Peranan Orang Tua Dalam Penerapan Pendidikan Karakter

download Peranan Orang Tua Dalam Penerapan Pendidikan Karakter

of 5

Transcript of Peranan Orang Tua Dalam Penerapan Pendidikan Karakter

PERANAN ORANG TUA DALAM PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER

Kondisi masyarakat Indonesia saat ini menunjukkan bahwa telah terjadi suatu keguncangan yang cukup mengerikan dalam perkembangan peradapan bangsa kita. Nilai - nilai fundamental seperti penghargaan atas hak hidup seseorang ternyata sudah tidak lagi dijadikan landasan dalam bertindak oleh berbagai kelompok masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.Rasa kasih sayang antara sesama makluk Ilahi diganti dengan kebencian yang dilancarkan oleh berbagai kelompok.Kondisi yang sangat menyedikan tersebut masih ditambah dengan merosotnya moralitas sebagian masyarakat .Demikian juga nilai nilai kejujuran seakan akan telah

terkubur oleh kebohongan dan tipu daya. Dunia pendidikan dinilai hanya mampu melahirkan lulusan lulusan manusia dengan tingkat intelektualitas yang mmemadai,.banyak dari lulusan sekolah yang memiliki nilai tinggi, berotak cerdas, brilian, serta mampu menyelesaikan berbagai soal mata pelajaran dengan sangat tepat.Sayangnya tidak sedikit pula diantara mereka yang cerdas itu justru tidak memiliki perilaku cerdas dan prilaku yang brilian, serta kurang mempunyai mental kepribadian yang baik, sebagaimana nilai akademik yang telah mereka raih di bangku- bangku sekolah ataupun kuliah.Fenomena tersebut jelas membuat kekawatiran tersendiri bagi banyak kalangan.Apa jadinya jika negeri ini memiliki banyak orang cerdas, namun ternyata mental dan prilaku mereka sama sekali tidak cerdas, bahkan tidak ada korelasi antara tingginya nilai yang diperoleh dibangku pendiidikan dengan prilaku mereka di tengah tengah masyarakat.Akibat nya muncullah sosok sosok orang pandai yang memperalat orang bodoh atau orang pandai yang menindas orang lemah. Padahal pada hakekatnya, pendidikan dilaksanakan bukan sekedar untuk mengejar nilai nilai. Melainkan memberikan pengarahan kepada setiap orang agar dapat bertindak dan bersikap benar sesuai dengan kaidah kaidah dan spirit keilmuan yang dipelajari.Tercapainya prinsip tersebut tentunya sangat berhubungan erat dengan tugas guru sebagai tenaga pendidik

Seorang guru harus benar benar mampu memberikan penjelasan mengenai tujuan pendidikan dan cara bersikap yang semestinya. Sebab mendidik adalah kegiatan memberi pengajaran kepada peserta didik,membuatnya mampu mmemahami sesuatu, dan dengan pemahaman yang dimilikinya, ia dapatmengembangkan potensi dirinya dengan menerapkan sesuatu yang telah dipelajari. Hanya saja yang menjadi persoalan ialah harapan kita untuk memiliki generasi bangsa yang tak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia sepertinya menghadapi banyak rintangan yang berarti. Seiring banyaknya lembaga pendidikan yang berlomba meningkatkan nilai kecerdasan otak., namun mengabaikan kecerdaan hati,jiwa , dan prilaku pendidikan tampaknya mengalami kepincangan dalam mencapai tujuan yang hakiki.Akibatnya sering kali kita jumpai prilaku tidak terdidik yang justru dilakukan oleh kaum terdidik.Bahkan contoh contoh seperti ini ditunjukkan secara terbuka oleh elite elite pemerintahan, seperti banyaknya pejabat yang korup dan mempermainkan hukum, padahal mereka memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi. Dari sinilah dapat diketahui bahwa ternyata dunia pendidikan hanya mampu melahirkan manusia yang cerdas secara otak atau intelektual, namun gagal secara moral, Kondisi itu akhirnya mengundang pertanyaan dan kritikan dari banyak pengammat mengenai relevansi dunia pendidikan terhadap prilaku seseorang dalam hidup keseharian.Selain itu keadaan tersebut juga memunculkan gagasan baru tentang pentingnya menerapkan pendidikan karakter guna melahirkan generasi bangsa yang cerdas secara akal, namun juga cerdas secara moral. Pendidikan karakter adalah sebuah system yang menanamkan nilai nilai karakter pada peserta didik yang mengandung komponen komponen

pengetahuan,kesadaran individu, tekad serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai nilai baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan maupun bangsa, sehingga akan terwujud Insan kamil.

Oleh karena itu sampai saat ini banyak pihak yang sepakat bahwa keluarga ialah sekolah pertama bagi peserta didik.Peran orang tua dalam membentuk karakter sekaligus menanamkan nilai nilai pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan. Keberhasilan peserta didik berubah menjadi pribadi yang berpendidikan dan berkarakter bukan semata mata ditentukan oleh guru disekolah, melainkan juga orang tua dalam keluarga. Sebagai orang tua ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam rangka menanamkan nilai nilai pendidikan karakter diantaranya adalah : 1.Mengubah cara pandang mengenai lembaga pendidikan. Jika selama ini orang tua berpandangan bahwa sekolah adalah satu- satunya lembaga yang mampu mencetak manusia menjadi pribadi berkualitas, maka saat ini ada baiknya pandangan itu diubah. Sekolah memang menyediakan sarana pembelajaran yang berfungsi mengentaskan peserta didik dari kemungkinan buta baca dan buta . Lembga sekolahpun menjadi sarana informative yang menggambarkan pada peserta didik tentang beberapa hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, sehingga keberhasilan peserta didik diukur dari seberapa jauh ia menyerap berbagai informasi yang dinilai melalui ujian. Sayangnya keberadaan sekolah ternyata tidak menjamin terwujudnya pribadi yang berkarakter. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk mengubah visi dan panndangan mengenai sekolah, terutama dengan cara menciptakan suasana edukatif dalam keluarga Suana edukatif yang dimaksud disini adalah terbentuknya iklim keluarga yang memungkinkan peserta didik dapat mengontrol prilakunya sehingga ia mampu berprilaku layaknya orang terdidik dan berpengetahuan. Berkaitan dengan hal itu Nelson Mandela berkata Bentuklah sekolah sekolah dilingkungan kalian, dengan pemberian pendidikan yang benar, jika pembentukan sekolah sekolah alternative terlalu berbahaya atau tidak mungkin dilakukan, gunakan setiap rumah, pondok, dan gubug sebagai pusat pendidikan.

Dengan ungkapan lain, peserta didik akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter apabila ia hidup ditengah tengah keluarga yang baik, dan menjadikan rumah tangga sebagai pusat pendidikan yang sebenarnya, merupakan sarana yang menjadikan keteladanan bisa diajarkan secara langsung.Oleh karena itu yang dimaksud dengan mengubah visi dan pandangan mengenai sekolah formal adalah mencoba menata kehidupan keluarga yang lebih baik agar tercipta iklim yang edukatif sekaligus terbentuk karakter yang positif pada diri peserta didik .Sebab selain berfungsi sebagai sekolah pertama, rumah juga menjadi pusat penerapan nilai nilai keilmuan lain yang mungkin tidak diperoleh disekolah. 2.Menjadikan Rumah Tangga sebagai Sekolah Pertama. Orang tua harus mengupayakan agar rumah benar benar terasa sebagai sekolah bagi anaknya.Suasana dalam keluarga harus dibentuk sedemikian rupa agar kondisi itu dapat membantu setiap anak mendapatkan tambahan pengetahuan yang berguna bagi dirinya. Salah satu cara menciptakan suasana rumah tangga agar memiliki nuansa sekolah adalah menyediakan berbagai alat edukatiff, seperti buku, papan tulis dan masih banyak lagi.Sebuah rumah yang didalamnya tersedia semua alat itu akan menghadirkan suasana yang mendekatkan anak pada kegemaran membaca dan mencari pengetahuan baru lewat buku buku bacaan yang disediakan.Demikian pula jika didalam rumah tercipta iklim dialogis antar anggota keluarga, maka hal itu akan menumbuhkan apresiasi dan pendalaman pemahaman tentang segala sesuatu yang dipelajari oleh anak. Selain itu sebagai orang tua, kita bisa mengarahkan anak agar ia memiliki perangai yang baik, jika kita membiasakan melakukan hal hal positif di rumah. Sementara itu kebiasaan kebiasaan yang baik, seperti menjaga kebersihan, bersikap santun terhadap orang lain memanggil dengan panggilan yang baik, serta membiasakan diri agar suka membantu, dapat diajarkan secara langsung oleh orang tua kepada anak ketika mereka sedang berada di rumah.Selain itu orang tua juga perlu

membiasakan diri mendengarkan pendapat anak.Sebab hal ini dapat membantu membentuk mental anak dan mengasah pikiran kritisnya.Sikap yang santun saat berbicara dan mendengarkan pendapat anak juga akan menjadikan anak bisa mengontrol emosinya.Sehingga secara perlahan ia akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan kritis, namun tidak sombong dengan segala kemampuan yang dimiliki. Jika orang tua terbiasa mengucapkan kata kata yang kasar dan kotor, maka anak akan segera merekam kebiasaan itu, dan ia pun akan menganggap bahasa seperti ini sebagai kebiasaan Dengan mengajar bahasa yang baik, sopan, beretika,serta berhenti berkata kata kasar, hal itu akan membantu memudahkan anak dalam membangun pergaulan, berkomunasi dengan lingkungan, menyerap, mengungkapkan, dan mengembangkan gagasannya.Terkait itu, perlu diketahui bahwa tidak sedikit orang yang gagal menyerap ilmu pengetahuan karena ketidak mampuan mereka dalam membangun komunikasi. Itulah beberapa hal yang perlu dipahami oleh orang tua berkaitan dengan upaya memahami dan menerapkan pendidikan karakter bagi anak.

a