PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

16
PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK DI TPQ AL-AMIN KEBONAGUNG MALANG SKRIPSI OLEH: MOCHAMAD FIRDAUS AFIFUDIN NPM. 21601011268 UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2020

Transcript of PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

Page 1: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER

ANAK DI TPQ AL-AMIN KEBONAGUNG MALANG

SKRIPSI

OLEH:

MOCHAMAD FIRDAUS AFIFUDIN

NPM. 21601011268

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2020

Page 2: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

ABSTRAK

Afifudin, Mochamad Firdaus. 2020 Peranan Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak di

TPQ Al-Amin Kebonagung Malang. Skripsi.Program Studi Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang. Pembimbing 1: Drs. Azhar Haq,

M.PdI. Pembimbing 2: Moh.Muslim, M.Ag.

Kata Kunci : Orang Tua, Karakter, Anak

Orang tua merupakan orang pertama yang mengasuh, membesarkan, membimbing dan

mendidik serta memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Orang tua juga bertanggung jawab kepada anaknya secara kodrat baik dilihat dari psikologis,

paedagosis dan sosiologis. Lingkungan pertama yang dilalui anak adalah keluarga merupakan

basis utama dalam memberikan pendidikan. Orang tua memiliki peranan penting dalam upaya

pengembangan pribadi anak, tidak terkecuali dalam pengembangan dan pendidikan anak dalam

menanamkan karakter yang baik.

Pendidikan karakter adalah suatu usaha penanaman kebiasaan-kebiasaan yang baik

sehingga anak tersebut mampu berperilaku sesuai dengan kebiasaan-kebiasaan yang telah

ditanamkan dengan baik tersebut. Pendidikan karakter juga bisa diartikan sebagai bentuk dari

suatu penanaman nilai-nilai karakter seperti kemampuan, kesadaran, pengetahuan, dan

tindakan untuk mengaplikasikan nilai-nilai melalui pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,

dan pendidikan moral yang bertujuan mengembangkan generasi baru agar mampu mengambil

keputusan yang baik dalam aktifitas sehari-hari.

Adapun tujuan dalam membentuk karakter adalah untuk mengembangkan potensi dasar

seseorang agar berperilaku baik dan luhur dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan salah

satu faktor anak memiliki karakter yang baik adalah melalui pendidikan di lingkungan

keluarga, dalam hal ini orang tua bertindak sebagai pendidik dan di lingkungan pendidikan

formal si anak, dalam hal ini bisa berlaku guru di sekolah atau guru di TPQ sebagai subjek

pendidikan.

Dari latar belakang diatas maka dilakukan penelitian yang berjudul “peranan orang tua

dalam membentuk karakter anak di TPQ Al-Amin Kebonagung Malang” dengan tujuan

mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan hasil dari orang tua dalam membentuk karakter

anak di TPQ Al-Amin Kebonagung Malang.

Untuk mencapai tujuan tersebut diatas maka peneliti melakukan penelitian dengan

metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Deskriptif yaitu penelitian yang berusaha

untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data kualitatif

yang dijabarkan secara deskriptif yang kerap digunakan menganalisis kejadian fenomena, atau

keadaan sosial. Sedangkan metode dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara,

dokumentasi.

Dalam hal ini didapatkan bahwa perencanaan orang tua dalam membentuk karakter

anak adalah dengan selalu memberikan pendidikan karakter di lingkungan rumah dan

memberikan pendidikan karakter melalui lembaga pendidikan formal seperti sekolah dan TPQ

Page 3: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

yang menjunjung tinggi nilai-nilai karakter. Adapun pelaksanaan orang tua dalam membentuk

karakter anak adalah dengan memberikan tauladan, pembiasaan dan pengawasan dalam hal

bersikap sehari-hari. Sedangkan hasil yang diperoleh adalah anak menjadi lebih sopan, disiplin

dan lebih rajin dalam beribadah.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran untuk meningkatkan

karakter anak di lingkungan TPQ Al-Amin adalah sebaiknya selalu memiliki semangat dalam

mendidik anak guna memiliki karakter yang mulia. Karena dengan memiliki karakter yang

mulia dapat menjadikan kehidupan anak lebih terkontrol dalam kehidupan sehari-hari.

ABSTRAK

Afifudin, Mochamad Firdaus. 2020 The Role of Parents in Shaping Children's Character at

TPQ Al-Amin Kebonagung Malang. Thesis. Islamic Religious Education Study

Program, Faculty of Islamic Religion, Islamic University of Malang. Advisor 1: Drs.

Azhar Haq, M.PdI. Supervisor 2: Moh.Muslim, M.Ag.

Keywords: Parents, Character, Children

Parents are the first to nurture, raise, guide and educate and have a great influence on the growth

and development of children. Parents are also responsible to their children by nature, both in

terms of psychological, pedagosis and sociology. The first environment that the child goes

through is that the family is the main basis for providing education. Parents have an important

role in the efforts of children's personal development, including in the development and

education of children in instilling good character.

Character education is an effort to cultivate good habits so that the child is able to behave in

accordance with these well-instilled habits. Character education can also be interpreted as a

form of inculcating character values such as ability, awareness, knowledge, and action to apply

values through value education, character education, and moral education aimed at developing

new generations to be able to make good decisions. in daily activities.

The purpose of shaping character is to develop one's basic potential in order to behave well and

be noble in daily life. Meanwhile, one of the factors of children having good character is

through education in the family environment, in this case the parents act as educators and in

the formal education environment of the child, in this case the teacher at school or the teacher

at the TPQ as the subject of education.

From the above background, a study entitled "the role of parents in shaping children's character

in TPQ Al-Amin Kebonagung Malang" was conducted with the aim of knowing the planning,

implementation, and results of parents in shaping children's character in TPQ Al-Amin

Kebonagung Malang.

To achieve the above objectives, the researchers conducted research using qualitative methods

with a descriptive approach. Descriptive, namely research that seeks to describe solutions to

Page 4: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

existing problems based on qualitative data described in a descriptive manner which is often

used to analyze phenomena, or social conditions. While the methods in data collection are

observation, interviews, documentation.

In this case, it is found that parental planning in shaping children's character is to always

provide character education in the home environment and provide character education through

formal educational institutions such as schools and TPQ that uphold character values. As for

the implementation of parents in shaping children's character is by providing role models,

habituation and supervision in terms of daily behavior. While the results obtained are the

children become more polite, disciplined and more diligent in worship.

As for the things that need to be considered as suggestions for improving the character of

children in the TPQ Al-Amin environment, it is better to always have enthusiasm in educating

children to have noble characters. Because having a noble character can make children's lives

more controlled in everyday life.

Page 5: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna. Allah swt menciptakan

manusia dibumi mempunyai dua tugas yaitu sebagai kholifah dan hamba Allah swt,

makna dari kholifah adalah seseoramg yang diberi kekuasaan untuk mengelolah

wilayah baik secara luas ataupun terbatas. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah swt

dalam surat Al-Baqarah ayat 30 :

ا أتجعل فيها من يفسد فيه ئكة إن ى جاعل فى ٱلرض خليفة قالو ا ويسفك وإذ قال ربك للمل

س لك قال إن ى أعلم ما ل تعلمون ماء ونحن نسب ح بحمدك ونقد ٱلد

Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa

Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan

padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji

Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-Baqarah:30)

Manusia merupakan makhluk terbaik yang diciptakan Allah di permukaan bumi

ini. Keunggulan manusia diantara makhluk lainnya adalah dengan dimilikinya akal

untuk berpikir. Dengan akalnya tersebut, manusia dapat menciptakan sesuatu yang

luarbiasa, dan dengan akal yang dimilikinya itu pula, manusia diamanahi tanggung

jawab yang besar yaitu amanah sebagai khalīfaħ untuk mengurus bumi. Namun

demikian, seiring dengan perkembangan zaman, manusia melupakan tugasnya tersebut.

Sekarang ini banyak orang yang memiliki kemampuan akal yang tinggi dan mempunyai

kedudukan yang tinggi pula dalam pemerintahan, namun mereka menyalahgunakan apa

Page 6: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

yang mereka punya. Penyalahgunaan potensi yang mereka miliki tersebut dapat

diindikasikan karena ketidak pahaman manusia akan tugas yang sebenarnya yang dia

emban, yakni sebagai khalīfaħ. Hal ini juga dapat disebabkan adanya sesuatu yang

kurang sesuai antara tugas yang diemban dan proses dalam pendidikan.

Untuk menjadi manusia yang sempurna, maka perlu adanya Pendidikan

karakter, sehimgga Pendidikan tersebut dapat mendukung pembentukan karakter yang

baik pada diri orang tersebut. percuma jika manusia yang dibekali akal tersebut jika

hanya memiliki ilmu yang tinggi tapi tidak dibekali akhlak yang mulia. karena pada

akhir-akhir ini banyak diperbincangkan ditengah-tengah masyarakat Indonesia

mengenai sikap dan perilaku masyarakat dan bangsa Indonesia sekarang, yang saat ini

sedikit demi sedikit sudah mulai mengabaikan nilai-nilai luhur yang sudah lama

dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku masyarakat sehari hari.

Terutama mengenai kesantunan, kejujuran, religius, dan kebersamaan yang perlahan

mulai tergerus oleh perkembangan zaman dan budaya asing yang cenderung

menganggap bahwa kekayaan dan kesenangan adalah tujuan atau nilai tertinggi

sehingga hidup lebih memikirkan diri sendiri.

Fenomena merosotnya karakter di Indonesia semakin hari semakin

memperihatinkan. Maraknya kenakalan remaja yang dilakukan oleh para remaja yang

masih duduk dibangku sekolah seperti mencintek, tawuran, pergaulan bebas membolos

dan banyak lagi perilaku menyimpang lainnya yang merupakan bukti bahwa moral

generasi penerus bangsa ini sudah sangat rusak. bukan hanya terjadi pada kaum remaja

tetapi juga berdampak pada kalangan anak-anak, seperti mbolos sekolah karena malas

belajar, bertengkar dengan teman atau orang tuanya, merusak atau ,mencuri fasilitas

umum, merokok dan mengkonsumsi minuman ber alcohol. Hal tersebut disebabkan

lemahnya Pendidikan karakter dalam meneruskan nilai-nilai kebangsaan pada saat

Page 7: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

beralih generasi, disamping itu lemahnya implementasi nilai-nilai karakter dilembaga

Pendidikan dan masyarakat, ditambah oleh masuknya arus globalisasi sehingga

menghilangkan aturan moral, budaya yang sesunguhnya bernilai tinggi.

Pendidikan karakter sendiri adalah suatu usaha penanaman kebiasaan-kebiasaan

yang baik sehingga anak tersebut mampu berperilaku sesuai dengan kebiasaan-

kebiasaan yang telah ditanamkan dengan baik tersebut. Pendidikan karakter juga bisa

diartikan sebagai bentuk dari suatu penanaman nilai-nilai karakter seperti kemampuan,

kesadaran, pengetahuan, dan tindakan untuk mengaplikasikan nilai-nilai melalui

pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, dan pendidikan moral yang bertujuan

mengembangkan generasi baru agar mampu mengambil keputusan yang baik dalam

aktifitas sehari-hari.

Pendidikan karakter memang sangatlah penting bagi bangsa Indonesia. Karena

pada intinya pendidikan karakter adalah suatu dasar penanaman norma-norma

kehidupan yang mana pada hal tersebut akan melahirkan generasi yang lebih unggul

dan tidak hanya memiliki ilmu dan wawasan luas tapi juga memiliki karakter yang

mampu mewujudkan kesuksesan.

Pendidikan karakter dizaman ini dirasa semakin mendesak dan penting

dikarenakan keadaan yang dihadapi dizaman ini. Seperti adanya pengaruh globalisasi

sehingga jika masyarakat tidak bisa memilih dan memilah maka sedikit-demi sedikit

karakter bangsa ini akan rapuh. Seperti yang sudah terjadi disekitar kita misalnya

konflik antar suku, agama, dan ras, bertambah banyaknya pecandu obat-obatan

terlarang, tawuran antar kampung, sekolah atau geng, seks bebas dan lain lalin.

Dunia Pendidikan mempunyai peran penting dalam membentuk karakter unggul

pada generasi muda, karena Pendidikan merupakan proses sadar untuk memperbaiki

Page 8: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

martabat, dan membentuk perilaku ke arah yang lebih baik. Fungsi Pendidikan tidak

hanya memfasilitasi anak didik dalam ranah kognitif saja, tetapi Pendidikan juga

seharusnya mengajarkan bagaimana cara bersikap dan berperilaku sesuai dengan

norma, etika, dan moral yang berlaku. Pendidikan tidak akan berarti apa-apa jika hanya

melahirkan orang-orang yang cerdas, tetapi dalam aspek moralnya tidak baik. Oleh

karena itu, Pendidikan harus diarahkan untuk membangun peserta didik yang unggul

secara intelektual, anggun secara moral, kompeten menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi serta memiliki komitmen tinggi untuk berbagai peran social.

Begitu juga dalam pembentukan karakter anak maka diperlukan kerjasama antar

keluarga, guru dan masyarakat agar anak tersebut bisa tumbuh dewasa dengan akhlak

yang baik. Pembentukan karakter pada lingkup keluarga adalah tanggung jawab orang

tua yaitu ayah dan ibu. Orang tua adalah penentu utama dalam Pendidikan sang anak.

Pada lingkup keluarga ayah yang bertugas sebagai kepala rumah tangga mempunyai

kewajiban untuk mendidik semua anggota keluarganya termasuk anak agar selamat

dunia akhirat dan terhindar dari api neraka. Sebagaimana firman Allah didalam Al-

Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 :

أي ئكة غ ي ا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها ٱلناس وٱلحجارة عليها مل لظ شداد ل ها ٱلذين ءامنوا قو

أمرهم ويفعلون ما يؤمرون ما يعصون ٱلل

Artinya: “Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-

malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang

diperintahkannya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkannya.”

(QS. At-Tahrim:6)

Page 9: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

Ayat diatas menjelaskan bahwa orang tua mempunyai kewajiban untuk

mendidik keluarganya agar terbebas dari api neraka. Setiap orang tua harus mampu

mempersiapkan anaknya agar mampu untuk mengemban tugas hidup dengan baik

sebagai kholifah didunia. Didalam ayat tersebut juga bisa diambil kesimpulan bahwa

orang tua khususnya ayah mempunyai kewajiban untuk memberi tuntunan, bimbingan

dan arahan serta landasan khusus dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tidak hanya

ayah tapi seorang ibu juga mempunyai kewajiban untuk mendampingi suami dalam

menumbuhkan karakter pada anak.

Semua orang tua harus memahami bahwa anak adalah anugrah yang harus

dijaga dengan baik. Orang tua harus bekerja sama dalam mengamati, mendidik dan

memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan kebutuhanya. Hal tersebut adalah cara yang

sangat efektif untuk mendidik anak yang nantinya akan tumbuh dewasa dan hidup

sesuai dengan norma-norma yang ada. Oleh sebab itulah disini peneliti ingin meneliti

bagaimana “peranan orang tua dalam membentuk karakter anak didik di TPQ Al-Amin

Kebonagung Malang”.

B. Fokus Penelitian

Dari beberapa uraian diatas maka disini peneliti memfokuskan penelitian sebagai

berikut :

1. Bagaimana perencanaan orang tua dalam membentuk karakter anak di TPQ Al-

Amin Kebonagung Malang?

2. Bagaimana pelaksanaan orang tua dalam membentuk karakter anak di TPQ Al-

Amin Kebonagung Malang?

3. Bagaimana hasil strategi orang tua dalam membentuk karakter anak di TPQ Al-

Amin Kebonagung Malang?

Page 10: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan perencanaan orang tua dalam membentuk karakter anak.

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan orang tua dalam membentuk karakter anak.

3. Untuk mendeskripsikan hasil dari orang tua dalam membentuk karakter anak.

D. Kegunaan Penelitian

Peneliti mempunyai harapan besar agar penelitian ini dapat memberi banyak

manfaat baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis mengenai peranan orang tua

dalam membentuk karakter anak didik di TPQ Al-Amin. Adapun mengenai kegunaan

penelitian secara teoritis dan praktis adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Secara teoritis penelitihan ini diharapkan dapat dijadikan refrensi

penelitihan lebih lanjut mengenai peranan orang tua dalam membentuk karakter

anak didik di TPQ Al-Amin serta menambah pengalaman tentang

bagaimanacara membentuk karakter anak didik.

2. Secara praktis

a. Memberikan wawasan kepada orang tua mengenai peranan orang tua dalam

membangun karakter pada anak.

b. Memberi wawasan kepada peneliti mengenai bagaimana cara membangun

karakter pada anak.

E. Definisi Oprasional

1. Peranan orang tua

Page 11: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

Kata peranan dalam kamus besar Bahasa Indonesia mempunyai arti

seseorang yang menjadi bagian atau pimpinan utama dalam berlangsungnya

peristiwa (Suharso & Retnoningsih,2009:371). Sedangkan menurut levinson

sebagaimana yang telah dikutip oleh Soejono Soekamto bahwa peranan adalah

suatu rencana mengenai suatu hal yang bisa dilakukan seseorang dalam struktur

social masyarakat , yang mencangkup aturan atau ketentuan yang dikembangkan

oleh seseorang yang mempunyai kedudukan dalam masyarakat tersebut. (soekamto,

1982:238).

Sedangkan orang tua didalam kamus Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa

orang tua adalah ayah dan ibu kandung (depdikbud, 1990:629). Selanjutnya orang

tua adalah bapak ibu yaitu orang yang pertama kali dikenal oleh putra dan putrinya

(Hasanuddin, 1984:155). Orang tua merupakan pendidik utama dan yang pertama

bagi anak anaknya karena ibu adalah orang pertama yang memeluk, membelai,

mengasihinya secara fisik. Pelukan, belaian, dan kasih sayang itu merupakan

pelajaran pertama yang diperolehnya tentang aspek afeksi emosional (Damsar,

2011:70).

Peranan orang tua adalah suatu cara yang digunakan orang tua didalam

menjalankan tugas dalam mengasuh anak (Lestari, 2012:33). Sedangkan menurut

Jhonson ayah mempunyai tugas mencari nafkah, mendidik, melindungi, memberi

rasa aman, dan sebagai kepala rumah tangga. Sedangkan, tugas ibu adalah

mengurus rumah tangga, melindungi, mengasuh, dan mendidik anak-anaknya

(Tirtarahardja, 2005:169). Dalam menghadapi anak, orang tua harus bersikap

luwes, dan fleksibel. Disamping kelembutan dan kasih sayang dalam mendidik

anak, juga diperlukjan sikap tegas. Disini orang tua dituntut menjadi aktoryang

Page 12: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

serba bisa yang mampu memainkan peran teman, pelindung ataupun konsultan.

(Marzuki, 1998:28).

Arti penjelasan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa peranan orang tua

adalah kontribusi orang tua dalam mendidik dan membimbing anaknya.

2. Membentuk karaker anak didik.

Menurut kamus Bahasa Indonesia karakter adalah tabiat, watak, sifat-sifat

kejiwaan, akhlak atau budi pekertiyang membuat orang tampak berbeda dari yang

lain (Lapindus, 1982:445). Sedangkan Suyanto dan Mansyur Muslich menyatakan

bahwa karakter adalah cara berfikir dan berperilaku seseorang yang sudah menjadi

ciri khas dari setiap individu dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam keluarga,

masyarakat dan negara (Muslich, 2011:70)

Mansur Muslich juga menjelaskan bahwa karakter adalah kualitas moral

dan mental yang dterbentuk melalui factor bawaan (fitrah, nature) dan lingkungan

(sosialisasi Pendidikan, nature). Potensi-potensi karakter yang baik sudah dimiliki

manusia sejak sebelum lahir, tapi semua potensi tersebut membutuhkan binaan

melaui sosialisasi dan Pendidikan sejak dini. (Muslich, 2011:96)

Page 13: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan sebagaimana diatas, dengan judul

peranan orang tua dalam membentuk karakter anak di TPQ Al-Amin Kebonagung

Malang. Maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan orang tua dalam membentuk karakter anak di TPQ Al-Amin

Kebonagung adalah dengan memberikan pendidikan karakter kepada anak melalui

lingkungan keluarga. Selain itu juga berusaha mengarahkan anak untuk memiliki

karakter yang baik dengan masuk ke lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi

nilai karakter.

2. Pelaksanaan orang tua dalam membentuk karakter anak di TPQ Al-Amin dalam

mewujudkan anak yang memiliki karakter yang baik, maka orang tua melakukan

beberapa hal yang dianggap penting, sehingga dapat berdampak baik pada

pertumbuhan dan pembiasaan karakter yang dimiliki anak. Beberapa hal tersebut

meliputi tauladan dari orangtua dan guru, pembiasaan perilaku yangbaik dan

pengawasan pada perilaku anakdalam pergaulan sehari-hari.

3. Hasil perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukanoleh orang tua dan guru dalam

membentuk karakter anak di TPQ Al-Amin Kebonagung sudah terlaksana dengan

baik dan maksimal, sehingga menghasilkan dampak yang positif pada anak.

Adapun beberapa dampak positif tersebut diantaranya adalah anak dapat memiliki

karakter sopan dan santn, karakter disiplin, dan rajin dalam melaksanakan ibadah.

B. Saran

Page 14: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

1. Orang tua sebaiknya terus memotifasi sang anak untuk selalu menciptakan dan

meningkatkan karakter yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga karakter

yangbaik tersebut sudah menjadi tabiat hingga sanganak dewasa. Hal ini dapat

menjadi nilai lebih pada diri sang anak sehingga dapat berdampak pada

kesuksesannya dimasa mendatang.

2. Guru sebaiknya selalu mendukung dalam tujuan yang mulia, baik dalam disiplin

ilmu maupun dalam perilaku mulia yang dilakukan oleh anak didiknya dalam

aktifitas sehari-hari. Sehingga anak tersebut akan merasa terpacu semangatnya

untuk selaluberlomba-lomba dalam kebaikan.

3. Anak harus selalu memiliki niat dan semangat dalam melakukan norma-norma

kebaikan pada kehidupan sehari-hari, khususnya dalam melakukan karakter yang

baik. Meskipun pada awalnya harus dipaksakan tetapi seiring berjalannyawaktu

akan terbiasa dalam pengamalannya.

Page 15: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

DAFTAR PUSTAKA

Amir Daien, Indra Kusuma, (1973). Pengantar Ilmu Pendidikan. Malang: Usaha Nasional

Arismantoro. (2008). Character Building. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Arinah, Anri. (2013). Metode Keteladanan Dan Signifikansinya Dalam Pendidikan Islam.

Kediri: Fikruna.

Azzet, Akhmad Muhaimin. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia Revitalisasi

Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa, Yogyakarta:

Ar-ruzz Media.

Barnawi dan M. Ariffin. (2016). Strategi dan Kebijakan Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Depdikbud (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djamarah Syaiful Bahri, (2004). Pola Komunikasi Orangtua dan Anak dalam Keluarga

Sebuah Perspektif Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Fadlillah, Muhammad,Lilif, Mualifatu Khorida, (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Fajriah, Nurul,dkk. (2007). Dinamika Peran Perempuan Aceh, Banda Aceh: PSW IAIN Ar-

raniry.

Gunarsa, Singgih & Ny. Y. Singgih, (1995). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja

Jakarta: PT. Bpk, Gunung Mulia.

Gunawan, Heri. (2012), Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.

Hasanuddin. (1984). Cakrawala Kuliah Agama. Surabaya: Al-Ikhlas.

Hasbullah. (2012). Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hujjati, Muhammad Baqir (2003). Menciptakan Generasi Unggul Pendidikan Anak Dalam

Kandungan, Bogor: Cahaya.

Ibnatul, Anis, dkk. (2013). Pendidikan Nasionalisme melalui Pembiasaan di SD Negeri

Kuningan 02 Semarang Utara. Jurnal: UNES.

Ikhsan, Fuad (1995). Dasar-dasar Kependidikan Jakarta: Rineka Cipta.

Lapindus Ira M, (1982). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana Preanada Media Group

Makmur. (2011). Efektivitas Kebijakan Pengawasan. Bandung: PT. Refika Aditama.

Marzuki, Choirun. (1998). Anak Saleh dalam Asuhan Ibu Muslimah. Yogyakarta: Mitra

Pustaka.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, (2011). Manajemen Pendidikan Karakter Jakarta: Bumi Aksarah.

Page 16: PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK …

Nurul Zuriah, (2011). Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Muslich Mansur, (2011). Pendidikan karakter menjawab tantangan krisismultidimensional

Jakarta: Bumi Aksara.

Prijodarminto, Soegeng. (1992). Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta: Pradya Paramita.

Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Saptono, (2011). Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter (Wawasan, Strategi, dan langkah

Praktis). Jakarta: Erlangga.

Scahefer, Charles. (1980). Cara Efektif Mendidik dan Mendisiplinkan Anak. Jakarta: Mitra

Utama.

Simbolon, Maringan Masry. (2004) Dasar – Dasar Administrasi dan Manajemen. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Soekanto, Soerjono. (1982). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV Rajawali.

Subandi, Ahmad & Salma Fadhlullah, Agar Tidak Salah Mendidik Anak. Jakarta: Alhuda.

Suharso & Ana Retnoningsih. (2009). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: CV. Widya.

Suwarno, (1992). Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Syukur, Abdullah. (1987) Kumpulan Makalah Study Implementasi Latar Belakang Konsep

Pendekatan dan Relevansinya dalam Pembangunan. Ujung Pandang: Persadi

Syukur, Abdullah. (1987). Permasalahan Pelaksanaan. Jakarta: Arpankumar.

Ulwan, Abdullah Nasih. (2005), Tarbiyatul Aulad Lil Islam Jakarta : Kalam Mulia.

Tirtarahardja, Umar (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Yaumi, Muhammad. (2014). Pendidikan Karakter Landasan, Pilar & Implementasi, Jakarta:

Prenamedia Group.

Zamani. (1998). Manajemen. Jakarta: IPWI.

Zuriah, Nurul. (2008). Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan.

Jakarta: Bumi Aksara.