PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Infrastruktur di setiap negara merupakan hal yang sangat penting guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, begitu pula di Indonesia, sebagai contoh: tersedianya jalan (baik jalan biasa maupun jalan tol) akan sangat membantu berkembangnya masyarakat di suatu wilayah, kegiatan bisnis atau usaha di suatu wilayah akan semakin berkembang seiring dengan semakin baiknya ketersediaan infrastruktur jalan yang merupakan akses ke wilayah tersebut. Begitu pula jenis-jenis infrastruktur lain seperti pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api, infrastruktur tenaga listrik, penyediaan air minum, infrastruktur persampahan, dan juga infrastruktur telekomunikasi. Pentingnya ketersediaan infrastruktur tersebut membuat Pemerintah sebagai pihak yang berwenang untuk menyediakan infrastruktur tersebut membutuhkan suatu dana yang sangat besar untuk mendanai pembangunan infrastruktur yang menyeluruh dan berkesinambungan. Ironisnya bahwa kemampuan pemerintah untuk mnyediakan dana infrastruktur jauh dari kata cukup untuk menyediakan infrastruktur jauh dari kata cukup. Sebagai gambaran Pemerintah memiliki target pembiayaan infrastruktur selama tahun 2009-2014 (untuk memenuhi Millenium Development Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 1

description

menjelaskan tentang kondisi geometrik jalan yang mampu memberikan pelayanan lalu lintas secara optimum serta mewujudkan keamanan, keselamatan dan kenyamanan dalan berlalu lintas bagi pemakai jalan.

Transcript of PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

Page 1: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Infrastruktur di setiap negara merupakan hal yang sangat penting guna

meningkatkan kesejahteraan rakyat, begitu pula di Indonesia, sebagai contoh:

tersedianya jalan (baik jalan biasa maupun jalan tol) akan sangat membantu

berkembangnya masyarakat di suatu wilayah, kegiatan bisnis atau usaha di suatu

wilayah akan semakin berkembang seiring dengan semakin baiknya ketersediaan

infrastruktur jalan yang merupakan akses ke wilayah tersebut. Begitu pula jenis-jenis

infrastruktur lain seperti pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api, infrastruktur

tenaga listrik, penyediaan air minum, infrastruktur persampahan, dan juga

infrastruktur telekomunikasi. Pentingnya ketersediaan infrastruktur tersebut membuat

Pemerintah sebagai pihak yang berwenang untuk menyediakan infrastruktur tersebut

membutuhkan suatu dana yang sangat besar untuk mendanai pembangunan

infrastruktur yang menyeluruh dan berkesinambungan. Ironisnya bahwa kemampuan

pemerintah untuk mnyediakan dana infrastruktur jauh dari kata cukup untuk

menyediakan infrastruktur jauh dari kata cukup. Sebagai gambaran Pemerintah

memiliki target pembiayaan infrastruktur selama tahun 2009-2014 (untuk memenuhi

Millenium Development Goal pada tahun 2015) adalah sebesar kurang lebih 1400

triliun rupiah, sementara kemampuan pendanaan Pemerintah sendiri melalui APBN

selama 5 tahun diprediksikan hanya mencapai sekitar 400 triliun rupiah.

Seharusnya di Indonesia tidak hanya menjamin ketersediaan infrastruktur jalan

saja, tapi juga perlu diperhatikan apakah jalan-jalan yang ada di Indonesia sudah

berguna sesuai dengan fungsi dari jalan tersebut atau belum. Selain itu juga perlu

memperhatikan pentingnya menciptakan keselamatan dan ketertiban bagi para

pengguna jalan raya baik pengendara motor,mobil, ataupun pejalan kaki. Sehingga

dapat menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia dan juga dapat secara

otomatis meningkatkan ketertiban berlalu lintas

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 1

Page 2: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana cara mewujudkan peran penting jalan agar tercipta keselamatan

jalan?

1.2.2 Apa saja syarat untuk jalan yang aman dan nyaman?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari paper ini adalah

1.3.1 Untuk mengetahui cara mewujudkan peran penting jalan agar tercipta

keselamatan jalan.

1.3.2 Untuk mengetahui syarat untuk jalan yang aman dan nyaman.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari praktikum pemetaan ini adalah

Untuk menghasilkan kondisi geometrik jalan yang mampu memberikan

pelayanan lalu lintas secara optimum serta mewujudkan keamanan, keselamatan dan

kenyamanan dalan berlalu lintas bagi pemakai jalan.

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 2

Page 3: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Geometri Jalan

Perencanaan geometrik jalan adalah perencanaan dari suatu ruas jalan secara lengkap,

meliputi beberapa elemen yang disesuaikan dengan kelengkapan dan data dasar yang ada atau

tersedia dari hasil survey lapangan dan telah dianalisis dengan suatu standar perencanaan.

2.1.1 Definisi Jalan

Jalan adalah. prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang

berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah

dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan

kabel (Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006).

Jalan raya adalah jalur - jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat oleh

manusia dengan bentuk, ukuran - ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat

digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan dan kendaraan yang

mengangkut barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat

(Clarkson H.Oglesby,1999).

Dalam Pasal 5 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004

tentang Jalan, disebutkan bahwa jalan mempunyai peranan penting dalam bidang

ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta

dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jalan sebagai prasarana

distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan

Negara sehingga akan mendorong pengembangan semua sarana wilayah,

pengembangan dalam usaha mencapai tingkat perkembangan antar daerah yang

semakin merata. Artinya infrastruktur jalan merupakan urat nadi perekonomian suatu

wilayah, hal ini disebabkan perannya dalam menghubungkan serta meningkatkan

pergerakan manusia, dan barang.

Jalan raya adalah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan

yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri berikut: Digunakan untuk

kendaraan bermotor, Digunakan oleh masyarakat umum, Dibiayai oleh perusahaan

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 3

Page 4: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

Negara, Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan (Wikipedia

Indonesia, 2011)

2.1.2 Konsep Jalan di Indonesia

Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat vital bagi

pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakatnya. Transportasi darat yang

didukung oleh jaringan jalan, berfungsi sebagai fasilitas fisik infrastruktur bagi

kepentingan masyarakatnya.

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 4

Page 5: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

Gambar 1. Struktur Lapisan Perkerasan Jalan

Sumber: Departemen PU dan Japan International Cooperation Agency, 2005

2.2 Sistem jaringan jalan

Jaringan jalan merupakan suatu sistem yang mengikat dan menghubungkan pusat-

pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berbeda dalam pengaruh pelayanannya dalam suatu

hirarki. Menurut peran pelayanan jasa distribusinya, sistem jaringan jalan terdiri dari:

2.2.1 Sistem jaringan jalan Primer

Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk

pengembangan semua wilayah di tingkat nasional dengan semua simpul jasa

distribusi yang kemudian berwujud kota.

Jalan Arteri Primer

Jalan Kolektor Primer

Jalan Lokal Primer

2.2.2 Sistem jaringan jalan sekunder

Sistem jaringan jalan dengan peranan yang menghubungkan pelayanan jasa

distribusi untuk masyarakat di dalam Kota.

Jalan Arteri Sekunder

Jalan Kolektor Sekunder

Jalan Lokal Sekunder

2.3 Klasifikasi Jalan

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 5

Page 6: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

Jalan raya pada umumnya dapat digolongkan dalam 4 klasifikasi yaitu: klasifikasi

menurut fungsi jalan, klasifkasi menurut kelas jalan, klasifikasi menurut medan jalan dan

klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan (Bina Marga 1997).

2.3.1 Klasifikasi menurut fungsi jalan

Klasifikasi menurut fungsi jalan terdiri atas 3 golongan yaitu:

1) Jalan arteri yaitu jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan

jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.

2) Jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan ciri-

ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk

dibatasi.

3) Jalan lokal yaitu Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan

jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

2.3.2 Klasifikasi menurut kelas jalan

Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima

beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) dalam satuan ton.

FUNGSI KELAS MUATAN SUMBU TERBERAT/MST(ton)

ARTERI I

II

IIIA

>10

8

8

KOLEKTOR IIIA

IIIB

8

8

Tabel.1 Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina

Marga, 1997.

2.3.3 Klasifikasi menurut medan jalan

Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang

diukur tegak lurus garis kontur. Keseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harus

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 6

Page 7: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

mempertimbangkan keseragaman kondisi medan menurut rencana trase jalan dengan

mengabaikan perubahan-perubahan pada bagian kecil dari segmen rencana jalan tersebut.

NO JENIS MEDIAN NOTASI KEMIRINGAN MEDAN %

1. Datar D < 3

2. Berbukit B 3 – 25

3. Pegunungan G >25

Tabel.2

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997

2.3.4 Klasifikasi menurut wewenang pembinaan jalan

Wewenang pengelolaan jaringan jalan dapat dikelompokkan menurut:

1) Jalan Nasional adalah Menteri Pekerjaan Umum (dulu Menteri Kimpraswil) atau

pejabat yang ditunjuk.

2) Jalan Propinsi adalah Pemerintah Daerah atau instansi yang ditunjuk.

3) Jalan Kabupaten adalah Pemerintah Daerah Kabupaten atau instansi yang ditunjuk.

4) Jalan Kota adalah Pemerintah Daerah Kota atau instansi yang ditunjuk.

5) Jalan Desa adalah Pemerintah Desa/Kelurahan.

6) Jalan Khusus adalah pejabat atau orang yang ditunjuk.

2.4 Perencanaan Geometrik Jalan Raya

2.4.1 Standar Perencanaan

Standar perencanaan adalah ketentuan yang memberikan batasan-batasan dan metode

perhitungan agar dihasilkan produk yang memenuhi persyaratan. Standar perencanaan

geometrik untuk ruas jalan di Indonesia biasanya menggunakan peraturan resmi yang

dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga tentang perencanaan geometrik jalan

raya. Peraturan yang dipakai dalam studi ini adalah “Tata Cara Perencanaan Geometrik

Jalan Antar Kota” yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dengan terbitan

resmi No. 038 T/BM/1997 dan American Association of State Highway and

Transportation Officials. 2001 (AASHTO 2001).

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 7

Page 8: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

2.5 Elemen Perencanaan Geometrik Jalan

2.5.1 Penampang Melintang Jalan

Penampang melintang jalan adalah potongan suatu jalan secara melintang tegak lurus

sumbu jalan (Sukirman, 1994).

Gambar 2.Penampang Melintang Jalan

Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota, Ditjen Bina Marga 1997.

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 8

Page 9: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

a) DAMAJA (Daerah Manfaat Jalan), adalah daerah yang dibatasi oleh batas ambang

pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan, tinggi 5 meter di atas permukaan

perkerasan pada sumbu jalan, dan kedalaman ruang bebas 1,5 meter di bawah muka

jalan.

b) DAMIJA (Daerah Milik Jalan), adalah daerah yang dibatasi oleh lebar yang sama

dengan Damaja ditambah ambang pengaman konstruksi jalan dengan tinggi 5 meter

dan kedalaman 1.5 meter.

c) DAWASJA (Ruang Daerah Pengawasan Jalan), adalah ruang sepanjang jalan di luar

DAMAJA yang dibatasi oleh tinggi dan lebar tertentu, diukur dari sumbu jalan

sebagai berikut:

a) jalan Arteri minimum 20 meter

b) jalan Kolektor minimum 15 meter

c) jalan Lokal minimum 10 meter

*Untuk keselamatan pemakai jalan, DAWASJA di daerah tikungan ditentukan

oleh jarak pandang bebas.

Bagian-bagian penampang melintang jalan yang terpenting dapat dibagi menjadi :

1) Jalur lalu lintas

Jalur lalu lintas adalah keseluruhan bagian perkerasan jalan yang diperuntukan untuk

lalu lintas kendaraan (Sukirman ,1994). Jalur lalu lintas dapat terdiri atas beberapa

lajur dengan type anatara lain:

1 jalur-2 lajur-2 arah (2/2 TB)

1 jalur-2 lajur-l arah (2/1 TB)

2 jalur-4 1ajur-2 arah (4/2 B)

2 jalur-n lajur-2 arah (n/2 B)

2) Lajur

Lajur adalah bagian jalur lalu lintas yang memanjang, dibatasi oleh marka lajur jalan,

memiliki lebar yang cukup untuk dilewati suatu kendaraan bermotor sesuai kendaraan

rencana. Lebar lajur tergantung pada kecepatan dan kendaraan rencana (Jotin Khisty,

2003).

3) Bahu jalan

Bahu jalan atau tepian jalan adalah bagian jalan yang terletak di antara tepi jalan lalu

lintas dengan tepi saluran, parit, kreb atau lereng tepi (Clarkson H.Oglesby,1999).

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 9

Page 10: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

AASHTO menetapkan agar bahu jalan yang dapat digunakan harus dilapisi

perkerasan atau permukaan lainyang cukup kuat untuk dilalui kendaraan dan

menyarankan bahwa apabila jalur jalan dan bahu jalan dilapisi dengan bahan aspal,

warna dan teksturnya harus dibedakan.

Gambar .3 Bahu Jalan

4) Median

Median adalah bagian bangunan jalan yang secara fisik memisahkan dua jalur lalu

lintas yang berlawanan arah (Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2004).

Lebar minimum median terdiri atas jalur tepian selebar 0,25-0,50 meter dan bangunan

pemisah jalur.

5) Fasilitas pejalan kaki

Pejalan kaki adalah istilah dalam transportasi yang digunakan untuk menjelaskan

orang yang berjalan di lintasan pejalan kaki baik dipinggir jalan, trotoar, lintasan

khusus bagi pejalan kaki ataupun menyeberang jalan. Untuk melindungi pejalan kaki

dalam berlalu lintas, pejalan kaki wajib berjalan pada bagian jalan dan menyeberang

pada tempat penyeberangan yang telah disediakan bagi pejalan kaki. Fasilitas pejalan

kaki berfungsi memisahkan pejalan kaki dari jalur lalu lintas kendaraan guna

menjamin keselamatan pejalan kaki dan kelancaran lalu lintas.Perlengkapan bagi para

pejalan kaki sebagaimana pada kendaraan bermotor sangat penting terutama di daerah

perkotaan dan untuk jalan masuk ke atau keluar dari tempat tinggal (Clarkson

H.Oglesby,1999).

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 10

Page 11: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Peran Penting Jalan Dalam Mewujudkan Keselamatan Jalan

Keberadaan infrastruktur jalan yang baik serta lancar untuk dilalui penting perannya

dalam mengalirkan pergerakan komoditas yang selanjutnya akan mampu menggerakkan

perkembangan peri kehidupan sosial dan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat.

Peran dari pentingnya sarana jalan tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34

Tahun 2006 tentang Jalan yang diatur dalam Bab II Pasal 3 ayat 2 disebutkan bahwa:

“Pengadaan jalan diarahkan untuk memperkokoh kesatuan wilayah nasional sehingga

menjangkau daerah terpencil.” Berdasarkan isi pasal tersebut diartikan bahwa pembangunan

jalan diarahkan serta dimaksudkan untuk membebaskan daerah tertentu dari keterisoliran,

yang bertujuan untuk memberikan kesempatan pergerakan manusia, barang dan jasa semakin

tinggi intensitasnya.

Kondisi jalan yang lancar merupakan ukuran yang dapat menggambarkan baik

buruknya operasional lalu lintas berupa kecepatan, waktu tempuh (efisiensi waktu),

kebebasan bermanuver, kenyamanan, pandangan bebas, keamanan dan keselamatan jalan.

Selain itu, keselamatan di Jalan atau Road Safety dapat diciptakan dengan satu proses yang

saling bersinergi satu sama lainnya. Tidak cukup hanya mengandalkan para penegak hukum

untuk mengambil peran terhadap keselamatan di jalan, tidak kalah penting peran dari

pengguna jalannya sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam proses terciptanya

Keselamatan di Jalan.

Menurut Indonesia Higway Capacity Manual (IHCM Part-II Road) tingkat kelancaran

dan keselamatan lalu lintas tersebut dipengaruhi oleh berapa faktor yaitu:

(1) kondisi kegiatan penduduk dan pola penggunaan lahan sekitar ruas jalan,

(2) kondisi persimpangan sepanjang jalan,

(3) kondisi trase jalan,

(4) kondisi volume lalu lintas

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 11

Page 12: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

(5) kondisi kecepatan kenderaan (Sofyan, 2004).

Menurut salah satu sumber di internert menjelaskan ada 4 (empat) faktor utama yang

berpengaruh terhadap terciptanya Keselamatan di Jalan (ROAD SAFETY) yakni :

(1) Kebutuhan Transportasi

Kebutuhan manusia akan alat transportasi untuk mempermudah dan mempercepat

kegiatannya sehari-hari. Alat transportasi apapun, mulai dari sepeda sampai

dengan kereta api akan dibutuhkan orang dan masing-masing orang memiliki

kepentingan dalam beraktifitas salah satunya agar tujuan perjalanannya dapat

cepat tercapai sehingga hal ini berpengaruh terhadap keselamatan di jalan.

Pemerintah atau regulator suatu waktu dapat membuat ketentuan mengenai

pembatasan kepemilikan kendaraan bermotor agar jumlah kendaraan tidak

meninggalkan jauh pertambahan jumlah jalan. Hal ini pernah menjadi wacana

dalam dunia transportasi karena banyaknya kepentingan yang bermain disini

termasuk kepentingan bisnis dari para produsen kendaraan bermotor.

(2) Kemampuan Berkendara

Kemampuan manusia untuk mengendarai kendaraan pada transportasi darat sangat

mempengaruhi keselamatan di jalan. Bayangkan jika masing-masing pengendara

baik itu biker, driver, supir bis, supir angkutan umum sampai dengan masinis

tidak memiliki kemampuan berkendara yang cukup, akan banyak terjadi

kecelakaan dimana-mana. Perlu adanya pelatihan berkendara yang tidak saja

mengajarkan teknik berkendara yang benar dan aman namun yang lebih penting

adalah bagaimana menjadi pengendara yang memiliki perilaku atau attitude yang

baik dan elegan yang tidak membahayakan dirinya sendiri maupun pengguna jalan

lain pada saat berkendara. Selain itu pemahaman terhadap peraturan lalu lintas

yang berlaku juga patut disebarluaskan. Peran Lembaga Swadaya Masyarakat

seperti, sebut saja Road Safety Association, Trotoar sangat dibutuhkan mengambil

peran pada porsi ini.

(3) Lingkungan

Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah Lingkungan, lingkungan disini

maksudnya adalah infrastruktur jalan lengkap dengan perangkatnya seperti rambu-

rambu lalu lintas, traffic light, jembatan penyeberangan, zebra cross, trotoar,

pedestrian sampai dengan lahan parkir kendaraan turut mempengaruhi terciptanya

keselamatan jalan.

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 12

Page 13: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

(4) Penegakan Hukum

Faktor terakhir yang menurut saya sangat-sangat menentukan adalah Law

Enforcement atau Penegakan Hukum. Penegakan Hukum sangat menentukan

terciptanya Keselamatan di Jalan. Coba bayangkan bila kebutuhan akan

transportasi sudah terpenuhi, kemampuan berkendara sudah dimiliki oleh setiap

orang, dan didukung dengan lingkungan infrastruktur jalan yang sudah lengkap

dan baik namun tidak ada hukum yang mengatur itu semua, dan kalaupun ada

hukum yang berlaku namun tidak dijalankan secara konsisten dan berkomitmen

oleh para penegak hukum? apa yang akan terjadi? ditambah lagi dengan tidak

adanya kesadaran dan kepatuhan dari pengguna jalan akan hukum atau peraturan

yang berlaku akan menambah sulitnya menciptakan keselamatan di jalan.

Keselamatan jalan terwujud karena adanya keamanan jalan. Untuk mewujudkan

keamanan jalan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya pemakai jalan, kondisi

jalan, kondisi dan perencanaan traffic control, kendaraan , hukum dan peraturan lalu lintas,

kondisi lingkungan, pengelolaan sistem lalu lintas.

(1) Pemakai Jalan

Pemakai jalan adalah semua orang yang secara langsung menggunakan fasilitas

jalan. Sehingga pemakai jalan memegang peran penting dalam mewujudkan

keselamatan jalan. Pemakai jalan yang dimaksud adalah pengemudi, pejalan kaki

dan pemakai jalan lain seperti pedagang kaki lima, pekerja galian, dll.

(2) Kondisi Jalan

Kondisi jalan dipengaruhi oleh desain geometrik jalan dan kondisi perkerasan

jalan serta semua kondisi pendukung pada jalan seperti kondisi bahu jalan,

penerangan, pagar pemisah dan lain-lain yang dapat mencegah dan menyebabkan

kecelakaan lalu lintas.

(3) Kondisi dan perencanaan rambu-rambu dan tanda pengatur lalu lintas

Kondisi ini yang dimaksud adalah sistem pengatur lalu lintas meliputi marka

jalan, rambu-rambu jalan dan lampu pengatur lalu lintas. Dengan sistem

pengaturan yang baik maka kondisi lalu lintas akan teratur tanpa adanya

pelanggaran dari pemakai jalan.

(4) Kendaraan

Agar pemakai jalan terjamin keselamatannya dalam berkendara hendaknya

diperhatikan kondisi kendaraan tersebut layak jalan atau tidak.

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 13

Page 14: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

(5) Hukum dan peraturan lalu lintas

Hukum dan peraturan lalu lintas dibuat dengan tujuan memberikan efek jera

kepada pengguna jalan agar dapat mematuhi peraturan berlalu lintas.

(6) Kondisi

Kondisi lingkungan berperan untuk membentuk suasana aman dan nyaman dalam

berkendara maupun sebaliknya.

(7) Pengelolaan sistem lalu lintas

Sistem lalu lintas hendaknya dikelola dengan baik dengan menggabungkan hal-hal

yang disebutkan sebelumnya untuk mewujudkan sistem lalu lintas yang aman,

nyaman, dan lancar.

3.2 Kriteria Jalan Yang Memenuhi Standart Keselamatan Jalan

Dengan dasar begitu pentingnya peran jalan dalam keberlangsungan kegiatan

masyarakat pada umumnya, tingkat keamanan dan keselamatan pengguna menjadi tolak ukur

utama yang dijadikan bahan pertimbangan dalam pembuatan jalan itu sendiri. Kriteria-

kriteria yang memenuhi standar pun harus dipenuhi agar terwujud keselamatan di jalan serta

kenyamanan bagi pengguna.

Kriteria tersebut diantaranya:

(1) Kondisi struktur jalan sesuai dengan kapasitas dan berat beban yang akan ditumpu.

Struktur tersebut meliputi:

Badan Jalan, adalah bagian jalan yang meliputi seluruh jalur lalu lintas,

trotoar, median, dan bahu jalan, serta talud/lereng badan jalan yang merupakan

satu kesatuan untuk mendukung beban lalu lintas yang diatas permukaan jalan.

Ambang Pengaman, lajur terluar damaja, dimaksudkan untuk mengamankan

bangunan konstruksi jalan, terhadap struktur lain, untuk masuk kawasan jalan.

Perkerasan Jalan, adalah lapisan konstruksi yang dipasang langsung diatas

tanah dasar bahan jalan, pada jalur lalu lintas, yang bertujuan untuk menerima

dan menahan beban langsung dari lalu lintas.

Tanah dasar (subgrade), adalah lapisan tanah asli/tidak asli yang disiapkan/

diperbaiki kondisinya, untuk meletakkan perkerasan jalan.

(2) Perencanaan Geometrik Jalan harus memenuhi parameter yang dijadikan standar,

seperti:

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 14

Page 15: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

Kecepatan Rencana (Design Speed), adalah kecepatan maksimumyang aman

dan bisa tetap dipertahankan pada suatu ruas jalan.

Kendaraan Rencana (Design Vehicle), adalah kendaraan dengan berat,

dimensi dan karakteristik operasi tertentuyang digunakan untuk perencanaan

jalan, agar dapat menampung kendaraan dari tipe yang direncanakan.

Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)

Volume Jam Rencana (VJR), adalah volume lalu lintas perjam.

Volume Lalu Lintas Harian Rencana (VLHR), adalah prakiraan volume lalu

lintas harian, untuk masa yang akan datang

Satuan Mobil Penumpang (SMP), adalah jumlah penumpang yang digantikan

tempatnya oleh kendaraan jenis lain dalam kondisi jalan, lalu lintas dan

pengawasan yang berlaku.

Kapasitas, adalah volume lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan

Tingkat Pelayanan, adalah tolok ukur untuk menilai kualitas pelayanan jalan.

Gaya sentrifugal,adalah gaya yang mendorong kendaraan kearah radial keluar

dari lajur jalan.

Koefisien Geser Melintang, adalah besarnya gesekan antara ban kendaraan

dengan permukaan jalan.

Jarak Pandang Henti, adalah jarak minimum yang diperlukan untuk

menghentikan kendaraan.

Jarak Pandang menyiap, adalah jarak yang memungkinkan kendaraan untuk

mendahului kendaraan lain.

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 15

Page 16: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

BAB V

PENUTUP

Dari hasil pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan

saran sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pebahasan dapat diambil kesimpulan bahwa dari hasil

pengujian didapatkan:

5.1.1 Peran Penting Jalan Dalam Mewujudkan Keselamatan Jalan

Menurut Indonesia Higway Capacity Manual (IHCM Part-II Road) tingkat

kelancaran dan keselamatan lalu lintas tersebut dipengaruhi oleh berapa faktor

yaitu:

(1) kondisi kegiatan penduduk dan pola penggunaan lahan sekitar ruas

jalan,

(2) kondisi persimpangan sepanjang jalan,

(3) kondisi trase jalan,

(4) kondisi volume lalu lintas

(5) kondisi kecepatan kenderaan (Sofyan, 2004).

Menurut salah satu sumber di internert menjelaskan ada 4 (empat) faktor

utama yang berpengaruh terhadap terciptanya Keselamatan di Jalan (ROAD

SAFETY) yakni :

(1) Kebutuhan Transportasi

(2) Kemampuan Berkendara

(3) Lingkungan

(4) Penegakan Hukum

Keselamatan jalan terwujud karena adanya keamanan jalan. Untuk

mewujudkan keamanan jalan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

diantaranya pemakai jalan, kondisi jalan, kondisi dan perencanaan traffic control,

kendaraan , hukum dan peraturan lalu lintas, kondisi lingkungan, pengelolaan

sistem lalu lintas.

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 16

Page 17: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

5.1.2 Kriteria Jalan Yang Memenuhi Standart Keselamatan Jalan

Kriteria-kriteria yang memenuhi standar pun harus dipenuhi agar terwujud

keselamatan di jalan serta kenyamanan bagi pengguna,diantaranya:

(1) Kondisi struktur jalan sesuai dengan kapasitas dan berat beban yang akan

ditumpu tersebut meliputi :

Badan Jalan

Ambang Pengaman

Perkerasan Jalan

Tanah Dasar

(2) Perencanaan Geometrik Jalan harus memenuhi parameter yang dijadikan

standar, seperti :

Kecepatan Rencana (Design Speed)

Kendaraan Rencana (Design Vehicle)

Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR)

Volume Jam Rencana (VJR)

Volume Lalu Lintas Harian Rencana (VLHR)

Satuan Mobil Penumpang (SMP)

Kapasitas

Tingkat Pelayanan

Gaya sentrifugal

Koefisien Geser Melintang

Jarak Pandang Henti

Jarak Pandang menyiap

5.2 Saran

Beberapa saran terkait dengan hasil pembahasa yang telah diuraikan

adalah:

1. Adanya ketersediaan infrastruktur jalan yang aman, peraturan-peraturan

jalan yang mendukung serta batas kecepatan kendaraan yang aman.

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 17

Page 18: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

2. Kita harus menjaga dan memanfaatkan fasilitas umum sesuai dengan

kegunaannya.

3. Menanamkan kesadaran diri akan keselamatan saat berkendara serta selalu

mematuhi peraturan lalu lintas di jalan raya

4. Pemerintah menciptakan jalan sesuai dengan kapasitas daya tampung jalan

tersebut agar tidak terjadi kemacetan.

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 18

Page 19: PERAN PENTING JALAN DALAM MEWUJUDKAN KESELAMATAN JALAN

DAFTAR PUSTAKA

Tekmira. 2008. Upaya Meminimalisasi Penumpukan Limbah Hasil Pembakaran Batubara.

http://www.tekmira.esdm.go.id/beritaList.asp [18 Maret 2011].

Its.undergraduate.10224.paper.pdf www.SolidPDF.com [15 September 2013]

Endi, Robert Jaweng. 2012. KPPOD- Mewujudkan Pembangunan Ekonomi bagi

Kesejahteraan Rakyat.edisi sept-okt 2012 www.kppod.org [15 september 2013]

Saodang, Hamirhan. 2010. Konstruksi Jalan Raya. Nova: Bandung

http://chellybanjarnahor.blogspot.com/2012/05/pembangunan-jalan-raya-merupakan-

bagian.html [16 september 2013]

Rekayasa Geometri Jalan Raya Kelas C TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JEMBER Page 19