PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI...

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepintas lalu, hubungan lingkungan hidup dengan komunikasi mungkin tidak nampak. Namun kalau dipikirkan secara lebih mendalam, lingkungan hidup sebenarnya merupakan konsep yang sangat relevan bagi komunikasi ditinjau dari berbagai segi. Pertama, dipandang dari segi luas, komunikasi hanya berarti dalam konteks lingkungan hidup. Pada intinya. komunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya Tanpa komunikasi manusia jadi terpisah dari lingkungan. Namun tanpa lingkungan komunikasi menjadi kegiatan yang tidak relevan. Dengan kata lain, manusia berkomunikasi karena perlu mengadakan hubungan dengan lingkungannya, meskipun caranya berbeda tergantung lingkungan yang dihadapi, umpamanya dengan lingkungan sosial tertentu.

description

PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTABaca selengkapnya di http://www.contohmakalah77.com

Transcript of PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI...

Page 1: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepintas lalu, hubungan lingkungan hidup dengan komunikasi mungkin tidak nampak.

Namun kalau dipikirkan secara lebih mendalam, lingkungan hidup sebenarnya merupakan

konsep yang sangat relevan bagi komunikasi ditinjau dari berbagai segi.

Pertama, dipandang dari segi luas, komunikasi hanya berarti dalam konteks lingkungan

hidup. Pada intinya. komunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan

lingkungan sekitarnya Tanpa komunikasi manusia jadi terpisah dari lingkungan. Namun tanpa

lingkungan komunikasi menjadi kegiatan yang tidak relevan. Dengan kata lain, manusia

berkomunikasi karena perlu mengadakan hubungan dengan lingkungannya, meskipun caranya

berbeda tergantung lingkungan yang dihadapi, umpamanya dengan lingkungan sosial tertentu.

Kedua, secara langsung atau tidak sebagian besar komunikasi manusia sebenarnya

menyangkut atau bertitik tolak pada informasi tentang lingkungannya. Baik mengenai benda fisik

dan komponen lingkungan itu, prinsipnya yang mengatur hubungan antara komponen tersebut, proses

dan cara kerjanya, ataupun gagasan dan keinginan yang ada dalam otak manusia mengenai bagaimana

seharusnya lingkungan itu. Ini bukanlah hal baru. Pengetahuan dan konsep yang ada pada seseorang

dibentuk pertama kali oleh lingkungannya, atau berdasar kepada hal-hal yang diamati dari

lingkungan. Andaikata ia kemudian belajar tentang hal-hal mengenai lingkungan yang lain,

Page 2: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

informasi itu pun akan selalu mengacu atau dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya. Itulah

sebabnya maka komunikasi biasanya lebih lancar dan lebih efektif jika menyangkut atau

berkaitan dengan lingkungan yang telah dikenalnya. Dapat dikatakan komunikasi akan makin

berarti bagi seseorang jikalau informasi yang disampaikan makin terkait dengan lingkungan

orang itu.

Berkaitan erat dengan ini adalah relevansi lingkungan yang ketiga, yaitu dari segi fungsi

komunikasi. Seperti yang dikemukakan banyak pakar, bahwa salah satu fungsi penting

komunikasi bagi manusia dalam masyarakat adalah pengamatan lingkungan. Di mana ada media,

fungsi ini terbantu dengan komunikasi massa yang diharapkan menyampaikan hasil pengamatan

secara teratur dan sistematik. Dimana tidak ada media, fungsi ini dilakukan melalui komunikasi

interpersonal dan sosial. Orang saling bertanya dan bertukar informasi setiap hari untuk

mendapatkan gambaran mengenai perubahan yang terjadi dan keadaan terakhir (termasuk

ancaman, bahaya maupun keadaan yang menguntungkan) yang berkembang di sekitaraya, agar

mereka dapat menyesuaikan kehidupannya, sebaik mungkin (M. Alwi Dahlan, 1987: 2-3).

Oleh karena itu informasi yang diperoleh melalui berbagai media massa memegang

peranan sangat penting dalam membentuk sikap mental masyarakat agar dapat berperan secara

aktif dalam pelaksanaan pembangunan umumnya dan terhadap kesadaran untuk aktif menjaga

kelestarian lingkungan khususnya. Namun dalam pemberian informasi kepada masyarakat ada

masalah-masalah yang harus dihadapi;

1. Pemastian penerimaan informasi.

2. Informasi lintas batas (transfrontier).

3. Informasi tepat waktu (timely information).

4. Informasi lengkap (comprehensive information).

Page 3: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

5. Informasi yang dapat dipahami (comprehensible information)

(Koesnadi, 1988: 141-144).

Adanya permasalahan ini menuntut bahwa informasi yang dibutuhkan, diharapkan akan

memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan bagi masyarakat. Kedudukan masyarakat amat

penting karena keefektifannya bertindak selaku pengawas terhadap setiap adanya permasalahan

lingkungan sehingga diharapkan dengan secepatnya kondisi tersebut diantisipasi dan

dikembalikan ke keadaan semula.

Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya

jangkau, ketepatan, volume maupun jenis informasi yang dapat diberikan kepada masyarakat

sudah tidak lagi menjadi permasalahan. Dalam kenyataannya masyarakat masih banyak yang

belum memahami apa yang seharusnya diketahui mengenai lingkungan sekitarnya terutama

terhadap kegiatan-kegiatan yang memungkinkan timbulnya masalah lingkungan. Seiring dengan

tumbuhnya kesadaran masyarakat, akhir-akhir ini masalah lingkungan banyak menarik perhatian

terutama dari media massa yang meliput secara langsung atau berdasarkan laporan dari

masyarakat yang terkena dampak masalah lingkungan.

Dari ketentuan Undang Undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 9 tentang Lingkungan Hidup

yang berbunyi;

"Pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan penelitian tentang lingkungan hidup".

serta penjelasannya;

"Pendidikan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat dilaksanakan baik melalui jalur pendidikan formal mulai dari taman kanak-kanak atau sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi maupun melalui jalur pendidikan nonformal"

Page 4: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

penyebarluasan informasi lingkungan dapat dilaksanakan melalui penyuluhan,

bimbingan, pendidikan secara formal maupun non formal. Dengan makin berkembangnya

kesadaran dan kehidupan masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup maka dikeluarkanlah

peraturan perundangan lingkungan hidup yang baru yaitu Undang Undang No. 23 Tahun 1997

tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan penyempurnaan dari Undang Undang

No. 4 Tahun 1982. Selanjutnya Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup ini disebut UUPLH.

Dalam Pasal 10 huruf b UUPLH dengan tegas disebutkan bahwa;

“Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup Pemerintah berkewajiban mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup”

dalam penjelasannya;

“Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan, bimbingan, serta pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia”

Berbagai bentuk informasi lingkungan wajib diberikan pemerintah kepada masyarakat

untuk peningkatan kesadaran akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam mengelola

lingkungannya. Jika dikaitkan dengan ketentuan Pasal 7 ayat (1) UUPLH yang menyebutkan;

“Masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup”

maka tanggung jawab terhadap lingkungan bukan hanya terletak kepada pemerintah saja tetapi

juga pada masyarakat secara keseluruhan karena baik secara langsung maupun tidak langsung

masyarakat merasakan dampak negatif dari kerusakan lingkungan itu. Dengan dasar pemikiran

Page 5: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

itu penggunaan berbagai media massa sangat menunjang berbagai bentuk usaha peningkatan

peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Dari dua bentuk media massa yaitu media elektronik dan media cetak, radio merupakan

salah satu media elektronik yang berfungsi sebagai media penyampaian informasi dan dinilai

mampu untuk menjangkau segala lapisan masyarakat. Oleh karena itu rasio memegang peranan

pentin dalam menumbuhkan dan membina sikap mental masyarakat dalam menghadapi dan

menyelesaikan masalah lingkungan.

Dari ketentuan Pasal 12 ayat (3) Undang-Undang No. 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi

yang menyatakan bahwa;

"Penyelenggaraan telekomunikasi untuk keperluan khusus dapat dilakukan oleh instansi pemerintah tertentu, perseorangan, atau badan hukum selain badan penyelenggaraan dan badan lain sebagai mana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)"

maka secara jelas dinyatakan bahwa di samping pemerintah selaku pembina dan penyelenggara

telekomunikasi pihak swasta dapat juga berperan serta baik perseorangan maupun badan hukum.

Ketentuan ini berimplikasi kepada media elektronik, televisi maupun radio, sehingga pada saat

ini telah berdiri sejumlah televisi swasta dan radio swasta.

Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat media komunikasi milik pemerintah, TVRI dan

RRI, dan media komunikasi swasta, yaitu radio siaran swasta FM dan AM yang dapat digunakan

untuk penyampaian informasi mengenai masalah lingkungan Informasi ini dapat dikemas dalam

bentuk acara khusus maupun dengan memasukkan pesan ke dalam acara tertentu.

Peranan penting TVRI, RRI, dan radio swasta adalah dalam rangka menumbuhkan dan

mengembangkan kesadaran lingkungan sehingga peran serta masyarakat dalam pengelolaan

lingkungan hidup dapat meningkat.

Page 6: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana peranan radio siaran swasta dapat meningkatkan dan memberikan

bekal pengetahuan mengenai lingkungan kepada masyarakat dikaitkan dengan

ketentuan Pasal 10 huruf b UUPLH?

2. Dari ketentuan yang telah ada yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun

1970 tentang Radio Siaran Non-Pemerintah, berutama mengenai fungsinya sebagai alat

pendidikan dan alat penerangan, apakah ketentuan ini sudah dapat berjalan seperti yang

diharapkan oleh ketentuan Pasal 10 huruf b UUPLH ?

3. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap adanya program atau acara yang bertujuan

untuk meningkatkan kepedulian lingkungan yang dikelola oleh radio siaran swasta?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Obyektif

a. Untuk mengetahui peranan salah satu media komunikasi, dalam hal ini radio

siaran swasta, yang digunakan sebagai sarana penerangan dan pendidikan lingkungan kepada

masyarakat melalui jalur nonformal.

b. Dengan ketentuan yang ada, baik Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1970

maupun Pasal 10 huruf b UUPLH dapat diketahui kondisi yang diharapkan tercipta dalam

hubungan komunikasi dan informasi khususnya dalam bidang lingkungan antara masyarakat

dengan radio siaran swasta.

c. Untuk mengetahui tanggapan yang diberikan oleh masyarakat mengenai

program atau acara radio siaran swasta yang berkaitan dengan lingkungan.

Page 7: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

2. Tujuan Subyektif

Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan jenjang studi strata satu di

Universitas Gadjah Mada.

D. Tinjauan Pustaka

Hakikat komunikasi dalam arti luas adalah suatu kegiatan manusia baik secara pribadi

maupun kolektif sebagai masyarakat untuk menyebarluaskan gagasan atau pikiran, fakta ataupun

data agar gagasan, fakta dan data tersebut menjadi milik bersama.

Dalam batasan ini komunikasi juga berfungsi sebagai usaha untuk:

1. Memberi informasi yang mencakup pengumpulan, penyimpanan,

pengelolaan dan penyebarluasan berita, gambar, fakta dan pesan, pendapat

serta tanggapan yang diperlukan untuk mengerti dan menanggapi sesuatu

keadaan.

2. Memasyarakatkan yakni memberi bekal pengetahuan untuk menjadi

milik bersama masyarakat agar masing-masing warganya dapat secara

efektif melibatkan diri dalam kegiatan masyarakat dalam rangka membina

kebersamaan hidup dan solidaritas sosial.

3. Mengembangkan motivasi yakni merangsang gairah orang atau masyarakat untuk mencapai

sasaran dan aspirasi bersama.

4. Memberi pendidikan dalam rangka pengembangan kecerdasan intelektual, pembinaan watak

dan memperoleh keterampilan pada semua tingkat umur.

5. Mengembangkan kebudayaan yakni menyebarluaskan hasil ciptaan seni budaya dengan

Page 8: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

maksud untuk melestarikan warisan budaya nenek moyang, mengembangkan kebudayaan

dengan meluaskan cakrawala pandangan masyarakat, mengasah daya ciptanya dan

merangsang tumbuhnya kreativitas.

6. Memberikan hiburan dengan antara lain mementaskan atau

mengembangkan seni drama, seni tari, seni sastra, seni lukis, seni musik, seni lawak, olah raga

dan lain-lain untuk dapat dinikmati secara, pribadi atau secara bersama-sama.

7. Mengembangkan integrasi ke arah kokohnya persatuan dan kesatuan nasional serta

mantapnya, tanggung jawab disiplin dan jiwa bangsa (Departemen Penerangan, 1987: 212-

213).

Dalam proses komunikasi ada 3 unsur pokok:

1. Pemberi atau sumber informasi.

2. Media informasi.

3. Penerima atau sasaran informasi.

Karena sasaran penyampaian informasi adalah masyarakat luas, sedangkan media informasi baik

media elektronik maupun media cetak jenisnya beragam dan informasi yang disampaikan tidak

selalu memiliki aspek positif bagi pembangunan nasional, maka berdasarkan ketentuan Pasal 33

ayat (2) yaag menyatakan bahwa;

"Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara"

dan dalam bagian menimbang sub (b) UU No. 3 Tahun 1989 yang menyatakan ;

"Bahwa telekomunikasi merupakan cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak sehingga perlu dikuasai oleh negara demi terwujudnya pembangunan nasional"

pemerintah berkedudukan sebagai penyelenggara.

Page 9: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

Pedoman bagi pemerintah, dalam hal ini departemen penerangan, dalam menyelenggarakan

telekomunikasi tertuang dalam TAP MPR No. II/MPR/1998 mengenai Penerangan, Komunikasi

dan Media Massa sebagai berikut:

a. Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa diarahkan pada

peningkatan kemampuan penerangan, komunikasi, dan media massa

nasional, ditujukan untuk meningkatkan peran serta aktif positif

masyarakat dalam pembangunan, meningkatkan keterbukaan yang

bertanggung jawab dan makin meningkatkan kesadaran bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara yang dilandasi nilai-nilai luhur Pancasila dan

UUD 45.

b. Pembangunan penerangan, komunikasi, media massa harus mampu

meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai

warga negara dan menciptakan iklim yang dapat mendorong terjadinya

interaksi timbal balik secara terbuka dan bertangung jawab antara sesama

warga masyarakat dengan pemerintah dalam memperoleh informasi tentang

pembangunan dan hasil-hasilnya, serta perkembangan global sehingga makin

meningkatkan kualitas, peranan, peran serta, dan tanggung jawab masyarakat dalam

pembangunan, dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan tekad

kemandirian serta ketangguhan bangsa

c. Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa terus ditingkatkan

kualitas dan jangkauannya agar mendukung upaya

memantapkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, memperkuat moral, mental,

Page 10: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

budaya bangsa serta menggelorakan semangat pengabdian dan perjuangan

bangsa, dan menggairahkan peran serta masyarakat dalam rangka

memantapkan kehidupan demokrasi Pancasila sehingga masyarakat siap

untuk makin mampu menyerap nilai yang positif dan menangkal pengaruh

negatif arus informasi. Untuk itu, media massa harus makin meningkatkan

pengabdian, tanggung jawab dan etik profesi, kemampuan, dan kualitas

sumber daya manusianya, serta makin mampu meningkatkan

pendayagunaan sarana dan prasarana komunikasi dengan lebih efektif dan

eflsien.

d. Pembangunan sarana dan prasarana penerangan, komunikasi dan media

massa perlu makin ditingkatkan dengan memperhatikan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi komunikasi sehingga mampu menjangkau dan

menjamin lancarnya penyebaran informasi secara luas serta dapat

mewujudkan tersedianya wahana komunikasi dan informasi yang andal

serta tersebar makin merata di seluruh pelosok tanah air sesuai dengan

tuntutan pembangunan. Pengelolaan dan pengembangaa sarana dan

prasarana penerangan, komunikasi, dan media massa perlu terus didorong

dan dimantapkan dalam rangka meningkatkan efisiensi pendayagunaan

sumber daya nasional.

e. Dalam rangka peningkatan peranan media massa yang bebas dan

bertanggung jawab berdasarkan Pancasila perlu terus diupayakan makin

berkembangnya interaksi positif antara media massa, pemerintah, dan

masyarakat sehingga dapat makin diwujudkan peran serta aktif media

Page 11: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

massa dalam mendukung pembangunan menyebarkan informasi yang

objektif dan edukatif, melakukan kontrol sosial yang konsumptif menyalurkan

aspirasi rakyat serta memperluas komunikasi dan peran serta

positif masyarakat. Untuk itu kelangsungan hidup media massa yang bebas dan

bertanggung jawab dijamin oleh undang-undang.

f. Upaya penyebarluasan peran media massa, baik cetak maupun elektronik

seperti radio, televisi, film, video, multi media, surat kabar, majalah, dan

kantor berita perlu terus ditingkatkan baik dalam jumlah, kualitas maupun

jangkauannya termasuk media tradisional sehingga makin dapat dicapai

tujuan penyebaran informasi yang lebih efektif sesuai dengan kebhinekaan

masyarakat Indonesia di perkotaan dan perdesaan guna mendukung makin

kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa. Sejalan dengan itu perlu terus

dikembangkan dan dilindungi kehidupan pers daerah sehingga mampu

berkembang dan berperan secara mandiri dan bertanggung jawab.

g. Peningkatan peranan media massa dalam pembangunan perlu terus

didukung oleh peningkatan jumlah dan kualitas tenaga terdidik dan

profesional, yang mampu mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi informasi komunikasi sebagai insan

media massa yang memiliki idealisme, integritas, dan wawasan kebangsaan serta

pengetahuan, keahlian, dan ketrampilan dalam pengabdian terhadap profesi disertai

peningkatan kesejahteraannya. Lembaga pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

di bidang media massa perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk mengabdi

kepada kepentingan bangsa dan negara.

Page 12: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

h. Pembinaan dan pengembangan film nasional ditingkatkan fungsi dan perannya secara

terus menerus baik kualitas maupun kuantitasnya yang dititik beratkan pada kemampuan

bersaing dengan menekankan peningkatan film yang berkualitas yang tidak bertentangan

dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa, terciptanya iklim yang

mendukung peningkatan produksi serta perlindungan film nasional.

i. Peranan penerangan, komunikasi, dan media massa di dalam pergaulan

internasional perlu terus ditingkatkan dalam rangka mengembangkan citra dan pengertian

dunia terhadap harkat dan martabat bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila.

j. Pembangunan aparat dan pelaku penerangan, komunikasi, dan media massa terus

ditingkatkan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga terdidik yang

profesional, mampu mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahnan

dan teknologi, memiliki idealisme, integritas moral, kepribadian, dan semangat

kebangsaan, disertai dengan pengembangan dan peningkatan lembaga pendidikan dan

pelatihan, serta perlindungan terhadap kegiatan jurnalistik dan perlindungan terhadap

masyarakat agar mendapat informasi yang benar sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

k. Pembangunan hubungan kemasyarakatan sebagai pengemas dan penyalur informasi terus

ditingkatkan untuk menumbuhkan iklim komunikasi dua arah, memantapkan suasana

keterbukaan yang bertanggung jawab, dan makin membina citra positif bangsa dan

negara baik di dalam maupun di luar negeri. Penataan struktur, wewenang, dan

pembinaan sumber daya hubungan kemasyarakatan terus dikembangkan sesuai dengan

jati diri bangsa.

Page 13: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

l. Pembangunan periklanan nasional terus ditingkatkan dan dimanfaatkan secara posititf

dan kreatif untuk mendinamiskan kegiatan perekonomian masyarakat tentang

pembangunan, mengimbangi dan menangkal pengaruh negatif pesan komunikasi

pemasaran, meningkatkan kecintaan masyarakat pada produk dalam negeri, dan

memantapkan daya saing produk nasional.

Berdasarkan ketentuan Pasal 10 huruf b UUPLH yang berbunyi;

"Dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup pemerintah berkewajiban: mewujudkan, menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup."

serta penjelasannya ;

"Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan, bimbingan, serta pendidikan, dan pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia."

pemerintah bertanggung jawab dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran

lingkungan masyarakat, karena itu sangat penting untuk menumbuhkan pengertian, penghayatan,

dan motivasi untuk ikut serta dalam mengembangkan lingkungan hidup.

Penanaman pengertian tentang manfaat yang diperoleh dari pengembangan lingkungan

hidup dapat disalurkan melalui berbagai jalur pendidikan sebagai berikut:

a. Pendidikan formal.

Melalui SD, SMTP, SMTA, dan Perguruan Tinggi.

b. Pendidikan nonformal.

Melalui kursus-kursus dan kegiatan-kegiatan lainnya yang diselenggarakan di luar

lembaga-lembaga pendidikan formal.

c. Pendidikan informal.

Page 14: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

Melalui keluarga dan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat (Koesnadi., 1988: 195).

Pada pendidikan nonformal perlu diperhatikan penyusunan dari naskah-naskah yang mudah

dibaca dan dipahami, dengan mengingat keadaan setempat, penggunaan bahasa daerah dalam

penyusunan naskah-naskah tersebut perlu memperoleh perhatian agar langsung mencapai

sasaran.

Mengingat kemajemukan masyarakat kita, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti

tingkat pendidikan, adat istiadat, letak geografis dan sebagainya maka cara-cara menanamkan

pengertian tersebut harus berbeda-beda pula (Koesnadi, 1988 : 201).

Tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah dalam pendidikan lingkungan hidup adalah :

a. Memperoleh:

1) Pengenalan lingkungan hidup pada umumnya (tingkat SD dan SMTP).

2) Pengenalan dan identifikasi masalah-masalah lingkungan hidup (tingkat

SMTA).

3) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah lingkungan hidup (tingkat

Perguruan Tinggi).

b. Membudayakan "concern" terhadap lingkungan hidup yaitu memasukkannya dalam tata

nilai bersama (value-clarification dan value-information).

c. Menggugah kesadaran untuk mau berbuat, baik secara pribadi maupun secara kelompok

masyarakat untuk menanggulangi masalah lingkungan hidup, yang berarti pula

meningkatkan ketrampilan mengatur diri dan kelompok masyarakat dalam suatu lembaga

swadaya masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan di bidang lingkungan hidup

(Koesnadi, 1988: 202).

Sampai seberapa jauh hubungan komunikasi, baik melalui media elektronik maupun

Page 15: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

media cetak, dengan tumbuh dan berkembangnya kesadaran masyarakat akan lingkungannya

dapat kita lihat dari potensi pengaruh komunikasi terhadap berkembangnya wawasan

lingkungan.

Pertama, kegiatan pembangunan tidak hanya terbatas pada kegiatan sektor pemerintah

saja, meskipun jumlah dana yang dikerahkan bagi pembangunan di sektor pemerintah mungkin

sangat tinggi, tetapi pada umumnya terpusat pada kegiatan-kegiatan yang besar yang jumlahnya

relatif sedikit. Walaupun kebanyakan berukuran lebih kecil, jumlah kegiatan di sektor swasta

jauh lebih banyak dan secara langsung

mungkin melibatkan jumlah orang yang jauh lebih besar, apa lagi kalau termasuk

sektor informal. Sektor swasta ini tidak dapat direncanakan atau dikendalikan

geraknya oleh pemerintah (kecuali perencanaan sektor makro atau sekedar

pengaturan) namun dapat dipengaruhi oleh lintas informasi dan komunikasi dalam masyarakat.

Wawasan lingkungan juga perlu dalam komunikasi mengingat bahwa keseluruhan bagian

ekosistem saling berkait dan saling tergantung. Karena itu pertimbangan lingkungan perlu

diperhatikan dalam segala jenis kegiatan yang secara langsung atau tidak dapat mempengaruhi

jalannya pembangunan dan keadaan lingkungan hidup. Komunikasi massa dan komunikasi sosial

dalam segala bentuk merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan pengaruh seperti itu.

Alasan lain menyangkut pengetahuan dan pemahaman masyarakat yang masih kurang

mengenai sistem lingkungan hidup. Sebagai akibat, perilaku yang mempunyai danpak negatif

terhadap lingkungan, termasuk perilaku yang digambarkan dalam komunikasi massa, masih saja

banyak diperbuat tanpa disadari, bahkan sering dengan itikad baik. Komunikasi yang

berwawasan lingkungan dapat mengurangi perilaku sedemikian, antara lain dengan memberikan

interpretasi yang lebih tepat, menghindarkan penonjolan perilaku negatif, atau mendorong

Page 16: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

perilaku pengganti yang lebih positif.

Pengaruh atau dampak komunikasi ini dapat terjadi melalui berbagai cara Secara

langsung, komunikasi dapat mendorong gaya hidup dan perilaku yang merusak atau tidak tepat

lingkungan, atau mengukuhkan kebiasaan yang tidak baik. Secara tidak langsung, nilai-nilai

yang tadinya dianggap asing, lama kelamaan dapat diperlakukan sebagai sesuatu yang biasa

karena seringnya disajikan secara menguntungkan atau karena tidak mendapat reaksi yang keras.

Perilaku yang tadinya dinilai negatif dapat diliput atau disajikan sedemikian rupa oleh media

massa sehingga menjadi perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat, bahkan kemudian

dianggap pantas ditiru.

Hal ini dapat terjadi karena komunikasi, termasuk komunikasi massa, mempunyai fungsi

pembentukan konsensus dan sosialisasi nilai. Gagasan dan kebiasaan yang diliputnya serta

interpretasi yang dilontarkannya, diamati, dinilai dan dijadikan rujukan sementara oleh

masyarakat. Apabila kemudian tidak mendapat tanggapan atau ternyata mulai diterapkan, orang

mengambil kesimpulan bahwa hal baru itu memang baik atau dapat diterima bersama Semakin

sering dimunculkan, semakin kuat patokan untuk menerima dan menerapkannya. Proses seperti

ini terjadi baik pada penularan gaya yang relatif sepele tetapi mempunyai implikasi agak serius

sampai ke inovasi dan gagasan yang mempunyai akibat yang jauh.

Karena lingkungan hidup merupakan hal yang kompleks dan menyangkut aneka ragam

segi, dapat terjadi bahwa sesuatu hal yang sepele jika dipandang dari sudut lain dapat merupakan

hal yang serius apabila jika dipandang dari segi lingkungan. Hal seperti itu hanya mungkin

dicegah jika komunikasi diselenggarakan dengan pemahaman yang cukup luas mengenai potensi

dampak lingkungan dari setiap pesan (M. Alwi Dahlan, 1987: 2-3).

Bagian yang tak kurang pentingnya dalam proses menumbuh kembangkan kepedulian

Page 17: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

masyarakat terhadap lingkungannya adalah sosialisasi atau pemasyarakatan penuturan

perundang-undangan di bidang lingkungan. Karena untuk tugas mengundangkan suatu peraturan

ada pada pemerintaah maka beban untuk mensosialisasikanpun ada pada pemerintah. Namun

mengingat bahwa pihak-pihak yang terkait dalam bidang lingkungan sangat luas, maka sudah

seharusnya beban memasyarakatkan peraturan juga ada pada pihak-pihak yang berkepentingan

seperti perusahaan, media massa, lembaga pemerintah dan lain-lain.

Pada kenyataannya pengetahuan masyarakat terhadap adanya suatu peraturan perundang-

undangan di bidang lingkungan sangat rendah sebab keluarnya suatu peraturan belum diikuti

dengan kemasyarakatkannya. Kalaupun itu ada hanya untuk kalangan atau golongan tertentu

saja, meskipun tujuannya adalah untuk masyarakat umum.

Dalam publikasi OECD tentang "Public Participation and Environmental Matters”

disebutkan bahwa usaha untuk mengikut sertakan masyarakat pada tahap awal dalam proses

rencana kebijaksanaan memberikan satu kesempatan untuk menilai kebutuhan dan keinginan

masyarakat, menjelaskan unsur-unsnr yang menjadi permasalahan dan mengevaluasi secara

menyeluruh terhadap kemungkinan-kemungkinan kebijaksanaan. informasi adalah salah satu

syarat untuk mengefektifkan peran serta masyarakat dan pemerintah bertanggung jawab tidak

hanya untuk memberikan informasi yang ada mengenai permasalahan lingkungan kepada

masyarakat tepat pada waktunya dan bersikap terbuka tetapi juga untuk menjamin bahwa warga

negara mampu memberikan tanggapan atau masukan yang konstruktif dan tepat waktu kepada

pemerintah. Peran serta masyarakat dapat dilihat dalam arti pentingnya untuk meningkatkan

lingkungan sebaik kesadaran politik, untuk menjelaskan pilihan-pilihan yang harus ditentukan

dan untuk menemukan kesepakatan sosial terhadap keseimbangan yang harus ditemukan antara

pembangunan ekonomi dan kepentingan lingkungan (Koesnadi, 1989: 16).

Page 18: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

Media massa pada umumnya sangat memegang peranan penting dalam memasyarakatkan

peraturan di bidang lingkungan. Ini dapat kita lihat dari tanggapan

media massa di antaranya meliputi :

1. Peliputan khusus masalah lingkungan melalui pemberitaan atau rubrik

lingkungan sebagaimana terdapat dalam surat kabar dan majalah.

2. Penunjukan wartawan (reporter) yang khusus ditugasi meliput masalah

lingkungan.

3. Penyelenggaraan lokakarya dan pertemuan lainnya yang dilaksanakan

oleh PWI untuk keperluan peningkatan pemahaman wartawan tentang

masalah lingkungan.

Media massa yang meliput masalah lingkungan tidak hanya berupa media massa cetak.,

akan tetapi juga media massa elektronik (TV, Radio) sehingga coverage atau liputannya menjadi

sangat luas (Koesnadi, 1992: 20-21).

Karena luasnya aspek permasalahan lingkungan sehingga memerlukan pendekatan yang

sifatnya menyeluruh tidak hanya oleh pembuat peraturan perundangan, pihak yang terkait

dengan peraturan itu tetapi juga masyarakat luas. Dengan pendekatan ini diharapkan dapat

membentuk masyarakat yang tanggap dan berwawasan lingkungan guna menunjang

pembangunan nasional.

E. Metodologi Penelitian

1. Bahan dan alat pengumpulan data.

Dalam penelitian ini bahan penelitian diperoleh dari sumber data sebagai

berikut:

a. Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari

Page 19: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

responden, dengan cara:

1. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara

melakukan tanya jawab secara langsung yang ditujukan kepada:

a. Radio Siaran Swasta.

b. Masyarakat yang turut menikmati siaran.

2. Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara

mengajukan daftar pertanyaan secara langsung kepada

responden.

b. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh melalui:

1. Dokumen-dokumen yang diperoleh melalui Kantor Wilayah

Departemen Penerangan DIY.

2. Literatur dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

obyek dan masalah penelitian.

2. Penentuan Sampel dan Lokasi Penelitian.

Dengan metode nonprobability sampling yaitu; pemilihan sampel didasarkan atas

pengetahuan bahwa radio siaran swasta tersebut memiliki program atau acara yang berkaitan

dengan lingkungan.

Penelitian dilakukan di:

a. Radio-radio siaran swasta di Kodya Yogyakarta,

Dalam penelitian ini sampel radio siaran swasta yang dipilih adalah:

1. Retjo Buntung (FM)

Page 20: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

2. Unisi (FM)

3. Arma Sebelas (AM)

b. Masyarakat pendengar siaran.

Dalam penelitian ini masyarakat digolongkan kedalam:

1. Masyarakat umum yang terdidik

Karena dalam program atau acara yang berkaitan dengan lingkungan yang

disiarkan radio swasta membutuhkan tingkat pemahaman mengenai apa yang

disampaikan.

2. Mahasiswa atau pelajar.

Mengingat bahwa Yogyakarta pendengarnya kebanyakan dikenal dari golongan

ini.

3. Metode Analisis

a. Metode deskriptif yaitu cara penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data

tentang hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain, dalam hal ini hubungan

program atau mata acara yang berkaitan dengan lingkungan radio siaran swasta

dengan tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup.

b. Metode kualitafif yaitu cara, penelitian yang dinyatakan responden secara

tertulis atau lisan dan juga perilaku yang nyata yang dipelajari sebagai sesuatu

yang utuh.

Kedua metode di atas digunakan karena maksud penelitian ini untuk mengetahui

secara jelas bagaimana peran serta radio siaran swasta dalam rangka turut menumbuhkan dan

mengembangkan tingkat kepedulian masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup di

Page 21: PERANAN MEDIA KOMUNIKASI (RADIO SWASTA) DALAM MENINGKATKAN TINGKAT KEPEDULIAN MASYARAKAT DI KOTAMADYA YOGYAKARTA

sekitarnya.