PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH...

20
PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI PELAWAN SAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun) NASKAH PUBLIKASI OLEH INDAH NURCAHYANI NIM. 130563201126 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2019

Transcript of PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH...

Page 1: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI PELAWAN

SAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR

(Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun)

NASKAH PUBLIKASI

OLEH

INDAH NURCAHYANI

NIM. 130563201126

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2019

Page 2: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

1

PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI PELAWAN

SAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR

(Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun)

Indah Nurcahyani, [email protected]

Dr. H. Rumzi Samin, S.Sos.,M.Si, [email protected] / [email protected]

Dian Prima Safitri, S.AP., M.AP, [email protected]

(Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Maritim Raja Ali Haji)

ABSTRAK

Salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Karimun adalah objek wisata

Pantai Pelawan. Pantai pelawan yang dikelola oleh Kepala Desa dan Ketua Pemuda,

Kepala Desa dan Ketua Pemuda yang dipilih oleh masyarakat dan disebut pemuda

tempatan karena dari diri individu tersebut terdapat kemampuan dan kelebihan yang

mereka miliki untuk kepentingan sendiri dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini

untuk mengetahui masing-masing peran dari pemuda tempatan.

Penelitian ini menyoroti tentang Peran Pemuda Tempatan Dalam Mengelola

Pantai Pelawan Saat Dan Pasca Pungutan Liar, responden dari penelitian ini adalah

Sekretaris dan Bendahara Desa Pangke barat, ketua pemuda, imam/ustad masjid dan

dua masyarakat yang sudah lama berdagang di wilayah pantai pelawan. Hasil dari

penelitian ini Kepala Desa dan Ketua Pemuda sangat berperan dalam memotivasi

memberi semangat kepada masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan,

memfasilitasi pembangunan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, dan

menggerakkan masyarakat agar bekerjasama disetiap kegiatan-kegiatan

pembangunan desa. Dalam peran Kepala Desa dan Ketua Pemuda yang paling sering

terlihat atau peran yang paling menonjol yaitu Kepala Desa dan Ketua Pemuda

sebagai Mobilisator hal ini terlihat bahwa Kepala Desa dan Ketua Pemuda sering

menggerakkan setiap kegiatan-kegiatan pembangunan di wisata Pantai Pelawan yaitu

di Desa Pangke Barat.

Kesimpulannya bahwa peran pemuda tempatan dalam pengelolaan dan

pembangunan wisata pantai pelawan sudah berjalan optimal hal ini dijelaskan sebagai

berikut Kepala desa dan ketua pemuda telah menjalankan perannya sesuai dengan

tugas, wewenang dan fungsinya dalam meningkatkan pembangunan dan pengelolaan

wisata pantai dan Desa Pangke Barat. Sarannya yaitu kepala desa dan ketua pemuda

harus melakukan pembangunan lagi sarana dan prasarana penunjang lainnya. Karena

potensi wisata pantai tidak akan pernah habis, maka sari itu perlu upaya kerjasama

dengan masyarakat.

Kata Kunci: Peran, pemuda tempatan, motivator, fasilitator, mobilisator, Desa

Pangke Barat

Page 3: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

2

ABSTRACT

One of the attractions in Karimun Regency is Pelawan Beach. Pelawan beach

managed by the Village Head and Youth Leader, Village Heads and Youth leader are

chosen by the community and are called Local Youth because of the individual's

abilities and strengths they have for the benefit of themselves and society. The

purpose of this study is to find out each of the roles of local strongmen.

This study highlights the Role of Local Youth in Managing Pelawan Beach at

the Time and Post-Wild Levies, respondents from this study were Secretary and

Treasurer of Pangke Barat village, youth leader, imam / ustad mosque and two

communities who had long traded in the Pelawan beach. The results of this study are

Village Heads and Youth Leader who play a role in motivating the community to

carry out development activities, facilitating development to increase tourist visits,

and mobilizing the community to cooperate in each village development activities. In

the role of the Village Head and the Youth Leader who is most often seen or the most

prominent role is the Village Head and Youth Leader as the Mobilisator, it can be

seen that the Village Head and Youth Leader often mobilize each development

activity in Pelawan Beach tourism in Pangke Barat Village.

The conclusion is that the role of local youth in managing and developing

pelawan beach tourism has been optimal. This is explained as The village head and

youth leader have carried out their roles in accordance with their duties, authority

and functions in improving the development and management of coastal tourism and

Pangke Barat Village. His advice was that the village head and the youth leader must

rebuild other supporting facilities and infrastructure. Because the Pelawan Beach

tourism potential will never run out, then the sari needs an effort to collaborate with

the community.

Keywords: Role, local youth, motivator, facilitator, mobilizer, West Pangke Village.

Page 4: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

3

A. PENDAHULUAN

Pada tahun 1998 indonesia

terjadi awal proses perubahan sistem

politik. Ditahun sebelumnya Indonesia

mengalami depolitisasi, maka ditahun

1998 Indonesia mengalami masa

transisi menuju “reformasi”.

Reformasi dalam kamus Merriam

webster didefinisikan sebagai “de act

of proses of improving something or

someoneby removing or correcting

faults, problem, etc.” (Sebuah tindakan

atau proses untuk meningkatkan

sesuatu/seseorang dengan menghapus

atau memperbaiki kesalahan, masalah

(Webster, 2007).

Transisi reformasi diiringi

dengan proses desentralisasi, yang

membuahkan otonomi kedaerahan dan

demokrasi, selain itu membuat tata

pemerintahan menjadi lebih transparan

(Schulte, 2007:1). Dalam diskursus

politik lokal, para oligark politik lokal

sering diketemukan dalam bentuknya

sebagai “orang kuat lokal / pemuda

tempatan” (Melvin, 2012:17).

Dari sudut pandang historis,

keberadaan orang kuat lokal atau

pemuda tempatan dizaman orde baru

dapat dikategorikan kedalam dua

posisi yang berbeda. Jika bukan

kepanjangan tangan orde baru, mereka

adalah kaum oposisi yang kontra

terhadap orde baru. Selepas orba

runtuh dan reformasi diaplikasikan

dalam bentuk mekanisme otonomi

daerah serta pilkada langsung, kedua

kelompok ini akhirnya berebut ambisi,

saling berkompetisi untuk bagaimana

menguasai daerah yang tidak lagi

dikontrol oleh pusat. Peralihan dari

sentralisme ke polisintrisme faktanya

telah dijadikan ladang perebutan

kekuasaan oleh mereka. Kembalinya

Page 5: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

4

kaum oposisi yang selama zaman orba

dibungkam dan ditindas ke gelanggang

politik lokal, memberikan dimensi

ketegangan baru dengan kelompok

yang dulu menyokong orba diranah

politik lokal.

Bahkan kelompok - kelompok

tersebut, baik yang pro maupun yang

kontra terhadap orba, menggunakan

berbagai cara untuk menghantarkannya

menjadi raja lokal kedaerahan (Yusoff

dan Agustino, 2012:86). Seluruh

potensi sumber daya kekuasaan

dipraktikkan, termasuk suap dan

kekerasan (koersif).

Kemunculan pemuda tempatan

sebagai salah satu sumber-sumber

kekuasaan yang dimiliki diantaranya

adalah dari kekayaan yang dimiliki

oleh pimpinannya sebagai tuan tanah

atau orang kaya. Dari sisi tersebut

pemuda tempatan kadang dipandang

sebagai bos ekonomi, pemuda

tempatan memiliki kecenderungan

mereka untuk menjadi investor politik

Pilkada pada akhirnya dapat

mempengaruhi proses desentralisasi

yang sejati di level lokal.

Kinerja para kepala desa dalam

pusaran perubahan menjadi semacam

parasit ditengah asa yang baru pulih.

Pengkorupsian aset dan sumber daya

daerah secara besar-besaran, jika

bukan di rampok apa lagi bahasa yang

pantas untuk mereka? Canggihnya

mereka melakukan berbagai

penyimpangan itu melalui mekanisme

lain yang lebih ekslusif, yaitu melalui

pembentukan sistem kerja pemeritahan

“dinasti politik”, sebuah konsep dan

metode KKN yang dilakukan secara

sistematik dan tertutup. Pemerintah

Desa adalah Kepala Desa atau yang

disebut dengan nama lain dibantu

Page 6: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

5

perangkat desa sebagai umur

penyelenggara Pemerintahan Desa.

Pemerintah Desa sebagai mana

dimaksud dalam Pasal 23 adalah

Kepala Desa atau yang disebut dengan

nama lain dan yang dibantu oleh

Perangkat Desa. Kepala desa bertugas

menyelenggara Pemerintahan Desa,

dalam melaksanakan pembangunan

Desa, pembinaan kemasyarakatan desa

dan pemberdayaan masyarakat desa.

Pantai pelawan dikelola oleh

Pemerintah Desa Pangke dengan tidak

berdasarkan Peraturan Desa (Perdes)

dari Dinas Pariwisata yang mengatur

pengelolaannya, maka seiring

berjalannya waktu terjadilah pungutan

liar (pungli) yang bertentangan dengan

peraturan tersebut. Pemerintah desa

terbukti bersalah melakukan tindak

pidana korupsi berupa pungutan liar

dengan menjual tiket masuk objek

wisata pada para pengunjung

masyarakat, terkhusus yang

menggunakan kendaraan dengan

besaran bervariasi.

Apa yang dilakukan

pemerintah desa tidak didukung

dengan dasar hukum, sehingga

bentuknya menjadi pungli. Hal ini

termasuk dalam tindak pidana sesuai

dengan pasal 8 dan atau pasal 12 huruf

e Undang-Undang RI No 20 Tahun

2001 perubahan atas UU No. 31 Tahun

1999 tentang pemberantasan tindak

Pidana Korupsi pasal 55 ayat 1 ke 1

KUH-Pidana. Variasi tiket masuk bagi

para pengunjung yang dilakukan

terdakwa dengan Rp.5.000 untuk

kendaraan beroda dua, Rp.10.000

kendaraan beroda empat, dan

Rp.15.000 kendaraan angkutan umum.

Tindakan tersebut kemudian

mendapatkan keluhan masyarakat

Page 7: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

6

kemudian dilakukannya penyelidikan

dan hal tersebut ternyata benar setelah

polisi mendapatkan sejumlah dokumen

berupa tiket penjualan, termasuk uang

tunai sekitar Rp. 3.000.000 hasil

penjualan tiket.

Maka akibat dari itu Kepala

Desa Pangke terjerumus kedalam

kasus korupsi, dituntut selama satu

tahun penjara dan denda Rp.

10.000.000 subsider satu bulan

kurungan oleh Jaksa Penuntut Umum

(JPU), dalam sidang perkara yang

sama secara terpisah, JPU juga

menuntut selaku Bendahara selama 10

bulan ditambah denda Rp. 5.000.000

subsider satu bulan kurungan. Jpu

menilai, kedua terdakwa terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah

melakukan tindak pidana korupsi

berupa pungutan liar dengan menjual

tiket masuk objek wisata pada para

pengunjung masyarakat, terkhusus

yang menggunakan kendaraan dengan

besaran varias (Tribun Batam).

Namun akhirnya masyarakat

(Ketua Pemuda) memutuskan untuk

menginisiasi pengelolaan pantai

pelawan tanpa campur tangan

pemerintah desa, pengelolaan pada

saat hari hari besar seperti hari libur

Idul Fitri dan hari libur besar lainnya.

Dengan tidak menjual tiket ke para

pengunjung hanya saja masyarakat

desa meletakkan berupa kotak tabung

untuk bagi siapa saja warga

pengunjung yang ingin memberikan

dengan ikhlas tanpa paksaan saat

memasuki lokasi pantai pelawan. Dan

dana yang terkumpul digunakan untuk

pembayaran pengangkutan sampah dan

pembersihan lokasi pantai pelawan.

Dengan dikelola oleh

masyarakat, ketua pemuda sebagai

Page 8: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

7

perwakilan rakyat dan dipilih oleh

rakyat desa Pangke dianggap sebagai

orang kuat lokal atau pemuda

tempatan. Pemuda tempatan disini

adalah tokoh yang identik dengan

kelebihan-kelebihan yang mereka

miliki serta memiliki keahlian

dibidangnya. Pemuda tempatan

merupakan sebuah terminologi yang

identik dengan elit, meskipun terdapat

banyak pengertian tentang konsep elit

namun pada dasarnya ada kesamaan

pemahaman bahwa konsep elit

merujuk pada sekumpulan orang

sebagai individu-individu yang

superior yang berbeda dengan massa

yang menguasai jaringan-jaringan

kekuasaan atau kelompok yang berada

dilingkaran kekuasaan maupun sedang

berkuasa, (Klinken dan Schulte

dibantu oleh Ireen Karang-

Hoongenboom, 2007).

Peran ketua pemuda sebagai

orang kuat lokal di desa Pangke

memang selalu diharapkan tak

terkecuali dalam proses pembangunan

desa dan pemberdayaan masyarakat

desa Pangke. Sebagaimana yang telah

diatur dalam UU Desa No. 6 Tahun

2014 pasal 83, masyarakat tidak perlu

takut mendapatkan intervensi dari

manapun untuk mencari atau meminta

informasi terkait dengan pendanaan

dan perencanaan pembangunan desa,

karena memang sudah kewajiban

pemerintah desa untuk memberikan

informasi serta melayani keperluan

segala hal yang menyangkut desa.

Namun demikian tidak dapat

dipungkiri bahwa masih terdapat

permasalahan yang membuat kurang

optimalnya pasca terjadinya pungli

pantai pelawan tersebut,. Oleh karena

itu penelitian ini mengangkat judul

Page 9: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

8

“Peran Pemuda Tempatan Dalam

Mengelola Pantai Pelawan Saat Dan

Pasca Pungutan Liar (Pungli) di

Tanjung Balai Karimun”.

B. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriftif

dengan pendekatan kualitatif. Bahwa

objek penelitian memiliki makna yang

mesti dipahami secara mendalam,

karena sifatnya interpretatif, maka

peneliti mesti memahami dan

mendalami makna dari beragam

pemahaman yang berbeda-beda

tersebut. Penelitian yang dilakukan

merupakan kajian secara mendalam

mengenai peran pemuda tempatan saat

dan pasca terjadinya pungli di pantai

pelawan desa Pangke. Mengapa

fenomena tersebut muncul dan

bagaimana ia bisa terjadi dengan

pendekatan kualitatif yang

memusatkan kepada fakta.

2. Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan di

Desa Pangke Barat, Kabupaten

Karimun peneliti mengambil lokasi di

Pantai Pelawan Kabupaten Karimun

karena wisata di Desa tersebut

merupakan salah satu desa yang tidak

menggunakan Peraturan Dsa (Perdes)

saat retribusi tiket masuk pantai.

3. Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak

menggunakan populasi karena

penelitian kualitatif berangkat dari

kasus tertentu yang ada pada situasi

sosial tertentu. Sampel dalam

penelitian kualitatif bukan dinamakan

responden tetapi sebagai narasumber,

atau partisipan, informan, teman dan

guru penelitian Sugiyono (2010:216).

Page 10: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

9

Oleh sebab itu, istilah yang digunakan

peneliti dalam penelitian ini adalah

informan. Pemilihan informan dalam

penelitian ini, peneliti mengambil

purpose sampling, yang berpegang

pada pendapat Sugiyono (2011:96)

“purpose sampling” adalah teknik

penelitian sampel dengan

pertimbangan tertentu.

Tabel 1.1

Identitas Informan

No Informan Jumlah

1 Sekretaris Desa

Pangke Barat

1 Orang

2 Bendahara Desa

Pangke Barat

1 Orang

3 Ketua Pemuda 1 Orang

4 Imam Masjid

Salihurrahim

1 Orang

5 Masyarakat/Peda

gang Pantai

Pelawan

2 Orang

Jumlah 6 Orang

Sumber: Olahan Peneliti, 2018

4. Jenis Data

Data suatu penelitian menurut

Arikunto (2010:22), dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Data primer, yaitu data dalam

bentuk verbal atau kata-kata yang

diucapkan secara lisan, gerak-gerik,

atau perilaku yang dilakukan oleh

subjek yang dapat dipercaya, dalam

hal ini adalah subjek penelitian

(informan) yang berkenaan dengan

variabel yang diteliti. Data primer

dalam penelitian ini yaitu data yang

diperoleh langsung dari responden

berupa keterangan pihak-pihak

terkait dengan masalah yang ada

dalam penelitian ini.

b. Data sekunder, yaitu data berupa

jurnal-jurnal, media massa, buku-

buku tertentu dan skripsi peneliti

terdahulu yang berhubungan

dengan penelitian.

Page 11: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

10

c. Teknik dan Alat Pengumpulan

Data

Teknik pengumpulan data yang

digunakan didalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a) Observasi

Sutrisno dalam Sugiyono

(2013:145) Mengemukakan bahwa

observasi merupakan suatu proses

yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan yang dilakukan

dengan pengamatan dan pencatatan

yang sistematik tentang fenomena-

fenomena yang ada di Pantai Pelawan

Desa Pangke.

b) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan

responden yaitu para pihak yang

terkait dengan pemuda tempatan yang

mengelola Pantai Pelawan. Teknik

pengumpulan data yang digunakan

adalah dengan cara tanya jawab

kepada Informan secara mendalam

yang tujuannya adalah memperoleh

informasi. Jenis wawancara yang

dilakukan secara terstruktur yaitu

wawancara yang dilakukan secara

terencana dan berpedoman kepada

pertanyaan. Alat yang dipakai berupa

pedoman wawancara sebagai panduan

untuk tanya jawab secara langsung

mengenai permasalahan yang diteliti

yang telah disusun terlebih dahulu.

c) Dokumentasi

Pengumpulan data melalui buku-

buku ataupun literatur yang berkaitan

dengan penelitian yang dilakukan.

Menurut Arikunto (2010:274)

dokumentasi yaitu mencari data

Page 12: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

11

mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda dan sebagainya.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Motivator

Peran pemuda tempatan dalam

memberikan motivasi dalam

mengelola pantai pelawan suatu

dorongan, rangsangan, pengaruh atau

stimulus yang diberikan kepada

masyarakat Desa Pangke Barat dan

Perangkat Desa sedemikian rupa,

sehingga pengelolaan ini dilakukan

secara kritis, rasional dan penuh

tanggung jawab. Pengelolaan Desa

saat ini menjadi ujung tombak

Pendapatan Asli Desa (PAD) karena

menjadi salah satu cita-cita pemerintah

desa Pangke Barat dalam membangun

wilayah des, mengingat desa identik

dengan ketertinggalan, keter-

belakangan dan marjinal sehingga ada

upaya-upaya pemerintah dalam

meningkatkan pembangunan wisata

pantai pelawan yang berdampak

kepada sosial budaya, ekonomi dan

pendidikan dalam masyarakat.

Hal ini menjadi otonomi bagi Desa

karena mereka merupakan bagian

pemerintahan tingkat terendah dalam

merencanakan pengelolaan wisata

pantai yang dituangkan kedalam

rencana pembangunan desa dalam

periode jabatan, maka yang menjadi

tantangan adalah sosok kepemimpinan

dalam menjalankan roda pelayanan

administrasi dan pengelolaan desa

yang bertumpu kepada peranan Kepala

Desa selaku pemimpin tertinggi di

wilayah Desa. Maka dari itu kemajuan

desa dalam pembangunan adalah

Page 13: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

12

pengelolaan Kepala Desa beserta

perangkat Desa dalam menentukan

arah pengelolaan dan pembangunan

wisata pantai pelawan yang tentunya

membawa kesejahteraan masyarakat.

Perlu dipahami pengelolaan yang

dilakukan Kepala Desa Pangke Barat

merupakan bentuk motivasi karena

pengelolaan yang dilakukan adalah

berusaha merangsang kepedulian

masyarakat dalam menentukan arah

pembangunan wisata pantai di Desa

Pangke Barat. Salah satu upaya kepala

Desa Pangke Barat dalam memotivasi

pengelolaan dan pembangunan yang

dilaksanakan pemerintah desa bersifat

insfrastruktur atau prasarana,

bangunan fisik dan kegiatan lain

dibidang ekonomi dan sosial budaya.

Pengelolaan ini sangat penting dalam

mendukung kemajuan wisata Desa

Pangke Barat karena sering kali

pariwisata dijadikan indikator

keberhasilan dalam kepemimpinan

Kepala Desa. Dalam peranan Kepala

Desa mengelola wisata pantai pelawan

harus dilakukan terarah dan terencana

agar dapat maju dan berkembang

kearah yang lebih baik dengan

memperhatian kepentingan dan

aspirasi masyarakat.

2. Fasilitator

Peran pemuda tempatan sebagai

fasilitator, bahwa pemuda tempatan

menjalankan perannya sebagai

fasilitator dalam hal memfasilitasi atau

melengkapi kebutuhan, sarana dan

prasarana yang mendukung

pengelolaan dan pembangunan wisata

pantai pelawan. Fasilitator juga dapat

dikatakan sebagai seorang melakukan

fasilitas, yakni membantu mengelola

Page 14: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

13

suatu proses pertukaran informasi,

memperlancar komunikasi, dan

memecahkan masalah bersama-sama.

Fasilitator bukanlah seseorang yang

bertugas hanya memberikan pelatihan,

bimbingan nasihat atau pendapat.

Fasilitator harus menjadi narasumber

yang baik untuk berbagi permasalahan.

Dengan adanya fasilitas yang

disediakan oleh kepala desa

masyarakat dapat kerja sama kepada

pemerintah desa untuk meningkatkan

pengelolaan dan pembangunan demi

kemajuan wisata pantai pelawan, oleh

karena itu kepala desa dalam

pemberian fasilitas sangat didukung

oleh masyarakat terhadap pencapaian

dalam pembangunan karena

merupakan tugas utama sebagai kepala

desa menyediakan fasilitas untuk

penelenggaraan pengelolaan dan

pembangunan. Dalam peranan

fasilitator sangat terlihat dalam

pembangunan fisik yang dilakukan

Kepala Desa Pangken Barat terutama

berkaitan dengan pembangunan wc

dan musholla.

3. Mobilisator

Peranan pemuda tempatan sebagai

mobilisator dalam pengelolaan Pantai

Pelawan di Desa Pangke Barat sangat

terlihat dalam peranan Kepala Desa

berkaitan dengan pemberdayaan dan

pembinaan masyarakat. Peranan

mobilisator berkaitan dengan

partisipasi masyarakat dalam

menentukan arah pengelolaan dan

pembangunan wisata Pantai Pelawan.

Dalam undang-undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa pada pasal

26 mengatakan Kepala Desa bertugas

menyelenggarakan Pemerintahan

Page 15: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

14

Desa, melaksanakan Pembangunan

Desa, pembinaan kemasyarakatan

Desa dan pemberdayaan masyarakat

Desa. Berdasarkan undang-undang

tersebut jelas diamanatkan kepada

kepala desa untuk menyelenggarakan

pembangunan Desa, tetntunya dengan

segala kapasitas yang diberikan

kepadanya salah satunya menggunakan

partisipasi masyarakat. Untuk

menggerakkan masyarakat dalam

pastisipasinya terhadap pembangunan,

diperlukan adanya tenaga/unsur

penggerak yang mampu menggerakkan

dan mengarahkan kemampuan

masyarakat untuk dapat mewujudkan

cita-cita pembangunan dalam

hubungan ini, maka Kepala Desa

sebagai pemuda tempatan memegang

peranan yang menentukan. Sebagai

pimpinan tertinggi dan penanggung

jawab pelaksanaan pemerintahan dan

pembangunan, ia harus mampu

mengemban tugas yang dibebankan

kepadanya yang saling kait-mengait

termasuk tugas pembangunan yang

multi dimensional, maka dalam hal ini

adalah bentuk peranan mobilisator

pemuda tempatan.

C. PENUTUP

1. Kesimpulan

peran pemuda tempatan antara

Kepala Desa dan ketua pemuda sudah

berjalan dengan optimal. Meskipun

Kepala desa dan ketua pemuda telah

menjalankan perannya sesuai dengan

tugas, wewenang dan fungsinya dalam

meningkatkan pembangunan dan

pengelolaan wisata pantai dan Desa

Pangke Barat. Peran pemuda tempatan

mencakup tiga hal penting diantaranya

yaitu:

Page 16: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

15

1. Motivator

Peran pemuda tempatan sebagai

motivator dalam pengelolaan dan

pembangunan di Wisata Pantai

Pelawan Desa Pangke Barat adalah

merupakan pemberi semangat kepada

masyarakat dalam penyelenggaraan

pembangunan, sehingga Kepala Desa

dan Ketua Pemuda sebagai motivator

sudah berjalan dengan optimal, karena

Kepala Desa dan Ketua Pemuda secara

langsung telah mengarahkan

masyarakat dan memberikan motivasi

terhadap aparatur desa sampai dengan

masyarakat. Karena dengan dorongan

dari motivasi yang diberikan local

strongmen kepada masyarakat dapat

ikut berpartisipasi dalam

meningkatkan pembangunan wisata

pantai.

2. Fasilitator

Peran pemuda tempatan sebagai

fasilitator dalam pengelolaan dan

pembangunan Pantai Pelawan di Desa

Pangke Barat adalah terlihat berjalan

optimal dalam memfasilitasi terhadap

pembangunan, hal ini terlihat bahwa

disetiap kegiatan pembangunan

khususnya dalam pembangunan

infrastruktur pemuda tempatan telah

memberikan fasilitas kepada

masyarakat maupun aparat desa untuk

meningkatkan pembangunan di Desa

Pangke Barat. Masyarakat telah

berpartisipasi dengan baik demi

kelancaran pembangunan yang

dilaksanakan oleh Kepala Desa dan

Ketua Pemuda.

3. Mobilisator

Peran pemuda tempatan sebagai

mobilisator dalam pengelolaan dan

pembangunan di Desa Pangke Barat

Page 17: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

16

sudah optimal, khususnya dalam

mengarahkan atau menggerakkan

masyarakat untuk bekerjasama dalam

meningkatkan pembangunan, karena

dengan mengajak masyarakat untuk

berpartisipasi dalam bekerja sama

untuk kemajuan wisata Pantai

Pelawan, seperti kegiatan bergotong

royong, perbaikan fasilitas umum

lainnya yang ada di wilayah Desa

Pangke khususnya wisata Pantai

Pelawan.

2. Saran

Agar kunjungan wisatawan lebih

ramai lagi kepala desa maupun ketua

pemuda harus melakukan

pembangunan lagi sarana dan

prasarana penunjang lainnya. Karena

potensi wisata Pantai Pelawan tidak

akan pernah habis, maka dari itu perlu

upaya kerja sama oleh kepala desa dan

ketua pemuda dengan aparatur desa

serta masyarakat.

1. Motivator

Pemuda temoatan sebagai

motivator harus bisa menjalankan

amanahnya sebagai kepala

pemerintahan dengan baik, harus

mampu memberikan dorongan moivasi

yang lebih baik lagi kepada

masyarakat guna untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Karena

pengaruh dari motivasi yang diberikan

oleh Kepala Desa dan Ketua pemuda

masyarakat dapat berjalan dengan baik

dari apa yang direncanakan oleh

pemerintah desa.

2. Fasilitator

Kepala Desa dan Ketua pemuda

sebagai fasilitator harus mampu

meberikan bantuan secara terus

menerus serta mampu memfasilitasi

Page 18: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

17

untuk kelancaran kegiatan-kegiatan

guna untuk mempercepat proses

pembangunan di Desa Pangke Barat.

Dimana antara masyarakat dan

pemerintah desa dalam peningkatan

pembangunan bisa saling kerja sama

dan saling ada kepercayaan yang besar

dalam peningkatan pembangunan yang

terlihat pada wilayah Desa Pangke

Barat dan wisata Pantai Pelawan.

3. Mobilisator

Kepala Desa dan Ketua Pemuda

sebagai mobilisator atau penggerak

dalam masyarakat, seorang pemuda

tempatan harus mampu mengingkatkan

menjadi lebih baik lagi dalam

mengarahkan masyarakat agar bisa

ikut serta dalam pembangunan yang

lebih baik, karena sebagai kepala Desa

dan ketua Pemuda adalah merupakan

pemimpin tertinggi diwilayah desa

Pangke Barat, maka dari itu pemuda

tempatan harus mampu untuk

menggerakkan masyarakat guna untuk

bekerja sama meningkatkan

pembangunan. Dari situ masyarakat

dapat mampu ikut berpartisipasi

terhadap pembangunan karena akibat

dari arahan yang telah diberikan oleh

kepala desa dan ketua pemuda kepada

masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ibrahim Hot. 2017. Rahasia Dibalik

Sapu Bersih Pungli. Yogyakarta:

Deepublish, April 2017

Henk Schulte Nordholt dan Gerry Van

Klinken dibvantu oleh Ireen

Karang-Hoongenboom. 2007.

Politik Lokal di Indonesia.

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Migdal, Joel S. State in Society:

Studying How States And

Societies Transform And

Constitute One Another,

Cambridge, UK: The Press

Syndicate of The University of

Cambridge

Migdal, Joel S. 1988. Strong Societies

and Weak States : State-Society

Relations and State Capabilities

in the Third World. Princeton:

Princeton University Press.

Page 19: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

18

Miles, B dan Huberman. 2011.

Analisis Data Kualitatif: Buku

Sumber Metode-Metode Baru.

UI Press.Jakarta

Merriam-Webster.2007. Webster’s

New Collegiate Dictionary.

London: Merriam-Webster, Inc

Savirani, Amalinda. 2004, Local

Strongmen in the New Regional

Poloitics in Indonesia.

Yoeti, Oka A. 2016. Perencanaan dan

Pengembangan Pariwisata.

Balai Pustaka, Jakarta.

Arenawati, 2014. Administrasi

Pemerintahan Daerah.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Handayaningrat, Soewarno. 2006.

Pengantar Studi Ilmu

Administrasi dan Manajemen.

Jakarta: Toko Gunung Agung

Wasistiono, Sadu dan Irwan Tahir.

2007. Prospek Pembangunan

Desa. Bandung: Fokusmedia

Juliantara, Dadang 2005. Peningkatan

Kapasitas Pemerintah Daerah

dalam Pelayanan Publik.

Yogyakarta: Pembaruan

Skripsi dan Penelitian:

Khairul Iman, “Sinergi Local

Strongmen: Pengusaha dan

Tokoh Agama dalam pemilihan

Legislatif 2014 di

Demak”Skripsi,(Yogyakarta:Fak

ultas Syariah dan Hukum UIN

Sunan Kalijaga, 2015).

Leo Agustino, Politik Lokal di

Indonesia dari Otokratik ke

Reformasi Politik, Jurnal Ilmu

Politik, Edisi 21, 2012. Moch

Nurhasim, dkk, Konflik antar

Elit Politik Lokal dalam

Pemilihan Kepala Daerah,

(Jakarta :Pusat Penelitian Politik

(P2P) LIPI, 2003).

Surat Kabar dan Artikel Online:

Tribun Batam, 31 Maret 2018 http://www.academia.edu/20220261/Local

_Strongman_Local_Bossism_dan_Fenom

ena_Uncivilitas_Kasus_Jawara_di_Bant

Page 20: PERAN PEMUDA TEMPATAN DALAM MENGELOLA PANTAI …repository.umrah.ac.id/2908/1/INDAH NURCAHYANI-140563201040-FISIP-2019.pdfSAAT DAN PASCA PUNGUTAN LIAR (Studi Kasus: Desa Pangke, Kecamatan

1