PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan...

52
PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM MENDUKUNG PROGRAM MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Oleh: Qoriayuna Cahya Ningrum 3301412073 JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Transcript of PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan...

Page 1: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM

MENDUKUNG PROGRAM MASTER PLAN PERCEPATAN DAN

PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA DI

KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh:

Qoriayuna Cahya Ningrum

3301412073

JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

Page 2: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

ii

Page 3: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

iii

Page 4: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

iv

Page 5: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto: � jika anda hampir menyerah karena keadaan yang sulit, ingat lah bagaimana

perjuangan dan pengorbanan orang tua untuk anda. � Allah tidak lalai dalam usahamu, maka teruslah berusaha. Hasil adalah bonusmu,

jika hasil akhirnya baik syukurilah dan jika tidak perbaikilah. Nikmati prosesnya karena itu yang terpenting.

� Berjuang dalam menggapai mimpi anda bukan mencari kesempurnaan dalam usaha dan apa yang anda upayakan, tapi berusaha semampu dan sebisa anda, karena bukan orang lain tolak ukur keberhasilan anda namun Allah yang menentukannya.

Persembahan: Dengan mengucap bismillah skripsi ini, penulis persembahkan kepada:

� Kedua orang tuaku tercinta (Ayahanda Sukirno dan Ibunda Nikmah Barokah) yang telah memberi dukungan dan doa kepada penulis serta dengan sabar menunggu

� Ketiga adikku tersayang (Salman Alfarizi A, Tri Aini Karimatul A, Muhamad Ilham) yang selalu mensuport penulis

� Anggun Irmawati, Ema Amanah, Yessica Rachel terimakasih atas bantuan dan motivasinya

� Kost waru dan Soda Ocean, keluarga untukku selama studi di Unnes � Temanku William Nasir terimakasih telah membantu saat penelitian � Almamaterku � Pkn 2012

� Pkn 2013

Page 6: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

vi

SARI

Cahya N, Qoriayuna. 2017. Peranan Badan Promosi Pariwisata Daerah dalam

Mendukung Program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan

Kemiskinan Indonesia di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Skripsi.

Jurusan Politik dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri

Semarang. Prof. Dr Suyahmo, M.Si., dan Drs. Sunarto, S.H, M.Si. 107 Halaman.

Kata Kunci: Peranan BPPD, Pengentasan kemiskinan

Pembentukan Badan Promosi Pariwisata Daerah di Kabupaten Pemalang

dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI

yaitu program pemerintah untuk menangani pengentasan kemiskinan yang

dibutuhkan dalam perbaikan desa Kaliprau, Kertosari, Ketapang, dan Blendung.

Peranan BPPD akan mendukung terlaksannya program dengan baik, karena

program MP3KI bukan hanya meningkatkan SDM, sosial, financial, dan

infrastruktur, namun juga mengembangkan SDA.

Masalah yang diangkat dalam penelitian adalah (1) Bagaimanakah peranan

BPPD dalam mendukung program MP3KI di Kecamatan Ulujami? (2)

Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam mempromosikan wisata di

Kecamatan Ulujami untuk mendukung program MP3KI? (3) Apakah faktor

penghambat dan upaya penyelesaiannya di Kecamatan Ulujami? Tujuan dalam

penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan (1) Peranan BPPD dalam

mendukung program MP3KI di Kecamatan Ulujami, (2) Partisipasi masyarakat

dalam mempromosikan wisata di Kecamatan Ulujami untuk mendukung program

MP3KI, (3) Faktor penghambat dan upaya penyelesaiannya di Kecamatan

Ulujami.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini dengan wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Keabsahan data dengan triangulasi sumber. Analisis data dalam

penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan/verifikasi.

Hasil penelitian menunjukan (1) Dalam menjalankan perannya untuk

mempromosikan wisata Kabupaten Pemalang kegiatan yang diselenggarakan

BPPD antara lain: promosi wisata ke Cirebon dan Banjarnegara, kegiatan panturaturism expo, inisiasi (sarahsehan), festival batik pemalang, pelatihan pemandu

wisata, event pemuda fair, kegiatan ulang tahun Pemalang, pentas kesenian

silakupang dan widuri carnaval. Dari hasil penelitian kegiatan-kegiatan yang telah

diselenggarakan mempunyai manfaat untuk pengembangan wisata yang terdiri

dari: mempromosikan pariwisata ke daerah lain. BPPD mendapat pengetahuan

untuk mengoptimalkan peranannya dengan mengadakan kegiatan yang dihadiri

pelaku-pelaku wisata, membantu dan mengikutsertakan masyarakat dalam

Page 7: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

vii

kegiatan. Kemudian memperkenalkan potensi yang ada dengan pentas dan

carnaval. Namun hasil temuan tersebut tidak sesuai dengan dukungan BPPD

dalam program MP3KI di Kecamatan Ulujami yang kurang optimal, BPPD

kurang berperan dalam program MP3KI. Jadi kegiatan-kegiatan yang telah

diselenggarakan tidak fungsional dalam mendukung MP3KI. (2) Partisipasi

Masyarakat dalam mempromosikan wisata di Kecamatan Ulujami untuk

mendukung program MP3KI, dari keikutsertaan masyarakat dalam kelompok atau

organisasi yang telah dibentuk dan dalam berbagai kegiatan yang telah

diselenggarakan. Hal ini dilakukan oleh masyarakat Desa Kaliprau, desa yang

sangat aktif dalam mempromosikan potensi dan budaya lokalnya, dibandingnkan

desa-desa lain yang terpilih sebagai desa percontohan program MP3KI. (3) Faktor

penghambat dan upaya penyelesaian, faktor penghambat antara lain: pendanaan,

kurangnya integritas dari berbagai pihak, program yang tertunda, kurangnya

komunikasi, rembug/penyampaian pendapat dari BPPD kepada pemerintah,

mindset yang sudah terbentuk dari kebiasaan masyarakat di desa, sehingga

ketidaktahuan masyarakat tentang program yang ada di desa, ketergantungan

masyarakat dengan pemerintah dan kurang pedulinya dalam masalah

perkembangan atau pembangunan desa. Upaya penyelesaian yang dapat

dilakukan, BPPD mengurangi pendanaan pada saat kegiatan pelatihan pemandu

wisata di Widuri, dengan meminta bantuan paguyuban pelaku-pelaku wisata

untuk menjadi pemateri selama 3 hari, anggota-anggota BPPD yang direcruit dari

orang-orang wisata, mengikuti paguyuban-paguyuban dan belajar dari

perkumpulan tersebut. Kemudian menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di desa

seperti jasmine fast dan grebek syawal. Disamping itu dalam usahanya mengubah

mindset masyarakat telah dilakukan dengan sosialisasi, memberi pengertian dan

pemahaman, memperkenalkan desa ketingkat provinsi, bekerja sama dengan

perguruan tinggi dan pemerintahan.

Dari hasil penelitian di atas, hal yang disarankan peneliti adalah: (1) bagi

Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Pemalang seharusnya terus

meningkatkan kerjasama dengan paguyuban-paguyuban atau organisasi pelaku-

pelaku wisata, dengan mengandalkan profesi masing-masing anggota sebagai

pelaku wisata. Dengan begitu BPPD dapat menyelenggarakan kegiatan dan

membentuk kebijakan untuk mengembangkan potensi yang ada di Pemalang serta

mendukung program MP3KI di Kecamatan Ulujami. (2) bagi Kepala Desa di

Kecamatan Ulujami sebaiknya Kepala Desa Kaliprau juga bekerjasama dengan

desa lain, seperti desa Kertosari, Ketapang, dan Blendung maupun desa yang ada

di Kecamatan Ulujami. (3) bagi masyarakat sebaiknya membentuk kelompok di

setiap RT dan rembug RT sebulan sekali.

Page 8: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

viii

PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

atas rahmat, hidayah, dan karuniaNya, penulisan skripsi yang berjudul

“Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia di

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang” dapat diselesaikan dengan lancar dan

baik.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, tidak terlepas dari

dukungan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah berperan dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis

sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri

Semarang

2. Bapak Drs. Moh Solehatul Mustofa, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang

3. Bapak Drs. Tijan, M.Si., selaku Ketua Jurusan Politik dan Kewarganegaraan

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

dukungan dalam penyelesaian skripsi ini

4. Bapak Prof. Dr. Suyahmo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dengan sabar dalam penyelesaian skripsi ini

5. Bapak Drs. Sunarto S.H, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dengan sabar dalam penyelesaian skripsi ini

Page 9: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

ix

6. Bapak Dr. Suprayogi, M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan

bimbingan dan kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini

7. Kepada Bapak Casroni, selaku Kepala Desa Kaliprau yang telah memberikan

izin dan informasi dengan ramah dan sabar, sehingga penyusunan skripsi ini

dapat berjalan lancar

8. Bapak Arif Senoaji, selaku anggota Dinas Pariwisata yang telah bersedia

memberikan waktu dan izinnya sehingga penulis bisa melakukan penyelesaian

skripsi di BPPD

9. Bapak Suraji, selaku Sekretaris BPPD yang telah memberikan informasi bagi

kelancaran penyusunan skripsi ini

10. Seluruh Staf Dinas Pariwisata yang telah membantu memperoleh data di

lapangan dalam proses penyusunan skripsi ini

11. Seluruh masyarakat Desa Kaliprau yang telah memberikan informasi kepada

penulis

12. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan yang

lebih dari Allah SWT. Penulis berharap agar penelitian ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, 2017

Penulis

Page 10: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii

PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

SARI ............................................................................................................... vi

PRAKATA ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

E. Batasan Istilah ........................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

A. Deskripsi Teoritis ...................................................................................... 9

1. Peranan .................................................................................................. 9

2. Badan Promosi Pariwisata Daerah ........................................................ 10

3. Pengembangan Pariwisata ..................................................................... 12

4. Pengentasan Kemiskinan dan MP3KI .................................................. 18

5. Partisipasi Masyarakat .......................................................................... 23

6. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan .......................................... 25

B. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian ......................................................................................... 31

Page 11: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

xi

B. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 32

C. Fokus Penelitian ........................................................................................ 32

D. Sumber Data Penelitian ............................................................................. 33

E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 35

F. Uji Validitas Data ...................................................................................... 38

G. Tehnik Analisis Data .............................................................. 38

H. Prosedur Penelitian ................................................................................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 43

1. Gambaran Umum .................................................................................. 43

2. Peranan Badan Promosi Pariwisata dalam mendukung MP3KI

di Kecamatan Ulujami .......................................................................... 47

a. Bentuk dukungan BPPD Kabupaten Pemalang ................................ 50

4. Partisipasi Masyarakat dalam mempromosikan wisata di

Kecamatan Ulujami untuk mendukung program MP3KI .................... 52

5. Faktor Penghambat dan Upaya Penyelesaiannya .................................. 60

B. Pembahasan ............................................................................................... 70

1. Peranan Badan Promosi Pariwisata dalam mendukung

MP3KI di Kecamatan Ulujami ............................................................. 70

2. Partisipasi Masyarakat dalam mempromosikan wisata di

Kecamatan Ulujami untuk mendukung program MP3KI .................... 79

3. Faktor Penghambat dan Upaya Penyelesaiannya .................................. 85

4. Relevansinya dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ..... 89

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................................... 93

B. Saran .......................................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 96

LAMPIRAN

Page 12: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Wilayah Administratif Kecamatan Ulujami

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Perkecamatan Kabupaten Pemalang 2013

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Perkecamatan

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian di Kecamatan Pesisir

Kabupaten Pemalang 2014

Page 13: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Gambar 3.1 Komponen Analisis Data

Gambar 4.1 Penanaman Pohon Bakau di Rute Pantai Desa Kaliprau

Gambar 4.2 Kegiatan Pantura Turism Expo di Pemalang

Gambar 4.3 Festival Melati di Desa Kaliprau

Gambar 4.4 Touring Marketing di Cirebon

Gambar 4.5 Kegiatan Jasmine Fest di Desa Kaliprau

Gambar 4.6 Peninjauan Desa Wisata Oleh Provinsi

Gambar 4.7 Tamu dari Undip dan Universitas Nagoya Jepang

Gambar 4.8 Gotong Royong Masyarakat Desa Kaliprau

Gambar 4.9 Rembug antar desa wisata di Desa Kaliparu

Page 14: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Penetapan Dosen Pembimbing

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Penelitian untuk Kepala Desa Kecamatan

Ulujami

Lampiran 3 Surat Permohonan Ijin Penelitian untuk BPPD

Lampiran 4 Surat Rekomendasi dari KEBANGPOLIMAS Kabupaten

Pemalang

Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dari BAPPEDA Kabupaten Pemalang

Lampiran 6 Surat Keterangan selesai Penelitian dari Desa Kaliprau

Lampiran 7 Instrumen Penelitian

Lampiran 8 Daftar Nama Informan

Lampiran 9 Kegiatan BPPD

Lampiran 10 Struktur keanggotaan BPPD

Lampiran 11 Peraturan-Peraturan

Lampiran 12 Rekap data hasil wawancara

Page 15: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Pemalang sebagai daerah otonom, mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan, dari Peraturan Daerah hingga penetapan badan-

badan tertentu pada bidang pendidikan, pembangunan, sosial, bahkan bidang

pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat. Bidang pariwisata Kabupaten

Pemalang menetapkan Badan Promosi Pariwisata, sebagai usaha untuk

mempromosikan wisata yang ada di daerah Pemalang. Pembentukan BPPD

realisasi dari Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No

PM.69/HK001/MKP/2010 Tentang Tata Cara, Persyaratan, serta Tata Cara

Pengangkatan dan Pemberhentian Unsur Penentu Kebijakan Badan Promosi

Pariwisata Indonesia. Menurut peraturan ini pada pasal 1, BPPI (Badan

Promosi Pariwisata Indonesia) adalah lembaga swasta dan bersifat mandiri

dalam melaksanakan kegiatan promosi pariwisata.

Kegiatan promosi wisata memiliki tujuan untuk meningkatkan citra

kepariwisataan, seperti yang dijelaskan Keputusan Presiden Republik

Indonesia Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Badan Promosi Pariwisata

Indonesia, pada pasal 2 (a) Badan Promosi Pariwisata Indonesia mempunyai

tugas meningkatkan citra kepariwisataan Indonesia. BPPD (Badan Promosi

Pariwisata Daerah) di Pemalang sangat berperan penting dalam meningkatkan

citra kepariwisataan. BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) Pemalang

terbentuk berdasarkan: (1) Undang-Undang NO 10 Tahun 2009 Tentang

Page 16: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

2

Kepariwisataan; (2) Peraturan Bupati No 40 / Tahun 2011 Tentang Tata Cara

Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan Pertanggungjawaban dan

Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Hibah dan Bantuan Sosial; (3)

Peraturan Bupati No 16 / Tahun 2012 Tentang Badan Promosi Pariwisata

Kabupaten Pemalang; dan (4) Surat Keputusan Bupati No 188.4 / 76.K /

Tahun 2012 Tentang Pembentukan Unsur Penentu Kebijakan Badan Promosi

Pariwisata Daerah Kabupaten Pemalang Periode 2012 – 2016. Badan Promosi

Pariwisata Pemalang selain mengembangkan kawasan dalam sector

pariwisata, juga ikut mendukung berjalannya program-program yang ada di

masyarakat.

Kecamatan Ulujami sebagai daerah berpotensi wisata, yang

membutuhkan penanganan khusus dalam perbaikan desa. Partisipasi

masyarakat sangat penting, untuk mengoptimalkan daerah wisata di

Kecamatan Ulujami serta mendukung pengentasan kemiskinan. Kecamatan

Ulujami merupakan sebuah kecamatan yang membutuhkan penanganan

khusus, terutama pada (1) SDM: bagaimana kesadaran bersekolah, pola hidup

dan pola pikir masyarakat pesisir; (2) infrastruktur: pada fasilitas air, listrik,

pemukiman yang layak, jalan dan irigasi; (3) ekonomi: kapasitas dan peluang

usaha masyarakat, serta peningkatan penyerapan tenaga kerja.

Dewasa ini, pemerintah banyak mencanangkan program untuk

pengentasan kemiskinan, sebagai upaya pemerintah menurunkan angka

penduduk miskin di Indonesia. Kemiskinan masih menjadi masalah besar bagi

Pemerintah, rendahnya pendidikan, kurang optimalnya peningkatan SDM

Page 17: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

3

(sumber daya manusia), dan proses pemberdayaan serta penguatan masyarakat

tidak dapat dilakukan dengan mudah apalagi daerah perdesaan. Sepertihalnya

yang dijelaskan oleh Purwanto, (2015:3) “proses peningkatan kapasitas

masyarakat desa tidak dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini wajar terjadi

karena karakteristik masyarakat perdesaan selama ini dicirikan sebagai

kelompok masyarakat dengan pendidikan dan pengetahuan yang masih

rendah”. Maka dari itu, Pemerintah harus meningkatkan dan mengevaluasi

program-program atau kebijakan yang ada terkait pengentasan kemiskinan.

Salah satu wujud perbaikan program pemerintah, dalam pengentasan

kemiskinan agar strategi pertumbuhan dan pemerataan berhasil, yaitu adanya

program MP3KI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan

Kemiskinan Indonesia). BPPD (badan promosi pariwisata daerah) Pemalang

saat ini sedang mendukung program tersebut. MP3KI (Master Plan Percepatan

dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia) bertujuan mempercepat

upaya pengurangan kemiskinan dan menitikberatkan lima asset penghidupan

antara lain: infrastruktur, sosial, SDM, financial dan SDA. Pada awal 1990-an

pemerintah Indonesia membuat beberapa kebijakan dan program untuk

menggalakkan penanggulangan kemiskinan, seperti Inpres Desa Tertinggal,

Tabungan Keluarga Sejahtera, dan Kredit Keluarga Sejahtera, kemitraan

bersama antara skala usaha Kecil-Menengah-Besar dengan perbaikan

kuantitas dan kualitas dari pergerakan koperasi (Remi, 2002:33). Hingga Saat

ini, kebijakan dan program terus dikembangkan pemerintah dan mengeluarkan

program MP3KI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan

Page 18: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

4

Kemiskinan Indonesia) sama halnya dengan di tahun 1990-an, program ini

juga sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Program ini dilaksanankan di beberapa daerah yang ditunjuk sebagai

daerah percontohan, termasuk daerah di Kabupaten Pemalang tepatnya di

Kecamatan Ulujami yang terdiri dari 4 desa yaitu kaliprau, kertosari,

blendung, dan katapang. Adanya Program MP3KI (Master Plan Percepatan

dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia) harapannya masyarakat

dapat ikut berpartisipasi mendukung program tersebut, dengan cara bisa

menjual potensi pesisir yang ada karena hal ini akan lebih meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah, sehingga mampu meningkatkan keahlian SDM,

pembangunan ekonomi merata, dan mensukseskan program pengurangan

kemiskinan di Kecamatan Ulujami.

Tidak dapat dipungkiri program ini sangat membutuhkan dukungan

banyak pihak, dari partisipasi masyarakat, dukungan pemerintah daerah

hingga peranan BPPD. Peranan BPPD akan mendukung terlaksannya program

ini dengan baik, karena program ini bukan hanya meningkatkan SDM, sosial,

financial dan infrastruktur namun juga mengembangkan SDA di Kecamatan

Ulujami.

Dari penjelasan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara

lebih mendalam terhadap peranan BPPD kabupaten Pemalang dalam

mendukung program MP3KI sebagai upaya perbaikan pada infrastruktur,

sosial, SDM, financial, SDA serta pentingnya sinergitas antar desa dalam

program ini. Dari hasil penelitian tersebut, oleh penulis dituangkan dalam

Page 19: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

5

bentuk tulisan skripsi yang berjudul “Peranan Badan Promosi Pariwisata

Daerah dalam Mendukung Program Master Plan Percepatan dan Perluasan

Pengurangan Kemiskinan Indonesia di Kecamatan Ulujami Kabupaten

Pemalang”.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka rumusan masalahnya

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peranan BPPD dalam mendukung program MP3KI di

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang?

2. Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam mempromosikan wisata di

Kecamatan Ulujami untuk mendukung program MP3KI?

3. Apakah faktor penghambat dan upaya penyelesaiannya di Kecamatan

Ulujami Kabupaten Pemalang?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui peranan BPPD dalam mendukung program MP3KI di

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

2. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam mempromosikan wisata

di Kecamatan Ulujami untuk mendukung program MP3KI.

3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan upaya penyelesaiannya di

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.

D. Manfaat Penulisan

1. Secara Teoritis

Page 20: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

6

Harapannya penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan. Dapat menjadi salah satu referensi dan pertimbangan untuk

penelitian pada tema yang sama.

2. Secara Praktis

a. Masyarakat

Penelitian ini akan menjadi informasi bagi masyarakat bahwa program

MP3KI sebagai upaya pengentasan kemiskinan akan membantu

masyarakat dalam pembangunan infrastruktur, peningkatan SDM, dan

pembangunan ekonomi, serta agar masyarakat dapat mendukung

penerapan pendekatan MP3KI.

b. BPPD

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

bagi BPPD dalam peranannya mendukung MP3KI di Kecamatan

Ulujami.

c. Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang

Harapannya Penelitian ini dapat membantu pemerintah untuk

mengevaluasi pengembangan pariwisata di Pemalang dan

perkembangan desa berpotensi.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari kesalahan dalam memahami penelitian ini maka disusun

batasan istilah:

1. Peranan

Page 21: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

7

Peranan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuatu perilaku yang

dilaksanakan oleh seseorang, organisasi, atau badan tertentu yang

mempunyai status atau kedudukan tertentu untuk proses keberlangsungan

di dalam masyarakat. Peranan mengenai Badan Promosi Pariwisata dalam

mendukung program yang ada di masyarakat dan keikutsertaan

masyarakat untuk mensukseskan program tersebut.

2. BPPD

BPPD adalah Badan Promosi Pariwisata Daerah, disetiap daerah ada bagi

yang membentuk badan tersebut. BPPD yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah BPPD Kabupaten Pemalang dan hanya membahas peranan

badan tersebut.

3. MP3KI

MP3KI adalah Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan

Kemiskinan Indonesia, MP3KI sebagai penanggulangan kemiskinan di

Indonesia. Ada di beberapa daerah, yang ditunjuk pemerintah di seluruh

wilayah Indonesia. MP3KI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

yang ada di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang, tepatnya ada di 4

desa.

4. Kecamatan Ulujami

Kecamatan di Pemalang yang ditunjuk sebagai daerah percontohan,

tepatnya di 4 desa, yakni desa kaliprau, kertosari, blendung, dan katapang.

Page 22: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Peranan

a. Pengertian peranan

Peranan Menurut Grass, Mason dan MC Eachern yang dikutip dalam

buku pokok-pokok pikiran dalan sosiologi karangan David Bery

mendefinisikan ”Peranan sebagai perangkat harapan-harapan yang

dikenakan pada individu atau kelompok yang menempati kedudukan

social tertentu (dalam Ratu, 2014:4).

Soekanto menyatakan bahwa “peranan (role) merupakan aspek

dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai kedudukannya, maka ia akan menjalankan suatu

peranan (dalam Ratu, 2014:4).

Jadi peranan berarti kedudukan seseorang/organisasi tertentu yang

menjalankan sesuai harapan-harapan masyarakat. Peranan BPPD (Badan

Promosi Pariwisata Daerah) Kabupaten Pemalang sangat penting karena

masyarakat berharap kecamatan pesisir dapat berkembang dan maju, serta

BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) dapat menjalankan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya. Kedudukannya dalam

masyarakat yaitu untuk membangun masyarakat kearah lebih baik dengan

pemberdayaan, pengembangan wisata, dan pengentasan kemiskinan.

b. Pengertian peranan dalam konsep organisasi

Page 23: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

9

Peranan (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status).

Untuk itu Soekanto (1987:221) mengemukakan:

Bahwa perbedaan antara kedudukan dari peranan adalah untuk

kepentingan ilmu pengetahuan; keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan,

oleh karena yang satu bergantung kepada yang lain dan sebaliknya juga

demikian; tidak ada peranan tanpa kedudukan atau kedudukan tanpa

peranan. Peranan lebih banyak menunjuk kepada fungsi (dalam

Panggabean, 2012:31).

Lebih jauh Soekanto (1987:221) menyatakan:

Bahwa suatu peranan mungkin mencakup paling sedikit (tiga) hal, yaiu:

1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat individu dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing individu dalam

kehidupan kemasyarakatan;

2) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat sebagai organisasi;

3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat (dalam Panggabean, 2012:32).

Penyebutan istilah individu dalam pengertian peranan dapat

digantikan dengan BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) yang dapat

berperan sebagai organisasi badan publik di daerah Pemalang.

Keikutsertaan masyarakat yang secara aktif juga penting dalam

mendukung program dan memberi dukungan dalam kegiatan yang ada di

masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang aktif dapat meningkatkan

partisipasi, karenanya keikutsertaan masyarakat dalam hal ini sangat

penting dan partisipasi masyarakat harus dikembangkan untuk

mensukseskan program serta membantu mengoptimalkan peranan BPPD.

2. BPPD

a. Pengertian BPPD

Page 24: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

10

BPPD adalah Badan Promosi Pariwisata Daerah, yang dibentuk

Pemerintah Daerah dibawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

BPPD adalah implementasi dari Peraturan Menteri Kebudayaan dan

Pariwisata No PM.69/HK001/MKP/2010 Tentang Tata Cara, Persyaratan,

Serta Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Unsur Penentu

Kebijakan Badan Promosi Pariwisata Indonesia. Menurut peraturan ini

BAB 1 pasal ini BPPI (Badan Promosi Pariwisata Indonesia) adalah

lembaga swasta dan bersifat mandiri dalam melaksanakan kegiatan

promosi pariwisata. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan

barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan

penyelenggaraan pariwisata. sebagaimana yang telah dijelaskan dari

peraturan tersebut, BPPD adalah implementasi dari BPPI, penjelasannya

juga pada Bab III Pasal 5 yang menyatakan bahwa Badan Promosi

Pariwisata Indonesia mempunyai fungsi sebagai: (a) koordinator promosi

pariwisata yang dilakukan dunia usaha di pusat dan daerah dan (b) mitra

kerja Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

b. Tugas BPPD

Kemudian setelah memahami kenapa Badan Promosi Pariwisata

Daerah terbentuk, disini akan dijelaskan juga mengenai tugas dari Badan

Promosi Pariwisata Daerah, menurut Peraturan Bupati Pemalang No 16

Tahun 2012 tentang Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten

Pemalang Bab III Pasal 3 BPPD mempunyai tugas :

1) Meningkatkan citra kepariwisataan daerah dan Indonesia;

Page 25: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

11

2) Meningkatkan kunjungan wisatawan manca Negara dan penerimaan;

pendapatan Negara maupun daerah;

3) Meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan pembelanjaan;

4) Menggalang pendanaan dari sumber selain APBN dan APBD sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) Melakukan riset dalam rangka pengembangan usaha dan bisnis

pariwisata.

BPPD yang dimaksud dari pengertian dan tugas diatas adalah BPPD

kabupaten Pemalang. Pengembangan pariwisata yang telah dijelaskan

dalam tugas BPPD dari peraturan bupati diatas ialah, dapat mendukung

program MP3KI sebagai program pengentasan kemiskinan, yang

harapannya peranan BPPD dapat membimbing masyarakat agar mampu

menjual potensi pesisir yang ada, karena hal ini akan lebih meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah, meningkatkan keahlian SDM, dan pembangunan

ekonomi merata. Keikutsertaan masyarakat juga dinilai penting dalam

pengembangan pariwisata di Kecamatan Ulujami.

3. Pengembangan Pariwisata

a. Pengertian pariwisata

Pembangunan pariwisata memiliki peran signifikan dalam aspek

ekonomi, sosial, dan lingkungan (Nugroho, 2011:1). Pengembangan sektor

pariwisata dan penunjangnya memiliki makna penting dalam integrasi

nasional. Infrastruktur bukan saja berfungsi mengikat geografi wilayah

Page 26: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

12

nusantara, tetapi juga memandu lahirnya partisipasi, efesiensi dan

kesejahteraan (Pokja Wasantara 2010).

Pariwisata sebagai suatu kegiatan melibatkan orang banyak di dalam

masyarakat, yang masing-masing melakukan pekerjaan-pekerjaan tertemtu

(Soekadijo, 2000:21). Jadi pengertian pariwisata adalah suatu gejala sosial

yang sangat kompleks, yang menyangkut manusia seutuhnya dan memiliki

berbagai aspek: sosiologi, psikologi, ekonomis, ekologis, dan sebagainya.

Aspek yang mendapat perhatian yang paling besar dan hampir-hampir

merupakan satu-satunya aspek yang dianggap penting ialah aspek

ekonomisnya (Soekadijo, 2000:25).

b. Aspek-aspek pariwisata

1) Aspek ekonomi

Aspek ekonomi merupakan ukuran terpenting yang mencerminkan

keberlanjutan pengelolaan. Ukuran tersebut dalam wujud nilai tambah

maupun manfaat ekonomi lain merupakan energi bagi keberlanjutan

aktifitas stakeholder dalam setiap interaksi. Distribusi manfaat

mengalir tidak hanya kepada pemerintah, sektor swasta dan

penunjangnya, maupun pengunjung, tetapi juga untuk pemberdayaan

sosial dan ekonomi penduduk lokal dan konservasi lingkungan

(Nugroho, 2011:52).

2) Aspek sosial

Aspek sosial menyajikan peran yang penting dalam mendukung

kinerja sektor wisata. Aspek sosial bukan hanya mengidentifikasi

Page 27: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

13

stakeholder tetapi juga mengorganisasikannya sehingga menghasilkan

manfaat (dan insentif ekonomi). Stakeholder dalam sektor wisata

meliputi siapa pun yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh sektor

wisata. Mereka adalah penduduk lokal, pemerintah, kelompok

masyarakat (LSM atau yang sejenisnya), sektor swasta, pengunjung,

dan pihak lain yang tidak secara langsung terkait dengan sektor wisata

(Nugroho, 2011:79).

3) Aspek lingkungan

Kualitas lingkungan dalam arti luas, meliputi sumber daya alam dan

buatan, memiliki hubungan yang kompleks dengan aktifitas pariwisata.

Hubungan tersebut melibatkan beragam aktifitas yang dapat

menghasilkan dampak-dampak positif atau negatif. Dampak positifnya

adalah lahirnya manfaat berupa perlindungan dan konservasi

lingkungan, lahirnya kesadaran tentang nilai-nilai lingkungan dan

implikasi upaya-upaya komprehensif tentang pembiayaan investasi dan

pengelolaannya. Sedangkan dampak negatifnya adalah aktifitas-

aktifitas selama pembangunan (Nugroho, 2011:101).

4) Aspek pembangunan infrastruktur

Pembangunan Infrastruktur dan fisik penting bagi pengembangan

wilayah wisata. Semua bangunan fisik harus secara hati-hati didesain

dan dioperasikan. Selain itu infrastruktur juga perlu mencerminkan

nilai-nilai konservasi dan sesuai dengan kebijakan tingkat ekosistem.

Infrastruktur diarahkan mendukung terbentuknya seperangkat

Page 28: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

14

akomodasi seperti halnya di kota, misal sanitasi, makanan, informasi,

transpor dan keamanan (Nugroho, 2011:138).

5) Aspek sumber daya manusia

SDM memiliki peranan penting dalam mengoperasikan jasa wisata.

Melalui keahlian, keterampilan dan kreatifitas, SDM menjalankan

pengelolaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. SDM di

segala lini memiliki peran sama penting dalam menyuguhkan layanan

sebaik-baiknya kepada pengunjung. Siapapun yang berhadapan dengan

pengunjung menjadi cermin wajah wilayah wisata secara keseluruhan

(Nugroho, 2011:153).

c. Pengembangan pariwisata

Setelah apa yang dijelaskan mengenai pengertian dan aspek-aspek

pariwisata, Pengembangan Parwisata adalah suatu kegiatan yang ada di

masyarakat yang memiliki berbagai aspek untuk memandu lahirnya

partisipasi, efesiensi dan kesejahteraan masyarakat dalam pekerjaan-

pekerjaan tertentu yang mereka lakukan. Aspek yang dinilai paling penting

dalam pengembangan pariwisata adalah aspek ekonomi.

Pengembangan Pariwisata dapat dijabarkan dengan berbagai macam cara,

misalnya:

1) Adanya atraksi

bahwa untuk dapat memberi kepuasan kepada pengunjung, atraksi

harus dalam keadaan baik, atraksi yang berupa kegiatan seperti tarian

dan upacara maupun atraksi yang berupa obyek seperti candi, keris,

Page 29: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

15

dan sebagainya. Banyak atraksi yang berupa warisan kebudayaan

seperti candi, genderang konu, dan sebagainya. Jadi pengembangan

pariwisata dibutuhkan adanya atraksi, untuk mengembangkannya

memerlukan pekerjaan yang ahli dan juga membutuhkan imajinasi

yang besar (Soekadijo, 2000:62).

2) Mengatur perspektif ruang

Wisata akan lebih enak dan lebih mengesankan untuk disaksikan

apabila lingkungannya membantu. Lingkungan itu dapat lingkungan

tertutup atau lingkungan di tengah alam terbuka (Soekadijo, 2000:64).

3) Mengatur bentuk dan warna

Mengatur bentuk dan warna berarti mengatur warna-warna dan

bentuk-bentuk di lingkungan obyek wisata sehingga obyek wisata

menjadi mencolok dan menarik perhatian, khususnya segi-seginya

yang mengesankan. Dilingkungan obyek wisata mungkin terdapat

obyek-obyek dengan bermacam-macam bentuk dan warna, yang dapat

diatur sehingga serasi dengan obyek wisatanya, dengan tekanan

diletakkan kepada obyek wisatanya (Soekadijo, 2000:64).

4) Mengatur posisi

Posisi itu harus diakhir sedemikian rupa, sehingga obyek wisata

memberi kesan yang sebaik-baiknya. Mengatur posisi misalnya dapat

dikerjakan dengan mengatur jalan yang harus dilalui pengunjung,

dengan menggunakan papan penunjuk jalan (Soekadijo, 2000:65).

5) Mengatur waktu

Page 30: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

16

Menurut Soekadijo (2000:66) Sesuatu akan tambah berarti dan lebih

mengesankan bagi pengunjung kalau diketahui sejarahnya. Perspektif

pada waktu itu dapat diberikan dengan cara sebagai berikut :

a) Secara lisan melalui pramuwisata

Pramuwisata menceritakan riwayat penemuan dan terjadinya obyek

wisata yang bersangkutan.

b) Secara tertulis

Secara tertulis dapat dilakukan dalam bentuk tulisan dalam buku

petunjut atau buku pemandu, dalam lembaran kertas atau lipatan-

lipatan kertas, yang dengan cepat dapat diserap isinya oleh

pengunjung.

c) Secara visual

Riwayat ditemukannya atau terjadinya obyek wisata juga dapat

divisualisasikan di tempat berupa gambar, relief, patung atau

diorama, yang dapat dipajang didinding atau dihalaman, dan

sebagainya.

6) Integrasi dalam sistem kepariwisataan

Objek wisata itu harus diintegrasikan dengan syarat-syarat pariwisata

lainnya, yaitu jasa pelayanan wisata, transportasi dan aktualisasi

perjalanan atau pemasaran (Soekadijo, 2000:68).

a) Jaringan transportasi

Obyek wisata merupakan akhir perjalanan wisata dan harus

memenuhi aksesibilitas, artinya obyek wisata harus mudah dicapai

Page 31: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

17

dan dengan sendirinya mudah ditemukan. Oleh karena itu harus

selalu ada jalan menuju ke obyek wisata.

b) Akomodasi

Selama di tempat obyek wisata, para pengunjung juga mempunyai

kebutuhan-kebutuhan hidup yang harus disediakan. Akomodasi

atau jasa pelayanan itu yang terpenting ialah fasilitas untuk

beristirahat, juga harus tersedia kamar kecil, fasilitas makan dan

minum, petugas penerangan, dan petugas keamanan.

c) Pemasaran

Tempat objek wisata sebenarnya juga tempat kegiatan pemasaran

pariwisata. Pemasaran tidak hanya sekedar memasang iklan,

walaupun memasang iklan adalah hal yang sangat penting untuk

rencana pemasaran, namun bukan berarti segalanya. Seperti

dikatakan oleh Barbara (2006:122-133) bahwa pemasaran dapat

menggunakan beberapa alternatif yaitu: brosur, memanfaatkan

koneksi pribadi, publisitas, seminar, agen-agen perjalanan, dan

menggunakan internet.

4. Pengentasan Kemiskinan dan MP3KI

a. Pengentasan kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global. Artinya,

kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian

banyak orang di dunia ini (Suharto, 2009:14).

Page 32: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

18

Mengutip dari Suharto (2006:132) berdasarkan studi SMERU

menunjukkan sembilan kriteria yang menandai kemiskinan adalah sebagai

berikut:

1) Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsunsi dasar (pangan,

sandang, papan);

2) Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental;

3) Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial (anak terlantar,

wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok

marjinal dan terpencil;

4) Rendahnya kualitas sumber daya manusia (buta huruf, rendahnya

pendidikan dan keterampilan, sakit-sakitan) dan keterbatasan sumber

alam (tanah tidak subur, lokasi terpencil, ketiadaan infrastruktur jalan,

listrik, air);

5) Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual (rendahnya

pendapatan dan aset), maupun massal (rendahnya modal sosial,

ketiadaan fasilitas umum);

6) Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang

memadai dan berkesinambungan;

7) Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan,

pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi);

8) Ketiadaan jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk

pendidikan dan keluarga atau tidak adanya perlindungan sosial dari

negara dan masyarakat;

Page 33: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

19

9) Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat.

Kemiskinan dapat menunjuk kondisi individu, kelompok, maupun

situasi kolektif masyarakat. Kemiskinan disebabkan oleh banyak faktor.

Seseorang atau keluarga miskin bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang

saling terkait satu sama lain, seperti mengalami kecacatan, memiliki

pendidikan rendah, tidak memiliki modal atau keterampilan untuk

berusaha, tidak tersedianya kesempatan kerja, terkena pemutusan

hubungan kerja (PHK), tidak adanya jaminan sosial (pensiun, kesehatan

kematian), atau hidup di lokasi terpencil dengan sumber daya alam dan

infrastruktur yang terbatas (Suharto, 2007:17).

b. Pengertian MP3KI

Sebelum dijelaskan mengenai apa itu MP3KI terlebih dahulu akan

dijelaskan mengenai kondisi dan tantangan penanggulangan kemiskinan di

Indonesia. Menurut Kementerian PPN/Bappenas kondisi kemiskinan di

Indonesia sejak tahun 2010, penurunan kemiskinan melambat, secara

absolut menurun sekitas 1 juta penduduk miskin per tahun. Tantangan

utama penanggulangan kemiskinan adalah:

1) Pertumbuhan penduduk masih cukup besar

2) Petani dan nelayan dihadapkan pada lahan usaha yang terbatas

3) Kapasitas dan peluang usaha masyarakat miskin masih rendah

4) Laju urbanisasi yang pesat memperparah kemiskinan perkotaan

5) Peningkatan penyerapan tenaga kerja sector formal menghadapi

tantangan isu ketenagakerjaan

6) Masih banyak daerah terisolir, dengan akses pelayanan dasar rendah

7) Belum tersediannya Jaminan Perlindungan Sosial yang komprehensif

8) Sosial exclusion (marjinalisasi), seperti kepada penduduk: disable,

berpenyakit kronis, illegal, dll

Page 34: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

20

Jadi akibat kondisi kemiskinan dan tantangan di depan diperlukan

rencana khusus untuk percepatan penurunan kemiskinan−MP3KI.

Berdasarkan penjelasan diatas MP3KI sebuah program untuk

mempercepat pengentasan kemiskinan. MP3KI adalah Master Plan

Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia, yang

strategi utama dari program ini untuk mengembangkan sistem

perlindungan sosial nasional, meningkatkan pelayanan dasar bagi

masyarakat miskin dan rentan, dan mengembangkan penghidupan

berkelanjutan.

c. Pelaksanaan MP3KI

Pelaksanaan MP3KI diawali dengan beberapa program pemerintah

yang sudah berjalan di masyarakat namun masih banyak hambatan dan

tantangan seperti disetiap tahun faktor masalah kemiskinan berbeda-beda

misal saja krisis financial dan ekonomi, sehingga pemerintah harus terus

berupaya dalam pengentasan kemiskinan. wujud nya terlihat dalam kajian

laporan Bappenas 2012 dan Peraturan Presiden.

Peraturan Presiden (Perpres) No. 15/2010 tentang Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan, program program penanggulangan

kemiskinan dibagi ke dalam tiga kelompok atau tiga klaster:

Klaster 1 adalah program bantuan dan perlindungan sosial yang

terdiri dari subsidi beras untuk rakyat miskin (Raskin), Jaminan

Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Program Keluarga Harapan

(PKH), Beasiswa untuk Siswa Miskin (BSM) dan bantuan sosial

lainnya.

Page 35: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

21

Klaster 2 adalah program penanggulangan kemiskinan berbasis

pemberdayaan masyarakat yang yang dikenal sebagai PNPM

Mandiri. PNPM Mandiri bertujuan memberdayakan masyarakat,

terutama masyarakat miskin, sehingga mereka dapat mengenali

potensi dan masalahnya, untuk dapat secara mandiri meningkatkan

taraf hidup mereka. Sedangkan klaster 3 adalah kelompok

pemberdayaan usaha mikro kecil yang ditujukan bagi individu dan

kelompok masyarakat yang telah memiliki usaha namun belum

bankable. Melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan

melalui perbankan dan bertujuan untuk memberikan modal bagi

pengusaha mikro dan kecil. Program penanggulangan kemiskinan

dalam tiga klaster tersebut dikordinasikan oleh Tim Nasional

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang diketuai

oleh Wakil Presiden.

Kemudian wujud usaha pemerintah untuk mempercepat pengurangan

kemiskinan juga dalam bentuk Keppres No.10/2011 meluncurkan Tim

Kordinasi Peningkatan dan Perluasan Program Pro Rakyat yang terdiri

dari:

1) Pembangunan Rumah Murah dan Rumah Sangat Murah;

2) Penyediaan Angkutan Umum Murah;

3) Penyediaan Air Bersih untuk Rakyat;

4) Penyediaan Listrik Murah dan Hemat serta Terjangkau;

5) Peningkatan Penghidupan Nelayan; dan

6) Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir Perkotaan.

Berdasarkan latar belakang dan pemahaman di atas maka pada tahun

2012 Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Bappenas melakukan kajian

Peta Jalan Penanggulangan Kemiskinan 2015 2025. Kajian ini juga sejalan

dan terhubung dengan arahan Presiden terkait penyusunan Masterplan

Page 36: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

22

Percepatan dan Perluasan Penanggulangan Kemiskinan Indonesia

(MP3KI).

d. Kerangka desain MP3KI

Berdasarkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional kerangka desain

MP3KI adalah sebagai berikut:

VISI : Mandiri, Maju, Adil, Dan Makmur

MISI : Sejahtera, Bebas dari Kemiskinan Absolut dan

Memiliki Kapabilitas Penghidupan yang tinggi

dan berkelanjutan

Strategi Utama : Mengembangkan sistem perlindungan sosial

nasional, meningkatkan pelayanan dasar bagi

masyarakat miskin dan rentan dan

mengembangkan penghidupan berkelanjutan

Strategi Pelaksanaan : - Penyiapan kelembagaan BPJS dan supply side

pendukung

- Perluasan program bersasaran

- Pengembangan koridor pulau dan kawasan

khusu di pusat pertumbuhan dan non pusat

pertumbuhan

e. Instrumen MP3KI jangka pendek-menengah

1) Percepatan pengurangan kemiskinan

- 157 kecamatan

- pola “keroyokan” di lokasi kemiskinan terpilih

- pendanaan: anggaran regular, block grant dari kementerian, dan

APBD

2) Penguatan kantong kemiskinan

- 273 kecamatan

- Penambahan BLM PNPM mandiri

- Pendanaan: block grant dari kementerian

Page 37: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

23

3) Pengembangan penghidupan berkelanjutan

- 6 kecamatan

- uji coba pendekatan penghidupan berkelanjutan melalui

perlindungan dan pengembangan asset, khususnya perluasan akses

ekonomi

- Pendanaa: anggaran Kementerian/Lembaga di lokasi pilot

Ketiga instrument dilaksanakan dengan menggunakan platform

PNPM

5. Partisipasi Masyarakat

a. Pengertian partisipasi

Secara umum, partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau

kelompok anggota masyarakat dalam suatu kegiatan. Menurut Bornby

1974 (dalam Mardikanto, 2012:81) mengartikan partisipasi sebagai

tindakan untuk “mengambil bagian” yaitu kegiatan atau pernyataan untuk

mengambil bagian dari kegiatan dengan maksud memperoleh manfaat.

Sebagai suatu kegiatan Verhangen 1979 (dalam Mardikanto,

2012:81-82) menyatakan bahwa, partisipasi merupakan suatu bentuk

khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian

kewenangan, tanggung jawab, dan manfaat. Tumbuh interaksi dan

komunikasi tersebut, dilandasi oleh adanya kesadaran yang dimiliki oleh

yang bersangkutan mengenai:

1) Kondisi yang tidak memuaskan dan harus diperbaiki;

Page 38: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

24

2) Kondisi tersebut dapat diperbaiki melalui kegiatan manusia atau

masyarakatnya sendiri;

3) Kemampuannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang dapat

dilakukan;

4) Adanya kepercayaan diri, bahwa ia dapat memberikan sumbangan

yang bermanfaat bagi kegiatan yang bersangkutan.

Jadi dalam mendukung program yang ada di masyarakat, partisipasi

sangat dibutuhkan untuk memberi sumbangan yang bermanfaat bagi

kegiatan tersebut, dengan penuh tanggung jawab serta untuk

mengembangkan sinergi dalam hubungan antara Badan yang berperan

dengan masyarakat, agar menyadari bahwa kegiatan tersebut penting.

Karena keterlibatan masyarakat akan mengoptimalkan peran BPPD dalam

mendukung program MP3KI di Kecamatan Ulujami.

b. Tingkatan partisipasi

Dilihat dari tingkatan atau tahapan partisipasi, Wilcox 1988 (dalam

Mardikanto, 2012:86) mengemukakan adanya 5 tingkatan, yaitu:

1) Memberikan informasi;

2) Konsultasi yaitu menawarkan pendapat, sebagai pendengar yang baik

untuk memberikan umpan-balik, tetapi tidak terlibat dalam

implementasi ide dan gagasan tersebut;

3) Pengambilan keputusan bersama, dalam arti memberi dukungan

terhadap ide, gagasan, pilihan-pilihan serta, mengembangkan peluang

yang diperlukan guna pengambilan keputusan;

Page 39: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

25

4) Bertindak bersama, dalam arti tidak ikut dalam pengambilan

keputusan, tetapi juga terlibat dan menjalin kemitraan dalam

pelaksanaan kegiatannya;

5) Memberi dukungan dimana kelompok-kelompok lokal menawarkan

pendanaan, nasehat, dan dukungan lain untuk mengembangkan agenda

kegiatan.

B. Kajian Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

1. Musa Al Jundi 2014

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Musa Al Jundi, Mahasiswa

Program Studi Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan Fakultas

Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang pada tahun

2014 dengan judul “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat

Kemiskinan Provinsi-Provinsi Di Indonesia”. Penelitian ini bertujuan

untuk melihat pertumbuhan ekonomi, pendidikan, upah, pengangguran,

dan inflasi sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan. Hasil

dari penelitiannya adalah: Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Konstan berpengaruh negatif signifikan terhadap Tingkat

Kemiskinan, Rata-Rata Lama Sekolah berpengaruh negatif signifikan

terhadap Tingkat Kemiskinan, Upah Minimum Regional berpengaruh

negatif signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan, Tingkat Pengangguran

berpengaruh positif signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan, dan Tingkat

Inflasi berpengaruh positif signifikan Terhadap Tingkat Kemiskinan.

2. Vendi Wijanarko 2013

Page 40: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

26

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vendi Wijanarko, Mahasiswa

Program Studi Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Jember pada tahun 2013 dengan judul “Faktor- Faktor Yang

Mempengaruhi Kemiskinan Di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh, penghasilan, jumlah

jam kerja, pendidikan, dan usia terhadap kemiskinan serta mencari

hubungan beberapa faktor yang mempengaruhi kemiskinan pada

masyarakat di wilayah Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Hasil dari

penelitiannya adalah: (1) Jumlah jam kerja memperlihatkan pengaruh yang

signifikan dan positif terhadap penghasilan keluarga miskin. pengaruh

Jumlah jam kerja adalah signifikan yang berarti semakin banyak jam kerja

maka akan meningkatkan penghasilan yang diperoleh. (2) Pendidikan

memperlihatkan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap

penghasilan keluarga miskin. (3) Usia memperlihatkan pengaruh yang

tidak signifikan dan negative terhadap penghasilan keluarga miskin.

3. Restuty Anggereny Rumahorbo 2013

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Restuty Anggereny

Rumahorbo, Mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar pada tahun 2014 dengan judul

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin

Provinsi Sumatera Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, inflasi dan

penggangguran terhadap jumlah penduduk miskin Provinsi Sumatera

Page 41: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

27

Utara. Hasil dari penelitiannya adalah: Pertumbuhan ekonomi, Pendapatan

Per kapita, Inflasi, dan Pengangguran berpengaruh terhadap Jumlah

Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara.

4. Lifska Novalina 2011

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lifska Novalina, Mahasiswa

Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Bahasa Univertas Widyatama

Bandung pada tahun 2008 dengan judul “Peranan Promodi Wisata di

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung dalam Meningkatkan

Motivasi Wisatawan Terhadap Kota Bandung dan Sekitarnya”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana usaha promosi wisata Dinas

kebudayaan dan pariwisata dan hambatan yang dihadapi. Hasil dari

penelitiannya adalah: Prgram Dinas kebudayaan dan pariwisata dalam

mendatangkan wisatawan ke Kota Bandung diutamakan pada kegiatan

promosi yang mencakup: (1) Potensi Jawa Barat, (2) Objek wisata, (3)

Kesenian. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh promosi dapat

menghindari degradasi kunjungan wisatawan ke Kota Bandung dan

sekitarnya. Melalui informasi dari media hasil upaya dan seluruh kegiatan

promosi sangat memberikan daya tarik kepada wisatawan. Daya tarik yang

ada kemudian berkembang menjadi motivasi dalam diri wisatawan.

5. Ranto Sitohang 2008

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ranto Sitohang, Mahasiswa

Program Studi Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara pada tahun 2008 dengan judul

Page 42: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

28

“Promosi Kepariwisataan dan Tingkat Kunjungan Wisatawan (Studi

Korelasional Tentang Efektifitas Kampanye Visit Indonesia Year 2008

dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di

Daerah Tujuan Wisata Tuktuk Siadong, Kecamata Simanindo−Kabupaten

Samosir)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana

efektifitas kampanye Visit Indonesia Year 2008 dalam meningkatkan

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di daerah tujuan wisata tuktuk

siadong, Kecamata Simanindo−Kabupaten Samosir. Hasil dari

penelitiannya adalah: terdapat hubungan yang tinggi antara kampanye

Visit Indonesia Year 2008 dalam meningkatkan jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara di daerah tujuan wisata tuktuk siadong, Kecamata

Simanindo−Kabupaten Samosir. ini berarti media promosi kepariwisataan

telah efektif dan berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara di daerah tujuan wisata tuktuk siadong, Kecamata

Simanindo−Kabupaten Samosir.

Page 43: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

29

C. Kerangka Berfikir

Peranan berbagai pihak terkait perkembangan masyarakat pedesaan

sangat penting, apalagi pemerintah daerah yang membuat kebijakan dan

program untuk kemajuan masyarakat daerahnya. Terkhusus Badan Promosi

Pariwisata sebagai kebijakan Pemerintah Daerah Pemalang. Dalam

mendukung program yang ada untuk perkembangan desa bukan hanya

peranan BPPD, namun partisipasi masyarakat juga dibutuhkan untuk memberi

sumbangan yang bermanfaat bagi program-program yang ada.

Partisipasi masyarakat sangat penting untuk mengoptimalkan desa

wisata di Kecamatan Ulujami serta mendukung program pengentasan

kemiskinan. Partisipasi dapat berupa keikutsertaan masyarakat dalam

kelompok atau organisasi yang telah dibentuk, mengikuti semua kegiatan yang

ada di desa, dan berkontribusi penuh dalam kegiatan.

Adanya kerjasama antara Badan Promosi Pariwisata dengan masyarakat

akan mengoptimalkan badan tersebut, sehingga BPPD dapat mendukung

secara maksimal program MP3KI (Master Plan Percepatan dan Perluasan

Pengurangan Kemiskinan Indonesia), yang tujuan utamanya untuk

perkembangan dan kemajuan masyarakat. Peranan BPPD (Badan Promosi

Pariwisata Daerah) sangat penting mengingat Kabupaten Pemalang berpotensi

wisata.

BPPD dalam mendukung program MP3KI terdapat beberapa hambatan

yang dihadapi. Apa lagi program MP3KI sebagai upaya pengurangan

kemiskinan juga menitikberatkan 5 asset penghidupan infrastruktur, sosial,

Page 44: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

30

finansial, sumber daya manusia, dan sumber daya alam yang harus berjalan

dan mendapat banyak dukungan.

Dukungan dari Pemerintah Daerah, keikutsertaan masyarakat, dan peran

aktif BPPD akan mensukseskan tujuan utama dari MP3KI sehingga terlaksana

program tersebut dengan hasil akhir yang diharapkan berkurangnya angka

kemiskinan.

Page 45: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

31

Berikut skema kerangka berfikir pada penelitian ini:

Gambar 2.1: Kerangka Berfikir

Partisipasi

Masyarakat

dalam

mengembangk

an potensi

wisata

MP3KI (Master Plan Percepatan dan

Perluasan Pengurangan Kemiskinan

Indonesia)

Faktor Penghambat

Infrastruktur SDM SDAFinancyalSosial

BERKURANGNYA ANGKA KEMISKINAN

Peranan BPPD

(Badan

Promosi

Pariwisata

Daerah)

Kabupaten

Pemalang

Page 46: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

101

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan BPPD dalam

mendukung program MP3KI di Kecamatan Ulujami Kabupten Pemalang,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam rangka menjalankan perannya untuk mempromosikan wisata

Kabupaten Pemalang kegiatan yang diselenggarakan BPPD yaitu kegiatan

road show ke Cirebon dan Banjarnegara, kegiatan pantura turism expo,

inisiasi (sarahsehan), festival batik pemalang, pelatihan pemandu wisata,

event pemuda fair, kegiatan ulang tahun Pemalang, pentas kesenian

silakupang dan widuri carnaval. Kegiatan-kegiatan yang telah

diselenggarakan mempunyai manfaat untuk pengembangan wisata yang

terdiri dari: mempromosikan pariwisata kedaerah lain, BPPD mendapat

pengetahuan untuk mengoptimalkan peranannya dengan mengadakan

kegiatan yang dihadiri pelaku-pelaku wisata, membantu dan

mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan. Kemudian memperkenalkan

potensi yang ada dengan pentas dan carnaval. Namun hasil temuan

tersebut tidak sesuai dengan dukungan BPPD dalam program MP3KI di

Kecamatan Ulujami yang kurang optimal, BPPD kurang berperan dan

aktif dalam program MP3KI. Jadi kegiatan-kegiatan yang telah

diselenggarakan tidak fungsional dalam mendukung MP3KI.

Page 47: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

102

2. Partisipasi Masyarakat dalam mempromosikan wisata di Kecamatan

Ulujami untuk mendukung program MP3KI, terlihat dari keterlibatan

masyarakat dalam kelompok atau organisasi yang telah dibentuk dan

keikutsertaan masyarakat dalam berbagai kegiatan yang telah

diselenggarakan. Hal ini dilakukan oleh masyarakat Desa Kaliprau, desa

yang sangat aktif dalam mempromosikan potensi dan budaya lokalnya,

dibandingnkan desa-desa lain yang terpilih sebagai desa percontohan

program MP3KI.

3. Faktor penghambat dan upaya penyelesaian

Faktor penghambat pada BPPD yaitu pendanaan, kurangnya integritas dari

berbagai pihak, program yang tertunda, kurangnya komunikasi,

rembug/penyampaian pendapat dari BPPD kepada pemerintah. Faktor

penghambat yang terdapat dari masyarakat antara lain: mindset yang

sudah terbentuk dari kebiasaan masyarakat di desa, sehingga

ketidaktahuan masyarakat tentang program yang ada di desa,

ketergantungan masyarakat dengan pemerintah dan kurang pedulinya

dalam masalah perkembangan atau pembangunan desa.

Upaya penyelesaian yang dapat dilakukan oleh Badan Promosi Pariwisata

Daerah Kabupaten Pemalang, mengurangi pendanaan pada saat kegiatan

pelatihan pemandu wisata di Widuri, dengan meminta bantuan paguyuban

pelaku-pelaku wisata untuk menjadi pemateri selama 3 hari,

menyampaikan kepada masyarakat agar menjaga kebersihan yang

hubungannya dengan sapta pesona, anggota-anggota BPPD yang

Page 48: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

103

direkuitmen dari orang-orang wisata, mengikuti paguyuban-paguyuban

seperti ASITA, KOSIPA, ASPI, PUJA WISATA dan belajar dari

perkumpulan tersebut. Kemudian upaya penyelesaian pada masyarakat

antara lain: dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan didesa seperti

jasmine fast dan grebek syawal. Disamping itu dalam usahanya mengubah

mindset masyarakat telah dilakukan dengan sosialisasi, memberi

pengertian dan pemahaman, memperkenalkan desa ketingkat provinsi,

bekerja sama dengan perguruan tinggi dan pemerintahan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut diatas dikemukakan

saran sebagai berikut:

1. Badan Promosi Pariwisata Daerah Kabupaten Pemalang

Seharusnya BPPD terus meningkatkan kerjasama dengan paguyuban-

paguyuban atau organisasi pelaku-pelaku wisata, dengan

mengandalkan profesi masing-masing anggota BPPD. Dengan begitu

BPPD dapat menyelenggarakan kegiatan dan membentuk kebijakan

untuk mengembangkan potensi yang ada di Pemalang serta

mendukung program MP3KI di Kecamatan Ulujami.

2. Kepala Desa di Kecamatan Ulujami

Kepala Desa Kaliprau sebaiknya bekerjasama dengan desa lain, seperti

desa kertosari, ketapang, dan blendung maupun desa yang ada di

Kecamatan Ulujami. Desa-desa di Kecamatan Ulujami memiliki

potensi yang sama, dengan begitu Kepala Desa Kaliprau lebih mudah

Page 49: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

104

menangani mindset masyarakat karena bekerjasama dengan desa lain

yang juga memiliki mindset yang sama sebagai masyarakat pesisir.

3. Masyarakat

Sebaiknya masyarakat membentuk kelompok di setiap RT dan rembug

RT sebulan sekali

Page 50: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

105

DAFTAR PUSTAKA

Al Jundi, Musa. 2014. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan

Provinsi-Provinsi Di Indonesia. Semarang: UNDIP.

Braidwood, Barbara, dkk. 2006. Memulai dan Menjalankan Bisnis Pemandu

Wisata. Jakarta: Abdi Tandur.

Clara. 2014. Laporan Kajian 2012. simpadu-pk.bappenas.go.id.

Keputusan Presiden No. 10 Tahun 2011 tentang Tim Koordinasi Peningkatan dan

Perluasan Program Pro-Rakyat.

Keputusan Presiden No. 22 Tahun 2011 tentang Badan Promosi Pariwisata

Indonesia.

Mardikanto, Totok dan Soebiato Poerwoko. 2012. Pemberdayaan Masyarakat

dalam Perspektif kebijakan publik. Bandung: Alfabeta.

Menteri PPN/Kepala Bappenas. 2013. Sinkronisasi Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Pusat Dan Daerah Serta Arahan Kebijakan Untuk Rpjmd

Provinsi Jawa Tengah 2013-2018.

Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif.

Jakarta: UI PRESS.

Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rodakarya.

Novalina, Lifska. 2011. Peranan Promodi Wisata di Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Bandung dalam Meningkatkan Motivasi Wisatawan Terhadap

Kota Bandung dan Sekitarnya. Bandung: widyatama.

Nugroho, Iwan. 2011. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Page 51: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

106

Panggabean, Henry P. 2012. Peranan Mahkamah Agung Melalui Putusan-

Putusan Hukum Perikatan. Bandung: PT Alumni.

Peraturan Bupati Pemalang No. 16 Tahun 2012 tentang Badan Promosi Pariwisata

Kabupaten Pemalang.

Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No PM.69/HK001/MKP/2010

tentang Tata Cara, Persyaratan, serta Tata Cara Pengangkatan dan

Pemberhentian Unsur Penentu Kebijakan Badan Promosi Pariwisata

Indonesia.

Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan.

Purwanto. 2015. Model Pengurangan Kemiskinan melalui Penguatan Ketahanan

Pangan. Jakarta: LIPI PRESS.

Rachman, Maman. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Moral dalam Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, Campuran, Tindakan, dan Pengembangan.

Semarang: UNNES PRESS.

Ratu, Cindy. 2014. Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) dalam Penyelenggaran Pembangunan di Kota Manado.

ejournal.unsrat.ac.id

Remi, S.S dan Tjiptoherijanto Prijono. 2002. Kemiskinan dan Ketidakmerataan di

Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Rumahorbo, R.A. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah

Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara. Makassar: UNHAS

Sitohang, Ranto. 2008. Promosi Kepariwisataan dan Tingkat Kunjungan

Wisatawan. Sumut: USU.

Soekadijo, R.G, 2000. Anatomi Pariwisata: Memahami Pariwisata sebagai

Systemic Linkage. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 52: PERANAN BADAN PROMOSI PARIWISATA DAERAH DALAM …lib.unnes.ac.id/31781/1/3301412073.pdf · dan terpilihnya 4 desa di Kecamatan Ulujami sebagai desa percontohan MP3KI yaitu program

107

Sugiono, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif: di Lengkapi contoh Proposal

dan Laporan Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharto, Edi. 2009. Kemiskinan dan Perlindungan Sosial di Indonesia:

Menggagas Model Jaminan Sosial Universal Bidang Kesehatan. Bandung:

Alfabeta.

Sulistyaningrum, Woro S. 2013. Masterplan Percepatan Dan Perluasan

Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI). Yogyakarta: Kementerian

BAPPENAS/PPN.

Wijanarko, Vendi. 2013. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di

Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Jember: UNEJ