PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA -...

79
PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN KUMPEH KABUPATEN MUARO JAMBI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Oleh: KINA RINA NIM :UB. 140458 JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA -...

Page 1: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH

PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN KUMPEH

KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

KINA RINA

NIM :UB. 140458

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

i

PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH

PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN KUMPEH

KABUPATEN MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

KINA RINA

NIM :UB. 140458

JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 3: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

ii

Jambi, 2019

Samin Batubara, Dr, Drs, M.Hi

Neneng Hasanah, M.Pd.I

Alamat: Fak. Dakwah UIN STS Jambi Kepada Yth,

Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Bapak Dekan

Simp. Sungai Duren Fak. Dakwah

UIN STS Jambi

di-

Jambi

NOTA DINAS

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan

persyaratan yang berlaku di Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, maka kami

berpendapat bahwa Skripsi Kina Rina dengan judul “Peran Penyuluh Agama

Islam Dalam Mencegah Pernikahan Dini Di Kelurahan Tanjung Kecamatan

Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi” telah dapat diajukan untuk dimunaqashahkan

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan

Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada Bapak/Ibu, semoga

bermanfaat bagi kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Pembimbing I Pembimbing II

Samin Batubara, Dr, Drs, M.Hi Neneng Hasanah, M.Pd.I

NIP.196412051998031001 NIP.197905032014122002

Page 4: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Kina Rina

NIM : UB. 140458

Tempat/Tanggal Lahir : Muaro Jambi / 23 Maret 1995

Konsentrasi : Bimbingan Penyuluhan Islam

Alamat : Jl. Jambi Suakkandis Km 45 Ds. Pulau Mentaro RT 01

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang

berjudul “Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Mencegah Pernikahan Dini di

Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi” adalah benar

karya asli saya kecuali kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai

ketentuan yang berlaku. Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak

benarm maka saya sepenuhnya bertanggung jawab sesuai dengan hukum yang

berlaku di Indonesia dan ketentuan di Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, termasuk

pencabutan gelar yang saya peroleh melalui Skripsi ini.

Demikinlah Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk

dapat dipergunakan seperlunya.

Muaro Jambi, 2019

Penulis

Kina Rina

NIM. UB. 140458

Page 5: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

iv

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

Jalan Raya Jambi-Bulian, Simp. Sungai Duren Telp. (0741) 582020

PENGESAHAN

Skripsi yang ditulis oleh Kina Rina NIM UB 140458 dengan Judul “Peran Penyuluh

Agama Islam Dalam Mencegah Pernikahan Dini di Kecamatan Kumpeh Kabupaten

Muaro Jambi” yang dimunaqasahkan oleh Sidang Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 3 Oktober 2019

Jam : 08.00 WIB

Tempat : Ruang Sidang Fakultas Dakwah UIN STS Jambi

Telah diperbaiki sebagaimana hasil sidang Munaqashah dan telah diterima sebagai bagian

dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi

Bimbingan Penyuluhan Islam, pada Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

Jambi, 2019

TIM PENGUJI

Ketua Sidang : Sya’roni, M.Pd ( )

Sekretaris Sidang : M. Hatta, M.Ud ( )

Penguji I : Dr. Agus Salim, M.Pd ( )

Penguji II : Dani Sartika, M.Si ( )

Pembimbing I : Dr. Samin Batubara, M.HI ( )

Pembimbing II : Neneng Hasanah, S.Ag., M.Pd.I ( )

Dekan Fak. Dakwah

Dr. Samsu, S.Ag, M.Pd.I, P.hD

NIP : 197010082003121002

Page 6: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

v

MOTTO

ي بين والطي بون لطي ب ي بت للط ا يقو ن لهم الخبيشت للخبيثين والخبيثون للخبيثت والط ءون مم ئك مبر ت اول

رزق كريم خفرةو (٢٦) م

“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita

yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan rizki yang

melimpah (yaitu: Surga)”

[QS.An Nuur (24) : 26]

Page 7: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

vi

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan Skripsi ini untuk yang selalu bertanya

“Kapan Skripsimu Selesai, Kapan Lulus (Wisuda)?”

Terlambat lulus atau lulus tidak tepat waktu bukan sebuah kejahatan yang

harus dihakimi dan juga bukan sebuah aib yang begitu memilukan. Alangkah

kerdilnya jika mengukur sebuah kepintaran seseorang hanya dari cepat atau

lambatnya seseorang menyelesaikan urusanya. Bukankah segala sesuatu yang

baik adalah yang di selesiakan hingga akhir. Baik itu selesai tepat waktu

ataupun tidak. Karena setiap orang memiliki takaranya masing-masing.

Ku persembahkan pula Skripsi ini untuk Kedua Orang Tua, Suami dan Anaku

tercinta. Terimakasih yang selalu senantiasa memberikan doa dan dukungan

yang begitu luar biasa sehingga saya dapat menyelesaikan Skripsi Ini.

Page 8: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

vii

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memprihatinkan dan

memerlukan perhatian khusus yaitu dalam kurun waktu satu tahun terakhir

tercatat sebanyak 13 pasangan yang dikatagorikan sebagai pasangan pernikahan

usia dini di Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh kabupaten Muaro Jambi.

dalam hal ini peran penyuluh agama Islam memiliki peran penting dalam

memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai dampak yang akan

ditimbukan dari pernikahan usia dini. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis

terdorong untuk melakukan penelitian berkenaan dengan pernikahan usia dini

yang mencakup tentang faktor penyebab, dampak serta upaya dalam mencegah

pernikahan usia dini.

Pendekatanpenelitian yang penulisgunakanadalah (library research)

dalamtehnisdeskriptifkualitatifeksploratif,

denganmenekankanpadasumbertertulisyang menggunaka tehnik observasi,

wawancara dan dokumentasi. Dalam memperoleh data penulis menggunakan

analisis data kualitatif Miles dan hubermen yang terdiri dari tiga tahapan yaitu

reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan

kesimpulan (conclusion drawing/vervication).

Hasilnya penulismenemukanbahwaterdapat lima faktor penyebab

seseorang melakukan pernikahan usia dini di Kelurahan Tanjung Kecamatan

Kumpeh Kabupaten Muaro jambi. faktor-faktor yang dimaksud yaitu faktor

ekonomi, faktor pengaruh sosial media, faktor pergaulan bebas, faktor budaya dan

faktor kurangnya sosialisasi UU No.1 Tahun 1974. Upaya yang dilakukan oleh

Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh

Kabupaten Muaro jambi dalam mencegah pernikaha dini untuk kedepanya yaitu

dengan cara memberikan bimbingan penyuluhan Islam dan kesehatan serta

penyuluhan UU No.1 Tahun 1974. Adapun beberapa rekomendasi yang penulis

berikan yaitu pertama, kepada Kementrian Agama selaku pihak eksteren untuk

meningkatkan penyuluhan terhadap dampak pernikahan usia dini bagi kesehatan

maupun aspek lainya. Kedua, kepada lingkungan keluarga sebagai pihak interen

yang akan lebih mudah dalam memberikan pemahaman kepada anak yang mana

hal tersebut sebagai tindak lanjut dalam membangun proses penyuluhan.

Page 9: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

viii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat

rahmat dan karunia-Nya lah sehingga skripsi yang berjudul “Peran penyuluh

Agama Islam Dalam Mencegah Pernikahan Dini di Kelurahan Tanjung

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi” dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk melengkapi sebagian syarat-syarat

guna memperoleh gelar Sarjana di Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri

Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Selama penulisan ini banyak menerma bantuan

baik moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Handri Hasan., M.A selaku rektor UIN Shultan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Bapak Prof, Dr. H. Su’aidi, MA, Ph,D. Bapak Dr. H. Hidayat, Mpd dan Ibu

Dr.Hj Fadhililah selaku wakil Rektor I, II dan III UIN Shultan Thaha

Saifuddin Jambi.

3. Bapak Samsu, S.Ag, M.Pd.I, Ph.D selaku Dekan Fakultas Dakwah

4. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, SHM.Hum selaku wakil dekan I Fakultas

Dakwah.

5. Bapak Sya’roni, S.Ag, M.Pd selaku ketua prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

(BPI) dan Ibu Neneng Hasanah, M.Pd.I selaku sekretaris prodi Bimbingan

Penyuluhan Islam (BPI).

6. Bapak Drs. Moh Yusuf .Hm, M.Ag selaku dosen Pembimbing Akademik

(PA). Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi bekal bagi

penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi bermanfaat.

7. Bapak Samin Batubara, Dr, Drs, M.HI, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu

Neneng Hasanah, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu

meluangkan waktu dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan

penyusunan skripsi ini.

Page 10: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

ix

8. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah

UIN Shultan Thaha Saifuddin Jambi.

9. Kepala perpustakaan UIN Shultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya

serta kepala perpustakaan Wilayah Jambi.

10. Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro

Jambi yaitu Bapak H.Baharudin, S.Ag

11. Teristimewa untuk keluargaku, terutama kedua orang tua yaitu untuk bapak

Dolet dan mamak Fauziah. Serta suamiku Dayat dan anaku Adiba yang selalu

memberikan dukungan yang tiada henti dan tak pernah ternilai oleh apapun.

12. Bapak Samin Batubara, Dr, Drs, M.HI, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu

Neneng Hasanah, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II, yang telah bersusah

payah menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan

bimbingan, pengarahan serta saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

13. Teman-teman jurusan BPI, seluruh teman seperjuangan di Kampus UIN

Shultan Thaha Saifuddin Jambi serta teman-teman kosan. Terimakasih

sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Akhinya penulis menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini tidak terlepas

dari berbagai kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu untuk segala

kekurangan yang ada, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun diterima

dengan hati yang terbuka. Penulis berharap karya ini dapat bermanfaat bagi

pihak-pihak yang menggunakanya untuk menambah wawasan dan dapat di

manfaatkan sesuai dengan kebutuhanya.

Jambi, 2019

Penulis

Kina Rina

UB. 140458

Page 11: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI ..................................... iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

PEDOMAN TRANLITERASI ....................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

2. Permasalahan .................................................................................... 5

3. Batasan Masalah ............................................................................... 5

4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

1. Penyuluh Agama Islam ...................................................................... 7

a. Pengertian Penyuluh Agama Islam .............................................. 7

b. Peran Penyuluh Agama Islam ...................................................... 8

c. Landasan Keberadaan Penyuluh Agama Islam ............................ 9

d. Tugas Pokok dan Fungsi Penyuluh Agama Islam ........................ 11

e. Materi Penyuluhan ....................................................................... 11

f. Sasaran Penyuluh Agama Islam ................................................... 13

2. Pernikahan Dini dan Dampaknya ..................................................... 14

a. Definisi Pernikahan ..................................................................... 14

Page 12: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

xi

b. Dasar Hukum Pernikahan ............................................................. 16

c. Anjuran Nikah .............................................................................. 18

d. Tujuan Penikahan ......................................................................... 20

e. Syarat – Syarat Perkawinan .......................................................... 21

3. Pernikahan Dini Menurut Pandangan Islam ..................................... 25

a. Penyebab Pernikahan Dini ........................................................... 26

b. Dampak Pernikahan Dini ............................................................. 27

c. Peran Penyuluh Agama ................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 31

1. Pendekatan penelitian ................................................................... 31

2. Setting dan Subjek Penelitian ....................................................... 32

3. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 32

4. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 33

5. Metode Analisis Data ................................................................... 34

6. Studi Relevan ............................................................................... 35

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................... 40

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ............................................ 40

a. Letak dan Luas geografis ......................................................... 40

b. Keadaan penduduk .................................................................. 41

c. Daftar Pegawai KUA Kecamatan Kumpeh ............................. 42

d. Struktur Organisasi KUA Kecamatan Kumpeh ...................... 43

e. Visi dan Misi KUA Kecamatan Kumpeh ................................ 45

2. Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Usia Dini

di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi ....................... 45

a. Faktor Ekonomi ....................................................................... 47

b. Faktor Sosial Media ................................................................. 49

c. Faktor Pergaulan Bebas ........................................................... 50

d. Faktor Budaya ......................................................................... 51

e. Kurannya Sosialisasi UU No.1 Tahun 1974 ............................ 52

3. Peran KUA dalam Mencegah Pernikahan Usia Dini ................... 53

a. Penyuluhan UU No. 1 Tahun 1974 ......................................... 54

Page 13: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

xii

b. Bimbingan Penyuluhan Islam................................................... 55

c. Penyuluhan Kesehatan ............................................................. 56

d. Kursus Calon Pengantin .......................................................... 57

4. Kendala dan solusi Penyuluhan Agama dalam Mencegah

Pernikahan Usia Dini ................................................................... 58

a. Kendala .................................................................................... 58

b. Solusi ....................................................................................... 59

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 60

1. Kesimpulan ................................................................................... 60

2. Implikasi Penelitian ...................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 14: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Dusun dan Rukun Tetangga Dirinci per Desa/

Kelurahan di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Murao Jambi

tahun 2016 ................................................................................. 40

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Dirinci per Desa/ Kelurahan

di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Murao Jambi

tahun 2016 ................................................................................. 41

Tabel 4.3 Daftar Pegawai Kantor Urusan Agama Kecamatan

Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi ............................................. 42

Tabel 4.4 Data Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Kumpeh

Kabupaten Muaro Jambi 2014-2018 .......................................... 46

Tabel 4.5 Faktor-faktor Penyebab terjadinya Pernikahan Usia Dini

di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Murao Jambi ...................... 47

Page 15: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi ........................ 43

Gambar 4.2 Struktur Penyuluh Agama Islam Non PNS

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi ........................ 44

Page 16: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

xv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Page 17: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Perkawinan merupakaan sunnatullah yang umum dan berlaku

pada semua makhluk-Nya, baik pada manusia, hewan maupun

tumbuh-tumbuhan. Perkawinan adalah suatu cara yang dipilih oleh Allah

sebagai jalan bagi makhluknya untuk berkembang biak, dan melestarikan

hidupnya. Perkawinan adalah suatu Akad antar seorang pria dengan seorang

wanita atas dasar kerelaan dan kesukaan kedua belah pihak, yang dilakukan

oleh pihak lain (Wali) menurut sifat dan syarat yang telah ditetapkan Syara’

untuk menghalalkan percampuran keduanya, sehingga satu sama lain saling

membutuhkan menjadi sekutu sebagai teman hidup dalam rumah tangga.1

Dalam rangka melengkapi kesempurnaan manusia sebagai makhluk

yang mulia, Allah SWT telah membimbing manusia menuju

fitrahnya.Diantara fitrah itu adalah kecenderungan hidup secara berpasang-

pasangan. Dengan bahasa lain, “manusia memiliki rasa ketertarikan

terhadap lawan jenisnya yang dalam bahasa al-Qur`an disebut Azwaj

(berpasang-pasangan).2Satu-satunya jalan yang dibenarkan Agama untuk

mewujudkan kecenderungan dan ketertarikan manusia terhadap lawan

jenisnya itu adalah menikah.Dengan demikian, menikah merupakan jalan

yang telah Allah gariskan bagi manusia untuk mewejudkan fitrahnya.

Pembentukan keluarga yang bahagia, oleh seseorang yang menikah

dituntut adanya sikap dewasa dari masing-masing pasangan suami isteri.

Oleh karena itu, persyaratan bagi suatu pernikahan yang bertujuan

mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera dan kekal adalah usia yang cukup

dewasa pula. Dalam hukumpernikahan di Indonesia nampak dirasakan

pentingnya pembatasan umur ini untuk mencegah praktek pernikahan

1Slamet Abidin dan Aminudin, Fiqh Munakahat 1, (Bandung: Pustaka Setia, 1999),

cet. Ke-1,12. 2M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah,Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-

Qur`an,(Jakarta:Lentera Hati, 2002), Vol. 11, 5398.

Page 18: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

2

terlampau muda yang sering menimbulkan berbagai akibat negatif. Pasal 7

ayat (1) undang-undang pernikahan menetapkan bahwa pria harus mencapai

umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita harus mencapai umur 16

(enam belas) tahun. Begitu juga diatur dalam Kompilasi Hukum Islam

dalam pasal 15 ayat (1) yaitu bahwa untuk kemaslahatan keluarga dan

rumah tangga, pernikahan hanya boleh dilakukan calon mempelai yang

telah mencapai umur yang ditetapkan dalam pasal 7 Undang-Undang No.1

Tahun 1974 yakni calon suami sekurang-kurangnya 18 (delapan belas)

tahun dan calon isteri sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun.3

Untuk sekarang Banyak permasalahan yang terjadi di dalam

masyarakat salah satunya tentang pernikahan dini.Di lingkungan masyarakat

sekitar kita, bahkan di Negara negara di dunia masih ada permasalahan

tentang pernikahan dini dan sebagai contoh di negara kita pernikahan dini

semakin tidak terkontrol. Hal ini di sebabkan banyak faktor baik intern

maupun ekstern yang melatar belakangi banyaknya pernikahan dini di

Indonesia.Terutama bagi anak-anak yang masih dibawah umur yang belum

siap dalam menerima perubahan yang begitu cepat.Sementara itu

lingkungan budaya yang semakin kuat dapat mempengaruhi kepribadian

atau jiwa bagi anak usia dini. Akan tetapi mental bagi anak usia dini atau

masih dalam usia belia belum bias memfilter dan mudah sekali terpengaruh

oleh hal-hal yang datang secara cepat. Sehingga banyak anak usia dini yang

tidak bisa menyesuaikan dengan lingkungannya. Permasalahan yang sering

dialami bagi anak usia dini adalah konflik antara keadaan yang menuntut

untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keadaan untuk bebas.

Bagi anak usia dini dalam menjalani pernikahan sangatlah sulit

karena belum ada kesiapan dalam dirinya untuk membina rumah tangga

sehingga di perlukan orang yang menunjukkan cara bertindak dan

mengambil keputusan. Permasalahan ini akan bertambah besar jika kita

memandangnya dengan cara yang berbeda, apabila persoalan antara anak

3Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Indonesia, (Bandung: Mandar Maju,

1990), 6.

Page 19: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

3

usia dini dengan perkawinan dihadapkan dengan cara-cara atau bagaimana

anak tersebut berperilaku, bersikap, pentingnya polapikir, kematangan dan

kesiapan ekonomi. Dengan banyaknya pernikahan usia dini akan

berpengaruh pada pendidikan mereka, yang ujung-ujungnya bagi anakusia

dini belum mendapatkan pengalaman dan pengetahuanmaupun skill yang

cukup untuk mendapatkan pekerjaan.Pernikahan dini semakin bertambah

karena beberapa faktor yang sangat berpengaruh yaitu faktor dari diri

individu, orangtua, lingkungan masyarakat serta peran dari pemerintah

daerah khususnya pemerintah desa Pemerintah daerah sendiri terdiri atas

Kepala Daerah, beserta perangkat lainnya yang mempunyai kewajiban serta

wewenang yang harus dijalankan oleh pemerintah daerah. Adapun akibat

dari pernikahan Dini jika ditinjau dari berbagai aspek sangatlah merugikan

karena pernikahan tersebut dapat membahayakan kesehatan, Baik untuk

orang tuanya maupun anaknya nanti.4Efektivitas dalam menjalankan tugas

tersebut tentu sangat di pengaruhi oleh adanya petugas-petugas yang

profesional di bidangnya seperti konsultan yang berpengalaman,

perencanaan yang terukur dan terarah (matang) dan tingkat kepedulian

masyarakat terhadap keberadaan penyuluh dimana masih di jumpai sebagian

masyarakat karena kesibukan dengan pekerjaanya, mereka tidak dapat

mengikuti kegiatan-kegiatan yang di adakan pemerintah.

Pemerintah sudah berupaya mencegah adanya pernikahan dini

dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat melalui seminar-

seminar, ceramah-ceramah, pengajian-pengajian dan majelis ta’lim

memberikan nasihat penerangan kepada yang berkepentingan mengenai

masalah-masalah nikkah, rujuk dan talak. Mengadakan upaya-upaya yang

dapat memperkecil perceraian dan memberikan dukungan moril kepada

masyarakat dalam menyelesaikan kesulitan-kesulitan perkawinan secara

umum.

4Mohammad, M. Dlori. Jeratan Nikah Dini, Wabah Pergaulan, (Jogjakarta: Media

Abadi, 2005), 234.

Page 20: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

4

Materi yang disampaikan terdiri dari UU RI Nomor 1 tahun1974

tentang perkawinan, fiqih munakahat, fiqih ibadah dan mu’amalah, program

keluarga berencana(KB) dan kesehatan pembinaan dan pendidikan keluarga

sakinah, akibat dari pernikahan dini dan lainnya yang berkaitan dengan

dampak pernikahan dini, KUA merupakan kantor yang melaksanakan

sebagian tugas kantor kementrian agama Indonesia di kabupaten, dan kota

dibidang urusan agama Islam dalam wilayah kecamatan. Dalam

melaksanakan tugasnya maka kantor urusan agama berfungsi sebagai

penyelenggara statistic dan dokumentasi. Penyelenggaraan surat menyurat,

kearsipan. Pelaksanaan pencatatan pernikahan, rujuk, mengurus dan

membina masjid, zakat, wakaf, ibadah sosial, kependudukan dan

pengembangan keluarga sakinah sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan oleh Dirjen Bimas Islam berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Beriringan dengan kesadaran masyarakat mengenai banyaknya

dampak yang akan ditimbulkan dari Pernikahan Usia Dini, adapun data

pernikahan dalam kurun waktu lima tahun terakhir di Kelurahan Tanjung

adalah sebanyak 185 pernikahan, tetapi dalam kurun waktu satu tahun ini

terdapat sebanyak 13 kasus pernikahan usia dini. Disinilah peran Penyuluh

Agama Islam dibutuhkan dalam menangani Pernikahan Usia Dini. Untuk

mengurangi hal tersebut, maka dari itu Peranan Penyuluh Agama sangat

diperlukan dalam memberikan Penyuluh keagamaan kepada masyarakat

awam, mengenai dampak yang akan ditimbulkan dari pernikahan usia dini.

Atas dasar pemikiran di atas, penulis terdorong untuk mengkaji

sejauh mana Peran Penyuluh Agama Islam dalam menanggulangi

pernikahan Usia Dini dan akan menuangkanya dalam skripsi yang berjudul

“PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH

PERNIKAHAN USIA DINI DI KECAMATAN KUMPEH KABUPATEN

MUARO JAMBI”.

Page 21: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

5

2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan

berbagai permasalahan seputar pernikahan dini dan peranan KUA dalam

menanggulanginya yaitu sebagai berikut:

1. Apa faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan usia dini di

Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Ilir Kabupaten Muaro Jambi?

2. Bagaimana upaya Penyuluh Agama Islam Kelurahan tanjung Kecamatan

Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi dalam mencegah pernikahan usia dini?

3. Apa saja kendala dan solusi dalam mencegah Pernikahan Usia Dini?

3. Batasan Masalah

Penelitian ini berjudul “Peran Penyuluh Agama Islam Dalam

Mencegah Pernikahan usia Dini di Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh

Kabupaten Muaro Jambi”.Oleh karena itu, penelitian ini adalah penelitian

lapangan dengan jenis penelitian kualitatif, maka penelitian ini akan

difokuskan pada ruang lingkup tentang apa faktor penyebabnya serta

bagaimana Upaya Peran Penyuluh Agama Islam dalam Mencegah

Pernikahan Usia Dini. Agar tidak menjadi bias dalam pembahasan, maka

penulis mengemukakan bahwa yang menjadi fokus dalam penelitian ini

yaitu:

1. Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh orang yang

minimal telah berusia 19 tahun (bagi laki-laki) dan 16 tahun (bagi

perempuan).

2. Penyuluh Agama Islam adalah upaya-paya yang dilakukan oleh penyuluh

agama dalam mencegah pernikahan usia dini di Kelurahan Tanjung

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.

4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan

usia dini di Kelurahan Tanjung kecamatan Kumpeh kabupaten Muaro

Jambi.

Page 22: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

6

b. Untuk mengetahui upaya yang di lakukan oleh Penyuluh Agama Islam

dalam mencegah pernikahan usia dini di Kelurahan Tanjung

kecamatan Kumpeh kabupaten Muaro Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan akademis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan

menjadi referensi mengenai studi dalam bidang bimbingan

penyuluhan Islam, khususnya tentang peran penyuluh dalam

mencegah pernikahan usia dini.

b. Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

untuk menambah wawasan bagi para penyuluh, dan pihak-pihak yang

terlibat dalam proses bimbingan pernikahan usia dini terhadap warga

dan remaja yang ada di Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh

Kabupaten Muaro Jambi.

Page 23: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Secara garis besar dalam prakteknya masalah pernikahan dini

masih sering dilakukan oleh banyak Remaja, baik itu di kota maupun di

pedalaman Desa. Kebanyakan dari kalangan mereka disebabkan dari

kalangan yang ekonomi dan pendidikannya rendah, sehingga untuk

meringankan beban orang tuanya maka anak wanitanya dinikahkan dengan

orang yang dianggap mampu.

Para orang tuapun banyak yang mengangap bahwa pernikahan

sudah menjadi hal yang biasa, mereka juga beralasan bahwa patokan atau

ketentuan minimal umur untuk melakukan pernikahan itu bukanlah suatu

hal yang prioritas, karena dalam fiqih sendiri hal tersebut tidak dijelaskan

secara tegas, di samping hal tersebut mereka tidak memahami tentang

batasan umur pelaksanaan pernikahan. Sehingga Undang-Undang yang

telah dibuat sebagian tidak berlaku di suatu daerah tertentu meskipun

Undang-Undang tersebut sudah ada sejak tahun 1974.5

1. Penyuluh Agama Islam

a. Pengertian Penyuluh Agama Islam

Bedasarkan keputusan menteri negara koordinator bidang

pengawasan pembanguna dan pendayagunaan aparatur negara nomor: 54

/KEP /MK. WASPAN/ 9/1999. Penyuluh agama adalah Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yang di beri tugas, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh

yang berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan keagamaan dan

penyuluhan pembangunan kepada masyarakat melalui bahasa agama.6

5Mohammad, M. Dlori. Jeratan Nikah Dini, Wabah Pergaulan, (Jogjakarta: Media

Abadi, 2005), 234. 6Kementrian Agama RI.Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh

Agama,(Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Bidang Penerangan Agama

Islam, Zakat dan Wakaf, 2015), 5.

Page 24: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

8

Penyuluh Agama Islam merupakan ujung tombak Kementrian

Agama dalam melaksanakan penerangan Agama Islam di tengah pesatnya

dinamika perkembangan masyarakat Indonesia.Peranannya strategis dalam

rangka membangun mental, moral dan nilai ketakwaan serta turut

mendorong peningkatan kualitas kehidupan umat dalam berbagai bidang

baik keberagamaan maupun pembangunan.Dewasa ini, penyuluh Agama

Islam memunyai peran penting dalam memberdayakan masyarakat dan

memberdayakan dirinya masing-masing sebagai insan pengawai

pemerintah.Keberhasilan dalam bimbingan dan penyuluhan kepada

masyarakat menunjukkan keberhasilan dalam manejemen diri sendiri.

Penyuluh Agama Islam sebagai leading sektor bimbingan masyarakat Islam,

memiliki tugas kewajiban yang cukup berat, luas dan permasalahan yang

dihadapi semakin komplek.Penyuluh agama Islam tidak mungkin sendiri

dalam melaksanakan amanah yang cukup berat ini, ia harus mampu

bertidak selaku motifator, fasilitator dan sekaligus katalisator dakwah Islam.

Perkembangan masyarakat yang sedang mengalami perubahan

sebagai dampak globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin

canggih, yang mengakibatkan pergeseran atau krisis multidimensi. peranan

penyuluh agama Islam dalam menjalankan kiprahnya di bidang bimbingan

masyarakat Islam harus memiliki tujuan agar suasana keberagamaan, dapat

merefleksikan dan mengaktualisasikan pemahaman, penghayatan dan

pengalaman nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam konteks kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b. Peran penyuluh agama Islam

Tugas penyuluh tidak semata mata melaksanakan penyuluhan

agama dalam arti sempit berupa pengajian saja, akan tetapi keseluruhan

kegiatan penerangan baik berupa bimbingan dan penerangan tentang

berbagai program pembangunan. berperan sebagai pembimbing umat

dengan rasa tanggung jawab, membawa masyarakat pada kehidupan yang

aman dan sejahtera. Posisi penyuluh agama Islam ini sangat strategis baik

untuk menyampaikan misi keagamaan maupun misi pembangunan.

Page 25: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

9

Penyuluh agama Islam juga sebagai panutan, tempat bertanya dan tempat

mengadu bagi masyakatnya untuk memecahkan dan menyelesaikan

berbagai masalah yang dihadapi oleh umat Islam.

Penyuluh Agama Islam sebagai figur juga berperan sebagai

pemimpin masyarakat, sebagai imam dalam masalah agama dan masalah

kemasyarakatan serta masalah kenegaraan dalam rangka meyukseskan

program pemerintah. Dengan kepemimpinanya, penyuluh agama Islam tidak

hanya memberikan penerangan dalam bentuk ucapan-ucapan dan kata-kata,

akan tetapi Bersama-sama mengamalkan dan melaksanakan apa yang

diajurkan. Keteladanan ini ditanamkan dalam kegiatan sehari-hari, sehingga

masyarakat dengan penuh kesadaran dan keikhlasan mengikuti petunjuk dan

ajakan pemimpin.

Penyuluh Agama Islam juga sebagai agent of change yakni

berperan sebagai pusat untuk mengadakan perubahan kearah yang lebih

baik, di segala bidang kearah kemajuan, perubahan dari yang negatif atau

pasif menjadi positif atau aktif. Karena ia menjadi motivator utama

pembangunan. Peranan ini penting karena pembangunan di Indonesia tidak

semata membangun manusia dari segi lahiriah dan jasmaniahnya, melainkan

membangun segi rohaniah, mental spritualnya di laksanakan secara

bersama-sama.7

c. Landasan keberadaan penyuluh agama Islam

a. Landasan teologis

Landasan teologis dari keberadaan Penyuluh Agama adalah

sebagai berikut:

1) QS.Ali-Imran/3:104

ة يد عو ن إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر ولت نكم أم كن م

المفلحون وأولئك هم

7Risal Hamsi,“Peranan Penyuluh Agama Islam Dalam Mengatasi Kekerasan Terhadap

Anak Dalam Rumah Tangga di Desa Tempe Kecamatan Dua Boccoe Kebupaten Bone”, Skripsi.

(Makassar: Fakultas Dakwak Dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, 2014).

Page 26: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

10

“Dan hendaklah ada di antara kamu segologan umat yang menyeru

kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’tuf dan mencegah dari

yang munkar, merekalah orang orang yang beruntung.”8

2) QS. Ali- Imran/3:110.

ة أ خرجت للناس وتؤمنون با لله ولو ءامن أ هل الكتب لكا ن كنتم خير أ م

نهم المؤمنون وأكثر هم الفسقون خيرالهم م

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan

beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu

lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan

kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”9

3) QS. An-Nahl/16:125

ان مة والمو عظةالحسنةوجادلهم بالتي هي ا حسن ى سبيل ر ب ك با لحك ادع ا ل

ربك هواعلم بمن ظل عن سبيله وهواعلم با لمهتد ين

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhan-mu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk”.10

b. Landasan hukum

Sebagaimana landasan hukum keberadaan Penyuluh Agama

Adalah; Keputusan mentri nomor 791 tahun 1985 tentang honorarium

bagi penyuluh agama.

1) Surat Keputusan Bersama (SKB) menteri agama dan kepala badan

kepegawaian negara nomor 574 tahun 1999 dan nomor 178 tahun

1999 tentang jabatan fungsional penyuluh agama dan angka kreditya.

2) Keputusan menteri negara koordinator bidang pengawasan

pembangunan dan pendayagunaan aparatur negara nomor:

8Kementrian Agama RI, Al Quran dan Terjemahanya (Cet II: Makasar: Halim, 2013), 63.

9Kementrian Agama RI, Al Quran dan Terjemahanya (Cet II: Makasar: Halim, 2013), 64.

10Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahanya, h.281.

Page 27: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

11

54/kep/mk. Waspan/9/1999 tentang jabatan fungsional penyuluh

agama dan angka kreditnya. 11

d. Tugas pokok dan fungsi penyuluh agama Islam

1. Tugas pokok penyuluh agama Islam

Tugas pokok Penyuluh Agama Islam adalah melakukan dan

mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan

pembangunan melalui bahasa agama kepada masyarakat.12

2. Fungsi Penyuluh Agama Islam

1) Fungsi Informatif dan Edukatif

Penyuluh Agama Islam dapat memposisikan dirinya sebagai dai yang

berkewajiban mendakwahkan Islam, menyampaikan penerangan

agama dan mendidik masyarakat dengan sebaik baiknya sesuai dengan

tutunan Al- quran dan sunnah Nabi.

2) Fungsi Konsultatif

Penyuluh Agama Islam turut memikirkan dan memecahkan persoalan

yang dihadapi masyarakat, baik persoalan pribadi, keluarga atau

persoalan masyarakat secara umum.

3) Fungsi Advokatif

Penyuluh agama Islam memiliki tanggung jawab moral dan sosial

untuk melakukan kegiatan pembelaan terhadap umat masyarakat

binaanya terhadap berbagai ancaman, hambatan dan tangtangan yang

merugikan akidah, mengganggu ibadah dan merusak akhlak.13

e. Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan agama Islam pada dasarnya meliputi agama dan

materi pembangunan, meliputi:

a. Materi Agama

1. Akidah

11Neti Sulistiani. Penyuluh Agama (Diakses 27 November 2018), 18. 12Kementrian Agama RI. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh

Agama (Kantor Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Bidang Penerangan Agama Islam,

Zakat dan Wakaf, 2015), 13. 13Anis Purwanto.Peran Penyuluh Agama Dalam Pembinaan. (Diakses 27 November

2018), 19.

Page 28: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

12

Pokok akidah Islam secara sistematis di rumuskan dalam rukun

iman yang enam perkara, yaitu: 1) Iman kepada Allah, 2) Iman kepada

malaikat, 3) Iman kepada kitab-kitab, 4) Iman kepada rasul- rasul, 5)

Iman kepada hari kiamat, 6) Iman kepada qadha dan qadhar.

2. Syariah

Secara garis besar syariah terdiri dari aspek:

1. Ibadah

Ibadah dalam alam arti khusus ( ibadah khasanah), ialah: 1) Thaharah,

2) Shalat, 3) Zakat, 4) Puasa, 5) Haji. Ibadah dalam arti umum, ialah

tiap amal perbuatan yang disukai dan diridhai Allah swt yang

dilakukan oleh seorang muslim dengan niat karena Allah semata-

mata.

2. Muamalah

Muamalah terdiri dari beberapa aspek, yaitu: 1) Hukum perdata (Al-

qanunu‟I khas) terdiri dari: a) Hukum niaga, b) Hukum nikah, c)

Hukum waris; 2) Hukum Publik (Al-qanunul‟i „am) terdiri dari: a)

Hukum jinayah (pidana), b) Hukum Negara, c) Hukum perang dan

damai.

3. Akhlak

Secara Garis bsesarnya akhlak Islam dibagi dalam tiga bidang,

yakni:

1. Akhlak terhadap Khalik

Intisarinya ialah sikap dan kesadaran keagamaan sebagai berikut:

1) Memuji Allah sebagai tanda bersyukur atas nikmat-Nya yang tiada

terhingga, 2) Meresapkan kedalam jiwa kecintaan dan kasih sayang

Ilahi kepada hamba- hamba-Nya, 3) Mengakui kekuasaan-Nya yang

mutlak dan tunggal dan menentukan posisi manusia di dunia dan di

akhirat, 4) Mengabdi hanya kepada Allah, 5) Memohon pertolongan

hanya kepada Allah, 6) Memohon hidayah supaya ditunjukkan ke

jalan yang lurus dan dihindarkan dari jalan yang sesat.

Page 29: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

13

2. Akhlak terhadap Makhluk

Akhlak terhadap manusia meliputi: 1) Akhlak terhadap diri sendiri, 2)

Akhlak terhadap keluarga, 3) Akhlak terhadap masyarakat.

3. Akhlak terhadap Makhluk lain bukan Manusia,

Akhlak terhadap mahluk lain bukan manusia meliputi: 1) Akhlak

terhadap tumbuh-tumbuhan(flora), 2) Akhlak terhadap hewan

(fauna). 14

f. Sasaran penyuluh agama Islam

Sasaran Penyuluh Agama Islam adalah kelompok-kelompok

masyarakat Islam yang terdiri dari berbagai latar belakang sosial, budaya,

pendidikan, dan ciri pengembangan kontemporer yang ditemukan di

dalamya.Termasuk kelompok sasaran itu adalah masyarakat yang belum

menganut salah satu agama yang belum diakui di Indonesia.

Kelompok sasaran yang dimaksud adalah:

1. Kelompok sasaran masyarakat umum

2. Kelompok sasaran masyarakat perkotaan

3. Kelompok masyarakat sasaran khusus 15

Sasaran penyuluh agama Islam adalah kelompok-kelompok

masyarakat Islam yang terdiri dari berbagai latar belakang sosial, budaya,

pendididkan dan ciri pengembangan kontemporer yang ditemukan

didalalamnya. Sasaran yang dimaksud yaitu masyarakat yang belum

menganut salah satu agama yang diakui di Indonesia. Adaapun kelompok

sasaran yang tersebut yaitu sebagai berikut:

Kelompok sasaran masyarakat umum, terdiri dari kelompok

binaan:

1. Masyarakat pedesaan

14Dwi Utami Muis, “Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Mencegah Pernikahan Usia

Dini di Kelurahan Tolo Kecamatan Kelara Kabuapten Jeneponten”, Skripsi (Makassar: Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makasar, 2017), 28-30. 15Kementrian Agama RI. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh

Agama (Kantor Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Bidang Penerangan Agama Islam,

Zakat dan Wakaf, 2015), 19.

Page 30: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

14

2. Masyarakat transmigrasi

3. Masyarakat perkotaan

Masyarakat perkotaan terdiri dari kelompok binaan:

1. Kelompok perumahan

2. Real estate

3. Asrama

4. Daerah pemukiman baru

5. Masyarakat pasar

6. Masyarakat daerah rawan

7. Karyawan instansi pemerintah/swasta

8. Masyarakat industry

9. Masayarakat sekitar kawasan industri

Kelompok sasaran masyarakat khusus terdiri dari:

1) Cendikiawan, terdiri dari kelompok binaan:

a) Pegawai/karyawan instansi pemerintah

b) Kelompok profesi

c) Kampus/masyarakat akademis

d) Masyarakat peneliti dan para ahli

2) Generasi muda, terdiri dari kelompok binaan:

a) Remaja masjid

b) Taruna

c) Pramuka

d) LPM yang terdiri dari majelis ta’lim, pondok pesntren dan

TKA/TPA.16

2. Pernikahan dini dan dampaknya

a. Definisi pernikahan

Pernikahan dini merupakan sebuah perkawinan di bawah umur

yang target persiapannya (persiapan fisik, persiapan mental, dan persiapan

16Muh. Jasirman. Peranan Penyuluh Agama Dalam Memberikan Bimbingan Terhadap

Calon Mempelai di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tamalate Kota Makassar,

(Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2016),16.

Page 31: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

15

materi) belum dikatakan maksimal.17Definisi menurut Dlori lebih

menekankan pada faktor persiapan remaja dalam pernikahan dini. Remaja

melakukan pernikahan dini dianggapbelum memenuhi persiapan

fisik,persiapan mental dan persiapan materi yang dibutuhkan untuk

melangsungkan pernikahan.

Definisi lain dikemukakan oleh Riduan Syarani pernikahan dini

adalah pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita yang masih

belum dewasa baik psikis maupun mentalnya. Sementara itu, definisi

menurut Riduan Syarani lebih menekankan pada factor kedewasaan remaja

yang melakukan pernikahan dini. Remaja dianggap belum mencapai taraf

kedewasaan untuk melakukan pernikahan dini.Dari beberapa definisi di

atas, dapat disimpulkan bahwa pernikahan dini adalah pernikahan yang

dilakukan oleh remaja atau anak sekurang-kurangnya yang ber umur 16 bagi

perempuan dan 19 tahun bagi laki laki.

Pernikahan atau nikah secara bahasa dapat diartikan dengan

“berkumpul atau menyatu” sedangkan menurut syariat artinya “ikatan

(akad) yang menghalalkan pria menggauli wanita atau sebaliknya yang

sebelumnya dilarang’. Pernikahan diartikan sebagai suatu cara yang dipilih

oelh Allah SWT sebagai jalan bagi manusia untuk berkembang biak dan

menjaga kelestarian hidupnya, Allah berfirman dalam Al-Quran surat An-

Nisa ayat 4 yang artinya “berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita

(yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan. Kemudian

jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan

senang hati.

Surat An-Nisa ayat 4 dapat dilihat selain diatur dalam Undang-

Undang, pernikahan juga diatur dalam Al-Quran. Artinya sudah sepantasnya

harus bisa saling mentaati peraturan yang sudah ada demi kemaslahatan

bersama, karena yang sudah diketahui bahwa pernikahan yang dialkukan

17Mohammad, M. Dlori. Jeratan Nikah Dini, Wabah Pergaulan, (Jogjakarta: Media

Abadi, 2005), 5.

Page 32: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

16

dibawah umur akan sangat merugikan terutama bagi kaum wanita. Hal

tersebut terjadi karena pada dasarnya wanita haruslah menjadi seseorang

yang dimuliakan dan dijunjung martabatnya. Namun, apanila wanita

melakukan penikahan dini maka dampak yang didapat oleh pihak wanita

adalah seperti halnya kurang matangnya usia biologis, kesiapan

mendapatkan momongan dan lainya. Hal ini sering terjadi karena

banyaknya wanita yang dipaksa menikah pada usia dini karena berbagai

faktor.

Dalam perjalanan pernikahan diatur oleh Undang-Undang Republik

Indonesia No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 1 yang menyebutkan

bahwa: perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan

seorang wanita sebagai suami isteri dengan membentuk keluarga yang

sakinah mawadah warohmah berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dengan adanya Undang-Undang yang sudah mengatur adanya pernikahan

ini haruslah diterapkan kepada kehidupan masyarakat karena banyak yang

tidak tahu dan hal tersebut akan menjadi tugas bagi penyuluh dalam KUA

untuk melakukan penyuluhan baik secara formal maupun non formal.

b. Dasar Hukum Pernikahan

Dalam hukum perkawinan telah diatur dalam kehidupan ini,

dengan adanya Undang-Undang Perkawinan No.1 1997 Tanggal 2 Januari

1974 dengan disusul oleh peraturan pelaksaanya yakni P.P No.9 tahun 1975

tanggal 1 April 1975. Dengan adanya Undang-Undang perkawinan nasional

ini sekaligus menampung prinsip-prinsip dan memberikan landasan hukum

perkawinan yang selama ini menjadi pegangan dan telah berlaku bagi

golongan dalam masyarakat kita.Dalam pernikahan, Allah telah

memberikan batas dan peraturan-peraturanya yaitu syariat yang terdapat

dalam kitab Al-Quran dan Sunah Rasul tentang bagaimana hukum

pernikahan.Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran dan hukum Negara

Page 33: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

17

terkait dengan pernikahan.18 Agama Islam telah menganjurkan pernikahan

kepada umatnya bahkan melarangnya melakukanTabatul (hidup

membujang). Beberapa ayat Al-Quran tentang hadits yang menjelaskan

pernikahan diantaranya: Surat QS. A-r-rum 30:21, QS. An-Nahl 16:72 dan

QS. An-Nur 24:32.

إن في ل بينكم مودة ورحمة تسكنواإليهاوجع ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا ل

( ٢١) ذلك لآيات لقوم يتفكرون

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanya ialah, dia menciptakan untukmu

istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cendrung dan merasa tentram

kepadanya dan dijadikanya diantara kamu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi

kaum yang berpikir”. (QS. Ar-Rum 30:21).19

جا وجعل لكم من أزواجكم بنين وحفدة ورزقكم من والل جعل لكم من أنفسكم أزوا

الطي بات ( ٧٢) كفرون هم ي أفبالباطل يؤمنون وبنعمت الل

“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan

menjadikan bagi kamu istri-istrimu anak cucu dan memberikan rezeki yang

baik baik”. (QS. An-Nahl 16:72).20

من م مى منك حواالياوأنك الحين من عبادكم وإمائكثم إن يكو نوا فقراءيخنهم الل والص

واس (٣٢) ع عليم فضله والل

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-

orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan

hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan

memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah maha luas

(pemberian-Nya) lagi maha mengetahui”.)QS. An-Nur 24:32(.21

Di dalam fiqih para ulama menjelaskan bahwa menikah

mempunyai hukum sesuai dengan kondisi dan faktor pelakunya. Hukum

tersebut yaitu:

18Setiadi dan Purwadisastra, Peran dan Kedudukan Pernikahan, Suatu Tujuan Juridis

Dogmatis, (Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Persekutuan Gereja di Indonesia, 1986,),

144. 19Departemen Agama RI. Al-Quran dan terjermah, (Surabaya:Fajar Mulya, 2012), 406. 20Departemen Agama RI. Al-Quran dan terjermah, (Surabaya:Fajar Mulya, 2012), 274. 21Departemen Agama RI. Al-Quran dan terjermah, (Surabaya:Fajar Mulya, 2012), 354.

Page 34: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

18

1) Wajib

yaitu perkawinan di wajibkan bagi orang sudah mampu menikah,

nafsunya telah mendesak dan takut terjerumus dalam perzinaan. Karena

menjauhkan diri dari perbuatan haram adalah wajib.Maka menikah itu

adalah wajib.

2) Sunnah

yaitu bagi orang yang nafsunya telah mendesak dan mampu menikah,

tetapi masih dapat menahan dirinya dari perbuatan zina, maka sunnah

baginya menikah.nikah baginya lebih utama daripada bertekun diri

beribadah.

3) Haram

yaitu bagi seseorang yang tidak mampu memenuhi nafkah batin dan

lahirnya kepada istri serta nafsunyapun tidak mendesak, maka haram

untuk menikah.

4) Makruh

yaitu makruh menikah bagi seeorang yang lemah syahwat dan tidak

mampu memberi belanja kepada istrinya. Walaupun tidak merugikan

istri, karena ia kaya dan tidak mempunyai keinginan syahwat yang kuat.

5) Mubah

yaitu bagi orang yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang

mengharamkan untuk menikah, maka nikah tersebut hukumnya mubah.

c. Anjuran Nikah

Islam telah menganjurkan kepada manusia untuk menikah dan ada

banyak hikmah dibalik anjuran tersebut.anjuran yang dimaksud yaitu

sebagai berikut:22

Pertama, Sunnah Para Nabi dan Rasulyang terdapat dalam

QS. Ar-Ra’d:38.

ية وماكا ن لر سو ل أن يأتي بإذن رسل ولقذأرسلنا من قبلك وجعلنا لهم أزواجاوذر

ل كتاب لله لكل أج

22Wahyu Wibisana.Pernikahan Dalam Islam, (Bandung: UPI,2016), 189.

Page 35: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

19

“Dan sesungguhnya kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu

dan kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak

ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat)

melainkan dengan izin Allah.Bagi tiap-tiap masa ada kitab (yang tertentu)”.

(QS. Ar-Ra’d:38).23

Hadis Nabi

واك والن كاح أربع من سنن المرسلين الحيا ءوالتعطروالس

“Dan Abi Ayyub ra Rasulullah SAW bersabda, “Empat hal yang merupakan

sunnah para rasul: [1] Hinna’, [2] berparfum, [3] siwak dan [4] menikah”.

(HR. At –Tirmizi 1080.

Kedua, Nikah merupakan bagian dari tanda kekuasaan Allah,

ي إن ف ومن آياته أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنواإليهاوجعل بينكم مودة ورحمة ( ٢١) ذلك لآيات لقوم يتفكرون

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cendrung dan

merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan

sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda bagi kaum yan berfikir”. (QS. Ar-Rum 30:21).24

Ketiga, salah satu jalan untuk menjadi kaya

الحين من عبادكم وإمائكثم إن يكو نوا فقراءيخنهم الل من وأنكحوااليامى منكم والص واسع عليم ) (٣٢فضله والل

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-

orang yang layak dari hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba

sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan

mereka dengan Karunia-Nya. Dan Allah maha luas lagi maha mengetahui”.

(QS. An-Nur/24:32).25

Keempat, Nikah merupakan ibadah dan setengah dari agama “Dari

Anas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,’Orang yang diberi rizki oleh

Allah SWT seorang isteri Shalihah berarti telah dibantu oleh Allah SWT

23Departemen Agama RI. Al-Quran dan terjermah, (Surabaya:Fajar Mulya, 2012), 254 24Departemen Agama RI. Al-Quran dan terjermah, (Surabaya:Fajar Mulya, 2012), 406.

25Departemen Agama RI. Al-Quran dan terjermah, (Surabaya:Fajar Mulya, 2012), 354

Page 36: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

20

pada separuh agamanya. Maka dia tinggal menyempurnakan separuh

sisanya”. (HR. Thabarani dan Al-Hakim 2/161.

Kelima, Tidak ada pembujangan dalam Islam.Islam berpendirian

tidak ada pelepasan kendali gharizah seksual untuk dilepaskan tanpa batas

dan tanpa ikatan.Oleh sebab itu diharamkanya zina dan seluruh yang

membawa kepada perbuatan zina.Tetapi dibalik itu Islam juga menentang

setiap perasaan yang bertentangan dengan gharizah ini.Maka dianjurkanya

supaya kawin dan melarang hidup membujang dan kebiri. Seorang muslim

tidak halal menentang perkawinan dengan anggapan bahwa hidup

membujang itudemi berbakti kepada Allah, padahal dia mampu untuk kawin

atau dengan alasan supaya dapat seratus persen mencurahkan hidupnya

untuk beribadah dan memutuskan hubungan dengan duniawinya.

Keenam, Menikah itu ciri khas makhluk hidup.Selain secara

filosofis, menikah atau berpasangan itu adalah merupakan ciri dari makhluk

hidup. Allah SWT telah menegaskan bahwa makhluk-makhluk ciptaan-Nya

ini diciptakan dalam bentuk berpasangan satu sama lainyang terdapat dalam

QS. Az-Zariyat:49.

لعلكم تذ كرون ومن كل شس ء خلقنا زوجين

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu

mengingat kebesaran Allah”. (QS, Az-Zariyat:49).26

d. Tujuan Pernikahan

Pernikahan adalah sunnatullah, mengikat bani adam dan wanita

dengan akad nikah yaitu ijab qobul dengan tata cara sesuai dengan ajaran

Allah SWT.orang yang menikah sepantasnya tidak anya bertujuan untuk

menunaikan syahwatnya semata, sebagaimana tujuan kebanyakan manusia

pada saat ini. Namun hendaknya ia menikah karena tujuan-tujuan berikut

ini:

Pertama, melaksanakan anjuran Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam

dalam sabdanya:“wahai sekalian para pemuda! Siapa diantara kalian yang

26Wahyu Wibisana.Pernikahan Dalam Islam, (Bandung: UPI,2016), 191

Page 37: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

21

telah mampu untuk menikah maka hendaknya ia menikah...”

Kedua, memperbanyak keturuan umat ini, karena Nabi

Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:“Menikahlah kalian dengan wanita

yang penyayang lagi subur, karena (pada hari kiamat nanti) aku

membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan umat-umat yang

lain”.

Ketiga, menjaga kemaluanya dan kemaluan isterinya, menundukan

pandanganya dan pandangan isterinya dari yang haram. Karena Allah

Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan:“Katakanlah (ya Muhammad) kepada

laki-laki yang beriman:’hendaklah mereka menahan sebagian pandangan

mata mereka dan memelihara kemaluan mereka, yang demikian itu lebih

suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka

perbuat”. Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang

beriman:”Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka

dan memelihara kemaluan mereka...(An-Nur:30-31).

e. Syarat-Syarat perkawinan

1. Menurut Undang-Undang No 1 tahun 1974

Syarat-syarat yang diatur dalam Undang-Undang No. 1 tahun

1974 meliputi:

a) Syarat Materil

Syarat materil secara umum yang dimaksud yaitu harus ada

persetujuan dari kedua belah pihak calon mempelai artinya bahwa tidak

seorangpun dapat memaksa calon mempelai perempuan dan calon

mempelai laki-laki tanpa persetujuan kehendak yang bebas dari mereka.

Persetujuan dari kedua belah pihak calon mempelai adalah yang relevan

untuk membina keluarga.Usia calon mempe;ai pria juga sekurang-

kurangnya harus sudah mencapai 19 tahun dan wanita harus sudah

mencapai umur 16 tahun. Serta tidak terikat tali perkawinan dengan

orang lain.

Sedangkan syarat materil secara khusus adalah yaitu tidak

melanggar larangan perkawinan yang diatur Undang-Undang No. 1

Page 38: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

22

Tahun 1974 pasal 8, pasal 9 dan pasal 10 yaitu larangan perkawinan

antara dua orang yaitu: hubungan darah dalam garis keturunan lurus ke

bawah atau ke atas; hubungan darah garis keturunan ke samping;

hubungan semenda; hubungan susuan; hubungan saudara dengan isteri

atau sebagai bibi; mempunyai hubungan dengan Agama atau peraturan

yang berlaku dilarang kawin. Izin dari kedua orang tua bagi calon

mempelai yang belum berumur 21 tahun.Adapun yang berhak memberi

izin kawin yaitu:

1. Orang tua dari kedua belah pihak calon mempelai

2. Apabila salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia

atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya

disebabkan karna berada di bawah kuratel, tidak waras, dan tidak

diketahui tempat tinggalnya maka izin cukup diberikan oleh orang tua

yang masih hidup atau dari orang yang mampu menyatakan

kehendaknya.

3. Apabila kedua orang tua telah meninggal dunia atau keuda-duanya

dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya maka izin

diperoleh dari:

(a) Wali yang memelihara calon mempelai

(b) Keluarga yang mempunyai hubungan darah dalam garis keturunn

ke atas selama masih hidup dan dalam keadaan dapat menyatakan

kehendaknya.

4. Jika ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang disebut dalam

undang-Undang No. 1 tahun 1974 pasal 6 ayat (2), (3) dan (4) atau

seorang atau lebih diantara orang-orang tidak ada menyatakan

pendapatnya. Pengadilan dalam daerah hukum tempat tinggal orang

yang hendak melangsungkan perkawinan bertindak memberi izin

perkawinan. Pemberian izin dari pengadilan diberikan:

a) Atas permintaan pihak yang hendak melakukan perkawinan

Page 39: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

23

b) Setelah lebih dahulu pengadilan mendengar sendiri orang yang

disebut dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 pasal 6 ayat

(2), (3) dan (4).

b) Syarat Formil

1. Pemberitahuan kehendak akan melangsungkan perkawinan kepada

pegawai pencatat perkawinan

2. Pengumuman oleh pegawai pencatat perkawinan

3. Pelaksanaan perkawinan menurut hukum agama dan kepercayaan

masing-masing

4. Pencatatan perkawinan oleh pegawai pencatat perkawinan.

2. Menurut Hukum Islam

Perkawinan dapat dikatakan sah apabila telah memenuhi rukun dan

syarat perkawinan.Rukun adalah unsur pokok, sedangkan syarat merupakan

unsur pelengkap dalam setiap perbuatan hukum.Perkawinan sebagai

perbuatan hukum tentunya juga harus memenuhi rukun dan syarat-syarat

tertentu.

Rukun nikah merupakan hal-hal yang harus dipenuhi pada waktu

melangsungkan perkawinan.Rukun nikah merupakan bagian dari hakekat

perkawinan.Artinya adalah apabila salah satu dari rukun nikah tidak

terpenuhi maka tidak terjadi suatu perkawinan.

Rukun nikah adalah sebagai berikut:

a) Calon mempelai laki-laki dan perempuan

b) Wali bagi calon mempelai perempuan

c) Saksi

d) Ijab dan kabul

Menurut Hukum Islam syarat-syarat yang harus dipenuhi agar

suatu perkawinan dinyatakan sah adalah sebagai berikut:

2. Syarat umum

Perkawinan tidak boleh bertentangan dengan larangan perkawinan dalam

Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat (221) tentang larangan perkawinan

Page 40: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

24

karena perbedaan agama dengan [engecualianya dalam Al-Quran Surah

Al-Maidah ayat (5) yaitu khusus laki-laki Islam boleh mengawini

perempuan-perempuan.Al-Quran Sura An-Nisa ayat (22), (23) dan (24)

tentang perkawinan karena hubungan darah, semenda dan saudara

sesusuan.

3. Syarat khusus

1) Adanya calon mempelai laki-laki dan perempuan

Calon mempelai laki-laki dan perempuan adalah suatu syarat mutlak.

Calon mempelai ini harus bebas dalam menyatakan persetujuanya

tidak diperiksa oleh pihak lain. Hal ini menuntut konsekwensi bahwa

kedua calon mempelai harus sudah mampu memberikan persetujuan

untuk mengikatkan diri dalam suatu perkawinan dan ini hanya dapat

dilakukan oleh orang yang sudah mampu berfikir, dewasa, akil

baligh.Dengan dasar ini Islam menganut asas kedewasaan jasmani dan

rohani dalam melangsungkan perkawinan.

2) Harus ada wali nikah

Menurut Mazhab Syafi’i berdasarkan Hadist Rasul SAW yang

diriwayatkan Bukhari dari Siti Aisyah, Rasul SAW penuh mengatakan

tidak ada kawin tanpa wali.Hanafi dan Hambali berpandangan

walupun nikah itu tidak pakai wali, nikahnya tetap sah. Syarat-syarat

wali yaitu sebagai berikut:

1. Islam

2. Akil Baligh

3. Berakal

4. Laki-laki

5. Adil

6. Tidak sedang ihram atau umrah

3) Ijab kabul

Ijab yaitu penyataan kehendak mengikatkan diri dalam bentuk

perkawinan dan dilakukan oleh pihak perempuan ditunjukan kepada

laki-laki calon suami. Sedangkan Kabul yaitu pernyataan penerimaan

Page 41: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

25

mengikatkan diri sebagai suami isteri yang dilakukan pihak laki-laki

Ijab Kabul dilakukan di dalam suatu majelis dan tidak boleh ada jarak

yang lama antara Ijab dan Kabul yang merusak kesatuan Aqad dan

kelangsungan Aqad, dan masing-masing Ijab dan Kabul dapat

didengar dengan baik oleh kedua belah pihak dan dua orang saksi.

Syarat-syarat Ijab Kabul adalah sebagai berikut:

1. Ada pernyataan mengawinkan dari wali (ijab)

2. Ada pernyataan penerimaan dari calon mempelai laki-laki (qabul)

3. Menggunakan kata-kata nikah (tazwij)

4. Antara ijab dan qabul diucapkan bersambungan

5. Antara ijab dan qabul harus jelas maksudnya

6. Tidak dalam ihram haji atau umrah

7. Majelis ijab dan qabul harus dihadiri minimal empat orang.

3. Pernikahan dini menurut pandangan Islam

Jika dalam pandangan psikologi usia terbaik untuk menikah adalah

antara umur 19 sampai dengan umur 25 tahun. Islam memiliki pandangan

yang berbeda. Dalam kajian ini Ibnu Mas’ud Ra, sahabat Nabi ini

menceritakan sebuah hadits yang berbunyi :aku pernah mendengar

Rasullullah SAW bersabda, wahai para pemuda barang siapa diantara kalian

telah mencapai baah, kawinlah. Karena sesungguhnya pernikahan itu lebih

mampu menahan pandangan kita dan menjaga kemaluan kita.Barang siapa

belum mampu melaksanakanya maka berpuasalah. Karena sesungguhnya

berpuasa akan meredakan gejolak hasrat seksual kita. (HR. Imam yang

lima).

Dalam hadits yang disampaikan oleh Rasulullah SAW diatas dapat

dijelaskan bahwasahnya dalam hadits itu Rasulullah menyebut kata baah

yang mana makna dari kata baah ialah pemuda.Pemuda yang dimaksud

yaitu pemuda yang sudah masuk waktu baligh. Pada realita saat ini, banyak

masyarakat khususnya pemuda yang sudah baligh namun umur mereka

belum sampai pada waktu untuk melaksanakan akad, sehingga menjadi

pertentangan dalam hadits diatas apabila pemuda itu sudah siap secara

Page 42: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

26

mental dan psikis sudah siap kenapa tidak disegerakan menikah daripada

terjadi hal yang tidak diinginkan, sementara hal tersebut akan bertentangan

dengan Undang-Undang.

Penjelasan diatas menjadi pertimbangan saat ini, sementara hukum

yang ada belum ada hukum yang jelas terkait manusia ang melanggar dari

ketentuan dalam Undang-Undang maupun kompilasi hukum Islam. Banyak

masyarakat yang masih menggunakan alasan yang dahulu, bahwa

Rasulullah SAW pernah menikah muda dan Rasulullah pernah bersabda

bahwa diperbolehkan pernikahan dilakukan di usia dini. Hak ini memang

pada kenyataanya sangat disayangkan apabila hingga saat ini masih

diterapkan karena akan banyak hal negatif yang nantinya akan terjadi.

Apabila pernikahan ini tetap dilaksanakan, dari segi kesehatan dan ini tentu

perlu dipertimbangkan.

a. Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini

Perkawinan adalah perkawinan yang dilakukan sebelum mencapai

usia sebagaimana diatur dalam Pasal 15 Kompilasi Hukum Islam bahwa

“Untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga, perkawinan hanya boleh

dilakukan calon mempelai yang telah mencapai umur yang ditetapkan dalam

pasal 7 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yakni calon suami sekurang-

kurangnya berumur 19 tahun dan calon isteri sekurang-kurangnya berumur

16 tahun”. Perkawinan yang dilakukan sebelum mencapai usia tersebut

dikategorikan sebagai perkawinan Dini.27

Jadi perkawinan Dini adalah perkawinan yang dilakukan oleh

seorang laki-laki dan seorang wanita di mana umur keduanya masih

dibawah batas minimum yang diatur oleh Undang-Undang dan kedua calon

mempelai tersebut belum siap secara lahir maupun bathin, serta kedua calon

mempelai tersebut belum mempunyai mental yang matang dan juga ada

kemungkinan belum siap dalam hal materi, Faktor penyebab terjadinya

pelaksanaan kawin muda disebabkan oleh:

27Kamal Muchtar, Hukum Perkawinan menurut UU Perkawinan dan Kompilasi Hukum

Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), 97.

Page 43: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

27

1) Faktor ekonomi

Berdasarkan hasil wawancara adanya pernikahan diusia dini disebabkan

karena ekonomi keluarga yang kurang.Anggapan orang tua yang

menikahkan anaknya diusia dini agar beban ekonomi keluarga

berkurang.Jika anaknya sudah menikah maka semuanya sudah

tanggungjawab seorang suami. Orang tua pun berharap bahwa anaknya

yang sudah menikah akan membantu perekonomian orang tua.

2) Faktor diri sendiri dan media sosial

Pernikahan di usia dini bias saja disebabkan karena adanya kemauan

sendiri dari pasangan. Hal ini didasari karena pengetahuan dari film-film

porno yang ada di sosial media.setelah menonton film tersebut, pasangan

penasarn dan akhirnya terjerumus dalam hal-hal yang negatif seperti

melakukan hubungan seks di luar nikah.

3) Faktor Orang tua

Faktor orang tua juga menjadi penyebab pernikahan dini, dimana orang tua

memaksakan anaknya untuk melakukan pernikahan meskipun belum cukup

umur.Karena di sebabkan beberapa faktor seperti perjodohan, ekonomi,

kebudayaan dan lain sebagainya.

b. Dampak dari pernikahan dini

Adapun dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini yaitu

sebagai berikut:28

a) Seringnya terjadi pertengkaran

Pertengkaran biasanya banyak dialami oleh pasangan suami

isteri tidak hanya yang masih muda melainkan bagi yang telah

berpengalaman sekalipun.Namun, dalam perjalananya pertengkaran yang

sering terjadi biasanya lebih kepada hal-hal pribadi seperti kurang

sepaham dalam pengambilankeputusan dalam menentukan sesuatu.

Adapun penyebab terjadinyapertengkaran itu sendiri dilatar belakangi

beberapa hal diantaranya:

28 Dwi Utami Muis, “Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Mencegah Pernikahan Usia

Dini di Kelurahan Tolo Kecamatan Kelara Kabuapten Jeneponten, Skripsi (Makassar: Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, 2017), 41.

Page 44: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

28

1. Tidak adanya pengalaman hidup berumah tangga

2. Kedua belah pihak memiliki harapan yang terlampau tinggi

3. Saling berprasangka buruk

4. Hasrat untuk berkuasa dan mendominasi

5. Tidak adanya ketegaran

6. Tidak adanya saling pengertian

7. Tujuan dan sebab-sebab material

8. Tutur kata yang buruk

9. Hilangnya kemesraan

b) Terjadinya perceraian

Melihat dari kesiapan mempelai sebuah pernikahan yang

dilakukan banyak mengandung unsur negatif karena tidak adsnya

kesiapan dari kedua pihak, baik kesiapan mental, materil dan

biologis.Perceraian itu sendiri merupakan perbuatan yang sangat dibenci

oleh Allah.Hal ini dapat dilihat pada sabda Rasulullah SAW bahwa talak

atau perceraian adalah perbuatan halal tetapi sangat dibeni oleh Allah.

c) Dampak terhadap anak-anaknya

Sebagian besar masyarakat yang melakukan pernikahan muda

atau pernikahan dibawah umur akan membawa dampak terhadap buah

hati kedepanya. Bagi wanita yang melangsungkan pernikahan dibawah

usia 20 tahun, akan mengalami gangguan-gangguan pada kandunganya

yang dapat membahayakan kandungan dari mempelai wanita.

c. Peran KUA dalam Menanggulangi Pernikahan Dini

Berbicara mengenai peran, dapat diartikan suatu tindakan.

Sedangkan peranan adalah bagian dari tindakan utama yang harus

dilaksanakan seseorang. Kantor Urusan Agama sebagai unit kerja paling

depan pada departeen Agama (dahulu), memiliki tugas dan fungsi yang

terkait langsung dengan pemberian pelayanan / pembinaan masyarakat di

bidang urusan agama Islam seperti yang diuraikan oleh penulis sebelumnya.

Berkaitan dengan upaya penanggulangan pernikahan dini, Kantor

Urusan Agama dapat menggunakan peranya sebagai berikut:

Page 45: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

29

a. Pelayanan dibidang administrasi termasuk pencatatan nikah, talak dan

rujuk serta pencatatan lainya yang terkait dengan tugas dan peran KUA.

Dalam hal ini pihak KUA Kecamatan dapat membuat kebijakan yang

bersifat teknis operasional mengenai prosedur pencatatan perkawinan dan

administrasinya yang tidak bertentangan dengan aturan dalam rangka

menanggulangi pernikahan dini.

b. Penyuluhan dan Sosialisasi Undang-Undang Perkawinan.

Dalam hal ini, pihak KUA mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 1

tahun 1974 tentang perkawinan kepada masyarakat melaui berbagai

media, khususnya pasal 7 ayat 1 mengenai batas umur seseorang boleh

menikah, yakni umur 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk wanita.

Pihak KUA mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai

dampak negatif pernikahan dini dari aspek hukum, biologis, psikologis,

dan aspek lainya. Sehingga masyarakat menyadari pentingnya menikah

sesuai umur yang ditentukan oleh Undang-undang.

c. Pelayanan di bidng perkawinan dan keluarga sakinah

Dalam hal penanggulangan pernikahan dini, KUA dapat mengoptimalkan

peran BP4 dan perangkat KUA lainya dalam memberikan nasehat-

nasehat perkawinan dan pentingnya membangun keluarga sakinah,

warahmah. Dalam hal ini, ditekankan pentingnya menikah seuai batasan

umur dalam Undang-Undang sebagai faktor penting terbentuknya

keluarga skinah. KUA juga dapat melakukan pembinaan keluarga

sakinah kepada masyarakat dan memperkuat prosedur serta administrasi

pernikahan agara tidak terjadi menipulasi umur dalam rangka

menanggulangi pernikahan dini.

d. Pelayanan di bidang kepenghuluan

Dalam hal ini, KUA dapat mengoptimalkan para penghulu dan juga amil

desa dalam mensosialisasikan pentingnya menikah sesuai batasan umur

Page 46: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

30

yang telah ditentukan, baik melalui khutbah nikah atau ketika diundang

dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.29

29Dede Ahmad Nasrullah, “Peranan KUA Dalam Menanggulangi Pernikahan Dini di

Desa Pasarean Kec. Pamijahan Kabupaten Bogor, Skripsi (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), 47-49.

Page 47: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

31

31

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini diarahkan kepada pola pikir yang

dipergunakan peneliti dalam menganalisis sasaranya. Pendekatan penelitian

biasanya disesuaikan dengan profesi peneliti namun tidak menutup

kemungkinan peneliti menggunakan multi disipliner.

Adapun pendekatan yang digunakan oleh penulis sebagai berikut:

a. Pendekatan bimbingan

Pendekatan bimbingan adalah suatu pendekatan yang mempelajari

pemberian bantuan terhadap indivisu dalam menghindari atau mengatasi

kesulitan-kesulitan dalam hidupnya agar dapat mencapai kesejahteraan

hidupnya. pendekatan yang dimaksud adalah sebuah sudut pandang yang

melihat fenomena gerakan bimbingan sebagai sebuah bentuk pembinaan,

dalam memberikan bimbingan penyuluhan terhadap pasangan pernikahan

usia dini. Pendekatan ilmu ini igunakan karena objek yang diteliti

membutuhkan bantuan jasa tersebut untuk mengetahui kesulitan-kesulitan

indivisu sehingga diberikan bantuan atau bimbingan.

b. Pendekatan Sosiologis

Pendekatan sosiologi menggunakan logika-logika dan teori

sosiologi baik teori klasik maupun modern untuk menggambarkan

fenomena sosial keagamaan serta pengaruh suatu fenomena terhadap

fenomena lain.30 pendekatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

penulis melihat gejala-gejala sosial yang ada dalam masyarakat, kemudia

melakukan pendekatan kemasyarakatan dalam memberikan bimbingan

terhadap pasangan pernikahan usia dini.

30Dwi Utami Muis, “Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Mencegah Pernikahan Usia

Dini di Kelurahan Tolo Kecamatan Kelara Kabuapten Jeneponten, Skripsi (Makassar: Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, 2017), 34-35.

Page 48: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

32

2. Setting dan Subjek Penelitian

S. Nasution berpendapat bahwa ada tiga unsur penting yang perlu

dipertimbangkan dalam menetapkan lokasi penelitian yaitu: tempat, pelaku

dan kegiatan.31 Sesuai dengan judul penelitian, penulis mengambil objek

penelitian di Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro

Jambi karena berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Urusan Agama

(KUA) menunjukan bahwa di Kelurahan Tanjung bisa dikatan banyak yang

menikah di usia dini.

Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mengadakan

perhitungan dengan angka-angka, karena penelitian kualitatif adalah

penelitian yang memberikan gambaran tentang kondisi secara faktual dan

sistematis mengenai dan sistematis mengenai faktor, sifat serta hubungan

antara fenomena yang dimiliki untuk melakukan akumulasi dasar-dasarnya

saja.32

Penelitian kualitatif dalam penelitian bertujuan untuk memberikan

penjelasan, gambaran terkait berbagai realita yang ditemukan. Peneliti

langsung mengamati peristiwa-peristiwa di lapangan yang berhubungan

langsung dengan Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Mencegah

Pernikahan dini di Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten

Muaro Jambi.

3. Jenis dan Sumber Data

a. Data Primer

Dalam penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah

data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (first hand) melalui

observasi atau wawancara di lapangan. Sumber data primer adalah para

informan kunci kepenyuluhan KUA Kecamatan Kumpeh yaitu Penyuluh

Agama, Kepala KUA, Pasangan Usia Dini dan masyarakat Kelurahan

Tanjung yang akan memberikan informasi terkait dengan Peran Penyuluh

31S. Nasution, Metode Naturalistik Kualitatif (Bandung: Tarsinto, 1996), 43.

32Moh. Nazir, Metode Penelitian (Cet. X; Bogor: Ghalia Indonesia, 2014).

Page 49: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

33

Agama Islam dalam Mencegah Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.

b. Data Sekunder

Dalam penelitian ini selain menggunakan data primer juga

menggunakan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh untuk

mendukung data primer. Data sekunder yang digunakan antara lain studi

kepustakaan dengan mengumpulkan data dan mempelajari dengan mengutip

teori dan konsep dari sejumlah literatur buku, jurnal, majalah, koran atau

karya tulis lainya.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga

metode yaitu sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan

cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.33 Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi langsung gejala-

gejala yang ada kaitanya dengan penelitian ini. Metode observasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengamati beberapa hal berikut:

1) Lokasi atau tempat penelitian yang dalam hal ini adalah pelaksanaan

penelitian di Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan Tanjung

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.

2) Sarana dan prasarana bimbingan dan penyuluhan yang ada di Kelurahan

Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.

3) Pelaksanaan layanan Bimbingan Penyuluhan Islam.

b. Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, bertatap muka antara

pewawancara dengan responden menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara).34 Dalam hal ini peneliti

33Moh. Nazir, Metode Penelitian (Cet. X; Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). 34Moh. Nazir, Metode Penelitian (Cet. X; Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), 170.

Page 50: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

34

menggunakan wawancara secara langsung dengan cara mendalam.2

wawancara akan dilakukan kepada pihak KUA terkait dengan data, baik itu

data monografi KUA, sejarah dan data pernikahan. Bagian yang akan

diwawancarai adalah kepala KUA, penyuluh KUA, dan masyarakat yang

melakukan pernikahan dini.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan teknik penelusuran atau melacak data dari dokumen atau

sesuatu yang memiliki nilai sejarah yang terkait dengan penelitian ini. Hasil

penelitian dari observasi dan wawancara akan dapat dipercaya apabila

didukung dengan dokumentasi. dokumentasi ini digunakan untuk

mengetahui sejumlah data tertulis yang ada di lapangan yang relevan

dengan pembahasan penelitian ini. peneliti menggunakan alat-alat

dokumentasi seperti kamera yang digunakan untuk mengambil gambar

penelitian-penelitian yang dilakukan di lapangan.

5. Metode Analisis Data

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak mengadakan perhitungan

dengan angka-angka, karena penelitian ini hanya memberikan gambaran

tentang kondisisecara faktual dan sistematis mengenai faktor-faktor, sifat-

sifat serta hubungan antara fenomena yang dimiliki untuk melakukan

akumulasi dasar-dasarnya saja.35

Penelitian kualitatif dalam tulisan ini dimaksudkan untuk menggali

suatu fakta lalu memberikan penjelasan peristiwa di lapangan yang

berhubungan dengan Peran Penyuluh Agama Dalam Mencegah Pernikahan

Dini di Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.

Sebagian besar data yang diperoleh dan digunakan dalam

pembahasanpenelitian ini bersifat kualitatif. Data kualitatif adalah data

yang bersifat abstrak atau tidak terukur seperti ingin menjelaskan tingkat

nilai kepercayaan masyarakat terhadap nilai rupiah menurun. Dalam

35Moh. Nazir, Metode Penelitian (Cet. X; Bogor: Ghalia Indonesia, 2014).

Page 51: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

35

memperoleh data tersebut penulis menggunakan analisis data kualitatif

model Miles dan Hubermen dalam Sugiono, terdapat 3 tahap sebagai

berikut:

a. Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data ialah proses pemilihan, pemusatan perhatian untuk

menyederhanakan, mengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang

bersumber dari catatan tertulis di lapangan. Reduksi ini diharapkan untuk

menyederhanakan data yang telah diperoleh agar memberikan kemudahan

dalam menyimpulkan hasil penelitian. Dengan kata lain seluruh hasil

penelitian dari lapangan yang telah dikumpulkan kembali dipilah untuk

menentukan data mana yang tepat untuk digunakan.

b. Penyajian data (data display)

Penyajian data yang telah diperoleh dari lapangan terkait dengan seluruh

permasalahan penelitian dipilah antara mana yang dibutuhkan dengan yang

tidak, lalu dikelompokkan kemudian diberikan batasan masalah. Dari

penyajian data tersebut, maka diharapkan dapat memberikan kejelasan dan

mana data pendukung.

c. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing/vervication)

Langkah selanjutnya dalam menganalis data kualitatif sebagaimana ditulis

Sugiono adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi, setiap kesimpulan

awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya.36

6. Studi Relevan

Adapun beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis dan hasil dari

penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian ini.

Penelitian terdahulu dijadikan acuan atau pembanding bagi penulis dan

penelitian yang akan datang. Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang

36Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&G,(Cet.VI;

Bandung: Alfabeta, 2008), 232-249.

Page 52: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

36

menjadi acuan dan berhubungan langsung dengan penelitian adalah sebagai

berikut:

Menurut Barkah (2008) dengan judul “Pernikahan Usia Dini dan

Pengaruhnya Terhadap Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

pernikahan usia dini terhadap Pendidikan Agama Islam dalam keluarga.

Penelitian dilakukan dengan analisis uji “t” untuk mengetahui sejauh mana

perbedaan skor pasangan pernikahan usia dini dan pasangan usia dewasa

pada Pendidikan Agama Islam dalam keluarga. Hasil penelitian menunjukan

bahwa Pendidikan Agama Islam dalam keluarga tidak dipengaruhi oleh

faktor usia dari orang tua ( pasangan suami/istri). Dalam hal ini pasangan

usia dini aaupun pasangan pernikahan usia dewasa. 37

Menurut Jasirman (2016) dengan judul “ Peranan Penyuluh Agama

Dalam Memberikan Bimbingan Terhadap Calon Mempelai di Kantor

Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tamalate Kota Makassar”. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui peran, upaya serta faktor pendukung dan

penghambat dalam memberikan bimbingan terhadap calon mempelai di

KUA Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukan

bahwa KUA Kecamatan Tamalate Kota Makassar memiliki 105 penyuluh

agama honorer yang memiliki peranan masing-masing dalam memberikan

bimbingan dan 3 Penyuluh Agama PNS yang memiliki peranan dalam

memberikan bimbingan terhadap calon mempelai. Penyuluh agama islam

dibutuhkan untuk mempererat hubungan antara calonmempelai sebelum

melanjutkan ketahap pernikahan sehingga calon mempelai dapat

membangun keluarga sakinah, mawadah warahmah.38 Menurut Ahmad

(2014) dengan judul “Peranan KUA Dalam Menanggulangi Pernikahan Dini

di Desa Pasarean Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor”. Hasil penelitian

37Barkah., “Pernikahan Usia Dini dan Pengarunya Terhadap Penduididkan Agama

Dalam Keluarga”, Skripsi(Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2008). 38Muh Jasirman, “Peranan Penyuluh Agama Dalam Memberikan Bimbingan Terhadap

Calon Mempelai di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tamalate Kota Makassar”, Skripsi

(Makassar: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, 2016).

Page 53: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

37

bertujuan untuk mengetahu faktor-faktor penyebab serta sejauhmana

efektivitas peranan KUA dalam menanggulangi pernikahan dini di Desa

Pasarean Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Hasil penelitian

menunjukan bahwa faktor penyebab terbesar seseorang menikah di usia dini

yaitu menikah karena dijodohkan dan faktor ekonomi dengan alasan untuk

menghilangkan beban ekonomi keluarga. Selanjutnya sosialisasi telah

digalakan oleh KUA melalui pengajian-pengajian dan peringatan hari besar

dalam rangka menanggulangi pernikahan dini di Pasarean meskipun tidak

efektif.39

Menurut Wibisama (2016) dengan judul “Pernikahan Dalam

Islam”. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada hakikatnya Islam

disyariatkan hanya untuk memberikan kemaslahatan kepada seluruh

manusia dan menghindarkanya dari kemafsadatan. Salah satu petunjuk

Allah Swt dalam syariat Islam adalah diperintahkanya menikah dan

diharamkanya zinah. Perintah nikah merupakan salah satu implementasi

maqashid syariah yang kelima yaitu hifzhul nasl (menjaga keturunan).

Artinya bahwa bagi yang hendak melangsungkan pernikahan, demi menjaga

keabsahanya hendaknya memahami petunjuk Agama dan Negara agar

sampai pada hakikat pernikahan.40

Menurut Endang (2017) dengan judul “Peranan Penyuluh Agama

Islam Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Keberagaman Anak di Desa

Lassa-Lassa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa”. Hasil

penelitian menunjukan bahwa kondisi pendidikan anak di Desa Lassa-Lassa

meningkat karena didorong dengan adanya sarana dan prasarana yang di

sediakan oleh pemerintah Kabupaten Gowa. Adapun upaya yang dilakukan

oleh penyuluh agama Islam dalam meningkatkan mutu pendidikan di Desa

tersebut yaitu dengan mengedepankan kedisiplinan waktu, sholat berjamaah,

39Dede Ahmad Nasrullah, “Peranan KUA Dalam Menanggulangi Pernikahan Dini di

Desa Pasarean Pamijahan Kabupaten Bogor”, Skripsi (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014). 40Wahyu Wibisama, ”Pernikahan Dalam Islam”, Jurnal Pendidikan Agama Islam-

Ta’timVol.14 No.2, 2016.

Page 54: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

38

pengajian, pemberian motivasi dan bimbingan. Faktor pendukung dalam

upaya meningkatkan mutu pendidikan tersebut yaitu dengan adanya kerja

sama yang baik antara tokoh pendidik dan pemerintah serta tokoh agama

yang dapat memberikn arahan . Sedangkan faktor penghambat yang

dihadapi yaitu kurangnya pemahaman bagi sebagian masyarakat tentang

pentingnya pendidikan, serta kurangnya motivasi orang tua.41

Hidayat (2018) dengan judul “Peran Kantor Urusan Agama (KUA)

dan Tokoh Agama Dalam Mencegah Pernikahan Dini di Kecamatan

Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2016-2018”. Hasil penelitian

menunjukan bahwa peran KUA Kecamatan Sokaraja dalam mencegah

pernikahan dini di kalangan remaja yaitu dapat dibagi menjadi peran KUA

sebagai administator, penyuluh dan penghulu. Sementara itu. Peran tokoh

agama sebagai motivator, pembimbing moral dan mediator. Adapun

gerakan tokoh agama dalaam mencegah pernikahan dini lebih menekankan

kepada gerakan kultural yang ada di masyarakat yang terbagi kedalam dua

bentuk kegiatan, yaitu kegiatan rutinan seperti, pengajian rutinan, kumpulan

RT, kumpulan ibu-ibu PKK, dan kegiatan insidental seperti pengajian akbar

dan acara syukuran.42

Faturrohman (2013) dengan judul “Peran Kantor Urusan Agama

(KUA) Dalam Menangani Pernikahan Dibawah Umur di Kecamatan

Widasari Kabupaten Indramayu Study Kasus di KUA Kecamatan Widasari

Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2013-)”. Hasil penelitian menunjukan

bahwa indikasi laju perkembangan pernikahan dibawah umur dari tahun

2011-2013 mengalami peningkatan. Adapun faktor penyebab pernikahan di

bawah umur yang paling dominan adalah hamil sebelum menikah. Peran

41Nur Endang Sukmawati,“Peranan Penyuluh Agama Islam Dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan Keberagaman Anak di Desa Lassa-Lassa Kecamatan Bontolempangan Kabupaten

Gowa”, Skripsi,(Makassar: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, 2017). 42Arif Hidayat,” Peran Kantor Urusan Agama (KUA) dan Tokoh Agama Dalam

Mencegah Pernikahan Dini di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2016-2018”,

Skripsi(Purwokerto:Fakultas Syariah IAIN Purwokerto, 2018) .

Page 55: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

39

KUA dalam menangani pelanggaran terhadap Undang-undang pernikahan

di bawah umur, maka KUA mengeluarkan N9, N5 dan N8.43

43Faturrohman,“Peran Kantor Urusan Agama (KUA) Dalam Menangani Pernikahan

Dibawah Umur di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu Study Kasus di KUA Kecamatan

Widasari Kabupaten Indramayu Tahun 2011-2013-)”. Skripsi, (Cirebon: Fakultas Syari’ah IAIN

Syeikh Nur Jati Cirebon, 2013).

Page 56: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

40

BAB IV

PEMBAHASAN

1. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

a. Letak dan Luas Geografis

Kecamatan Kumpeh merupakan salah satu dari 11 Kecamatan yang

ada dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi. Kecamatan Kumpeh dengan

topografi dataran, memiliki luas wilayah ± 446 Km2. Pusat Pemerintahan

Kecamatan Kumpeh terletak di Kelurahan Tanjung. Jarak pusat

pemerintahan Kecamatan Kumpeh ke Ibu Kota Kabupaten Kurang lebih

110 KM.

Kecamatan Kumpeh mempunyai batas-batas wilayah adalah

sebagai berikut:

2. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur,

Kecamatan Taman Rajo

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan

5. Sebelah Batar berbatasan dengan Kecamatan Kumpeh Ulu

Kecamatan Kumpeh terdiri dari 17 Desa/Kelurahan, 48 dusun dan

152 RT. Desa/Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Kumpeh

adalah:

Tabel 4.1

Jumlah Dusun dan Rukun Tetangga Dirinci per Desa/Kelurahan

di Kecamatan Kumpeh Tahun 2016

No Desa/ Kelurahan Dusun Rukun Tetangga

1 Puding 4 2

2 Pulau Mentaro 6 3

3 Mekar Sari 17 3

4 Betung 9 3

5 Pematang Raman 8 4

6 Petanang 3 2

7 Sungai Bungur 7 3

Page 57: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

41

8 Seponjen 7 3

9 Londerang 6 2

10 Sogo 5 2

11 Rantau Panjang 9 4

12 Kelurahan Tanjung 32 3

13 Gedong Karya 12 4

14 Jebus 6 3

15 Sungai Aur 9 3

16 Maju Jaya 6 2

17 Rondang 6 2

Jumlah 48 152

Sumber: Kecamatan Kumpeh Dalam Angka 2017

b. Keadaan Penduduk

Secara lebih rinci dapat dilihat jumlah penduduk er Desa/Kelurahan

di Kecamatan Kumpeh pada tahun 2016 pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Jumlah Penduudk Dirinci per Desa/Kelurahan

di Kecamatan Kumpeh Tahun 2016

Penduduk Jenis Kelamin

Desa/Kelurahan No Perempuan Laki-laki

921 436 485 Puding 1

1.366 665 701 Pulau Mentaro 2

2.620 1.259 1.361 Mekar Sari 3

1.725 758 967 Betung 4

1.503 722 781 Pematang Raman 5

453 230 223 Petanang 6

1.600 780 819 Sungai Bungur 7

1.606 801 805 Seponjen 8

1.165 585 580 Londerang 9

909 445 464 Sogo 10

1.136 532 604 Rantau Panjang 11

4.850 2.431 2.419 Kelurahan Tanjung 12

2.164 1.096 1.068 Gedong Karya 13

701 374 327 Jebus 14

1.596 760 836 Sungai Aur 15

445 214 231 Maju Jaya 16

890 452 438 Rondang 17

25.650 12.541 13.109 Jumlah Sumber: Kecamatan Kumpeh Dalam Angka 2017

Page 58: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

42

Penduduk Kecamatan Kumpeh tahun 2016 tercatat sebanyak

25.650 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 13.109 jiwa dan penduduk

perempuan 12.541 jiwa. Berdasarkan data pada tabel 2 menunjukan bahwa

jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Kumpeh yaitu di keluraha

Tanjung sebanyak 4.850 jiwa dengan masing-masing penduduk laki-laki

sebanyak 2.419 jiwa dan penduduk perempuan 2.431 jiwa. Sedangkan

daerah yang penduduknya paling sedikit yaitu di Desa Maju Jaya sebanyak

445 jiwa dengan masing-masing penduduk laki-laki sebanyak 231 jiwa dan

penduduk perempuan sebanyak 214 jiwa. 44

c. Daftar Pegawai KUA Kecamatan Kumpeh

Tabel 4.3

Daftar Pegawai KUA Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi

Sumber: Kantor Urusan Agama Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh

Kabupaten Muaro Jambi

d. Struktur Organisasi KUA Kecamatan Kumpeh

Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kumpeh adalah sebuah

lembaga yang membangun keluarga sakinah, juga memiliki struktur

organisasi sebagai sistem penggerak dalam rangka mewujudkan visi dan

misi KUA Kecamatan Kumpeh.

44Badan Pusar Statistik. Kecamatan Kumpeh Dalam Angka. (Jambi: Kabupaten Muaro

Jambi, 2017).

NO NAMA/NIP JABATAN GOL PENDIDIKAN TMT

1 H. Baharudin, S.Ag

Nip.197005102002121007

2 Abu Bakar, S.Ag

Nip.197112052000031004

3 Drs. Nurdadik

Nip.196606092006041001

4 Sogol, S.Ag

Nip.197007042014111004

5 Zainabun

Nip.196307132014111001

Penyuluh I/a Min Oktober 2015

Staf III/b SI Ushuluddin Apr-06

Penyuluh III/a SI Tarbiyah Oktober 2015

Kepala III/d SI Ushuluddin Des 2002

Penghulu Pertama III/d SI Syariah Maret 2000

Page 59: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

43

GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)

KECAMATAN KUMPEH KABUPATEN MUARO JAMBI

Sumber Data: Kantor Urusan Agama Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi 2018.

PENY FUNGSIONAL LAIN BID

AGAMA YANG DITUGASKAN

KAKAN KEMENAG

PELAYANAN BIMBINGAN

KS

Zainabun

NIP 196307133014111901

PELAYANAN

BIMBINGAN

KEMASJIDAN

Sogol, S.Ag

NIP 197007042014111004

PELAYANAN

BIMBINGAN PEMBINA

SYARIAH

Abu Bakar, S.Ag

NIP 197112052000034004

TATA USAHAAN DAN

RUMAH TANGGA

Drs. Nurdadik

NIP 196606092006041001

Drs. Nurdadik

NIP 196606092006041001

PELAYANAN PENGAWASAN

PENCATATAN & PELAPORAN

NR

Abu Bakar, S.Ag

NIP 197112052000031004

JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA

H. Baharudin, S.Ag

NIP 197005102002121007

PENGHULU

Abu Bakar, S.AgNIP 197112052000031004

PENYULUH

ZAINABUN

Sogol, S.Ag

NIP 196307132014111001

NIP 197007042014111004

PENY. STATISTIK

DOKUMEN & SIMKAH

Page 60: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

44

GAMBAR 4.2 STRUKTUR PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS

KECAMATAN KUMPEH KABUPATEN MUAROJAMBI

Sumber Data: Kantor Urusan Agama Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi 2018

ANGGOTA

AMRUN DWI SULISTIYO

JAMINAN PRODUK HALAL

SEKRETARIS

YULISA RAHAYU

ANGGOTA

BUJANG, S.Ag

PENYULUH KELUARGA SAKINAH

PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN HIV/AIDS

BENDAHARA

NURHIKMAH YOGYA

BEMBERANTASAN BUTA AKSARA AL-QUR'AN

ANGGOTA

MIRA OKTAFIANTI, S.S

PEMBERANTASAN BUTA AKSARA AL-QUR'AN

ANGGOTA

HERI WINDRA

PENYULUH ZAKAT

ANGGOTA

SOLIHIN

PEMBERDAYAAN WAKAF

HAIRIL SAPUTRA , S.Sy

KETUA

HAMDI.,S.Ag

WAKIL KETUA

RADIKALISME DAN ALIRAN

KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

Page 61: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

45

e. Visi dan Misi KUA Kecamatan Kumpeh

Adapun Visi dan Misi Kantor Urusan Agama Kecamatan Kumpeh

adalah sebagai berikut:

1. Visi

a. Terwujudnya masyarakat Kecamatan Kumpeh yang taan beragama,

mandiri, berkualitas dan sejahtera lahir dan batin.

2. Misi

a. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi nikah dan rujuk

b. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama

c. Meningkatkan kehidupan keluarga Sakinah, Mawaddah Wa Rahmah

d. Meningkatkan pelayanan zakat, infaq, shodaqoh dan sertifikasi tanah

wakaf

e. Meningkatkan pelayanan informasi haji, koordinasi lintas sektoral

f. Meujudkan tata kelola pemerintah yang bersih dan berwibawa.45

2. Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Usia Dini di Kecamatan

Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi

Secara hukum Pernikahan usia dini berdasarkan UU No.1 Tahun

1974 pasal 7 ayat 1 yang berbunyi pernikahan hanya diizinkan jika pihak

pria sudah mencapai usia 19 tahun dan perempuan sudah mencapai 16

tahun. Sedangkan dua orang yang melakukan pernikahan dibawah usia

tersebut dinamakan pernikahan dibawah umur. Hasil survey KUA dari

tahun 2014-2018 pernikahan dini juga terjadi di Desa-desa di Kecamatan

Kumpeh yang terdiri dari 16 Desa dan 1 Kelurahan. Adapun Data

pernikahan dini tiap Desa dan Kelurahan di Kecamatan Kumpeh dijelaskan

pada tabel di bawah ini:

45Kantor Urusan Agama Kecamatan Kumpeh kabupaten Muaro Jambi. 27 Desember

2018.

Page 62: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

46

Tabel 4.4

Data Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Kumpeh

Kabupaten Muaro Jambi 2014-2018

2018 2017 2016 2015 2014 DESA NO

27 42 33 42 41 TANJUNG 1

7 2 4 6 10 SOGO 2

15 13 6 19 22 SEPONJEN 3

17 18 12 18 10 SUNGAI BUNGUR 4

2 1 3 3 10 PETANANG 5

11 8 12 16 10 PEMATANG RAMAN 6

9 4 9 7 9 BETUNG 7

13 11 7 13 13 PULAU MENTARO 8

14 31 15 28 28 MEKAR SARI 9

4 3 6 2 2 MAJU JAYA 10

3 4 4 7 7 PUDING 11

5 15 14 10 10 LONDERANG 12

2 3 11 3 3 RONDANG 13

6 10 7 7 10 RANTAU PANJANG 14

16 10 10 22 15 GEDONG KARYA 15

3 1 4 12 5 JEBUS 16

9 10 11 12 21 SUNGEI AUR 17

163 186 168 227 226 JUMLAH

Sumber Data: KUA Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi

Berdasarkan data pernikahan Dini di desa dan kelurahan pada tabel

di atas menunjukkan bahwa Kelurahan Tanjung merupakan Kelurahan yang

terjadi Pernikahan di usia Dini terbanyak sejak tahun 2014-2018.

Berdasarkan hasil wawancara dan Observasi peneliti di lapangan

menemukan bahwa terdapat beberapa faktor yang yang menyebabkan

seseorang untuk melakukan pernikahan usia dini antara lain yaitu karena

kurangnya sosialisasi UU pernikahan, pergaulan bebas, ekonomi, budaya,

pengaruh sosial media dan banyak faktor lainya namun dalam penelitian ini

menununjukan bahwa kelima fator tersebutlah yang melatar belakangi

seseorang melakukan pernikahan usia dini. Faktor tersebut dapat dijelaskan

pada Tabel dibawah ini:

Page 63: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

47

Tabel 4.4

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Penikahan Usia Dini

di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi

No Faktor Penyebab Jumlah Persen

(%)

1 Kurangnya Sosialisasi UU No 1

Tahun 1974 1 7,69

2 Pergaulan Bebas 2 15,38

3 Ekonomi 4 30,77

4 Budaya 2 15,38

5 Pengaruh Sosial Media 4 30,77

Total 13 100

Sumber: Survei 2018

Berdasarkan tebel 4 menunjukan bahwa faktor penyebab yang

paling dominan seseorang melakukan pernikahan usia dini yaitu karena

faktor ekonomi dan pengaruh sosial media sebanyak 4 pasang atau 30,77

persen dari total sampel yang digunakan. Selain itu seseorang melakukan

pernikahan usia dini juga didasari oleh faktor pergaulan bebas dan budaya

masing-masing sebanyak 2 pasang atau 15,38 persen dari total sampel yang

digunakan. Sedangkan kurangnya sosialisasi UU No 1 Tahun 1974 hanya

sebanyak 1 pasang atau 7,69 persen dari total sampel yang digunakan.

a. Faktor Ekonomi

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor yang menyebabkan

terjadinya pernikahan usia dini adalah faktor ekonomi. Keterbatasan orang

tua dalam membiayai perekonomian keluarga juga menjadi penyebabnya.

Orang tua yang menganggap dirinya sudah tidak lagi membiayai anaknya

karena bertumpuknya beban lain yang harus dipikulnya cendrung segera

untuk menikahkan anaknya. Langkah ini diambil dengan alasan setidaknya

dapat meringankan beban perkonomian keluarga, karena anak yang telah

menikah tersebut akan menjadi tanggung jawab suaminya.

Pernyataan ini dibenarkan oleh Neli Agustin yang mengatakan

Page 64: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

48

bahwa salah satu faktor yang menyebabkan mereka melakukan pernikahan

usia dini adalah faktor ekonomi. Kondisi ekonomi yang kurang mampu

untuk memenuhi segala kebutuhan keluaraga sehingga menyebabkan

mereka menikah diusia dini. Dengan adanya pernikahan maka tanggung

jawab sepenuhnya diserahkan kepada suami. Tentunya akan meringankan

beban orang tua.46

Hal serupa juga disampaikan oleh Indah Ari Wardani bahwa alasan

dirinya melakukan pernikahan usia dini yaitu faktor ekonomi. Kesulitan

ekonomi dan kemiskinan menyebabkan orang tua tidak mampu mencukupi

kebutuhan anaknya. Dengan adanya pernikahan maka anaknya akan

memperoleh penghidupan yang lebih baik lagi.47

Sedangkan hasil wawancara dengan Santi yang mengatakan bahwa

faktor penyebab terjadinya pernikahan usia dini salah satunya adalah faktor

ekonomi. Anggapan orang tua karena ingin melepas tanggung jawab

anaknya terhadap seorang lelaki dengan menikahkan segera anaknya agar

mereka bisa segera meringankan beban orang tua dari segi ekonomi tanpa

mempertimbangkan umur.48

Sedangkan menurut Atriyanur mengatakan bahwa salah satu faktor

yang menyebabkan menikah di usia dini adalah faktor ekonomi. Kebutuhan

hidup yang semakin banyak membuat pernikahan adalah salah satu cara

untuk bisa menekan biaya hidup dalam keluarga. Dengan adanya

pernikahan maka tanggung jawab keluarga akan berpindah tangan ke

suami.49

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa,

faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang dominan yang mendasari

46Neli Agustin, Pasangan Pernikahan Usia Dini di kelurahan Tanjung, Wawancara

dengan Penulis, 29 Desember 2018, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner. 47Indah Ari Wardani, Pasangan Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung,

Wawancara dengan Penulis, 29 Desember 2018, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner. 48Santi, Pasangan Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung, Wawancara dengan

Penulis, 29 desember 2018, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner. 49Atriyanur, Pasangan Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung, Wawancara dengan

Penulis, 29 Desember 2018, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner.

Page 65: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

49

seseorang untuk melakukan pernikahan di usia ini. Dengan harapan anak-

anak mereka kelak bisa juga hidup sejahtera bersama suami atau keluarga

barunya yang telah menanggung beban hidup anak-anaknya sehingga orang

tua juga dapat berkurang beban yang harus mereka pikul dalam

keluarganya.

b. Faktor Sosial Media

Di era kemajuan teknologi yang begitu canggih, dengan berpacu

danberlomba-lomba seseorang dalam menciptakan dan mendesain teknologi

yang begitu mutakhir diluar nalar dugaan manusia. Dengan adanya

teknologi dapat memudahkan seseorang berkomunikasi. Hal inilah yang

tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi selain memiliki dampak

positif juga memiliki dampak negatif bagi penggunanya. Penggunaan

teknologi yang tidak mampu menggunakan secara arif dan bijaksana maka

akan menimbulkan dampak negatif, terkhususnya bagi kalangan remaja

sekarang ini.

Kemajuan teknologi komunikasi membawa dampak yang begitu

signifikan. Salah satu diantaranya adalah remaja, seringkali mereka tergiur

dengan aplikasi media sosial seperti Facebook, Line, Instagram, Whatsaap,

BBM serta berbagai fitur lainya yang cendrung membuat mereka ketagihan.

Dengan berbagai fitur yang tersedia akan mempermudah komunikasi antar

lawan jenis yang sampai akhirnya mereka melakukan pertemuan baik itu

secara langsung maupun tidak langsung.

Salah satu penyebab pernikahan usia dini di Kelurahan Tanjung

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi yang disampaikan oleh Dewi

dkk yaitu akibat dari kemajuan teknologi yang tidak bisa digunakan secara

arif dan bijaksana oleh para pengguna terkhusus para remaja. Sehingga para

remaja cendrung melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang,

sehingga orang tua mengambil jalan untuk menikahkan anaknya tersebut.50

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh penggunaan

50Dewi dkk, Pasangan Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung, Wawancara dengan

Penulis, 29 Desember 2018, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner.

Page 66: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

50

sosial media tentunya juga berdampak positif maupun negatif terkhusus para

remaja yang melakukan pernikahan usia dini di Kelurahan Tanjung

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi.

c. Faktor Pergaulan Bebas

Kehidupan moderen dengan gaya hidup yang serba terbuka,

terkadang membuat masyarakat berpacu dan belomba-lomba dalam

meningkatkan taraf kehidupanya. Dengan kehidupan modern seperti ini

terkadang gaya hidup masyarakat yaitu remaja sering kali terkendalikan

akibat pengaruh kemajuan teknologi yang tidak dapat dibendung sehingga

memicu terjadinya pernyakit masyarakat yang berdampak pada pergaulan

remaja yang serba bebas dan tidak sesuai dengan aturan norma agama,

budaya yang ada dalam masyarakat.

Kita ketahui bahwa pergaulan bebas adalah salah satu bentuk

perilaku menyimpang yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati

batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering

kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa/ sedangkan remaja

adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh

pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan

yang minim dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas.

Masyarakat Kelurahan Tanjung saat ini masih menghormati norma-

norma agama dan adat istiadat dan merupakan aib yang besar bagi

keluarganya jika perbuatan yang bertentangan dengan agama dan adat

istiadat terjadi dalam keluarga mereka. Termasuk jika terjadi kehamilan

diluar nikah oleh masyarakat setempat. Maka jalan yang ditempuh adalah

dengan cara pernikahan meskipun umurnya masih sangat dini untuk

melakukan pernikahan. Seperti yang disampaikan oleh Mak Rivat bahwa

mereka melakukan pernikahan di usia dini dikarenakan oleh pergaulan

bebas yang menyebabkanya hamil diluar pernikahan. Oleh sebab itu mereka

menikah agar tidak semakin membuat keluarga malu.51

51Mak Rivat, Pasangan Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung, Wawancara dengan

Penulis, 29 Desember 2018, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner.

Page 67: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

51

Hal serupa juga dikatakan oleh Ahmad Sunandar bahwa yang

menyebabkan dirinya melakukan pernikahan adalah pergaulan bebas.

Pergaulan bebas telah menjerumuskanya kedalam hal-hal yang melanggar

norma agama. Akibatnya mereka menikah dengan adanya anak diluar

pernikahan.52

Berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa akibat adanya arus

globalisasi yang tidak bisa terbendung membuat pola pergaulan remaja

terkadang tidak bisa kita kendalikan. Akibat yang ditimbulkan yaitu

pergaulan bebas tanpa memperdulikan aturan norma-norma yang berlaku.

Sehingga memicu terjadinya kehamilan diluar nikah. Dengan adanya

pernikahan mereka beranggapan dapat menutupi aib keluarga.

d. Faktor Budaya

Masyarakat yang masih menjunjung tinggi adat-istiadat dan budaya

mengenai pernikahan usia dini masih kerap kita jumpai di daerah pedesaan

atau perkampungan padat penduduk. Budaya menikahkan anaknya sendiri

mungkin sudah m sudah menjadi hal biasa di kalangan tertentu dalam

kehiduapn masyarakt. Budaya atau kebiasaan yang masih tertanam dalam

kehidupan masyarakat yaitu dengan cara menjodohkan anaknya.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Icha Meylita Sari

yang mengatkan bahwa mereka melakukan pernikahan usia dini karena

mereka dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Dengan alalasan bahwa

kebiasaan dalam keluarganya tersebut sudah di terapkan sejak lama

akibatnya mereka hanya bisa mengikuti adat tersebut yaitu siap untuk

dinikahkan.53 Hal serupa juga disampaikan oleh Imelda yang mengatakan

bahwa alasanya menikah diusia dini yaitu karna dijodohkan. Tradisi dalam

keluarga yang kental masih sangat terasa dalam keluarga.54

52Ahmad Sunandar, Pasangan Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung, Wawancara

dengan Penulis, 29 Desember 2018, Kanupaten Muaro Jambi, Kuisioner. 53Icha Meylita Sari, Pasangan Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung, Wawancara

dengan Penulis, 29 desember 2018, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner. 54Imelda, Pasangan Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung, Wawancara dengan

Penulis, 29 Desember 2018, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner.

Page 68: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

52

Masih minimnya pemahaman masyarakat mengenai dampak dari

pernikahan usia dini. Terjadinya pernikahan dini diakibatkan oleh masih

kentalnya budaya yang mereka anut. Sebab pernikahan usia dini zaman

dahulu sangat berbeda dengan sekarang ini. Zaman sekarang seharusnya

sudah tidak ada lagi perjodohan. Setelah menikah merekalah yang akan

menjalani kehidupan berumah tangga dan mereka memiliki hak untuk

memilih pasangan hidupnya sendiri tentunya dengan seizin restu orang

tuanya. Karena yang akan menajalankan bahtera rumah tangga adalah kedua

anak itu sendiri.

e. Kurangnya Sosialisasi UU No.1 Tahun 1974

Undang-undang No.1 Tahun 1974 telah menampung unsur-unsur

atau ketentuan hukum agama dan kepercayaan dari seluruh lapisan

masyarakat. Dalam Undang-undang ini ditentukan prinsip yang

berhubungan dengan perkawinan dengan cara penyesuaianya dengan

perkembangan zaman. Diantara prinsip-prinsip UU No. 1 Tahun 1974

adalah menjelaskan bahwa tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga

yang bahagia dan kekal. Pernikahan dikatakan sah apabila dilkakukan

menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaanya dan setiap

perkawinan harus dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Baharudin selaku

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan Tanjung Kecamatan

Kumpeh kabupaten Muaro Jambi yang mengatakan bahwa pernikahan dini

sangat tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pernikahan usia dini

sangat rawan dengan masalah yang timbul dan terkadang tidak mampu

diatasi oleh keduanya. Sehingga akan menyebabkan hal-hal yang tidak

diinginkan dalam pernikahan yaitu perceraian.55

Undang-undang No 1 Tahun 1974 pasal 7 ayat 1 yang berbunyi

“pernikahan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun

55Baharudin, Kepala KUA Kecamatan Kumpeh, Wawancara dengan Penulis, 7 Januari

2019, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner.

Page 69: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

53

dan pihak perempuan sudah mecapai umur 16 tahun”. Sejalan dengan hal

itu, menurut penghulu di Kelurahan Tanjung yaitu Bapak Abu Bakar

menerangkan bahwa salah satu penyebab pernikahan usia dini di Kelurahan

Tanjung adalah kurangnya sosialisasi serta pemahaman mengenai UU No.1

Tahu 1974.56

Berdasarkan hasil wawancara dengaan pasangan usia dini yaitu M.

Hidayat Arifin yang mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui akan

adanya UU No.1 Tahun 1974 serta kurangnya sosialisasi di daerah

mereka.57

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa

kurangnya sosialisasi UU pernikahan No.1 Tahun 1974 membuat banyak

masyarakat kurang mengerti akan adanya aturan mengenai umur

perkawinan. Kuragnya sosialisasi inilah yang menyebabkan banyaknya

pernikahan usia dini di Kelurahan Tanjung.

3. Peran Kua Dalam Mencegah Pernikahan Usia Dini

Pernikahan merupakan hal yang lumrah terjadi bahkan suatu hal

yang sangat penting dilakukan untuk membentuk keluarga (rumah tangga)

yang bahagia dan merupakan cara yang legal untuk memperoleh keturunan.

Namun jika berbicara masalah pernikahan, ada banyak hal yang perlu untuk

dipertimbangkan, karena pernikahan hakikatnya tidak direncanakan untuk

dilakukan dalam jangka pendek melainkan seumur hidup. Oleh karena itu

pernikahan bersifat jangka panjang panjang maka pernikahan seharusnya

dilakukan dengan kesiapan mental maupun fisik yang cukup matang.

Kesiapan secara mental maupun fisik disini erat kaitanya dengan usia

seseorang ketika menikah. Ketentuan dan ketetapan mengenai usia

pernikahan tersebut tertuang dalam UU Perkawinan No.1 Tahun 1974.

56Abu Bakar, Penghulu KUA Kecamatan Kumpeh, Wawancara dengan Penulis, 7

Januari 2019, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner. 57M. Hidayat Arifin, Pasangan Pernikahan Usia Dini di Kelurahan Tanjung, Wawancara

dengan Penulis, 29 Desember 2018, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner.

Page 70: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

54

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Kantor Urusan

Agama (KUA) Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro

Jambi bahwa pernikahan usia dini adalah pernikahan yang sangat tidak

menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pernikahan usia dini sangat rawan

dengan masalah-masalah yang timbul, terkadang tidak mampu diatasi oleh

keduanya. Oleh sebab itu ada beberapa upaya yang dilakukan oleh KUA

untuk mencegah pernikahan usia dini antara lain dengan Bimbingan dan

penyuluhan.

Adapaun Bimbingan dan Penyuluhan yang telah dilakukan oleh

Kua di Kecamatan Kumpeh dalam upaya pencegahan Pernikahan Usia Dini

antara lain:

a. Penyuluhan UU No.1 Tahun 1974

Salah satu upaya KUA yang dilakukan oleh penyuluh agama dalam

mencegah pernikahan usia dini di Kelurahan tanjung Kecamatan Kumpeh

Kabupaten Muaro Jambi adalah dengan melakukan penyuluhan UU tentang

pernikahan. Memberikan sosialisasi UU No. 1 Tahun 1974 mengenai aturan

dan batasan pernikahan agar tidak terjadi lagi pernikahan usia dini. Berbagai

kegiatan sosialisasi seperti pengajian, majelis taklim dan berbagai seminar

kesehatan yang dilakukan oleh para penyuluh agara Kelurahan Tanjung agar

dapat menekan angka pernikahan usia dini.

Mengubah sebuah kebiasaan menikahkan anaknya di usia dini tidak

semudah membalikan telapak tangan. Merubah kebiaaan atau pola pikir

masyarakat membutuhkan sebuah proses atau cara yaitu melalui sosialisasi

UU No.1 Tahun 1974 tentang aturan dan batasan umur untuk

melangsungkan pernikahan. Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak Zainabun

selaku penyuluh bahwa kegiatan sosialisasi dengan tujuan agar dapat

menekan angka pernikahan usia dini. Penyuluhan ini selalu ditekankan

kepada para orang tua melalui kegiatan-kegiatan majelis ta’lim penyuluh

dan sosialisasi pernikahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.58

58Zainabun, Penyuluh Agama Kelurahan Tanjung, Wawancara dengan Penulis, 7

Januari 2019, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner.

Page 71: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

55

Sosialisasi UU Perkawinan No.1 Tahun 1974, haruslah tetap kita

sampaikan kepada masyarakat awam yang kurang paham akan aturan

pemerintahmengenai batasan usia pernikahan agar dapat menekan sedikit

demi sedikit angka pernikahan usia dini. Dengan adanya sosialisasi UU

perkawinan yang dilakukan oleh para penyuluh agama di Kelurahan

Tanjung, dengan harapan besar dapat mengubah sedikit demi sedikit pola

pikir masyarakat agar senantiasa taat pada aturan hukum yang telah

ditetapkan oleh pemerintah demi mencapai masyarakat yang tertib aturan

hukum dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bimbingan Penyuluhan Islam

Penyuluh Agama Islam saat ini memiliki peran penting dalam

memberdayakan masyarakat. Memberikan pencerahan hati kepada orang

yang mengalami kesukaran-kesukaran rohani dalam hidupnya sesuai dengan

ajaran Agama Islam sehingga dapat mengatasi masalahnya sendiri demi

memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Bimbingan Penyuluhan Islam sangatlah dibutuuhkan khususnya

bagi pasangan pernikahan usia dini. Sebab dengan adanya bimbingan

penyuluh islam yang dilakukan oleh penyuluh agma dapat menyadarkan

masyarakat akan dampak pernikahan usia dini. Dengan adanya bimbingan

penyuluhan islam dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat

khususnya pasangan pernikahan usia dini mengenai dampak yang akan

ditimbulkan dari berbagai aspek yang ada.

Bimbingan Penyuluhan Islam yang dilakukan oleh para penyuluh

agama di Kelurahan Tanjung seringkali disampaikan melalui berbagai

kegiataan keagamaan. Bimbingan bukan saja kepada masyarakat dan

pasangan pernikahan usia dini melainan bimbingan terhadap anak remaja.

Hal ini disampaikan oleh Bapak Zainabun selaku penyuluh agama di

Kelurahan Tanjung yang mengatakan bahwa sasaran bimbingan penyuluh

islam bukan hanya masyarakat atau pasangan usia dini melainkan kepada

remaja dan para anak-anak bahwa pernikahan usia dini memiliki banyak

Page 72: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

56

dampak yang buruk dalam kehdupan baik fisik maupun mental.59

Ajaran Islam selalu meminta seseorang kepada sebuah kebahagiaan

dan ketenangan dalam kehidupan ini. Bimbingan penyuluhan islam

mengambil peran penting dalam memberikan penyuluhan kepada para

masyarakat serta pasangan pernikahan usia dini mengenai dampak yang

ditimbulkan dari berbagai aspek yang ditimbulkan dari adanya pernikahan

usia dini. Bimbingan penyuluhan islam menuntun dan membimbing kita

untuk dapat hidup sehat dan sejahtera senantiasa selalu membimbing dan

mengarahkan kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

c. Penyuluhan Kesehatan

Pernikahan usia dini bukan lagi merupakansebuah hal yang langka

melainkan sudah sering kita melihat, mendengar dan menyaksikan kasus

pernikahan usia dini. Pernikahan usia dini bukan saja berdampak pada psikis

tetapi juga dapat berdampak pada fisik khususnya bagi wanita itu sendiri.

Hal seperti ini terkadang tanpa memiklirkanresiko yang dapat mengancam

kesehatan, banya remaja khususnya remaja putri memutuskan untuk

menikah muda. Padahal ada beberapa dampak buruk bagi kesehatan yang

dapat terjadi ketika seseorang melakukan pernikahan usia dini dan sangat

muda.

Penyuluh agama di Kelurahan Tanjung selain memberikan

bimbingan penyuluhan islam, mereka juga memberikan sosialisasi

kesehatan kepada ibu-ibu pengajian majelis ta’lim mengenai dampak

pernikahan usia dini. Hal ini di ungkapkan oleh Bapak Sogol mengatakan

bahwa selain melakukan penyuluhan agama, kami juga mensosialisasikan

kesehatan terkait dampak pernikahan usia dini. Sosialisasi biasanya

dilakukan melalui forum diskusi, pengajian masyarakat

sehingga masyarakat mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dari

59Zainabun, Penyuluh Agama Kelurahan Tanjung, Wawancara dengan Penulis, 7

Januari 2019, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner.

Page 73: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

57

pernikahan usia dini.60

Sosialisasi kesehatan sangatlah penting untuk disampaikan kepada

masyarakat khususnya pasangan pernikahan usia dini agar mereka

mengetahui dampak negatif yang akan ditimbulkan dari pernikahan usia

dini. Dengan adanya sosialisasi kesehatan dapat menekan angka pernikahan

usia dini.

d. Kursus Calon Pengantin

Bimbingan perkawinan pra nikah bagi calon pengantin atau sering

juga disebut Kursus calon pengantin (Suscatin) merupakan salah satu

program yang digiatkan pada Kantor Urusan Agama di Kelurahan Tanjung

Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. kegiatan bimbingan

perkawinan merupakan program Kementrian Agama RI yang dibiayai dari

PNBP NR. Dasar pelaksanaan Bimbingan Perkawinan berdasarkan

Keputusan Dirjen Bimas Islam No.373/2017, tentang Petunjuk Teknis

Bimbingan Perkawinan bagi calon pengantin.

Tujuan bimbingan perkawinan pra nikah bagi calon pengantin

adalah ikhtiar pemerintah melihat tingginya tingkat perceraian yang terjadi.

Selain itu diharapkan Calon Pengantin (Catin) bisa membangun keluarga

yang mempunyai pondasi yang kokoh, karena banyak pasangan Catin yang

belum tahu cara mengelola keluarga.

Adapun materi yang disampaikan dalam kursus calon pengantin

merujuk pada Peraturan Dirjen Bimas Islam tentang petunjuk teknis

bimbingan perkawinan bagi calon pengantin No.373/2017 yaitu sebagai

berikut:

a. Membangun landasan keluarga sakinah

b. Merencanakan perkawinan yang kokoh menuju keluarga sakinah

c. Dinamika perkawinan

d. Kebutuhan keluarga

e. Kesehatan keluarga

60Sogol, Penyuluh Agama Kelurahan Tanjung, Wawancara dengan Penulis, 7 Januari

2019, Kabupaten Muaro Jambi, Kuisioner.

Page 74: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

58

f. Membangun generasi dalam menghadapi tantangan kekinian

g. Mengenali dan menggunakan hukum untuk melindungi perkawinan

keluarga.

Kursus calon pengantin (Suscatin) merupakan upaya yang

dilakukan oleh pemerintah yang dalam hal ini penyuluh untuk membekali

calon pengantin dalam menyongsong mahligai rumah tangga agar dalam

rumah tangganya nanti siap dan memiliki bekal psikis dan keterampilan

dalam menghadapi setiap problematika keluarga sehingga menghasilkan

keluarga yang berkualitas yang akhirnya menciptakan masyarakat

berkualitas pula.

Demikianlah hal yang dilakukan oleh para penyuluh agama dan

beberapa unsur terkait dalam mengatasi pernikahan usia dini di Kelurahan

tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi. dalam mewujudkan

semua hal yang ingin dicpai tentunya membutuhkan kontribusi dari seluruh

kalangan baik dari pihak penyuluh, penghulu, imam masjid, tokoh agama,

KUA Kecamatan dan Kementrian Agama Kabupaten dalam mengatasi

pernikahan usia dini dalam mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera dan

berlandaskan nilai agama.

4. Kendala dan solusi Penyuluhan Agama dalam Mencegah Pernikahan

Usia Dini

a. Kendala

Dalam proses pencegahan Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Kumpeh

Kabupaten Muaro Jambi, penyuluh agama Islam KUA Keluarahan Tanjung

juga mengalami beberapa kendala. Diantaranya disebabkan oleh beberapa

faktor

1. Keterbatasan ruang dan waktu

2. Kurangnya respon positif dari masyarakat

3. Sarana dan prasarana yang kurang memadai menunjang kegiatan

penyuluhan Pernikahan Usia Dini kepada masyarakat.

Page 75: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

59

4. Kurangnya dukungan Pemerintah terhadap penyelenggaraan kegiatan

pencegahan usia dini dilingkungan masyarakat.

b. Solusi

Ada beberapa solusi yang dapat dijadikan referensi atau rujukan

bagi Penyuluh Agama Islam dalam rangka pencegahan Pernikahan Usia

Dini. Hal ini dapat dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga. Orang

tua memiliki peranan penting dalam perkembangan mental maupun

psikologis anak, tidak hanya bertanggungjawab pada pendidikan dan

ahklak. Untuk menghindari pernikahan usia dini, penyuluh mengadakan

pendekatan kepada masyarakat melalui berbagai program melalui

perkumpulan-perkumpulan yang ada di sekitar, seperti:

1. Pengajian/ majelis taklim

2. Arisan

3. Perkumpulan remaja atau yang bisa disebut dengan karang taruna

4. Sekolah dari tingkat SD, SLTP dan SLTA.

Page 76: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

60

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan maka penulis dapat

mengambil kesimpulan yaitu:

1. Faktor yang menyebabkan terjadinya pernikahan usia dini di Kelurahan

Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi di dominasi oleh

faktor ekonomi dan pengaruh sosial media masing-masing sebesar 30,77

persen atau 4 pasangan usia dini. Selanjutnya disusul oleh faktor

pergaulan bebas dan faktor budaya masing-masing sebesar 15,38 persen

atau 2 pasangan usia dini. Faktor penyebab yang terkahir yaitu karena

kurangnya sosialisasi UU No.1 Tahun 1974 sebesar 7,69 persen atau 1

pasangan usia dini.

2. Upaya yang dilakukan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan

Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi dalam mencegah

pernikahan usia dini yaitu dengan cara bimbingan dan penyuluhan baik

itu tentang UU No. 1 Tahun 1974 maupun bimbingan penyuluhan Islam

dan kesehatan serta Kursus Calon Pengantin (Suscatin).

2. Implikasi Penelitian

Dari hasil penelitan yang penulis lakukan maka dapat di buat

implikasi penelitai yaitu sebagai berikut:

3. Dengan adanya beberapa faktor penyebab pernikahan usia dini

diharapakan aparat pemerintah khususnya dalam kasus ini. Kementrian

Agama melalui penyuluh agama fungsuional agar dapat lebih

meningkatkan penyuluhan terhadap dampak dari pernikahan usia dini.

Dampak yang ditimbulkan baik dari segi kesehatan maupun dari segi

pandangan hukum negara yang berlaku serta menambah jumlah

Penyuluh Agama di Kelurahan Tanjung Kecamatan Kumpeh Kabupaten

Muaro Jambi.

Page 77: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

61

4. Diharapkan kepada para orang tua di Kelurahan Tanjung Kecamatan

Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi dapat memberikan dukungan penuh

terhadap dampak yang ditmbulkan dari pernikahan usia dini baik dari

fisik dan mental remaja. Dukungan tersebut dapat direalisasikan melalui

pemberian pemahaman kepada anak mengenai pernikahan usia dini. Hal

tersebut sebagai tindak lanjut dalam membangun proses penyuluhan yang

dilakukan oleh para Penyuluh Agama Islam.

Page 78: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

62

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Slamet dan Aminudin. 1999. Fiqih Munakahat 1. Bandung: Pustaka Setia

Badan Pusat Statistik. 2017. Kecamatan Kumpeh Dalam Angka. Jambi:

Badan Pusat Statistik Jambi

Barkah.2008.Pernikahan Usia Dini dan Pengarunya Terhadap Penduididkan

Agama Dalam Keluarga. Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah.

Departemen Agama RI.2013. Al Quran dan Terjemahanya. Makassar: Halim

Departemen Agama RI.2012.Al-Quran dan Terjemah. Surabaya: Fajar Mulya.

Endang, Nur Sukmawati. Peranan Penyuluh Agama Islam Dalam Meningkatkan

Mutu Pendidikan Keberagaman anak di desa Lassa-Lassa Kecamatan

Bontolempangan Kabupaten Gowa. Makassar: Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

Fathurrohman.2013. Peran Kantor Urusan Agama (KUA) Dalam Menangani

Pernikahan Dibawah Umur di Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu

(Study Kasus di KUA Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu Tahun

2011-2013). Cirebon: Fakultas Syari’ah IAIN Syeikh Nur Jati Cirebon

Hadikusuma Hilman. 1990 Hukum Perkawinan Indonesia. Bandung:

Mandar Maju

Hamsi, Rizal.2014. Peranan Penyuluh Agama Islam Dalam Mengatasi Kekerasan

Terhadap Anak Dalam Rumah Tangga di Desa Tempe Kecamatan Dua

Boccoe Kebupaten Bone. Makassar: Fakultas Dakwak Dan Komunikasi

UIN Alauddin Makassar

Hidayat, Arif. 2018. Peranan Kantor Urusan Agama (KUA) dan Tokoh Agama

Dalam Mencegah Pernikahan Dini di Kecamatan Sokaraja Kabupaten

Banyumas Tahun 2016-2018. Purwokerto: Fakultas Syariah IAIN

Purwokerto

Jasirman, Muh.2016. Peranan Penyuluh Agama Dalam Memberikan Bimbingan

Terhadap Calon Mempelai di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan

Tamalate Kota Makassar. Makassar: Fakultas Dakwah dan Komunikasi

UIN Alauddin Makassar

Kementrian Agama RI. 2015. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Penyuluh Agama. Makasar: Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi

Selatan, Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf

M. Dlori, Mohammad. Jeratan Nikah Dini, Wabah Pergaulan. Jogjakarta: Media

Abadi, 2005.

Muchtar, Kamal. 2006. Hukum Perkawinan menurut UU Perkawinan dan

Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Sinar Grafik

Muis, Dwi Utami. Peran Penyuluh Agama Islam Dalam Mencegah Pernikahan

Usia Dini di Kelurahan Tolo Kecamatan Kelara Kabuapten Jeneponten.

Makassar: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar

Nasrullah, Dede Ahmad. 1996. Peranan KUA Dalam Menanggulangi Pernikahan

Dini di Desa Pasarean Kec. Pamijahan Kabupaten Bogor. Jakarta: Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nasution, S.1996. Metode Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsinto

Page 79: PERAN PENYULUH AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH …repository.uinjambi.ac.id/2361/1/SKRIPSI-KINA RINA - Kina... · 2020. 4. 21. · iv KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SULTHAN

63

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.

Purwanto, Anis. Peran Penyuluh Agama Dalam Pembinaan Umat. Diakses

melalui alamat http://anis-purwanto.blogspot.com/2012/04/peranan-

penyuluh-agama-dalam-pembinaan.html?m=1 (Diakses 27 November2018).

Quraish Shihab, M. 2002 Tafsir al-Misbah,Pesan, Kesan, dan Keserasian

Al-Qur`an. Jakarta: Lentera Hati

Setiadi dan Purwadisastra. 1986. Peran dan Kedudukan Pernikahan, Suatu

Tujuan Juridis Dogmatis. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan

Persekutuan Gereja di Indonesia

Sugiono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&G.

Bandung: Alfabeta

Sulistiani, Neti. Penyuluh Agama. Diakses melalui alamat

http://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan-agama/vvvvv (Diakses 27

November 2018.

Wibisana, Wahyu. 2016. Pernikahan Dalam Islam. Bandung: UPI

Wibisama, Wahyu.2016. Pernikahan Dalam Islam. Jurnal Pendidikan Agama

Islam-Ta’tim. 14 No.2 (2016), 185-193.