PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG...
Transcript of PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG...
PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM
MENDUKUNG PROGRAM KURIKULUM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Studi Pada Madrasah Tsanawiyah Yusufiyah Jakarta Timur
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)
Oleh:
ENDANG PUJIASIH
NIM 809011000251
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H / 2015 M
I
LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul "Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Mendukung Program
Kurikulum Pendidikrin Agama Islam (PAD, Studi Pada Madrasah Tsanawiyah
Yusufiyah Lubang Buaya, Jakarta Timur", disusun oleh Endang Pujiasih, NIM :
809011000251, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada
sidang munqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
lakarta Juli 2013
Yang mengesahkan,Pembimbing
WDr. Jeien Musfah. M.A.llIP:t917o@2. a4grct @o4
t;t-
rfIII
I
!t
I,:I,ft
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Mendukung ProgramKurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI), disusun oleh Endang Pujiasih(NIM: 809011000251), Jurusan Pendidikan Agama Islma, Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif idayatullah Jakarta dantelah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 29 Juli 2015 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar SarjanaPendidikan Islam (S.Pd.D dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 21 Oktober 201 5
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Study) Tanggal
Dr. H. Abdul Majid Khon. M.Ae.NIP. 19580707 198703 1 005
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Program Study)
Marhamah Saleh. Lc.. MA.NIP. 19720313 200801 2 010
Penguji I
Drs. Rusdi Jamil. MANIP. 19621231199503 I 005
Penguji II
Tanenji. MANrP. 19720712199803 1 004
&t/qu:.?ts
oy'; \"=""**b%r
Nama
NIM
Jurusan
Alamat
NamaPembimbing
NIP
Jurusan/Program Studi
: Dr. Jejen Musfah, M.A
:19770602200501 1004
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
SI'RAT PERI{YATAAI{ KARYA ILMIATI
Yang bertandatangan dibawah ini:
ENDANG PUJIASIH
80901 1000251
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Jl. Raya Pondok Gede No. 36 Rt 006/001 Kelurahan
Lubang Buaya Kecamatan Cipayung Jakarta Timur, 13810
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam
Mendukung Program Kurikulum Pendidikan Agama fslam (PAI), Studi
Pada Madrasah Tsanawiyah Yusufiyah Lubang Buaya Jakarta Timur adalah
benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen :
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
Jakarta03 Juli 2015
Yang menyatakan
)i.
ENDANG PUJIASIH
i
ABSTRAK
Endang Pujiasih. 809011000251 Peranan Perpustakaan Sekolah dalam
Mendukung Program Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di MTs
Yusufiyah Lubang Buaya. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kata Kunci: Perpustakaan Sekolah, Kegiatan Belajar dan Mengajar.
Perpustakaan sekolah adalah salah satu sarana pendidikan penunjang
kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, oleh karena itu peran dan fungsi
perpustakaan sekolah menjadi hal utama untuk ditingkatkan. Dalam hal ini
perpustakaan sekolah haruslah memberikan pelayanan yang terbaik terhadap para
pengunjung perpustakaan sekolah.
Pengelolaan perpustakaan sekolah haruslah berperan dan berfungsi
mendukung kurikulum program belajar dan mengajar disekolah. Maka dalam hal
ini paling tidak pengelolaan perpustakaan sekolah haruslah berperan dan
berfungsi sebagai fungsi edukatif, fungsi informatif, fungsi administratif, fungsi
riset, fungsi budaya, dan fungsi rekreatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan
perpustakaan sekolah dalam mendukung program kurikulum Pendidikan agama
Islam di MTs Yusufiyah. Penelitian ini menggunakan metodelogi penelitian
analisis deskriptif, dan teknik pengumpulan data yang digunakan ada lima (5)
teknik, yaitu angket, wawancara, studi dokumentasi, observasi, dan studi
kepustakaan. Sedangkan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
teknik random sampling sejumlah 50%.
Adapun penelitian ini menyimpulkan bahwa peranan perpustakaan sekolah
dalam mendukung program kurikulum Pendidikan Agama Islam di MTs
Yusufiyah adalah sudah cukup baik, dalam pengelolaannya perpustakaan sekolah
MTs Yusufiyah telah berperan dan berfungsi sebagai fungsi edukatif, fungsi
informatif, fungsi administratif, fungsi riset, fungsi budaya, dan fungsi rekreatif.
Meskipun ada beberapa hal bagian yang harus ditingkatkan lagi pelayanannya.
Dari hasil penelitian ini disarankan pengelolaan perpustakaan sekolah
yang telah dilaksanakan agar terus dipertahankan dan terus ditingkatkan lagi,
sehingga menjadi lebih baik lagi pelayanannya terhadap pengguna perpustakaan
sekolah.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Pembatasan Masalah .................................................................. 6
C. Perumusan Masalah ................................................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perpustakaan ............................................................. 8
B. Jenis-Jenis Perpustakaan ............................................................. 10
1. Berdasarkan Jenis Koleksinya .............................................. 11
2. Berdasarkan Pemakainya..................................................... 12
3. Berdasarkan Pengelola/Pemiliknya ..................................... 13
C. Fungsi dan Peranan Perpustakaan Sekolah ................................. 14
D. Perpustakaan sebagai Pusat Sumber Belajar ............................... 18
E. Program Sekolah/Kurikulum Sekolah ....................................... 21
1. Pengertian Program Sekolah / Kurikulum Sekolah ................ 21
2. Komponen Kurikulum ........................................................... 22
3. Fungsi Kurikulum ................................................................. 23
F. Pengertian Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) ............. 24
G. Pengertian Prestasi Belajar.......................................................... 25
H. Bentuk-Bentuk Prestasi Belajar .................................................. 28
I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .................. 31
v
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 35
B. Manfaat Penelitian ...................................................................... 35
C. Metodologi Penelitian ................................................................. 35
D. Populasi dan Sampel ................................................................... 36
E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 36
F. Metode Analisis Data .................................................................. 40
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Letak Geografis MTs Yusufiyah Lubang Buaya Jakarta Timur . 43
B. Visi MTs Yusufiyah .................................................................... 44
C. Misi MTs Yusufiyah ................................................................... 44
D. Keadaan Guru dan Karyawan MTs Yusufiyah Lubang Buaya
Jakarta Timur .............................................................................. 44
E. Data Jumlah Siswa/Peserta Didik .............................................. 45
F. Gambaran umum Kondisi keadaan Perpustakaan sekolah MTs
Yusufiyah .................................................................................... 47
G. Analisis Data Angket .................................................................. 51
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 56
B. Saran ........................................................................................... 57
C. Penutup ....................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 61
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menuntut ilmu adalah merupakan suatu kewajiban bagi seluruh umat
Islam. Hal ini di tegaskan dengan disampaikannya lima ayat yang pertama yang
pertama kali diterima oleh Nabi Muhammad Saw dari Allah Swt (QS: Al Alaq: 1-
5). Surat ini menjelaskan bahwa perintah yang pertama kali diperintahkan Allah
Swt. kepada Rasulullah Muhammad Saw adalah “membaca”, untuk lebih jelasnya
marilah kita lihat ayat tersebut :
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq : 1-5).1
Tafsir Q.S. al-„Alaq: 1- 5 :
Pada dasarnya kandungan surat al-„Alaq sudah memuat semua unsur
pendidikan. Secara eksplisit surat al-„Alaq menjelaskan tentang materi
pendidikan, hal ini dapat dilihat pada ayat 1 dan 3 (yang menjelaskan tentang
materi membaca). Membaca merupakan materi pertama yang disebutkan di dalam
surat al-„Alaq. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang pertama kali harus
diberikan kepada peserta didik adalah membaca. Hal ini sesuai dengan
perkembangan daya serap dan jiwa peserta didik. sebagaimana telah ditegaskan
dalam Surat an-Nahl: 78 bahwa manusia dianugerahi tiga potensi, yaitu
pendengaran, penglihatan dan perasaan (hati).
Pada ayat 4 dan 5 dijelaskan bahwa pendidik pertama adalah Allah SWT.
Allah mengajar manusia menulis dengan menggunakan pena. Dia memberikan
pengetahuan kepada manusia tentang segala sesuatu yang belum diketahuinya.
1 Muhammad Noor, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1996),
h.479
2
Kemudian kata insan (manusia) dalam ayat 5, dimaksudkan sebagai peserta didik,
yaitu semua manusia merupakan peserta didik tanpa batas waktu dan tempat. Pada
ayat 1-5 , menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah agar manusia mempunyai
pengetahuan sehingga dapat beribadah dan bersujud serta mendekatkan diri
kepada-Nya. Itu berarti bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mendapatkan
ridho-Nya.
Dalam ayat ini tidak dijelaskan objek yang harus dibaca. Akan tetapi dapat
kita kaji bahwa kata ( ْاْقَرأ ) yang berasal dari akar kata ( قراءة,) menurut Quraisy
Shihab pada hakikatnya mengandung arti menghimpun, yaitu menyampaikan,
menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui ciri-cirinya dan
sebaginya.2
Perintah membaca dalam surat ini berkonotasi umum, yakni membaca apa
saja yang dapat dibaca dan berguna, baik untuk diri si pembaca maupun umat
manusia umumnya. Tidak peduli apakah yang dibaca itu tertulis atau tidak tertulis,
seperti membaca atau meneliti alam semesta.3
Dengan pemahaman inilah, maka materi pendidikan tidak hanya
membaca. Akan tetapi, lebih luas cakupannya yaitu meliputi ilmu agama dan ilmu
pengetahuan. Sehingga islam pernah mengalami masa keemasan dan kejayaan
dalam berbagai bidang pengetahuan.
Kemudian pada ayat 4 secara implisit juga dijelaskan tentang materi
menulis. Allah menegaskan bahwa Dia telah mengajarkan menulis kepada
manusia dengan menggunakan qalam, yaitu alat tulis yang pertama kali dikenal
dalam dunia pendidikan. Menulis merupakan hal yang sangat penting dalam
pengembangan ilmu pengetahuan. Setelah ditulis, pengetahuan tersebut dapat
diwarisi oleh generasi berikutnya sehingga generasi selanjutnya dapat meneruskan
dan mengembangkan lebih lanjut ilmu-ilmu yang telah dirintis oleh generasi
sebelumnya. Sebagaiman ucapan imam Syafi‟i sebagaimana dikutif:
العلم صيد والكتاب قيده ٭ قيد صيودك بالحبال الواثقت ٭
2 M. Quraisy Syihab, Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-
Qur’an,(Jakarta: Lentera Hati,2002), h.10 – 11. 3 Ibid, h.12.
3
“Ilmu pengetahuan adalah binatang buruan dan tulisan adalah tali
pengikat buruan itu. Oleh sebab itu, ikatlah buruan dengan tali yang teguh”.4
Buku adalah merupakan salah satu bentuk wujud nyata tertulis yang dapat
dibaca. Buku adalah merupakan guru pribadi yang tidak akan pernah mengeluh
dan berhenti, ia akan terus memberikan manfaat dari pembacanya yang satu
kepada pembaca-pembaca lainnya secara terus menerus tanpa mengenal batasan
ruang dan waktu. Para ahli ilmu pengetahuan bahkan berpendapat bahwa buku
adalah “cakrawala dunia, bila ingin melihat cakrawala dunia maka bukalah buku”.
Pada saat ini dimana era globalisasi dan perkembangan ekonomi yang
sangat pesat, sehingga mengakibatkan peningkatan harga disegala bidang, dan tak
terkecuali juga mengakibatkan harga buku yang semakin melonjak tinggi. Untuk
para golongan ekonomi kelas menengah keatas tentu saja hal ini tidak terlalu
banyak menimbulkan masalah untuk membeli/mendapatkan buku yang
diinginkannya, tetapi untuk kalangan golongan kelas ekonomi menengah
kebawah tentu saja ini merupakan sebuah masalah yang cukup besar untuk
mendapatkan buku yg dibutuhkan/diinginkan, sehingga dibutuhkan alternatif lain
untuk mendapatkan buku, salah satu caranya ialah dengan mempergunakan
fasilitasnya sarana perpustakaan.
Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang berpengaruh
besar dalam dunia pendidikan. Khususnya perpustakaan sekolah, mempunyai
peranan yang sangat dominan dalam pembangunan di bidang pendidikan. Salah
satu peranan perpustakaan sekolah adalah meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dengan adanya perpustakaan diharapkan siswa dapat mengembangkan
ketrampilan untuk mencari informasi bagi keperluan mereka secara mandiri.
Perpustakaan seharusnya mendapat perhatian yang besar dan pimpinan
sekolah, karena kelengkapan dan kenyamanan sebuah perpustakaan sekolah akan
mendatangkan pembaca yang haus akan informasi dan ilmu pengetahuan.
Perpustakaan tidak saja harus kaya dengan buku, majalah, dan sumber informasi,
tetapi harus didesain semenarik mungkin, sehingga pengunjung tidak mudah
4 Erwati Aziz, Prinsip-prinsip Pendidikan Islam, (Surakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2003), h.22
4
bosan dan merasa nyaman berlama-lama didalamnya. Disini faktor pelayanan
harus diperhatikan, yaitu bagaimana pengunjung merasa nyaman dan aman.5
Sebelum kita berbicara bagaimana seharusnya perpustakaan sekolah
dikelola dalam rangka mendukung proses pendidikan dan pembelajaran di
sekolah, maka ada baiknya kita coba cermati terlebih dahulu pengertian dari
perpustakaan itu sediri. Pengertian perpustakaan berkembang dari waktu ke
waktu. Pengertian Perpustakaan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),
adalah merupakan tempat, gedung atau ruang yang disediakan untuk memelihara
koleksi buku-buku. Kemudian pengertian menurut, ALA (The American Library
Association) menggunakan istilah perpustakaan untuk suatu pengertian yang luas
yaitu termasuk pengertian “ pusat media, pusat belajar,pusat sumber pendidikan,
pusat informasi, pusat dokumenstasi dan pusat rujukan“. Sedangkan menurut
Keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa “perpustakaan adalah
merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan
mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan
kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional. maka sudah sepantasnya kita memberikan
suatu perhatian dan perlakuan khusus kepada pengelolaan perpustakaan.
Pada kenyataannya masih banyak perpustakaan sekolah, sebagai salah satu
elemen penting dalam strategi pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang
sering “dilupakan” oleh para praktisi pendidikan baik pengelola maupun staff
pengajar sekolah. Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa masih banyak
sekolah yang menganggap bahwa perpustakaan „bukan dianggap elemen‟ prioritas
bagi proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Keberadaan perpustakaan di
sekolah seringkali terlihat terbengkalai dan tidak terurus, Perpustakaan sering kali
sulit ditemukan keberadaannya di sekolah, atau kalaupun ada ditempatkan pada
ruang yang sempit seperti ruang UKS, gudang atau pojok-pojok gedung sekolah
yang „pengap‟ dan hampir tidak „terjamah‟. Bahkan untuk mengelolaannyapun
hanya mengandalkan „sisa-sisa energi‟ dari sumber daya yang ada di sekolah.
5Jejen Musfah, Peningkatan Kompentensi Guru - Melalui pelatihan dan sumber belajar
Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2011) h.104
5
Intinya,perpustakaan masih dianggap bukan bagian penting dalam proses
akademik di sekolah.6
Setelah membaca uraian di atas maka sudah sepantasnya kita menegaskan
kembali untuk memberikan suatu perhatian dan perlakuan khusus kepada
pengelolaan perpustakaan. Sehingga dalam penyelegaraannya, perpustakaan
sekolah sejatinya tidaklah hanya mengumpulkan dan menyimpan buku/bahan-
bahan pustaka saja, akan tetapi perpustakaan sekolah haruslah juga berperan aktif
didalam meningkatkan prestasi belajar siswa/siswi anak didiknya. Yaitu dengan
cara memberikan/menyediakan fasilitas buku/bahan-bahan pustaka secara
maksimal yang seluas-luasnya.
Sehingga adanya kehadiran perpustakaan di sekolah beserta koleksinya
diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Khususnya melalui
penambahan pengetahuan bagi guru dan siswa yang ada di sekolah tersebut.
Beberapa manfaat dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah antara lain ;
1. Merangsang minat membaca baik pada guru dan siswa. Karena membaca
adalah sumber pengetahuan yang paling besar. Dari membaca, seseorang
bisa mendapatkan informasi yang barangkali belum pernah dilihat atau
didengarnya secara lengkap dan akurat.
2. Sumber literatur yang paling dekat. koleksi buku di perpustakaan adalah
salah satu sumber bagi guru dan siswa untuk memperoleh literatur yang
sesuai dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari.
3. Perpustakaan sebagai pusat informasi. Untuk mendapatkan informasi
terkini, salah satu tempat di sekolah yang bisa dituju adalah perpustakaan.
Dalam perpustakaan biasanya dilengkapi dengan media massa yang terbit
setiap hari sebagai media penyampai informasi yang aktual.
4. Sumber pembelajaran menulis. Membaca koleksi perpustakaan, bisa
menjadi bahan referensi apabila hendak menulis sebuah karya ilmiah, baik
6 Arif Surachman, “Perpustakaan Sekolah: Sebuah elemen penting dalam keberhasilan
pendidikan dan pembelajaran di sekolah”, Makalah Disampaikan dalam Seminar Sehari
Perpustakaan Sekolah, 26 Desember 2010). http://arifs.staff.ugm.ac.id1
6
itu yang termasuk karya ilmiah murni atau juga karya ilmiah populer.
Penulisan sebuah karya ilmiah memang harus didasarkan pada sumber
literatur yang sudah ada sebelumnya. Perpustakaan bisa dijadikan rujukan
untuk mencari literatur yang dibutuhkan.
B. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan hasil penelitian tidak terlalu luas dan melebar,
serta menghindari salah persepsi dan untuk lebih mengarahkan pada proses
penelitian, maka dalam hal ini penulis memutuskan untuk membatasi
permasalahan penelitian yaitu;
1. Peranan, dalam hal ini adalah merupakan tindakan/upaya/kegiatan apa
saja yang dilakukan perpustakaan sekolah didalam mendukung program
kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah MTs Yusufiyah -
Jakarta Timur.
2. Perpustakaan sekolah, dalam hal ini adalah Perpustakaan Sekolah
khususnya yang berada dalam ruang lingkup penelitian yang berlokasi di
MTs Yusufiyah–Lubang Buaya Jakarta Timur.
C. Perumusan masalah
Berdasarkan pembatasan tersebut, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan perpustakaan sekolah dalam mendukung program
kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) sekolah MTs Yusufiyah –
Jakarta Timur ?
2. Upaya apa saja yang dilakukan perpustakaan sekolah dalam mendukung
program kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah MTs
Yusufiyah –Jakarta Timur ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sebagaimana perumusan masalah di atas, maka penelitian ini dimaksudkan
untuk :
7
a. Mengetahui keberadaan (situasi dan kondisi) perpustakaan sekolah MTs
Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur.
b. Mengetahui prestasi belajar siswa di sekolah MTs Yusufiyah Lubang
Buaya–Jakarta Timur.
c. Mengetahui peran apa saja yang diberikan perpustakaan sekolah dalam
mendukung program kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah
MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur.
2. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi
acuan referensi dalam pengembangan perpustakaan sekolah pada
umumnya dan perpustakaan pada lembaga-lembaga pendidikan Islam
pada khususnya. Hal ini mengingat masih sedikit lembaga pendidikan
Islam yang mempunyai dan memperhatikan perpustakaan sekolah yang
memadai.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perpustakaan
Secara etimologis istilah perpustakaan berasal dari kata dasar “pustaka”
yang berarti buku, kitab.1 Dalam bahasa asing dikenal dengan istilah library
(Inggris), liber atau libri (Latin), bebliotheek (Belanda), bebliothek (Jerman),
bibilotheque (Perancis), biblioteca (Spanyol) dan biblia (Yunani).2 Istilah Pustaka
ini kemudian ditambah awalan “per” dan akhiran “an” menjadi perpustakaan.
Perpustakaan mengandung arti (a) tempat, gedung yang disediakan untuk
pemeliharaan dan penggunaan dan sebagainya, (b) koleksi buku, majalah dan
bahan kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari dan
dibicarakan.3
Dari kata dasar itu kemudian menimbulkan istilah turunan lain seperti:
bahan pustaka, pustakawan, kepustakaan, dan ilmu pengetahuan.4 Ada beberapa
definisi perpustakaan, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari satu badan atau lembaga tertentu
yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun
bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis
menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber
informasi oleh setiap pemakainya.5
2. Darmono memberikan definisi perpustakaan sebagai salah satu unit kerja
yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan
mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh
1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), h.802. 2 Sudjatmo, Pengantar Perpustakaan, (Semarang: Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah,
2002), h.1-2. 3 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,Kamus Umum Bahasa Indonesia,edisi 3,(Jakarta: Balai
Pustaka, 2002),cet.2,h.912 4 Fatah Syukur NC, Teknologi Pendidikan, (Semarang: RaSAIL, 2004), h.102 5 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h.3.
9
pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang
menyenangkan.6
3. Menurut Sumardji, perpustakaan adalah koleksi yang terdiri dari bahan-
bahan tertulis, tercetak maupun grafis lainnya seperti film, slide, piringan
hitam, tape, dalam ruangan atau gedung yang diatur dan diorganisasikan
dengan sistem tertentu agar dapat digunakan untuk keperluan studi,
penelitian, pembacaan dan lain sebagainya.7
4. Menurut Milburga, dkk., perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa
tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis
dengan cara tertentu untuk dipergunakan secara berkesinambungan oleh
pemakainya sebagai sumber informasi. Pengertian perpustakaan sekolah
merupakan turunan dari pengertian perpustakaan secara umum. Carter V.
Good sebagaimana yang dikutip oleh Ibrahim Bafadal memberikan
definisi perpustakaan sekolah sebagai koleksi yang diorganisasikan di
dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh murid-murid dan guru-guru,
yang dalam penyelenggaraannya diperlukan seorang pustakawan yang bisa
diambil dari salah seorang guru.8
Bafadal sendiri berpendapat bahwa perpustakaan sekolah adalah kumpulan
bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material)
yang diorganisasikan secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat
membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Menurut Milburga, dkk, perpustakaan sekolah ialah suatu unit kerja dari
sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan
pustaka penunjang proses pendidikan yang diatur secara sistematis, untuk
dipergunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi untuk
memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik oleh pendidik maupun
yang dididik di sekolah tersebut.
6 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Gramedia Widia Sarana
Indonesia, 2001), h.2. 7 P. Sumardji, Perpustakaan Organisasi dan Tatakerjanya, 8 Ibrahim Bafadal, op.cit., h.4.
10
Pendapat dari para ahli di atas, meskipun terlihat ada sedikit perbedaan
akan tetapi sebenarnya mengarah pada satu pengertian. Dari ketiga pendapat di
atas, yang memberikan penjelasan paling lengkap adalah pendapat dari Bafadal,
sebab dalam definisi tersebut sudah dijelaskan bahwa koleksi yang ada di
perpustakaan bukan hanya buku, akan tetapi juga koleksi non buku (non book
material). Hal inilah yang membedakan pendapat Ibrahim Bafadal dengan
pendapat-pendapat yang lain yang hanya menyebutkan “bahan pustaka” sebagai
koleksi yang ada di perpustakaan.
Penyebutan “bahan pustaka” yang belum jelas ini dikhawatirkan akan
memberikan pemahaman yang kurang tepat tentang bahan-bahan pustaka yang
ada di perpustakaan. Dari beberapa definisi di atas dapat penulis simpulkan bahwa
secara garis besar perpustakaan adalah salah satu unit kerja/lembaga tertentu yang
bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengelola dan mengatur koleksi bahan
pustaka baik yang tertulis, tercetak, maupun grafis lainnya, seperti film, slide,
piringan hitam, tape, yang diatur dan diorganisasikan secara sistematis untuk
dipergunakan secara berkesinambungan sebagai sumber informasi sekaligus
sebagai sarana belajar yang menyenangkan bagi setiap pemakainya.
Dengan demikian pengertian perpustakaan sekolah tidak jauh beda dengan
pengertian perpustakaan umum, hanya saja tempatnya di sebuah lembaga
pendidikan. Jadi, perpustakaan sekolah ialah suatu unit kerja dari lembaga
pendidikan yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola
dan mengatur koleksi bahan pustaka baik yang tertulis, tercetak maupun grafis
lainnya (seperti film, slide, piringan hitam, tape) yang diatur dan diorganisasikan
secara sistematis untuk dipergunakan secara berkesinambungan sehingga dapat
membantu murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar.
B. Jenis-Jenis Perpustakaan
Pada umumnya jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia kurang
lebih sama dengan yang berkembang di Negara lain, yang berbeda mungkin
adalah perkembangannya. Hal ini dikarenakan perkembangan perpustakaan sangat
tergantung kepada masyarakat setempat dan penyelenggaranya. Karena ada
11
bermacam-macam golongan manusia yang memanfaatkan perpustakaan dan
perpustakaan dapat diarahkan untuk bermacam-macam tujuan atau kebutuhan,
maka ada beberapa jenis perpustakaan. Sulistyo-Basuki mengklasifikasikan
perpustakaan menjadi 2, yaitu:
1. Menurut fungsinya, perpustakaan dibagi menjadi perpustakaan khusus
dan perpustakaan umum.
2. Menurut jenisnya menghasilkan kelompok perpustakaan khusus,
perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan
tinggi, perpustakaan nasional, dan perpustakaan pribadi.9
Secara lebih lanjut, perpustakaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan jenis koleksinya
a. Perpustakaan umum, yaitu perpustakaan yang koleksinya terdiri dari
berbagai bidang ilmu pengetahuan (bersifat umum)
b. Perpustakaan khusus, yaitu perpustakaan yang koleksinya hanya
khusus mengenai bidang ilmu pengetahuan tertentu, misalnya
perpustakaan kedokteran, perpustakaan ilmu dan tekhnologi,
perpustakaan musik, perpustakaan hukum, perpustakaan theologi,
perpustakaan teknik mengarang dan sebagainya.10
c. Perpustakaan Digital
d. Sebenarnya perpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis
perpustakaan tersendiri, akan tetapi merupakan pengembangan dalam
sistem layanan perpustakaan. Misalnya pada perpustakaan khusus atau
perpustakaan perguruan tinggi.
e. Di dalam sistem tersebut tidak tampak secara fisik sumber informasi
atau koleksi bahan pustaka, karena informasi tersebut sudah diubah
bentuknya menjadi digital. Para pemakai perpustakaan dapat
mengaksesnya melalui suatu peralatan tertentu. Oleh karena itu
perpustakaan digital ada yang menyebut sebagai suatu perpustakaan
9 Sulistiyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud,
1993), h. 91. 10
P. Sumardji, op. cit., h.14-15.
12
maya (virtual library). Cara akses informasi seperti itu sudah banyak
digunakan, karena sangat praktis dan efektif, namun belum secara luas
dapat dipakai oleh semua orang. Sebab memerlukan teknologi tinggi
dan relative mahal, sehingga belum semua perpustakaan mampu
menyediakan fasilitas tersebut.11
2. Berdasarkan pemakainya
Berdasarkan pemakai atau pengguna jasa layanannya, perpustakaan dapat
dibedakan menjadi:
a. Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan
yang dikelola oleh sekolah dan berfungsi untuk sarana kegiatan
belajar mengajar, penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan
guna menambah ilmu pengetahuan, sekaligus rekreasi yang sehat
disela-sela kegiatan belajar.12
Pengguna perpustakaan ini terbatas
pada civitas akademika yaitu guru, siswa dan karyawan sekolah.
b. Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu
perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan
membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi. Keberadaan, tugas
dan fungsi perpustakaan tersebut adalah dalam rangka melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.13
Seperti halnya perpustakaan
sekolah, pengguna perpustakaan perguruan tinggi tersebut yaitu
mahasiswa, dosen, dan karyawan. Perpustakaan di perguruan tinggi
biasanya masih dibagi lagi menjadi perpustakaan fakultas dan jurusan
sesuai dengan fakultas dan jurusan yang ada di perguruan tinggi
tersebut.
c. Perpustakaan Umum, Perpustakaan umum merupakan perpustakaan
yang. menjadi pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian
dan rekreasi bagi seluruh lapisan masyarakat. Perpustakaan umum
11 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 49-50. 12 Ibid., h.37. 13
Ibid., h.35
13
merupakan satu-satunya perpustakaan yang masih dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis, yaitu: (1) Perpustakaan umum
kabupaten/kota, (2) Perpustakaan umum kecamatan, (3) Perpustakaan
umum desa/kelurahan, (4) Perpustakaan cabang, (5) Perpustakaan
taman bacaan rakyat/perpustakaan umum taman masyarakat dan (6)
Perpustakaan keliling.14
3. Berdasarkan pengelola/pemiliknya
a. Perpustakaan Internasional, Perpustakaan Internasional yaitu
perpustakaan yang dikelola oleh dua negara atau lebih, yang koleksi
dan pemakainya bersifat internasional.15
Contohnya ialah perpustakaan
PBB dan perpustakaan ASEAN.
b. Perpustakaan Nasional, Perpustakaan nasional berkedudukan di Ibu
Kota negara, berfungsi sebagai perpustakaan deposit nasional dan
terbitan asing dalam ilmu pengetahuan, sebagai koleksi nasional,
menjadi pusat bibliografi nasional, pusat informasi dan referensi serta
penelitian, pusat kerjasama antar perpustakaan di dalam dan luar
negeri.16
Perpustakaan nasional dikelola oleh pemerintah pusat.
c. Badan Perpustakaan Daerah, Badan Perpustakaan Daerah disebut juga
Perpustakaan Wilayah. Berkedudukan di Ibu Kota propinsi, sebagai
pusat kerjasama antar perpustakaan di wilayah propinsi, semua terbitan
di wilayah, pusat penyelenggaraan referensi, informasi dan penelitian
dalam wilayah propinsi serta menjadi unit pelaksana teknis pusat
pembinaan perpustakaan. Badan Perpustakaan Daerah dikelola oleh
Pemerintah daerah setempat, di bawah naungan perpustakaan nasional.
d. Perpustakaan Kantor Perwakilan Negara-Negara Asing, Perpustakaan
Kantor Perwakilan Negara-negara Asing yaitu perpustakaan yang
dimiliki dan diselenggarakan oleh lembaga-lembaga atau kantor
14 Sutarno NS, op.cit., h.33. 15 Sulistiyo Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka,
Depdikbud, 1993), h. 149 16
C. Larasati Milburga, et,al., op.cit., h.33.
14
perwakilan negara-negara asing. Perpustakaan tersebut dapat
ditemukan pada kedutaan besar negara-negara sahabat, atau lembaga-
lembaga tertentu. Contoh: perpustakaan British Counsil, perpustakaan
Lembaga Kebudayaan Jepang, Pusat Kebudayaan Perancis, dan lain-
lain.17
e. Perpustakaan Lembaga Keagamaan, Perpustakaan Lembaga
Keagamaan adalah perpustakaan yang dimiliki dan dikelola oleh
lembaga-lembaga keagamaan. Misalnya perpustakaan Masjid,
perpustakaan Gereja, dan lain-lain.
f. Perpustakaan Pribadi, Perpustakaan Pribadi adalah perpustakaan yang
dimiliki dan dikelola oleh perorangan atau orang-orang tertentu.18
g. Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan sekolah dikelola oleh sekolah
sebagai sarana penunjang kegiatan belajar mengajar.
h. Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan perguruan tinggi
merupakan perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi sebagai
penunjang pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
C. Fungsi dan Peranan Perpustakaan Sekolah
Fungsi perpustakaan adalah suatu tugas atau jabatan yang harus dilakukan
di dalam perpustakaan tersebut. Sesuai dengan unsur pengertian bahwa di dalam
perpustakaan terdapat koleksi yang digunakan untuk keperluan studi, penelitian,
bacaan umum dan lain-lainnya, maka perpustakaan mempunyai berbagai macam
fungsi.
Milburga, dkk membagi fungsi perpustakaan sekolah menjadi 7, yaitu:
1. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu
menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang
didapatnya di dalam kelas.
2. Memupuk daya kritis pada siswa.
3. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa.
17 Sutarno NS, op.cit., h.33. 18
Ibid., h.47.
15
4. Tempat untuk melestarikan kebudayaan.
5. Sebagai pusat penerangan.
6. Menjadi pusat dokumentasi.
7. Sebagai tempat rekreasi.19
Sementara dalam “Perpustakaan Nasional” disebutkan bahwa secara garis
besar perpustakaan sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Sebagai pusat belajar mengajar.
Membantu anak didik memperjelas dan memperluas pengetahuannya tentang
suatu pelajaran di kelas dan mengadakan penelitian di perpustakaan.
b. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang
menuju kebiasaan mandiri.
c. Membantu anak untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.
d. Membiasakan anak mencari informasi di perpustakaan.
e. Sebagai tempat rekreasi.
f. Memperluas kesempatan belajar bagi murid-murid.20
Dari kedua pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan
sekolah mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi edukatif, di perpustakaan sekolah disediakan buku-buku baik fiksi
maupun non fiksi. Adanya buku-buku ini dapat membiasakan murid-murid
belajar mandiri dan dapat meningkatkan interest membaca murid-murid.21
b. Fungsi informatif, Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya
menyediakan bahan-bahan pustaka yang berupa buku-buku, akan tetapi
juga bahan-bahan yang bukan berupa buku.22
Semuanya itu akan
memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh murid-murid.
Perpustakaan sebagai informasi ini menambah wawasan tentang segala
yang bermanfaat.
19 C. Larasati Milburga, et,al., op.cit., h.61-62. 20 Perpustakaan Nasional RI., Perpustakaan Sekolah, Petunjuk Untuk Membina, Memakai dan
Memelihara Perpustakaan di Sekolah, (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 1996), h.7. 21 Ibrahim Bafadal, op.cit., h.6-7. 22
Ibrahim Bafadal, op.cit., h.7.
16
c. Fungsi tanggung jawab administratif, Hal ini dapat dilihat dalam kegiatan
sehari-hari di perpustakaan, yaitu melalui pencatatan adanya peminjaman
dan pengembalian. Adanya sanksi jika ada keterlambatan ataupun
menghilangkan buku juga membantu mendidik murid-murid untuk
bertanggung jawab dan tertib administrasi.23
d. Fungsi riset, Sebagaimana penjelasan di muka bahwa perpustakaan
menyediakan banyak bahan pustaka. Dengan adanya bahan pustaka yang
lengkap murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset, yaitu
mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan.24
e. Fungsi cultural, Perpustakaan bertugas menyimpan khasanah budaya
bangsa atau masyarakat tempat perpustakaan berada serta meningkatkan
nilai dan apresiasi budaya dari masyarakat sekitar perpustakaan melalui
penyediaan bahan pustaka.25
f. Fungsi rekreatif, Perpustakaan diharapkan dapat mengembangkan minat
rekreasi melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang.26
Perpustakaan sekolah dapat digunakan sebagai tempat mengisi waktu
luang pada waktu istirahat dengan membaca buku-buku cerita, novel,
roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Di samping fungsi perpustakaan sebagaimana yang dijelaskan di atas,
perpustakaan juga mempunyai peranan. Peranan perpustakaan merupakan bagian
dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Setiap
perpustakaan yang dibangun akan bermakna jika dapat menjalankan peranannya
sebaik-baiknya.
Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi
perpustakaan. Peranan perpustakaan yang paling utama adalah memberi informasi
dari berbagai ilmu dan disiplin ilmu. Peranan yang dapat dijalankan oleh
perpustakaan antara lain adalah:
23 Ibid., h.7-8. 24 Ibid., h.8. 25 Fatah Syukur NC, op.cit., h.104. 26
Darmono, op.cit., h.4.
17
1. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan
antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di
dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya
2. Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi
antara sesama pemakai dan antara penyelenggara perpustakaan dengan
masyarakat yang dilayani.
3. Sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran
membaca, kebiasaan membaca dan budaya baca melalui penyediaan
berbagai bahan bacaan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
masyarakat.
4. Sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin
mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta
pengalamannya.
5. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan dan
agen kebudayaan umat manusia.
6. Sebagai lembaga pendidikan non formal bagi anggota masyarakat dan
pengunjung perpustakaan.
7. Sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau
melakukan pendidikan pemakai (user education).
8. Menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam
keadaan baik.
9. Sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan masyarakat dilihat dari
intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.
10. Secara tidak langsung perpustakaan yang berfungsi dan dimanfaatkan
dengan baik dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah
kenakalan remaja.27
27
Sutarno NS, op.cit., h.55-56.
18
D. Perpustakaan sebagai Pusat Sumber Belajar
Dalam arti luas, sumber belajar (learning resources) adalah segala macam
sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan
(memudahkan) terjadinya proses belajar.28
Menurut Hamalik, sumber belajar adalah semua yang dipakai oleh siswa
(sendiri-sendiri atau bersama-sama dengan para siswa lainnya) untuk
memudahkan belajar.29
Dale sebagaimana yang dikutip oleh Rohani menyatakan bahwa: Sumber
belajar adalah pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni
seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat dialami, yang dapat
menimbulkan peristiwa belajar. Maksudnya adalah perubahan tingkah laku ke
arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.30
Berangkat dari pengertian di atas, selanjutnya AECT (Assosiation for
Education Communication and Technology) sebagaimana yang dikutip oleh
Ahmad Rohani mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6, yaitu:
1. Pesan (messages), yaitu informasi yang ditransmisikan (diteruskan) oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Termasuk ke dalam
kelompok pesan adalah semua bidang atau mata kuliah yang harus
diajarkan kepada peserta didik.
2. Orang (peoples), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan,
pengolah, penyaji pesan. Dalam kelompok ini misalnya seorang Guru,
Dosen, Tutor, peserta didik, tokoh masyarakat atau orang-orang lain yang
mungkin berinteraksi dengan peserta didik.
3. Bahan (materials), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk
disajikan melalui penggunaan alat ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai
program media termasuk kategori bahan, misalnya transparansi, slide,
film, film-strip, audio, video, buku, modul, majalah, bahan instruksioal
terprogram dan lain-lain.
28 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.102. 29 Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1994), h.195. 30
Ahmad Rohani, loc.cit.
19
4. Alat (devices), yaitu perangkat keras yang digunakan untuk penyampaian
pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya, proyektor slide, overhead,
video tape, pesawat radio, pesawat televisi dan lain-lain.
5. Teknik (techniques), yaitu prosedur atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk
menyampaikan pesan. Contohnya instruksional terprogram, belajar sendiri,
belajar tentang permainan simulasi, demonstrasi, ceramah, Tanya jawab,
dan lain-lain.
6. Lingkungan (setting), yaitu situasi sekitar di mana pesan disampaikan.
Lingkungan bisa bersifat fisik (gedung sekolah, kampus, perpustakaan,
laboratorium, studio, auditorium, museum, taman) maupun lingkungan
non fisik (suasana belajar dan lain-lain).31
7. Wijaya, dkk., membedakan sumber belajar menjadi lima jenis, yaitu orang,
benda-benda material, ruang dan tempat (setting), alat dan perabot, serta
kegiatan.32
Selain klasifikasi di atas AECT juga membedakan sumber belajar menjadi
dua, yaitu:
1. Sumber belajar yang dirancang (by design) untuk tujuan belajar seperti
misalnya guru, dosen, pelatih, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan,
bengkel kerja, simulator, modul.
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan (by utilization) yaitu dimanfaatkan
untuk tujuan belajar. Contohnya pejabat, tokoh masyarakat, orang ahli di
lapangan, pabrik, pasar, rumah sakit, surat kabar, radio, televisi dan lain-
lain.33
Dari beberapa penjelasan di atas, jelas kiranya bahwa perpustakaan
termasuk di dalamnya koleksi, pengunjung dan pustakawan termasuk dalam
sumber belajar. Sumber-sumber belajar tersebut saling melengkapi satu sama lain,
meskipun bisa juga secara sendiri-sendiri berperan menimbulkan proses belajar.
31 Ibid., h.108-109. 32 Cece Wijaya, et.al., Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1992), h.34-35. 33
Ahmad Rohani, op.cit., h.109.
20
Misalnya para pengunjung banyak mendapat informasi penting dari para
pustakawan, sehingga untuk saat itu mereka tidak memerlukan informasi jenis
lainnya yang tersimpan dalam jenis sumber lain.
Perpustakaan mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai pusat sumber belajar
yang tersedia untuk penyimpanan dan untuk pemanfaatan sumber belajar yang
berupa cetak maupun non cetak.34
Perpustakaan yang lengkap dan dikelola dengan baik memungkinkan
peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang
diperolehnya di kelas melalui belajar mandiri, baik pada waktu-waktu kosong di
sekolah maupun di rumah. Disamping itu, juga memungkinkan guru untuk
mengembangkan pengetahuan secara mandiri, dan juga dapat mengajar dengan
metode bervariasi. Misalnya belajar individual.35
Menurut Arsyad, agar perpustakaan dapat berfungsi sebagai sumber
belajar secara efektif, maka diperlukan ketrampilan-ketrampilan sebagai berikut:
1. Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi keterampilan (1)
mengenal sumber informasi dan pengetahuan, (2) menentukan lokasi
sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara
menggunakan katalog dan indeks, (3) menggunakan bahan pustaka baru,
bahan referensi seperti ensiklopedia, kamus, buku tahunan, dan lain-lain.
2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi,
seperti (1) memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan
masalah, dan (2) mendokumentasikan informasi dan sumbernya.
3. Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi
informasi, seperti (1) memahami bahan yang dibaca, (2) membedakan
antara fakta dan opini, dan (3) menginterpretasi informasi baik yang saling
mendukung maupun yang berlawanan.
4. Ketrampilan menggunakan informasi, seperti (1) memanfaatkan intisari
informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah, (2)
34 Fred Percival dan Henry Ellington, Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Erlangga, 1998), h.126. 35 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi,(Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002), h.52.
21
menggunakan informasi dalam diskusi, dan (3) menyajikan informasi
dalam bentuk tulisan.36
Berbicara mengenai perpustakaan sebagai pusat sumber belajar tentunya
berkaitan dengan belajar berdasarkan sumber (resource based learning) yaitu
segala bentuk belajar yang menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah
sumber belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan yang
bertalian itu.37
Sumber belajar yang sejak lama digunakan dalam proses belajar mengajar
adalah buku-buku dan hingga sekarang buku-buku masih memegang peranan
yang amat penting. Oleh karena itu, ahli perpustakaan mempunyai peranan yang
penting sekali dalam resource based learning ini. Belajar Berdasarkan Sumber
(BBS) ini memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi sebagai sumber
bagi pelajaran termasuk alat-alat audio-visual dan member kesempatan untuk
merencanakan kegiatan belajar dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang
tersedia. Di sini siswa harus diajarkan tekhnik melakukan kerja lapangan,
menggunakan perpustakaan serta buku referensi, sehingga mereka lebih percaya
pada diri sendiri dalam belajar.
Dari keterangan-keterangan di atas, jelas kiranya bahwa perpustakaan
merupakan salah satu sumber belajar yang berpengaruh dalam proses belajar-
mengajar. Selain itu perpustakaan juga merupakan pusat sumber belajar yang
berfungsi menyimpan berbagai macam sumber belajar.
E. Program Sekolah/Kurikulum Sekolah
1. Pengertian Program Sekolah/Kurikulum Sekolah
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
36 Azhar Arsyad, Media Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), h.100-101. 37 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,
2000), h.18.
22
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud
dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan
untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan
dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
2. Komponen Kurikulum
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan
pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan
komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya
dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari
berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan
sebagaimana mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen
kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang
mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para
ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6)
mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu: (1) komponen tujuan; (2)
komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana dan prasarana); (4) komponen
strategi dan; (5) komponen proses belajar mengajar.
Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum,
yaitu: (1) Objective (tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) School learning
experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation
(penilaian). Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya
(1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang
dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan
struktur kurikulum; (3) Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), dan:
(4) Evaluasi.
23
3. Fungsi Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Fungsi
kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk mencapai
tujuan pendidikan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang
diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu
bangsa dengan bangsa lain tidak akan sama karena setiap bangsa dan
Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan tertentu yang
dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi, kebudayaan,
maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dengan demikian, dinegara kita
tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka: 1) Kurikulum
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2)
Kurikulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan
murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu,
3) kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana
proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
b. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan Kurikulum Bagi
Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut: 1)
Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai
pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut,
fungsi ini meliputi: a. Jenis program pendidikan yang harus
dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program
pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan
program pendidikan.
c. Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi Kesinambungan
Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang
dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan
kurikulum yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Penyiapan Tenaga
Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga
24
guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai
isi, organisasi, maupun cara mengajar.
d. Fungsi Kurikulum Bagi Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana
kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai
pengembangan kurikulum dalam rangka pelaksanaan kurikulum
tersebut.
e. Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah,
kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilan
program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah
dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses
pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang
berlaku.
f. Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas,
fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau
ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan
atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan
mutu pendidikan.
g. Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang
bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap,
dan nilai serta ketrampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak
dengan kuri-kulum suatu sekolah.
h. Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang
memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalam arti kuantitas dan
kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas.
F. Pengertian Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pengertian kurikulum pendidikan agama Islam sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan kurikulum secara umum, perbedaan hanya terletak pada sumber
pelajarannya saja. Sebagaimana yang diutarakan oleh Abdul Majid dalam
bukunya Pembelajaran Agama Islam Berbasis Kompetensi, mengatakan bahwa
kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah rumusan tentang tujuan, materi,
metode dan evaluasi pendidikan dan evaluasi pendidikan yang bersumber pada
ajaran agama Islam. 38
38
Abdul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi.(Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004), hal. 74.
25
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga
mengimani ajaran Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut
agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga
terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. 39
Menurut Zakiyah Daradjat pendidikan agama Islam adalah suatu usaha
untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
ajaran Islam secara menyeluruh.40
G. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan kelompok kata yang berasal dari kata prestasi
dan belajar. Adapun kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestati’e.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”.41
Dalam Kamus Psikologi disebutkan bahwa:
Prestasi atau achievement adalah: (1) Pencapaian atau hasil yang telah
dicapai, (2) Sesuatu yang telah dicapai, (3) Satu tingkat khusus dari kesuksesan
karena mempelajari tugas-tugas atau tingkat tertentu dari kecakapan/keahlian
dalam tugas-tugas sekolah/akademis. Secara pendidikan atau akademis, prestasi
merupakan satu tingkat khusus perolehan/hasil keahlian dalam karya akademis
yang dinilai oleh guru-guru, lewat tes-tes yang dibakukan atau lewat kombinasi
kedua hal tersebut.
Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan. Ada
beberapa pendapat para ahli berkenaan dengan pengertian belajar, yaitu:
1. Menurut Crow, “Learning is modification of behaviour accompanying
growth processes that are brought about through adjustment to
tensions initiated sensory stimulation”.42
Belajar yaitu perubahan
39 Abdul Majid, Op., Cit. hal.130. 40 Ibid. hal.130 41 Zainal Arifin, Evaluasi Instruksional, Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1991), cet. III, h.2-3. 42 Crow and Crow, Human Development and Learning, (New York: American Book Company,
1956), h.251.
26
tingkah laku yang diiringi dengan proses pertumbuhan yang
ditimbulkan melalui penyesuaian diri terhadap keadaan lewat
rangsangan.
2. Menurut Morgan, “Learning is relatively permanent change in
behavior that is a result of past experience”. Belajar yaitu perubahan
tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil dari pengalaman.
3. Menurut Wittig, “Learning can be defined as any relatively permanent
change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result
of experience”.43
Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang
terjadi dalam segala macam / keseluruhan tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman.
4. Menurut Slameto, “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”.
5. Menurut Sudjana, “Belajar adalah suatu perubahan pada diri seseorang
dalam hal pengalaman, ketrampilan, pemahaman, serta perubahan-
perubahan lain.”44
Dari beberapa definisi tentang belajar di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa belajar merupakan suatu perubahan pada tingkah laku seseorang. Proses
perubahan ini bisa dari belum mampu menjadi mampu, dari tidak tahu menjadi
tahu dan proses perubahan ini terjadi selama jangka waktu tertentu.45
Menurut Slameto, perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Perubahan terjadi secara sadar
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
d. Perubahan dalam belajar bersifat sementara
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
43 Arno F. Wittig, Theory and Problems of Psichology of Learning, (Mc. Grow Hill Book
Company, 1981), h.2. 44 Nana Sudjana, CBSA Dalam proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), h.5. 45
W.S. Winkel SJ, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), h.50.
27
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.46
Selain itu belajar juga merupakan pengembangan dari potensi yang
dimiliki oleh setiap orang sejak lahir. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT
dalam surat ar-Rum ayat 30 yaitu:
Artinya: Maka hadapkanlah wajah-wajah dengan lurus kepada agama (Allah);
(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS. ar-Rum:
30).47
Menurut Moedjiono dan Dimyati, prestasi belajar/hasil belajar adalah hasil
dari suatu interaksi dari tindak belajar dan mengajar.48
Sedangkan menurut
Muchtar Buchari prestasi belajar yaitu hasil yang telah dicapai/ditunjukkan oleh
murid sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka maupun huruf serta
tindakannya yang mencerminkan hasil yang telah dicapai masing-masing anak
dalam prestasi tertentu.49
Prestasi belajar siswa secara formal dapat dilihat dari buku raport. Hal ini
sebagaimana yang diungkapkan oleh Winkel dalam buku “Bimbingan dan
Konseling di Sekolah Menengah”: “Buku Raport merupakan alat untuk
melaporkan hasil belajar di sekolah kepada orangtua murid, tetapi raport dapat
digunakan juga sebagai alat menyimpan data tentang hasil belajar dalam berbagai
mata pelajaran selama murid belajar di sekolah itu”.50
Dengan demikian secara sederhana prestasi belajar dapat diartikan sebagai
penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sebagai hasil
dari interaksi belajar mengajar yang ditunjukkan dengan nilai tes dalam bentuk
raport. Prestasi belajar merupakan salah satu indikator dari sebuah keberhasilan.
46 Slameto, op.cit., h.3-5. 47 Muhammad Noor, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Toha Putra: 1996), h.220. 48 Dimyati dan Moedjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h.3. 49 Muhtar Buchori, Teknik-Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung: Jemmars, 1983), h.178. 50
W.S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, (Jakarta: Gramedia, 1978),
28
Prestasi belajar terasa penting untuk dipermasalahkan karena mempunyai
beberapa fungsi utama, yaitu:51
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah dikuasai anak didik
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inofasi pendidikan
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan.
H. Bentuk-Bentuk Prestasi Belajar
Setiap proses belajar mengajar, keberhasilannya diukur dari seberapa jauh
hasil belajar yang dicapai siswa, di samping dari prosesnya. Bentuk hasil belajar
yang diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat
merancang / mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti.
Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu (a) ketrampilan
dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita, yang
masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam
kurikulum sekolah.
Gagne mengemukakan lima kategori tipe hasil belajar, yaitu (a) verbal
information, (b) intelektual skill, (c) cognitive strategy, (d) attitude, dan (e) motor
skill. Sementara Benyamin Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang
hendak kita capai digolongkan menjadi tiga bidang, yakni (a) bidang kognitif, (b)
bidang afektif, dan (c) bidang psikomotor. Masing-masing bidang dibagi lagi
menjadi beberapa tingkatan.52
Oleh karena sistem pendidikan kita menganut teori yang dikemukakan
oleh Benyamin Bloom, maka hasil belajar dibedakan menjadi tiga, yaitu:53
51
Zainal Arifin, op.cit., h.3. 52 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 1989), h.45-46. 53 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
h.23.
29
1. Tipe hasil belajar bidang kognitif
a. Knowledge (pengetahuan, ingatan)
Tipe hasil belajar ini merupakan tipe hasil belajar tingkat
rendah. Tipe ini mencakup pengetahuan hafalan termasuk pula
pengetahuan yang sifatnya factual disamping pengetahuan
mengenai hal-hal yang perlu diingat kembali, seperti batasan,
peristilahan, pasal, hukum, rumus dan lain-lain. Tipe hasil
belajar ini penting sebagai prasyarat untuk menguasai dan
mempelajari tipe hasil belajar lain yang lebih tinggi.
b. Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh)
Tipe hasil belajar ini lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil
belajar pengetahuan. Pemahaman memerlukan kemampuan
menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Ada tiga macam
pemahaman, yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman
penafsiran dan pemahaman ekstrapolasi.
c. Aplication (penerapan)
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstraksi
suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru.
Aplikasi bukan ketrampilan motorik tapi lebih banyak
ketrampilan mental.
d. Analysis (menguraikan, menentukan hubungan)
Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai suatu
integritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau
bagian-bagian yang mempunyai arti, atau mempunyai
tingkatan/hirarki. Analisis merupakan tipe hasil belajar yang
kompleks yang memanfaatkan unsur tipe hasil belajar
sebelumnya yaitu pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.
Analisis sangat diperlukan bagi siswa sekolah menengah,
apalagi di perguruan tinggi.
e. Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk
bangunan baru)
Sintesis merupakan lawan dari analisis. Sintesis adalah
kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu
integritas. Sintesis memerlukan kemampuan hafalan,
pemahaman, aplikasi dan analisis.
30
f. Evaluation (menilai)
Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi dan
mengandung semua tipe hasil belajar yang lain. Evaluasi adalah
kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu
berdasarkan judgment yang dimilikinya dan kriteria yang
dipakainya. Di sini ditekankan pada pertimbangan sesuatu nilai,
mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya, dengan menggunakan
kriteria tertentu.
2. Tipe hasil belajar bidang afektif
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar
afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti
atensi / perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan lain-
lain.
Ada beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan
tipe hasil belajar, yaitu:
a. Receiving/Attending (sikap menerima), yakni semacam
kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar
yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah, situasi,
ataupun gejala.
b. Responding (memberikan respons), yaitu reaksi yang diberikan
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.
c. Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi.
d. Organization (organisasi), yaitu pengembangan nilai ke dalam
satu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu
nilai dengan nilai lain dan kemantapan, serta prioritas nilai
yang telah dimilikinya.
e. Characterization (karakteristik nilai), yakni keterpaduan dari
semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang sedang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.54
54 Ibid., h.53-54.
31
3. Tipe hasil belajar bidang psikomotor
Hasil belajar bidang ini tampak dalam bentuk ketrampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu (seseorang). Tipe hasil
belajar ini mempunyai 6 tingkatan keterampilan, yaitu:
a. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)
b. Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar
c. Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain.
d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,
ketepatan.
e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana
sampai pada ketrampilan yang kompleks.
f. Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi
seperti gerakan ekspresif, interpretatif.55
Tipe hasil belajar yang dikemukakan di atas sebenarnya tidak berdiri
sendiri, tetapi selalu berhubunganm satu sama lain bahkan ada dalam kebersaman.
Jika dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya (kurikulum 1997-1999),
penekanannya pada bidang afektif, akan tetapi pada kurikulum 2004 atau
Kurikulum Berbasis Kompetensi56
sekarang ini ditekankan pada perpaduan ketiga
ranah tersebut. Pengetahuan tentang ketiga tipe hasil belajar ini sangat penting
bagi guru sebagai dasar dalam pencapaian sebuah kompetensi.
I. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan suatu ketrampilan dan penguasaan mata
pelajaran di mana penguasaan mata pelajaran tersebut dinilai dengan angka
sebagai perwujudan yang telah dicapai oleh siswa dalam belajarnya. Prestasi
merupakan hasil dari proses interaksi dari berbagai komponen/faktor. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan/prestasi seseorang.
55 Ibid., h.54 56 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, Implementasi dan Inovasi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h.39.
32
1. Faktor Intern
a. Faktor intern merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah, faktor
psikologis dan faktor kelelahan.
b. Faktor jasmaniah meliputi: faktor kesehatan dan cacat tubuh.
c. Faktor psikologis meliputi: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor kelelahan meliputi
kelelahan jasmani dan rohani.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern merupakan faktor yang ada di luar individu, yang terdiri
dari: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Siswa yang belajar
akan menerima pengaruh dari keluarga yang berupa: cara orang tua mendidik,
relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, serta latar belakang kebudayaan.
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar
dan tugas rumah.
Sedangkan faktor masyarakat yang berpengaruh terhadap prestasi belajar
antara lain: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan
bentuk kehidupan masyarakat.57
Wasty Soemanto berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hal
belajar terdiri dari 3 macam, yaitu:58
a. Faktor-faktor stimuli belajar
Terdiri dari: panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan pelajaran,
berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas dan suasana lingkungan
eksternal (cuaca, waktu, kondisi tempat dan lain-lain).
57 Slameto, op.cit., h.54-72 58 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), h.113 121.
33
b. Faktor-faktor metode belajar
Terdiri dari: kegiatan berlatih (praktek), overlearning dan drill, resitasi
selama belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, belajar dengan
keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indra,
penggunaan dalam belajar, bimbingan dalam belajar dan kondisi-kondisi
insentif.
c. Faktor-faktor individual
Terdiri dari: kematangan, faktor usia kronologis, faktor perbedaan jenis
kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi kesehatan
jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.
Muhibbin Syah membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
menjadi 3, yaitu:59
a. Faktor internal, yang terdiri dari aspek fisiologis jasmaniah) dan aspek
psikologis (rohaniah). Aspek psikologis terdiri dari inteligensi siswa, sikap
siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.
b. Faktor eksternal siswa, terdiri dari lingkungan sosial (guru, staf
administrasi dan teman-teman sekelas, orang tua, dan keluarga siswa), dan
lingkungan non sosial (gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat
tinggal, alat-alat belajar, cuaca, waktu belajar, dan sebagainya).
c. Faktor pendekatan belajar.
Dimyati dan Mudjiono membagi faktor-faktor yang mempengaruh belajar
menjadi dua, yaitu:60
a. Faktor Intern Belajar
Faktor intern ini terdiri dari: sikap terhadap mengajar, motivasi belajar,
konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil
belajar, rasa percaya diri siswa, inteligensi dan keberhasilan siswa,
kebiasaan mengajar serta cita-cita siswa.
59 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000), h.132-139. 60 Dimyati dan Mudjiono, op.cit., h.239-254.
34
b. Faktor ekstern Belajar
Faktor ekstern ini terdiri dari guru sebagai pembina siswa belajar, sarana
dan prasarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di
sekolah, serta kurikulum sekolah.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Pada skripsi ini penulis melakukan penelitian pada bulan April s/d Juni
2013, yang berlokasi di MTs Yusufiyah–Lubang Buaya Jakarta Timur
B. Manfaat Penelitian
Adapun hasil dari penelitian ini nantinya dapat diharapkan menjadi acuan
dalam pengembangan perpustakaan sekolah pada umumnya dan perpustakaan
pada lembaga-lembaga pendidikan Islam pada khususnya. Hal ini mengingat
masih sedikit lembaga pendidikan Islam yang mempunyai dan memperhatikan
perpustakaan sekolah yang memadai.
C. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
(sebagaimana yang dikutip oleh Moleong), metode kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati.1
Sementara itu, Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya.
Alasan Penulis menggunakan metode kualitatif adalah sebagai berikut :
1. lebih mudah mengadakan penyesuaian dengan kenyataan yang
berdimensi ganda,
1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 3
36
2. lebih mudah menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara
peneliti dan subyek penelitian,
3. memiliki kepekaan dan daya penyesuaian diri dengan banyak pengaruh
yang timbul dari pola-pola nilai yang dihadapi.2
D. Populasi dan sampel
Populasi yang diambil dalam penulisan skripsi ini adalah siswa/siswi di
MTs Yusufiyah – Lubang Buaya.
Sedangkan sampel yang diambil adalah siswa/siswi di MTs Yusufiyah
Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX yang berjumlah 115 orang, dan diambil 50%
yaitu 58 responden,. Karena sampling adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang akan diteliti. Teknik sampling yang digunakan harus benar dan tepat,
karena pada akhir penelitian kesimpulan dari sampel ini akan diberlakukan secara
umum kepada seluruh populasi.3 58 responden ini diambil oleh penulis secara
acak atau random sampling.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan beberapa metode yang
lazim digunakan dalam berbagai penelitian ilmiah, yaitu library research dan field
research.
1. Library research / study kepustakaan
Study kepustakaan yaitu usaha untuk memperoleh data dengan cara
mengadakan research kepustakaan.4 Dengan memanfaatkan perpustakaan
yang berarti dengan melakukan penelusuran kepustakaan dan
menelaahnya. Manfaat yang diperoleh dari penelusuran kepustakaan ialah:
(1) Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah diketemukan oleh
2 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), cet.4, hlm. 41. 3 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineke
cipta, 1992), cet.XII, h.102 4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1997), hlm. 9
37
para ahli terdahulu, (2) Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang
yang akan diteliti, (3) Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai
topik yang dipilih, (4) Memanfaatkan data sekunder dan (5) Menghindari
duplikasi penelitian.5 Metode ini dilakukan untuk mendapatkan landasan
teori yang diperlukan berdasarkan buku-buku atau literatur yang terkait
dengan skripsi ini.
2. Field research / study lapangan
Study lapangan merupakan penelitian yang dilakukan di kancah
lapangan terjadinya gejala-gejala.6 Study lapangan digunakan untuk
memperoleh data yang ada di lapangan sehubungan dengan
pengembangan perpustakaan dan prestasi belajar yang diperlukan dalam
penulisan skripsi ini. Untuk mempermudah dalam melaksanakan study
lapangan, penulis menggunakan beberapa metode untuk memperoleh data-
data yang diperlukan, yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.7 Metode ini
penulis gunakan untuk memperoleh data tentang situasi dan kondisi
umum SMP Assa’adah Bungah Gresik, khususnya pada
perpustakaannya. Metode ini juga digunakan untuk mengetahui sarana
dan prasarana yang ada, letak geografis serta untuk mengumpulkan
data-data statistik lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Misalnya menyangkut jumlah siswa, jumlah guru, dan
sebagainya. Metode observasi juga penulis gunakan untuk mengetahui
5 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1989), hlm. 70 6 Sutrisno Hadi, op.cit., hlm. 10. 7 S. Margono, op.cit., hlm. 10
38
peran dari perpustakaan ini terhadap peningkatan prestasi belajar
siswa. Hal ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara
langsung ke perpustakaan. Dengan demikian akan diketahui apakah
perpustakaan tersebut sudah dimanfaatkan oleh para guru dan murid
secara maksimal atau belum.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, dan sebagainya.8 Metode ini
dipergunakan untuk memperoleh data tentang keadaan guru, jumlah
siswa, keadaan perpustakaan, jumlah koleksi, sarana dan prasarana
perpustakaan serta data-data lain yang bersifat dokumen. Metode ini
dimaksudkan sebagai tambahan untuk bukti penguat.
c. Interview
Interview disebut juga metode wawancara, yaitu pengumpul
informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan
untuk dijawab secara lisan pula.9 Metode wawancara menghendaki
komunikasi langsung antara penyelidik dengan subyek (responden).10
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan
dengan keadaan umum MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur
temasuk gambaran umum perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah
Lubang Buaya–Jakarta Timur. Dengan metode ini diharapkan juga
dapat diperoleh data tentang tanggapan/pendapat mengenai keadaan
Perpustakaan MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur dan
8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta,2002), hlm. 206. 9 S. Margono, op.cit., hlm. 167. 10
Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjaun Dasar, (Surabaya: SIC, 1996),
hlm. 67
39
pengembangannya, serta untuk mengetahui sejauh mana peran
Perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur
yang sudah berjalan dan berpengaruh terhadap program kegiatan
belajar/mengajar di MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur.
Adapun sebagai sumber informasinya adalah:
1) Kepala sekolah MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur
2) Koordinator Perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah Lubang Buaya
–Jakarta Timur.
3) Pegawai Perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah Lubang Buaya–
Jakarta Timur.
4) Guru dan siswa-siswi sekolah MTs Yusufiyah Lubang Buaya–
Jakarta Timur.
5) Pihak-pihak lain yang berkaitan dengan Perpustakaan sekolah MTs
Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur.
d. Angket/kuesioner
Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa tentang peran Perpustakaan
sekolah MTs Yusufiyah dalam menunjang Program kurikulum
Pendidikan Agama Islam (PAI). Adapun angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu dengan memberikan
pertanyaan yang jawabannya telah disediakan.
Adapun penyusunan Angket/kuesioner tentang peran
Perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah dalam menunjang Program
kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI), meliputi aspek–aspek
mengenai keanggotaan siswa pada perpustakaan Sekolah, mengenai
minat siswa dalam membaca buku Islami, mengenai Frekwensi siswa
mengunjungi Perpustakaan Sekolah, dan mengenai Pelayanan petugas
Perpustakaan Sekolah kepada anggota Perpustakaan Sekolah.
40
F. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis
catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman
peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang
lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu
dilanjutkan dengan berupaya mencari makna (meaning).11
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia
baik dari hasil wawancara, pengamatan, angket/kuesioner maupun dari hasil
dokumentasi. Data yang dioperoleh tersebut tentunya banyak sekali.
Setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah kemudian langkah selanjutnya ialah
dengan mengadakan reduksi data dengan cara membuat abstraksi yaitu membuat
rangkuman inti dari proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga
tetap berada di dalamnya. Langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam
satuan-satuan. Satuan-satuan itu dilakukan sambil membuat koding. Adapun data-
data yang diperoleh dari angket selanjutnya diolah dengan cara ditabulasi dan
diprosentasekan. Setelah itu di-cross-check dengan data-data lain yang diperolah
dari observasi maupun interview. Tahap akhir dari analisis data ini adalah
mengadakan pemeriksaan keabsahan data.12
Sejalan dengan pendapat Moleong, Miller dan Huberman sebagaimana yang
dikutip oleh Heribertus B. Sutopo menyebutkan, bahwa untuk menganalisis data
yang bersifat deskriptif kualitatif13
digunakan analisis interaktif yang terdiri dari 3
komponen, yaitu (1) reduksi data, (2) sajian data, dan (3) penarikan
kesimpulan/verifikasi, yang digambarkan dalam suatu proses siklus.14
Untuk membuat kesimpulan, penulis menggunakan metode induktif, yaitu
suatu pengambilan keputusan dengan menggunakan pola pikir yang berangkat
11 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998), hlm. 104 12 Lexy J. Moleong, op.cit., hlm. 190. 13
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 5-6. 14 Saiful Sagala, op.cit., hlm. 77.
41
dari fakta-fakta yang sifatnya khusus kemudian digeneralisasikan kepada hal-hal
yang bersifat umum.15
Dalam metode induktif ini, orang mencari ciri-ciri atau
sifat-sifat tertentu dari berbagai fenomena kemudian menarik kesimpulan bahwa
ciri-ciri atau sifat-sifat itu terdapat pada jenis fenomena.16
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk
menguraikan keterangan-keterangan terhadap data yang diperoleh agar data
tersebut dapat dipahami, bukan saja oleh orang-orang yang mengumpulkan data,
akan tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian ini.
Untuk menganalisa data dalam hal ini digunakan tiga pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan logika (Analisis Sintesis) untuk data kualitatif.
2. Menggunakan rumus statistic distribusi frekwensi relative.
P = P x 100%
N
Keterangan :
P : Angka Presentase
F : frekwensi yang sedang dicari prosentase
N : Number of cases (jumlah responden)
100 % : Bilangan tetap17
3. Instrument atau kuesioner untuk siswa disusun dengan menggunakan
skala likert seperti dibawah ini :
A. Selalu
B. Sering
C. Kadang-kadang
D. Tidak pernah
Ketentuan :
15 Sutrisno Hadi, op.cit., hlm. 42. 16 Heribertus B. Sutopo, Metode Penelitian Kualitatif, (Surakarta: Depdikbud RI UNS, 1996), hlm.
86 17
Anas sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja grafindo persada,
1996), Cet. VII, h.40-41
42
Bila responden menjawab A, maka nilainya adalah 4 point.
Bila responden menjawab B, maka nilainya adalah 3 point.
Bila responden menjawab C, maka nilainya adalah 2 point.
Bila responden menjawab D, maka nilainya adalah 1 point
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Letak Geografis MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur.
MTs Yusufiyah, berada di lingkungan kompleks Yayasan Yusufiyah
Lubang Buaya-Jakarta Timur. Tepatnya beralamatkan di Jl. Raya pondok Gede
No. 36, Kel. Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Jakarta Timur. Adalah merupakan
salah satu fasilitas sarana dan prasarana Pendidikan yang dimiliki oleh Yayasan
Yusufiyah Lubang Buaya-Jakarta Timur. Karena selain MTs Yusufiyah,
dikawasan komplek Yayasan Yusufiyah Lubang Buaya-Jakarta Timur juga
terdapat fasilitas sarana dan prasarana Pendidikan yang lainnya, yaitu sebagai
berikut : Taman Kanak-Kanak Islam (TKI Yusufiyah), Sekolah Madrasah
Ibtidaiyah (MI Yusufiyah), Madrasah Tsanawiyah (MTs Yusufiyah).
MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur, terletak diantara TKI
Yusufiyah dan MI Yusufiyah, dengan luas tanah 2700 m² dan luas bangunan
1700 m². adapun sarana dan prasarana yang dimiliki MTs Yusufiyah adalah
sebagai berikut :
No Jenis Prasarana Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
baik
Jumlah
Ruang
Kondisi
Rusak
Jumlah Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1. Ruang Kelas 3 3 - - - -
2. Perpustakaan 1 1 - - - -
3. R.Lab. IPA 1 1 - - - -
4. R.Lab. Biologi - - - - - -
5. R.Lab. Fisika - - - - - -
6 R.Lab. Kimia - - - - - -
7. R.Lab. Komputer 1 1 - - - -
8. R.Lab. Bahasa 1 1 - - - -
9. R. Pimpinan 1 1 - - - -
10. R. Guru 1 - 1 - √ -
11. R. Tata Usaha 1 1 - - - -
12. R. Konseling 1 - 1 - √ -
13. R. Ibadah 1 1 - - - -
14. R. UKS 1 1 - - - -
15. WC 3 3 - - - -
16. Gudang 1 - 1 √ - -
44
17. R. Sirkulasi - - - - - -
18. Tempat Olah
Raga 1 - 1 √ - -
19. R. Organisasi
Kesiswaan - - - - - -
20. R. Lainnya - - - - - -
B. Visi MTs Yusufiyah
“UNGGUL DALAM PRESTASI AKADEMIK DAN NON AKADEMIK,
BERIBADAH DAN BERAKHLAKUL KARIMAH”
C. Misi MTs Yusufiyah
1. Mengembangkan pembelajaran berkualitas.
2. Melaksanakan pengembangan kurikulum dan perangkatnya
3. Melaksanakan pengembangan sarana dan prasarana media pembelajaran.
4. Membangun kreatifitas, sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
5. Menumbuhkan sikap gemar membaca dan selalu haus akan pengetahuan.
6. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam..
7. Membentuk peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi berakhlaqul karimah berlandaskan Iman dan Taqwa (IMTAQ)
D. Keadaan Guru dan Karyawan MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta
Timur
Guru atau tenaga pendidik merupakan pelaksana program pendidikan,
yang bertugas serta bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan secara sadar
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kepribadian serta kemampuan anak
didik. Sedangkan kependidikan disini merupakan seluruh karyawan yang ikut
serta mengurus dan mengatur administrasi yang ada di sekolah tersebut. Adapun
keadaan guru MTs Yusufiyah Lubang Buaya–Jakarta Timur, dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
45
No. Keterangan Jumlah
Tenaga Pendidik
1. Guru PNS diperbantukan Tetap 1
2. Guru Tetap Yayasan 16
3. Guru Honorer -
4. Guru Tidak Tetap 5
Tenaga Kependidikan
1. Tata Usaha 2
2. Keamanan 1
3. Teknisi 1
4. Kebersihan 1
E. Data jumlah siswa/Peserta didik
Tahun
Ajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Jumlah
Kelas
(VII+VIII+IX)
Jml
siswa
Jml
Rombel
Jml
siswa
Jml
Rombel
Jml
siswa
Jml
Rombel
Jml
siswa
Jml
Rombel
2010/2011 43 1 76 2 54 2 173 5
2011/2012 40 1 41 1 69 2 150 4
2012/2013 45 2 35 1 35 1 115 4
Nilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
Tahun Pelajaran 2012- 2013
No Nama Responden Nilai Kategori
1 Alfian Gilang 73 Baik
2 Ajeng Puspitasari 70 Cukup
3 Ahmad Maulana 73 Baik
4 Arif Radika 75 Baik
5 Agung Hardono 84 Baik
6 Fadlillah 70 Cukup
7 Nur Indah 70 Cukup
46
8 Nofita Setiawati 73 Baik
9 Febiola Rizka 73 Baik
10 Halimatus Sa’diyah 70 Cukup
11 Siti Mardianah 86 Baik
12 Mawardatun N. 70 Cukup
13 Erlina Dwi Nur Vita 84 Baik
14 Tifan Firdausi Dwi P. 73 Baik
15 Nurliyatus Suroiyah 81 Baik
16 Muh WahyudiM. Al Farizi 73 Baik
17 M. Zidan E.A 75 Baik
18 M. Sholikhul Hadi 81 Baik
19 Moh. Hatta 79 Baik
20 Najibur Rochman 70 Cukup
21 Moh. Lutfi Mahendra 81 Baik
22 Lukman Baihaqi 70 Cukup
23 Donny 86 Baik
24 Alfin Faisal Z. 73 Baik
25 Machmudi 81 Baik
26 M. Irfan 77 Baik
27 Moh. Rizal Nurrudin 70 Cukup
28 M. Syaeruddin 75 Baik
29 Ahmad Mufid A. 84 Baik
30 Arina Saraswati 75 Baik
31 Binta Mahsunawi A. 75 Baik
32 Ayu Aghisnatul A. 73 Baik
33 M. Yusuf 78 Baik
34 Novi Dwiyanti 76 Baik
35 Sabarrudin 74 Baik
36 Sulaiman 75 Baik
37 Susi Susanti 84 Baik
38 Nurjanah 75 Baik
39 Nazarrudin 75 Baik
40 Nini Karmila 73 Baik
41 Abdul Rahman 73 Baik
42 Toufik Hidayat 73 Baik
43 Tito Sumanto 75 Baik
44 Danny Kosuma 81 Baik
47
F. Gambaran umum Kondisi keadaan Perpustakaan sekolah MTs
Yusufiyah.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan yang dapat
menunjang proses belajar mengajar, oleh karena itu peran dan fungsi perpustakaan
menjadi hal yang utama untuk ditingkatkan. Perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah
berdiri pada tahun 2000, berawal dengan koleksi buku pustaka yang sangat
minim, namun seiring dengan bertambahnya jumlah siswa dan kebutuhan bahan
koleksi pun semakin meningkat.
Ruangan Perpustakaan sekolah haruslah berada di tempat yang strategis,
hal ini dimaksudkan agar para pengguna perpustakaan sekolah dapat lebih mudah
mempergunakan fasilitas sarana tersebut. Perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah
terletak diantara Ruang guru dan Ruang Tata Usaha sekolah, adapun fasilitas-
fasilitas yang dimiliki adalah sebagai berikut :
45 Hendra Gunawan 79 Baik
46 M. Amien 70 Cukup
47 M. Noerdin 81 Baik
48 Danny Drajat 70 Cukup
49 Taufik Ismail 86 Baik
50 Titi Kusuma 73 Baik
51 Rini Setiawati 70 Cukup
52 Indra Susilo 81 Baik
53 Rahmawati 70 Cukup
54 Wahyu Nugroho 86 Baik
55 Widyawati Nur Sholikhah 73 Baik
56 Wiwin 81 Baik
57 Zulfa Ananda 77 Baik
58 Zainal Abidin 70 Cukup
Jumlah 4402
48
No. Keterangan Jumlah
1. Luas Bangunan 4 x 6 m²
2. Lemari Buku 4
3. Rak Katalog 1
4. Rak buku majalah 1
5. Rak koran 1
6. Meja petugas 1
7. Meja baca 4
8. Kursi 20
9. Televisi 1
10. Vcd/Dvd player 1
11. Kipas Angin 2
12. Papan tulis 1
13. Komputer 4 set
14. Buku induk Perpustakaan Sekolah 1
15. Buku sirkulasi 1
16. Buku tamu 1
17. Dan buku-buku Koleksi, yg terdiri dari :
Buku Pelajaran 500 buku
Buku Bacaan umum 200 buku
Buku Bacaan Islami 200 buku
1. Jam Layanan Perpustakaan Sekolah
Jam buka perpustakaan sekolah adalah mengikuti jam belajar di sekolah,
yaitu :
Hari Senin – Sabtu : Pukul 07.00 – 14.00
Hari Jum’at : Pukul 07.00 – 11.00
Waktu yang sering dipergunakan oleh siswa untuk mengunjungi
perpustakaan sekolah yaitu pada jam istirahat. Selain pada jam istirahat ada
juga beberapa siswa yang mengunjungi perpustakaan sekolah yaitu untuk
keperluan mencari bahan materi yang diberikan oleh guru, ataupun mengisi
waktu luang pada saat jam pelajaran kosong.
2. Tata Tertib Perpustakaan Sekolah MTs Yusufiyah
a. Setiap pengunjung wajib mengisi buku kunjungan.
b. Jika masuk ke ruang Perpustakaan Sekolah, sepatu harus di buka.
49
c. Tidak diperkenankan membawa tas ke dalam ruang perpustakaan
sekolah.
d. Tidak diperkenankan membawa makanan/minuman ke dalam ruang
perpustakaan sekolah.
e. Peminjam dan pengembalian buku wajib menggunakan kartu anggota
perpustakaan sekolah.
f. Tidak dibenarkan menggunakan buah.kartu anggota perpustakaan
sekolah milik orang lain.
g. Peminjaman buku maksimal 2 buah.
h. Pengembalian buku yang terlambat akan dikenakan sanksi berupa
denda. (Denda 1 hari Rp 200,- per buku).
i. Jika buku yang dipinjam rusak/hilang, peminjam harus mengganti
sesuai dengan buku yang dipinjam.
j. Setelah selesai membaca, buku-buku harus dekembalikan ketempat
semula dan didsusun rapi.
k. Setiap pengunjung harus menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban
dan kerapihan ruangan perpustakaan sekolah.
l. Setiap pengunjung wajib mentaati semua peraturan yang ada di
perpustakaan sekolah.
3. Jumlah pengujung perpustakaan sekolah
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh jumlah pengunjung per 6(enam)
bulan/semester tahun ajaran 2013/2014 :
a. Bulan Januari 2013 , berjumlah 95 orang.
b. Bulan Februari 2013, berjumlah 103 orang.
c. Bulan Maret 2013, berjumlah 87 orang.
d. Bulan April 2013, berjumlah 64 orang.
e. Bulan Mei 2013, berjumlah 84 orang.
f. Bulan Juni 2013, berjumlah 110 orang.
50
4. Laporan Peminjaman Buku perpustakaan sekolah
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh jumlah buku yang dipinjam per
6(enam) bulan/semester tahun ajaran 2013/2014 :
a. Bulan Januari 2013 , berjumlah 78 buku.
b. Bulan Februari 2013, berjumlah 92 buku.
c. Bulan Maret 2013, berjumlah 61 buku..
d. Bulan April 2013, berjumlah 38 buku.
e. Bulan Mei 2013, berjumlah 59 buku.
f. Bulan Juni 2013, berjumlah 98 buku.
5. Sumber Pengadaan buku perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah
Sumber Pengadaan buku perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah, berasal
dari :
a. Sumbangan siswa
Buku yang berasal dari sumbangan siswa, khususnya buku yang wajib
disumbangkan oleh siswa kelas IX yang akan menamatkan
pendidikannya, tetapi telah terjadi perubahan peraturan, siswa tidak
lagi diwajibkan menyumbang pada akhir tahun, kan tetapi siswa bebas
kapan saja menyumbangkan bukunya kepada perpustakaan sekolah.
b. Bantuan dari Dinas Pendidikan
Buku yang didapatkan dari luar sekolah yaitu dari Dinas Pendidikan,
serta dana BOS khusus untuk buku. Buku yang didapatkan berupa
materi pelajaran, diselenggarakan setahun sekali yaitu pada awal tahun
atau pada pertengahan tahun.
c. Sekolah
Buku yang didapat dari sekolah, yaitu dana operasinal sekolah dan
tambahan dari perpustakaan sekolah sekolah itu sendiri, yaitu yang
berasal dari denda siswa yang terlambat mengembalikan buku.
51
6. Daftar Koleksi Buku Perpustakaan MTs Yusufiyah
Golongan
Keterangan
Buku Perpustakaan Buku Inventaris/Paket Jumlah
seluruhnya yang
baik Jumlah Hilang/
Rusak Baik Jumlah
Hilang
/
Rusak
Baik
000 M.Pelajaran 100 7 93 200 12 188 281
100 Agama 50 11 39 100 18 82 121
200 Bahasa 25 6 19 50 2 48 67
300 Filsafat 25
25 25 7 18 43
400 Ilmu Sosial 25 9 16 50 13 37 53
500 Karya umum 25 3 22 50 18 32 54
600 Seni, danOlah
Raga 15 - 15 25 - 25 40
700 Sastra 25 7 18 50 9 41 59
800 Sejarah 25 13 12 50 3 47 59
900 Teknologi 25 4 21 25 8 17 38
Kliping 26 - 26 - - - 26
Majalah 30 23 7 - - - 7
Karya tulis lain 15 4 11 - - - 11
Paper/Laporan - - - - - - -
Jumlah 411 87 324 625 90 535 859
G. Analisis Data Angket
Data yang dikumpulkan dari hasil angket yang telah disebarkan diolah
dengan menggunakan rumus distribusi frekwensi prosentase. Maksud dari
pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan
penjelasan untuk mempermudah menganalisa hasil penelitian.
Setiap item dibuatkan satu tabulasi yang disesuaikan dengan teknik analisa
data sehingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan masalah yang diteliti.
Untuk mengetahui hasil angket Peranan perpustakaan Sekolah dalam Mendukung
Program Kurikulum Pendidikan Agama Islam di MTs Yusufiyah, lebih jelasnya
dapat dilihat pada table hasil kuesioner dibawah ini :
52
1. Tabulasi hasil angket mengenai keanggotaan Perpustakaan Sekolah :
No Pertanyaan
Hasil
Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah anda anggota Perpustakaan Sekolah ? 48 10
2. Apakah anda mempunyai kartu anggota Perpustakaan Sekolah ? 46 12
3. Apakah anda selalu menggunakan fasilitas Perpustakaan Sekolah ? 20 38
4. Apakah anda pernah membaca buku di Perpustakaan Sekolah ? 11 47
5. Apakah anda pernah meminjam buku di Perpustakaan Sekolah ? 48 10
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil prosentase jawaban responden
tentang keanggotaan Perpustakaan Sekolah, menunjukan bahwa 73,7%
responden siswa menyatakan adalah anggota perpustakaan sekolah, kemudian
81,3 % responden siswa menyatakan mempunyai kartu anggota perpustakaan
sekolah, selanjutnya 34,4% responden siswa menyatakan aktif menggunakan
fasilitas perpustakaan sekolah, dan 19,8% responden siswa menyatakan pernah
membaca buku di perpustakaan sekolah, dan 73,7% siswa pernah meminjam
buku di perpustakaan sekolah.
Dengan berdasarkan data tersebut diatas penulis menyimpulkan bahwa, hal
ini adalah sangat signifikan seperti yang penulis harapkan, karena setidaknya
lebih dari 50% siswa telah menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah MTs
Yusufiyah.
2. Tabulasi hasil angket mengenai minat siswa dalam membaca buku Islami:
No Pertanyaan
Hasil
Jawaban
Ya Tidak
6. Apakah anda suka membaca buku Islami? 40 18
7. Apakah anda mempunyai koleksi buku Islami ? 25 33
8. Apakah anda mempunyai koleksi buku Islami lebih dari 10? 16 42
9. Apakah anda pernah meminjam buku Islami di Perpustakaan
Sekolah ? 28 30
10. Apakah menurut anda koleksi buku Islami di Perpustakaan
Sekolah ini sudah lengkap ? 12 46
53
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil prosentase jawaban responden
tentang mengenai minat siswa dalam membaca buku Islami diatas dapat
disimpulkan ; bahwa 68,9% responden siswa menyatakan suka membaca buku,
kemudian 43,1% responden siswa menyatakan mempunyai koleksi buku Islami,
selanjutnya 27,5% responden siswa menyatakan mempunyai koleksi buku Islami
lebih dari 10, selanjutnya 58,3% responden siswa menyatakan pernah meminjam
buku Islami di Perpustakaan Sekolah, selanjutnya 20,6% responden siswa
menyatakan koleksi buku Islami di Perpustakaan Sekolah ini sudah lengkap.
3. Tabulasi hasil angket mengenai Pelayanan petugas Perpustakaan Sekolah
kepada anggota Perpustakaan Sekolah :
No Pertanyaan
Hasil
Jawaban
Ya Tidak
11. Apakah anda merasa nyaman bila berada di Perpustakaan Sekolah ? 17 41
12. Apakah anda merasa puas dengan fasilitas yang ada di Perpustakaan
Sekolah ? 12 46
13. Apakah anda dapat memimjam buku secara gratis di Perpustakaan
Sekolah ? 46 12
14. Apakah petugas perpustakaan sekolah membantu anda dalam
mencari buku yang anda butuhkan ? 11 47
15. Apakah semua buku pelajaran yang anda butuhkan tersedia di
Perpustakaan Sekolah ? 16 42
16. Apakah buku yang terdapat di Perpustakaan Sekolah masih dalam
keadaan baik ? 19 39
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil prosentase jawaban responden
tentang mengenai Pelayanan petugas Perpustakaan Sekolah kepada anggota
Perpustakaan Sekolah diatas dapat disimpulkan ;bahwa 29,3% responden siswa
menyatakan merasa nyaman berada di perpustakaan sekolah, kemudian 20,6%
responden siswa menyatakan merasa puas dengan fasilitas yang ada di
Perpustakaan Sekolah, selanjutnya 75,8% responden siswa menyatakan dapat
memimjam buku secara gratis di Perpustakaan Sekolah, selanjutnya 18,9%
responden siswa menyatakan bahwa petugas perpustakaan sekolah membantu
siswa dalam mencari buku yang butuhkannya, selanjutnya 27,6% responden
54
siswa menyatakan buku pelajaran yang di butuhkan tersedia di Perpustakaan
Sekolah, selanjutnya 32,7% responden siswa menyatakan buku yang terdapat di
Perpustakaan Sekolah masih dalam keadaan baik.
Dengan berdasarkan data tersebut diatas penulis menyimpulkan bahwa, hal
ini adalah sangat tidak signifikan seperti yang penulis harapkan, karena
setidaknya kurang dari 50% siswa telah menyatakan tidak puas dengan pelayanan
petugas perpustakaan sekolah MTs Yusufiyah.
4. Tabulasi hasil angket mengenai Frekwensi anggota Perpustakaan Sekolah
mengunjungi Perpustakaan Sekolah :
No Pertanyaan
17. Apakah anda pernah mengunjungi perpustakaan sekolah ?
Hasil Jawaban
a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
7 23 18
18. Apakah setiap hari anda mengunjungi perpustakaan sekolah ?
Hasil Jawaban
a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
5 12 41
19. Apakah setiap minggu anda sering mengunjungi perpustakaan sekolah?
Hasil Jawaban
a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
11 23 24
20. Apakah setiap bulan anda sering mengunjungi perpustakaan sekolah ?
Hasil Jawaban
a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
10 22 26
21. Apakah anda pernah mengunjungi Perpustakaan Sekolah pada waktu istirahat/jam
pelajaran kosong ?
Hasil Jawaban
a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
10 22 26
22. Apakah anda mengunjungi Perpustakaan Sekolah pada saat mendapat tugas
pekerjaan rumah (PR) ?
55
Hasil Jawaban
a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah
20 30 8
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil prosentase jawaban responden
tentang mengenai Frekwensi anggota Perpustakaan Sekolah mengunjungi
Perpustakaan Sekolah diatas dapat disimpulkan ; hanya 12,5% yang menyatakan
sering mengunjungi perpustakaan sekolah , kemudian hanya 8,6% menyatakan
setiap hari sering mengunjungi perpustakaan sekolah, kemudian 18,9%
menyatakan setiap minggu sering mengunjungi perpustakaan sekolah, kemudian
17,2% menyatakan sering mengunjungi Perpustakaan Sekolah pada waktu
istirahat/jam pelajaran kosong, kemudian 34,4% menyatakan sering
mengunjungi Perpustakaan Sekolah pada saat mendapat tugas pekerjaan rumah.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisa data yang
diperoleh baik data yang diperoleh dari literatur maupun data dari lapangan,
dengan pembahasan skrispsi yang berjudul “Peranan Perpustakaan Sekolah
Dalam Mendukung Program Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)”, Studi
pada Madrasah Tsanawiyah Yusufiyah-Lubang Buaya-Jakarta Timur, maka dapat
ditarik suatu kesimpulan, yakni sebagai berikut:
1. Keberadaan sebuah perpustakaan di sekolah merupakan suatu keharusan. Hal
ini mengingat pentingnya perpustakaan yang diibaratkan sebagai jantung
pendidikan dan mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar
mengajar. Keberadaan perpustakaan sekolah di Madrasah Tsanawiyah
Yusufiyah sudah diakui kemajuannya. Secara keseluruhan keadaan
Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Yusufiyah sudah memenuhi standar
perpustakaan yang baik. Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu
ditingkatkan, diantaranya adalah penambahan referensi sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, penambahan sarana dan
prasarana, peningkatan layanan dan peningkatan sumber daya manusia
2. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat diketahui bahwa hasil
prestasi belajar PAI siswa di Madrasah Tsanawiyah Yusufiyah sudah bagus.
Hal ini dapat kita lihat dari nilai rata-rata dari pelajaran-pelajaran Pendidikan
57
Agama Islam (PAI) yaitu 70. Berdasarkan kriteria penilaian 0-10, nilai 70 ini
masuk pada kategori baik. Ini salah satunya disebabkan oleh peran
perpustakaan sekolah baik berupa peminjaman buku-buku yang dibutuhkan
siswa maupun dari layanan lain yang tersedia di perpustakaan tersebut.
3. Peran perpustakaan dalam rangka peningkatan prestasi belajar PAI di
Madrasah Tsanawiyah Yusufiyah diantaranya melalui tersedianya koleksi
bahan pustaka dan layanan peminjaman serta layanan administrasi. Koleksi
bahan pustaka yang lengkap membantu para siswa untuk lebih mendalami
apa yang telah mereka pelajari di dalam kelas. Adapun peminjaman buku-
buku baik yang sifatnya paket tahunan/semesteran maupun secara individul
juga sangat berperan dalam proses belajar siswa. Selain itu perpustakaan di
Madrasah Tsanawiyah Yusufiyah juga sudah dimanfaatkan untuk Kegiatan
Belajar dan Mengajar dengan baik, terutama untuk pelajaran-pelajaran PAI
dan mata pelajaran umum lainnya.
B. Saran-Saran
Setelah pembahasan tema skripsi ini, sesuai harapan penulis agar
pikiran-pikiran dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Saran untuk Sekolah
Pihak sekolah merupakan pihak yang berpengaruh terhadap maju tidaknya
perpustakaan sekolah. Kepala sekolah sebagai wakil dari pihak sekolah
58
hendaknya mempunyai perhatian yang serius terhadap perpustakaan
terutama berkaitan dengan pengadaan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan.
Perpustakaan sekolah dapat menjalankan fungsinya dengan baik jika
ditunjang dengan fasilitas yang lengkap, dan ini menjadi tugas dari pihak
sekolah.
2. Saran untuk Pengelola Perpustakaan
Pembina perpustakaan sebagai koordinator harus dapat berkoordinasi dengan
pihak sekolah dengan baik dan juga harus sering berkoordinasi dengan staf-
stafnya untuk mengetahui apa kekurangan dan kebutuhan dari perpustakaan
mereka. Demi perbaikan perpustakaan ke depan, jika dirasa perlu pihak
perpustakaan dapat menyebarkan angket kepada para pengunjung untuk
mengetahui apa yang diinginkan oleh para pengunjung. Selain pembina
perpustakaan, staf perpustakaan juga dapat meningkatkan kualitas
layanannya agar para siswa dapat lebih tertarik untuk mengunjungi
perpustakaan. Untuk dapat menarik minat siswa mengunjungi perpustakaan,
petugas perpustakaan bisa membuat kegiatan-kegiatan yang menarik bagi
siswa. Contohnya dengan mengadakan pameran, seminar, perlombaan dan
lain-lain.
3. Saran untuk Para Guru
Guru merupakan suri tauladan bagi para siswa. Sehubungan dengan
pemanfaatan perpustakaan, guru seharusnya dapat memberikan contoh bagi
para siswa dalam mengunjungi perpustakaan. Seringnya guru mengunjungi
perpustakaan dapat menjadikan motivasi para siswa dalam mengunjungi
59
perpustakaan. Selain itu guru juga dapat lebih meningkatkan pemanfaatan
perpustakaan sebagai tempat kegiatan belajar mengajar, selain di kelas.
Pembinaan minat baca siswa juga dapat dilakukan oleh guru ketika mereka
sedang mengajar.
4. Saran untuk Para siswa
Siswa merupakan salah satu faktor penentu sukses tidaknya perpustakan di
sekolah. Mengingat pentingnya peran perpustakaan, hendaknya siswa dapat
membuat jadwal kunjungannya ke perpustakaan. minimal 1-2 kali dalam
satu minggu. Para siswa hendaknya juga dapat memanfaatkan perpustakaan
dengan baik dengan membaca dan meminjam bahan-bahan pustaka yang
disediakan secara maksimal.
60
C. Penutup
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan anugerah berupa rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari,
meskipun telah berusaha menyusun skripsi ini semaksimal mungkin, namun
di sini masih menerima upaya penyempurnaan.
Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif evaluatif
dari semua pihak sangat penulis harapkan sebagai penyempurnaan segala
kekurangan dan kekhilafan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini
bermanfaat. Aamiin.
61
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004.
Rohani, Ahmad Media Instruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Wittig, Arno F Theory and Problems of Psichology of Learning, Mc. Grow Hill
Book Company, 1981.
Arsyad, Azhar Media Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003.
Surachman, Arif “Perpustakaan Sekolah: Sebuah elemen penting dalam
keberhasilan pendidikan dan pembelajaran di sekolah”, Makalah
Disampaikan dalam Seminar Sehari Perpustakaan Sekolah, 26 Desember
2010). http://arifs.staff.ugm.ac.id1
Wijaya, Cece dkk, Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.
Cliffort T. Morgan, Introduction to Psychology, Mc. Hill Book Company, 1971.
Crow and Crow, Human Development and Learning, New York: American Book
Company, 1956.
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Gramedia
Widia Sarana Indonesia, 2001.
Musfah, Jejen , Peningkatan Kompentensi Guru - Melalui pelatihan dan sumber
belajar Teori dan Praktik, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2011.
Dimyati dan Moedjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta,
1999),.
Aziz, Erwati Prinsip-prinsip Pendidikan Islam, Surakarta: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, 2003.
Mulyasa, E. Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.
----------------Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik,
Implementasi dan Inovasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004.
Syukur NC, Fatah Teknologi Pendidikan, Semarang: RaSAIL, 2004.
62
Percival, Fred dan Henry Ellington, Teknologi Pendidikan, Jakarta: Erlangga,
1998.
Sutopo, Heribertus B. Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: Depdikbud RI
UNS, 1996.
Bafadal, Ibrahim Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara,
2001.
Chaplin, James P Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004.
Moleong, J Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2002.
Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES,
1989.
Noor, Muhammad dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV. Toha Putra:
1996.
Syihab, M. Quraisy Tafsir al-Mishbah, Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an,
Jakarta: Lentera Hati,2002
Buchori, Muhtar Teknik-Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, Bandung: Jemmars,
1983.
Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2000.
Sudjana, Nana CBSA Dalam proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru,
1989.
Purwanto, Ngalim Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Muhadjir, Noeng Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin,
1998.
Hamalik, Oemar Media Pendidikan, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1994.
Sumardji, P. Perpustakaan Organisasi dan Tatakerjanya,
Perpustakaan Nasional RI., Perpustakaan Sekolah, Petunjuk Untuk Membina,
Memakai dan Memelihara Perpustakaan di Sekolah, Jakarta :
Perpustakaan Nasional RI, 1996. .
63
Basuki, Sulistiyo Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka,
Depdikbud, 1993.
---------------------- Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikbud, 1993
NS, Sutarno Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2003.
Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta:
Bumi Aksara, 2000.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 1995.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004.
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Hadi, Sutrisno Metodologi Research Jilid I, Yogyakarta: Andi Ofset, 1997.
Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta,2002.
Azwar, Saifuddin Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.
Sudjatmo, Pengantar Perpustakaan, Semarang: Perpustakaan Daerah Propinsi
Jawa Tengah, 2002.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa,Kamus Umum Bahasa Indonesia,edisi 3,
Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994
Winkel SJ, W.S. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996.
------------------ Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Jakarta:
Gramedia, 1978.
Soemanto, Wasty Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Riyanto, Riyanto Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjaun Dasar,
Surabaya: SIC, 1996.
Arifin, Zainal Evaluasi Instruksional, Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1991.
Angket mengenai Peranann perpustakaan sekolah dalam mendukung
program kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah
A. Petunjuk Pengisian
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan, mohon perhatikan petunjuk- petunjuk
dibawah ini :
Bacalah basmallah sebelum mengisi angket ini
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat kamu dengan
memberi tanda (X) pada pilihan jawaban yang kamu kehendaki.
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini tidak membahas benar/salah, jadi
apapun jawaban yang diberikan sesuaikan dengan pendapat kamu.
Periksa kembali jawaban sebelum angket ini diserahkan.
Terima Kasih atas bantuan dan partisipasi kamu dalam mengisi angket ini.
B. Identitas
Nama :
Kelas :
I. Pertanyaan mengenai keanggotaan Perpustakaan Sekolah :
1. Apakah anda anggota Perpustakaan Sekolah ?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah anda mempunyai kartu anggota Perpustakaan Sekolah ?
a. Ya b. Tidak
3. Apakah anda selalu menggunakan fasilitas Perpustakaan Sekolah ?
a. Ya b. Tidak
4. Apakah anda pernah membaca buku di Perpustakaan Sekolah ?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah anda pernah meminjam buku di Perpustakaan Sekolah ?
a. Ya b. Tidak
II. Pertanyaan mengenai minat siswa dalam membaca buku Islami :
6. Apakah anda suka membaca buku ?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah anda mempunyai koleksi buku Islami ?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah anda mempunyai koleksi buku Islami lebih dari 10?
a. Ya b. Tidak
9. Apakah anda pernah meminjam buku Islami di Perpustakaan Sekolah ?
a. Ya b. Tidak
10. Apakah menurut anda koleksi buku Islami di Perpustakaan Sekolah ini
sudah lengkap ?
a. Ya b. Tidak
III. Pertanyaan mengenai Pelayanan petugas Perpustakaan Sekolah kepada
anggota Perpustakaan Sekolah :
11. Apakah anda merasa nyaman bila berada di Perpustakaan Sekolah ?
a. Ya b. Tidak
12. Apakah anda merasa puas dengan fasilitas yang ada di Perpustakaan Sekolah
a. Ya b. Tidak
13. Apakah anda dapat memimjam buku secara gratis di Perpustakaan Sekolah
a. Ya b. Tidak
14. Apakah petugas perpustakaan sekolah membantu anda dalam mencari buku
yang anda butuhkan ?
a. Ya b. Tidak
15. Apakah semua buku pelajaran yang anda butuhkan tersedia di Perpustakaan
Sekolah ?
a. Ya b. Tidak
16. Apakah buku yang terdapat di Perpustakaan Sekolah masih dalam keadaan
baik ?
a. Ya b. Tidak
IV. Pertanyaan mengenai Frekwensi anggota Perpustakaan Sekolah
mengunjungi Perpustakaan Sekolah :
17. Apakah anda pernah mengunjungi perpustakaan sekolah ?
a. sering b.kadang-kadang c. tidak pernah
18. Apakah setiap hari anda sering mengunjungi perpustakaan sekolah ?
a. sering b.kadang-kadang c. tidak pernah
19. Apakah setiap minggu anda sering mengunjungi perpustakaan sekolah?
a. sering b.kadang-kadang c. tidak pernah
20. Apakah setiap bulan anda sering mengunjungi perpustakaan sekolah ?
a. sering b.kadang-kadang c. tidak pernah
21. Apakah anda pernah mengunjungi Perpustakaan Sekolah pada waktu
istirahat/jam pelajaran kosong ?
a. sering b.kadang-kadang c. tidak pernah
22. Apakah anda mengunjungi Perpustakaan Sekolah pada saat mendapat tugas
pekerjaan rumah (PR) ?
a. sering b.kadang-kadang c. tidak pernah
=== TERIMA KASIH ===
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
Angket mengenai Peranan perpustakaan sekolah dalam mendukung
program kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah
A. Petunjuk Pengisian
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan, mohon perhatikan petunjuk- petunjuk
dibawah ini :
Bacalah basmallah sebelum mengisi angket ini
Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat kamu dengan
memberi tanda (X) pada pilihan jawaban yang kamu kehendaki.
Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini tidak membahas benar/salah, jadi
apapun jawaban yang diberikan sesuaikan dengan pendapat kamu.
Periksa kembali jawaban sebelum angket ini diserahkan.
Terima Kasih atas bantuan dan partisipasi kamu dalam mengisi angket ini.
B. Identitas
Nama :
Kelas :
No Peranan perpustakaan sekolah sebagai fungsi edukatif
1. Apakah anda pernah meminjam buku pelajaran Pendidikan Agama Islam
di perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
2. Apakah anda memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah dalam
menyelesaikan tugas Pendidikan Agama Islam ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
3. Apakah anda telah merasa cukup dengan koleksi buku-buku Islami yang
ada di perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
4. Apakah perpustakaan sekolah selalu menambah koleksi buku-buku Islami ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
No Peranan perpustakaan sekolah sebagai fungsi informatif
5. Apakah koleksi buku-buku Islami yang ada di perpustakaan sekolah telah
menambah minat anda untuk membaca buku ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
6. Apakah anda pernah memanfaatkan media Islami nonbuku yang lainnya
seperti kliping/artikel/majalah dll. yang ada di perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
7. Apakah anda pernah memanfaatkan multi media Islami seperti CD/DVD di
perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
8. Apakah anda pernah memanfaatkan media internet didalam perpustakaan
sekolah ?
Apakah perpustakaan sekolah memberikan informasi-informasi terbaru ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
No Peranan perpustakaan sekolah sebagai fungsi administratif
9. Apakah anda pernah meminjam buku di perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
10. Apakah petugas perpustakaan sekolah mencatat/mendata buku yang anda
pinjam ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
11. Apakah anda tepat waktu dalam mengembalikan buku perpustakaan di
sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
12. Apakah anda pernah ditegur/didenda bila terlambat mengembalikan buku
perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
No Peranan perpustakaan sekolah sebagai fungsi riset
13. Apakah guru/pengelola perpustakaan pernah mengajak anda berdiskusi
didalam ruang perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
14. Apakah anda dan teman-teman anda pernah berdiskusi didalam ruang
perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
15. Apakah anda memanfaatkan buku-buku di perpustakaan sekolah dalam
membuat karya tulis/ ilmiah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
16. Apakah perpustakaan sekolah pernah mengadakan lomba karya
tulis/ilmiah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
No Peranan perpustakaan sekolah sebagai fungsi budaya/cultural
17. Apakah petugas perpustakaan selalu ramah/tersenyum dalam
membantu/melayani anda di perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
18. Apakah anda mentaati tata tertib yang ada di perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
19. Apakah anda pernah ditegur oleh petugas perpustakaan sekolah karena
terlalu berisik ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
20. Apakah anda pernah membawa makanan/minuman kedalam perpustakaan
sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
No Peranan perpustakaan sekolah sebagai fungsi rekreatif
21. Apakah anda pernah mengunjungi Perpustakaan Sekolah pada waktu jam
istirahat/jam pelajaran kosong ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
22. Apakah anda merasa nyaman berada di ruang perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
23. Apakah perpustakaan sekolah senang dengan dekorasi-dekorasi yang ada
diruang perpustakaan sekolah ?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
24. Apakah anda pernah menonton VCD/DVD di ruang perpustakaan sekolah
?
a.selalu b. sering c. kadang-kadang d. tidak pernah
=== TERIMA KASIH ===
No. Dimensi Indikator No. butir
item Jumlah
1. Peranan perpustakaan
sekolah sebagai fungsi
Edukatif
a. Siswa yang meminjam
buku pelajaran
Pendidikan Agama
Islam di perpustakaan
sekolah
1 1 soal
b. Siswa yang
memanfaatkan fasilitas
perpustakaan sekolah
dalam menyelesaikan
tugas Pendidikan
Agama Islam
2 1 soal
c. Pendapat siswa apakah
telah merasa cukup
dengan koleksi buku-
buku Islami yang ada
di perpustakaan sekolah
3 1 soal
d. Pendapat siswa apakah
perpustakaan sekolah
selalu menambah
koleksi buku-buku
Islami
4 1 soal
Pendapat siswa tentang
buku-buku yang terdapat
di perpustakaan sekolah
apakah masih dalam
keadaan baik
2. Peranan perpustakaan
sekolah sebagai fungsi
informatif
a. Pendapat siswa apakah
koleksi buku-buku
Islami yang ada di
perpustakaan sekolah
telah menambah minat
siswa untuk membaca
buku
b. Pendapat siswa apakah
siswa pernah
memanfaatkan media
Islami nonbuku yang
lainnya seperti
kliping/artikel/majalah
dll. yang ada di
perpustakaan sekolah
c. Pendapat siswa apakah
siswa pernah
memanfaatkan multi
media Islami seperti
CD/DVD di
perpustakaan sekolah
d. Apakah anda pernah
memanfaatkan media
internet didalam
perpustakaan sekolah
3. Peranan perpustakaan
sekolah sebagai fungsi
administratif
a. Pendapat siswa apakah
siswa pernah
meminjam buku di
perpustakaan sekolah
b. Pendapat siswa apakah
petugas perpustakaan
sekolah
mencatat/mendata buku
yang siswa pinjam
c. Pendapat siswa apakah
siswa tepat waktu
dalam mengembalikan
buku perpustakaan di
sekolah
d. Pendapat siswa apakah
siswa pernah
ditegur/didenda bila
terlambat
mengembalikan buku
perpustakaan sekolah
4. Peranan perpustakaan
sekolah sebagai fungsi
riset.
a. Apakah guru/pengelola
perpustakaan pernah
mengajak anda
berdiskusi didalam
ruang perpustakaan
sekolah
b. Apakah anda dan
teman-teman anda
pernah berdiskusi
didalam ruang
perpustakaan sekolah
c. Apakah anda
memanfaatkan buku-
buku di perpustakaan
sekolah dalam
membuat karya tulis/
ilmiah
d. Apakah perpustakaan
sekolah pernah
mengadakan lomba
karya tulis/ilmiah
5. Peranan perpustakaan
sekolah sebagai fungsi
cultural/budaya
6. Peranan perpustakaan
sekolah sebagai fungsi
rekreatif
Tabel 1
Pendapat siswa tentang meminjam buku pelajaran Pendidikan Agama
Islam di perpustakaan sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekwensi Prosentase (%)
a. Selalu 34 59 %
b. Sering 10 17 %
c. Kadang-kadang 8 14 %
d. Tidak pernah 6 10 %
Jumlah 58 100%
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil prosentase jawaban responden
tentang siswa yang meminjam buku pelajaran Pendidikan Agama Islam di
perpustakaan sekolah menunjukan bahwa 59% menyatakan selalu, 17%
menyatakan sering, 14% menyatakan kadang-kadang, 10% menyatakan tidak
pernah. Frekwensi jawaban terbanyak menunjukan bahwa 59%, siswa selalu
meminjam buku pelajaran Pendidikan Agama Islam di perpustakaan sekolah.
Tabel 2
Pendapat siswa tentang memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah dalam
menyelesaikan tugas Pendidikan Agama Islam
No. Alternatif Jawaban Frekwensi Prosentase (%)
a. Selalu 35 60%
b. Sering 12 21%
c. Kadang-kadang 6 10%
d. Tidak pernah 5 9%
Jumlah 58 100%
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil prosentase jawaban responden
tentang Siswa memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah dalam menyelesaikan
tugas Pendidikan Agama Islam menunjukan bahwa 60% menyatakan selalu,
21% menyatakan sering, 10% menyatakan kadang-kadang, 9% menyatakan tidak
pernah. Frekwensi jawaban terbanyak menunjukan bahwa 60% siswa, selalu
memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah dalam menyelesaikan tugas
Pendidikan Agama Islam.
Tabel 3
Pendapat siswa tentang merasa cukup dengan koleksi buku-buku Islami
yang ada di perpustakaan sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekwensi Prosentase (%)
a. Selalu 28 48%
b. Sering 15 26%
c. Kadang-kadang 6 10%
d. Tidak pernah 9 16%
Jumlah 58 100%
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil prosentase jawaban responden
tentang siswa yang merasa cukup dengan koleksi buku-buku Islami yang ada
di perpustakaan sekolah menunjukan bahwa 48% menyatakan selalu, 26%
menyatakan sering, 10% menyatakan kadang-kadang, 16% menyatakan tidak
pernah. Frekwensi jawaban terbanyak menunjukan bahwa 48%, siswa merasa
cukup dengan koleksi buku-buku Islami yang ada di perpustakaan sekolah.
Tabel 4
Pendapat siswa tentang apakah perpustakaan sekolah selalu menambah
koleksi buku-buku Islami
No. Alternatif Jawaban Frekwensi Prosentase (%)
a. Selalu 23 39%
b. Sering 17 30%
c. Kadang-kadang 15 14%
d. Tidak pernah 8 5%
Jumlah 58 100%
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil prosentase jawaban responden
tentang pendapat siswa apakah perpustakaan sekolah selalu menambah koleksi
buku-buku Islami menunjukan bahwa 39% menyatakan selalu, 30% menyatakan
sering, 14% menyatakan kadang-kadang, 5% menyatakan tidak pernah.
Frekwensi jawaban terbanyak menunjukan bahwa 39%, siswa menyatakan
perpustakaan sekolah selalu menambah koleksi buku-buku Islami.
Tabel 5
Pendapat siswa tentang koleksi buku-buku Islami yang ada di perpustakaan
sekolah telah menambah minat siswa untuk membaca buku
No. Alternatif Jawaban Frekwensi Prosentase (%)
a. Selalu 29 50%
b. Sering 11 19%
c. Kadang-kadang 13 22%
d. Tidak pernah 5 9%
Jumlah 58 100%
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil prosentase jawaban responden
tentang pendapat apakah koleksi buku-buku Islami yang ada di perpustakaan
sekolah telah menambah minat siswa untuk membaca buku menunjukan bahwa
50% menyatakan selalu, 19% menyatakan sering, 22% menyatakan kadang-
kadang, 9% menyatakan tidak pernah. Frekwensi jawaban terbanyak
menunjukan bahwa 50%, siswa menyatakan koleksi buku-buku Islami yang ada
di perpustakaan sekolah telah menambah minat siswa untuk membaca buku.
Tabel 6
Pendapat siswa tentang memanfaatkan media Islami nonbuku yang lainnya
seperti kliping/artikel/majalah dll. yang ada di perpustakaan sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekwensi Prosentase (%)
a. Selalu %
b. Sering %
c. Kadang-kadang %
d. Tidak pernah %
Jumlah 58 100%
Tabel 7
Pendapat siswa tentang memanfaatkan multi media Islami seperti CD/DVD
di perpustakaan sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekwensi Prosentase (%)
a. Selalu %
b. Sering %
c. Kadang-kadang %
d. Tidak pernah %
Jumlah 58 100%
Tabel 8
Pendapat siswa tentang memanfaatkan media internet didalam
perpustakaan sekolah
No. Alternatif Jawaban Frekwensi Prosentase (%)
a. Selalu %
b. Sering %
c. Kadang-kadang %
d. Tidak pernah %
Jumlah 58 100%
Tabel 9
No. Alternatif Jawaban Frekwensi Prosentase (%)
a. Selalu %
b. Sering %
c. Kadang-kadang %
d. Tidak pernah %
Jumlah 58 100%