Peranan Drg Dalam DVI

4
Ini pedoman SOP yang berlaku di fase 2, 3 dan 4 dalam proses DVI dan terdiri dari: A. Sistem Peringatan Dini  adalah langkah demi langkah prosedur untuk mengumpulkan dan menganalisis data dan penyebarluasan informasi mengenai situasi darurat atau krisis dalam korelasi dengan proses identifikasi odontologi forensik dari pandangan. B. Tahap persiapan Sebuah panggung di mana kita bisa memberikan kegiatan pendahuluan rinci / kegiatan operasi pra dalam situasi bencana massal yang merupakan pandangan odontologi forensik yang diperlukan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Permintaan dukungan identifikasi (jumlah sebab-akibat, memeriksa nomor label korban, berapa lama korban telah berada di tempat kejadian, apakah korban bisa diidentifikasi secara visual, nama, pangkat dan posisi petugas yang meminta dukungan identifikasi) 2. Kebutuhan untuk data ante mortem. Itu penting jika Polri sudah memiliki ante mortem Data gigi korban. Informasi yang cepat datang dan keluar dari institusi yang handal lainnya sangat dibutuhkan dalam memberikan informasi mengenai catatan gigi. 3. Sebuah angka kebutuhan untuk odontologist forensic Dalam situasi bencana skala kecil / sedang biasanya cukup dengan 2 atau lebih odontologists forensik. Jika koordinator kebutuhan odontologists lebih forensik, mereka bisa melakukan kontak dengan Komandan DVI lokal untuk mempersiapkan odontologists lebih forensik yang akan mendukung operasi. 4. Pengaturan jadwal dan waktu untuk diotopsi. Selalu menghubungi Koordinator PM untuk mengatur waktu yang tepat ketika otopsi gigi bisa dilakukan. Dalam kasus umum atau tidak curiga terhadap kematian, adalah mungkin untuk melakukan otopsi gigi sebelum otopsi umum, tetapi selalu tergantung pada persetujuan dari Koordinator PM. Di daerah di mana petugas tidak memiliki atau memiliki pengalaman terbatas dalam bencana, sehingga mereka tidak bisa menerapkan protokol maka odontologist forensik harus hadir di otopsi umum dalam rangka melestarikan bukti gigi.

Transcript of Peranan Drg Dalam DVI

8/13/2019 Peranan Drg Dalam DVI

http://slidepdf.com/reader/full/peranan-drg-dalam-dvi 1/4

8/13/2019 Peranan Drg Dalam DVI

http://slidepdf.com/reader/full/peranan-drg-dalam-dvi 2/4

5.  Koordinasi. Koordinator odontologist forensik harus melakukan kontak kepada semua

anggota tim dan memastikan bahwa mereka adalah ahli yang mampu dan memiliki

 pengetahuan yang baik tentang situasi dan kondisi di lokasi kejadian.

6.  Peralatan . Sebagian besar peralatan yang digunakan dalam otopsi gigi adalah standar

yang menjadi penggunaan di kamar mayat. Odontologist forensik yang bertugas di

kamar mayat harus bertanggung jawab dalam memantau sejumlah peralatan seperti:

AM dan PM gigi Data bentuk (Interpol standar), lembar pembungkus, kantong

 plastik, pena warna, kartu label, item radiografi, cermin mulut, pinset, explorer probe,

sikat gigi, dan kamera digital.

7.  Mengorganisir tim. Jika insiden besar / bencana yang telah terjadi dengan korban

yang relatif besar, tim forensik odontologist di kamar jenazah dapat dipisahkan

menjadi 5 bidang fungsional / kelompok (reseksi kelompok, kelompok radiologi, post

mortem charting kelompok ante mortem charting kelompok dan kelompok

rekonsiliasi). Setiap kelompok harus memiliki pemimpin kelompok dengan tujuan

untuk mengatur kerja dalam kelompok masing-masing dan membantu komunikasi

dan kegiatan antar kelompok dalam tim. Dalam insiden skala kecil / sedang, jumlah

kelompok tidak mencerminkan jumlah total anggota kelompoknya, tetapi lebih

kepada langkah-langkah / urutan kerja yang harus dilakukan oleh beberapa orang.

Koordinator odontologist forensik harus berada dalam kontak dekat dengan

Koordinator PM.

C. Tahap Operasi

Adalah tahap di mana semua kegiatan penting harus dilakukan selama kejadian

 bencana massal, yang merupakan aspek odontologi forensik akan dilakukan oleh

odontologists forensik keseluruhan.

1. Pasca Mortem Charting Grup

Kelompok ini harus dapat memberikan bukti awal gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut

dan charting / odontogram. Mayat-mayat umumnya berada dalam berbagai kondisi, sehingga

 prosedur untuk melakukan autopsi adalah untuk mematuhi keadaan kondisi mayat, dengan

 prioritas untuk melindungi dan mencari tahu sebanyak mungkin bukti dari gigi dan rongga

mulut. Otopsi gigi biasanya tindakan destruktif, karena itu hanya bisa dilakukan setelah izin

dari Koordinator PM juga dengan ahli patologi forensik yang bertanggung jawab.

8/13/2019 Peranan Drg Dalam DVI

http://slidepdf.com/reader/full/peranan-drg-dalam-dvi 3/4

Diseksi tersebut dapat dilakukan setelah memastikan semua bukti fotografi, menggigit

mark, air liur, dan hal lainnya telah menyimpulkan. Peralatan Operator harus diselesaikan

dalam rangka untuk memiliki otopsi yang baik, seperti: memiliki jas laboratorium, sarung

tangan karet, sepatu karet dan instrumen otopsi gigi. Otopsi gigi dimulai dengan reseksi pada

mandibula sampai kondilus mandibula dipisahkan. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan

hasil yang baik dan optimal ketika melakukan x-ray.

2. Ante Mortem Charting Grup

Ini ketersediaan kelompok adalah untuk mengumpulkan semua data gigi dari korban

selama / nya waktu hidup nya yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, termasuk dari

keluarga korban. Untuk orang asing / ekspatriat itu bisa dilakukan dengan koordinasi dari The

Indonesian NCB Interpol Sekretariat. Semua ante mortem data yang kami kumpulkan harus

diisi dengan kuning DVI F1 dan F2 bentuk Interpol dan hal itu dilakukan oleh 2

odontologists. Diikuti ketat pengisian bentuk kuning akan memudahkan saat proses

 perbandingan telah dilakukan.

Dengan proses ini charting post mortem dilakukan oleh odontologist forensik untuk

menduplikasi kondisi nyata dari mayat itu ke dalam format yang dapat dibandingkan cepat

dan konsisten dengan data yang tersedia ante mortem.

Charting harus dilakukan oleh 2 odontologist dan ditulis dengan menggunakan bentuk

merah muda F1 dan F2 (Interpol DVI standar form). Format nomenklatur yang digunakan

adalah standar FDI. Teknik-teknik charting gigi harus perlu diikuti secara ketat untuk

mendapatkan persepsi yang sama dan untuk memudahkan saat proses pencocokan dilakukan,

seperti: tambalan Amalgam perlu dicatat dengan menggunakan warna hitam, restorasi

komposit harus dicatat menggunakan warna hijau , dll

Penting untuk diperhatikan saat mengisi formulir, adalah bahwa semua bagian dari

formulir harus diisi secara lengkap, tidak meninggalkan blank spot.

Citra radiografi gigi akan sangat membantu dalam penyelidikan post mortem dan sering

informasi hadiah penting untuk korban bila dibandingkan dengan mortem gambar radiografi

ante.

3. rekonsiliasi Grup

8/13/2019 Peranan Drg Dalam DVI

http://slidepdf.com/reader/full/peranan-drg-dalam-dvi 4/4