Peranan Drg Dalam DVI
-
Upload
wilan-dita-nesyia -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Peranan Drg Dalam DVI
8/13/2019 Peranan Drg Dalam DVI
http://slidepdf.com/reader/full/peranan-drg-dalam-dvi 2/4
5. Koordinasi. Koordinator odontologist forensik harus melakukan kontak kepada semua
anggota tim dan memastikan bahwa mereka adalah ahli yang mampu dan memiliki
pengetahuan yang baik tentang situasi dan kondisi di lokasi kejadian.
6. Peralatan . Sebagian besar peralatan yang digunakan dalam otopsi gigi adalah standar
yang menjadi penggunaan di kamar mayat. Odontologist forensik yang bertugas di
kamar mayat harus bertanggung jawab dalam memantau sejumlah peralatan seperti:
AM dan PM gigi Data bentuk (Interpol standar), lembar pembungkus, kantong
plastik, pena warna, kartu label, item radiografi, cermin mulut, pinset, explorer probe,
sikat gigi, dan kamera digital.
7. Mengorganisir tim. Jika insiden besar / bencana yang telah terjadi dengan korban
yang relatif besar, tim forensik odontologist di kamar jenazah dapat dipisahkan
menjadi 5 bidang fungsional / kelompok (reseksi kelompok, kelompok radiologi, post
mortem charting kelompok ante mortem charting kelompok dan kelompok
rekonsiliasi). Setiap kelompok harus memiliki pemimpin kelompok dengan tujuan
untuk mengatur kerja dalam kelompok masing-masing dan membantu komunikasi
dan kegiatan antar kelompok dalam tim. Dalam insiden skala kecil / sedang, jumlah
kelompok tidak mencerminkan jumlah total anggota kelompoknya, tetapi lebih
kepada langkah-langkah / urutan kerja yang harus dilakukan oleh beberapa orang.
Koordinator odontologist forensik harus berada dalam kontak dekat dengan
Koordinator PM.
C. Tahap Operasi
Adalah tahap di mana semua kegiatan penting harus dilakukan selama kejadian
bencana massal, yang merupakan aspek odontologi forensik akan dilakukan oleh
odontologists forensik keseluruhan.
1. Pasca Mortem Charting Grup
Kelompok ini harus dapat memberikan bukti awal gigi untuk pemeriksaan lebih lanjut
dan charting / odontogram. Mayat-mayat umumnya berada dalam berbagai kondisi, sehingga
prosedur untuk melakukan autopsi adalah untuk mematuhi keadaan kondisi mayat, dengan
prioritas untuk melindungi dan mencari tahu sebanyak mungkin bukti dari gigi dan rongga
mulut. Otopsi gigi biasanya tindakan destruktif, karena itu hanya bisa dilakukan setelah izin
dari Koordinator PM juga dengan ahli patologi forensik yang bertanggung jawab.
8/13/2019 Peranan Drg Dalam DVI
http://slidepdf.com/reader/full/peranan-drg-dalam-dvi 3/4
Diseksi tersebut dapat dilakukan setelah memastikan semua bukti fotografi, menggigit
mark, air liur, dan hal lainnya telah menyimpulkan. Peralatan Operator harus diselesaikan
dalam rangka untuk memiliki otopsi yang baik, seperti: memiliki jas laboratorium, sarung
tangan karet, sepatu karet dan instrumen otopsi gigi. Otopsi gigi dimulai dengan reseksi pada
mandibula sampai kondilus mandibula dipisahkan. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan
hasil yang baik dan optimal ketika melakukan x-ray.
2. Ante Mortem Charting Grup
Ini ketersediaan kelompok adalah untuk mengumpulkan semua data gigi dari korban
selama / nya waktu hidup nya yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, termasuk dari
keluarga korban. Untuk orang asing / ekspatriat itu bisa dilakukan dengan koordinasi dari The
Indonesian NCB Interpol Sekretariat. Semua ante mortem data yang kami kumpulkan harus
diisi dengan kuning DVI F1 dan F2 bentuk Interpol dan hal itu dilakukan oleh 2
odontologists. Diikuti ketat pengisian bentuk kuning akan memudahkan saat proses
perbandingan telah dilakukan.
Dengan proses ini charting post mortem dilakukan oleh odontologist forensik untuk
menduplikasi kondisi nyata dari mayat itu ke dalam format yang dapat dibandingkan cepat
dan konsisten dengan data yang tersedia ante mortem.
Charting harus dilakukan oleh 2 odontologist dan ditulis dengan menggunakan bentuk
merah muda F1 dan F2 (Interpol DVI standar form). Format nomenklatur yang digunakan
adalah standar FDI. Teknik-teknik charting gigi harus perlu diikuti secara ketat untuk
mendapatkan persepsi yang sama dan untuk memudahkan saat proses pencocokan dilakukan,
seperti: tambalan Amalgam perlu dicatat dengan menggunakan warna hitam, restorasi
komposit harus dicatat menggunakan warna hijau , dll
Penting untuk diperhatikan saat mengisi formulir, adalah bahwa semua bagian dari
formulir harus diisi secara lengkap, tidak meninggalkan blank spot.
Citra radiografi gigi akan sangat membantu dalam penyelidikan post mortem dan sering
informasi hadiah penting untuk korban bila dibandingkan dengan mortem gambar radiografi
ante.
3. rekonsiliasi Grup