Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

20
I.JUDUL PENELITIAN PERANAN KELUARGA DALAM PENINGKATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA BRAHU KECAMATAN SIMAN PONOROGO II. LATAR BELAKANG MASALAH Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang utama dan pertama bagi seorang anak, sebelum ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia akan berkenalan telebih dahulu dengan situasi keluarga. Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk masa yang akan datang. Keluargalah yang akan memberikan warna kehidupan seorang anak, baik perilaku, budi pekerti maupun adat kebiasaan sehari-hari. Keluarga jualah tempat dimana seorang anak mendapat tempaan pertama kali yang kemudian menentukan baik buruk kehidupan setelahnya di masyarakat hingga tak salah lagi kalau keluarga adalah elemen penting dalam menentukan baik- buruknya masyarakat. Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak, tentu akan terhambatlah pertumbuhan anak tersebut. 1 Peranan orang tua dalam keluarga amat penting, terutama ibu. Dialah yang mengatur, membuat rumah tangganya menjadi 1 Norman M Goble Perubahan Peranan Guru Gunung Agung Jakarta 1983. P: 26 1

Transcript of Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

Page 1: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

I. JUDUL PENELITIAN

PERANAN KELUARGA DALAM PENINGKATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA BRAHU KECAMATAN SIMAN

PONOROGO

II.LATAR BELAKANG MASALAH

Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang utama dan pertama bagi

seorang anak, sebelum ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia akan berkenalan

telebih dahulu dengan situasi keluarga. Pengalaman pergaulan dalam keluarga

akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan anak untuk

masa yang akan datang. Keluargalah yang akan memberikan warna kehidupan

seorang anak, baik perilaku, budi pekerti maupun adat kebiasaan sehari-hari.

Keluarga jualah tempat dimana seorang anak mendapat tempaan pertama kali

yang kemudian menentukan baik buruk kehidupan setelahnya di masyarakat

hingga tak salah lagi kalau keluarga adalah elemen penting dalam menentukan

baik-buruknya masyarakat. Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi

pertumbuhan dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan

menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula. Jika tidak, tentu akan

terhambatlah pertumbuhan anak tersebut.1 Peranan orang tua dalam keluarga amat

penting, terutama ibu. Dialah yang mengatur, membuat rumah tangganya menjadi

surge bagi anggota keluarga, menjadi mitra sejajar yang saling menyayangi

dengan suaminya.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,

karena dari merekalah anak mulai menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk

pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Dalam hal ini factor

penting yang memegang peranan dalam menentukan kehidupan anak selain

pendidikan, yang selanjutnya digabungkan menjadi pendidikan agama.2 Pada

setiap anak terdapat suatu dorongan dan suatu daya untuk meniru. Dengan

dorongan ini anak dapat mengerjakan sesuatu yang dikerjakan oleh orang tuanya.

Oleh karena itu orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Apa saja

yang didengarnya dan dilihat selalu ditirunya tanpa mempertimbangkan baik dan

1 Norman M Goble Perubahan Peranan Guru Gunung Agung Jakarta 1983. P: 262 Langgulung, Hasan, Beberapa Tinjauan Dalam Pendidikan Islam, Pustaka Antara,1980, p: 55

1

Page 2: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

buruknya. Dalam hal ini sangat diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang

besar dari orang tua. Karena masa meniru ini secara tidak langsung turut

membentuk watak anak di kemudian hari.3

Sebagaimana Rasulullah SAW., bersabda:

عن ابي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله

عليه وسلم : مامن مولود يولد على الفطرة فا بواه

يهودانه او ينصرانه او يمجسانه )رواه البخاري(Artinya: Dari Abu Hurairah, r.a., berkata: Bersabda Rasulullah SAW:

Tidaklah seseorang yang dilahirkan melainkan menurut fitrahnya, maka kedua

orang tuanyalah yang meyahudikannya atau menasronikannya atau

memajusikannya. (HR. Bukhari)

Pendidikan agama yang di berikan sejak dini menuntut peran serta

keluarga, karena telah diketahui sebelumnya bahwa keluarga merupakan institusi

pendidikan yang pertama dan utama yang dapat memberikan pengaruh kepada

anak. Pelaksanaan pendidikan agama pada anak dalam keluarga di pengaruhi oleh

adanya dorongan dari anak itu sendiri dan juga adanya dorongan keluarga. 4Dengan demikian pendidikan dalam lingkungan keluarga sangat memberikan

pengaruh dalam pembentukan keagamaan, watak serta kepribadiaan anak.

Setiap orang mengharapkan rumah tangga yang aman, tentram dan sejahtera.

Dalam kehidupan keluarga, setiap keluarga mendambakan anakanaknyamenjadi

anak-anak yang sholeh dan sholehah.5 Anak merupakan amanat Allah SWT kepada

orang tuanya untuk diasuh, dipelihara, dan dididik dengan sebaik-baiknya. Dengan

demikian orang tua dalam pandangan agama Islam mempunyai peran serta tugas

utama dan pertama dalam kelangsungan pendidikan anak-anaknya, baik itu sebagai

guru, pedagang, atau dia seorang petani.6 Tugas orang tua untuk mendidik keluarga

khusus anak-anaknya,

3 Al-Abrasyi, M. `Athiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Terj. Bustami A. Gani dan Djohar Bahry . Jakarta: Bulan Bintang, 1970 p: 684 Al-Abrasyi, Dasar-dasar…p: 255 Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993, p: 40.6 Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga, Alex Sobur, , Hakikat Mendisplinkan Anak, , BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1987. P: 42

2

Page 3: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan membahas

tentang hal yang berkaitan dengan.

PERANAN KELUARGA DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI DESA BRAHU KECAMATAN SIMAN PONOROGO

III. FOCUS PENELITIAN

Bidang kajian yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengapa peranan

keluarga sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan agama Islam, dan

bagaimana cara penerapan keluarga dalam melaksanakan pendidikan agamaIslam

itu sendiri.

IV. RUMUSAN MASALAH

Masalah umum penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Mengapa peranan keluarga sangat penting dalam pelaksanaan pendidikan

agama Islam?

2. Bagaimana cara penerapan keluarga dalam melaksanakan pendidikan

agama Islam?

V. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendreskripsikan dan menjelaskan peranan keluarga dalam

pelaksanaan pendidikan agama Islam.

2. Untuk mendreskripsikan dan menjelaskan penerapan keluarga dalam

melaksanakan pendidikan agama Islam.

VI. Manfaat Penelitian

a. Manfaat TeoritisSecara teoritis peneliti akan menemukan model peran keluarga dalam

melaksanakan pendidikan agama Islam di Desa BrahuKecamatan Siman

Ponorogo

3

Page 4: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

b. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini akan bermanfaat bagi:

1. Bagi Masyarakat

Membantu masyarakat agar lebih mudah untuk memahami betapa

pentingnya pendidkan agama Islam di masyarakat tersebut

2. Bagi keluarga

Dapat membantu dalam meningkatkan peranan ayah, ibu, dan anak dalam

melaksanakan pendidikan agama Islam di keluarga tersebut.

VII. METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metodologi penelitian

dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik alami

(natural setting) sebagai sumber data langsung, deskriptif,

proses lebih dipentingkan daripada hasil, analisis dalam

penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisa induktif,

dan makna merupakan hal yang esensial.7

Ada 6 )enam( enam macam metodologi penelitian yang

menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu etnografi, studi kasus,

teori grounded, penelitian interaktif, penelitian ekologikal dan

penelitian masa depan. 8

Dan dalam hal ini, jenis penelitian yang digunakan adalah

studi kasus, yaitu suatu deskripsi intensif dan analisis fenomena

tertentu atau satuan sosial seperti individu, kelompok, institusi

atau masyarakat. Studi kasus dapat digunakan secara tepat

dalam banyak bidang. Disamping itu merupakan penyelidikan

7 Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang-orang dan perilaku yang dapat dialami. Lihat dalam Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2000), 3.

8 Marriam, S.B., G Simpson, E.L., A.Quide to research for Educators and trainer on adults. (Malabar, Florida: Robert E. Krieger Publishing Company, 1984).

4

Page 5: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

secara rinci satu setting, satu subyek tunggal, satu kumpulan

dokumen atau satu kejadian tertentu.9

B. Kehadiran Peneliti

Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari

pengamatan berperan serta, sebab peranan penelitilah yang

menentukan keseluruhan skenarionya.10 Untuk itu, dalam

penelitian ini, peneliti betindak sebagai instrumen kunci,

partisipan penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan

instrumen yang lain sebagai penunjang.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah masyarakat Desa Brahu

Kecamatan siman Kabupaten Ponorogo.

Pendidikan bagi setiap individu hanyalah sebagai alat atau

media untuk memperbaiki keadaan masyarakat dan melatih

sekelompok orang untuk mengemban tugas pemerintah.

Masyarkat siman mempunyai pengaruh besar dalam

perkembangan individu. Dan sebaliknya, bahwa perkembangan

dan kemajuan masyarakat bersumber dari pertumbuhan dan

kemajuan individu. Dengan demikian, sebaik-baiknya jalan yang

diikuti dalam pendidikan adalah mendidik manusia dengan

pedidikan yang bersifat individu dan bersifat social

kemasyarakatan.

D. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata

dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan

lainnya. Dengan demikian sumber data dalam penelitian ini

9 Bogdan dan Biklen, Qualitative Research for Education, An introduction to theory and methods. (Boston: Allyn and Bacon, 1982, Inc).

10 Pengamatan berperanserta adalah sebagai penelitian yang bercirikan interaksi-sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subyek dalam lingkungan subyek. Dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan catatan tersebut berlaku tanpa gangguan. Lihat dalam Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 117.

5

Page 6: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

adalah: kata-kata dan tindakan sebagai sumber data utama,

sedangkan sumber data tertulis, foto dan statistik, adalah

sebagai sumber data tambahan.11

E. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah

meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebab bagi

peneliti kualitatif fenomena dapat dimengerti maknanya secara

baik, apabila dilakukan interaksi dengan subyek melalui

wawancara mendalam dan diobservasi pada latar, dimana

fenomena tersebut berlangsung dan disamping itu untuk

melengkapi data, diperlukan dokumentasi )tentang bahan-bahan

yang ditulis oleh atau tentang subyek(.

a. Teknik Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Maksud digunakannya wawancara antara lain adalah )a(

menkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain; )b(

merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang

dialami masa lalu; )c( memproyeksikan kebulatan-kebulatan

sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang

akan datang; )d( memverifikasi, mengubah dan memperluas

informasi yang diperoleh dari orang lain baik manusia maupun

bukan manusia; dan )e( memverifikasi, mengubah dan

memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti

sebagai pengecekan anggota.12

Teknik wawancara ada bermacam-macam jenisnya,

diantaranya adalah )a( wawancara pembicaraan informal; )b( 11 Lonfland, Analyzing Social Setting, A Guide to Qualitative Observation and Analysis,

(Belmont, Cal: Wadsworth Publishing Company,1984),47. Lihat dalam Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 112.

12 Lincoln dan Guba, Naturalistic Inquiry, (Bevery Hills: SAGE Publications), 266. Dan lihat dalam Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 135.

6

Page 7: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara; dan )c(

wawancara buku terbuka.13 Disamping itu juga ada macam-

macam wawancara yang lain, diantaranya adalah )a( wawancara

oleh tim atau panel, )b(wawancara tertutup dan wawancara

terbuka; )c( wawancara riwayat secara lisan dan )d( wawancara

terstruktur dan takstruktur.14 Sedangkan dalam penelitian ini

teknik wawancara yang digunakan adalah )a( wawancara

mendalam, artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan

secara mendalam yang berhubungan dengan fokus

permasalahan, sehingga dengan wawancara mendalam ini data-

data bisa terkumpulkan semaksimal mungkin; )b( wawancara

terbuka, artinya bahwa dalam penelitian ini para sub-yeknya

mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan

mengetahui pula apa maksud wawancara itu; )c( wawancara

tersetruktur, artinya bahwa dalam penelitian ini, peneliti atau

pewancara menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan.

Dalam penelitian ini orang-orang yang akan diwancarai

adalah ketua lembaga masyarakat siman dan ketua rumah

tangga masyarakat tersebut. Hasil wawancara dari masing-

masing informan tersebut ditulis lengkap dengan kode-kode

dalam transkip wawancara. Tulisan lengkap dari wawancara ini

dinamakan transkip wawancara.

b.Teknik Observasi

Dalam penelitian kualitatif observasi diklasifikasikan

menurut tiga cara. Pertama, pengamat dapat bertindak sebagai

seorang partisipan atau non partisipan. Kedua, observasi dapat

dilakukan secara terus terang atau penyamaran. Ketiga,

observasi yang menyangkut latar penelitian. Dan dalam

13Patton, Qualitative Evaluation Methods, Beverly Hills, Sage Publications.hlm.1980), 19714 Lincoln dan Guba, Naturalistic Inquiry, 160.

7

Page 8: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

penelitian ini digunakan teknik observasi yang pertama, dimana

pengamat bertindak sebagai partisipan.

Setiap observasi memiliki gaya yang berbeda-beda. Salah

satu perbedaannya adalah derajat keterlibatan peneliti, baik

dengan orang maupun dalam kegiatan yang diamati. Terdapat

tiga derajat keterlibatan yaitu tanpa keterlibatan (no

involvement), keterlibatan rendah (low involvement),

keterlibatan tinggi (high involvement).15 Variasi ini tercermin

dalam lima tingkat partisipasi, yaitu non partisipasi

(nonparticipation), patisipasi pasif (passive participation),

partisipasi moderat (moderate participation), partisipasi aktif

(active participation) dan partisipasi lengkap (complete

participation). Dalam penelitian ini, tingkat partisipasi dalam

observasi yang akan dilaksanakan adalah high involvement

)keterlibatan tinggi(, yaitu partisipasi aktif (active participation).

Pada observasi partisipan ini, peneliti mengamati aktifitas-

aktifitas sehari-hari obyek penelitian, karakteristik fisik situasi

sosial dan bagaimana perasaan pada waktu menjadi bagian dari

situasi tersebut. Selama peneliti di lapangan, jenis observasinya

tidak tetap. Dalam hal ini peneliti mulai dari observasi deskriptif

(descriptive observations) secara luas, yaitu berusaha

melukiskan secara umum situasi sosial dan apa yang terjadi

disana. Kemudian, setelah perekaman dan analisis data pertama,

peneliti menyempitkan pengumpulan datanya dan mulai

melakukan observasi terfokus (focused observations). Dan

akhirnya, setelah dilakukan lebih banyak lagi analisis dan

observasi yang berulang-ulang di lapangan, peneliti dapat

menyempitkan lagi penelitiannya dengan melakukan observasi

selektif (selective observations). Sekalipun demikian, peneliti

masih terus melakukan observasi deskriptif sampai akhir

pengumpulan data.

15 Spradley, J.P. Participant Observation, New York: Holt, Rinehart and Winston, 1980.

8

Page 9: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

Hasil observasi dalam penelitian ini, dicatat dalam Catatan

Lapangan )CL(, sebab catatan lapangan merupakan alat yang

sangat penting dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian

kualitatif, peneliti mengandalkan pengamatan dan wawancara

dalam pengumpulan data di lapangan. Pada waktu di lapangan

dia membuat “catatan”, setelah pulang ke rumah atau tempat

tinggal barulah menyusun “catatan lapangan”. 16

Dapat dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif,

jantungnya adalah catatan lapangan. Catatan lapangan pada

penelitian ini bersifat deskriptif. Artinya bahwa catatan lapangan

ini berisi gambaran tentang latar pengamatan, orang, tindakan

dan pembicaraan tentang segala sesuatu yang berhubungan

dengan fokus penelitian. Dan bagian deskripitif tersebut berisi

beberapa hal, diantaranya adalah gambaran diri fisik,

rekonstruksi dialog, deskripsi latar fisik, catatan tantang

peristewa khusus, gambaran kegiatan dan perilaku pengamat.17

Format rekaman hasil observasi )pengamatan( catatan lapangan

dalam penelitian ini menggunakan format rekaman hasil

observasi.

c. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan

data dari sumber non insani, sumber ini terdiri dari dokumen dan

rekaman. “Rekaman” sebagai setiap tulisan atau pernyataan

yang dipersiapkan oleh atau untuk individual atau organisasi

dengan tujuan membuktikan adanya suatu peristewa atau

memenuhi accounting.18 Sedangkan “dokumen” digunakan untuk

mengacu atau bukan selain rekaman, yaitu tidak dipersiapkan

secara khusus untuk tujuan tertentu, seperti surat-surat, buku

harian, catatan khusus, foto-foto, dan sebagainya.

16 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian, 153-154.17 Ibid, 156.18 Lincoln dan Guba, Naturalistic Inquiry, 35.

9

Page 10: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

Teknik dokumentasi ini sengaja digunakan dalam penelitian

ini, mengingat )1( sumber ini selalu tersedia dan murah terutama

ditinjau dari konsumsi waktu; )2( rekaman dan dokumen

merupakan sumber informasi yang stabil, baik keakuratannya

dalam merefleksikan situasi yang terjadi dimasa lampau,

maupun dapat dan dianalisis kembali tanpa mengalami

perubahan; )3( rekaman dan dokumen merupakan sumber

informasi yang kaya, secara konstektual relevan dan mendasar

dalam konteknya; )4( sumber ini sering merupakan pernyataan

yang legal yang dapat memenuhi akuntabilitas. Hasil

pengumpulan data melalui cara dokumentasi ini, dicatat dalam

format transkip dokumentasi.

F. Analisis Data

Teknik analisis data dalam kasus ini menggunakan analisis

data kualitatif,19 mengikuti konsep yang diberikan Miles &

Huberman dan Spradley. Miles dan Huberman, mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap

tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai

19 Analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, field notes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others. (Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain) Lihat dalam Bogdan dan Biklen, Qualitative Research for Education, An introduction to theory and methods (Boston: Allyn and Bacon, 1982), 180.

10

Page 11: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

jenuh. Aktifitas dalam analisis data, meliputi data reduction,20

data display 21 dan conclusion.22

Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar 4

berikut:

Pengumpulan

Data Penyajian Data

Reduksi Data

Kesimpulan-kesimpulan:

Penarikan/verivikasi

Selanjutnya menurut Spradley teknik analisis data

disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian. Pada tahap

penjelajahan dengan teknik pengumpulan data grand tour

question, analisis data dilakukan dengan analisis domain. Pada

tahap menentukan fokus analisis data dilakukan dengan analisis

20 Mereduksi data dalam konteks penelitian yang dimaksud adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting , membuat katagori. Dengan demikian data yang telah direduksiakan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpuklan data selanjutnya.

21 Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data atau menyajikan data ke dalam pola yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, grafik, matrik, network dan chart. Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian, maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku yang selanjutnya akan didisplaykan pada laporan akhir penelitian.

22 Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif dalam penelitian ini adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi.

11

Page 12: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

taksonomi. Pada tahap selection, analisis data dilakukan dengan

analisis komponensial. Selanjutnya untuk sampai menghasilkan

judul dilakukan dengan analisis tema.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data mnerupakan konsep penting yang

diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan

(reliabilitas),23 Derajat kepercayaan keabsahan data )kredebilitas

data( dapat diadakan pengecekan dengan teknik )1(

pengamatan yang tekun, dan triangulasi. Ketekunan

pengamatan yang dimaksud adalah menemukan ciri-ciri dan

unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan

atau isu yang sedang dicari. Ketekunan pengamatan ini

dilaksanakan peneliti dengan cara : )a( mengadakan

pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan

terhadap faktor-faktor yang menonjol yang ada hubungannya

dengan paradigma korelasi masyarakat siman dalam

menghadapi arus globalisasi dan perdagangan bebas abad ke-

21, kemudian )b( menelaahnya secara rinci sampai pada suatu

titik, sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu

atau seluruh faktor yang ditelaah sudah difahami dengan cara

yang biasa.

Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu. Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan

yang memanfaatkan penggunaan: sumber, metode, penyidik,

dan teori.24 Dalam penelitian ini, dalam hal ini digunakan teknik

triangulasi dengan sumber, berarti membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

23 Moleong, Metodologi Penelitian, 171.24 Ibid, 178.

12

Page 13: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode

kualitatif. Hal itu dapat dicapai peneliti dengan jalan: )a(

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara, )b( membandingkan apa yang dikatakan orang di

depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, )c(

membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, )d(

membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang yang berpendidikan

menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, )c(

membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang berkaitan.

H. Tahap-Tahap dan Rancangan Jadwal penelitian

Tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini ada tiga

tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir dari penelitian

yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap

penelitian tersebut adalah: )1( Tahap pra lapangan, yang

meliputi : menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan

penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaan

lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan

perlengkapan penelitian dan yang menyangkut persoalan etika

penelitian; _____________)2( Tahap pekerjaan lapangan, yang

meliputi : memahami latar penelitian dan persiapan diri,

memasuki lapangan dan berperanserta sambil mengumpulkan

data; ____________)3( Tahap analisis data, yang meliputi : analisis

selama dan setelah pengumpulan data; ________)4( Tahap

penulisan hasil laporan penelitian.__________________

VIII. Sistematika Pembahasan

Pada penelitian ini penulis membagi dalam beberapa bab sebagai berikut:

13

Page 14: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

BAB I: Pendahuluan (judul penelitian, latar belakang, fokus penelitian,

rumusan masalah, tujuan pembahasan, manfaat penelitian,

landasan teori dan telaah hasil penelitian terdahulu, metode

penelitian, sistematika pembahasan, daftar isi sementara dan daftar

rujukan sementara)

BAB II: Pandangan umum berisi tentang pengembangan reading habbit

pengertian, serta proses pengembangannya

BAB III: Berisi tentang hasil wawancara dan observasi di lingkungan tempat

penelitian serta data-data yang terkumpul dan penjabarannya

BAB IV: Kesimpulan dan Saran, berisi tentang hasil penelitian atau

kesimpulan utuh dari penelitian dilapangan, interpretasi penulis

berdasarkan pengetahuan yang dimilki maupun dari data-data yang

telah terkumpul baik dari hasil penelitian maupun yang diperoleh

dari literatur-literatur sebelumnya yang sesuai dengan penelitian.

IX. DAFTAR RUJUKAN SEMENTARA

Muhaimin, paradigm pendidikan islam upaya mengefektifkan pendidikan

agama di sekolah, Remaja rosdakarya bandung 2002

Al-Abrasyi, M. `Athiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Terj. Bustami

A. Gani dan Djohar Bahry . Jakarta: Bulan Bintang, 1970.

Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga, Alex Sobur, , Hakikat Mendisplinkan

Anak, , BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1987.

14

Page 15: Peranan Keluarga Dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Di Desa Brahu Kecamatan Siman Ponorogo

Zakiah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1993,

Arifin, Mazzayin. Pendidikan Islam dalam Arus Dinamika Masyarakat.

Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah, 1988.

Paulo Freire, Politik Pendidikan dan Kebudayaan, Kekuasaan dan

Pembebasan, Yogyakarta: Kerjasama Pustaka Pelajar dengan ead, 2002,

H. A. R. Tilaar, Paradigma Baru PendidikanNasional, Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2000

15