PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI...

74
PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair, Kampung Utan, Ciputat Timur) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh PISOL ISWAHYUDI NIM 106013000310 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Transcript of PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI...

Page 1: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair, Kampung Utan,

Ciputat Timur)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh

PISOL ISWAHYUDI NIM 106013000310

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2011 M/1432 H

Page 2: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

i

ABSTRAK

PISOL ISWAHYUDI, Peranan Guru Bahasa Indonesia dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. (Studi kasus di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair, Kampung Utan, Ciputat Timur), Februari 2011.

Demi menjalankan perannya sebgai guru, hendaklah guru meningkatkan profesionalismenya. Guru merupakan salah satu agen pembelajaran yang sangat penting. Pada dasarnya, fungsi dan peranan penting guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai director of learning (direktur belajar). Artinya setiap guru diharapkan untuk pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan belajar sebagaimana yang telah ditetapkan.

Guru sebagai pendidik formal di sekolah, juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pengajaran di sekolah. Selain itu guru juga memikul tugas dan tanggung jawab yang sangat berat, terutama guru bahasa Indonesia dalam mengajar bidang studinya, karena guru bahasa Indonesia dalam mengajar bukan hanya mengajar tetapi juga harus melaksanakan pendidikan dan pembinaan. Tujuan menyampaikan materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa secara mendetail serta siswa dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Bahasa adalah ilmu yang terperinci, hidup, dinamis, dan relevan sepanjang zaman. Sudah seharusnya guru tersebut mempunyai sikap motivator. Guru sebagai pengontrol atas reaksi dan respons para siswa yang selalu berusaha untuk menarik minat siswa dengan menggunakan macam-macam motivasi ekstrinsik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode persentase dari hasil perhitungan P = F x 100 % ,

N Maka diperoleh persentase dengan jawaban selalu sebanyak 63,8 %. Dan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa guru bahasa Indonesia selalu memberikan motivasi kepada siswa dalam proses kegiatan belajar bahasa Indonesia.

Page 3: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

ii

KATA PENGANTAR

Bismillah, Alhamdulillah, segala puji atas keagungan Allah Swt, Tuhan yang telah menciptakan manusia dalam kesempurnaan, pemilik jiwa raga ku. Segala puji bagi Allah, yang jikalau seluruh pohon di atas muka bumi ini dijadikan pena dan lautan dijadikan tinta untuk menuliskan ilmu Allah, maka tiada akan habis ilmu Allah. Segala puji bagi Allah atas nikmat islam, atas nikmat Al-Qur’an dan diutusnya Nabi Muhammmad Saw pendidik teladan dan guru paling mulia bagi putra-putri dan umat keseluruhannya. Rosullullah yang menjadi rahmat bagi seluruh alam. Shalawat dan salam tercurah selalu untuk Nabi Muhammad Saw, kekasih hati orang-orang beriman, keluarga, dan sahabat-sahabatnya.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas yang menjadi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada dasarnya dalam proses penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya banyak sekali kesulitan dan hambatan-hambatan yang dihadapi, baik dari faktor dana, pengumpulan bahan-bahan skripsi, motivasi dalam pelaksanaan serta hambatan-hambatan yang lainnya. Namun berkat pertolongan Allah Swt, kesungguhan serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang penuh kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini. Limpahan rahmat dan keberkahan selalu tercurah.

Page 4: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

iii

3. Bapak Drs. E. Kusnadi, Dosen Penasehat Akademik juga telah banyak memberikan pemikiran dan waktu bagi penulis untuk berkonsultasi dalam permasalahan perkuliahan.

4. Pimpinan dan staf Administrasi Perpustakaan Utama, Perpustakaan FIT&K UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk meminjamkan buku-buku yang penulis butuhkan sebagai sumber bacaan (referensi yang berhubungan dengan skripsi ini.

5. Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat Timur, Waka Kurikulum, Guru Bahasa Indonesia Ibu Dra. Hj. Rosyida, para dewan guru, staf TU serta siswa /I Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat Timur yang telah berpartisipasi dalam memberikan informasi dan data-data sehingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen, atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang kalian berikan menjadi berkah dan bermanfaat untuk penulis.

7. Teristimewa untuk Ayahanda Siswandi dan Ibunda Hikmah yang telah melimpahkan segenap kasih dan sayangnya yang tak terhingga, baik moril maupun materil, semoga dalam limpahan rahmat dan keberkahan. Teruntuk Adikku Andi Setiawan dan Luthfi Hidayat yang tak henti-hentinya selalu mendo’akan, melimpahkan kasih sayang dan memberikan semangat baru serta canda tawa dalam setiap waktu. Hanya Allah SWT yang dapat membalasnya, semoga penulis dapat memberikan yang terbaik untuk kalian.

8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2006; Andi, M. Firman, Syarif Hidayat, Rusfi, Prima, Hakim, Yusuf, Jefri, Ipank, Fahru, Fauzie, Mu’min, Ocha, Ucha, Diah, Yeti, Ipah, Sri, Ratu, Yanti, Rini, Hastri, Rara dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih untuk kebersamaannya yang menginspirasi untuk selalu menjadi lebih baik setiap harinya dan semua keceriaan selama kuliah, sampai jumpa dalam kesuksesan.

9. Syukron Jazakumullah Khair penulis haturkan kepada Habibana Munzir bin Fuad Al Musawa dan Habibana Ahmad bin Ismail Al Habsyi yang selalu memberikan cahaya ketenangan dalam berpikir, Semoga apa-apa ilmu yang

Page 5: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

iv

engkau berikan buat penulis wahai guru, Semoga engkau diridhoi Allah Swt dan menjadi berkah untuk penulis.

10. Teman-teman futsal Geco FC yang selalu memberikan motivasi ekstrinsik bagi penulis.

11. Kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan skripsi, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa sayang dan hormat penulis. Penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga Allah Swt membalas semua amal ibadah menjadi lebih baik serta dianugerahi keberkahan.

Akhirnya semoga Allah Swt senantiasa menjaga ilmu yang telah didapat agar bermanfaat untuk kemaslahatan diri dan orang lain, tak lupa penulis memohon kritik dan saran yang konstruktif agar skripsi ini lebih baik lagi.

Jakarta, Maret 2011

Penyusun

Pisol Iswahyudi

Page 6: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKS................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR . ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah . ............................................ 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penulisan .................................................... 6

E. Manfaat Penulisan ........................................................................... 6

F. Tinjauan Pustaka . ............................................................................. 7

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Pengertian Peranan Guru ................................................................. 9

B. Hakikat Bahasa ................................................................................ 16

C. Pengertian Motivasi ......................................................................... 20

D. Pengertian Belajar ............................................................................ 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian . ............................................................................ 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian . ........................................................ 31

C. Metode Penelitian . ........................................................................... 32

D. Populasi dan Sampel . ...................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data . ............................................................. 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data . .......................................... 38

Page 7: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

vi

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair ......... 39

B. Deskripsi Data ..................................................................................... 48

C. Temuan dan Interpretasi Data .......................................................... 62

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 63

B. Saran .................................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA . ................................................................................ 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN . ........................................................................ 69

Page 8: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. Manusia membutuhkan

pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia

dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran.

Hakikat pendidikan adalah menyediakan lingkungan yang

memungkinkan setiap peserta didik mengembangkan bakat, minat, dan

kemampuannya secara optimal dan utuh (mencakup matra kognitif, afektif,

dan psikomotorik). 1

Dalam latar pendidikan seumur hidup, proses belajar-mengajar di

sekolah seyogianya mengemban sekurang-kurangnya dua misi, yakni

membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif. Ditinjau dari

pendidikan sekolah, masalahnya adalah bagaimana merancang dan

mengimplementasikan suatu program belajar mengajar sehingga mendorong

terwujudnya motivasi belajar sepanjang hayat.2

Pada sebuah proses pendidikan, guru merupakan salah satu komponen

yang sangat penting demi keberhasilan siswa di sekolah. Guru juga berperan

aktif dalam kaitannya dengan kurikulum, karena gurulah yang secara langsung

berhubungan dengan murid.

Sebagaimana yang dikatakan Muhibbin Syah bahwa “Pada dasarnya, fungsi dan peranan penting guru dalam proses mengajar adalah sebagai director of learning (direktur belajar). Artinya setiap guru diharapkan untuk pandai-pandai mengarahkan kegiatan belajar siswa yang sifatnya memotivasi agar mencapai keberhasilan belajar

1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Baru), (Bandung: PT Remaja

Rosda Karya,1999), Cet. I, h. 12. 2 Umar Tirtarahardja dan L. La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2005), Cet. 1, h. 120.

Page 9: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

2

(kinerja akademik) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar.3

Kenyataannya sangat nampak di dalam kegiatan belajar yang dialami

oleh siswa bahwa belajar tidak selalu berjalan dengan baik dan tidak semua

siswa berhasil dalam belajar dikarenakan banyak faktor yang menjadi

penyebab kegagalan mereka dalam proses belajar mengajar serta

menghilangkan motivasi siswa untuk belajar. Faktor-faktor yang

menyebabkan hal tersebut antara lain: Faktor keluarga, ekonomi, dan

lingkungan sosial. Untuk itu, maka sangat dibutuhkan peranan guru guna

mendukung keberhasilan proses belajar mengajar.

Guru adalah pribadi kunci di kelas karena besar pengaruhnya terhadap

perilaku dan belajar siswa, yang memiliki kecenderungan meniru dan

beridentifikasi. Hal-hal yang berpengaruh itu antara lain otoritas akademis dan

non akademis, kesehatan mental, kesenangan, cita-cita dan sikap dan suasana

kelas yang diciptakan oleh guru serta tindakan-tindakannya. Pengaruh itu

terjadi juga pada perkembangan intelek dan peningkatan motivasi belajar

karena terpenuhinya berbagai kebutuhan siswa kendatipun dalam beberapa hal

dapat juga menjadi hambatan seperti rasa cemas atau tindakan guru yang

keliru.4

Menurut M. Uzer Usman, Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memilki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai guru. 5

Dari penjelasan di atas, tampaklah bahwa belajar mengajar akan

mencapai hasil yang maksimal jika ditunjang oleh guru yang berkualitas.

Artinya bahwa guru harus memiliki kemampuan dasar dalam merencanakan

dan melaksanakan program pengajaran, mengingat guru adalah faktor utama

3 Muhibbin Syah, Psikologi…, h. 133. 4 Oemar Hamalik, Proses Belajar dan Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

2002), Cet. III, h. 40. 5 M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997),

Cet. VIII, h. 5.

Page 10: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

3

dalam proses pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan

canggih, namun bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas,

maka mustahil akan menimbulkan proses belajar mengajar yang maksimal.

Tetapi sebaliknya, ditangan guru yang cekatan fasilitas dan sarana yang

kurang memadai dapat diatasi.

Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah

memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau

anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah itu, dalam bidang pendidikan

peran guru sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan siswa, baik sosial,

budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan guru

merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru memegang

berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakannya sebagai

seorang guru.

Beberapa cara yang bisa dilakukan guru adalah dengan melibatkan

siswa dalam berbagai kegiatan, menggunakan pilihan kata (diksi) yang

menarik, misalnya dalam penciptaan karya puisi, cerpen (cerita pendek),

maupun menggunakan gerak tubuh, contohnya seperti bermain drama. Dengan

cara seperti itu siswa dapat termotivasi dalam kegiatan belajarnya. Jika guru

melakukan itu semua, maka peranan guru demi mewujudkan motivasi yang

tinggi dalam diri siswa akan terwujud dan akan mendapatkan hasil yang baik

pula. Untuk mengembangkan motivasi yang baik pada anak didik, yang lebih

penting adalah membina pribadi anak didik agar dalam diri mereka terbentuk

adanya pribadi yang mulia, luhur dan dapat diterima masyarakat, yaitu

mengatur dan menyediakan situasi-situasi baik dalam lingkungan keluarga

maupun sekolah, yang memungkinkan timbulnya kompetisi atau persaingan

yang sehat antara anak didik dalam kegiatan belajar mengajar, dan

membangkitkan semangat yang menimbulkan perasaan puas terhadap hasil-

hasil dan prestasi yang telah mereka capai.

Motivasi belajar timbul karena siswa merasakan kebutuhan akan

belajar. Motivasi bisa datang dari dalam diri siswa sendiri maupun dari luar

siswa. Motivasi dari dalam sering disebut intrinsik, sedang motivasi dari luar

Page 11: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

4

disebut ekstrinsik. Dalam hal ini sudah tentu peran guru sangat penting, yakni

bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarah siswa itu

melakukan aktivitas belajar dan melakukan usaha-usaha yang dapat

menimbulkan dan memberikan motivasi agar anak didiknya melakukan

aktivitas belajar dengan baik.

Di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair, menurut pengamatan

penulis selama mengikuti program Praktek Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)

yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Hampir

semua guru memahami tentang ilmu pendidikan dan mengetahui bagaimana

cara mengajar yang efektif yang dapat meningkatkan motivasi sekaligus

prestasi belajar siswa, tetapi mereka kurang bisa menuangkan dan

menerapakan konsep serta variasi dalam pengajarannya tidak baik. Hal ini

yang menyebabkan proses pembelajaran tidak menjadi efektif dan terkesan

asal-asalan, sehingga para guru sulit untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya. Selain itu juga mungkin disebabkan karena kurangnya upaya

sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru, sehingga tidak adanya

peningkatan kualitas pengajaran yang dapat memotivasi belajar serta prestasi

siswa secara optimal.

Berdasarkan latar belakang dan kenyataan masalah di atas, mendorong

penulis untuk memahami peranan guru bahasa Indonesia dalam memotivasi

belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Untuk itu penulis

bermaksud mengadakan penelitian ilmiah yang akan dituangkan dalam skripsi

yang berjudul

“Peranan Guru Bahasa Indonesia dalam Memotivasi Belajar

Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Tsanawiyah

Jam’iyyatul Khair Kampung Utan Ciputat Timur”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas,

maka dapat ditemukan beberapa masalah diantaranya:

Page 12: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

5

1. Kurangnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Suasana pembelajaran yang kurang aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan bagi siswa.

3. Masih banyak siswa yang menggunakan bahasa Indonesia yang tidak baik

dan benar.

4. Minat baca siswa kurang.

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang muncul tetapi

waktu dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka dalam kajian ini

penulis batasi pada: Peranan guru sebagai motivator atau pembimbing

dalam memotivasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran bahasa

Indonesia.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalahnya sebagai berikut:

a. Bagaimana tingkat peranan guru bahasa Indonesia dalam mengajar?

b. Bagaimana bentuk hubungan guru bahasa Indonesia dengan murid

dalam memotivasi belajar pada kegiatan mengajar?

c. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dan pendukung dalam

kegiatan proses kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia di

Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair?

D. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1. Tujuan Penulisan Skripsi

Tujuan Penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui:

a. Peranan guru dalam mengajar.

b. Motivasi belajar siswa di sekolah.

Page 13: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

6

2. Kegunaan Penulisan Skripsi

a. Diharapkan dari penulisan skripsi tentang Peranan Guru Bahasa

Indonesia dalam Memotivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia ini dapat menambah dan memperkaya Khazanah

Ilmu Pengetahuan khususnya di lingkungan kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan umumnya dimana saja.

b. Sebagai informasi bagi guru-guru dalam meningkatkan peranan

memotivasi siswa pada proses kegiatan belajar mengajar secraa

optimal. Dan sebagai gambaran untuk penelitian selanjutnya.

E. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk Siswa

a. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar.

b. Memberikan suasana nyaman pada saat proses belajar

berlangsung.

c. Meningkatkan gairah belajar siswa.

d. Memperoleh prestasi atau hasil belajar yang baik.

2. Untuk guru bahasa Indonesia, dapat meningkatkan motivasi

mengajar dan meningkatkan suasana pembelajaran yang nyaman

serta kondusif.

3. Untuk Sekolah

a. Sebagai bahan masukan sekolah mengenai cara memotivasi

siswa.

b. Dapat memberikan dorongan semangat yang positif dalam proses

belajar mengajar.

4. Untuk Penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

ilmu pengetahuan dengan observasi langsung ke lapangan dan

memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan

dan keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam

terutama pada bidang yang dikaji.

Page 14: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

7

F. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan dari tinjauan penulis, penelitian seperti ini lebih banyak

ditulis oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Jurusan

Pendidikan Agama Islam. Ada beberapa penelitian yang mengangkat tentang

prestasi belajar siswa. Misalnya judul skripsi yang berjudul ‘Kualitas

Pengajaran Guru Agama dan Korelasinya dengan Prestasi Belajar Siswa’ yang

ditulis oleh Ahmad Syahid (104011000043). Namun, hal ini jelas berbeda,

jika yang dilakukan saudara Ahmad Syahid adalah mengangkat tentang

prestasi belajar siswa.

Berlainan hal dengan judul skripsi ‘Upaya Guru Sosiologi dalam

Mewujudkan Suasana Belajar yang Kondusif’ ditulis oleh Isyfi Pebriwati

(103015027277) Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, terdapat analogi masalah

skripsi yang diteliti oleh saudari Isyfi Pebriwati yakni bertujuan untuk

menciptakan suasana belajar yang kondusif. Pada tinjauan terakhir penulis

mendapatkan judul skripsi ‘Pengaruh Motivasi Guru Terhadap Kreatifitas

Belajar Anak’ ditulis oleh Latifah (9911000123) Jurusan Pendidikan Agama

Islam, mengangkat masalah tentang seorang guru yang kreatif dalam mengajar

akan mendapatkan respon yang baik dari anak didik dan mereka merasa

tertarik serta tidak ada rasa terpaksa untuk mematuhi gurunya.

Dari tinjauan yang dilakukan penulis, maka ketertarikan penulis

terhadap ‘peranan guru bahasa Indonesia dalam memotivasi siswa pada mata

pelajaran Indonesia’. Diangkatnya masalah tersebut oleh penulis, karena

pengalaman penulis sewaktu melaksanakan PPKT (Praktek Profesi Keguruan

Terpadu) yakni, kurangnya motivasi serta minat baca siswa terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia.

Page 15: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

8

G. Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima Bab, dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

Bab 1, terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika

penulisan.

Bab II, terdiri dari pengertian peranan guru, hakikat bahasa, pengertian

motivasi, dan pengertian belajar.

Bab III, terdiri dari tujuan penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode

penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik

pengolahan dan analisis data.

Bab IV, terdiri dari gambaran umum di madrasah tsanawiyah jam’iyyatul

khair, deskripsi data, analisa dan interpretasi data.

Bab V, terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 16: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

9

BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. PERANAN GURU

1. Pengertian Peranan Guru

Sekolah memiliki fungsi utama yaitu pendidikan intelektual,

dalam arti mengisi otak anak dengan berbagai macam pengetahuan.

Sekolah dalam kenyataannya masih mengutamakan latihan mental-formal,

yaitu suatu tugas yang pada umumnya tidak dapat dipenuhi oleh keluarga

atau lembaga lain, oleh sebab memerlukan yang khusus dan telah

dipersiapkan yakni guru.

Menurut Wrightman, yang dikutip oleh M. Uzer Usman, Peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannnya.1

Sehubungan dengan fungsinya sebagai “pengajar”, “pendidik”, dan

pembimbing”, maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru.

Peranan guru ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang

diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang

terutama), sesama guru, maupun staf yang lain.2 Dari berbagai kegiatan

interaksi belajar-mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi

peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan

perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar

mengajar dan berinteraksi dengan siswa.

1 M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997),

Cet. VIII, h. 4. 2 Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,

2010), Cet. III, h. 143.

Page 17: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

10

Mengenai apa peranan guru itu ada beberapa pendapat yang

dijelaskan sebagai berikut

a. Sardiman A.M, menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai pegawai (employee) dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan (subordinate) terhadap atasannya, sebgai kolega dalam hubungannya dengan teman sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik, sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua.

b. Federasi dan Organisasi Profesional guru sedunia,

mengungkapkan bahwa peranan guru di sekolah, tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.3

Peran guru sebagai pelajar di sini dapat didiskreditasikan

(dikecilkan) dalam artian seorang guru dituntut untuk selalu menambah

pengetahuan dan keterampilan supaya pengetahuan dan keterampilan yang

dimilkinya tidak ketinggalan jaman. Apalagi seorang guru bahasa

Indonesia yang diharuskan bijak dalam berbicara kepada siswanya serta

harus peka terhadap kata-kata baru pada istilah di dalam dunia pendidikan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Kata guru dalam bahasa arab disebut sebagai (mu’allim) dan dalam bahasa inggris disebut (teacher) memiliki arti sederhana, yakni a person whose occupation teching other. Artinya, guru ialah seorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.4

Adapun guru dalam bahasa jawa adalah seorang guru yang harus

digugu dan ditiru oleh semua muridnya. Harus digugu artinya segala

sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini

kebenarannya oleh semua murid. Segala ilmu pengetahuan yang datangnya

dari guru dijadikan sebuah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan atau

diteliti lagi. Seorang guru juga harus ditiru, artinya seorang guru menjadi

suri tauladan bagi semua muridnya. Mulai dari cara berpikir, cara bicara

dan cara berperilakunya sehari-hari.

3 Sardiman A.M., Interaksi ..., h. 144. 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Edisi Ketiga, h. 377.

Page 18: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

11

2. Macam-Macam Peranan Guru

Peran guru sebagai pendidik (nurturer) merupakan peran-peran

yang berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan

(supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (supervisor) serta

tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak, agar anak itu menjadi

patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan

masyarakat. Tugas-tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan

dan perkembangan anak memperoleh pengalaman-pengalaman lebih lanjut

seperti penggunaan kesehatan jasmani, bebas dari orang tua, dan orang

dewasa yang lain.

Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat memberi contoh atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat, bangsa, dan Negara. Karena nilai-nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-nilai Pancasila.5

Dari beberapa pendapat di atas maka secara rinci peranan guru

dalam kegiatan belajar mengajar, secara singkat dapat disebutkan sebagai

berikut:

a. Informator

Sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboraturium, studi

lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.

b. Organisator

Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus,

workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain. Komponen-komponen yang

berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar, semua diorganisasikan

sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efesiensi

dalam belajar pada diri siswa.

5 ttp://www.mcps.k12.md.us/peranan/guru/studi/instr/inq3levels.htm, diakses pada 27 Januari 2011, Pukul 13.30 WIB.

Page 19: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

12

c. Pengarah atau director

Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam peranan ini lebih menonjol. Guru

harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa

sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.6

d. Inisiator

Guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Sudah tentu ide-

ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak

didiknya.

e. Transmitter

Guru juga akan bertindak sebagai penyebar kebijaksanaan pendidikan

dan pengetahuan.

f. Fasilitator

Guru memberikan fasilitas serta kemudahan dalam proses belajar

mengajar. Seperti dengan menciptakan suasana kegiatan belajar yang

serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar

mengajar berlangsung secara efektif.

g. Mediator

Guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar mengajar, seperti

penengah dalam diskusi dan sebagainya.

h. Evaluator

Guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi siswa dalam bidang

akademis maupun tingkah laku sosial sehingga mengetahui sejauh

mana keberhasilan yang dicapai siswa.

i. Motivator

Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka

meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa.

Guru harus merangsang stimulus dan mmberikan dorongan untuk

mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas serta daya

6 Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,

2010), Cet. III, h. 145.

Page 20: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

13

cipta sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar

mengajar.7

Peranan guru di sekolah ialah membimbing proses belajar

mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain tugas dan

peranan guru bukan hanya mengajar akan tetapi juga mendidik.

Adapun ciri-ciri guru yang berkualitas seperti yang dimaksud oleh

Prof. Dr. Oemar Hamalik mencakup berbagai macam aspek dan yang

paling penting yaitu “profil kemampuan dasar guru” yang meliputi:

a. Kemampuan menguasai bahan

b. Kemampuan mengelola program belajar-mengajar

c. Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar

d. Kemampuan menggunakan media atau sumber dengan pengalaman

belajar

e. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar dengan pengalaman

belajar

f. Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan dengan

pengalaman belajar

g. Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar

h. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan serta

penyuluhan dengan pengalaman belajar

i. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

dengan pengalaman belajar

j. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil

penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

Untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah belajar

dan meningkatkan prestasi belajar siswa, mereka membutuhkan

pengorganisasian yang baik. Proses belajar mengajar merupakan suatu

rentetan kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan

organisasi proses belajar mengajar yang efektif, yang meliputi: tujuan

pengajaran, pengaturan penggunaan waktu luang, pengaturan ruang dan

7 Sardiman A.M., Interaksi…, Cet. 4, h. 144—146.

Page 21: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

14

alat perlengkapan pelajaran di kelas, serta pengelompokkan siswa dalam

belajar.8

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peranan Guru

Guru atau pendidik mempunyai berbagai macam peranan yang

sangat penting dalam proses pendidikan, agar guru dapat melaksanakan

tugasnya dengan sebaik-baiknya maka ia harus memperhatikan beberapa

faktor yang mempengaruhinya dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

yang diharapkan.

Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi dan melekat pada

guru antara lain:

a. Pribadi Guru

Faktor terpenting bagi seorang guru dalam menjalankan perannya

adalah kepribadiannya, karena kepribadian merupakan tolak ukur bagi

berhasil atau tidaknya sebagai pendidik atau pembimbing bagi anak

didiknya.

Seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu

mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok

siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha

mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar

siswa.9

Anak didik akan terdorong untuk belajar, jika ia memiliki guru

yang kepribadian tinggi, bersikap terbuka, sanggup mengadakan

pembaharuan, antusias dan mempercayai anak didiknya. Jadi jelaslah,

bahwa kepribadian guru sebagai subjek pendidikan menentukan

jelasnya usaha dan niscaya dapat menentukan hasilnya pula.

8 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka

Setia, 1997), Cet. 1, h. 36. 9 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet 1, h.

131.

Page 22: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

15

b. Sikap Guru

Guru adalah “penggerak” perjalanan belajar bagi siswa.. sebagai

penggerak, maka guru perlu mengetahui memahami dan mencatat

kesukaran-kesukaran siswa.10 Ada 2 (dua) macam sikap guru dapat

mempengaruhi peranannya sebagai pendidik, yaitu;

1) Sikap hemeostatis merupakan kecenderungan untuk

mengusahakan keseimbangan dari ketidakseimbangan terdapat

dalam diri tiap organisme dan manusia.11 Maksud dari pengertian

tersebut adalah bersikap santai (penuh istirahat), mencari yang

mudah dan mengeluarkan tenaga yang sedikit mungkin. Pada

jenis sikap ini, guru cenderung mencari yang mudah atau

gampang, biasanya digunakan alat pendidikan yang konvensional

yaitu berupa hukuman, ancaman, hadiah dan menggunakan nilai

sebagai alat untuk mendorong, menekan atau membuat anak

selalu patuh.

2) Sikap heterostatis, yaitu sikap yang ingin tumbuh, berkembang

dan mengaktualisir. Pada jenis sikap ini, guru penuh inisiatif,

suka dan senang mengadakan eksperimen-eksperimen untuk

meningkatkan mutu kerjanya.

c. Konsep Diri

Kegiatan belajar di sekolah akan berjalan dengan lancar, jika

seorang guru mempunyai konsep diri yang realistis dan sehat, dan

mengakui baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan konsep

dirinya ini dalam kegiatan mendidik. Guru memegang peranan sentral

dalam kegiatan pembelajaran sementara murid dianggap pasif dan

hanya menerima tanpa komentar.

10 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009),

Cet. IV, h. 105. 11 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang,

1991), Cet. VI, h. 58.

Page 23: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

16

Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru

hendaknya terus-menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai

oleh siswa dari waktu ke waktu.12 Tujuan pengajaran hanya pada

penguasaan oleh siswa. Pengajaran ini bersifat teacher centered,

karena gurulah yang memegang peranan utama.

d. Hubungan Antara Guru dengan Anak Didik

Ada sebuah ungkapan bahwa pendidik adalah pihak yang aktif,

sedangkan anak didik adalah pihak yang pasif, hal ini apabila dilihat

lebih jauh ada benarnya dan karena itu pula keduanya harus dipadukan

guna tercapainya suatu keseimbangan.

Menurut M. Uzer Usman bahwa setiap guru tahu bahwa

keterlibatan anak secara dalam kegiatan belajar-mengajar sangat

diperlukan agar belajar menjadi efektif dan dapat mencapai hasil yang

diinginkan.13

Pada lain hal, guru yang kurang berinteraksi dengan siswa,

menyebabkan proses belajar mengajar itu kurang lancar. Selain itu,

anak didik yang kurang dekat dengan guru, maka akan merasa dan

takut untuk berpartisipasi secara aktif.

B. BAHASA

1. Pengertian Bahasa

Mempelajari bahasa untuk dipergunakan dalam kehidupan

sehari-hari merupakan tugas manusia yang utama. Sebab bahasa itu akan

menjadi bekal manusia untuk memudahkannya bergaul dengan manusia

lainnya. Melalui bahasa itu pula manusia dapat meningkatkan harkat atau

martabat dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling istimewa.

12 M. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1997), Cet. VIII, h. 12. 13 M. Uzer Usman, Menjadi Guru, … h. 27.

Page 24: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

17

Menurut Asep Ahmad Hidayat bahasa pada dasarnya merupakan

sistem simbol yang ada di alam ini. Seluruh fenomena simbolis yang ada

di alam semesta ini pada dasranya adalah bahasa.14

Relevan dengan pengertian di atas, menurut Rizal Mustansyir

bahwa “bahasa tersusun dari perangkat-perangkat tanda yang digabungkan

dengan cara tertentu.15

Merujuk kepada pengertian di atas maka bahasa menunjukkan

perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-

masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan

sehingga bahasa memungkinkan tiap individu untuk menyesuaikan dirinya

dengan adapt istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa tersebut. Bahasa

juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga

melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah

laku seseorang.

Selanjutnya Hasan Alwi, dkk mengemukakan “di samping

jasanya sebagai sarana, kadang-kadang memang satu-satunya, dalam

pengajaran bahasa di sekolah yang berhasil menjaga kesinambungan

proses pemahiran bahasa Indonesia.16

Dalam buku Rizal Mustansyir mengutip perkataan Harry Hoijer,

menambahkan bahwa:

Bahasa itu bukannya merupakan sekedar teknik komunikasi, ia adalah suatu cara untuk mengarahkan persepsi pembicara-pembicara dan menyediakan bagi mereka cara-cara yang biasa untuk menganalisa pengalaman ke dalam kategori-kategori penting.17

Jelaslah dari pengertian di atas bahwa bahasa bukanlah hal yang

selesai, melainkan proses yang terus berlangsung. Bahasa merupakan kerja

14 Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet.

1, h. 23. 15 Rizal Mustansyir, Filsafat Bahasa, (Jakarta: PT Prima Karya, 1988), Cet. 1, h. 21. 16 Hasan Alwi, dkk., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2003), Cet. 3, h. 19. 17 Rizal Mustansyir, Filsafat ..., h. 24.

Page 25: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

18

pikiran manusia yang terus menerus berulang bagi pemanfaatan bunyi-

bunyi untuk mengekspresikan pikiran.

1. Fungsi Bahasa

Sehubungan dengan dibicarakannya pengertian bahasa, tidak

terlepas dari dua fungsi bahasa yang saling mengikat, yaitu:

a. Fungsi Ekspresif:

Ekspresif merupakan pengungkapan situasi dalam ke luar. Pada

manusia menjadi suatu ungkapan pribadi.18

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa ekspresi

seseorang ketika menyatakan senang atau susah paling lengkap

dinyatakan dengan bahasa, tidak dapat hanya dengan tersenyum atau

menangis. Ekspresi yang menggunakan bahasa tubuh tidklah lengkap.

Semua bahasa sama sukarnya, hal ini merupakan bagian dari

kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang memakai

bahasa itu. Oleh karena itu, bahasa apa pun sama baiknya dengan

bahasa yang lain. Kosakata dari bahasa tertentu mungkin dicipta atau

dipinjam dari bahasa lain jika ada kebutuhan.

b. Fungsi Komunikasi

John C. Concon mengungkapkan dalam buku Rizal Mustansyir bahwa:

Fungsi bahasa itu pada hakikatnya adalah komunikasi

artinya “satu kata/kalimat dapat dipergunakan untuk mencapai berbagai tujuan dan mempunyai arti yang bermacam, tergantung dari konteksnya serta cara mengucapkannya.19

Ketika seseorang menggunakan bahasa, ada sesuatu yang ingin

disampaikan berupa informasi. Informasi tersebut bisa ditransformasi

dua arah seperti dialog. Besar kecilnya peranan bahasa di dalam

mengarahkan persepsi si pembicara bergantung pada berapa besar

aktifitas berbahasa yang dilakukan oleh si pembicara. Semakin ia

18 Rizal Mustansyir, Filsafat …, h. 30. 19 Rizal Mustansyir, Filsafat …, Cet. 1, h. 24.

Page 26: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

19

sering menjalankan aktifitas komunikasi bahasa tersebut, maka

semakin besar pula peranan bahasa dalam membentuk seperangkat

cara yang benar-benar mampu mengarahkan persepsi si pembicara

kepada tujuan yang diinginkannya.

Secara khusus bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat

komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia. Fungsi tersebut

digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, kepentingan yang

beraneka ragam. Hal ini sesuai dengan prinsip sosiologis yang

menyatakan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri.20

Melihat dari uraian fungsi-fungsi di atas, terutama fungsi bahasa

sebagai alat komunikasi yakni berusaha untuk memberikan kepada

siswa untuk memperoleh kemahiaran berbahasa, baik dalam

penggunaan bahasa secara lisan maupun tulisan agar mereka yang

mendengar atau diajak berbicara dengan mudah memhami apa yang

dimaksudkan.

2. Kelemahan Bahasa

Kesulitan yang menerpa siswa adalah saat dihadapkan dengan

kenyataan bahwa bahasa itu sendiri mengandung kelemahan-kelemahan

tertentu atau kelemahan-kelemahan tak terelakkan. Kelemahan-kelemahan

dalam bahasa ini terdiri dari:

a. Bahasa sering juga menimbulkan banyak arti atau arti yang sama.21

b. Bahasa itu memilki kecenderungan emosioanal.

c. Bahasa tidak selamanya mampu memberikan respon.22

Berdasarkan pengertian di atas dapat dimengerti bahwa bahasa

juga tidak saja sebagai alat komunikasi untuk mengantarkan proses

hubungan antar manusia, tetapi jangan lupa, bahasa pun mampu mengubah

20 Mahmudah Fitriyah dan Ramlan A. Gani, (Jakarta: FITK PRESS, 2010), Cet. 1, h. 3. 21 Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet.

1, h. 34. 22 Rizal Mustansyir, Filsafat …, Cet. 1, h. 42.

Page 27: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

20

seluruh kehidupan manusia. Artinya, bahwa bahasa merupakan salah satu

aspek terpenting dari kehidupan manusia.

Jelas terungkap begitu banyaknya siswa yang masih lemah dalam

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam lingkungan

sekolah lebih khusus terhadap guru.

C. MOTIVASI

1. Pengertian dan Fungsi Motivasi

a. Pengertian Motivasi

Setiap individu memiliki kondisi internal, di mana kondisi

internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari.

Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah “motivasi”

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan

sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang

menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.23

Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya

terhadap prestasi belajar. Apabila motivasi belajar tinggi, maka hal itu

akan menjadi kekuatan bagi dirinya untuk melaksanakan usahanya

yaitu belajar, dan dengan adanya motivasi tersebut siswa akan

bersemangat dan bergairah dalam belajar. Motivasi yang kuat dalam

diri siswa akan meningkatkan minat, kemauan, dan semangat yang

tinggi karena adanya motivasi dengan semangat belajar. Hal tersebut

berkaitan erat dengan filosofi Dimyati dan Mudjiono menyebutkan

bahwa motivasi “sebagai alat, motivasi merupakan salah satu fackor

seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapat

menentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidag pengetahuan,

nilai-nilai, dan keterampilan”.24

23 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

Cet. III, h. 3. 24 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009),

Cet. IV, h. 43.

Page 28: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

21

Selaras dengan kutipan di atas Abu Ahmadi dan Joko Tri

Prasetya juga berpendapat bahwa motivasi adalah kondisi yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi, motivasi untuk

belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk

belajar.25

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila siswa

yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan

pemecahan dan hanya dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah

dilaluinya. Sebagai contoh, siswa akan memecahkan materi majas

dalam pelajaran bahasa Indonesia. Tanpa bantuan Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) tersebut, siswa itu tidak dapat menyelesaikan

tugas tersebut. Dalam kaitan itu, siswa berusaha mencari kamus bahasa

Indonesia. Upaya untuk mencari kamus merupakan peran motivasi

yang dapat menimbulkan penguatan belajar.

Menurut Purwanto, secara umum dapat dikatakan bahwa “tujuan

motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar

timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga

dapat memperoleh hasil dan tujuannya”.26

Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi siswa

menjadi tekun dalam proses belajar. Siswa yang dalam proses belajar

mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil

dalam proses belajarnya di sekolah.

Sedangkan menurut Alisuf Sabri motivasi adalah “segala sesuatu

yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong

orang untuk memenuhi sesuatu kebutuhan”.27

Banyak teori yang didasarkan didasarkan dari asas kebutuhan

(need). Kebutuhan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk dapat

25 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka

Setia, 1997), Cet. 1, h. 109. 26 Purwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT Prenhalindo, 2002), h. 105. 27 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: CV Pedoman

Ilmu Jaya, 1991), Cet. II, h.129.

Page 29: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

22

memenuhinya. Motivasi adalah proses psikologis yang dapat

menjelaskan perilaku sesorang. Perilaku hakikatnya merupakan

orientasi pada satu tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang

dirancang untuk mencapai tujuan.28

Timbulnya motivasi adalah karena adanya kebutuhan yang

dirasakan, sehingga menimbulkan keinginan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut secara memuaskan. Sehingga di dalam diri

seseorang itu terdapat kekuatan yang menggerakkan untuk melakukan

suatu perbuatan. Kekuatan itu muncul karena ada yang mendorong,

mengarahkan perbuatannya untuk mencapai tujuan guna memenuhi

kebutuhan.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas, dapat

disimpulkan bahwa motivasi itu terjadi karena adanya suatu kebutuhan

yang dapat mendorong seseorang melakukan suatu kegiatan atau

perbuatan dan menjadi sebab kenapa seseorang melakukan suatu

kegiatan dan menjadi pendorong untuk melakukan suatu kegiatan.

b. Fungsi Motivasi

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keberhasilan belajar seseorang, makin tepat motivasi yang diberikan

semakin baik keberhasilan pelajaran yang diberikan, motivasi

menentukan intensitas usaha anak didik untuk belajar guna mencapai

tujuan karena motivasi berkaitan dengan tujuan.

Fungsi motivasi menurut Sarlito Wirawan, yaitu: “sebagai

perantara pada organisme atau manusia untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan”.29

Fungsi motivasi menurut Sardiman A.M, yaitu:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

28 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi …, Cet. III, h. 5.

29 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), Cet. VI, h. 65.

Page 30: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

23

2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah mana tujuan yang hendak dicapai.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan menyampingkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.30

Di dalam kelas motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong

dalam urusan pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dalam urusan

pembelajaran, motivasi dapat menggalakkan rasa ingin tahu, rasa ingin

memahami dan rasa kerja sama. Dalam pengelolaan kelas adalah

menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar

mengajar.

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif

permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau

penguatan (reinforced pratice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai

tujuan tertentu.31

Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi

motivasi sebagai berikut:

1) Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.

2) Penentu arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3) Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai

motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang

ingin dicapai.

Meningkatkan motivasi belajar anak didik memegang peranan

penting untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Motivasi

merupakan dorongan yang ada di dalam individu, tetapi munculnya

motivasi yang kuat atau lemah dapat ditimbulkan oleh rangsangan dari

30 Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2000), h. 85. 31 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),

Cet. III, h. 23.

Page 31: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

24

luar. Oleh karena itu, secara umum kita dapat membedakan motif

menjadi dua macam, yaitu:

a) Motif Intrinsik

b) Motif Ekstrinsik.32

Motif intrinsik adalah motif yang ditimbulkan dari dalam diri

orang yang bersangkutan, tanpa rangsangan atau bantuan orang lain.

Sedangkan motif ekstrinsik adalah motif yang timbul akibat

rangsangan dari luar. Pada umumnya, motif intrinsik lebih termotivasi

dalam proses belajar dibandingkan motif ekstinsik

Adanya pendangan beberapa ahli yang menekankans segi-segi

tertentu pada motivasi tersebut justru mengisyaratkan guru bertindak

taktis dan kreatif dalam mengelola motivasi belajar siswa

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi

motivasi adalah sebagai pendorong dan penggerak untuk melakukan

suatu perbuatan yang diarahkan dan melakukan suatu motivasi dalam

belajar serta mengaktifkan semangat, minat dan perhatian siswa untuk

belajar sehingga mampu mencari solusi yang mendukung tercapainya

tujuan belajar.

C. BELAJAR

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis

pendidikan. Ini mempunyai arti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian

tujuan pendidikan itu bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,

baik ketika berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau

keluarganya sendiri.

Alisuf Sabri berpendapat bahwa belajar adalah “Merupakan

faktor penentu proses perkembangan, manusia memperoleh hasil

32 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), Cet. I, h. 109—110.

Page 32: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

25

perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai reaksi,

keyakinan dan lain-lain tingkah laku yang dimiliki manusia adalah

diperoleh melalui belajar”.33

Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:

perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu maslah/berpikir,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

Motivasi merupakan modal yang sangat penting untuk belajar.

Tanpa ada motivasi, proses belajar akan kurang berhasil. Meskipun

seorang peserta didik mempunyai kecakapan belajar yang tinggi, pesrta

didik kurang berhasil dalam belajarnya jika motivasinya belajar lemah.34

Dalam pengertian lain, menurut Slameto, “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk mengubah tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.35 Menurut kalangan psikolog yang mempunyai keragaman dalam

cara dan mendefinisikan tentang makna belajar (learning). Namun secara

eksplisit maupun implisit, pada akhirnya memiliki kesamaan makna. Salah

satu definisi yang hampir disepakati bersama adalah bahwa belajar

merupakan sebuah proses perubahan perilaku/pribadi berdasarkan

praktik/pengalaman tertentu.

Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:

perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, keterampilan,

kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

33 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet.III, h.

54.

34 Iskandarwassid dan Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, ( Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), Cet, III. h. 136.

35 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. V, h. 2.

Page 33: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

26

Dalam pengertian lain, menurut Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain, “belajar pada hakikatnya adalah ‘perubahan’ yang terjadi di

dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar”.36

Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan

sengaja diciptakan. Gurulah yang menciptakannya guan membelajarkan

anak didik. Guru yang mengajar dan anak didik yang belajar. Perpaduan

dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan

memanfaatkan bahan sebagai mediumnya.

Muhibbin Syah dalam bukunya “psikologi pendidikan dengan

pendekatan baru”, menyebutkan ciri-ciri belajar, yaitu:

a. Perubahan yang intensional, dalam arti perubahan yang terjadi karena intensitas pengalaman, praktik, atau latihan.

b. Perubahan menuju ke arah yang positif, dalam arti sesuai dengan yang diharapkan baik oleh guru, siswa maupun lingkungan sosial.

c. Perubahan yang efektif, dalam arti membawa pengaruh dan makna tertentu bagi siswa. Setidaknya sampai batas waktu tertentu. Baik demi alasan penyesuaian diri maupun demi mempertahankan kelangsungan hidupnya.37

2. Tujuan Belajar

Sebagai suatu sistem instuksional belajar mengajar mengandung

sejumlah komponen antara lain: tujuan, bahan/materi, siswa, guru, metode,

situasi, dan evaluasi. Salah satu komponen tersebut adalah tujuan belajar.

Agar tujuan belajar mengajar tercapai, semua komponen tersebut

haruslah sudah terstruktur supaya bekerja dengan baik. Karena itu seorang

guru dalam mengembangkan kegiatan belajar harus memperhatikan

komponen tersebut sebagai sebuah sistem keseluruhan. Dalam proses

belajar mengajar guru melibatkan siswa dalam setiap kegiatannya. Baik

ketika tahap sebelum pengajaran, tahap pengajaran, dan tahap sesudah

36 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), Cet. X, h. 38. 37 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. IX, h. 116.

Page 34: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

27

pengajaran. Melibatkan siswa berarti memotivasi siswa sehingga aktif

dalam pengajaran yang ada.

Secara garis besarnya tujuan belajar dapat diklasifikasikan

menjadi tiga, yaitu:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

b. Penanaman konsep dan keterampilan

c. Pembentukan sikap dan perbuatan38

Pemikiran pengetahuan, kemampuan berpikir dan factor yang

berkaitan. Kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan tidak berarti

apa-apa. Cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh pengetahuan adlah

dengan melakukan upaya tugas membaca.

Tujuan belajar yang kedua yaitu penanaman konsep dan

merumuskan konsep, untuk itu maka memerlukan keterampilan baik yang

bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmani adalah

keterampilan motorik yang berkaitan dengan tubuh siswa yang sedang

belajar.

Tujuan belajar yang ketiga yaitu untuk menumbuhkan sikap

mental, perbuatan/perilaku dan pribadi siswa yang bijak dan hati-hati

dalam pendekatannya, dan berupaya memberi motivasi kepada siswanya.

Apabila dikaji lebih mendalam dari ketiga unsur tujuan belajar

tersebut di atas, sungguh mustahil setelah proes belajar sudah pasti

tentulah siswa mendapatkan ilmu pengetahuan, sehingga dari pengetahuan

yang siswa dapat itu munculah keterampilan yang kemudian berkembang

menjadi konsep dan mengarah kepada aspek tingkah laku siswa. Perlu

diatasi dari pembentukan sikap dan perbuatan siswa yang mengarah ke

arah hal-hal yang negatif.

Tujuan belajar tersebut dalam dunia pendidikan kita sekarang

lebih dikenal dengan tujuan pendidikan menurut Taksonomi Bloom, yaitu

38 Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2000), h. 26—28.

Page 35: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

28

tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga ranah yaitu:

kognitif, afektif, psikomotorik. Antara lain sebagai berikut:

1) Hal ihwal keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)

2) Hal ihwal personal, kepribadian atau sikap (afektif)

3) Hal ihwal kelakuan, keterampilan atau penampilan (psikomotorik).39

Belajar merupakan proses perubahan, dalam artian perubahan itu

tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan saja, tetapi

juga berbentuk kecakapan keterampilan, sikap, pengertian, harga diri,

minat dan penyesuaian diri yakni menyangkut segala aspek mental

psikologis. Dari pengertian motivasi dan belajar dapat diambil rumusan

bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kegiatan belajar

dan memberi arah pada kegiatan, dengan harapan tujuan yang dikehendaki

tercapai.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Muhibbin Syah ada berbagai faktor yang dapat

mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa di sekolah yang secara garis

besarnya dapat di bagi dua macam, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal, diantaranya:40

a. Faktor Intern Siswa

Faktor intern siswa yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang

muncul dari dalam diri siswa sendiri. Hal ini bisa bermula dari adanya

kelainan fisik maupun kelainan psikis.

1) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis adalah faktor yang secara langsung

berhubungan dengan jasmani dan fisik anak. Diantaranya meliputi:

a) Karena sakit, kesehatan merupakan faktor terpenting dalam

belajar. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat

39 Sardiman A.M., Interaksi, … h. 29. 40 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet 1, h.

130.

Page 36: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

29

kesehatan indera pendengar dan indera penglihat, juga sangat

mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi

dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.41

b) Anak-anak yang menderita kelainan fisik akan merasa tertolak

dan merasa taka aman untuk hadir di tengah-tengah temannya

yang normal.

2) Faktor Psikologis

Faktor psikologis yakni berhubungan dengan kejiwaan

(psikis) atau rohaniah. Belajar membutuhkan kesiapan rohani,

ketenangan yang baik. Adapun faktor psikologis yang akan

mempengaruhi keberhasilan belajar siswa adalah faktor: minat,

bakat, intelegensi, motivasi.42

b. Faktor Ekstern Siswa

Selain faktor intern, faktor ekstern pun mempunyai pengaruh

yang sangat besar dalam menentukan berhasil atau tidaknya seseorang

dalam kegiatan belajarnya. Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi

dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar

siswa. Faktor-faktor ekstern ini meliputi:

1) Faktor Keluarga

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan

pertama. Tetapi dapat juga sebagai faktor penyebab kesulitan

belajar. Di dalam keluarga anak mulai menerima nilai-nilai baru

dan dari keluargalah anak mulai mensosialisasikan diri.

2) Faktor Sekolah

Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor unsur

terpenting pula yang menyebabkan berbagai hambatan dalam

kegiatan belajar anak. Termasuk faktor guru dan cara mengajarnya.

Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang

dimiliki guru, dan bagaimana cara guru itu mengajarkan

41 Muhibbin Syah, Psikologi …, Cet 1, h. 131. 42 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas

Tarbiyah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. III, h. 60.

Page 37: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

30

pengetahuan itu kepada anak-anak didiknya, turut menentukan

hasil belajar yang dapat dicapai anak.

3) Faktor Mass Media dan Lingkungan Sosial

a) Faktor mass media meliputi: Bioskop, TV, surat kabar,

majalah, buku-buku komik. Media ini berada di sekeliling kita,

apabila semua media ini digunakan terlalu banyak menyita

waktu bagi anak, maka akan sangat menghambat waktu belajar

hingga lupa tugas belajar.

b) Lingkungan sosial meliputi: teman bergaul, lingkungan,

tetangga, dan sebagainya.

Dari cakupan pengertian lingkungan sosial di atas merupakan hal

paling vital yang sangat dapat merusak daya berpikir. Sudah banyak yang

menjadi contoh tidak baik, misalnya: pecandu narkotika, pencuri,

pembunuhan, dan tidak mustahil kesemuanya itu dilakukan oleh anak-

anak.

Page 38: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Khusus Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Bagaimana tingkat peranan guru bahasa Indonesia dalam mengajar di

Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair.

2. Bagaimana bentuk hubungan guru bahasa Indonesia dengan murid dalam

memotivasi belajar pada kegiatan mengajar di Madrasah Jam’iyyatul Khair.

3. Mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam kegiatan proses

kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia di Madrasah Tsanawiyah

Jam’iyyatul Khair.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu Oktober dan

November 2010. Dalam dua bulan ini penulis berupaya menggunakan waktu

selektif mungkin untuk melakukan penelitian dengan cara membagi ke dalam

beberapa tahapan yaitu: tahapan persiapan, tahapan pengumpulan data,

tahapan pengolahan data, dan tahapan penulisan laporan.

2. Tempat penelitian

Adapun tempat yang dijadikan objek penelitian adalah Madrasah

Tsanawiyah. Jami’yyatul Khair Jl. WR. Supratman No. 35 Cempaka Putih

Kabupaten Tangerang Propinsi Banten.

Page 39: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

32

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode kuantitatif

deskriptif, yaitu: penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau

status fenomena untuk memperoleh data yang objektif. Maka dari itu dapat

digunakan beberapa penelitian pada metode kuantitatif deskriptif, diantaranya:

1. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan

dengan cara mencari teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli juga

mengumpulkan, membaca, dan menganalisa buku yang ada relevansinya

dengan masalah yang dibahas di dalam skripsi ini. Penelitian kepustakaan ini

dilakukan untuk memperdalam pengetahuan tentang masalah yang akan

diteliti juga berfungsi mempertajam konsep-konsep yang digunakan.

2. Penelitian lapangan (field research) adalah bahwa peneliti berangkat ke

lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu

keadaan ilmiah. Dalam hal demikian maka pendekatan ini terkait erat dengan

pengamatan berperan serta.1

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sudjana, “populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin,

hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai

karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas

yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”.2 Berdasarkan batasan ini dapat

ditegaskan bahwa populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs.

Jami’yyatul Khair Ciputat Timur yang berjumlah 2 kelas, kelas VII.1

berjumlah 39 orang dan kelas VII.2 berjumlah 36 orang, jadi jumlah

keseluruhannya yaitu 75 orang pada tahun ajaran 2009/2010.

1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), Cet. 22, h. 26. 2 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), Cet. 6, h. 6.

Page 40: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

33

2. Sampel

Menurut Sudjana, ”sampel adalah sebagian yang diambil dari

populasi”.3 Dalam penelitian ini penulis mengambil sebagian dari populasi

yang ada, yaitu 48 % dari kelas VII yang berjumlah 75 siswa adalah 36 siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung

kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat Timur.

Tiga fase utama dalam mengobservasi kelas adalah pertemuan perencanaan,

observasi kelas, dan diskusi balikan. Dalam pertemuan perencanaan pihak

guru yang menyajikan dan pihak pengamat mendiskusikan rencana

pembelajaran. Manfaat observasi dalam penelitian akan terwujud apabila

masukan balik atau feedback dilakukan dengan cermat, yaitu:4

a. Dilakukan dalam waktu 24 jam sesudah kegiatan tindakan dilakukan.

b. Berdasarkan catatan lapangan yang ditulis dengan sistematis dan cermat.

c. Berdasarkan data faktual.

2. Angket

Angket yakni cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian

atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa

sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandai dengan

mudah dan cepat.5. Sebagai sampel penelitian yaitu kepada siswa yang

berjumlah 36 orang untuk memperoleh data mengenai Peranan Guru Bahasa

3 Sudjana, Metode …, h. 6. 4 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet. 3, h. 105—106. 5 Sudjana, Metode …, h. 8.

Page 41: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

34

Indonesia dalam Memotivasi Belajar Siswa. Angket ini berjumlah sebanyak

20 pertanyaan dengan alternatif jawaban: a. (selalu), b (sering), c. (kadang-

kadang), atau d. (tidak pernah).

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.6 Merupakan

tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang

atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi

atau keterangan-keterangan dari narasumber. Teknik wawancara dilakukan

untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar siswa dengan

mewawancarai guru bahasa Indonesia sebanyak 6 pertanyaaan yang diajukan

penulis dan beberapa perwakilan siswa Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul

Khair.

Untuk mengumpulkan data-data yang diinginkan, peneliti menggunakan

angket. Model yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data yaitu

model skala likert, dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju,

kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Untuk lebih jelasnya

mengenai lima alternatif jawaban dan skor setiap jawaban tersebut dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

a. Editing

Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang sudah

dikembalikan oleh responden, kemudian penulis periksa satu persatu

angket yang dikembalikan dari nomor satu sampai nomor terakhir.

6 Lexy J. Moleong, Metodologi ..., h. 186.

Page 42: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

35

b. Tabulating

Tabulating yaitu membuat tabel-tabel atau kartu-kartu tabulasi untuk

memasukkan jawaban-jawaban responden kemudian, dicari persentasenya

untuk kemudian dianalisis.

Adapun data yang diperoleh dari hasil wawancara diolah tanpa

menggunakan daftar tabulasi dan angka persentase. Dalam hal ini penulis

mendeskripsikan data tersebut secara sistematis, logis, dan bermakna

kemudian secara komplementer dipadukan dengan data yang diperoleh

melalui angket.

2. Teknik Analisis Data

Dalam penganalisaan data-data yang sudah terkumpul, penulis

menggunakan metode statistik deskriptif, dengan cara menggambarkan

keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta dan data yang

tampak. Kemudian data tersebut dianalisis dan diolah untuk mengambil

sebuah kesimpulan. Dengan rumusan persentase (distribusi frekuensi)

menggunakan rumus sebagai berikut:

P = F x 100 %

N

Keterangan :

P : Persentase untuk setiap kategori jawaban

F : Frekuensi jawaban

N : Jumlah seluruh sampel atau objek penelitian.

Page 43: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

36

Tabel 1

Tafsiran Persentase

NO Persentase % Penafsiran

1

2

3

4

5

6

7

8

9

100

90-99

60-89

51-59

50

40-49

10-39

1-9

0

Seluruhnya

Hampir Seluruhnya

Sebagian Besar

Lebih dari Setengah

Setengahnya

Hampir setengahnya

Sebagian Kecil

Sedikit Sekali

Tidak Sama sekali

INSTRUMEN PENELITIAN

KISI-KISI INSTRUMEN

Tabel 2

NO. VARIABEL

PENELITIAN

INDIKATOR

SUB INDIKATOR NO.

ITEM

1.

Peranan Guru

Bahasa Indonesia

Memotivasi

Siswa Belajar

Bahasa

Indonesia

a. Mengadakan tanya

jawab

b. Memberikan hadiah

Kepada yang

berprestasi

c. Menyampaikan

materi dengan

1

6

11

Page 44: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

37

2.

Memotivasi Belajar

Siswa

Menyampaikan

dan menguasai

materi pelajaran

bahasa

Indonesia.

Menggunakan

media/alat peraga

(mediator)

semangat

d. Pola interaksi yang

menarik.

e. Menuntun dan

mengarahkan ketika

tidak bisa menjawab

dengan baik.

f. Memberikan

motivasi pada saat

kegiatan belajar

a. Menyampaikan

materi dengan jelas,

tanpa hambatan

b. Mengulang materi

yang belum

dipahami

c. Mengevaluasi materi

pelajaran yang telah

dibahas.

a. Menggunakan media

pembelajaran pada

setiap pelajaran.

b. Menggunakan

metode (cara) dalam

menyampaikan

13

17,18

2

14

16

20

12

3

Page 45: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

38

Pembelajaran Aktif

Pembelajaran

Kreatif

Pembelajaran

Efektif

materi dikelas

a. Memberikan ulangan

setiap sub pokok

bahasan selesai.

b. Mengajak berpikir

lebih konsentrasi

dalam pelajaran.

c. Memberikan

kesempatan bertanya

terkait masalah

pelajaran.

d. Mengetahui

kendala/hambatan

dalam masalah

belajar.

a. Mengerjakan tugas

dari guru

a. Memberikan

hukuman fisik bagi

yang tidak mengikuti

pelajaran atau

mengerjakan tugas

9,10

15

5

7

4,19

8

Page 46: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul

Khair, Kampung Utan, Ciputat Timur.

1. Deskripsi Singkat Madrasah Tsanawiyah Jam’iyatul Khair.

Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair merupakan lembaga yang

dikelola oleh sebuah yayasan yang bernama "Yayasan Pendidikan

Jam’iyyattul Khair", yang pendiriannya dikukuhkan berdasarkan akta notaris

nomor 70 Tanggal 31 Maret 1988 melalui notaris KGS Zainal Arifin SH.

Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair berdiri di atas tanah wakaf seluas

1160 m2. Mulai beroperasi pada tahun 1987 berdasarkan izin operasional yang

dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Barat

Nomor: Wi/Bg.010.1.3/205/1987 tanggal 20 Juli 1987. Berdasarkan izin

tersebut, maka secara sah MTs. Jam’iyyatul Khair dapat menyelenggarakan

pendidikan dan pengajaran dengan baik.

Kepercayaan yang besar yang diberikan masyarakat kepada lembaga

membuat Jam’iyyatul Khair terus berusaha meningkatkan kualitas lembaga

pendidikannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menaikkan

jenjang akreditasi madrasah. Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Wilayah

Departemen Agama Propinsi Jawa Barat Nomor Wi/I/PP.03.2/212/1999

tanggal 17 Juni 1999, Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair berhasil

mengubah statusnya menjadi Diakui. Pada tahun 2006 mengalami Akreditasi

ulang dan al Hamdulillah, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor

Departemen Agama Republik Indonesia Propinsi Banten, No: Kw.28/ I

Page 47: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

40

/Dam.005351/2006, tanggal 9 Juni 2006 di tetapkan sebagai Madrasah

terakreditasi dengan peringkat B (baik).1

Perubahan status tersebuti membawa konsekuensi pada peningkatan

profesionalisme individu-individu yang terlibat di dalam lembaga. Dalam hal

peningkatan sumber daya pendidik, Madrasah Tsanawiyah. Jam’iyyatul Khair

memiliki strategi rekrutmen tenaga kependidikan yang selektif berdasarkan

kecakapan-kecakapan

khusus yang dipersyaratkan. Latar belakang pendidikan, jenjang pendidikan,

serta prestasi akademik calon guru menjadi prasyarat yang diutamakan. Saat

ini, Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair memiliki 15 orang tenaga

pendidik yang merupakan alumnus beberapa perguruan tinggi baik negeri

maupun swasta (data lengkap pada lampiran). Dan Madrasah Tsanawiyah.

Jam’iyyatul Khair membimbing dan mendidik siswa yang sampai saat ini

berjumlah 162 siswa (data lengkap pada lampiran).

Selanjutnya, era informasi dan teknologi yang maju begitu pesat

menuntut Jam’iyyatul Khair agar mampu beradaptasi dengan segala bentuk

kemajuan zaman. Penyesuaian diri pada perkembangan diwujudkan dengan

penambahan sarana pendukung kegiatan belajar siswa. Lalu kemudian, pada

tahun 2004 Jam’iyyatul Khair bersama dengan masyarakat melengkapi sarana

laboratorium komputer untuk lembaga pendidikannya. Saat berdiri, sepuluh

unit komputer melengkapi laboratorium tersebut. Berikutnya, dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan agama (ke-Islaman) Madrasah menambah

kegiatan mulok dengan program Baca Tulis Qur’an (BTQ), dan proram

pembiasaan di pagi hari dalam menghafal Al Qur’an (Tahfidz), shalat dhuha

pada pukul 10.00 Wib (Istrahat pertama), serta shalat dhuhur berjama’ah

1 Sumber Data: Penelitian Dokumentasi Sekolah MTs Jam’iyyatul Khair.

Page 48: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

41

(istirahat ke dua). Hal ini di lakukan agar siswa terbiasa dengan kehidupan

yang agamis.

Masih dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikannya, pada tahun

2005 Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair melengkapi lagi beberapa

program ekstrakurikuler bagi siswanya dalam bentuk kegiatan Pramuka ,

Paskibra, Olah raga (bela diri karate, Footsal, Volley Ball) dan Seni (Marawis,

tari daerah dan puisi). Kegiatan ini merupakan satu bentuk pembinaan dan

pengembangan diri potensi siswa, di samping juga merupakan syiar bagi

lembaga dalam mempromosikan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat.

Dan sebagai upaya meningkatkan rasa cinta akan bangsanya (Nasionalisme)

dan kualitas disiplin siswa.2

2. Kepengurusan Sekolah

Sebagai lembaga pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah

Jam’iyyatul Khair memilik satu kesatuan komponen yang terorganisir dalam

melaksanakan program kerjanya untuk mencapai tujuan pendidikan.

Adapun kepengurusan MTs. Jam’iyyatul Khair Ciputat sebagai berikut:

a. Kepala Madrasah : Drs. Sukirman

b. Wakil Kepala Madrasah : Ratu Ifa Maftucha, S.Pd.I

c. Kepala Tata Usaha : Sainah

d. Kepala bidang Kurikulum : Dra. Hj. Rosyidah

e. Kepala bidang kesiswaan : Dra. Hj. Rosyidah

f. Kepala bidang BK/BP : Dra. Rosyidah

g. Kepala bidang Humas : Dra. Rosyidah

h. Wali kelas VII.1 : Siti Khairunnisa, Spd

i. Wali kelas VII.2 : Dra. Romlah

j. Wali kelas VIII.1 : Zuhrul Huda

2 Sumber Data: Penelitian Dokumentasi …,

Page 49: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

42

k. Wali kelas VIII.2 : Aspuri, S.Pd

l. Wali kelas IX A : Ratu Ifa Maftucha, S.Pd.I

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di Madrasah Tsanawiyah.

Jam’iyyatul Khair sebagai berikut:

Tabel 4.01

Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair

NO Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Ruang Kelas 5 Ruang

2 Ruang Guru 1 Ruang

3 Ruang Kepala Madarsah

Tsanawiyah Jam’iyyatul

Khair

1 Ruang

4 Ruang Tata Usaha 1 Ruang

5 Perpustakaan 1 Ruang

6 Tempat Ibadah (Musholla) 1 Ruang

7 Laboratorium Komputer 1 Ruang

8 Lapangan Basket 1 Area

4. Keadaan Guru dan Siswa

Guru-guru yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair

berjumlah 14 orang guru, dan karyawan 4 orang. Guru-guru dan karyawan di

Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat berjumlah 17 orang dengan

latar belakang Pendidikan Perguruan Tinggi, S2, S2, SMA,SMP dan SD dari

Page 50: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

43

perguruan tinggi, sekolah negeri dan swasta.3

Sedangkan keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah. Jam’iyyatul Khair

Ciputat pada Tahun Pelajaran 2009-2010 seluruhnya berjumlah 470 siswa.

dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 4.02

Keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat Tahun

Pelajaran 2009-2010

No.

Kelas

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

1 VII . 1 7 13 20

2 VII. 2 22 17 39

3 VIII 1 10 14 24

4 VIII 2 16 16 32

5 IX 18 29 47

Sedangkan pakaian yang dikenakan para siswa/siswi seragam

sebagaimana yang ditentukan oleh sekolah, yaitu:4

3 Sumber Data: Penelitian Dokumentasi …, 4 Sumber Data: Penelitian Dokumentasi Berupa Papan Pengumuman

Page 51: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

44

Tabel 4.03

Tata Tertib Berpakaian

Hari Seragam

Putra Putri

Senin

Baju putih lengan pendek

Celana putih panjang

Baju putih lengan panjang

Rok putih panjang

Selasa – Rabu

Baju putih lengan pendek

Celana biru panjang

Baju putih lengan panjang

Rok biru panjang

Kamis –Jum’at

Baju biru lengan panjang

Celana biru panjang

Baju biru lengan panjang

Rok biru panjang

Waktu belajar siswa/siswi di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair

Ciputat sebagai berikut:

Membaca Tahfidz : 07.00 – 07.20

Jam pertama : 07.30 – 08.10

Jam kedua : 08.10 – 08.50

Jam ketiga : 08.50 – 09.30

Jam keempat : 09.30 – 10.10

Istirahat : 10.10 – 10.30

Jam kelima : 10.30 – 11.10

Jam keenam : 11.10 – 11.50

Jam ketujuh : 11.50 – 12.20

Jam kedelapan : 12.20 – 13.00

Istirahat shalat dzuhur : 13.00 – 13.30

Jam kesembilan : 13.30 – 14.10

Jam kesepuluh : 14.10 – 14.40

Page 52: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

45

5. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi Sekolah/ Madrasah

Visi Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair adalah Islami, Cerdas

dan Ke- Indonesiaan5

b. Misi Sekolah/ Madrasah

1) Mengintegrasikan kurikulum Nasional dengan nilai – nilai ke-

Islaman.

2) Mengembangkan kurikulum Muatan lokal yang berbasis ke-Islaman.

3) Memaksimalkan potensi dan daya nalar siswa dalam proses

pembelajaran.

4) Mengoptimalkan sarana dan pra sarana pendidikan sebagai sumber

belajar dan media pembelajaran yang efektif.6

5) Menyelenggarakan pembinaan ke-Indonesiaan melalui aktifitas

belajar intra maupun ekstra kurikuler.

c. Tujuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair

1) Membantu pemerintah dalam mensukseskan Program wajib belajar 9

tahun.

2) Melahirkan siswa Indonesia yang cerdas dan berakhlakul karimah.

3) Melahirkan siswa yang taat pada agmanya ( Seperti Shalat, membaca

al-Qur’an, puasa dan silaturrahim ).

4) Mengantarkan peserta didik ke jenjang pendidikan berikutnya

5) Mendorong masyarakat untuk lebih mencintai ilmu pengetahuan yang

berbasis Ke-Islaman.

6) Melahirkan siswa yang mencintai bangsa dan negaranya.

5 Sumber Data: Penelitian Dokumentasi …, 6 Sumber Data: Penelitian Dokumentasi …,

Page 53: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

46

6. Kegiatan Belajar Mengajar

Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar adalah

melalui siswa aktif (Student Active Learning) dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan yang merupakan perangkat standar program pendidikan

yang dapat mengantarkan siswa untuk menjadi kompeten dalam bidang

kehidupan yang dipelajarinya.

7. Pembinaan Imtak

Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair merupakan lembaga

pendidikan formal yang berusaha melaksanakan keagamaan yang bersifat

umum meliputi:

1. Kegiatan kajian islam dan ibadah

2. Tadaruss Al-Qur’an

3. Ibadah dan keterampilan agama

4. Kegiatan Muhadhoroh (latihan berpidato)

5. Pengajian kitab

6. Peringatan hari-hari besar islam.

Kegiatan tersebut di atas dalam rangka tercipta suasana kehidupan yang

islami dilingkungan sekolah dan luar sekolah yang dinampakkan dalam

perilaku ikhlas, tawakkal, ukhuwah, mandiri, dan kebebasan berkreasi. Tujuan

khusus pembinaan IMTAK untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan

dan pengalaman siswa terhadap syariat islam dan nilai-nilai keimanan.

8. Ekstra Kulikuler

Kegiatan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan

pelajaran yang alokasinya diatur secara tersendiri bermenengah

mengutamakan kebutuhan. Kegiatan-kegiatan lain untuk lebih memantapkan

pembentukan kepribadian.

Page 54: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

47

Kegiatan ekstra kulikuler yang dilaksanakan:

1. Olah Raga (Foot Shal, Paskibra).

2. Keagamaan (muhadhoroh, percakapan bahasa Arab dan bahasa Inggris).

3. Seni dan Budaya (seni kaligrafi, qiro’tul qur’an, qasidah, nasyid, dan

marawis).

4. IPTEK (komputer, laboraturium, perpustakaan).7

9. Kurikulum

Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair Ciputat Timur menggunakan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan artinya Struktur Program kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan yang diperkaya dengan Pendidikan Agama

(Mulok) untuk meningkatkan kualitas IMTAK dengan susunan Program

Pengjaran sebagai berikut:

1. Pendidikan Agama (Qur’an Hadist, Aqidah Akhlak, Fiqih, SKI, Bahasa

Arab).

2. Pendidikan Umum (Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, PKN,

Sejarah Nasional Umum, IPS, IPA).

3. Selain kurikulum Diknas dan Depag masih ada kegiatan ke agamaan

untuk meningkatkan kualitas Iman dan Takwa (IMTAK).8

B. Metode Penelitian

Data penelitian tentang peranan guru bahasa Indonesia dalam memotivasi

belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair ini diperoleh penulis

melalui observasi untuk mendapatkan informasi tentang keadaan Madrasah

7 Sumber Data: Penelitian Dokumentasi …, 8 Sumber Data: Penelitian Dokumentasi …,

Page 55: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

48

Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair, sedangkan angket juga diberikan kepada kelas

VII.

B. Deskripsi Data

1. Analisa Data

Data yang terkumpul diolah menjadi tabel distribusi frekuensi dengan

menggunakan rumus :

P = F x 100 %

N

Keterangan :

P : Persentase untuk setiap kategori jawaban

F : Frekuensi jawaban N : Jumlah seluruh sampel atau objek penelitian

Analisis data dilakukan dengan menganalisis data tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.04

Mengadakan Tanya Jawab sebelum Menyampaikan Materi

No Alternatif Jawaban F %

1 a. Selalu 17 47,2

b. Sering 9 25

c. Kadang- kadang 10 27,8

d. Tidak Pernah - -

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab guru bahasa

Indonesia selalu mengadakan tanya jawab sebelum menyampaikan materi

sebanyak 47,2 %, yang menjawab sering 25 %, kadang-kadang 27,8 % dan

Page 56: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

49

tidak pernah siswa yang menjawab bahwa guru bahasa Indonesia tidak pernah

pernah mengadakan tanya jawab sebelum menyampaikan materi. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan guru

bahasa Indonesia selalu mengadakan tanya jawab sebelum menyampaikan

materi.

Tabel 4.05

Memberikan Motivasi kepada Siswa dalam Kegiatan Belajar

No Alternatif Jawaban F %

2 a. Selalu 23 63,8

b. Sering 4 11,1

c. Kadang- kadang 9 25

d. Tidak Pernah - 0

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab selalu 63,8 %,

sering 11,1 %, kadang-kadang 9 % dan tidak ada siswa yang menjawab

bahwa guru bahasa Indonesia tidak pernah memotivasi siswa dalam belajar.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam mengajar guru bahasa

Indonesia selalu mendorong atau memotivasi siswa agar mau belajar.

Tabel 4.06

Memberikan Kesempatan Bertanya Terkait Masalah Pelajaran

No Alternatif Jawaban F %

3 a. Selalu 10 27,8

b. Sering 15 41,7

c. Kadang- kadang 11 30,5

d. Tidak Pernah - -

Page 57: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

50

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu memberikan kesempatan bertanya terkait masalah

pelajaran sebanyak 27,8 %, sering 41,7 %, kadang-kadang 30,5 % dan tidak

ada siswa yang menjawab bahwa guru bahasa Indonesia tidak pernah

memberikan kesempatan bertanya terkait masalah belajar. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa guru bahasa Indonesia sering memberikan siswa

kesempatan bertanya terkait masalah pelajaran.

Tabel 4.07

Menggunakan Metode (cara) dalam Menyampaikan Materi

No Alternatif Jawaban F %

4 a. Selalu 11 30,5

b. Sering 18 50

c. Kadang- kadang 7 19,5

d. Tidak Pernah - -

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu menggunakan metode dalam menyampaikan pelajaran

sebanyak 30,5 %, yang menjawab sering 50 %, kadang-kadang 19,5 % dan

Tidak pernah 0 % responden yang ada. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa dalam mengajar guru bahasa Indonesia sering menggunakan metode

yang bervariasi.

Guru bahasa Indonesia mengungkapkan dalam proses belajar mengajar

beliau selalu menggunakan metode bervariasi seperti tanya jawab, berdiskusi,

Page 58: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

51

observasi, presentasi.

Tabel 4.08

Memberikan Tugas Setelah Materi Selesai

No Alternatif Jawaban F %

5 a. Selalu 12 33,3

b. Sering 15 41,7

c. Kadang- kadang 9 25

d. Tidak Pernah - 0

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab guru bahasa

Indonesia selalu memberikan tugas setelah materi selesai sebanyak 33,3 %,

sering 41,7 %, kadang-kadang 25 % dan tidak pernah siswa yang menjawab

bahwa guru bahasa Indonesia tidak pernah memberikan tugas sebelum materi

selesai. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

menyatakan guru bahasa Indonesia sering memberikan tugas setelah materi

selesai.

Tabel 4.09

Memberikan Kesempatan Bertanya Terkait Masalah Pelajaran

No Alternatif Jawaban F %

6 a. Selalu 10 27,8

b. Sering 15 41,7

c. Kadang- kadang 11 30,5

d. Tidak Pernah - -

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

Page 59: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

52

bahasa Indonesia selalu memberikan kesempatan bertanya terkait masalah

pelajaran sebanyak 27,8 %, sering 41,7 %, kadang-kadang 30,5 % dan tidak

ada siswa yang menjawab bahwa guru bahasa Indonesia tidak pernah

memberikan kesempatan bertanya terkait masalah belajar. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa guru bahasa Indonesia sering memberikan siswa

kesempatan bertanya terkait masalah pelajaran.

Tabel 4.10

Memberikan Hadiah kepada Siswa yang Berprestasi

No Alternatif Jawaban F %

7 a. Selalu 8 22,2

b. Sering 7 19,4

c. Kadang- kadang 14 38,9

d. Tidak Pernah 7 19,4

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi

sebanyak 22,2 %, sering 19,4 %, kadang-kadang 38,9 % dan tidak pernah 19,4

%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

menyatakan guru bahasa Indonesia kadang-kadang memberikan hadiah

kepada siswa yang berprestasi.

Guru bahasa Indonesia mengungkapkan dengan memberikan pujian dan

hadiah terhadap siswa yang bersikap positif dalam belajar akan menambah

semangat belajar dan memotivasi mereka untuk lebih baik lagi.

Page 60: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

53

Tabel 4.11

Mengetahui Kendala atau Hambatan dalam Masalah Belajar

Lampiran wawancara no. 5

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu mengetahui kendala/hambatan dalam masalah belajar

sebanyak 41,7 %, sering 44,4 %, kadang-kadang 13,9 % dan tidak ada siswa

yang menjawab bahwa guru bahasa Indonesia tidak pernah mengetahui

kendala/hambatan dalam masalah belajar. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa guru bahasa Indonesia selalu mengetahui

kendala/hambatan siswa dalam masalah belajar. Terlihat begitu banyak sekali

siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya, sebagaiman yang telah di

kemukakan oleh Ibu Dra. Hj. Rosyida selaku guru mengatakan:

Mengetahui penyebabnya, kemudian guru mencari solusi.9

9 Hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia tanggal 19 November 2010 pukul 11.00 di Madrasah Jam’iyyatul Khair.

No Alternatif Jawaban F %

8 a. Selalu 15 41,7

b. Sering 5 13,9

c. Kadang- kadang 16 44,4

d. Tidak Pernah - -

Jumlah 36 100 %

Page 61: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

54

Tabel 4.12

Memberikan Hukuman Fisik kepada Siswa yang Tidak Mengikuti Pelajaran Atau Mengerjakan Tugas

No Alternatif Jawaban F %

9 a. Selalu 9 25

b. Sering 16 44,4

c. Kadang- kadang 9 25

d. Tidak Pernah 2 5,56

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu memberikan hukuman fisik kepada siswa yang tidak

mengikuti pelajaran atau mengerjakan tugas sebanyak 25 %, sering 5,56 %,

kadang-kadang 25 % dan tidak pernah 44,4%. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa menyatakan guru bahasa Indonesia tidak pernah

memberikan hukuman fisik kepada siswa yang tidak mengikuti pelajaran atau

mengerjakan tugas.

Tabel 4.13

Memberitahu Terlebih Dahulu Apabila Akan Mengadakan Ulangan

No Alternatif Jawaban F %

10 a. Selalu 20 55,6

b. Sering 10 27,8

c. Kadang- kadang 5 13,9

d. Tidak Pernah 1 2,78

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

Page 62: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

55

bahasa Indonesia selalu memberi terlebih dahulu apabila akan mengadakan

ulangan sebanyak 55,6%, sering 27,8 %, kadang-kadang 13,9 % dan tidak

pernah 2,78 %. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru bahasa

Indonesia selalu memberitahu terlebih dahulu kepada siswa apabila akan

mengadakan ulangan.

Tabel 4.14

Menyampaikan Materi dengan Semangat

No Alternatif Jawaban F %

11 a. Selalu 15 41,7

b. Sering 8 22,2

c. Kadang- kadang 6 16,7

d. Tidak Pernah 7 19,4

Jumlah 36 100 % Lampiran wawancara no. 6

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu menyampaikan materi dengan semangat sebanyak

41,7 %, sering 22,2 %, kadang-kadang 16,7 % dan tidak pernah 19,4 %. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru bahasa Indonesia selalu

menyampaikan materi dengan semangat. Penyampaian materi yang penuh

dengan semangat dan ceria itu dapat membuat siswa di kelas terpancing

secara kognitif, afektif, maupu psikomotoriknya, sebagaimana yang telah

dikemukakan oleh Ibu Dra. Hj. Rosyida, selaku guru mengatakan:

Dengan mempraktikan atau memperagakan kegiatan bahasa yang

dapat dipraktikan, seperti: membaca pusisi, drama, membaca cerpen,

serta mempresentasikan hasil kelompok belajar.10

10 Hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia tanggal 19 November 2010 pukul 11.00 di

Madrasah Jam’iyyatul Khair.

Page 63: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

56

Tabel 4.15

Menggunakan Media Pembelajaran dalam Setiap Pelajaran

No Alternatif Jawaban F %

12 a. Selalu 7 19,4

b. Sering 9 25

c. Kadang- kadang 20 55,56

d. Tidak Pernah - -

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu menggunakan media pembelajaran dalam setiap

pelajaran sebanyak 19,4 %, sering 25 %, kadang-kadang 55,56 % dan tidak

ada siswa yang menjawab bahwa guru bahasa Indonesia tidak pernah

menggunakan media pembelajaran dalam setiap pelajaran. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa guru bahasa Indonesia kadang-kadang

menggunakan media pembelajaran dalam setiap pelajaran.

Tabel 4.16

Pola Interaksi yang Menarik dalam Memberikan Pertanyaan Memotivasi Saya Untuk Mengetahui Materi Selanjutnya

No Alternatif Jawaban F %

13 a. Selalu 21 58,3

b. Sering 12 33,3

c. Kadang- kadang 3 8,3

d. Tidak Pernah - -

Jumlah 61 100 %

Page 64: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

57

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab selalu 58,3 %,

sering 33,3 %, kadang-kadang 8,3 % dan tidak pernah 0 % . Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa sebagian siswa menyatakan selalu menyukai Pola

Interaksi yang menarik dalam memberikan pertanyaan memotivasi saya untuk

mengetahui materi selanjutnya

Tabel 4.17

Menyampaikan Materi dengan Jelas, Tanpa Hambatan

No Alternatif Jawaban F %

14 a. Selalu 18 50

b. Sering 12 33,3

c. Kadang- kadang 6 16,7

d. Tidak Pernah - -

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu menyampaikan materi dengan jelas, tanpa hambatan

sebanyak 50 %, sering 33,3 %, kadang-kadang 16,7 % dan tidak ada siswa

yang menjawab bahwa guru bahasa Indonesia tidak pernah menyampaikan

materi dengan jelas, tanpa hambatan. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa selalu menyampaikan materi dengan jelas, tanpa hambatan.

Page 65: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

58

Tabel 4.18

Mengajak Siswa Berpikir Agar Lebih Konsentrasi

No Alternatif Jawaban F %

15 a. Selalu 15 41,7

b. Sering 12 33,3

c. Kadang- kadang 8 22,2

d. Tidak Pernah 1 2,78

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu mengajak siswa agar lebih berkonsentrasi sebanyak

41,7 %, sering 33,3 %, kadang-kadang 22,2 % dan tidak pernah 2,78 %. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru bahasa Indonesia selalu mengajak

siswa berpikir, agar lebih konsentrasi.

Tabel 4.19

Mengulang Materi yang Belum Dipahami Siswa

No Alternatif Jawaban F %

16 a. Selalu 16 44,4

b. Sering 13 36,1

c. Kadang- kadang 5 13,9

d. Tidak Pernah 2 5,56

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu mengulang materi yang belum dipahami siswa

sebanyak 44,4 %, sering 36,1 %, kadang-kadang 13,9 % dan tidak pernah 5,56

%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru bahasa Indonesia selalu

Page 66: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

59

mengulang materi yang belum dipahami siswa.

Tabel 4.20

Metode yang digunakan guru membantu saya dalam memahami pelajaran bahasa Indonesia

No Alternatif Jawaban F %

17 a. Selalu 25 69,4

b. Sering 5 13,9

c. Kadang- kadang 6 16,7

d. Tidak Pernah - 0

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang selalu sebanyak 9,4 %,

sering 13,9 %, kadang-kadang 16,7 % dan tidak pernah 0 %. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memahami pelajaran

bahasa Indonesia dengan metode yang digunakan guru dalam mengajar.

Tabel 4.21

Menuntun dan Mengarahkan Ketika Tidak Bisa Menjawab Pertanyaan dengan Baik

No Alternatif Jawaban F %

18 a. Selalu 20 55,56

b. Sering 9 25

c. Kadang- kadang 7 19,4

d. Tidak Pernah - -

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab selalu 55,56 %,

sering 25 %, kadang-kadang 19,4 % dan tidak pernah 0 %. Dari data tersebut

Page 67: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

60

dapat disimpulkan bahwa guru bahasa Indonesia selalu menuntun dan

mengarahkan ketika tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik.

Tabel 4.22

Saya Menyelesaikan Tugas yang Diberikan Guru Bahasa Indonesia

No Alternatif Jawaban F %

19 a. Selalu 18 50

b. Sering 13 36,1

c. Kadang- kadang 5 13,9

d. Tidak Pernah - -

Jumlah 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab selalu 50 %,

sering 36,1 %, kadang-kadang 13,9 % dan tidak pernah 0 %. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan selalu

menyelesaikan tugas yang diberikan guru bahasa Indonesia.

Tabel 4.23

Mengevaluasi Materi Pelajaran yang Telah Dibahas

No Alternatif Jawaban F %

20 a. Selalu 24 66,7

b. Sering 9 25

c. Kadang- kadang 3 8,33

d. Tidak Pernah - 0

Jumlah 36 100 %

Page 68: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

61

Berdasarkan tabel di atas, terlihat siswa yang menjawab bahwa guru

bahasa Indonesia selalu mengevaluasi materi pelajaran yang telah dibahas

sebanyak 66,7 %, sering 25 %, kadang-kadang 8,33 % dan tidak ada siswa

yang menjawab bahwa guru bahasa Indonesia tidak pernah mengevaluasi

materi yang sudah dibahas. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa guru

bahasa Indonesia selalu mengevaluasi materi yang sudah dibahas.

C. Analisa dan Interpretasi Data

Jika dilihat dari segi pendidikan, tugas pengajaran adalah agar siswa

menjadi bisa & memahami materi dari proses kegiatan belajar serta termotivasi

untuk mencari hal-hal yang baru. Salah satu tujuannya adalah agar siswa lebih

giat lagi dalam belajar. Belajar tidak hanya disekolah saja, melainkan dibantu

dengan orang tua juga di rumah.

Berdasarkan hasil data analisa di atas, menunjukkan bahwa guru bahasa

Indonesia pada umumnya selalu memotivasi siswa dalam kegiatan belajar, hal ini

ditunjukkan dengan persentase sebanyak 63,8 %. Bertujuan untuk semangat pada

kegiatan belajar. Selain memotivasi siswa, guru bahasa Indonesia juga selalu

mengadakan tanya jawab sebelum menyampaikan materi, hal ini ditunjukkan

dengan persentase 47,2 %. Bertujuan agar siswa tidak cepat lupa terhadap materi

yang disampaikan guru. Selanjutnya guru bahasa Indonesia juga sering

menggunakan metode dalam menyampaikan materi, hal ini ditunjukkan dengan

persentase sebanyak 50 %. Bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajarnya.

Selain mengggunakan metode dalam menyampaikan materi, guru bahasa

Indonesia juga sering memberikan tugas setelah materi selesai, hal ini

ditunjukkan dengan persentase sebanyak 41,7 %. Bertujuan untuk melatih siswa

agar tidak cepat lupa. Terdapat kelemahan dari pengajaran guru bahasa Indonesia

yakni guru bahasa Indonesia kadang-kadang menggunakan media pembelajaran,

hal ini ditunjukkan dengan persentase 55,56 %. Selanjutnya untuk

mengefektifkan agar siswa lebih termotivasi lagi dalm belajarnya adalah dengan

Page 69: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

62

cara melibatkan siswa dengan menumbuhkan ide-idenya, memberikan umpan

balik yang positif serta tidak mematikan kreatifitas siswa.

Page 70: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Guru Bahasa

Indonesia Dalam Memotivasi Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah

Jam’iyyatul Khair. Dari hasil keseluruhan data yang diperoleh, dapat

dirumuskan 3 kesimpulan berdasarkan rumusan masalah, yaitu:

1. Tingkat peranan guru bahasa Indonesia cukup tinggi, hal ini sesuai

dengan hasil angket yang telah disebarkan oleh penulis bahwa ada 21

orang (58,3%) yang mengatakan bahwa guru mereka selalu

menggunakan pola interaksi yang menarik dalam memberikan

pertanyaan sebagai motivasi siswa untuk mengetahui materi selanjutnya.

2. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bahasa Indonesia di

Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair secara langsung, beliau

menjawab bahwa bentuk motivasi yang biasa yang dilakukan kepada

siswa yakni dengan memberikan motivasi pada siswa dalam kegiatan

belajar, selain itu juga mengembangkan bakat siswa melalui menulis

cerpen, puisi, karya ilmiah, drama, dan diskusi. Dapat dilihat dari jumlah

mayoritas siswa yakni 23 orang (63,8%), dengan demikian sebuah

motivasi yang diberikan secara terus menerus bisa meningkatkan daya

berpikir siswa di Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair.

3. Sesuai dengan hasil pengamatan dan wawancara penulis di Madrasah

Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair dengan narasumber guru bahasa

Indonesia menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang menjadi

penghambat dan pendukung pada proses kegiatan belajar bahasa

Indonesia. Faktor penghambat, diantaranya: pengaruh penggunaan

bahasa di TV (sinetron dan media cetak), siswa malas membaca, buku

perpustakaan kurang lengkap, tidak ada laboratorium, sedangkan faktor

Page 71: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

64

pendukung, diantaranya: media pembelajaran, seperti: infokus, komputer

hampir disetiap kelas.

B. Saran

1. Hendaknya guru bahasa Indonesia mempertahankan penggunaan metode

pola interaksi yang bervariasi dalam mengajar, atau bahkan lebih

ditingkatkan lagi agar siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti

pelajaran bahasa Indonesia. Di samping itu pula guru dapat

menghilangkan persepsi yang kurang baik mengenai pelajaran bahasa

Indonesia agar tidak lagi dikenal siswa dengan pelajaran yang

membosankan.

2. Seyogyanya siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya pada mata

pelajaran bahasa Indonesia sehingga tidak hanya terpengaruh dari luar

diri siswa atau dari guru.

3. Penataan ruang kelas harus lebih diperhatikan lagi supaya lebih kondusif

dan fasilitas sekolah perlu dilengkapi agar proses belajar mengajar akan

berlangsung dengan baik, serta para siswa lebih konsentrasi dalam

mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh gurunya.

Page 72: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Prasetya, Tri Jaka, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Pustaka Setia, 1997).

Alwi, Hasan, dkk., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003).

Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Bandung: PT Teraju,

2004).

Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta 1997).

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009).

Djamarah, Bahri Syaiful dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003).

Fitriyah, Mahmudah dan Gani, Ramlan A, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS, 2010).

Gunarsa, Singgih D dan. Gunarsa, Yulia D, (Ed), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: Gunung Mulia, 1995)

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001).

Hernawan, Herry Asep dkk., Belajar dan Pembelajaran, ( Bandung: UPI PRESS, 2007).

Hidayat, Ahmad Asep, Filsafat Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2002).

Http://www.mcps.k12.md.us/teori/belajar/language/instr/inq3levels.htm, diakses pada 7 Oktober 2010.

Imron, Ali, Strategi Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya 1996).

Iskandarwassid dan Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008).

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Edisi Ketiga. Mahsun, Metode Penelitian Bahasa, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006).

65

Page 73: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

66

Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006).

Mustansyir, Rizal, Filsafat Bahasa, (Jakarta: PT Prima Karya, 1988).

N. K, Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001).

Pannen, Paulina dkk., Pembaharuan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007).

Purwanto, Ngalim, Psikologi Umum, (Jakarta: PT Prenhalindo, 2002).

, Psikologi Pendidikan (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006).

Sabri, Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1991).

, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996).

Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 1990).

Sarwono, Wawan Sarlito, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000).

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003).

Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007).

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2002).

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2006)

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Algesindo, 2002).

, CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar

Baru, 1989).

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos Wacana Ikmu, 1999).

Page 74: PERANAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21751/1/PISOL... · materi bahasa Indonesia adalah agar siswa mengenali ilmu bahasa

67

, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997).

Tirtarahardja, Umar dan La Sulo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005).

Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), PT Sinar Grafika,

2003.

Usman, Uzer Moh, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997).

Waridah, Ernawati, EYD-Seputar Kebahasa-Indonesiaan, (Jakarta: Kawan Pustaka, 2009).

Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Grasindo, 1999).