PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

20
1 PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar - Pengantar - Definisi - Kewajiban Pemerintah - Peran Pemerintah - Output Barang Publik Vs Output Barang Swasta - Kurva Kemungkinan Produksi Sosial - Kondisi Pareto - Efisiensi Produsen - Barang Publik B. Capaian Pembelajaran Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan belajar pada modul ini mahasiswa diharapkan mampu memahami defenisi ekonomi publik, kewajiban maupun peran pemerintah dalam perekonomian, output barang publik dan output barang swasta, kurva kemungkinan produksi sosial, kondisi pareto optimal, efisiensi konsumen, ciri maupun karateristik barang publik. Untuk membantu saudara dalam melakukan pembelajaran, maka dalam modul ini disiapkan soal latihan baik dalam bentuk essay maupun pilihan ganda. Saudara dapat mengerjakan soal-soal tersebut guna mengetahui kemampuan saudara dalam penguasaan materi dalam modul ini

Transcript of PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

Page 1: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

1

PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN

A. Kegiatan Belajar

- Pengantar

- Definisi

- Kewajiban Pemerintah

- Peran Pemerintah

- Output Barang Publik Vs Output Barang Swasta

- Kurva Kemungkinan Produksi Sosial

- Kondisi Pareto

- Efisiensi Produsen

- Barang Publik

B. Capaian Pembelajaran

Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan belajar pada modul ini mahasiswa

diharapkan mampu memahami defenisi ekonomi publik, kewajiban maupun peran

pemerintah dalam perekonomian, output barang publik dan output barang swasta, kurva

kemungkinan produksi sosial, kondisi pareto optimal, efisiensi konsumen, ciri maupun

karateristik barang publik.

Untuk membantu saudara dalam melakukan pembelajaran, maka dalam modul ini

disiapkan soal latihan baik dalam bentuk essay maupun pilihan ganda. Saudara dapat

mengerjakan soal-soal tersebut guna mengetahui kemampuan saudara dalam penguasaan

materi dalam modul ini

Page 2: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

2

C. Proses Pembelajaran

1.1. Pengantar

Ditinjau dari sudut apapun, perekonomian di suatu negara akan berjalan karena

didukung oleh para pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen. Para pelaku

ekonomi yang sering kita ketahui adalah entitas konsumen sebagai pemilik faktor-faktor

produksi terutama sumberdaya manusia, dan entitas produsen sebagai pengguna faktor-

faktor produksi milik konsumen.

1.2. Definisi:

Ekonomi Publik adalah studi tentang kebijakan ekonomi, dengan penekanan khusus

pada topik-topik yang beragam seperti respon untuk kegagalan pasar karena keberadaan

eksternalitas dan penentuan kebijakan keamanan sosial yang optimal. Tujuannya

memahami peran pemerintah dalam kehidupan ekonomi masyarakat untuk mencapai

kesejahteraan umum dan mengalokasikan sumberdaya yang optimal, menganalisis

kegiatan ekonomi publik dengan menggunakan pendekatan ekonomi mikro dan makro.

1.3. Kewajiban Pemerintah

Ada tiga kewajiban pemerintah yaitu:

1. Pemeliharaan Pertahanan dan Keamanan. Agar warga negara dapat melakukan

kegiatan usaha dengan tenang dan nyaman.

2. Menegakkan Keadilan. Agar setiap warga memiliki hak dan kewajiban yang sama.

3. Menyediakan Prasarana Umum/Barang Publik. Agar warga negara mendapat

kemudahan-kemudahan dalam menjalankan kegiatan usaha.

1.4. Peran Pemerintah

Ada tiga peran pemerintah dalam perekonomian yaitu:

1. Alokasi: menyediakan barang dan jasa yang tidak dapat disediakan pasar sesuai

dengan standar pelayanannya. Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu negara

adalah terbatas. Pemerintah harus menentukan seberapa besar dari sumber daya yang

Page 3: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

3

dimiliki akan dipergunakan untuk memproduksi barang-barang publik, dan seberapa

besar akan digunakan untuk memproduksi barang-barang individu. Pemerintah harus

menentukan jumlah dari barang-barang publik yang diperlukan warganya, seberapa

besar harus disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar yang dapat disediakan

oleh rumah tangga perusahaan.

2. Distribusi: pemerataan pelayanan barang dan jasa. Disamping pemerintah harus

membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi sumber daya ekonomi dilaksanakan secara

efisien, pemerintah juga wajib membuat kebijakan-kebijakan agar kekayaan

terdistribusi secara baik dalam masyarakat, misalnya melalui kebijakan:

- Perpajakan:

- Subsidi:

- Pengentasan kemiskinan;

- Transfer penghasilan dari daerah kaya ke daerah miskin;

- Bantuan Pendidikan;

- Bantuan kesehatan, dan lain-lain.

3. Stabilisasi: stabilisasi harga barang dan jasa. Pada pemerintahan modern saat ini,

hampir semua negara menyerahkan roda perekonomiannya kepada pihak

swasta/perusahaan. Pemerintah lebih berperan sebagai stabilisator untuk menjaga agar

perekonomian berjalan normal:

- Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian tidak

merembet ke sektor lain;

- Menjaga agar kondisi perekonomian kondusif;

- Inflasi terkendali;

- Sistem keamanan terjamin;

- Kepastian hukum terjaga.

1.5. Output Barang Publik Vs Output Barang Swasta

Banyaknya barang swasta maupun barang publik yang akan diproduksi dalam suatu

perekonomian tergantung kepada system yang berlaku di negara yang bersangkutan (lihat

gambar di bawah ini:

Page 4: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

4

Gambar 1

Alokasi Barang Swasta Dan Barang Publik

Sektor publik pada sumbu vertikal menggambarkan output dari sektor publik yang

diukur dari persen. Privat sektor pada sumbu horisontal menggambarkan output dari

sektor swasta yang diukur dari persen. Pada tititk A adalah titik optimum dengan 75 %

swasta dan 25 % publik. Pada titik B terlalu banyak barang publik sedangkan pada titik

C terlalu banyak barang swasta.

1.6. Kurva Kemungkinan Produksi Sosial

Dalam ilmu ekonomi publik, kurva kemungkinan produksi social adalah grafik

yang menunjukkan kemungkinan produksi barang publik maupun barang swasta yang

dihasilkan dengan menggunakan faktor produksi yang sama dan tetap. Misalnya pada

gambar di bawah, jika semua sumberdaya dialokasikan untuk memproduksi barang

publik, maka jumlah barang publik yang dapat dihasilkan sebanyak Y. Sebaliknya jika

semua sumberdaya digunakan untuk memproduksi barang swasta maka jumlah barang

Page 5: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

5

yang diproduksi sebanyak X. Titik A maupun B adalah kombinasi dari berbagai macam

kemungkinan jumlah barang publik maupun barang swasta yang dapat diproduksi.

Gambar 2

Kurva Kemungkinan Produksi

Pada gambar di bawah ini kurva sebelah kiri menunjukkan kurva indeferens bagi

individu A sedangkan kurva yang ada disebelah kanan adalah kurva indeferens bagi

individu B. Apabila individu A menggunakan seluruh pendapatannya untuk membeli

makanan, maka ia akan mendapatkan makanan sebanyak OM0 unit makanan, sedangkan

jika seluruh pendapatannya digunakan untuk membeli pakaian, maka jumlah pakaian

yang didapatkan sebanyak OP0 unit. Sedangkan KA1, KA2 dan KA3 adalah kurva

indeferens bagi individu A. Hal sama juga bagi individu B seperti yang terlihat pada

gambar disebelah kanan.

Page 6: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

6

Gambar 3

Kurva Keseimbangan Konsumen

Jumlah pakaian yang ada dalam perekonoian jika diasumsikan hanya ada dua

individu adalah sebanyak OPA+OPB sedang jumlah makanan yang ada dalam

perekonomian tersebut sebanyak OMA+OMB. Jika keseimbangan konsumen B seperti

yang terlihat pada gambar di atas di balik, maka kita akan mendapatkan gambar di bawah

ini:

Gambar 4.

Kurva Keseimbangan Konsumen

Page 7: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

7

Gambar diatas berguna jika kita ingin melihat jumlah makanan maupun pakaian

yang dapat diperoleh masing-masing individu. Pada titik T, kurva indeferens individu A

(KA2) berpotongan dengan kurva indeferens individu B (KB3) dimana indiviu A

mendapattkan pakaian sebanyak OAP1 unit sedangkan B sebanyak P1PE unit. Pada titik T,

individu A mendapat makanan sebanyak OAP2 unit sedangkan untuk individu B sebanyak

P2ME unit. Pada titik D konsumen A mempunyai lebih sedikit pakaian dan lebih banyak

makanan dibandingkan pada titik T akan tetapi kepuasan A dititik D lebih besar dari

kepuasan A di titik T yang terletak pada kurva inderefens KA3 dari pada KA2 dan kepuasan

B tidak beubah. Sebaliknya perpindahan posisi dari titik T ke titik F mnyebabkan

kepuasan B lebih besar (KB3 ke KB4) sedangkan kepuasan A tidak berubah, tetap pada

kurva indeferens KA2. Titik optimum terjadi pada titik F dan titik D.

1.7. Kondisi Pareto

Konsumen selalu akan mencari titik kepuasan dimana kurva indeferensnya

menyinggung kurva anggaran P0M0 atau P1M1 pada titik E. Pareto optimal tercapai bila

TPM mereka sama dengan harga relatif yaitu TPMA untuk makanan dan pakaian = TPMB

untuk makakanan dan pakaian

kepuasanmarginalbagimakanankepuasanmarginalbagipakaian =

hargamakananhargapakaian

yang dicapai jika kuva inderefens A menyinggung kurva indeferens B yaitu pada titik D

dan F:

Page 8: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

8

Gambar 5

Kurva Kemungkinan Konsumsi

Bentuk kurva kemungkinan kepuasan adalah UA dan UB yang mempunyai sudut

arah negatif. Pada titik F kepuasan B adalah sebesar UB1 (kurva indeferens KA2). Jika A

berusaha meningkatkan kepuasannya pada titik D yaitu dari UA1 ke UA2 maka B harus

berkurang dari UB1 ke UB2. Nilai kuantitatif tidak dapat diberikan pada kepuasan tetapi

KK selalu mempunyai sudut arah yang negatif.

Page 9: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

9

1.8. Efisiensi Produsen

Analisis Pareto dapat juga digunakan untuk mengnalisis efisiensi produksi (lihat

gambar di bawah ini)

Gambar 6

Kurva Kemungkinan Konsumsi Besar

Tingkat produksi H1 dapat dicapai dengan menggunakan tanah sebanyak T1 unit

dan tenaga kerja sebanyak B1 yang ditunjukkan oleh titik K. Akan tetapi pada diagram B

tingkat produksi H1 tidak hanya dicapai dengan kombinasi tenaga kerja dan tanah T1B1

tetapi juga dengan T2B2 dan T3B3. Jumlah tenaga kerja yang digunakan dan tingkat

produksi yang dicapai ditentukan oleh besarnya dana yang tersedia (harga tanah dan

tenaga kerja). Dengan upah maupun sewa tertentu sejumlah dana tertentu dapat

digunakan seluruhnya oleh produsen untuk membayar tenaga kerja sebanyak B1 orang

atau semua uang tersebut dapat digunakan untuk menyewa tanah seluas T1 hektar. Kurva

T1B1, T2B2 dan T3B3 adalah kombinasi tenaga kerja dan tanah dengan sejumlah anggaran

tertentu sesuai dengan kemampuan anggaran yang tersedia (lihat gambar di bawah ini)

Page 10: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

10

Gambar 7

Kurva hasil Fisik Total

Gambar 8

Kurva Produksi Sama

Page 11: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

11

Kondisi keseimbangan produsesn tercapai pada titik persinggungan antara kurva

anggaran dengan KPS pada titik E (lihat gambar 9). Dengan dana tertentu produsen

menghasilkan sebanyak H1 yang menggunakan tenaga kerja sebanyak OBE orang dan

OTE hektar tanah. Misalkan X menghasilkan pakaian dan Y menghasilkan makanan.

Jumlah tenaga kerja yang ada dalam perekonomian seluruhnya sebanyak OXBT orang dan

tanah sebanyak 0XTT unit hektar. Pada titik D tenaga kerja sebanyak OXB1 orang dan

tanah sebanyak OXT1 hektar untuk menghasilkan pakaian KPSX1 (gambar 10).

Perpindahan dari D ke F terjadi pengurangan tanah OXT1 ke OXT2 dan kenaikan tenaga

kerja dari OXB1 ke OXB2.

Gambar 9

Kurva Anggaran

Page 12: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

12

Gambar 10

Kurva Keseimbangan Produsen

Perpindahan dari titik D ke titik Fdan titik Q merupakan titik terjauh yang dapat

dicapai oleh masing-masing produsen tanpa merugikan produsen yang lain. Titik P dan

Q adalah pareto efisiensi. Apabila titik titik ini kita hubungkan, kita akan dapatkan kurva

kontrak OXOY. Setiap titik kurva kontrak terjadi persinggungan antara KPSX dan KPSY

yang berarti setiap produsen harus membayar upah tenaga kerja dan sewa tanah yg sama.

Titik pada kurva kontrak dapat diterjemahkan kedalam kurva kemungkinan produksi.

Page 13: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

13

Gambar 11

Pareto Optimum pada Produsen

Titik pada setiap kurva kontrak terjadi persinggungan antara KPSX dan KPSY yang

berarati setiap produsen harus membayar upah tenaga kerja dan sewa tanah yang sama

seperti terlihat pada gambar berikut ini

Gambar 12

Kurva Kemungkinan Produksi

Page 14: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

14

Analisis selanjutnya adalah bagaimana sistim pasar persaingan sempurna dapat

menentukan jumlah barang (makanan dan pakaian) yang akan dihasilkan oleh produsen

X dan Y dan bagaimana kedua barang tersebut akan didistribusikan ke konsumen A dan

B. Misalkan harga makanan = PM dan harga pakaian PP yang dalam pasar persaingan

sempurna ditentukan eksogen. Nisbah harga 𝑃2/𝑃4 menyebabkan jumlah makanan

yang dihasilkan sebanyak OAM1 dan pakaian sebanyak OAP1.

Gambar 13

Alokasi Optimum Produsen dan Konsumen

Page 15: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

15

1. Konsumen akan mencapai kepuasan yang optimal pada:

MRS AX dan Y = MRS BX dan Y = …. = 5657

dimana:

X dan Y = barang konsumsi

P = harga

A dan B = konsumen

2. Konsumen akan mencapai kepuasan yang optimal pada

MRTS DB dan T = MRTS CB dan T = …. = 5859

dimana:

MRTS = Marginal Rate of Tehnical Subtitution

D dan C = Individu Produsen

T dan B = Faktor Produksi

P = Harga

3. Nisbah harga barang konsumsi 5657

menunjukkan berapa jumlah barang X dan Y akan

dihadilkan dalam perekonomian. Jadi pareto optimal dalam perekonmian akan

tercapai, sebab:

MRS AX dan Y = MRS BX dan Y = MRT = 5657

= MRTS DB dan T = MRTS CB dan T = 5859

1.9. Barang Publik

Secara umum jenis barang dapat dibedakan ke dalam barang swasta (private goods)

yaitu barang yang dihasilkan dengan alokasi sumberdaya swasta dan tidak dapat

diperoleh tanpa pengorbanan (rival goods) sedangkan barang publik adalah barang yang

dihasilkan dengan/tanpa alokasi sumber daya dan dapat diperoleh tanpa pengorbanan.

Barang publik mempunyai dua karakteristik: nonrival dan nonexclusive seperti terlihat di

bawah ini:

Page 16: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

16

Gambar 14

Barang Publik Vs barang Swasta

Gambar 15

Barang Publik Vs barang Swasta

Page 17: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

17

Dalam ilmu ekonomi, barang publik adalah barang yang memiliki sifat non-

rival dan non-eksklusif. Barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat

dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin bahkan seseorang tidak perlu

mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Menurut Prof. Sukanto, barang publik

memiliki ciri khas yaitu tersedianya adalah berkat campur tangan pemerintah dalam

rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang relatif murah.

Samuelson mengatakan bahwa barang publik adalah komoditas yang tidak

membebankan biaya kepada masyarakat untuk mengkonsumsinya dan mustahil untuk

mengecualikan (exclude) seseorang untuk mengkonsumsinya. Barang publik secara

kategori dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu barang publik nasional dan barang

publik lokal. Barang Publik Nasional adalah barang publik murni yang memiliki sifat

non excludable, tetapi manfaatnya hanya dapat dinikmati selama berada dalam batas-

batas suatu negara. Barang publik nasional contohnya pertahanan nasional, sistem

hukum, dan pemerintahan yang efisien. Barang Publik Lokal adalah barang publik murni

yang hanya dapat dinikmati dalam lingkup geografis yang cukup sempit. Contoh barang

publik lokal adalah konser amal di area terbuka, pertunjukan kembang api, atau

mercusuar.

Oleh karena itu, barang Pribadi (langka) yaitu:

a. Kepemilikan (hak milik);

b. Jumlah terbatas;

c. Dibutuhkan pengorbanan untuk memilikinya dan

d. Ada kelembagaan (pasar) yang menyeimbangkan permintaan dan persediaan dengan

harga sebagai indikator penyeimbang sedangkan barang publik sumber milik bersama

yaitu:

- Tidak ada kepemilikan (milik semua orang)

- Jumlah tidak terbatas

- Gratis dan

- Tidak ada pasar yang menyeimbangkan permintaan dan persediaan, sehingga

permintaan > persediaan.

Kesulitan yang dihadapi dalam menyediakan barang publik melalui pasar antara

lain karena

Page 18: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

18

a. Barang-barang yang sangat dibutuhkan masyarakat, tetapi (sama sekali) tidak

dapat disediakan oleh pasar „pure publik goods‟

b. Free Rider yaitu memanfaatkan barang tanpa harus membayar atau tanpa harus

ikut menanggung biaya pengadaan dan

c. Upaya untuk menyediakan barang publik melalui mekanisme pasar merupakan

kegagalan struktural yang disebabkan oleh sifat nonrivalry dan nonexclusive

atas barang publik.

Sebab-sebab adanya free rider dalam perpajakan antara lain

• Image buruk pajak akibat kasus korupsi yang bermunculan

• Tidak ada kontra-prestasi secara langsung

• Konsep pajak masih belum dimengerti oleh sebagian masyarakat

• Law enforcement yang belum optimal

• Adanya aturan tentang kerahasiaan nasabah bank

LATIHAN

Jawablah secara singkat pertanya berikut ini :

1. Definisi ekonomi Publik

2. Kemukakan kewajiban maupun peran pemerintah dalam perekonomian

3. Apa perbedaaan barang publik dengan barang swasta

EVALUASI

1. Belanja pemerintah yang dilakukan pemerintah pada berbagai infrastruktur di desa

bertujuan untuk:

a. Menekan gejolak petani

b. Menekan biaya produksi

c. Memperbesar perolehan pajak

d. Mengurangi beban subsidi

Page 19: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

19

2. Faktor yang diyakini sangat mempengaruhi keberhasilan sistem produksi adalah…

a. Sumber daya manusia

b. Sumber daya alam

c. Besarnya modal yang ada

d. Kebijakan pemerintah

3. Barang dan jasa yang ada di bawah ini adalah termasuk barang dan jasa publik, kecuali

a. Jalan

b. Jembatan

c. Polisi

d. Sepatu

4. Pemerintah pusat menentukan bahwa untuk daerah Toli-toli harus digunakan untuk

usaha tanaman cengkeh. Hal ini menunjukkan perekonomiannya menggunakan sistem

a. Pasar

b. Campuran

c. Komando

d. Negative

5. Pandangan para ahli teori sosialis mengenai terjadinya kesenjangan pendapatan adalah

disebabkan adanya kepemilikan kapital oleh …..

a. Pihak swasta

b. Pemerintah

c. Masyarakat

d. Partai politik

Page 20: PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN A. Kegiatan Belajar

20

REFERENSI

Aronson J. R., Public Finance McGraw-Hill, Inc. Printed in the United of America, 1985 Herber B. P., Modern Public Finance, The Irwin Series in Economics, Fourth Edition

Consulting Editor Lloyd G. Reynolds, The University of Arizona 1979

Mangkoesoebroto G., Ekonomi Publik, Edisi 3, BPFE Yogyakarta 1993 Musgrave, A. R., Musgrave B., Public Finance in Theory and Practice (Keuangan Negara

dalam Teori dan Praktek), Alih Bahasa Alfonsus Sirait, Erlangga 1991

Reksohadiprodjo, S., Ekonomika Publik, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta 1999 Tope, P., Ekonomi Publik, Universitas Tadulako Press, Palu 2004 Zimmermann, H., Henke, K-D., Finanzwissenschaft, Eine Einführung in die Lehre von

der offenlichen Finanzwissenschaft, 7 auflage, München 1994