PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

105
PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DI KELURAHAN MANONGKOKI KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR ADHAWATI Nomor Stambuk : 10564 01549 11 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Transcript of PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

Page 1: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

1

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN

KELOMPOK TANI DI KELURAHAN MANONGKOKI

KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR

ADHAWATI

Nomor Stambuk : 10564 01549 11

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

2

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN

KELOMPOK TANI DI KELURAHAN MANONGKOKI

KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diusulkan Oleh:

ADHAWATI

Nomor Stambuk : 10564 01549 11

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

ii

Page 3: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

3

iii

Page 4: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

4

iv

Page 5: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

5

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Adhawati

Nomor Stambuk : 10564 01549 11

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya tanpa bantuan

dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai

aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.

Makassar, 16Juni 2015

Yang Menyatakan,

Adhawati

v

Page 6: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

6

ABSTRAK

ADHAWATI, Peran Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Kelompok

Tani di Kelurahan Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara

Kabupaten Takalar (dibimbing oleh Muhlis Madani dan Fatmawati).

Penelitian ini mengkaji upaya pemerintah daerah dalam memberdayakan

masyarakat tani. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemerintah

daerah dalam proses pemberdayaan kelompok tani dan faktor penghambat dan

pendukung pemerintah dalam pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki.

Jenis penelitian adalah kualitatif dan analisa data yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah

observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara informan dalam penelitian ini

mulai dinas pertanian Kabupaten Takalar, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)

pertaniandan Ketua-Ketua kelompok tani di Kelurahan Manongkoki.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemerintah daerah dalam

pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar yang

meliputi peran sebagai dinamisator dan regulatorbelum berjalan maksimal, dapat

terlihat dari pelaksanaan bimbingan sebagai kegiatan pendamping lapangan

disebabkan karena tenaga penyuluh di Kelurahan Manongkoki masih sangat

kurang, serta aturan-aturan yang dikeluarkan pemerintah, masyarakat masih

banyak yang kurang menaati disebabkan karena petani masih kesulitan untuk

mendapatkan akses permodalan yang mengakibatkan pengambilan modal kepada

tengkulak dan hasil pertanian dijual pula kepada tengkulak walaupun dengan

harga yang jauh dibawah standar di pasaran. Faktor pendukung adalah adanya

kerjasama antara pemerintah daerah dengan kelompok tani. Faktor penghambat

adalah pertama faktor internal, kurangnya tenaga penyuluh, kedua faktor

eksternal, rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti penyuluhan serta

adanya kebiasaan petani yang selalu memakai pupuk anorganik.

Keyword: Peran Pemerintah Daerah, Pemberdayaan Masyarakat.

vi

Page 7: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

7

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “ Peran Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Kelompok

Tani di Kelurahan Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten

Takalar”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak DR. H. Muhlis Madani, M.Si selaku Pembimbing I dan DR. Hj.

Fatmawati, M.Si selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan

waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

2. Bapak Dr. H. Muhlis Madani, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak A. Luhur Prianto, S.IP, M.Si selaku ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

vii

Page 8: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

8

4. Kedua Orang tua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan

semangat dan bantuan, baik moril maupun materil.

5. Seluruh teman-teman mahasiswa di kelas VIII-F Jurusan Ilmu Pemerintahan

yang tiada hentinya menjadi teman diskusi dan teman dalam segala hal

mengenai urusan kampus dan perkuliahan.

Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya

membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Makassar, 16 Juni 2015

Adhawati

viii

Page 9: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

9

DAFTAR ISI

Halaman Pengajuan Skripsi ................................................................................ i

Halaman Persetujuan ........................................................................................... ii

Halaman Penerimaan Tim ................................................................................... iii

Halaman Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ...................................................... iv

Abstrak ............................................................................................................... v

Kata Pengantar ................................................................................................... vi

Daftar Isi ............................................................................................................. viii

Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................... x

Daftar Lampiran ................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7

D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Pemerintah Daerah (Pemda) ............................................. 9

B. Konsep Pemberdayaan .................................................................. 12

C. Pemberdayaan Sektor Pertanian ................................................... 20

D. Peran Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Masyarakat ....... 25

E. Kerangka Pikir ............................................................................... 28

F. Fokus Penelitian ............................................................................ 29

G. Deskripsi Fokus Penelitian ........................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi .......................................................................... 32

B. Jenis dan Tipe Penelitian ............................................................... 32

C. Sumber Data .................................................................................. 33

D. Informan Penelitian ........................................................................ 34

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 34

F. Teknik analisis Data ...................................................................... 35

ix

Page 10: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

10

G. Pengabsahan Data ......................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi atau Karakteristik Obyek Penelitian ............................ 37

B. Peran Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Kelompok

Tani di Kelurahan Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng

Utara Kabupaten Takalar ............................................................. 42

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pemerintah

dalam Pemberdayaan Kelompok Tani di Kelurahan

Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten

Takalar ....................................................................................... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 60

B. Saran-Saran ................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 62

x

Page 11: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

11

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 3.1 Jumlah informan penelitian ................................................................... 34

Tabel4.1 Batas-Batas Kelurahan Manongkoki ......................................................... 38

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kelurahan Manongkoki ............................................... 39

Tabel 4.3 Daftar Nama Kelompok Tani ................................................................. 40

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ........................................................................... 29

Gambar 4.1 Peta Lokasi Kelompok Tani ................................................................. 41

xi

Page 12: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

12

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penugasan Pembimbing Penulisan Skripsi

2. Surat Pengantar Penelitian LP3M UNISMUH

3. Surat Permohonan Izin Penelitian

4. Surat Izin Penelitian Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Takalar

5. Pedoman wawancara mendalam

6. Transkip wawancara

7. Matriks wawancara

xii

Page 13: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran pemerintah adalah untuk mensejahterakan rakyatsesuai dengan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945, dalam

mensejahterahkan rakyat pemerintah harus menjalankan perannya baik

sebagai fasilitator, dinamisator, regulator dan katalisator. Selain itu menurut

Rasyid dalam Muhadam (2013:31) dalam mensejahterahkan rakyat

pemerintah juga memiliki fungsi sebagai pelayanan, pemberdayaan,

pembangunan, dan pengaturan.

Salah satu strategi untuk mensejahterahkan rakyat adalah

pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai

upaya peningkatan profesionalisme dan kinerja pelaku pembangunan daerah,

termasuk aparatur, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya

masyarakat, dunia usaha dan anggota masyarakat untuk mengatasi berbagai

masalah yang dihadapi serta merealisasikan aspirasi dan harapan masyarakat

untuk mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Terdapat keterkaitan yang sangat erat antara pemberdayaan masyarakat

sebagai suatu strategis untuk mencapai sasaran pembangunan masyarakat

daerah dalam rangka mewujudkan keberhasilan pemerintah daerah.

(Rahardjo, 2011:131)

Salah satu masyarakat yang harus diberdayakan adalah masyarakat

petani, karena sumber daya manusia pertanian Indonesia dalam upaya

1

Page 14: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

14

peningkatankualitas baik manusia sebagai insan maupu sebagai sumber daya

pembangunan terasa semakin penting dalam rangka mewujudkan struktur

perekonomian yang kokoh, mandiri dan handal sebagai usaha bersama atas

asas kekeluargaan dan berdasarkan demokrasi ekonomi. Ciri ekonomi yang

diharapkan adalah semakin meningkatnya kemakmuran rakyat melalui

tercapainya tingkat pertumbuhan yang tinggi dan tercapainya stabilitas

nasional yang mantap. Semua dapat diwujudkan oleh industri yang maju,

pertanian yang tangguh, dan koperasi yang sehat serta perdagangan yang

berhasil dengan sistem distribusi yang baik.

Menyadari besarnya jumlah penduduk Indonesia yang hidup

bergantung pada sektor pertanian, upaya perbaikan pada sektor ini menjadi

titik sentral guna mewujudkan pertanian yang tangguh. Strategi pembangunan

pertanian harus mampu memecahkan kendala-kendala yang masih dihadapi

dan salah satu permasalahannya yang harus diperhatikan adalah masalah

sumber daya manusia, peranan sumber daya manusia dalam pembangunan

nasional begitu penting apalagi dikaitkan dengan motto pembangunan yang

demokratis yaitu pembangunan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Data empiris menunjukkan kekayaan sumber daya alam suatu negara

tanpa diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai tidak

akan menghasilkan pembangunan yang memadai pula. Sebaliknya tidak

demikian dengan negara yang memiliki sumber daya manusia yang tinggi

dalam kemampuan coperation organization, manajemen dan kewirausahaan.

Walaupun sumber daya alam yang dimiliki negara relatif rendah akan dapat

2

Page 15: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

15

memiliki daya saing nasional dan tingkat kemakmuran yang lebih tinggi

apabila dibandingkan dengan negara yang memiliki sumber daya alam yang

berlimpah tapi memiliki sumber daya manusia yang relatif rendah

kualitasnya.

Dalam perekonomian Indonesia tidak dapat disangkal lagi bahwa

sektor pertanian merupakan sektor utama, baik dilihat dari sumbangannya

dari pendapatan nasional maupun jumlah penduduk hidupnya yang

bergantung pada sektor pertanian. Tetapi apa yang banyak terjadi di banyak

negara berkembang, pemberian prioritas pada sektor pertanian dalam

kebijaksanaan pembangunan ekonomi tidak selamanya menghasilkan

pendapatan peningkatan petani. Hal ini disebabkan karena sektor pertanian

selalu ditandai oleh kemiskinan struktural yang berat sehingga pertumbuhan

dari luar tidak selalu mendapat tanggapan positif dari penduduk petani berupa

investasi. (Sukri,2003:191-195)

Sesuai dengan konteks otonomi daerah, pemerintah daerah telah

memiliki kewenangan yang lebih leluasa untuk menetapkan berbagai prioritas

pembangunan yang dijalankan. Potensi sumber daya yang berasal dari sektor

pertanian menjadi penting untuk disusun strategi pembangunan, sebab potensi

sektor pertanian menjadi prioritas penting seiring dengan makin

meningkatnya konsumsi hasil produk pertanian. Untuk dapat meningkatkan

hasil pertanian berdasar potensi yang dimiliki daerah diperlukan dukungan

dana dan personil yang mampu memberikan pemahaman kepada produsen

produk pertanian terkait proses hingga pasca produksi hasil pertanian.

3

Page 16: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

16

Pembangunan yang berorientasi pada masyarakat memberikan

kesempatan pada masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam proses

pembangunan hingga menikmati hasil pembangunan tersebut. Pembangunan

dapat berjalan dengan baik bila adanya koordinasi yang baik antara

pemerintah dan segenap masyarakat. Pada pembangunan partisipatif

masyarakat berperan aktif dalam pembangunan, turut mempengaruhi proses

perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kebijakan-kebijakan yang

mempengaruhi kehidupan mereka. Kondisi pertanian di Kelurahan

Manongkoki Kabupaten Takalar diantaranya masih rendahnya pendidikan

yang diperoleh oleh masyarakat yang bekerja disektor pertanian khususnya

petani, adanya serangan hama yang merusak tanaman padi yang

mengakibatkan hasil panen tidak optimal, serta masyarakat belum

sepenuhnya mandiri.

Melihat masalah yang sangat kompleks yang sering dihadapi petani

tersebut, menuntut adanya upaya-upaya penyuluhan, pengembangan dan

pemberdayaan yang tersusun secara sistematis dan terus menerus dikalangan

para petani salah satunya melalui kelompok tani. Penyuluhan dan

pemberdayaan serta pengembangan yang perlu disini adalah yang berorientasi

untuk pemecahan masalah yang dihadapi petani.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor82/Permentan/OT.140/8/2013

tentang Pedoman pembinaan kelompok tani dan gabungan kelompok tani

mengenai penumbuhan dan pengembangan poktan dilakukan melalui

pemberdayaan petani untuk merubah pola pikir petani agar mau

4

Page 17: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

17

meningkatkan usahataninya dan meningkatkan kemampuan poktan dalam

melaksanakan fungsinya. Pemberdayaan petani dapat dilakukan melalui

kegiatan pelatihan dan penyuluhan dengan pendekatan kelompok. Kegiatan

penyuluhan melalui pendekatan kelompok dimaksudkan untuk mendorong

terbentuknya kelembagaan petani yang mampu membangun sinergi usaha.

Selanjutnya dalam rangka meningkatkan kemampuan poktan dilakukan

pembinaan dan pendampingan oleh penyuluh pertanian, dengan

melaksanakan penilaian klasifikasi kemampuan poktan secara berkelanjutan

yang disesuaikan dengan kondisi perkembangannya.

Upaya untuk membantu petani dalam meningkatkan produktivitas

hasil pertanian yang diupayakan oleh pemerintah daerah Kabupaten Takalar

dengan bantuan berupa fasilitas, tenaga Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)

yang membantu masyarakat petani dalam mengembangkan hasil pertaniannya

dalam bentuk pengetahuan. Selain itu peran pemerintah daerah dalam

mengembangkan usaha pertaniannya yang dikucurkan oleh pemerintah dalam

bentuk berupa kebun percontohan yang pada saat ini masih dalam tahap

pemeliharaan yang di kelolah oleh kelompok masyarakat tani di Kelurahan

Manongkoki.

Pembentukan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki dimulai sejak

tahun 1997, yang pada awalnya hanya terdapat 3 kelompok tani. Selanjutnya

di tahun 2015 jumlah kelompok tani bertambah menjadi 15 kelompok,

masing-masing setiap kelompok beranggotakan sebanyak 35 sampai 40

orang, dengan 3 orang pengurus yang didampingi oleh penyuluh pertanian

5

Page 18: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

18

untuk membantu para petani dalam meningkatkan taraf hidup petani melalui

pemberdayaan dengan pengembangan SDM salah satu program yang harus

dilakukan adalah pendidikan keterampilan dan pekerjaan. Penyuluhan

pertanian meliputi kegiatan memberi pengetahuan dan keterampilan kepada

kelompok tani inilah yang diberikan kewenangan secara langsung

menyampaikan program kebijakan pemerintah kepada petani.

Demikian, kalau dilihat dari keberadaan masyarakat petani di

Kelurahan Manongkoki ini, permasalahan-permasalahan tersebut diatas,

sepertinya sudah tidak asing lagi, padahal bila dilihat lahan sawah atau ladang

yang mereka miliki umumnya relatif luas. Luas lahan sawah atau ladang

yang terdapat di Kelurahan Manongkoki yaitu 198,07 hektar. Logikanya jika

lahan yang ada, dikelola secara profesional baik dari segi teknis

ketenagakerjaan, pemasaran maupun teknologinya, maka akan dapat

meningkatkan hasil pertanian yang lebih optimal. Dengan demikian

pertanian, dapat memberikan konstribusi yang sangat besar bagi masyarakat

petani sendiri, dan tentunya bagi pembangunan di sektor pertanian, yang

seharusnya hal ini mendapat perhatian yang serius dari pemerintah.

Sehingga diharapkan peranan dari pemerintah daerah baik pemerintah

Provinsi maupun pemerintah Kabupaten dalam hal ini adalah Kabupaten

Takalar dalam rangka memberdayakan kelompok tani yang ada didaerah

masing-masing. Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar

sebagai salah satu wilayah pengembangan subsektor pertanian di Sulawesi

Selatan sangat mendukung pelaksanaan program pembangunan nasional

6

Page 19: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

19

secara umum dan daerah Sulawesi Selatan secara khusus, sebagai tindak

lanjut dari strategi dan pendekatan pembangunan subsektor pertanian, dimana

keterpaduan kebijaksanaan pengembangan produksi dengan mengembangkan

sumber daya manusia dalam menyukseskan program otonomi daerah di

Kabupaten Takalar. Kabupaten Takalar merupakan daerah yang sangat kaya

dengan sumber daya alam akan tetapi tidak diimbangi dengan sumber daya

manusiannya khususnya dibidang pertanian, sehingga sangat dibutuhkan

peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan kelompok tani baik

pemerintah daerah sebagai fasilitator, dinamisator dan regulatoruntuk

mengembangkan sumber daya manusia di Kabupaten Takalar. Pembangunan

masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Takalar harus menjadi

perhatian yang lebih serius, terencana, terpadu, dan berkesinambungan.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka peran pemerintah sangat

dibutuhkan untuk memberdayakan petani melalui kelompok tani. Hal tersebut

merupakan latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan dengan judul

“Peran Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Kelompok Tani di

Kelurahan Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten

Takalar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, kajian ini akan

difokuskan dengan rumusan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana peran pemerintah daerah dalam proses pemberdayaan

kelompok tani di Kelurahan Manongkoki?

7

Page 20: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

20

2. Apakah faktor penghambat dan pendukung pemerintah dalam

memberdayakan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki?

C. Tujuan Penelitian

Sehubung dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka

tujuan yang ingin dicapai di dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui peran pemerintah daerah dalam proses pemberdayaan

kelompok tani di Kelurahan Manongkoki.

2. Untuk mengetahuifaktor penghambat dan pendukung pemerintah dalam

memberdayakan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki.

D. Kegunaan Penelitian

1. Teoritis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk

mengembangkan teori-teori tentang ilmu pemerintahan dalan kaitannya

dengan pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok tani.

2. Praktis

a. Bagi pemerintah Daerah Kabupaten Takalar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bahan

pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menjalankan perannya

untuk memberdayakan masyarakat kelompok tani yang ada di

Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar.

b. Bagi Peneliti

8

Page 21: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

21

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengalaman peneliti, serta dapat digunakan sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya.

9

Page 22: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KonsepPemerintah Daerah

1. Pengertian Pemerintah

Secara etimologi pemerintahan menurut Pamudji (1986:22-23)

berasal dari kata pemerintah, sedangkan pemerintah berasal dari kata

perintah. Menurut kamus kata-kata tersebut mempunyai arti yakni,

perintah adalah perkataan yang menyuruh melakukan sesuatu. Pemerintah

adalah kekuasaan memerintah suatu negara (daerah negara), sedangkan

pemerintahan adalah perbuatan (cara, hal, urusan dan sebagainya)

memerintah.

Menurut Jimmy (1991:35 administrasi negara. Pemerintahan

sebagai kegiatan adalah segala kegiatan yang terorganisir yang dilakukan

aparat.

Sudirwo dalam Kansil (1990:28), mengatakan bahwa pemerintah

sebagai organ dalam arti sempit ad), pemerintah adalah institusi

(institution) atau lembaga yang melaksanakan kegiatan pemerintahan.

Secara sempit, pemerintah adalah eksekutif dan alah mereka yang

menjalankan kekuasaan eksekutif, sedangkan pemerintah dalam arti luas

adalah semua organ negara baik itu dibidang eksekutif, legislatif dan

yudikatif. Organ pelaksana tugas pemerintah tersebar dalam wilayah

kekuasaan negara yang secara hierarkis berada pada tingkat pemerintahan

pusat sampai pada tingkat pemerintahan terendah.

10

Page 23: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

23

Selanjutnya, Ndraha (1997:17) mengatakan bahwa pemerintah

sebagai badan yang mengeluarkan atau memberi perintah. Kemudian

menurut Suryadiningrat (1990), Pemerintah adalah sekelompok individu

yang mempunyai wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasaan.

2. Pengertian Pemerintah Daerah

Menurut Oppenheim dalam Jimmy (1991:52), Pemerintah daerah

(daerah otonom) merupakan suatu bagian, suatu wilayah hukum dari pada

negara yang tidak mempunyai kekuasaan yang lain dari pada yang sudah

diberikan oleh pemerintah pusat, dan apabila daerah otonom itu keluar dari

batas kewenangan yang telah diberikan melalui peraturan perundang-

undangan maka daerah otonom itu dapat dikejar terus oleh pemerintah

pusat sebagai kekuasaan lebih tinggi.

Pemerintah daerah adalah kepala daerah dan dewan perwakilan

rakyat daerah, yang selanjutnya disebut daerah otonom adalah kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak,

berwenang dan berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangganya

sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Indonesia sesuai dengan peraturan

perundang-undangan (Widjaja, 1998:5).

3. Peran Pemerintah Daerah

Peranan menurut Soerjono dalam Bahtiar (2002:8)adalah

merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya maka ia

dikatakan menjalankan suatu peranan. Sedangkan, menurut UU No.

11

Page 24: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

24

32/2004 pasal 217, dalam menjalankan peran dari pemerintah maka

pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dilaksanakan oleh

pemerintah yang meliputi:

a. Koordinasi pemerintah antar susunan pemerintahan .

b. Pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan.

c. Pemberian bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan urusan

pemerintahan.

d. Pendidikan dan pelatihan.

e. Perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan urusan pemerintahan.

Peran pemerintah merupakan keperluan mutlak dalam suatu

organisasi baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta dan

merupakan salah satu fungsi utama yang harus dilaksanakan oleh seorang

pemimpin. Kurangnya komunikasi dan koordinasi dalam suatu organisasi

menurut Sutarto dalam Alam (2012:11) akan mengakibatkan hal-hal

sebagai berikut:

a. Petugas atau satuan-satuan bertengkar membuat suatu bidang kerja atau

wewenang yang masing-masing merasa bahwa suatu pekerjaan tidak

termasuk dalam ruangan lingkup kerjanya.

b. Petugas atau satuan-satuan saling melempar suatu tanggung jawab

kepada pihak lain karena masing-masing merasa bahwa suatu pekerjaan

tidak termasuk dalam ruang lingkup kerjanya.

12

Page 25: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

25

c. Pencapaian tujuan organisasi serba kacau, petugas nampak serba ragu

dan pelaksanaan pekerjaan serba salah, saling berbenturan sering

dihapuskan oleh pekerjaan lain tanpa disadari.

Menurut Syaukani (2002), dari aspek manajemen pemerintahan

terkait dengan fungsi-fungsi memimpin, memberi petunjuk, memerintah,

menggerakkan, koordinasi, pengawasan, dan motivasi dalam hubungan

pemerintahan. Hal tersebut digambarkan oleh Karl W. Deutsch bahwa

penyelenggaraan pemerintahan itu ibarat membawa kapal di tengah

samudera (Labolo, 2013:31)

Fungsi-fungsi pemerintahan secara umum berkenaan dengan fungsi

pengaturan, pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan. Pelaksanaan

fungsi pengaturan yang lazim dikenal sebagai fungsi regulasi dengan

segala bentuknya dimaksudkan sebagai usaha untuk menciptakan sebagai

usaha untuk menciptakan kondisi yang tepat sehingga menjadi kondusif

bagi berlangsungnya berbagai aktivitas, termasuk terciptanya tatanan

sosial yang baik di berbagai kehidupan masyarakat (Labolo, 2013:34-35).

B. Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki perasaan sama

atau menyatu satu sama lain karena mereka saling berbagi identitas,

kepentingan yang sama, perasaan memiliki dan biasanya satu tempat yang

sama. Menurut kodratnya manusia tidak dapat hidup menyendiri, tetapi harus

hidup bersama atau berkelompok dengan manusia lain yang dalam

hubungannya saling membantu untuk dapat mencapai tujuan hidup menurut

13

Page 26: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

26

kemampuan dan kebutuhan masing-masing atau dengan istilah lain adalah

saling berinteraksi.

Istilah pemberdayaan masyarakat digunakan secara luas oleh berbagai

lapisan masyarakat, yang berarti mengembangkan potensi ekonomi rakyat,

hakekat dan martabat, rasa percaya diri dan harga dirinya sehingga terpelihara

tatanan nilai budaya setempat. Pemberdayaan sebagai konsep sosial budaya

yang implementatif dalam pembangunan berpusat pada masyarakat

menumbuhkan dan mengembangkan nilai tambah ekonomi juga nilai tambah

sosial dan budaya.Masyarakat memiliki kekuatan yang bila digali dan

disalurkan akan berubah menjadi energi besar untuk mengatasi masalah yang

mereka alami.

Membicarakan konsep pemberdayaan tidak dapat dilepas-pisahkan

dengan konsep sentral, yaitu kensep power (daya). Menurut Suriadi (2005:54-

55) pengertian pemberdayaan yang terkait dengan konsep power dapat

ditelusuri dari empat sudut pandang prespektifpluralis, prespektif etis,

prespektif strunkturalisdan prespektif post-strukturalis.

1. Pemberdayaan masyarakat ditinjau dari prespektif pluralis adalah suatu

proses untuk mendorong kelompok-kelompok masyarakat dan individu

yang kurang beruntung untuk bersaing secara lebih efektif dengan

kepentingan-kepentingan lain dengan jalan mendorong mereka untuk

belajar, dan menggunakan keahlian dalam melobi, menggunakan media

yang berhubungan dengan tindakan politik, memahami bagaimana bekerja

sistem (aturan main), dan sebagainya. Oleh karenanya, diperlukan upaya

14

Page 27: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

27

untuk meningkatkan kapasitas masyarakat untuk bersaing sehingga tidak

ada yang menang dan kalah. Dengan kata lain, pemberdayaan masyarakat

adalah upaya untuk mengajarkan kelompok dan individu bagaimana

bersaing didalam peraturan.

2. Pemberdayaan masyarakat ditinjau dari prespektif elitis adalah suatu

upaya untuk bergabung dan mempengaruhi para elitis, membentuk aliansi

dengan elitis, melakukan konfrontasi dan mencari perubahan pada elitis.

Masyarakat menjadi tak berdaya karena adanya power dan kontrol yang

besar sekali dari para elitis terhadap media, pendidikan, partai politik,

kebijakan publik, birokrasi, parlemen dan sebagainya.

3. Pemberdayaan masyarakat ditinjau dari prespektif stukturalisasi adalah

suatu agenda yang lebih menentang dan dapat dicapai apabila bentuk-

bentuk kepentingan struktural dieliminir. Masyarakat tak berdaya suatu

bentuk struktur dominan yang menindas masyarakat, seperti masalah

kelas, gender, ras atau etnik. Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat

adalah suatu proses pembebasan, dan perubahan struktural secara

fundamental, menentang penindasan struktural.

4. Pemberdayaan masyarakat ditinjau dari prespektif post-struktural adalah

suatu proses yang menentang dan mengubah diskursus. Pemberdayaan

lebih ditekankan pertama-tama pada aspek intelektualisasi ketimbang

aktivitas aksi atau pemberdayaan masyarakat adalah upaya pengembangan

pengertian terhadap pengembangan pemikiran baru, analitis, dan

pendidikan dari pada suatu aksi.

15

Page 28: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

28

Menurut Sedermayanti (2004:117-118) kata pemberdayaan

mengesankan arti adanya sikap mental yang tangguh dimana proses

pemberdayaan mengandung 2 kecenderungan yaitu:

a. Kecenderungan primer, proses pemberdayaan yang menekankan pada

proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan dan

kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya.

Proses ini dapat dilengkapi dengan upaya dapat membangun asset material

guna mendukung pembangunan kemandirian mereka melalui organisasi.

b. Kecenderungan sekunder, menekankan pada proses menstimulasi

mendorong atau memotivasi agar individu mempunyai kemampuan atau

keberdayaan untuk menentukan yang menjadi pilihan hidupnya melalui

proses dialog.

Kedua proses tersebut saling terkait, dan agar kecenderungan primer dapat

terwujud, sering harus melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu.

Dengan demikian pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah

kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan

atau hasil yang bingin dicapai oleh perusahaan sosial, yaitu masyarakat

yang berdaya yang memiliki kekuasaan, pengetahuan dan kemampuan

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat fisik, ekonomi,

maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, maupun menyelesaikan

aspirasi, mempunyai mata pencarian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial,

16

Page 29: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

29

dan mandiri dalam melaksanakan tugasnya. Pengertian pemberdayaan

sebagai tujuan seringkali digunakan sebagai sebuah proses.

Pembangunan daerah banyak menghadapi hambatan diantaranya

terbatas kemampuan keuangan pemerintah daerah, sehingga diperlukan

pemberdayaan masyarakat sebagai strategi penunjang dan pelengkap terhadap

program-program pembanguna daerah yang telah direncanakan dan

diimplementasikan oleh pemerintah daerah. Pemberdayaan masyarakat

merupakan upaya yang dilakukan meningkatkan kemampuan yang selama ini

belum dimanfaatkan potensinya atau mengembangkan potensi masyarakat

yang ada, dengan kata lain disebut “pemberdayaan” (Rahardjo 2011:130).

Pemberdayaan atau pengembangan potensi ekonomi masyarakat

secarah terarah dan terprogram diharapkan dapat meningkatkan produksi dan

produktivitas yang berarti kesejahteraan masyarakat yang meningkat. Jadi,

dengan mengembangkan dan mendinamisasikan pemberdayaan masyarakat

dapat mendorong keberhasilan pembangunan daerah.

Pemberdayaan diartikan sebagai upaya peningkatan profesionalisme

dan kinerja pelaku pembangunan daerah, termasuk aparatur, organisasi sosial

kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha dan anggota

masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi serta

merealisasikan aspirasi dan harapan masyarakat untuk mewujudkan

peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. (Rahardjo,

2011:131)

17

Page 30: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

30

Suhendra (2006:74-75) mengemukakan bahwa pemberdayaan adalah

suatu kegiatan yang berkesinambungan, dinamis, secara sinergik mendorong

keterlibatan semua potensi yang ada secara evaluatif dengan keterlibatan

semua potensi. Sedangkan pemberdayaan masyarakat dapat diartikan bahwa

masyarakat diberi kuasa, dalam upaya untuk menyebar kekuasaan melalui

pemberdayaan masyarakat dan organisasi agar mampu menguasai atau

berkuasa atas kehidupannya untuk semua aspek politik, ekonomi, pendidikan,

kesehatan, pengelolaan lingkungan dan sebagainya. Dia juga mengemukakan

ada beberapa unsur dalam pemberdayaan masyarakat yaitu:

1. Kemampuan politik yang mendukung

2. Suasana kondusif untuk pengembangan potensi secara menyeluruh

3. Motivasi

4. Potensi masyarakat

5. Peluang yang tersedia

6. Kerelaan mengalihkan wewenang

7. Perlindungan

8. Kesadaran

Menurut Widjaja (2007:77) pemberdayaan adalah pemberian

wewenang, pendelegasian wewenang atau pemberian otonomi kejajaran

bawah. Inti dari pemberdayaan upaya pembengkitan segala kemampuan yang

ada untuk mencapai tujuan.

Tim Delivery (2004:125) menawarkan tahapan-tahapan kegiatan

pemberdayaan masyarakat yang dimulai dari proses seleksi lokasi sampai

18

Page 31: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

31

dengan pemandirian masyarakat. Secara rinci masing-masing tahap tersebut

adalah senbagai berikut:

a. Seleksi lokasi/wilayah

Seleksi wilayah dilakukan sesuai dengan kriteria yang disepakati

oleh lembaga, pihak-pihak terkait dan masyarakat. Penetapan kriteria

penting agar pemilihan lokasi dilakukan sebaik mungkin, sehingga tujuan

pemberdayaan masyarakat akan tercapai seperti yang diharapkan.

b. Sosialisasi pemberdayaan masyarakat

Sosialisasi merupakan upaya mengkomunikasikan kegiatan untuk

menciptakan dialog dengan masyarakat. Melalui sosialisasi akan

membantu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pihak terkait

tentang program dan atau kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah

direncanakan. Proses sosialisasi menjadi sangat penting, karena akan

menentukan minat atau ketertarikan masyarakat untuk berpartisipasi

(berperan dan terlibat) dalam program pemberdayaan masyarakat yang

dikomunikasikan.

c. Proses Pemberdayaan Masyarakat

Hakikat pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan

kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf

hidupnya. Dalam proses tersebut masyarakat bersama-sama melakukan

hal-hal berikut:

19

Page 32: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

32

1) Mengidentifikasi dan mengkaji potensi wilayah, permasalahan, serta

peluang-peluangnya. Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat

mampu dan percaya diri dalam mengidentifikasi serta menganalisa

keadaannya, baik potensi maupun permasalahannya. Pada tahap ini

diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai aspek sosial, ekonomi

dan kelembagaan.Proses ini meliputi:

a) Persiapan masyarakat dan pemerintah setempat untuk melakukan

pertemuan-awal dan teknis pelaksanaannya.

b) Persiapan penyelenggaraan pertemuan.

c) Pelaksanaan kajian dan penilaian keadaan.

d) Pembahasan hasil dan penyusunan rencana tindak lanjut.

2) Menyusun rencana kegiatan kelompok, berdasarkan hasil kajian,

meliputi:

a) Memprioritaskan dan menganalisa masalah-masalah.

b) Identifikasi alternatif pemecahan masalah yang terbaik.

c) Identifikasi sumberdaya yang tersedia untuk pemecahan masalah.

d) Pengembangan rencana kegiatan serta pengorganisasian

pelaksanaannya.

3) Menerapkan rencana kegiatan kelompok: Rencana yang telah disusun

bersama dengan dukungan fasilitasi dari pendamping selanjutnya

diimplementasikan dalam kegiatan yang konkrit dengan tetap

memperhatikan realisasi dan rencana awal. Termasuk dalam kegiatan

ini adalah, pemantauan pelaksanaan dan kemajuan kegiatan menjadi

20

Page 33: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

33

perhatian semua pihak, selain itu juga dilakukan perbaikan jika

diperlukan.

4) Memantau proses dan hasil kegiatan secara terus menerus secara

partisipatif (participatory monitoring and evaluation/PME). PME ini

dilakukan secara mendalam pada semua tahapan pemberdayaan

masyarakat agar prosesnya berjalan sesuai dengan tujuannya. PME,

adalah suatu proses penilaian, pengkajian dan pemantauan kegiatan,

baik prosesnya (pelaksana) maupun hasil dan dampaknya agar dapat

disusun proses perbaikan kalau diperlukan.

d. Pemandirian Masyarakat

Berpegang pada prinsip pemberdayaan masyarakat yang bertujuan

untuk mendirikan masyarakat dan meningkatkan taraf hidupnya, maka

arah pemandirian masyarakat adalah berupa pendampingan untuk

menyiapkan masyarakat agar benar-benar mampu mengelola sendiri

kegiatannya.

Proses pemberdayaan masyarakat terkait erat dengan faktor internal

dan eksternal. Dalam hubungan ini, meskipun faktor internal sangat

penting sebagai salah satu wujud self organizing dari masyarakat, namun

kita juga perlu memberikan perhatian pada faktor eksternalnya. Proses

pemberdayaan masyarakat mestinya juga didampingi oleh suatu tim

fasilitator yang bersifat multidisiplin. Tim pendamping ini merupakan

salah satu eksternal factor dalam pemberdayaan masyarakat. Peran tim

pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama

21

Page 34: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

34

proses berjalan sampai masyarakat sudah mampu melanjutkan kegiatannya

secara mandiri.

Dalam operasionalnya inisiatif tim pemberdayaan masyarakat

secara perlahan akan dikurangi dan akhirnya berhenti. Peran tim fasilitator

akan dipenuhi oleh pengurus kelompok atau pihak lain yang dianggap

mampu oleh masyarakat. Kapan waktu pemunduran tim fasilitator

tergantung kesepakatan bersama yang telah ditetapkan sejak awal program

dengan warga masyarakat.

Berdasar beberapa pengalaman dilaporkan bahwa Tim fasilitator

dapat dilakukan minimal 3 tahun setelah proses dimulai dengan tahap

sosialisasi. Walaupun tim sudah mundur, anggotanya tetap berperan, yaitu

sebagai penasihat atau konsultan bila diperlukan oleh masyarakat.

C. Pemberdayaan Sektor Pertanian

Pemberdayaan petani diarahkan mulai dari proses produksi,

pemeliharaan, panen, pasca panen, serta pemasaran. Pemberdayaan petani ini

diarahkan pada usaha pertanian. Usaha pertanian adalah suatu industri

biologis yang memanfaatkan materi dan proses hayatiuntuk memperoleh laba

yang layak bagi pelakunya yang dikemas dalam berbagai subsistem mulai

dari subsistem pra produksi, produksi panen dan pasca panen serta distribusi

dan pemasaran. Pengertian usaha pertanian ini sama dengan pengertian

agribisnis, sehingga dengan demikian usaha pertanian dapat diartikan sebagai

usaha atau kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pertanian. Secara lebih

rinci Sudaryanto menguraikan bentuk kegiatan usaha pertanian/agribisnis

22

Page 35: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

35

adalah usaha yang terkait dengan menghasilkan sarana produksi usaha tani,

usaha tani, mengolah produksi usaha tani, dan perdagangan sarana produksi,

produk primer, dan produk olahan.

Bentuk pemberdayaan bisa dilakukan melalui berbagai metode, sesuai

dengan pemasalahan dan potensi klien, berdasarkan hasil analisis kebutuhan.

Metode pemberdayaan tersebut misalnya: kursus tani, pelatihan, demonstrasi

hasil inovasi pertanian, atau kegiatan lainnya. Kegiatan tersebut dilakukan

secara bertahap dan berkelanjutan. Narasumber atau fasilitator bukan

dilakukan oleh agen pemberdayaan, tetapi memfasilitasi berbagai narasumber

yang dibutuhkan. Agen pemberdayaan hendaknya memprioritaskan nara

sumber dari lingkungan petani yang dianggap berhasil. Narasumber ini akan

mudah dipercaya oleh petani dibandingkan dengan narasumber dari luar

(asing bagi petani). Jika tidak ada narasumber dari dalam, maka tentu saja

diperlukan narasumber dari luar. Penggunaan narasumber dari luar hendaknya

melibatkan tokoh petani, sehingga kredibilitas narasumber tersebut meningkat

dan akan dipercaya oleh petani. Pelatihan dan pendampingan ini diarahkan

untuk mengubah perilaku petani, mengubah kebiasaan yang lama menjadi

kebiasaan yang baru yang lebih produktif dan menguntungkan.

Kehidupan petani dan usaha pertanian sangat berkaitan dengan

kondisi alam. Setiap daerah dan wilayah memiliki kekhasan alam yang

berbeda, mulai dari stuktur dan kandungan tanah, iklim, pengairan, dan lain-

lain. Oleh karena itu petani juga perlu dibiasakan belajar dengan alam, belajar

berdasarkan pengalaman, baik pengalaman dirinya maupun pengalaman

23

Page 36: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

36

rekan sesama petani. Belajar dari pengalaman ini lebih bermakna dan

memiliki manfaat langsung, sehingga kesalahan yang dialami tidak terulang

kembali. Begitu pula keberhasilan yang sudah diperoleh dapat dipertahankan

dan sekaligus ditingkatkan.

Petani juga perlu didorong untuk mau berubah, terutama dalam

mengadopsi pengalaman sesama petani atau hasil-hasil inovasi di bidang

pertanian baik yang sederhana maupun kompleks. Bentuk inovasi yang

sederhana di antaranya: memodifikasi alat-alat pertanian, menggunakan

pupuk organik, membuat pupuk kompos, memasarkan hasil pertanian,

membentuk koperasi, dan lain-lain.

Hasil-hasil inovasi yang kompleks biasanya perlu pembuktian atau uji

coba bersama-sama dengan petani. Agen pemberdayaan perlu memfasilitasi

keberlangsungan uji coba tersebut. Pelaksana uji coba ini dilakukan antara

agen pembaharu, petugas khusus jika ada, dan partisipasi petani. Inovasi atau

teknologi baru yang diujicobakan didasari pada kebutuhan dan permasalahan

yang dihadapi petani, menguntungkan, mampu diujicobakan, mudah

dipahami, dan yang lebih penting hasilnya dapat dilihat/dinilai petani.

Pengalaman petani dilapangan dalam mempraktikkan inovasi/teknologi baru

bisa menjadi bahan untuk dikaji dan diujicoba bersama.

Pembentukan kelompok tani sangat diperlukan. Keuntungan

bergabung dengan kelompok tani harus dirasakan langsung oleh petani,

sehingga semua petani diharapkan menjadi anggota kelompok. Keuntungan

menjadi anggota kelompok, diantaranya: mudah dalam mengorganisir,

24

Page 37: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

37

kemudahan akses informasi usaha pertanian, kemudahan memperoleh inovasi

yang terkait dengan teknologi baru dan inovasi hasil pertanian, kemudahan

dalam memecahkan masalah individu secara bersama, kemudahan dalam

pemasaran, termasuk kemudahan dalam akses permodalan melalui perbankan.

Permasalahan lain yang umumnya dihadapi petani adalah kemudahan

akses informasi yang terkait dengan usaha pertanian masih rendah. Agen

pemberdayaan perlu memfasilitasi akses informasi melalui berbagai upaya,

diantaranya: memfasilitasi pusat informasi dalam kelompok tani. Anggota

petani yang memiliki akses informasi dijadikan sebagai agen untuk sharing

informasi dengan sesama petani. Agen pemberdayaan dapat pula

memfasilitasi media massa (cetak atau elektronik) yang terkait dengan

pertanian. Petani juga dibiasakan untuk sadar perlunya informasi terkait

dengan usaha pertanian. Kebiasaan dalam pengambilan keputusan

berdasarkan intuisi secara bertahap diubah dengan basis data dan informasi

yang akurat. Setiap pengambilan keputusan dalam melakukan usaha

pertanian, mulai dari persiapan tanam, produksi, panen, hingga pemasaran

dibiasakan perlu didukung dengan data/informasi. Dalam pertemuan

kelompok, dibiasakan berbagi informasi antar sesama petani. Dengan cara

tersebut, petani dapat merencanakan dan mengambil keputusan yang tepat

dalam melakukan usaha pertaniannya.

Membangun kemitraan dengan dunia usaha, perbankan atau pihak lain

yang dibutuhkan petani. Kemitraan ini biasanya dibutuhkan petani dalam

menambah modal dan memasarkan produk pertanian. Dalam kemitraan ini

25

Page 38: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

38

ada konsep kesejajaran yang didasarkan atas saling membutuhkan,

komunikasi yang terbuka, serta yang lebih penting, adalah trust, membangun

kepercayaan diantara mereka. Agen pemberdayaan dituntut memiliki

kemampuan dalam memadu sistem jaringan atau kemitraan. Melalui jalinan

kemitraan antara kelompok tani dan lembaga yang terkait, petani akan

memiliki kemudahan mulai dari akses permodalan, kebutuhan pupuk, hingga

penjualan produk.

Untuk menyejahterakan petani dalam kegiatan usaha tani, kelompok

tani yang sudah dibentuk dapat ditingkatkan dengan membentuk koperasi.

Koperasi ini beranggotakan petani. Kegiatan koperasi dapat menyediakan

kebutuhan proses produksi pertanian. Koperasi juga dapat menampung hasil-

hasil pertanian untuk selanjutnya disalurkan kepada pedagang atau agen-agen

besar. Koperasi juga dapat bermitra dengan lembaga-lembaga yang terkait

dengan usaha pertanian, misalnya: perbankan, agen perdagangan, pasar, dan

lembaga lainnya. Pembentukan koperasi ini memerlukan ketokohan dan

pendampingan yang kontinyu. Oleh karena itu agen pemberdayaan dapat

menjadi fasilitator dalam mewujudkan koperasi dan kegiatan usahanya.

Semua bentuk dan tahapan pemberdayaan petani tersebut diarahkan

untuk mengubah perilaku petani. Kebiasaan-kebiasaan lama mulai dari

perencanaan tanaman , pengolahan lahan, pembibitan, pemeliharaan, panen,

pasca panen, himgga pemasaran yang kurang produktifperlu diubah dengan

kebiasaan baru yang lebih menguntungkan dan produktif. Pada akhirnya

26

Page 39: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

39

diharapkan pendapatan petani meningkat dan kesejahteraannya juga akan

meningkat. (Anwas, 2013:127-130)

Asia (2010) dalam (Lowisada, 2014:5), mengatakan bahwa

pemberdayaan pada masyarakat tani meliputi:

1. Pemberdayaan petani, yaitu merubah perilaku petani dari petani yang

subsisten tradisional menjadi petani modern yang berwawasan agribisnis.

2. Pemberdayaan kelembagaan petani dengan menumbuh kembangkan

kelembagaan petani dari kelompok tani menjadi gabungan kelompok tani

(Gapoktan), asosiasi, koperasi dan korporasi (badan usaha milik petani).

3. Pemberdayaan usaha tani dengan penumbuhkembangan jiwa wirausaha

dan kerjasama antar petani dengan pihak terkait lainnya untuk

mengembangkan usahataninya.

Hermanto, Swastika, (2011:372) mengungkapkan bahwa Pentingnya

pemberdayaan kelompok tani sangat beralasan karena keberadaan kelompok

tani akhir-akhir ini, terutama sejak adanya otonomi daerah, kecenderungan

perhatian pemerintah terhadap kelembagaan kelompok tani sangat kurang,

bahkan terkesan diabaikan sehingga kelompok tani yang sebenarnya

merupakan aset sangat berharga dalam mendukung pembangunan pertanian

belum berfungsi secara optimal. Menurut Peraturan Kementrian Pertanian No

82 tahun 2013 kelompok tani merupakan kumpulan petani/peternak/pekebun

yang dibentuk atas dasar kepentingan yang sama, kesamaan kondisi

lingkungan sosial, ekonomi dan sumber daya, kesamaan komoditas dan

keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

27

Page 40: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

40

Usahatani merupakan kegiatan dalam bidang pertanian, mulai dari produksi,

budidaya, penanganan setelah panen, pengolahan komoditas, sarana prasarana

produksi, pemasaran hasil pertanian, dan/atau jasa penunjang.

Hermanto (1989) dalam Najmudinrohman (2010) mengatakan bahwa

unsur pokok dalam usahatani meliputi lahan, tenaga kerja, modal dan

pengelolaan. Lahan merupakan tempat aktivitas produksi dan tempat tinggal

keluarga petani. Lahan merupakan faktor produksi yang dipengaruhi oleh

tingkat kesuburan, luas lahan, letak lahan, intensifikasi, dan fasilitas-fasilitas.

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang berpengaruh pada

produktivitas. Modal merupakan perpaduan faktor prouksi lahan dan tenaga

kerja, modal ditujukan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kekayaan

usahatani sendiri. Unsur terakhir yaitu pengelolaan atau manajemen,

pengelolaan merupakan kemampuan petani dalam menentukan,

mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi pertanian.

D. Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Arif (2012) dalam Afni (2014:14), mengatakan bahwa Peran

pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat yaitu terbagi menjadi

empat peran yaitu:

1. Peran Pemerintah sebagai regulator

Pemerintah sebagai regulator adalah menyiapkan arah untuk

menyeimbangkan penyelenggaraan pembangunan (menerbitkan peraturan-

peraturan dalam rangka efektifitas dan tertib administrasi pembangunan).

28

Page 41: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

41

Sebagai regulator, pemerintah memberikan acuan dasar yang selanjutnya

diterjemahkan oleh masyarakat sebagai instrumen unuk mengatur setiap

kegiatan pelaksanaan pemberdayaan dimasyarakat. Pemberdayaan

masyarakat dari segi ekonomi akan dikaitkan dengan kebijakan yang

mendukung dalam pengembangan usahanya.

2. Peran Pemerintah sebagai dinamisator

Pemerintah sebagai dinamisator adalah menggerakkan partisipasi

multipihak tatkala stagnasi terjadi dalam proses pembangunan (mendorong

dan memelihara dinamika pembangunan daerah). Sebagai dinamisator,

pemerintah berperan melalui pemberian bimbingan dan pengarahan yang

intensif dan efektif kepada masyarakat. Bimbingan pengarahan sangat di

perlukan dalam memelihara dinamika pemerintah melalui tim penyuluh

maupun badan tertentu memberikan bimbingan dan pelatihan kepada

masyarakat.

3. PeranPemerintah sebagai fasilitator

Peran pemerintah sebagai fasilitator adalah menciptakan kondisi

yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan (menjembatani kepentingan

sebagai pihak dalam mengoptimalkan pembangunan daerah). Sebagai

fasilitator, pemerintah berusaha menciptakan atau memfasilitasi suasana

yang tertib, nyaman dan aman, termasuk menfasilitasi tersedianya sarana

dan prasarana pembangunan seperti pendampingan dan

pendanaan/permodalan.

4. PeranPemerintah sebagai katalisator

29

Page 42: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

42

Pemerintah berposisi sebagai agen yang mempercepat

pengembangan potensi daerah dan negara yang kemudian bisa menjadi

modal sosial untuk membangun partisipasi.

Menurut Siagian (2009:142) mengatakan bahwa pemerintah

memainkan peranan yang dominan dalam proses pembangunan nasional.

Peran pemerintah yang disoroti yaitu:

a. Peran selaku stabilitator, pemerintah selaku stabilitator yaitu dalam hal

mewujudkan perubahan tidak berubah jadi gejolak sosial, apalagi yang

dapat merupakan ancaman bagi keutuhan nasional serta kesatuan dan

persatuan bangsa.

b. Peran sebagai inovator, inovator merupakan salah satu produk dari

kreativitas ditinjau dari administrasi pembangunan. Inovasi berarti

penemuan baru, metode baru, sistem baru dan yang terpenting cara berfikir

yang baru. Jadi prakondisi yang harus terpenuhi agar efektif memainkan

peranannya, pemerintah perlu memiliki tingkat keabsahan (legitimacy)

yang tinggi.

c. Peran selaku modernisator, pemerintah bertugas untuk menggiring

masyarakat kearah kehidupan modern, pengalaman dibanyak negara

menunjukkan bahwa agar pemerintah mampu memainkan peranan penting

itu, maka proses modenisasi harus terjadi dilingkungan birokrasi

pemerintah sendiri.

d. Peran selaku pelopor, pemerintah harus memainkan peranan sebagai

pelopor dalam berbagai segi kehidupan bernegara, dengan perkataan lain,

30

Page 43: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

43

selaku pelopor pemerintah harus menjadi panutan (role model) bagi

seluruh masyarakat.

e. Peran selaku pelaksana sendiri, pemerintah masih dituntut untuk

memainkan peranan selaku pelaksana sendiri berbagai kegiatan meskipun

diharapkan bahwa makin maju suatu masyarakat makin berkurang pula

identitas peranan tersebut.

E. Kerangka Pikir

Kemandirian masyarakat adalah wujud dari pengembangan

kemampuan ekonomi daerah untuk menciptakan kesejahteraan dan

memperbaiki material secara adil dan merata yang ujungnya berpangkal pada

pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat berdiri sendiri berlaku

pada satu pemikiran bahwa pembangunan akan berjalan dengan sendirinya

apabila masyarakat diberi hak mengelola sumber daya masyarakatnya. Fungsi

pemerintah daerah dalam kaitannya dengan pemberdayaanmengarahkan

masyarakat pada kemandirian dan pembangunan demi terciptanya

kemakmuran dalam kehidupan masyarakat.

Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dalam arti luas, atau bisa diartikan sebagai proses untuk

memajukan kehidupan masyarakat. Pemerintah daerah dalam hal Dinas

Pertanian Kabupaten Takalar dan Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan

Kehutanan (BPPPK) Kecamatan Polongbangkeng Utara sebagai

perpanjangan tangan dari Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Takalar

sebagai instansi pemerintah yang mempunyai peran penting dalam

31

Page 44: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

44

pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki Kecamatan

Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar yang dikucurkan pemerintah

dalam bentuk berupa sekolah lapang atau kebun percontohan. Adapun peran

pemerintah daerah dalam proses pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki yaitu pemerintah sebagai dinamisator, fasilitator dan regulator.

32

Page 45: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

45

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

F. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah:

1. Peran pemerintah daerah dalam proses pemberdayaan kelompok tani.

PERAN PEMERINTAH

DAERAH

Fasilitator Dinamisator

Mengidentifikasi masalah

Menyusun rencana

kegiatan kelompok

Melaksanakan kegiatan

kelompok

Memantau hasil kegiatan

kelompok

Petani yang mandiri

Sosialisasi

Pendampingan

Bimbingan

Kunjungan

lapangan

Regulator

Penyediaan varietas

unggul, pupuk dan

obat-obatan/pestisida

Aturan pada saat

selesai panen yaitu

hasil pertanian petani

dikumpulkan dan

dijual

Faktor pendukung

Adanya kerjasama

yang baik antara

pemerintah daerah dan

kelompok tani

Faktor penghambat

1. Kurangnya tenaga

penyuluh.

2. Rendahnya partisipasi

masyarakat dalam

mengikuti

penyuluhan.

3. Adanya kebiasaan

petani yang selalu

memakai pupuk

anorganik

33

Page 46: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

46

2. Faktor penghambat dan pendukung pemerintah dalam memberdayakan

kelompok tani.

G. Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan skema kerangka pikir diatas maka dapat kita kemukakan

defenisi fokus sebagai berikut:

1. Peran pemerintah yaitu upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam

memberdayakan petani, meliputi peran sebagai dinamisator, fasilitator

dan regulator.

2. Pemerintah sebagai dinamisator yaitu pemerintah memberikan bimbingan

dan pengarahan kepada masyarakat agar dapat berdaya guna.

3. Pemerintah sebagai fasilitator yaitu memfasilitasi tersedianya sarana dan

prasarana dalam memberdayakan petani, meliputi penyediaan varietas

unggul, pupuk dan obat-obatan.

4. Pemerintah sebagai regulator yaitu instrumen atau aturan untuk mengatur

setiap kegiatan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat.

5. Faktor pendukung adalah faktor-faktor yang memudahkan proses

pemerintah daerah dalam pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki Kabupaten Takalar, meliputi adanya kerjasama yang baik

antara pemerintah daerah dalam hal Badan Ketahanan Pangan Kabupaten

Takalar dan dinas pertanian Kabupaten Takalar serta kelompok tani di

Kelurahan Manongkoki..

6. Faktor penghambat adalah faktor-faktor yang menghambat pemerintah

daerah dalam pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki

34

Page 47: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

47

Kabupaten Takalar yaitu pertama faktor internal, kurangnya tenaga

penyuluh, kedua faktor eksternal, rendahnya partisipasi masyarakat dalam

mengikuti penyuluhandan adanya kebiasaan petaniyang selalu memakai

pupuk anorganik.

7. Pemerintah daerah yang dimaksud disini adalah Badan Ketahanan Pangan

yang melakukan perpanjangan tangan melalui Balai Penyuluhan Pertanian

Perikanan dan Kehutanan (BPPPK) Kecamatan Polongbangkeng Utara

dan dinas pertanian Kabupaten Takalar

8. Petani yang mandiri adalah petani yang sanggup melakukan produksi

sendiri dan behasil yaitu petani yang mampu menguasai teknologi baru

dan penguasaan akses permodalan.

35

Page 48: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan setelah

seminar proposal. Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan

Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.Alasan

memilih lokasi ini didasarkan pada pertimbangan kesesuaian dengan topik

penelitian. Karena daerah tersebut merupakan daerah yang mayoritas

masyarakat petaniyang mempunyai kelompok-kelompok tani dan sangat

relevan dengan judul yang akan diteliti.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah kualitatif,

artinya data yang dikumpulkan berasal dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya dan

pengumpulan data dengan membagikan kuesioner. Sehingga tujuan

penelitian ini adalah menggambarkan tentang Peran pemerintah Daerah

dalam Pemberdayaan Kelompok Tani di Kelurahan Manongkoki

Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dan realita empirik

dibalik fenomena secara terperinci, mendalam dan tuntas.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif, hal ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan

36

Page 49: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

49

informasi dilapangan pada masing-masing variable objek penelitian serta

menarik kesimpulan mengenai apa yang hendak diperoleh dari penelitian

ini. Kemudian peneliti akan mendeskripsikan dan menjelaskan secara

jelas.

C. Sumber Data

1. Data primer

Data primer merupakan data yang dapat diperoleh langsung dari

lapangan, atau tempat penelitian. Sumber data utama dari penelitian

kualitatif adalah kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang

diperoleh dari lapangan dengan cara mengamati dan mewawancarai.

Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi secara

langsung tentang Peran Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan

Kelompok Tani di Kelurahan Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng

Utara Kabupaten Takalar dengan mewawancaraiaparat Dinas Pertanian,

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertaniandan ketua kelompok tani.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakandata yang diperoleh dari sumber bacaan

yang terdiri dari surat-surat, buku harian, notula rapat perkumpulan sampai

dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga bisa

berupa majalah, buletin, publikasi dari organisasi, lampiran dari badan-

badan resmi seperti kementerian, hasil survey, hasil studi. Peneliti

menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan

melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara

37

Page 50: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

50

langsung dengan aparat Dinas Pertanian, Petugas Penyuluh Lapangan

(PPL) pertanian dan ketua kelompok tani.

D. Informan Penelitian

Sebelum informan dipilih penelitian terlebih dahulu dilakukan

observasi informan dipilih berdasarkan kriteria yang ditentukan.

Jumlah informan sebanyak 6 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah informan penelitian

No Informan Jumlah

1 Kepala Dinas Pertanian 1 Orang

2 Penyuluh Pertanian 1 Orang

3 Ketua Kelompok Tani Ta’disangka 1 Orang

4 Ketua Kelompok Tani Harapan 1 Orang

5 Ketua Kelompok Tani Suka Maju 1 Orang

6 Ketua Kelompok Tani Ma’bulosibatang 1 Orang

Jumlah 6 Orang

E. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian. Oleh karena itu, seorang peneliti harus terampil dalam

mengumpulkan data agar mendapatkan data yang valid, pengumpulan data

adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang

38

Page 51: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

51

diperlukan. Dengan demikian untuk mendapatkan data yang akurat peneliti

akan menggunakan tiga teknik pengumpulan data agar bisa mendukung hasil

penelitian dan benar-benar sesuai dengan fakta dan kondisi lapangan yang

secara berturut seperti yang dijelaskan dibawah ini, yaitu:

1. Pengamatan/observasi

Pengamatan/observasi ini untuk mengetahui bagaimana Peran

Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Kelompok Tani di Kelurahan

Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar

dengan tujuan mencatat hal-hal, perilaku, perkembangan, peningkatan dan

sebagainya tentang peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan

kelompok tani di Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar, secara

langsung di lapangan sehingga tidak menggantungkan data dari ingatan

seseorang saja.

2. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara untuk

mendapatkan informasi dari implementasi kebijakan pemerintah daerah

dengan mewawancarai masing-masing ketua kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki yang mengurus bantuan pemerintah kaitannya dengan

bantuan pemerintah daerah.

3. Studi Dokumen

Dalam mendokumentasikan baik berupa karangan, memo, intruksi,

majalah, buletin, aturan sebuah lembaga masyarakat, dan berita yang

39

Page 52: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

52

disiarkan di media massa, yang berkaitan dengan obyek penelitian. Tujuan

digunakannya metode ini untuk memperoleh data yang lebih akurat dan

lebih jelas serta menjadi pendukung dari metode observasi dan metode

wawancara.

F. Tehnik Analisis Data

Peneliti akan mengolah dan menganalisis data dengan menggunakan

metode deskriptif kualitatif yang merupakan suatu teknik yang

menggambarkan dan menginterprestasikan arti data-data yang telah

terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin

aspek situasi yang diteliti saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara

umum dan menyeluruh tentang keadaan yang sebenarnya. Tujuan deskriptif

ini adalah membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis,

faktual dan terpercaya, serta akurat terhadap fakta-fakta, sifat-sifat, serta

hubungan antara fenomena yang diselidiki.

G. Keabsahan Data

Tringulasi adalah tekhnik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau

pembanding data.

Tringulasi terbagi atas 3 (tiga) yaitu:

1. Triangulasi Sumber artinya membandingkan atau mengecek ulang derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang

berbeda.

2. Triangulasi Waktu, digunakan untuk validitas data yang berkaitan dengan

40

Page 53: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

53

perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia

mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan daya

yang sahih melalui observasi peneliti perlu mengadakan pengamatan

tidak hanya satu kali pengamatan saja, dan

3. Triangulasi Metode,usaha mengecek keabsahan data atau mengecek

keabsahan temuan penelitian.

41

Page 54: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Obyek Penelitian

Sebelum memulai pembahasan hasil penelitian mengenai Peran

Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Kelompok Tani di Kelurahan

Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Penulis

akan memaparkan mengenai monografi Kelurahan Manongkoki Kecamatan

Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar terlebih dahulu.

a. Kondisi Geografis Kelurahan Manongkoki

Kondisi geografis Kelurahan Manongkoki yang berada pada posisi

kota Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar dan sebagian

wilayahnya berada di perkotaan dengan memiliki luas pemukiman 125,07

ha, luas lahan pertanian 198,07 ha. Luas prasarana umum 284,24 ha,

perkantoran 0,03 ha, luas pemakaman 3 ha dan secara administrasi

memiliki 4 (empat) wilayah lingkungan yakni: Lingkungan Maningkoki I,

Lingkungan Manongkoki II, Lingkungan Pa’bentengang, Lingkungan

Bontorita.

Dengan kondisi sebagai Kelurahan Manongkoki yang terletak di

poros Takalar, maka keadaan tofografi Kelurahan Manongkoki yang

merupakan dataran dengan ketinggian 2 meter diatas permukaan laut, dan

secara geologis, wilayahnya memiliki tanah hitam yang berpasir.

Disamping itu wilayah Kelurahan Manongkoki berada pada poros jalan

menuju kota Makassar, memiliki 2 iklim tropis dengan suhu rata-rata

42

Page 55: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

55

mencapai 28 derajat celsius serta memiliki 2 tipe musim yaitu musim

kemarau dan musim hujan, dimana musim kemarau terjadi pada bulan Mei

sampai November sementara musim hujan terjadi pada bulan Desember

sampai bulan April yang berputar tiap tahunnya. Disamping memiliki

curah hujan rata-rata setiap tahun di Kelurahan Manongkoki 2.000 mm

sampai 3.000 mm.

b. Batas-Batas Kelurahan Manongkoki

Menurut monografi Kelurahan Manongkoki Kecamatan

Polongbangkeng Utara memiliki batas-batas sesuai daftar tabel yang telah

disajikan.

Tabel 4.1 Batas-Batas Kelurahan Manongkoki Kecamatan

Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.

No Batas Kelurahan Kecamatan/Kabupaten

1 Utara Kel. Panrannuangku Polongbangkeng Utara

2 Timur Kel. Panrannuangku Polongbangkeng Utara

3 Selatan Kel. Bajeng Polongbangkeng Selatan

4 Barat - Kabupaten Gowa

Sumber: Kantor Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar, 2014

Seperti yang di gambarkan pada tabel di atas bahwa di bagian

Utara berbatasan dengan Kelurahan Panrannuangku, sebelah Timur

berbatasan dengan Kelurahan Panrannuangku, sebelah selatan berbatasan

dengan Kelurahan Bajeng, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

Gowa.

43

Page 56: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

56

c. Jumlah Penduduk Kelurahan Manongkoki

Kelurahan Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara

memiliki jumlah penduduk sesuai daftar tabel yang telah disajikan.

Tabel 4.2 Jumlah penduduk Kelurahan Manongkoki Kecamatan

Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.

No Nama Lingkungan Jumlah Penduduk

1 Manongkoki I 802 jiwa

2 Manongkoki II 1.172 jiwa

3 Pa’bentengang 911 jiwa

4 Bontorita 1.054 jiwa

Jumlah 3.939 jiwa

Sumber: Kantor Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar, 2014

Seperti yang di gambarkan pada tabel di atas bahwa Lingkungan

manongkoki I dengan penduduk 802 jiwa, Lingkungan Manongkoki II

dengan penduduk 1.172 jiwa, Lingkungan Pa’bentengang dengan

penduduk 911 jiwa, Lingkungan Bontorita dengan penduduk 1.054 jiwa.

Dengan jumlah keseluruhan sekitar 3.939 jiwa yakni:

1. Jumlah penduduk laki-laki 1.896 jiwa

2. Jumlah penduduk perempuan 2.043 jiwa

Jumlah Total 3.939 jiwa

44

Page 57: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

57

d. Daftar nama Kelompok tani di Kelurahan Manongkoki

Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar memiliki jumlah

kelompok tani sebanyak 15 kelompok sesuai daftar tabel yang telah

disajikan.

Tabel 4.3 daftar nama kelompok tani di Kelurahan Manongkoki

Kabupaten Takalar.

No Nama Kelompok

1 Harapan

2 Ta’disangka

3 Julukanaya

4 Balla’parang

5 Biring kaloro’

6 Sunggu mate’ne

7 Setia kawan

8 Romanga I

9 Pangrita

10 Karya abadi

11 Bukit makmur

12 Ma’bulo sibatang

13 Manjarreki

14 Suka maju

15 Manongkoki II

45

Page 58: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

58

e. Peta lokasi kelompok tani di Kelurahan Manongkoki

Gambar 4.1 peta lokasi kelimabelas kelompok tani berdasarkan

hamparan dan jenis komuditi.

46

Page 59: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

59

B. Peran Pemerintah Daerah Dalam Proses Pemberdayaan Kelompok Tani

Salah satu karakteristik dalam pembangunan ekonomi adalah

pergeseran jangka panjang populasi dan produksi dari sektor pertanian

menjadi sektor industrialisasi. Konsep strategi pembangunan berimbang

(balanced growth), yaitu pembangunan disektor pertanian dan sektor industri

secara bersamaan merupakan tujuan pembangunan yang paling ideal. Pada

kenyataannya konsep strategi pembangunan berimbang tidak dapat dilakukan

oleh negara berkembang, hal ini disebabkan karena sumber daya manusia

yang tidak memadai untuk melakukan pembangunan dibidang pertanian dan

bidang industri sekaligus.

Pelaksanaan tugas dan fungsi seorang pemerintah daerah dalam

bidang pemerintahan merupakan salah satu bentuk kegiatan aparat

pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagaimana tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk

memberikan deskripsi mengenai pelaksanaan fungsi tersebut. Pemerintah

daerah mempunyai peranan yang lebih penting terhadap kemajuan dan

perkembangan wilayah yang dipimpinnya yaitu melaksanakan pembinaan

terhadap masyarakat dalam meningkatkan peran serta mereka terhadap

pengembangan pembangunan khususnya dibidang pertanian.

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dideskripsikan tentang

peranan pemerintah daerah dalam proses pemberdayaan kelompok tani yang

secara garis besar mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh petani

47

Page 60: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

60

Pemerintah Dinas Pertanian Kabupaten Takalar dan penyuluh

pertanian mengidentifikasi masalah yang dihadapi petani di Kelurahan

Manongkoki.Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat mampu dan

percaya diri dalam mengidentifikasi serta menganalisa keadaannya, baik

potensi maupun permasalahannya. Pada tahap ini diharapkan dapat

diperoleh gambaran mengenai aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan.

Proses ini meliputi: persiapan masyarakat dan pemerintah untuk

melakukan pertemuan-awal dan teknis pelaksanaannya, persiapan

penyelenggaraan pertemuan, pelaksanaan kajian dan penilaian keadaan,

pembahasan hasil dan penyusunan rencana tindak lanjut.

a. Peran Pemerintah sebagai dinamisator yaitumelakukan sosialisasi

Sosialisasi merupakan upaya mengkomunikasikan kegiatan

untuk menciptakan dialog dengan masyarakat.Pemerintah daerah dalam

melaksanakan sosialisasi terhadap masyarakat di Kelurahan

Manongkoki yaitu dengan cara melakukan pertemuan dengan anggota

kelompok tani membahas tentang masalah apa yang dihadapi petani

untuk memberikan pengarahan dan membantu petani menemukan jalan

keluar dari masalah-masalah yang dihadapi di lapangan.

Sebagaimana hasil wawancara yang penulis lakukan dengan

salah satu staf Dinas Pertanian Kabupaten Takalar yang berinisial “S”

menyatakan bahwa:

“Melakukan pertemuan membahas masalah-masalah apa yang

sedang dihadapi oleh para petani, kemudian kami beserta

penyuluh memahami titik permasalahan dan memberikan

48

Page 61: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

61

solusi yang tepat dengan mengambil suatu langkah atau

tindakan”(Wawancara Penulis, 05 Mei 2015)

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kelurahan Manongkoki

oleh ibu “P” menyatakan bahwa:

“Dengan melakukan pertemuan terhadap anggota kelompok

tani membahas tentang masalah apa yang dihadapi petani,

kemudian kami membantu petani menemukan jalan keluar

dari masalah-masalah yang dihadapi di lapangan, seperti

dalam hal penanganan serangan hama dan penyakit karena

masih kurangnya pengetahuan para anggota kelompok tani

didalam menentukan jenis hama/penyakit serta jenis-jenis

obat-obatan yang tepat dan memberikan pengarahan untuk

memakai pupuk organik pada awal

pertanamannya”(Wawancara Penulis, 18 Mei 2015)

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemerintah daerah telah bertemu langsung kepada petani membahas

tentang masalah apa yang sedang dihadapiserta membantu petani

menemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut.

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan ketua

kelompok tani Ta’disangka oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Kami sangat terbantu dengan adanya pemecahan masalah

yang dilakukan pemerintah terhadap para petani disini, karena

apabila ada tanaman yang terserang hama, penyuluh

menyampaikan informasi kepetugas hama dan penyakit pada

tanaman sekaligus memberikan nama racunnya”(Wawancara

Penulis, 06 Mei 2015).

Hal senada juga disampaikan oleh ketua kelompok tani Harapan

oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

49

Page 62: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

62

“Dengan adanya pertemuan yang diadakan pemerintah

tentang pemecahan masalah terhadap petani disini itu sangat

membantu menambah pengetahuan petani dalam hal

penanganan hama/penyakit yang biasa menyerang tanaman

petani”(Wawancara Penulis, 06 Mei 2015)

Hal senada juga disampaikan oleh ketua kelompok tani Suka

Maju oleh bapak “A” menyatakan bahwa:

”Dengan adanya pertemuan yang diadakan pemerintah

terhadap petani disini itu sangat membantu menambah

pengetahuan petani dalam hal penanganan hama”(Wawancara

Penulis, 07 Mei 2015)

Pernyataan ketua kelompok tani Ma’bulosibatang oleh bapak “I”

juga menyatakan bahwa:

“Petani disini sangat terbantu dengan adanya pertemuan yang

dilakukan pemerintah untuk membahas apa keluhan kami

terutama dalam penanganan hama yang menyerang tanaman

petani disini”(Wawancara Penulis, 07 Mei 2015)

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan

bahwa setiap kegiatan yang dilakukan aparat pemerintah itu sangat

berarti bagi masyarakat karena dengan mengikuti pertemuan yang

diadakan pemerintah tersebut maka para petani bisa mendapatkan

banyak informasi-informasi dalam mengelolah pertaniannya dan

membantu menambah pengetahuan petani dalam hal penanganan

hama/penyakit pada tanamannya.

2. Menyusun rencana kegiatan kelompok

Adanya suatu perencanaan program/kegiatan pemberdayaan

masyarakat akan memberikan kerangka kerja yang dapat dijadikan acuan

oleh pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan atau termasuk

50

Page 63: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

63

warga masyarakatnya untuk mengambil keputusan tentang kegiatan-

kegiatan yang seharusnya dilaksanakan demi tercapainya tujuan yang

diinginkan.

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kelurahan

Manongkoki melakukan pendampingan pada saat penyusunan rencana

kegiatan kelompok, program pemberdayaan masyarakat harus dirancang

dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh

masyarakat setempat dan kegiatan apa yang menurut pemerintah bersama

masyarakat paling efektif demi tercapainya tujuan-tujuan tersebut.

Sebagaimana hasil wawancara yang penulis lakukan dengan

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kelurahan Manongkoki oleh

ibu “P” menyatakan bahwa:

“Iya terlibat dalam mendampingi petani baik dalam

melaksanakan musyawarah tani dengan kata lain appalili’,

semua kelompok tani mengajukan rencananya mulai dari

penentuan jadwal hambur tanaman dan jenis varietas, jenis

pupuk sampai panen yang akan diterapkan di sekolah lapang dan

mendampingi dalam pembuatan Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok (RDKK) pupuk, karena masih ada sebagian ketua

kelompok yangbelum bisa membuat RDKK sendiri”(Wawancara

Penulis, 18 Mei 2015)

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kelurahan Manongkoki

terlibat mendampingi petani baik dalam melaksanakan musyawarah tani

maupun mendampingi dalam pembuatan Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok (RDKK) pupuk.

51

Page 64: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

64

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan ketua

kelompok tani Ta’disangka oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Dalam menyusun rencana kegiatan kelompok yang terlibat

hanya PPL Kelurahan Manongkoki saja dan masing-masing

ketua kelompok”(Wawancara Penulis, 06 Mei 2015)

Hal senada juga disampaikan oleh ketua kelompok tani Harapan

oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Penyusunan rencana kegiatan kelompok itu di buat oleh

masing-masing ketua kelompok tani yang didampingi oleh PPL

di Kelurahan Manongkoki”(Wawancara Penulis, 06 Mei 2015).

Hal senada juga disampaikan oleh ketua kelompok tani Suka Maju

oleh bapak “A” menyatakan bahwa:

“Iya, ada PPL di Kelurahan Manongkoki ini yang mendampingi

ketua kelompok dalam penyusunan rencana kegiatan maupun

pada saat musyawarah tani/appalili’”(Wawancara Penulis, 07

Mei 2015).

Pernyataan ketua kelompok tani Ma’bulosibatang oleh bapak “I”

juga menyatakan bahwa:

“Iya ada PPL Kelurahan Manongkoki yang mendampingi kami

dalam penyusunan rencana kegiatan baik pada saat musyawarah

tani maupun pada saat pembuatan RDKK pupuk”(Wawancara

Penulis, 07 Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa

dalam penyusunan rencana kegiatan, masing-masing ketua

kelompokmembuat rencana kegiatandan didampingi oleh Petugas

Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kelurahan Manongkoki.

3. Melaksanakan kegiatan kelompok

52

Page 65: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

65

Pemerintah dalam hal Dinas Pertanian Kabupaten Takalar dan PPL

pertanian dari Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan

(BPPPK) Kecamatan Polongbangkeng Utara menerapkan rencana kegiatan

kelompok, rencana yang telah disusun bersama dengan dukungan fasilitasi

dari pendamping selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan yang

konkrit dengan tetap memperhatikan realisasi dan rencana awal. Termasuk

dalam kegiatan ini adalah, pemberian bimbingan pada saat pelaksanaan

kegiatan di lapangan dan kemajuan kegiatan menjadi perhatian semua

pihak, selain itu juga dilakukan perbaikan jika diperlukan.

a. Peran pemerintah sebagai dinamisator yaitu pemberian bimbingan

Petugas Penyuluh Lapangan(PPL) Pertanian dari Balai

Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BPPPK) Kecamatan

Polongbangkeng Utara sebagai perpanjangan tangan oleh Badan

Ketahanan Pangan Kabupaten Takalar dalam melaksanakan

pembimbingan di lapangan terhadap anggota kelompok tani di

Kelurahan Manongkoki belum mampu menjangkau dalam satu minggu

untuk melaksanakan pendampingan yang secara spesifik para anggota

kelompok tani masih melakukan secara mandiri dengan tingkat

pengetahuan yang masih rendah. Selain itu kendala utama yang ditemui

dilapangan bahwa tenaga pendamping yang ada sekarang hanya satu

orang saja sehingga petani masih kurang mendapat solusi yang jelas

ketika mendapat kendala teknis di lapangan.

53

Page 66: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

66

Sebagaimana dari hasil wawancara penulis lakukan dengan

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kelurahan Manongkoki

oleh ibu “P” menyatakan bahwa:

“Dengan melakukan pendampingan lapangan, memberikan

bimbingan mengenai paket teknologi baru kepada kelompok-

kelompok tani yang melakukan sekolah lapang dan

melakukan pembinaan kegiatan tentang bagaimana

pengolahan tanah yang baik, teknik penghamburan, jarak

tanam serta pemupukan berimbang dan dilakukan

pengamatan bagaimana mengenali suatu penyakit atau

hama”(Wawancara Penulis, 18 Mei 2015)

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan

bahwa Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian dari Badan

Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan

(BPPPK)Polongbangkeng Utarasebagai perpanjangan tangan oleh

Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Takalar telah melakukan

pendampingan lapangan kepada kelompok-kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki yang melakukan sekolah lapang.

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan ketua

kelompok tani Ta’disangka oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Iya sudah, tapi di Kelurahan Manongkoki ini masih

kekurangan tenaga penyuluh dari pertanian mengingat tingkat

kebutuhan kelompok tani sangat tinggi karena banyaknya

kelompok tani yang ada”(Wawancara Penulis, 06 Mei 2015).

Hal senada juga disampaikan ketua kelompok tani Harapan oleh

bapak “H” menyatakan bahwa:

“Ya, pemerintah memang sudah melakukan kegiatan

pendampingan lapangan, akan tetapi penyuluh yang ada

masih kurang dan belum mampu membawahi kelompok tani

54

Page 67: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

67

yang ada di Kelurahan Manongkoki mengingat banyaknya

kelompok tani disini”(Wawancara Penulis, 06 Mei 2015).

Hal senada juga disampaikan ketua kelompok tani Suka Maju

oleh bapak “A” menyatakan bahwa:

“Ya sudah, pelaksanaan dilapangan hingga saat ini, telah

berjalan sebagaimana mestinya dan telah mendapat respon

yang baik dari petani, namun kendala besar yang dialami oleh

petani bahwa kurangnya tenaga pembimbing dilapangan

sehingga menyulitkan bagi petani untuk mendapatkan

informasi”(Wawancara Penulis, 07 Mei 2015).

Pernyataan ketua kelompok tani Ma’bulosibatang oleh bapak “I”

juga menyatakan bahwa:

“Ya, akan tetapi kegiatan pendampingan yang dilakukan

belum secara maksimal karena tenaga penyuluh yang

disediakan tidak mencukupi mengingat kelompok tani disini

cukup banyak”(Wawancara Penulis, 07 Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan

bahwa para anggota kelompok tani di Kelurahan manongkoki masih

memerlukan tenaga pendamping lapangan untuk bisa lebih mendapat

informasi-informasi terkait dengan usaha pertaniannya.

b. Peran pemerintah sebagai fasilitator yaitu penyediaan varietas unggul,

pupuk dan obat-obatan/pestisida.

Peran pemerintah sebagai fasilitator adalah menciptakan kondisi

yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan. Sebagai fasilitator,

pemerintah daerah dalam hal Dinas Pertanian Kabupaten Takalar

berusaha memfasilitasi para petani dalam pelaksanaan kegiatan sekolah

lapang yang diadakan agar hasil produksi pertanian dapat meningkat.

54

Page 68: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

68

Pemerintah daerah dalam hal Dinas Pertanian Kabupaten Takalar

memfasilitasi kegiatan sekolah lapang,dengan memberikan bantuan

seperti benih/varietas unggul, pupuk anorganik, pupuk organik dan

obat-obatan. Yang setiap masing-masing kelompok tani mempunyai

lahan seluas 1 ha, yang dijadikan sebagaisekolah lapang.

Sebagaimana hasil wawancara penulis lakukan dengan salah

satu staf Dinas Pertanian Kabupaten Takalar yang berinisial “S”

menyatakan bahwa:

“Pemerintah telah memberikan bantuan berupa benih yang

bermutu/varietas unggul,pupuk seperti pupuk anorganik,

pupuk organik dan obat-obatan bagi setiap kelompok tani

yang melakukan kegiatan sekolah lapang” (Wawancara

Penulis, 05 Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan

bahwa pemerintah daerah telah memberikan bantuan berupa varietas

unggul, pupuk dan obat-obatan kepada masyarakat petani yang

disesuaikan dengan komuditi yang dikembangkan oleh para petani di

Kelurahan Manongkoki.

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan ketua

kelompok tani Ta’disangka oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Dalam sekolah lapang yang dilaksanakan pemerintah

menyediakan benih, pupuk dan obat-obatan yang dipakai

pada lahan yang merupakan sekolah lapang seluas 1ha pada

setiap kelompok tani”(Wawancara Penulis, 06 Mei 2015).

Hal senada juga disampaikan ketua kelompok tani Harapan oleh

bapak “H” menyatakan bahwa:

55

Page 69: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

69

“Pemerintah memberikan bantuan mulai dari benih kemudian

pupuk seperti pupuk anorganik dan pupuk organik serta obat-

obatan yang dipakai dalam kegiatan sekolah lapang yang

dilaksanakan”(Wawancara Penulis, 06 Mei 2015).

Hal senada juga disampaikan ketua kelompok tani Suka Maju

oleh bapak “A” menyatakan bahwa:

“Pemerintah menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan

seperti benih, pupuk dan obat-obatan pembasmi hama dan

penyakit yang dipakai dalam kegiatan pelaksanaan sekolah

lapang yang diadakan”(Wawancara Penulis, 07 Mei 2015).

Pernyataan ketua kelompok tani Ma’bulosibatang oleh bapak “I”

juga menyatakan bahwa:

“Dalam sekolah lapang yang diadakan pemerintah itu

memfasilitasi kebutuhan seperti benih unggul yang akan

ditanam, kemudian pemerintah memberikan pupuk baik itu

pupuk anorganik maupun pupuk organik serta obat-obatan

yang dapat membasmi hama dan penyakit pada

tanaman”(Wawancara Penulis, 07 Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan

bahwa pemerintah telah memfasilitasi kebutuhan yang diperlukan oleh

petani dalam sekolah lapang yang diadakan dan dengan adanya sekolah

lapang yang berkelanjutan maka petani dapat membandingkan jumlah

hasil produksi yang dicapai.

c. Peran pemerintah sebagai regulator yaitumengeluarkan aturan pada saat

selesai panen.

Pemerintah daerah mengeluarkan aturan pada saat selesai panen

yaitu dimana hasil pertanian para petani dikumpulkan dan dijual.

Aturan ini dibuat untuk bisa menyadarkan para petani untuk bisa

memperhitungkan kerugian yang mereka alami dengan meminjam

56

Page 70: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

70

modal kepada tengkulak, tanpa memperhitungkan untung rugi yang

mereka alami, diantaranya bunga yang lebih tinggi dan keharusan

menjual hasil pertaniannya kepada tengkulak meskipun dengan harga

yang jauh dibawah harga standar di pasaran.

Sebagaimana hasil wawancara penulis lakukan dengan salah

satu staf Dinas Pertanian Kabupaten Takalar yang berinisial “S”

menyatakan bahwa:

“Pemerintah memang banyak mengeluarkan aturan-aturan

terutama pada saat selesai panen yaitu dimana hasil pertanian

petani dikumpulkan kemudian dijual” (Wawancara Penulis,

05 Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa pemerintah sudah mengeluarkan aturan pada

pasca produksi yaitu bagaimana mendistribusikan hasil-hasil pertanian

para petani.

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan ketua

kelompok tani Ta’disangka oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Ya, pemerintah memang mengeluarkan aturan pada saat

selesai panen dmana hasil pertanian para petani dikumpul dan

dijual” (Wawancara penulis, 06 Mei 2015).

Hal senada juga disampaikan oleh ketua kelompok tani Harapan

oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Ya, pemerintah mengeluarkan aturan setelah panen, dimana

hasil pertanian dikumpul dan dijual, akan teapi banyak petani

yang belum bisa menaati aturan tersebut karena keterikatan

kepada pihak pedagang yang memberikan modal terlebih dahulu

kepetani dan otomatis hasil pertaniannya dijual kepedagang

tersebut walau harganya berbeda” (Wawancara penulis, 06 Mei

2015).

57

Page 71: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

71

Hal senada juga disampaikan oleh ketua kelompok tani Suka

Maju oleh bapak “A” menyatakan bahwa:

“Ya, pemerintah memang mengeluarkan aturan setelah panen,

yaitu hasil pertanian para petani dikumpul dan dijual”

(Wawancara Penulis, 07 Mei 2015).

Pernyataan ketua kelompok tani Ma’bulosibatang oleh bapak “I”

juga menyatakan bahwa:

“Pemerintah memang mengeluarkan aturan setelah panen,

akan tetapi masih banyak petani yang menjual hasil

pertaniannya kepada tengkulak karena modal yang dipakai

dipinjam dari tengkulak tersebut” (Wawancara Penulis, 07

Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pada

saat selesai panen, masyarakat belum bisa menaati aturan tersebut

dikarenakan masyarakat sebagian besar masih banyak yang kekurangan

modal sehingga para petani mengambil modal kepada tengkulak

meskipun dengan harga yang jauh dibawah standar dipasaran.

4. Memantau hasil kegiatan kelompok

Pemantauan hasil kegiatan ini dilakukan secara mendalam pada

semua tahapan pemberdayaan masyarakat agar prosesnya berjalan sesuai

dengan tujuannya. Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian

Kabupaten Takalar dan PPL Pertanian Kelurahan Manongkoki melakukan

kunjungan lapangan dalam memantau proses dan hasil kegiatan.

58

Page 72: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

72

Sebagaimana hasil wawancara penulis lakukan dengan salah satu

staf Dinas Pertanian Kabupaten Takalar yang berinisial “S” menyatakan

bahwa:

“Iya terlibat melakukan kunjungan lapangan dan ikut

mengevaluasi sejauh mana perkembangan kegiatan yang

dilakukan” (Wawancara Penulis, 05 Mei 2015).

Sebagaimana dari hasil wawancara penulis lakukan dengan Petugas

Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kelurahan Manongkoki oleh ibu “P”

menyatakan bahwa:

“Dengan melakukan kunjungan lapangan memberikan

pengarahan dan melakukan penilain perkembangan tanaman

kepada kelompok sesuai kegiatan yang dilakukan”(Wawancara

Penulis, 18 Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa

pemerintah memantau hasil kegiatan dengan cara melakukan kunjungan

lapangan melihat sejauh mana perkembangan kegiatan yang dilakukan.

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan ketua

kelompok tani Ta’disangka oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Ya, pemerintah datang meninjau langsung kegiatan yang

dilaksanakan dan adanya peninjauan langsung yang dilakukan

pemerintah dapat lebih memotivasi petani dalam menjalankan

kegiatan” (Wawancara penulis, 06 Mei 2015).

Hal senada juga disampaikan oleh ketua kelompok tani Harapan

oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Pemerintah langsung meninjau kelapangan mengenai tanaman

petani dan dapat membandingkan hasil dari sebelum

dilakukannya penyuluhan dengan hasil yang telah dicapai

setelah penyuluhan” (Wawancara Penulis, 06 Mei 2015).

59

Page 73: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

73

Hal senada juga disampaikan oleh ketua kelompok tani Suka Maju

oleh bapak “A” menyatakan bahwa:

“Ya, pemerintah turun langsung kelapangan untuk melakukan

pemantauan hasil kegiatan, saya kira cukup bagus karena dapat

mengetahui sejauhmana keberhasilan pemerintah dalam

memberikan penyuluhan” (Wawancara Penulis, 07 Mei 2015).

Pernyataan ketua kelompok tani Ma’bulosibatang oleh bapak “I”

juga menyatakan bahwa:

“Pemerintah turun langsung meninjau hasil kegiatan bagaimana

tingkat keberhasilan baik pemerintah dalam memberikan

penyuluhan maupun pihak petani dalam menerima informasi

tentang kegiatan tani, selain itu bila ditemukan masalah atau

kekurangan selama kegiatan tersebut berlangsung maka dapat

diperbaiki pada kegiatan selanjutnya” (Wawancara Penulis, 07

Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa

dengan pemerintah melakukan pemantauan langsung terhadap kegiatan

yang dilakukan petani dapat lebih memotivasi petani dalam menjalankan

kegiatannya, dan dapat mengetahui tingkat keberhasilan baik pemerintah

dalam memberikan penyuluhan maupun pihak petani dalam menerima

informasi tentang kegiatan tani.

C. Faktor penghambat dan Pendukung Pemberdayaan Kelompok Tani di

Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar

1. Faktor Penghambat

Pemberdayaan masyarakat diberbagai bidang termasuk di bidang

pertanian tidak terlepas dari berbagai hambatan yang menyertainya.

Hambatan yang sering terjadi adalah sulitnya untuk mensinergiskan

pemberdayaan yang diberikan oleh pemerintah kedalam suatu program

60

Page 74: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

74

yang terpadu. Akan tetapi tidak semua kegiatan pemberdayaan masyarakat

tidak dapat disinergiskan ada pemberdayaan-pemberdayaan masyarakat

yang dapat disinergiskan dengan cepat dan mudah tergantung situasi dan

kondisi di daerah tersebut.

Sekali telahan mengenai program pemberdayaan masyarakat

banyak mengemukakan kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam

pelaksanaan program tersebut dan ketidak berhasilan kelompok sasaran

untuk mencapai tujuan akan tetapi masih banyak program-program

pemberdayaan yang berhasil dan mencapai tujuan yang ditetapkan

sebelumnya. Hambatan terjadi dalam pelaksanaan program pemberdayaan

masyarakat dapat berasal dari kepribadian individu dalam masyarakat,

kurangnya kompetisi yang dimiliki aparat pemerintah, dan bisa juga

berasal dari sistem sosial masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian sebagai mana telah dibahas diatas

dapat diketahui beberapa faktor yang dianggap dapat menghambat

keberhasilan pemerintah dalam hal dinas pertanian dalam memberdayakan

kelompok tani. Faktor-faktor penghambat tersebut yang dapat

didefinisikan menjadi dua aspek yakni faktor yang bersifat internal atau

faktor yang bersumber dari dalam dan faktor eksternal atau faktor yang

bersumber dari luar.

a. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam, dimana

faktor internal ini merupakan faktor penghambat terhadap

61

Page 75: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

75

pengembangan kinerja aparatur pemerintah daerah dalam

memberdayakan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki, kurangnya

tenaga penyuluh menjadi penghambat dalam proses pemberdayaan

yang dilakukan.

Sebagaimana dari hasil wawancara penulis lakukan dengan

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL)Pertanian Kelurahan Manongkoki

oleh ibu “P”menyatakan bahwa:

“Tenaga penyuluh yang disiapkan itu masih kurang, sehingga

sangat menghambat pendampingan lapangan mengingat

banyaknya kelompok tani yang ada di Kelurahan

Manongkoki”(Wawancara Penulis, 05 Mei 2015).

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan ketua

kelompok tani Ta’disangka oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Tenaga penyuluh yang ada belum mampu memberikan

bimbingan kepada anggota-anggota kelompok tani secara

maksimal karena tenaga penyuluh yang ada hanya satu orang

saja sedangkan kelompok tani disini sudah berjumlah 15

kelompok”(Wawancara Penulis, 06 Mei 2015).

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan ketua

kelompok tani Harapan oleh bapak “H” menyatakan bahwa:

“Mengenai tenaga penyuluh yang ada, penyuluh belum

mampu mengontrol kelimabelas kelompok tani yang ada di

Kelurahan Manongkoki”(Wawancara Penulis, 06 Mei 2015).

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan salah

satu ketua kelompok tani Suka Maju oleh bapak “A” beliau menyatakan

bahwa:

“Penyuluh yang tersedia belum bisa menaungi semua

kelompok tani yang ada di Kelurahan manongkoki ini

62

Page 76: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

76

mengingat tenaga penyuluh hanya satu orang

saja”(Wawancara Penulis, 07 Mei 2015).

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan salah

satu ketua kelompok tani Ma’bulosibatang oleh bapak “I” beliau

menyatakan bahwa:

“Penyuluh yang ada tidak terlalu fokus terhadap kegiatan

karena penyuluh yang ada tidak selalu ada dalam memberikan

pendampingan kepada kelompok-kelompok tani mengingat

penyuluh yang ada di Kelurahan Manongkoki ini hanya satu

orang saja”(Wawancara Penulis, 07 Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan

bahwa tujuan dari hadirnya tenaga penyuluh untuk mendampingi petani

dalam pembinaan dari perawatan hingga pemanenan. Namun pada

kenyataannya penyuluh tidak selalu ada dalam memberikan

pendampingan kepada kelimabelas kelompok tani dikarenakan

penyuluh yang ada hanya satu orang saja.

b. Faktor eksternal

Aspek yang bersifat eksternal dalam pemberdayaan kelompok

tani di Kelurahan Manongkoki adalah faktor yang bersumber dari luar

meliputi:

1. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti penyuluhan.

Hal tersebut dapat terlihat dari keenggangan para anggota

kelompok tani dalam mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang

dilakukan oleh aparat penyuluh.

2. Adanya kebiasaan petani yang selalu memakai pupuk anorganik.

63

Page 77: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

77

Petani di Kelurahan Manongkoki masih mengalami kesulitan

dalam penanganan terhadap hama dan penyakit diakibatkan karena

kesuburan tanah yang menurun akibat penggunaan pupuk anorganik

dan penggunaan pestisida yang berlebihan menjadi salah satu

penghambat dalam pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki. Hal ini diperkuat dengan pendapatPetugas Penyuluh

Lapangan (PPL) pertanian Kelurahan Manongkoki oleh ibu “P”

menyatakan bahwa:

“Sebagian anggota kelompok tani tidak mau menggunakan

pupuk organik dipertanamannya sementara sekolah lapang

yang diadakan itu bagian dari pemakaian pupuk organik

dan apa yang diterapkan di sekolah lapang belum bisa

dilaksanakan di luar sekolah lapang”(Wawancara Penulis,

18 Mei 2015).

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan

bahwa sebagian petani tidak mau menggunakan pupuk organik

diawal pertanamannya, padahal jika tanaman pemupukannya

sebagian menggunakan pupuk organik itu dapat terus menjaga

kesuburan tanah dan tidak terlalu bercampur dengan bahan

kimiahingga hasil produksi dapat meningkat.

Sedangkan dari hasil wawancara penulis lakukan dengan

ketua kelompok tani Ta’disangka oleh bapak “H” menyatakan

bahwa:

“Hampir semua petani disini tidak mau menggunakan

pupuk organik dipertanamannya dan apa yang diterapkan

selama ini oleh pemerintah belum ada yang bisa

menerapkan diluar sekolah lapang contoh teknik tanam

legowo” (Wawancara Penulis, 06 Mei 2015).

64

Page 78: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

78

Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan

bahwa masih kurangnya pengetahuan petani dalam penggunaan

pupuk, menjadi kendala bagi penyuluh dalam memberdayakan

petani di Kelurahan Manongkoki.

2. Faktor Pendukung

Faktor utama pendukung dalam pemberdayaan kelompok tani di

Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar adalah adanya kerjasama yang

baik antara pemerintah dan kelompok tani.

Salah satu proses pemberdayaan yang lebih baik adalah adanya

kerja sama yang baik antara pemerintah daerahdengan kelompok-

kelompok tani. Kerjasama yang dimaksud adalah adanya hubungan antara

pemerintah daerah dalam hal dinas pertanian Kabupaten Takalar dengan

Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Takalar yang melakukan

perpanjangan tangan melalui Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan

Kehutanan (BPPPK) Kecamatan Polongbangkeng Utara dengan kelompok

tani di Kelurahan Manongkokiyang mempunyai manfaat saling

menguntungkan antara kedua pihak baik dari segi pelaksanaan kegiatan

maupun dalam hal pemetikan hasil panen atau usaha tani. Proses

pemberdayaan pada saat diadakannya kegiatan lapangan kerja sama semua

sangatlah dibutuhkan dalam rangka mewujudkan keberhasilan usaha

pertanian petani di Kelurahan manongkoki sehingga masyarakat dapat

mengembangkan usaha pertaniannya dengan nyaman.

65

Page 79: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab di

muka, maka pada bagian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

Peran pemerintah daerah dalam pemberdayaan kelompok tani di

Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar, peran pemerintah daerah yang

meliputi dinamisator belum berjalan secara maksimal. Hal ini dapat terlihat

dari pelaksanaan bimbingan sebagai pendamping lapangan disebabkan karena

tenaga penyuluh di Kelurahan Manongkoki masih sangat kurang. Faktor

penghambat pemberdayaan kelompok tani yang diidentifikasi meliputi dua

faktor yaitu faktor internalkurangnya tenaga penyuluh menjadi penghambat

bagi berjalannya proses pemberdayaan, karena lewat tenaga penyuluh

pemerintah memberikan pendidikan dan pendampingan bagi petani.

Sedangkan faktor eksternal yang menjadi penghambat adalah rendahnya

partisipasi masyarakat dalammengikuti penyuluhan dan adanya kebiasaan

petani yang selalu memakai pupuk anorganikjuga menjadi salah satu

penghambat proses pemberdayaan.Faktor pendukung utama dalam

pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar

adalah adanya kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan kelompok

tani.

66

Page 80: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

80

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan

di atas, maka dapat diberikan saran-saran yang nantinya diharapkan dapat

memperbaiki ataupun menyempurnakan peran pemerintah daerah dalam

pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki Kabupaten Takalar

di masa yang akan datang. Saran-saran dimaksud adalah:

1. Kelompok tani harus memiliki pengurus dan anggota yang aktif.

2. Harus memiliki dana kelompok tani yang selalu berkembang, dana sangat

penting bagi kelompok karena dana merupakan bahan bakar berjalannya

kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu kelompok tani.

3. Memiliki usaha kelompok tani yang menguntungkan dan selalu

berkembang, berkembangnya suatu kelompok tani akan meningkatkan

permodalan kelompok.

4. Harus ada hubungan dengan pihak lain yang saling menguntungkan.

Dengan adanya hubungan yang saling menguntungkan tentunya dari pihak

pelaku usaha akan selalu ingin membina dan mengembangkan usaha-usaha

yang telah dilakukan kelompok.

5. Pemerintah harus lebih giat memberi pelajaran kepada para petani agar

mereka lebih mengerti bagaimana meningkatkan kualitas produksi mereka

karena pada umumnya para petani banyak yang tidak memiliki pendidikan

formal sehingga peran pemerintah sangat diperlukan.

67

Page 81: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

81

6. Pemerintah harus lebih menambah tenaga penyuluh agar para anggota

kelompok bisa lebih mendapatkan informasi-informasi terkait dengan

usaha tani.

7. Petani harus mengontrol dalam penggunaan pupuk anorganik dan juga

pestisida sebab dampak penggunaan yang berlebihan akan memperparah

kerusakan lingkungan.

68

Page 82: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

82

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita., Raharjo, 2011. Manajemen Pemerintahan Daerah, Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Afni, Nur. 2014. Peran Pemerintah Daerah dalam Pemberdayaan Masyarakat

Petani di Kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng. Unismuh Makassar.

Alam, Syamsul. 2012. Perencanaan Pemerintah Daerah dalam Melestarikan

KebudayaanTanah Adat Karangpuang di Kecamatan Bulupoddo

Kabupaten Sinjai. Unismuh Makassar.

Anwas, Oos. (2013). Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung:

Alfabeta

Bahtiar, A. M. 2011. Peranan Pemerintah Kecamatan dalam Pelaksanaan

Pembangunan Partisipatif (Pembangunan Irigasi) di Kecamatan

Masamba kab. Luwu Utara. Unismuh Makassar.

Delivery, 2004. Pemberdayaan Masyarakat,

/http://www.deliveri.org/guidelines/policy/pg_3/pg_3_summaryi.htm

Hermanto, dan Swastika, Dewa K.S. 2011. Penguatan Kelompok Tani: Langkah

Awal Peningkatan Kesejahteraan Petani. Analisis Kebijakan Pertanian.

Vol.9.

Ibrahim, Amin. 2009. Pokok-Pokok Administrasi Publik dan Implementasinya.

Bandung:refika Aditama.

Jimmy, Ibrahim. 1991. Prospek Otonomi Daerah. Semarang: Dahara Prize.

Kansil, C.S.T, 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Bumi aksara.

Labolo, Muhadam. (2013). Memahami Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Najmudinrohman, Cahya. 2010. Pengaruh Kemitraan Terhadap Pendapatan

Usahatani Tebu di Kecamatan Trangkil Pati Jawa Tengah.

Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Ndraha, Taliziduhu. 1997. Metode Ilmu Pemerintahan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pamudji, S. S. 2012. Administrasi Pembangunan: Konsep, Dimensi dan

Strateginya. Jakarta: Bumi aksara.

69

Page 83: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

83

Sedermayanti., 2004. Good Goverment, Bandung: Mandar Maju.

Siagian, S. P. 2009. Administrasi Pembangunan. Konsep, dimensi, dan

strateginya, Jakarta: Bumi Aksara.

Sita Anggun Lowisada. 2014. Jurnal Tentang Pemberdayaan Kelompok Tani

Dalam Meningkatkan Pendapatan usaha Tani Bawang Merah (Studi

kasusu di kelurahan Sukomoro kabupaten Ngajuk). Malang Universitas

brawijaya.

Suhendra., 2006. Peranan Birokrasi dalam Pemberdayaan Masyarakat, Bandung:

Alfabeta.

Sukri, Mulyadi., 2003. Ekonomi Sumber Daya manusia, Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Suriadi, Agus., 2005. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, Medan:

Depertemen Ilmu Kesejahteraan Ilmu Sosial FISIP USU.

Suryadiningrat. 1990. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: PT. Cipta

Manunggal.

Syaukani dkk, 2002. Otonomi Dalam Negara Kesatuan RI.

Widjaja, A.W. 1998. Percontohan Otonomi Daerah di Indonesia. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

2007. Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Undang-Undang

UU No. 32 Tahun 2004 Tentang pemerintahan Daerah. Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Skripsi Fisip Universitas

Muhammadiyah Makassar Tahun 2014.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 Tentang

Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani.

62

70

Page 84: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

84

PEDOMAN WAWANCARA

Dinas pertanian Kabupaten takalar

1. Apakah bapak pernah melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai

pengidentifikasian masalah yang dihadapi petani di Kelurahan Manongkoki?

2. Berapa kali dalam setahun bapak melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai

pengidentifikasian masalah yang dihadapi petani?

3. Siapa saja yang terlibat dalam sosialisasi tersebut?

4. Bagaimana cara yang dilakukan pemerintah dalam mengidentifikasi masalah

yang dihadapi petani di Kelurahan Manongkoki?

5. Apakah pemerintah dalam hal dinas pertanian ikut terlibat dalam penyusunan

rencana kegiatan kelompok?

6. Sepengetahuan bapak sarana apa saja yang disediakan pemerintah dalam

melaksanakan kegiatan sekolah lapang?

7. Sepengetahuan bapak aturan-aturan apa saja yang dikeluarkan pemerintah

kepada para petani di Kelurahan Manongkoki?

8. Apakah pemerintah dalam hal dinas pertanian terlibat dalam memantau hasil

kegiatan kelompok?

9. Menurut bapak apa yang menjadi faktor pendukung dari pemberdayaan ini?

71

Page 85: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

85

PPL pertanian Kelurahan Manongkoki

1. Apakah ibu pernah melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai

pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki?

2. Berapa kali dalam setahun ibu melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai

pengidentifikasian masalah yang dihadapi petani?

3. Siapa saja yang terlibat dalam sosialisasi tersebut?

4. Bagaimana cara yang dilakukan ibu selaku PPL dalam mengidentifikasi

masalah yang dihadapi petani di Kelurahan Manongkoki?

5. Bagaimana bentuk bimbingan yang dilakukan ibu selaku PPL di Kelurahan

Manongkoki dalam melaksanakan kegiatan kelompok?

6. Bagaimana cara yang dilakukan ibu selaku PPL pertanian di Kelurahan

manongkoki dalam memantau hasil kegiatan kelompok?

7. Menurut ibu selaku PPL di Kelurahan Manongkoki faktor apa yang

menghambat proses pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki?

8. Menurut ibu selaku PPL di Kelurahan Manongkoki kendala-kendala apa saja

yang biasa di hadapi dalam proses pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan

manongkoki

9. Menurut ibu selaku PPL di Kelurahan Manongkoki faktor apa yang

mendukung proses pemberdayaan kelompok tani di Kelurahan Manongkoki?

72

Page 86: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

86

Ketua Kelompok tani

1. Sepengetahuan bapak apakah pemerintah pernah melakukan pertemuan

membahas masalah yang dihadapi petani di Kelurahan Manongkoki?

2. Bagaimana menurut bapak tentang adanya kegiatan yang dilakukan

pemerintah dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi petani di

Kelurahan Manongkoki?

3. Sepengetahuanbapak apakah pemerintah terlibat dalam penyusunan rencana

kegiatan kelompok?

4. Sepengetahuanbapak apakah pemerintah sudah melakukan kegiatan

pendamping lapangan?

5. Sepengetahuan bapak apa-apa saja yang disediakan/diberikan pemerintah

dalam pelaksanaan sekolah lapang yang diadakan?

6. Sepengetahuan bapak aturan-aturan apa saja yang dikeluarkan pemerintah

kepada para petani di Kelurahan Manongkoki?

7. Sepengetahuan apakah pemerintah sudah melakukan pemantauan hasil

kegiatan dan bagaimana pendapat bapak?

8. Menurut bapak selaku ketua kelompok tani apa faktor yang menghambat dari

kegiatan yang diadakan?

73

Page 87: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

87

TRANSKRIP WAWANCARA

Nama : S

Jabatan : Staf dinas pertanian

Waktu : 05 Mei 2015

Tempat : Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Takalar

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengidentifikasi masalah yang

dihadapi petani

Sosialisasi

a. Apakah bapak pernah

melaksanakan kegiatan

sosialisasi mengenai

pengidentifikasian masalah

yang dihadapi petani di

Kelurahan Manongkoki?

b. Berapa kali dalam setahun

bapak melaksanakan

kegiatan sosialisasi

mengenai pengidentifikasian

masalah yang dihadapi

petani?

c. Siapa saja yang terlibat

dalam sosialisasi tersebut?

d. Bagaimana cara yang

dilakukan pemerintah dalam

mengidentifikasi masalah

yang dihadapi petani di

Kelurahan Manongkoki?

a. Ya

b. 2 kali

c. Aparat dinas pertanian, PPL

Kelurahan Manongkoki beserta

pengamat hama dari Balai

Penyuluhan Pertanian Perikanan dan

Kehutanan (BPPK) POLUT dan

kelompok-kelompok tani

d. Melakukan pertemuan membahas

masalah-masalah apa yang sedang

dihadapi oleh para petani, kemudian

kami beserta penyuluh memahami

titik permasalahan dan memberikan

solusi yang tepat dengan mengambil

suatu langkah atau tindakan

76

Page 88: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

88

2 Menyusun rencana kegiatan

kelompok

Apakah pemerintah dalam hal

dinas pertanian ikut terlibat

dalam penyusunan rencana

kegiatan kelompok?

Pemerintah dalam hal dinas pertanian

itu tidak terlibat dalam penyusunan

rencana kegiatan kelompok, yang

terlibat itu hanya PPL Kelurahan

Manongkoki dan kelompok-kelompok

tani

3

Melaksanakan kegiatan

kelompok

Penyediaan varietas unggul,

pupuk dan obat-obatan Sepengetahuan bapak sarana

apa saja yang disediakan

pemerintah dalam

melaksanakan kegiatan sekolah

lapang?

Aturan-aturan pada saat

selesai panen

Sepengetahuan bapak aturan-

aturan apa saja yang

dikeluarkan pemerintah kepada

para petani di Kelurahan

Manongkoki?

Pemerintah telah memberikan bantuan

berupa benih yang bermutu/varietas

unggul, pupuk seperti pupuk anorganik,

pupuk organik dan obat-obatan bagi

setiap kelompok tani yang melakukan

kegiatan sekolah lapang.

Pemerintah memang banyak

mengeluarkan aturan-aturan terutama

pada saat selesai panen yaitu dimana

hasil pertanian petani dikumpulkan

kemudian dijual

4 Memantau hasil kegiatan

Kelompok

Apakah pemerintah dalam hal

dinas pertanian terlibat dalam

memantau hasil kegiatan

kelompok?

Iya terlibat dalam kunjungan lapangan

dan ikut mengevaluasi sejauh mana

perkembangan kegiatan yang dilakukan

5

Faktor pendukung

Menurut bapak apa yang

menjadi faktor pendukung dari

pemberdayaan ini?

Adanya kerjasama yang baik antara

pemerintah dengan kelompok-kelompok

tani di Kelurahan Manongkoki

Nama : P

Jabatan : PPL Kelurahan Manongkoki

77

Page 89: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

89

Tempat : Balai Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan (BPKK) POLUT

Jadwal : 18 Mei 2015

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengidentifikasi masalah yang

dihadapi petani

Sosialisasi a. Apakah ibu pernah

melaksanakan kegiatan

sosialisasi mengenai

pemberdayaan kelompok

tani di Kelurahan

Manongkoki?

b. Berapa kali dalam setahun

ibu melaksanakan kegiatan

sosialisasi mengenai

pengidentifikasian masalah

yang dihadapi petani?

c. Siapa saja yang terlibat

dalam sosialisasi tersebut?

d. Bagaimana cara yang

dilakukan ibu selaku PPL

dalam mengidentifikasi

masalah yang dihadapi

petani di Kelurahan

Manongkoki?

a. Ya

b. 2 kali

c. Aparat dinas pertanian, PPL

Kelurahan Manongkoki beserta

pengamat hama dari Balai

Penyuluhan Pertanian Perikanan dan

Kehutanan (BPPK) POLUT dan

kelompok-kelompok tani.

d. Dengan melakukan pertemuan

terhadap kelompok tani membahas

tentang masalah apa yang dihadapi

petani, kemudian kami membantu

petani menemukan jalan keluar dari

masalah-masalah yang dihadapi di

lapangan, seperti dalam hal

penanganan serangan hama dan

penyakit karena masih kurangnya

pengetahuan para kelompok tani

didalam menentukan jenis

hama/penyakit serta jenis-jenis obat-

obatan yang tepat.

2 Menyusun rencana kegiatan

kelompok

Apakah ibu selaku PPL di

Kelurahan Manongkoki terlibat

dalam penyusunan rencana

kegiatan kelompok?

Iya terlibat dalam mendampingi petani

baik dalam melaksanakan musyawarah

tani dengan kata lain appalili’, semua

kelompok tani mengajukan rencananya

78

Page 90: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

90

mulai dari penentuan jadwal hambur

tanaman dan jenis varietas, jenis pupuk

sampai panen yang akan diterapkan di

sekolah lapang dan mendampingi dalam

pembuatan Rencana Definitif

Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk,

karena masih ada sebagian ketua

kelompok yang belum bisa membuat

RDKK sendiri

3 Melaksanakan kegiatan

kelompok

Bimbingan

Bagaimana bentuk bimbingan

yang dilakukan ibu selaku PPL

di Kelurahan Manongkoki

dalam melaksanakan kegiatan

kelompok?

Dengan melakukan pendampingan

lapangan, memberikan bimbingan

mengenai paket teknologi baru kepada

kelompok-kelompok tani yang

melakukan sekolah lapang baik pada

tanaman padi maupun jagung

4 Memantau hasil kegiatan

Kelompok

Bagaimana cara yang dilakukan

ibu selaku PPL pertanian di

Kelurahan manongkoki dalam

memantau hasil kegiatan

kelompok?

Dengan melakukan kunjungan lapangan

dan memberikan pengarahan kepada

kelompok sesuai kegiatan yang

dilakukan.

5

Faktor penghambat

a. Menurut ibu selaku PPL di

Kelurahan Manongkoki

faktor apa yang menghambat

proses pemberdayaan

kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki?

b. Menurut ibu selaku PPL di

Kelurahan Manongkoki

kendala-kendala apa saja

yang biasa di hadapi dalam

proses pemberdayaan

kelompok tani di Kelurahan

manongkoki?

a. Tenaga penyuluh yang disiapkan itu

masih kurang, sehingga sangat

menghambat pendampingan

lapangan mengingat banyaknya

kelompok tani yang ada di Kelurahan

Manongkoki

1. Kurangnya partisipasi anggota

kelompok dalam mengikuti

penyuluhan-penyuluhan yang

diadakan.

2. Sebagian anggota kelompok tani

tidak mau menggunakan pupuk

organik dipertanamannya sementara

sekolah lapang yang diadakan itu

bagian dari pemakaian pupuk

organik dan apa yang diterapkan di

sekolah lapang belum bisa

79

Page 91: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

91

dilaksanakan di luar sekolah lapang.

6 Faktor pendukung

Menurut ibu selaku PPL di

Kelurahan Manongkoki faktor

apa yang mendukung proses

pemberdayaan kelompok tani di

Kelurahan Manongkoki?

Adanya kerjasama yang baik antara

pemerintah dengan kelompok-kelompok

tani di Kelurahan Manongkoki

80

Page 92: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

92

Nama : H

Jabatan : Ketua Kelompok tani Ta’disangka

Waktu : 06 Mei 2015

Tempat : Lingkungan Bontorita

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengidentifikasi masalah yang

dihadapi petani

Sosialisasi

a. Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani apakah

pemerintah pernah

melakukan pertemuan

membahas masalah yang

dihadapi petani di Kelurahan

Manongkoki?

b. Bagaimana menurut bapak

tentang adanya kegiatan

yang dilakukan pemerintah

dalam mengidentifikasi

masalah yang dihadapi

petani di Kelurahan

Manongkoki?

a. Iya pernah

b. Kami sangat terbantu dengan adanya

pemecahan masalah yang dilakukan

pemerintah terhadap para petani

disini, karena apabila ada tanaman

yang terserang hama, penyuluh

menyampaikan informasi kepetugas

hama dan penyakit pada tanaman

sekaligus memberikan nama

racunnya.

2 Menyusun rencana kegiatan

kelompok

Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani di

Kelurahan Manongkoki apakah

pemerintah terlibat dalam

penyusunan rencana kegiatan

kelompok?

Dalam menyusun rencana kegiatan

kelompok yang terlibat hanya PPL

Kelurahan Manongkoki saja dan

masing-masing ketua kelompok.

3 Melaksanakan kegiatan

kelompok

Bimbingan

Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani disini

apakah pemerintah sudah

Iya sudah, tapi di Kelurahan

Manongkoki ini masih kekurangan

tenaga penyuluh dari pertanian

mengingat tingkat kebutuhan kelompok

81

Page 93: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

93

melakukan kegiatan

pendamping lapangan?

Penyediaan varietas unggul,

pupuk dan obat-obatan

Sepengetahuan bapak apa-apa

saja yang disediakan/diberikan

pemerintah dalam pelaksanaan

sekolah lapang yang diadakan?

Aturan-aturan pada saat

selesai panen

Sepengetahuan bapak aturan-

aturan apa saja yang dikeluarkan

pemerintah kepada para petani

di Kelurahan Manongkoki?

tani sangat tinggi karena banyaknya

kelompok tani yang ada.

Dalam sekolah lapang yang

dilaksanakan pemerintah menyediakan

benih, pupuk dan obat-obatan yang

dipakai pada lahan yang merupakan

sekolah lapang seluas 1 ha pada setiap

kelompok tani.

Ya, pemerintah memang mengeluarkan

aturan pada saat selesai panen dmana

hasil pertanian para petani dikumpul

dan dijual.

4 Memantau hasil kegiatan

Kelompok

Apakah pemerintah sudah

melakukan pemantauan hasil

kegiatan dan bagaimana

pendapat bapak?

Ya, pemerintah datang meninjau

langsung kegiatan yang dilaksanakan

dan adanya peninjauan langsung yang

dilakukan pemerintah dapat lebih

memotivasi petani dalam menjalankan

kegiatan

5 Faktor penghambat

Menurut bapak selaku ketua

kelompok tani apa faktor yang

menghambat dari kegiatan yang

diadakan?

Tenaga penyuluh yang ada belum

mampu memberikan bimbingan

kepada anggota-anggota kelompok

tani secara maksimal karena tenaga

penyuluh yang ada hanya satu orang

saja sedangkan kelompok tani disini

sudah berjumlah 15 kelompok

Hampir semua petani disini tidak

mau menggunakan pupuk organik

dipertanamannya dan apa yang

diterapkan selama ini oleh

pemerintah belum ada yang bisa

menerapkan diluar sekolah lapang

contoh teknik tanam legowo

82

Page 94: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

94

Nama : H

Jabatan : Ketua Kelompok tani Harapan

Waktu : 06 Mei 2015

Tempat : Lingkungan Bontorita

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengidentifikasi masalah yang

dihadapi petani

Sosialisasi

a. Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani apakah

pemerintah pernah

melakukan pertemuan

membahas masalah yang

dihadapi petani di Kelurahan

Manongkoki?

b. Bagaimana menurut bapak

tentang adanya kegiatan

yang dilakukan pemerintah

dalam mengidentifikasi

masalah yang dihadapi

petani di Kelurahan

Manongkoki?

a. Iya pernah

b. Dengan adanya pertemuan yang

diadakan pemerintah tentang

pemecahan masalah terhadap petani

disini itu sangat membantu

menambah pengetahuan petani

dalam hal penanganan

hama/penyakit yang biasa

menyerang tanaman petani.

2 Menyusun rencana kegiatan

kelompok

Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani di

Kelurahan Manongkoki apakah

pemerintah terlibat dalam

penyusunan rencana kegiatan

kelompok?

Penyusunan rencana kegiatan kelompok

itu di buat oleh masing-masing ketua

kelompok tani yang di dampingi oleh

PPL di Kelurahan Manongkoki.

3 Melaksanakan kegiatan

kelompok

Bimbingan

Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani disini

apakah pemerintah sudah

melakukan kegiatan

Ya, pemerintah memang sudah

melakukan kegiatan pendampingan

lapangan, akan tetapi penyuluh yang ada

masih kurang dan belum mampu

membawahi kelompok tani yang ada di

83

Page 95: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

95

pendamping lapangan?

Penyediaan varietas unggul,

pupuk dan obat-obatan Sepengetahuan bapak apa-apa

saja yang disediakan/diberikan

pemerintah dalam pelaksanaan

sekolah lapang yang diadakan?

Aturan-aturan pada saat

selesai panen

Sepengetahuan bapak aturan-

aturan apa saja yang dikeluarkan

pemerintah kepada para petani

di Kelurahan Manongkoki?

Kelurahan Manongkoki mengingat

banyaknya kelompok tani disini.

Pemerintah memberikan bantuan mulai

dari benih kemudian pupuk seperti

pupuk anorganik dan pupuk organik

serta obat-obatan yang dipakai dalam

kegiatan sekolah lapang yang

dilaksanakan.

Ya, pemerintah mengeluarkan aturan

setelah panen, dimana hasil pertanian

dikumpul dan dijual, akan teapi banyak

petani yang belum bisa menaati aturan

tersebut karena keterikatan kepada

pihak pedagang yang memberikan

modal terlebih dahulu kepetani dan

otomatis hasil pertaniannya dijual

kepedagang tersebut walau harganya

berbeda

4 Memantau hasil kegiatan

Kelompok

Apakah pemerintah sudah

melakukan pemantauan hasil

kegiatan dan bagaimana

pendapat bapak?

Pemerintah langsung meninjau

kelapangan mengenai tanaman petani

dan dapat membandingkan hasil dari

sebelum dilakukannya penyuluhan

dengan hasil yang telah dicapai setelah

penyuluhan

5 Faktor penghambat

Menurut bapak selaku ketua

kelompok tani apa faktor yang

menghambat dari kegiatan yang

diadakan?

Mengenai tenaga penyuluh yang ada,

penyuluh belum mampu mengontrol

kelimabelas kelompok tani yang ada di

Kelurahan Manongkoki

Nama : A

Jabatan : Ketua Kelompok tani Suka Maju

Waktu : 07 Mei 2015

Tempat : Lingkungan Pa’bentengang

84

Page 96: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

96

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengidentifikasi masalah yang

dihadapi petani

Sosialisasi

a. Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani apakah

pemerintah pernah

melakukan pertemuan

membahas masalah yang

dihadapi petani di Kelurahan

Manongkoki?

b. Bagaimana menurut bapak

tentang adanya kegiatan yang

dilakukan pemerintah dalam

mengidentifikasi masalah

yang dihadapi petani di

Kelurahan Manongkoki?

a. Iya pernah

b. Dengan adanya pertemuan yang

diadakan pemerintah terhadap petani

disini itu sangat membantu

menambah pengetahuan petani

dalam hal penanganan hama.

2 Menyusun rencana kegiatan

kelompok

Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani di

Kelurahan Manongkoki apakah

pemerintah terlibat dalam

penyusunan rencana kegiatan

kelompok?

Iya, ada PPL di Kelurahan Manongkoki

ini yang mendampingi ketua kelompok

dalam penyusunan rencana kegiatan.

3 Melaksanakan kegiatan

kelompok

Bimbingan

Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani disini

apakah pemerintah sudah

melakukan kegiatan

pendamping lapangan?

Penyediaan varietas unggul,

pupuk dan obat-obatan Sepengetahuan bapak apa-apa

saja yang disediakan/diberikan

Ya sudah, pelaksanaan dilapangan

hingga saat ini, telah berjalan

sebagaimana mestinya dan telah

mendapat respon yang baik dari petani,

namun kendala besar yang dialami oleh

petani bahwa kurangnya tenaga

pembimbing dilapangan sehingga

menyulitkan bagi petani untuk

mendapatkan informasi.

Pemerintah menyediakan semua

kebutuhan yang diperlukan seperti

benih, pupuk dan obat-obatan

85

Page 97: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

97

pemerintah dalam pelaksanaan

sekolah lapang yang diadakan?

Aturan-aturan pada saat

selesai panen

Sepengetahuan bapak aturan-

aturan apa saja yang dikeluarkan

pemerintah kepada para petani

di Kelurahan Manongkoki?

pembasmi hama dan penyakit yang

dipakai dalam kegiatan pelaksanaan

sekolah lapang yang diadakan.

Ya, pemerintah memang mengeluarkan

aturan setelah panen, yaitu hasil

pertanian para petani dikumpul dan

dijual.

4 Memantau hasil kegiatan

Kelompok

Apakah pemerintah sudah

melakukan pemantauan hasil

kegiatan dan bagaimana

pendapat bapak?

Ya, pemerintah turun langsung

kelapangan untuk melakukan

pemantauan hasil kegiatan, saya kira

cukup bagus karena dapat mengetahui

sejauhmana keberhasilan pemerintah

dalam memberikan penyuluhan.

5 Faktor penghambat

Menurut bapak selaku ketua

kelompok tani apa faktor yang

menghambat dari kegiatan yang

diadakan?

Penyuluh yang tersedia belum bisa

menaungi semua kelompok tani yang

ada di Kelurahan manongkoki ini

mengingat tenaga penyuluh hanya satu

orang saja

Nama : I

Jabatan : Ketua Kelompok tani Ma’bulosibatang

Waktu : 07 Mei 2015

Tempat : Lingkungan Pa’bentengang

No Pertanyaan Jawaban

1 Mengidentifikasi masalah yang

dihadapi petani

Sosialisasi

a. Sepengetahuan bapak selaku

ketua kelompok tani apakah

pemerintah pernah

melakukan pertemuan

membahas masalah yang

a. Ya

86

Page 98: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

98

dihadapi petani di Kelurahan

Manongkoki?

b. Bagaimana menurut bapak

tentang adanya kegiatan yang

dilakukan pemerintah dalam

mengidentifikasi masalah

yang dihadapi petani di

Kelurahan Manongkoki?

b. Bagus, Petani disini sangat terbantu

dengan adanya pertemuan yang

dilakukan pemerintah untuk

membahas apa keluhan kami

terutama dalam penanganan hama

yang menyerang tanaman petani

disini

2 Menyusun rencana kegiatan

kelompok

Setahu bapak selaku ketua

kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki apakah pemerintah

terlibat dalam penyusunan

rencana kegiatan kelompok?

Iya ada PPL Kelurahan Manongkoki

yang mendampingi kami dalam

penyusunan rencana kegiatan baik pada

saat musyawarah tani maupun pada saat

pembuatan RDKK pupuk

3 Melaksanakan kegiatan

kelompok

Bimbingan

Setahu bapak selaku ketua

kelompok tani disini apakah

pemerintah sudah melakukan

kegiatan pendamping lapangan?

Penyediaan varietas unggul,

pupuk dan obat-obatan

Sepengetahuan bapak apa-apa

saja yang disediakan/diberikan

pemerintah dalam pelaksanaan

sekolah lapang yang diadakan?

Aturan-aturan pada saat

selesai panen

Sepengetahuan bapak aturan-

aturan apa saja yang dikeluarkan

pemerintah kepada para petani

di Kelurahan Manongkoki?

Ya, akan tetapi kegiatan pendampingan

yang dilakukan belum secara maksimal

karena tenaga penyuluh yang disediakan

tidak mencukupi mengingat kelompok

tani disini cukup banyak..

Dalam sekolah lapang yang diadakan

pemerintah itu memfasilitasi kebutuhan

seperti benih unggul yang akan ditanam,

kemudian pemerintah memberikan

pupuk baik itu pupuk anorganik

maupun pupuk organik serta obat-

obatan yang dapat membasmi hama dan

penyakit pada tanaman.

Pemerintah memang mengeluarkan

aturan setelah panen, akan tetapi masih

banyak petani yang menjual hasil

pertaniannya kepada tengkulak karena

modal yang dipakai dipinjam dari

tengkulak tersebut.

4 Memantau hasil kegiatan

Kelompok

87

Page 99: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

99

Apakah pemerintah sudah

melakukan pemantauan hasil

kegiatan dan bagaimana

pendapat bapak?

Pemerintah turun langsung meninjau

hasil kegiatan bagaimana tingkat

keberhasilan baik pemerintah dalam

memberikan penyuluhan maupun pihak

petani dalam menerima informasi

tentang kegiatan tani, selain itu bila

ditemukan masalah atau kekurangan

selama kegiatan tersebut berlangsung

maka dapat diperbaiki pada kegiatan

selanjutnya

5 Faktor penghambat

Menurut bapak selaku ketua

kelompok tani apa faktor yang

menghambat dari kegiatan yang

diadakan?

Penyuluh yang ada tidak terlalu fokus

terhadap kegiatan karena penyuluh yang

ada tidak selalu ada dalam memberikan

pendampingan kepada kelompok-

kelompok tani mengingat penyuluh

yang ada di Kelurahan Manongkoki ini

hanya satu orang saja

88

Page 100: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

100

MATRIKS WAWANCARA

1. Melakukan sosialisasi

Informan Hasil wawancara

“S”

Aparat dinas

pertanian

Melakukan pertemuan membahas masalah-

masalah apa yang sedang dihadapi oleh para

petani, kemudian kami beserta penyuluh

memahami titik permasalahan dan memberikan

solusi yang tepat dengan mengambil suatu

langkah atau tindakan

“P”

PPL Kelurahan

Manongkoki

(BPPPK POLUT)

Dengan melakukan pertemuan terhadap

kelompok tani membahas tentang masalah apa

yang dihadapi petani, kemudian kami membantu

petani menemukan jalan keluar dari masalah-

masalah yang dihadapi di lapangan, seperti

dalam hal penanganan serangan hama dan

penyakit karena masih kurangnya pengetahuan

para kelompok tani didalam menentukan jenis

hama/penyakit serta jenis-jenis obat-obatan yang

tepat

“H”

Ketua kelompok tani

Ta’disangka

Kami sangat terbantu dengan adanya pemecahan

masalah yang dilakukan pemerintah terhadap

para petani disini, karena apabila ada tanaman

yang terserang hama, penyuluh menyampaikan

informasi kepetugas hama dan penyakit pada

tanaman sekaligus memberikan nama racunnya

“H”

Ketua kelompok tani

Harapan

Dengan adanya pertemuan yang diadakan

pemerintah tentang pemecahan masalah terhadap

petani disini itu sangat membantu menambah

pengetahuan petani dalam hal penanganan

hama/penyakit yang biasa menyerang tanaman

petani

“A”

Ketua kelompok tani

Suka Maju

Dengan adanya pertemuan yang diadakan

pemerintah terhadap petani disini itu sangat

membantu menambah pengetahuan petani dalam

hal penanganan hama

“I”

Ketua kelompok tani

Ma’bulosibatang

Petani disini sangat terbantu dengan adanya

pertemuan yang dilakukan pemerintah untuk

membahas apa keluhan kami terutama dalam

penanganan hama yang menyerang tanaman

petani disini

89

Page 101: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

101

2. Penyusunan rencana kegiatan kelompok

Informan Hasil wawancara

“S”

Aparat dinas

pertanian

Pemerintah dalam hal dinas pertanian itu tidak

terlibat dalam penyusunan rencana kegiatan

kelompok, yang terlibat itu hanya PPL

Kelurahan Manongkoki dan kelompok-kelompok

tani

“P”

PPL Kelurahan

Manongkoki

(BPPPK POLUT)

Iya terlibat dalam mendampingi petani baik

dalam melaksanakan musyawarah tani dengan

kata lain appalili’, semua kelompok tani

mengajukan rencananya mulai dari penentuan

jadwal hambur tanaman dan jenis varietas, jenis

pupuk sampai panen yang akan diterapkan di

sekolah lapang dan mendampingi dalam

pembuatan Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok (RDKK) pupuk, karena masih ada

sebagian ketua kelompok yang belum bisa

membuat RDKK sendiri.

“H”

Ketua kelompok tani

Ta’disangka

Dalam menyusun rencana kegiatan kelompok

yang terlibat hanya PPL Kelurahan Manongkoki

saja dan masing-masing ketua kelompok

“H”

Ketua kelompok tani

Harapan

Penyusunan rencana kegiatan kelompok itu di

buat oleh masing-masing ketua kelompok tani

yang di dampingi oleh PPL di Kelurahan

Manongkoki

“A”

Ketua kelompok tani

Suka Maju

Iya, ada PPL di Kelurahan Manongkoki ini yang

mendampingi ketua kelompok dalam

penyusunan rencana kegiatan

“I”

Ketua kelompok tani

Ma’bulosibatang

Iya ada PPL Kelurahan Manongkoki yang

mendampingi kami dalam penyusunan rencana

kegiatan

3. Bimbingan

Informan Hasil wawancara

“S”

Aparat dinas

pertanian

Tidak terlibat, yang melakukan bimbingan itu

PPL dari Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan

dan kehutanan (BPPPK) POLUT sebagai

perpanjangan tangan dari Badan Ketahanan

Pangan Kabupaten Takalar.

“P”

PPL Kelurahan

Manongkoki

Dengan melakukan pendampingan lapangan,

memberikan bimbingan mengenai paket

teknologi baru kepada kelompok-kelompok tani

90

Page 102: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

102

(BPPPK POLUT) yang melakukan sekolah lapang dan melakukan

pembinaan kegiatan tentang bagaimana teknik

penghamburan, jarak tanam serta pemupukan

berimbang dan dilakukan pengamatan

bagaimana mengenali suatu penyakit atau hama

“H”

Ketua kelompok tani

Ta’disangka

Iya sudah, tapi di Kelurahan Manongkoki ini

masih kekurangan tenaga penyuluh dari

pertanian mengingat tingkat kebutuhan

kelompok tani sangat tinggi karena banyaknya

kelompok tani yang ada

“H”

Ketua kelompok tani

Harapan

Ya, pemerintah memang sudah melakukan

kegiatan pendampingan lapangan, akan tetapi

penyuluh yang ada masih kurang dan belum

mampu membawahi kelompok tani yang ada di

Kelurahan Manongkoki mengingat banyaknya

kelompok tani disini

“A”

Ketua kelompok tani

Suka Maju

Ya sudah, pelaksanaan dilapangan hingga saat

ini, telah berjalan sebagaimana mestinya dan

telah mendapat respon yang baik dari petani,

namun kendala besar yang dialami oleh petani

bahwa kurangnya tenaga pembimbing

dilapangan sehingga menyulitkan bagi petani

untuk mendapatkan informasi

“I”

Ketua kelompok tani

Ma’bulosibatang

Ya, akan tetapi kegiatan pendampingan yang

dilakukan belum secara maksimal karena tenaga

penyuluh yang disediakan tidak mencukupi

mengingat kelompok tani disini cukup banyak

4. Penyediaan varietas unggul, pupk dan obat-obatan

Informan Hasil wawancara

“S”

Aparat dinas

pertanian

Pemerintah telah memberikan bantuan berupa

benih yang bermutu/varietas unggul, pupuk

seperti pupuk anorganik, pupuk organik dan

obat-obatan bagi setiap kelompok tani yang

melakukan kegiatan sekolah lapang

“H”

Ketua kelompok tani

Ta’disangka

Dalam sekolah lapang yang dilaksanakan

pemerintah menyediakan benih, pupuk dan obat-

obatan yang dipakai pada lahan yang merupakan

sekolah lapang seluas 1 ha pada setiap kelompok

tani

“H”

Ketua kelompok tani

Harapan

Pemerintah memberikan bantuan mulai dari

benih kemudian pupuk seperti pupuk anorganik

dan pupuk organik serta obat-obatan yang

91

Page 103: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

103

dipakai dalam kegiatan sekolah lapang yang

dilaksanakan

“A”

Ketua kelompok tani

Suka Maju

Pemerintah menyediakan semua kebutuhan yang

diperlukan seperti benih, pupuk dan obat-obatan

pembasmi hama dan penyakit yang dipakai

dalam kegiatan pelaksanaan sekolah lapang yang

diadakan

“I”

Ketua kelompok tani

Ma’bulosibatang

Dalam sekolah lapang yang diadakan pemerintah

itu memfasilitasi kebutuhan seperti benih unggul

yang akan ditanam, kemudian pemerintah

memberikan pupuk baik itu pupuk anorganik

maupun pupuk organik serta obat-obatan yang

dapat membasmi hama dan penyakit pada

tanaman

5. Aturan sesudah panen

Informan Hasil wawancara

“S”

Aparat dinas

Pertanian

Pemerintah memang banyak mengeluarkan

aturan-aturan terutama pada saat selesai panen

yaitu dimana hasil pertanian petani dikumpulkan

kemudian dijual

“H”

Ketua kelompok tani

Ta’disangka

Ya, pemerintah memang mengeluarkan aturan

pada saat selesai panen dmana hasil pertanian

para petani dikumpul dan dijual.

“H”

Ketua kelompok tani

Harapan

Ya, pemerintah mengeluarkan aturan setelah

panen, dimana hasil pertanian dikumpul dan

dijual, akan teapi banyak petani yang belum bisa

menaati aturan tersebut karena keterikatan

kepada pihak pedagang yang memberikan modal

terlebih dahulu kepetani dan otomatis hasil

pertaniannya dijual kepedagang tersebut walau

harganya berbeda.

“A”

Ketua kelompok tani

Suka Maju

Ya, pemerintah memang mengeluarkan aturan

setelah panen, yaitu hasil pertanian para petani

dikumpul dan dijual.

“I”

Ketua kelompok tani

Ma’bulosibatang

Pemerintah memang mengeluarkan aturan

setelah panen, akan tetapi masih banyak petani

yang menjual hasil pertaniannya kepada

tengkulak karena modal yang dipakai dipinjam

dari tengkulak tersebut.

6. Pemantauan hasil kegiatan

92

Page 104: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

104

Informan Hasil wawancara

“S”

Aparat dinas

pertanian

Iya terlibat melakukan kunjungan lapangan dan

melihat sejauh mana perkembangan kegiatan

yang dilakukan.

“P”

PPL Kelurahan

Manongkoki

(BPPPK POLUT)

Dengan melakukan kunjungan lapangan

memberikan pengarahan dan melakukan penilain

perkembangan tanaman kepada kelompok sesuai

kegiatan yang dilakukan

“H”

Ketua kelompok tani

Ta’disangka

Ya, pemerintah datang meninjau langsung

kegiatan yang dilaksanakan dan adanya

peninjauan langsung yang dilakukan pemerintah

dapat lebih memotivasi petani dalam

menjalankan kegiatan

“H”

Ketua kelompok tani

Harapan

Pemerintah langsung meninjau kelapangan

mengenai tanaman petani dan dapat

membandingkan hasil dari sebelum

dilakukannya penyuluhan dengan hasil yang

telah dicapai setelah penyuluhan

“A”

Ketua kelompok tani

Suka Maju

Ya, pemerintah turun langsung kelapangan untuk

melakukan pemantauan hasil kegiatan, saya kira

cukup bagus karena dapat mengetahui

sejauhmana keberhasilan pemerintah dalam

memberikan penyuluhan

“I”

Ketua kelompok tani

Ma’bulosibatang

Pemerintah turun langsung meninjau hasil

kegiatan bagaimana tingkat keberhasilan baik

pemerintah dalam memberikan penyuluhan

maupun pihak petani dalam menerima informasi

tentang kegiatan tani, selain itu bila ditemukan

masalah atau kekurangan selama kegiatan

tersebut berlangsung maka dapat diperbaiki pada

kegiatan selanjutnya

7. Faktor penghambat

Informan Hasil wawancara

“S”

Aparat dinas

pertanian

Tenaga penyuluh yang disiapkan itu masih

kurang, sehingga sangat menghambat

pendampingan lapangan mengingat banyaknya

kelompok tani yang ada di Kelurahan

Manongkoki

“P”

PPL Kelurahan

Manongkoki

(BPPPK POLUT)

1. Kurangnya partisipasi anggota kelompok

dalam mengikuti penyuluhan-penyuluhan

yang diadakan.

2. Sebagian anggota kelompok tani tidak mau

menggunakan pupuk organik

93

Page 105: PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK …

105

dipertanamannya sementara sekolah lapang

yang diadakan itu bagian dari pemakaian

pupuk organik dan apa yang diterapkan di

sekolah lapang belum bisa dilaksanakan di

luar sekolah lapang.

“H”

Ketua kelompok tani

Ta’disangka

Tenaga penyuluh yang ada belum mampu

memberikan bimbingan kepada anggota-anggota

kelompok tani secara maksimal karena tenaga

penyuluh yang ada hanya satu orang saja

sedangkan kelompok tani disini sudah berjumlah

15 kelompok dan hampir semua petani disini

tidak mau menggunakan pupuk organik

dipertanamannya dan apa yang diterapkan

selama ini oleh pemerintah belum ada yang bisa

menerapkan diluar sekolah lapang contoh teknik

tanam legowo

“H”

Ketua kelompok tani

Harapan

Mengenai tenaga penyuluh yang ada, penyuluh

belum mampu mengontrol kelimabelas

kelompok tani yang ada di Kelurahan

Manongkoki

“A”

Ketua kelompok tani

Suka Maju

Penyuluh yang tersedia belum bisa menaungi

semua kelompok tani yang ada di Kelurahan

manongkoki ini mengingat tenaga penyuluh

hanya satu orang saja

“I”

Ketua kelompok tani

Ma’bulosibatang

Penyuluh yang ada tidak terlalu fokus terhadap

kegiatan karena penyuluh yang ada tidak selalu

ada dalam memberikan pendampingan kepada

kelompok-kelompok tani mengingat penyuluh

yang ada di Kelurahan Manongkoki ini hanya

satu orang saja.

8. Faktor pendukung

Informan Hasil wawancara

“S”

Aparat dinas

pertanian

Adanya kerjasama yang baik antara pemerintah

dengan kelompok-kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki

“P”

PPL Kelurahan

Manongkoki

(BPPPK POLUT)

Adanya kerjasama yang baik antara pemerintah

dengan kelompok-kelompok tani di Kelurahan

Manongkoki

94