PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

20
Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|73 PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI TINGKAT EFISIENSI USAHA DARI PENGGUNAAN MODAL PADA KOPERASI BMT IBAADURRAHMAN KOTA SUKABUMI Agus Sobar 1 , Tarjono 2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Sukabumi [email protected] Abstrak Rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu, laba yang besar belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana rasio rentabilitas dan tingkat efisiensi penggunaan modal serta peranan rasio rentabilitas dalam menilai tingkat efisiensi penggunaan modal pada Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi. Alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa neraca dan laporan rugi laba dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif serta teknik analisis data dengan menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio rentabilitas ekonomis dan rasio rentabilitas modal sendiri. Setelah dilakukan penelitian tentang peranan rasio rentabilitas dalam menilai tingkat efisiensi penggunaan modal pada Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi, diperoleh hasil bahwa rasio rentabilitas ekonomis pada Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi mengalami fluktuatif, rasio terbesar pada tahun 2017 yaitu sebesar 1,08 % dan rasio terkecil pada tahun 2014 sebesar 0,78 %. Sedangkan untuk rasio rentabilitas modal sendirinya terus menurun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. Rasio terbesar terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 2,63 % dan rasio terkecil yaitu sebesar 1,84 % terjadi pada tahun 2016. Mengacu pada standar rentabilitas yang diharapkan oleh Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi, maka dari sisi rentabilitas ekonomisnya dapat diketahui bahwa penggunaan keseluruhan modal pada Koperasi BMT Ibaadurrahman kurang efisien. Sedangkan dari sisi rentabilitas modal sendiri, meskipun kecenderungan rasionya terus turun tetapi Koperasi BMT Ibaadurrahman kota Sukabumi belum efisien dalam menggunakan modal sendiri yang dimilikinya. Dengan demikian rasio rentabilitas dapat dijadikan sebagai salah satu alat bantu dalam menilai tingkat efisiensi penggunaan modal pada Koperasi BMT Ibaadurrahman kota Sukabumi, dengan adanya perhitungan rasio tersebut maka dapat diketahui efisien atau tidaknya Koperasi BMT Ibaadurrahman kota Sukabumi dalam menggunakan keseluruhan modal yang dimilikinya Kata kunci : Sumber Modal, Rentabilitas, Efisiensi Usaha

Transcript of PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Page 1: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|73

PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI

TINGKAT EFISIENSI USAHA DARI PENGGUNAAN MODAL PADA

KOPERASI BMT IBAADURRAHMAN KOTA SUKABUMI

Agus Sobar 1, Tarjono2

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PGRI Sukabumi

[email protected]

Abstrak

Rentabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama

periode tertentu, laba yang besar belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat

bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang

diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut.

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana rasio rentabilitas dan tingkat

efisiensi penggunaan modal serta peranan rasio rentabilitas dalam menilai tingkat efisiensi

penggunaan modal pada Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi.

Alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa neraca dan laporan rugi laba dari tahun

2013 sampai dengan tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif

kuantitatif serta teknik analisis data dengan menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio

rentabilitas ekonomis dan rasio rentabilitas modal sendiri.

Setelah dilakukan penelitian tentang peranan rasio rentabilitas dalam menilai tingkat

efisiensi penggunaan modal pada Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi, diperoleh

hasil bahwa rasio rentabilitas ekonomis pada Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi

mengalami fluktuatif, rasio terbesar pada tahun 2017 yaitu sebesar 1,08 % dan rasio terkecil

pada tahun 2014 sebesar 0,78 %. Sedangkan untuk rasio rentabilitas modal sendirinya terus

menurun dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. Rasio terbesar terjadi pada tahun 2013

yaitu sebesar 2,63 % dan rasio terkecil yaitu sebesar 1,84 % terjadi pada tahun 2016. Mengacu

pada standar rentabilitas yang diharapkan oleh Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi,

maka dari sisi rentabilitas ekonomisnya dapat diketahui bahwa penggunaan keseluruhan modal

pada Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kurang efisien. Sedangkan dari sisi rentabilitas modal

sendiri, meskipun kecenderungan rasionya terus turun tetapi Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman

kota Sukabumi belum efisien dalam menggunakan modal sendiri yang dimilikinya. Dengan

demikian rasio rentabilitas dapat dijadikan sebagai salah satu alat bantu dalam menilai tingkat

efisiensi penggunaan modal pada Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi, dengan

adanya perhitungan rasio tersebut maka dapat diketahui efisien atau tidaknya Koperasi BMT

‘Ibaadurrahman kota Sukabumi dalam menggunakan keseluruhan modal yang dimilikinya

Kata kunci : Sumber Modal, Rentabilitas, Efisiensi Usaha

Page 2: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|74

Abstract

Rentability is the ability of a company to generate profits during a certain period, a large

profit is not a measure that the company can work efficiently. New efficient can be known by

comparing the profit obtained with wealth or capital that produces the profit.

This study aims to determine how the profitability ratio and the level of efficiency of capital use

and the role of profitability ratios in assessing the level of efficiency of capital use in the BMT

Cooperative ‘Ibaadurrahman Sukabumi city.

Data collection tools in this study are in the form of balance sheets and income statement

from 2013 to 2017. This research uses quantitative descriptive research methods and data

analysis techniques using financial ratio analysis, namely economic profitability ratios and

profitability ratios of own capital.

After conducting research on the role of profitability ratios in assessing the level of capital

use efficiency in the BMT 'Ibaadurrahman Cooperative in Sukabumi city, the results showed

that the economic profitability ratio of BMT' Ibaadurrahman Cooperative in Sukabumi City

experienced fluctuations, the largest ratio in 2017 was 1.08% and the ratio the smallest in 2014

was 0.78%. While for the capital profitability ratio itself continues to decline from 2013 to

2017. The largest ratio occurred in 2013 which was 2.63% and the smallest ratio of 1.84%

occurred in 2016. Referring to the standard of profitability expected by the Cooperative BMT

'Ibaadurrahman in the city of Sukabumi, so in terms of economic profitability, it can be seen

that the overall use of capital in the BMT Cooperative Ibaadurrahman is less efficient. While

in terms of own capital profitability, although the tendency of the ratio continues to fall but the

BMT Cooperative ‘Ibaadurrahman Sukabumi city has not been efficient in using its own capital.

Thus the profitability ratio can be used as a tool in assessing the level of efficiency of capital

use in the BMT Cooperative ‘Ibaadurrahman in the city of Sukabumi, with the calculation of

these ratios, it can be seen whether BMT Cooperative‘ Ibaadurrahman Sukabumi city is

efficient in using all of its capital.

Keywords: Capital Resources, Profitability, Business Efficiency

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan salah satu

bentuk organisasi ekonomi yang

senantiasag mendapat perhatian dari

pemerintah. Koperasi merupakan suatu

badan usaha yang beranggotakan orang

perorangan atau badan hukum koperasi

dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi

mempunyai tujuan yang berorientasi pada

kebutuhan serta kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Sebagai badan usaha, koperasi

memerlukan sejumlah modal untuk

menunjang perkembangan usahanya. Oleh

karena itu setiap anggota diwajibkan

menyetor simpanan pokok dan simpanan

wajib sebagai modal awal pendirian

koperasi serta setiap tahun harus

menyisihkan sebagian SHUnya untuk

membentuk cadangan. Untuk memperkuat

struktur permodalan, koperasi dapat

memupuk modal melalui modal penyertaan

Page 3: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|75

baik dari pemerintah, anggota masyarakat

maupun badan usaha lainnya. Koperasi pun

dapat menyerap modal pinjaman berupa

dana program dari pemerintah atau dari

bank-bank yang menyalurkan pinjaman.

modal koperasi sangat penting, karena

tanpa modal, koperasi tidak akan berjalan

sebagaimana mestinya. Dengan adanya

modal yang cukup, maka koperasi akan

mampu untuk bersaing dengan usaha-usaha

lain di luar koperasi.

Untuk mencapai tujuan yang

diinginkan yaitu kesejahteraan anggota

maka pengelolaan koperasi harus sangat

diperhatikan terutama bagaimana agar

modal yang diamanahkan oleh anggota

maupun modal yang bersumber dari luar

anggota dapat digunakan dengan efisien

sehingga menghasilkan SHU yang besar.

Akan tetapi SHU yang besar belumlah

menunjukkan koperasi tersebut telah

bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat

diketahui dengan membandingkan laba

yang diperoleh itu dengan kekayaan atau

modal yang menghasilkan laba tersebut

atau dengan kata lain adalah dengan

menghitung rentabilitasnya. Karena modal

yang besar belum tentu akan menghasilkan

SHU yang besar pula kalau modal tersebut

tidak dikelola dengan sebaik-baiknya.

Koperasi Simpan Pinjam dan

Pembiayaan Syariah Baitul Maal

Wattamwil (KSPPS BMT) ‘Ibaadurrahman

Kota Sukabumi merupakan salah satu

koperasi yang bergerak di sektor usaha

simpan pinjam dimana modal sendiri yang

dimilikinya, modal penyertaan dan modal

pinjamannya terus meningkat dari tahun ke

tahun, akan tetapi sejauh mana koperasi

tersebut dapat mengefisienkan modalnya

sehingga tingkat rentabilitasnya pun

meningkat perlu adanya suatu

penganalisaan yang lebih khusus.

Dari fenomena sebagaimana

diungkapkan diatas, maka penelitian yang

dilakukan dibatasi dengan judul “peranan

analisys Rasio Rentabilitas dalam Menilai

Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal Pada

Koperasi Baitul Maal Wattamwil

‘Ibaadurrahman Kota Sukabumi”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah

yang diuraikan di atas maka identifikasi

masalah yang akan dibahas adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana Rasio Rentabilitas pada

Koperasi Baitul Maal Wattamwil

‘Ibaadurrahman Kota Sukabumi.

2. Bagaimana Tingkat Efisiensi

Penggunaan Modal Pada Koperasi

Baitul Maal Wattamwil

’Ibaadurrahman Kota Sukabumi.

3. Bagaimana Peranan Rasio Rentabilitas

dalam Menilai Tingkat Efisiensi

Penggunaan Modal pada Koperasi

Baitul Maal Wattamwil

‘Ibaadurrahman Kota Sukabumi.

Page 4: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|76

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah

untuk memperoleh data dan informasi yang

diperlukan untuk kelancaran dari penelitian

termaksud yang lebih jauhnya bisa

bermanfaat untuk objek yang diteliti.

Adapun tujuan yang ingin dicapai

dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Analisa Rasio

Rentabilitas pada Koperasi Baitul Maal

Wattamwil ‘Ibaadurrahman Kota

Sukabumi.

2. Untuk mengetahui Tingkat Efisiensi

Penggunaan Modal pada Koperasi Baitul

Maal Wattamwil ‘Ibaadurahman Kota

Sukabumi.

3. Untuk mengetahui Peranan Analisa

Rasio Rentabilitas dalam Menilai

Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal

pada Koperasi Baitul Maal Wattamwil

‘Ibaadurrahman Kota Sukabumi.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan

Salah satu fungsi yang penting bagi

keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam

mencapai tujuannya adalah kondisi

manajemen keuangan perusahaan itu

sendiri. Kondisi yang demikian

memberikan konsekuensi perusahaan harus

memberi perhatian khusus terhadap

masalah ini. Pendapat para ahli

mengemukakan pengertian dari manajemen

keuangan.

Bambang riyanto (2001;4)

“Manajemen keuangan sebagai keseluruhan

aktivitas perusahaan yang bersangkutan

dengan usaha mendapatkan dana yang

diperlukan dengan biaya yang minimal dan

syarat-syarat yang paling menguntungkan

beserta usaha untuk menggunakan dana

tersebut seefisien mungkin”.

Eugene F. Brigham dan Joel F.

Houston (1998 ; 4) “Manajemen keuangan

dapat diterangkan berdasarkan fungsi dan

tanggungjawab dari manajer keuangan.

Fungsi utama manajer keuangan adalah ;

merencanakan, mencarai, dan

memanfaatkan dana dengan berbagai cara

untuk memaksimal efisiensi/daya guna dari

operasi-opearasi peusahaan”.

Berdasarkan pendapat-pendapat

tersebut, maka dapat dikatakan manajemen

keuangan merupakan aktivitas-aktivitas

yang menyangkut ; perencanaan, pencarian,

dan pemanfaatan dana perusahaan secara

optimal melalui operasi perusahaan yang

terukur demi tercapaiya tujuan perusahaan,

yaitu meningkatkan nilai perusahaan.

Dalam menjalankan operasional

perusahaan manajemen harus

memperhatikan tingkat kesehatan dan

kinerja keuangan, hal ini ditujukan untuk

menjaga kontinuitas usaha dalam jangka

panjang, sehingga perlu untuk diperhatikan

secara seksama, terutama hasil dari analisys

rasio keuangannya.

Page 5: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|77

B. Analisis Rasio Keuangan

Analisis Rasio Keuangan merupakan

salah satu alat analisis keuangan yang

paling populer dan banyak digunakan.

Rasio finansial atau Rasio Keuangan

merupakan alat analisis keuangan

perusahaan untuk menilai kinerja suatu

perusahaan berdasarkan perbandingan data

keuangan yang terdapat pada pos laporan

keuangan (neraca, laporan laba/rugi,

laporan aliran kas). Rasio menggambarkan

suatu hubungan atau perimbangan

(mathematical relationship) antara suatu

jumlah tertentu dengan jumlah yang lain.

Analisis rasio dapat digunakan untuk

membimbing investor dan kreditor dalam

membuat keputusan atau pertimbangan

tentang pencapaian perusahaan dan prospek

dimasa datang. Analisis rasio merupakan

salah satu cara pemprosesan dan

penginterpretasian informasi akuntansi,

yang dinyatakan dalam artian relatif

maupun absolut untuk menjelaskan

hubungan tertentu antara angka yang satu

dengan angka yang lain dari suatu laporan

keuangan.

Analisis rasio keuangan

menggunakan data laporan keuangan yang

telah ada sebagai dasar penilaiannya.

Meskipun didasarkan pada data dan kondisi

masa lalu, analisis rasio keuangan

dimaksudkan untuk menilai resiko dan

peluang di masa yang akan datang.

Pengukuran dan hubungan satu pos dengan

pos lain dalam laporan keuangan yang

tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat

memberikan kesimpulan yang berarti dalam

penentuan tingkat kesehatan keuangan

suatu perusahaan. Tetapi bila hanya

memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah

cukup, sehingga harus dilakukan pula

analisis persaingan-persaingan yang sedang

dihadapi oleh manajemen perusahaan

dalam industri yang lebih luas, dan

dikombinasikan dengan analisis kualitatif

atas bisnis dan industri manufaktur, analisis

kualitatif, serta penelitian-penelitian

industri.

C. Analisys Rasio Rentabilitas

Dari laporan keuangan yang telah

disusun oleh perusahaan maka pihak

manajemen perusahaan akan dapat

melakukan rencana-rencana untuk

menentukan tujuan perusahaan. Salah satu

rencana perusahaan adalah melakukan

analisis rentabilitas yang berkaitan dengan

peningkatan efisiensi kerja perusahaan.

Menurut pendapat Mamduh M hanafi

dan Abdul Halim (2008 : 83) ”rasio

rentabilitas atau profitabilitas adalah rasio

yang menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan pada tingkat penjualan, asset

dan modal saham tertentu”. Menurut

keduanya ada tiga rasio yang sering

digunakan dalam menghitung rentabilitas

atau profitabilitas yaitu profit margin,

Page 6: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|78

return on total asset (ROA) dan return on

equity (ROE).

Profit margin menghitung sejauh

mana kemampuan perusahaan

menghasilkan laba bersih pada tingkat

penjualan tertentu. Rasio ini bisa

diinterpretasikan juga sebagai kemampuan

perusahaan menekan biaya-biaya pada

periode tertentu. Return On Total Assets

(ROA) mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba bersih

berdasarkan tingkat asset tertentu dengan

kata lain mengukur kemampuan perusahaan

dalam memanfaatkan aktivanya untuk

memperoleh laba. Return On Equity (ROE)

mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba berdasarkan modal

tertentu.

Sedangkan menurut James C. Van

Horne dan John M. Wachowicz dalam

bukunya Fundamentals of Financial

Management (Prinsip-Prinsip Manajemen

Keuangan) (2005 : 222) ”rasio rentabilitas

atau rasio profitabilitas adalah merupakan

rasio yang menghubungkan laba dari

penjualan dan investasi”.

Perbandingan antara laba dengan

penjualan dikenal dengan profit on sales,

sedangkan perbandingan antara laba

dengan aktiva dikenal dengan return on

assets.

Bambang Riyanto (2001 : 35)

mengemukakan bahwa Rentabilitas suatu

perusahaan menunjukkan perbandingan

antara laba dengan aktiva atau modal yang

menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas

suatu perusahaan diukur dengan

kemampuan perusahaan menggunakan

aktivanya secara produktif dan

mengefisienkan penggunaan modal yang

dimilikinya. Rentabilitas merupakan

kriteria penilaian yang secara luas

digunakan dan dianggap paling valid untuk

dipakai sebagai alat pengukur dalam

menilai kinerja keuangan suatu perusahaan.

Cara untuk menilai rentabilitas suatu

perusahaan adalah bermacam-macam dan

tergantung pada laba dan aktiva atau modal

mana yang akan diperbandingkan satu

dengan yang lainnya. Sehubungan dengan

adanya dua sumber modal perusahaan yaitu

yang berasal dari pemilik perusahaan

(modal sendiri) dan dari para kreditur

(modal asing), maka rentabilitas suatu

perusahaan dapat dihitung dengan dua cara,

yaitu :

1. Rentabilitas Ekonomis (Earning

Power)

Rentabilitas ekonomis adalah

perbandingan antara laba usaha dengan

modal sendiri dan modal asing yang

dipergunakan untuk menghasilkan laba

tersebut yang dinyatakan dalam persentase.

Rentabilitas ekonomis menujukan

kemampuan perusahaan menghasilkan laba

dengan seluruh modal yang bekerja

didalamnya. Modal yang dipergunakan

dalam menghitung rentabilitas ekonomis

Page 7: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|79

hanyalah modal yang bekerja dalam

perusahaan demikian pula laba yang

diperhitungkan hanya laba yang berasal dari

operasi perusahaan (operating profit). Oleh

karena itu, laba yang diperoleh diluar

perusahaan atau dari efek tidak

diperhitungkan dalam menghitung

rentabilitas ekonomis.

2. Rentabiltas Modal Sendiri

Yang dimaksud dengan rentabilitas

modal sendiri adalah perbandingan antara

jumlah laba dengan modal sendiri di pihak

lain, atau dengan kata lain bahwa

rentabilitas modal sendiri adalah

kemampuan suatu perusahaan dengan

modal sendiri yang bekerja di dalamnya

untuk menghasilkan keuntungan. Namun

dalam perhitungan laba disini ada

perbedaan dengan rentabilitas ekonomis,

laba yang diperhitungkan dalam rentabilitas

ekonomis adalah laba yang berasal dari

operasi perusahaan, sedangkan laba yang

diperhitungkan dalam rentabilitas modal

sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi

dengan bunga modal asing atau pinjaman

dan pajak perseroan. Dengan demikian

maka jelaslah perbedaan antara rentabilitas

ekonomis dengan rentabilitas modal sendiri

baik dari segi modal yang diperhitungkan

ataupun dari laba yang dipergunakan untuk

menentukan tingkat rentabilitas bagi suatu

perusahaan.

Dari uraian diatas dapat penulis

simpulkan bahwa rentabilitas merupakan

kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba dengan seluruh modal yang

dipergunakan dalam satu periode tertentu.

Rentabilitas suatu perusahaan merupakan

pencerminan kemampuan modal

perusahaan yang bersangkutan untuk

mendapatkan keuntungan. Oleh karena

rentabilitas merupakan pencermian

efisiensi suatu perusahaan di dalam

menggunakan modal kerjanya, maka cara

menggunakan tingkat rentabilitas untuk

ukuran efisiensi suatu perusahaan

merupakan cara yang baik.

Dengan demikian jelaslah bahwa

rentabilitas merupakan suatu hal yang

sangat penting bagi suatu perusahaan,

sebagai suatu usaha efisiensi dimana setiap

perusahaan dalam operasinya selalu

berusaha meningkatkan labanya agar rasio

rentabilitasnya sesuai dengan standar.

D. Efisiensi

Efisiensi merupakan salah satu tujuan

yang dicapai dalam pengelolaan

operasional usaha perusahaan sebagai

upaya untuk menciptakan peningkatan nilai

perusahaan. Ada beberapa pengertian

Efisiensi, diantaranya :

1. Being effective without wasting time

or effort or expense (menjadi efektif

tanpa membuang uang atau usaha

atau waktu). Dengan kata lain tepat

atau sesuai untuk menghasilkan

Page 8: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|80

sesuatu dengan tidak membuang-

buang waktu, tenaga dan biaya.

2. Working productively with minimum

wasted effort or expenses (bekerja

secara produktif dengan pengeluaran

usaha dan biaya yang kecil).

Efisiensi merupakan suatu ukuran

keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya

sumber/biaya untuk mencapai hasil dari

kegiatan yang dijalankan. Menurut

Mulyanah (1987 : 3) efisiensi merupakan

suatu ukuran dalam membandingkan

rencana penggunaan masukkan dengan

penggunaan yang direalisasikan atau

penggunaan yang sebenarnya, Sedangkan

menurut SP. Hasibuan (1984 : 4) yang

mengutip pernyataan H. Emerson “Efisiensi

adalah perbandingan yang terbaik antara

input (masukan) dan output (hasil antara

keuntungan dengan sumber-sumber yang

dipergunakan) seperti halnya juga hasil

optimal yang dicapai dengan penggunaan

sumber yang terbatas”. Dari definisi-

definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa efisiensi adalah perbandingan

terbaik antara suatu kegiatan dengan

hasilnya.

E. Pengertian Modal

Pengertian Modal sampai saat ini

masih beragam dikalangan para ahli

ekonomi, dan kadang-kadang bertentangan

satu dengan yang lainnya

Pada permulaannya, orientasi dari

pengertian modal adalah “physical-

oriented”. Dalam hal ini dapat

dikemukakan misalnya pengertian modal

yang klasik yaitu bahwa modal adalah hasil

produksi yang digunakan untuk

memproduksi lebih lanjut. Dalam

perkembangannya pengertiam modal mulai

bersifat “non-physical oriented”, dimana

pengertian modal ditekankan pada nilai,

daya beli atau kekuasaan memakai atau

menggunakan yang terkandung dalam

barang-barang modal, meskipun dalam hal

ini sebenarnya juga belum ada persesuaian

pendapat dari para ahli ekonomi sendiri.

Bambang Riyanto (2001 : 2)

mengemukakan pendapat beberapa penulis

mengenai pengertian Modal :

1. Lutge mengartikan modal hanyalah

dalam artian uang (geldkapital).

2. Scwiedland memberikan pengertian

modal dalam artian yang lebih luas,

dimana modal itu meliputi baik modal

dalam bentuk uang (geldkapital),

maupun dalam bentuk barang

(sachkapital).

3. Polak mengartikan modal ialah

kekuasaan untuk menggunakan

barang-barang modal. Modal terdapat

di neraca sebelah kredit. Sedangkan

barang-barang modal ialah barang –

barang yang ada dalam perusahaan

yang belum digunakan, terdapat di

neraca sebelah debit.

Page 9: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|81

S. Munawir (2007 : 19)

mengemukakan bahwa : “Modal adalah

merupakan hak atau bagian yang dimiliki

oleh pemilik perusahaan yang ditunjukan

dalam pos modal (modal saham), surplus

dan laba yang ditahan, Atau kelebihan nilai

aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap

seluruh hutang-hutangnya”.

Menurut Bambang Riyanto (2001 :

19), apabila kita melihat neraca akan

tampak 2 gambaran modal yaitu bahwa

neraca menunjukan modal menurut

bentuknya (sebelah debit) disebut “modal

aktif atau modal kongkret” dan modal

menurut sumber atau asalnya (disebelah

kredit) disebut “modal pasif atau modal

abstrak”.

Modal aktif dibedakan menjadi modal

kerja dan modal tetap. Sedangkan modal

pasif dibedakan menjadi modal sendiri dan

modal asing.

Modal sendiri atau sering disebut

modal badan usaha adalah modal yang

berasal dari pemilik perusahaan yang

tertanam di dalam perusahaan untuk waktu

yang tidak tertentu lamanya serta yang

berasal dari keuntungan yang dihasilkan

perusahaan. Modal inilah yang menjadi

tanggungan terhadap keseluruhan resiko

perusahaan dan secara yuridis modal inilah

yang merupakan jaminan bagi para kreditur.

Modal Asing atau sering juga disebut

modal kreditur adalah modal yang berasal

dari luar perusahaan yang sifatnya

sementara bekerja di dalam perusahaan dan

merupakan utang bagi perusahaan yang

bersangkutan yang pada saatnya harus

dikembalikan.

Sumber Permodalan Koperasi

Koperasi sebagai bentuk badan usaha

tentunya dalam melakukan kegiatan

usahanya tidak terlepas dari masalah

permodalan. Pada umumnya modal

koperasi berasal dari iuran para anggotanya.

Namun dalam perkembangannnya modal

koperasi bisa juga berasal dari pinjaman,

baik dari anggota sendiri maupun diluar

anggota seperti perbankan. Bahkan

sekarang koperasi dimungkinkan untuk

menerbitkan sertifikat Obligasi atau Surat

Utang Koperasi (SUK).

Menurut UU No 25 Tahun 1992

tentang perkoperasian pasal 41 bahwa

modal koperasi terdiri dari modal sendiri

dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat

berasal dari simpanan pokok, simpanan

wajib, dana cadangan dan hibah dari

anggota maupun dari masyarakat.

Sedangkan modal pinjaman dapat berasal

dari anggota koperasi, koperasi lainnya,

bank dan lembaga keuangan lannya,

penerbitan obligasi dan surat hutang

lainnya, serta sumber lain yang sah.

Modal Sendiri

Modal sendiri pada koperasi terdiri

dari :

Page 10: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|82

1. Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah

uang yang wajib dibayarkan oleh

anggota kepada koperasi pada saat

masuk menjadi anggota. Simpanan

pokok tidak dapat diambil kembali

selama yang bersangkutan masih

menjadi anggota koperasi. Simpanan

pokok jumlahnya sama untuk setiap

anggota.

2. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah jumlah

simpanan tertentu yang harus

dibayarkan oleh anggota kepada

koperasi dalam waktu dan

kesempatan tertentu, misalnya tiap

bulan dengan jumlah simpanan yang

sama untuk setiap bulannya.

Simpanan wajib tidak dapat diambil

kembali selama yang bersangkutan

masih menjadi anggota koperasi.

3. Modal Penyertaan

Modal penyertaan adalah sejumlah

uang atau barang modal yang dapat

dinilai dengan uang yang ditanamkan

oleh pemodal untuk menambah dan

memperkuat struktur permodalan

koperasi dalam meningkatkan

usahanya.

4. Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang

yang diperoleh dari penyisihan Sisa

Hasil Usaha, yang dimaksudkan

untuk pemupukan modal sendiri,

pembagian kepada anggota yang

keluar dari keanggotaan koperasi, dan

untuk menutup kerugian koperasi bila

diperlukan.

5. Hibah

Hibah adalah sejumlah uang atau

barang modal yang dapat dinilai

dengan uang yang diterima dari pihak

lain yang bersifat hibah/pemberian

dan tidak mengikat.

Modal Pinjaman

Adapun modal pinjaman koperasi

berasal dari pihak-pihak sebagai berikut :

1. Anggota dan calon anggota

2. Koperasi lainnya dan/atau

anggotanya yang didasari dengan

perjanjian kerjasama antar koperasi

3. Bank dan Lembaga keuangan bukan

bank serta lembaga keuangan lainnya

yang dilakukan berdasarkan

ketentuan peraturan perudang-

undangan yang berlaku.

4. Penerbitan obligasi dan surat utang

lainnya yang dilakukan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

5. Sumber lain yang sah

Sumber lain yang sah adalah

pinjaman dari bukan anggota yang

dilakukan tidak melalui penawaran

secara hukum. Contohnya pemberian

saham kepada koperasi oleh

perusahaan berbadan hukum PT.

Page 11: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|83

III. UJI ANALISA DATA

A. Kerangka Penelitian

Dalam mengadakan interpretasi dan

analisis laporan keuangan suatu perusahaan

memerlukan adanya ukuran tertentu.

Ukuran yang sering digunakan dalam

analisis laporan keuangan adalah “rasio”.

Rasio merupakan alat yang dinyatakan

dalam “arithmatical term” yang dapat

digunakan untuk menjelaskan hubungan

antara berbagai pos dalam suatu laporan

keuangan.

Analisis rasio yang digunakan untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba dengan keseluruhan

modal yang dimilikinya adalah analisis

rasio rentabilitas. Dengan mengetahui rasio

rentabilitas, maka akan diperoleh suatu

gambaran tingkat kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan

keseluruhan modal yang dimilikinya,

sehingga diketahui efisien atau tidak

perusahaan tersebut dalam menggunakan

sumber modalnya.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang

digunakan peneliti dalam mengumpulkan

data penelitiannya. Metode penelitian yang

dilaksanakan secara yang sistematis dan

terorganisir. Dalam melakukan penelitian

ini, penulis menggunakan metode

penelitian deskriptif kuantitatif yaitu

metode penelitian yang menuturkan atau

menafsirkan data yang ada dengan tujuan

membuat gambaran secara sistematis,

faktual mengenai fakta-fakta dan hubungan

antara fenomena yang diselidiki.

Dimana penulis mengumpulkan data secara

menyeluruh dari Koperasi BMT

Ibaadurrahman yang selanjutnya diteliti

sesuai dengan identifikasi masalah yang

akan dipecahkan dan dianalisis dengan

menggunakan analisis rasio keuangan.

C. Variabel Penelitian dan

Operasionalisasi Variabel

Variabel Penelitian merupakan suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek, atau kegiatan yang mempunyai

variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya.

Pada penelitian ini, terdapat dua

variabel yaitu :

1. Variabel X merupakan variabel

independen atau variabel bebas yang

merupakan varibel yang

mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya

varibel terikat. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel bebas adalah

rasio rentabilitas.

2. Variabel Y adalah variabel dependen

atau variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Dalam penelitian ini

Page 12: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|84

yang menjadi variabel terikat adalah

tingkat efisiensi penggunaan modal.

Operasionalisasi variabel pada

penelitian Karya Tulis Ilmiah ini dapat

diuraikan seperti pada Tabel 1 di bawah ini

:

Tabel 1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Rasio

Rentabilitas

Rasio Rentabilitas adalah rasio yang

menunjukan perbandingan antara laba

dengan aktiva atau modal yang

menghasilkan laba tersebut (Bambang

Riyanto, Dasar-dasar pembelanjaan

perusahaan (2001 : 35)

1. Rentabilitas

Ekonomis

(Earning Power)

2. Rentabilitas

Modal Sendiri

Laba Usaha

Modal Asing

Modal Sendiri

Laba Bersih

Modal Sendiri

Rasio

Efisiensi

Penggunaan

Modal

Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik

antara input (masukan) dan output (hasil

antara keuntungan dengan sumber-sumber

yang dipergunakan) seperti halnya juga hasil

optimal yang dicapai dengan penggunaan

sumber yang terbatas”. SP.Hasibuan (1984:

4)

Modal

merupakan hak atau bagian yang dimiliki

oleh pemilik perusahaan yang ditunjukan

dalam pos modal (modal saham), surplus

dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai

aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap

seluruh hutang-hutangnya, menurut

S. Munawir (2007:19)

Standar

rentabilitas yang

diharapkan oleh

KBMT

Modal Asing

Modal Sendiri

RE = 1.2 %

RMS = 2.5 %

1.Simpanan

2.Hutang

Dagang

3.Hutang

Leasing

4.Pyd Dari

Bank

1.Simpanan

Pokok

2.Simpanan

Wajib

3.Modal

penyertaan

4. Hibah

5.Cadangan

6. SHU

Rasio

D. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya

penulis melakukan pengolahan dan

menganalisis data sekunder untuk

memperoleh gambaran yang lebih jelas

guna memecahkan masalah-masalah yang

diteliti.

Penulis menganalisis data sekunder

berupa neraca dan laporan rugi laba dari

tahun 2013 sampai dengan 2017 dengan

menggunakan analisis rasio keuangan yaitu

analisis rasio rentabilitas. Adapun rasio

rentabilitas yang digunakan adalah rasio

rentabilitas ekonomis dan rasio rentabilitas

Page 13: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|85

modal sendiri dengan rumus-rumus sebagai

berikut :

1. Rasio Rentabilitas Ekonomis

Rentabilitas Ekonomis =

Laba Usaha

Modal Asing+Modal Sendiri x 100 %

2. Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rentabilitas Modal Sendiri =

Laba Bersih

Modal Sendiri x 100 %

Untuk mengetahui peranan analisys

rasio rentabilitas dalam menilai tingkat

efisiensi penggunann modal digunakan

metoda yang sederhana, yaitu dengan

mempergunakan fungsi matematika.

Adapun analisys fungsi matematika yang

dipergunakan adalah sebagai berikut ;

Y = f X

Dimana :

Y = Efisiensi penggunaan mopdal

X = Analisiy rasio rentabilitas

Dengan hasil analisis data memiliki

pengertian sebagai berikut :

1. Jika X naik = Y naik

2. Jika X tetap = Y tetap

3. Jika X turun = Y turun

Hasil dari analisis data ;

1. X bereperan terhadap Y

a. Berperan searah

b. Berperan tidak searah

2. X tidak berperan terhadap y

IV. PEMBAHASAN MASALAH

A. Rasio Rentabilitas pada Koperasi

BMT ‘Ibaadurrahman Kota

Sukabumi

Rasio Rentabilitas merupakan rasio

yang menunjukan perbandingan antara laba

dengan aktiva usaha ataupun dengan modal

sendiri yang dimiliki oleh suatu

perusahaaan sehingga diperoleh gambaran

mengenai kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba serta efisien atau tidaknya

perusahaan tersebut dalam menggunakan

keseluruhan modal yang dimilikinya.

Data yang dibutuhkan dalam

menghitung rasio rentabilitas adalah jumlah

modal asing, modal sendiri, perolehan laba

usaha dan laba bersih. Sebagai bahan untuk

dianalisa, di bawah ini disajikan jumlah

modal serta perolehan laba yang terdapat

pada Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota

Sukabumi.

Sumber Permodalan

Modal merupakan salah satu faktor

terpenting untuk menunjang

keberlangsungan operasional suatu

koperasi. Modal pada Koperasi BMT

‘Ibaadurrahman bersumber dari modal

pinjaman dan modal sendiri.

1. Modal Pinjaman pada Koperasi BMT

‘Ibaadurrahman terdiri dari :

a. Simpanan Wadiah dan

Mudharabah

b. Hutang Dagang

Page 14: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|86

c. Hutang Leasing

d. Pembiayaan dari bank maupun

dari pemerintah

2. Modal Sendiri yang dimiliki oleh

Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman

terdiri dari:

a. Simpanan Pokok dan Simpanan

Wajib Anggota

b. Simpanan Wajib Khusus

c. Modal Penyertaan

d. Hibah

e. Cadangan

f. SHU

Untuk mendapatkan gambaran secara

rinci mengenai jumlah modal Koperasi

BMT ‘Ibaadurrahman, di bawah ini

diuraikan keseluruhan modal selama lima

tahun dari tahun 2013 sampai dengan tahun

2017, sebagaimana pada tabel 4.1 berikut

ini:

Tabel 2

Modal Pinjaman

Uraian Jumlah

2013 2014 2015 2016 2017

Simpanan

Wadiah

Dan

Mudharabah

7.500.659.513 8.710.318.404 2.759.714.021 10.482.879.665 11.998.372.749

Kewajiban

segera 286.056.018 317.337.763 205.575.410 468.121.555 380.709.398

Hutang

kepada Pihak

ke-3

- - - -

Hutang

Lainnya - - 40.000.000 40.000.000 40.000.000

Pembiayaan

yang diterima 11.682.795.987 12.675.114.188 16.733.951.575 9.030.005.008 4.471.345.012

Jumlah

19.469.475.518 21.702.770.355 19.739.241.006 20.021.006.228 16.890.427.159

Sumber : KBMT Ibaadurrahman

Dari data tersebut di atas, modal

pinjaman pada Koperasi BMT

‘Ibaadurrahman dari tahun 2013 sampai

dengan 2017 meningkat dari tahun ke

tahun, ini menunjukan perkembangan yang

sangat besar dan adanya kepercayaan dari

pihak luar terhadap Koperasi BMT

‘Ibaadurrahman.

Modal Sendiri Koperasi BMT

‘Ibaadurrahman kota Sukabumi

Page 15: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|87

Tabel 3

Modal Sendiri

Uraian Jumlah

2013 2014 2015 2016 2017

Simpanan

Pokok 64.820.000 81.980.000 263.219.410 425.850.832 568.500.000

Simpanan

Wajib 99.700.000 115.400.000 118.168.709 166.680.000 196.940.000

Simpanan

Wajib Khusus 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 300.033.431

Modal

Penyertaan 7.059.127.591 7.362.282.036 12.285.639.975 13,523.727.591 14.702.470.974

Reevaluasi

Asset - - 1.082.368.450 1.082.368.450 1.082.368.450

Cadangan

129.035.309 147.191.345 85.691.659 169.259.279 192.655.209

SHU 206.906.388 212.339.994 305.509.918 289.189.030 337.912.028

Jumlah 7.874.589.288 8.256.639.157 14.154.906.462 15.757.075.182 17.380.880.091

Sumber : K BMT Ibaadurrahman

Dari data tersebut diatas, modal

sendiri yang dimiliki oleh Koperasi BMT

‘Ibaadurrahman juga menunjukan

peningkatan dari tahun ketahun, kenaikan

yang signifikan terjadi antara tahun 2013

yaitu dari sebesar Rp 7.874.589.288,-

menjadi Rp 17.380.880.091,- di tahun 2017

yang disebabkan adanya penambahan dari

modal penyertaan.

Berdasarkan data di atas, jumlah

keseluruhan modal yang terdapat pada

Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman Sukabumi

dapat disajikan dalam tabel pada halaman

berikut ini:

Tabel 4

Rekapitulasi Keseluruhan Modal

Sumber : KBMT Ibaadurrahman

Dari rekapitulasi data pada tabel di

atas diperoleh gambaran bahwa jumlah

keseluruhan modal baik modal pinjaman

maupun modal sendiri yang terdapat pada

Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota

Sukabumi dari tahun 2013 sampai dengan

tahun 2016, tetapi dari tahun 2016 ke tahun

2017 mengalami penurunan.

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

Modal

Pinjaman 19.469.475.518 21.702.770.355 19.739.241.006 20.021.006.228 16.890.427.159

Modal

Sendiri 7.874.589.288 8.256.639.157 14.154.906.462 15.757.075.182 17.380.880.091

Jumlah 27.344.064.809 29.959.409.512 33.894.147.468 35.778.081.410 34.271.307.250

Page 16: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|88

Perolehan Sisa Hasil Usaha

Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan

Laba bagi koperasi. SHU Koperasi

merupakan pendapatan koperasi yang

diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi

biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya

termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan.

Perolehan laba Koperasi BMT

’Ibaadurrahman selama lima tahun yaitu

tahun 2013 sampai dengan tahun 2017,

dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 5

Perolehan Sisa Hasil Usaha

Uraian

Jumlah

2013 2014 2015 2016 2017

Pendapatan 4.153.110.659 5.947.093.906 6.580.001.290 6.883.917.292 6.810.972.285

Biaya 3.946.204.271 5.734.753.912 6.274.491.372 6.594.728.262 6.473.060.257

SHU 206.906.388 212.339.994 305.509.918 289.189.030 337.912.028

Sumber : KBMT Ibaadurrahman

Dari data yang terdapat pada tabel di

atas, SHU yang diperoleh dari tahun 2013

sampai dengan tahun 2017 meningkat dari

tahun ke tahun, akan tetapi kenaikannya

tidak cukup signifikan dikarenakan

kenaikan pendapatan diikuti pula dengan

kenaikan biaya yang dikeluarkan.

Adapun perolehan laba usaha dan

laba bersih pada Koperasi BMT

‘Ibaadurrahman kota Sukabumi tersaji pada

tabel 6 dibawah ini :

Tabel 6

Perolehan Laba Usaha dan Laba Bersih

Uraian

Jumlah

2013 2014 2015 2016 2017

Laba Usaha 227.597.027 233.573.993 336.060.904 318.107.933 371.730.231

Laba Bersih 206.906.388 212.339.994 305.509.913 289.189.030 337.912.028

Sumber : KBMT Ibaadurrahman

Laba usaha merupakan pendapatan

koperasi yang diperoleh dalam satu tahun

buku dikurangi biaya, penyusutan dan

kewajiban lainnya sedangkan laba bersih

merupakan pendapatan koperasi yang

diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi

biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya

termasuk pajak.

Page 17: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|89

Berdasarkan data tersebut di atas,

SHU paling besar diperoleh pada tahun

2017 yaitu sebesar Rp 337.912.028,-.

Berdasarkan data tersebut di atas,

selanjutnya penulis akan menghitung rasio

rentabilitas ekonomis (Earning Power) dan

rentabilitas modal sendiri pada Koperasi

BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi.

Rasio Rentabilitas Ekonomis (Earning

Power)

Rasio rentabilitas ekonomis adalah

rasio perbandingan antara laba usaha

dengan modal sendiri dan modal asing yang

dipergunakan untuk menghasilkan laba

tersebut yang dinyatakan dalam persentase.

Dari hasil perhitungan, rekapitulasi

rasio rentabilitas ekonomis pada Koperasi

BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi dari

tahun 2013 sampai dengan tahun 2017

dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini :

Tabel 7

Rasio Rentabilitas Ekonomis

Uraian

Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Rasio Rentabilitas Ekonomis 0,83% 0,78% 0,99% 0,89% 1,08%

Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio rentabilitas modal sendiri

adalah rasio perbandingan antara jumlah

laba bersih dengan modal sendiri yang

dinyatakan dalam persentase atau dengan

kata lain kemampuan suatu perusahaan

dengan modal sendiri yang bekerja di

dalamnya untuk menghasilkan keuntungan.

Dari hasil perhitungan, rekapitulasi

rasio rentabilitas modal sendiri pada

Koperasi BMT Ibaadurrahman kota

Sukabumi dari tahun 2013 sampai dengan

tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 8

berikut ini :

Tabel 8

Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Rasio Rentabilitas Modal Sendiri 2,63 % 2,57 % 2,16% 1,84% 1,94%

Page 18: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|90

Selanjutnya, rekapitulasi hasil

perhitungan rasio rentabilitas ekonomis dan

rentabilitas modal sendiri pada Koperasi

BMT ‘Ibaadurrahman kota Sukabumi dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 9

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Rasio Rentabilitas

TAHUN

Rentabilitas Ekonomis Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio (%) Naik/(Turun) Rasio (%) Naik/(Turun)

2013 0,83 % - 2,63% -

2014 0,78 % (0,05 %) 2,57% (0,06 %)

2015 0,99 % 0,22 % 2,16% (0,41 %)

2016 0,89 % (0,10 %) 1,84% (0,32 %)

2017 1,08 % 0,19 % 1,94% 0,10 %

B. Tingkat Efisiensi Penggunaan

Modal pada Koperasi BMT

Ibaadurrahman Kota Sukabumi

Rentabilitas merupakan kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba dengan

keseluruhan modal yang dimilikinya, baik

modal dari luar maupun modal yang

bersumber dari pemilik atau intern

perusahaan. Suatu perusahaan dikatakan

rentabel apabila perusahaan tersebut dapat

mengoptimalkan modal yang ada sehingga

menghasilkan laba yang besar. Rentabilitas

berkaitan erat dengan efisiensi dalam

penggunaan modal, efisiensi merupakan

perbandingan yang terbaik antara input

(masukan) dan output (hasil antara

keuntungan dengan sumber-sumber yang

dipergunakan) seperti halnya juga hasil

optimal yang dicapai dengan penggunaan

sumber yang terbatas.

Laba yang besar belum tentu

rentabilitasnya tinggi bila dibandingkan

dengan modal yang dimilikinya. Hal ini

bisa diketahui dengan mengacu pada

standar rentabilitas yang telah ditetapkan

oleh masing-masing perusahaan, untuk

Koperasi sampai saat ini belum ada standar

yang ditetapkan secara nasional, akan tetapi

untuk Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota

Sukabumi memiliki standar rentabilitas

yang diharapkan yaitu untuk rasio

rentabilitas ekonomis sebesar 1.2 %

sedangkan untuk rasio rentabilitas modal

sendiri sebesar 2.5 %. Standar ini bisa

berubah sesuai dengan relevansi dan

perkembangannya.

Berdasarkan pedoman rentabilitas

yang diharapkan oleh Koperasi BMT

‘Ibaadurrahman kota Sukabumi, dan juga

dari hasil perhitungan rasio rentabilitas

dapat diketahui tingkat efisiensi

penggunaan modal pada koperasi BMT

Ibaadurrahman sebagai berikut :

Page 19: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|91

Tabel 10

Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal

Tahun Rentabilitas Ekonomis Rentabilitas Modal Sendiri

Standar Hasil Keterangan Standar Hasil Keterangan

2013

1,2 %

0,83 % < Efisien

2,5 %

2,63 % Efisien

2014 0,78 % < Efisien 2,57 % Efisien

2015 0,99 % < Efisien 2,16 % < Efisien

2016 0,89 % < Efisien 1,84 % < Efisien

2017 1,08 % < Efisien 1,94% < Efisien

Berdasarkan Tabel di atas, tingkat

efisiensi penggunaan modal pada Koperasi

BMT ‘Ibaadurrahman Kota Sukabumi

menujukan angka kurang efisien.

C. Peranan Rasio Rentabilitas dalam

Menilai Tingkat Efisiensi

Penggunaan Modal pada Koperasi

BMT Ibaadurrahman Sukabumi

Dari uraian-uraian hasil perhitungan

rasio rentabilitas di atas, maka dapat

didiketahui bahwa rasio rentabilitas pada

Koperasi BMT ‘Ibaadurrahman kota

Sukabumi cenderung fluktuatif dan secara

umum mengalami penurunan. Tingkat

efisiensi usahapun fluktuatif dan cenderung

secara umum mengalami penurunan. Hal ini

memberikan pengertian bahwa analisys t

rasio rentabilitas berperan terhadap tingkat

efisiensi usaha.

Dari hasil analisys memberikan

masukan kepada manajemen agar

melakukan langkah-langkah yang tepat

yang sebaiknya ditempuh dalam

mengoptimalkan keseluruhan modalnya

untuk menghasilkan rentabilitas yang

sesuai dengan standar yang diharapkan.

Rasio yang rendah menunjukan

kemungkinan adanya over investmen dalam

aktiva yang digunakan untuk operasi,

rendahnya volume pembiayaan

dibandingkan dengan biaya operasional

yang diperlukan, rendahnya tingkat

perputaran aktiva yang digunakan, adanya

pembiayaan yang bermasalah atau adanya

kegiatan ekonomi yang menurun.

Page 20: PERANAN ANALISIS RASIO RENTABILITAS DALAM MENILAI …

Jurnal Ekonomak Vol. 4 No. 2 Agustus 2018|92

DAFTAR PUSTAKA

Danfar,2009. Definisi Efisiensi, Blog pada

Wordpress.com

Hanafi M Mamduh, Abdul Halim, 2007.

Analisis Laporan Keuangan, Edisi

3,UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Koperasi BMT Ibaadurrahman, 2017.

Company Profil, Sukabumi.

Laporan RAT, 2013, 2014, 2015, 2016,

2017

Mardiasmo, 2001. Akuntansi Keuangan

Dasar, Edisi 3, BPFE Yogyakarta.

Munawir S, 2007. Analisa Laporan

Keuangan, Edisi 4, Liberty, Yogyakarta.

Prastowo Dwi, Rifka Julianty, 2008.

Analisis Laporan Keuangan, Edisi 2,

UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Riyanto Bambang, 2001. Dasar Dasar

Pembelanjaan Perusahaan, Edisi 4,

BPFE Yogyakarta.

Subandi, 2008. Ekonomi Koperasi Teori

dan Praktek, Cetakan Perdana,

Alfabeta, Bandung.

Sugiono, 2008. Metode Penelitian bisnis,

Alfabeta, Bandung

Sularso, 2009. Modal Koperasi, http: //

www. smecda. Com/

deputi7/file_infokop/

Edisi%2002/modal_kop.htm

Tim Redaksi FOKUSMEDIA, 2008.

Undang Undang Perkoperasian Dan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,

FOKUSMEDIA, Bandung.

Van Horne, John M Wachowicz, 2005.

Fundamentals Of Financial

Management ( Prinsip-Prinsip

Manajemen Keuangan), Edisi 12,

Salemba Empat, Jakarta.

Widyawulandari, 2009. Pengertian modal

dalam koperasi,

http://community.gunadarma.ac.id/bl

og/ view/ id_2305/ title_pengertian

modal dalam koperasi/