PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok,...

139
PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI BAGI PARA SUSTER PRR DI WILAYAH JAWA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh: Ermelinda Du’e NIM: 041124029 0leh: Kristina Koba Malo NIM: 041124028 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Transcript of PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok,...

Page 1: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI BAGI PARA SUSTER PRR

DI WILAYAH JAWA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Ermelinda Du’e NIM: 041124029

0leh: Kristina Koba Malo

NIM: 041124028

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2010

Page 2: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan
Page 3: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan
Page 4: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

PERSEMBAHAN

Dengan penuh syukur dan pujian skripsi ini kupersembahkan kepada

Para Suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari.

Page 5: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

MOTTO

“Segalanya dapat kutanggung dalam Kristus yang menguatkanku”.

( Flp. 4:3 )

Page 6: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,12 Desember 2009

Penulis,

Kristina Koba Malo

Page 7: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Kristina Koba Malo Nomor Mahasiswa : 041124028 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI DI WILAYAH JAWA. beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dan membentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan , mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal 22 Januari. 2010 Yang menyatakan (Kristina Koba Malo)

Page 8: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

ABSTRAK

Judul skripsi PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI BAGI PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI DI WILAYAH JAWA. Pemilihan judul bertitik tolak dari pengalaman penulis dalam melihat kehidupan para Suster PRR dalam mengikuti perayaan Ekaristi. Penulis merasa tertarik untuk ingin melihat lebih dalam bagaimana penghayatan para Suster dalam ber-Ekaristi, apakah para Suster mengikuti perayaan Ekaristi karena kesadaran yang sungguh mendalam atau karena aturan komunitas sehingga mewajibkan diri untuk mengikuti perayaan Ekaristi.

Permasalahan pokok dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana para Suster PRR dapat meningkatkan hidup rohani melalui perayaan Ekaristi sebagai seorang religius dalam menghadapi tantangan zaman saat sekarang. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merumuskan sebagai berikut: Bagaimana pemahaman para Suster tentang arti dan makna perayaan Ekaristi selama ini? Langkah-langkah manakah yang perlu diusahakan dalam mencapai kematangan hidup rohani? Seberapa besar usaha yang dilakukan para Suster dalam meningkatkan hidup rohaninya?

Dalam mengkaji permasalahan di atas, penulis menggunakan metode pendekatan melalui wawancara dengan para Suster PRR di wilayah Jawa yang dipandu dengan pertanyaan penuntun serta penemuan hasil refleksi pribadi dan studi pustaka. Penulisan skripsi ini membahas arti dan makna perayaan Ekaristi sebagai liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan Ekaristi, hidup doa, hidup berkomunitas, hidup karya serta penghayatan ketiga nasihat Injil. Penulis membahas pula tantangan-tantangan para Suster dalam mengikuti perayaan Ekaristi di tengah perkembangan dunia saat ini serta upaya-upaya meningkatkan hidup rohani.

Untuk membantu para Suster semakin memahami arti dan makna perayaan Ekaristi sebagai salah satu bentuk peningkatan hidup rohani, penulis menawarkan suatu program pembinaan model sarasehan, sebagai salah satu cara untuk membantu para Suster semakin menghayati peranan Ekaristi untuk meningkatkan hidup rohani sebagai seorang religius PRR. Penulisan ini membahas pula kesimpulan umum dan saran penulis dalam upaya meningkatkan hidup rohani sebagai seorang religius PRR selanjutnya.

Page 9: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

ABSTRACT

The title of this thesis is THE ROLE OF EUCHARIST IN IMPROVING SPIRITUAL LIFE OF THE SISTERS OF OUR LADY’S ROSARY (PRR) in the Java Region. This title came up on because of the writer’s experience looking at the attitude of PRR’s sister during the celebration of Eucharist. So the writer was interested to investigate the participation of the sisters in following the celebration of Eucharist, whether the sisters attend the celebration Eucharist with real awareness or on because they follow the schedule of the community. The fundamental problem in this thesis is, how do PRR’s sisters can intensify their spiritual life through the celebration of Eucharist as religious in order to face nowadays challenges. Therefore the investigation was formulated as follows: What do sisters know until now about the meaning and the essence of the celebration of Eucharist? Which steps could be done to achieve maturity in spiritual life? Which can be efforts done by the sisters to improve their spiritual life? In order to clear up the problems above, the writer choosed the direct approach method through interviews with PRR’s sisters in the Java region, consisting of special questions, deepended by personal reflections and the study of special literature. The thesis contains and explains also the meaning and the essence of celebration of Eucharist as the main liturgy by investigating the different parts of it. Moreover the thesis treads how spiritual life can improved by the celebration of Eucharist, special prayer’s life, community life, work’s life as well as living according to the three vows. The writer also examines the sisters challenges in following the celebration of Eusharist inmidst the development of the world nowadays and offers some efforts how to improve spiritual life. To help the sisters in understanding more and more the meaning and the essence of the celebration of Eucharist as one of the spiritual life improvements, the writer proposes a guidance program in form of talkshows, as one kind of approach to help the sisters deepening the role of Eucharist in order to deepen spiritual life religious of PRR. This thesis also submits some general conclusions and the writer’s suggestions to an ongoing improvement of the spiritual life as a religious PRR.

Page 10: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

KATA PENGANTAR

Syukur atas berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah dalam hidup selama ini

teristimewa dalam penulisan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan

yang berjudul: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP

ROHANI PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI DI WILAYAH JAWA .

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan penulis, dalam

melihat pengalaman pribadi maupun pengalaman para suster Kongregasi Puteri

Reinha Rosari khususnya yang berkarya di Wilayah Jawa terhadap perkembangan

zaman yang membawa banyak perubahan dalam hidup sebagai seorang religius PRR.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk membantu para suster PRR agar semakin

mampu mendalami makna Ekaristi sebagai kekuatan hidup rohani dalam upaya

meningkatkan kematangan hidup sebagai seorang religius PRR sehingga mampu

menghadapi tantangan zaman melalui kesaksian dan teladan hidup bagi orang lain di

tengah zaman yang terus berubah.

Penulisan skripsi ini, banyak pihak yang membantu penulis teristimewa

memberikan dukungan, perhatian yang sangat besar kepada penulis. Untuk itu dari

hati yang tulus penulis mengucapkan limpah terima kasih dan penghargaan yang

mulia kepada:

1. Rm. Karl-Edmund Prier, SJ Lic. Phil selaku dosen pembimbing utama yang telah

meluangkan waktu, penuh kesabaran dan keterbukaan hati memberikan

perhatian, mendampingi dan membimbing penulis, memberikan sumbangan

pemikiran yang memperdalam penulisan serta kritikan yang membangun

sehingga membantu penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Page 11: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

2. Dra. Y. Supriyati, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang dengan penuh

kesetiaan mendampingi penulis dari awal studi sampai penyelesaian penulisan

skripsi ini.

3. Banyu Dewa HS.,S.Ag.,M.Si, selaku dosen pembimbing ketiga yang telah

mendampingi dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

4. Segenap Staf Dosen dan karyawan Prodi IPPAK yang telah mendampingi dan

membimbing serta membekali pengetahuan dan ketrampilan bagi penulis selama

studi hingga penulisan skripsi ini diselesaikan.

5. Suster Maria Benedictis, PRR, selaku pimpinan umum Kongregasi Puteri Reinha

Rosari dan dewan pimpinan umum yang telah memberikan kepercayaan kepada

penulis untuk menimba ilmu di prodi IPPAK, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

6. Para suster yang berkarya di Wilayah Jawa yang telah mendukung, memberikan

usul saran kepada penulis hingga penulisan ini diselesaikan.

7. Para suster Komunitas Magnificat Yogyakarta yang telah memberi perhatian,

dukungan serta doa-doanya, kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

tulisan ini.

8. Orang tua dan anggota keluarga yang telah mendukung penulis lewat doa dan

cinta serta perhatian selama ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya yang selama ini memberikan

perhatian dan dukungan bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu penulis terbuka untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca demi

Page 12: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

perbaikan lebih lanjut. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca khususnya bagi para suster Kongregasi Puteri Reinha Rosari.

Yogyakarta, 12 Desember 2009

Penulis

Kristina Koba Malo

Page 13: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................. ...... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................... ......ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... .....iii

PERSEMBAHAN.................................................................................................. .....iv

MOTTO ................................................................................................................ ......v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ .....vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. ....vii

ABSTRAK ............................................................................................................ ...viii

ABSTRACT........................................................................................................... .... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ..... x

DAFTAR ISI.......................................................................................................... .. xiii

DAFTAR SINGKATAN .........................................................................................xviii

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................... ......1

A. Latar Belakang Penulisan..................................................................................1

B. Rumusan Masalah..............................................................................................5

C. Tujuan Penulisan...............................................................................................6

D. Manfaat Penulisan.............................................................................................6

E. Metode Penulisan .............................................................................................7

F. Sistematika Penulisan........................................................................................7

BAB II. GAMBARAN UMUM KEADAAN KONGREGASI PRR DALAM MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI ............................................. ......9

A. Sejarah Singkat Berdirinya Kongregasi PRR ................................................11

1. ) Tujuan berdirinya Kongregasi PRR….......................................................14

2. ) Visi Kongregasi Putri Reinha Rosari.................................................... ....15

3. ) Misi Kongregasi Putri Reinha Rosari. .................................................. ....15

4. ) Spiritualitas Kongregasi.............................................................................16

B. Tradisi-tradisi Kongregasi sehubungan dengan Perayaan Ekaristi bagi para suster yang berada di Wilayah Jawa... .............................................. ....17

Page 14: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

1. Komunitas Yogyakarta ........................................................................... ....18

2. Komunitas Cimanggis............................................................................. ....20

3. Komunitas Cijantung .............................................................................. ....22

4. Komunitas Pademangan.......................................................................... ....23

5. Komunitas Surabaya ............................................................................... ....25

BAB III. MAKNA EKARISTI BAGI PERKEMBANGAN HIDUP ROHANI PARA SUSTER PUTRI REINHA ROSARIO............................................27

A. Perayaan Ekaristi Sebagai Liturgi Yang Pokok................................................28

1. Ekaristi dalam Kitab Suci ..................................................................... ....28

a. Perjamuan makan dengan Yesus sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah .................................................................................. ....28

b. Perjamuan malam terakhir ................................................................ ....29

c. Perjamuan dengan Yesus yang bangkit............................................. ....30

2. Ekaristi berdasarkan pandangan Bapa-bapa Gereja ............................. ....30

3. Ekaristi menurut ajaran Konsili Vatikan II ........................................... ....31

a. Dimensi Kristologis ...........................................................................31

1.) Ekaristi sebagai Kurban.....................................................................32

2.) Ekaristi sebagai Sakramen.................................................................34

3. Ekaristi sebagai Perjamuan.................................................................35

b. Dimensi Eklesiologi................................................................................36

1.) Ekaristi Sebagai Sarana kebersamaan...............................................36

2.) Ekaristi Sebagai Sumber dan Puncak kehidupan Gereja..................37

c. Dimensi Eskatologis ..........................................................................38

4. Makna Ekaristi ...........................................................................................40

5. Tata Perayaan Ekaristi.................................................................................41

6. Bagian-bagian pokok dalam Perayaan Ekaristi...........................................42

a. Ritus pembuka..........................................................................................42

1) Perarakan masuk-nyanyian pembuka.................................................43

2) Tanda salib..........................................................................................43

3) Tobat-Kryrie.......................................................................................44

4) Kemuliaan...........................................................................................44

5) Doa pembuka......................................................................................45

Page 15: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

b. Liturgi Sabda............................................................................................46

1) Bacaan pertama...................................................................................46

2) Mazmur Tanggapan............................................................................47

3) Bacaan Kedua.....................................................................................48

4) Bait pengantar Injil.............................................................................49

5) Bacaan Injil.........................................................................................49

6) Homili.................................................................................................50

7) Syahadat / Credo.................................................................................51

8) Doa Umat............................................................................................51

c. Liturgi Ekaristi.........................................................................................52

1) Persiapan persembahan.......................................................................52

a) Kolekte..........................................................................................53

b) Doa persembahan.........................................................................53

2). Doa Syukur Agung..............................................................................53

a) Prefasi..........................................................................................55

b) Kudus............................................................................................55

c) Doa sebelum Konsekrasi/Epiklesis..............................................55

d) Konsekrasi....................................................................................56

e) Anamnesis.....................................................................................57

f) Doa sesudah konsekrasi................................................................57

g) Doksologi......................................................................................58

3). Komuni...............................................................................................58

a) Bapa kami.....................................................................................58

b) Doa damai-salam damai...............................................................59

c) Pemecahan roti-Anak domba Allah.............................................59

d) Penerimaan komuni......................................................................60

e) Saat hening-madah syukur sesudah komuni.................................61

f) Doa sesudah komuni.....................................................................62

d. Ritus penutup.........................................................................................62

1) Pengumuman................................................................................62

2). Berkat penutup........................................................................................63

Page 16: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

3). Pengutusan..............................................................................................63

4). Lagu penutup..........................................................................................63

B. Penelitian tentang peranan Ekaristi dalam meningkatkan hidup rohani para suster putri Reinha Rosari.......................................................................64

1. Tujuan penelitian.........................................................................................65

2. Rumusan masalah........................................................................................65

3. Metode penelitian........................................................................................66

4. Instrumen Penelitian....................................................................................66

5. Tempat dan waktu penelitian......................................................................66

6. Responden Penelitian..................................................................................66

7. Variabel yang diteliti...................................................................................67

8. Laporan dan pembahasan hasil penelititan……………………………..…68

C. Peningkatan Hidup Rohani Melalui Perayaan Ekaristi.....................................75

1. Hidup doa..... .............................................................................................77

a. Pengalaman pribadi seseorang...........................................................80

b. Kitab Suci............................................................................................80

c. Bacaan Rohani.....................................................................................81

d. Doa rosario..........................................................................................82

e. Ibadat Harian/Brevir............................................................................84

f. Adorasi Ekaristi..................................................................................84

2. Hidup Berkomunitas.............................................................................. ....85

a. Makan bersama.....................................................................................88

b. Pertemuan Komunitas ..........................................................................89

c. Sharing bersama ...................................................................................89

d. Pengakuan dosa.....................................................................................90

e. Meditasi dan refleksi..............................................................................91

3. Hidup Karya................................................................................................91

4. Hidup Kaul ............................................................................................ ....93

D. Tantangan-tantangan dalam mengikuti perayaan Ekaristi.............................. .95

1 .Tantangan dari dalam diri...................................................................... ....95

2. Tantangan dari luar diri...............................................................................96

E. Upaya-upaya Meningkatkan Hidup Rohani......................................................98

Page 17: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

BAB IV. PENUTUP .............................................................................................. ..103

A. Kesimpulan ................................................................................................ ..103

B. Saran........................................................................................................... ..104

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ ..106

LAMPIRAN........................................................................................................... ....

1. Usulan Program Sarasehan..............................................................................(1)

2. Hasil wawancara............................................................................................(11)

Page 18: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat. (Dipersembahkan kepada

Umat Katolik Indonesia oleh Ditjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik

Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985,

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

EE : Ecclesia De Eucharistia, Ensiklik Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II

kepada Para Uskup, Imam dan Diakon penyandang Hidup Bakti, Pria

dan perempuan dan segenap para beriman tentang Ekaristi dan

hubungannya dengan Gereja., 17 april 2003.

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dokmatik Konsili Vatikan II tentang

Gereja di dunia dewasa ini, 21 Nopember 1964.

PC : Perfectae Caritatis, Dekrit Konsili Vatikan II tentang pembaharuan

penyesuaian hidup religius, 28 Oktober 1965.

KHK : Kitab Hukum Kanonik (Codex luris Canonici), diundangkan oleh Paus

Yohanes Paulus II tanggal 25 Januari 1983.

VC : Vita Consecrata, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II tentang

hidup bakti bagi para religius, 25 Maret 1996.

PUMR : Pedoman Umum Misale Romanum

SC : Sacrosanctum Concilium, Konstitusi Konstitusi Konsili Vatikan II

Page 19: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

tentang Liturgi Suci, 4 Desember 1963

C. Singkatan Lain

FKIP : Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan

Hal : Halaman

IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Konst : Konstitusi.

KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

Prodi : Program Studi

PRR : Puteri Reinha Rosari

PU : Pimpinan Umum

SP : Satuan Persiapan

SSpS : Servae Spiritus Sancti (Suster Abdi Roh Kudus)

SVD : Societas Verbi Divini ( Serikat Sabda Allah)

Laudes : Ibadat pagi

Vesperae : Ibadat sore

SD : Sekolah Dasar

SLTP : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

SR : Suster

ST : Santo/Santa

Page 20: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan

Perayaan Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup umat kristiani

(LG 11), memberi makna terdalam bagi kehidupan rohani seluruh umat beriman.

Sejak Gereja perdana merayakan Ekaristi menjadi pusat seluruh kehidupan umat

beriman Kristiani. Umat perdana tekun merayakan peristiwa keselamatan ini

dalam perjamuan makan bersama dan peristiwa pemecahan roti. Perayaan Ekaristi

yang bersumber pada perjamuan terakhir Yesus bersama para murid-Nya

dirayakan oleh umat katolik di seluruh dunia. Gereja diajak untuk terus-menerus

merefleksikan hidup imannya, dan berusaha mendalami makna Ekaristi ini bagi

hidup panggilan dan perutusannya di tengah dunia terlebih saat sekarang dimana

semakin banyak tawaran hidup yang membuat orang lemah dalam

penghayatannya sebagai orang katolik yang hidup di zaman ini. Ekaristi sebagai

perayaan iman mengajak seluruh umat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam

perayaan Ekaristi

Dalam seluruh sejarah kehidupan umat kristiani, tidak terlepas dari apa yang

disebut dengan perayaan Ekaristi atau misa kudus. Dalam perkembangan Gereja

selanjutnya, perayaan Ekaristi merupakan sumber dan puncak seluruh kehidupan

umat kristiani dan sekaligus puncak seluruh tindakan liturgi dan peribadatan

Gereja (Martasudjita 2003: 27).

Kata Ekaristi ini mau mengungkapkan pujian syukur atas karya

Page 21: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

2

penyelamatan Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus sebagaimana

berpuncak pada peristiwa sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Dengan pujian

syukur itu, Gereja mengenangkan atau menghadirkan kembali misteri penebusan

Kristus di atas kayu salib(Martasudjita, 2003: 28)

Sebagaimana perayaan Ekaristi merupakan perayaan yang sangat Agung

dan luhur, yang sungguh dihayati oleh umat perdana menjadi sebuah keprihatinan

bagi Gereja saat sekarang, dunia mengalami banyak perkembangan, Gereja juga

turut mengalami itu sehingga apa yang sungguh dihormati, dijunjung tinggi oleh

umat kristiani selama ini sejak Gereja perdana akan kesakralan perayaan Ekaristi

menjadi semakin berkurang atau boleh dikatakan penghayatannya semakin

melemah. Ketekunan umat dalam mengikuti perayaan Ekaristi mulai berkurang,

kesibukan pribadi yang banyak menyita waktu membuat orang tidak mampu lagi

membuat pembedaan bahkan tidak berkonsentrasi lagi dalam mengikuti perayaan

Ekaristi.

Perkembangan dunia yang semakin modern, dengan segala tuntutannya

membawa orang pada sebuah pilihan hidup. Terkadang karena kelemahan pribadi

lalu orang tidak mampu membuat suatu keputusan. Dengan Kesibukan kerja yang

mempunyai tuntutannya tersendiri, orang menjadi sulit untuk membagi waktu,

mana waktu untuk kerja dan waktu untuk Tuhan. Persoalan semacam ini sangat

nampak ketika orang ke Gereja menjadi sangat sulit menciptakan keheningan

batin untuk berkomunikasi dengan Tuhan yang hadir dalam perayaan Ekaristi.

Umat sibuk dengan dirinya sendiri, dengan segala rencana pribadinya sehingga

tidak mengherankan ketika ada dalam gereja masih sempat menerima telpon

Page 22: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

3

tanpa mempedulikan bahwa saat itu sedang mengikuti perayaan Ekaristi. Apalagi

kalau kotbah tidak menarik atau tidak sesuai dengan apa yang saat itu diinginkan,

maka semakin banyak kesibukan yang terjadi, penghayatan akan kesakralan

perayaan Ekaristi menjadi tidak berarti lagi.

Bapa Uskup Agung Semarang Mgr. Ignasius Suharyo, PR dalam kunjungan

pastoralnya ke Paroki Santo Yusuf Bintaran khususnya di Stasi Santo Paulus

Pringgolayan tanggal 12 April 2008, mengungkapkan keprihatinannya yang sama

akan keadaan umat Katolik di Indonesia, dimana umat Katolik sangat lemah

dalam penghayatannya akan makna perayaan Ekaristi sebagai sumber kekuatan

rohani dalam hidupnya. Umat Katolik ke Gereja hanya sebagai suatu kewajiban

atau rutinitas. Mengikuti perayaan Ekaristi hanya sekedar karena kebiasaan

sebagai orang Katolik dan bukan suatu kesadaran atau kebutuhan yang

menggerakkan hidupnya untuk mau bertemu dengan Tuhan sebagai sumber

kekuatan dalam hidupnya.

Keprihatinan yang sama juga dialami atau dirasakan dalam tubuh

Kongregasi PRR. Para suster sebagai pribadi yang terpanggil secara khusus

merupakan pribadi yang mampu memberi teladan dan kesaksian iman di tengah

umat dalam penghayatan akan kesakralan perayaan Ekaristi menjadi berkurang,

kehidupan para suster tidak berbeda lagi dengan kehidupan umat biasa. Mengikuti

perayaan Ekaristi hanya sebagai rutinitas, tuntutan hidup bersama dalam sebuah

komunitas, tuntutan karya yang terlalu berat dan menyita banyak waktu, menjadi

alasan untuk membela diri. Kesibukan study dan kecendrungan mengikuti acara

televisi membuat para suster menjadi tidak konsentrasi dalam mengikuti perayaan

Page 23: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

4

Ekaristi, tidak ada waktu untuk berdoa, bermeditasi, kontemplasi, bacaan rohani

dan membuat refleksi pribadi sehingga tidak mengherankan ketika ada dalam

kapela menjadi tidak bersemangat bahkan mengantuk. Hati dan pikiran lebih

tertuju pada tugas yang mau dijalankan pada hari itu.

Perkembangan dunia yang semakin modern, telah merasuki kehidupan para

kaum religius. Gaya hidup instan inginnya semua serba cepat karena masih ada

hal lain yang lebih penting bagi dirinya, juga menjadi gaya hidup kaum religius

di zaman ini. Rangkaian kegiatan rohani yang membantu untuk semakin

bertumbuh dalam panggilan sebagai seorang religius sudah menjadi sesuatu yang

sulit untuk dijalankan, kalau dilihat bahwa dengan banyaknya kegiatan rohani,

para suster semakin dewasa dan matang dalam setiap peristiwa hidup namun

justru banyak masalah yang ditemukan.

Kongregasi PRR sebagai Tarekat religius sungguh memberi perhatian

khusus akan kebutuhan rohani para anggotanya, apalagi dengan perkembangan

dunia yang semakin modern, gaya hidup sebagai seorang religius semakin

menurun, sehingga perayaan Ekaristi dalam Kongregasi sungguh mendapat

perhatian yang besar. Pendiri Kongregasi Mgr. Gabriel Manek, SVD, sejak

mendirikan Kongregasi sudah menanamkan dalam diri para anggota bahwa

Perayaan Ekaristi merupakan makanan rohani, kekuatan rohani bagi setiap

anggota dalam menjalani hidup sebagai seorang religius. Persatuan dengan

Kristus dalam perayaan Ekaristi semakin menjadikan setiap anggota mengalami

kehidupan rohani yang kuat dan mendalam. Namun dalam mewujudkan hal ini

masih menjadi perjuangan bagi para suster, ada anggota yang sungguh

Page 24: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

5

menjadikan Perayaan Ekaristi sebagai kekuatan dalam hidupnya namun di lain

pihak ada anggota yang merasa biasa-biasa saja bahkan karena kepentingan

pribadi dengan mudah mengabaikan sebuah kegiatan rohani. (Konstitusi PRR,

172).

Dengan melihat kenyataan di atas maka penulis mencoba untuk mendalami

penulisan ini dengan judul: Peranan Ekaristi dalam meningkatkan Hidup

Rohani Para Suster Puteri Reinha Rosari di Wilayah Jawa. Penulisan ini

dimaksud untuk membantu para suster Putri Reinha Rosari agar semakin dewasa

dan mampu menghayati makna perayaan Ekaristi dalam kehidupannya setiap hari

demi meningkatkan perkembangan hidup rohaninya sebagai religius khususnya

sebagai seorang religius PRR.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang “Peranan Ekaristi dalam meningkatkan

hidup rohani para suster Puteri Reinha Rosari di Wilayah Jawa” maka

permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pemahaman para suster tentang arti dan makna perayaan

Ekaristi?

2. Langkah-langkah manakah yang perlu diusahakan dalam mencapai

kematangan hidup rohani?

3. Seberapa besar usaha yang dilakukan para suster dalam meningkatkan

hidup rohani?

Page 25: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

6

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam proses penulisan ini adalah

sebagai berikut:

1. Membantu para suster agar dapat memahami arti dan makna dari

perayaan Ekaristi

2. Membantu para suster agar mampu meningkatkan kehidupan rohaninya

melalui perayaan Ekaristi.

3. Memberikan sumbangan bagi para anggota dalam meningkatkan mutu

kehidupan rohani sebagai seorang religius.

4. Sebagai satu persyaratan kelulusan Sarjana Strata Satu ( SI ) Program

Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Jurusan

Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

D. Manfaat penulisan

Adapun manfaat penulisan “Peranan Ekaristi dalam meningkatkan

perkembangan hidup rohani para suster Puteri Reinha Rosari di Wilayah Jawa”

sebagai berikut:

1. Memberikan sumbangan kepada Kongregasi dalam membantu anggotanya

untuk lebih memahami arti dan makna perayaan Ekaristi.

2. Membantu Kongregasi PRR dalam usaha meningkatkan kehidupan rohani

para anggotanya.

Page 26: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

7

3. Penulis dapat memperoleh pengetahuan atau pemahaman tentang liturgi

Ekaristi.

E. Metode penulisan

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis yakni

penulis mengadakan penelitian melalui wawancara bersama para suster dengan

panduan pertanyaan penuntun yang bertujuan untuk memperoleh gambaran nyata

tentang “Bagaimana Peranan Ekaristi dalam meningkatkan Hidup Rohani para

suster Puteri Reinha Rosari di Wilayah Jawa“. Pendekatan deskriptif ini juga

dilakukan dengan studi pustaka.

F. Sistematika penulisan

Secara keseluruhan penulisan ini terbagi dalam empat bab. Adapun

perincian sebagai berikut:

BAB I: Diawali dengan pendahuluan yang meliputi latar belakang

penulisan, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan

BAB II: Bab ini menguraikan tentang Sejarah singkat berdirinya Kongregasi

PRR, Tradisi-tradisi Kongregasi PRR sehubungan dengan perayaan Ekaristi bagi

para suster Putri Reinha Rosari yang berada di Wilayah Jawa.

BAB III: Bab ini menguraikan tentang Perayaan Ekaristi sebagai Liturgi

yang pokok, hasil penelitian, peningkatan Hidup rohani melalui perayaan Ekaristi,

Tantangan-tantangan dalam mengikuti perayaan Ekaristi, upaya-upaya

Page 27: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

8

mengembangkan makna Ekaristi bagi perkembangan hidup rohani para suster

Puteri Reinha Rosari,

BAB IV: penutup yang mengemukakan kesimpulan dan saran sebagai

masukan dalam usaha meningkatkan kehidupan rohani melalui perayaan Ekaristi.

Page 28: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

9

BAB II

GAMBARAN UMUM KEADAAN KONGREGASI PRR

DALAM MENGIKUTI PERAYAAN EKARISTI

Pusat hidup bersama sebagai satu Kongregasi bagi para suster PRR ialah

Ekaristi. Dimana terjalin persatuan yang akrab dalam Kristus semakin bertumbuh

secara istimewa. Suasana perayaan Ekaristi, para suster mengalami kekuatan

baru dengan mendengarkan sabda Allah dan Roti yang satu itu dipecah-

pecahkan, dibagi-bagikan merupakan satu kesatuan dengan Tubuh Kristus (1 Kor

10:16-18). Sambil bersama mengeliling meja Tuhan para suster disatukan dalam

satu Roh dengan semua anggota dan dengan semua yang dilayani. Dalam

kehidupan bersama ini, Roh Kudus menyiapkan komunitas untuk menerima

sabda, berbakti kepada Allah dalam ibadat, khususnya Ekaristi, serta

menghayatinya dalam doa dan karya yang sama (Konstitusi PRR, 154: 69). Maka

melalui perayaan Ekaristi, para suster semakin disatukan dengan Allah sendiri

melalui kehidupan bersama dengan orang lain khususnya bagi sesama dalam

komunitas serta mereka yang dilayani. Dengan itu kehidupan rohani para suster

di setiap komunitas semakin mendalam.

Barang siapa bersatu dengan Tuhan, berada dalam satu Roh dengan-Nya (1

Kor 6:17). Di sinilah terletak kekuatan persekutuan Ekaristi, di dalammya para

suster menjadi satu Roh dengan Kristus dan Roh yang satu adalah “Roh Kudus”.

Dengan persatuan itu para suster dimampukan untuk semakin mencintai Kristus

dalam kehidupan sebagai seorang religius PRR yang terwujud dalam

Page 29: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

10

kebersamaan dengan sesama dalam Komunitas dimana para suster diutus dan juga

dalam tugas dan karya pelayanan di tengah umat yang dilayani (Raniero, 1994:

49).

Santo Thomas(Raniero,1994:51) ketika menyebut Ekaristi sebagai

“Sakramen Cinta“ (Sacramentum Caritatis), menjelaskan bahwa hanya cinta yang

dapat menciptakan persatuan dengan Kristus yang hidup. Sesungguhnya, cinta

merupakan satu kesatuan. Melalui dua makhluk hidup yang berbeda dan mandiri

dapat menjadi satu.

Para suster dapat bersatu secara penuh dan sempurna dengan Kristus hanya

bila para suster dengan penuh kesederhanaan serta kerendahan hati seperti Petrus

yang memberi diri sepenuhnya kepada Tuhan, “Tuhan Engkau tahu bahwa aku

mencintai Dikau” (Yoh.21: 16).

Pada bab ini penulis membahas tentang gambaran umum keadaan

Kongregasi PRR dalam mengikuti perayaan Ekaristi yang didukung melalui data-

data yang diperoleh bersama para suster PRR yang berkarya di wilayah Jawa.

Pembahasan tentang keadaan Kongregasi ini dibagi dalam dua bagian. Bagian

pertama menguraikan sejarah berdirinya Kongregasi Puteri Reinha Rosari yang

meliputi faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya Kongregasi PRR, tujuan

visi dan misi Kongregasi Puteri Reinha Rosari, spiritualitas Kongregasi. Bagian

kedua tentang tradisi-tradisi Kongregasi Putri Reinha Rosari di setiap komunitas

yang berada di Wilayah Jawa sehubungan dengan perayaan Ekaristi yang terjadi

dalam komunitas maupun bersama umat di Gereja.

Page 30: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

11

A. Sejarah Berdirinya Kongregasi Puteri Reinha Rosari

Kongregasi Putri Reinha Rosario (PRR) didirikan pada tanggal 15 Agustus

1958, oleh seorang Uskup Pribumi Yaitu Mgr. Gabriel Manek, SVD dibantu oleh

Sr Anfrida, SSpS dan Pater Van de Burg, SVD yang pada waktu itu sebagai

Vikjen Keuskupan Larantuka. Beliau mempunyai peranan cukup besar dimana

sebagai pribadi yang mampu memberi semangat kepada pendiri Kongregasi Mgr

Gabriel Manek, SVD untuk tetap mewujudkan niatnya dalam mendirikan

Kongregasi, walaupun mengalami banyak tantangan dan kesulitan. Mgr Gabriel

Manek, SVD, dalam kesederhanaan sebagai pribadi yang kuat serta selalu

berpasrah pada rencana dan kehendak Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria

dalam seluruh peristiwa hidupnya mampu mendirikan Kongregasi Putri Reinha

Rosari (Gabriella, 2008: 87).

Situasi awal ketika mendirikan Kongregasi para calon berjumlah dua belas

orang dengan usia rata-rata tujuh belas tahun, kebanyakan para calon

berpendidikan tamatan SD dan SLTP. Dengan keadaan yang demikian pendiri

dan para pembantu pendiri cukup berjuang untuk memikirkan cara yang terbaik

untuk mendidik para calon yang masih sangat muda. Pada tanggal 15 Agustus

1958 Kongregasi resmi didirikan, saat itu 12 calon resmi diterima sebagai calon

suster dalam Kongregasi PRR. Penerimaan ke 12 calon suster dianggap sebagai

awal lahirnya Kongregasi PRR. Sejak peresmian saat itu pula para Calon mulai

dibina untuk menjadi seorang suster PRR oleh Co pendiri Sr Anfrida, SSpS

(Gabriella, 2008: 88). Faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya Kongregasi

Putri Reinha Rosari antara lain:

Page 31: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

12

Pertama, agama dengan kedatangan bangsa Portugis pada abad ke

enambelas dan para misionaris Dominikan memulai misinya di kepulauan Solor,

Adonara, Flores Timur dan Timor. Situasi iman umat pada waktu itu mulai

berkembang. Agama Katolik diperkenalkan, diimani dan dipertahankan terutama

pada masa kritis kehidupan iman umat Katolik diserang di kepulauan ini serta

dipaksa untuk meninggalkan imannya. Situasi yang terjadi saat itu menyebabkan

para imam meninggalkan Larantuka sebagai pusat kegiatan misi. Kurang lebih

dua abad, umat hidup tanpa bimbingan hirarkhi, hingga kedatangan misionaris

Belanda pada abad sembilan belas. Kehadiran misionaris Belanda pada masa itu,

umat menemukan harapan iman yang kuat akan Yesus Kristus dengan

menghayati sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Keyakinan inilah yang terus-

menerus direnungkan dan dikembangkan dalam seluruh perjalanan hidup melalui

peristiwa rosario dan doa devosi, khususnya peristiwa jalan Salib selama masa

puasa dan perayaan pekan suci. Bagi umat, Bunda Maria menjadi tokoh utama

dan pelindung yang senantiasa menyertai dalam seluruh pergulatan iman.

(Konstitusi PRR, 1987: 13).

Kedua, sosial ekonomi yang memprihatinkan, dengan keadaan alam yang

kering dan tandus, menyebabkan banyak kaum miskin dan yatim piatu yang

mengalami menderita, khususnya penderita kusta kurang mendapat perhatian dan

pengobatan bahkan disingkirkan dari lingkungan keluarga dan masyarakat

sekitanya (Konstitusi PRR, 1987: 14).

Ketiga, dukungan para imam dan pembantu pendiri Kongregasi. Gagasan

untuk mendirikan Kongregasi Puteri Reinha Rosari ini selalu menjadi topik

Page 32: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

13

pembicaraan dalam pertemuan para imam secara khusus bersama dengan Pater

Van de Burg, SVD yang pada waktu itu menjabat sebagai Vikaris Jendral

Keuskupan Larantuka. Pimpinan Kongregasi SSpS dengan mengutus salah satu

anggota kongregasi yaitu Sr. Anfrida, SSpS untuk membantu mendirikan

kongregasi pribumi ini (Konstitusi PRR, 1987: 15).

Kelima, Pendidikan, Pada masa itu kaum perempuan, kurang mendapat

tempat untuk menimba ilmu pengetahuan dan mengenyam pendidikan di Sekolah.

Kaum perempuan dianggap hanya sebagai pengurus rumah tangga sehingga

banyak kali mereka dinomorduakan oleh kaum pria (Manek, 2003: 2).

Keenam, Tenaga hirarki yakni para misionaris yang mulai berkurang di

wilayah ini, sebab para misionaris yang berkarya di wilayah ini pada umumnya

berasal dari Eropa dan jumlahnya sangat terbatas (Manek, 2003: 3).

Latar belakang di atas, menggerakkan hati Mgr. Gabriel Manek, SVD yang

pada masa itu menjabat Uskup Larantuka dan Sr. Anfrida, SSpS dalam

mendirikan Kongregasi religius pribumi untuk menghimpun puteri-puteri yang

ingin membaktikan diri bagi kemuliaan Tuhan. Kongregasi Putri Reinha Rosari

mengalami perkembangan dari tahun ke tahun sampai dengan akhir 2008 anggota

bertambah banyak dengan jumlah 347 Suster berkaul dan 25 calon Suster novis

dan postulan yang berada di tiga wilayah yaitu wilayah Flores, Timor Leste, dan

Kenya Afrika (Katalog PRR, 2008: 9-69).

Page 33: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

14

1. Tujuan berdirinya Kongregasi Puteri Reinha Rosari

Perkembangan umat yang semakin pesat tanpa adanya bimbingan hirarki

mengakibatkan adanya kekaburan nilai-nilai iman yang dialami oleh umat pada

masa itu. Umat berjuang untuk mempertahankan imannya melalui doa dan devosi

namun mereka membutuhkan seorang tokoh, seorang gembala, yang bisa

menghantar mereka semakin kuat dan teguh dalam penghayatan iman yang murni

akan Yesus Kristus. Situasi inilah yang mendorong Mgr. Gabriel Manek, SVD,

sebagai pendiri Kongregasi PRR untuk menanggapi kebutuhan umat pada masa

itu sehingga tujuan pendirian Kongregasi PRR antara lain:.

Pertama, Kongregasi Puteri Reinha Rosari didirikan untuk kemuliaaan

Tuhan dengan cara hidup sebagai religius PRR dalam mengejar kekudusan seturut

teladan Bunda Maria hamba Allah. Suatu persekutuan yang dipanggil Tuhan

kepada hidup religius yang khusus membaktikan diri semata-mata demi

kemuliaan Allah dan kepentingan pelayanan iman umat (Konstitusi PRR, 1987:

102).

Kedua, Kongregasi Puteri Reinha Rosari merupakan buah yang

dihasilkan dari pertumbuhan iman umat sekaligus merupakan bentuk hidup yang

secara penuh berpartisipasi dalam pembentukan umat yang dewasa dan

bertanggung jawab. Suatu kemampuan mengaktualkan kharisma dan bakat-bakat

bagi pembangunan seluruh tubuh Mistik Kristus (Konstitusi PRR, 1987: 102).

Ketiga, Kongregasi Putri Reinha Rosari didirikan sebagai tanda syukur

atas iman dan kepercayaan yang telah menyelamatkan umat serta menjamin

keutuhan hidup beriman. Berkembangnya iman umat dan semangat misioner

Page 34: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

15

dalam tugas pembangunan masyarakat dan dunia serta pelayanan kepada kaum

miskin turut menjamin keutuhan hidup beriman sehingga iman umat semakin

berkembang dan berjiwa misioner dalam tugas pembangunan masyarakat dan

dunia (Konstitusi PRR, 1987: 102).

2. Visi Kongregasi Puteri Reinha Rosari

Visi merupakan landasan bagi seseorang atau kelompok tertentu atau

lembaga-lembaga lain dalam mengejar atau meraih suatu cita-cita atau tujuan

yang hendak dicapai. Harapan-harapan ini pun menjadi cita-cita Kongregasi

Puteri Reinha Rosari melalui visi tertentu. Cita-cita dan harapan itu mengandung

arti dan makna untuk dihayati oleh setiap anggota Kongregasi Puteri Reinha

Rosari (Tafaib, 2007: 22). Oleh karena itu visi Kongregasi Puteri Reinha Rosari

adalah pembentukan iman umat yang kembali ke akarnya yang murni yakni

misteri Salib yang mewarnai seluruh perjuangan hidup mereka sehari-hari. Umat

yang dicita-citakan adalah umat yang partisipatif mendayagunakan kharisma

dalam membangun Gereja sebagai tubuh Mistik Kristus. Suatu umat yang mampu

berfungsi sosial, memasyarakat dan meragi. Umat yang berakar pada kebudayaan

setempat, berfungsi kritis dan mampu membuat pembedaan Roh dalam

menghadapi tantangan dunia (Konstitusi PRR, 1987: 103).

3. Misi Kongregasi Puteri Reinha Rosari

Dalam konstitusi Kongregasi Putri Reinha Rosari dikatakan bahwa:

Kerasulan yang menjadi kegiatan Kongregasi sebagai perwujudan perutusan adalah keterlibatan dalam karya pastoral umum Gereja setempat, dan

Page 35: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

16

dengan melibatkan diri dalam pelayanan di berbagai bidang karya sesuai kebutuhan Gereja setempat dan secara khusus sesuai tanda zaman, memperhatikan dan memperjuangkan keadilan dan keselamatan bagi mereka yang miskin dan terbelenggu serta penindasan rohani jasmani, serta yang terlantara. ( Konstitusi PRR, 1987: 104).

Kongregasi Puteri Reinha Rosari memiliki misi tertentu yang harus

diwujudkan demi perkembangan iman umat dalam hidupnya sekaligus keutuhan

Kongregasi yang dicita-citakan. Oleh karena itu misi Kongregasi Puteri Reinha

Rosari adalah agar setiap anggota Kongregasi mengambil bagian secara aktif

dalam tugas pewartaaan melalui pelayanan kepada sesama dengan menanggapi

kebutuhan Gereja setempat terutama yang lemah, miskin dan tersingkirkan dari

lingkungan masyarakat serta membangun hidup umat beriman yang aktif

melibatkan diri demi perkembangan Kerajaan Allah di dunia yang semakin

modern.

4. Spiritualitas Kongregasi PRR

Kata spiritualitas berasal dari bahasa Perancis “spirituelle“yang berarti

rohani dengan asal kata “Spiritus“ yang berarti roh . Spiritualitas sendiri berarti

pola hidup yang digerakan oleh Roh kudus (Tom Jacobs, 1989: 1-2).

Spiritualitas merupakan suatu anugrah dan menjadi daya kekuatan yang

menghidupkan atau menggerakan suatu kelompok untuk mempertahankan,

mengembangkan serta mewujudkan kehidupan. Spiritualitas merupakan

kesadaran dan sikap hidup manusia untuk tetap bertahan dalam mewujudkan

tujuan dan pengharapan (Banawiratma, 1990: 57-59).

Page 36: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

17

Untuk mewujudkan tugas perutusan Allah, Yesus memilih cara hidup

sebagai manusia yang miskin, sebagai hamba Yahwe, dalam kemiskinan tetap ia

mampu mencintai Bapa dan kehendak Bapa serta rela taat sampai mati di salib

(Fil 2:8-11). Kesatuan Yesus dengan Bapa adalah sumber perutusan-Nya. Dalam

doa dan karyanya, Yesus menyerahkan diri sepenuhnya kepada rencana Bapa

yakni menyelamatkan umat manusia yang oleh karena dosa, sudah tidak mampu

menjadi anak Allah atas dayanya sendiri (Konstitusi PRR, 1987: 24).

Para suster sebagai seorang utusan, Yesus Kristus menjadi pusat hidup dan

sumber kekuatan dalam menjalankan tugas perutusan. Roh Kudus menjadi

kepenuhan Yesus dalam melaksanakan kehendak Bapa. Maka Roh Kristuslah

yang memampukan para Suster PRR untuk mencintai Allah dan melaksanakan

kehendak-Nya. Karena itu hendaklah hidup para Suster PRR semakin meresap

dalam Allah, agar dapat merasakan gerakan Roh-Nya dalam kesibukan karya dan

pelayanan di tengah umat (Konstitusi PRR, 1987: 25).

B. Tradisi-tradisi Kongregasi PRR Sehubungan dengan Perayaan Ekaristi

Bagi Para Suster yang Berada di Wilayah Jawa

Perayaan Ekaristi menjadi puncak hidup doa dan hidup bakti bagi umat

beriman. Para suster dimampukan untuk berpartisipasi dalam kurban Kristus.

Segala doa komunitas yang lain: refleksi misteri penyelamatan Kristus dalam doa

jalan salib dan doa rosario; doa-doa harian dalam kebersamaan komunitas, pun

doa pribadi dalam segala bentuknya serta latihan-latihan rohani lainnya, mengarah

kepada dan dipersatukan dalam kurban Yesus.

Page 37: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

18

Seluruh hidup doa para Suster berpola kepada seluruh sikap hidup doa

Yesus. Kurban Ekaristi yang dilanjutkan dalam doa-doa komunitas dan

pelayanannya, menolong para Suster untuk hidup dalam hubungan lebih dekat

dengan Kristus. Doa-doa komunitas, disusun sesuai dengan spiritualitas

Kongregasi dan kebiasaan-kebiasaan di daerah dimana para Suster berkarya.

Kesempatan diberi untuk lebih kreatif menyusun bentuk-bentuk doa yang lebih

baik (Konstitusi PRR,1987: 173). Adapun suasana tradisi hidup doa para Suster

yang berkarya di setiap komunitas.

1. Komunitas Yogyakarta

a. Komunitas Magnificat Yogyakarta didirikan oleh Kongregasi pada tanggal 1

Juli 1981, sebagai salah satu komunitas studi, yang berada di keuskupan

Agung Semarang Yogyakarta. Jumlah anggota pada tahun 2009 ada 17 orang.

Para Suster yang tinggal dan hidup dalam komunitas ini adalah Suster student

dari berbagai jurusan seperti: katekis, konseling, sekretaris, kesehatan,

ekonomi, yang dipersiapkan oleh Kongregasi demi perkembangan hidup dan

masa depan Kongregasi selanjutnya.

b. Tradisi hidup doa dalam komunitas

Komunitas Yogyakarta sebagai komunitas studi, mempunyai kegiatan dan

jadwal doa seperti:

1) Senin; Pagi: Ofisi bersama, renungan konstitusi Kongregasi, meditasi,

Siang: Jam tiga berdoa rosario.

Page 38: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

19

Sore: Sharing konstitusi.

2) Selasa; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci dengan bacaan Injil pada

hari yang bersangkutan, meditasi dan perayaan Ekaristi.

Siang : jam tiga berdoa rosario.

Sore : Ofisi dan refleksi bersama.

3) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas dimana

para suster mencari waktu untuk berdoa, tetapi pada sore hari

dirayakan Ekaristi komunitas.

4) Kamis; Pagi : Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi dan perayaan

Ekaristi di gereja bersama umat.

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Adorasi bersama umat di gereja.

5) Jumat; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi.

Siang : Berdoa rosario.

Sore : Jalan salib, perayaan Ekaristi.

6) Sabtu; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi.

Sore : Doa rosario, ofisi.

7) Minggu; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi.

Siang : Ibadat siang.

Sore : Adorasi.

c. Situasi Perayaan Ekaristi dalam Komunitas

Tradisi hidup doa dalam komunitas Yogyakarta untuk pengembangan hidup

Page 39: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

20

rohani para anggotanya yang telah disepakati bersama oleh seluruh anggota

komunitas termasuk perayaan Ekaristi sebagai salah satu bentuk kegiatan rohani

untuk mendukung perkembangan hidup rohani para suster, dirayakan empat kali

seminggu yaitu pada hari Senin, Selasa, Rabu dan Jumat sedangkan pada hari

Kamis pagi perayaan Ekaristi bersama umat di gereja. Dengan suasana perayaan

Ekaristi para suster diharapkan mampu mengalami kekuatan rohani untuk bisa

menjalankan tugas dan karya pelayanan yang dipercayakan oleh Kongregasi

sebagai suster student.

2. Komunitas Cimanggis

a. Komunitas St. Fransiskus Asisi Cimanggis didirikan oleh Kongregasi, pada

tanggal 1 Nopember 2001, sebagai salah satu komunitas karya, yang berada di

Keuskupan Bogor. Jumlah anggota pada tahun 2009 ada 14 orang. Para suster

yang tinggal dan hidup dalam komunitas ini menangani berbagai macam

karya antara lain: Misi Prokur, karya sosial, pastoral, pendidikan, study, usaha

pembuatan lilin, rosario, batu hitam dan kebun.

b. Tradisi hidup doa dalam komunitas

Komunitas Cimanggis sebagai komunitas karya, mempunyai kegiatan dan

jadwal doa yang tetap, seperti;

1) Senin; Pagi : Ofisi bersama, renungan konstitusi , meditasi,berdoa rosario.

Siang: Ibadat siang, jam tiga berdoa rosario.

Sore: Sharing konstitusi. Ibadat penutup.

Page 40: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

21

2) Selasa; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci , meditasi, berdoa

rosario.

Siang: Ibadat siang, jam tiga berdoa rosario.

Sore: Berdoa rosario, ofisi dan refleksi bersama.

3) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas

dimana para suster mencari waktu untuk berdoa, tetapi pada sore

hari dirayakan Ekaristi komunitas.

4) Kamis; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi dan perayaan

Ekaristi di gereja bersama umat.

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Adorasi

5) Jumat; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi.

Siang : Ibadat siang, jam tiga berdoa rosario.

Sore : Jalan salib, ibadat penutup.

6) Sabtu; Pagi : Ofisi Maria, renungan Kitab Suci, meditasi.

Sore : Doa rosario, ibadat meriah.

7) Minggu; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi, Ekaristi.

Siang : Ibadat siang.

Sore : Adorasi.

c. Situasi Perayaan Ekaristi dalam Komunitas.

Komunitas Cimanggis sebagai salah satu komunitas karya yang berada di

Keuskupan Bogor juga mempunyai tradisi atau kebiasaan doa yang telah

Page 41: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

22

disepakati bersama oleh seluruh anggota komunitas. Dari seluruh kegiatan rohani

komunitas, perayaan Ekaristi menjadi salah satu kegiatan rohani yang cukup

diperhatikan oleh seluruh anggota komunitas karena melalui perayaan Ekaristi

para Suster dikuatkan melalui makanan rohani tubuh dan darah Kristus sebagai

kekuatan dalam menjalankan tugas pelayanan. Perayaan Ekaristi komunitas

terjadi pada hari Sabtu pagi bersama umat, sedangkan hari Senin sampai Jumat,

Ekaristi dirayakan di gereja bersama umat.

3. Komunitas Cijantung

a. Komunitas Nasaret Cijantung didirikan pada tanggal 2 Januari 1985, sebagai

salah satu komunitas karya yang berada di Keuskupan Agung Jakarta. Dengan

jumlah anggota pada tahun 2009 ada 6 orang. Para suster berkarya di bidang

pendidikan, panti asuhan, pastoral paroki dan usaha pembuatan hosti.

b. Tradisi hidup doa dalam Komunitas

Komunitas Cijantung sebagai komunitas karya, mempunyai jadwal doa

yang seperti;

1) Senin; Pagi : Ofisi bersama, renungan konstitusi Kongregasi, meditasi,

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Sharing konstitusi.

2) Selasa; Pagi : Ofisi bersama, renungan Kitab Suci , meditasi .

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Ofisi dan refleksi bersama.

Page 42: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

23

3) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas dimana

para suster mencari waktu untuk berdoa.

4) Kamis; Pagi : Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi.

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Adorasi umat di gereja.

5) Jumat; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi.

Siang : Berdoa rosario.

Sore : Jalan salib, refleksi, ibadat penutup.

6) Sabtu; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi.

Sore : Doa rosario, ibadat meriah.

7) Minggu; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi.

Siang : Ibadat siang.

Sore : Adorasi.

c. Situasi Perayaan Ekaristi dalam Komunitas.

Ekaristi dirayakan dalam komunitas satu kali seminggu pada hari Jumat

pagi bersama umat sedangkan hari –hari lain perayaan Ekaristi bersama umat

di gereja.

4. Komunitas Pademangan

a. Komunitas Hati Kudus Yesus dan Maria Pademangan didirikan oleh

Kongregasi pada tanggal 14 agustus 1992, sebagai komunitas karya, yang

Page 43: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

24

berada di Keuskupan Jakarta. Jumlah anggotanya 3 orang. Para suster

berkarya di bidang pendidikan, pastoral paroki, karya sosial, dan juga studi.

b. Tradisi hidup doa dalam Komunitas

Komunitas Hati Kudus Yesus dan Maria Pademangan sebagai komunitas

karya, mempunyai kegiatan dan jadwal doa seperti;

1) Senin; Pagi : Ofisi bersama, renungan onstitusi Kongregasi, meditasi.

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Sharing konstitusi.

1) Selasa; Pagi : Ofisi bersama, renungan Kitab Suci dengan bacaan Injil

pada hari yang bersangkutan, meditasi dan perayaan Ekaristi.

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Ofisi dan refleksi bersama.

2) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas dimana

para suster mencari waktu untuk berdoa, tetapi pada sore hari

dirayakan Ekaristi komunitas.

3) Kamis; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi dan perayaan

Ekaristi di Gereja bersama umat.

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Adorasi .

4) Jumat; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi.

Siang : Berdoa rosario.

Sore : Jalan salib.

5) Sabtu; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi

Page 44: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

25

Sore : Doa rosario, ibadat meriah.

6) Minggu; Pagi : Ofisi , renungan Kitab Suci, meditasi perayaan Ekaristi.

Siang : Ibadat siang.

Sore : Adorasi.

c. Suasana Perayaan Ekaristi dalam Komunitas.

Ekaristi dalam komunitas dirayakan pada hari Selasa pagi sedangkan pada

hari lain dirayakan Ekaristi di gereja bersama umat.

5. Komunitas Surabaya

a. Komunitas St. Maria Bintang laut Surabaya didirikan oleh Kongregasi, pada

tanggal 27 juli 1984, sebagai komunitas karya, yang berada di keuskupan

Surabaya dengan jumlah anggota pada tahun 2009 4 orang. Para Suster

berkarya di bidang pendidikan, pastoral paroki, karya sosial, dan studi.

b. Tradisi hidup doa dalam Komunitas

Komunitas St. Maria Bintang Laut Surabaya sebagai komunitas karya,

mempunyai kegiatan dan jadwal doa seperti:

1) Senin; Pagi : Ofisi bersama, renungan konstitusi Kongregasi, meditasi,

perayaan Ekaristi.

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Sharing konstitusi.

2) Selasa; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci dengan bacaan Injil pada

hari yang bersangkutan, meditasi dan perayaan Ekaristi.

Page 45: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

26

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Ofisi dan refleksi bersama.

3) Rabu: Seluruh hari dijadikan sebagai hari doa privat oleh komunitas dimana

para suster mencari waktu untuk berdoa, tetapi pada sore hari

dirayakan Ekaristi komunitas.

4) Kamis; Pagi: Ofisi bersama, renungan Kitab Suci, meditasi dan perayaan

Ekaristi di gereja bersama umat.

Siang : Jam tiga berdoa rosario.

Sore : Adorasi.

5) Jumat; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi.

Siang : Berdoa rosario.

Sore : Jalan salib.

6) Sabtu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi, perayaan Ekaristi

Sore : Doa rosario, ibadat meriah.

7) Minggu; Pagi : Ofisi, renungan Kitab Suci, meditasi perayaan Ekaristi.

Siang : Ibadat siang.

Sore : Adorasi.

c. Suasana Perayaan Ekaristi dalam komunitas

Ekaristi komunitas dirayakan pada hari Senin pagi sedangkan pada hari

lain Ekaristi dirayakan bersama umat di gereja.

Page 46: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

27

BAB III

MAKNA EKARISTI BAGI PERKEMBANGAN HIDUP ROHANI

PARA SUSTER PUTERI REINHA ROSARI

Dengan melihat kenyataan yang terjadi disetiap komunitas tentang

bagaimana penghayatan para suster dalam mengikuti perayaan Ekaristi dirasa

bahwa perayaan Ekaristi sebagai kekuatan iman, perayaan keselamatan yang

sungguh memampukan setiap anggota mengalami kekuatan rohani karena

persatuan dengan Yesus sendiri melalui perayaan Ekaristi. Sebagai seorang

religius, para suster menghayati Ekaristi sebagai kekuatan untuk menjalankan

seluruh hidup dan kegiatan sepanjang hari dalam tugas perutusan. Perayaan

Ekaristi menjadi makanan rohani yang memberi kekuatan, kedamaian serta

kesanggupan dalam menjalani hidup sebagai seorang religius dan bahkan

Perayaan Ekaristi mampu memberi inspirasi baru dalam pelayanan (Nouwen,

2008:157). Namun disatu pihak para suster juga terkadang mengalami kejenuhan

dalam mengikuti perayaan Ekaristi, terkadang dirasa sebagai sebuah rutinitas juga

diakibatkan dengan banyaknya tugas atau beban yang harus diselesaikan pada hari

itu. Dengan situasi nyata yang dialami yang dialami oleh para suster disetiap

komunitas, maka sungguh diharap untuk semakin mampu memahami makna

Ekaristi dalam pergulatan hidup harian, dimana Ekaristi sebagai perayaan

keselamatan mampu memberi kekuatan baru serta kegembiraan dalam menjalani

panggilan sebagai seorang religius.

Injil Yohanes, Yesus bersabda, ”Akulah pokok anggur dan kamu adalah

Page 47: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

28

ranting-rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia

berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh 15:

5). Hanya jika menyatu dengan pokok, ranting akan hidup dan akhirnya dapat

menghasilkan buah. Tanpa bersatu dengan pokok itu, ranting akan kering dan

mati tanpa menghasilkan sesuatu. Gambaran hidup membiara menunjukkan

bahwa kesatuan dengan Tuhan secara pribadi menjadi sangat penting karena

kesatuan itulah yang menghidupkan panggilan seseorang. Tanpa relasi dengan

Yesus sebagai pokok anggur akan mengalami kekeringan dalam hidup panggilan.

Relasi pribadi dengan Yesus itu dapat dipupuk dengan bermacam-macam cara

seperti melakukan karya kerasulan, menerima Sakramen, melakukan ibadat,

sharing pengalaman iman, membaca dan mendengarkan sabda Tuhan, hidup

dalam kasih, berdoa bersama maupun doa pribadi, tapa dan matiraga (Suparno,

2007: 177).

Dalam pembahasan ini penulis akan mengemukakan lima bagian yang

terdiri dari: perayaan Ekaristi sebagai liturgi yang pokok, hasil penelitan,

peningkatan hidup rohani melalui perayaan Ekaristi, tantangan-tantangan dalam

mengikuti perayaan Ekaristi, serta upaya-upaya meningkatkan hidup rohani .

C. Perayaan Ekaristi Sebagai Liturgi Yang Pokok

1. Ekaristi dalam Kitab Suci

a. Perjamuan makan dengan Yesus sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah

Tindakan pewartaan dan penghadiran kerajaan Allah oleh Yesus tidak

hanya tampak dalam karya penyembuhan berbagai orang sakit, pengusiran setan,

Page 48: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

29

dan membangkitkan orang mati, tetapi juga dalam makan bersama Yesus dengan

orang-orang berdosa (Mrk 2: 16-19). Dengan perjamuan makan bersama orang-

orang berdosa, Yesus mau menampilkan makna kedatangan dan kehadiran Allah

yang berbelas kasih. Kedatangan kerajaan Allah menunjuk pada datangnya

keselamatan yang merangkul semua orang, teristimewa mereka yang hilang dan

berdosa. Kebersamaan Yesus dengan orang-orang berdosa mengungkapkan

kehendak Allah yang mau menyelamatkan (Mat 9: 13; Mrk 2: 17; Luk 5: 32)

sebab Yesus datang pertama-pertama untuk mencari dan memanggil orang

berdosa (Martasudjita, 2005: 25).

b. Perjamuan malam terakhir

Perjamuan Paskah Yahudi merupakan suatu upacara mengenangkan dan

merayakan perbuatan besar Allah terhadap bangsa-Nya yaitu bangsa Israel maka

perjamuan Paskah Yahudi merupakan suatu upacara syukur agung atas karya

penyelamatan Allah sehingga orang Yahudi sungguh menghargai perayaan itu

untuk memperingati pembebasan mereka dari Negeri Mesir (Bakker, 1988: 60).

Perjamuan malam terakhir. (Mrk 14; 22-25; Mat 26: 26-29; Luk 22: 15- 20

dan 1Kor 11:23-26). Perjamuan malam terakhir merupakan perjamuan perpisahan

Yesus dengan para murid sebelum Ia menderita sengsara dan wafat di kayu salib.

Dalam perjamuan itu Yesus hendak mengungkapkan kepada para murid-Nya

bahwa Yesus sangat mencintai seluruh umat manusia dan akan memberikan

keselamatan dengan mengurbankan nyawa-Nya di atas kayu salib. Yesus rela

menderita, wafat dan bangkit agar umat manusia mampu mengalahkan yang jahat.

Page 49: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

30

c. Perjamuan dengan Yesus yang Bangkit (Luk 24:13-35).

Setelah bangkit Yesus kembali mengadakan makan bersama dengan para

murid-Nya. Dalam perjamuan itulah Yesus mengungkapkan bahwa Ekaristi

merupakan kebersamaan dengan Tuhan yang bangkit. “Perbuatlah ini menjadi

peringatan akan Daku” (Luk 22: 19) disini nanpak bahwa Yesus menjadi pusat

dalam Ekaristi, Yesus hadir dengan seluruh misteri hidup dan kematian-Nya serta

kemuliaan-Nya. “Peringatan akan Daku” mengarah kepada peringatan akan wafat

dan kebangkitan-Nya. Suatu peringatan penuh syukur kepada Allah melalui Putra-

Nya yang bangkit.

2. Ekaristi berdasarkan pandangan Bapa-bapa Gereja

Istilah “Ekaristi“ berasal dari bahasa Yunani “eucharistia” yang berarti

ucapan syukur. Kata eucharistia adalah sebuah kata benda yang berasal dari kata

kerja bahasa Yunani eucharistein yang berarti memuji, mengucap bersyukur.

Istilah Ekaristi menunjuk pada isi dari apa yang dirayakan dalam seluruh

perayaan Ekaristi, mau mengungkapkan pujian syukur atas karya penyelamatan

Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus, sebagaimana berpuncak dalam

peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus (Martasudjita, 2003: 28).

Santo Ignatius dari Antiokhia, ketika menulis surat kepada umat

Philadelphia mengatakan: “Berusahalah kalian untuk merayakan satu Ekaristi,

karena ini hanyalah satu tubuh Tuhan kita Yesus Kristus dan hanya satu piala

untuk persatuan dengan darah-Nya, dan hanya satu altar”. Santo Ignatius

mengajarkan roti Ekaristi sebagai tubuh Tuhan sendiri, yakni Yesus Kristus yang

Page 50: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

31

telah mempersembahkan diri dalam roti dan anggur Ekaristi (Martasudjita, 2005:

249).

Dalam ajaran Santo Yustinus Martir (sekitar tahun 165) memandang

Ekaristi sebagai suatu ibadah atau Liturgi Kristiani. Bagi Yustinus Ekaristi adalah

kurban rohani sebab Ekaristi merupakan doa yang benar dan pujian syukur yang

tepat. Ekaristi sebagai pujian syukur merupakan kurban kepada Allah, kenangan

akan penderitaan Yesus, akan penciptaan dan penebusan. Yustinus yakin bahwa

santapan Ekaristi adalah tubuh dan darah Yesus Kristus sendiri (Martasudjita,

2005: 249).

Menurut Santo Ireneus Lyon (sekitar tahun 202), Ekaristi pertama-tama

adalah kurban pujian syukur. Dalam Ekaristi diungkapkan pujian syukur atas

penciptaan, dan atas penebusan Yesus Kristus. Tujuan makanan Ekaristi adalah

penyampaian Sang Logos. Artinya dengan menerima santapan Ekaristi orang

disatukan dalam kebersamaan abadi dengan Yesus Kristus (Martasudjita, 2005:

250-251).

3. Ekaristi menurut ajaran Konsili Vatikan II

a. Dimensi Kristologis

Pada peristiwa perjamuan malam terakhir Yesus menawarkan tubuh dan

darah-Nya untuk menjadi makanan dan minuman rohani kepada para rasul-Nya

(EE, 21) dan sekaligus berpesan kepada mereka: “Lakukanlah ini sebagai

peringatan akan Daku”perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, kamu

mengenangkan Aku” (1 Kor 11:24-25, Luk 22:19). Para rasul dengan menyambut

Page 51: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

32

undangan Yesus di ruang perjamuan “terimalah dan makanlah, minumlah” (Mat,

26:26-27) masuk dalam persekutuan sakramental bersama Putra Allah yang

dikurbankan demi keselamatan umat manusia, maka perayaan Ekaristi menjadi

kenangan kurban salib Kristus secara sakramental dalam tindakan liturgis Gereja

(EE, 21).

Konsili Vatikan ke II memberi gambaran tentang perayaan Ekaristi yang

berhubungan erat dengan pribadi Yesus Kristus. Dimana “Ekaristi ditetapkan oleh

Yesus sebagai kenangan akan diri-Nya yang berpuncak pada wafat dan

kebangkitan-Nya” di atas kayu salib. Apa yang dirayakan oleh Gereja saat ini

sebagai kenangan akan karya penyelamatan Allah melalui Putra-Nya Yesus

Kristus kepada umat manusia dihadirkan kembali yakni wafat dan kebangkitan-

Nya melalui perayaan Ekaristi (SC, 6).

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan dimensi kristologis berkaitan

dengan perayaan Ekaristi, yakni:

1) Ekaristi sebagai Kurban

Konsili Vatikat II menjelaskan ajaranya mengenai Ekaristi sebagai kurban

dalam SC 47:

Pada perjamuan terakhir, pada malam ia diserahkan, penyelamat kita mengadakan kurban Ekaristi Tubuh dan Darah-Nya. Dengan demikian, Ia mengabadikan kurban salib untuk selamanya, dan mempercayakan kepada Gereja mempelai-Nya yang terkasih kenangan Wafat dan kebangkitan-Nya: Sakramen cinta kasih, lambang kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan Paskah. Dalam perjamuan itu Kristus disambut, jiwa dipenuhi rahmat, dan kita dikurniai jaminan kemuliaan yang akan datang.

“Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan” (1 Kor 11:23) telah menetapkan

Page 52: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

33

kurban Ekaristi tubuh dan darah-Nya. Yesus tidak hanya menegaskan pemberian

tubuh dan darah-Nya untuk dimakan dan diminum tetapi lebih dari itu Yesus mau

mengungkapkan makna pengurbanan diri-Nya di atas kayu salib. “Kurban”

bukanlah penyembelian tetapi penyerahan diri Yesus pada Bapa-Nya demi

keselamatan umat manusia. (EE,12-13).

Dalam perayaan Ekaristi umat mengadakan kurban persembahan yang

melambangkan penyerahan diri Yesus. Yesus telah mengurbankan diri-Nya

dengan wafat di atas kayu salib, dan sebelum wafat-Nya, Yesus mengadakan

makan bersama dengan para murid-Nya pada peristiwa perjamuan malam

terakhir. Hidup Yesus sendiri adalah kurban yang dipersembahkan dengan darah

di kayu salib. Melalui peristiwa pada perjamuan terakhir, Yesus melakukan suatu

tindakan kenabian, sebab dalam perayaan Ekaristi Yesus mempersembahkan diri-

Nya sebagai kurban. Kurban Yesus saat sekarang dihadirkan atau dipersembahkan

sebagai kurban syukur oleh Gereja melalui perayaan Ekaristi (Bakker,1988: 66).

Umat beriman yang telah diselamatkan ikut berpartisipasi dalam perayaan

Ekaristi, sehingga dengan berpartisipasi dan membuka diri semakin bersatu

dengan Kristus yang hadir dalam perayaan Ekaristi. Kurban bukanlah

penyembelihan tetapi penyerahan diri Yesus pada Bapa. Umat beriman memohon

diikutsertakan dalam inti hidup Yesus, itulah arti dari Ekaristi sebagai kurban.

Dengan demikian Ekaristi sebagai kurban merupakan perayaan pengungkapan

iman untuk mengenangkan kurban Kristus di atas kayu salib demi cinta-Nya

kepada umat manusia.

Page 53: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

34

2) Ekaristi sebagai Sakramen

Kata “Sakramen “dari bahasa Latin dengan asal kata “sacrare” artinya

“menguduskan” atau “menyucikan”. Melalui sakramen Yesus menguduskan

manusia, umat-Nya dimana oleh Gereja dinamakan sebagai perbuatan

sakramental, maka melalui sakramen terjadi pengudusan atau penyucian secara

rohani bagi hidup umat beriman. Sakramen dilihat sebagai sesuatu yang

mendatangkan rahmat bagi umat beriman melalui wujud yang nyata. Maka untuk

melaksanakan pemberian rahmat pengudusan, Yesus menggunakan air, minyak,

roti dan anggur sebagai sarana pengudusan atau penyucian hidup umat manusia

dalam tanda sakramen. Maka sakramen disebut tanda atau perbuatan simbolis

yang menyatakan apa yang tidak kelihatan namun dibuat oleh Yesus dalam karya

penyelamatan-Nya. Tanda merupakan suatu bagian dari seluruh perbuatan karya

keselamatan Allah dalam diri Yesus kepada umat-Nya (Bakker,1988: 24).

Konsili Vatikan ke II dalam SC 59 menyatakan bahwa:

Sakramen-saktramen dimaksudkan untuk menguduskan manusia, membangun Tubuh Kristus, dan akhirnya mempersembahkan ibadat kepada Allah. Sebagai tanda Sakramen juga dimaksudkan untuk mendidik. Sakramen tidak hanya mengandaikan iman, melainkan juga memupuk, meneguhkan dan mengungkapkan dengan kata-kata dan benda. Maka juga disebut Sakramen iman. Memang Sakramen memperoleh rahmat, tetapi perayaan Sakramen itu sendiri juga dengan amat baik menyiapkan kaum beriman untuk menerima rahmat itu yang membuahkan hasil nyata, untuk menyembah Allah secara benar, dan untuk mengamalkan cintakasih.

Perayaan Ekaristi yang dirayakan oleh Gereja dimana umat berkumpul

untuk merayakan Sakramen keselamatan selalu mengenangkan misteri iman,

misteri keselamatan yang telah dilakukan oleh Yesus dengan menyerahkan diri-

Nya menjadi tebusan bagi umat manusia. Dalam SC 47 juga dikatakan bahwa

Page 54: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

35

“Kristus mempercayakan kepada Gereja, mempelai-Nya yang terkasih, kenangan,

wafat dan kebangkitan-Nya: Sakramen cinta kasih, lambang kesatuan ikatan cinta

kasih “.

3) Ekaristi sebagai Perjamuan

Perayaan Ekaristi disebut sebagai perjamuan, karena dalam perjamuan

terakhir yang dibuat Yesus bersama para murid-Nya, dimana Yesus menyerahkan

diri-Nya untuk dimakan dan diminum oleh para murid-Nya dalam wujud roti dan

anggur. Dalam kehidupan sebagai manusia, makan dan minum adalah suatu

kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap orang untuk bisa bertahan

dalam hidup. Maka perjamuan makan dan minum menjadi suatu unsur pokok

yang diperjuangkan oleh setiap orang.

Perjamuan malam terakhir yang telah dilakukan oleh Yesus bersama para

murid-Nya merupakan makan dan minum secara jasmani dan rohani. Perjamuan

ini diadakan sebagai pesta perjamuan perpisahan sebelum wafat-Nya di kayu

salib, Yesus memberikan diri-Nya sebagai makanan dan minuman (Luk, 22: 15-

20). Bertolak dari peristiwa perjamuan makan Yesus bersama para murid-Nya

maka Perayaan Ekaristi yang dirayakan oleh Gereja saat ini disebut sebagai

“Perjamuan”. Melalui penyerahan roti dan anggur “inilah tubuh-Ku “, inilah

darah-Ku”, Yesus menyerahkan diri-Nya untuk menjadi santapan rohani bagi

umat beriman yang percaya kepada-Nya melalui wujud roti dan anggur yang

diterima dalam perayaan Ekaristi. Dengan perjamuan bersama dalam perayaan

Ekaristi, umat semakin bersatu dengan Kristus, pemberi hidup, dan juga bersatu

Page 55: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

36

dengan sesama umat beriman yang hadir dalam perjamuan Ekaristi. Perayaan

Ekaristi merupakan kenangan akan karya keselamatan Allah yang memuncak

pada misteri Paskah (Martasudjita, 2003: 295).

b. Dimensi Eklesiologi

Dimensi eklesiologi yang berasal dari kata Yunani “ekkleo” artinya

memanggil adalah suatu ajaran teologi yang berkaitan dengan Gereja. Umat

katolik mengimani Gereja sebagai karya Roh Kudus yang menjadi perantara umat

untuk dapat semakin dekat dengan Yesus Kristus. Gereja melaksanakan perintah

Yesus sehingga dapat mengungkapkan imannya melalui perayaan Ekaristi.

Beberapa dimensi eklesiologi tentang Ekaristi:

1) Ekaristi sebagai sarana kebersamaan.

Ekaristi adalah bagian dari perayaan Gereja yang sangat dihormati dan

diagungkan oleh umat katolik karena perayaan Ekaristi dalam Gereja merupakan

perayaan yang suci. Dalam SC 26 menyatakan bahwa:

Upacara- upacara liturgi bukanlah tindakan perorangan, melainkan perayaan Gereja sebagai sakramen kesatuan, yakni umat kudus berhimpun dan diatur di bawah uskup. Maka, upacara-upacara itu menyangkut seluruh tubuh Gereja dan menampakkan serta mempengaruhinya; sedangkan masing-masing anggota disentuhnya secara berlain-lainan, menurut keanekaan tingkatan, tugas serta keikutsertaan aktual mereka.

Ekaristi merupakan perayaan seluruh Gereja, dimana umat dipersatukan

dalam perayaan Ekaristi untuk mengenangkan karya penebusan Allah dalam diri

Putra-Nya. Seluruh umat dipersatukan dalam cinta kasih Kristus untuk mampu

menghayati makna dari perayaan Ekaristi. Maka melalui perantaraan Gereja,

Page 56: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

37

umat berkumpul untuk merayakan perayaan Ekaristi, serta mampu

mengungkapkan imannya dan bersyukur atas penebusan Tuhan yang telah dialami

dalam kehidupan setiap hari.

Gereja sebagai umat Allah yang berkumpul untuk merayakan perayaan

Ekaristi juga diharapkan untuk ikut ambil bagian secara penuh dalam perayaan

Ekaristi. Konsili Vatikan ke II dalam SC 48 menegaskan bahwa :

Gereja dengan susah payah berusaha, jangan sampai umat beriman menghadiri misteri iman itu sebagai orang luar atau penonton yang bisu, melainkan supaya melalui upacara dan doa memahami misteri itu dengan baik, dan ikut-serta penuh hikmat dan secara aktif. Hendaknya mereka rela diajar oleh sabda Allah, disegarkan oleh santapan Tubuh Tuhan, bersyukur kepada Allah. Hendaknya sambil mempersembahkan hosti yang tak bernoda bukan saja melalui tangan imam melainkan juga bersama dengannya, mereka belajar mempersembahkan diri, dan dari hari ke hari berkat perantaraan Kristus makin penuh dipersatukan dengan Allah dan antar mereka sendiri, sehingga akhirnya Allah menjadi segalanya. Umat diharapkan berpartisipasi dalam seluruh perayaan Ekaristi sejak awal

persiapan hingga akhir perayaan, maka melalui kehadiran dan keikutsertaan

dalam seluruh bagian perayaan Ekaristi umat terlibat aktif dalam seluruh bagian

perayaan Ekaristi karena perayaan Ekaristi merupakan satu kesatuan yang harus

diikuti oleh seluruh umat. Seperti apa dikatakan dalam PUMR 35 bahwa: “

Aklamasi dan jawaban-jawaban umat beriman terhadap salam dan doa-doa imam

menciptakan tingkat partisipasi aktif yang harus ditunjukkan umat dalam setiap

perayaan Ekaristi”.

2) Ekaristi sebagai Sumber dan Puncak kehidupan Gereja

Melalui perantaraan Gereja umat berkumpul untuk merayakan peristiwa

keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus melalui perayaan Ekaristi sehingga

Page 57: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

38

Ekaristi tidak hanya sebagai puncak seluruh liturgi Gereja, tetapi juga menjadi

sumber dan puncak kehidupan Gereja, dimana umat beriman mengalami

persatuan dengan Allah melalui Ekaristi.

Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan Gereja, dalam SC 10

dikatakan bahwa:

Liturgi merupakan puncak yang dituju oleh Gereja, dan serta merta sumber segala daya-kekuatannya. Sebab usaha-usaha kerasulan mempunyai tujuan ini: supaya semua orang melalui iman dan Baptis menjadi putera-putera Allah, berhimpun menjadi satu, meluhurkan Allah di tengah Gereja, ikut serta dalam kurban, dan menyantap perjamuan Tuhan. Mendorong umat beriman, supaya sesudah dipuaskan dengan ‘ Sakramen-sakramen paska” menjadi sehati sejiwa dalam kasih, berdoa supaya mereka mengamalkan dalam hidup sehari-hari apa yang mereka peroleh dalam iman. Adapun pembaharuan perjanjian Tuhan dengan manusia dalam Ekaristi menarik dan mengobarkan umat beriman dalam cintakasih Kristus yang membara. Jadi dari liturgi, terutama dari Ekaristi, bagaikan dari sumber, mengalirlah rahmat kepada kita, dan dengan hasil guna yang amat besar diperoleh pengudusan manusia dan pemuliaan Allah dalam Kristus, tujuan semua karya Gereja lainya. Ekaristi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat sehari-hari, karena

melalui perayaan Ekaristi umat memperoleh kekuatan rohani dan memohon

rahmat dari Allah untuk dimampukan dalam menjalani kehidupan. Dari perayaan

Ekaristi itulah mengalir kekuatan yang menjiwai dan menggerakkan seluruh

hidup orang kristiani untuk mengarungi suka duka kehidupannya.

c. Dimensi Eskatologis.

Dalam dimensi eskatologis mau menggambarkan bahwa perayaan Ekaristi

bukan hanya merupakan perayaan akan peringatan sejarah karya keselamatan

Allah melalui Putra-Nya Yesus Kristus tetapi juga mau mengatakan kepada umat

manusia bahwa perayaan Ekaristi berhubungan dengan kehidupan yang akan

Page 58: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

39

datang, atau peristiwa akhir zaman, seperti apa yang telah dijanjikan oleh Yesus

sendiri tentang keselamatan yang akan datang.

Perayaan Ekaristi merupakan perayaan perjamuan surgawi, perjamuan

eskatologis seperti apa yang dikatakan Yesus dalam injil Yohanes “Aku berkata

kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak manusia dan

minum darah-Nya kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa

makan daging-Ku dan minum darah-Ku ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku

akan membangkitkan dia pada akhir zaman“ (Yoh 6: 53-54). Allah telah

memberikan diri-Nya dengan perantaraan Putra-Nya Yesus Kristus demi

keselamatan umat manusia sampai akhir zaman. Sehingga melalui perayaan

Ekaristi menghantar umat manusia untuk semakin menghayati imannya akan

Yesus Kristus.

Konsili Vatikan ke II dalam SC 8 menyatakan bahwa: “Dalam Ekaristi yang

dirayakan Gereja di dunia ini, umat Allah ikut mencicipi liturgi surgawi yang

dirayakan di kota Suci Yerusalem “Ekaristi sebagai sumber kehidupan Gereja

memang merupakan “Jaminan kemuliaan yang akan datang“ (SC 47). Dalam

Ekaristi, Allah memberikan diri-Nya melalui Yesus Kristus Putra-Nya rela wafat

di atas kayu salib. Maka melalui santapan Ekaristi umat mempersiapkan diri

untuk mengalami kehidupan yang akan datang yaitu kehidupan akhir zaman yang

telah dijanjikan oleh Allah sendiri sekaligus umat dituntut untuk merayakan

Ekaristi di dunia secara hikmat, suci dan pantas.

Page 59: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

40

4. Makna Ekaristi

Perayaan Ekaristi merupakan perayaan iman. Dalam perayaan umat

mengungkapkan imannya atas kebaikan Allah yang telah menyelamat manusia

melalui PuteraNya Yesus Kristus. Inti pokok perayaan Ekaristi adalah ungkapan

syukur yang diungkapkan dalam bentuk sebuah perayaan. Sesuai dengan arti

Ekaristi itu sendiri yang berasal dari bahasa Yunani “ eucharista” yang ungkapan

puji syukur. Kata ini mau menekankan makna Ekaristi sebagai ungkapan syukur

atas karya penyelamatan Allah melalui Yesus Kristus. (Martasudjita, 2003 : 269).

Konsili Vatikan II dalam SC 7 menyatakan bahwa:

Liturgi dipandang bagaikan pelaksanaan tugas imamat Yesus Kristus; di situ pengudusan manusia dilambangkan dengan tanda-tanda lahir serta dilaksanakan dengan cara yang khas bagi masing-masing; di situ pula dilaksanakan ibadat umum yang seutuhnya oleh Tubuh mistik Yesus Kristus, yakni kepala beserta para anggota-Nya. Oleh karena itu setiap perayaan liturgis, sebagai karya Kristus sang Imam serta tubuh-Nya yakni Gereja, merupakan kegiatan suci yang sangat istimewa.

Perayaan Ekaristi merupakan perayaan syukur Gereja. Dalam perayaan

Ekaristi, umat mensyukuri karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui

Yesus Kristus, yakni terutama dalam peristiwa wafat dan kebangkitan-Nya. Maka

seluruh doa dalam perayaan Ekaristi itu dialamatkan kepada Allah Bapa.

Ungkapan Syukur nampak dalam doa Syukur Agung, ungkapan syukur itu terus

mewarnai seluruh doa syukur Agung, yakni atas karya kasih dan kebaikan Allah

yang tampak dalam diri Putra-Nya Yesus Kristus yang menebus dan

menyelamatkan umat manusia melalui salib; wafat dan kebangkitan-Nya

( Martasudjita, 2005: 344 ).

Page 60: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

41

5. Tata Perayaan Ekaristi.

a. Ritus Pembuka • Perarakan (nyanyian pembuka) • Tanda salib • Salam • Pengantar • Tobat • Kyrie • Kemuliaan • Doa Pembukaan

b. Liturgi Sabda • Bacaan Pertama • Mazmur Tanggapan • Bacaan Kedua • Bait Pengantar Injil / Alleluia • Bacaan Injil • Homili • Syahadat /Aku percaya. • Doa Umat.

c. Liturgi Ekaristi 1. Persiapan persembahan. • Kolekte. • Perarakan persembahan diiringi lagu

persembahan • Doa persembahan

2. Doa Syukur Agung . • Prefasi • Kudus. • Doa sebelum konsekrasi • Konsekrasi • Anamnesis • Doa sesudah konsekrasi • Doksologi

3. Komuni • Bapa Kami • Embolisme • Doa Damai • Salam damai. • Pemecahan Roti diiringi lagu Anak Domba

Allah • Persiapan Komuni • Komuni • Saat Hening atau madah syukur • Doa Sesudah Komuni.

Page 61: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

42

d. Ritus Penutup • Pengumuman • Berkat Penutup • Pengutusan • Lagu penutup.

6. Bagian-bagian Pokok dalam Perayaan Ekaristi

Perayaan Ekaristi terdiri atas dua bagian pokok, liturgi sabda dan liturgi

Ekaristi. Dua bagian pokok itu diapit oleh ritus pembuka sebagai bagian yang

mempersiapkan dan ritus penutup sebagai bagian yang menutup seluruh

rangkaian perayaan Ekaristi (Martasudjita, 2005; 116).

a. Ritus pembuka

PUMR 46: menjelaskan bahwa Ritus pembuka meliputi bagian-bagian yang

mendahului Liturgi sabda, yaitu perarakan masuk, salam, kata pengantar,

pernyataan tobat, Tuhan kasihanilah kami, kemuliaan dan doa pembuka; semua

bagian ini memiliki ciri khas sebagai pembuka, pengantar dan persiapan.

Tujuan semua bagian itu untuk mempersatukan umat yang berhimpun dan

mempersiapkan mereka, supaya dapat mendengarkan sabda Allah dengan penuh

perhatian dan merayakan Ekaristi dengan layak. Maka sebelum perayaan Ekaristi

dimulai para suster dianjurkan supaya hadir di dalam gereja atau kapel untuk

mempersiapkan diri, berdoa secara pribadi, menciptakan suasana hening dalam

diri agar sungguh menyadari kehadiran Tuhan dalam seluruh perayaan Ekaristi

bersama dengan sesama saudari-suadari yang lain untuk semakin mengenal

Tuhan, bersatu dengan-Nya dan bersatu dengan sesama yang lain dalam perayaan

keselamatan.

Page 62: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

43

1) Perarakan masuk (nyanyian pembukaan)

Perayaan Ekaristi diawali dengan perarakan masuk, imam dan para pelayan

lainya berarak masuk menuju ruang altar, menggabungkan diri dengan umat yang

sudah berhimpun untuk bersama merayakan perayaan Ekaristi dengan diiringi

lagu pembuka. Adapun fungsi dari lagu pembuka antara lain: mengiringi

perarakan para petugas liturgi memasuki ruang ibadat, membina persekutuan

umat yang sudah berhimpun sehingga seluruh umat diharapkan ikut ambil bagian

dalam memuji Tuhan, dan menghantar umat untuk memasuki misteri

keselamatan yang akan dirayakan (Ernest, 2008: 15).

2) Tanda salib

Imam memulai perayaan Ekaristi dengan membuat tanda salib bersama

seluruh umat. Tanda salib menyatakan dua pengakuan iman. Pertama, tanda salib

mengungkapkan keselamatan umat manusia yakni melalui salib Kristus (Gal, 6:

14). Peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus, salib merupakan lambang dan

sarana keselamatan. Kedua tanda salib dengan penyebutan nama Tritunggal

menunjuk inti misteri iman sebagaimana diakui dan dinyatakan pada saat

pembaptisan. Melalui pembaptisan umat dipersatukan dalam persekutuan Allah

Tritunggal, sesuai dengan sabda Tuhan sendiri ketika memberi perintah kepada

para murid-Nya: “Jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka

dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus“ ( Mat 28:19 ). Dengan membuat

tanda salib para Suster menyatakan kerelaan untuk mau memanggul salib

kehidupan, rela diutus Allah untuk mewartakan karya keselamatan di tengah

dunia.

Page 63: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

44

3) Tobat - Kyrie

Ritus tobat berupa saat dimana umat beriman menyampaikan penyesalan

dan pertobatan atas dosa dan pelanggaran yang telah dilakukannya kepada Tuhan

dan sesama. Penyesalan dan tobat yang dilakukan umat sungguh merupakan tobat

yang sejati mengalir dari kedalaman hati atas sebuah kesadaran yang penuh,

menyadari, menyesali dan mengakui dosa-dosa di hadapan Allah dan sesama

sebagai tanggapan atas kasih dan kebaikan Allah yang telah di alami (Marsudjita,

2005: 128).

Dalam doa tobat umat beriman bersama-sama menyerahkan diri kepada

Allah, membuka hati untuk menerima rahmat pengampunan dari Allah maka

Allah mempersatukan kembali mereka yang masih tercerai berai,

memperdamaikan yang masih bermusuhan sehingga melalui rahmat

pengampunan dari Allah terjalin kembali relasi yang putus antara Allah dan

manusia dan antar sesama manusia (Prier, 1988: 18).

Maka pada bagian ini, dalam suasana hening para suster perlu

menggunakan kesempatan untuk melihat diri, memeriksa batin dan menemukan

diri sebagai orang berdosa sambil melihat hubungan dengan orang lain, kesetiaan

akan panggilan dan tugas perutusan sehingga dengan itu suasana tobat mampu

membawa pembaharuan dalam diri, untuk semakin berkembang dalam cinta

kepada Allah dan kepada sesama.

4) Kemuliaan

Madah kemuliaan berisi kemuliaan untuk memuji dan memuliakan Allah

Bapa dan Yesus Kristus Putra-Nya bersama Roh Kudus, “Kemuliaan bagi Allah

Page 64: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

45

di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang

berkenan kepada-Nya“ (Luk, 2: 14). Madah kemuliaan dilagukan oleh seluruh

umat yang berhimpun dalam perayaan Ekaristi atas dorongan Roh Kudus. Dalam

PUMR 53, menyatakan; “Kemuliaan dibuka oleh imam atau lebih cocok oleh

solis atau koor, kemudian dilanjutkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh

paduan suara bersahut-sahutan, atau hanya oleh koor. Kalau tidak dilagukan, bisa

juga dilafalkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh dua kelompok umat

secara bersahut-sahutan“ ( PUMR, 2002; 44 ).

Madah Kemulian khusus pada hari minggu sebagai peringatan akan hari

Paskah karena Kristus bangkit pada hari pertama sesudah Sabat, namun

kemuliaan ditiadakan selama masa Adven dan Prapaskah sebagai tanda tobat/atau

persiapan hari raya. (Prier, 1988:8).

5) Doa pembuka

Doa pembuka merupakan doa yang menutup seluruh ritus pembuka. Dalam

PUMR 54 menyatakan: imam mengajak umat untuk berdoa. Lalu semua yang

hadir bersama dengan imam hening sejenak untuk menyadari kehadiran Tuhan,

dan dalam hati mengungkapkan doanya masing-masing. Kemudian imam

membawakan doa pembuka yang lasim disebut “collecta“ , yakni sebagai doa

yang mempersatukan ujud dari masing-masing orang dan juga mengungkapkan

inti perayaan liturgi hari yang bersangkutan ( PUMR, 2002: 44).

Ketika Imam mau mendoakan doa pembuka, imam mengajak umat untuk

hening, umat boleh mengungkapkan doanya masing-masing di dalam hati dan

ketika imam mengungkapkan doa pembuka, hendaknya seluruh umat

Page 65: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

46

mengikutinya dalam dan menjadikan sebagai doa mereka sehingga pada akhir dari

doa pembuka umat menjawab “Amin“.

b. Liturgi Sabda

Liturgi sabda diawali dengan pewartaan bacaan-bacaan dari Alkitab dan

diakhiri dengan doa umat. Bacaan dan mazmur tanggapan merupakan bagian

pokok dari liturgi sabda, karena dalam bacaan-bacaan itu Allah sendiri bersabda

kepada umatnya, mengungkapkan misteri penebusan dan keselamatan serta

memberikan makanan rohani kepada seluruh umat yang hadir dalam perayaan

Ekaristi sehingga umat diharapkan mendengarkan pada saat pewartaan sabda

Allah (Martasudjita, 2005: 133).

Saat hening sesudah bacaan merupakan saat yang sangat diperlukan, dimana

saat hening dengan bantuan roh kudus para suster dapat merenungkan,

meresapkan sabda Allah dan membiarkan benih-benih sabda berkembang dan

bertumbuh subur dalam hati sehingga dapat menghasilkan buah kehidupan. Para

suster perlu menggunakan waktu hening itu dengan membuka diri dihadapan

Allah supaya sabda yang didengarkan itu sungguh meresapi seluruh kehidupan.

1) Bacaan pertama

Pada hari minggu dan hari raya, liturgi Gereja menyiapkan tiga buah

bacaan, yaitu bacaan pertama, bacaan kedua dan bacaan injil. Dan misa harian

hanya disediakan dua buah bacaan, yakni bacaan pertama dan bacaan injil.

Bacaan pertama pada hari minggu dan hari raya diambil dari perjanjian lama.

Page 66: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

47

Bacaan pertama dipilih menurut tema injil, sehingga terungkap kesinambungan

sejarah keselamatan Allah dari perjanjian lama berpuncak pada diri Yesus Kristus

yang diwartakan dalam Injil (Martasudjita, 2005: 134).

Sesudah bacaan pertama dengan diakhiri “demikianlah sabda Tuhan”

diadakan saat hening sejenak, supaya umat dapat merenungkan sebentar apa yang

telah mereka dengarkan (PUMR:128). Dengan demikian dalam suasana hening

umat dapat memberi kesempatan kepada “Roh Allah sendiri yang hadir melalui

sabda-Nya untuk berkarya dalam diri kita” (Prier, 1982: 34). Saat hening sesudah

bacaan pertama digunakan sebagai saat dimana memberi tempat atau ruang kerja

bagi Roh Allah yang diimani kehadiran-Nya melalui sabda yang dibacakan

sehingga umat dapat bertemu dengan Allah sendiri secara pribadi.

2) Mazmur Tanggapan

Mazmur tanggapan merupakan lanjutan dari renungan dan sebagai

tanggapan umat terhadap sabda Allah yang baru di wartakan serta merupakan

unsur pokok dalam liturgi sabda, yang mempunyai makna liturgis serta pastoral

yang penting dengan maksud membantu umat untuk memperdalam renungan atas

sabda Allah yang baru dibacakan sehingga mazmur tanggapan hendaknya sesuai

dengan bacaan yang ditanggapi atau sesuai dengan masa liturgi. Dan juga untuk

mendorong umat dalam merenungkan dan meresapkan sabda Allah maka mazmur

tanggapan perlu di bawakan dalam suasana hikmad dan meditatif agar umat dapat

merenungkan sabda yang telah dibacakan. Dari ayat-ayat mazmur atau refrein

yang di ulang perlu diungkapkan dengan penuh penghayatan, peresapan dalam

Page 67: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

48

diri bukan asal diucapkan sehingga mampu menangkap maknanya (Martasudji,

2005: 135).

Dengan melihat peranan dari mazmur tanggapan yang cukup penting dalam

perayaan Ekaristi maka para suster diharapkan mengambil kesempatan dengan

baik untuk meresapkan sabda Tuhan melalui ayat-ayat mazmur yang dinyanyikan

atau dibacakan, saat-saat hening merupakan saat paling baik untuk merenungkan

sabda Tuhan, sehingga sabda itu dapat berbicara dalam kehidupan.

3) Bacaan kedua

Pada hari minggu dan hari raya disediakan bacaan kedua yang diambil dari

perjanjian baru. Bacaan kedua tidak mempunyai hubungan dengan bacaan

pertama dan bacaan injil dimana bacaan kedua dipilih bukan berdasarkan suatu

tema, melainkan suatu Kitab dibacakan secara bersambung, bagian demi bagian.

Dengan demikian umat dapat mendengar hampir seluruh isi Kitab Suci Perjanjian

Baru. Hari-hari raya mempunyai bacaan tematis, berarti bacaan-bacaan dipilih

sesuai tema Hari Raya yang bersangkutan termasuk masa Adven dan masa

Prapaskah yang mempunyai bacaan khusus.

Bacaan kedua bertujuan untuk mewartakan iman akan Yesus Kristus dan

berfungsi untuk mempersiapkan umat masuk pada puncak perayaan sabda yaitu

bacaan injil, maka diharapkan dapat mendengarkan dengan baik dan mengikuti

seluruh proses perayaan agar mampu menemukan Tuhan yang sedang berbicara

lewat sabda-Nya (Lukasik, 1991: 39).

Bacaan kedua tidak langsung diikuti dengan bait pengantar injil tetapi umat

Page 68: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

49

diberi kesempatan untuk hening sejenak dimana dalam dalam Misale Romawi

cukup ditegaskan bahwa:

Liturgi Sabda haruslah dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mendorong umat untuk merenung. Oleh karena itu, setiap bentuk ketergesa-gesaan yang dapat mengganggu permenungan harus sungguh dihindari. Selama Liturgi Sabda, sangat cocok disisipkan saat hening. Saat hening ini merupakan kesempatan bagi umat untuk meresapkan sabda Allah, dengan dukungan Roh Kudus, dan untuk menyiapkan jawaban dalam bentuk doa (PUMR: 56).

4) Bait pengantar Injil

Bait pengantar injil sebagai persiapan untuk mendengarkan bacaan injil

yang akan diwartakan. Bait pengantar injil dipakai untuk mengiringi perarakan

injil ke mimbar dan bermakna untuk mengungkapkan pujian atas kemuliaan

Kristus yang akan hadir dan berbicara melalui injil yang dibacakan oleh imam.

Maka hendaknya seluruh umat yang hadir ikut berperan aktif dalam menyanyikan

bait pengantar injil dengan sikap berdir sebagai tanda kesiapsediaan untuk

menyambut Tuhan Yesus yang akan bersabda dalam bacaan Injil.

5) Bacaan Injil

Bacaan injil merupakan puncak Liturgi Sabda, maka dihormati dengan

berbagai sikap liturgis seperti: umat berdiri, ada pengantar salam, tanda salib kecil

pada dahi-mulut-dada dan dibacakan oleh Imam. Dalam Misale Romanum

dikatakan bahwa: bacaan injil lebih mulia daripada bacaan-bacaan lain

(PUMR,:47). Pembacaan injil menunjuk pada realitas sebagai orang beriman,

dimana saat pembacaan injil Tuhan Yesus hadir dan bersabda kepada seluruh

umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi.

Page 69: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

50

Pada semua hari minggu dan hari raya selalu ada tiga bacaan misa: bacaan

pertama dari Perjanjian Lama, yang kedua dari Perjanjian Baru dan yang ketiga

Injil. Tujuannya agar semua umat beriman dapat mendengarkan bacaan Kitab

Suci secara keseluruhanya. Maka untuk hari minggu dan hari raya bacaan misa

dibagikan menurut tahun A, B, dan C. Tahun A bacaan diambil dari Injil Matius,

Tahun B diambil dari Injil Markus, dan Tahun C diambil dari Injil Lukas. Injil

Yohanes digunakan untuk minggu-minggu terakhir Masa Prapaskah dan Paskah

( Martasudjita, 1998:70).

6) Homili

Homili berasal dari bahasa Yunani “homilia” yang mengandung arti;

“percakapan” atau “komentar”. Homili merupakan pewartaan sabda Allah yang

bertolak dari Kitab Suci, seorang Imam mengungkapkan atau mengsharingkan

apa yang menjadi pengalaman pribadinya dan melihatnya dalam terang Kitab

Suci. Dalam liturgi sabda homili, merupakan bagian penting. Konsili Vatikan ke

II dalam SC 52 menegaskan bahwa:

Homili sebagai Liturgi sendiri sangat dianjurkan. Disitu hendaknya sepanjang tahun liturgi diuraikan misteri-misteri iman dan kaidah-kaidah hidup Kristiani berdasarkan teks Kitab Suci. Oleh karena itu dalam perayaan Ekaristi hari minggu dan hari raya wajib yang dihadiri umat homili jangan ditiadakan, kecuali bila ada alasan yang berat. Homili dimaksudkan untuk mewartakan dan mendalami misteri iman yang

sedang dirayakan dengan bertolak dari Kitab Suci. sehingga umat semakin

diteguhkan dalam iman dan mengantar untuk masuk kepada misteri sabda dan

Sakramen yang dirayakan. Serta mampu mendorong umat untuk berani diutus

mewartakan kabar baik kepada dunia. Maka untuk membantu umat bisa

Page 70: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

51

menemukan hubungan Sabda Allah dengan hidup konkretnya sehari-hari perlu

diberi kesempatan untuk hening sehingga misteri iman itu sungguh diresapkan

oleh setiap pribadi, seperti apa yang ditegaskan dalam Misale Romawi “Sangat

tepat kalau sesudah homili diadakan saat hening sejenak“ (PUMR: 66). Maka

homili akan menjadi sungguh Sabda Allah, Sabda yang hidup, yang bertujuan

mengubah umat Allah menjadi umat yang suci, yang mencintai Allah dan

bersedia mempersembahkan baik kurban Ekaristi maupun dirinya sendiri kepada

Allah (Lukasik, 1991: 44).

7) Syahadat atau Credo

Setelah Imam selesai homili, imam mengajak seluruh umat untuk

mendoakan doa “Aku percaya“ maksudnya adalah bahwa umat menanggapi dan

menjawab sabda Allah dengan sikap iman. Kristus hadir dalam sabda-Nya, dan

melalui sabda itulah umat dapat berjumpah dengan Allah maka dengan

menyatakan pengakuan iman secara bersama-sama dapat saling memperkuat

keyakinan yang sama akan Allah sebagai sumber kehidupan (Prier, 1988: 43).

8) Doa Umat

Doa umat merupakan bentuk pelaksanaan imamat umum seluruh umat

beriman. Umat beriman berdoa bersama secara resmi bukan hanya untuk diri

sendri dan kepentingan kelompok, melainkan untuk seluruh kepentingan gereja

sejagat. Dalam SC 53 menyatakan; sesudah injil dan homili, terutama hari minggu

dan hari raya wajib diadakan “doa umat” atau doa “kaum beriman”, supaya

Page 71: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

52

bersama dengan umat dipanjatkan doa-doa permohonan bagi Gereja kudus, bagi

para pejabat pemerintah, bagi mereka yang sedang tertekan oleh pelbagai

kebutuhan, dan bagi semua orang serta keselamatan seluruh dunia.

c. Liturgi Ekaristi

Liturgi Ekaristi merupakan pusat seluruh perayaan Ekaristi karena dalam

Liturgi Ekaristi terdapat doa syukur agung yang yang menjadi pusat dan puncak

seluruh perayaan Ekaristi. Dalam PUMR 30 dan 78 mengatakan: tanpa adanya

Liturgi Ekaristi, dalam suatu perayaan tidak bisa disebut perayaan Ekaristi, justru

dalam liturgi Ekaristi inilah terletak kekhasan dan keagungan perayaan Ekaristi.

Liturgi Ekaristi bertolak dari perayaan perjamuan malam terakhir yang diadakan

Yesus bersama para murid-Nya dimana Yesus berpesan “Perbuatlah ini menjadi

peringatan akan Aku“ ( Luk 22: 19). Sehingga perayaan Ekaristi yang dirayakan

pada setiap hari minggu merupakan perayaan peringatan akan kebersamaan Yesus

dengan para Murid-Nya pada peristiwa kamis putih.

1) Persiapan persembahan

Perjamuan Tuhan perlu disiapkan. Dalam persiapan persembahan yang

mengawali Liturgi Ekaristi bahan-bahan; roti, anggur dan air yang dibawa ke

altar. Bahan-bahan ini pula yang digunakan oleh Yesus saat Ia menetapkan

Ekaristi pada perjamuan malam terakhir (Martasudjita, 2005: 151).

Dalam mempersiapkan bahan persembahan roti dan anggur yang diantar

ke hadapan altar Tuhan, hendaknya seluruh umat mengikuti upacara dengan sikap

Page 72: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

53

hati siap ikut mempersembahkan seluruh hidup ke hadapan Tuhan dan “ bersedia

untuk diubah bersama dengan roti dan anggur” (Lukasik, 1991: 58). Sebagai

syarat untuk ikut dalam perjamuan Tuhan.

Namun perlu diingat bahwa persembahan yang sesungguhnya adalah “

kurban Kristus sendiri di atas kayu salib, yang hanya terjadi satu kali namun

dibaharui secara terus menerus dalam setiap perayaan Ekaristi. Umat manusia

yang ikut dalam kurban Kristus turut mengalami pembaharuan secara terus

menerus di dalam hidup beriman (Prier, 1978: 50).

a) Kolekte.

Pada hari minggu diadakan pula kolekte namun tujuannya tidak sama

dengan persembahan roti dan anggur, uang kolekte dimaksudkan sebagai

sumbangan untuk orang miskin atau untuk keperluan gereja. Maka kolekte tidak

diletakkan di atas altar melainkan pada suatu tempat yang pantas (PUMR, 730.

Kolekte bukanlah hal yang utama atau terpenting dalam persembahan, hanya

dimaksudkan agar umat menyadari tanggungjawabnya sebagai warga Gereja

yang ikut terlibat dalam pembangun Gereja secara fisik.

b) Doa persembahan

Doa persembahan mengungkapkan permohonan kepada Allah Bapa

untuk menyatukan bahan-bahan persembahan dengan kurban Syukur Yesus

Kristus dan pernyataan keinginan umat untuk mengambil bagian dalam

kurban Ekaristi.

2) Doa Syukur Agung (I - X )

Doa syukur agung adalah pusat dan puncak seluruh perayaan Ekaristi,

Page 73: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

54

seluruh misteri karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui peristiwa

Yesus Kristus yang berpuncak dalam kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya

yang dirayakan oleh Gereja. Dalam PUMR 78 dijelaskan bahwa:

Pusat dan puncak seluruh perayaan sekarang dimulai yakni doa syukur agung, suatu doa syukur dan pengudusan. Imam mengajak jemaat untuk mengarahkan hati kepada Tuhan dengan berdoa dan bersyukur. Dengan demikian, seluruh umat yang hadir diikutsertakan dalam doa ini. Ini disampaikan oleh imam atas nama umat kepada Allah Bapa, dalam Roh Kudus, dengan pengantaraan Yesus Kristus. Adapun maksud doa ini ialah agar seluruh umat beriman menggabungkan diri dengan Kristus dalam memuji karya Allah yang agung dan dalam mempersembahkan kurban (PUMR, 78: 54).

Doa syukur Agung pertama-tama adalah doa pujian dan syukur kepada

Allah Bapa yang telah melaksanakan karya penyelamatan-Nya melalui Yesus

Kristus Putra-Nya dalam Roh Kudus, seluruh umat dibawah bimbingan Roh

Kudus dan dengan perantaraan Kristus menyampaikan pujian, syukur, dan

permohonan. Bersyukur atas kebaikan Allah yang telah menyelamatkan umat-

Nya melalui penderitaan dan wafat-Nya di kayu salib. Meski demikian dalam doa

syukur agung ini, Bapa menjadi pusat segala doa yang dilambungkan oleh seluruh

umat beriman yang sedang merayakan Ekaristi. Umat beriman berkumpul dalam

perayaan Ekaristi untuk memuji dan bersyukur atas segala berkat dan karunia

yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari terlebih atas keselamatan yang

diterima dari Allah sendiri. Bentuk syukur itu tampak dalam seluruh warna dan

suasana syukur yang dimulai sejak dari awal doa syukur agung hingga akhir. Pada

awal Imam mengundang seluruh umat untuk bersyukur kepada Allah.

Dalam dialog sebelum prefasi sebagai awal doa syukur Agung, imam

mengajak seluruh umat yang hadir untuk mempersiapkan diri “Tuhan sertamu“

Page 74: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

55

atau “Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan“ . di dalam doa prefasi ini

mengungkapkan atau mewartakan keagungan kasih Allah yang menyelamatkan

manusia melalui Kristus (Martasudjita, 2005: 170).

a) Prefasi

“Prefatio” dalam bahasa Latin berarti “pendahuluan”, persiapan untuk

sesuatu yang akan menyusul. Terutama kesadaran yang harus dipersiapkan untuk

menyadari apa yang akan terjadi di atas meja altar. Prefasi adalah doa atau bagian

yang mengawali Doa Syukur Agung. Doa prefasi mengungkapkan sesuatu

motivasi yang dikonkritkan menurut hari Raya, pesta orang kudus, masa khusus

dsb. Prefasi selalu berakhir dengan ajakan untuk menggabungkan syukur dengan

nyanyian malaikat dan orang kudus di Surga.

b) Kudus

Kudus merupakan suatu aklamasi atau seruan umat. Dalam PUMR 79b

mengatakan: “Seluruh jemaat, berpadu dengan para penghuni surga, melagukan

kudus dalam memuliakan Allah” (PUMR, 2002: 55). Imam bersama seluruh

umat mengungkapkan kudus dengan menggunakan kata-kata para serafim dalam

pengelihatan nabi Yesaya: “Kudus-kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh

bumi penuh kemuliaan-Nya”( Yes,6:3) “terberkatilah yang datang dalam nama

Tuhan” (Mzm, 118:26) Kudus atau suci mengungkapkan sifat Allah. Allah itu

kudus berarti lain dari segala sesuatu yang ada di dunia ini, memiliki kepenuhan

hidup.

c) Doa sebelum Konsekrasi / Epiklesis

Doa Epiklesi adalah doa memohon turunnya Roh Kudus. “Gereja memohon

Page 75: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

56

kuasa Roh Kudus, dan berdoa supaya bahan persembahan yang disampaikan oleh

umat dikuduskan menjadi Tubuh dan Darah Kristus; juga kurban murni itu

menjadi sumber keselamatan bagi mereka yang akan menyambutnya dalam

komuni“ (PUMR: 79c).

Dengan memohon Roh Kudus supaya persembahan roti dan anggur dapat

diubah menjadi tubuh dan darah Kristus sebagai persembahan diri Kristus , dan

juga ke atas umat beriman yang mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi,

dapat diubah, disucikan dan dipersatukan dengan persembahan diri Kristus dan

mempersatukan mereka juga sebagai umat beriman (Lukasik, 1991: 69).

d) Konsekrasi

Konsekrasi adalah saat penting dalam perayaan Ekaristi, karena pada saat

itulah karya keselamatan Kristus dihadirkan secara sakramental. Konsekrasi

merupakan pokok doa syukur agung, dalam perayaan Ekaristi terjadilah peristiwa

perubahan roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus yaitu pada saat

“konsekrasi”, dengan peristiwa perubahan itu, tidak hanya roti dan anggur yang

berubah menjadi tubuh dan darah Kristus tetapi juga semua orang yang ikut

makan dalam perjamuan Ekaristi. Diselamatkan karena Kristus menyerahkan diri-

Nya menjadi makanan dan minuman rohani (Lukasik, 1991: 82).

Doa syukur agung sebagai puncak dari seluruh perayaan Ekaristi nampak

jelas dikatakan dalam PUMR:

Dalam bagian ini kata-kata dan tindakan Kristus sendiri diulang, dan dengan demikian dilangsungkan kurban yang diadakan oleh Kristus sendiri dalam perjamuan malam terkahir. Di situ Kristus mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur, dan memberikannya kepada para rasul untuk dimakan dan diminum, lalu mengamanatkan kepada mereka supaya merayakan misteri itu terus – menerus (PUMR 79d).

Page 76: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

57

e) Anamnesis

Anamnesis adalah bagian pokok dari Doa Syukur Agung. Kata anamnesis

artinya: ”kenangan atau peringatan” mengenangkan dan menyertakan karya

keselamatan yang dilaksanakan Tuhan, sehingga seluruh peristiwa penyelamatan

yang dulu dikerjakan Tuhan sungguh hadir dan dialami oleh seluruh Gereja

( Ernest, 2008: 134).

Gereja memenuhi amanat Kristus Tuhan yang disampaikan melalui para

rasul, pada peristiwa perjamuan malam terakhir “Lakukanlah ini untuk

mengenangkan Daku!” Maka Gereja mengenangkan Kristus, terutama sengsara-

Nya yang menyelamatkan, kebangkitan-Nya yang mulia dan kenaikan-Nya ke

Surga (PUMR: 79e).

f) Doa sesudah Konsekrasi

Doa sesudah konsekrasi dalam doa syukur agung dimaksudkan untuk

mendoakan kepentingan seluruh Gereja yang kudus, baik para pemimpin Gereja,

seluruh umat yang berkumpul, maupun seluruh anggota Gereja baik mereka yang

masih hidup maupun yang sudah meninggal. Makna doa pada bagian ini sangat

jelas seperti apa yang telah dikatakan dalam PUMR:

Dalam permohonan-permohonan ini, tampak nyata bahwa Ekaristi dirayakan dalam persekutuan dengan seluruh Gereja, baik yang ada di surga maupun yang ada di bumi; dan juga jelas bahwa kurban Ekaristi diadakan bagi kesejahteraan seluruh Gereja dan semua anggotanya, baik yang hidup maupun yang telah mati, karena semuanya dipanggil untuk mengenyam hasil penebusan dan keselamatan yang diperoleh lewat Tubuh dan darah Kristus (PUMR, 79g).

Tujuannya untuk mengungkapkan kesatuan umat beriman yang sedang

Page 77: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

58

merayakan peristiwa keselamatan dalam perayaan Ekaristi. Berdoa bagi Gereja,

bagi para Gembala, bagi umat yang hadir dan bagi arwah juga para kudus, dengan

harapan agar seluruh umat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal

tetap bersatu. (Ernest, 2008: 150).

g) Doksologi

Kata Yunani doxa berarti Kemuliaan, dan logos berarti ungkapan jadi dalam

doksologi, imam atas nama umat menyampaikan pujian dan hormat dari seluruh

umat kepada Bapa, melalui Yesus Kristus, Putra-Nya dalam Roh Kudus. Doa

pujian ini merangkum puji-pujian dan syukur yang sudah disampaikan dalam

seluruh doa syukur agung. Imam mengangkat Tubuh dan darah Kristus dalam

rupa roti dan anggur dengan mengucapkan kata-kata: “Dengan perantaraan

Kristus, bersama Dia dan dalam Dia, bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa,

dalam persekutuan dengan Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan, sepanjang

segala masa“ dan umat menjawab “Amin” ( Ernest, 2008: 152).

3) Komuni

a) Bapa Kami

Doa “Bapa kami” termasuk dalam ritus persiapan perjamuan Tuhan atau

komuni. Dalam PUMR menyatakan: “Dalam doa Tuhan, Bapa Kami, umat

beriman memohon rezeki sehari-hari. Bagi umat kristen rezeki sehari-hari ini

terutama adalah roti Ekaristi. Imam mengajak jemaat untuk berdoa, dan seluruh

umat beriman membawakan doa Bapa Kami bersama-sama dengan imam“

(PUMR, 81).

Page 78: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

59

Dalam doa Bapa Kami bagian pertama adalah kepentingan Allah yang

menjadi fokus perhatian, dalam bagian kedua kepentingan manusia, termasuk doa

untuk rejeki pada hari ini” pengampunan dosa’ sebagai syarat untuk mendekati

Allah, perlindungan terhadap godaan dan pembaharuan terhadap yang jahat

sebagai persiapan untuk menyambut Kristus dalam komuni.

b) Doa Damai (Salam damai)

Lewat doa damai, Gereja memohon damai dan kesatuan bagi Gereja itu

sendiri serta seluruh umat manusia, “Damai-Ku Kutinggalkan bagimu. Damai-Ku

Kuberikan kepadamu” (Yoh,14: 27). Damai diungkapkan dengan melihat keadaan

hidup umat manusia yang hidup rukun dengan alam, dengan sesama dan dengan

Allah sendiri sehingga dengan suasana hati yang damai, tenang umat beriman

dapat menyatukan diri dengan Tuhan dan sesama dengan saling mengungkapkan

atau memberi salam damai kepada sesama sebelum menyambut tubuh dan darah

Kristus (Ernest, 2008: 163).

c) Pemecahan Roti - lagu Anak Domba Allah

Ritus pemecahan roti banyak menggunakan simbol. Sebagaimana dibuat

Yesus dalam perjamuan malam terakhir, sebelum dibagikan-bagikan roti suci itu

dipecah-pecahkan agar bisa diterima dan disantap oleh umat beriman karena roti

yang digunakan berukuran besar.

Dalam PUMR menyatakan: “Di zaman para rasul perayaan Ekaristi disebut

pemecahan roti, sebab kegiatan pemecahan roti itu melambangkan dengan jelas

dan nyata, bahwa semua bersatu dalam roti yang sama. Selain itu, dilambangkan

juga cinta persaudaraan, sebab roti yang satu dan sama itu dipecah-pecahkan dan

Page 79: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

60

dibagikan di antara saudara-saudara seiman” (PUMR, 2002: 321).

Dengan pemecahan roti dan makan dari roti yang satu dan sama itu

melambangkan kesatuan umat dengan Kristus sendiri seperti apa kata St. Paulus

“Bukankah roti yang dipecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh

Kristus? Karena roti adalah satu, maka kita sekalipun banyak, adalah satu tubuh,

karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu“ (1 Kor 10: 16-17).

Dengan pemecahan roti yang dilakukan oleh Yesus bersama para murid-Nya

pada peristiwa malam terakhir melambangkan kesatuan umat beriman dengan

Kristus sendiri yang dirayakan dalam perayaan Ekaristi. Maka pemecahan roti

diiringi dengan nyanyian atau doa “ Anak domba Allah yang menghapus dosa

dunia”.

Sebelum memasuki komuni, imam dan umat mengadakan doa persiapan

komuni dalam hati untuk mengenangkan penebusan Yesus Kristus serta mohon

berkat Tuhan agar berkat Tubuh dan Darah Kristus dianugerahkan pembebasan

dari kejahatan dan kesetiaan pada perintah Tuhan, sehingga dengan penerimaan

komuni umat ikut disatukan dalam perjamuan surgawi (Martasudjita, 2005: 206).

d) Penerimaan Komuni

Komuni merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari doa syukur

agung dimana dalam komuni umat dipersatukan dengan Kristus sendiri melalui

perjamuan Ekaristi “Siapa yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku, tinggal

di dalam Aku dan Aku di dalam dia“ ( Yoh 6: 56 ). Kesatuan dan persatuan umat

beriman dengan Kristus terjadi dalam perayaan Ekaristi dengan menyantap Tubuh

dan darah Kristus dalam rupa roti dan anggur. Penerimaan komuni merupakan

Page 80: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

61

saat umat mengalami kesatuan dan persatuan dengan Tuhan sendiri, sehingga

makna dari persatuan dan kesatuan umat dengan Kristus tidak hanya menyambut

tubuh dan darah Kristus tetapi juga dengan berpartisipasi dalam seluruh karya

penebusan Kristus yang dikenangkan dalam doa syukur Agung (Martasudjita,

2005: 198).

Komuni umat merupakan saat yang suci, penting dan agung. Melalui

komuni, umat berpartisipasi dalam peristiwa penebusan Kristus yang dikenangkan

dalam doa syukur Agung. Ikut berpartisipasi itu diungkapkan dengan menjawab

“Amin“ pada waktu menyambut komuni. Seluruh hati dan pikiran tertuju kepada

Allah yang telah merelakan diri-Nya untuk menjadi makanan dan minuman

rohani.

e) Saat Hening-Madah Syukur sesudah Komuni

Setelah penerimaan komuni selesai, sebaiknya umat diberi kesempatan

untuk hening yang cukup sehingga mempunyai waktu dan suasana yang tenang

untuk berdoa secara pribadi. Suasana yang serba terisi dengan musik dan

nyanyian, terkadang tidak mendukung umat untuk masuk dalam keheningan

meskipun keheningan sendiri tidak pertama-pertama ditentukan oleh suasana yang

sunyi. Dalam PUMR juga ditegaskan bahwa “sesudah pembagian Tubuh dan

Darah Kristus selesai, sebaiknya imam dan umat berdoa sejenak dalam

keheningan” namun PUMR juga menegaskan lebih lanjut bahwa “bisa dilagukan

madah syukur atau nyanyian, pujian, atau didoakan mazmur, oleh seluruh jemaat”

(PUMR, 88).

Sesudah komuni umat diberikan kesempatan beberapa menit untuk hening.

Page 81: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

62

Inilah saat permenungan, suatu saat doa tanpa kata. Dimana umat membiarkan

Allah berbicara dalam diri sesuai dengan kehendak-Nya. Maka saat-saat semacam

ini, umat belajar untuk mendengarkan Allah di dalam keheningan sehingga

mampu untuk melakukan apa yang dihendaki oleh Allah (Ernest, 2008: 189).

f) Doa Sesudah Komuni

Doa sesudah komuni merupakan doa yang menutup atau mengakhiri seluruh

rangkaian Perayaan Ekaristi yang didoakan oleh imam. Isi doa sesudah komuni

mengungkapkan rasa syukur atas rahmat Allah yang telah rayakan, diterima dan

dialami dalam perayaan Ekaristi dan sekaligus memohon berkat untuk semakin

bertekun dalam tugas perutusan serta diperkenankan menikmati perjamuan

surgawi (Martasudjita, 2005: 211).

d. Ritus Penutup

Ritus penutup berfungsi untuk mengakhiri seluruh rangkaian perayaan

Ekaristi dan sekaligus mengantar umat beriman untuk kembali kepada perjuangan

hidup sehari-hari dan menjalankan tugas perutusan di tengah dunia. Inti ritus

penutup antara lain: berkat penutup dan perutusan namun sebelum menerima

berkat penutup disampaikan pengumuman.

1) Pengumuman

Sebelum berkat dan pengutusan, dibacakan pengumuman. Mengenai apa

yang disampaikan dalam pengumuman merupakan perantara antara perayaan

Ekaristi dan kehidupan umat sehari-hari sesudah mereka merayakan Ekaristi. Dan

Page 82: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

63

hendaknya apa yang disampaikan dalam pengumuman itu singkat dan jelas

sehingga tidak terlalu banyak menghabiskan waktu.

2) Berkat Penutup

Pada bagian berkat penutup imam memberkati seluruh umat beriman yang

hadir dalam perayaan Ekaristi sehingga dengan menerima berkat, umat dianugrahi

kesatuan hidup melalui persekutuan dengan Allah Tritunggal sebagai sumber dan

tujuan seluruh hidup manusia dan alam semesta sehingga dengan berkat Tuhan

memungkinkan umat mampu melaksanakan tugas perutusan seperti apa yang

diterima dalam Ekaristi kudus.

3) Pengutusan

Pada bagian pengutusan imam mengutus seluruh umat dengan ungkapan

“Pergilah kalian diutus“ atau “Marilah pergi kita diutus“ umat menjawab “Amin“

atau “syukur kepada Allah“ dengan jawaban itu, umat siap untuk melakukan tugas

perutusan yang diterima dari Allah sendiri.

4) Lagu penutup

Setelah pengutusan, imam mencium altar sebagai tanda penghormatan

kepada Kristus yang hadir dalam perayaan Ekaristi, dengan diringi lagu penutup

untuk menghantar imam dan para petugas lainnya keluar dari panti imam.

Page 83: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

64

B. Penelitian tentang Peranan Ekaristi dalam meningkatkan hidup rohani

para suster Putri Reinha Rosari.

Pokok permasalahan yang mau diangkat dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana pemahaman para suster akan peranan Ekaristi dalam

kehidupan sebagai perayaan keselamatan. Dari pengalaman pribadi maupun

kebersamaan sebagai anggota kongregasi penulis melihat dan mengalami bahwa

kesadaran akan pentingnya perayaan Ekaristi sebagai perayaan keselamatan

maupun sebagai kekuatan rohani dalam hidup masih mengalami berbagai macam

kesulitan, terkadang perayaan Ekaristi dianggap sebagai rutinitas atau kewajiban.

Merayakan Ekaristi berarti merayakan syukur atas karya keselamatan

Allah, yang terjadi dalam wafat dan kebangkitan Kristus selain itu Ekaristi juga

dipahami sebagai kenangan akan perjamuan Terakhir yang diadakan Yesus

bersama para murid-Nya(Prasetiya, 2006:160). Maka sebagai orang beriman

maupun sebagai pribadi yang terpanggil diharapkan mampu memahami perayaan

Ekaristi sebagai perayaan keselamatan. Yesus telah menyerahkan hidup-Nya

menjadi makanan melalui tubuh dan darah-Nya demi keselamatan umat manusia

Pada bagian ini penulis mengadakan suatu penelitian tentang peranan

Ekaristi bagi perkembangan hidup para suster PRR khususnya di wilayah Jawa.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pemahaman para suster

akan peranan Ekaristi demi meningkatkan hidup rohani. Dengan penelitian ini,

penulis mengetahui pemahaman para suster tentang peranan Ekaristi dalam

kehidupan setiap hari, maka penulis bersama para suster dapat bekerjasama

menemukan permasalahan atau hambatan yang dialami sehingga dapat

Page 84: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

65

menemukan suatu upaya pembinaan yang dapat membantu para suster dalam

peningkatan hidup rohani sebagai religius melalui persatuan dengan Kristus

sendiri yang hadir dalam perayaan Ekaristi.

1. Tujuan Penelitian.

a. Untuk mengetahui bagaimana pemahaman para suster tentang arti dan makna

perayaan Ekaristi?

b. Untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu diusahakan dalam mencapai

kematangan hidup rohani?

c. Untuk mengetahui seberapa besar usaha yang dilakukan para suster dalam

meningkatkan hidup rohaninya?

2. Rumusan Permasalahan

Adapun rumusan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana pemahaman para suster tentang arti dan makna perayaan

Ekaristi?

b. Langkah-langkah manakah yang perlu diusahakan dalam mencapai

kematangan hidup rohani?

c. Seberapa besar usaha yang dilakukan para suster dalam meningkatkan hidup

rohaninya?

Page 85: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

66

3. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis yakni

dengan penelitian melalui wawancara dengan panduan beberapa pertanyaan

penuntun

4. Instrumen Penelitian.

Instrumen sebagai alat pengumpulan data yang harus dirancang dan dibuat

sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris apa adanya (Sudjana &

Ibrahim, 2004:97). Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen

wawancara dengan maksud untuk mendapatkan informasi secara langsung kepada

responden yang diwawancarai yaitu para suster PRR

5. Tempat dan Waktu Penelitian.

a. Tempat.

Penelitian ini dilaksanakan di Komunitas Yogyakarta dan Komunitas

Cimanggis Jakarta. Khususnya para suster yang berkarya di Wilayah

Jawa.

b. Waktu.

Penelitian dilaksanakan pada tangggal 13 Mei 2009 di Komunitas

Yogyakarta dan tanggal 22 Mei 2009 di Komunitas Cimanggis.

6. Responden Penelitian

Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah para suster PRR

Page 86: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

67

yang berkarya di Wilayah Jawa. Untuk menentukan responden penelitian perlu

diketahui terlebih dahulu perbedaan populasi atau sampel. Populasi adalah seluruh

penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki sedangkan sampel adalah sejumlah

penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi (Sutrisno,2000:182).

Jumlah suster yang berkarya di Wilayah Jawa ada 109 suster (Katalog PRR,

2010) Untuk jumlah responden yang diwawancarai ditentukan 30 suster dengan

pertimbangan bahwa data yang didapat dari responden dianggap telah memadai

maka jumlah responden dibatasi pada jumlah tersebut. Pengambilan sample

menggunakan teknik purposive sampling ( sample bertujuan) karena berorentasi

pada prinsip kualitas atau kecukupan informasi dan data

7. Variabel yang diteliti.

Ada dua variabel yang diteliti dalam penelitian ini yakni: Peranan Ekaristi

dan hidup rohani. Menurut Sudjana, Variabel adalah ciri atau karakteristik dari

individu, obyek, peristiwa yang nilainya berubah-ubah (Sudjana:11). Variabel

merupakan suatu dimensi konsep yang dapat diukur yang mempunyai nilai atau

lebih (Dapiyanta, 2004:29) Variabel yang dikaji dalam penelitian ini mengenai

peranan Ekaristi demi meningkatkan hidup rohani bagi para suster PRR.

Tabel 1

Variabel penelitian peranan Ekaristi dalam meningkatkan hidup rohani

para suster PRR di Wilayah Jawa (N=30)

No Variabel No. Soal Jumlah

Page 87: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

68

1 Peranan Ekaristi 1,2,3,5,6,7,8 7

2 Hidup Rohani 4,9,10,11,12. 5

Jumlah 12

8. Laporan dan pembahasan hasil penelitian

Pada bagian ini dibahas laporan hasil penelitian dan pembahasan yang

akan disajikan secara berurutan dengan bertitik tolak pada tabel 1

a). Responden

Jumlah responden yang diwawancarai ada 15 suster yang sudah berkaul dan

15 suster yang berkaul sementara sehingga jumlah secara keseluruhan ada 30

suster.

Tabel 2: Identitas Responden (N=30)

Keterangan Jumlah Prosentasi

Suster yang berkaul kekal 15 100%

Suster yang berkaul sementara 15 100%

Jumlah 30 100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah total responden yang

diwawancarai ada 30 suster. Suster yang sudah berkaul kekal berjumlah 15 suster

(100%), sedangkan suster yang berkaul sementara ada 15 suster (100%).

Dalam proses pelaksanaan, ada 18 responden yang diwawancarai di

komunitas Yogyakarta dan ada 12 responden yang diwawancarai di Komunitas

Cimanggis Jakarta.

Page 88: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

69

b). Pemahaman para suster akan Peranan Ekaristi.

Untuk mengetahui bagaimana pemahaman para suster akan peranan

Ekaristi maka pada bagian tabel 3, penulis melaporkan jawaban responden dari

hasil penelitian yang sudah dirangkum.

Tabel 3: Peranan Ekaristi ( N=30)

No Pernyataan Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) 1. Yang mendorong Suster

untuk selalu mengikuti

perayaan Ekaristi.

• Sebagai kebutuhan

pokok.

• Sebagai kekuatan

rohani.

• Terkadang

dianggap sebagai

suatu rutinitas atau

kewajiban.

12

10

24

39,99%

33,33%

79,99%

2. Makna perayaan Ekaristi

bagi hidup Suster

• Mampu dan tabah

menghadapi berbagai

kesulitan dalam

hidup

• Menyadari kehadiran

Allah yang nyata

dalam hidup

bersama dengan

orang lain

• Sebagai kekuatan

dalam menjalani

25

15

21

83,33%

49,99%

69,99%

Page 89: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

70

tugas pelayanan.

3. Suasana perayaan Ekaristi

dalam Komunitas Suster.

• Cukup hikmat yang

didahului dengan

persiapan diri, tata

ruang, lagu-lagu.

• Cukup hening dan

sacral.

15

9

49,99%

29,99%

4. Suasana perayaan Ekaristi

dalam Komunitas membantu

Suster untuk berkembang

dalam hidup rohani

• Cukup membantu

namun perlu

diusahakan secara

terus-menerus.

Mengapa

• Karena suasana yang

tenang, dapat

membantu untuk

berkonsentrasi

dengan baik

25

83,33%

5. Keterlibatan dalam perayaan

Ekaristi komunitas, baik itu

dalam mengungkapkan doa-

doa secara spontan maupun

keterlibatan dalam nyanyian

• Aktif dalam doa

dan nyanyian

• Terlibat dalam doa

spontan

• Sebagai lektor

6

11

3

19,99%

36,66%

9,99%

6. Cara mewujudkan sikap

persatuan dalam

kebersamaan di komunitas.

• Makan bersama.

• Rekreasi, merasul

• Menyelesaikan

12

12

39,99%

39,99%

Page 90: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

71

persoalan secara

bersama

• Menghargai,

mendengarkan,

saling melayani,

mengasihi,

memaafkan

• Hadir dalam acara-

acara kebersamaan

• Membahagiakan

sesama pada hari

ulang tahunnya.

• Saling mendoakan.

2

12

7

10

6

6,66%

39,99%

23,33%

33,33%

19,99%

7. Pernah merasa jenuh dalam

mengikuti perayaan Ekaristi

• Terkadang merasa

jenuh, mengantuk,

tidak ada persiapan

• Beban tugas yang

terlalu berat

membuat tidak

konsentrasi

• Dirasa sebagai suatu

rutinitas/ kewajiban.

23

24

26

76,66%

79,99%

86,66%

8. Hambatan-hambatan yang

dialami dalam mengikuti

perayaan Ekaristi

a. Dari dalam diri

• Beban tugas

terlalu berat

• Dirasa sebagai

suatu rutinitas

• Kurang

menghadirkan diri

26

30

86,66%

100%

Page 91: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

72

sepenuhnya dalam

perayaan Ekaristi

• Mudah reaksi

kalau ada

kekeliruan dalam

perayaan.

• Kurang bertahan

pada sikap liturgy

yang baik.

• Terkadang

dikejar-kejar

waktu

b.Dari luar diri.

• Rasa bosan bila

suster tidak punya

persiapan liturgy

yang baik.

• Pemahaman

tentang

pengetahuan

liturgi sangat

kurang.

• Budaya instan

mulai merasuki

kehidupan

sehingga

ketahanan dalam

ber-Ekaristi

semakin melemah.

20

8

5

10

15

26

24

26

66,66%

26,66%

16,66%

33,33%

49,99%

86,66%

79,99%

86,66%

Page 92: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

73

Hasil penelitian tentang peranan Ekaristi berdasarkan tabel 3 di atas bahwa

dari 30 responden item 1, ada 12 responden yang menyatakan bahwa mengikuti

perayaan Ekaristi sebagai kebutuhan pokok (39,99%). Ada 10 responden yang

menyatakan Ekaristi sebagai kekuatan rohani. Dan ada 24 responden yang

menyatakan bahwa mengikuti perayaan Ekaristi terkadang hanya sebagai rutinitas

atau kewajiban.

Pada item 2, cukup banyak responden yakni 25 suster (83,33%) yang

menyatakan bahwa makna perayaan Ekaristi memampukan dalam menghadapi

berbagai kesulitan hidup, 15 responden (49,99%) menyatakan bahwa Ekaristi

dapat membantu menyadari kehadiran Allah yang nyata dalam hidup bersama

dengan orang lain, dan 21 responden (69,99%) menyatakan bahwa makna Ekaristi

sebagai kekuatan dalam menjalani tugas pelayanan.

Tabel 4: Hidup Rohani ( N=30)

No Pertanyaan Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) 4. Suasana perayaan

Ekaristi dalam

Komunitas membantu

Suster untuk

berkembang dalam

hidup rohani sebagai

seorang religius PRR

• Cukup membantu

namun perlu

diusahakan secara

terus-menerus.

Mengapa

• Karena suasana yang

tenang, dapat

membantu untuk

berkonsentrasi dengan

baik

25

83,33%

Page 93: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

74

9. Usaha Suster dalam

mengatasi hambatan-

hambatan

a. Diri sendiri.

• Menyiapkan diri

dengan berdoa, dan

hening

• Berusaha mengikuti

perayaan Ekaristi

walaupun ada

perasaan jenuh.

• Membangun

kesadaran dalam

diri.

• Membuat intensi

pribadi.

b. Dari luar.

• Mengajak petugas

liturgy untuk selalu

menyiapkan diri

dengan baik.

6

5

4

4

11

19,99%

16,66%

13,33%

13,33%

36,66%

10. Usaha-usaha yang

dilakukan agar suasana

perayaan Ekaristi

dalam komunitas bisa

membantu

mengembangkan hidup

rohani

• Selalu mengarahkan

anggota untuk

menyiapkan liturgy

dengan baik.

• Melatih lagu-lagu

misa.

• Pengolahan hidup

secara terus menerus.

3

7

5

9,99%

23,33%

16,66%

11. Selain perayaan

Ekaristi, cara-cara lain

• Brevir, rosario

• Meditasi/Kontemplasi

30 100%

Page 94: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

75

yang membantu dalam

mengembangkan hidup

rohani

• Sharing bersama

• Bacaan rohani, jalan

salib.

• Setia menerima

sakramen tobat.

12

11

7

15

39,99%

36,66%

23,33%

49,99%

12. Usul saran bagi

anggota Kongregasi

agar suasana perayaan

Ekaristi dalam

Komunitas semakin

bermakna bagi

perkembangan hidup

rohani

• Perlu pendalaman

tentang pengetahuan

liturgi Ekaristi

• Bacaan, lagu-lagu

misa dan doa

permohonan, serta

kapela supaya

disiapkan.

23

20

76,66%

66,66%

Berdasarkan tabel 4 di atas, pada item no 4 dari 30 responden, ada 25 suster

(83,33%) yang menyatakan bahwa suasana perayaan Ekaristi cukup membantu

namun perlu diusahakan secara terus menerus sehingga pada item 12 ada 23

responden (76,66%) yang mengusulkan perlunya pendalaman tentang

pengetahuan liturgi Ekaristi bagi setiap anggota dan 20 responden (66,66%)

menyatakan perlu persiapan, baik itu bacaan, lagu-lagu, doa permohonan, maupun

kapela untuk membantu suasana sakralnya perayaan Ekaristi.

C. Peningkatan Hidup Rohani Melalui Perayaan Ekaristi

Hidup rohani merupakan salah satu aspek kehidupan manusia karena hidup

rohani mampu membentuk seorang pribadi yang kuat dan dewasa dalam iman.

Page 95: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

76

Sebagai orang kristen perlulah menyadari bahwa dari waktu ke waktu kehidupan

rohani harus bertumbuh, semakin lama semakin mencapai kesempurnaan karena

hidup rohani merupakan suatu proses yang diperjuangkan secara terus menerus.

Sehubungan dengan kebutuhan hidup rohani maka para suster PRR diajak untuk

semakin memiliki kedewasaan hidup rohani sebagai seorang religius PRR yang

dewasa dan matang dalam iman. Maka melalui perayaan Ekaristi yang dirayakan

setiap hari baik itu dalam komunitas maupun bersama umat di gereja sungguh

membawa pembaharuan dalam diri setiap anggota yang mengarah kepada

kedewasaan hidup maka persatuan dengan Kristus dalam perayaan Ekaristi

mampu membentuk pribadi matang dalam hidup rohani ( Nouwen, 2008:158).

Sebagai seorang religius PRR yang terpanggil secara khusus demi

pelayanan karya misi Gereja di tengah dunia, perlu memiliki kerohanian yang

kuat dan berakar pada kesatuan dengan Allah sendiri melalui perayaan Ekaristi.

Maka untuk mencapai itu para suster diharapkan berani membuka diri untuk

menerima rahmat Allah melalui perayaan Ekaristi untuk dimampukan dalam

hidup sebagai seorang religius. Perayaan Ekaristi sebagai puncak dari seluruh

kehidupan umat beriman juga menjadi puncak kehidupan rohani para Suster,

dengan kekuatan rohani itu, para suster semakin mampu memahami bahwa

bersatu dengan Kristus dalam komuni kudus memberi kekuatan baru untuk bisa

menjalani kehidupan harian (Konstitusi PRR: 173)

Hidup rohani adalah hidup yang pada dasarnya merupakan dialog terus

menerus antara Allah dengan manusia secara pribadi. Suatu dialog akan terjadi

bila kedua belah pihak saling menanggapi terutama dari pihak manusia, karena

Page 96: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

77

bagi Allah walaupun manusia tidak mengindahkan kehadiran-Nya, Dia tetap setia

menanti tanggapan dari manusia. Maka dalam hal ini sangat membutuhkan

tanggapan, kemauan dan niat dari manusia itu sendiri untuk selalu berdialog

dengan Tuhan (Darminta, 2007: 9). Menanggapi kehadiran Allah melalui dialog

merupakan awal kedekatan manusia dengan Allah, dimana di dalamnya terjalin

relasi yang mendalam sehingga iman akan Yesus Kristus semakin berkembang.

Hidup rohani dapat dikatakan sebagai hidup yang dikomunikasikan dengan Allah,

tetapi lebih dilihat dari segi kegiatan-kegiatan rohani yang dilakukan setiap hari

dalam perjalanan hidup umat beriman.

1. Hidup Doa

Doa pada dasarnya berarti mengangkat hati, mengarahkan hati kepada

Tuhan, menyatakan diri sebagai anak Allah dan mengakui Allah sebagai Bapa.

Doa pertama-tama adalah suatu pernyataan iman di hadapan Allah maka doa tidak

pernah dilepaskan dari kehidupan sehari-hari dan dari hidup bersama dengan

orang lain (Iman Katolik, 1996: 194). Para suster Putri Reinha Rosari sebagai

orang religius mempunyai tradisi doa dan jadwal doa, maka diharapkan untuk

setia dalam kehidupan doanya sebagai seorang religius.

Doa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan orang Kristen.

Yesus telah menunjukkan suatu teladan doa yang baik, dimana dalam kesibukkan

apapun Yesus berusaha meluangkan waktu untuk berdoa memohon kekuatan dari

Bapa-Nya entah itu pada malam hari setelah bekerja keras seharian (Mat 14: 23)

maupun pagi-pagi sekali sebelum fajar menyingsing, Yesus bangun dan mencari

Page 97: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

78

tempat yang sunyi untuk berdoa (Mrk 1: 35). Doa selain untuk menjalin relasi

pribadi yang mesra dengan Bapa, juga mengawali setiap saat penting di dalam

kehidupan Yesus seperti: ketika permulaan karya-Nya di depan umum setelah

pembaptisan di sungai Yordan, sebelum memilih kedua belas murid-Nya, waktu

perubahan rupa di atas gunung (Luk 3:21, 6:21, 9:29, 11:1). Yesus berdoa untuk

para murid, khususnya untuk Petrus sebelum menghadapi pencobaan besar; ketika

di taman Getsemani dalam kegelisahan-Nya, Yesus mengajak para murid-Nya

berdoa dan berjaga-jaga. Nampak dalam doa Bapa kami yang diajarkan Yesus

kepada para murid-Nya, “Bapa kami yang ada di Surga” Para murid diajak

mengarahkan diri dan berseru kepada Bapa mereka satu-satunya (Mat 23: 9)

dengan menyebut Allah sebagai Bapa Abba, Yesus mau menunjukkan adanya

hubungan yang amat dekat, akrab dan khas antara diri-Nya dengan Allah (Iman

Katolik, 1996: 202).

Dalam perayaan Ekaristi didahului dengan ungkapan awal “atas petunjuk

penyelamat kita maka beranilah kita berdoa” dengan mengajarkan doa ini kepada

para murid, Yesus mengundang mereka masuk ke dalam hubungan dengan Allah

yang sama, dengan menyapa Allah sebagai Bapa, para murid menyatakan

keyakinan dan harapan mereka bahwa Bapa selalu memberikan perhatian penuh

kepada anak-anak-Nya (Iman Katolik, 1996: 203).

Bagi Yesus doa merupakan prioritas, walaupun sesungguhnya dalam

seluruh kehidupan Yesus sudah bersatu secara terus menerus dengan Bapa-Nya

tetapi Yesus tetap memberikan waktu-Nya untuk berdoa. Maka para suster PRR

pun diajak untuk meneladani semangat doa Yesus sendiri untuk semakin bersatu

Page 98: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

79

dengan Yesus dalam seluruh kehidupan sebagai seorang religius. Para suster

berusaha memberi waktu, tetap setia dan tekun di dalam doa, apabila mengalami

kekeringan, itu merupakan tanda baik, karena Tuhan ingin membawa orang untuk

masuk ke dalam doa yang lebih dalam. Maka kesetiaan serta ketekunan dalam

hidup doa sangat dibutuhkan, sebagai seorang yang terpanggil, para suster

diharapkan untuk tekun dan setia dalam hidup doa, bersatu dengan Kristus sendiri

dalam perayaan Ekaristi karena Kristuslah yang menjadi kekuatan dan

memampukan para suster untuk tetap bertahan dalam hidup sebagai seorang

religius.

Sikap doa keheningan batin, terbuka, jujur di hadapan Tuhan, kejernihan

budi dan pikiran mendalami sabda-Nya, kesetiaan dalam doa-doa harian

walaupun kadang tidak mengalami sesuatu yang “istimewa“ dalam berdoa.

Namun doa sebagai tempat mempersembahkan diri kepada Allah dan

berkomunikasi dengan-Nya, bercakap-cakap dengan-Nya, walaupun penuh

dengan kelemahan dan dosa, merasa tidak sempurna, beban tugas yang

dipercayakan oleh Kongregasi, namun tetap percaya bahwa Tuhan selalu

mendampingi. Itu sebabnya doa adalah soal iman dan kesetiaan untuk selalu

percaya bahwa Tuhan dekat dan selalu mendamping dalam setiap peristiwa hidup.

Dalam hidup nyata perjumpaan dengan Tuhan dalam diri sesama dan dalam

setiap peristiwa hidup serta kesibukan karya pelayanan sebagaimana para suster

bertemu dengan Tuhan dalam perayaan Ekaristi, sabda, doa serta meditasi.

Pertemuan ini merupakan tantangan yang terus menerus membawa kepada

pertobatan dan pembaharuan sikap hidup. Kedekatan dengan Allah membawa

Page 99: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

80

kegembiraan dalam hidup dan memungkinkan mengikuti Dia melalui salib-salib

dan derita hidup setiap hari. Menjadi serupa dengan Dia dalam pengosongan diri

bahkan dalam kematian-Nya, dan melalui kekuatan kebangkitan-Nya masuk

dalam kemuliaan-Nya (Konstitusi PRR, 1987: 171).

Setiap pribadi mempunyai usaha dan perjuangannya masing-masing dalam

membina relasi dengan Tuhan dan sesama namun akan semakin lebih baik kalau

pribadi itu sendiri semakin memperkaya diri dengan beberapa sumber pokok yang

dapat membantu mengolah dan memperkembangkan hidup rohaninya (Darminta,

2007: 8), beberapa sumber pokok antara lain seperti:

a. Pengalaman pribadi seseorang

Pengalaman pribadi seseorang dianggap penting karena merupakan

pengalaman hidup rohani yang konkrit yang secara langsung bisa diolah dan

dipahami oleh manusia itu sendiri. Dari pengalaman itulah seseorang bisa melihat

dan mengolah hidupnya sehingga hidup rohani baru bisa berarti dan dapat

dirasakan bila itu sungguh merupakan pengalaman rohani. Orang baru dapat

merasakan apa makna kontemplasi, bila dipraktekan cara kontemplasi itu, dari

usaha itulah orang baru dapat mengerti dan merasakan makna kesukaran-

kesukaran hidup rohani yang harus diperjuangkan untuk dapat menuju pada

kesempurnaan hidup (Darminta, 2007: 14).

b. Kitab suci

Ketekunan seseorang membaca dan merenungkan bacaan kitab Suci akan

Page 100: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

81

sangat membantu untuk bisa menemukan kekayaan imannya. Para suster dapat

menemukan pengalaman-pengalaman rohani yang patut dipercaya dan diteladani,

seperti pengalaman para nabi dan terlebih dalam Kitab Suci perjanjian baru dapat

diikuti dan direnungkan teladan dan semangat hidup Yesus, Bunda Maria dan

orang-orang kudus lainnya. Kitab suci merupakan sabda Allah yang mengundang

siapa saja khusunya para suster untuk dapat berdialog dengan Tuhan, dengan

demikian dialog itu mampu membangkitkan semangat rohani untuk selalu

berelasi dengan Tuhan yang adalah tujuan hidup sebagai umat beriman (Kis 1: 1;

Yoh, 3:21) hidup rohani lahir dari perjumpaan antara Allah, yang

mengkomunikasikan hidup-Nya kepada manusia dan manusia secara aktif

menerima tawaran Allah itu sendiri (Darminta, 2007: 17).

Konstitusi Kongregasi menegaskan bahwa “Hendaknya para suster

menggunakan cukup waktu setiap hari untuk membaca dan merenungkan Kitab

Suci karena dengan merenungkan Kitab Suci para suster mempersilahkan sabda

Tuhan membentuk hati dan hidup untuk semakin bersatu dengan Allah sendiri

(Konstitusi PRR, 1987: 176.1). Dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci

para suster mampu membuka hati untuk karya Roh Kudus yang membantu untuk

meresapkan sabda Allah, merenungkan dan menjadikan itu sebagai milik

sehingga mampu mewartakan sabda Allah itu kepada sesama.

c. Bacaan Rohani

Bacaan rohani juga merupakan salah satu sumber hidup rohani. Tulisan-

tulisan dalam bacaan rohani sangat inspiratif dan menarik baik itu pengalaman

Page 101: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

82

yang dialami oleh pengarang sendiri maupun pengalaman orang lain yang

membantu untuk memperkembangkan hidup rohaninya (Darminta, 2007: 19).

Banyak orang yang mempunyai pengalaman rohani mendalam menuliskan

pengalamannya itu di dalam sebuah karangan atau sebuah buku. Oleh sebab itu

banyak buku sungguh bermutu menyimpan pengalaman-pengalaman rohani yang

sangat berharga. Orang dapat belajar banyak karena bacaan-bacaan banyak

mengandung nilai pendidikan, bacaan dapat dipakai oleh roh kudus untuk

menyalurkan bimbingannya, sehingga dengan banyak membaca para suster

semakin terbantu untuk menata kehidupan rohani agar semakin lebih baik.

(Harjawiyata, 1978: 82).

d. Doa rosario

Sebagai Kongregasi religius yang berasal dari iman umat para suster

menyatu dengan Bunda Maria dalam devosi doa rosario sebagai Kharisma dan

spiritualitas Kongregasi. Menyatu dengan Bunda Maria secara terus menerus

merenungkan hidup dan perutusan Yesus bersama Bunda Maria, para suster

semakin berani mewartakan Yesus dengan mendoakan doa rosario setiap hari

seturut tradisi Gereja. Seperti apa yang dikatakan dalam kitab hukum kanonik

bahwa “Memelihara devosi khusus kepada Santa perawan Bunda Allah, teladan

dan pelindung segenap hidup Bakti dengan berdoa rosario (KHK, 662.4).

Kongregasi PRR menghayati dan menempatkan rosario sebagai doa dan

pengembangan hidup rohani. Dengan berdoa rosario para suster dihantar kepada

ke kedalaman iman seperti Bunda Maria. Bersama Maria para suster terus

Page 102: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

83

menerus merenungkan misteri hidup Yesus dan memuliakan Allah dalam nama

Yesus Kristus Putra-Nya. Dengan terus menerus berdoa rosario sambil

merenungkan hidup Yesus maka para suster memiliki sikap kontemplasi seperti

Maria yang senantiasa menyatu dengan Putra-Nya dalam tugas perutusannya

sebagai Bunda Gereja..

Paus Yohanes Paulus II dalam Ecclesia De Eusharistia menegaskan bahwa

“ Maria adalah “Wanita Ekaristi” dalam seluruh hidupnya (EE:52). Dalam

Ekaristi, Gereja bersama dengan Kristus dan kurban-Nya mengenangkan

semangat Maria “Jiwaku memuliakan Tuhan“ sebagaimana madah Maria ini

pertama dan utama adalah madah pujian dan Syukur. Inilah sikap Ekaristi sejati

yang ditampilkan Maria melalui Madah Magnificatnya “jiwaku memuliakan

Tuhan dan Rohku bersukacita dalam Tuhan juruselamatku”. Maria telah

mengandung Yesus dalam rahim, Maria memuliakan Tuhan lewat Yesus dan juga

memuji Tuhan dalam dan bersama Yesus (EE, 57).

Konstitusi Kongregasi menegaskan bahwa devosi kepada Santa Perawan

Maria sebagai tokoh yang terlibat dalam sejarah keselamatan dunia, menolong

para suster untuk memahami misteri penyelamatan dunia. Maka sangat dianjurkan

para suster disetiap komunitas menghidupkan kebaktian kepada Bunda Maria

dengan berdoa rosario baik secara bersama dalam komunitas maupun pribadi dan

juga bersama umat (Konstitusi PRR, 1987: 175. 1). Dengan ketekunan serta

kesetiaan memelihara devosi kepada Bunda Maria semakin memampukan setiap

anggota untuk tekun dan setia memelihara hidup rohani bersama Bunda Maria.

Page 103: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

84

e. Ibadat Harian/Brevir

Doa Offisi atau ibadat harian merupakan doa wajib sebagai seorang religius

sesuai dengan ketentuan yang ada dalam KHK 1174, Maka para suster seharusnya

mendoakan pada pagi dan sore hari. Karena doa-doa mazmur adalah doa Kristus

dan Gereja, maka dengan berkumpul bersama sebagai komunitas diharapkan

untuk mendoakan doa ofisi, Laudes dan vesperae setiap hari.

Tujuan dari ibadat harian adalah pengudusan seluruh hari. Maka pembagian

waktu ibadat hendaknya ditata kembali sedemikian rupa sehingga ibadat-ibadat

sedapat mungkin dilaksanakan pada saat yang tepat, sekaligus juga

diperhitungkan situasi hidup zaman sekarang, terutama bagi mereka yang

bertekun menjalankan karya-karya kerasulan (SC, 88).

f. Adorasi Ekaristi

Adorasi atau pujian kepada Sakramen Mahakudus merupakan praktek

devosi sembah sujud di hadapan Sakramen Mahakudus. Pentakhtaan Sakramen

Mahakudus muncul dalam hubungannya dengan kerinduan umat beriman untuk

memandang Kristus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus (Martasudjita,

2005: 424).

Tujuan dari adorasi kepada Sakramen Mahakudus ialah sembah sujud

kepada Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi dan sekaligus untuk

menyatukan hati dengan Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus (ES, 82).

Akan tetapi harus disadari bahwa puncak kesatuan dengan Tuhan yang hadir

dalam Ekaristi itu pertama-tama terjadi dalam komuni kudus saat perayaan

Page 104: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

85

Ekaristi. “ Bilamana kaum beriman menghormati Kristus yang hadir dalam

Sakramen Mahakudus, hendaknya mereka ingat bahwa kehadiran itu bersumber

pada kurban Ekaristi, dan terarah kepada persekutuan baik Sakramental maupun

spirit” (ES, 80).

Dalam Ecclesia De Eucharistia mengungkapkan bahwa “Sembah sujud

Sakramen Mahakudus telah menjadi praktek harian yang penting dan menjadi

sumber kesucian” (EE, 10). Dan “penghormatan terhadap Ekaristi di luar Misa

adalah harta yang tak ternilai untuk hidup Gereja, kehadiran Kristus dalam

Kurban Ekaristi dalam rupa roti suci di simpan sesudah Misa adalah kehadiran

yang bertahan selama terdapat rupa roti dan anggur” (EE,25).

Adorasi Ekaristi disetiap Komunitas mendapat perhatian cukup baik oleh

setiap anggota komunitas. Dimana komunitas menyiapkan waktu khusus untuk

berdoa adorasi, sehingga para suster diajak untuk menggunakan kesempatan ini

dalam suasana hening berada di depan Sakramen Maha Kudus berdoa secara

pribadi maupun bersama. Dalam doa adorasi ini memungkinkan para suster

mengalami pertumbuhan rohani dan semakin beriman secara lebih mendalam

maka dalam suasana hening bersama Yesus yang hadir dalam Sakramen Maha

Kudus, para suster dapat semakin bertumbuh dalam kehidupan rohani sebagai

seorang religius PRR.

2. Hidup Berkomunitas

Komunitas PRR adalah komunitas religius yang bersifat apostolis dimana

anggota bertumbuh dan berkembang dalam iman, harap dan kasih. Dalam hidup

Page 105: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

86

berkomunitas perlu membangun relasi yang benar dalam arti bukan sekedar saling

menyenangkan melainkan relasi saling menumbuhkan dan saling memberi

peluang bagi setiap anggota untuk dapat berkembang. Para suster hidup dalam

saling ketergantungan, saling melayani, dan saling membantu. Manusia

diciptakan dengan saling membantu dan puncak dari bantuan itu adalah Ekaristi:

Yesus membagi dirinya demi keselamatan umat manusia, dan dalam perayaan

Ekaristi seluruh umat dipersatukan dalam perayaan Ekaristi dan melalui perayaan

Ekaristi itulah Yesus membagi diri-Nya untuk menjadi makanan dan minuman

rohani bagi umat manusia, model itulah yang diharapkan untuk dikembangkan

dalam hidup bersama. Para suster yang disatukan Tuhan, diharapkan saling

membantu dalam hidup bersama dan menguatkan satu sama lain. Maka

dibutuhkan kerelaan berbagi, berbagi dalam kehidupan yang biasa, dan dalam

hidup rohani yang mendalam. Maka para suster yang disatukan dalam sebuah

komunitas, juga diharapkan mampu membagi diri, memberi diri,

mempersembahkan diri demi kebahagiaan sesama yang hidup bersama dalam

komunitas (Suparno, 2007: 15).

Anjuran apostolis tentang hidup bakti bagi para religius, Paus Yohanes

Paulus II menegaskan bahwa: “Hidup bersaudara dalam arti hidup bersama dalam

cinta kasih merupakan lambang yang jelas bagi persekutuan gerejani” (VC, 42).

Bapa suci menegaskan pula bahwa “Hidup bersaudara memainkan peranan yang

mendasar dalam perjalanan rohani para anggota hidup bakti, baik demi

pembaharuan mereka terus menerus maupun untuk sepenuhnya menjalankan misi

mereka dalam masyarakat” (VC, 45).

Page 106: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

87

Konstitusi Kongregasi menegaskan pula bahwa komunitas pertama-tama

harus sungguh merupakan komunitas iman dengan ikatan hidup komunitas yang

paling utama ialah cinta kasih Kristus (Konstitusi PRR, 1987: 155). Hidup dalam

cinta persaudaraan, saling menghargai, melayani satu sama lain akan

memampukan setiap pribadi atau anggota untuk berkembang dalam hidup dan

panggilannya sebagai seorang religius terutama dipupuk cinta persaudaraan dan

persatuan dalam komunitas. Persatuan dalam komunitas berpangkal pada

kehendak Bapa yang mengumpulkan para suster untuk menjalani hidup bersama

dalam komunitas dan memampukan setiap anggota untuk melaksanakan kehendak

Bapa dalam kesaksian hidup setiap hari.

Konsili Vatikan ke II dalam perfectae Caritatis menegaskan pula bahwa

jemaat perdana, ketika golongan kaum beriman hidup sehati dan sejiwa (Kis,4: 2)

hendaknya kehidupan bersama bertekun dalam ajaran Injil, dalam liturgi suci dan

terutama dalam perayaan Ekaristi, dalam doa serta persekutuan semangat hidup

yang sama ( PC: 15). Maka ikatan persaudaraan itu menjadi kuat dan bertahan,

dibutuhkan ketekunan para suster untuk setia dalam kehidupan doa dan bersatu

dengan Kristus sendiri melalui perayaan Ekaristi komunitas

Setiap anggota sebagai seorang religius dipanggil untuk hidup bersama

dalam sebuah komunitas yang anggota-anggotanya berasal dari berbagai daerah

dan kebudayaan disatukan dalam sebuah komunitas kecil untuk menciptakan

suasana persaudaraan sebagai religius PRR. Maka untuk menciptakan suasana

persaudaraan, diharapkan adanya kesatuan hati dalam komunitas. Beberapa hal

yang mendukung suasana kebersamaan itu, antara lain:

Page 107: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

88

a. Makan bersama

Perayaan Ekaristi dalam komunitas maupun bersama seluruh umat di

Gereja menjadi sarana pertemuan rohani yang sangat istimewa dalam kehidupan

para suster. Perayaan Ekaristi dalam komunitas merupakan saat-saat penting

dimana para suster selalu bersatu dengan Tuhan sendiri sebagai sumber kekuatan

dalam menciptakan kebersamaan sebagai saudara dan saudari dalam komunitas.

Maka perayaan Ekaristi yang sungguh dipersiapkan dengan baik akan

memberikan kesan mendalam bagi setiap anggota.

Komunitas para rasul ditandai dengan makan bersama nampak pada

peristiwa Kamis Putih, Yesus bersama para murid-Nya menciptakan suasana

persaudaraan, kesatuan sebagai pribadi yang terpanggil dengan makan bersama.

Dengan suasana persaudaraan dalam makan bersama para murid disanggupkan

untuk melaksanakan perintah Baru yaitu saling mengasihi. “makan bersama

adalah tanda persahabatan dan cinta yang menghidupkan rasa komunitas”

(Konstitusi PRR, 9187:164.1). Kebersamaan dalam makan bersama di komunitas

akan sangat terkesan dan menggembirakan, ketika anggotanya saling berbagi

pengalaman dan mengungkapkan apa yang menjadi perjuangan serta pergulatan

dalam hidupnya, saling mendengarkan dan saling memberi perhatian dengan

melayani satu sama lain. Peristiwa semacam inilah yang memungkinkan para

suster mampu menciptakan sebuah komunitas religius yang sungguh membantu

setiap anggota merasa memiliki komunitas dan orang-orang yang hidup bersama

dalam komunitas. “Lihatlah betapa baik dan senangnya tinggal bersama sebagai

saudara“ (Mzm, 133).

Page 108: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

89

b. Pertemuan Komunitas

Pertemuan komunitas merupakan saat yang tepat untuk membicarakan hal-

hal penting dalam kehidupan bersama. Saat di mana setiap anggota merasa

dilibatkan untuk berbagi tanggungjawab dan peranan dalam mengambil

keputusan. Pertemuan komunitas sebagai sesuatu yang menyangkut

perkembangan komunitas dan anggotanya dalam bentuk evaluasi bersama atau

koreksi persaudaraan.

Dalam pertemuan komunitas ini para suster dapat saling memberikan

nasihat atau usulan untuk perbaikan bersama, mengadakan dialog bersama antar

anggota. Maka sebagai komunitas religius, para suster berusaha menciptakan

kebersamaan melalui pertemuan komunitas agar anggota-anggota merasa

memiliki komunitasnya dan semakin akrab satu terhadap yang lain sebagai

sesama saudara yang terpanggil.

c. Sharing bersama.

Hidup bersama dalam komunitas akan sangat membantu setiap pribadi

untuk berkembang jika adanya sharing bersama saling membagikan pengalaman

satu dengan yang lain. Berbagai pengalaman suka, duka, kegagalan, kekecewaan

dan keberhasilan dalam karya pelayanan, bakat dan kemampuan yang dimiliki

oleh setiap pribadi, sehingga dengan itu semua anggota merasa diperkaya oleh

karena belajar dari pengalaman hidup sesama yang lain.

Sharing bersama akan pengalaman hidup rohani merupakan kekayaan iman,

Kekayaan rohani sangat memperkaya hidup orang lain juga akan semakin

Page 109: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

90

menyuburkan diri sendiri. Sharing pengalaman rohani dapat diberikan lewat

sharing Kitab Suci, Sharing Konstitusi Kongregasi, sharing waktu doa,

mendoakan sesama lewat doa-doa permohonan, melalui acara-acara kebersamaan

semacam ini dapat memberikan peneguhan dan hiburan rohani sesama yang lain

(Riyanto, 2008: 101).

Konstitusi Kongregasi juga menegaskan bahwa setiap komunitas perlu

mengadakan sharing pengalaman tentang hidup dan karya serta pergulatan hidup

kebersamaan dari masing-masing anggota sehingga dengan itu bisa saling

memberikan peneguhan serta pembaharuan hidup secara bersama sebagai suatu

komunitas beriman (Konstitusi PRR, 1987: 179.1).

d. Pengakuan dosa.

Ketika Yesus memulai karya-Nya dengan mewartakan kabar gembira tentang

kedatangan kerajaan Allah, membuat banyak orang bertobat dan percaya

(Mrk,1:15). Demikian pun para suster memerlukan rahmat tobat secara terus-

menerus, agar hidupnya semakin dimurnikan dalam cinta Allah sendiri. Melalui

Sakramen tobat, orang mengalami belas kasihan Allah dan cinta Allah Bapa

melalui Yesus Kristus yang memberikan pengampunan dan damai serta

memulihkan kembali hubungan dengan Allah yang sempat terputus oleh karena

dosa dan kelemahan manusiawi.

Konstitusi Kongregasi menegaskan bahwa meskipun setiap anggota

bertanggungjawab atas perkembangan hidup rohaninya, “pemimpin komunitas

mempunyai tanggungjawab khusus terhadap kehidupan rohani komunitas bila

Page 110: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

91

perlu ia dibantu seorang pembimbing rohani yaitu Bapa pengakuan yang tetap

untuk membantu kerohanian para suster” (Kongregasi PRR, 173:1).

e. Meditasi dan refleksi.

Hendaknya para suster mengadakan meditasi pada pagi hari dan refleksi

pada sore hari. Dalam pemeriksaan bathin dan refleksi setiap hari, para suster

diharapkan untuk berefleksi tentang kehdupan dan panggilan, menyadari

kelemahan dan menghidupkan dalam diri semangat tobat serta kemauan untuk

memperbaiki diri (Konstitusi,179).

3. Hidup Karya

Karya adalah tempat dimana para suster bertemu dengan Tuhan dan sesama.

Maka sangat penting dalam karya kerasulan bukan kerja itu sendiri melainkan

bagaimana memberikan kesaksian akan kebaikan Allah, dan bagaimana

membawa Kristus kepada sesama yang dilayani lewat jenis karya tertentu yang

ditangani setiap anggota Kongregasi (Konstitusi PRR, 1987: 113.4).

Hidup para suster bukan pertama-tama pekerjaan yang dilakukan setiap hari

akan tetapi hubungan batin dengan Allah Tritunggal Maha kudus yang terpancar

dalam pelayanan sehingga mereka yang dilayani mengalami kehadiran Allah dan

bertemu dengan Allah yang menyelamatkan.

Karya merupakan sarana kesatuan dengan Kristus sendiri maka untuk

mencapai hal ini para suster harus memiliki sikap kontemplasi dalam aksi

sehingga dengan pelayanan itu para suster mampu menemukan Allah dalam diri

Page 111: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

92

orang-orang yang dilayani. Seluruh kegiatan karya kerasulan dan perjumpaan

dengan siapa saja perlu adanya sikap penyerahan diri dalam cinta akan Allah dan

sesama maka melalui sabda dan Sakramen Ekaristi yang diterima para suster

dikuatkan dan mampu bekerja ke arah kesatuan yang sempurna dengan Allah di

mana Allah menjadi segala-galanya dalam tugas pelayanan (Konstitusi, 1989:

107).

Semangat kerasulan Yesus hendaknya menjadi milik para anggota

Kongregasi dalam pelayanan karya kerasulan, Yesus walaupun sibuk dengan

segala tugas pelayanan-Nya Yesus tetap mencari kesempatan untuk berdoa

membina kesatuan dengan Bapa-Nya, maka dibutuhkan suatu kesadaran yang

tinggi bahwa pengabdian yang dijalankan merupakan sarana untuk berkontak dan

bersatu dengan Tuhan. Dengan pengabdian itu para suster semakin bertumbuh

sebagai manusia pendoa, manusia bagi sesama dan sebagai manusia utusan Allah

sendiri (Mrk 1: 21-39). Para suster perlu melihat bahwa karya yang dijalankan

sebagai sumbangan bagi kesuburan kerajaan Allah sehingga dengan pengabdian

yang total kepada Allah mampu merasul melalui pekerjaan apa saja yang

dipercayakan oleh Kongregasi.

Kesatuan dengan Kristus melalui perayaan Ekaristi merupakan inti hidup

Kristiani dan menjadi pokok dan dasar hidup religius. “Aku telah turun dari surga

bukan untuk melakukan kehendak-Ku tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang

telah mengutus Aku“(Yoh, 6: 38). Ekaristi tidak berakhir pada saat komunitas

yang berkumpul menyanyikan ayat terakhir dari lagu penutup misa tetapi

komunitas Ekaristi diutus untuk membawa Ekaristi altar ke dalam Ekaristi dunia

Page 112: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

93

dengan kesaksian dan pelayanan (Osborne, 2008: 194).

Maka dengan berakhirnya perayaan Ekaristi yang ditandai dengan sebuah

perutusan “Pergilah kita diutus” seperti para rasul, masing-masing mereka pergi

sesudah perjumpaan dengan Kristus yang bangkit, begitu juga para suster setelah

mengalami perayaan keselamatan dalam Ekaristi, dengan penuh kesadaran bahwa

saat-saat yang dialami bersama dengan Kristus mengingatkan kepada mereka

akan kewajiban dan tanggungjawab yang sama. Tanggungjawab itu harus nampak

dalam hidup, karya dan terutama dalam tugas mempersatukan (2 Kor 5:19) dan

bersatu erat dengan Kristus sendiri (Lukasik, 1991: 124).

4. Hidup Kaul

Kaul adalah suatu persembahan diri atau suatu komitmen seumur hidup

untuk hidup bagi kepentingan kerajaan Allah. Sesuatu yang membedakan awam

dengan religius ialah bahwa religius mempersembahkan diri kepada Tuhan,

dengan cara mengikrarkan kaul kebiaraan untuk hidup menurut nasihat-nasihat

Injil secara radikal. Hidup kaul itu dihayati sebagai karisma demi pelayanan

kerajaan Allah. Dengan kaul sebagai seorang religius para suster mau

memfokuskan diri pada jalan hidup Yesus dalam mewujudkan misi-Nya karena

bagi Yesus itu adalah satu-satunya jalan kebenaran dan hidup (Yoh 1: 1-14).

Paus Yohanes Paulus ke II dalam Vita Consecrata menegaskan bahwa

anggota hidup bakti akan menjadi misionaris terutama dengan tiada hentinya

memperdalam kesadarannya dipanggil dan dipilih oleh Allah. Oleh karena itu

hendaknya ia mengarahkan dan mempersembahkan seluruh hidup dan apa yang

Page 113: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

94

ada padanya kepada Allah, dan membebaskan diri dari hambatan-hambatan yang

menghalangi keutuhan jawabannya. Begitulah ia akan menjadi tanda Kristus yang

sejati di dunia (VC, 25).

Para suster PRR adalah orang-orang yang dipanggil secara khusus untuk

membaktikan diri demi pelayanan kerajaan Allah serta kemuliaan Tuhan, maka

para suster hidup dalam ikatan kaul-kaul kebiaraan melalui penghayatan ketiga

nasihat Injil. Kaul-kaul religius sebagai bentuk penyerahan yang total kepada

Allah berdasar dan berakar pada kesetiaan, cinta, kerahiman dan kemurahan Allah

yang menumbuhkan dalam iman, harap dan kasih.

Dengan ketiga nasihat Injil yaitu kaul kemurnian, kemiskinan dan ketaatan

para suster melepaskan diri dari ikatan cinta yang terbatas pada manusia tertentu,

ikatan harta, ikatan kehendak pribadi. Para suster PRR dipanggil kepada suatu

hidup yang penuh pengabdian dalam cinta yang tak terbatas, mengarahkan

seluruh hidup kepada Allah, kepada pelaksanaan tugas Gereja, dan memberi

kesaksian tentang kemuliaan Allah (Konstitusi PRR, 1987: 118).

Kitab Hukum Kanonik menyatakan bahwa “hidup yang dibaktikan dengan

pengikraran nasihat-nasihat injili adalah bentuk kehidupan tetap dimana orang

beriman dengan mengikuti Kristus secara lebih dekat atas dorongan Roh kudus,

dipersembahkan secara utuh kepada Allah yang paling dicintai, agar demi

kehormatan bagi-Nya dan demi pembangunan Gereja serta keselamatan dunia

mereka dilengkapi dengan alasan baru dan khusus, mengejar kesempurnaan cinta

kasih dalam pelayanan kerajaan Allah dan sebagai tanda unggul dalam Gereja

mewartakan kemuliaan surgawi“ (KHK, 573.1).

Page 114: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

95

Maka melalui ikatan kaul-kaul kebiaraan, para suster mewajibkan diri untuk

hidup menurut ke tiga nasihat injil, mengabdikan diri seutuhnya kepada Allah

yang dicintainya. Nasihat-nasihat injil mendorong para suster untuk bertumbuh

dalam hidup rohani maka dengan pengikraran ketiga nasihat injili para suster

hendaknya dengan sungguh-sungguh berusaha supaya hidup dan bertahan serta

berusaha maju dalam panggilan yang diterima dari Allah sendiri.

D. Tantangan-tantangan Dalam Mengikuti Perayaan Ekaristi

1. Tantangan dari dalam diri

Perayaan Ekaristi sebagai puncak dari seluruh kehidupan doa para suster

terkadang mengalami banyak tantangan, seperti yang sudah diungkapkan pada

bagian pendahuluan bahwa perkembangan dunia saat sekarang sangat

berpengaruh pada kehidupan seseorang sampai kepada penghayatan akan makna

perayaan Ekaristi sebagai perayaan keselamatan, dimana Yesus telah memberikan

diri-Nya untuk menjadi makanan dan minuman rohani lewat tubuh dan darah-Nya

yang disambut dalam perayaan Ekaristi.

Pengalaman para suster dari hasil wawancara menyatakan bahwa

terkadang mengalami kejenuhan, rasa bosan dengan tuntutan karya yang terlalu

berat, kesibukan study yang cukup menyita banyak waktu, banyaknya tugas yang

harus diselesaikan sehingga terkadang perayaan Ekaristi dianggap sebagai

rutinitas, tidak mengherankan saat merayakan Ekaristi terjadi kejenuhan,

kemalasan. Para suster dengan terbuka mengungkapkan apa yang menjadi

kesulitan dan tantangan mereka dalam mengikuti perayaan Ekaristi, walaupun

Page 115: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

96

tidak merasakan sesuatu tetapi bahwa ada kerinduan untuk terus-menerus

mengikuti perayaan Ekaristi.

Dengan kesibukan karya yang cukup menyita banyak waktu, para suster

kurang mempunyai kesempatan untuk mendalami secara pribadi pengetahuan

tentang liturgi Ekaristi. Dengan pemahaman yang baik dan benar akan sangat

membantu seseorang untuk semakin menghayati hidupnya namun dalam

kenyataannya apa yang dialami oleh para suster, hal itu cukup mempengaruhi

kehidupan harian mereka. Disini kesadaran pribadi sangat dibutuhkan untuk

belajar memahami liturgi yang baik dan benar.

2. Tantangan dari luar diri

Tantangan dan pergulatan hidup yang dialami oleh setiap anggota ketika

mengikuti perayaan Ekaristi dari hasil wawancara adalah merasa terganggu

karena petugas liturgi tidak mempunyai persiapan yang baik sehingga banyak

menimbulkan kekeliruan, seorang imam yang memimpin perayaan Ekaristi

kurang adanya persiapan sehingga tidak mampu membawakan kotbah dengan

baik, terkadang liturgi tidak disiapkan dengan baik, para suster yang bertugas

kurang kreatif dalam memilih lagu-lagu perayaan Ekaristi sehingga mempunyai

kesan bahwa lagu yang sama saja. Bahkan Para suster sedang mengikuti

perayaan Ekaristi, namun pikiran dan hati sibuk dengan berbagai macam hal yang

kurang mendukung seperti tidak berkosentrasi dalam mengikuti perayaan

sehingga hati dan pikiran tertutup akan sapaan Tuhan melalui sabda-Nya. Dan

juga tantangan yang cukup berpengaruh dimana para suster kurang mempunyai

Page 116: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

97

kesempatan untuk mendalami pengetahuan mereka tentang liturgi Ekaristi, seperti

kegiatan rohani dalam komunitas: rekoleksi atau sharing komunitas kurang

mendapat perhatian sehingga pemahaman atau pengetahuan mengenai liturgi

Ekaristi menjadi sangat lemah. Tantangan-tantangan ini cukup berpengaruh dalam

kehidupan para suster

Dengan melihat hal-hal semacam ini banyak anggota menganjurkan agar

para suster sungguh mempersiapkan diri, baik persiapan bathin maupun segala

sesuatu yang berhubungan dengan perayaan Ekaristi agar suasana perayaan

mampu menghantar umat untuk semakin dekat dengan Tuhan sendiri.

Konsili Vatikan II menegaskan bahwa umat beriman perlu menghadiri

Liturgi suci dengan sikap-sikap batin yang serasi. Hendaklah mereka

menyesuaikan hati dengan apa yang diucapkan, serta bekerja sama dengan rahmat

surgawi, supaya mereka jangan sia-sia saja menerimanya maka para gembala

rohani memperhatikan dengan saksama supaya dalam kegiatan Liturgi jangan

hanya dipatuhi hukum-hukumnya untuk merayakannya secara sah dan halal,

melainkan supaya umat beriman ikut merayakannya dengan sadar, aktif dan

penuh makna (SC, 11). Maka Persiapan hati antara pemimpin perayaan Ekaristi

dan seluruh umat yang hadir sungguh diharapkan sehingga perayaan Ekaristi itu

sungguh bermakna dalam kehidupan teristimewa agar melalui perayaan Ekaristi

para suster dan seluruh umat semakin bersatu mesra dengan Tuhan sendiri.

Munculnya budaya instan yang mengakibatkan para suster tidak bertahan

dalam mengikuti perayaan Ekaristi, bertekun dalam doa, dalam mati raga, dan

dalam mengatasi kejenuhan hidup serta lemahnya daya juang dalam menghadapi

Page 117: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

98

rutinitas hidup berkomunitas. Dalam pergulatan hidup semacam ini para suster

diajak untuk berani memikul salib hidup seperti Yesus sendiri. Relasi dengan

Tuhan tidak dapat dilakukan secara instan tetapi perlu diusahakan secara terus-

menerus dengan sikap ketabahan, keberanian mengatasi kejenuhan atau

kebosanan dalam hidup (Suparno, 2007: 141). Dalam peristiwa percobaan di

padang gurun, Yesus sendiri digoda iblis untuk mengubah batu menjadi roti.

Yesus digoda untuk melakukan tindakan instan dalam membuat makanan. Tetapi

Yesus tidak mau melakukan itu. Bagi Yesus, untuk dapat makan, orang harus

bekerja, bukan membuat mujizat bagi dirinya sendiri. Yesus menunjukkan suatu

sikap keterbukaan untuk berani menghadapi situasi hidup yang menantang,

kiranya para suster dalam pergulatan hidup, juga berani mengambil suatu sikap

sehingga mampu bertahan dalam menghadapi pergulatan hidup.

E. Upaya-upaya Meningkatkan Hidup Rohani

Pada dasarnya hidup rohani adalah mengambil bagian dalam hidup Allah

Tritunggal sendiri, sehingga membentuk pribadi yang secitra dengan Yesus

sendiri. Oleh ketekunan, ketabahan dan kesetiaan dalam menghidupi doa secara

terus menerus, kesetiaan dalam merayakan peristiwa keselamatan melalui

perayaan Ekaristi, para suster semakin masuk dalam hubungan mesra dengan

Yesus dan Bapa. Dan dalam kemesrahan itu mampu mengasihi sesama seperti

Bapa mengasihi umat manusia (Konstitusi PRR, 168).

Jati diri hidup religius adalah hidup yang meneladani hidup Yesus yang

bersatu erat dengan Bapa dan Roh Kudus dan sebagai utusan Bapa, Ia

Page 118: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

99

mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk melaksanakan kehendak Bapa dan

rencana penyelamatan-Nya. Bunda Maria meneladani hidup Yesus secara

sempurna maka para suster PRR sebagai Kongregasi yang berpelindungkan

Maria mengenakan pola hidup Maria dalam perjuangan hidup setiap hari.

Kekhasan kerohanian Maria ialah bahwa Maria menghayati keheningan sebagai

spiritualitasnya dimana Bunda Maria terus menerus menghubungkan dirinya

dengan Allah seperti Yesus Putra-Nya dan sebagai hamba Allah yang menyatukan

diri dengan Allah dalam karya perutusan Yesus. Hubungan bathin yang terus

menerus dengan Allah dan Roh Kudus memampukan Bunda Maria untuk

membuka dirinya bagi karya keselamatan Allah dan membiarkan kuasa Allah

terjadi dan tumbuh dalam dirinya sehingga penyelamatan manusia terwujud

dalam diri Yesus.

Perayaan Ekaristi menjadi puncak dari hidup doa para suster. Sedapat

mungkin setiap anggota merayakan Ekaristi yang dipersembahkan oleh imam,

karena Ekaristi itu mempunyai nilai mempersatukan maka para suster berani

memiliki semangat korban dalam membagi hidup dengan orang lain. Perayaan

Ekaristi sangat penting untuk membantu setiap anggota Kongregasi dalam

meresapi kehadiran Allah dan berkembang dalam kesediaan membagi hidup

dengan sesama dalam pelayanan setiap hari (Konstitusi PRR, 1987: 173). Maka

seluruh hidup doa para suster berpola kepada sikap hidup doa Yesus. Kurban

Ekaristi yang dilanjutkan dalam doa-doa komunitas dan pelayanannya menolong

para suster untuk hidup dalam hubungan lebih dekat dengan Allah sendiri. Maka

hendaknya para suster semakin terampil dan kreatif dalam mempersiapkan doa-

Page 119: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

100

doa komunitas, agar anggota dapat dibantu dalam perkembangan rohani

selanjutnya.

Ekaristi hendaknya dirayakan dengan penuh hormat dan bakti sebagai tanda

syukur atas pemberian diri Yesus untuk menyelamatkan hidup para suster. Atas

dasar ajaran Injil hendaknya para suster camkan dalam diri bahwa para suster

perlu berdamai dengan Allah dan sesama untuk pantas merayakan Ekaristi.

Hendaknya para suster juga mengambil bagian secara aktif dalam perayaan

Ekaristi. Untuk itu hendaknya para suster merayakan dan menerima Ekaristi

dengan hati yang suci, damai, dan tulus karena Yesus tinggal dan bersemayam

dalam hati setiap anggota. Persiapan pribadi dan komunitas sangat diperlukan

untuk merayakan Ekaristi secara baik karena merupakan moment yang penting

untuk menghayati hidup Yesus yang berpuncak pada perayaan Ekaristi.

Dalam konstitusi Kongregasi menegaskan bahwa: “Hendaknya para suster

memperhatikan dan menekankan pentingnya persiapan hati yang baik untuk

perayaan Ekaristi. Hendaknya trampil menyiapkan altar, segala peralatan ibadat

harus istimewa, bersih dan indah serta sesuai dengan seni budaya dimana para

suster berada” (Konstitusi,172.1). Dengan persiapan secara lahiria memungkinkan

orang lain menemukan keindahan Tuhan yang hadir dalam perayaan Ekaristi

maka dibutuh kesiapan baik dekorasinya maupun perlengkapan alat misa dan

suasana hati yang tenang untuk menyambut kehadiran Kristus dalam Ekaristi

kudus.

Kongregasi menegaskan bahwa setiap anggota perlu adanya persiapan baik

itu secara lahiria maupun yang kelihatan. Maka melalui perayaan Ekaristi yang

Page 120: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

101

dirayakan setiap hari para suster semakin mampu memperdalam hidupnya dalam

Tuhan dan sesama serta menjadi sumber kekuatan dalam pelayanan kerasulan.

Ketika mengadakan wawancara bersama para suster PRR yang juga menjadi

keluhan hampir semua komunitas di Regio Jawa mengungkapkan hal yang sama

bahwa perlu adanya persiapan setiap anggota dalam bertugas liturgi baik itu

persiapan hati maupun mempersiapkan lagu-lagu, doa dan altar agar mampu

menghantar seluruh umat yang mengikuti perayaan Ekaristi dengan baik. Para

suster melihat bahwa dengan persiapan itu baik secara lahiria maupun yang

kelihatan cukup berpengaruh dalam penghayati akan makna perayaan Ekaristi itu

sendiri sehingga diharapkan masing-masing anggota perlu adanya persiapan yang

baik.

Kitab Hukum Kanonik Menegaskan hal yang sama bahwa “ Perayaan

Ekaristi hendaknya diatur sedemikian rupa, agar semua yang ikut serta memetik

hasil yang berlimpah; untuk memperoleh itulah Kristus Tuhan mengadakan

kurban Ekaristi (KHK, 899.3).

Pedoman Umum Misale Romanum juga menegaskan hal yang sama bahwa

“tata ruang Gereja harus tetap mewujudkan kesatuan, supaya dengan demikian

tampaklah kesatuan seluruh umat kudus. Penataan dan keindahan ruang serta

semua perlengkapan Gereja hendaknya menunjang suasana doa dan menghantar

umat kepada misteri-misteri kudus yang dirayakan (PUMR, 294).

Untuk membantu para suster semakin mampu memahami dan

memperdalam pengetahuannya tentang makna Ekaristi, maka komunitas-

komunitas sangat diharapkan agar dalam sharing komunitas, rekoleksi bulanan

Page 121: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

102

atau retret tahunan bersama seluruh anggota Kongregasi membuat kesepakatan

bersama tentang tema rekoleksi atau tema retret mengenai Ekaristi, dengan itu

para suster mempunyai kesempatan untuk berrefleksi bersama, merenungkan dan

mengolah pemahaman mereka tentang peranan Ekaristi sebagai kekuatan hidup

rohani seorang religius, serta membuat evaluasi secara kritis mengenai misa

harian sehingga seluruh anggota semakin memiliki kesadaran yang tinggi untuk

ber-Ekaristi.

Page 122: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

103

BAB IV

PENUTUP

Perayaan Ekaristi merupakan misteri kehadiran karya keselamatan Allah

dalam diri Yesus Kristus. Misteri karya keselamatan Allah itu berpuncak pada

wafat dan kebangkitan Kristus yang dirayakan dan dihadirkan dalam perayaan

Ekaristi. Peranan Ekaristi dalam perjalanan hidup seorang beriman, khususnya

bagi para suster PRR sebagai pribadi yang terpanggil secara khusus sungguh

merupakan kekuatan rohani yang memampukan setiap suster dalam menjalani

tugas panggilan hidupnya sebagai seorang religius. Persatuan dengan Kristus

sendiri melalui kurban Yesus di salib, berkat wafat dan kebangkitan-Nya

memberi kekuatan rohani bagi para suster melalui ketekunannya dalam mengikuti

dan menghayati peranan Ekaristi sebagai pusat hidupnya, sehingga perayaan

Ekaristi cukup mendapat tempat istimewa dalam seluruh perjalanan hidup dan

panggilan bagi setiap anggota. Namun dalam kenyataannya kesadaran para suster

untuk sungguh menghayati peranan Ekaristi belum menjadi milik mereka. Pada

bagian akhir skripsi ini, penulis membagi dalam dua bagian, yakni kesimpulan

dari seluruh penulisan yang telah diuraikan serta saran-saran yang menjadi

anjuran dalam rangka meningkatkan hidup rohani melalui perayaan Ekaristi bagi

para suster Putri Reinha Rosari.

A. Kesimpulan

Dari seluruh permenungan yang telah dipaparkan dalam tulisan ini,

Page 123: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

104

penulis menyimpulkan bahwa penghayatan para suster mengenai perayaan

Ekaristi masih perlu ditingkatkan terutama pengetahuan tentang liturgi Ekaristi

agar semakin mampu memahami makna dan peranan dari perayaan Ekaristi itu

sendiri, sebagaimana Yesus sendiri telah memberi diri menjadi tebusan bagi

keselamatan umat manusia. Hasil wawancara, penulis menemukan bahwa para

suster masih menganggap perayaan Ekaristi sebagai sebuah rutinitas atau

kewajiban yang biasa dilakukan oleh seluruh umat katolik, sehingga terkadang

dalam mengikuti perayaan Ekaristi tidak menemukan buah dari perayaan

Ekaristi itu sendiri. Dan juga masih lemahnya pemahaman akan makna dan

peranan dari liturgi Ekaristi. Salah satu cara untuk membantu para suster

mendalami dan memahami makna serta peranan perayaan Ekaristi adalah

melalui sarasehan liturgi. Menurut penulis, sarasehan mengenai liturgi Ekaristi

menjadi salah satu cara untuk membantu setiap anggota kongregasi PRR, dalam

meningkatkan pemahaman mereka akan penghayatan tentang Ekaristi sebagai

kekuatan rohani melalui persatuan dengan Yesus sendiri dalam setiap perjuangan

hidup.

B. Saran

Demi meningkatkan kematangan hidup rohani sebagai religius PRR yang

hidup di zaman ini, penulis memberikan beberapa saran sebagai bentuk perhatian

yang mungkin dapat membantu para suster dalam meningkatkan mutu hidup

rohani sebagai seorang religius.

Pertama, Ekaristi sebagai puncak seluruh hidup umat Kristen juga

Page 124: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

105

merupakan puncak dari seluruh perjalanan hidup rohani dan hidup beriman bagi

para suster PRR. Maka para suster diajak untuk sungguh menghayati peranan

Ekaristi, membina keakraban dan kesatuan dengan Tuhan sendiri melalui

Perayaan Ekaristi, sebagai sumber dan kekuatan dalam menjalani hidup sebagai

pribadi yang terpanggil secara khusus.

Kedua, para suster perlu mendapatkan pembinaan secara terus menerus

mengenai liturgi Ekaristi sehingga pemahaman akan pentingnya perayaan Ekaristi

harian tidak terbatas pada sebuah kewajiban sebagai orang Katolik atau sebagai

seorang suster tetapi sungguh merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Ketiga, para suster perlu membuat kesepakatan bersama dalam komunitas

untuk menentukan tema tentang liturgi Ekaristi sebagai bahan permenungan baik

itu dalam sharing komunitas, rekoleksi bulanan dan retret tahunan, agar

mendapat kesempatan khusus untuk merenungkan dan berefleksi bersama tentang

makna dan peranan Ekaristi dalam seluruh perjalanan hidup.

Keempat, Para suster diajak untuk berusaha menciptakan suasana perayaan

Ekaristi yang kreatif tidak terkesan monoton sehingga suasana perayaan Ekaristi

menjadi hidup.

Kelima, para suster perlu mempersiapkan liturgi yang baik, hati juga

pikiran yang terpusat pada perayaan Ekaristi agar mampu membawa sesama

untuk dapat menikmati suasana perayaan sebagai perayaan keselamatan serta

mampu membina kesatuan hati dengan Tuhan yang hadir dalam perayaan.

Page 125: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

106

DAFTAR PUSTAKA

Bagus, Al. Irawan. (2009), Seks, Selibat, dan Persahabatan sebagai Karisma,

OBOR: Jakarta. Bakker, A. (1988). Ajaran Iman Katolik 2 untuk Mahasiswa, Kanisius:

Yogyakarta. Darminta, J. (2007). Spiritualitas Dasar Kristiani. Diktat Mata Kuliah

Spiritualitas Kristiani untuk Mahasiswa Semester VII. Yogyakarta: IPPAK-USD.

Dokumen Konsili Vatikan II. (1990). Sacrosanctum Concilium, Jakarta, Obor Gabriella. (2008). Kisah Pesiarahan YM MGR, Gabriel J. W. Manek, SVD Dalam

Jenasah. Grϋn, Anselmus, (1998). Ekaristi dan perwujudan Diri, Nusa Indah: Ende Sutrisno, Hadi. (2000). Statistik jilid II, Yogyakarta: Andi Konsili Vatikan II. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II.(R. Hardawiryana,

Penerjemah). Jakarta: Obor. Dokumen asli diterbitkan tahun 1966). Harjawiyata, Frans. (1978). Bentuk-bentuk Hidup Religius: Yogyakarta, Kanisius Heuken, A. (2004). Ensiklopedi Gereja ,Jakarta, Yayasan Cipta Loka Caraka Jacobs, Tom. (1986). Hidup membiara: Makna dan Tantangannya. Yogyakarta:

Kanisius Manek, Gabriel (2003). Memperkenalkan Tarekat Putri Reinha Rosari.

Manuskrip yang dikeluarkan Oleh Yayasan Mgr. Gabriel Manek dalam rangka pembenahan kembali arsip Yayasan di Sarotari Larantuka

Mariyanto, Ernest. (2008). Paham dan Terampil Ber-Ekaristi, (Katekese sebelum Misa, KA-SE-MI). Nusatama: Yogyakarta.

Nouwen Henri J.M, (2008). Diambil diberkati dipecah dan dibagikan. Kanisius: Yogyakarta.

Osborne, Kenan B.(2008). Komunitas, Ekaristi, dan Spiritualitas. Kanisius: Jogyakarta.

Paus Yohanes Paulus II. (1983).Kitab Hukum Kanonik. Jakarta: Obor. Paulus VI (1969). Pendoman Umum Misale Romawi. Nusa Indah Ende. Kongregasi PRR. (1987). Konstitusi & Direktorium Tarekat PRR. Manuskrip

yang dikeluarkan oleh sebagai hasil musyawarah umum I, 27 November s/d 16 Desember 1985 di Riangkemie, Larantuka.

Katalog Kongregasi PRR, 2008 Konferensi Waligereja Indonesia, (1996). Iman Katolik, Buku informasi dan

referensi, Yogyakarta, Kanisius Lukasik, A. (1991). Memahami perayaan Ekaristi. Kanisius Yogyakarta. Martasudjita, E. (2005). Ekaristi Tinjauan Teologis, Liturgi, dan Pastoral,

Kanisius: Yogyakarta. ____. (2003) Sakramen-sakramen Gereja, tinjauan teologis, Liturgis, dan

pastoral. Kanisius: Yogyakarta. ____. (2000). Mencintai Ekaristi. Kanisius: Yogyakarta. Prasetya, L (2006). Panduan untuk calon Baptis Dewasa, Yogyakarta, Kanisius.

Page 126: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

107

Prier, Karl Edmund. (1982) Liturgi Perayaan keselamatan. Pusat Musik Liturgi: Yogyakarta.

Ranierro, Cantalamesa. (1994). Ekaristi gaya pengudusan kita. Nusa Indah Ende. Riyanto,T. & Handoko, M. (2008). Membangun Hidup Religius, Yang Damai

dan Sejahtera. Yogyakarta, Kanisius. Soetomo, Greg. (2002). Ekaristi dan pembebasan dalam Konteks masyarakat

Indonesia. Kanisius Jogyakarta. Sudjana, Nana & Ibrahim, M. A, (2001). Penelitian dan penelaian pendidikan.

Bandung, Sinar Baru Algensindo Suparno, (2007a). Saat Jubah Bikin Gerah. Jilid 1. Yogyakarta: Kanisius. _______. (2007b). Saat Jubah Bikin Gerah. Jilid 2. Yogyakarta: Kanisius. Tafaib, Gratiana. (2007). Biji Gandum Itu Harus Mati Menghasilkan Buah.

Malang: Dioma. Yohanes Paulus II (2006). Vita Consecrata (Hidup Bakti) (R. Hardawiryana,

Penerjemah). Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan tahun 2006).

____. (2005). Ecclesia De Eucharistia (Ekaristi dan Hubungan dengan Gereja) (Mgr. Anicetus B. Sinaga, Alih Bahasa). Jakarta: Dokpen KWI.

Page 127: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

USULAN PROGRAM SARASEHAN TENTANG PENGETAHUAN LITURGI EKARISTI DEMI

PERKEMBANGAN HIDUP ROHANI PARA SUSTER PRR

1. Latar Belakang Pemilihan Program Sarasehan

Pemahaman tentang Ekaristi sering disalah artikan dan dianggap sebagai kewajiban atau rutinitas yang harus dibuat dalam hidup kebersamaan di Komunitas sehingga sering terjadi dalam kehidupan harian mengalami kejenuhan kebosanan dalam ber-Ekaristi, mengikuti perayaan Ekaristi terkadang hanya sebagai rutinitas dan bukan merupakan suatu kesadaran karena merasa bahwa Ekaristi adalah suatu kebutuhan yang rohani. Para suster belum menyadari dengan sungguh-sungguh arti dan peranan Ekaristi, kurang menghayati Ekaristi itu sebagai puncak dan pusat hidup sebagai orang beriman. Pemahaman semacam ini membuat makna Ekaristi menjadi kabur. Para suster menjadi sangat sibuk dengan kegiatan lain yang cukup menghabiskan waktu, sehingga tidak mengherankan ketika berada di Kapel, menjadi tidak bersemangat, nampaknya malas, jenuh, mengantuk dan tidak berkonsentrasi dalam perayaan Ekaristi. Kalau dilihat bahwa saat-saat penting itulah saat dimana para suster menerima kekuatan baru melalui perayaan Ekaristi untuk menjalani seluruh kehidupan dan tugas pelayanan. Namun hal ini menjadi sesuatu yang masih perlu diperjuangkan oleh para suster.

Dalam kenyataannya masih banyak suster yang kurang menyadari betapa pentingnya penghayatan Ekaristi dalam hidup sebagai pribadi yang terpanggil maupun sebagai umat Kristiani. Banyak alasan yang menyebabkan hal itu terjadi antara lain kurang pemahaman yang baik tentang pengetahuan liturgi Ekaristi, kurang adanya waktu khusus untuk pembinaan bagi para suster tentang liturgi Ekaristi, dan juga kurang adanya kesadaran bagi setiap anggota untuk membina diri dalam sikap berliturgi yang baik.

Melalui pertemuan ini diharapkan para suster semakin memiliki pengetahuan yang baik tentang Ekaristi dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian para suster semakin menghayatan makna dan peranan Ekaristi dalam hidup sehari-hari sebagai puncak dan sumber seluruh hidupnya.

2. Tujuan Program

Adapun tujuan sarasehan ini adalah untuk membantu para suster PRR dalam meningkatkan penghayatan hidup rohani melalui Ekaristi sehingga pada akhirnya diarahkan pada pendewasaan (dewasa dan matang) hidup rohani sebagai seorang religius PRR.

3. Metode Program

Metode yang digunakan dalam program ini menggunakan model sarasehan

4. Sasaran Program Sedangkan yang menjadi sasaran dalam sarasehan adalah para suster PRR

yang berkarya di wilayah Jawa.

Page 128: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(2)

5. Penjabaran Program

Tema : Ekaristi sebagai sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani

Tujuan : Bersama pendamping peserta diajak untuk semakin memahami arti dan makna Ekaristi sebagai sumber dan puncak

hidup rohani sehingga para Suster PRR semakin dewasa dan matang dalam kehidupan rohaninya sebagai seorang

religius.

No Judul Pertemuan Tujuan Uraian Materi Metode Sarana Sumber Bahan Waktu

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pengertian

Ekaristi

Agar para suster dapat

memahami arti Ekaristi

sehingga mereka dapat

memaknainya dalam

kehidupan sehari-hari.

Pembukaan • Pengantar • Lagu • Doa

Pembukaan Sessi I: Pengertian Ekaristi

• Informasi

• Tanya

jawab

• Hand out

• Laptop

• LCD

proyektor

• Sound

sistem

• Martasudjita, E. (2005).

Ekaristi Tinjauan

Teologis, Liturgi, dan

Pastoral, Kanisius:

Yogyakarta.

• ____. (2003) Sakramen-

sakramen Gereja,

tinjauan teologis, Liturgis,

dan pastoral. Kanisius:

Yogyakarta.

• ____. (2000). Mencintai

120

menit

Page 129: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(2)

Ekaristi. Kanisius:

Yogyakarta.

2 Makna Ekaristi Agar para suster dapat

memaknai perayaan

Ekaristi dalam hidupnya

sehingga Ekaristi

menjadi perayaan yang

sungguh bermakna bagi

perkembangan hidup

sebagai seorang religius.

Sessi II: Makna Ekaristi

• Informasi

• Tanya

jawab

• Hand out

• Laptop

• LCD

proyektor

Sound

sistem

120

menit

3 Penghayatan Para

Suster tentang

Ekaristi

Agar para suster dapat

menceritakan

pengalamanya dalam

penghayatan hidup

melalui Ekaristi sehingga

semakin dewasa dan

matang dalam kehidupan

rohani sebagai seorang

religius

Sessi III: Penghayatan Para Suster tentang Ekaristi Penutup: • Evaluasi

menyeluruh Kegiatan

• Kata penutup • Doa/Lagu

penutup

• Sharing

Pengalam

an

• Tanya

jawab

• Diskusi

• CD Ekaristi

• Laptop

• LCD

proyektor

• Sound

sistem

120

menit

Page 130: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(4)

5.Jadual acara Sarasehan

Hari/Tanggal/Waktu Acara Keterangan (1) (2) (3)

Minggu, 7-03-2010 Pembukaan • Pengantar umum • Lagu • Doa Pembukaan

Sessi I: Pengertian Ekaristi

Doa dan lagu Penutup

Pendamping menjelaskan maksud dari sarasehan tentang penghayatan Ekaristi dalam hidup rohani para suster PRR Pelaksana: Kristina K. M.Tanya Jawab

Minggu, 14-03-2010 Doa Pembukaan SessiII:Makna Ekaristi Doa dan lagu Penutup

Pelaksana:Kristina K. M. Tanya Jawab

Minggu, 21-03-2010 Doa Pembukaan Sessi III: Penghayatan

Para Suster tentang Ekaristi

Penutup: • Evaluasi menyeluruh Kegiatan • Kata penutup • Doa/Lagu penutup

Sharing dan dialog pengalaman para suster PRR dalam penghayatan hidup setiap hari Pendamping dan peserta mengadakan evaluasi bersama

Page 131: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(5)

6.Contoh Satuan Persiapan Sarasehan a. Identitas 1. Judul Pertemuan : Pengertian Ekaristi 2. Tujuan Pertemuan : Agar para suster dapat memahami arti Ekaristi

sehingga mereka dapat memaknainya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Peserta : Para suster PRR wilayah Jawa 4. Tempat : Komunitas PRR Pringgolayan 5. Pelaksana : Kristina Koba Malo 6. Hari/tanggal : Minggu, 7 Maret 2010 7. Waktu : 08.00 WIB 8. Materi : Pengertian Ekaristi 9. Metode : Informasi, tanya jawab 10. Sarana : Hand out, laptop, LCD proyektor, sound system 11. Sumber Bahan :

• Martasudjita, E. (2005). Ekaristi Tinjauan Teologis, Liturgi, dan Pastoral, Kanisius: Yogyakarta.

• ____. (2003) Sakramen-sakramen Gereja, tinjauan teologis, Liturgis, dan pastoral. Kanisius: Yogyakarta.

• ____. (2000). Mencintai Ekaristi. Kanisius: Yogyakarta.

b. Pemikiran Dasar Pada dasarnya pengetahuan tentang Ekaristi itu sangat penting bagi seluruh

umat, secara khusus pengetahuan atau pemahaman para suster PRR. Karena dengan pengetahuan itu, para suster dapat terbantu untuk lebih memahami arti dan peranan Ekaristi itu sendiri dalam kehidupan setiap hari.

Berdasarkan realitas yang terjadi, masih banyak suster yang kurang menghayati peranan Ekaristi. Hal ini nampak dalam kenyataan hidup para suster ketika mengikuti perayaan Ekaristi. Saat ber-Ekaristi, terjadi kejenuhan, tidak bersemangat, menganggap sebagai rutinitas bahkan ketika waktu untuk merayakan Ekaristi dianggap sebagai pengganggu kesibukan karena masih ada banyak tugas yang harus diselesaikan pada hari itu, tidak adanya kesiapan pribadi saat bertugas liturgi. Kenyataan ini cukup memprihatinkan maka para suster perlu dibantu dengan memberi pembinaan agar penghayatan terhadap Ekaristi sebagai puncak dan sumber seluruh kehidupan menjadi semakin baik.

Dengan itu pembekalan tentang Ekaristi sangat dibutuhkan oleh seluruh anggota Kongregasi sehingga mereka mempunyai pengetahuan atau pemahaman tentang Ekaristi yang baik dan benar. Pendampingan ini bisa dilanjutkan dalam acara-acara kebersamaan komunitas atau Kongregasi seperti: rekoleksi, retret, dan sharing komunitas tentang Ekaristi sehingga para suster benar-benar memahami peranan Ekaristi serta mempunyai suatu kesadaran yang tinggi dalam berliturgi dengan baik.

Page 132: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(6)

c. Proses Kegiatan 1. Pembukaan

a. Pengantar b. Lagu c. Doa Pembukaan

2. Sessi I: Pengertian Ekaristi a. Ekaristi dalam Kitab Suci 1). Perjamuan makan dengan Yesus sebagai tanda kehadiran Kerajaan Allah

Tindakan pewartaan dan penghadiran kerajaan Allah oleh Yesus tidak hanya tampak dalam karya penyembuhan berbagai orang sakit, pengusiran setan, dan membangkitkan orang mati, tetapi juga dalam makan bersama Yesus dengan orang-orang berdosa (Mrk 2: 16-19). Dengan perjamuan makan bersama orang-orang berdosa, Yesus mau menampilkan makna kedatangan dan kehadiran Allah yang berbelas kasih. Kedatangan kerajaan Allah menunjuk pada datangnya keselamatan yang merangkul semua orang, teristimewa mereka yang hilang dan berdosa. Kebersamaan Yesus dengan orang-orang berdosa mengungkapkan kehendak Allah yang mau menyelamatkan (Mat 9: 13; Mrk 2: 17; Luk 5: 32) sebab Yesus datang pertama-pertama untuk mencari dan memanggil orang berdosa (Martasudjita, 2005: 25). 2). Perjamuan malam terakhir

Perjamuan Paskah Yahudi merupakan suatu upacara mengenangkan dan merayakan perbuatan besar Allah terhadap bangsa-Nya yaitu bangsa Israel maka perjamuan Paskah Yahudi merupakan suatu upacara syukur agung atas karya penyelamatan Allah sehingga orang Yahudi sungguh menghargai perayaan itu untuk memperingati pembebasan mereka dari Negeri Mesir (Bakker, 1988: 60).

Perjamuan malam terakhir. (Mrk 14; 22-25; Mat 26: 26-29; Luk 22: 15- 20 dan 1Kor 11:23-26). Perjamuan malam terakhir merupakan perjamuan perpisahan Yesus dengan para murid sebelum Ia menderita sengsara dan wafat di kayu salib. Dalam perjamuan itu Yesus hendak mengungkapkan kepada para murid-Nya bahwa Yesus sangat mencintai seluruh umat manusia dan akan memberikan keselamatan dengan mengurbankan nyawa-Nya di atas kayu salib. Yesus rela menderita, wafat dan bangkit agar umat manusia mampu mengalahkan yang jahat. 3). Perjamuan dengan Yesus yang Bangkit (Luk 24:13-35).

Setelah bangkit Yesus kembali mengadakan makan bersama dengan para murid-Nya. Dalam perjamuan itulah Yesus mengungkapkan bahwa Ekaristi merupakan kebersamaan dengan Tuhan yang bangkit. “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Daku” (Luk 22: 19) disini nanpak bahwa Yesus menjadi pusat dalam Ekaristi, Yesus hadir dengan seluruh misteri hidup dan kematian-Nya serta kemuliaan-Nya. “Peringatan akan Daku” mengarah kepada peringatan akan wafat dan kebangkitan-Nya. Suatu peringatan penuh syukur kepada Allah melalui Putra-Nya yang bangkit.

Page 133: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(7)

b. Ekaristi berdasarkan pandangan Bapa-bapa Gereja Istilah “Ekaristi“ berasal dari bahasa Yunani “eucharistia” yang berarti

ucapan syukur. Kata eucharistia adalah sebuah kata benda yang berasal dari kata kerja bahasa Yunani eucharistein yang berarti memuji, mengucap bersyukur. Istilah Ekaristi menunjuk pada isi dari apa yang dirayakan dalam seluruh perayaan Ekaristi, mau mengungkapkan pujian syukur atas karya penyelamatan Allah yang terlaksana melalui Yesus Kristus, sebagaimana berpuncak dalam peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus (Martasudjita, 2003: 28).

Santo Ignatius dari Antiokhia, ketika menulis surat kepada umat Philadelphia mengatakan: “Berusahalah kalian untuk merayakan satu Ekaristi, karena ini hanyalah satu tubuh Tuhan kita Yesus Kristus dan hanya satu piala untuk persatuan dengan darah-Nya, dan hanya satu altar”. Santo Ignatius mengajarkan roti Ekaristi sebagai tubuh Tuhan sendiri, yakni Yesus Kristus yang telah mempersembahkan diri dalam roti dan anggur Ekaristi (Martasudjita, 2005: 249).

Dalam ajaran Santo Yustinus Martir (sekitar tahun 165) memandang Ekaristi sebagai suatu ibadah atau Liturgi Kristiani. Bagi Yustinus Ekaristi adalah kurban rohani sebab Ekaristi merupakan doa yang benar dan pujian syukur yang tepat. Ekaristi sebagai pujian syukur merupakan kurban kepada Allah, kenangan akan penderitaan Yesus, akan penciptaan dan penebusan. Yustinus yakin bahwa santapan Ekaristi adalah tubuh dan darah Yesus Kristus sendiri (Martasudjita, 2005: 249).

Menurut Santo Ireneus Lyon (sekitar tahun 202), Ekaristi pertama-tama adalah kurban pujian syukur. Dalam Ekaristi diungkapkan pujian syukur atas penciptaan, dan atas penebusan Yesus Kristus. Tujuan makanan Ekaristi adalah penyampaian Sang Logos. Artinya dengan menerima santapan Ekaristi orang disatukan dalam kebersamaan abadi dengan Yesus Kristus (Martasudjita, 2005: 250-251).

c. Ekaristi menurut ajaran Konsili Vatikan II

1). Dimensi Kristologis Pada peristiwa perjamuan malam terakhir Yesus menawarkan tubuh dan

darah-Nya untuk menjadi makanan dan minuman rohani kepada para rasul-Nya (EE, 21) dan sekaligus berpesan kepada mereka: “Lakukanlah ini sebagai peringatan akan Daku”...perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, kamu mengenangkan Aku” (1 Kor 11:24-25, Luk 22:19). Para rasul dengan menyambut undangan Yesus di ruang perjamuan “terimalah dan makanlah, munimlah” (Mat, 26:26-27) masuk dalam persekutuan sakramental bersama Putra Allah yang dikurbankan demi keselamatan umat manusia, maka perayaan Ekaristi menjadi kenangan kurban salib Kristus secara sakramental dalam tindakan liturgis Gereja (EE, 21).

Konsili Vatikan ke II memberi gambaran tentang perayaan Ekaristi yang berhubungan erat dengan pribadi Yesus Kristus. Dimana “Ekaristi ditetapkan oleh Yesus sebagai kenangan akan diri-Nya yang berpuncak pada wafat dan kebangkitan-Nya” di atas kayu salib. Apa yang dirayakan oleh Gereja saat ini sebagai kenangan akan karya penyelamatan Allah melalui Putra-Nya Yesus

Page 134: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(8)

Kristus kepada umat manusia dihadirkan kembali yakni wafat dan kebangkitan-Nya melalui perayaan Ekaristi (SC, 6).

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan dimensi kristologis berkaitan dengan perayaan Ekaristi, yakni: • Ekaristi sebagai Kurban

Konsili Vatikat II menjelaskan ajaranya mengenai Ekaristi sebagai kurban dalam SC 47:

Pada perjamuan terakhir, pada malam ia diserahkan, penyelamat kita mengadakan kurban Ekaristi Tubuh dan Darah-Nya. Dengan demikian, Ia mengabadikan kurban salib untuk selamanya, dan mempercayakan kepada Gereja mempelai-Nya yang terkasih kenangan Wafat dan kebangkitan-Nya: Sakramen cinta kasih, lambang kesatuan, ikatan cinta kasih, perjamuan Paskah. Dalam perjamuan itu Kristus disambut, jiwa dipenuhi rahmat, dan kita dikurniai jaminan kemuliaan yang akan datang.

“Tuhan Yesus, pada malam Ia diserahkan” (1 Kor 11:23) telah menetapkan

kurban Ekaristi tubuh dan darah-Nya. Yesus tidak hanya menegaskan pemberian tubuh dan darah-Nya untuk dimakan dan diminum tetapi lebih dari itu Yesus mau mengungkapkan makna pengurbanan diri-Nya di atas kayu salib. “Kurban” bukanlah penyembelian tetapi penyerahan diri Yesus pada Bapa-Nya demi keselamatan umat manusia. (EE,12-13). • Ekaristi sebagai Sakramen

Kata “Sakramen “dari bahasa Latin dengan asal kata “sacrare” artinya “menguduskan” atau “menyucikan”. Melalui sakramen Yesus menguduskan manusia, umat-Nya dimana oleh Gereja dinamakan sebagai perbuatan sakramental, maka melalui sakramen terjadi pengudusan atau penyucian secara rohani bagi hidup umat beriman. Sakramen dilihat sebagai sesuatu yang mendatangkan rahmat bagi umat beriman melalui wujud yang nyata. Maka untuk melaksanakan pemberian rahmat pengudusan, Yesus menggunakan air, minyak, roti dan anggur sebagai sarana pengudusan atau penyucian hidup umat manusia dalam tanda sakramen. Maka sakramen disebut tanda atau perbuatan simbolis yang menyatakan apa yang tidak kelihatan namun dibuat oleh Yesus dalam karya penyelamatan-Nya.

Perayaan Ekaristi yang dirayakan oleh Gereja dimana umat berkumpul untuk merayakan Sakramen keselamatan selalu mengenangkan misteri iman, misteri keselamatan yang telah dilakukan oleh Yesus dengan menyerahkan diri-Nya menjadi tebusan bagi umat manusia. Dalam SC 47 juga dikatakan bahwa “Kristus mempercayakan kepada Gereja, mempelai-Nya yang terkasih, kenangan, wafat dan kebangkitan-Nya: Sakramen cinta kasih, lambang kesatuan ikatan cinta kasih “. • Ekaristi sebagai Perjamuan

Perayaan Ekaristi disebut sebagai perjamuan, karena dalam perjamuan terakhir yang dibuat Yesus bersama para murid-Nya, dimana Yesus menyerahkan diri-Nya untuk dimakan dan diminum oleh para murid-Nya dalam wujud roti dan anggur. Dalam kehidupan sebagai manusia, makan dan minum adalah suatu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap orang untuk bisa bertahan

Page 135: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(9)

dalam hidup. Maka perjamuan makan dan minum menjadi suatu unsur pokok yang diperjuangkan oleh setiap orang.

Perjamuan malam terakhir yang telah dilakukan oleh Yesus bersama para murid-Nya merupakan makan dan minum secara jasmani dan rohani. Perjamuan ini diadakan sebagai pesta perjamuan perpisahan sebelum wafat-Nya di kayu salib, Yesus memberikan diri-Nya sebagai makanan dan minuman (Luk, 22: 15-20). Bertolak dari peristiwa perjamuan makan Yesus bersama para murid-Nya maka Perayaan Ekaristi yang dirayakan oleh Gereja saat ini disebut sebagai “Perjamuan”. Melalui penyerahan roti dan anggur “inilah tubuh-Ku “, inilah darah-Ku”, Yesus menyerahkan diri-Nya untuk menjadi santapan rohani bagi umat beriman yang percaya kepada-Nya melalui wujud roti dan anggur yang diterima dalam perayaan Ekaristi. Dengan perjamuan bersama dalam perayaan Ekaristi, umat semakin bersatu dengan Kristus, pemberi hidup, dan juga bersatu dengan sesama umat beriman yang hadir dalam perjamuan Ekaristi. Perayaan Ekaristi merupakan kenangan akan karya keselamatan Allah yang memuncak pada misteri Paskah (Martasudjita, 2003: 295).

2). Dimensi Eklesiologi

Dimensi eklesiologi yang berasal dari kata Yunani “ekkleo” artinya memanggil adalah suatu ajaran teologi yang berkaitan dengan Gereja. Umat katolik mengimani Gereja sebagai karya Roh Kudus yang menjadi perantara umat untuk dapat semakin dekat dengan Yesus Kristus. Gereja melaksanakan perintah Yesus sehingga dapat mengungkapkan imannya melalui perayaan Ekaristi. Beberapa dimensi eklesiologi tentang Ekaristi: • Ekaristi sebagai sarana kebersamaan.

Ekaristi adalah bagian dari perayaan Gereja yang sangat dihormati dan diagungkan oleh umat katolik karena perayaan Ekaristi dalam Gereja merupakan perayaan yang suci.(lihat SC 26 ) .

Ekaristi merupakan perayaan seluruh Gereja, dimana umat dipersatukan dalam perayaan Ekaristi untuk mengenangkan karya penebusan Allah dalam diri Putra-Nya. Seluruh umat dipersatukan dalam cinta kasih Kristus untuk mampu menghayati makna dari perayaan Ekaristi. Maka melalui perantaraan Gereja, umat berkumpul untuk merayakan perayaan Ekaristi, serta mampu mengungkapkan imannya dan bersyukur atas penebusan Tuhan yang telah dialami dalam kehidupan setiap hari.

Gereja sebagai umat Allah yang berkumpul untuk merayakan perayaan Ekaristi juga diharapkan untuk ikut ambil bagian secara penuh dalam perayaan Ekaristi.( lihat SC 48).

Umat diharapkan berpartisipasi dalam seluruh perayaan Ekaristi sejak awal persiapan hingga akhir perayaan, maka melalui kehadiran dan keikutsertaan dalam seluruh bagian perayaan Ekaristi umat terlibat aktif dalam seluruh bagian perayaan Ekaristi karena perayaan Ekaristi merupakan satu kesatuan yang harus diikuti oleh seluruh umat. (lihat PUMR 35 ).

Melalui perantaraan Gereja umat berkumpul untuk merayakan peristiwa keselamatan Allah dalam diri Yesus Kristus melalui perayaan Ekaristi sehingga Ekaristi tidak hanya sebagai puncak seluruh liturgi Gereja, tetapi juga menjadi

Page 136: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(10)

sumber dan puncak kehidupan Gereja, dimana umat beriman mengalami persatuan dengan Allah melalui Ekaristi. (CS 10)

Ekaristi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat sehari-hari, karena melalui perayaan Ekaristi umat memperoleh kekuatan rohani dan memohon rahmat dari Allah untuk dimampukan dalam menjalani kehidupan. Dari perayaan Ekaristi itulah mengalir kekuatan yang menjiwai dan menggerakkan seluruh hidup orang kristiani untuk mengarungi suka duka kehidupannya.

3). Dimensi Eskatologis.

Dalam dimensi eskatologis mau menggambarkan bahwa perayaan Ekaristi bukan hanya merupakan perayaan akan peringatan sejarah karya keselamatan Allah melalui Putra-Nya Yesus Kristus tetapi juga mau mengatakan kepada umat manusia bahwa perayaan Ekaristi berhubungan dengan kehidupan yang akan datang, atau peristiwa akhir zaman, seperti apa yang telah dijanjikan oleh Yesus sendiri tentang keselamatan yang akan datang.

Perayaan Ekaristi merupakan perayaan perjamuan surgawi, perjamuan eskatologis seperti apa yang dikatakan Yesus dalam injil Yohanes “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak manusia dan minum darah-Nya kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman“ (Yoh 6: 53-54). Allah telah memberikan diri-Nya dengan perantaraan Putra-Nya Yesus Kristus demi keselamatan umat manusia sampai akhir zaman. Sehingga melalui perayaan Ekaristi menghantar umat manusia untuk semakin menghayati imannya akan Yesus Kristus.

Konsili Vatikan ke II dalam SC 8 menyatakan bahwa: “Dalam Ekaristi yang dirayakan Gereja di dunia ini, umat Allah ikut mencicipi liturgi surgawi yang dirayakan di kota Suci Yerusalem “Ekaristi sebagai sumber kehidupan Gereja memang merupakan “Jaminan kemuliaan yang akan datang“ (SC 47). Dalam Ekaristi, Allah memberikan diri-Nya melalui Yesus Kristus Putra-Nya rela wafat di atas kayu salib. Maka melalui santapan Ekaristi umat mempersiapkan diri untuk mengalami kehidupan yang akan datang yaitu kehidupan akhir zaman yang telah dijanjikan oleh Allah sendiri sekaligus umat dituntut untuk merayakan Ekaristi di dunia secara hikmat, suci dan pantas.

Page 137: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(11)

Lampiran 2: Hasil wawancara bersama para suster PRR di Wilayah Jawa

Pelaksanaan Waktu Pelaksanaan : Awal s/d akhir mei 2009 Tempat : Komunitas Yogyakarta dan Jakarta Yang diwawancarai ; Para suster PRR Jumlah : 30 suster Pokok-pokok pertanyaan dan jawaban

1. Yang mendorong suster untuk selalu mengikuti perayaan Ekaristi.? • Disadari sebagai kebutuhan pokok. • Sebagai kekuatan rohani.

2. Apa makna perayaan Ekaristi bagi kehidupan suster sehari-hari • Menguatkan iman dan panggilan hidup sebagai seorang religius. • Lebih tabah dalam menghadapi kesulitan hidup dan karya kerasulan • Berani berkorban dalam tugas kerasulan. • Membantu saya untuk bisa menyadari kehadiran Yesus yang nyata dalam

hidup bersama dengan orang lain • Membantu saya untuk bisa bekerja dengan baik. • Kehadiran Yesus yang memberi kekuatan, penyejuk jiwa dan raga,

pemberi kedamaian, • Saya belajar menjadi Ekaristi hidup bagi orang lain. Misalnya dengan

bersikap ramah terhadap sesama. • Ekaristi memperdalam hidup saya dalam Tuhan

3. Bagaimana suasana perayaan Ekaristi dalam Komunitas suster • Cukup hikmat yang didahului dengan persiapan diri, tata ruang, lagu-lagu. • Cukup hening dan sacral.

4. Apakah suasana perayaan Ekaristi dalam Komunitas membantu suster untuk berkembang dalam hidup rohani sebagai seorang religius PRR? • Suasana cukup membantu namun perlu diusahakan secara terus-menerus.

Mengapa • Karena suasana yang tenang, dapat membantu untuk berkonsentrasi

dengan baik dalam perayaan Ekaristi 5. Bagaimana keterlibatan suster dalam perayaan Ekaristi komunitas, baik itu

dalam mengungkapkan doa-doa secara spontan maupun keterlibatan dalam nyanyian • Aktif dalam doa dan nyanyian • Terlibat dalam mengungkapkan doa secara spontan dengan segala

kepentingan baik umum maupun pribadi. • Sebagai lektor membantu umat.

Page 138: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(12)

6. Bagaimana suster mewujudkan sikap persatuan itu dalam kebersamaan di komunitas. • Dengan makan bersama. • Rekreasi bersama. • Merasul bersama • Memecahkan persoalan secara bersama dalam komunitas • Saling menghargai • Saling mendengarkan • Saling melayani, mengasihi, memaafkan • Saling menggembirakan dalam kebersamaan. • Mewajibkan diri dalam acara-acara kebersamaan • Membahagiakan sesama pada hari ulang tahunnya. • Saling mendoakan.

7. Apakah suster pernah merasa jenuh dalam mengikuti perayaan Ekaristi? mengapa? • Terkadang merasa jenuh, tidak ada persiapan hati • Terkadang mengantuk • Jenuh dengan pastor yang tidak punya persiapan dalam kotbah • Sering merasa malas kalau situasi komunitas tidak mendukung • Kurang konsentrasi. • Beban tugas yang terlalu berat membuat tidak konsentrasi dalam perayaan

Ekaristi 8. Hambatan-hambatan apa saja yang suster alami dalam mengikuti perayaan

Ekaristi? a. Dari dalam diri

• Tugas kerasulan terlalu banyak sehingga merasa jenuh dan cape • Kurang konsentrasi. • Saat Ekaristi memikirkan tugas yang akan dijalankan pada hari itu • Mengantuk • Bosan • Terkadang dirasa sebagai rutinitas • Kurang menghadirkan diri sepenuhnya dalam perayaan Ekaristi • Mudah reaksi kalau ada kekeliruan dalam perayaan. • Kurang bertahan pada sikap liturgy yang baik. • Terkadang dikejar-kejar waktu dalam perayaan Ekaristi karena ada

kegiatan lain yang harus dijalankan b. Dari luar diri.

• Rasa bosan bila suster yang bertugas tidak punya persiapan liturgi yang baik.

• Larut dalam masalah orang lain. • Suasana kota yang bising dengan segala bunyi-bunyian • Adanya reaksi-reaksi yang muncul ketika ada kekeliruan dalam

perayaan. • Situasi komunitas yang kurang mendukung.

Page 139: PERANAN EKARISTI DALAM MENINGKATKAN HIDUP ROHANI … · 2018. 3. 26. · liturgi yang pokok, bagian-bagian pokok dalam perayaan Ekaristi, peningkatan hidup rohani melalui perayaan

(13)

• Pemahaman tentang pengetahuan liturgi sangat kurang. • Masuknya budaya instan yang mempengaruhi sehingga ketahanan

dalam ber-Ekaristi semakin melemah. 9. Bagaimana usaha suster dalam mengatasi hambatan-hambatan?

a. Diri sendiri. • Menyiapkan diri dengan berdoa dan mengambil waktu hening • Berusaha untuk selalu sadar dan sungguh-sungguh mendengarkan dan

mengikuti perayaan Ekaristi. • Berusaha untuk mengikuti perayaan Ekaristi walaupun ada perasaan

jenuh. • Berusaha untuk membangun kesadaran dalam diri. • Membuat intensi pribadi.

b. Dari luar. • Mengajak petugas liturgi pada hari itu untuk selalu menyiapkan diri

dengan baik. 10. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan agar suasana perayaan Ekaristi dalam

komunitas bisa membantu suster mengembangkan hidup rohani sebagai seorang religius PRR.

• Sebagai pemimpin komunitas berusaha memberi pemahaman kepada para suster tentang Ekaristi, serta mengarahkan untuk selalu menyiapkan liturgi dengan baik.

• Melatih lagu-lagu misa. • Pengolahan hidup yang terus menerus. • Persiapan batin

11. Selain perayaan Ekaristi apakah ada cara-cara lain yang membantu suster dalam mengembangkan hidup rohani sebagai seorang religius PRR?

• Brevir • Rosario • Meditasi • Kontemplasi • Sharing bersama • Bacaan rohani. • Doa jalan salib. • Setia pada penerimaan sakramen tobat.

12. Usul saran apa yang suster mau sampaikan kepada setiap anggota Kongregasi agar suasana perayaan Ekaristi dalam Komunitas semakin bermakna bagi perkembangan hidup rohani setiap anggota Kongregasi

• Bacaan, lagu-lagu misa dan doa permohonan disiapkan dengan baik. • Memperhatikan sikap-sikap liturgi. • Menyiapkan tempat doa dengan baik dan rapih. • Persiapan hati untuk merayakan Ekaristi. • Sharing bersama tentang Ekaristi.