari pukul 12.00 s/d 15.00. Suasana pendengar
akan lebih terasa lewat lantunan lagu-lagu pop yang diinginkan. Pendengar
dapat merequest lagu sekaligus sapa-sapa dan kirim – kirim salam. Acara
ini dikemas lebih hangat oleh style penyiar yang ramah dan manja.
7. Curhat On Air
Sajian khusus buat kawula muda dengan segala permasalahannya.
Pendengar kaula muda dapat menceritakan segala permasalahannya sesuai
dengan tema yang sedang diangkat seperti, pertemanan atau orang terdekat
yang akan ditanggapi langsung oleh penyiar dan akan dicoba untuk
mencari pemecahannya.
Format siaranya adalah mengungkap informasi dan pergaulan
remaja, serta hiburan bemusik-musik pop Indonesia ataupun mancanegara
yang dapat direquest oleh pendengar. Acara ini hadir menemani remaja
setiap hari senin sampai Kamis pukul 15.00 s/d 17.45 WIB.
8. Lagu Rohani
Format siaran lagu rohani dikemas monolog dengan memutarkan
lagu-lagu Nasyid dari berbagi aliran mulai dari Nasyid yang beraliran
Haroki, Acapela, Pop, Jas, musik Tradisional sampai nasyd kekiniaan.
Acara ini hadir untuk mengingatkan para pendengar bahwa waktu sholat
Maghrib sudah akan tiba. Setelah adzan maghrib dikumandangkan acara
dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur’an. Acara ini hadir sebelum masuk
waktu Magrib yaitu pukul 17.45 s/d19.00 WIB setiap hari.
9. Dwo Kencur
Format acara ini dibawakan oleh dua penyiar dengan, acara ini
berisikan candaan, pemutaran lagu dan persaingan lagu yang menempati
posisi 10 tangga lagu teratas di radio Pamulang FM berdasarkan
banyaknya jumlah request melalui sms yang dikirim oleh pendengar.
Program ini dilengkapi juga dengan informasi-informasi mengenai para
penyanyi atau grub band yang masuk kedalam 10 lagu teratas. acara ini
selama tiga jam dari pukul 19.00 s/d 22.00 WIB setiap hari Senin, Selasa
dan kamis.
10. Album Kenangan
Sebuah program acara yang hanya memutarkan lagu-lagu lawas
selama satu setengah jam penuh setiap hari Senin sampai Kamis pukul
22.00 s/d 23.30 WIB. Format siaaran monolog yang hanya memutarkan
rekaman lagu, pendengar tidak dapat merequest lagu.
11. Rytem of Rock
Suatu acara yang memutarka musik-musik Rock yang lagi tren dari
berbagai aliran. Format siarannya oendengar dapat merequest lagu pilihan
melalau sms dan telphon. Penyiar juga membahas tentang kelompok atau
group band rock yang lagi naik. Acara ini hadir tiga jam dalam seminggu
yaitu hari rabu pukul 19.00 s/d 22.00 WIB.
12. Religi Islam
Format siarannya edutainment dan interaktif dengan mengangkat
tema permasalahan keluarga. Disini penyiar merangkap sebagai
narasumber, acara ini akan lebih hangat ketika mengikut sertakan kaum
ummahat (ibu-ibu) dan selalu diselingi dengan nasyid-nasyid yang
bertemakan keluarga, disamping itu di isi juga dengan inset-inset ke
Islamannya. Penyiar akan menemani pendengar selama tiga jam mulai
pukul 9.00 s/d 12.00 WIB.
Obrolan yang sesalu diketengahkan dengan nuansa tarbiyah Islam
(pendidikan ke Islaman) sehingga dari acara ini pendengar bisa
mendapatkan tips-tips mengatasi permasalahan berumah tangga seperti
bagaimana mendidik anak usia pra baligh, membentuk dan menjadi anak
yang soleh, menjadi istri solehah dan informasi-informasi lainnya. penyiar
juga mengambil beberapa sumber bacaan sebagi bahan rujukan.
13. Medis (Mega disini)
Acara yang memutarkan lagu-lagu slow bertemakan cinta yang
dipandu oleh seorang penyiar. Acara ini hadir setiap hari Jumat pada pukul
15.00 s/d 17.45 WIB, Sabtu dan Minggu pukul 12.00 s/d 15.00 WIB.
Pendengar dapat merequest lagu pilihannya dan juga mengirimkan salam
kepada sahabat pendengar lainnya.
14. Salam Pamers
Pendengar akan ditemani oleh penyiar kurang lebih tiga jam
dengan format siaran pendengar mereques langsung lagu pop pilihannya
untuk diputarkan. Pendengar wajib menyapa pendengar lain sebelum
merequest lagu. Salam Pamers hadir tiga kali dalam seminggu yaitu hari
jumat pukul 19.00 s/d 22.00 WIB, hari Sabtu dan Minggu pukul 09.00 s/d
12.00 WIB.
15. 3 M Dong (Minggu Manja Mau Dong)
Minggu manja mau dong yang disingkat Thre M adalah pendengar
dapat menceritakan pengalaman anak muda dalam percintaan sesuai
dengan topik yang diangkat. Selain itu dalam acara ini pendengar
diberikan kuis atau tebakan, acara ini diselingi dengan lagu-lagu pop
pilihan pendengar. Acara ini hadir tiga jam pada hari Sabtu dan Minggu
pukul 19.00 s/d 22.00 WIB.
16. Renungan Malam
Sesuai dengan namanya, acara ini berupa renungan-renungan
seputar kehidupan. Sumber renunngan ini biasa diambil dari buku-buku
renungan seperti La Tahzan, wisata hati dan sebagainya. Terkadang acara
ini diisi dengan memutarkan rekaman-rekaman munajat wisata hati. Hadir
selama 30 menit setiap hari pukul 23.30 s/d 24.00.
E. Pendengar Pamulang FM
Sesuai dengan slogan radio yaitu ”Motivasi Yang Berjiwa Muda”,
pendengar Pamulang FM adalah kawula muda sahabat pemuda dan pemudi
Pamulang dan sekitarnya yang sering disapa “Pamers”.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Pamulang FM
dari data yang penulis dapatkan, gambaran pendengar Pamulang FM sebagai
berikut:
1. Jenis Kelamin
a. Pria : 30%
b. Wanita : 70%
2. Umur
a. 7 – 13 Tahun 15%
b. 14 – 24 Tahun 50%
c. 25 – 30 Tahun 20%
d. 30 – 50 Tahun 15%
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN
A. Analisis Peranan Radio Pamulang FM
Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Kondisi ini ditandai dengan tidak ada lagi jarak yang tidak
dapat di jangkau oleh manusia, dimanapun orang berada dapat berkomunikasi
dengan siapa saja berkat menggunakan media komunikasi. Berbagai informasi
dan peristiwa yang terjadi dibelahan dunia manapun dengan secara cepat
diketahui oleh manusia.
Masyarakat pada saat ini pada hakikatnya sedang berada dalam satu
peralihan memasuki abad baru yang dijuluki dengan abad teknologi
komunikasi. Kemajuan teknologi komunikasi yang tidak terbatas oleh jarak
dan ruang. Dengan perkembangan teknologi komunikasi tersebut
menghantarkan umat manusia pada suatu kemudahan untuk berhubungan
antar satu dengan yang lainya. Hubungan antara manusia dengan yang lain
hanya dapat dilakukan dengan komunikasi, itu sebabnya berkomunikasi
merupakan kebutuhan manusia yang berarti menyampaikan apa yang ada
dalam pikiran, perasaan dan hati nurani kepada orang lain baik verbal maupun
nonverbal langsung maupun tidak langsung.
Media komunikasi modern yang bersifat massal menurut Jalaludin
Rakhmat disebut dengan media komunikasi massa yaitu komunikasi yang
ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim
melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat.
Diantara media massa komunikasi elektronik yang cukup berhasil
menarik perhatian orang adalah radio. Hal ini karena radio memiliki peranan
yang sangat signifikan sebagai sarana komunikasi yang mempunyai pengaruh
luas. Sebagai media elektronik audio, radio mempunyai kekuatan besar
sebagai sarana pendidikan serta perubahan soaial.
Seiring menjamurnya sarana komunikasi massa baik cetak maupun
elektronik saat ini mayoritas hanya memanfaatkan kepada hal-hal yang
bersifat hiburan saja, padahal radio sebagai media komunikasi massa memiliki
tiga fungsi yaitu mendidik (to educate), menginformasikan (to inform), dan
menghibur (to intertain).
Perkembangan teknologi komunikasi tersebut merupakan peluang
sekaligus tantangan bagi para juru dakwah (da’i). dikatakan sebagai peluang
berarti dengan semakin beragamnya media komunikasi dan semakin praktis
dan efisiennya seorang komunikator berhubungan dengan komunikan, maka
jika komunikasi massa tersebut digunakan sebagai sarana dakwah akan
mempercepat proses penyampaian dakwah.
Islam adalah agama dakwah, agama yang selalu mendorong umatnya
untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Kemajuan dan
kemunduran umat Islam sangat berkaitan erat dengan dakwah yang
dilakukannya. Dakwah sebagai sesuatu usaha mengajak manusia kejalan Allah
akan senantiasa eksis manakala ditunjang dengan melibatkan unsur-unsurnya,
yaitu penyeru (da’i), yang disebut (mad’u), pesan, metode, tujuan serta media.
Artinya mensyiarkan dan mengembangkan dakwah Islam tak hanya dengan
kelengkapan konsep saja, disamping itu perlu usaha yang sungguh-sungguh
dalam menyebarkan serta menyuburkannya. Usaha yang harus serta ditempuh
tidak lain dakwah itu sendiri.
Berbicara tentang dakwah dapat dikaitkan dengan dakwah yang
dilakukan oleh radio Pamulang FM dalam pengembangan dakwah islam.
Pamulang FM sangat berpotensi sebagai media pengembangan dakwah karena
sesuai dengan karakteristik radio yang mudah diterima oleh masyarakat dan
memiliki kedekatan terhadap pendengarnya. Program dakwah yang ada di
radio Pamulang FM masih tergolong sedikit ini dapat dilihat dari manual
acara. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Bapak Iwan Pribadi dan
Alex:
Program acara yang ada di Pamulang FM yang melibatkan pendengar
hanya satu kali seminggu yaitu program religi Islam setiap Jumat pagi itupun kalo penyiar tidak berhalangan hadir, selain itu acara yang bernuansa Islam
yang hadir setiap harinya berupa pemutaran lagu-lagu rohani, kuliah subuh dan renungan malam yang memutarkan rekaman. Sedangkan kegiatan off air
sampai saat ini yang bernuansa keagamaan belum ada, untuk kegitan off air
yang kita lakukan adalah dengan diadakannya kontes musik indi”38
.
“Pamulang FM cuma hari jumat aja ada ceramah agama itu juga kalau
penyiarnya pas datang tidak berhalangan kalau berhalangan datang acara
ceramah agama Cuma diisi dengan lagu-lagu saja. Sampai sekarang gak ada
penyiar yang bisa menggantikan, disini siaran keagamaannya masih sedikit
gak kayak radio-radio lainny.39
Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa bentuk kegiatan baik
kegiatan siaran maupun non siaran yang ada di Pamulang FM masih sangat
38
Iwan Pribadi, Pemilik Radio Pamulang FM, wawancara pribadi 39 Alex, Penyiar Radio Pamulang FM, wawancara pribadi
memprihatinkan karena belum mendapatkan perhatian penuh. Pihak pengelola
seharusnya memiliki penyiar yang dapat menggantikan siaran keagamaan bila
penyiar yang bersangkutan berhalangan datang. Acara-acara peringatan hari
besar agama yang dapat dijadikan momen bagus untuk mengadakan suatu
acara tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengelola radio Pamulang
FM. Hal ini sesuai dengan pemaparan Ratna selaku penyiar:
Selama saya siaran disini belum pernah diadakan acara peringatan-
peringatan hari besar agama, sebenarnya dengan diadakannya acara seperti
peringatan hari besar Islam, santunan atau sunatan masal dapat membuktikan
eksistensi dari radio Pamulang FM, selain itu kedekatan pendengar akan
semakin erat.40
Program keagamaan yang ada di Pamulang FM seperti religi Islam yang
melibatkan langsung pendengarnya dengan format tanya jawab berdasarkan
topik yang sedang diangkat telah mendapatkan perhatian dari para pendengar
ini dapat diketahui dari partisipasi pendengar dengan menelpon dan
mengirimkan pesan singkat atau SMS kepada penyiar. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Ratna selaku penyiar siaran religi di radio Pamulang FM:
Topik yang saya angkat biasanya permasalah keluarga semacam
konsultasi keluarga, setiap kali saya membawakan acara ini respon dari
pendengar sangat positif sekali ini dapat dilihat dari jumlah SMS yang saya
terima dan juga telphon dari pendengar yang bertanya atupun sekedar
memberikan masukan tentang topic yang sedang saya angkat waktu itu.41
Siaran religi yang sering diangkat adalah permasalahan keluarga, seperti
bagaimana kita memuliakan ibu, menjadi istri solehah, membentuk dan
menjadi anak soleh dan sebagainya. Permasalahan ini diangkat untuk
memberikan pemahaman-pemahaman kepada ibu-ibu muda atau remaja-
40
Ratna Lestari, Penyiar Religi, wawancara pribadi 41 Ratna, Penyiar Religi, wawancara
remaja putri sebagai calon ibu dapat mengetahui fungsi dan perannya
berdasarkan sudut pandang agama. Hal ini sesui keterangan Ratna:
Religi agama saat ini mengangkat problematika rumah tangga seperti
bagaimana menjadi istri solehah, membentuk dan menjadi anak soleh, bagaimana kita memuliakan ibu dan permasalahan yang lainya. Permasalahan
ini diselaikan berdasarkan sudut pandang agama. Permasalahan ini diangkat agar memberi pengetahuan kepada ibu-ibu muda dan juga para calon ibu agar
lebih bijak dalam menyikapi problematika keluarga berdasarkan Islam. Pengemasan acara ini dengan melibatkan pendengar dimana pendengar dapat
bertanya kepada saya sebagai penyiar melalui SMS dan juga telphon, selain
itu pendengar juga japat memberikan pendapatnya seputar topik permasalahan
yang sedang dibicarakan berdasarkan sudut pandang agama. Acara ini seperti
diskusi saya disini bukan sebagai orang yang paling benar dan paling bias
namun kita disini memecahkan suatu permasalahan bersama-sama, nanti
diakhir pembicaraan akan saya simpulkan apa saja permasalahannya dan
bagaimana dalam penyelesaiannya.42
Pendengar terutama kaum wanita akan diberikan pengetahuan tentang
bagaimana menjadi istri dan ibu yang baik dalam cara pandang agama. Acara
ini selain berisikan informasi seputar kehidupan berumah tangga namun juga
bermuatan edukasi, pendengar terutama kaum perumpuan diberikan
pemahaman tentang bagaimana menjadi istri dan ibu yang baik menurut
agama.
Program religi di Pamulang FM bekerjasama dengan Muslimah Hizbut
Tahrir, materi yang disampaikan mengambil dari majalah El-Dina dan al-
Wa’ie. Selain itu penyiar juga mengambil dari sumberlain selain dari majalah
seperti materi-materi pengajian yang diadakan oleh Hizbut Tahrir.hal ini
sesuai dengan penuturan Ratna Lestari:
Dalam pengadaan bahan yang akan saya sampaikan kependengar saya
mengambil dari majalah El-Dina dan al-Wa’ie, selain itu saya juga aktif
mengikuti pengajian-pengajian yang diadakan oleh Hizbut Tahrir dari sinilah
42 Ratna, Waweancara
saya juga mengambil bahan atau sumber dalam siaran religi. Acara ini
bekerjasama dengan Hizbut Tahrir43
Di Pamulang FM selain menyajikan siaran religi berupa diskusi yang
melibatkan pendengar, ada juga pemutaran rekaman ceramah agama setiap
pagi setelah Adzan subuh dikumandangkan. Selain itu ada juga hiburan berupa
pemutaran musik-musik Islami setiap harinya menjelang dan sesudah waktu
Maghrib, pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran dan renungan malam.
Berdasarkan data diatas dapatlah dianalisa bahwa program keagamaan di
radio Pamulang FM ini belum diperhitungkan secara matang oleh pihak
pengelola. Dengan program keagamaan yang masih sangat sedikit dan sering
tidak berjalannya program yang sudah ada hal ini menunjukkan belum adanya
keseriusan dalam penyajian dan pengadan program keagamaan. Antusias
pendengar terhadap siaran keagamaan sudah cukup baik namun pihak
pengelola kurang memberikan perhatian khusus dalam pengadaan siaran
keagamaan dan juga kegiatan diluar siaran.
Peranan radio Pamulang FM dalam pengembangan dakwah Islam di
Pamulang sudah cukup baik dimana pendengar mendapatkan informasi,
edukasi dan juga hiburan tentang keagamaan. Walaupun program yang ada
masih tergolong sangat sedikit namun sudah dapat memberikan peranan yang
cukup baik terhadap pendengarnya. Dari awal berdirinya radio Pamulang FM
sudah mengalami perkembangan terutama dalam program dakwahnya, ini
terlihat dari yang dulunya hanya menyiarkan musik selama dua puluh empat
jam siarannya sekarang sudah dibuat acara yang bervariasi.
43 Ratna, Waweancara
Dengan segala keterbatasannya radio Pamulang FM sudah dapat
menyajikan siaran dakwah yang dapat menarik perhatian pendengarnya.
B. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Pamulang FM
Dalam proses siaranya Pamulang FM tidak selalu berjalan lancar,
termasuk dalam program siaran yang berkaitan dengan pengembangan
dakwah Islam di Pamulang. Banyak kendala yang dialami oleh Pamulang FM
diantanya dana, sumber daya manusia dan gangguan alam.
1. Dana
Kendala yang paling utama dihadapi radio ini adalah dana, sumber
dana saat ini masih bertumpu pada keuangan Bapak Iwan selaku pemilik
dan pengelola radio. Walaupun di Pamulang FM sudah ada iklan namun
iklan yang ada masih sangat sedikit sehingga tidak mencukupi biaya
oprasional, sedangkan sumber dana lain dari atensi masih terbilang kecil.
Hal ini seperti keterangan yang diberikan Bapak Iwan Pribadi:
Operasional radio selama ini masih sepenuhnya dari keuangan saya
pribadi, dari iklan sama atensi belum cukup buwat oprasional buat bayar
listrik aja masih kurang. Iklan di radio ini masih sedikit paling kalo musim
pemilu lumayan, banyak calek yang memperkenalkan diri sekalian
ngomongin visi dan misi. Selama ini saya gak pernah cari iklan karena
kesibukan saya membuat dan perawatan jaringan.44
Dana merupakan faktor utama dalam pembuatan suatu acara baik
itu on air maupun diluar siaran. Faktor inilah yang menyebabkan kenapa
program keagaamaan yang ada di Pamulang FM masih sedikit.
44 Iwan Pribadi, wawancara
2. Sumber Daya Manusia
Pamulang FM masih miim akan sumber daya manusia yang
berkompeten dalam dunia siaran ini hal ini juga mempengaruhi
terselenggaranya program acara keagamaan yang ada. Hampir seluruh
penyiar Pamulang FM bekerja dengan sukarela, mereka mendapatkan
honor dari setengah penjualan atensi. Dalam perekrutan tenagha
berpengalaman membutuhkan dana yang tidak sedikit, sedangkan keadaan
keuangan radio kurang sehat. Hal ini sesuai dengan keterangan Bapak
Iwan:
Radio hanya memiliki satu penyiar yang bisa membawakan
program religi, dalam program religi ini penyiar sekaligus menjadi
narasumber. Tujuan dari penyiar merangkap narasumber untuk
menghemat biaya karena tidak harus mendatangkan narasumber. Penyiar
Pamulang FM seluruhnya tidak dibayar mereka siaran sebagai penyaluran
hobi dan kebanyakan penyiar kita mempunyai aktifitas lain, ada yang kuliah, bekerja dan lain-lain. Mereka hanya mendapatkan honor dari
setengah penjualan atensi, tidak semua penyiar dapat menerima setengah penjualan atensi hanya penyiar yang siaran minimal dua kali dalam
seminggu.45
3. Alam
Gejala alam merupakan gangguan yang dialami oleh setiap radio,
alam merupakan kendala yang tidak dapat dihindarkan. Gangguan yang
merupakan gejala alam misalnya hujan yang disertai kilat dan angin
kencang. Dalam proses siaran bila terjadi hujan disertai kilat akan
menghentikan proses siaran. Hal ini sesuai dengan keterangan Iwan
Pribadi:
45 Iwan, wawancara
dalam siarannya gangguan yang tidak bias dihindari adalah alam,
kalau terjadi hujan disertai kilat aktifitas siaran berhenti total. Radio ini
pernah mencoba siaran waktu hujan yang akhirnya antenna kita tersambar
petir, tidak cuma antena hamper semua peralatan rusak, seperti, mixer dan trafo.46
46 Iwan, wawancara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian penulis tentang peranan radio Pamulang FM dalam
pengembangan dakwah Islamiyah di Pamulang pada bab-bab sebelumnya,
maka pembahasan dalam skripsi ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Peranan yang dilakukan oleh radio Pamulang FM dalam pengembangan
dakwah Islam melalui program acara Religi Islam berupa diskusi bersama
pendengar, berisikan informasi dan edukasi. Sedangkan hiburan yang
bersifat keagamaan ada dalam pemutaran musik-musik religi. Sampai saat
ini peranan radio Pamulang FM sudah cukup baik walau masih dengan
keterbatasannya.
2. Kendala-kendala yang dihadapi Pamulang FM dalam pengembangan
dakwah Islam diantaranya keterbatasan tenaga yang professional dalam
pengadaan program keagamaan, hal ini dikarenakan sumber pendanaan
yang ada masih tergantung kepada keuangan pribadi pemilik radio.
Sedangkan kendala lain yang dihadapi adalah faktor alam, dimana gejala
alam dapat mengganggu berjalannya proses siaran.
B. Saran-Saran
1. Untuk pengelola radio Pamulang FM agar terus meningkatkan kualitas
siaran keagamaannya baik dari isi ataupun sumber daya manusianya. Dan
kalau bisa jam siaran yang ada selama ini ditambah. Juga mampu
mempertahankan yang selama ini telah dilaksanakan dalam mengemas
acara agamaan.
2. Untuk menjaga mutu siaran keagamaan hendaklah diadakan evaluasi oleh
pihak pengelola dengan melibatkan pendengar agar acara yang ada tetap
hadir dihati pendengarnya.
3. Kepada pemerintah kabupaten dan kota Tanggerang Selatan diharapkan
mendukung sepenuhnya keberadaan radio Pamulang FM sebagai
pencitraan dari kondisi masyarakat Pamulang dan sekitarnya secara audio
maka dengan adanya dukungan tersebut kelak Pamulang FM akan lebih
berkembang dan lebih eksis lagi di kemudian hari.
4. Untuk Fakultas Dakwah dan Komunikasi agar meningkatkan pendidikan
penyiaran radio dengan menambah fasilitas-fasilitas pendukun guna
memperlancar proses pembelajaran mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, Sutirman Eka, Jurnalistik Dakwah, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 1995)
Arifin, Tatang M., Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 1989)
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Jakarta : PT. Bina Aksara,1985
Arnold, Thomas W., The Preacing of Islam : Sejarah Dakwah Islam, (Jakarta:
Wijaya, 1981)
Asnawir, M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat pers,
2002)
Canggara, Hafied, Pengantar Komunikasi Ilmu Komunikasi, Edisi Revisis (
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada 2008
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1988)
Effendi, Onong Uchjana, Radio Siaran Teori dan Praktek, (Jakarta: Gema Insani
Press, 19986
Ghazali, M. Bahri, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar
Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997).
http://duniaradio.blogspot.com/2008/02/sejarah-radio-di-indonesia.html
http://frozza.blogdetik.com/index.php/media-massa/ 9-4-2009
Ibrahim, Marwah Daud, Dakwah Islam Tahun 2000-an, Makalah Pengantar Pada
Stadium General Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah, 1990.
Kertapati, Ton, dasar-dasar publisistik pendekatan teori dan praktik, (Jakarta:
Logos, 1999)
Kusnawan, Asep, Komunikasi Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah Press, 2004), Cet. Ke-1
Lubis, H. Idrus, Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Bahasa
Indonesia-Melayu Riau, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997)
Masduki, Jurnalistik Radio: Menata profesionalisme reporter dan Penyiar, (Yokyakarta: Lkis, 2001), Cet. Ke-1
Masson, N. Grass and A.W. Eachan, Eksplorations Role Analysis, dalam David
Berry, Pokok-Pokok Dalam Sosiologi. (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
1995)
Mc Quail, Denis, Teori Komunikasi Massa: Suatu pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1984), edisi ke-2
Nuh, Sayyid Muhammad, Dakwah Fardiyah : Pendekatan personal Dalam
Dakwah, (Solo : Intermedia, 2000)
Prayudha, Harley, Radio Penyiar It’sNot Just A Talk, (Jawa Timur: Banyumedia, 2006), cet ke- 1
Rafiq, Rusjdi Hamka, Islam dan Era Reformasi, (Jakarta: pustaka Panji Mas, 1998)
Rudy, Teuku May, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional,
(Bandung : PT. Refika Aditama, 2005), Cet Ke-1
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan, 1999), cet. Ke-19
Syukri, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al Ikhlas, TT)
Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gema Media Pratama, 1997)
Nama NaraSumber : Iwan Pribadi
Jabatan : Pemilik Radio
Tempat : Radio Pamulang FM
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Nuvember 2009
P : Sejak kapankah radio Pamulang FM berdiri?
J : Radio pamulang FM berdiri pada pertengahan tahun 2004, kalu tanggalnya
saya sudah lupa.
P : Apa yang melatar belakangi berdirinya Radio Pamulang FM?
J : karena ketertarikan saya pada dunia siaran khususnya radio, selain itu radio ini
awalnya hanya sebagai alat promosi keahlian saya. Saya adalah tekhnisi
pembuatan dan perawatan jaringan radio dan televise, radio ini merupakan
contoh radio yang saya buat.
P : Bagaimanakah sejarah radio ini sehingga bisa menjadi seperti ini?
J : Dulu radio ini frekuensinya 98,7 FM yang sekarang frekuensi ini dipakai Gen
FM, awalnya radio ini berdiri dengan keterbatasan. Saat itu radio ini hanya
beralaskan kardus dan meja seadanya dan juga belum memili penyiar. Format
acara radio ini hanya menyiarkan musik selama 24 jam penuh, singkat cerita
saya waktu itu dengan kedua rekan saya begadang, sehingga ada timbul
keinginan untuk mencoba siaran. Saya mencoba siaran dan membuka line
telpon, ternyata respon pendengar sangat banyak. Dari situlah saya mulai
berbenah dengan memperbaiki stasiun radio yang awalnya hanya alas kardus
mulai kita ganti dengan karpet dan juga pemancar radio mulai kita tinggikan.
Setelah itu mulai saya merekrut penyiar, semua orang yang mau siaran saya
perbolehkan dari mulai anak kuliah sampai tukang ojek. Saat itu jumlah
penyiar radio ini sampai 23 orang, dalam 24 jam radio ini siaran seleruhnya
ditemani oleh penyiar. Setelah Gen FM mengudara dengan frekuensi 98,7,
Pamulang FM bergesertu ke frekuensi 98,9 FM sampai sekarang. Sejak mulai
bergeser saya mulai menyeleksi siapa saja yang boleh menjadi penyiar radio
ini. Saya mulai menyeleksi agar penyiar yang ada lebih terorganisir, kalau
dulu sapa aja boleh siaran jadi saya gak bias control sapa aja yang akan siaran
dan acara apa yang mau disiarkan.
P : Visi dan misi dari radio ini sendiri apa?
J : Visi dan misi radio Pamulang semuanya ada diprofil radio nanti tinggal kamu
foto kopi aj.
P : Jam siaran radio ini dari jam berapa sampai jam berapa?
J : Format siaran radio ini 24 jam tapi dari jam 24.00 sudah tidak lagi ditemani
oleh penyiar hanya memutarkan lagu-lagu campuran sampai jam menjelang
subuh.
P : Program keagamaan yang ada di radio ini apakah kesemuanya dipandu atau
ditemenani oleh penyiar dan juga melibatkan pendengar?
J : Program acara yang ada di Pamulang FM yang melibatkan pendengar hanya
satu kali seminggu yaitu program religi Islam setiap Jumat pagi itupun kalo
penyiar tidak berhalangan hadir, selain itu acara yang bernuansa Islam yang
hadir setiap harinya berupa pemutaran lagu-lagu rohani, kuliah subuh dan
renungan malam yang memutarkan rekaman. Pamulang FM cuma hari jumat
aja ada ceramah agama itu juga kalau penyiarnya pas datang tidak berhalangan
kalau berhalangan datang acara ceramah agama Cuma diisi dengan lagu-lagu
saja. Sampai sekarang gak ada penyiar yang bisa menggantikan, disini siaran
keagamaannya masih sedikit gak kayak radio-radio lainnya.
P : kalau radio ini masih kekurangan penyiar yang berkompeten dalam program
dakwah, kenap tidak mencoba mencari penyiar lagi?
J : keinginan untuk mencari penyiar baru sebenarnya ada, karena keterbatasan
radio terutama dalam pendanaan maka sampai sekarang belum merekrut
penyiar lagi. Sedangkan penyiar yang ada saat ini hanya mendapatkan honor
dari setengah penjualan atensi, itupun hanya penyiar yang siarannya lebih dari
dua kali seminggu.
P : Untuk program diluar siaran yang ada di radio ini apa saja?
J : Sampai sekarang yang rutin kami lakukan adalah kontes musik indi, ini sesuai
dengan keinginan saya agar dapat menampung hobi pemuda disekitar
Pamulang ini. Dengan adanya kontes musik ini saya harapkan radio ini dapat
menjadi wadah mereka, selama ini mereka belum mendapat perhatian dari
manapun. Selain itu saya harapkan dengan adanya kontes musik indi dapat
mengurangi aktifitas yang meresahkan masyarakat seperti kebut-kebutan
dijalanan dan kegiatan yang kurang baik lainnya yang dilakukan oleh pemuda.
Mereka belum memiliki wadah organisasi yang mau menampung mereka.
P : Program diluar siaran yang berkaitan dengan keagaaman seperti peringatan
hari besar agama apakah pernah diadakan?
J : Kalu kegiatan seperti itu belum pernah ada di radio ini, lagi-lagi permasalahan
pendanaan. Radio ini sepenuhnya pengeluaran saya pribadi yang
menanggungnya.
P : Kalau permasalahannya dari pendanaan, apakah radio ini tidak memiliki iklan
dan sumber dana lain?
J : Oo… Operasional radio selama ini masih sepenuhnya dari keuangan saya
pribadi, dari iklan sama atensi belum cukup buwat oprasional buat bayar
listrik aja masih kurang. Iklan di radio ini masih sedikit paling kalo musim
pemilu lumayan, banyak calek yang memperkenalkan diri sekalian ngomongin
visi dan misi. Selama ini saya gak pernah cari iklan karena kesibukan saya
membuat dan perawatan jaringan.
Narasumber
Iwan Pribadi
Nama NaraSumber : Ratna Lestari
Jabatan : Penyiar Acara Religi
Tempat : Radio Pamulang FM
Hari/Tanggal : Jumat, 18 Desember 2009
P : Sejak kapan anda bergabung dengan radio Pamulang FM?
J : Saya mulai bergabung dengan Pamulang FM akhir tahun 2006.
P : Bagaiman format acara yang mbak Ratna bawakan?
J : Religi agama saat ini mengangkat problematika rumah tangga seperti
bagaimana menjadi istri solehah, membentuk dan menjadi anak soleh,
bagaimana kita memuliakan ibu dan permasalahan yang lainya. Permasalahan
ini diselaikan berdasarkan sudut pandang agama. Permasalahan ini diangkat
agar memberi pengetahuan kepada ibu-ibu muda dan juga para calon ibu agar
lebih bijak dalam menyikapi problematika keluarga berdasarkan Islam.
Pengemasan acara ini dengan melibatkan pendengar dimana pendengar dapat
bertanya kepada saya sebagai penyiar melalui SMS dan juga telphon, selain
itu pendengar juga japat memberikan pendapatnya seputar topik permasalahan
yang sedang dibicarakan berdasarkan sudut pandang agama. Acara ini seperti
diskusi saya disini bukan sebagai orang yang paling benar dan paling bias
namun kita disini memecahkan suatu permasalahan bersama-sama, nanti
diakhir pembicaraan akan saya simpulkan apa saja permasalahannya dan
bagaimana dalam penyelesaiannya.
P : Materi apa saja yang ada dalam program mbak dan bagaimana respon
pendengar siaran ini?
J :Topik yang saya angkat biasanya permasalah keluarga semacam konsultasi
keluarga, setiap kali saya membawakan acara ini respon dari pendengar sangat
positif sekali ini dapat dilihat dari jumlah SMS yang saya terima dan juga
telphon dari pendengar yang bertanya atupun sekedar memberikan masukan
tentang topic yang sedang saya angkat waktu itu.
P : Dalam membawakan siaran ini bahan atau materi yang ada biasanya dari
mana?
J : Dalam pengadaan bahan yang akan saya sampaikan kependengar saya
mengambil dari majalah El-Dina dan al-Wa’ie, selain itu saya juga aktif
mengikuti pengajian-pengajian yang diadakan oleh Hizbut Tahrir dari sinilah
saya juga mengambil bahan atau sumber dalam siaran religi. Acara ini
bekerjasama dengan Hizbut Tahrir
P : Program apa yang mbak Ratna ketahui selain program siaran yang berkaitan
dengan pengembangan dakwah Islam?
J : Selama saya siaran disini belum pernah diadakan acara peringatan-peringatan
hari besar agama, sebenarnya dengan diadakannya acara seperti peringatan
hari besar Islam, santunan atau sunatan masal dapat membuktikan eksistensi
dari radio Pamulang FM, selain itu kedekatan pendengar akan semakin erat.
P : Menurut anda apakah radio ini harus menambah program keagamaan?
J : Program yang ada diradio ini yang berbau agama masih sangat kurang seperti
program diluar siaran yang belum ada sampai sekarang yang berkaitan dengan
keagamaan. Kedepannya radio ini harus mempunyai acara-acara insidensial
seperti perayaan hari besar Islam atau kegiatan social kayak santunan anak
yatim.
Narasumber
Ratna Lestari
Nama NaraSumber : Alex
Jabatan : Penyiar
Tempat : Radio Pamulang FM
Hari/Tanggal : Jumat, 20 Desember 2009
P : Sejak kapan anda bergabung di Pamulang FM?
J : Saya gabung diradio ini baru sekitar setengah tahun, saya masih baru.
P : Apa yang membuat anda tertarik bergabung diradio ini?
J : Karena saya orangnya suka bercanda dan juga saya memang seneng jadi
penyiar. Disini saya tidak cari gaji. Saya disini Cuma sebagai hiburan.
P : Menurut anda sendiri bagaimana dengan program keagamaan yang ada di
radio ini?
J : Program keagamaan yang ada menurut saya belum diolah secara maksimal.
Program acara yang ada di Pamulang FM yang melibatkan pendengar hanya
satu kali seminggu yaitu program religi Islam setiap Jumat pagi itupun kalo
penyiar tidak berhalangan hadir, selain itu acara yang bernuansa Islam yang
hadir setiap harinya berupa pemutaran lagu-lagu rohani, kuliah subuh dan
renungan malam yang memutarkan rekaman. Sedangkan kegiatan off air
sampai saat ini yang bernuansa keagamaan belum ada, untuk kegitan off air
yang kita lakukan adalah dengan diadakannya kontes musik indi . Pamulang
FM cuma hari jumat aja ada ceramah agama itu juga kalau penyiarnya pas
datang tidak berhalangan kalau berhalangan datang acara ceramah agama
Cuma diisi dengan lagu-lagu saja. Sampai sekarang gak ada penyiar yang bisa
menggantikan, disini siaran keagamaannya masih sedikit gak kayak radio-
radio lainnya.
P : bagaimana menurut anda, kedepannya radio ini?
J : Kalau kedepannya kurang tau saya, namun saya mempunyai keinginan untuk
membuat acara khitanan masal. Pendanaan acara ini saya tidak meminta
kepengelola radio tapi saya akan mencoba mencari seponsor dari luar.
Narasumber
Alex
SURAT KETERANGAN
Dengan ini, kami pengelola radio pamulang FM menerangkan bahwa
Nama : Riyan Abdi Syamsi
NIM : 204051002858
Tempat/Tgl Lahir : Bandar Sakti, 17 Desember 1986
Pekerjaan : Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Adalah benar yang bersangkutan telah melaksanakan wawancara / riset di
Radio Pamulang FM untuk bahan penulisan skripsi yang berjudul “Peranan
Radio Pamulang FM Dalam Pengembangan Dakwah Islam di Pamulang”.
Demikian surat keterangan ini kami buat, untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, 10 Maret 2010
Pemilik Radio Pamulang FM
Iwan Pribadi