PERAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA DALAM …/Peran...i PERAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA DALAM...
Transcript of PERAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA DALAM …/Peran...i PERAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA DALAM...
i
PERAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA
DALAM MENJELASKAN WISATA BUDAYA
DI PURA MANGKUNEGARAN SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR
Universitas Sebelas Maret
Oleh :
Agita Testy Winda Kusuma
C9609002
PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Man Jadda Wajadda” Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan sukses.
“Man Shabara Zhafira” Siapa yang bersabar akan beruntung.
(A. Fuadi)
Kebanggaan yang besar adalah ketika kita dapat mengerjakan sesuatu dengan
jerih payah sendiri.
( Agita Testy)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur
Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada :
1. Nenek
2. Kedua orang tua
3. Adik Rio Fauzan
4. Ponang Silo
5. Ririn Ratna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah Swt atas karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul peran pramuwisata berbahasa China
dalam menjelaskam wisata budaya di Pura Mangkunergaran Surakarta.
Segala usaha dan kerja keras yang dilakukan penulis tidak akan berarti
tanpa adanya bantuan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan
Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program Studi
Diploma III Bahasa China.
3. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi
Diploma III Bahasa China.
4. Sunyoto, S.E., M.T., selaku Pembimbing Pertama yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penyusunan
Tugas Akhir ini.
5. Budi Wijaya selaku Pembimbing Kedua atas bimbingan, arahan, dan
kemudahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Diploma III Bahasa China yang
telah banyak memberikan ilmu dan wawasan yang sangat berguna bagi
penulis.
7. Dinas Pariwisata Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di dinas terkait.
8. Himpunan Pariwisata Indonesia yang telah memberi ijin dan
pembelajaran kepada penulis.
9. Pura Mangkunegaran yang telah memberi ijin kepada penulis dalam
mengobservasi tempat.
10. Seluruh sahabat dan teman-teman yang selalu memberi semangat dan
selalu bersedia menemani penulis dalam suka maupun duka.
11. Seluruh teman di program Diploma III Bahasa China Angkatan 2009,
terkhusus Alm. Tantan yang selalu konsultasi bersama sama, Ririn,
Chita, Cempaka, Christian, Fia terima kasih telah saling berbagi ilmu
pengetahuan dan saling memotivasi selama kuliah dan proses
penyelesaian Tugas Akhir ini.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis, namun tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Tugas Akhir
ini. Penulis juga berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Agita Testy Winda Kusuma. 2012. Peranan Pramuwisata berbahasa
China dalam Menjelaskan Wisata Budaya di Pura Mangkunegaran Surakarta.
Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Penulisan laporan ini dilatarbelakangi adanya permasalahan yaitu tidak
adanya pramuwisata berbahasa China di Pura Mangkunegaran Surakarta,
sehingga kurang maksimal dalam pelayanannya. Rumusan masalah dalam
penulisan laporan ini adalah bagaimanakah peranan pramuwisata berbahasa China,
cara menjelaskan wisata budaya di Pura Mangkunegaran Surakarta, dan apakah
hasil yang dicapai dalam menjelaskan wisata budaya tersebut. Dan tujuannya
yaitu untuk mengetahui peranan pramuwisata berbahasa China, mengetahui cara
penjelasan wisata budaya di Pura Mangkunegaran Surakarta, dan mengetahui
hasil dalam menjelaskan wisata budaya tersebut.
Teknik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini menggunakan
teknik observasi, wawancara, studi pustaka, studi dokumentasi. Kegiatan
penelitian dilakukan selama satu bulan yang bertempat di Pura Mangkunegaran
Surakarta.
Hasil dari laporan ini menjelaskan bahwa adanya pramuwisata berbahasa
China dapat membantu menjelaskan wisata budaya kepada wisatawan yang
menggunakan bahasa China , mengetahui tata cara menjadi pramuwisata ,
mendapatkan ilmu serta hasil yang maksimal bagi wisatawan yang berkunjung
serta dapat menjalin hubungan antar wisatawan dengan baik di Pura
Mangkunegaran Surakarta.
Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa peranan pramuwisata
berbahasa China dapat meningkatkan kualitas pelayanan wisata budaya di Pura
Mangkunegaran Surakarta.
Kata kunci :
- Peranan
- Pramuwisata
- Wisata budaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
摘要
Agita Testy Winda Kusuma. 2012. “汉语导游在讲解梭罗
Mangkunegaran 王宫文化上的作用” 印尼梭罗 311 国立大学文学
和艺术系汉语专科班。
本论文的编写是以梭罗 Mangkunegaran 宫院没有汉语导
游,使王宫方面向游客介绍宫廷文化的服务上不能周到的问题为
背景。
讨论课题与目的是关于汉语导游的作用,王宫文化的讲解
以及导游讲解的后果。
此研究的资料收集是以观察,访谈,图书,文件记录等途径为方
法,研究活动是在 Mangkunegaran 宫院实行一个月的实 习。
研究结论是汉语导游的作用是帮助王宫向汉语游客介绍和
讲解梭罗宫廷的文化。并提高宫廷旅游文化的服务素质。
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN . ........................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. ix
提要 ........................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan .................................................................................. 4
D. Manfaat ................................................................................ 5
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ......................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................. 8
A. Pengertian Pariwisata ........................................................... 8
B. Wisatawan ............................................................................ 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
C. Pramuwisata ......................................................................... 16
D. Wisata Budaya ....................................................................... 21
E. Peranan ................................................................................. 22
F. Komunikasi .......................................................................... 23
G. Informasi .............................................................................. 24
H. Penerjemahan Bahasa China ................................................ 26
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 28
A. Profil Kota Surakarta ............................................................ 28
B. Profil Pura Mangkunegaran ................................................. 36
C. Kegiatan yang Dilakukan Selama PKL ................................ 51
D. Hasil yang Dicapai ............................................................... 53
E. Pembahasan .......................................................................... 61
BAB IV PENUTUP .................................................................................. .64
A. Kesimpulan ......................................................................... 64
B. Saran ..................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 67
LAMPIRAN ............................................................................................... 68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERAN PRAMUWISATA BERBAHASA CHINA DALAM
MENJELASKAN WISATA BUDAYA
DI PURA MANGKUNEGARAN SURAKARTA
Agita Testy Winda Kusuma1
Sunyoto, S.E., M.T.2 Budi Wijaya
3
ABSTRAK
2012. Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni
Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulisan laporan ini dilatarbelakangi adanya permasalahan yaitu
tidak adanya pramuwisata berbahasa China di Pura
Mangkunegaran Surakarta, sehingga kurang maksimal dalam
pelayanannya. Rumusan masalah dalam penulisan laporan ini
adalah bagaimanakah peranan pramuwisata berbahasa China, cara
menjelaskan wisata budaya di Pura Mangkunegaran Surakarta, dan
apakah hasil yang dicapai dalam menjelaskan wisata budaya
tersebut. Dan tujuannya yaitu untuk mengetahui peranan
pramuwisata berbahasa China, mengetahui cara penjelasan wisata
budaya di Pura Mangkunegaran Surakarta, dan mengetahui hasil
dalam menjelaskan wisata budaya tersebut.
Teknik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini
menggunakan teknik observasi, wawancara, studi pustaka, studi
dokumentasi. Kegiatan penelitian dilakukan selama satu bulan
yang bertempat di Pura Mangkunegaran Surakarta.
Hasil dari laporan ini menjelaskan bahwa adanya pramuwisata
berbahasa China dapat membantu menjelaskan wisata budaya
kepada wisatawan yang menggunakan bahasa China,mengetahui
tata cara menjadi pramuwisata , mendapatkan ilmu serta hasil yang
maksimal bagi wisatawan yang berkunjung serta dapat menjalin
hubungan antar wisatawan dengan baik di Pura Mangkunegaran
1 Mahasiswa Jurusan D III Bahasa China dengan NIM C9609002
2 Dosen Pembimbing I
3 Dosen Pembimbing II
Surakarta.
Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa peranan
pramuwisata berbahasa China dapat meningkatkan kualitas
pelayanan wisata budaya di Pura Mangkunegaran Surakarta.
Kata kunci :
- Peranan
- Pramuwisata
- Wisata budaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai negara kepulauan beriklim tropis, Indonesia memiliki banyak
kekayaan. Indonesia memiliki puluhan provinsi, belasan ribu pulau, dan ratusan suku
bangsa. pesona kekayaan alam Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke,
Indonesia memiliki hasil alam serta budaya yang berlimpah. Kekayaan bumi pertiwi
ini bukan tanpa sebab. Indonesia yang diapit oleh dua benua dan dua samudera,
ditambah ribuan pulau yang tersebar menjadikan hasil alam dan pesona pariwisata
yang jika dikelola dengan baik akan menjadikan Indonesia negara yang maju. Potensi
ini sangat besar untuk dikembangkan dalam industri pariwisata. Hal ini menjadikan
pemerintah Indonesia merencanakan program yang berkaitan dengan pengenalan
budaya Indonesia kepada budaya dunia. Berbagai organisasi internasional antara lain
PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization (WTO) telah mengakui bahwa
pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia
terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi.
Diawali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-
orang yang relatif kaya pada abad ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak asasi
manusia. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh negara maju, tetapi dirasakan pula di
negara berkembang termasuk Indonesia Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun
2000 tentang Program Perencanaan Nasional, pariwisata mendapatkan penugasan
baru untuk turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan memulihkan citra
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Indonesia di dunia internasional. Misalnya di kota Surakarta banyak tempat wisata
yang mungkin banyak orang belum mengetahui. Adapun kota Surakarta atau sering di
kenal dengan kota Solo itu sendiri, Surakarta terletak di provinsi Jawa Tengah.
Sebelum bergabung dengan Indonesia, Surakarta diperintah oleh sultan. Semasa
dikuasai oleh Belanda, Surakarta dikenal sebagai sebuah Vorstenland atau kerajaan.
Penguasa keraton Surakarta saat ini bergelar Pakubuwono XIII, yang saat ini masih
diperebutkan antara Pangeran Tedjowulan dan Pangeran Hangabehi. Selain keraton
Surakarta, terdapat pula keraton Mangkunegaran yang diperintah oleh Mangkunegara
IX. Kedua raja ini tidak memiliki kekuasaan politik di Surakarta.
Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintahan Kota Surakarta. Secara de
facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak
mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan
Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran.Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk
berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16/SD, yang diumumkan pada
tanggal 15 Juli. Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya,
tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Surakarta.
Faktor yang harus diperhatikan untuk mewujudkan pariwisata Indonesia yaitu
sumber daya alam dan sumber daya manusia. Sumber daya alam sudah terlihat jelas
potensinya yaitu berupa objek-objek wisata yang sekarang ini banyak mengalami
perbaikan-perbaikan sehingga terlihat lebih menarik, sedangkan sumber daya
manusia dirasa masih banyak kekurangannya, karena meskipun tempat-tempat wisata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
itu sudah terlihat menarik, pemasarannya dirasa masih kurang maksimal sehingga
jarang wisatawan yang mengetahui tempat-tempat tersebut.
Mengingat pentingnya pemasaran dalam meningkatkan jumlah kunjungan
lokal maupun internasional, maka keberadaan pramuwisata menjadi syarat utama
untuk menghubungkan antara wisatawan dengan objek wisata yang sudah dikelola
maupun tempat-tempat yang ingin dituju ataupun dikunjungi oleh wisatawan, karena
pramuwisata dapat membantu wisatawan untuk mendapatkan informasi mengenai
objek wisata ataupun tempat yang akan dituju. Oleh karena itu, peningkatan
kemampuan pramuwisata dalam bidang bahasa merupakan salah satu faktor penting,
karena bahasa itu sendiri merupakan sarana keluar masuk informasi di segala bidang.
Sementara itu, penggunaan bahasa asing seperti bahasa China di Indonesia
masih jarang. Hal ini dapat dilihat ketika penulis mengadakan Praktek Kerja
Lapangan di Pura Mangkunegaran Surakarta, di Pura Mangkunegaran tersebut
belum ada pramuwisata yang mengaplikasikan bahasa China dalam proses
pemanduan dan pemberian informasi.
Berdasarkan fungsi dan peran penting bahasa China seperti disebutkan di atas, maka
penulis mengambil judul : peran pramuwisata berbahasa China dalam menjelaskan
wisata budaya di Pura Mangkunegaran Surakarta.
Laporan ini guna membantu wisatawan asing khususnya orang China yang ingin
berkunjung di Pura Mangkunegaran Surakarta agar lebih memudahkan dalam
penjelasan wisata tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan, yaitu
1. Bagaimanakah peranan pramuwisata berbahasa china di Pura Mangkunegaran
Surakarta ?
2. Bagaimanakah cara menjelaskan wisata budaya di Pura Mangkunegaran
Surakarta?
3. Apakah hasil yang dicapai dalam penjelasan wisata budaya tersebut?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari disusunnya laporan Tugas Akhir (TA) ini adalah :
1. untuk mengetahui peranan pramuwisata berbahasa china di Pura
Mangkunegaran Surakarta.
2. untuk mengetahui cara penjelasan wisata budaya di Pura Mangkunegaran
Surakarta
3. untuk mengetahui hasil dalam menjelaskan wisata budaya tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat
Adapun manfaat dari disusunnya laporan Tugas Akhir (TA) ini adalah :
1. Manfaat Teoretik
Hasil laporan ini adalah sumbangan pemikiran bagi Pura Mangkunegaran
Surakarta. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif
tentang kepariwisataan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pramuwisata
Sebagai media pembelajaran tentang tata cara kepramuwisataan. Berguna
untuk meningkatkan kualitas penyampaian informasi dalam berbahasa
China.
b. Bagi Wisatawan
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi wisatawan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam menyusun laporan penelitian
ini adalah :
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara
mengamati langsung dari depan sampai bagian belakang, disertai pendataan di Pura
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Mangkunegaran Surakarta. Teknik ini dirasa efektif dan efisien karena akan
menemukan keadaan yang sesungguhnya di lapangan tanpa ada rekayasa.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pramuwisata setempat dan pengumpul data. Jenis
wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun
informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
Dengan cara mengutip buku-buku ( Dasar – Dasar Pariwisata ) yang berkaitan
langsung dengan sektor pariwisata, serta dengan cara browsing di internet untuk
melengkapi data.
4. Studi Dokumentasi.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber dari, catatan atau
dokumen-dokumen instansi atau lembaga terkait. Data-data dokumen tersebut
diperoleh dari pengambilan gambar ( Pamedan sampai Taman Belakang ) Pura
Mangkunegaran Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
F. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan Tugas Akhir (TA) ini terdiri dari 4 bab, yang mana dalam setiap
bab terdiri dari beberapa sub bab beserta penjelasannya.
BAB I : Bab ini berisi pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan
rasalah, tujuan, manfaat, dan teknik pengumpulan data yang diperoleh
dari penulisan laporan.
BAB II : Bab ini berisi tentang landasan teori yang terdiri atas : Pengertian
pariwisata, wisatawan, pramuwisata, wisata budaya, peranan, komunikasi, informasi,
dan penerjemahan bahasa China.
BAB III: Membahas mengenai profil Pura Mangkunegaran Surakarta, kegiatan
selama Praktik Kerja Lapangan, serta pembahasan yang terdiri dari :
hambatan atau kendala yang ditemui dalam pemanduan dan pemberian
informasi bagi wisatawan, pemberian informasi kepada wisatawan
mancanegara khususnya yang menggunakan bahasa China.
BAB IV: Merupakan bab terakhir yang berisi penutup. Dalam penutup ini akan
diuraikan kesimpulan dari uraian-uraian yang telah dibahas dalam sebelumnya, serta
saran-saran yang bemanfaat bagi Pura Mangkunegaran Surakarta dan DIII Bahasa
China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pariwisata
Definisi pariwisata begitu luas. Diartikan secara harafiah pariwisata berasal
dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-
kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai
perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata ”travel” dalam
bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata” dapat diartikan sebagai
perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke
tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”.
Untuk mengetahui pengertian pariwisata bisa merujuk juga pada Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2009 mengenai kepariwisataan Bab I, Pasal 1 : dijelaskan
bahwa pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah,
dan Pemerintah Daerah. Dengan merujuk pada pengertian yang terkandung pada
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Bab I, Pasal 1 tersebut, maka pariwisata
sendiri adalah sebuah kata kerja aktif, dimana unsur-unsur didalamnya terdiri dari :
1. Kegiatan perjalanan, maksudnya adalah suatu kegiatan yang bisa dilakukan
perorangan atau perkelompok. Kegiatan tersebut adalah mendatangi suatu
tempat yang dituju atau tempat wisata.
2. Dilakukan dengan sukarela, maksudnya adalah tidak ada paksaan untuk
wisatawan agar datang ke tempat wisata.
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3. Bersifat sementara, maksudnya adalah wisatawan yang datang hanya untuk
berkunjung tanpa menjadi penduduk daerah tersebut.
4. Perjalanan dilakukan dengan tujuan untuk menikmati objek wisata.
Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan :
bahwa pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan
perjalanan yang dilakukan secara sukarela, serta bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik
wisata tersebut.
Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik
secara perorangan maupun kelompok di dalam wilayah negara sendiri atau di negara
lain. Kegiatan tersebut dengan menggunakan kemudahan jasa dan faktor penunjang
lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat mewujudkan
keinginan wisatawan. Kemudahan dalam batasan pariwisata maksudnya antara lain
berupa fasilitas yang memperlancar arus kunjungan wisatawan. Misalnya dengan
memberikan bebas visa, prosedur pelayanan yang cepat di pintu masuk dan pintu
keluar, tersedianya transportasi dan akomodasi yang cukup. Faktor penunjangnya
yaitu prasarana dan fasilitas umum, seperti jalan raya, penyediaan air minum, listrik,
tempat penukaran uang, pos dan telekomunikasi dan sebagainya.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu,
yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk
berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna berekreasi untuk memenuhi
keinginan yang beraneka ragam.
Pariwisata juga berarti suatu sektor yang bisa menunjang kemajuan suatu
daerah, terutama dengan adanya peraturan mengenai otonomi daerah. Kebijakan ini
diberlakukan salah satunya atas dasar karena masyarakat daerah memiliki modal yang
dapat diandalkan untuk kemajuan daerahnya, salah satunya adalah melalui kegiatan
pariwisata.
Pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di
bidang tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi :
1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata.
3. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata.
Jadi pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses kepergian sementara
dari seseorang atau lebih, menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
kepergiaannya adalah karena berbagai kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan,
politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu,
menambah pengalaman ataupun untuk belajar.
Pengertian luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain,
bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan
wisata bila memenuhi tiga persyaratan yang diperlukan, yaitu :
a. Harus bersifat sementara
b. Harus bersifat sukarela (voluntary) dalam arti tidak terjadi karena
dipaksa.
c. Tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah ataupun bayaran.
Dalam kesimpulannya pariwisata adalah keseluruhan fenomena (gejala) dan
hubungan-hubungan yang ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia di
luar tempat tinggalnya. Dengan maksud bukan untuk tinggal menetap dan tidak
berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah.
Beberapa jenis-jenis Pariwisata yang telah dikenal, antara lain (dalam Pendit,
1990:41):
a. Wisata Budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
ketempat lain atau keluar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat
istiadat mereka, cara hidup mereka, kebudayaan dan seni mereka.
b. Wisata Kesehatan, yaitu perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk
menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi
kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
c. Wisata Olahraga, yaitu wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan
dengan tujuan berolahraga ataumemang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif
dalam pesta olahraga di suatu tempat atau negara.
d. Wisata Komersial, yaitu termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-
pameran dan pekanraya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran
dagang dan sebagainya.
e. Wisata Industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau
mahasiswa, atau orang-orang awam kesuatu kompleks atau daerah perindustrian
dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian.
f. Wisata Maritim atau Bahari, yaitu wisata yang banyak dikaitkan dengan
olahraga air, sepertidanau, pantai atau laut.
g. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya banyak diselenggarakan
oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan
mengatur wisata ketempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah
pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.
h. Wisata Bulan Madu, yaitu suatu penyelenggaraan perjalanan bagi
pasanganpasangan pengantinbaru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-
fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
B. Wisatawan
Yang dimaksud dengan wisatawan oleh G. A Schmoll (dalamYoeti,
1982:127) adalah individu atau kelompok individu yang mempertimbangkan dan
merencanakan tenaga beli yang dimilikinya untuk perjalanan rekreasi dan berlibur,
yang tertarik pada perjalanan umumnya dengan motivasi perjalanan yang pernah ia
lakukan, menambah pengetahuan, tertarik dengan pelayanan yang diberikan oleh
suatu Daerah Tujuan Wisata yang dapat menarik pengunjung di masa yang akan
datang.
Dalam Instruksi Presiden RI No.9 Tahun 1969 tertulis dalam Bab I Pasal 1,
bahwa wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya
untuk berkunjung ketempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu
Adapun ciri-ciri tentang seseorang itu dapat disebut sebagai wisatawan adalah :
a. Perjalanan itu dilakukan lebih dari 24 jam
b. Perjalanan itu dilakukan hanya untuk sementara waktu
c. Orang yang melakukannya tidak mencari nafkah di tempat atau negara yang
dikunjunginya.
United Nation Conference an International Travel and Tourism
merekomendasikan definisi pengunjung yaitu : “Setiap orang yang mengunjungi
suatu negara bukan dimana ia bermukim, bagi setiap keperluan yang bukan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
mendapatkan penghasilan, disebut Visitor (pengunjung). Visitor terdiri dari dua
kelompok traveller (orang yang melakukan perjalanan), yaitu :
a. Tourist (wisatawan), yaitu pengunjung sementara yang tinggal di suatu negara
lebih dari 24 jam. Motivasi kunjungan dapat digolongkan untuk :
a) Liburan (rekreasi, kesehatan, studi, agama, olahraga)
b) Bisnis
c) Keluarga
d) Seminar atau konferensi
b. Excursionist (pelancong), yaitu pengunjung sementara yang melawat kurang
dari 24 jam di daerah tujuan kunjungannya dan tidak menginap, termasuk
penumpang kapal pesiar.
Definisi rujukan arti kata visitor, tourist, dan excursionist itu digunakan di
seluruh dunia. Definisi ini digunakan untuk keperluan statistik. Definisi bersama itu
tidak selalu dapat dilaksanakan di perbatasan negara. Beberapa contoh :
1. Orang Indonesia bermukim di negara asing, dan kembali ke Indonesia
sementara waktu (dengan memakai paspor Indonesia atau tidak tercatat
sebagai wisatawan).
2. Orang asing penduduk Indonesia, yang berlibur ke luar negeri, kembali ke
Indonesia dicatat sebagai wisatawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
3. Dalam hal melintas batas (border crossing) seperti Batam dan Singapura,
setiap hari orang Singapura bekerja di Batam, dicatat sebagai wisatawan.
Dalam hal serupa perlu diadakan pengaturan khusus dari keimigrasian.
Wisatawan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat perjalanan lokasi
dimana perjalanan dilakukan yaitu :
1. Domestic Tourist
Seorang warga negara suatu negara yang melakukan suatu perjalanan wisata dalam
batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Misalnya,
warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan wisata ke Bali atau Danau
Toba. Wisatawan ini disebut juga wisatawan dalam negeri atau wisatawan
nusantara (wisnus).
2. Foreign Tourist
Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki negara
lain yang bukan merupakan negara di mana biasanya ia tinggal. Wisatawan asing
disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat wisman.
3. Domestic Foreign Tourist
Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas,
dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia tinggal. Misalnya,
staf kedutaan Belanda yang mendapat cuti tahunan, tetapi ia tidak.
4. Business Tourist
Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis bukan wisata, tetapi
perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai. Jadi,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan primer yaitu bisnis
selesai dilakukan (Gamal, 2004).
5. Transit Tourist
Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu yang
terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan, bandara, atau stasiun bukan
atas kemauannya sendiri.
C. Pramuwisata
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat lebih mengenal pramuwisata
dengan istilah guide. Guide selalu dikaitkan dengan “orang bule, turis” (wisatawan).
Seseorang yang dibayar untuk menemani wisatawan dalam perjalanan, mengunjungi,
melihat serta menyaksikan objek dan atraksi wisata selalu dikonotasikan sebagai
guide. Untuk itulah, pertama-tama perlu kita pahami apa dan siapa sebenarnya
pramuwisata itu.
Dari sudut pandang wisatawan, pramuwisata adalah seorang yang bekerja
pada suatu Biro Perjalanan atau suatu Kantor Pariwisata (Tourist Office) yang
bertugas memberikan informasi, petunjuk dan advis secara langsung kepada
wisatawan sebelum dan selama perjalanan wisata berlangsung.
Pada umumnya, pramuwisata atau tour guide diartikan sebagai setiap orang
yang memimpin kelompok yang terorganisir untuk jangka waktu singkat maupun
jangka waktu yang panjang.
Tugas tour guide memiliki beberapa spesifikasi tergantung dari tugas apa
yang sedang dia lakukan (sesuai dengan kemampuannya). Seorang guide khusus di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
lokasi yang khusus/tertentu disebut local guide yang biasanya menjadi petugas tetap
di lokasi tersebut (contoh: Museum, botanical garden, zoo dan lain-lain). Berikut
pendapat para ahli ;
1. Tata Nuriata (1995:1) pramuwisata berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
pramu, wis, dan ata. Pramu berarti pelayan atau orang yang melayani, wis
berarti tempat dan ata berarti banyak. Pendapat umum mengartikan wisata
sebagai keliling atau perjalanan sehingga dalam hal ini pramuwisata dapat
dikatakan sebagai petugas yang melayani orang yang sedang melakukan
perjalanan wisata .
2. Oka A. Yoeti , pramuwisata adalah seorang yang memberi penerangan,
penjelasan serta petunjuk kepada wisatawan dan traveler lainnya, tentang
segala sesuatu yang hendak dilihat dan disaksikan bilamana mereka
berkunjung pada suatu objek, tempat atau daerah tertentu.
3. Prof. E. Amato dari ILO, Guiding Technique menyatakan: “tour guide is a
person employed either by the travelers, a travel agency or any others tourist
organization, to inform, direct and advice the tourist organization, to inform,
direct and advice the tourists before and during their short visits”.
Pramuwisata adalah seorang yang bekerja untuk wisatawan, biro perjalanan,
ataupun lembaga kepariwisataan lain untuk memberikan informasi, memimpin
perjalanan atau memberi saran-saran kepada wisatawan sebelum atau selama
kunjungan-kunjungan singkatnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Dari beberapa pengertian tentang pramuwisata tersebut dapat diberikan
batasan bahwa pramuwisata adalah orang yang bertugas memberikan bimbingan,
informasi, dan petunjuk tentang atraksi atau destinasi. Pekerjaan memandu wisatawan
mengundang kesan sebuah pekerjaan yang bersifat mewah dan menyenangkan
dengan imbalan yang besar, padahal pramuwisata merupakan salah satu profesi
(mendapatkan bayaran yang layak atas kemampuannya) yang unik, karena profesi ini
membutuhkan kemampuan berbahasa (sesuai yang dibutuhkan), dapat berinteraksi
dengan wisatawan, memiliki pengetahuan luas, fleksibel, penuh pengertian dan
kedewasaan berpikir serta kesehatan yang prima/kekuatan fisik/jasmani.
Kemampuan memandu tidak hanya didapat dari sekolah/kuliah maupun
kursus, tetapi didapat dari pengalaman yang dikumpulkan sedikit demi sedikit dari
mengenal objek wisata dan melakukan pemanduan tidak resmi, sampai akhirnya
setelah ”jam terbang” nya mencukupi dan dikenal oleh pengguna jasa (biro
perjalanan) barulah secara resmi di uji oleh lembaga terkait untuk mendapatkan
pengesahan sebagai tour guide yang legal dan bertanggung jawab. Hanya sedikit
orang yang memahami bahwa pekerjaan ini juga memiliki bermacam-macam
halangan/kesulitan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan operasionalnya.
Kesulitan yang mungkin terjadi dalam kegiatan sebagai tour guide di antaranya
adalah: kehilangan bagasi, pesawat yang overbook, penumpang yang mengeluh,
marah, keberangkatan yang tertunda, dan sebagainya.
Karier pramuwisata dapat ditingkatkan menjadi seorang tour planner, bila
dan dapat membuka usaha layanan jasa wisata, mulai dari membuat paket tour,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
memasarkan dan melaksanakan operasional wisata. Pramuwisata merupakan duta
bagi perusahaan dan bangsa serta mengemban citra budaya bangsa, karena mereka
adalah ujung tombak dari keberhasilan promosi pariwisata. Tugas seorang
pramuwisata adalah memimpin pelaksanaan suatu kegiatan kunjungan / wisata mulai
dari persiapan sampai pada akhir kegiatan sesuai dengan ketentuan dalam fasilitas
paket tour atau peraturan/ ketentuan yang telah disepakati antara perusahaan
perjalanan wisata dengan wisatawan.
Seorang pramuwisata juga harus mempunyai kode etik :
Berikut beberapa hal berkaitan dengan kode etik pramuwisata Indonesia :
1. Seorang pramuwisata harus memberikan kesan yang baik mengenai
kebudayaan,agama dan negaranya bila memandu wisatawan.
2. Seorang pramuwisata harus menjaga penguasaan diri yang tinggi dan
memperhatikan penyajian pribadi termasuk kebersihan dan penampilan.
3. Seorang pramuwisata harus sanggup menciptakan suasana yang
hangat,gembira, dan sopan santun yang mencerminkan budaya Indonesia.
4. Seorang pramuwisata harus memberikan pelayanan yang bermutu tinggi
kepada semua wisatawan dan tidak mengharapkan komisi atau hadiah.
5. Seorang pramuwisata harus mengerti latar belakang budaya dan pramuwisata
juga harus memperhatikan tingkah laku wisatawan yang sesuai dengan
peraturan hukum,adat istiadat sosial di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
6. Seorang pramuwisata harus menghindari perdebatan mengenai perdebatan
mengenai agama, adat istiadat sosial, diskriminasi rasial, dan sistem politik di
negara wisatawan.
7. Seorang pramuwisata harus memberikan informasi yang jelas mengenai
berbagai aspektur, bila pramuwisata tidak yakin tentang suatu informasi maka
ia harus mencari kebenaran tentang informasi tersebut.
8. Seorang pramuwisata tidak boleh menjatuhkan nama perusahaan dimana ia
bekerja.
9. Seorang pramuwisata tidak diperkenankan untuk membicarakan masalah
pribadinya kepada wisatawan dengan maksud memperoleh simpati.
10. Pada akhir tour pramuwisata harus memberikan kesan yang baik pada
wisatawan.
11. Seorang pramuwisata juga harus mempunyai tanggung jawab kepada,
perusahaan pemberi job/tugas, para pemberi pelayanan kepada tour, dan
peserta tour/wisatawan.
Untuk menjadi seorang pramuwisata yang profesional, seorang pemula harus
memastikan bahwa perjalanan yang dipimpinnya sesuai dengan etika pemanduan
umum. Etika adalah sistem moral, azas-azas, dan nilai-nilai serta mampu menjaga
tingkah laku pribadi. Pramuwisata harus memberikan layanan kepada wisatawan
sesuai dengan job diskripsi yang berlaku pada perusahaan terkait. Perlu diingat semua
wisatawan mempunyai hak yang sama tanpa membedakan ras, warna, gender, umur,
status perkawinan, agama, keturunan, atau status social.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
D. Wisata Budaya
Istilah wisata budaya memiliki beberapa devinisi ( sofield dan Birtles,1996 )
dan hal tersebut yang masih membingungkan ( hughes, 1996 ) dan istilah sintomatik
Trible’s ( 1997 ) serta pariwisata indisiplin. Dalam sebuah buku yang dikarang oleh
Valene Smith ( 1978 : 4 ) berjudul “ hosts dan guests” membedakan antara pariwisata
etnik dan pariwisata budaya. Pariwisata etnik dipasarkan untuk umum atau wisatawan
berdasarkan budaya yang turun temurun dari penduduk pribumi yang bersifat eksotis.
Khusunya yang dikemas untuk wisatawan seperti tari-tarian pertunjukan, atau
pemukiman asli penduduk lokal, upacara, dan hasil-hasil kerajinan berupa ornamen
dengan segala pernak-pernik.
Pariwisata budaya dipandang sebagai daya tarik wisata yang dapat
ditawarkan kepada wisatawan. Jenis wisata ini memuat informasi atau pesan-pesan
yang bersifat budaya. Daya tarik wisata ini dapat berupa barang kerajinan, pninggalan
sejarah purbakala, pertunjukan kesenian, ritual keagamaan, dan lain lain. Ada kala
nya daya tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat dinikmati
oleh wisatawan melalui kemasan tersebut diharapkan wisatawan dapat memperoleh
pengalaman kebudayaan dengan cara melihat sesuatu yang dirasa unik, berbeda,
mengesankan, dan berbagai sensasi yang dibutuhkan untuk memperkaya kebutuhan
ritualnya.
Sebagai proses, pariwisata budaya dapat dipandang sebagai aktivitas
pertukaran informasi dan simbol-simbol budaya antara pengunjung dan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dikunjungi. Dalam pengertian inilah pariwisata memberikan sumbangan bagi dialog
antar budaya dan sekaligus sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan saling
pengertian dan perdamaian antar bangsa atau antar manusia.
Dalam kaitan ini pariwisata budaya juga memberikan sumbangan pelajaran
bagi pengunjung (guest) dan tuan rumah (host). Pelajaran dari pengalaman menjadi
pengunjung tidak akan pernah didapat oleh tuan rumah jika tuan rumah tersebut tidak
pernah menjadi pengunjung, demikian juga sebaliknya.
Pengalaman yang diperoleh pengunjung atau tuan rumah diharapkan akan
penjadi pelajaran bagi kedua belah pihak bila pada suatu ketika posisi mereka
berbalik.
E. Peranan
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau
memegang pimpinan yang terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip
oleh Soedjono Soekamto.
Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan individu yang
penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang
dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat, peranan
dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membinmbing
seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
Menurut Biddle dan Thomas, peran adalah serangkaian rumusan yang
membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Misalnya dalam dunia pariwisata seorang pramuwisata menjadi pimpinan pada
sebuah tour atau pariwisata.
F. Komunikasi
Komunikasi sangat diperlukan dalam penyampaian promosi kepariwisataan.
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang
(komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa gagasan,
informasi, opini, dan lain-lain yang mucul dari benaknya. Perasaan bisa berupa
keyakinan, kepastian, keraguan, kemarahan, keberanian, kegairahan, kekhawatiran,
dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Yang berasal dari bahasa Latin, yaitu
Communicatio yang berarti “sama makna”. Komunikasi dapat terjadi bila antara
orang – orang yang berhubungan memiliki kesamaan makna pengenal permasalahan
yang disampaikan.
Komunikasi juga dapat diartikan sebagai “membuat orang lain menjadi
tahu”. Maka dengan komunikasi orang yang semula tidak tahu menjadi tahu. Apabila
komunikasi yang kita lakukan berhasil, maka dapat mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian barang atau jasa. Adapun manfaat komunikasi antara lain,
menumbuhkan keinginan yang baru, mempercepat omset penjualan, dan
mempercepat proses pembelian. Akan tetapi tidak semua komunikasi berjalan dengan
baik. Komunikasi juga memiliki berbagai hambatan. Salah satunya adalah mengenai
penafsiran pesan, kesalahan menafsirkan pesan dapat terjadi karena latar belakang,
perbedaan bahasa, dan pernyataan emosi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan komunikasi dapat terjadi
bila ada orang yang menyampaikan pesan atau komunikator dan yang menerima
pesan atau komunikan.
Sedangkan komunikasi pariwisata adalah suatu aktivitas manusia dalam
menyampaikan informasi tentang perjalanan ke suatu daerah maupun objek wisata
yang akan dikunjungi wisatawan sambil menikmati perjalanan dari suatu objek wisata
ke objek wisata lain, agar wisatawan tertarik dan sampai pada suatu tindakan untuk
mengunjungi.
Jadi, kaitan komunikasi dengan komunikasi pariwisata adalah proses
pemasaran dari objek wisata yang akan dipasarkan atau diinformasikan kepada
calon wisatawan. Pemasaran merupakan proses penyusunan informasi yang terarah
akan barang dan jasa dengan kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan
manusia. Oleh sebab itu diperlukan strategi pemasaran yang kuat dan jitu untuk
mampu bersaing dengan produk wisata lainnya.
G. Informasi
Kata informasi secara etimologi berasal dari bahasa Perancis kuno yaitu
informacion (tahun 1837) yang diambil dari bahasa latin informationem berarti garis
besar, konsep dan ide.
Secara harfiah informasi adalah data yang telah diolah berbentuk lisan maupun
tulisan seperti simbol dan isyarat bagi penerima informasi dan menjadi bahan dalam
mengambil suatu keputusan (decision maker). Informasi berarti pula pengetahuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi. Namun demikian
istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum
berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, komunikasi, kebenaran,
representasi dan rangsangan mental.
Arti istilah informasi di Indonesia sering dipahami sebagai keterangan dan
juga penerangan, dan juga dianalogikajn dengan istilah penyiaran, tetapi istilah
penerangan dan penyiaran mengacu pada pihak pemberi informasi yang memiliki
tujuan menyajikan informasi untuk mempengaruhi pihak penerima informasi.
Notoatmodjo mengemukakan bahwa semakin banyak informasi dapat
mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan
menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya.
Kualitas informasi bergantung pada tiga hal, yaitu :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kekeliruan dalam penyampaian, tidak bias atau
menyesatkan bagi penerima informasi.
2. Tepat
Informasi yang tiba harus tepat sasaran bagi penerima dan jelas serta tepat
waktu.
3. Relevan
Informasi yang telah sampai pada penerima sangat bermanfaat untuk
pengambilan keputusan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Informasi yakni sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan
dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan informasi terkait untuk mendukung proses pengambilan keputusan,
koordinasi, dan pengendalian, sedangkan pariwisata dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan manusia yang melakukan perjalanan ke suatu daerah dan tinggal di daerah
tujuan di luar lingkungan kesehariannya dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan
bersenang-senang atau bisnis, maka dari dua pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem informasi pariwisata adalah sekumpulan komponen yang
saling bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan
mendistribusikan data yang berhubungan dengan hasil kebudayaan, tata cara hidup
suatu masyarakat serta kekhasan alam yang dimiliki daerah tertentu yang berbeda
dengan lingkungan keseharian.
H. Penerjemahan Bahasa China
Secara khusus penerjemahan adalah proses pengalihan bahasa, kata demi
kata dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Tujuan penerjemahan adalah untuk
menghasilkan satu terjemahan yang membawa makna yang sama dengan makna dari
bahasa asing. Penerjemahan merupakan kegiatan yang memerlukan kesungguhan.
Oleh sebab itu, penerjemahaarusnya dilakukan dengan baik dan benar sesuai
dengan tata bahasa yang ada. Penerjemahan juga dapat diartikan sebagai ilmu yang
digunakan untuk membantu dalam pengartian bahasa asing yang digunakan dalam
suatu percakapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Bahasa China adalah bahasa tonel, yaitu bahsa yang mengedepankan intonasi
sebagai pembeda arti. Bahasa ini digunakan penduduk terbanyak di dunia, karena
negara China mempunyai jumlah penduduk paling besar. Bahasa China masuk ke
beberapa negara di dunia melalui kerjasama ekonomi.
Jenis penerjemahan bahasa China secara umum ada dua macam yaitu
penerjemahan secara lisan dan secara tertulis. Penerjemahan secara lisan berarti
penerjemahan secara langsung dalam percakapan. Penerjemahan dengan cara ini
merupakan penerjemahan dengan sistem mendengarkan. Kelemahan penerjemahan
lisan adalah seseorang tersebut tidak mengenal seperti apa tulisan dari kata yang
diucapkan. Penerjemahan secara tulisan adalah penerjemahan yang dilakukan dengan
menggunakan tulisan buku. Kelebihan penerjemahan bahasa China secara tulisan
adalah seseorang akan mampu membaca dan berbicara dengan baik, sebab seseorang
akan mengetahui apa yang diucapkan dan bagaimana penulisannya
(belajarchina.wordpress.com).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
PEMBAHASAN
A. Profil Kota Surakarta
Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di
provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan
kepadatan penduduk 13.636/km2.
Karena berkembang gerakan antimonarki di Surakarta serta kerusuhan,
penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS, maka pada tanggal 16 Juni
1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan menghilangkan kekuasaan raja-raja
Kasunanan dan Mangkunagaran. Status Susuhunan Surakarta dan Adipati
Mangkunegara menjadi rakyat biasa di masyarakat dan Keraton diubah menjadi
pusat pengembangan seni dan budaya Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi
tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta
(Residentie Soerakarta) dengan luas daerah 5.677 km². Karesidenan Surakarta
terdiri dari daerah-daerah Kota Praja Surakarta, Kabupaten Karanganyar,
Kabupaten Sukowati, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten
Klaten, Kabupaten Boyolali, sedangkan tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari
jadi kota Solo era modern.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Gambar 3.1. Lambang pemerintahan Kota Surakarta
图 3.1. 梭罗市执政徽章
Sumber www.google.com/kotasolo diambil pada tanggal 18 Mei 2012 pukul 18.00
1. Letak Geografis Surakarta
Kota Surakarta terletak di antara 110 45` 15" - 110 45` 35" Bujur Timur
dan 70` 36" - 70` 56" Lintang Selatan dan berbatasan dengan Kabupaten
Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar
dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo
di sebelah selatan. Di masing-masing batas kota terdapat gapura keraton yang
didirikan sekitar tahun 1931 – 1932 pada masa pemerintahan Pakubuwono X di
Kasunanan Surakarta. Gapura Kraton didirikan sebagai pembatas sekaligus pintu
gerbang masuk ibu kota Kerajaan Kasunanan (Kota Solo) dengan wilayah sekitar.
Gapura Kraton tidak hanya didirikan di jalan penghubung, namun juga didirikan
di pinggir sungai Bengawan Solo yang pada waktu itu menjadi dermaga dan
tempat penyeberangan (di Mojo / Silir).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2. Iklim dan Topografi kota Surakarta
Menurut klasifikasi iklim Koppen, Surakarta memiliki iklim muson tropis.
Sama seperti kota-kota lain di Indonesia, musim hujan di Solo dimulai bulan
Oktober hingga Maret, dan musim kemarau bulan April hingga September. Rata-
rata curah hujan di Solo adalah 2.200 mm, dan bulan paling tinggi curah hujannya
adalah Desember, Januari, dan Februari. Suhu udara relatif konsisten sepanjang
tahun, dengan suhu rata-rata 30 derajat Celsius. Suhu udara tertinggi adalah 32,5
derajat Celsius, sedangkan terenda adalah 21,0 derajat Celsius. Rata-rata tekanan
udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan angin 4
Knot dengan arah angin 240 derajat.
2. Bidang Kebudayaan
Setiap tahun pada tanggal – tanggal tertentu kota Surakarta mengadakan
berbagai perayaan yang menarik. Perayaan tersebut diselenggarakan berdasarkan
tanggalan Jawa. Perayaan tersebut antara lain :
a. Kirab Pusaka 1 Suro
Acara ini diselenggarakan oleh Keraton Surakarta dan Pura
Mangkunegaran pada malam hari menjelang tanggal 1 Suro. Acara ini ditujukan
untuk merayakan tahun baru Jawa 1 Suro. Rute yang ditempuh kurang lebih
sejauh
3 km yaitu Keraton - Alun-alun Utara - Gladak - Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten
Mulyadi - Jl. Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi - Gladak kemudian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
kembali ke Keraton lagi. Pusaka- pusaka yang memiliki daya magis tersebut
dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana Jawi Jangkep. Kirap yang berada di
depan adalah sekelompok Kebo Bule bernama Kyai Slamet sedangkan barisan
para pembawa pusaka berada di belakangnya.
b. Sekaten
Sekaten diadakan setiap bulan Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Mulud diselenggarakan Grebeg Mulud.
Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua minggu. selama dua minggu ini
pesta rakyat diadakan di Alun-alun utara. Pesta rakyat menyajikan pasar malam,
arena permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan seni dan akrobat. Pada hari
terakhir Sekaten, diadakan kembali acara Grebeg di Alun-alun Utara. Upacara
Sekaten diadakan pertama kali pada masa pemerintahan Kerajaan Demak.
c. Solo Batik Carnival
Karnaval Batik Solo atau Solo Batik Carnival adalah sebuah even tahunan
yang diadakan oleh pemerintah Kota Surakarta dengan menggunakan batik
sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta karnaval akan membuat
kostum karnaval dengan tema-tema yang di tentukan. Para peserta akan
mengenakan kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang berada di
jalan Slamet Riyadi. Karnaval ini diadakan setiap tahun pada bulan Juni sejak
tahun 2008.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Bidang Kebudayaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang kesejarahan,
nilai tradisi, dan seni budaya.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Kebudayaan mempunyai fungsi :
1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang kesejarahan dan nilai tradisi.
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang seni budaya.
3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Kebudayaan membawahi :
1) Seksi Kesejarahan dan Nilai Tradisi
2) Seksi Seni Budaya.
Seksi-seksi sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang Kebudayaan.
1) Seksi Kesejarahan dan Nilai Tradisi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
dibidang kesejarahan dan nilai tradisi.
2) Seksi Seni Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang seni budaya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3. Bidang Pariwisata
Bidang Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang objek, daya tarik wisata,
usaha jasa dan sarana pariwisata, serta pemasaran pariwisata.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bidang
Pariwisata mempunyai fungsi :
1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang objek dan daya tarik wisata.
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang usaha jasa dan sarana pariwisata.
3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan
pelaksanaan dibidang pemasaran pariwisata.
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Bidang Pariwisata membawahi :
1) Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata
2) Seksi Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata
3) Seksi Pemasaran Pariwisata.
Seksi-seksi sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Bidang Pariwisata.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1) Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
dibidang obyek dan daya tarik wisata.
2) Seksi Usaha Jasa dan Sarana Pariwisata mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan
dibidang usaha jasa dan sarana pariwisata.
3) Seksi Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang
pemasaran pariwisata.
4. Perekonomian kota Surakarta
Industri batik menjadi salah satu industri khas Solo. Sentra kerajinan batik
dan perdagangan batik antara lain di Laweyan dan Kauman. Pasar Klewer serta
beberapa pasar batik tradisional lain menjadi salah satu pusat perdagangan batik
di Indonesia. Perdagangan di Surakarta berada di bawah naungan Dinas Industri
dan Perdagangan.
Selain Pasar Klewer, Solo juga memiliki banyak pasar tradisional, di
antaranya Pasar Gedhe (Pasar Besar), Pasar Legi, dan Pasar Kembang. Pasar-
pasar tradisional yang lain menggunakan nama-nama dalam bahasa Jawa,
antara lain nama pasaran (hari) dalam bahasa Jawa: Pasar Pon, Pasar Legi,
sementara Pasar Kliwon saat ini menjadi nama kecamatan dan nama pasarnya
sendiri berubah menjadi Pasar Sangkrah. Selain itu ada pula pasar barang antik
yang menjadi tujuan wisata, yaitu Pasar Triwindu (setiap Sabtu malam diubah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
menjadi Pasar Ngarsopuro) serta Pasar Keris dan Cenderamata Alun-Alun
Utara Keraton Solo.
Pusat bisnis kota Solo terletak di sepanjang jalan Slamet Riyadi. Beberapa
bank, hotel, pusat perbelanjaan, restoran internasional, hingga tujuan wisata dan
hiburan terletak di sepanjang jalan protokol ini. Pada hari minggu pagi, jalanan
Slamet Riyadi khusus ditutup untuk kendaraan bermotor (Solo Car Free Day)
sebagai bagian dari tekad pemda untuk mengurangi polusi. Beberapa mal
modern di Solo antara lain Solo Square, Solo Grand Mall (SGM), Solo
Paragon, Solo Center Point (SCP), Singosaren Plaza, Megaland Solo, Luwes.
Solo memiliki beberapa pabrik yang mempekerjakan karyawan dalam
jumlah yang besar antara lain Sritex, Konimex, dan Jamu Air Mancur. Selain
itu masih ada banyak pabrik-pabrik lain di zona industri Palur. Industri batik
juga menjadi salah satu industri khas Solo.
5. Semboyan kota Surakarta
Surakarta memiliki semboyan "Berseri", akronim dari "Bersih, Sehat,
Rapi, dan Indah", sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Untuk
kepentingan pemasaran pariwisata, Solo mengambil slogan pariwisata Solo, The
Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat
kebudayaan Jawa. Selain itu Kota Solo juga memiliki beberapa julukan, antara
lain Kota Batik, Kota Budaya, Kota Liwet. Penduduk Solo disebut sebagai wong
Solo, dan istilah putri Solo juga banyak digunakan untuk menyebut wanita yang
memiliki karakteristik mirip wanita dari Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
B. Profil Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran adalah tempat kediaman Sri Paduka Mangkunegara
di Surakarta dan dibangun setelah tahun 1757 dengan mengikuti model kraton
yang lebih kecil. Secara arsitektur bangunan ini memiliki ciri-ciri yang sama
dengan kraton yaitu pada pamedan, pendopo, pringgitan, dalem dan kaputran
yang seluruhnya dikelilingi oleh tembok yang kokoh.
Gambar 3.2. lambang Pura Mangkunegaran
图 3.2. Mangkunegaran 王宫的宫徽
Sumber www.wikipedia.com/2008/01/puramangkunegaran.html
diakses pada tanggal 24 Mei pada pukul 09.00
Pura ini dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian
Raja Mangkunegaran dan dua tahun setelah Perjanjian Giyanti yang isinya
membagi pemerintahan Jawa menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan
Surakarta.
Kerajaan Surakarta terpisah setelah Pangeran Raden Mas Said
memberontak dan atas dukungan sunan mendirikan kerajaan sendiri. Raden Mas
Said memakai gelar Mangkunegoro I dan membangun wilayah kekuasaannya di
sebelah barat tepian sungai Pepe (kali Pepe) di pusat kota yang sekarang bernama
Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Seperti bangunan utama di Kraton Surakarta dan Kraton Yogyakarta, Pura
Mangkunegaran mengalami beberapa perubahan selama puncak masa
pemerintahan kolonial Belanda di Jawa Tengah. Perubahan ini tampak pada ciri
dekorasi Eropa yang popular saat itu.
Gambar 3.3. Pura Mangkunegaran setelah mengalami perubahan
图 3.3. 经历变动后的 Mangkunegaran 王宫
www.wikipedia.com/2008/01/puramangkunegaran.html
diakses pada tanggal 24 Mei pada pukul 09.15
Seperti halnya istana lain di Jawa, Pura Mangkunegaran juga termasyhur
dengan produk seni budayanya, mulai seni tari, musik, drama, batik, sampai
sastra. Beberapa tahun terakhir menyelenggarakan perhelatan Mangkunegaran
Performing Arts yang selain untuk tujuan pelestarian, juga untuk penyegaran
seniman muda dan promosi pariwisata budaya. Keberadaan istana Pura
Mangkunegaran di kota Solo sangat berpengaruh terhadap tata ruang kota secara
keseluruhan, terutama pengembangan kota ke arah utara. Pura Mangkunegaran
beserta kekayaan budayanya adalah aset kota Solo dan aset bangsa Indonesia
yang harus dijaga dan dikembangkan, supaya menjadi salah satu pusat referensi
bagi sejarah, seni budaya, dan arsitektur yang tak ada habisnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Mangkunegaran dapat dicapai melalui 3 pintu gerbang, yaitu pintu gerbang
selatan (utama), pintu gerbang barat dan pintu gerbang timur. Terdapat beberapa
tempat di sana.
Pamedan
Setelah pintu gerbang yang utama akan langsung tampak pamedan, yaitu
pada jaman dahulu digunakan lapangan pelatihan pasukan prajurit
Mangkunegaran, tetapi sekarang berfungsi sebagai ruang publik bagi masyarakat
umum. Bekas pusat pasukan kuda, gedung kavaleri ada di sebelah timur
pamedan.
Gambar 3.4. Pamedan dari arah barat
图 3.4. Pamedan 西侧
Sumber dokumen pribadi diambil pada tanggal 18 Mei 2012 pukul 17.00
Pendhopo Ageng
Pintu gerbang kedua menuju Pendhopo Ageng. Pendopo yang berbentuk
persegi dengan ukuran 52,50 x 62,30 = 3.270 m² dapat menampung lima sampai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
sepuluh ribu orang ini, selama bertahun tahun dianggap sebagai Pendopo terbesar
di Indonesia. Pendhopo Ageng didirikan pada hari Rebo Paing 15 Sura (25
Oktober 1815 M). Yang berfungsi sebagai tempat menerima tamu dan
masyarakat umum, tempat perjamuan dan sebagai tempat upacara resmi tertentu
kerajaan. Tiang-tiang kayu berbentuk persegi yang menyangga atap joglo diambil
dari pepohonan yang tumbuh di hutan Mangkunegaran di perbukitan Wonogiri,
hutan
Donoloyo dan diangkut melalui Sungai Bengawan Solo. Seluruh bangunan ini
berdiri tanpa menggunakan paku.
Warna saka guru dan semua blandar dan pengeretnya adalah hijau. Pada
bagian pada bagian ini tidak terdapat hiasan relief. Hanya semua tiang dan
pengeret sepanjang bagian siku-sikunya disayat miring. Bekas sayatan yang
miring ini prada emas, suatu warna yang menyatakan keagungan. Warna prada
emas juga ditorehkan sepanjang kayu pembatasan keliling antara langit-langit
atap joglo dan terasnya. Di dalam pendhopo juga terdapat 4 ekor singa besar yang
terbuat dari perunggu, menatap kesegala arah.
Di Pendopo ini terdapat 3set gamelan, yaitu
- Kyai Kanyut Mesem, yang berarti jika gamelan tersebut dibunyikan, maka
orang yang mendengarkan akan tersenyum. Dibuat di Demak oleh K.G.P.A.A.
Mangkunegara II.
- Kyai Mungga/ Corobalen merupakan gamelan tertua peninggalan dari jaman
Majapahit dan dibunyikan pada saat jumenengan serta untuk menyambut tamu
agung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
- Kyai Udan Asih/Arum yaitu laras dan ukurannya seperti gamelan sekaten, di
bunyikan sebelum upacara siraman.
Gambar 3.5. Seperangkat gamelan Di Pendhopo Ageng gambar diambil dari sisi
kanan pendhopo.
图 3.5. 在 Pendhopo Ageng 的一具加麦兰乐器(右侧)
Sumber dokumen pribadi diambil pada tanggal 24 Mei 2012 pukul 13.00
Gambar 3.6. Pendhopo ageng dari arah barat.
图 3.6. Pendhopo Ageng 厅西侧
Sumber www.nusantarablog.com/puramangkunegaran diambil pada 25 Mei 2012 pukul 13.00
Hal yang menarik dari Pendhopo Ageng adalah motif hias pada langit –
langitnya. Warna kuning dan hijau yang mendominasi adalah warna pari anom
(padi muda) warna khas keluarga Mangkunegaran. Hiasan langit langit pendopo
Ageng adalah motif hias yang disebut Kumudawati atau motif Modhang (nyala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
api). Motif ini berasal dari koleksi miniature Jawa Kuno yang dikenal dengan
nama kumudawati melambangkan astrologi Hindu-Jawa dan dari langit-langit ini
tergantung deretan lampu gantung antik. Lukisan pada langit-langit tersebut
terdapat motif hias,
1. Delapan warna gaib, terletak di tengah-tengah pendopo,berjumlah delapan
bidang,setiap bidang memiliki persamaan motif yaitu modang dan corak seperti
batu karang laut. Yang membedakan adalah warna yang ada di tengah. Delapan
warna tersebut adalah Hastagina, yang artinya delapan manfaat atau kegunaan.
a. Warna kuning (Manikara) yaitu untuk menolak rasa kantuk, mendatangkan
rejeki sandang pangan.
b. Warna biru (Manik Endra Taya) yaitu untuk menghilangkan semua jenis
penyakit, sebagai jimat bagi anak cucu, selalu memperoleh kekayaan dan
banyak anak.
c. Warna hitam yaitu untuk menolak rasa lapar dalam menjalankan tugas,
sehingga dapat tercapai semua pengetahuan dan dapat diamalkan bagi semua
orang.
d. Warna hijau (Manik Marcukunda) yaitu untuk menjauhkan diri dari
angkara murka.
e. Warna ungu (Manik Arja Mangundring) yaitu untuk menghilangkan rasa
kecewa dan putus asa tidak mudah terpikat,dijauhkan dari rasa duka.
f. Warna merah (Manik Marakata) yaitu untuk menolak hawa nafsu, berfungsi
sebagai perdagangan agar tidak rugi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
g. Warna orange (Manik Harda Taya) yaitu untuk menghilangkan rasa
takut,kebal dari segala macam bisa.
h. Warna putih (Manikmaya) yaitu untuk menolak perbuatan yang tidak baik
Gambar 3.7. lampu gantung antik dan hiasan Hastagina di Pendopo.
图 3.7。古董吊灯 和 Pendhopo 厅 的 Hastagina 壁饰。
Sumber dokumen pribadi pada tanggal 18 Mei 2012 pukul 13.15
2. Motif hias pada arah mata angin, motif ini letaknya mengelilingi motif
hias pada warna, gambarkan dengan senjata para dewa dari dongeng Jawa Kuno.
Delapan penunjuk arah tersebut ialah
a. Utara (cakra)
b. Timur laut (trisula)
c. Tenggara (braja)
d. Selatan (padupan)
e. Timur (danda)
f. Barat (nagapasa)
g. Barat laut (hangkoes)
h. Barat daya (muksala)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Gambar 3.8. gambar motif hias (arah mata angin)
图 3.8. 装饰风格图(风向)
Sumber dokumen pribadi pada tanggal 18 Mei 2012 pukul 13.30
Paringgitan
Tempat belakang Pendopo terdapat sebuah beranda terbuka, yang
bernama paringgitan. Paringgitan merupakan tempat menerima tamu – tamu
resmi kenegaraan. Selain itu sesuai dengan namanya ( ringgit=wayang ), ruangan
ini dapat berguna untuk menyelenggarakan tontonan wayang kulit. Pringgitan
berbentuk Kutuk Ngambang dengan ukuran ruang sebesar 21,50 x 17,50 = 376,25
m². Terdapat beberapa lampu antik, 4 patung yang seolah-olah menyambut tamu
yang datang dan ukir- ukiran yang menghiasi jendela. Di antara Pendhopo Ageng
dan Paringgitan terdapat paretan sebagai tempat turunnya tamu dari kereta (
sekarang mobil).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Gambar 3.9. paringgitan bagian depan
图 3.9. Paringgitan 厅堂前貌
Sumber dokumen pribadi pada tanggal 29 April 2012 pukul 11.15
Gambar 3.10. lukisan di bagian dalam paringgitan
图 3.10. Paringgitan 厅内图画
Sumber dokumen pribadi
Dalem Ageng
Di bagian tengah Puro Mangkunegaran di belakang Dalem Ageng,
terdapat tempat kediaman keluarga mangkunegaran. Tempat ini, yang masih
memiliki suasana tenang bagaikan di rumah pedesaan milik para bangsawan,
sekarang digunakan oleh para keluarga keturunan raja. Ruangan ini terdiri dari
ruangan-ruangan sebagai berikut :
a. Dalem berfungsi untuk melaksanakan upacara-upacara adat, seperti
perkawinan puteri. Sekarang dipakai sebagai museum yang memamerkan
perhiasan, senjata, pakaian, medali, uang logam dan gambar-gambar raja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
b. Petanen dianggap sebagai ruang keramat, tempat memuja dewi Sri dan
dewi Padi (lambang kemakmuran) serta untuk menyimpan senjata andalan
Mangkunegaran.
c. Kamar Putri Dalem / Senthong Tengen berfungsi untuk kamar permaisuri,
untuk beristirahat, berhias dan kadang raja juga menggunakan kamar ini secara
khusus bersama permaisuri.
d. Kamar Gendhan/Senthong Kiwo sebagai tempat peraduan khusus bagi
raja serta untuk menyimpan barang pusaka.
e. Dimpil Kiwo/ Tengen berfungsi untuk menyimpan barang-barang pusaka.
Bagian terpenting dari Dalem Ageng adalah Petanen. Di muka Petanen terdapat
patung Dewi Sri dan suaminya Sedono. Petanen dibuat pada tahun 1804 oleh
Mangkunegoro II.
Pracimasana/Pracimayasa
Pracimasana berfungsi sebagai tempat tinggal kerabat Mangkunegaran
khususnya wanita serta sebagai tempat keluarga Mangkunegaran menerima tamu
sehari-hari. Pracimasana ini dibangun pada tahun 1920 oleh Kartens, seorang
arsitektur yang berasal dari Belanda. Semua perabot di ruangan ini dipakai secara
turun temurun. Pracimasana dilengkapi pula dengan ruang tidur, ruang makan,
kamar mandi/wc serta terdapat koleksi barang antik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Gambar 3.11. Interior di Pracimasana/Pracimayasa
图 3.11. Pracimayasa 厅内装饰
Sumber dokumen pribadi pada tanggal 18 Mei 2012 pukul 13.05
Taman di bagian dalam yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbunga dan
semak-semak hias, juga merupakan cagar alam dengan sangkar berisi burung
berkicau, patung-patung klasik model Eropa, serta kupu-kupu yang berwarna-
warni dengan air pancur yang bergerak-gerak dibawah sinar matahari.
Menghadap ke taman terbuka, adalah Beranda Dalem, yang bersudut delapan,
dimana terdapat tempat lilin dan perabotan Eropa yang indah. Kaca-kaca
berbingkai emas terpasang berjejer di dinding. Dari beranda menuju ke dalam
tampak ruang makan dengan jendela kaca berwarna gambar yang berisi
pemandangan di Jawa ,ruang ganti dan rias putri Raja, serta kamar mandi yang
indah.
Gambar 3.12. Taman Dalam dekat bale warni
图. 12. 靠近 Bale warni 的花园
Sumber dokumen pribadi pada tanggal 18 Mei 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
1. Lokasi dan Keadaan Alam
Pura Mangkunegaran berada di pusat kota Surakarta tepatnya di kelurahan
Keprabon, kecamatan Banjarsari, Surakarta. Pura Mangkunegaran terletak di atas
lahan seluas 302,50 x 308,25 m = 93.396 m². Jaraknya hanya sekitar dua
kilometer dari Kraton Surakarta. Yang dikelilingi oleh jalan:
Sebelah selatan : jalan Ronggowarsito
Sebelah barat : jalan Kartini
Sebelah timur : jalan Teuku Umar
Sebelah utara : jalan R.M.Said
Bangunan menghadap ke selatan dengan pendopo utama yang merupakan
bangunan terbesar terletak di bagian terdepan (paling selatan) dari gugusan
bangunan utama.di bagian luar terdapat pagar keliling, lalu bangunan – bangunan
pendukung, pelangkap utama yang bersifat publik. Di lingkar lebih dalam
terdapat tembok pagar tinggi yang melingkupi kelengkapan pada bangunan inti.
Alun-alun hanya satu, terletak di sebelah selatan dan tidak terdapat pohon
beringin di sana.
Lokasinya sangat strategis yang membuat Pura Mangkunegaran mudah
tercapai dari segala arah, mengingat letaknya yang berjarak kurang lebih 100m
dari jalan Brigjen Slamet Riyadi – jalan utama kota. Saat ini di sekeliling istana
Mangkunegaran, selain masih didominasi pemukiman penduduk yang cukup
padat, juga terdapat bangunan untuk fungi perkantoran, perdagangan (kios,
toko, pasar kerajinan dan cenderamata Tri Windu), pariwisata (hotel &
penginapan), dan pendidikan (sekolah).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Secara geografis, Pura Mangkunegaran tidak bisa dipisahkan dari
keberadaan kotamadya Dati II Surakarta, karena merupakan bagian dari
wilayah tersebut.
Keadaan iklim yang melingkupi Pura Mankunegaran Surakarta yaitu
sebagai berikut :
1. Suhu udara berkisar antara 25,6º C – 27,6 ºC
2. Rata – rata tekanan udara berkisar 1009,4 Mbs
3. Kelembaban udara 75%
4. Kecepatan angin 0,4 knot
5. Arah angin 240º
Gambar 4.1. peta kawasan Surakarta dan Pura Mangkunegaran
图 4.1. 梭罗和地区 Mangkunegaran 王宫地图
Sumber www.google.com/petasurakarta diambil pada tanggal 25Mei 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
C. Kegiatan yang dilakukan selama praktek kerja lapangan
Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Pura Mangkunegaran
Surakarta mulai tanggal 16 Maret – 30 April 2012.
Jam kerjanya adalah hari Senin sampai Minggu, dimulai pukul 08.30 WIB
– 14.00 WIB. Sedangkan hari Jumat, dimulai pukul 08.00 WIB – 13.00 WIB.
Adapun rincian kegiatan sebagai berikut :
a) Hari Pertama dan kedua (16 – 17 Maret 2012)
Hari pertama dan kedua penulis dikenalkan dengan staff kantor Pura
Mangkunegaran Surakarta, tata cara menjelaskan wisata budaya serta pengenalan
berbagai tempat-tempat kebudayaan yang terdapat di Pura Mangkunegaran
Surakarta.
b) Hari Ketiga dan keempat (18 – 19 Maret 2012)
Di hari ketiga dan keempat ini penulis dibimbing memberikan informasi kepada
wisatawan dengan menggunakan Bahasa Indonesia terlebih dahulu.
c) Hari Kelima (20 Maret 2012)
Penulis mulai memandu wisatawan dengan menggunakan bahasa asing yang
didampingi pramuwisata senior di Pura Mangkunegaran, dengan menjelaskan
tata tertib selama kunjungan tersebut dan juga mulai mengenalkan tempat
bersejarah,pendopo, fungsi gamelan, pamedan, dan tempat lainnya.
d) Hari Keenam (21 Maret 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Penulis diminta oleh ketua organisasi di Pura Mangkunegaran yang menjadi
anggota HPI (Himpunan Pariwisata Indonesia) yang ada di solo mendatangi
rapat HPI yang digelar, dengan membahas :
a. Pengajuan objek wisata yang belum begitu terkenal oleh wisatawan.
b. Peningkatan mutu pramuwisata di Solo.
c. Pembekalan calon anggota HPI, pramuwisata junior.
d. Penambahan jumlah pramuwisata berbahasa asing,kecuali berbahasa
Inggris.
e) Hari Ketujuh (23 Maret 2012)
Penulis mulai berani memberikan penjelasan wisata budaya dengan
menggunakan bahasa China. Penulis di sini masih menggunakan campuran
antara Bahasa China dan Bahasa Inggris.
f) Hari Kedelapan sampai seterusnya (24 Maret – selesai)
Penulis mulai terbiasa memberikan informasi tentang kebudayaan di Pura
Mangkunegaran, ada saatnya sewaktu ada Tour Guide yang membawa
wisatawan berbahasa China, penulis membantu mengantarkan wisatawan
tersebut ke tempat wisata lain. Karena tidak setiap hari penulis menemui
wisatawan yang menggunakan bahasa China.
D. Hasil yang Dicapai
Pada dasarnya, kegiatan praktek berjalan dengan lancar. Penulis dapat
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan baik dan tidak mengalami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
hambatan yang berarti oleh karena bimbingan dari para pramuwista di Pura
Mangkunegaran Surakarta.
Sebagai hasil akhir dari penulis melaksanakan PKL di Pura Mangkunegaran
Surakarta, penulis ada contoh percakapan yang berlangsung dengan wisatawan
China, yaitu:
1. Percakapan antara Pramuwisata dan Wisatawan:
Pramuwisata : selamat pagi, selamat datang di Mangkunegaran palace. Nama
saya ge si ying, siapa nama Anda?
早安,欢迎您来 Mangkunegaran 王宫。我叫歌思颖,请问先
生,您贵姓大名?
Zǎo ān, huānyíng nín lái Mangkunegaran wáng gōng. Wǒ jiào gē
sī yǐng, qǐng wèn xiān shēng, nín guì xìng dà míng?
Wisatawan : terima kasih, nama saya Mr. Liu. Saya berasal dari Prancis, tapi
tinggal di China.
谢谢您,我叫刘先生。我是住在中国的法国人。
xièxiè nín, wǒ jiào liú xiānshēng. Wǒ shì zhù zài zhōngguó de
fàguó rén.
Pramuwisata : mari saya antarkan melihat tempat-tempat ini.
请吧,我带您去看看这个地方。
Qǐng ba, wǒ dài nín qù kàn kàn zhè gè dì fāng.
Wisatawan : baiklah, kapan palace ini di bangun?
好吧,这个王宫是什么时候建筑的?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Hǎo ba, zhè ge wáng gōng shì shénme shi hou jiàn zhú de?
Pramuwisata : Mangkunegaran Palace ini di berdiri pada setelah tahun 1757
dengan mengikuti model kraton yang lebih kecil. Oleh RM. Said
dan mendapat gelar Raja Mangkunegara pertama.
Mangkunegaran dapat dicapai melalui 3 pintu gerbang, yaitu
pintu gerbang selatan (utama), pintu gerbang barat dan pintu
gerbang timur.
这个 Mangkunegaran 王宫是在 1757 年,照着小型王宫建造
的,是 RM. Said 建筑的,他是 Mangkunegara 王国第一位国
王。Mangkunegaran 王宫有三道门:南门,东门,和西门。
Zhè ge Mangkunegaran wáng gōng shì zài 1757 nián, zhào zhe
xiǎo xíng wáng gōng jiàn zào de, shì RM. Said jiàn zhú de, tā shì
Mangkunegara wáng guó dìyī wèi guó wáng. Mangkunegaran
wáng gōng yǒu sān dào mén: Nán mén, dōng mén, hé xī mén.
Wisatawan : oh..ya..boleh difoto?
好的,对不起,可以拍照吗?
Hǎo de, duì bù qǐ, kěyǐ pāi zhào ma?
Pramuwisata : kalau di sini masih bisa diambil fotonya. Bagian terdepan di
palace ini bernama “Pamedan”, yaitu lapangan yang dulu dipakai
latihan prajurit, tetapi sekarang digunakan untuk masyarakat
umum.
在这儿还可以。这王宫前方叫“Pamedan”,以前是用来训练
兵士的广场,但现在是给公众用的。
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Zài zhè'er, hai kěyǐ. Zhè wáng gōng qián fāng jiào “Pamedan”,
yǐqián shì yòng lái xùnliàn bīng shì d ìguǎng chǎng, dàn xiàn zài
shì gěi gōng zhòng yòng de.
Wisatawan : Apakah digunakan masyarakat untuk olah raga?
给公众作运动场吗?
Gěi gōng zhòng zuò yùndòng chǎng ma?
Pramuwisata : ya benar, selanjutnya bangunan besar ini bernama “Pendopo
Ageng”, tempat ini berfungsi sebagai tempat penerima tamu dan
tempat upacara resmi kerajaan.
对,接下来这个大的建筑叫“Pendopo Ageng”,这个地方是用
来接待客人以及举行王宫仪式的地方。
Duì, jiē xià lái zhè ge dà de jiàn zhú jiào “PendopoAgeng”, zhè
ge dìfāng shì yòng lái jiē dài kè rén yǐjí jǔxíng wáng gōng yí shì
de dìfāng.
Wisatawan : mengapa di namakan Pendopo Ageng?
为什么叫它“Pendopo Ageng” ?
Wèishéme jiào tā “Pendopo Ageng”?
Pramuwisata : ya, karena tempatnya yg begitu besar dapat menampung 5-10 ribu
orang. Ageng dalam bahasa Jawa berarti besar. Di sini juga
terdapat beberapa gamelan yang dibunyikan hanya pada upacara
tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
是的,因为它那么大,可容纳 5-10 万人。“Ageng”在爪哇语
是“大“的意思。这里也有”加麦兰“爪哇传统乐器,只有在王
宫固定仪式上才动用。
Shì de, yīn wèi tā name dà, kě róng nà 5-10 wàn rén.“Ageng” zài
zhǎo wā yǔ shì “dà “de yìsi. Zhè lǐ yě yǒu” jiā mài lán “zhǎo wā
chuan tǒng yuèqì, zhǐ yǒu zài wáng gōng gù ding yí shì shàng
dòng yòng.
Wisatawan : benarkah?
是真的吗?
Shì zhēn de ma?
Pramuwisata : ya tentu, atap – atap dinding ini yang paling menarik. Warna
hijau dan kuning yang menjadi warna khas keluarga
Mangkunegaran.
真的,当然,那屋顶和墙壁的颜色最漂亮,青黄色是
Mangkunegaran 家族的特征颜色。
Zhēn de, dāng rán, nà wūdǐng hé qiángbì de yánsè zuì piàoliang,
qīng huáng sè shì Mangkunegaran jiā zú de tè zhēng yánsè.
Wisatawan : Sangat indah
真好,,
Zhen hǎo,,
Pramuwisata : selanjutnya kita masuk ke “pringgitan”, Di sini digunakan
sebagai tempat menerima tamu dan menonton wayang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
接下来我们进到“paringgitan” 厅,这里是用来接特客人和观看
皮影戏的地方。
Jiē xià lái wǒmen jìn dào “paringgitan” tīng, zhè lǐ shì yòng lái jiē
tè kè rén hé guān kàn pí yǐng xì de dìfāng.
Wisatawan : mengapa dinamakan pringgitan?
为什么叫”paringgitan”?
Wèi shéme jiào” paringgitan”?
Pramuwisata : ya pringgitan berasal dari kata pringgit yang berarti wayang, jadi
tempat ini digunakan untuk menonton wayang. Kemudian masuk
Dalem Ageng , maaf Tuan nanti kalau sudah sampai di Dalem
Ageng tidak boleh mengambil foto.
好的,Pringgitan 的来源是从爪哇语,pringgit 本身的意思是
傀儡戏,所以这个地方是用来观看皮影戏的。然后进入
“DalemAgeng”, 对不起先生,当您在”DalemAgeng” 的时候不
能拍照。
Hǎode, Pringgitan de lái yuán shì cóng zhǎo wā yǔ, pringgit běn
shēn de yì si shì kuǐ lěi xì, suǒyǐ zhè ge dìfāng shì yòng lái guān
kàn píyǐngxì de. Ránhòu jìnrù “DalemAgeng”, duì bùqǐ xiān
shēng, dāng nínzài ”DalemAgeng” de shí hou bù néng pāi zhào.
Wisatawan : oyaa, mengapa ?
阿,为什么 ?
A wèishéme?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Pramuwisata : itu sudah peraturan Tuan, DalemAgeng mempunyai beberapa
tempat antara lain
1. Dalem berfungsi untuk melaksanakan upacara-upacara adat,
seperti perkawinan puteri. Sekarang dipakai sebagai museum
yang memamerkan perhiasan, senjata, pakaian, dan gambar-
gambar raja.
2. Kamar Putri Dalem berfungsi untuk kamar permaisuri, untuk
beristirahat, berhias.
3. Petanen , dibuat pada tahun 1804 oleh Mangkunegoro II. Ini
merupakan tempat keramat.
那是规定,“Dalem Ageng”有几个地点,其中包括
1.“Dalem”用来实施传统的仪式,如公主的婚礼。现在作为展
示珠宝,武器,服装,和国王肖像的博物馆。
2. Kamar Putri Dalem 是为王后休息和打扮的房间。
3.“Petanen”,是在 1804 年 Mangkunegoro 二世建造的,是一个
神圣的地方。
Nà shì guī dìng, “DalemAgeng” yǒu jǐgè dì diǎn, qí zhōng bāo kuò
1.“Dalem” yòng lái shí shī chuántǒng de yíshì, rúgōng zhǔ de hūn
lǐ. Xiàn zài zuò wéi zhǎn shì zhū bǎo, wǔqì, fúzhuāng, hé
guówáng xiào xiàng de bówùguǎn.
2. Kamar Putri Dalem shì wèi wáng hòu xiū xí hé dǎbàn de fáng
jiān.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
3. “Petanen”, shìzài 1804 nián Mangkunegoro èr shì jiàn zào de,
shì yī gè shén shèng de dìfāng.
Wisatawan : woow,, sangat menarik. Baiklah sampai di sini saja, senang bisa
mengenal Mangkunegaran Palace ini. Dan terima kasih .
阿,非常有趣。嗯,好了,就到这儿吧!我很高兴能观赏这
座 Mangkunegaran 王宫。谢谢您
Ā, fēi cháng yǒu qù. hn, hǎo le, jiù dào zhè'erba! Wǒ hěn gāoxìng
néng guān shǎng zhè zuò Mangkunegaran wáng gōng. Xiè xiè
nín
Pramuwisata : sama- sama. Semoga bisa berkunjung lagi lain waktu.
不用谢。希望刘先生下次能再来访问。
Bùyòng xiè. Xīwàng liú xiān shēng xià cì néng zài lái fǎngwèn.
Wisatawan : ya, saya harap demikian. Terimakasih
是的,我希望如此。谢谢.
Shì de, xī wàng rúcǐ. Xièxiè.
Pramuwisata : sama-sama, have a nice trip in Solo.
不用谢,祝您在梭罗玩得愉快。
Bù yòng xiè, zhù nín zài suō luō wán de yú kuài.
2. Contoh kosa kata yang dipelajari
a. Tempat keramat : 神圣的地方.
b. Dibangun : 建筑
c. Atap : 屋顶
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
d. Wayang : 傀儡戏
e. Senjata : 武器
f. Kamar berhias : 打扮的房间
g. Mengambil foto : 拍照
h. Gamelan : 加麦兰
i. Bahasa Jawa : 爪哇语
j. Prajurit : 兵士
E. Pembahasan
1. Peranan pramuwisata berbahasa China
Peranan pramuwisata di Pura Mangkunegaran Surakarta, selain
memberikan informasi tempat tersebut, pramuwisata juga menjadi wadah
penting. Terutama pramuwisata berbahasa China yang masih minim
keberadaannya. Seorang pramuwisata juga harus mampu menjawab pertanyaan –
pertanyaan penting dari wisatawan, membimbing, mengarahkan dan menjelaskan
objek wisata tersebut.
Keberadaan pramuwisata berpengaruh besar dalam meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap wisatawan ketika berkunjung ke suatu objek wisata.
Pramuwisata yang menguasai bahasa China akan dapat membantu
meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan China. Wisatawan yang telah
mengunjungi objek wisata diharapkan membantu promosi penjualan objek wisata
tersebut. Semakin banyak wisatawan yang merasa puas dengan pelayanan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
diberikan, secara tidak langsung akan meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan berikutnya.
Jadi, penting dan perlunya pramuwisata yang mampu berbahasa China
adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Pura Mangkunegaran
Surakarta. Pramuwisata yang memiliki kemampuan berbahasa China di Pura
Mangkunegaran Surakarta memiliki peranan yang penting untuk memberikan
pelayanan kepada wisatawan asing, khususnya yang berkomunikasi
menggunakan bahasa China. Hal ini dikarenakan pengunjung yang datang
sebagai wisatawan asing tidak hanya datang dari Eropa, tetapi juga dari negara
tetangga yang menggunakan bahasa China.
2. Cara menjelaskan wisata budaya
Dalam menjelaskan wisata budaya di Pura Mangkunegaran Surakarta,
penulis melakukan pendekatan dengan cara pengenalan diri kepada wisatawan.
Kemudian mulai menjelaskan sejarah berdirinya, benda-benda bersejarah dan
satu per satu tempat yang berada di Pura Mangkunegaran tersebut. Misalnya
penulis menjelaskan Pendopo Ageng yang berfungsi sebagai tempat menerima
tamu dan tempat perjamuan dan juga sebagai tempat upacara resmi tertentu di
kerajaan. Dan tentunya dengan mengikuti peraturan pramuwisata yang ada.
3. Hasil yang dicapai
Dari wisatawan sendiri dapat belajar banyak mengenai kebudayaan luar,
umumnya sejarah-sejarah mengenai suatu tempat tertentu. Dan khususnya
mengenai Pura Mangkunegaran tersebut. Di sini wisatawan memperoleh banyak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
ilmu pengetahuan yang berhubungan langsung dengan tempat-tempat sejarah.
Apa lagi dengan pramuwisata berbahasa china yang sangat membantu dalam
menjelaskan wisata budaya di Pura Mangkunegaran. Wisatawan lebih mudah
memahami cerita sejarah yang ada, mulai dari sejarah berdirinya, tempat-tempat
raja, benda-benda bersejarah seperti giwang,topeng, perlengkapan tari yang
digunakan, silsilah Raja Mangkunegara I yaitu R.M. Said atau disebut Pangeran
Samber Nyawa sampai IX (sekarang) bernama GPH. Sujiwakusuma. Dan ketika
pramuwisata menyakan kepada wisatawan “apakah Anda sudah paham mengenai
Pura Mangkunegaran ini?”,wisatawan menjawab “ya”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan yang telah penulis sampaikan diatas dapat
disimpulkan bahwa:
1. Peranan pramuwisata berbahasa China dalam menjelaskan wisata budaya di Pura
Mangkunegaran Surakarta dapat memberikan dan meningkatkan pelayanan
kepada wisatawan berbahasa china. Hal ini dikarenakan pengunjung yang datang
sebagai wisatawan asing tidak hanya datang dari Eropa, tetapi juga dari negara
tetangga yang menggunakan Bahasa China.
2. Cara menjelaskan wisata budaya di Pura Mangkunegaran dengan cara
menjelaskan sejarah dan tempat dari depan menuju belakang dengan
menggunakan bahasa China. Hasil yang di capai yaitu pramuwisata mampu
menjelaskan wisata budaya di Pura Mangkunegaran Surakarta dengan cara
memberikan penjelasan secara jelas dan tepat kepada wisatawan. Mengetahui
tata cara menjadi pramuwisata , mendapatkan ilmu serta hasil yang maksimal
bagi wisatawan yang berkunjung serta dapat menjalin hubungan antar wisatawan
dengan baik.
3. Kendala-kendala yang dihadapi penulis selama melaksanakan kegiatan Praktek
di Pura Mangkunegaran Surakarta serta solusi yang dapat diberikan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
a. Tidak ada pramuwisata yang mampu berbahasa China, sehingga tidak ada
yang mengoreksi terhadap kesalahan–kesalahan selama memberikan
informasi kepada wisatawan asing yang berbahasa China. Solusi yang
diberikan adalah dengan menggunakan bahasa lain yang umum misalnya
bahasa Inggris.
b. Minimnya kosakata yang dikuasai penulis, sehingga sering terjadi kesalahan
dalam berkomunikasi dengan wisatawan China. Solusi yang dapat diberikan
adalah penulis harus mengevaluasi kosakata apa saja yang belum dipahami,
kemudian mencarinya di kamus untuk dipelajari.
B. Saran
Dari kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang dapat
dijadikan solusi untuk mengatasi hambatan–hambatan selama memandu dan
memberikan informasi kepada wisatawan khususnya wisatawan asing yang berbahasa
China :
Adapun saran-saran yang diberikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Bagi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga:
a. Menyediakan guide tetap yang ahli dalam bahasa China di Pura
Mangkunegaran Surakarta.
b. Pura Mangkunegaran Surakarta menyediakan fasilitas yang memadai,
mengoptimalkan sarana dan prasarana di tempat wisata. Misalnya toilet
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
yang kurang bersih, benda-benda bersejarah yang berdebu, penataan
souvenir shop yang belum tertata rapi.
2. . Untuk Kaprodi D III Bahasa China Universitas Sebelas Maret Surakarta:
Meningkatkan mutu pengajaran bahasa China khususnya dalam
penerjemahan dan praktek berbicara berbahasa China agar mahasiswa
mampu berbicara dengan lancar .
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user