PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS...

154
i PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, KABUPATEN SINTANG KALIMANTAN BARAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Maria Susana NIM: 091124019 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS...

Page 1: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

i  

PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH

TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 1 SEPAUK, KABUPATEN SINTANG

KALIMANTAN BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Maria Susana

NIM: 091124019

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

ii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

iii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

iv  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Kedua orangtuaku yaitu Bapak Makarius dan Ibu Fransiska Astina serta

saudara-saudaraku Marselinus Ade, Triponius Anggel, dan Vebryanus Verry

yang telah memberi motivasi, semangat, dan dukungan finansial kepada saya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Para pembimbing dan dosen yang telah membimbing, memotivasi, dan selalu

sabar selama mendampingi saya dalam belajar di Kampus IPPAK.

Para guru dan siswa SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan

Barat yang telah membantu dan memberikan kesempatan untuk saya

mengadakan penelitian dalam penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

v  

MOTTO

“Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak,

ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah”

(Amsal 9:9)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

vi  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

vii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

viii  

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, KABUPATEN SINTANG, KALIMANTAN BARAT. Judul ini dipilih berdasarkan kesan dari penulis melalui pengamatan sepintas terhadap pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang masih bersifat monoton. Hal ini mengakibatkan masih ada siswa yang malas mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik pada saat di kelas.

Persoalan pokok dari skripsi ini adalah menemukan jawaban sejauh mana peranan Pendidikan Agama Katolik di sekolah dalam membantu perkembangan iman siswa. Masalah ini ditanggapi oleh penulis pertama-tama dengan menguraikan pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di sekolah yang meliputi: hakikat, tujuan, konteks, model, dan pelaku Pendidikan Agama Katolik. Selanjutnya supaya jawaban terhadap persoalan semakin jelas dan sungguh bertolak dari kenyataan, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode observasi partisipatif, penyebaran kuesioner, dan wawancara dengan guru Pendidikan Agama Katolik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Katolik sudah cukup berperan dalam membantu perkembangan iman siswa sehingga siswa aktif mengikuti kegiatan Gereja. Akan tetapi Pendidikan Agama Katolik di sekolah masih perlu ditingkatkan karena tujuan Pendidikan Agama Katolik belum tercapai sepenuhnya sehingga masih ada siswa yang malas mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik. Oleh sebab itu, penulis mengusulkan program berupa matrik program yang bisa dipahami sebagai silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Melalui program ini diharapkan tujuan Pendidikan Agama Katolik di sekolah dapat tercapai dan proses pembelajaran di kelas terlaksana secara kreatif dan menyenangkan sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga siswa semakin berkembang dalam pikiran, perbuatan, dan iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

ix  

ABSTRACT

This thesis was entitled THE ROLE OF RELIGIOUS EDUCATION IN CHATOLIC SHOOL ON THE DEVELOPMENT OF FAITN IN EIGHT GRADE OF SMP NEGERI 1 SEPAUK, KABUPATEN SINTANG, WEST KALIMANTAN. This title was chosen by the impression of the writer through casual observation of the situation of Chatolic religious education implementation at SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, West Borneo. Their learning processes are very bored. That process influence many student became lazy to study in the class.

The main issue of this thesis is to find answer the important role of religious education in the school in helping their progress to develop the student faith. The problem addresses by the writer with used the basic method that includes: the nature, purpose, context, models, and the teacher of religious education school. Then to solve the problem and clear the answer, the writer conducted a studying using participant observation, distribute questionnaires, and interviews with Catholic religious education teacher.

The results of this study showed that Chatolic religious education has been quite effective in the development of faith in students and students are more active to take part in church activities. But Chatolic religious education needs to be more improved because the purpose of Chatolic religious education has not been achieved so that there is some student still lazy to attend classes at time of Chatolic religious education class. Therefore, the writer proposes a matrix program that can be understood as the syllabus and lesson plans. This program is expected to achieve the goal of Catholic religious education in the school and the learning processes in the classroom are fun and creative as well in accordance with the needs of the student. So, the student can be more develop in their mind, act, and faith.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

x  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh

karena berkat kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini

berjudul PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH

TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1

SEPAUK, KABUPATEN SINTANG, KALIMANTAN BARAT.

Penulis menyadari bahwa banyaknya dukungan dan dorongan dari berbagai

pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Drs. FX. Heryatno W. W., S.J., M. Ed. selaku Kaprodi IPPAK Universitas

Sanata Dharma dan sekaligus sebagai dosen pembimbing utama yang selalu

sabar mendampingi dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ. selaku dosen pembimbing akademik dan dosen

penguji kedua penulis yang telah membimbing serta memberi arahan untuk

memeriksa dan menguji skripsi ini serta membimbing penulis selama kuliah di

Kampus IPPAK.

3. Drs. L. Bambang Hendarto., Y. M. Hum. selaku dosen penguji ketiga yang telah

berkenan mendampingi dan menguji skripsi ini.

4. Segenap staf dosen dan seluruh staf karyawan prodi IPPAK Universitas Sanata

Dharma yang secara tidak langsung telah memberikan dorongan kepada penulis

5. Keluarga tercinta: bapak, mama, adik, dan pacar yang selalu memberikan

motivasi, semangat, arahan, serta mendokan penulis selama menyelesaikan

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

xi  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

xii  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

MOTTO ....................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................... viii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xviii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 9

C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 9

D. Manfaat Penulisan ............................................................................. 10

E. Metode Penulisan .............................................................................. 10

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 11

BAB II. PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH

DEMI TERWUJUDNYA PERKEMBANGAN

IMAN SISWA ................................................................................ 13

A. Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ....................... 14

1. Pengertian Pendidikan Agama Katolik ....................................... 14

2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik ............................................. 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

xiii  

a. Demi Terwujudnya Nilai-nilai Kerajaan Allah: Inti Segala

Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ..................... 20

b. Tujuan Formal Jangka Panjang: Kedewasaan Iman ............. 21

c. Iman yang Dihayati Membebaskan Manusia ........................ 21

3. Konteks Pendidikan Agama Katolik ........................................... 22

a. Sosialisasi Menuju Pribadi yang Lebih Matang.................... 22

b. Sosialisasi Menuju Hidup Beriman yang Dewasa ................ 23

c. Proses Sosialisasi Memerlukan Edukasi yang Bersifat

Kritis ..................................................................................... 24

4. Model-Model Pendidikan Agama Katolik .................................. 25

a. Tiga Unsur Pokok Pendidikan Agama Katolik ..................... 25

1) Pengalaman Hidup Peserta Didik.................................... 25

2) Visi dan Kisah Kristiani (Harta Kekayaan Iman Gereja) 26

3) Komunikasi Hidup Konkret Peserta dengan Visi dan

Kisah/Tradisi Kristiani .................................................... 27

b. Beberapa Model Pendidikan Agama Katolik ........................ 28

1) Model Transmisi/Transfer .............................................. 28

2) Model yang Berpusat Pada Hidup Peserta ..................... 28

5. Sosok Guru Pendidikan Agama Katolik Memandang Siswa

Sungguh Baik, Diciptakan Menurut Gambar dan Rupa Tuhan .. 29

a. Antropologi Kristiani: Manusia Sungguh Baik ..................... 29

b. Implikasi Antropologi Positif bagi Pengembangan Sikap

Hidup Para Guru .................................................................... 30

1) Meneguhkan Pribadi dan Jati Diri Siswa ........................ 30

2) Tetap Yakin dan Penuh Harapan pada Siswa .................. 30

3) Mengasihi Siswa .............................................................. 31

4) Menghormati Siswa Sebagai Subjek ............................... 32

5) Menghormati Kebebasan, Hak dan Tanggungjawab

Siswa................................................................................ 32

B. Perkembagan Iman ............................................................................ 33

1. Pengertian Perkembangan ........................................................... 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

xiv  

2. Iman ............................................................................................ 36

a. Pengertian Iman ..................................................................... 36

b. Iman Kristen dalam Tiga Dimensi ........................................ 38

1) Iman Sebagai Kegiatan Meyakini .................................. 38

2) Iman Sebagai Kegiatan Mempercayakan ....................... 39

3) Iman Sebagai Kegiatan Melakukan ................................ 40

c. Iman: “Kepercayaan-tanpa-jaminan” ................................... 40

1) Allah Serentak Sebagai Tujuan Sasaran Iman dan

Dasar/Alasan Iman ........................................................ 40

2) Mencapai Kepastian dengan, dalam dan karena

Peng-amin-an .................................................................. 41

3) Iman Kepercayaan yang Bertanya-tanya ........................ 41

3. Perkembangan Remaja ................................................................ 42

a. Masa Remaja ......................................................................... 42

b. Perkembangan Sosial Remaja ............................................... 43

c. Perkembangan Moral Remaja ............................................... 43

d. Perkembangan Iman Remaja ................................................. 44

C. Pokok-Pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah yang

Mendukung Terwujudnya Perkembangan Iman Siswa .................... 45

BAB III. PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH

SMP NEGERI 1 SEPAUK, KABUPATEN SINTANG,

KALIMANTAN BARAT DAN PERANANNYA

TERHADAPPERKEMBANGAN IMAN SISWA ................... 49

A. Gambaran Umum Keadaan SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat .............................................. 50

1. Sejarah, Visi, dan Misi SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ........................................ 50

a. Sejarah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten sintang,

Kalimantan Barat dan Perkembangannya ............................. 50

b. Visi SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

xv  

Kalimantan Barat ................................................................... 52

c. Misi SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat ................................................................... 52

B. Gambaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ........ 54

1. Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, kalimantan Barat ... 54

2. Sosok Guru Pendidikan Agama Katolik SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ........................................ 56

C. Penelitian Tentang Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Iman Siswa .................. 57

1. Desain Penelitian ......................................................................... 57

a. Latar Belakang Penelitian ..................................................... 57

b. Tujuan Penelitian ................................................................... 59

c. Jenis Penelitian ...................................................................... 59

d. Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 61

e. Responden ............................................................................. 62

f. Waktu Pelaksanaan dan Cara Pengumpulan Data ................. 62

g. Variabel Penelitian ................................................................ 63

h. Kisi-kisi Instrumen ................................................................ 63

2. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian ................................. 64

a. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian Melalui

Kuesioner ............................................................................... 64

1) Laporan Penelitian Melalui Kuesioner ............................. 64

2) Pembahasan Hasil Penelitian Melaui Kuesioner .............. 74

b. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian Melalui

Wawancara ............................................................................ 88

3. Kesimpulan Penelitian ................................................................. 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

xvi  

BAB IV. UPAYA MENINGKATKAN PELAKSANAAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH

DEMI PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS

VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, KABUPATEN SINTANG,

KALIMANTAN BARAT ........................................................... 96

A. Spiritualitas Guru Pendidikan Agama Katolik dalam Pelaksanaan

Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat .............................................. 97

B. Upaya Meningkatkan Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik

di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat .............................................................................. 100

1. Model yang Berpusat Pada Hidup Peserta ................................. 100

2. Model Praksis ............................................................................. 100

3. Model Naratif Eksperiensial ...................................................... 101

C. Usulan Program Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik

di Sekolah ......................................................................................... 102

1. Latar Belakang ............................................................................ 102

2. Tujuan Program ........................................................................... 103

3. Materi Program ........................................................................... 103

4. Matrik Usulan Program ............................................................... 105

5. Pengembangan Program ............................................................. 110

BAB V. PENUTUP ...................................................................................... 116

A. Kesimpulan ....................................................................................... 116

B. Saran .................................................................................................. 117

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 119

LAMPIRAN ................................................................................................. 121

Lampiran 1 : Surat Permohonan Penelitian ................................................. (1)

Lampiran 2 : Surat Untuk Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk .............. (2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

xvii  

Lampiran 3 : Surat Sudah Melaksanakan Penelitian .................................... (3)

Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian ............................................................... (4)

Lampiran 5 : Pertanyaan wawancara Guru Pendidikan Agama Katolik ...... (7)

Lampiran 6 : Hasil Wawancara Guru Pendidikan Agama Katolik .............. (12)

Lampiran 7 : Nama-nama Siswa-Siswi SMP Negeri 1 Sepauk .................... (13)

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

xviii  

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

A. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan II tentang Gereja,

21 November 1964

GE : Gravissimum Educationis, Dokumen Konsili Vatikan II tentang

Pendidikan Kristen yang dikeluarkan pada tanggal 7 Desember 1965

B. Singkatan Lain

Hal. : Halaman

PAK : Pendidikan Agama Katolik

RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

SMP : Sekolah Menengah Pertama

KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

Kis : Kisah Para Rasul

OMK : Orang Muda Katolik

PIR : Pembinaan Iman Remaja

PIA : Pembinaan Iman Anak

C. Istilah

Hakikat : Hal yang mendasar

Konteks : Ruang lingkup

Model : Pendekatan atau Pola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

xix  

Liturgia : Peribadatan

Diakonia : Pelayanan Kemasyarakatan

Koinonia : Persekutuan

Kerygma : Pewartaan

Paguyuban : Komunitas

Apostolik : Bersifat Rasuli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 1

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Heryatno (2008: 14) berpendapat Pendidikan Agama Katolik harus bervisi

spiritual. Yang dimaksud spiritual disini adalah hal-hal yang berhubungan dengan

inti hidup manusia. Maka bervisi spiritual berarti Pendidikan Agama Katolik

secara konsisten terus berusaha memperkembangkan kedalam hidup peserta didik,

memperkembangkan jati diri atau inti hidup mereka. Pendidikan Agama Katolik

juga berusaha membantu peserta didik memperkembangkan jiwa dan interioritas

hidup mereka. Jiwa merupakan tempat dimana Allah bersemayam dan karena itu

membuat manusia merasa rindu kepada-Nya dan peduli kepada hidup sesamanya.

Sedang interioritas berhubungan dengan kesadaran, kedalaman dan nilai hidup

yang dipegang dan diwujudkan. Karena itu, Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah tidak hanya mengejar prestasi akademis, tetapi juga memperkembangkan

kejujuran, kepekaan, kebijaksanaan, dan hati nurani peserta didik.

Ajaran dan pedoman Gereja tentang Pendidikan Katolik (1991) sebagaimana

dikutip oleh Dapiyanta mengemukakan bahwa Pendidikan Agama Katolik di

sekolah merupakan sarana atau pelaksanaan pewartaan Kristus demi perubahan

batin dan pembaharuan hidup secara langsung bagi kaum muda, baik di sekolah

negeri maupun swasta Katolik. Secara langsung maksudnya di dalam Pendidikan

Agama Katolik iman kepada Kristus dibicarakan dan diolah bersama. Di sekolah

negeri Pendidikan Agama Katolik merupakan satu-satunya sarana perwartaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 2

 

secara langsung bagi perserta didik yang percaya kepada Kristus. Adapun di

sekolah swasta Katolik Pendidikan Agama Katolik merupakan satu kemungkinan

pewartaan secara langsung, di samping pewartaan tidak langsung kepada seluruh

peserta didik di sekolah itu. Pewartaan tidak langsung itu ialah pengajaran agama

yang dipadukan ke dalam seluruh pelajaran dan kehidupan komunitas sekolah

Katolik.

Di Indonesia, agama dalam kehidupan masyarakat sangat berperan penting.

Agama diyakini dapat membantu manusia mempunyai tujuan hidup yang jelas,

oleh sebab itu setiap orang beriman bebas menentukan pilihan dalam memeluk

agamanya. Manusia secara umum memang tidak bisa tanpa menganut agama,

karena agama dipercaya agar orang bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Di dalam

agama Katolik, ada banyak hal yang perlu dilakukan agar iman umat berkembang,

misalnya mengikuti doa bersama pada bulan Rosario dan bulan Maria,

mengunjungi tempat ziarah seperti Gua Maria, mengikuti Misa di Gereja, serta

memberi kesaksian. Manusia hidup berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada

Tuhan, oleh sebab itu agama akan mengantar manusia agar sampai kepada Tuhan.

Tuhan memang tidak kelihatan, tetapi melalui kepercayaannya manusia

merasakan kehadiran Tuhan melalui cinta kasih terhadap sesama. Cinta kasih

terhadap sesama seringkali dirasakan manusia melalui kebersamaan dalam hidup

sehari-hari antar umat beragama serta mendorong umat manusia agar saling

menghargai antara satu dengan yang lainnya.

Hal tersebut juga dirasakan oleh masyarakat di Kalimantan Barat

khususnya kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang di mana masyarakat aslinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 3

 

adalah suku Dayak. Pada awalnya masyarakat disana belum mengenal agama dan

sangat kental dengan hal-hal mistis. Oleh sebab itu, banyak para misionaris

terutama misionaris yang datang dari luar negeri tertarik untuk menyebarkan

agama Katolik disana sehingga pada akhirnya masyarakat Dayak mempunyai

kesadaran dalam dirinya dan menganut agama Katolik. Agama Katolik menjadi

agama mayoritas. Setelah masyarakat mempunyai kepercayaan dalam hidupnya,

banyak perubahan positif yang terjadi pada masyarakat Sepauk, Kabupaten

Sintang, Kalimantan Barat terutama dalam kehidupan menggereja. Masyarakat

bergotong-royong membangun Gereja dan mengadakan banyak kegiatan pada

hari-hari tertentu khususnya Natal dan Paska sehingga rasa persaudaraan semakin

terjalin di antara masyarakat Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Selain itu, para misionaris juga membangun biara, paroki, dan gedung untuk

pertemuan Orang Muda Katolik (OMK), Pembinaan Iman Anak (PIA), dan

Pembinaan Iman Remaja (PIR) agar membantu perkembangan iman anak sejak

dini dan sebagai generasi penerus Gereja di masa mendatang.

Perkembangan iman anak sejak dini berawal dari agama yang berkembang

di dalam keluarga. Seorang anak akan mengenal agama yang menjadi

kepercayaannya dari orangtua. Orangtua mengajarkan kepada anak-anaknya

tentang agama sejak dini agar anak dapat tumbuh dan berkembang serta

mempunyai kepercayaan yang dapat membantu anak tersebut untuk terus beriman

kepada Tuhan. Perkembangan iman seorang anak akan semakin berkembang

ketika anak tersebut semakin percaya kepada Tuhan dan mengamalkannya di

dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saling mengasihi, bekerjasama, serta saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 4

 

meghargai antar pemeluk agama. Pendidikan Agama Katolik di dalam keluarga

yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya merupakan kewajiban orangtua dan

hak bagi anaknya. Kewajiban orangtua selain memberi nafkah juga mendidik

anaknya agar semakin berkembang baik dalam berperilaku juga dalam iman.

Seorang anak dapat berkembang baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat

karena anak tersebut juga merasakan kasih di dalam keluarga. Orangtua sangat

berperan penting dalam perkembangan iman anak karena orangtua merupakan

pendidik utama dalam keluarga sehingga apa yang sudah diajarkan oleh orangtua

kepada anaknya akan terus melekat dalam diri anak tersebut dimanapun ia berada.

Supriyati (2013: 10-16) berpendapat bahwa masa remaja adalah transisi ke

taraf kedewasaan. Masa remaja adalah suatu periode transisi sebagai perluasan

dari masa individu menjadi matang secara seksual sampai mencapai kematangan

secara legal. Masa ini berawal dari masa pra remaja pada usia antara 10-11 tahun

untuk putri dan 11-12 tahun untuk putra. Masa remaja berlangsung antara usia 11-

12 tahun sampai dengan 18-19 tahun. Masa pubertas lebih menunjuk pada masa

kematangan seksual, sedangkan masa remaja menunjuk pada seluruh fase

kematangan. Remaja sering dicap irreligious atau kurang beriman. Secara umum

beriman dapat dilihat dari kesetiaan atau keyakinan yang didasari kepercayaan.

Kesadaran beragama remaja lebih berkaitan dengan pertambahan minat beragama

yang dapat membimbing seseorang pada suatu kesadaran merekonstruksi kembali

tingkah laku dan keyakinan beragamanya. Dalam hal kesadaran beragama bagi

remaja, ada dua macam, ialah kesadaran secara bertahap dan kesadaran secara

mengejutkan. Kesadaran pertama biasanya dialami oleh kelompok masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 5

 

dengan keadaan sosial ekonomi tinggi, sedangkan kesadaran ke dua dialami

golongan sosial ekonomi rendah. Pada kesadaran yang mengejutkan, remaja

mengalami badai atau goncangan atau pengalaman tidak sehat.

Fowler sebagaimana dikutip Supratiknya (1995: 156) mengungkapkan

bahwa munculnya pubertas membawa serta suatu revolusi dalam kehidupan fisik

dan emosional. Remaja membutuhkan suatu cermin untuk mengawasi

pertumbuhan dalam minggu-minggu ini, cermin untuk menjadikan terbiasa

dengan perubahan baru pada tubuh. Perubahan yang terjadi pada laki-laki adalah

raut muka menjadi agak persegi, tidak montok lagi, kasar tidak mulus; dan pada

perempuan rupa tubuhnya semakin elok dan bagian-bagian tertentu menonjol.

Tetapi dengan satu cara baru (secara kualitatif), orang muda juga mencari cermin-

cermin jenis yang lain. Remaja, laki-laki atau perempuan, membutuhkan mata dan

telinga orang lain yang dapat dipercayai. Mata untuk melihat gambaran

kepribadian yang sedang muncul dan telinga untuk mendengarkan perasaan,

pengertian, kecemasan dan komitmen baru yang sedang terbentuk dan yang

sedang mencari pengungkapannya.

Siswa kelas VIII dapat dikelompokkan sebagai usia tahap remaja, dimana

tahap remaja sangat rentan dipengaruhi oleh teman sebayanya. Pada masa remaja

ini siswa akan bertumbuh baik fisik maupun mental. Melalui teman sebayanya,

siswa akan mendapat banyak tantangan baik tantangan dari dalam dirinya maupun

dari luar dirinya, misalnya siswa tersebut melakukan hal-hal atau perbuatan di luar

kehendak dirinya agar dapat diakui oleh teman-teman dalam kelompoknya.

Tantangan yang dilalui inilah merupakan proses perjalanan hidup serta akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 6

 

mempengaruhi perkembangan iman. Jika seorang siswa mempunyai kepercayaan

yang kuat maka tidak akan mudah goyah dan akan terus dipupuk dalam

pertumbuhan imannya. Tahap remaja juga berkaitan erat dengan kenakalan remaja

karena pada masa remaja inilah seorang siswa ingin dirinya mempunyai pengaruh

bagi orang lain.

Oleh sebab itu, guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1

Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat secara rutin melibatkan siswa

dalam kegiatan Gereja misalnya tugas koor, lektor, dan mazmur pada hari

minggu. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu siswa semakin aktif dalam

kegiatan menggereja serta menambah pengalaman siswa sehingga siswa dapat

berinteraksi secara positif dengan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Pengalaman yang telah dilalui membantu iman siswa akan terus berkembang.

Iman yang berkembang tidak akan terbentuk tanpa adanya bimbingan dari

orangtua dan sekolah serta masyarakat luas. Siswa belajar dari pengalamannya

dan akan terus dikembangkan baik fisik maupun mentalnya. Dalam kehidupan

menggereja, iman yang berkembang sangat berguna bagi pertumbuhan Gereja,

karena di dalam kehidupan menggereja, umatlah yang menjadi pusat utama

Gereja. Tanpa umat, Gereja tidak akan berkembang. Supaya siswa dapat menjadi

generasi penerus Gereja, maka sangat pentinglah perkembangan iman setiap siswa

agar Gereja terus berkembang.

Iman siswa dapat dilihat dari perbuatannya. Perbuatan tersebut akan terus

dilakukan selagi mengandung hal yang positif dan tidak merugikan orang yang

berada di sekitarnya. Oleh sebab itu, manusia merupakan mahkluk yang saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 7

 

membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Melalui perbuatan yang dilakukan

oleh siswa baik di tengah keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat, maka iman

yang ada dalam diri siswa akan menjadi penopang hidupnya. Agama yang dianut

dan dipercayai oleh siswa akan terus digunakan selama hidupnya mengarah

kepada Tuhan. Siswa juga merasa terbantu dengan Pendidikan Agama Katolik

yang telah diberikan orangtua di rumah dan guru di sekolah serta pengetahuan lain

di Gereja. Setiap siswa mempunyai peranannya masing-masing, sehingga

perkembangan iman siswa juga berdasarkan pemahaman dari pribadi siswa, bukan

pengendalian dari orang lain di sekitarnya.

Buku Iman Katolik (1996: 129) mengungkapkan bahwa dalam iman,

manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak terbatas berkenan

memasuki hidup manusia yang serba terbatas, menyapa dan memanggilnya. Iman

berarti jawaban atas panggilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang

menjumpai manusia secara pribadi juga. Dalam iman manusia menyerahkan diri

kepada Sang Pemberi Hidup. Pengalaman religius memang merupakan

pengalaman dasar, kendati belum berarti pertemuan dengan Allah dalam arti

penuh. Di atas pengalaman dasar itulah dibangun iman, penyerahan kepada Allah,

pertemuan dengan Allah. Manusia dari dirinya sendiri tak mungkin mengenal

Allah. Umat Kristen mengenal Allah secara pribadi sebagai Bapa, melalui Yesus.

“Tidak seorang pun mengenal Bapa, selain Anak dan orang yang kepadanya Anak

berkenan menyatakan-Nya” (Mat 11:27).

Selain keluarga dan sekolah serta masyarakat di sekitar, Gereja juga

berperan penting dalam perkembangan iman remaja. Gereja mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 8

 

iman remaja melalui Pembinaan Iman Remaja (PIR), dengan adanya Pembinaan

Iman Remaja (PIR) ini para remaja Katolik akan terlibat aktif di dalam kegiatan

Gereja, misalnya koor, lektor, menjadi pembina Pembinaan Iman Anak (PIA),

serta menjadi panitia Natal dan Paska. Kegiatan tersebut secara langsung akan

membentuk iman para remaja menjadi berkembang karena para remaja

mempunyai kepercayaan yang ada di dalam dirinya melalui pengaruh yang positif

dari Gereja. Remaja yang bergabung dalam Pembinaan Iman Remaja (PIR)

merupakan generasi penerus Gereja di masa yang akan datang. Generasi ini

berawal dari bayi yang baru dibaptis. Melalui baptisan tersebut anak menjadi

Katolik. Ketika anak tersebut sudah memasuki usia anak-anak, maka Gereja

membina anak-anak dengan Pembinaan Iman Anak (PIA), sampailah pada masa

remajanya, anak dibina dan diteguhkan imannya dengan komuni pertama.

Komuni pertama akan mengantar para remaja sampai pada pemahaman Katolik

yang sesungguhnya, sehingga para remaja semakin percaya kepada Tuhan dan

dikuatkan dalam iman.

Berdasarkan uraian di atas, Pendidikan Agama Katolik yang diberikan

kepada siswa di tengah keluarga, sekolah, Gereja dan masyarakat luas dalam

meningkatkan perkembangan imannya dapat membantu mereka mencapai

kepercayaan sejati di dalam dirinya. Selain itu Pendidikan Agama Katolik juga

mempengaruhi tingkah laku siswa. Iman yang ada pada diri siswa membuat siswa

bertindak secara terarah kepada suatu tujuan yang terpilih dan telah diniatkan.

Oleh karena itu, skripsi ini dibatasi pada “Peranan Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah Terhadap Perkembangan Iman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sepauk,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 9

 

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat”. Dengan demikian, skripsi ini akan lebih

melihat pengaruh yang ditimbulkan dari peranan Pendidikan Agama Katolik

terhadap perkembangan iman siswa khususnya siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis dalam uraian di atas, penulis

merumuskan 3 masalah skripsi sebagai berikut:

1. Apa hubungan pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah dengan

perkembangan iman?

2. Sejauh mana Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat telah sungguh membantu perkembangan

iman siswa dan apa yang menjadi faktor pendukung serta penghambatnya?

3. Apa yang perlu diusahakan agar Pendidikan Agama Katolik sungguh

membantu perkembangan iman siswa?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk:

1. Menguraikan pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah dan

perkembangan iman siswa

2. Menggambarkan sejauh mana Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat telah sungguh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 10

 

membantu perkembangan iman siswa dan seberapa besar faktor yang menjadi

pendukung dan penghambat

3. Menemukan usaha agar Pendidikan Agama Katolik sungguh membantu

perkembangan iman siswa

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini antara lain:

1. Bagi Guru Pendidikan Agama Katolik

Skripsi ini diharapkan membantu guru Pendidikan Agama Katolik dalam

proses belajar mengajar di kelas serta bisa meningkatkan mutu Pendidikan Agama

Katolik di Sekolah.

2. Bagi Siswa

Skripsi ini diharapkan membantu siswa dalam mengembangkan imannya agar

lebih percaya kepada Tuhan, mandiri, dan berahlak mulia.

3. Bagi Penulis

Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan penulis bisa lebih

berkembang dalam pemahaman dan pengetahuan serta bisa menjadi bekal ketika

sudah menjadi guru Agama Katolik.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif

analitis. Melalui metode ini, penulis menggambarkan sejauh mana peranan tujuan

Pendidikan Agama Katolik, keadaan Pendidikan Agama Katolik, pokok-pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 11

 

Pendidikan Agama Katolik terhadap perkembangan iman siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Dari metode yang

digunakan, penulis juga mencoba untuk memahami peranan Pendidikan Agama

Katolik di Sekolah terhadap perkembangan iman siswa. Untuk mengetahui

peranan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah terhadap perkembangan iman

siswa, penulis menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas VIII, melakukan

wawancara dengan 1 orang guru Pendidikan Agama Katolik, pengamatan,

penelitian kualitatif, dan studi pustaka. Data-data yang dihasilkan akan dianalisis

guna mengetahui peranan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah terhadap

perkembangan iman siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai skripsi ini,

penulis akan menyampaikan pokok-pokok uraian sebagai berikut:

Bab I memaparkan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II menguraikan tentang pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di

sekolah yaitu hakikat, tujuan, konteks, model, dan pelaku Pendidikan Agama

Katolik untuk membantu perkembangan iman siswa.

Bab III membahas tentang gambaran sejauh mana Pendidikan Agama

Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

telah sungguh membantu perkembangan iman siswa. Dalam bab ini terdapat dua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 12

 

bagian yaitu pertama, gambaran umum keadaan SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang meliputi sejarah singkat, visi-misi,

pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik dan sosok guru Pendidikan Agama

Katolik. Kedua, mencakup penelitian yaitu latar belakang penelitian, tujuan

penelitian, jenis penelitian, instrumen pengumpulan data, responden penelitian,

waktu pelaksanaan dan cara pengumpulan data, variabel penelitian, kisi-kisi

instrumen, dan pembahasan serta kesimpulan hasil penelitian.

Bab IV menguraikan spiritualitas guru Pendidikan Agama Katolik dan

upaya meningkatkan pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Bab V merupakan bab terakhir dari seluruh pembahasan mengenai peranan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah terhadap perkembangan iman siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang meliputi

kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 13

 

BAB II

PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH

DEMI TERWUJUDNYA PERKEMBANGAN IMAN SISWA

Pada bab II ini penulis menguraikan pokok-pokok Pendidikan Agama

Katolik di sekolah yang memiliki kesinambungan dengan pembahasan pada bab

sebelumnya. Penulis melihat bahwa Pendidikan Agama Katolik di Sekolah belum

terlaksana secara maksimal, karena guru lebih mengutamakan perkembangan

kognitif (pikiran) daripada perkembangan iman siswa, sehingga siswa yang

kurang mendapat pendampingan dari orangtua di rumah, imannya tidak

berkembang secara maksimal sehingga mudah dipengaruhi secara negatif oleh

teman sebayanya di sekolah. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah haruslah

mengutamakan perkembangan iman siswa karena remaja akan banyak

menghadapi persoalan untuk mencapai proses pendewasaan diri. Jika dibekali

iman yang tangguh maka siswa dapat menghadapi berbagai persoalan dengan

baik. Tetapi Pendidikan Agama Katolik di Sekolah tidak begitu saja melupakan

segi kognitif (pikiran) karena hal ini bisa membantu pengetahuan siswa dengan

wawasan yang luas. Oleh sebab itu, Pendidikan Agama Katolik di sekolah

diharapkan mampu memberikan secara seimbang segi koginitif, afeksi, dan

praksis sehingga mampu membantu perkembangan iman siswa.

Bab II merupakan kajian pustaka. Pada bab ini penulis membagi uraian

menjadi tiga bagian, yaitu pada bagian pertama penulis menjelaskan pengertian

pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah. Pada bagian kedua penulis

menjelaskan perkembangan iman siswa di sekolah sebagai salah satu tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 14

 

Pendidikan Agama Katolik. Pada bagian ketiga penulis menjelaskan pokok-pokok

Pendidikan Agama Katolik di sekolah yang mendukung terwujudnya

perkembangan iman siswa.

A. Pokok-Pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

1. Pengertian Pendidikan Agama Katolik

Penulis menyampaikan pengertian Pendidikan Agama Katolik dari para

ahli yakni Mangunwijaya sebagaimana dikutip Heryatno (2008: 15) yang

menyatakan bahwa “hakikat dasar Pendidikan Agama Katolik sebagai komunikasi

iman, bukan pengajaran agama”. Komunikasi iman dapat menumbuhkembangkan

kepercayaan dalam diri manusia sedangkan pengajaran agama hanya sebagai

pengetahuan manusia serta membantu manusia untuk menerapkannya. Sangat

perlulah komunikasi iman antar sesama melalui sharing pengalaman. Sharing

pengalaman dapat membantu seseorang agar imannya berkembang.

Mangunwijaya sebagaimana dikutip Heryatno (2008: 16) mengungkapkan bahwa:

Sebagai komunikasi iman Pendidikan Agama Katolik perlu menekankan sifatnya yang praktis, artinya bermula dari pengalaman penghayatan iman, melalui refleksi dan komunikasi menuju kepada penghayatan iman baru yang lebih baik. Bersifat praktis juga berarti Pendidikan Agama Katolik lebih menekankan tindakan (kehidupan) daripada konsep atau teori. Dengan sifatnya yang praktis, Pendidikan Agama Katolik menjadi mediasi transformasi iman yang berlangsung secara terus-menerus.

Refleksi tidak dapat dipisahkan dari komunikasi iman karena dengan

adanya refleksi yang dilakukan oleh siswa di sekolah, maka siswa dapat

melakukan komunikasi iman dengan orang-orang yang berada di sekitarnya.

Refleksi juga membantu siswa dalam menghayati pengalaman imannya sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 15

 

siswa semakin percaya kepada Tuhan. Perkembangan iman siswa dibantu melalui

pengalaman iman yang direfleksikan karena dengan refleksi siswa mampu

menemukan pengalaman imannya sehingga siswa bisa melakukan komunikasi

iman terhadap sesama serta semakin mengimani Kristus sebagai Anak Allah.

Siswa yang percaya kepada Tuhan selalu mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.

Pendidikan Agama Katolik di sekolah lebih menekankan tindakan nyata daripada

teori karena Pendidikan Agama Katolik bertujuan untuk mengembangkan iman

siswa secara konkrit dalam hidup siswa, hal ini dimaksudkan agar perkembangan

iman siswa bukan hanya berguna bagi dirinya sendiri tetapi juga berguna bagi

orang-orang yang ada di sekitarnya.

Senada dengan pemikiran Mangunwijaya, Jacobs sebagaimana dikutip

oleh Dapiyanta (2011: 4) mengungkapkan bahwa “Pendidikan Agama Katolik di

sekolah merupakan salah satu bentuk komunikasi iman yang meliputi unsur

pengetahuan, pergumulan, dan penghayatan dalam pelbagai bentuk”. Komunikasi

iman yang meliputi unsur pengetahuan dimaksudkan bahwa Pendidikan Agama

Katolik di sekolah tidak begitu saja melupakan pengetahuan karena dengan

pengetahuan yang dimiliki, siswa mampu melakukan tindakan nyata. Pengetahuan

juga membantu siswa memahami apa yang harus mereka lakukan dan tidak

merugikan diri sendiri serta orang lain. Pendidikan Agama Katolik di sekolah juga

merupakan bentuk komunikasi berupa pergumulan dan penghayatan berbagai

bentuk. Hal ini diartikan bahwa siswa tidak hanya mengetahui atau memahami

saja tetapi siswa diharapkan mampu menghayati serta merangkul sesama dalam

iman dan perbuatan, sehingga siswa semakin terbantu dalam mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 16

 

imannya dan mengimani Kristus sebagai sumber kehidupan. Heryatno (2008: 14-

15) berpendapat bahwa:

Pendidikan Agama Katolik harus bervisi spiritual. Yang dimaksud spiritual disini adalah hal-hal yang berhubungan dengan inti hidup manusia. Maka bervisi spiritual berarti Pendidikan Agama Katolik secara konsisten terus berusaha memperkembangkan kedalaman hidup peserta didik, memperkembangkan jati diri atau inti hidup mereka. Dengan bervisi spiritual, Pendidikan Agama Katolik diharapkan dapat

membantu perkembangan iman siswa melalui kepercayaan yang ada dalam diri

siswa. Hal ini sangat penting untuk ditanamkan kepada siswa di sekolah agar

siswa mendapatkan nilai-nilai yang bisa menopang kepercayaan yang terkandung

di dalam Pendidikan Agama Katolik. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat

membantu siswa dalam menghadapi berbagai masalah pada masa remajanya.

Pendidikan Agama Katolik mengajarkan kepada siswa agar pengetahuan dapat

diterapkan dalam perbuatan nyata dan keduanya haruslah seimbang.

Ajaran dan pedoman Gereja tentang Pendidikan Katolik sebagaimana

dikutip oleh Dapiyanta (2011: 4) mengemukakan bahwa “Pendidikan Agama

Katolik di sekolah merupakan sarana atau pelaksanaan pewartaan Kristus”. Sarana

merupakan alat agar manusia menjadi pewarta Kristus di dunia. Setiap orang

mempunyai cara yang berbeda sebagai pewarta misalnya berbuat baik dan saling

mengasihi sesama. Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan sarana agar

siswa dapat mengenal Kristus sebagai pewarta iman yang sejati. Sarana yang

diberikan guru terhadap siswa berupa pengetahuan dari materi yang disampaikan

serta pekerjaan rumah (PR) agar siswa dapat menerapkannya di tengah keluarga,

Gereja, dan masyarakat luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 17

 

Lokakarya mengenai tempat dan peranan Pendidikan Agama Katolik di

sekolah yang diadakan oleh Komkat KWI di Malino sebagaimana dikutip oleh

Dapiyanta (2011: 4) mengemukakan bahwa “Pendidikan Agama Katolik

merupakan bagian dari katekese yang berusaha membantu siswa agar dapat

menggumuli hidupnya dari segi pandangan Kristiani”. Katekese merupakan

pelayanan sabda dengan fungsi khas pendidikan iman. Pelayanan sabda yang

dilakukan melalui pengajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah diupayakan

dapat membantu siswa menemukan jati dirinya serta beriman kepada Kristus.

Siswa yang beriman kepada Kristus akan senantiasa melayani sesama dengan

sepenuh hati.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis lebih tertarik dengan pernyataan

Ajaran dan pedoman Gereja tentang Pendidikan Katolik sebagaimana dikutip oleh

Dapiyanta yakni Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan sarana atau

pelaksanaan pewartaan Kristus. Sarana merupakan alat, dimana alat tersebut dapat

digunakan guru di sekolah untuk mendidik siswanya menjadi berkembang, baik

berkembang dalam rohani maupun jasmani. Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah membantu siswa agar mampu mengenal dan mencintai Kristus. Sarana

juga membantu siswa agar mewartakan kasih Allah. Selain itu, Pendidikan Agama

Katolik menjadi tolak ukur siswa dalam perkembangan imannya. Berbagai cara

dapat dilakukan dalam melaksanakan pewartaan Kristus, misalnya berdoa. Berdoa

merupakan sarana agar manusia dapat berkomunikasi dengan Tuhan. Di dalam

Pendidikan Agama Katolik di sekolah, berdoa juga diajarkan guru kepada para

muridnya, bahkan sebelum memulai dan mengakhiri kegiatan selalu diawali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 18

 

dengan berdoa. Semuanya merupakan sarana agar manusia dekat dengan Tuhan

serta mewartakan kasih Kristus.

Suradibrata (1984: 2) mengungkapkan bahwa “mendidik adalah kegiatan

untuk membantu sesama agar “jadi orang”, dengan segala keterbatasannya, secara

berangsur-angsur, dalam kebersamaan dengan orang lain”. Guru Pendidikan

Agama Katolik di sekolah menempatkan diri sebagai guru yang mempunyai jiwa

pendidik yang sepenuh hati mendidik siswanya agar siswa tersebut mendapat

pengetahuan dan perkembangan iman yang utuh dan penuh sehingga dapat

berguna bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Guru Pendidikan Agama

Katolik di sekolah mempunyai keunikan masing-masing dalam mendidik

siswanya agar dapat berkembang. Berbagai macam cara dilakukan agar siswa

dapat memahami materi yang disampaikan dan dapat mewujudnyatakan dalam

kehidupannya di tengah masyarakat luas. Groome (2010: 37) mengungkapkan

bahwa:

Pendidikan Agama Kristen adalah kegiatan politis bersama para peziarah dalam waktu yang secara sengaja bersama mereka memberi perhatian pada kegiatan Allah di masa kini kita, pada cerita komunitas iman Kristen, dan Visi Kerajaan Allah, benih-benih yang telah hadir diantara kita. Pada jaman dahulu Yesus menjadi guru bagi para murid-Nya dan

mengajarkan nilai-nilai Kerajaan Allah. Tentu saja Yesus tidak hanya

memberikan pengetahuan kepada para murid-Nya tetapi memberikan harapan

agar para murid-Nya dapat menerapkan nilai-nilai Kerajaan Allah di tengah dunia.

Begitu pula Pendidikan Agama Katolik di sekolah, guru memberikan pengetahuan

kepada siswa dengan harapan siswa mampu melaksanakan nilai-nilai Kerajaan

Allah dalam kehidupan sehari-hari. Silabus (2010: 1) menyatakan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 19

 

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Pendidikan Agama Katolik di sekolah bertujuan agar siswa mampu

memahami dan melakukan kegiatan sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, kegiatan

yang dilakukan dapat membantu mengembangkan iman dan kepercayaan siswa.

Siswa juga diajarkan untuk menghargai dan menghormati agama lain sejak dini

baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah agar siswa dapat

menjalin komunikasi yang baik antar sesama. Guru terlibat aktif dalam proses

perkembangan siswa di sekolah agar siswa melakukan kegiatan secara terarah dan

mempunyai dorongan yang kuat dari guru tersebut.

2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik

Heryatno (2008: 23) mengungkapkan bahwa “tujuan Pendidikan Agama

Katolik bersifat holistik artinya, sesuai dengan kepentingan hidup peserta didik,

tujuan Pendidikan Agama Katolik di sekolah harus mencakup segi kognitif, afeksi

dan praksis”. Segi kognitif (pikiran), afeksi (perasaan), dan praksis (tindakan)

tidak dapat dipisahkan karena saling mendukung dalam perkembangan siswa,

sehingga ketiganya diberikan secara seimbang oleh guru Pendidikan Agama

Katolik kepada masing-masing siswa. Kemampuan siswa di kelas sangatlah

beragam, oleh sebab itu guru Pendidikan Agama Katolik haruslah mempunyai

kemampuan dalam mendidik siswanya, misalnya memberikan materi Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 20

 

Agama Katolik dengan cara yang mudah ditangkap dan menyenangkan oleh

semua siswa, sehingga kreativitas guru sangat penting dalam mendidik. Berikut

ini disampaikan 3 tujuan Pendidikan Agama Katolik yaitu 1) demi terwujudnya

nilai-nilai Kerajaan Allah: inti segala tujuan Pendidikan Agama Katolik di

sekolah, 2) tujuan formal jangka panjang: kedewasaan iman, 3) iman yang

dihayati membebaskan manusia.

a. Demi Terwujudnya Nilai-nilai Kerajaan Allah: Inti Segala Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Heryatno (2008: 25) mengungkapkan bahwa: Sifat holistik tujuan Pendidikan Agama Katolik dapat lebih konkret kalau diletakkan pada inti dari segala tujuan proses penyelenggaraannya, yang sering disebut metapurpose yaitu untuk memperjuangkan terwujudnya nilai-nilai kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus di dalam sabda, karya dan seluruh hidup-Nya mempunyai keprihatinan pokok mewartakan serta mewujudkan kerajaan Allah. Dapat juga dikatakan bahwa Yesus adalah kerajaan Allah. Yesus telah bersabda dalam hidup manusia. Yesus diutus Allah ke dunia

dengan sabda, karya, serta menyerahkan seluruh hidup-Nya untuk manusia. Nilai-

nilai Kerajaan Allah yang ditanamkan Yesus kepada manusia adalah nilai-nilai

kebaikan, cinta kasih, saling menghargai, serta melayani sesama. Selama hidup di

tengah dunia, Yesus berusaha mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah, melalui

sabda dan karya-Nya. Guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah mengajarkan

tentang karya Yesus di dunia agar siswa semakin mengenal dan mencintai Yesus.

Tujuan Pendidikan Agama Katolik dalam proses penyelenggaraannya

dimaksudkan tidak hanya untuk mengetahui dan memahami saja tetapi tindakan

nyata merupakan salah satu cara untuk mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 21

 

b. Tujuan Formal Jangka Panjang: Kedewasaan Iman

Heryatno (2008: 29) mengungkapkan bahwa “iman yang dewasa juga

diartikan sebagai iman yang berkembang semakin matang secara penuh dan

bersifat holistik karena mencakup segi pemikiran, hati, dan praksis.” Siswa yang

memasuki masa remajanya membutuhkan proses untuk mencapai iman yang

dewasa. Iman yang dewasa diartikan sebagai iman yang berkembang karena

mencakup segi pemikiran, hati, dan praksis, artinya setiap siswa yang mempunyai

keinginan untuk berkembang dalam iman akan mengandalkan pemikiran, hati,

dan perasaan karena ketiganya merupakan penunjang agar siswa mampu

melaksanakan sesuatu didasari oleh dorongan dalam diri mereka. Jika segi

pemikiran, hati, dan perasaan berjalan secara seimbang, maka siswa akan lebih

terbantu dalam proses pendewasaan iman serta mampu mengendalikan dirinya.

Seseorang yang dianggap dewasa dalam iman adalah seseorang yang mampu

mengendalikan dirinya sendiri dari hal-hal negatif atau yang merugikan dirinya

sendiri serta orang di sekitarnya.

c. Iman yang Dihayati Membebaskan manusia

Heryatno (2008: 33) mengungkapkan bahwa “kebebasan merupakan

kondisi utama bagi manusia untuk menghayati dan memperkembangkan imannya.

Hanya di dalam suasana hati yang bebas manusia dapat sungguh menghayati dan

mewujudkan imannya”. Melakukan pekerjaan tanpa adanya paksaan dari orang

lain sangat menyenangkan bagi manusia, hal inilah yang dimaksud dengan

kebebasan. Kebebasan merupakan kondisi utama bagi manusia untuk menghayati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 22

 

dan memperkembangkan imannya. Hal ini dimaksudkan bahwa suasana hati yang

bebas sangat dibutuhkan oleh semua orang karena manusia melakukan sesuatu

berdasarkan kehendak dari diri sendiri bukan karena adanya paksaan dari orang

lain. Tentu saja bebas tidak diartikan secara individualitas karena bebas disini

adalah bebas untuk mengasihi sesama, bebas untuk melaksanakan nilai-nilai

Kerajaan Allah, bebas menanggapi cinta kasih Allah. Iman manusia akan

berkembang menjadi lebih baik dengan adanya kebebasan.

3. Konteks Pendidikan Agama Katolik

Heryatno (2008: 40) mengungkapkan bahwa “para guru Pendidikan

Agama Katolik diharapkan mengenal dengan baik keadaan hidup peserta didiknya

dan memiliki perhatian personal kepada mereka.” Guru di sekolah diharapkan

mampu untuk mengenal siswa secara personal agar dapat membantu proses

perkembangan siswa baik rohani maupun jasmani. Guru tidak hanya memberikan

materi di kelas, tetapi guru juga memberikan dorongan atau motivasi sehingga

siswa dapat berkembang di masa remajanya. Guru Pendidikan Agama Katolik di

sekolah memiliki perhatian personal bagi para siswa, artinya dengan segala

kekurangan dan kelebihan yang siswa miliki, guru senantiasa membantu siswa

untuk berkembang.

a. Sosialisasi Menuju Pribadi yang Lebih Matang

Heryatno (2008: 41) mengungkapkan bahwa: Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung seumur hidup di mana seseorang memasukkan diri atau dimasukkan ke dalam etos hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 23

 

bersama. Di dalam proses tersebut sebagai manusia kita menghadapi dan menanggapi pengaruh konteks sosial yang berupa tatanan hidup, nilai yang dianut, corak tingkah laku yang diharapkan, dll. Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung seumur hidup, artinya

sepanjang hidupnya manusia akan terus melakukan sosialisasi karena manusia

selalu berinteraksi dengan sesama. Dalam lingkungan keluarga anak mulai belajar

bersosialisasi dengan orangtua dan saudaranya, jika anak tersebut mampu

melakukan sosialisasi dengan keluarganya maka kebiasaan tersebut akan

membawa dampak yang baik ketika sudah berada atau berinteraksi di lingkungan

sekolah serta masyarakat luas. Anak menjadi pribadi yang lebih matang ketika

anak mampu menyesuaikan diri di tengah masyarakat luas maka nilai-nilai yang

sudah ditanamkan oleh orangtuanya di rumah terus melekat dalam dirinya.

Sosialisasi menjadi suatu kebutuhan bagi hidup manusia karena dengan adanya

sosialisasi setiap manusia menjumpai banyak orang yang dapat mengubah dirinya

menjadi lebih dewasa dalam bersikap.

b. Sosialisasi Menuju Hidup Beriman yang Dewasa

Heryatno (2008: 43) mengungkapkan bahwa: Untuk menjadi lebih Kristiani kita membutuhkan komunikasi dengan sesama umat Kristiani. Di dalam komunikasi dengan sesama umat Kristiani tersebut kita menjumpai cara hidup umat, harta kekayaan dan pengakuan iman mereka. Di dalam proses yang sama itu, kita mempelajari harta kekayaan iman Gereja, kita berkenalan dan mengambil bagian di dalam cara hidup umat sehingga kita makin mencintai, meyakini dan menghayati iman umat. Sosialisasi terhadap sesama umat Kristiani dengan cara menjalin relasi

yang baik dengan sesama, secara tidak langsung membantu proses pendewasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 24

 

iman seseorang. Hal ini dapat dilakukan melalui keterlibatan atau partisipasi umat

dalam kehidupan menggereja, misalnya mengikuti pendalaman iman di

lingkungan. Setiap mengikuti pendalaman iman di lingkungan, umat bisa saling

bertukar pengalaman iman mereka dengan cara mensharingkannya, dari sharing

tersebut umat saling memperkaya dan meneguhkan satu sama lain, pada akhirnya

iman umat semakin diperkuat dan dipersatukan dalam nama Yesus. Untuk

menjadi lebih Kristiani kita membutuhkan komunikasi dengan sesama umat

Kristiani, artinya menjalin komunikasi antar umat Kristiani akan membantu setiap

umat untuk berkembang.

c. Proses Sosialisasi Memerlukan Edukasi yang Bersifat Kritis

Heryatno (2008: 47) mengungkapkan bahwa: Dalam membantu memperkembangkan iman siswa Pendidikan Agama Katolik secara serentak memerlukan baik proses sosialisasi maupun edukasi yang bersifat kritis. Pendidikan Agama Katolik di sekolah memang harus bersifat kontekstual dan secara serius bertolak dari kenyataan hidup beriman siswa dan menanggapi kebutuhan mereka baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Dalam membantu memperkembangkan iman siswa Pendidikan Agama

Katolik secara serentak memerlukan baik proses sosialisasi maupun edukasi yang

bersifat kritis, hal ini dimaksudkan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik di

sekolah membantu siswa dengan cara memberikan pendidikan kepada siswa,

dimana pendidikan tersebut mampu membantu siswa untuk menemukan sendiri

apa yang menjadi kebutuhan mereka berdasarkan hati nurani siswa. Edukasi yang

bersifat kritis sangat diperlukan dalam bersosialisasi, artinya Pendidikan Agama

katolik di sekolah membantu siswa untuk berkembang dalam iman dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 25

 

dibekali pendidikan agar siswa mampu menjadi dirinya sendiri sehingga tidak

terjadi keseragaman antar siswa. Siswa dapat saling melengkapi dengan segala

perbedaan yang ada dalam diri mereka.

4. Model-Model Pendidikan Agama Katolik

Heryatno (2008: 49) mengungkapkan bahwa “istilah model perlu

dimengerti sebagai suatu pendekatan tertentu yang memiliki suatu kerangka yang

tertentu pula untuk suatu proses kegiatan penyelenggaraan pendidikan dalam iman

dengan langkah-langkah yang kurang lebih tetap.” Pendidikan Agama Katolik di

sekolah menempatkan siswa sebagai subjek dan guru sebagai fasilitator. Model

perlu dimengerti sebagai suatu pendekatan hal ini dimaksudkan bahwa ada banyak

cara atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang guru agar siswanya dapat

memahami apa yang disampaikan guru di kelas sehingga membantu siswa untuk

berkembang, perkembangan tersebut tentu saja berasal dari dorongan yang ada

dalam diri siswa sehingga guru dengan berbagai cara pula membantu dan

mengarahkan siswanya dalam bertindak.

a. Tiga Unsur Pokok Pendidikan Agama Katolik

1) Pengalaman Hidup Peserta Didik

Heryatno (2008: 50) mengungkapkan bahwa “pengalaman hidup

mencakup seluruh kenyataan hidup peserta. Melalui refleksi terhadap pengalaman

hidupnya peserta didik mengenali kehadiran Allah yang melimpahkan rahmat-

Nya dan mengundang mereka untuk menanggapinya.” Pengalaman hidup dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 26

 

refleksi memang tidak dapat dipisahkan karena dalam kehidupan sehari-hari setiap

orang akan mengalami banyak hal yang membuat manusia merefleksikannya baik

pengalaman yang menyenangkan maupun pengalaman yang tidak menyenangkan.

Hal ini merupakan suatu proses pembelajaran hidup menuju suatu perkembangan

iman manusia. Dalam Pendidikan Agama Katolik di sekolah, guru selalu

membiasakan siswanya agar merefleksikan semua pengalaman yang sudah siswa

dapatkan baik dalam pelajaran maupun dalam kegiatan siswa sehari-hari. Refleksi

melatih siswa agar mampu memperbaiki yang menjadi kekurangannya dan

mempertahankan apa yang menjadi kelebihan atau bakatnya serta menanggapi

kehadiran Allah dalam hidupnya. Pengalaman hidup membawa setiap orang untuk

berkembang dalam pikiran, perbuatan, dan iman sehingga seseorang semakin

percaya dan mengimani Kristus di tengah dunia.

2) Visi dan Kisah Kristiani (Harta Kekayaan Iman Gereja)

Heryatno (2008: 51) mengungkapkan bahwa “visi dan kisah hidup

Kristiani menjadi kerangka untuk menafsirkan pengalaman hidup konkret peserta,

agar peserta menyadari makna pengalamannya dan dihantar untuk sampai pada

pengakuan iman Katolik yang lebih personal dan otentik.” Visi dan kisah hidup

Kristiani menjadi kerangka untuk menafsirkan pengalaman hidup konkret peserta,

artinya setiap orang pasti mengalami pengalaman iman dalam hidupnya. Dari

pengalaman iman tersebut seseorang menyadari makna pengalaman imannya

bahwa pengalaman iman mampu mengubah hidup manusia menjadi lebih baik.

Dalam kehidupan menggereja setiap umat yang sudah dibaptis percaya bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 27

 

Tuhan selalu hadir di tengah hidup manusia. Pengalaman dibaptis merupakan

pengalaman iman karena manusia menyadari akan kehadiran Tuhan melalui

baptisan tersebut. Setelah dibaptis setiap orang akan semakin diperteguh imannya

dan hidup dalam nama Yesus sebagai Anak Allah. Hal inilah yang dimaksud

dengan pengakuan Katolik yang lebih personal dan otentik karena setiap orang

yang memutuskan dirinya untuk dibaptis maka orang tersebut siap dengan segala

konsekuensinya mengikuti Kristus.

3) Komunikasi Hidup Konkret Peserta dengan Visi dan Kisah/Tradisi Kristiani

Heryatno (2008: 51) mengungkapkan bahwa “salah satu tugas utama

Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah mendialogkan atau mempertemukan

pengalaman hidup dengan harta kekayaan iman Katolik.” Dialog membantu siswa

semakin menghayati imannya sebagai pribadi yang mengimani Krsitus. Tujuan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah mendialogkan pengalaman hidup

dengan harta kekayaan iman Katolik. Hal ini dimaksudkan agar Pendidikan

Agama Katolik sungguh-sungguh membantu siswa agar mampu memaknai

pengalaman hidupnya sehingga mampu menghayati dirinya sebagai anggota

Gereja Katolik. Pengakuan dirinya sebagai anggota Gereja Katolik diwujudkan

dalam kehidupannya sehari-hari yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai

Kerajaan Allah di tengah hidup manusia dan menghayati semangat injili dalam

dirinya. Dialog diharapkan dapat memperkembangkan hidup siswa artinya siswa

menyadari dan memaknai pengalaman hidupnya sehingga mampu membantu

dirinya untuk mewujudnyatakan pengalaman hidup secara kontekstual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 28

 

b. Beberapa Model Pendidikan Agama Katolik

1) Model Transmisi/Transfer

Heryatno (2008: 55) mengungkapkan bahwa “model ini berpusat pada

guru yang mentransfer (mengoper) seluruh pengetahuannya pada siswa dengan

menerapkan relasi guru dengan siswa.” Model transmisi/transfer merupakan cara

lama yang digunakan para guru dalam mengajar. Model ini kurang efektif karena

tidak melibatkan siswa dalam kegiatan mengajar/memberikan materi. Dalam

mengikuti pelajaran di kelas ada jarak antara guru dan siswa sehingga guru tidak

kreatif dalam menyampaikan materi dan siswa kurang aktif mengikuti pelajaran di

kelas. Hal ini tidak membantu perkembangan siswa baik secara kognitif maupun

dalam iman karena guru tidak memberikan apa yang menjadi kebutuhan siswa.

2) Model yang Berpusat pada Hidup Peserta

Heryatno (2008: 57) mengungkapkan bahwa “model pendidikan yang

berpusat pada hidup peserta ini merupakan reaksi yang ekstrem terhadap model

pendidikan yang bersifat dogmatis.” Pada jaman era globalisasi seperti saat ini,

para guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah hanya sebagai fasilitator dengan

berpusat pada hidup peserta/peserta didik. Model ini diyakini mampu

memperkembangkan pengetahuan dan iman siswa secara utuh. Siswa terlibat aktif

dalam kegiatan pengajaran di kelas dengan cara tanya jawab dan kerja

kelompok/sharing pengalaman, pada akhir pelajaran siswa diajak untuk

merefleksikan pengalaman mereka selama mengikuti pelajaran di kelas berkaitan

dengan pengalaman hidup mereka secara konkrit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 29

 

Kedua model di atas masing-masing mempunyai kekurangan dan

kelebihan, oleh sebab itu kedua model di atas saling melengkapi. Guru Pendidikan

Agama Katolik di sekolah bukan hanya sebagai fasilitator tetapi guru juga

memberikan pengetahuan/informasi sehingga membantu perkembangan kognitif

siswa dan memfasilitasi siswa agar siswa aktif di kelas serta membantu

perkembangan iman mereka.

5. Sosok Guru Pendidikan Agama Katolik Memandang Siswa Sungguh Baik, Diciptakan Menurut Gambar Dan Rupa Tuhan

a. Antropologi Kristiani: Manusia Sungguh Baik

Heryatno (2008: 101) mengungkapkan bahwa “manusia diciptakan supaya

dapat mengasihi Allah dan sesamanya. Manusia selalu berada di dalam relasinya

dengan Tuhannya, sesamanya dan seluruh alam semesta lingkungannya.” Manusia

diciptakan agar saling mengasihi Allah, sesamanya dan alam semesta, artinya

setiap umat manusia harus saling mengasihi sebagaimana Allah mengasihi

manusia serta menjaga alam semesta yang diciptakan Allah untuk manusia agar

manusia hidup berkecukupan di dunia ini. Manusia diciptakan Allah dengan

segala keunikannya, artinya manusia diciptakan Allah dengan segala perbedaan

agar manusia saling melengkapi dan bekerjasama dengan sesama serta menjalin

hubungan yang baik dengan sesama, karena Allah menciptakan manusia menurut

citra-Nya maka Allah memandang manusia sungguh baik. Walaupun manusia

dapat berdosa dan berbuat jahat akan tetapi Allah selalu mengampuni manusia.

Hal inilah bukti bahwa Allah sungguh mengasihi manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 30

 

b. Implikasi Antropologi Positif bagi Pengembangan Sikap Hidup para Guru

1) Meneguhkan Pribadi dan Jati Diri Siswa

Heryatno (2008: 104) menyatakan bahwa “sikap dasar guru Pendidikan

Agama Katolik, yang meneguhkan dan menghormati lebih-lebih siswanya yang

bermasalah, lemah dan nakal, diharapkan dapat mendorong dan memberdayakan

siswa agar mereka (sendiri) dapat memperkembangkan hidupnya.” Manusia

diciptakan Tuhan dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki setiap orang.

Sikap dasar guru Pendidikan Agama Katolik, yang meneguhkan dan menghormati

siswanya yang bermasalah, lemah, dan nakal dimaksudkan bahwa guru

Pendidikan Agama Katolik mampu mengenal siswa secara personal, sehingga

guru dapat mendorong dan memberdayakan siswanya dengan cara memahami

kebutuhan siswa tanpa memandang latar belakang mereka. Guru Pendidikan

Agama Katolik membantu siswa berkembang dengan melihat bakat-bakat yang

mereka miliki. Melalui bakat-bakat yang ada dalam diri siswa tersebut maka guru

dengan kerendahan hatinya mendampingi siswa, menaruh harapan dan

kepercayaan agar siswa berkembang menjadi lebih baik serta bersikap lembut dan

murah hati apabila menghadapi siswa yang bermasalah, lemah, dan nakal serta

berusaha mendampingi para siswa untuk berkembang.

2) Tetap Yakin dan Penuh Harap pada Siswa

Heryatno (2008: 104) menyatakan bahwa: Sebagai guru kita tidak pernah kehilangan pengharapan dan keyakinan bahwa semua siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat-bakat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 31

 

mereka terima dari Allah mereka; karena kebaikan dan kemurahan hati-Nya semua siswa dapat sampai pada kelimpahan dan kepenuhan hidup. Sebagai pendidik guru tidak pernah kehilangan pengharapan dan

keyakinan terhadap siswanya, artinya guru tidak hanya melihat kekurangan yang

siswa miliki tetapi guru percaya bahwa di balik kekurangan ada kelebihan dalam

diri siswa. Melalui kepercayaan tersebut guru sungguh-sungguh mempunyai

keinginan yang tulus untuk membantu siswa dalam berkembang. Guru membantu

siswa untuk menemukan bakat-bakat yang ada dalam diri siswa serta membantu

siswa untuk mengembangkan bakat tersebut. Guru meyakini bahwa setiap anak

bisa berkembang menjadi lebih baik ketika ia tersebut mempunyai keyakinan

yang kuat bahwa dirinya mampu dan bisa melakukan apa yang menjadi cita-

citanya.

3) Mengasihi Siswa

Heryatno (2008: 105) menyatakan bahwa “beriman, berharap dan

mengasihi hidup siswa itulah yang menjadi sikap, tekad dan kesadaran yang wajib

mereka wujudkan di dalam menunaikan tugas panggilan mereka sebagai guru

Pendidikan Agama Katolik.” Guru mengasihi siswanya seperti Yesus mengasihi

para murid-Nya. Guru mengasihi siswa dengan tulus hati mendampingi siswa dan

rela berkorban demi terwujudnya perkembangan iman siswa. Beriman, berharap

dan mengasihi hidup siswa menjadi sikap dasar sebagai guru Pendidikan Agama

Katolik. Hal ini dimaksudkan bahwa iman dilandasi dengan pengharapan dan

diwujudnyatakan melalui kasih seorang guru kepada siswa. Guru memadukan

keutamaan sifat-sifat ayah dan ibu, sifat ayah yang selalu tegar, kuat, serta rela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 32

 

berkoban dan sifat ibu yang lemah lembut, sabar, serta rendah hati. Sifat-sifat

inilah yang membantu seorang guru dalam meperkembangkan hidup siswa.

4) Menghormati Siswa Sebagai Subjek

Heryatno (2008: 106) menyatakan bahwa “dengan memperlakukan mereka

sebagai subjek, para guru Pendidikan Agama Katolik juga akan memberdayakan

mereka sebagai pelaku pendidikan yang aktif, kreatif serta realistis.” Guru

Pendidikan Agama Katolik memberdayakan siswa sebagai pelaku pendidikan

yang aktif, kreatif, serta realistis artinya guru memfasilitasi siswa di kelas dengan

penuh kepercayaan memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif

menemukan apa yang menjadi kebutuhan mereka. Guru juga memotivasi serta

mempermudah siswa sehingga siswa mempunyai kreativitas dalam

mengembangkan kemampuan-kemampuan yang mereka miliki. Hal ini secara

realistis membantu perkembangan iman siswa secara utuh.

5) Menghormati Kebebasan, Hak dan Tanggungjawab Siswa

Heryatno (2008: 107) menyatakan bahwa “kebebasan terwujud kalau para

guru Pendidikan Agama Katolik menghormati hidup siswa sebagai pribadi di

dalam totalitasnya dan mendorong mereka untuk bersikap serta bertindak berdasar

hati nuraninya.” Setiap orang perlu menentukan pilihan dalam hidupnya

berdasarkan hati nurani. Kebebasan terwujud apabila guru Pendidikan Agama

Katolik menghormati hidup siswa sebagai pribadi serta bertindak berdasarkan hati

nurani, artinya bahwa guru berkewajiban mendidik siswa tetapi guru tidak berhak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 33

 

menentukan pilihan dalam hidup siswa. Siswa hanya dimotivasi dan difasilitasi

agar siswa mampu menetukan pilihannya sendiri secara kontekstual, dengan

penuh kesadaran bahwa apa yang menjadi pilihannya adalah yang terbaik dalam

hidupnya. Kebebasan yang dimiliki oleh siswa berdasarkan kesadaran dan hati

nurani tanpa adanya paksaan dari guru atau orang lain.

B. Perkembangan Iman

1. Pengertian Perkembangan

Nagel sebagaimana dikutip Singgih (1981: 29) mengemukakan bahwa

“perkembangan merupakan struktur yang teroganisasikan dan mempunyai fungsi-

fungsi tertentu, dan karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam

organisasi maupun dalam bentuk, akan mengakibatkan perubahan fungsi”.

Perkembangan yang dimaksud di atas diibaratkan dengan anggota tubuh manusia

yang mempunyai satu kesatuan. Jika anggota tubuh yang satu sakit atau tidak

berfungsi lagi maka akan berakibat pada anggota tubuh yang lain. Suatu

perkembangan dalam hidup manusia dimulai dari sebuah kemauan atau tekat yang

besar dari diri sendiri. Dalam berkembang, manusia mempunyai banyak faktor

dari dalam dan luar dirinya, baik faktor yang mendukung maupun faktor yang

kurang mendukung. Oleh sebab itu setiap orang harus mampu mengendalikan diri

sehingga dapat mencapai sesuatu yang diinginkan dalam hidupnya.

Scbneirla sebagaimana dikutip Singgih (1981: 29) mengungkapkan bahwa

“perkembangan adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisasi pada

organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 34

 

sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan progresif ini meliputi dua faktor, yakni

kematangan dan pengalaman”. Kematangan dan pengalaman menjadi faktor

dalam perkembangan karena setiap orang yang tumbuh baik jasmani dan rohani

akan mengalami perubahan yang sangat signifikan. Berkembang melalui berbagai

proses sehingga seseorang akan banyak mengalami pengalaman dan membantu

proses kematangan dalam dirinya.

Senada dengan Scbneirla sebagaimana dikutip oleh Singgih, Hurlock,

(1989: 2) mengungkapkan bahwa “perkembangan berarti serangkaian perubahan

progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.”

Semakin banyak pengalaman yang dilalui oleh setiap orang maka semakin matang

dan berkembang orang tersebut, karena setiap pengalaman mempunyai nilai atau

kesan tersendiri bagi setiap orang sehingga mengajak orang tersebut untuk

merefleksikannya sebagai proses pendewasaan diri serta secara perlahan

mengajak seseorang tersebut untuk berubah.

Siti Rahayu (1989: 2) mengungkapkan bahwa “perkembangan juga

berhubungan dengan proses belajar. Terutama isinya, yaitu mengenal apa yang

akan berkembang berkaitan dengan tingkah belajar.” Perkembangan berhubungan

dengan proses belajar artinya dalam kehidupan sehari-hari setiap orang akan

mengalami berbagai pengalaman sehingga pengalaman tersebut dapat membantu

menuju pada perkembangan dalam diri seseorang. Hal inilah yang disebut dengan

proses belajar karena dalam berproses setiap orang mengalami pengalaman yang

berbeda sehingga ada yang cepat mengalami perkembangan dan ada yang lama

mengalami perkembangan. Tentu semua itu tergantung dari setiap individu serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 35

 

orang-orang yang berada disekitarnya. Setiap orang yang sedang berproses akan

cepat mengalami perkembangan apabila mendapat dukungan dari orang sekitar.

Oleh sebab itu, setiap orang yang berkembang mengenal isinya, yaitu mengenal

apa yang akan berkembang berkaitan dengan tingkah belajar. Hal ini

dimaksudkan bahwa setiap orang yang mempunyai keinginan untuk berkembang

mempunyai tujuan agar hidupnya menjadi lebih baik.

Fowler sebagaimana dikutip Supratiknya (1995: 24) mengungkapkan

bahwa “kepercayaan eksistensial bukanlah sekedar kegiatan pemberian arti, tetapi

juga proses dinamis pemberian arti itu sendiri. Proses tersebut terwujud dalam

urutan sejumlah tahap perkembangan kepercayaan.” Setiap orang yang

mempunyai kemauan untuk berkembang pasti ada kepercayaan yang kuat dalam

dirinya. Kepercayaan inilah yang mendorong orang tersebut untuk terus maju.

Manusia merupakan mahkluk yang dinamis atau berubah-ubah sehingga akan

dimudahkan dalam berkembang jika dimotivasi untuk berubah menjadi lebih baik.

Berdasarkan ungkapan para ahli di atas tentang pengertian perkembangan,

penulis lebih tertarik pada pendapat Siti Rahayu yang mengungkapkan bahwa

perkembangan berhubungan dengan proses belajar. Hal ini dimaksudkan bahwa

jika seseorang mengalami perkembangan dalam hidupnya berarti seseorang

tersebut sudah melalui berbagai macam pembelajaran. Masing-masing individu

mempunyai tingkatan kesulitan yang berbeda dalam perkembangan karena

berkembang berdasarkan kebutuhan dari individu tersebut. Pengalaman seseorang

mampu mengubah orang tersebut untuk berkembang karena melalui

pengalamanlah manusia bisa merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 36

 

Selain itu kepercayaan yang ada dalam diri kita juga membawa perubahan yang

baik bagi kita karena percaya diri sangat membantu setiap orang untuk

berkembang.

2. Iman

a. Pengertian Iman

Buku Iman Katolik (1996: 127) mengungkapkan bahwa: Dilihat dari pihak manusia yang menanggapi wahyu dan menyerahkan diri kepada Allah, iman adalah pertemuan yang sama. Dalam iman, manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak-terbatas berkenan memasuki hidup manusia yang serba terbatas, menyapa dan memanggilnya. Iman berarti jawaban atas panggilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang menjumpai manusia secara pribadi juga. Dalam iman manusia menyerahkan diri kepada Sang Pemberi Hidup. Pengalaman religius memang merupakan pengalaman dasar, kendati belum berarti pertemuan dengan Allah dalam arti penuh. Di atas pengalaman dasar itulah dibangun iman, penyerahan kepada Allah, pertemuan dengan Allah. Umat Kristen mengenal Allah secara pribadi sebagai Bapa, melalui Yesus. Dalam kegiatan menggereja setiap umat yang beriman kepada Tuhan

menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. Penyerahan diri seutuhnya kepada

Tuhan karena manusia mempunyai kepercayaan dalam dirinya bahwa hanya

Tuhanlah jalan keselamatan bagi manusia. Setiap orang beriman pasti mempunyai

pengalaman iman yang berbeda-beda sehingga mereka sungguh-sungguh percaya

bahwa Tuhan selalu hadir dalam hidup manusia. Melalui Yesus Kristus umat

Kristen mengenal Allah sebagai Bapa. Yesus yang kita sambut melalui Ekaristi

merupakan bukti nyata bahwa Allah bersemayam di dalam hati semua umat

manusia yang percaya kepada-Nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 37

 

Fowler sebagaimana dikutip Supratiknya (1995: 8) mengungkapkan bahwa

“iman adalah suatu cara manusia bersandar atau berserah diri serta menemukan

atau memberikan makna terhadap berbagai kondisi atau keadaan hidupnya.”

Ketika manusia dihadapkan dengan berbagai persoalan hidup, manusia yang

beriman hanya bersandar kepada Tuhan sehingga dapat menyelesaikan atau

melalui masalah dengan baik dan mendapat pengalaman yang berharga dari

persoalan tersebut. Banyak pengalaman yang membuat manusia lebih dewasa

dalam iman dan semakin percaya kepada Tuhan.

Banawiratma (1991: 49) mengungkapkan bahwa “beriman Kristiani berarti

memilih makna kehidupan yang ditentukan oleh Yesus Kristus dengan

keprihatinan tunggal Kerajaan Allah. Penghayatan iman Kristiani terjadi dalam

paguyuban atau persekutuan iman dengan ajaran maupun ibadahnya.” Banyak hal

yang dapat dilakukan untuk memperkuat iman manusia misalnya dengan

mengikuti pendalaman iman di lingkungan. Dalam pendalaman iman, ada sharing

pengalaman iman dan refleksi, keduanya mampu membantu manusia untuk

berkembang dalam imannya. Begitu pula pada saat mengikuti kegiatan Gereja

misalnya koor, umat dapat ambil bagian dalam kemajuan Gereja. Semuanya

dilakukan karena umat percaya kepada Tuhan sang pemberi hidup.

Suradibrata (1984: 2) mengungkapkan bahwa “iman sebagai kegiatan

manusiawi menyangkut potensi manusia untuk mengerti, maka iman mengarah

pada kegiatan pemahaman. Intellectualitas merupakan kebutuhan penyempurnaan

dan aktualisasi tindak beriman.” Iman tidak hanya semata-mata mengandalkan

perasaan manusia saja tetapi juga menyangkut pengetahuan manusia. Setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 38

 

manusia yang beriman mengetahui kepada siapa ia percaya dan mampu menjalin

relasi yang baik dengan sesama.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa iman merupakan

penyerahan diri manusia secara utuh dan penuh kepada Allah. Dengan iman dan

kepercayaan itulah manusia dapat mencintai Allah melalui sesama. Pendidikan

Agama Katolik di sekolah mengajarkan kepada siswa agar mempunyai iman yang

tangguh sehingga tidak mudah terpengaruh oleh masalah apapun yang ada di

dalam maupun di luar diri kita. Setiap orang beriman percaya bahwa hanya

kepada Tuhanlah segala masalah dapat terselesaikan dengan baik, sehingga

manusia hanya bisa berpasrah diri dan berusaha. Iman seseorang memang tidak

dapat diukur tetapi iman dapat diamati dari kepercayaan yang ada dalam diri

seseorang. Orang yang beriman tidak akan mudah putus asa jika dihadapkan

dengan situasi yang sulit. Seseorang termotivasi oleh orang lain agar menjadi

lebih baik merupakan suatu perkembangan iman.

b. Iman Kristen Dalam Tiga Dimensi

Groome (2010: 81) mengungkapkan bahwa iman Kristen sebagai realitas

yang hidup memiliki tiga dimensi yang esensial: 1) keyakinan, 2) hubungan yang

penuh kepercayaan, dan 3) kehidupan agape yang hidup.

1) Iman sebagai Kegiatan Meyakini

Groome (2010: 82) berkeyakinan bahwa:

Dalam mentalitas Barat, iman (faith) dan keyakinan (belief) sering dianggap sama. akan tetapi, meskipun iman Kristen lebih luas daripada kepercayaan, tentu saja ada dimensi kepercayaan dalam iman Kristen ketika iman Kristen diwujudkan dalam kehidupan manusia. David Tracy

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 39

 

menyatakan “keyakinan” (belief) adalah simbol yang menjelaskan “pernyataan kognitif, moral, atau historis tertentu yang terkandung dalam sikap ‘iman’ tertentu”.

Keyakinan menjadi tolak ukur dari iman itu sendiri, dengan beriman

berarti manusia yakin akan keberadaan Tuhan di dunia ini. Manusia yang

mempunyai keyakinan memaknai keberadaan Tuhan melalui sesama, misalnya

saling mengasihi dan meneguhkan. Setiap manusia mempunyai batasan-batasan

kemampuan dalam menjalani hidupnya, ketika mendapat suatu cobaan, orang

yang mempunyai keyakinan kepada Tuhan akan berdoa kepada Tuhan memohon

berkat-Nya agar masalah yang menimpanya dapat diselesaikan.

2) Iman sebagai Kegiatan Mempercayakan

Groome (2010: 87) menyatakan bahwa:

Beriman mengandung arti kegiatan mempercayakan. Jika kegiatan iman Kristen “percaya” (believing) terutama menunjuk pada tindakan kognitif, maka kegiatan iman Kristen mempercayakan (trusting) terutama bersifat afektif. Kegiatan iman Kristen mempercayakan adalah dimensi iman yang berdasarkan kepercayaan. Dimensi iman Kristen yang bersifat afektif/kepercayaan ini mengambil bentuk hubungan pribadi yang penuh kepercayaan dengan Allah yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus; dan mempercayakan (trust) diekspresikan dalam kesetiaan, kasih, dan kelekatan. Karena Allah adalah setia, kita dapat menyerahkan diri kita dengan penuh kepercayaan.

Iman sebagai kegiatan mempercayakan artinya manusia mempercayakan

seluruh hidupnya ke dalam tangan-Nya. Pada perjamuan Ekaristi, manusia

menerima tubuh dan darah Kristus. Tubuh dan darah Kristus merupakan tanda

bahwa Allah selalu hadir dalam hidup manusia melalui perantaraan Yesus Kristus

Putra-Nya. Ketika manusia menerima tubuh dan darah Kristus, manusia

mempercayakan seluruh hidupnya kepada Allah. Bukti kesetiaan Allah kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 40

 

manusia adalah Allah tidak meninggalkan manusia pada saat manusia jatuh ke

dalam dosa bahkan Allah datang untuk menyelematkan manusia dari dosa.

3) Iman sebagai Kegiatan Melakukan

Groome (2010: 90) mengungkapkan bahwa:

Iman Kristen sebagai respons terhadap Kerajaan Allah dalam Kristus harus mencakup melakukan kehendak Allah. Secara lebih khusus, melakukan kehendak Allah harus diwujudkan dalam kehidupan agape yang hidup mengasihi Allah dengan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri. Panggilan hidup mengasihi di dalam dunia begitu penting dalam tradisi Kristen sehingga kita dapat dengan mudah menganggap sudah secara otomatis demikian atau berhenti memperhatikan sentralitasnya.

Melakukan kehendak Allah harus diwujudkan dalam kehidupan agape

yang hidup mengasihi Allah dengan mengasihi sesama seperti mengasihi diri

sendiri. Hal ini dimaksudkan bahwa manusia yang beriman kepada Tuhan

mewujudnyatakan kasih mereka melalui perbuatan nyata misalnya peduli terhadap

sesama yang membutuhkan serta mencintai sesama dengan segala kerendahan

hatinya. Melakukan kehendak Allah merupakan salah satu cara manusia mencintai

Allah bahwa manusia mempercayakan seluruh hidupnya kepada Allah.

c. Iman: “kepercayaan-tanpa-jaminan”

1) Allah serentak sebagai tujuan sasaran iman dan dasar/alasan iman

Syukur Dister (1989: 126-131) mengungkapkan bahwa: Dalam iman, seorang manusia berkeyakinan bahwa ia berhubungan dengan Allah sendiri. Tuhan sendiri tujuan dan isi iman kepercayaan. Maka dari itu “objek” iman bukanlah pengertian-pengertian, gagasan-gagasan atau ide-ide mengenai Allah melainkan Tuhan Allah sendiri. Tuhanlah yang dipercayai manusia, Tuhan dalam kepribadian dan dalam manifestasi pribadi: bagi orang beriman, Tuhan menjadi tujuan hasrat-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 41

 

hasratnya yang intim, tetapi sekaligus penolong yang diandalkannya dalam mengejar kesempurnaan eksistensinya. Oleh karena itu tindakan “percaya” merupakan kenyataan yang kompleks. Di dalamnya termasuk keyakinan intelektual, ketaatan yang takwa dan hubungan cinta kasih.

Jika manusia mencintai Tuhan berarti manusia tersebut percaya akan

adanya Tuhan dalam hidupnya. Ia akan menyerahkan seluruh hidupnya kepada

Tuhan dalam semua karyanya di dunia. Seringkali manusia berdoa untuk

berkomunikasi kepada Tuhan agar mendapat rahmat dari-Nya. Rahmat yang

dilimpahkan kepada manusia melalui perantara cinta kasih dari sesama.

2) Mencapai kepastian dengan, dalam dan karena peng-amin-an

Syukur Dister (1989: 126-131) mengungkapkan bahwa: Kepercayaan beragama (yang ditunjukkan dengan istilah “iman”) termasuk lapangan hubungan antar pribadi. Oleh karena itu iman tidak memiliki jaminan-jaminan yang dimiliki oleh akal yang menganalisis, yaitu jaminan-deduksi dan jaminan-induksi. Namun demikian orang beriman mempunyai kepastian juga: “Aku tahu kepada siapa aku percaya”. Tetapi kepastian iman ini baru diperoleh di dalam tindakan percaya itu sendiri.

Walaupun manusia mengarahkan diri kepada Tuhan, seringkali manusia

ingin mengetahui lebih dahulu kepada siapa ia percaya, namun hal itu baru

diketahuinya dengan dan karena percaya. Manusia tidak mengetahui akan adanya

Tuhan yang tinggal di dalam hati setiap orang jika manusia tidak percaya.

Manusia diberikan godaan atau masalah dalam hidupnya agar manusia semakin

dekat dan percaya kepada Tuhan.

3) Iman kepercayaan yang bertanya-tanya

Syukur Dister (1989: 126-131) mengungkapkan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 42

 

Selain kepastian terdapat juga ketidakpastian dalam iman. Iman juga selalu bertanya-tanya. Adapun sebabnya kiranya jelas. Objek iman memang sungguh-sungguh nyata bagi orang beriman, tetapi tidak pernah seluruhnya nyata. Kenyataan-kenyataan iman tidak memaksakan diri kepada akal budi, seperti misalnya kenyataan-kenyataan ilmu eksakta. Dalam kehidupan manusia, seringkali manusia bertanya-tanya apakah

Tuhan itu nyata. Bagi orang yang tidak mempunyai kepercayaan hal ini sangat

tidak mungkin karena Tuhan tidak kelihatan hanya dapat dirasakan dalam hati dan

perantara manusia saja, tetapi sebaliknya bagi orang yang percaya Tuhan itu ada

dan selalu tinggal di hati manusia dalam iman dan perbuatan.

3. Perkembangan Remaja

a. Masa Remaja

Supriyati (2013: 10) berpendapat bahwa: Masa remaja adalah masa transisi ke taraf kedewasaan. Lamanya masa transisi dipengaruhi oleh derajat ketergantungan, konflik dengan tuntunan orang tua, guru dan teman sebaya, status ambigue dalam kelompok, aspirasi yang tidak realistik dan motivasinya untuk membuat masa transisi. Adapun kesulitan yang dialami pada masa transisi ini dapat disebabkan karena kesulitan remaja dalam menduga peran barunya, ketergantungan secara ekonomi, status orang tua dan ada tidaknya kesempatan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan.

Setiap orang pasti merasakan atau melalui masa remajanya. Dalam masa

remaja, banyak siswa yang perlu mendapat pendampingan dari orangtua dan guru

secara khusus agar tidak salah langkah. Masa remaja sangatlah menyenangkan

bagi siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) karena

banyak mendapat pengalaman dan suasana yang baru. Hal ini tentu saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 43

 

mendukung perkembangan masa remajanya agar semakin didewasakan dalam

perkataan dan perbuatan.

b. Perkembangan Sosial Remaja

Supriyati (2013: 12) berpendapat bahwa: Sosialisasi berarti belajar tingkah laku sesuai dengan harapan kelompok. Sosialisasi dapat dipandang secara subjektif dan objektif. Sosialisasi secara subjektif berkaitan dengan perasaan-perasaan dan sikap-sikap individu, sedangkan sosialisasi secara objektif lebih berkaitan dengan tingkah laku nampak dari diri seseorang. Tanda-tanda sosialisasi dapat dilihat dari keinginan remaja untuk memilih kawan-kawannya sendiri, memilih jumlah kawan yang dikehendaki, kualitas kawan dan keinginan untuk mempunyai kawan dari jenis kelamin yang berbeda.

Di lingkungan sekolah setiap siswa pasti berkeinginan mempunyai teman

yang banyak agar tidak merasa kesepian, akan tetapi tidak semua siswa mampu

bersosialisasi dengan teman sebayanya di sekolah karena setiap siswa mempunyai

perilaku yang berbeda. Pada masa remaja, siswa cenderung membentuk kelompok

agar dianggap paling kuat dari siswa yang lain dan lebih menonjol, sehingga ada

kepuasan yang dirasakan oleh siswa tersebut. Siswa memilih teman bermain

sesuai dengan kesamaan yang dimilikinya, misalnya kesamaan hobby atau

kegemaran.

c. Perkembangan Moral Remaja

Supriyati (2013: 14) berpendapat bahwa: Bermoral artinya dapat menyesuaikan diri dengan aturan atau hukum di masyarakat. Meskipun tidak setuju, remaja sering dihadapkan pada kenyataan bahwa ini satu-satunya cara yang tepat untuk bertingkahlaku. Remaja yang gagal menyelaraskan diri dengan norma kelompok disebut tidak bermoral (immoral). Remaja ini sebenarnya mampu tetapi tidak mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 44

 

menyelaraskan diri dengan standar kelompok. Ada juga remaja yang mau tetapi tidak mampu menyelaraskan diri dengan kelompok (unmoral). Kesulitan dalam penyesuaian dengan moral orang dewasa biasanya berkaitan dengan nilai-nilai moral yang dianut sejak kanak-kanak tidak sesuai dengan kebutuhan remaja, untuk itu dibutuhkan nilai moral baru.

Masa remaja merupakan masa yang banyak dihadapkan dengan peraturan

baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Setiap siswa

mempunyai cara yang berbeda dalam melalui peraturan tersebut, ada siswa yang

taat dengan peraturan dan ada siswa yang tidak mentaati peraturan, semuanya

tergantung pada kepribadian masing-masing siswa. Peraturan yang ada membantu

siswa agar siswa terbiasa dengan kedisiplinan dan bertanggungjawab dalam

segala hal. Jika siswa mampu beradaptasi dengan peraturan yang ada maka siswa

tersebut berkembang dalam kepribadiannya. Semuanya memerlukan proses yang

lama dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, orangtua dan guru saling

bekerjasama dalam perkembangan siswa secara kognitif, afeksi dan praksis agar

siswa mempunyai moral yang baik.

d. Perkembangan Iman Remaja

Fowler (1995: 31) dalam tahap ketiga sebagaimana dikutip oleh Supratiknya

mengungkapkan bahwa:

Agamalah yang menciptakan kerangka makna eksistensial yang terdalam dan terakhir, dengan menempatkan orang dalam relasinya dengan lingkungan akhir. Sang remaja berjuang menciptakan suatu sintesis dari berbagai keyakinan dan nilai religius yang dapat mendukung proses pembentukan identitas diri dan memungkinkan munculnya rasa bersatu dengan orang-orang lain dalam suasana kesetiakawanan afektif.

Agamalah yang menciptakan kerangka makna eksistensial yang terdalam

dan terakhir, dengan menempatkan orang dalam relasinya dengan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 45

 

akhir artinya setiap manusia yang meyakini suatu agama maka manusia tersebut

akan terus berusaha menjalin relasi yang baik dengan sesama dan Tuhan karena

agama mampu membawa manusia kepada kehidupan yang kekal. Begitu pula para

remaja, sang remaja menciptakan suatu sintesis dari berbagai keyakinan dan nilai

religius yang dapat mendukung proses pembentukan identitas diri. Hal ini

dimaksudkan bahwa agama yang diyakini siswa membuat siswa berproses dalam

hidupnya sehari-hari. Siswa belajar dari nilai-nilai religius melalui pengalaman

iman mereka sehingga siswa mampu membentuk identitas diri dan bersatu dengan

sesama.

C. Pokok-Pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah yang Mendukung Terwujudnya Perkembangan Iman Siswa

Pendidikan Agama Katolik di sekolah berperan penting membantu

perkembangan iman siswa. Oleh sebab itu, para guru Pendidikan Agama Katolik

di sekolah memandang siswa sungguh baik. Hal ini diwujudnyatakan guru dengan

cara mendidik siswanya agar menjadi lebih baik. Guru Pendidikan Agama Katolik

di sekolah tidak hanya memberikan materi pelajaran saja tetapi guru Pendidikan

Agama Katolik membantu siswa untuk berkembang dalam iman. Guru membantu

iman siswa berkembang dengan cara meneguhkan pribadi dan jati diri siswa.

Sikap dasar guru Pendidikan Agama Katolik, yang meneguhkan dan menghormati

siswanya yang bermasalah, lemah dan nakal merupakan dasar seorang guru agar

lebih mengenal siswa secara personal. Pada saat guru Pendidikan Agama Katolik

sudah mengenal siswa secara personal maka guru tersebut yakin dan menaruh

harapan kepada siswa bahwa siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 46

 

mereka miliki. Guru memotivasi dan mengasihi siswa dengan penuh kerendahan

hati agar siswa mampu mengembangkan bakat-bakat mereka. Mengasihi siswa

merupakan sikap dasar guru Pendidikan Agama Katolik. Hal ini dimaksudkan

bahwa iman dilandasi dengan pengharapan dan diwujudnyatakan melalui kasih

seorang guru kepada siswa. Guru yang mengasihi siswa mampu menghormati

siswa sebagai subjek dan memberi kebebasan, hak serta tanggungjawab kepada

siswa, sehingga siswa sungguh-sungguh berkembang dalam imannya melalui

tindakan nyata seorang guru di sekolah (Heryatno, 2008: 104-107)

Dalam perkembangan iman siswa, sosok guru yang memperhatikan siswa

secara personal dengan kekurangan dan kelebihan yang siswa miliki tentu saja

guru mempunyai cara atau model agar siswa sungguh-sungguh merasa

diperhatikan dan dibantu oleh guru tersebut untuk berkembang. Guru sebagai

fasilitator siswa berusaha dengan penuh kerendahan hati agar siswa mampu

berkembang secara kognitif, afeksi, dan praksis. Guru memberikan kesempatan

agar siswa aktif dan kreatif dalam mencari serta menemukan apa yang menjadi

kebutuhan mereka. Guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah juga memberikan

berbagai pengetahuan agar siswa juga memahami materi yang disampaikan oleh

guru di kelas sehingga tujuan Pendidikan Agama Katolik di sekolah dapat

terlaksana dengan baik (Heryatno, 2008: 57). Tujuan Pendidikan Agama Katolik

di sekolah dapat terlaksana dengan baik apabila didukung oleh suasana yang

dijiwai oleh Roh cinta kasih dan kebebasan Injili. Heryatno (2008: 17)

mengungkapkan bahwa:

Pendidikan yang bervisi spiritual dapat sungguh terwujud kalau suasana sekolah-sekolah Katolik dijiwai oleh cinta kasih dan kebebasan Injili (bdk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 47

 

Dimensi Religius Sekolah-sekolah Katolik, a.25). Cinta kasih yang dimaksud di sini adalah cinta kasih yang dihayati oleh Yesus sendiri: yang mencintai semua murid-Nya dengan cara yang sehabis-habisnya sampai memberikan nyawa-Nya sendiri demi keselamatan mereka (bdk. Yohanes 15:13) Seorang guru sangat berperan penting dalam perkembangan siswa di

sekolah. Semangat Injili yang dimiliki oleh seorang guru menghasilkan benih-

benih yang baik di dalam diri siswa. Guru yang mempunyai semangat cinta kasih

dalam mengajar dengan tulus membantu siswanya untuk berkembang, sehingga

sangat senang melihat anak didiknya berhasil dengan baik. Oleh sebab itu,

Pendidikan Agama Katolik sangat mengutamakan perkembangan siswa dalam

iman dan kepercayaannya melalui tindakan nyata. Vugts (1968: 16) menyatakan

bahwa:

Ajaran Yesus disebut Injil. Injil yang dimaksud berisi kabar gembira. Isi kabar gembira itu ialah berita bahwa Yesus datang untuk mendirikan Kerajaan Allah. Maka waktu Yesus mengajar, Ia selalu bercerita tentang Kerajaan Allah. Kerajaan Allah itu berarti bahwa Allah sendiri akan turun tangan dalam sejarah manusia dan membimbing kita kepada keselamatan. Kabar gembira yang diterima oleh manusia adalah kabar bahwa Allah

senantiasa akan terus menyertai manusia di setiap langkah hidupnya. Misalnya

saja ketika kita merasa sendirian, Allah hadir untuk menghibur melalui orang-

orang yang ada di sekitar kita. Allah mencintai umat-Nya tanpa memandang

apapun sehingga semua manusia dapat merasakan kasih Allah. Semua manusia

diselamatkan dari dosa karena kasih Allah yang tak berkesudahan, sehingga Allah

mengirim putra-Nya Yesus Kristus datang ke dunia dan menyerahkan seluruh

hidup-Nya untuk manusia. KWI (1990: 11) menyatakan bahwa:

Misi Gereja adalah mewartakan kabar gembira, demi perubahan batin dan pembaruan manusia. Bagi kaum muda, sekolah merupakan salah satu jalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 48

 

terlaksananya pewartaan kabar gembira tersebut. Cinta Kristiani bukan dorongan perasaan dan juga bukan dorongan rasa perikemanusiaan: cinta Kristiani adalah kenyataan baru, yang lahir dari iman. Kaum muda sebagai generasi penerus Gereja diharapkan mampu

mewartakan kabar gembira di mana pun mereka berada. Mewartakan kabar

gembira haruslah dibekali iman yang kuat dalam hidup kaum muda, mengingat

kaum muda masih banyak mengalami perubahan dalam dirinya. Sekolah

merupakan tempat para kaum muda untuk mewartakan kabar gembira karena

mereka mendapat dukungan dari para guru, fasilitas yang memadai, serta

keinginan yang kuat dalam diri kaum muda untuk berkembang.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan iman

siswa didasari oleh ketulusan hati guru dalam mendampingi siswa di sekolah.

Seorang guru Pendidikan Agama Katolik haruslah mempunyai iman yang kuat

serta wawasan yang luas agar mampu memperkembangkan iman siswa. Guru

yang mengutamakan perkembangan iman siswa tentu saja lebih kreatif pada saat

mengajar karena kreativitas guru membawa suasana yang nyaman dan

menyenangkan bagi siswa sehingga siswa mampu terlibat aktif di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 49

 

BAB III

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH SMP NEGERI 1 SEPAUK, KABUPATEN SINTANG, KALIMANTAN BARAT DAN PERANANNYA TERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA

Bab II telah menguraikan Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah demi terwujudnya perkembangan iman siswa. Secara teori pokok-pokok

Pendidikan Agama Katolik di sekolah sudah dipahami dan dijelaskan melalui

dokumen-dokumen Gereja serta pendapat para ahli. Hal ini diharapkan dapat

membantu guru dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah

sehingga mampu mewujudkan perkembangan iman siswa.

Dalam bab III penulis membahas tentang pelaksanaan Pendidikan Agama

Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

dan peranannya terhadap perkembangan iman siswa. Pada bab III ini penulis

memberikan gambaran tentang sejarah, Visi, dan Misi SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Bagian selanjutnya menyampaikan

gambaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah. Hal ini meliputi pelaksanaan

Pendidikan Agama Katolik dan sosok guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah.

Kemudian penulis menjelaskan metodologi penelitian yang nantinya akan

dilaksanakan. Setelah melaksanakan penelitian di SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat penulis membahas hasil penelitian yang

sudah diperoleh dalam laporan penelitian. Penulis berharap hasil penelitian yang

telah penulis laksanakan di SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat khususnya kelas VIII dapat membantu penulis untuk

mengetahui peranan Pendidikan Agama Katolik SMP Negeri 1 Sepauk,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 50

 

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dan pengaruhnya terhadap perkembangan

iman siswa.

A. Gambaran Umum Keadaan SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

1. Sejarah, Visi, dan Misi SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

a. Sejarah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dan perkembangannya

SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat didirikan

pada tahun 1983. SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

didirikan oleh pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Pemerintah

terutama dinas pendidikan sangat prihatin dengan keadaan masyarakat sekitar

terutama masyarakat di daerah Sepauk, kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Hal

ini disebabkan karena masyarakat Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

belum menyadari pentingnya pendidikan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Selain itu, biaya sekolah dan jarak antara rumah ke sekolah yang berada di

Kabupaten Sintang juga menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan

pendidikan di Sepauk. Oleh sebab itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan

masyarakat sekitar untuk membangun SMP Negeri 1 Sepauk yang letaknya di Jl.

Tanjung Ria kecamatan Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Tentu saja dari tahun ke tahun SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat mengalami peningkatan terutama siswa/siswi yang terus

bertambah jumlahnya. Sampai saat ini, siswa SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten

Sintang, Kalimantan Barat berjumlah 455 orang. Melihat minat siswa yang terus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 51

 

bertambah untuk mencari ilmu di SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat serta mendapat dukungan dari para orangtua siswa, pemerintah

memenuhi berbagai sarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas

misalnya komputer, lapangan olahraga, ruang IPA, perpustakaan dan ruang

kesenian. SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat memiliki

13 ruang kelas. Kelas VII memiliki 5 ruang kelas dengan jumlah siswa laki-laki

71 orang dan jumlah siswa perempuan 100 orang. Pada kelas VIII terdapat 4

ruang kelas dengan jumlah siswa laki-laki 68 orang dan jumlah siswa perempuan

83 orang. Sedang pada kelas IX terdapat 4 ruang kelas dengan jumlah siswa laki-

laki 50 orang dan jumlah siswa perempuan 83 orang.

Sekarang usia SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan

Barat sudah 30 tahun. Selama 30 tahun SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten

Sintang, Kalimantan Barat sudah 6 kali mengalami pergantian kepala sekolah.

Pada tahun 1983-1989 kepala sekolahnya adalah bapak Chapis Rusdi BA.

Selanjutnya pada tahun 1989-1993 kepala sekolahnya adalah bapak Bakrie

Nurddin. Pada tahun 1993-2000 kepala sekolahnya adalah ibu Lussia. Pada tahun

2000-2009 kepala sekolahnya adalah bapak Constan Tinus dan pada tahun 2009-

2010 ibu Lussia menjadi kepala sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten

Sintang, Kalimantan Barat untuk menunggu pergantian kepala sekolah yang baru.

Pada tahun 2010 SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

dipimpin oleh bapak Sargio Kocanius. Dari tahun ke tahun SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat semakin berkembang, tentu saja

perkembangan tersebut karena kepemimpinan kepala sekolah yang terus berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 52

 

semaksimal mungkin dalam meningkatkan perkembangan sekolah. Hal inilah

yang membuat pemerintah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat terus

membangun sekolah-sekolah di daerah-daerah agar orangtua dan siswa semakin

menyadari bahwa pendidikan sangat penting bagi perkembangan hidup manusia.

b. Visi SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Membentuk siswa berprestasi, disiplin, berbudaya, beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan serta ramah lingkungan. Siswa yang berprestasi berawal dari

kedisiplinan dalam mengatur waktu untuk belajar. Disiplin menjadi suatu budaya

yang terus dilestarikan dalam kehidupan siswa sehingga siswa terus berusaha

dalam meningkatkan prestasi di sekolah. Tentu saja semua ini didasari oleh iman

yang kuat kepada Tuhan. Siswa yang beriman mampu menghadapi semua

rintangan yang ada di hadapannya karena iman berasal dari kepercayaan yang ada

dalam diri siswa. Pada akhirnya siswa mampu mewujudnyatakan imannya dengan

cara mencintai dan memelihara lingkungan sekitar. Sejak awal berdirinya SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat pada tahun 1983 hingga

saat ini, Visi SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat tidak

mengalami perubahan karena masih relevan dengan keadaan siswa pada saat ini.

Tentu saja agar sekolah dan siswa saling berkerjasama dalam mengharumkan

nama sekolah serta mengembangkan prestasi sekolah menjadi lebih baik.

c. Misi SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

1) Melaksanakan pembelajaran efektif dan tepat waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 53

 

Guru memanfaatkan waktu mengajar dengan sebaik-baiknya sehingga

siswa tidak dirugikan dan guru sungguh-sungguh mengemban tugasnya dalam

mengajar secara profesional.

2) Melaksanakan remedial, pengayaan atau pembelajaran tambahan

Guru membantu siswa agar mampu mendapatkan nilai sesuai dengan

tingkat kelulusan yang telah ditentukan setiap mata pelajaran dengan mengadakan

remidial bagi siswa yang tidak lulus dalam ujian semester serta memberikan jam

tambahan agar siswa mampu memperbaiki nilainya dengan menambah

pengetahuan siswa serta mengulangi kembali mata pelajaran yang sudah diberikan

sebelumnya.

3) Meningkatkan minat baca siswa dengan program wajib kunjung perpustakaan

Guru mewajibkan siswa untuk membaca buku di perpustakaan, hal ini

dimaksudkan agar siswa mempunyai banyak pengetahuan di luar pelajaran yang

diberikan oleh guru.

4) Melaksanakan tertib kehidupan sekolah

Sekolah memberikan tata tertib kepada siswa agar siswa belajar

mematuhinya sehingga siswa terbiasa dengan semua tata tertib yang ada baik di

keluarga, sekolah dan masyarakat luas.

5) Melaksanakan bimbingan olahraga prestasi dan pembangunan karakter bangsa

Guru membimbing siswa bukan hanya berprestasi di dalam kelas

khususnya di bidang akademik, akan tetapi guru juga membantu siswa dalam

membangun karakter siswa melalui prestasi olahraga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 54

 

6) Melaksanakan peningkatan penghayalan kehidupan keagamaan

Guru mendidik siswa supaya mempunyai iman yang kuat terhadap

agamanya karena agama diyakini seseorang sebagai sarana pengarahan diri

kepada Tuhan. Hal ini diharapkan mampu membantu siswa agar terus memegang

teguh keyakinannya dimanapun mereka berada.

7) Melaksanakan kebersihan dan penataan lingkungan

Guru dan semua warga sekolah saling bekerja sama dalam menjaga

lingkungan sekitar agar tetap bersih sehingga semua anggota sekolah merasa

nyaman jika berada di sekolah.

8) Meningkatkan persaudaraan dan kebersamaan warga sekolah

Seluruh warga sekolah menjalin persaudaraan dan kebersamaan yang erat

agar mampu menciptakan kerukunan dan kerjasama dalam lingkungan sekolah.

Hal ini sangat berperan penting dalam membantu kemajuan sekolah karena semua

warga sekolah mempunyai perannya masing-masing dalam mengharumkan serta

menjaga nama baik sekolah.

B. Gambaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

1. Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Pendidikan Agama Katolik di SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah mengajar siswa kelas VIII pada hari

Selasa. Kelas VIII terdiri dari 4 ruang kelas. Pada saat pelajaran Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 55

 

Agama Katolik, kelas VIII A dan B disatukan dalam satu ruang kelas, begitu juga

dengan kelas VIII C dan D. Guru Pendidikan Agama Katolik mengajar di kelas

selama 2 jam pelajaran dalam 1 kali pertemuan. Berikut ini tabel jumlah siswa

kelas VIII secara keseluruhan:

No Kelas Jumlah

Siswa

Agama

Katolik

Agama

Islam

Agama

Protestan

1 VIII A 38 Siswa 16 Siswa 12 Siswa 10 Siswa

2 VIII B 38 Siswa 20 Siswa 8 Siswa 10 Siswa

3 VIII C 36 Siswa 16 Siswa 9 Siswa 11 Siswa

4 VIII D 38 Siswa 17 Siswa 11 Siswa 10 Siswa

Jumlah Total 150 Siswa 69 Siswa 40 Siswa 41 Siswa

Dari tabel di atas, siswa kelas VIII yang beragama Katolik lebih banyak

dari pada siswa yang beragama lain. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi

guru Pendidikan Agama Katolik dalam mendidik siswa di kelas serta membantu

perkembangan iman mereka. Guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah

khususnya kelas VIII menggunakan buku ajar yang berjudul “Membangun

Komunitas Murid Yesus”. Pelajaran Pendidikan Agama Katolik secara konkrit

mengajarkan kepada siswa tentang perjalanan hidup Yesus dan mengenalkan

karya-karya Yesus di tengah dunia dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah.

Karya-karya Yesus di dunia diwujudnyatakan siswa dalam mengikuti kegiatan

Gereja misalnya mengikuti kegiatan Orang Muda Katolik (OMK), mendampingi

anak-anak sekolah minggu, mengikuti koor dan menjadi lektor pada hari minggu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 56

 

serta mengadakan kemping rohani. Tentu saja kegiatan tersebut mendapat

bimbingan, arahan serta motivasi dari guru Pendidikan Agama Katolik. Guru

Pendidikan Agama Katolik tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa

pada saat di kelas, tetapi juga membantu siswa untuk melakukan aksi konkrit

yaitu ikut berpartisipasi dalam kegiatan Gereja.

2. Sosok Guru Pendidikan Agama Katolik SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Guru Pendidikan Agama Katolik SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten

Sintang, Kalimantan Barat terdiri dari 2 orang, yaitu ibu Seravina dan ibu Yuli

Kristi. Ibu Seravina mengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk

kelas VIII. Pada saat proses belajar mengajar di kelas, guru Pendidikan Agama

Katolik memfasilitasi siswa dengan berbagai pengetahuan agar siswa mampu

menemukan sendiri apa yang menjadi kebutuhan mereka. Selain itu, guru

Pendidikan Agama Katolik juga mendekati siswa pada saat jam istirahat sehingga

guru dapat mengenal siswa secara personal. Guru Pendidikan Agama Katolik

dengan rendah hati menerima siswa yang ingin berkunjung di luar jam sekolah

tanpa memandang latar belakang siswa sehingga tidak ada jarak antara guru dan

siswa. Guru Pendidikan Agama Katolik bertujuan memperkembangkan iman

siswa dengan berbagai kegiatan di sekolah dan di Gereja. Oleh sebab itu, menjadi

guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan sebuah panggilan. Guru

Pendidikan Agama Katolik di sekolah mendidik siswa dengan penuh kerendahan

hati dan mempunyai semangat sebagai seorang pendidik yang mampu memotivasi

siswa agar siswa sungguh-sungguh berkembang dalam imannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 57

 

C. Penelitian Tentang Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Iman Siswa

1. Desain Penelitian

a. Latar Belakang Penelitian

Penulis memilih SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan

Barat sebagai tempat penelitian karena SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat terletak di daerah tempat tinggal penulis. Selain itu penulis

ingin mengenal SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

secara keseluruhan, mengingat dari tahun ke tahun sudah banyak mengalami

perubahan. Tentu saja perubahan menjadi lebih baik dan semakin berkembang

dalam bidang akademik, mempunyai fasilitas yang memadai, serta sistem

pengajaran yang lebih menyenangkan. Penelitian ini dikhususkan untuk siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Penulis

memilih SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat sebagai

subjek penelitian karena siswa kelas VIII merupakan siswa yang sedang

memasuki masa remaja. Masa remaja sangat rentan dengan berbagai persoalan,

misalnya pergaulan bebas, kenakalan remaja, pengaruh dari teman sebaya dan

kurangnya percaya diri untuk berubah menjadi lebih baik. Dalam hal inilah,

keluarga terutama orangtua menjadi pendidik utama bagi para siswa khususnya

kelas VIII. Melalui pendekatan dari orangtua di rumah, para siswa akan lebih

terbantu dalam perkembangan iman mereka sehingga berbagai persoalan tersebut

dapat teratasi dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 58

 

Guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah berfungsi untuk meneruskan

apa yang sudah orangtua berikan kepada anaknya di rumah. Seperti yang sudah

diuraikan secara singkat di atas bahwa pendidik utama siswa adalah orangtua.

Apabila orangtua mempunyai waktu yang cukup untuk anaknya di rumah dan

memberikan arahan kepada anaknya maka anak tersebut akan berkembang

menjadi lebih baik. Sekolah membantu orangtua agar siswa mendapat

pengetahuan baru dan tetap belajar dari pengalaman yang sudah dialami siswa

baik di rumah maupun di sekolah. Guru Pendidikan Agama Katolik membantu

siswa untuk semakin mengembangkan imannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mangunwijaya sebagaimana dikutip Heryatno (2008: 15) menyatakan

bahwa “hakikat dasar Pendidikan Agama Katolik sebagai komunikasi iman,

bukan pengajaran agama”. Komunikasi iman dapat menumbuhkembangkan

kepercayaan dalam diri manusia sedangkan pengajaran agama hanya sebagai

pengetahuan manusia serta membantu manusia untuk menerapkannya. Sangat

perlulah komunikasi iman antar sesama melalui sharing pengalaman. Sharing

pengalaman dapat membantu seseorang agar imannya berkembang. Oleh sebab

itu, guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah memfasilitasi siswa agar siswa

mampu mengkomunikasikan iman mereka dengan cara mensharingkan

pengalaman siswa sehari-hari.

Melalui penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui sejauh mana

Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat membantu perkembangan iman siswa dan apa yang menjadi

faktor pendukung dan penghambatnya. Tentu saja melalui penelitian ini penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 59

 

berharap memberikan sumbangan pemikiran untuk SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat khususnya Pendidikan Agama Katolik di

sekolah.

b. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaaan proses belajar mengajar

Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten

Sintang, Kalimantan Barat telah berperan membantu perkembangan iman

siswa

2) Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambatnya

c. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif.

Alasan penulis memilih penelitian kualitatif karena penelitian kualitatif sering

disebut metode penelitian naturalistik sehingga penelitiannya dilakukan pada

kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga sebagai metode etnographi

(memfokuskan diri pada budaya dari sekelompok orang) serta meneliti tentang

hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang subjek penelitian. Latar belakang

subjek sangat bermanfaat dalam penelitian karena membantu peneliti dalam

menemukan fakta untuk mendukung teori yang ada. Peneliti juga ikut serta dalam

penelitian sehingga penulis bisa berproses bersama responden. Selain itu, penulis

mendapat banyak pengalaman dalam melaksanakan penelitian sehingga

membantu penulis untuk berkembang menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 60

 

Oleh sebab itu, penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan

pendekatan observasi partisipatif melalui wawancara guru Pendidikan Agama

Katolik di sekolah serta kuesioner tertutup untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1

Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Melalui penelitian ini, penulis

mengajak guru Pendidikan Agama Katolik di sekolah agar lebih mengutamakan

perkembangan iman siswa di sekolah. Moelong (2012: 6) mengungkapkan bahwa:

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti

mengamati responden secara langsung dengan cara melihat perilaku, persepsi, dan

motivasi. Melalui perilaku, persepsi, dan motivasi peneliti mendapat jawaban

yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sugiyono (2013: 1)

mengungkapkan bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen). Peneliti adalah sebagai instrumen kunci dimana teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan). Analisis data bersifat induktif sehingga hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Menurut pendapat para ahli di atas, penelitian kulitatif merupakan

penelitian yang berdasarkan keadaan nyata. Semua data diperoleh dari kondisi

objek yang alamiah. Artinya objek yang diteliti menjadi jawaban atas pelaksanaan

dalam penelitian. Pada akhirnya data yang diperoleh merupakan data yang

sungguh-sungguh terjadi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 61

 

d. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan instrumen observasi

partisipatif, kuesioner dan wawancara. Instrumen observasi partisipasif ini

melibatkan peneliti secara langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang

sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiyono,

2013: 64). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 199). Penulis menggunakan

kuesioner tertutup untuk siswa SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat. Keusioner tertutup adalah kuesioner yang jawabannya sudah

disediakan. Responden tinggal memilih di antara alternatif yang tersedia

(Dapiyanta, 2011: 23). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden lebih mendalam (Sugiyono, 2013: 72). Penulis

menggunakan wawancara terpimpin untuk guru Pendidikan Agama Katolik SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Wawancara terpimpin

adalah pertanyaan yang diajukan dalam wawancara sudah disiapkan lebih dahulu

oleh peneliti sehingga terarah (Dapiyanta, 2011: 25).

Sugiyono (2013: 2) mengungkapkan bahwa “kriteria data dalam penelitian

kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya

terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar terlihat, terucap, tetapi data

yang mengandung makna di balik yang terlihat dan terucap tersebut”. Terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 62

 

dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas

instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data.

e. Responden

Penelitian ini mengambil populasi siswa kelas VIII SMP negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Jumlah siswa kelas VIII secara

keseluruhan adalah 150 siswa. Siswa kelas VIII yang beragama Katolik berjumlah

69 siswa. Dari 69 siswa tersebut, penulis melaksanakan penelitian untuk 2 kelas,

yaitu kelas VIII A dan VIII B berjumlah 30 siswa. Alasan penulis tidak

menjadikan 69 siswa sebagai responden penelitian karena penulis memandang 30

siswa sudah mewakili suara yang lain dan pada saat pembahasan hasil penelitian

lebih praktis. Penulis juga mewawancarai 1 orang guru Pendidikan Agama

Katolik yang mengampu kelas VIII yaitu ibu Seravina.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sample.

Purposive sample merupakan sampel bertujuan karena dalam penelitian kualitatif

tidak ada sampel acak (Moleong, 2012: 224). Dalam purposive sampling,

pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat populasi

yang sudah diketahui sebelumnya (Sutrisno Hadi, 2004: 91).

f. Waktu Pelaksanaan dan Cara Pengumpulan Data

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sepauk, kabupaten

Sintang, Kalimantan Barat pada bulan Januari 2014. Dengan proses pelaksanaan

sebagai berikut: pertama, penulis menentukan kelas yang akan dijadikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 63

 

responden penelitian. Kedua, penulis membagikan angket untuk 30 siswa kepada

kelas yang sudah ditentukan dan menunggu di kelas pada saat pengisian angket

berlangsung sampai selesai. Ketiga, penulis mewawancari 1 orang guru

Pendidikan Agama Katolik yang mengampu kelas VIII SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

g. Variabel Penelitian

1) Pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Agama Katolik di sekolah

SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

2) Faktor-faktor pendukung dan penghambatnya

h. Kisi-Kisi Instrumen

No Variabel Indikator Jumlah

Item

(1) (2) (3)

1. Pelaksanaan proses belajar

mengajar Pendidikan

Agama Katolik di sekolah

SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat

Tersedianya gambaran

pelaksanaan data Pendidikan

Agama Katolik di sekolah

14

2. Faktor pendukung dan

penghambatnya

Tersedianya data faktor

pendukung dan

penghambatnya

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 64

 

2. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Laporan dan pembahasan hasil penelitian akan dipersempit oleh penulis

dengan membagi dua opsi pilihan yaitu positif dan negatif. Opsi pilihan bagian

positif adalah sangat setuju dan setuju. Opsi pilihan bagian negatif adalah tidak

setuju dan sangat tidak setuju, sedangkan siswa yang menjawab netral pada

beberapa item tidak dihitung karena dianggap tidak mempunyai jawaban yang

pasti. Dalam beberapa pernyataan ada beberapa item yang merupakan pernyataan

negatif yaitu no. 4, 5, 13, 14, 18, 19, 20 sehingga jawaban siswa lebih dominan

pada opsi pilihan bagian negatif. Dalam pernyataan negatif tersebut, penulis

mengganti opsi pilihan bagian positif dengan jawaban negatif sedangkan opsi

pilihan negatif dengan jawaban positif. Cara ini dimaksudkan agar mempermudah

penulis dalam pengolahan dan pembahasan data hasil penelitian yang sudah

dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Laporan dan pembahasan hasil penelitian ini diawali penulis dengan menjelaskan

identitas responden, dilanjutkan dengan uraian pelaksanaan Pendidikan Agama

Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

serta diakhiri dengan faktor pendukung dan penghambatnya.

a. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian Melalui Kuesioner

1) Laporan Penelitian Melalui Kuesioner

Hasil penilaian dari 30 siswa yang terdiri dari 15 siswa kelas VIII A dan

15 siswa kelas VIII B untuk dijadikan responden penelitian yang tertera pada tabel

berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 65

 

Tabel 1: Identitas Responden

(N= 30)

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah %

1 VIII A 5 Siswa 10 Siswa 15 Siswa 50

2 VIII B 4 Siswa 11 Siswa 15 Siswa 50

Tabel 2: Hasil Penelitian Melalui Kuesioner

(N= 30)

No Pernyataan Jumlah Siswa

Positif Netral Negatif

A. Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat telah sungguh membantu perkembangan iman siswa

SS % S % N % TS % STS %

1. Materi Pendidikan Agama Katolik disampaikan oleh guru dengan penuh kreativitas

19 63,3

%

7 23,3

%

3 10% 1 3,3%

2. Guru Pendidikan Agama Katolik Mengajarkan tentang karya Yesus di dunia agar siswa semakin

28 93,3

%

2 6,6%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 66

 

mengenal dan mencintai Yesus

3. Guru Pendidikan Agama Katolik Mendampingi siswa dengan senang hati

18 60% 12 40%

4. Guru Pendidikan Agama Katolik tidak memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk mensharingkan pengalaman mereka

1 3,3% 5 16,6

%

3 10% 18 60% 3 10%

5. Guru Pendidikan Agama Katolik tidak memperlakukan siswa sebagai subjek pada saat mengajar di kelas

2 6,6% 11 36,6

%

5 16,6

%

11 36,6

%

1 3,3%

6. Pendidikan Agama Katolik merupakan komunikasi iman

21 70% 9 30%

7. Pendidikan Agama Katolik membantu Perkembangan iman siswa menjadi lebih matang

20 66,6

%

6 20% 3 10% 1 3,3%

8. Pendidikan Agama Katolik membantu siswa semakin mengimani Yesus sebagai anak Allah

28 93,3

%

2 6,6%

9. Siswa mengenali kehadiran Allah melalui refleksi pengalaman hidupnya

7 23,3

%

20 66,6

%

2 6,6% 1 3,3%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 67

 

10. Pengalaman hidup membawa siswa untuk berkembang dalam pikiran, perbuatan, dan iman

20 66,6

%

10 33,3

%

11. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan Gereja sehingga mampu membantu perkembangan iman menjadi lebih matang

19 63,3

%

7 23,3

%

2 6,6% 1 3,3% 1 3,3%

12. Pendidikan Agama Katolik membantu perkembangan siswa melalui interaksi dengan lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari

9 30% 16 53,3

%

4 13,3

%

1 3,3%

13. Pada saat proses belajar mengajar di kelas ada jarak antara guru Pendidikan Agama Katolik dan siswa

3 10% 9 30% 3 10% 12 40% 3 10%

14. Guru Pendidikan Agama Katolik tidak mengenal siswa secara personal

13 43,3

%

2 6,6% 8 26,6

%

7 23,3

%

B. Faktor Pendukung dan penghambatnya

SS % S % N % TS % STS %

15. Guru Pendidikan Agama Katolik menyampaikan materi pelajaran dengan jelas pada saat

26 86,6

%

4 13,3

%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 68

 

mengajar 16. Tersedia fasilitas

yang memadai pada saat proses belajar mengajar berlangsung

11 36,6

%

12 40% 3 10% 3 10% 1 3,3%

17. Guru Pendidikan Agama Katolik memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif pada saat belajar di kelas

23 76,6

%

6 20% 1 3,3%

18. Proses penyampaian materi Pendidikan Agama Katolik di kelas kurang menyenangkan

2 6,6% 3 10% 4 13,3

%

11 36,6

%

10 33,3

%

19. Suasana kelas waktu pembelajaran Pendidikan Agama Katolik kurang mendukung pada saat proses pembelajaran

3 10% 6 20% 15 50% 6 20%

20. Siswa malas mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

1 3,3% 1 3,3% 2 6,6% 9 30% 17 56,6

%

(a) Identitas Responden

Jumlah rata-rata responden kelas VIII A yang terdiri dari 5 siswa laki-laki

dan 10 siswa perempuan adalah 15 orang dengan jumlah prosentase 50%.

Jumlah rata-rata responden kelas VIII B yang terdiri dari 4 siswa laki-laki

dan 11 siswa perempuan adalah 15 orang dengan jumlah prosentase 50%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 69

 

(b) Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Pada variabel pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dari tabel no 2 di atas,

pada item no. 1 diketahui sebanyak 26 orang dengan jumlah prosentase 86,6%

menyatakan pilihan positif bahwa materi Pendidikan Agama Katolik disampaikan

oleh guru dengan penuh kreativitas. Ada juga siswa yang menyatakan pilihan

negatif sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase 3,3%. Responden sebanyak 3

orang dengan jumlah prosentase 10% menyatakan netral dalam pernyataan

tersebut.

Pada item no. 2, responden sebanyak 30 orang dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik mengajarkan tentang

karya Yesus di dunia agar siswa semakin mengenal dan mencintai Yesus.

Pada item no. 3, responden sebanyak 30 orang dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik mendampingi siswa

dengan senang hati.

Pada item no. 4, responden sebanyak 6 orang dengan jumlah prosentase

20% menyatakan setuju bahwa guru Pendidikan Agama Katolik belum

memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk mensharingkan pengalaman

mereka. Ada 21 orang yang menyatakan tidak setuju dengan jumlah prosentase

70% dalam pernyataan tersebut karena guru Pendidikan Agama Katolik sudah

memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk mensharingkan pengalaman

mereka. Ada juga siswa yang menyatakan netral sebanyak 3 orang dengan jumlah

prosentase 10%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 70

 

Pada item no. 5, responden sebanyak 13 orang dengan jumlah prosentase

43,3% menyatakan setuju bahwa guru Pendidikan Agama Katolik masih

memperlakukan siswa sebagai objek pada saat mengajar di kelas. Responden

sebanyak 12 orang dengan jumlah prosentase 40% menyatakan tidak setuju dalam

pernyataan tersebut karena guru Pendidikan Agama Katolik sudah

memperlakukan siswa sebagai subjek pada saat mengajar di kelas. Ada 5 orang

dengan jumlah prosentase 16,6% menyatakan netral dalam pernyataan tersebut.

Pada item no. 6, responden sebanyak 30 orang dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik merupakan komunikasi

iman.

Pada item no. 7, responden sebanyak 26 orang dengan jumlah prosentase

86,6% menyatakan pilihan positif bahwa Pendidikan Agama Katolik membantu

perkembangan iman siswa menjadi lebih matang. Responden sebanyak 1 orang

dengan jumlah prosentase 3,3% menyatakan pilihan negatif bahwa Pendidikan

Agama Katolik membantu perkembangan iman siswa menjadi lebih matang. Ada

juga yang menyatakan netral dalam pernyataan tersebut sebanyak 3 orang dengan

jumlah prosentase 10%.

Pada item no. 8, responden sebanyak 30 orang dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik membantu siswa semakin

mengimani Yesus sebagai anak Allah.

Pada item no. 9, responden sebanyak 27 orang dengan jumlah prosentase

90% menyatakan pilihan positif bahwa siswa mengenali kehadiran Allah melalui

refleksi pengalaman hidupnya. Siswa sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 71

 

3,3% menyatakan pilihan negatif terhadap pernyataan ini. Responden sebanyak 2

orang dengan jumlah prosentase 6,6% menyatakan netral.

Pada item no. 10, responden sebanyak 30 orang dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa pengalaman hidup membawa siswa untuk berkembang

dalam pikiran, perbuatan, dan iman.

Pada item no. 11, responden sebanyak 26 orang dengan jumlah prosentase

86,6% menyatakan pilihan positif bahwa siswa terlibat aktif dalam kegiatan

Gereja sehingga mampu membantu perkembangan iman menjadi lebih matang.

Responden sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase 6,6% menyatakan pilihan

negatif bahwa siswa terlibat aktif dalam kegiatan Gereja membantu

perkembangan iman menjadi lebih matang. Ada juga siswa yang menyatakan

netral sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase 6,6%.

Pada item no. 12, responden sebanyak 25 orang dengan jumlah prosentase

83,3% menyatakan pilihan positif bahwa Pendidikan Agama Katolik membantu

perkembangan siswa melalui interaksi dengan lingkungan sekitar dalam

kehidupan sehari-hari. Ada siswa menyatakan pilihan negatif sebanyak 1 orang

dengan jumlah prosentase 3,3%. Responden sebanyak 4 orang dengan jumlah

prosentase 13,3% menyatakan netral dalam pernyataan ini.

Pada item no. 13, responden sebanyak 12 orang dengan jumlah prosentase

40% menyatakan setuju bahwa pada saat proses belajar mengajar di kelas ada

jarak antara guru Pendidikan Agama Katolik dan siswa. Responden sebanyak 15

orang dengan jumlah prosentase 50% menyatakan tidak setuju dalam pernyataan

tersebut karena pada saat proses belajar mengajar di kelas tidak ada jarak antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 72

 

guru Pendidikan Agama Katolik dan siswa. Ada juga siswa menyatakan netral

sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase 10% dalam pernyataan tersebut.

Pada item no. 14, responden sebanyak 13 orang dengan jumlah prosentase

43,3% menyatakan setuju bahwa guru Pendidikan Agama Katolik tidak mengenal

siswa secara personal. Ada 15 orang dengan jumlah prosentase 50% menyatakan

tidak setuju dalam pernyataan tersebut. Responden sebanyak 2 orang dengan

jumlah prosentase 6,6% menyatakan netral bahwa guru Pendidikan Agama

Katolik tidak mengenal siswa secara personal.

(c) Faktor pendukung dan penghambatnya

Pada item no. 15, responden sebanyak 30 orang dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik menyampaikan materi

pelajaran dengan jelas pada saat mengajar.

Pada item no. 16, responden sebanyak 23 orang dengan jumlah prosentase

76,6% menyatakan pilihan positif bahwa tersedianya fasilitas yang memadai pada

saat proses belajar mengajar berlangsung. Responden sebanyak 4 orang dengan

jumlah prosentase 13,3% menyakan pilihan negatif dalam pernyataan ini. Ada

juga siswa yang menyatakan netral sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase

10%.

Pada item no. 17, responden sebanyak 29 orang dengan jumlah prosentase

96,6% menyatakan pilihan positif bahwa guru Pendidikan Agama Katolik

memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif pada saat belajar di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 73

 

kelas. Ada siswa yang menyatakan pilihan negatif sebanyak 1 orang dengan

jumlah prosentase 3,3%.

Pada item no. 18, responden sebanyak 5 orang dengan jumlah prosentase

16,6% menyatakan setuju bahwa proses penyampaian materi Pendidikan Agama

Katolik di kelas kurang menyenangkan. Responden sebanyak 21 orang dengan

jumlah prosentase 70% menyatakan tidak setuju dalam pernyataan tersebut karena

proses penyampaian materi Pendidikan Agama Katolik di kelas menyenangkan.

Responden sebanyak 4 orang dengan jumlah prosentase 13,3% menyatakan netral

dalam pernyataan ini.

Pada item no. 19, responden sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase

10% menyatakan setuju bahwa suasana kelas waktu pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik kurang mendukung pada saat proses pembelajaran. Responden

sebanyak 21 orang dengan jumlah prosentase 70% menyatakan tidak setuju dalam

pernyataan tersebut. Ada juga siswa yang menyatakan netral sebanyak 6 orang

dengan jumlah prosentase sebanyak 20%.

Pada item no. 20, responden sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase

6,6% menyatakan setuju bahwa siswa malas mengikuti pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik. Responden sebanyak 26 orang dengan jumlah prosentase 86,6%

menyatakan tidak setuju dalam pernyataan tersebut karena siswa rajin mengikuti

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Responden sebanyak 2 orang dengan

jumlah prosentase 6,6% menyatakan netral dalam pernyataan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 74

 

2) Pembahasan Hasil Penelitian Melalui Kuesioner

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan di SMP Negeri 1

Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dengan menyebarkan kuesioner

berupa angket kepada 30 responden, penulis akan membahas hasil penelitian

dengan menguraikan masing-masing variabel dari data yang sudah diperoleh.

Dalam pembahasan ini penulis mengelompokkan ke dalam 3 bagian yaitu:

identitas responden, pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat serta faktor pendukung

dan penghambatnya.

(a) Identitas Responden

Tabel 1 menyampaikan identitas responden yaitu 30 orang. Dimana 30

orang tersebut diambil dari masing-masing kelas VIII A terdiri dari 5 siswa laki-

laki dan 10 siswa perempuan sehingga jumlah keseluruhannya adalah 15 orang

dengan prosentase 50%. Kelas VIII B terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 11 siswa

perempuan, jumlah keseluruhannya adalah 15 orang dengan prosentase 50%. 30

siswa tersebut dipilih langsung oleh guru Pendidikan Agama Katolik berdasarkan

kemampuan pengetahuan dan keaktifan mereka di sekolah serta di Gereja. Hal ini

dimaksudkan agar 30 siswa tersebut dapat mewakili jumlah keseluruhan siswa

kelas VIII yaitu 69 orang siswa SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 75

 

(b) Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Berdasarkan tabel 2 di atas diperoleh gambaran tentang pelaksanaan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat.

Pada variabel pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dari tabel no 2 di atas,

pada item no. 1 diketahui sebanyak 26 orang dengan jumlah prosentase 86,6%

menyatakan pilihan positif bahwa materi Pendidikan Agama Katolik disampaikan

oleh guru dengan penuh kreativitas. Kreativitas guru dalam menyampaikan materi

sangat dibutuhkan, misalnya guru Pendidikan Agama Katolik menggunakan

media cerita atau gambar dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama

Katolik. Tentu saja hal ini sangat membantu guru dalam menyampaikan materi.

Selain itu, siswa akan merasa senang dan lebih mudah memahami materi yang

diberikan oleh guru Pendidikan Agama Katolik di kelas. Ada juga siswa yang

menyatakan pilihan negatif sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase 3,3%. Hal

ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak tertarik dengan cara guru

menyampaikan materi Pendidikan Agama Katolik di kelas sehingga siswa

tersebut tidak mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik dengan baik.

Responden sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase 10% menyatakan netral

dalam pernyataan tersebut. Data ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak

memahami apa yang guru Pendidikan Agama Katolik sampaikan di kelas.

Pada item no. 2, sebanyak 30 orang responden dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik mengajarkan tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 76

 

karya Yesus di dunia agar siswa semakin mengenal dan mencintai Yesus. Data ini

dapat disimpulkan bahwa materi Pendidikan Agama Katolik yang disampaikan

oleh guru mampu dipahami oleh siswa di kelas. Pusat dalam pelajaran Pendidikan

Agama Katolik adalah Yesus sendiri, oleh sebab itu sangat pentinglah guru

memberikan materi dan mengajak siswa untuk mengenal serta mencintai Yesus.

Karya-karya Yesus di dunia diharapkan mampu memotivasi siswa agar mereka

mempunyai kesadaran dalam melaksanakan kewajiban mereka sebagai generasi

penerus Gereja.

Pada item no. 3, sebanyak 30 orang responden dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik mendampingi siswa

dengan senang hati. Menjadi guru Pendidikan Agama Katolik merupakan sebuah

panggilan, oleh sebab itu guru Pendidikan Agama Katolik harus mempunyai

spiritualitas yang teguh agar mampu mendampingi serta mencintai siswa dengan

sepenuh hati. Sebagai orang yang berspiritualitas dengan murah hati guru

Pendidikan Agama Katolik mendengarkan, menghormati, mengasihi, dan

mempercayai mereka (Heryatno, 91). Guru Pendidikan Agama Katolik berusaha

secara sungguh-sungguh membantu memperkembangkan iman siswa sehingga

mampu bertindak menjadi lebih baik.

Pada item no. 4, sebanyak 6 orang responden dengan jumlah prosentase

20% menyatakan setuju bahwa guru Pendidikan Agama Katolik belum

memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk mensharingkan pengalaman

mereka. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut belum terbiasa berbicara di

depan guru dan teman di kelas sehingga mereka masih malu pada saat diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 77

 

kesempatan untuk mensharingkan pengalaman mereka. Kepada siswa yang belum

terlibat aktif mensharingkan pengalaman mereka harus dilakukan pendekatan oleh

guru Pendidikan Agama Katolik agar mereka mendapat motivasi. Ada 21 orang

yang menyatakan tidak setuju dengan jumlah prosentase 70% dalam pernyataan

tersebut karena guru Pendidikan Agama Katolik sudah memberikan banyak

kesempatan kepada siswa untuk mensharingkan pengalaman mereka. Data ini

menunjukkan bahwa siswa tersebut terlibat aktif dalam proses pembelajaran di

kelas. Selain itu, guru Pendidikan Agama Katolik dengan rendah hati

mendengarkan sharing pengalaman siswa sehingga siswa merasa nyaman dalam

mensharingkan pengalaman mereka. Ada juga siswa yang menyatakan netral

sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase 10%. Hal ini menunjukkan bahwa

siswa tersebut tidak mempunyai jawaban yang pasti dan masih ragu-ragu dalam

menjawab pertanyaan yang tersedia.

Pada item no. 5, sebanyak 13 orang responden dengan jumlah prosentase

43,3% menyatakan setuju bahwa guru Pendidikan Agama Katolik masih

memperlakukan siswa sebagai objek pada saat mengajar di kelas. Data ini

menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik tidak sepenuhnya

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak aktif pada saat

di kelas. Hal ini perlu diperhatikan karena guru Pendidikan Agama Katolik dan

siswa sama-sama mempunyai peranan yang penting dalam proses pembelajaran

sehingga saling bertukar pengetahuan dan pengalaman. Responden sebanyak 12

orang dengan jumlah prosentase 40% menyatakan tidak setuju dalam pernyataan

tersebut karena guru Pendidikan Agama Katolik sudah memperlakukan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 78

 

sebagai subjek pada saat mengajar di kelas. Berdasarkan data yang sudah

diperoleh lebih banyak siswa yang menjawab setuju daripada siswa menjawab

tidak setuju dalam pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya

menempatkan siswa sebagai subjek pada saat di kelas dengan cara menghormati

dan memberi kepercayaan terhadap siswa untuk mengembangkan bakat-bakat

mereka. Ada 5 orang dengan jumlah prosentase 16,6% menyatakan netral dalam

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak memahami

apa yang disampaikan oleh guru di kelas sehingga mareka tidak mempunyai

jawaban.

Pada item no. 6, sebanyak 30 orang responden dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik merupakan komunikasi

iman. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah memahami inti Pendidikan Agama

Katolik bagi kehidupan mereka sehari-hari. Sebagai komunikasi iman guru

Pendidikan Agama Katolik perlu menekankan sifatnya yang praktis, artinya

bermula dari pengalaman penghayatan iman, melalui refleksi dan komunikasi

menuju kepada penghayatan iman baru yang lebih baik (Heryatno, 16). Melalui

Pendidikan Agama Katolik di sekolah siswa merasa terbantu dalam

perkembangan iman mereka. Iman siswa berkembang apabila tindakan nyata

dapat siswa refleksikan menjadi pengalaman iman sehingga iman mereka

diteguhkan. Pendidikan Agama Katolik di sekolah bertujuan untuk membantu

iman siswa berkembang. Oleh sebab itu, setiap materi pelajaran Pendidikan

Agama Katolik diakhiri dengan refleksi. Hal ini dimaksudkan agar siswa belajar

merefleksikan apa yang sudah mereka dapatkan dan alami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 79

 

Pada item no. 7, sebanyak 26 orang responden dengan jumlah prosentase

86,6% menyatakan pilihan positif bahwa Pendidikan Agama Katolik membantu

perkembangan iman siswa menjadi lebih matang. Data ini menunjukkan bahwa

siswa tersebut terbantu dengan adanya pelajaran Pendidikan Agama Katolik di

sekolah untuk mengembangkan iman mereka menjadi lebih matang. Tentu saja

perkembangan tersebut berasal dari dalam diri siswa sehingga mereka dengan

mudah diarahkan guru Pendidikan Agama Katolik kepada hal-hal yang positif

agar membantu perkembangan iman menjadi lebih baik. Selain itu, siswa diajak

untuk terlibat aktif dalam kegiatan Gereja, aktif dalam kegiatan pembelajaran di

kelas, dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Kegiatan tersebut dengan

sendirinya membantu siswa mempunyai arahan yang baik dalam hidup mereka.

Responden sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase 3,3% menyatakan pilihan

negatif bahwa Pendidikan Agama Katolik membantu perkembangan iman siswa

menjadi lebih matang. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut belum merasa

terbantu dengan adanya pengajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Tentu

saja ini menjadi kewajiban guru Pendidikan Agama Katolik agar membantu siswa

menjadi lebih baik serta mampu mengembangkan iman mereka secara pribadi.

Ada juga yang menyatakan netral dalam pernyataan tersebut sebanyak 3 orang

dengan jumlah prosentase 10%. Data ini menunjukkan bahwa siswa tersebut perlu

pendekatan secara personal dari guru Pendidikan Agama Katolik agar mereka

memahami pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan membantu iman mereka

berkembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 80

 

Pada item no. 8, sebanyak 30 orang responden dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa Pendidikan Agama Katolik membantu siswa semakin

mengimani Yesus sebagai Anak Allah. Hal ini menunjukkan bahwa Pendidikan

Agama Katolik sangat dibutuhkan masing-masing siswa karena materi Pendidikan

Agama Katolik banyak menceritakan tentang Yesus sehingga siswa mengenal

Yesus sebagai Anak Allah. Guru Pendidikan Agama Katolik memberikan

pengetahuan kepada siswa bukan hanya untuk mengenal Yesus saja, akan tetapi

siswa diajak untuk mencintai Yesus dan percaya kepada-Nya.

Pada item no. 9, sebanyak 27 orang responden dengan jumlah prosentase

90% menyatakan pilihan positif bahwa siswa mengenali kehadiran Allah melalui

refleksi pengalaman hidupnya. Data ini menunjukkan bahwa siswa telah

melakukan refleksi dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari siswa dihadapkan

dengan berbagai pengalaman. Pengalaman tersebut akan menjadi bermakna

apabila siswa mampu merefleksikan pengalaman mereka. Melalui refleksi siswa

merasakan kehadiran Allah dalam hidup mereka sehingga refleksi mampu

membantu siswa mempunyai pondasi yang kuat jika mengalami masalah dalam

hidupnya. 1 orang siswa dengan jumlah prosentase 3,3% menyatakan pilihan

negatif terhadap pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut belum

secara mendalam melakukan refleksi sehingga masih sulit mengenali kehadiran

Allah dalam hidupnya. Responden sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase

6,6% menyatakan netral. Data ini menunjukkan bahwa siswa tersebut belum

memahami arti refleksi bagi hidup mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 81

 

Pada item no. 10, sebanyak 30 orang responden dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa pengalaman hidup membawa siswa untuk berkembang

dalam pikiran, perbuatan, dan iman. Data ini menunjukkan bahwa setiap siswa

mempunyai pengalaman hidup yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, semua

tergantung bagaimana cara siswa tersebut menyikapinya. Apabila semua

pengalaman suka maupun duka dapat disikapi dengan baik, maka akan membantu

perkembangan pikiran, perbuatan, dan iman siswa. Begitu juga sebaliknya,

apabila pengalaman tersebut tidak disikapi dengan baik maka pikiran, perbuatan,

dan iman tidak akan berkembang. Perkembangan siswa dalam pikiran, perbuatan,

dan iman dapat terjadi karena mereka dapat menyikapi dengan baik.

Pada item no. 11, sebanyak 26 orang responden dengan jumlah prosentase

86,6% menyatakan pilihan positif bahwa siswa terlibat aktif dalam kegiatan

Gereja sehingga mampu membantu perkembangan iman menjadi lebih matang.

Data ini menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Katolik di sekolah tidak hanya

memberikan materi saja, akan tetapi mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam

kegiatan Gereja. Kegiatan Gereja membantu siswa agar mampu bersosialisasi

dengan sesama umat dan teman sebaya baik di sekolah maupun di rumah sehingga

mereka bisa belajar dari pengalaman. Dari kegiatan Gereja inilah siswa belajar

untuk bertanggungjawab dengan tugasnya serta mampu mengendalikan diri dalam

sikap. Tentu saja pengendalian diri tersebut membantu perkembangan iman

menjadi lebih matang. Responden sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase

6,6% menyatakan pilihan negatif bahwa siswa terlibat aktif dalam kegiatan Gereja

membantu perkembangan iman menjadi lebih matang. Hal ini menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 82

 

bahwa siswa tersebut tidak tertarik dengan kegiatan yang diadakan oleh Gereja

sehingga mereka belum secara mendalam untuk terlibat aktif di Gereja. Ada juga

siswa yang menyatakan netral sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase 6,6%.

Data ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak terlibat aktif dalam kegiatan

Gereja.

Pada item no. 12, sebanyak 25 orang responden dengan jumlah prosentase

83,3% menyatakan pilihan positif bahwa Pendidikan Agama Katolik membantu

perkembangan siswa melalui interaksi dengan lingkungan sekitar dalam

kehidupan sehari-hari. Data ini menyimpulkan bahwa siswa tersebut mampu

berbaur dengan lingkungan sekitar. Selain itu, siswa juga bisa membawa diri

dalam berbicara sopan dan menjaga sikap dengan orang-orang yang ada di

sekitarnya. Tentu saja siswa semakin berkembang menjadi lebih baik karena

lingkungan mampu mengubah orang menjadi lebih baik apabila disikapi dengan

baik. Ada siswa menyatakan pilihan negatif sebanyak 1 orang dengan jumlah

prosentase 3,3%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut masih menutup diri

dengan orang-orang yang berada di sekitarnya. Responden sebanyak 4 orang

dengan jumlah prosentase 13,3% menyatakan netral dalam pernyataan ini. Data

ini menunjukkan bahwa siswa tersebut belum memahami materi Pendidikan

Agama Katolik sehingga tidak mempunyai jawaban yang pasti dalam pernyataan

yang tersedia.

Pada item no. 13, sebanyak 12 orang responden dengan jumlah prosentase

40% menyatakan setuju bahwa pada saat proses belajar mengajar di kelas ada

jarak antara guru Pendidikan Agama Katolik dan siswa. Data ini menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 83

 

bahwa siswa tersebut belum merasa nyaman dan akrab dengan guru Pendidikan

Agama Katolik sehingga mereka merasa ada jarak dengan guru pada saat di kelas.

Responden sebanyak 15 orang dengan jumlah prosentase 50% menyatakan tidak

setuju dalam pernyataan tersebut karena pada saat proses belajar mengajar di kelas

tidak ada jarak antara guru Pendidikan Agama Katolik dan siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa tersebut sudah merasa nyaman dengan cara guru

Pendidikan Agama Katolik mengajar di kelas sehingga mereka merasa tidak ada

jarak antara guru dan siswa. Sebagai pendidik guru Pendidikan Agama Katolik

tidak pernah kehilangan pengharapan dan keyakinan bahwa semua anak didik

dapat berkembang sesuai dengan bakat-bakat yang mereka terima dari Allah

(Heryatno, 104). Oleh sebab itu, sangatlah penting kepercayaan guru terhadap

siswa agar siswa mampu menemukan apa yang menjadi kebutuhan mereka dan

mengembangkan bakat yang mereka miliki. Ada juga siswa menyatakan netral

sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase 10% dalam pernyataan tersebut. Data

ini menunjukkan bahwa siswa tersebut merasa biasa-biasa saja dalam proses

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas.

Pada item no. 14, sebanyak 13 orang responden dengan jumlah prosentase

43,3% menyatakan setuju bahwa guru Pendidikan Agama Katolik tidak mengenal

siswa secara personal. Data ini menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama

Katolik belum secara merata melakukan pendekatan terhadap siswa sehingga ada

siswa yang merasa tidak diperhatikan. Ada 15 orang dengan jumlah prosentase

50% menyatakan tidak setuju dalam pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa siswa tersebut sudah merasa diperhatikan oleh guru Pendidikan Agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 84

 

Katolik sehingga mereka dengan senang hati mensharingkan pengalaman mereka

pada saat di sekolah. Melakukan pendekatan secara personal sangat perlu

dilakukan oleh guru agar guru mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami oleh

siswa pada saat di kelas. Responden sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase

6,6% menyatakan netral bahwa guru Pendidikan Agama Katolik tidak mengenal

siswa secara personal. Hal ini menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama

Katolik perlu melakukan pendekatan terhadap siswa tersebut.

(c) Faktor Pendukung dan Penghambatnya

Pada item no. 15, sebanyak 30 orang responden dengan jumlah prosentase

100% menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik menyampaikan materi

pelajaran dengan jelas pada saat mengajar. Data ini menunjukkan bahwa guru

Pendidikan Agama Katolik sudah mempunyai kesiapan yang matang sebelum

mengajar sehingga pada saat mengajar dapat menyampaikan materi pelajaran

dengan jelas. Selain itu, guru Pendidikan Agama Katolik juga menggunakan

berbagai macam media misalnya LCD, gambar, dan cerita untuk menunjang

kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini merupakan salah satu faktor pendukung

agar siswa dengan mudah memahami materi Pendidikan Agama Katolik.

Pada item no. 16, sebanyak 23 orang responden dengan jumlah prosentase

76,6% menyatakan pilihan positif tersedia fasilitas yang memadai pada saat

proses belajar mengajar berlangsung. Data ini menunjukkan bahwa sekolah sudah

menyediakan fasilitas yang memadai agar menunjang kegiatan pembelajaran di

kelas sehingga guru Pendidikan Agama Katolik memanfaatkan fasilitas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 85

 

tersedia di sekolah dengan baik untuk mengajar di kelas. Melalui fasilitas yang

ada siswa merasa terbantu dalam proses pembelajaran. Tentu saja fasilitas tersebut

membuat sistem pembelajaran sangat menyenangkan sehingga siswa dengan

senang hati dan tertarik untuk mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Responden sebanyak 4 orang dengan jumlah prosentase 13,3% menyatakan

pilihan negatif dalam pernyataan ini. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut

tidak menyukai fasilitas yang digunakan oleh guru pada saat menyampaikan

materi sehingga mereka tidak mengikuti pelajaran dengan baik. Ada juga siswa

yang menyatakan netral sebanyak 3 orang dengan jumlah prosentase 10%. Data

ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak mempunyai jawaban yang pasti

dalam pernyataan ini.

Pada item no. 17, sebanyak 29 orang responden dengan jumlah prosentase

96,6% menyatakan pilihan positif bahwa guru Pendidikan Agama Katolik

memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif pada saat belajar di

kelas. Data ini menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik tidak

menempatkan siswa sebagai objek pada saat proses pembelajaran. Siswa diajak

untuk berani berbicara di depan kelas agar mereka terbiasa tampil di kelas. Guru

Pendidikan Agama Katolik dengan senang hati mendengarkan sharing dari siswa

dan memberi peneguhan agar siswa semakin berkembang. Ada siswa yang

menyatakan pilihan negatif sebanyak 1 orang dengan jumlah prosentase 3,3%.

Data ini menunjukkan bahwa siswa tersebut belum mempunyai keberanian untuk

sharing dan terlibat aktif pada saat di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 86

 

Pada item no. 18, sebanyak 5 orang responden dengan jumlah prosentase

16,6% menyatakan setuju bahwa proses penyampaian materi Pendidikan Agama

Katolik di kelas kurang menyenangkan. Data ini menunjukkan bahwa siswa

tersebut tidak tertarik dengan cara penyampaian guru dalam memberikan materi.

Hal ini dikarenakan berbagai faktor misalnya kurangnya media yang digunakan

oleh guru dan suasana kelas yang kurang mendukung. Responden sebanyak 21

orang dengan jumlah prosentase 70% menyatakan tidak setuju dalam pernyataan

tersebut karena proses penyampaian materi Pendidikan Agama Katolik di kelas

menyenangkan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut dengan senang hati

mengikuti pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga suasana kelas sangat

mendukung pada saat proses pembelajaran berlangsung. Responden sebanyak 4

orang dengan jumlah prosentase 13,3% menyatakan netral dalam pernyataan ini.

Data ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak tertarik mengikuti pelajaran

Pendidikan Agama Katolik di kelas.

Pada item no. 19, sebanyak 3 orang responden dengan jumlah prosentase

10% menyatakan setuju bahwa suasana kelas waktu pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik kurang mendukung pada saat proses pembelajaran. Data ini

menunjukkan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang

tidak memperhatikan guru di kelas sehingga suasana kelas menjadi tidak

kondusif. Tentu saja hal tersebut membuat guru kesulitan mengendalikan situasi

kelas menjadi nyaman untuk belajar. Responden sebanyak 21 orang dengan

jumlah prosentase 70% menyatakan tidak setuju dalam pernyataan tersebut. Data

ini menunjukkan bahwa siswa tersebut merasa nyaman dengan suasana di kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 87

 

sehingga mereka bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Ada juga siswa yang

menyatakan netral sebanyak 6 orang dengan jumlah prosentase sebanyak 20%.

Data ini menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak mempunyai jawaban dalam

pernyataan yang tersedia.

Pada item no. 20, sebanyak 2 orang responden dengan jumlah prosentase

6,6% menyatakan setuju bahwa siswa malas mengikuti pembelajaran Pendidikan

Agama Katolik. Hal ini menunjukkan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik

harus melakukan pendekatan secara personal agar mengetahui kesulitan-kesulitan

pada siswa tersebut. Selain itu, guru juga memberi motivasi kepada siswa agar

mereka mempunyai gambaran dalam pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

sehingga tidak malas mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Responden sebanyak 26 orang dengan jumlah prosentase 86,6% menyatakan tidak

setuju dalam pernyataan tersebut karena siswa rajin mengikuti pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik. Data ini menunjukkan bahwa siswa tersebut

menyadari bahwa Pendidikan Agama Katolik sangat penting bagi perkembangan

iman mereka sehingga mereka dengan senang hati mengikuti pelajaran

Pendidikan Agama Katolik. Tentu saja siswa yang rajin mengikuti pelajaran

Pendidikan Agama Katolik lebih banyak daripada siswa yang malas. Hal ini

membuktikan bahwa siswa antusias dalam mengikuti pelajaran Pendidikan

Agama Katolik. Responden sebanyak 2 orang dengan jumlah prosentase 6,6%

menyatakan netral dalam pernyataan tersebut. Data ini menunjukkan bahwa siswa

tersebut perlu dorongan yang kuat dari guru agar mereka tidak malas mengikuti

pelajaran Pendidikan Agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 88

 

b. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian Melalui Wawancara

Dalam penelitian ini, penulis juga mewawancarai 1 orang guru yang

mengampu pelajaran Pendidikan Agama Katolik khususnya kelas VIII yaitu ibu

Seravina. Penulis memberikan 8 pertanyaan kepada guru Pendidikan Agama

Katolik. Berikut ini akan dipaparkan laporan dan pembahasan hasil wawancara

penulis dengan responden:

1) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 1 menyatakan bahwa Pendidikan

Agama Katolik di sekolah sudah dilaksanakan guru secara maksimal sesuai

dengan kebutuhan siswa pada saat di kelas. Hal ini terbukti pelajaran

Pendidikan Agama Katolik di sekolah dilaksanakan rutin setiap minggunya

selama 2 jam pelajaran yaitu kelas VII, VIII, dan IX. Guru Pendidikan Agama

Katolik juga memberi tugas berupa pekerjaan rumah (PR) agar siswa semakin

memahami materi Pendidikan Agama Katolik yang telah disampaikan oleh

guru sehingga siswa semakin terbantu dalam perkembangan iman mereka.

Data ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan Pendidikan Agama Katolik di

sekolah sudah dilaksanakan oleh guru Pendidikan Agama Katolik sesuai

dengan kebutuhan siswa di kelas. Guru Pendidikan Agama Katolik secara

rutin memberikan pelajaran Pendidikan Agama Katolik setiap minggunya dan

memfasilitasi siswa agar mereka semakin berkembang menjadi lebih baik

sehingga Pendidikan Agama Katolik di sekolah terlaksana secara maksimal.

Tentu saja agar siswa semakin terbantu dan memahami pentingnya

Pendidikan Agama Katolik dalam kehidupan mereka. Selain itu, guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 89

 

Pendidikan Agama Katolik dengan sepenuh hati membantu siswa untuk

berkembang menjadi lebih baik melalui materi yang diberikan.

2) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 2 menyimpulkan bahwa tujuan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah sudah tercapai yaitu membantu

memperkembangkan iman siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu pertama, pada saat memberikan materi Pendidikan Agama Katolik guru

menggunakan media gambar, cerita, dam film sehingga siswa memahami

materi yang diberikan. Kedua, sekolah bekerjasama dengan Gereja untuk

melibatkan siswa dalam kegiatan Gereja misalnya koor, mazmur, lektor, dan

misdinar. Kedua faktor tersebut mampu membantu iman siswa berkembang

sehingga tujuan Pendidikan Agama Katolik di sekolah terlaksana dengan

baik. Wawancara menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Katolik di sekolah

bertujuan untuk membantu perkembangan iman siswa. Terlihat jelas bahwa

tidak hanya materi saja yang disajikan secara menarik akan tetapi sekolah

juga melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan Gereja. Tentu saja

pemahaman siswa tentang Pendidikan Agama Katolik diterapkan melalui

kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah. Keduanya saling mendukung

dalam perkembangan iman siswa.

3) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 3 menyatakan bahwa Pendidikan

Agama Katolik di sekolah lebih mengutamakan perkembangan iman siswa

daripada penguasaan materi karena perkembangan iman siswa tidak hanya

dilihat dari perkembangan akademik saja tetapi juga dilihat dari sikap dan

perbuatannya sehari-hari. Pendidikan Agama Katolik diharapkan membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 90

 

siswa untuk berkembang menjadi lebih baik terutama dalam sikap dan

perbuatan terhadap teman di sekolah dan orangtua di rumah. Hal ini

menunjukkan bahwa iman siswa berkembang tidak hanya di sekolah tetapi

juga di rumah. Pada saat di rumah perkembangan iman siswa terlihat dari cara

siswa tersebut berperilaku kepada orangtua. Siswa bersikap hormat dan

berbicara sopan kepada orangtua serta taat terhadap peraturan yang ada di

rumah. Oleh sebab itu, Pendidikan Agama Katolik di sekolah lebih

mengutamakan perkembangan iman daripada penguasaan materi. Akan tetapi

bukan berarti materi Pendidikan Agama Katolik diabaikan karena materi

Pendidikan Agama Katolik dapat mendukung proses perkembangan iman

siswa.

4) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 4 menyatakan bahwa ada perbedaan

antara siswa yang beragama Katolik dengan siswa yang beragama lain. Hal

ini terlihat jelas pada saat mereka berada di lingkungan sekolah. Siswa yang

beragama Katolik mempunyai kepekaan yang kuat apabila melihat guru yang

membutuhkan bantuan mereka. Selain itu, siswa yang beragama Katolik

sudah mempunyai kesadaran dari dalam dirinya untuk menghormati orang

yang lebih tua dan bersikap sopan apabila berbicara dengan orang lain. Tentu

saja ini dilatarbelakangi oleh keluarga di rumah terutama orangtua. Orangtua

memberi nasehat dan membantu siswa agar mampu berperilaku baik.

Wawancara menunjukkan bahwa siswa yang beragama Katolik sudah

mempunyai pondasi yang kuat dari dalam dirinya. Ketika mereka berada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 91

 

lingkungan sekolah, siswa tersebut bisa mengendalikan diri dalam bersikap

terutama dengan teman dan guru.

5) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 5 menunjukkan bahwa siswa sudah

terlibat aktif dalam kegiatan Gereja. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu pertama, kegiatan yang diselenggarakan oleh Gereja menarik bagi siswa

sehingga mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Kedua,

dalam setiap kegiatan Gereja siswa dilibatkan langsung misalnya pada saat

dekorasi sehingga mereka mempunyai pengalaman yang mengesankan. Siswa

sangat perlu untuk terlibat aktif dalam kegiatan Gereja karena siswa akan

menjadi tulang punggung Gereja sehingga mereka diajarkan bagaimana

bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan. Data ini menunjukkan

bahwa sekolah dan Gereja saling berkerjasama dalam membantu siswa untuk

berkembang baik dalam pikiran, perbuatan, dan iman. Kegiatan tersebut

melatih siswa agar mempunyai pengalaman bagi masa depan mereka sebagai

generasi penerus Gereja.

6) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 6 menunjukkan bahwa guru Pendidikan

Agama Katolik memotivasi siswa dengan berbagai cara agar siswa terlibat

aktif dalam kegiatan Gereja. Pertama, siswa diberikan gambaran tentang

karya-karya Yesus di dunia agar siswa termotivasi untuk terlibat aktif dalam

kegiatan Gereja. Kedua, guru Pendidikan Agama Katolik memberikan

penghargaan berupa rosario kepada siswa yang mempunyai prestasi misalnya

juara lomba koor dan lomba Kitab Suci. Ketiga, guru mendekati siswa secara

personal apabila ada siswa yang belum terlibat aktif dalam kegiatan Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 92

 

serta memberikan arahan. Hal ini menunjukkan bahwa guru Pendidikan

Agama Katolik sungguh-sungguh berusaha untuk membantu siswa agar

mereka mempunyai kesadaran dari dalam dirinya bahwa sangat penting

melibatkan diri dalam kegiatan Gereja. Selain itu, guru Pendidikan Agama

Katolik juga memberikan kesempatan untuk siswa mengembangkan bakat-

bakat mereka. Bakat yang siswa miliki sangat bermanfaat bagi kemajuan

Gereja misalnya koor, mazmur, lektor, dan misdinar.

7) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 7 menunjukkan bahwa ada 4 faktor

pendukung dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah

yaitu pertama, 70% siswa di SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat beragama Katolik sehingga sangat mendukung untuk

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Kedua, 50% guru-guru SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat beragama Katolik

jadi tidak mengalami kesulitan apabila melakukan kegiatan. Ketiga, sekolah

melaksanakan Iman dan Taqwa (IMTAQ) yang rutin dilaksanakan setiap hari

jumat sebelum masuk kelas jam 06.30. Keempat, tugas-tugas siswa tidak

hanya tugas sebagai murid di sekolah tetapi mereka juga mendapat tugas

untuk koor di Gereja, membaca Kitab Suci, dan misdinar di Gereja. Data ini

menunjukkan bahwa banyak faktor yang mendukung dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik sehingga siswa sangat terbantu untuk

berkembang. Sekolah tidak hanya memberikan materi Pendidikan Agama

Katolik tetapi juga mengadakan kegiatan agar siswa terlibat langsung dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 93

 

kegiatan tersebut. Selain itu, guru Pendidikan Agama Katolik juga mendapat

dukungan dari guru-guru yang lain dalam melaksanakan kegiatan di sekolah.

8) Hasil wawancara dari pertanyaan no.8 menyatakan bahwa ada 2 faktor

penghambat dalam proses pembelajaran yaitu pertama, kurangnya minat

siswa dalam proses pembelajaran artinya ada sebagian siswa menganggap

bahwa pelajaran Pendidikan Agama Katolik hanya sebatas belajar di sekolah.

Kedua, siswa kurang terlibat aktif sehingga hanya beberapa orang saja tetapi

siswa yang kurang terlibat aktif bukan berasal dari daerah Sepauk sehingga

merekapun dalam menjalankan proses pembelajaran Pendidikan Agama

Katolik di sekolah hanya sebatas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa guru

Pendidikan Agama Katolik perlu melakukan pendekatan secara personal

terhadap masing-masing siswa. Hal ini diharapkan dapat membantu berbagai

kesulitan baik dari dalam diri maupun dari luar diri siswa. Mengingat tidak

semua siswa berasal dari daerah Sepauk sehingga mereka perlu dilakukan

pendekatan.

3. Kesimpulan Penelitian

Dari hasil penelitian melalui kuesioner untuk siswa kelas VIII A dan VIII

B, peranan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat sudah membantu perkembangan iman

siswa. Hal ini terlihat dari pilihan jawaban pada tiap item pernyataan yang

terdapat dalam variabel peranan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat kebanyakan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 94

 

memilih jawaban positif. Siswa terbantu dengan adanya peranan Pendidikan

Agama Katolik di sekolah. Pendidikan Agama Katolik di sekolah membantu

siswa untuk memperkembangkan imannya. Perkembangan iman siswa dapat

terlihat dari perilaku mereka sehari-hari. Siswa mampu berperilaku sopan, hormat,

dan bersikap jujur terhadap teman sebaya, guru-guru, orangtua, serta masyarakat

sekitar. Hal ini juga didasari oleh keinginan dari dalam diri siswa untuk

berkembang menjadi lebih baik sehingga mereka terlibat aktif di kelas dan di

Gereja serta mendapat dukungan dari orangtua di rumah dan guru di sekolah.

Melihat data yang diperoleh ada faktor pendukung dan penghambat dalam

pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Faktor pendukungnya adalah pertama,

fasilitas yang diberikan oleh sekolah dimanfaatkan guru Pendidikan Agama

Katolik dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Katolik di kelas

sehingga siswa dengan senang hati mengikutinya. Kedua, sekolah mengadakan

banyak kegiatan yang berkerjasama dengan Gereja untuk melibatkan siswa secara

langsung dalam kegiatan tersebut. Sedangkan faktor penghambatnya adalah ada

beberapa siswa yang malas mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

sehingga mereka tidak mengikuti pelajaran dengan baik dan membuat situasi

kelas menjadi tidak kondusif. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah berusaha

membantu siswa untuk berkembang akan tetapi ada beberapa siswa yang malas

mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas sehingga guru perlu

melakukan pendekatan agar mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 95

 

Dari hasil penelitian melalui wawancara penulis dengan guru Pendidikan

Agama Katolik yang mengampu kelas VIII penulis menyimpulkan bahwa guru

Pendidikan Agama Katolik sudah membantu siswa untuk berkembang baik dalam

pikiran, perbuatan, dan iman. Hal ini terlihat bahwa guru Pendidikan Agama

Katolik sudah memfasilitasi siswa pada saat di kelas. Selain itu, sekolah juga

mengadakan kegiatan rutin Iman dan Taqwa (IMTAQ) serta melibatkan siswa

dalam kegiatan Gereja pada hari minggu misalnya koor, mazmur, lektor, dan

misdinar. Tentu saja penyelenggaraan Pendidikan Agama Katolik di sekolah perlu

ditingkatkan lagi karena masih ada beberapa siswa yang malas mengikuti

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di kelas. Penyelenggaraan Pendidikan

Agama Katolik di sekolah akan berjalan dengan baik apabila guru Pendidikan

Agama Katolik dan siswa saling mendukung agar tujuan Pendidikan Agama

Katolik sungguh-sungguh terwujud karena tujuan Pendidikan Agama Katolik

adalah memperkembangkan iman siswa bukan mengutamakan materi pelajaran.

Kesimpulan dari penelitian ini akan menjadi titik tolak dalam penyusunan

silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan disumbangkan

untuk SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dalam rangka

membantu perkembangan iman siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 96

 

BAB IV

UPAYA MENINGKATKAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH DEMI PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, KABUPATEN SINTANG,

KALIMANTAN BARAT

Pada bab III penulis telah menguraikan hasil penelitian dan pembahasan

tentang pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat serta faktor pendukung dan

penghambatnya. Hasil penelitian dan pembahasan tersebut menunjukkan bahwa

Pendidikan Agama Katolik sudah dilaksanakan guru dengan cara memberikan

materi menggunakan media serta melibatkan siswa dalam kegiatan di sekolah dan

Gereja. Hal ini menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Katolik sudah

dilaksanakan dengan baik oleh guru, akan tetapi kegiatan tersebut perlu

ditingkatkan lagi agar pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah

sungguh-sungguh terwujud dalam membantu perkembangan iman siswa.

Dalam bab IV ini, penulis memaparkan upaya meningkatkan pelaksanaan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah. Tentu saja peningkatan pelaksanaan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah ditujukan kepada guru Pendidikan Agama

Katolik agar semakin membantu siswa berkembang dalam pikiran, perbuatan, dan

iman. Sebagai tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang sudah penulis

laksanakan di SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

penulis memberikan sumbangan pemikiran berbentuk silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pemilihan silabus dan Rencana Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 97

 

Pembelajaran (RPP) tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan pelaksanaan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah dalam membantu perkembangan iman

siswa.

Penulis akan menjelaskan dalam 3 bagian yaitu pertama, spiritualitas guru

Pendidikan Agama Katolik dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di

sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Kedua,

upaya meningkatkan pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Pada bagian ini, penulis

menjelaskan usaha dalam meningkatkan pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik

di sekolah dengan menggunakan model yang berpusat pada hidup peserta, model

praksis dan model naratif eksperiensial. Ketiga, penulis akan menyampaikan

usulan program dalam bentuk matrik program yang bisa dipahami sebagai silabus

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk pelaksanaan Pendidikan

Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan

Barat.

A. Spiritualitas Guru Pendidikan Agama Katolik dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Spiritualitas guru Pendidikan Agama Katolik sangat penting dalam

pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah karena dengan adanya

spiritualitas tersebut guru Pendidikan Agama Katolik sungguh-sungguh

membantu siswa dalam mewujudkan perkembangan iman mereka. Heryatno

(2008: 91) mengungkapkan bahwa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 98

 

Berkat sakramen baptis, guru Pendidikan Agama Katolik diangkat menjadi anak-anak Allah yang dirahmati sekaligus dipanggil untuk mengambil bagian di dalam tugas pengutusan Yesus Kristus membangun kerajaan kasih Allah. Panggilan-Nya dapat ditanggapi dengan berbagai macam bentuk pelayanan kemuridan. Panggilan-Nya itu ditanggapi oleh guru Pendidikan Agama Katolik dengan meneguhkan, mengasihi, menyemangati, memperhatikan, mendampingi, dan membantu hidup para siswa yang dipercayakan kepada pengabdian guru. Hal ini dimaksudkan bahwa pada saat di kelas guru Pendidikan Agama

Katolik tidak hanya mengajar, melainkan guru Pendidikan Agama Katolik

tersebut mempunyai kesadaran dalam tugas pelayanannya di sekolah yaitu

membantu perkembangan iman siswa. Oleh sebab itu, guru Pendidikan Agama

Katolik dengan sepenuh hati meneguhkan, mengasihi, menyemangati,

memperhatikan, mendampingi, dan membantu hidup para siswa. Tentu saja hal itu

bisa dilakukan guru Pendidikan Agama Katolik melalui berbagai macam cara

pada saat mengajar di kelas misalnya guru dengan sabar mendampingi siswa yang

mengalami kesulitan pada saat belajar di kelas. Guru Pendidikan Agama Katolik

menyadari bahwa tugas pelayanannya menjadi guru Pendidikan Agama Katolik

merupakan pengabdiannya sebagai murid Yesus. Mintara Sufiyanta (2011: 344)

menyatakan bahwa:

Menjadi guru bukan sekedar profesi. Menjadi guru sudah mendarah-daging dan menjadi panggilan hidup. Tidak ada persembahan hidup yang lebih mulia dan harum mewangi kepada Tuhan selain tetap setia menemani orang-orang muda menapaki jalan hidup mereka. Tanda jasa lahiriah yang paling sejati sebagai bukti kesetiaan dan perjuangan guru tiada lain adalah pribadi para murid sendiri. Jumlah dan kualitas para murid yang pernah ditemani perjalanannya itulah jumlah dan kualitas tanda jasa sejati seorang guru. Guru Pendidikan Agama Katolik menyadari bahwa menjadi seorang guru

bukan sekedar profesi tetapi merupakan panggilan hidup. Panggilan hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 99

 

tersebut dimaknai dengan pengabdian diri seorang guru dengan sungguh-sungguh

untuk mendampingi, membimbing, dan memotivasi siswa agar mereka

mempunyai masa depan yang baik. Selain itu, guru Pendidikan Agama Katolik

tidak pernah mengenal rasa lelah dalam mendampingi dan membimbing siswa

karena bagi guru yang terpenting adalah siswa mampu berkembang menjadi lebih

baik dalam hidup mereka. Keberhasilan seorang siswa merupakan kebanggaan

bagi guru karena guru menyerahkan sebagian hidupnya untuk mendampingi siswa

di sekolah.

Guru yang berkualitas dan efektif memperhatikan pribadi siswa dengan cara mendengarkan, memahami, dan mengenal siswa. Guru yang efektif mampu mendengarkan penuh empatik, tidak hanya mendengarkan apa yang terjadi di dalam kelas, tetapi terlebih tentang kehidupan siswanya secara umum. Oleh sebab itu, siswa sangat menghormati guru yang memahami apa yang menjadi masalah dan pertanyaan mereka. Guru yang efektif dan peduli mengenal sungguh siswanya secara formal maupun informal (Mintara Sufiyanta, 2010: 218). Guru Pendidikan Agama Katolik tidak hanya mempunyai kemampuan

dalam mengajar, tetapi guru Pendidikan Agama Katolik juga harus mempunyai

kualitas dalam dirinya agar sungguh-sungguh mampu mendengarkan, memahami,

serta mengenal siswa. Dengan mendengarkan, guru mengetahui apa yang menjadi

kebutuhan siswa sehingga dapat memberikan solusi yang baik bagi siswa. Selain

itu, guru juga memahami keterbatasan yang siswa miliki dan menjadikan

keterbatasan tersebut sebagai kelebihan sehingga siswa mempunyai kepercayaan

dalam dirinya. Apabila guru sungguh-sungguh mendengarkan dan memahami

siswa, maka guru tersebut mengenal siswa baik secara formal maupun informal.

Tentu saja hal tersebut sangat membantu guru untuk meningkatkan perkembangan

iman siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 100

 

B. Upaya Meningkatkan Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru menggunakan berbagai cara

atau motode agar siswa memahami materi yang telah disampaikan. Ada tiga

model yang membantu guru dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di

sekolah yaitu sebagai berikut:

1. Model yang Berpusat pada Hidup Peserta

Model pendidikan yang berpusat pada hidup peserta ini merupakan reaksi yang ekstrem terhadap model pendidikan yang bersifat dogmatis. Sifat yang ditekankan bukan kognitif melainkan kualitatif dan subjektif. Dalam proses pendidikan yang ditekankan bukan menambah informasi, juga bukan menyampaikan materi sebanyak-banyaknya tetapi secara kualitatif berusaha memanusiakan manusia dan memperkembangkan kepribadiannya (Heryatno, 2008: 57). Dalam kegiatan pembelajaran di kelas guru menyampaikan informasi agar

siswa mendapat arahan yang baik serta mempunyai tujuan yang jelas dalam

belajar. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mensharingkan

pengalaman mereka dengan cara memfasilitasi siswa agar terlibat aktif di kelas

dan mampu menemukan sendiri apa yang menjadi kebutuhan mereka. Hal ini

bertujuan agar siswa semakin berkembang baik dalam pikiran, perbuatan, dan

iman.

2. Model Praksis

Heryatno (2008: 60) mengungkapkan bahwa:

Model praksis merupakan penggabungan dari model yang hanya memberikan siswa informasi pada saat di kelas dan model yang berpusat pada hidup peserta. Pendidikan tidak akan bernilai kalau hanya menjejali peserta dengan sebongkah infornasi atau memenuhi pikiran mereka dengan sikap-sikap kedewasaan iman. Pendidikan harus memperluas wawasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 101

 

konseptual mereka, meningkatkan kesadaran diri mereka dan sekaligus memberdayakan mereka untuk ikut memperjuangkan terwujudnya kehidupan bersama yang sejahtera, adil dan manusiawi. Hal ini menyatakan bahwa guru Pendidikan Agama Katolik membantu

siswa dengan memberikan berbagai informasi yang mereka butuhkan serta

memberi kesempatan agar siswa mempunyai kesadaran dari dalam diri mereka

untuk mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan baik di lingkungan sekolah maupun

masyarakat luas. Tentu saja model ini lebih menekankan pada tindakan nyata dari

siswa agar mampu melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Model Naratif Eksperiensial

Hofmann (1994: 1) menyatakan bahwa:

Dalam kurikulum 1994 untuk Pendidikan Agama Katolik di indonesia digunakan pola kegiatan komunikasi iman yang bersifat naratif eksperiensial. Naratif berarti bahwa pola tersebut berdasarkan ceritera, sedangkan kata eksperiensial menunjukkan pada hubungannya dengan pengalaman. Dengan pola naratif eksperiensial guru Pendidikan Agama Katolik mengharapkan siswa akan memperoleh ceritera yang berhubungan dengan pengalamannya sendiri. Guru Pendidikan Agama Katolik mengajak siswa untuk menggali

pengalaman mereka melalui media ceritera. Siswa akan terbawa suasana yang

nyaman dan santai pada saat guru berceritera di depan kelas sehingga siswa

dengan sendirinya mengungkapkan pengalaman mereka secara pribadi. Pola

naratif eksperiensial ini dapat membantu perkembangan iman siswa karena pola

tersebut mengkomunikasikan iman siswa melalui pengalaman mereka sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 102

 

C. Usulan Program Pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Dalam usulan program ini, penulis membuat silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian yang

telah penulis laksanakan di SMP negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan

Barat. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini diharapkan dapat

meningkatkan pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah sehingga iman

siswa semakin berkembang. Mengkomunikasikan iman tidak terutama berarti

menyampaikan rumusan-rumusan indah, melainkan ikut ambil bagian dalam

keprihatinan dan gerakan Yesus sendiri, yakni gerakan Kerajaan Allah

(Banawiratma, 1991: 22). Hal ini dimaksudkan bahwa Yesus telah bersabda dalm

hidup manusia. Yesus diutus Allah ke dunia dengan sabda, karya, serta

menyerahkan seluruh hidup-Nya untuk manusia. Nilai-nilai Kerajaan Allah yang

ditanamkan Yesus kepada manusia adalah nilai-nilai kebaikan, cinta kasih, saling

menghargai, serta melayani sesama. Oleh sebab itu, Pendidikan Agama Katolik di

sekolah lebih menekankan tindakan nyata siswa dalam kehidupan sehari-hari agar

apa yang sudah diberikan oleh guru berguna bagi perkembangan siswa demi

kehidupan masyarakat luas.

1. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia mempunyai kepercayaan

sebagai sandaran bagi manusia dalam melakukan tindakan. Melihat kenyataan

inilah, orangtua mulai mendidik dan mengarahkan anaknya agar mempunyai

kepercayaan dalam dirinya kepada Tuhan. Hal ini dimaksudkan agar anak tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 103

 

mendapat arahan yang baik sehingga mereka mampu melakukan tindakan yang

baik pula. Selain itu, sekolah sebagai lembaga yang formal membantu para

orangtua dalam perkembangan iman siswa yang sudah siswa dapatkan dari

orangtua di rumah. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan di SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat diketahui bahwa

Pendidikan Agama Katolik sudah dilaksanakan guru sesuai dengan kebutuhan

siswa. Akan tetapi, masih ada siswa yang malas mengikuti Pendidikan Agama

Katolik di kelas sehingga pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah perlu

ditingkatkan.

2. Tujuan Program

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas para guru haruslah

mempunyai kesiapan terlebih dahulu agar semua yang disampaikan dapat

dipahami oleh siswa. Tujuan program ini yakni agar guru Pendidikan Agama

Katolik sungguh-sungguh membantu perkembangan iman siswa dengan cara atau

metode yang kreatif di kelas. Selain itu, guru Pendidikan Agama Katolik

mempunyai kesiapan yang baik sehingga pada saat mengajar tujuan Pendidikan

Agama Katolik dapat tercapai untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

3. Materi Program

Materi pokok dalam usulan program ini yaitu Gereja. Penulis membagi

materi pokok menjadi tiga sub materi yakni 1) Gereja sebagai komunio, 2) Gereja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 104

 

sebagai sakramen keselamatan, 3) Gereja dan kegiatan pelayanannya. Materi

tersebut akan dibagi menjadi dua bagian yaitu silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ini ditujukan untuk guru

Pendidikan Agama Katolik kelas VIII SMP semester II. Penulis memilih tema

tersebut agar dapat membantu guru dalam meningkatkan pelaksanaan Pendidikan

Agama Katolik di sekolah bagi perkembangan iman siswa. Materi program ini

hanya sebagai usulan dari penulis, akan tetapi guru Pendidikan Agama Katolik

dapat mengembangkan sendiri sesuai dengan situasi kelas serta kreativitas dari

guru Pendidikan Agama Katolik tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 105

 

4. Matrik Usulan Program

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/Semester : VIII/II

Tema Umum : Gereja

Tujuan Umum : Memahami Gereja sebagai komunio serta kegiatan pelayanannya demi terwujudnya nilai-nilai

Kerajaan Allah sehingga dapat membantu perkembangan iman siswa dalam kehidupan sehari-hari

No Judul Pertemuan

Tujuan Pertemuan

Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

1. Gereja Sebagai Komunio

- Siswa dapat menceritakan pengalaman keterlibatan mereka sebagai anggota suatu persekutuan

- Menyebutkan kegiatan umat Gereja

- Pembukaan Doa pembukaan Pengantar memasuki

pelajaran - Langkah I:

Guru mengajak siswa untuk melakukan dinamika kelompok melalui permainan “Merangkai Gambar Kegiatan Gereja”

- Dinamika Kelompok

- Diskusi - Pembahasan

bersama - Tanya jawab - Refleksi - Informasi

- Gambar Kegiatan Gereja

- Kertas HVS

- Amplop - Lem - Teks

Kitab Suci

- LCD

- Kitab Suci Kis 2: 41-47

- Komisi Kateketik (KWI). (2010). Membangun Komunitas Murid Yesus: Pendidikan Agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 106

 

perdana seperti dikisahkan dalam Kitab Suci (Kis 2: 41-47)

- Menjelaskan ciri-ciri Gereja sebagai persekutuan berdasarkan interpretasi terhadap Kis 2: 41-47

- Siswa menyebutkan contoh pembaharuan sikap yang mau diwujudkan sebagai persekutuan Gereja di masa sekarang

- Langkah II: Siswa diajak untuk berdiskusi bersama teman sebangkunya untuk mendalami makna permainan “Merangkai Gambar Kegiatan Gereja”

- Mengungkapkan hasil diskusi yang sudah didiskusikan dengan teman sebangkunya

- Langkah III: Mendialogkan buah-buah refleksi pengalaman siswa dengan teks Kitab Suci

- Langkah IV dan V: Menerapkan iman Kristiani dalam situasi konkrit siswa

- Penutup: Doa penutup

- Laptop Katolik untuk SMP, Buku teks kelas VIII. Yogyakarta: Kanisius

- Komisi Kateketik (KWI). (2007). Persekutuan Murid-Murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik untuk SMP, Buku Guru 2

No Judul Pertemuan

Tujuan Pertemuan

Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 107

 

2. Gereja Sebagai Sakramen Keselamatan

- Dapat menyebutkan berbagai macam simbol dalam hubungan antar-manusia dan hubungan antara manusia dan Allah

- Dapat menjelaskan makna sakramen

- Dapat menguraikan pengertian Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan berdasarkan L. G. 1 dan 8

- Dapat menjelaskan aspek-aspek simbolis

- Pembukaan: Doa pembukaan Pengantar memasuki

pelajaran - Langkah I:

Guru memberikan informasi tentang macam-macam sakramen serta maknanya bagi hidup manusia

- Langkah II: Mengungkapkan pengalaman hidup siswa melalui teks cerita “Warga Baru”

- Mendalami pengalaman hidup siswa

- Langkah III: Siswa diminta untuk mendialogkan buah-buah refleksi pengalaman siswa pada saat pertama kali menerima sakramen ekaristi

- Langkah IV dan V: Menerapkan iman

- Informasi - Sharing

Pengalaman - Refleksi - Tanya Jawab - Penugasan

- Power Point

- Teks Cerita “Warga Baru”

- LCD - Laptop

- Komisi Kateketik (KWI). (2010). Membangun Komunitas Murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik untuk SMP, Buku teks kelas VIII. Yogyakarta: Kanisius

- Komisi Kateketik (KWI). (2007). Persekutuan Murid-Murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik untuk SMP, Buku Guru 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 108

 

dalam sakramen: antropologis dan kristologis

- Dapat menyebutkan tujuh sakramen dalam Gereja Katolik

Kristiani dalam situasi konkrit siswa

Siswa diberi PR membuat cerita pengalaman yang paling mengesankan pada saat menerima sakramen ekaristi

- Penutup: Doa penutup

No Judul Pertemuan

Tujuan Pertemuan

Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan

3. Gereja dan Kegiatan Pelayanannya

- Dapat menyusun laporan hasil pengamatan tentang kehidupan umat di lingkungannya

- Dapat mengelompokkan kegiatan pelayanan yang dilakukan umat ke dalam empat fungsi

- Pembukaan: Doa pembukaan Pengantar memasuki

pelajaran - Langkah I:

Guru memberikan informasi tentang Gereja dan kegiatan pelayanannya

- Langkah II: Siswa diminta berdiskusi dalam kelompok: Mengelompokkan

macam-macam kegiatan pelayanan

- Informasi - Diskusi - Sharing

Pengalaman - Penugasan

- Power Point

- LCD - Laptop

- Komisi Kateketik (KWI). (2010). Membangun Komunitas Murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik untuk SMP, Buku teks kelas VIII. Yogyakarta: Kanisius

- Komisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 109

 

pelayanan Gereja

- Dapat menjelaskan empat fungsi pelayanan Gereja: liturgia, diakonia, koinonia, dan kerygma, serta hubungan satu sama lain

- Dapat menjelaskan kaitan antara karya Gereja dan tugas perutusan Yesus

Gereja Apa saja bentuk

keterlibatan siswa dalam karya pelayanan Gereja

- Langkah III: Mensharingkan hasil diskusi kelompok

- Mendalami pengalaman hidup siswa

- Langkah IV dan V: Menerapkan iman

Kristiani dalam situasi konkrit siswa

Siswa diberi PR untuk mengadakan wawancara dengan umat tentang kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di lingkungan atau paroki

- Penutup Doa penutup

Kateketik (KWI). (2007). Persekutuan Murid-Murid Yesus: Pendidikan Agama Katolik untuk SMP, Buku Guru 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 110

 

5. Pengembangan Program

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I

I. Identitas

Sekolah : SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas/Semester : VIII/II

Materi Pokok : Gereja sebagai Komunio

Alokasi Waktu : 2x45 Menit

II. Standar Kompetensi

Memahami Gereja sebagai komunio serta kegiatan pelayanannya demi

terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah sehingga dapat membantu perkembangan

iman siswa dalam kehidupan sehari-hari

III. Kompetensi Dasar

Memahami Gereja sebagai persekutuan murid-murid Yesus yang terdiri

atas rupa-rupa anggota, dan kita sendiri mulai menghayati Gereja sebagai

persekutuan

IV. Indikator

1. Siswa dapat menceritakan pengalaman keterlibatan mereka sebagai

anggota suatu persekutuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 111

 

2. Dapat menyebutkan kegiatan umat Gereja Perdana seperti dikisahkan

dalam Kitab Suci (Kis 2:41-47)

3. Menjelaskan ciri-ciri Gereja sebagai persekutuan berdasarkan interpretasi

terhadap Kis 2: 41-47

4. Siswa menyebutkan contoh pembaharuan sikap yang mau diwujudkan

sebagai persekutuan Gereja di masa sekarang

V. Metode Pembelajaran

Dinamika Kelompok, Diskusi, Pembahasan Bersama, Tanya Jawab,

Refleksi, Informasi

VI. Sarana

Lima gambar kegiatan Gereja, Kertas HVS, Amplop, Lem, Teks Kitab

Suci, Laptop, dan LCD

VII. Sumber Bahan

1. Kitab Suci Kis 2: 41-47

2. Komisi Kateketik (KWI). (2010). Membangun Komunitas Murid Yesus:

Pendidikan Agama Katolik untuk SMP, Buku teks kelas VIII.

Yogyakarta: Kanisius

3. Komisi Kateketik (KWI). (2007). Persekutuan Murid-Murid Yesus:

Pendidikan Agama Katolik untuk SMP, Buku Guru 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 112

 

4. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Waktu Indikator

Pembukaan:

Sebelum memulai pelajaran di kelas guru meminta

salah satu siswa untuk memimpin doa

Guru memberi pengantar tentang pelajaran hari ini

yaitu tentang “Gereja sebagi komunio”

Kegiatan Inti:

Langkah I

Guru mengajak siswa untuk melakukan dinamika

kelompok melalui permainan “Merangkai Gambar

Kegiatan Gereja”

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok

Setiap kelompok diberi satu amplop yang berisi

potongan-potongan gambar kegiatan Gereja, lem, dan

kertas HVS

Begitu aba-aba dimulai, setiap kelompok boleh

merangkai gambar, bila ditemui potongan gambar

yang lain, kelompok boleh memberikan kepada

kelompok lain

Kelompok yang sudah selesai boleh memberi tanda,

misalnya dengan mengucapkan “Yes” bersama-sama

atau bertepuk tangan tiga kali sesuai dengan

kesepakatan kelompok

Hanya ada dua larangan, yaitu kelompok tidak boleh

meminta potongan gambar kepada kelompok lain dan

tidak boleh berbicara

5 menit

25 menit

                                           

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 113

 

Langkah II

Setelah permainan selesai, guru meminta siswa untuk

berdiskusi dengan teman sebangkunya dengan

pertanyaan sebagai berikut:

1. Pengalaman apa yang paling menarik dalam

permainan “Merangkai Gambar Kegiatan

Gereja”?

2. Bagaimana keterlibatan teman-teman dalam

anggota kelompok?

3. Perasaan apa saja yang muncul dalam dirimu

selama mengerjakan tugas kelompok tersebut?

4. Apakah ada hubungan permainan “Merangkai

Gambar Kegiatan Gereja” denga materi pelajaran

yaitu gereja sebagai komunio? Mengapa?

Guru meminta perwakilan dari beberapa siswa untuk

mengungkapkan hasil diskusinya

Inti pokok dari permainan “Merangkai Gambar

Kegiatan Gereja” adalah: melalui permainan tersebut

setiap kelompok diajak untuk bersatu dengan cara

bekerjasama, menjalin komunikasi yang baik dengan

teman-teman didalam kelompok serta terbuka untuk

kelompok yang lain. Hal inilah yang dimaksud dengan

Gereja sebagai komunio, dimana umat dipanggil untuk

mengembangkan persekutuan, yang bersifat terbuka.

Oleh karena itu Gereja mengembangkan persatuan

dengan saudara-saudara yang ada dalam Gereja itu

sendiri, serta terbuka terhadap semua orang dengan

beragam latarbelakang sosial budayanya.

20 menit

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 114

 

Langkah III

Guru membagikan teks Kitab Suci Kis 2: 41-47

Guru memberi kesempatan untuk siswa membaca dan

merenungkan isi Kitab Suci secara pribadi

1. Apa unsur-unsur yang siswa temukan dari cara

hidup Jemaat Perdana?

2. Sikap-sikap apa saja yang ingin ditanamkan Yesus

kepada Jemaat Perdana?

Guru memberikan rangkuman singkat: Jemaat perdana

sering juga disebut Gereja Perdana menampakkan cara

hidup yang khas. Oleh sebab itu sikap-sikap yang

ingin ditanamkan Yesus kepada Jemaat perdana yaitu

bertekun dalam berdoa dan beribadat bersama karena

melalui doa dan ibadat, mereka merayakan

penyelamatan umat manusia yang dilakukan oleh

Yesus Kristus (pemecahan roti). Di dalam doa dan

ibadat pula, mereka bersyukur, memuji, dan

memanjatkan permohonan kepada Tuhan. Bertolak

dari itu semua, kesadaran bahwa segala kepunyaan

pribadi adalah kepunyaan bersama maka mereka

saling memperhatikan kebutuhan atau kesulitan

anggota keluarga lain.

Langkah IV dan V

Guru meminta siswa untuk merefleksikan kehidupan

persekutuan dalam Gereja sekarang dan

mengungkapkannya secara tertulis dengan

merenungkan pertanyaan berikut ini:

1. Sikap apa yang kamu lakukan untuk

memperkembangkan hidup dalam persekutuan

Gereja?

20 menit

15 menit

2 3 dan 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 115

 

2. Apa kegiatan yang akan dilaksanakan untuk

meningkatkan partisipasimu sebagai anggota

Gereja?

3. Bagaimanakah kamu dapat mewujudkan ciri-ciri

Gereja dalam hidupmu sehari-hari?

Penutup

Guru mengakhiri pelajaran hari ini dengan memimpin

doa penutup

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 116

 

BAB V

PENUTUP

Bab V merupakan bab terakhir dalam skripsi ini. Penulis menyampaikan

dua pokok uraian yaitu kesimpulan dan saran. Pada bagian kesimpulan, penulis

menguraikan tentang gagasan-gagasan pokok dari keseluruhan penulisan skripsi

ini. Bagian saran, penulis menyampaikan usaha yang diharapkan untuk

meningkatkan pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah khususnya kelas

VIII SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

A. Kesimpulan

Dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah tentu saja

pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik menjadi pedoman bagi guru untuk

membantu siswa dalam mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah. Ada lima pokok-

pokok Pendidikan Agama Katolik di sekolah yaitu hakikat, tujuan, konteks,

model, dan pelaku dalam Pendidikan Agama Katolik. Hakikat Pendidikan Agama

Katolik adalah sarana dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik dengan

mengkomunikasikan iman melalui refleksi pengalaman iman siswa dan bervisi

spiritual. Tujuan Pendidikan Agama Katolik untuk membantu siswa mewujudkan

nilai-nilai Kerajaan Allah melalui kedewasaan iman siswa dan kebebasan

manusia. Konteks Pendidikan Agama Katolik adalah situasi sosial dalam

lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat luas dalam komunitas sesama umat

Kristiani. Model Pendidikan Agama Katolik ada tiga yaitu model yang berpusat

pada hidup peserta, model praksis, dan model naratif eksperiensial. Pelaku dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 117

 

Pendidikan Agama Katolik adalah orangtua, guru, siswa, Gereja, serta lingkungan

sosial.

Bertolak dari pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di sekolah tersebut

dan hasil penelitian yang sudah penulis laksanakan di SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat menunjukkan bahwa sebagian dari pokok-

pokok Pendidikan Agama Katolik di sekolah sudah dipahami dan dilaksanakan

guru Pendidikan Agama Katolik pada saat proses belajar mengajar di kelas VIII

SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Peranan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah adalah membantu perkembangan iman

siswa. Melalui peranan Pendidikan Agama Katolik di sekolah guru membantu

siswa dengan memfasilitasi siswa pada saat menyampaikan materi di kelas dan

mengadakan banyak kegiatan di sekolah serta berkerjasama dengan Gereja

sehingga dapat membantu memperkembangkan iman siswa. Akan tetapi peranan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah perlu ditingkatkan mengingat masih ada

siswa yang malas mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik pada saat di

kelas.

Untuk menanggapi hal ini penulis mengusulkan matrik usulan program

yang bisa dipahami sebagai silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Hal ini bertujuan agar pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah

semakin kreatif serta tidak ada lagi siswa yang malas mengikuti pelajaran

Pendidikan Agama Katolik pada saat di kelas. Melalui silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini diharapkan dapat meningkatkan pelaksanaan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah sehingga Pendidikan Agama Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 118

 

sungguh-sungguh membantu perkembangan iman siswa dan siswa mampu

mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam upaya

meningkatkan pelaksanaan Pendidikan Agama Katolik di sekolah SMP Negeri 1

Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Pokok-pokok Pendidikan Agama

Katolik di sekolah tidak hanya dipandang sebagai teori saja tetapi diharapkan

sungguh-sungguh dipahami dan terlaksana oleh guru Pendidikan Agama Katolik

di sekolah. Selain itu, guru Pendidikan Agama Katolik mengadakan kemping

rohani yang dilaksanakan setiap akhir semester agar siswa mensharingkan

pengalaman mereka selama mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Katolik di

kelas dengan suasana nyaman dan santai. Guru Pendidikan Agama Katolik juga

membentuk suatu paguyuban untuk siswa kelas VIII agar mereka semakin aktif

dalam kegiatan Gereja misalnya kelompok koor, mazmur, Pembinaan Iman Anak

(PIA). Oleh sebab itu, penulis mengusulkan agar silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bisa menjadi salah satu contoh pembelajaran

yang bisa diterapkan di kelas VIII SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat.

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 119

 

DAFTAR PUSTAKA

Agoes Dariyono. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi

Banawiratma, J. B. (1991). Iman, Pendidikan dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Kanisius

Dapiyanta, FX. (2011). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Sekolah.Yogyakarta: USD

Groome, Thomas H. (2010). Christian Religious Education. Jakarta: Gunung Mulia

Heryatno Wono Wulung, FX. (2008). Pokok-Pokok Pendidikan Agama Katolik di Sekolah. Yogyakarta: USD

Hofmann, Ruedi. (1994). Naratif Eksperiensial. Yogyakarta: Komisi Kateketik KWI

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga KWI. (1990). Berita Komisi Kateketik KWI. Yogyakarta: Ekawarta ____ (1996). Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius ____ (2007). Persekutuan Murid-Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk

SMP Buku Guru 2. Yogyakarta: Kanisius ____ (2010). Pendidikan Agama Katolik Membangun Komunitas Murid Yesus

untuk SMP Kelas VIII. Yogyakarta: Kanisius Mintara Sufiyanta, A. (2010). Sang Guru Sang Penziarah, Spiritualitas Guru

Kristiani.Jakarta: Obor ____ (2012). Jalan Sang Guru, Spiritualitas Guru Kristiani. Jakarta: Obor Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Posdakarya Singgih Gunarsa, D (1981). Perkembangan Anak. Jakarta: Gunung Mulia Siti Rahayu Haditono. (1989). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press Syukur Dister, Nico. (1989). Psikologi Agama. Jakarta: B. P. K. Gunung Mulia Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Supratiknya, A. (1995). Teori Perkembangan Kepercayaan Karya-Karya Penting

James W. Fowler. Yogyakarta: Kanisius Suradibrata. P. (1984). Pelayanan Iman Melalui Pendidikan. Yogyakarta: Kolese

St. Ignasius Sumarno DS, M. (2008). Teori Pendidikan Agama Katolik Paroki. Yogyakarta:

USD Supriyati, Yulia. (2013). Psikologi Umum. Yogyakarta: USD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 120

 

Vugts. J. C. (1968). Pokok-Pokok Pengajaran Agama Katolik. Bogor: Sekolah Grafika Jatna Juana

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

 121

 

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(1)  

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(2)  

Lampiran 2 : Surat Untuk Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sepauk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(3)  

Lampiran 3 : Surat Sudah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(4)  

Lampiran 4 : Kuesioner Penelitian

1. Identitas Responden :

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

2. Petunjuk Pengisian Angket

a) Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan siswa/i untuk menjawab

seluruh pertanyaan yang tersedia.

b) Bacalah dengan seksama pertanyaan-pertanyaan yang tersedia sebelum

anda menjawab

c) Berilah tanda lingkar (O) pada kolom yang siswa/i pilih sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

Misalnya :

NO PERTANYAAN SS S TS N STS

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Mata pelajaran Pendidikan

Agama Katolik di sekolah

sangat menyenangkan

5 4 3 2 1

3. Ada lima (5) alternatif jawaban yang tersedia untuk menjawab pertanyaan

yang terdapat dalam tabel, yaitu :

SS : Sangat Setuju N : Netral

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(5)  

NO PERTANYAAN SS S TS N STS (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Materi Pendidikan Agama Katoli

disampaikan oleh guru dengan penuh kreativitas

5 4 3 2 1

2 Guru Pendidikan Agama Katolik mengajarkan tentang karya Yesus di dunia agar siswa semakin mengenal dan mencintai Yesus

5 4 3 2 1

3 Guru Pendidikan Agama Katolik mendampingi siswa dengan senang hati

5 4 3 2 1

4 Guru Pendidikan Agama Katolik tidak memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk mensharingkan pengalaman mereka

5 4 3 2 1

5 Guru Pendidikan Agama Katolik tidak menempatkan siswa sebagai subjek pada saat mengajar di kelas

5 4 3 2 1

6 Pendidikan Agama Katolik merupakan komunikasi iman

5 4 3 2 1

7 Pendidikan Agama Katolik membantu perkembangan iman siswa menjadi lebih matang

5 4 3 2 1

8 Pendidikan Agama Katolik membantu siswa semakin mengimani Yesus sebagai anak Allah

5 4 3 2 1

9 Siswa mengenali kehadiran Allah melalui refleksi pengalaman hidupnya

5 4 3 2 1

10 Pengalaman hidup membawa siswa untuk berkembang dalam pikiran, perbuatan, dan iman

5 4 3 2 1

11 Siswa terlibat aktif dalam kegiatan Gereja sehingga mampu membantu perkembangan iman menjadi lebih matang

5 4 3 2 1

12 Pendidikan Agama Katolik membantu perkembangan siswa melalui interaksi dengan lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari

5 4 3 2 1

13 Pada saat proses belajar mengajar di kelas ada jarak antara guru Pendidikan Agama Katolik dan siswa

5 4 3 2 1

14 Guru Pendidikan Agama Katolik tidak mengenal siswa secara personal

5 4 3 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(6)  

15 Guru Pendidikan Agama Katolik menyampaikan materi pelajaran dengan jelas pada saat mengajar

5 4 3 2 1

16 Tersedianya fasilitas yang memadai pada saat proses belajar mengajar berlangsung

5 4 3 2 1

17 Guru Pendidikan Agama Katolik memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif pada saat belajar di kelas

5 4 3 2 1

18 Proses penyampaian materi Pendidikan Agama Katolik di kelas kurang menyenangkan

5 4 3 2 1

19 Suasana kelas waktu pembelajaran Pendidikan Agama Katolik kurang mendukung pada saat proses pembelajaran

5 4 3 2 1

20 Siswa malas mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

5 4 3 2 1

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(7)  

Lampiran 5 : Pertanyaan Wawancara Guru PAK

Soal Wawancara Untuk Guru PAK

1. Apakah menurut anda PAK di sekolah sudah terlaksana dengan baik? Jelaskan jawaban anda!

2. Apakah menurut anda tujuan PAK di sekolah sudah tercapai atau belum? Apa sebab-sebabnya?

3. Mengapa PAK di sekolah perlu lebih mengutamakan perkembangan iman siswa daripada penguasaan materi PAK?

4. Menurut pengamatan anda adakah perbedaan sikap antara siswa yang beragama Katolik dengan siswa yang beragama lain? Mengapa demikian?

5. Apakah anda melihat bahwa siswa sudah aktif dalam kegiatan menggereja? Apakah penyebabnya? Apa perlunya anak-anak aktif?

6. Bagaimana cara guru PAK memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam kegiatan Gereja?

7. Apa saja faktor-faktor pendukung dalam proses pembelajaran PAK di sekolah?

8. Apa yang menjadi faktor-faktor penghambat dalam proses pembelajaran PAK di sekolah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(8)  

Lampiran 6: Hasil wawancara Guru Pendidikan Agama Katolik

HASIL WAWANCARA GURU PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

1) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 1 menyatakan bahwa Pendidikan

Agama Katolik di sekolah sudah dilaksanakan guru secara maksimal sesuai

dengan kebutuhan siswa pada saat di kelas. Hal ini terbukti pelajaran

Pendidikan Agama Katolik di sekolah dilaksanakan rutin setiap minggunya

selama 2 jam pelajaran yaitu kelas VII, VIII, dan IX. Guru Pendidikan Agama

Katolik juga memberi tugas berupa pekerjaan rumah (PR) agar siswa semakin

memahami materi Pendidikan Agama Katolik yang telah disampaikan oleh

guru sehingga siswa semakin terbantu dalam perkembangan iman mereka.

Data ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan Pendidikan Agama Katolik di

sekolah sudah dilaksanakan oleh guru Pendidikan Agama Katolik sesuai

dengan kebutuhan siswa di kelas. Guru Pendidikan Agama Katolik secara

rutin memberikan pelajaran Pendidikan Agama Katolik setiap minggunya dan

memfasilitasi siswa agar mereka semakin berkembang menjadi lebih baik

sehingga Pendidikan Agama Katolik di sekolah terlaksana secara maksimal.

Tentu saja agar siswa semakin terbantu dan memahami pentingnya

Pendidikan Agama Katolik dalam kehidupan mereka. Selain itu, guru

Pendidikan Agama Katolik dengan sepenuh hati membantu siswa untuk

berkembang menjadi lebih baik melalui materi yang diberikan.

2) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 2 menyimpulkan bahwa tujuan

Pendidikan Agama Katolik di sekolah sudah tercapai yaitu membantu

memperkembangkan iman siswa. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu pertama, pada saat memberikan materi Pendidikan Agama Katolik guru

menggunakan media gambar, cerita, dam film sehingga siswa memahami

materi yang diberikan. Kedua, sekolah bekerjasama dengan Gereja untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(9)  

melibatkan siswa dalam kegiatan Gereja misalnya koor, mazmur, lektor, dan

misdinar. Kedua faktor tersebut mampu membantu iman siswa berkembang

sehingga tujuan Pendidikan Agama Katolik di sekolah terlaksana dengan

baik. Wawancara menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Katolik di sekolah

bertujuan untuk membantu perkembangan iman siswa. Terlihat jelas bahwa

tidak hanya materi saja yang disajikan secara menarik akan tetapi sekolah

juga melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan Gereja. Tentu saja

pemahaman siswa tentang Pendidikan Agama Katolik diterapkan melalui

kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah. Keduanya saling mendukung

dalam perkembangan iman siswa.

3) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 3 menyatakan bahwa Pendidikan

Agama Katolik di sekolah lebih mengutamakan perkembangan iman siswa

daripada penguasaan materi karena perkembangan iman siswa tidak hanya

dilihat dari perkembangan akademik saja tetapi juga dilihat dari sikap dan

perbuatannya sehari-hari. Pendidikan Agama Katolik diharapkan membantu

siswa untuk berkembang menjadi lebih baik terutama dalam sikap dan

perbuatan terhadap teman di sekolah dan orangtua di rumah. Hal ini

menunjukkan bahwa iman siswa berkembang tidak hanya di sekolah tetapi

juga di rumah. Pada saat di rumah perkembangan iman siswa terlihat dari cara

siswa tersebut berperilaku kepada orangtua. Siswa bersikap hormat dan

berbicara sopan kepada orangtua serta taat terhadap peraturan yang ada di

rumah. Oleh sebab itu, Pendidikan Agama Katolik di sekolah lebih

mengutamakan perkembangan iman daripada penguasaan materi. Akan tetapi

bukan berarti materi Pendidikan Agama Katolik diabaikan karena materi

Pendidikan Agama Katolik dapat mendukung proses perkembangan iman

siswa.

4) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 4 menyatakan bahwa ada perbedaan

antara siswa yang beragama Katolik dengan siswa yang beragama lain. Hal

ini terlihat jelas pada saat mereka berada di lingkungan sekolah. Siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(10)  

beragama Katolik mempunyai kepekaan yang kuat apabila melihat guru yang

membutuhkan bantuan mereka. Selain itu, siswa yang beragama Katolik

sudah mempunyai kesadaran dari dalam dirinya untuk menghormati orang

yang lebih tua dan bersikap sopan apabila berbicara dengan orang lain. Tentu

saja ini dilatarbelakangi oleh keluarga di rumah terutama orangtua. Orangtua

memberi nasehat dan membantu siswa agar mampu berperilaku baik.

Wawancara menunjukkan bahwa siswa yang beragama Katolik sudah

mempunyai pondasi yang kuat dari dalam dirinya. Ketika mereka berada di

lingkungan sekolah, siswa tersebut bisa mengendalikan diri dalam bersikap

terutama dengan teman dan guru.

5) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 5 menunjukkan bahwa siswa sudah

terlibat aktif dalam kegiatan Gereja. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu pertama, kegiatan yang diselenggarakan oleh Gereja menarik bagi siswa

sehingga mereka sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Kedua,

dalam setiap kegiatan Gereja siswa dilibatkan langsung misalnya pada saat

dekorasi sehingga mereka mempunyai pengalaman yang mengesankan. Siswa

sangat perlu untuk terlibat aktif dalam kegiatan Gereja karena siswa akan

menjadi tulang punggung Gereja sehingga mereka diajarkan bagaimana

bertanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan. Data ini menunjukkan

bahwa sekolah dan Gereja saling berkerjasama dalam membantu siswa untuk

berkembang baik dalam pikiran, perbuatan, dan iman. Kegiatan tersebut

melatih siswa agar mempunyai pengalaman bagi masa depan mereka sebagai

generasi penerus Gereja.

6) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 6 menunjukkan bahwa guru Pendidikan

Agama Katolik memotivasi siswa dengan berbagai cara agar siswa terlibat

aktif dalam kegiatan Gereja. Pertama, siswa diberikan gambaran tentang

karya-karya Yesus di dunia agar siswa termotivasi untuk terlibat aktif dalam

kegiatan Gereja. Kedua, guru Pendidikan Agama Katolik memberikan

penghargaan berupa rosario kepada siswa yang mempunyai prestasi misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(11)  

juara lomba koor dan lomba Kitab Suci. Ketiga, guru mendekati siswa secara

personal apabila ada siswa yang belum terlibat aktif dalam kegiatan Gereja

serta memberikan arahan. Hal ini menunjukkan bahwa guru Pendidikan

Agama Katolik sungguh-sungguh berusaha untuk membantu siswa agar

mereka mempunyai kesadaran dari dalam dirinya bahwa sangat penting

melibatkan diri dalam kegiatan Gereja. Selain itu, guru Pendidikan Agama

Katolik juga memberikan kesempatan untuk siswa mengembangkan bakat-

bakat mereka. Bakat yang siswa miliki sangat bermanfaat bagi kemajuan

Gereja misalnya koor, mazmur, lektor, dan misdinar.

7) Hasil wawancara dari pertanyaan no. 7 menunjukkan bahwa ada 4 faktor

pendukung dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolah

yaitu pertama, 70% siswa di SMP Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang,

Kalimantan Barat beragama Katolik sehingga sangat mendukung untuk

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik. Kedua, 50% guru-guru SMP

Negeri 1 Sepauk, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat beragama Katolik

jadi tidak mengalami kesulitan apabila melakukan kegiatan. Ketiga, sekolah

melaksanakan Iman dan Taqwa (IMTAQ) yang rutin dilaksanakan setiap hari

jumat sebelum masuk kelas jam 06.30. Keempat, tugas-tugas siswa tidak

hanya tugas sebagai murid di sekolah tetapi mereka juga mendapat tugas

untuk koor di Gereja, membaca Kitab Suci, dan misdinar di Gereja. Data ini

menunjukkan bahwa banyak faktor yang mendukung dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik sehingga siswa sangat terbantu untuk

berkembang. Sekolah tidak hanya memberikan materi Pendidikan Agama

Katolik tetapi juga mengadakan kegiatan agar siswa terlibat langsung dalam

kegiatan tersebut. Selain itu, guru Pendidikan Agama Katolik juga mendapat

dukungan dari guru-guru yang lain dalam melaksanakan kegiatan di sekolah.

8) Hasil wawancara dari pertanyaan no.8 menyatakan bahwa ada 2 faktor

penghambat dalam proses pembelajaran yaitu pertama, kurangnya minat

siswa dalam proses pembelajaran artinya ada sebagian siswa menganggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(12)  

bahwa pelajaran Pendidikan Agama Katolik hanya sebatas belajar di sekolah.

Kedua, siswa kurang terlibat aktif sehingga hanya beberapa orang saja tetapi

siswa yang kurang terlibat aktif bukan berasal dari daerah Sepauk sehingga

merekapun dalam menjalankan proses pembelajaran Pendidikan Agama

Katolik di sekolah hanya sebatas belajar. Hal ini menunjukkan bahwa guru

Pendidikan Agama Katolik perlu melakukan pendekatan secara personal

terhadap masing-masing siswa. Hal ini diharapkan dapat membantu berbagai

kesulitan baik dari dalam diri maupun dari luar diri siswa. Mengingat tidak

semua siswa berasal dari daerah Sepauk sehingga mereka perlu dilakukan

pendekatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(13)  

Lampiran 7 : Nama-nama siswa-siswi Kelas VIII SMP Negeri 1 Sepauk,

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat

1. Leni Marlina

2. Margareta Ita

3. Fransiska Nika

4. Priska Leberta Idot

5. Gabrilia Domita Sari

6. Veronika Alda

7. Ayek Sina

8. Natalia Nita Sasmita

9. Veronika Lena Melinda

10. Sumi Yati

11. Hendro

12. Crishtopy Dugarry

13. Indi Hermanto

14. Alexsander Candrawati

15. Blasius Yodi Diatamas

16. Sabina Balon

17. Elma Tiana

18. Yosepha Rani

19. Mida

20. Yuliana

21. Mega

22. Devensius Hengky

23. Meriyani

24. Martina Sugiarti

25. Supardi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PERANAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SEKOLAH  · PDF fileTERHADAP PERKEMBANGAN IMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEPAUK, ... (RPP). Melalui program ini ... ix ABSTRACT This

(14)  

26. Donius Niko

27. Yanki

28. Sudirman

29. Silvanus Anes Andry

30. Petrus Cuuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI