PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran...

265
PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI ASRAMA SMART EKSELENSIA INDONESIA BOGOR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.sos) Disusun Oleh: Era Realita Hayati NIM 11150520000005 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2020 M/ 1441 H

Transcript of PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran...

Page 1: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI ASRAMA SMART EKSELENSIA

INDONESIA BOGOR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.sos)

Disusun Oleh:

Era Realita Hayati

NIM 11150520000005

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN 2020 M/ 1441 H

Page 2: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN DIRI SISWA DI ASRAMA SMART EKSELENSIA

INDONESIA BOGOR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.sos)

Disusun Oleh:

Era Realita Hayati

NIM:11150520000005

Pembimbing

Dr. M. Taufik Hidayatulloh, M. Si.

NIP. 19760626 2009011 011

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN 2020M/1441 H

Page 3: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat
Page 4: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat
Page 5: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

ABSTRAK

Era Realita Hayati, NIM 111150520000005, Peran Pembimbing

Agama Dalam Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa di

Asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor, di bawah bimbingan

Dr. M. Taufik Hidayatulloh, M.Si.

Siswa asrama SMART Ekslensia Indonesia Bogor mengalami

shock culture yaitu perasaan kecemasan yang disebabkan oleh

perbedaan nilai kebudayaan baru yang tidak sesuai dengan pola nilai

kebudayaan yang sudah di anutnya sejak lama. Hal ini berdampak

kepada siswa asrama SMART Ekselensia yang merasa sulit dalam

menyesuaikan diri, beradaptasi di lingkungan baru dan tidak percaya

dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. SMART Ekselensia

adalah lembaga pendidikan dan bertajuk boarding school hadir sebagai

upaya dalam membimbing siswa untuk percaya diri, berprestasi,

berjiwa pemimpin, berkepribadian islami dan berdaya guna.

Tujuan penelitian ini: (1) untuk menganalisis bentuk peran

pembimbing agama dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa

asrama SMART Ekselensia Indonesia dan (2) untuk menganalisisi

dampak peran pembimbing agama terhadap kepercayaan diri siswa

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor. Penelitian ini

menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan metode deskritif.

Subjek penelitian terdiri dari 3 pembimbing agama dan 10 siswa

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor. Teknik pengambilan

informasi menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data

menggunakan teori Bogdan dan Biklen, dengan cara reduksi data,

penyajian data dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukan: (1) bentuk peran pembimbing

agama adalah sebagai koordinator, pendidik, pembimbing dan konselor.

Yaitu menggordinasi proses pembimbingan, sebagai pendidik siswa

asrama dalam mengembangkan potensi diri melalui proses

pembelajaran dan sebagai konselor dan pembimbing bagi siswa asrama

yang sedang mengalami suatu permaalahan/ konflik dan memerlukan

terapi dan konseling, (2) Tahapan pembimbingan di asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor adalah dimulai dengan tahapan persiapan,

operasional, cek dan aksi, (3) setelah mengikuti bimbinganterdapat

perubahan yang positif bagi siswa asrama yaitu lebih percaya diri

dalam mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki

sehingga siswa asrama menjadi siswa yang percaya diri, mandiri,

berprestasi dan berdaya guna.

Kata Kunci: Peran, Pembimbing Agama, Kepercayaan Diri.

Page 6: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

i

KATA PENGANTAR

بسم الله الرهحن الرهحيم

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya kepada kita

semua, sehingga kita diberikan kesehatan sehingga kita dapat

beraktifitas dan beribadah sebaik-baiknya. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada kekasih-Nya yang telah

membawa kabar gembira kepada umat manusia agar selalu

bertaqwa kepada-Nya, yakni baginda Nabi Muhammad SAW,

juga kepada keluarganya, sahabatnya, para pengemban risalah

dan kita sebagai umatnya yang akan merindukan syafa‟atnya

hingga hari kiamat nanti.

Sebuah pengalaman yang sangat membahagiakan yang

tidak akan penulis lupakan, akhirnya penulis dapat penyelesaikan

sebuah skripsi yang berjudul “Peran Pembimbing Agama

Dalam Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa di

Asrama SMART Ekselensia Indonesia”. Sebuah proses yang

tidak mudah dilalui dan sangat berharga bagi penulis, banyak

dinamika, jatuh bangun yang dirasakan oleh penulis. Pada

akhirnya berkat ketekunan yang diiringi dengan doa dan

kesabaran, penulis dapat mengucapkan “Alhamdulillah”

mensyukuri segala proses yang penuh lika-liku yang tak

terlupakan dan salah satu rangkaian perjuangan kehidupan

penulis agar menjadi manusia yang lebih baik lagi kedepannya.

Page 7: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

ii

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa

masih banyak kekurangan, semua itu karena keterbatasan

kemampuan dan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Oleh

sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran, sehingga

kedepannya penulis dapat memaksimalkan kemampuan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat memperbaiki

kekurangan ini di kemudian hari. Selain itu, penulis juga ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Penghargaan dan terima kasih yang setulusnya kepada orang

tua penulis ayahanda almarhum Hasbullah dan ibunda Yuliyatin.

Terima kasih abah atas doa-doa dan harapan selama ini, semoga

tenang di sana. Terima kasih umak yang telah mencurahkan

segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril maupun

materil. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat,

Kesehatan, Karunia dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas

budi baik yang telah diberikan kepada penulis. Untuk Etika

Setiawanti&Angga Wijaya sebagai kakak penulis yang sudah

seperti orang tua, menjadi tempat berkeluh kesah, terima kasih

atas bimbingan, dukungan, doa dan perhatian yang selama ini

diberikan semoga selalu dilimpahkan kesehatan, umur panjang

dan rezeki yang berlimpah. Untuk Saka Sandaran&Mely Apriana

sebagai kakak penulis, terima kasih atas bimbingan dan doa yang

selama ini diberikan kepada penulis. Dan teruntuk Rona Hanura

Asri&Danan Panggih Wisastra yang juga sebagai kakak penulis,

terima kasih dukungan, bimbingan, doa dan perhatian yang

diberikan selama ini semoga senantiasa diberikan kesehatan,

Page 8: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

iii

umur panjang dan rezeki yang berlimpah. Berkat doa dan

dukungan dari orang-orang terkasih Alhamdulillah penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya dan terima

kasih teruntuk seluruh keluarga besar yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan penulis dalam

skripsi ini, diantaranya:

1. Suparto, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Siti Napsiah, S.Ag. BSW. MSW Selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Dr. Sihabuddin Noor, M. Ag selaku Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

4. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Wakil Dekan

Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Ir.Noor Bekti Negoro, SE.,M.Si dan Artiarini Puspita

Arwan, M.Psi. selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 9: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

iv

6. Dr. M. Taufik Hidayatulloh, M.Si. selaku dosen

pembimbing yang senantiasa meluangkan waktu,

tenaga dan fikiran untuk selalu membimbing dan

mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

7. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si. Selaku Ketua Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam periode 2010-2019.

8. Suparto, M.Ed, Ph.D. selaku Dosen Pembimbing

Akademik Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

angkatan tahun 2015.

9. Kepada bapak ibu dosen Prodi Bimbingan dan

Penyuluhan Islam serta dosen Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi dan juga seluruh Civitas

akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Kepada tim penguji skripsi dalam sidang

munaqasyah, sehingga penulis mendapatkan

masukan dan perubahan demi perbaikan penulisan

skripsi ini.

11. Kepada pimpinan dan seluruh Staf Perpustakaan

Fakultas dan Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

12. Kepada Narasumber dan pihak SMART Ekselensia

Indonesia, Bogor. Yang telah membantu keberhasilan

dan kelancaran penulis dalam proses penelitian.

13. Kepada sahabat Penulis, Siti Rofi‟ah Risdiantika dan

Rini Karsinah. Yang selalu memberikan waktu untuk

penulis dan menjadi tempat berkeluh kesah,

Page 10: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

v

memberikan doa, semangat serta dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

14. Kepada seluruh keluarga besar Bimbingan

Penyuluhan Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Jakarta, 21 Juni 2020

Era Realita Hayati

Page 11: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

vi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................ ix

DAFTAR TABEL ..................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Batasan Masalah ............................................................. 7

C. Rumusan Masalah ........................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 8

E. Metodologi Penelitian ..................................................... 8

F. Tinjauan Kajian Terdahulu............................................ 15

G. Sistematika Penulisan .................................................... 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Peran ................................................ 20

2. Bentuk dan Macam-Macam Peran .................... 22

B. Peran dan Fungsi Bimbingan Agama

1. Peran Pembimbing Agama ................................ 24

2. Pengertian Bimbingan Agama .......................... 25

3. Fungsi Pembimbing Agama .............................. 28

Page 12: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

vii

4. Tujuan Bimbingan Agama ................................ 31

5. Unsur-Unsur Bimbingan Agama ....................... 33

6. Langkah-Langkah Bimbingan Agama .............. 38

C. Kepercayaan Diri

1. Pengertian Percaya Diri ..................................... 42

2. Ciri-Ciri Individu Yang Memiliki

Rasa Percaya Diri .............................................. 45

3. Aspek-Aspek Percaya Diri ................................ 50

4. Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Percaya

Diri .................................................................... 51

5. Jenis-Jenis Kepercayaan Diri ............................ 55

6. Proses Terbentuknya Kepercayaan Diri ............ 62

D. Dhuafa

1. Pengertian Dhuafa ............................................. 64

2. Macam-Macam Kaum Dhuafa .......................... 65

3. Perintah Menyantuni Kaum Dhuafa .................. 66

E. Kerangka Berpikir ......................................................... 68

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Profil SMART Ekselensia Indonesia Bogor

1. Sejarah SMART Ekselensia Indonesia

Bogor ................................................................. 72

2. Sejarah Program ................................................ 73

3. Letak Geografis ................................................. 74

4. Visi&Misi SMART Ekselensia Indonesia ........ 75

5. Struktur Asrama ................................................ 75

Page 13: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

viii

B. Kurikulum Asrama

1. Sistem Asrama ........................................................ 77

2. Model Pembinaan .................................................... 78

3. Sumber Daya Manusia ............................................ 82

4. Sarana dan Prasarana ............................................... 82

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Data Narasumber ........................................................... 84

B. Temuan Lapangan

1. Hambatan Dalam Proses Penelitian ........................ 96

2. Permasalahan Yang Dihadapi Siswa Asrama ......... 97

3. Tahapan Bimbingan Agama di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor ................................. 102

4. Peran Pembimbing Agama di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor .................................. 108

C. Dampak Pelaksanaan Bimbingan Agama di Asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor ........................ 113

BAB V PEMBAHASAN

A. Gambaran Peran Pembimbing Agama di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor ........................................ 118

B. Tahapan Bimbingan Agama di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor ........................................ 142

C. Kepercayaan Diri Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor .......................................................... 167

D. Dampak Pelaksanaan Bimbingan Agama di Asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor ......................... 180

Page 14: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

ix

BAB VI PENUTUP

A. Simpulan...................................................................... 183

B. Implikasi ...................................................................... 184

C. Saran ............................................................................ 185

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 186

LAMPIRAN

Page 15: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Peran Pembimbing Agama Dalam

Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor ...................................................... 50

Gambar 3.1 Struktur Kepengurusan Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor ........................................................................ 76

Page 16: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan di Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor ........................................................................ 79

Tabel 4.1 Identitas Narasumber ................................................ 86

Tabel 5.1 Peran Pembimbing Agama Dalam Upaya

Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor .................................................... 136

Tabel 5.2 Tahapan Persiapan Pelaksanaan Bimbingan Agama Di

Asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor ........................ 145

Tabel 5.3 Tahap Operasional Program Bimbingan Agama di

Asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor ........................ 155

Tabel 5.4 Tahapan Cek Program Bimbingan Agama di Asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor ..................................... 162

Tabel 5.5 Tahap Aksi Bimbingan Agama Di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor .................................................... 164

Tabel 5.6 Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor .......................................................... 175

Page 17: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian Skripsi

Lampiran 5 Surat Kesediaan Wawancara

Lampiran 6 Pedoman Wawancara

Lampiran 7 Transkip Hasil Wawancara

Lampiran 8 Silabus Kurikulum Asrama

Lampiran 9 Catatan Lapangan

Lampiran 10 Dokumentasi

Page 18: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran bimbingan agama merupakan bagian yang penting

dalam setiap hidup manusia. Dengan bimbingan agama seseorang

akan merasa terbimbing dan terarah untuk menentukan potensi

dan kemampuan yang dimilikinya, sehingga dengan potensi yang

dimiliknya seseorang akan memiliki kemampuan untuk

mengembangkan dirinya secara wajar dan optimal, yakni dengan

cara memahami dirinya, mengenal lingkungannya, mengarahkan

dirinya, mampu mengambil keputusan untuk hidupnya.1Menurut

Zakiah Darajat, agama adalah kebutuhan jiwa atau psikis manusia

yang mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup,

kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah.2

Pada hakikatnya setiap individu mendambakan keberhasilan

dalam hidupnya. Namun tidak sedikit orang terhalang oleh

karakter ketidakpercayaan diri. Dengan karakter

ketidakpercayaan diri, banyak kesempatan dan peluang yang

tertutup untuknya. Individu yang memiliki kepercayaan diri akan

mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru,

mempunyai pegangan hidup yang kuat, mampu dan berani

mengembangkan potensinya. Ia juga sanggup belajar dan bekerja

keras untuk mencapai kemajuan serta penuh keyakinan tehadap

1 M.Lutfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling)

Islam. Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:2008) h.6. 2 Zakiah Darajat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental,

(Jakarta:Bulan Bintang, 1982), cet ke-3, h.52.

Page 19: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

2

peran yang dijalaninya sehingga cenderung lebih mudah untuk

meraih keberhasilan.

Percaya diri adalah suatu keyakinan pada diri sendiri

bahwasanya dirinya mempunyai kemampuan atau potensi. Faktor

dari dalam diri individu (diri sendiri) sangat penting, karena

sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan hidup. Kepercayaan

diri sendiri dapat diamati melalui sikap percaya diri yang meliputi

keberanian,hubungan sosial, tanggung jawab dan harga diri.

Setiap manusia pada dasarnya memiliki rasa percaya diri, namun

tingkat kepercayaan diri setiap orang berbeda. Ada yang memiliki

rasa percaya diri yang kurang, dan ada pula yang memiliki rasa

percaya diri yang berlebih.

Menurut Zulkifli bahwa kurangnya rasa percaya diri dapat

menimpa anak-anak yang berusia 12 sampai 14 tahun. Karena

pada fase usia tersebut anak-anak berpaling pada dunianya

sendiri. Dimana, anak-anak memberikan perhatian pada dirinya

sendiri, hingga mulai gelisah, ragu-ragu, munculnya rasa malu

dan hidupnya merasa tidak harmonis.3 Kepercayaan diri

merupakan sesuatu yang perlu ditumbuhkan oleh setiap orang.

Melalui rasa percaya diri seseorang lebih mudah untuk

beradaptasi dengan lingkungan yang baru, berani untuk

menunjukan potensi yang ada dan berani untuk menghadapi

tantangan dalam hidupnya dengan kemampuan yang dimiliki.

Oleh karena itu proses kepercayaan diri perlu ditanamkan sejak

3 Zulkifli, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.1986),h.55

Page 20: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

3

dini kepada anak agar ketika tumbuh menjadi dewasa telah

diiringi oleh rasa percaya diri.

Kurangnya edukasi tentang pentingnya menumbuhkan

kepercayaan diri juga dapat menghambat proses seseorang untuk

menumbuhkan sikap percaya diri. Dan juga faktor rendahnya

ekonomi dan perbedaan latar belakang ras, budaya, agama juga

dapat mempengaruhi proses terbentuknya kepercayaan diri.

Perasaan malu atau minder karena faktor ekonomi keluarga yang

rendah bisa juga menjadi penyebab seseorang untuk menutup diri

dan tidak percaya diri dengan dirinya dan lingkungan sekitar.

Ketidakpercayaan diri juga menghambat proses seseorang

untuk mengeksplor dirinya lebih dalam dan untuk mengeluarkan

potensi yang dimiliki. Sering terjadi anak yang memiliki

kemampuan/kelebihan tapi lebih memilih untuk memendamnya

karena tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat untuk

menunjukan kemampuannya. Perasaan takut tidak diterima oleh

orang lain dan merasa dirinya tidak bisa jauh lebih baik dari

orang lain yang semakin menjadi karena tidak adanya rasa

percaya diri.

Dalam proses pembentukan kepercayaan diri seorang anak

terdapat beberapa tahapan yang apabila kekurangan salah satu

diantara tahapan tersebut maka akan menghambat pembentukan

proses rasa percaya diri. Adapun tahapan proses pembentukan

rasa kepercayaan diri adalah: Pertama, terbentuknya kepribadian

yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan

kelebihan-kelebihan tertentu. Kedua, pemahaman seseorang

terhadap kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan

Page 21: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

4

keyakinan kuat untuk bisa berbuat sesuatu dengan memanfaatkan

kelebihannya. Ketiga, pemahaman dan reaksi positif seseorang

terhadap kelemahan-kelemahan yang dimilikinya agar tidak

menimbulkan rasa rendah diri. Keempat, pengalaman di dalam

menjalani berbagai aspek kehidupannya dengan menggunakan

kelebihan yang ada pada dirinya.4

Berdasarkan observasi awal dari penulis selama melakukan

pengamatan di Asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor

terlihat ada beberapa siswa yang malu-malu. Setelah peneliti

mencoba berinteraksi dengan siswa tersebut ada beberapa

diantara mereka mengaku bahwa mereka merasa sulit untuk

bersosialisasi. Mereka juga merasa tidak yakin dengan

kemampuan yang kemampuan dan potensi yang mereka miliki

mereka juga sering merasa kesulitan ketika mengambil sebuah

keputusan dan menyikapi ketika dihadapkan dengan suatu

permasalahan.

Menurut salah satu pembimbing agama di asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor, juga mengatakan hal

demikian. Menurutnya siswa belum yakin dengan kemampuan

yang mereka miliki dan masih ada beberapa siswa yang terlihat

kesulitan untuk bersosialisasi. Pembimbing asrama mengakui

bahwa kepercayaan diri sebagian siswa terhadap potensi masih

rendah. Padahal seharusnya mereka percaya dengan potensi yang

siswa miliki. Kemudian pada saat menghadapi permasalahan

4 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri (Jakarta:

Puspa Swara,2005) Cet ke-3,h.25.

Page 22: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

5

mereka cenderung pesimis dan kesulitan dalam mengambil

keputusan.

Hal ini tentu mengkhawatirkan siswa asrama kedepannya

apabila tidak diberikan penanganan dengan baik. Kepercayaan

diri merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap insan,

dengan percaya diri seseorang mampu menjadi orang yang berani

untuk mengeluarkan potensi yang dimiliki dan dapat bermanfaat

bagi sekitarnya. Peran dari orang tua, pembimbing agama,

sekolah, dan lembaga-lembaga diharapkan mampu untuk

membimbing proses peningkatan kepercayaan diri sesuai dengan

menggunakan metode dan startegi yang berdasarkan kebutuhan

setiap individunya.

Percaya diri dalam Islam juga diperintahkan, hal ini sesuai

dengan firman Allah SWT dalam Al- Qur‟an surat Ali Imran ayat

139 yang berbunyi :

تم مؤمنين ول تنوا ول تزنوا وأن تم العلون إن كن

Artinya: Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah

(pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang

yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang

yang beriman”. (QS. Ali Imran: 139)

Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap insan yang beriman

maka sudah sepatutnya menjadi pribadi yang kuat, percaya

dengan diri sendiri atas kemampuan dan potensi yang dimiliki.

Sesuai firman Allah SWT dalam firman tersebut bahwasanya

manusia yang beriman adalah orang-orang yang tinggi

derajatnya.

Page 23: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

6

Pada penelitian kali ini peneliti memfokuskan melakukan

penelitian ini di Asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor

untuk mengetahui bagaimana peran pembimbing agama dalam

upaya meningkatkan kepercayaan diri siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

SMART Ekselensia Indonesia merupakan lembaga

pendidikan dibawah naungan yayasan Dompet Dhuafa

Republika, yang mempunyai visi menjadi sekolah model yang

melahirkan generasi berkepribadian islami, berjiwa pemimpin,

mandiri, berprestasi dan berdaya guna. SMART Ekselensia

Indonesia adalah sekolah menengah akselerasi, berasrama, dan

bebas biaya untuk anak-anak marjinal yang tidak memiliki

kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas karena

faktor ekonomi. SMART Ekselensia Indonesia

menyelenggarakan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dua

tahun untuk jenjang SMA. Siswa SMART Ekselensia berasal dari

berbagai daerah dan propinsi di Indonesia mulai Sumatera sampai

Papua.

SMART Ekselensia Indonesia berdiri sebagai bentuk

kepedulian dan langkah nyata untuk berkontribusi mengentaskan

kebodohan dan pada akhirnya bisa memutus rantai kemiskinan.

Di SMART Ekselensia Indonesia, siswa juga mendapatkan

fasilitas bimbingan agama dalam bentuk mentoring, diskusi

kelompok maupun bimbingan secara tatap muka (face to face)

oleh pembimbing. Dengan demikian, diharapkan siswa mampu

berdaya saing global dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Page 24: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

7

Melihat berbagai faktor penyebab kurangnya kepercayaan

diri pada siswa asrama, penulis mencoba menganalisa dengan

melakukan penelitian di asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor tepatnya di Jl. Raya Parung-Bogor, Desa Jampang,

Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor–Jawa Barat. Untuk

menganalisa gambaran peran pembimbing, tahapan

pembimbingan dan dampak positif pembimbingan dalam

peningkatan kepercayaan diri siswa asrama. oleh karena itu

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran

Pembimbing Agama Dalam Upaya Meningkatkan

Kepercayaan Diri Siswa di Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat

diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Pada awal kedatangan di asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor siswa asrama merasa kurang percaya diri

2. Kurangnya rasa percaya diri dalam mengembangkan

kemampuan dan potensi pada siswa asrama di SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

3. Perbedaan latar belakang keluarga, ekonomi dan budaya

pada siswa asrama di SMART Ekselensia Indonesia

Bogor

Page 25: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

8

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada

peran pembimbing agama Islam yang menggunakan metode

demonstrasi, ceramah dan Face to face. Dengan

menggunakan media penyuluhan dan alat peraga untuk

mempermudah proses bimbingan seperti buku, poster,

brosur, pemutaran film dan power point. Adapun batasan

pada penulisan pada penelitian ini adalah hanya

memfokuskan pada siswa yang tinggal di asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncul

ketertarikan peneliti untuk melakukan sebuah penelitian

mengenai peran pembimbing agama dalam upaya

meningkatkan kepercayaan diri siswa asrama di SMART

Ekselensia Indonesia Bogor. Permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana bentuk peran pembimbing agama dalam

meningkatkan kepercayaan diri siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor?

b. Bagaimana tahapan pembimbingan agama di asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor?

c. Bagaimana hasil pembimbingan agama yang diberikan

pada siswa asrama di SMART Ekselensia Indonesia

Bogor?

Page 26: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

9

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui bentuk peran pembimbing agama

dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa asrama di

SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

b. Untuk mengetahui tahapan pembimbingan agama di

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

c. Untuk mengetahui hasil pembimbingan agama yang

diberikan pada siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Penelitan ini dimaksudkan sebagai bahan referensi

dalam peningkatan wawasan dakwah, khususnya

mengenai bimbingan agama dan sebagai pijakan dalam

melakukan penulisan selanjutnya.

b. Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

informasi dan pengetahuan baru yang dapat

diaplikasikan dalam mengembangkan nilai-nilai

keagamaan pada siswa asrama SMART Ekselensia.

Penelitian ini diperuntukkan khususnya bagi pihak

Sekolah dan Asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

Page 27: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

10

E. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan

masalah yang terdapat dalam penelitian ini maka

peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang

menekankan pada analisis terhadap antar fenomena

yang terjadi dengan menggunakan penjelasan logika

ilmiah.5

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis

deskriptif. Penelitian yang bersifat deskriptif

merupakan penelitian yang menggambarkan data

secara faktual yang disajikan secara ringkas dan

sistematik serta akurat sehingga mudah dipahami dan

disimpulkan dan data yang dikumpulkan secara

deskripstif semata-mata dibuat bukan untuk menguji

sebuah hipotesis ataupun membuat sebuah prediksi.6

Dengan menggunakan metode pendekatan

kualitatif yang bersifat deskripsi, diharapkan hasil

penelitian ini mendapatkan analisa penelitian yang

mendalam mengenai penelitian peran pembimbing

agama dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri

siswa asrama di SMART Ekselensia Indonesia, Bogor.

5 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian Psikologi, (Bandung: Pustaka

Pelajar, 2017), h.5. 6 Ibid., h.6

Page 28: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

11

2. Subjek dan Objek Penelitian

Pemilihan subjek dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling. Yaitu

pengambilan sampel yang didasari oleh pertimbangan

khusus yang dipahami oleh peneliti sehingga peneliti

memiliki kebebasan siapa yang mereka temukan untuk

diteliti yang biasanya digunakan untuk meneliti sebuah

gagasan.7

Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek

penelitian adalah narasumber yang dapat memberikan

informasi yaitu pembimbing agama (wali asrama) dan

siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah

peran pembimbing agama dalam upaya meningkatkan

kepercayaan diri siswa asrama di SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

a. Data primer, yaitu berupa wawancara kepada

subyek penelitian yaitu Pembina Asrama dan

siswa asrama di SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

b. Data sekunder, yaitu berupa data tidak langsung

berupa catatan-catatan atau dokumen.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian: Adapun yang dijadikan alasan

pertimbangan pemilihan lokasi ini adalah

7 Rully Indrawan, Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian,

(Bandung: Refika Aditama,2014),h.105-106.

Page 29: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

12

penelitian ini belum ada yang meneliti dengan

judul yang sama, kemudian adanya kesesuaian

antara pokok permasalahan yang akan diteliti

dengan sasarannya dan juga lokasi penelitian ini

juga sangat strategis.

b. Waktu penelitian: Penelitian ini dilaksanakan

selama 5 bulan yaitu pada bulan Agustus sampai

Januari.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan

utama penelitian adalah untuk mendapatkan kebenaran

yang dipandang ilmiah dalam suatu penelitian terhadap

hal yang diperoleh secara keseluruhan.

Data yang digunakan sebagai pendukung

penelitian ini adalah dengan beberapa instrumen

sebagai berikut:

a. Observasi partisipasif

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan

kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati

atau yang digunakan sebagai sumber data

penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka

data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan

sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap

perilaku yang nampak.8 Dalam melakukan hal ini,

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi. (Bandung:

Alfabeta,2017) Cet ke-9 h.310

Page 30: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

13

penulis dibantu dengan alat-alat observasi seperti

buku catatan dan alat tulis.

b. Wawancara Terstruktur (Structured Interview)

Wawancara terstruktur adalah teknik

pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul

data telah mengetahui dengan pasti tentang

informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena

itu, dalam melakukan wawancara, pengumpul

data telah menyiapkan instrumen penelitian

berupa pernyataan-pertanyaan tertulis yang

alternatif jawabannya telah disiapkan. Dalam

melakukan wawancara, selain harus membawa

instrumen sebagai pedoman untuk wawancara,

maka pengumpul data juga dapat menggunakan

alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur

dan material lain yang digunakan untuk

membantu pelaksanaan wawancara menjadi

lancar. 9

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data berupa

data-data tertulis, gambar, artikel serta website

dari internet sebagai data pendukung termasuk

semua data yang dihimpun selama melakukan

penelitian dalam menganalisis peran pembimbing

agama dalam upaya meningkatkan kepercayaan

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi. (Bandung:

Alfabeta, 2017) Cet ke-9 h.318

Page 31: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

14

diri siswa asrama di SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

5. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen, analisis data dalam

penelitian kualitatif merupakan proses pelacakan dan

pengaturan secara sistematis transkip wawancara, catatan

lapangan dan bahan-bahan lainnya yang dikumpulkan

untuk meningkatkan pemahaman peneliti terhadap bahan

penelitian tersebut agar dapat diinterpretasikan temuannya

kepada orang lain.10

Proses analisis data melibatkan tiga proses yang dapat

dilakukan kapan saja, dalam arti proses tidak harus

dilakukan ketika peneliti telah menyelesaikan seluruh

penelitian. Dan ketiga proses tersebut adalah sebagai

berikut:11

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan,

penyederhanaan dan pengubahan data kasar yang

muncul dari catatan tertulis yang dihasilkan ketika

berada di lapangan.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan aktifitas menyajikan data

hasil penelitian, sehingga peneliti mampu mengambil

10

Nurul Zuriah, Metode Penelitian Psikologi, (Bandung: PT Bumi

Aksara, 2007).h.217. 11

Nanang Martono, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2016), h.11-12.

Page 32: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

15

kesimpulan sementara dan dapat menentukan langkah

selanjutnya bila terdapat data yang perlu diklarifikasi.

c. Verifikasi

Verifikasi merupakan aktifitas merumuskan

kesimpulan berdasarkan dua aktifitas sebelumnya,

kesimpulan ini dapat berupa kesimpulan sementara dan

kesimpulan akhir.

6. Teknik Penulisan

Dalam teknik penulisan dan transliterasi skripsi ini

menggunakan buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

(skripsi, tesis, dan disertasi)” yang diterbitkan oleh

CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2007.

7. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penulisan, penulis terlebih

dahulu melakukan kajian atas penulisan terdahulu. Hal ini

dilakukan untuk memperjelas perbedaan penulisan ini

dengan penulisan-penulisan sebelumnya dan menghindari

penjiplakan (plagiarism) karya orang lain.

Hasil penulisan terdahulu dideskripsikan pada tabel

1.1 di bawah ini.

Page 33: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

16

No

Nama

Peneliti dan

Judul

Penelitian

Identitas Tulisan

(Skripsi,

Jurusan,

Fakultas/Jurnal,

Vol,No,Tahun)

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1 2 3 4 5

1

Diana

Ariswanti

Triningtyas

“Studi Kasus

Tentang Rasa Percaya Diri,

Faktor

Penyebabnya dan Upaya

Memperbaiki

Dengan Menggunakan

Konseling

Individual”.

Jurnal Bimbingan

dan Konseling,

Fakultas Ilmu

Pendidikan IKIP

PGRI Madiun, Vol 3, No 1, tahun

2015.

Metode

Kualitatif

Deskriptif

Hasil penelitian diperoleh

bahwa tingkat kecerdasan anak

mampu mengikuti pelajaran

yang diberikan oleh guru

bidang studinya. Bimbingan

dan perhatian yang diberikan

pembimingnya membuat anak

semakin mengerti tentang

kehidupan dan perbedaan-

perbedaan. yang harus diterima

setiap orang.

Dan dalam menanggulangi

masalah kepercayaan diri

Pembimbing memberikan

konseling elektrik yang harus

diterima setiap orang.

2

Eko Setyo

Budi, “Upaya

Bimbingan

dan Konseling

Islam

dalam Meningkatka

n Rasa

Percaya Diri Anak-anak di

Panti Asuhan

Jaka Tingkir Kec.Sayung

Kab.Demak”

Skripsi, Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam,

Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Walisongo

Semarang, tahun

2011.

Metode

Kualitatif Deskriptif.

Hasil penulisan ini menjelaskan

bahwa faktor yang

mempengaruhi rasa percaya

diri yang dialami terbimbing

adalah pengalaman pada masa

kanak-kanak yang berhubungan

dengan lingkungan seperti

pengalaman, pendidikan di

kelurga, lingkungan disekitar

dan lain sebagainya.

Dan upaya dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling Islam

yaitu penyuluh memberikan

motivasi, support, dan nasihat.

Page 34: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

17

1 2 3 4 5

3

Elsa Humaydi

Sa‟roni, Pengaruh

Bimbingan

Agama Terhadap

Kepercayaan

Diri Anak Yatim Piatu

Yayasan

Daarul Fattah Assalafi

Sukmajaya

Depok.

Skripsi, jurusan

Bimbingan Penyuluhan Islam,

Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN

Syarif

Hidayatullah Jakarta,tahun

2015.

Metode

Kuantitatif

Hasil penulisan skripsi Elsa

Humaydi kepercayaan diri anak

yatim piatu di Yayasan Daarul

Fattah Assalafi Sukmajaya

Depok yaitu bimbingan agama

bagi anak yatim piatu di

Yayasan Daarul Fattah Assalafi

Sukmajaya Depok agama

memberikan kontribusi

pengaruh sebesar 2,3 %(dua

koma tiga persen) terhadap

kepercayaan diri anak yatim

piatu Yayasan Daarul Fattah

Assalafi Sukmajaya Depok.

Sedangkan sisanya 97,7%

(Sembilan puluh tujuh koma

tujuh persen) dipengaruhi oleh

faktor lain yaitu faktor-faktor

eksternal.

4

Sofiyuna

Syafikoh, Pelaksanaan

Bimbingan

Agama Islam dalam

Meningkatka

n Rasa Percaya Diri

Anak di Panti

Asuhan “Rohadi”

Kaliwungu.

Skripsi, Jurusan

Bimbingan Penyuluhan dan

Islam, Fakultas

Dakwah dan Komunikasi,

Universitas Islam

Negeri (UIN) Walisongo

Semarang ,tahun

2017.

Metode

penelitian Kualitatif

Deskriptif

Hasil penelitian Sofiyuna

Syafikoh menunjukan bahwa

kondisi anak sebelum

mengikuti bimbingan agama

Islam memiliki beberapa

problem kepercayan diri,

diantaranya anak masih malu-

malu untuk mengemukakan

pendapat, usul, tampil di depan

umum dan tidak berani

mengambil keputusan.

Metode bimbingan

menggunakan pendekatan

psikologis yaitu secara face to

face dan metode kelompok

yaitu cermamah dan diskusi.

Page 35: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

18

F. Sistematika Penulisan

Dalam rangka mencapai pembahasan skripsi yang

sistematis, maka peneliti membuat sistematika penulisan

ke dalam lima (5) BAB yang terdiri dari sub-sub BAB.

Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Teori dari latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

teori, metodologi penelitian, tinjauan

pustaka, dan sistematika penulisan.

1 2 3 4 5

5 Idul Munir,

“Upaya Meningkatka

n

Kepercayaan Diri pada

Anak Jalanan

oleh Yayasan Kota Setara,

Semarang”

Skripsi, Jurusan

Bimbingan dan Penyuluhan Islam,

Fakultas Dakwah

dan Komunikasi, Universitas Islam

Negeri (UIN)

Walisongo Semarang, tahun

2018.

Metode

Penelitian Kualitatif

Deskriptif

Jika dilihat dari perspektif

fungsi Bimbingan Islam maka

yang dilakukan oleh Yayasan

Setara dalam Upaya

meningkatkan kepercayaan diri

anak jalanan dengan

memberikan beberapa

treatment seperti bimbingan

kelompok, bimbingan individu,

bimbingan kreativitas.

Dan menurut perspektif fungsi

bimbingan Islam yang

dilakukan oleh Yayasan Setara

dalam meningkatkan

kepercayaan diri anak jalanan

selaras dan sejalan lurus

dengan fungsi Bimbingan

Islam.

Page 36: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

19

BAB II LANDASAN TEORI.

Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai

teori-teori ataupun pembahasan yang

berkaitan dengan kepercayaan diri, proses

kepercayaan diri dan bimbingan agama

Islam.

BAB III GAMBARAN UMUM SMART

EKSELENSIA INDONESIA BOGOR

Pada bab ini akan dibahas mengenai

gambaran secara umum tempat

dilakukannya penelitian, yakni Asrama

SMART Ekselensia Indonesia, Bogor.

BAB IV DATA & TEMUAN PENELITIAN

Bab ini mendeskripsikan data dan hasil

temuan penelitian.

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan uraian dan

mengaitkan latar belakang, teori dan

rumusan teori baru dari penelitian.

BAB VI PENUTUP

Merupakan bab terakhir yang menguraikan

tentang kesimpulan penelitian ini dan

saran-saran yang diajukan pihak-pihak

terkait dalam masalah ini.

Page 37: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

20

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Peran

Peranan kata dasarnya adalah “peran” yang berarti

perangkat tingkah yang diharapkan dapat dimiliki oleh

orang yang berkedudukan dalam masyarakat.12

Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status

(kedudukan). Apabila seseorang melaksanakan hak-

hak dan kewajibannya sesuai dengan stastus yang

dimilikinya, maka ia telah menjalankan perannya.

Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari

orang yang memiliki kedudukan atau status.13

Peran dapat membimbing seseorang dalam

berperilaku karena manfaat peran itu sendiri yang

diantaranya memberikan arah pada proses sosialisasi,

pewarisan nilai,tradisi,norma serta kepercayaan,

membangun kepercayaan diri, membuka kesempatan

dalam memecahkan masalah. Setiap peran tentunya

memiliki tujuan supaya individu yang melaksanakan

12

Depdiknas,Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai

Pustaka,2002),Cet-2,h.854 13

Arief Heriyanto, Kelas sosial,status sosial, peran sosial dan

pengaruhnya (Modul Sosiologi, 2016), No Sos.II.04.h.10.

Page 38: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

21

peran dengan sekitar yang berhubungan atau

berinteraksi dengan peran.14

Menurut Soekanto peranan yang melekat pada diri

seseorang harus dibedakan dalam masyarakat. Posisi

seseorang dalam masyarakat (social position)

merupakan unsur statis yang menunjukkan tempat

individu pada organisasi masyarakat. Peranan lebih

banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan

sebagai suatu proses. Jadi, seseorang menduduki suatu

posisi dalam masyarakat serta menjalankan suatu

peranan. Peranan mencakup tiga hal, yaitu sebagai

berikut.15

a. Peranan meliputi norma yang dihubungkan

dengan posisi atau tempat seseorang dalam

masyarakat. Peranan dalam artian ini merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing

seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

b. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa

yang dapat dilakukan oleh individu dalam

masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku

individu yang penting bagi struktur sosial

masyarakat.

14

Basrowi, Pengantar Sosiologi, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005),

Cet, Ke-1,h.64. 15

Dwi Narwoko &Bagong, Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan,(Jakarta: Kencana, 2011), Cet ke-5.h.159.

Page 39: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

22

Berdasarkan beberapa definisi yang diuraikan

dapat diasumsikan bahwa konsep peran seseorang dalam

indikatornya paling tidak terdapat tiga langkah penting,

yaitu: (1) Adanya aturan untuk setiap peran yang

dilakukan, (2) Adanya individu yang memahami atau

mempelajari aturan tersebut, (3) Terbentuknya tindakan

dari indivdu itu sendiri dari aturan dan pemahaman yang

dipelajari dalam melakukan peranan.

2. Bentuk dan macam-macam peran

a. Bentuk Peran

Melihat dari pengertian peran maka bentuk peran

dapat terlihat dari bentuk individu, norma atau aturan,

institusi atau lembaga, tergantung fungsi dan

kegunaan serta harapan-harapan yang diinginkan oleh

masyarakat itu sendiri.

b. Macam-Macam Peran

Peran yang ada dalam masyarakat dapat

diklarifikasikan menurut bermacam-macam sesuai

dengan cara pelaksanaannya. Diantaranya adalah

sebagai berikut ini:16

1. Peran yang diharapkan (extected roles), yaitu

cara ideal dalam pelaksanaan peran menurut

penilaian masyarakat. Masyarakat

mengkhendaki peran yang dihadapkan

secermat-cermatnya dan peran ini tidak dapat

16

J.Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, Sosiologi : Teks Pengantar

dan Terapan, (Jakarta: Kencana,2011,Cet Ke-5, h.160.

Page 40: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

23

ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang

ditentukan. Peran jenis ini antara lain adalah

peran hakim, peran protokoler diplomatis, dan

sebagainya.

2. Peran yang disesuaikan (actual roles), yaitu

cara bagaimana sebenarnya peran itu

dijalankan. Peran ini pelaksanaannya lebih

luwes, dapat disesuaikan dengan situasi-situasi

dan kondisi tertenntu. Peran yang disesuaikan

mungkin tidak cocok dengan situasi setempat,

tetapi kekurangan yang muncul dapat

dianggap wajar oleh masyarakat. Sementara

itu, berdasarkan cara memperolehnya, peranan

bisa dibedakan menjadi dua, diantaranya:17

a. Peranan bawaan (Ascribed roles), yaitu

peranan yang diperoleh secara otomatis,

bukan karena usaha, misalnya peranan

sebagai nenek, anak bupati dan sebagainya.

b. Peranan pilihan (achvives role), yaitu

peranan yang diperoleh atas dasar

keputusan sendiri, misalnya seseorang

yang memutuskan untuk memilih kuliah di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Airlangga dan menjadi

mahasiswa program studi sosiologi.

17

J.Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, Sosiologi: Teks Pengantar

dan Terapan, (Jakarta: Kencana,2011,Cet Ke-5, h.160

Page 41: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

24

3. Tujuan dan Manfaat Peran

Setiap peran pada hakikatnya bertujuan agar

antar individu yang melakukan peran dengan

orang-orang sekitarnya yang berkaitan dengan

peran tersebut terdapat hubungan yang diatur

oleh nilai-nilai sosial yang diterima dan

ditaaati oleh kedua belah pihak. Peran dapat

membimbing seseorang dalam berperilaku

karena manfaat peran itu sendiri adalah

sebagai berikut :18

a. Memberi arah pada proses sosialisasi.

b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-

nilai, norma-norma dan pengetahuan

c. Dapat mempersatukan kelompok atau

masyarakat

d. Menghidupkan sistem pengendali

kehidupan masyarakat.

B. Peran dan Fungsi Bimbingan Agama

1. Peran Pembimbing Agama

Dalam kamus bahasa Indonesia, “Pembimbing”

menurut Bahasa berarti “Pemimpin” atau “Penuntun”.

Kata tersebut diambil dari kata “bimbing” yang artinya

“pimpin”atau “tuntun”, kemudian diberikan awalan “pe”

menjadi pembimbing yang artinya, yang menyebabkan

18

J.Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, Sosiologi: Teks Pengantar

dan Terapan, (Jakarta: Kencana,2011,Cet Ke-5, h.160

Page 42: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

25

sesuatu menjadi tahu. Pemimpin, penuntun merupakan

sesuatu yang dipakai untuk membimbing yang diartikan

seseorang yang memberikan bimbingan atau tuntunan

disesuaikan dengan profesi dan disiplin ilmu yang

dimiliki.19

Menurut Umar dan Sartono dalam buku Bimbingan

dan Penyuluhan mengutip pendapat dari Rachel

Dunaway Cox peran pembimbing agama adalah

melaksanakan koordinasi kegiatan, mendidik klien agar

memahami dan menghayati program bimbingan dan

melaksanakan kegiatan bimbingan yang bersifat

tertentu.20

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

pembimbing agama berperan sebagai penuntun,

pembimbing yang memberikan bantuan kepada klien

dengan melaksanakan koordinasi, mendidik dan

membimbing supaya klien dapat aktualisasi diri dan

mengikuti kegiatan bimbingan yang sedang

dilaksanakan.

2. Pengertian Bimbingan Agama

Secara etimologis kata bimbingan merupakan

terjemahan dari bahasa Inggris “Guidance”. Kata

“guidance” adalah kata dalam bentuk mashdar (kata

benda) yang berasal dari kata kerja “to guide” artinya

19

W.J.S. Poerwardarmita. Kamus Umum Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1984) Cet. Ke-7. H. 427. 20

Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung : CV

Pustaka Setia,1998),Cet Ke-1,h.48.

Page 43: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

26

menunjukan, membimbing, atau menuntun orang lain ke

jalan yang benar.21

Adapun definisi bimbingan sendiri

mempunyai pendapat yang berbeda-beda. Para ahli

mengemukakan definisi bimbingan adalah sebagai

berikut:

a. Menurut Prayitno dan Erman Amti

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan

yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada

seseorang atau beberapa individu, baik anak-

anak,remaja maupun dewasa agar orang yang

dibimbing dapat mengembangkan kemampuan

dirinya sendiri dan mandiri dengan

memanfaatkan kekuatan individu dan sarana

yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan

norma-norma yang berlaku.22

b. Menurut Cribbin

Bimbingan adalah berpusatkan kearah klien

dan berkaitan dengan pengembangan optimal

keseluruhan diri klien serta pencapaian potensi

untuk kepentingan individu dan sosial.23

21

Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam,(Amzah:

Jakarta,2016), Cet Ke-4.h.3 22

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan

Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta,2015) h.93. 23

Mulyadi, Bimbingan Konseling di Sekolah &Madrasah, (Jakarta

:Prenadamedia Group,2016),Cet Ke-1,h.54.

Page 44: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

27

c. Menurut Chiskolm

Bimbingan membantu individu dan berusaha

agar klien memahami dirinya sendiri.24

d. Menurut Smith

Bimbingan adalah proses layanan yang

diberikan kepada individu guna membantu

mereka memperoleh pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan dalam membuat

pilihan, rencana dan interpretasi yang

diperlukan untuk penyesuaian diri yang baik.25

e. Menurut Muhammad Surya

Bimbingan adalah pemberian bantuan yang

terus menerus secara sistematis dari

pembimbing kepada yang dibimbing agar

tercapai kemandirian dalam pemahaman diri,

penerimaan diri, pengarahan diri dan

perwujudan diri dalam mencapai tingkatan

perkembangan optimal dengan lingkungan.26

24

Chiskolm dalam Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar

Bimbingan Dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta 2015),Cet ke-3,h.94. 25

Hallen dalam Mulyadi. Bimbingan Konseling di Sekolah &

Madrasah,(Jakarta: PrenadaMedia Group, 2016) cet. Ke-1.h.54. 26

Moh Surya dalam Mulyadi.Bimbingan Konseling,(Jakarta

:PrenadaMedia Group, 2016) cet. Ke-1.h.53.

Page 45: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

28

3. Fungsi Pembimbing Agama

Fungsi pembimbing agama menurut Achmad Juntika

dalam buku Bimbingan & Konseling (dalam berbagai

latar kehidupan), fungsi bimbingan minimal ada empat

fungsi, diantaranya adalah:27

a. Fungsi pengembangan, merupakan fungsi

bimbingan dalam mengembangkan seluruh

potensi dan kekuatan yang dimiliki individu.

b. Fungsi penyaluran, merupakan fungsi bimbingan

dalam membantu individu memilih dan

memantapkan penguasaan karier atau jabatan

yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri-ciri

kepribadian lainnya.

c. Fungsi adaptasi, yaitu fungsi untuk membantu

para pelaksana pendidikan atau pembimbing

untuk mengadaptasikan program pendidikan

terhadap latar belakang pendidikan, minat,

kemampuan dan kebutuhan individu.

d. Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan

dalam membantu individu menemukan

penyesuaian diri dan perkembangannya secara

optimal.

27

Achmad Juntika, Bimbingan dan Konseling(dalam berbagai latar

kehidupan). (Bandung: Refika Aditama, 2018), Cet Ke-6,h.8-9.

Page 46: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

29

Dapat memberikan petunjuk arah yang benar,

dalam hal ini Allah berfirman dalam Al-Qur'an

surat Asyu‟ara ayat 52 yang berbunyi :

يمان ولك ن جعلناه نورا ن هدي بو نا إليك روحا من أمرن ما كنت تدري ما الكتاب ول ال لك أوحي وكذ

من نشاء من عبادن وإنك لت هدي إل صراط مستقيم

Artinya: “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu

wahyu (Al-Qur‟an) dengan perintah Kami.

Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al

Kitab (Al-Qur‟an) dan tidak pula mengetahui

apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-

Qur‟an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia

siapa yang kami kehendaki di antara hamba-

hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar-

benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”

(QS. Asyu‟ara: 52)

Ayat diatas menjelaskan pada hakikatnya kita

sebagai manusia yang beriman kepada Al -Qur‟an

sebagai petunjuk yang diberikan oleh Allah SWT,

yang membantu umat manusia untuk menjalani

kehidupan yang sebenar-benarnya didunia dan

akhirat sesuai dengan ajaran agama yang

berpedoman dengan Al- Qur‟an.

Page 47: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

30

Fungsi bimbingan agama sendiri menurut

Arifin, adalah:28

a. Sebagai motivasi bagi yang terbimbing

agar timbul semangat dalam dirinya.

b. Menjadi stabilisator dan penggerak

(dinamisator) untuk mencapai tujuan

yang dikhendaki dengan motivasi ajaran

agama.

c. Sebagai pengarah (direktif) bagi

pelaksana program bimbingan dan

penyuluhan agama, sehingga wadah

pelaksanaan program yang kemungkinan

menyimpang dapat dihindari.

Dengan adanya fungsi sebagai motivasi,

stabilisator dinamisator dan direktif, maka

bimbingan agama mampu membatu mendongkrak

aspek kehidupan manusia memiliki motivasi untuk

menggali potensi diri, kemampuan untuk

mengarahkan diri untuk melakukan hal yang

sesuai dengan norma agama serta memiliki

semangat positif untuk melakukan hal -hal yang

bermanfaat.

28

Arifin dan Kartikawati. Materi Pokok Bimbingan dan

Konseling.(Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama

Islam,1995)h.7.

Page 48: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

31

4. Tujuan Bimbingan Agama

Bimbingan berarti memberikan bantuan kepada

individu atau kelompok dalam menentukan berbagai

pilihan secara bijaksana dan dalam menentukan berbagai

pilihan secara bijaksana dan juga dalam menentukan

penyesuian diri terhadap tuntutan hidup. Dengan adanya

bantuan ini seseorang akan lebih mampu mengatasi

segala kesulitannya sendiri dan mampu mengatasi

permasalahan yang akan dihadapi di masa-masa

mendatang. Tujuan pemberian layanan bimbingan ialah

agar individu dapat :29

a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,

pengembangan karier, serta kehidupannya ada

masa yang akan datang.

b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan

secara optimal mungkin.

c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,

masyarakat, ataupun lingkungan kerja.

d. Mengatasi hambatan serta kesulitan yang dihadapi

dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan

pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut klien harus

mendapatkan kesempatan untuk:30

29

Achmad Juntika. Bimbingan &Konseling dalam berbagai latar

kehidupan. (Bandung: PT Refika Aditama, 2018), Cet Ke-5,h.8. 30

Achmad Juntika. Bimbingan &Konseling dalam berbagai latar

kehidupan. (Bandung: PT Refika Aditama, 2018), Cet Ke-5,h.9

Page 49: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

32

Mengenal dan memahami potensi, kekuatan serta

tugas-tugasnya.

a. Mengenal dan memahami potensi-potensi yang

ada dilingkungannya.

b. Mengenal dan menentukan tujuan, rencana

hidupnya,serta rencana pencapaian tujuan tersebut.

c. Memahami dan mengatasi kesulitan kesulitannya

sendiri.

d. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan

dirinya, keluarga dan masyarakat.

e. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan

dari lingkunganya serta mengembangkan segala

potensi dan kekuatan yang dimiliknya secara tepat,

teratur dan optimal.

Tugas untuk saling membimbing dan menasehati

dalam kebenaran, seperti bimbingan agama dijelaskan

dalam firman Allah SWT pada Al-Qur‟an surat Ali

Imron ayat 104 yang berbunyi :

ن و ه ن ي و روف ع م ل ب رون يم و لي ا ل إ ون ع د ي ة م أ م ك ن م ن ك ت ل وون ح ل ف م ل ا م ى ك ئ ول وأ ر ك ن م ل ا ن ع

Artinya: “ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;

merekalah orang-orang yang beruntung “(QS. Ali

Imron: 104)

Page 50: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

33

Tujuan bimbingan agama menurut Arifin. M.E.D,

dibagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Tujuan

umum bimbingan agama adalah untuk membantu individu

dalam mewujudkan dirinya menjadi manusia seutuhnya

agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.31

Sedangkan tujuan khusus dari bimbingan agama

antara lain:32

a. Membantu individu agar tidak menghadapi

masalah.

b. Membantu individu dalam menyelesaikan masalah

yang sedang dihadapi.

c. Membantu individu memelihara dan

mengembangkan situasi yang baik agar tetap baik

dan menjadi lebih baik. Sehingga tidak menjadi

sumber masalah bagi dirinya maupun orang lain.

5. Unsur-Unsur dan Sifat Bimbingan Agama

Untuk melaksanakan bimbingan tentunya harus

mengerti unsur-unsurnya terlebih dahulu. Adapun

unsur-unsur tersebut meliputi:

a. Penyuluh, adalah orang yang mempunyai wewenang

(kompetensi) untuk melakukan Bimbingan dan

Konseling Islam. Penyuluh merupakan orang yang

memiliki pengetahuan dan berbagai cara psikologis

yang diikut sertakan dalam proses penyuluhan dengan

31

Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan Penyuluhan

Agama Di Sekolah Dan Luar Sekolah,( Bulan Bintang, Jakarta: 1997 ) h.8. 32

Arifin, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan Penyuluhan

Agama Di Sekolah Dan Luar Sekolah,( Bulan Bintang, Jakarta: 1997 ) h.9.

Page 51: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

34

yang terbimbing.33

Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa penyuluh adalah seseorang yang

memiliki pengetahuan dan wewenang untuk

melakukan bimbingan dan konseling Islam untuk

membantu menyelesaikan berbagai masalah.

b. Terbimbing atau jamaah adalah sasaran bimbingan

agama Islam baik secara individu maupun kelompok.

Baik manusia yang beragama Islam maupun tidak atau

dengan kata lain, manusia secara keseluruhan.34

c. Masalah, definisi masalah adalah sebagai suatu

keresahan yang membuat pikiran, perasaan, tidak

tenteram atau suatu kondisi ketidaksesuaian antara

harapan dan kenyataan (yang menyebabkan timbulnya

permasalahan).35

Unsur-unsur bimbingan agama tersebut

merupakan bagian terbentukya bimbingan agama. Bila

tidak terdapat salah satu unsur tersebut maka

bimbingan agama sulit untuk diaplikasikan. Untuk

memaksimalkan hasil bimbingan agama, diperlukan

kerjasama yang baik antara penyuluh dan terbimbing

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan

33

Farid, Imam Sayuti, Pokok-pokok Bahasan Tentang Bimbingan

Penyuluhan Agama Sebagai Teknik Dakwah, (Surabaya: Fakultas Dakwah

IAIN, Surabaya, 1997), h.14 34

Samsul Munir,Bimbingan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, 2016)

Cet ke-4.h.23. 35

Mulyadi, Bimbingan Konseling di Sekolah & Madrasah,(Jakarta

:Prenadamedia Group,2016),Cet ke-1,h.28.

Page 52: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

35

menggunakan pedoman agama yakni Al-Qur‟an dan

Hadist.

Kemudian selain unsur, ada juga metode yang

digunakan dalam metode bimbingan agama yang

sasarannya adalah mereka yang berada dalam

kesulitan spiritual yang disebabkan oleh faktor-faktor

kejiwaan dan dalam dirinya sendiri dalam tekanan

batin, gangguan perasaan dan tidak mampu

berkonsentrasi maupun faktor lain yang berasal dari

luar dirinya, seperti pengaruh lingkungan hidup yang

menggoncang perasaan (seperti ditinggalkan orang

yang dicintainya) dan penyebab lain, banyak

menimbulkan hambatan batin anak.

Untuk mengungkapkan segala sesuatu yang

menjadi sebab munculnya kesulitan mental, spiritual,

atau sebab yang banyak menimbulkan tekanan batin,

maka dalam upaya mengadakan bimbingan agama

dalam menyampaikan materi dapat menggunakan

metode-metode sebagai berikut:36

a. Metode cermah, yaitu metode yang biasa disebut

tabgligh atau khutbah. Sama-sama memiliki

kesamaan makna tetapi tetap memiliki ciri khas.

Metode ceramah biasanya menggunakan media

mimbar dan pengajian.

36

Rini Laili Prihatini, Draft Buku Ajar: Dasar-dasar Penyuluh Sosial

Keagamaan,(Jakarta: UIN Jakarta,2014),h.16.

Page 53: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

36

b. Metode wisata religi, metode ini lebih dikenal

dengan istilah wisata ziarah, yaitu dengan

mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Dengan

kunjungan tersebut diharapkan mampu menjadi

ladang intropeksi diri dan pemicu semangat bagi

para terbimbing.

c. Metode tanya jawab, yaitu metode dengan ciri

keterlibatan aktif terbimbing untuk

mengungkapkan hal-hal yang masih belum

dipahami atau menjadi permasalahan.

d. Metode diskusi kelompok atau Foccus Group

Discussion (FGD), yaitu metode yang hampir

sama dengan tanya jawab. Perbedaan antara

metode diskusi kelompok dengan tanya jawab,

yaitu metode tanya jawab hanya menerima

keterlibatan dari terbimbing yang sebatas bertanya

dan penyuluh menjawab. Sedangkan metode

diskusi kelompok terbimbing tidak hanya bertanya

kepada penyuluh, namun bersama-sama dengan

penyuluh dan angggota kelompok diskusi lainnya

menuntaskan suatu pokok kajian.

e. Metode demonstrasi terplot, yaitu metode untuk

menyampaikan hal-hal yang bersifat praktis dan

memerlukan penjelasan secara demonstratif.

Metode ini memerlukan model yang tepat agar

materi dapat dipahami oleh sasaran. Dalam ajaran

Page 54: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

37

islam, contohnya seperti praktik wudlu, sholat atau

manasik haji.

f. Metode konseling, yaitu metode penyuluhan itu

sendiri. Namun dalam hal ini konseling menjadi

metode tertentu dalam penyuluhan agama, dimana

penyuluh agama dalam hal ini menjadi

pembimbing agama atau konselor spiritual.

Penyuluhan model ini bersifat konsultatif, atau

terapi bagi terbimbing. Jika pada metode-metode

sebelumnya penyuluh memerankan fungsi edukatif

(mendidik) dan preventif (mencegah), maka pada

metode ini penyuluh memerankan fungsi

konsultatif (yakni suasana yang dapat menciptakan

hubungan baik pembimbing dan terbimbing) dan

kuratif (penyembuhan).

g. Metode peragaan, yaitu metode yang menggunkan

alat bantu peraga yang digunakan untuk

memudahkan proses penyuluhan. Selain metode,

bimbingan Agama juga memiliki sifat-sifat dalam

proses pemberian bantuan kepada klien

diantaranya adalah :37

a. Sifat pencegahan (Preventive): yaitu pemberian

bantuan kepada klien sebelum klien menghadapi

kesulitian atau persoalan yang serius.

37

Umar dan Sartono.Bimbingan dan Penyuluhan. (Bandung: Cv

Pustaka Setia, 1998)Cet ke-1 h.33-35.

Page 55: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

38

b. Sifat Pengembangan (Development): yaitu usaha

bantuan yang diberikan kepada klien dengan

mengiringi perkembangan mentalnya, terutama

untuk memantapkan jalan berpikir dan tindakan

klien. Sehingga klien dapat berkembang secara

optimal.

c. Sifat penyembuhan (Currative): yaitu usaha

bantuan yang diberikan kepada klien selama atau

setelah klien mengalami persoalan serius, dengan

maksud utama agar klien yang bersangkutan

terbebas dan mampu menghadapi kesulitannya.

d. Sifat pemeliharaan (Treatment): yaitu usaha

bantuan yang dimaksudkan terutama untuk

memupuk dan mempertahankan kesehatan mental

klien setelah melalui proses penyembuhan agar

klien yang bersangkutan bertahan dalam

kesembuhan dan tidak mengalami kesulitan serius

dan dilakukan setelah klien menjalani proses

penyembuhan.

6. Langkah-Langkah Bimbingan Agama

Ketika melakukan Bimbingan Agama terdapat

beberapa langkah-langkah atau tahapan yang dilakukan

agar bimbingan terlaksana dengan baik dan benar.

Menurut M. Arifin langkah- langkah dalam pelaksanaan

Page 56: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

39

bimbingan dan penyuluhan meliputi hal-hal sebagai

berikut:38

1) Tahap persiapan:

Yaitu pemantapan tentang rumusan tujuan

bimbingan dan penyuluhan agama secara

operasional yang jelas yaitu:

a. Mempengaruhi dan menggerakkan minat dan

perhatian siswa kepada kegiatan belajar

dengan melalui motivasi-motivasi

theogenetis(yang bersumber dari ajaran

Tuhan). Melalui motivasi theogenetis ini siswa

akan dibangkitkan rasa dan nilai keimanannya

agar ajaran dan nilai-nilai keagamaan mulai

menjiwai dan mewarnai kepribadian,

b. Tahap selanjutnya adalah bertujuan utuk

mendorong siswa dengan motivasi yang

bersumber agama dan motivasi sosial,

sehingga siswa timbul kesediaan

2) Tahap operasional

Program pengumpulan informasi atau data

tentang siswa, yang bertujuan untuk memperoleh

ketenangan atau data yang mencakup segalaaspek

kehidupan siswa yang mempunyai pengaruh

terhadap kegiatan proses belajar- mengajarnya

yang diperlukan bagi pembimbing.

38

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan& penyuluhan Agama,

(Jakarta: PT GOLDEN TRAYON, 1982)h. 20-24

Page 57: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

40

3) Pemberian informasi dan orientasi kepada siswa

dengan tujuan agar siswa mendapatkan gambaran

yang jelas tentang keadaan dan kondisi pendidikan

yang hendak dilaluinya.

4) Penempatan dan penyuluhan siswa dengan tujuan

agar siswa mendapatkan kedudukan (posisi) sesuai

dengan kemampuan dan aspirasinya dengan cara-

cara seperti pembentukan kelompok belajar,

kelompok extrakurikuler dan penempatan dalam

jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat siswa

5) Pemberian bantuan melalui counseling

(penyuluhan), hal ini bertujuan untuk membantu

siswa yang menemui kesulitan karena masalah

pribadi supaya siswa mampu mengatasinya dengan

kemampuannya secara optimal sehingga siswa

mendapatkan tujuan pendidikan sesuai dengan

kapasitas bakatnya. Adapun permasalahan pribadi

yang memerlukan counseling diantaranya adalah:

konflik cita-cita dengan lingkungan sekitarnya,

konflik antara siswa dengan lingkungan

keluarga/orang tua, konflik antara bakat dan

pendidikan yang rendah dari segi kualitas dengan

sikap apatisme dalam mengambil alternatif lain

(pilihan).

6) Pemberian bantuan untuk memecahkan kesulitan

belajar siswa agar mencapai kesuksesan dalam

belajarnya dan lebih lanjut sesuai dengan potensi

Page 58: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

41

yang dimilikinya. Bantuan tersebut dilakukan

dengan melalui prosedur dan langkah-langkah:

identifikasi kasus/masalah, diagnosa bertujuan

untuk mengetahui jenis dan sifat kesulitan yang

dialami dan apa latar belakangnya, prognosa yaitu

menetapkan langkah bantuan yang harus diberikan

kepada siswa yang diidentifikasikan menemui

kesulitan, pemberian berupa usaha memecahkan

kesulitan yang dihadapinya dan evaluasi sebagai

tindak lanjut untuk mengetahui hasil pemberian

bantuan yang telah diberikan keada siswa yang

bersangkutan.

7) Pertemuan staf sekolah dengan staf BP pada saat

diperlukan, secara rutin ataupun secara insidentil

sesuai dengan kasus yang dijumpai.

8) Hubungan masyarakat melalui berbagai cara dan

kesempatan yang bertujuan agar dapat terbina

pemahaman dan pengertian serta saling bantu

membantu dikalangan orang tua murid khususnya

serta masyarakat pada umumnya tentang

pentingnya program bimbingan penyuluhan agama.

9) Melakukan penilaian atas pelaksanaan program

bimbingan dan penyuluhan yang telah diberikan

kepada siswa untuk mengetahui sampai dimana

efektivitas dan efisiennya dalam hubungannya

dengan program pendidikan pada umumnya.

Page 59: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

42

Hasilnya akan digunakan sebagai data masukan

untuk penyempurnaan program lebih lanjut.

C. Kepercayaan Diri (Self Confident)

1. Pengertian Percaya Diri

Percaya diri berasal dari bahasa Inggris yakni Self

Confident yang diartikan suatu keyakinan seseorang

untuk mampu berperilaku sesuai dengan harapan atau

keinginan. Apabila seseorang tidak memiliki rasa percaya

diri, maka banyak masalah akan timbul, karena

kepercayaan diri merupakan aspek kepribadian dari

seseorang yang berfungsi untuk mengaktualisasikan

potensi yang dimilikinya.39

Rasa percaya diri merupakan sebuah keberanian

dalam menghadapi tantangan, karena memberi suatu

kesadaran bahwa belajar dari pengalaman jauh lebih

penting daripada keberhasilan atau kegagalan. Rasa

percaya diri penting untuk berpartisipasi dalam

kehidupan publik. Seperti halnya ketika bergabung

dengan suatu masyarakat yang didalamnya terlibat dalam

suatu aktifitas atau kegiatan. Rasa percaya diri

meningkatkan keefektifan dalam aktivitas atau kegiatan.

Rasa percaya diri merupakan suatu sikap atau

perasaan yakin atas kemampuan sendiri. Sehingga

individu yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam

39

Hendra Widjaja, Berani Tampil Beda dan Percaya Diri,

(Yoyakarta: Araska,2016),Cet Ke-1,h.51.

Page 60: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

43

setiap tindakan. Ia dapat dengan bebas melakukan hal-hal

yang disukai dan bertanggung jawab atas segala

perbuatan yang dilakukan, hangat dan sopan dalam

berinteraksi dengan orang lain,memiliki dorogan

berprestasi serta dapat mengenal kelebihan dan

kekurangan diri.40

Para ahli mendefinisikan kepercayaan diri adalah

sebagai berikut :

a. Menurut Hendra Widjaja, Percaya diri

merupakan sikap mental individu dalam

menilai diri maupun objek sekitar, sehingga

individu tersebut memiliki keyakinan akan

kemampuan. Kepercayaan diri adalah

kepercayaan terhadap kemampuan,kapasitas

serta pengambilan keputusan yang terdapat

dalam diri sendiri.41

b. Menurut Lauster, kepercayaan diri adalah sifat

kepribadian yang sangat menentukan dan

saling mempengaruhi satu sama lain.

Kepercayaan diri mempengaruhi sikap hati-

hati, ketergantungan, keserakahan, toleransi,

dan cita-cita. Rasa percaya diri merupakan satu

40

Hendra Widjaja,Berani Tampil Beda dan Percaya Diri,

(Yoyakarta: Araska,2016),Cet Ke-1,h.52. 41

Ibid.,h.53.

Page 61: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

44

diantara aspek-aspek keperibadian yang

penting dalam kehidupan manusia.42

c. Menurut Adler, kebutuhan manusia yang

paling penting adalah kebutuhan akan rasa

percaya diri dan rasa superioritas. Rasa

percaya diri juga dapat diartikan sebagai suatu

kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki

setiap orang dalam kehidupan serta bagaimana

orang tersebut memandang dirinya secara utuh

dengan mengacu pada konsep dirinya.43

d. Menurut Lindefield, bahwa seseorang dapat

dikatakan memiliki percaya diri ialah orang

yang merasa puas dengan dirinya. Adapun

gambaran merasa puas terhadap diri sendiri

adalah orang yang mengetahui dan mengakui

terhadap keterampilan dan kemampuan yang

dimilikinya, serta mampu menunjukan

keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan

sosial.44

e. Menurut Maslow, percaya diri adalah modal

dasar untuk pengembangan aktualisasi diri.

42

Lauster,P. Personality Test:Tes Kepribadian.Terjemahan dari D.H

Gulo. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012) h.3. 43

Jalaluddin Rakhmat.Psikologi Komunikasi( Edisi Revisi).

(Bandung: Remaja Rosdakarya 2018). h.3 44

Kamil. Mendidik Anak Agar Percaya Diri. (Jepara: Silas

Press,1997).h.3

Page 62: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

45

dengan percaya diri seseorang akan mampu

mengenali dan memahami diri sendiri.45

Dari beberapa definisi tentang kepercayaan diri

tersebut diperoleh kesimpulan kepercayaan diri

merupakan suatu keyakinan dalam diri seseorang yang

berkaitan dengan seluruh kemampuan potensi yang

dimiliki untuk menghadapi segala tantangan hidup demi

mencapai suatu keberhasilan. Dengan memiliki rasa

percaya diri, seseprang akan merasa mampu untuk

mencapai berbagai tujuan dan rencana dalam hidupnya.

2. Ciri-ciri Individu Yang Memiliki Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri adalah sikap atau keyakinan yang

terdapat dalam diri sendiri. Rasa percaya diri bukan

dengan memberi kompensasi suatu kelemahan kepada

kelebihan. Namun, bagaimana individu tersebut mampu

menerima dirinya ada adanya, mampu mengerti

sepertiapa dirinya dan pada akhirnya akan percaya bahwa

dirinya mampu melakukan hal-hal dengan baik.

Ada beberapa ciri-ciri dari seseorang yang memiliki

rasa percaya diri. Diantaranya adalah :46

a. Percaya pada kemampuan sendiri, yaitu suatu

keyakinan atas diri sendiri terhadap segala

fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan

45

Kartono, Kartini, Psikologi Anak.(Jakarta: Alumni, 2000)h.202 46

Hendra Widjaja,Berani Tampil Beda dan Percaya Diri,

(Yoyakarta: Araska, 2016), Cet Ke-1,h.53.

Page 63: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

46

kemampuan individu untuk mengevaluasi serta

mengatasi fenomena yang terjadi tersebut.

b. Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan,

yaitu dapat bertindak dalam mengambil

keputusan terhadap diri yang dilakukan secara

mandiri atau tanpa adanya keterlibatan orang lain

dan mampu untuk menyakini tindakan yang

diambil

c. Berani mengungkapkan pendapat, adanya suatu

sikap untuk mampu mengutarakan sesuatu dalam

diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain

tanpa adanya paksaan atau rasa yang dapat

menghambat pengungkapan tersebut.

d. Selalu bersikap tenang dalam mengerjakan

sesuatu

e. Mempunyai potensi dan kemampuan yang

memadai

f. Mampu menetralisir ketegangan yang muncul

dalam berbagai situasi

g. Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi

diberbagai situasi

h. Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup

menunjang keterampilannya

i. Memiliki kecerdasan yang cukup

j. Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup

k. Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang

menunjang kehidupannya

Page 64: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

47

l. Memiliki kemampuan bersosialisasi

m. Selalu bereaksi positif dalam menghadapi

permasalahan.

Menurut Mastuti ada beberapa ciri atau

karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya

diri yang proporsional diantaranya adalah sebagai

berikut :47

a. Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri

sehingga tidak membutuhkan pujian,

pengakuan, penerimaan, ataupun rasa hormat

orang lain.

b. Tidak terdorong untuk menunjukan sikap

konformis demi diterima oleh orang lain atau

kelompok.

c. Berani menerima dan menghadapi penolakan

orang lain- berani menjadi diri sendiri

d. Mempunyai pengendalian diri yang baik (tidak

moody dan emosinya stabil)

e. Mempunyai internal locus of control

(memandang keberhasilan atau kegagalan,

tergantung dari usaha diri sendiri dan tidak

mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta

tidak bergantung atau mengharapkan bantuan

orang lain)

f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap

diri sendiri, orang lain dan situasi diluar dirinya.

47

Mastuti. 50 Kiat Percaya Diri.(Jakarta: Hi-fest, 2007) h.13-14.

Page 65: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

48

g. Memiliki harapan yang realistis terhadap

dirinya sendiri. Sehingga ketika harapan itu

tidak terwujud, tetap mampu melihat sisi positif

darinya dan situasi yang terjadi.

Berdasarkan beberapa ciri kepercayaan diri diatas

dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kepercayaan diri

adalah memiliki keyakinan atas kemampuan diri,

keyakinan atas kemampuan pribadi dalam menghadapi

berbagai permasalahan, dapat mengendalikan diri,

mempunyai pandangan yang positif dan mempunyai

harapan yang realistis. Dan seseorang yang memiliki

rasa percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau

pekerjaan yang sesuai dengan tahapan perkembangan

dengan baik. Merasa berharga, mempunyai keberanian,

dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya,

mempertimbangkan berbagai pilihan, dan mampu

membuat keputusan sendiri. Sedangkan ciri-ciri orang

tidak percaya diri menurut Hakim adalah sebagai berikut

:48

1. Mudah cemas dalam menghadapi

persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu

2. Memiliki kelemahan atau kekurangan dari

segi mental, fisik, sosial, atau ekonomi

48

Thursan Hakim.Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. (Jakarta:

Puspa Swara, 2005) Cet Ke-3.h.8-9.

Page 66: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

49

3. Sulit menetralisir timbulnya ketegangan

dalam diri

4. Gugup dan terkadang gagap saat berbicara

5. Memiliki latar belakang pendidikan

keluarga kurang baik

6. Memiliki perkembangan yang kurang baik

sejak masa kecil

7. Kurang memiliki kelebihan pada bidang

tertentu dan tidak tahu bagaimana cara

mengembangkan diri sendiri.

8. Sering menyendiri dari kelompok yang

dianggapnya lebih dari dirinya

9. Mudah putus asa

10. Cenderung tergantung pada orang lain

dalam mengatasi masalah.

11. Pernah mengalami trauma.

12. Sering bereaksi negatif dalam menghadapi

masalah, misalnya dengan menghindari

tanggung jawab atau mengisolasi diri, yang

menyebabkan rasa tidak percaya dirinya

semakin buruk.

Dari beberapa ciri seseorang yang tidak percaya diri

dapat ditpeoleh suatu kesimpulan bahwa didalam dirinya

mempunyai rasa cemas, putus asa, gugup, takut gagal,

pesimis, sulit menerima realita diri. Seseorang yang

memiliki rasa percaya diri yang rendah dapat

mengganggu proses aktualisasi dirinya dan mengganggu

Page 67: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

50

proses dalam mencapai kebutuhannya sesuai dengan

perkembangannya.

Dari beberapa ciri seseorang yang kurang percaya

diri dapat disimpulkan bahwa seeorang yang kurang

percaya diri adalah merasa takut, gemetar saat berbicara

dihadapan orang banyak, merasa kurang dihargai, suka

menyendiri dan cenderung bersikap egosentris. Perilaku

tersebut seharusnya tidak ada dalam diri seseorang.

Orang yang memiliki tanda-tanda kurang percaya diri

akan merasa tidak mampu dan menganggap orang lain

lebih baik dari dirinya. Sehingga dalam menjalankan

berbagai aktifitasnya tidak optimal.

3. Aspek-Aspek Rasa Percaya Diri

Seseorang yang memiliki rasa percaya diri, maka

seseorang tersebut akan merasa yakin dengan kemampuan

yang dimilikinya. Sehingga bisa menyelesaikan

masalahnya, karena tahu apa yang dibutuhkan dalam

hidupnya, dan mempunyai sikap positif yang didasari

keyakinan akan kemampuannya. Seseorang tersebut

memiliki tanggung jawab akan keputusan yang telah

diambil serta mampu menatap fakta dan realita secara

objektif yang didasari keterampilan. Hal tersebut

merupakan aspek yang terkandung dalam rasa percaya

diri. Aspek-aspek kepercayaan diri dibagi menjadi

beberapa bagian, diantaranya adalah :49

49

Hendra Widjaja. Berani Tampil Beda dan Percaya Diri.

(Yogyakarta: Araska,2016), Cet Ke-1, h.61.

Page 68: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

51

a. Keyakinan akan kemampuan diri, yaitu sikap positif

mengenai dirinya bahwa ia paham dengan apa yang

dilakukannya.

b. Optimis, yaitu sikap positif seseorang yang selalu

berpandangan baik dalam menghadapi segala hal

tentang diri, harapan dan kemampuannya.

c. Objektif, yaitu seseorang yang percaya diri

memandang permasalahan atau sesuatu sesuai

dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut

kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab, yaitu kesediaaan seseorang

untuk menanggung segala sesuatu yang telah

menjadi konsekuensinya.

e. Rasional, yaitu analisis terhadap sesuatu masalah,

suatu hal, suatu kejadian dengan menggunakan

pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai

dengan kenyataan.

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang

percaya diri didukung oleh sikap-sikap yang positif

terhadap dirinya, seperti keyakinan pada kemampuan

diri, optimis, objektif, bertanggung jawab dan rasional.

4. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Rasa Percaya

Diri

Percaya diri adalah kemampuan berpikir rasional

berupa keyakinan, ide-ide dan proses berpikir yang tidak

mengandung unsur keharusan yang menuntut individu.

Sehingga, ketika menghadapi masalah, individu mampu

Page 69: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

52

untuk berpikir, menilai, menimbang, menganalisis,

memutuskan dan melakukan. Rasa percaya diri

merupakan dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri.

Rasa percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau

gambaran diri.50

Percaya diri dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya:51

a. Faktor Internal

Faktor Internal adalah faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan kepercayaan

diri yang muncul dalam diri seseorang.

Berkenaan dengan hak tersebut dapat

diidentifikasikan berbagai faktor internal yang

dapat menumbuh kembangkan faktor

kepercayaan diri diantaranya adalah:

1) Konsep Diri

Terbentuknya kepercayaan diri pada

seseorang diawali dengan perkembangan

konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan

suatu kelompok. Konsep diri merupakan

gagasan tentang dirinya sendiri. Individu

yang mempunyai rasa rendah diri biasanya

mempunyai konsep diri negatif.

Sebaliknya, individu yang mempunyai rasa

50

Hendra Widjaja. Berani Tampil Beda dan Percaya

Diri.(Yogyakarta: Araska, 2016),Cet Ke-1,h.63 51

Ibid., 64-65

Page 70: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

53

percaya diri akan memiliki konsep diri

yang positif.

2) Harga Diri

Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan

terhadap diri sendiri. Individu yang

memiliki harga diri tinggi akan menilai

pribadi secara rasional dan benar bagi

dirinya serta mudah mengadakan hubungan

yang baik dengan individu lain.

3) Kondisi Fisik

Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh

pada rasa percaya diri. ketidakmampuan

fisik dapat menyebabkan rasa rendah diri

yang kentara. Penampilan fisik merupakan

penyebab utama rendahnya harga diri dan

percaya diri seseorang.

4) Pengalaman Hidup

Kepercayaan diri yang diperoleh dari

pengalamn mengecewakan, biasanya paling

sering menjadi sumber timbulnya rasa

rendah diri. Apalagi jika pada dasarnya

individu memiliki rasa tidak aman,kurang

kasih sayang dan kurang perhatian.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang

mempengaruhi kepercayaan diri yang berasal

dari luar individu, diantaranya faktor sosial.

Page 71: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

54

Faktor sosial bisa mengembangkan kepercayaan

diri pada anak, faktor yang dapat menumbuh

kembangkan kepercayaan diri pada anak adalah

hubungan dengan anggota keluarganya yaitu ibu,

ayah, saudara dan teman-temannya.

Faktor eksternal terbagi menjadi beberapa

bagian didalamnya diantaranya adalah:52

1) Pendidikan

Pendidikan mempengaruhi percaya diri

sesorang. Tingkat pendidikan yang

rendah cenderung membuat individu

merasa di bawah kekuasaan yang lebih

pandai. Sebaliknya, individu yang

pendidikannya lebih tinggi cenderung

akan mandiri dan tidak perlu bergantung

pada individu lain.

2) Pekerjaan

Bekerja dapat mengembangkan

kreativitas dan kemandirian serta rasa

percaya diri. rasa percaya diri dapat

muncul dengan melakukan pekerjaan,

selain materi yang diperoleh. Kepuasan

dan rasa bangga juga didapat karena

mampu mengembangkan kemampuan

diri.

52

Hendra Widjaja. Berani Tampil Beda dan Percaya Diri.

(Yogyakarta: Araska,2016), Cet Ke-1,h.66-68.

Page 72: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

55

3) Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud disini

adalah lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat. Dukungan yang baik yang

diterima dari lingkungan keluarga

seperti anggota keluarga saling

berinteraksi dengan baik akan

memberikan rasa nyaman dan percaya

diri yang tinggi. Begitu juga dengan

lingkungan masyarakat. Semakin bisa

memenuhi norma dan diterima leh

masyarakat, maka harga diri juga akan

berkembang baik.

Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

kepercayaan diri adalah faktor internal (faktor yang

mempengaruhi kepercayaan diri yang muncul dari diri

sendiri) dan faktor eksternal (faktor yang mempengaruhi

kepercayaan diri yang berasal dari luar individu,

diantaranya faktor sosial). Faktor internal meliputi

konsep diri, harga diri, kondisi fisik dan pengalaman

hidup. Dan faktor eksternal meliputi pendidikan,

pekerjaan, dan lingkungan.

5. Jenis-Jenis Kepercayaan Diri

Percaya diri adalah meyakinkan pada kemampuan

dan penilaian diri sendiri dalam melakukan tugas dan

memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk

Page 73: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

56

kepercayaan atas kemampuannya menghadapi

lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan

atas keputusan atau pendapatnya. Menurut Hendra

Widjaja dalam buku Berani Tampil Beda dan Percaya

Diri, percaya diri terdapat dua jenis, yaitu lahir dan

batin.53

a. Percaya Diri Lahir

Percaya diri lahir adalah percaya diri yang

memungkinkan individu untuk tampil dan

berperilaku dengan cara menunjukan kepada

dunia luar bahwa individu tersebut yakin terhadap

dirinya sendiri yaitu melalui pengembangan

keterampilan dalam bidang-bidang tertentu.

Kepercayaan diri lahir mempunyai empat ciri

utama, diantaranya adalah:

a) Komunikasi

Seseorang yang memiliki kepercayaan diri

memiliki keterampilan dalam berkomunikasi

sehingga mereka dapat mendengarkan orang

lain dengan tepat, dapat berkomunikasi

dengan orang dari segala usia dan perbedaan

latar belakang, dan tahu kapan, bagaimana

berganti pokok pembicaraan dari percakapan

biasa ke yang lebih mendalam.

b) Ketegasan

53

Hendra Widjaja, Berani Tampil Beda dan Percaya Diri,

(Yoyakarta: Araska,2016),Cet Ke-1,h.57-60.

Page 74: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

57

Ketegasan adalah suatu bentuk sikap dan

perilaku seseorang untuk mampu bertindak

dengan caranya sendiri tatapi juga tidak

menutupi diri dari saran orang lain yang

menjadikan dirinya lebih baik.

c) Penampilan Diri

Seseorang yang percaya diri selalu

memperhatikan penampilan dirinya, abik

dari gaya pakaian, aksesoris dan gaya

hidupnya.

d) Pengendalian perasaan

Perasaan yang tidak dikelola dengan baik,

maka dapat membentuk suatu kekuatan besar

yang tak terduga dan mengakibatkan

seseorang menjadi lepas kendali. Seseorang

yang tidak percaya diri dapat dikatakan tidak

bisa mengendalikan sehingga menunjukkan

ketakutan, kecemasan dan sulit untuk

menetralisir ketegangan. Sedangkan orang

yang percaya diri selain memiliki

kepercayaan batin yang tinggi juga harus

mempunyai kepercayaan lahir yang tinggi

pula. Mereka harus memiliki komunikasi

yang baik, memiliki ketegasan, mempunyai

penampilan diri yang baik dan mampu

mengendalikan perasaan.

Page 75: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

58

b. Percaya Diri Batin

Percaya diri batin adalah, percaya diri yang

memberi kepada kita perasaan dan beranggapan

bahwa kita dalam keadaan baik. Kepercayaan diri

batin memmpunyai empat ciri utama yaitu :

a) Cinta Diri

Yaitu peduli tentang diri mereka sendiri

sehingga perilaku dengan gaya hidup yang

mereka tampilkan untuk memelihara diri.

Cinta diri pada masing-masing individu

sangat diperlukan dalam menumbuhkan

kepercayaan diri karena setiap individu akan

menghargai diri. sedangkan seseorang yang

memiliki kepercayaan diri rendah cenderung

memiliki konsep diri yang negatif dan tidak

mampu untuk menghargai diri sendiri.

Sehingga dalam kehidupannya kurang

tentram dan tidak mampu memanfaatkan

potensi yang dimilikinya.

b) Pemahaman Diri

Seseorang yang percaya diri batin juga

sangat sadar diri. Mereka tidak terus

menerus merenungi diri sendiri, tetapi secara

teratur mereka memikirkan perasaan,pikiran

dan perilaku mereka dan ingin tahu

bagaimana pendapat orang lain tentang diri

Page 76: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

59

mereka. Dengan memiliki pemahaman diri

yang baik. Individu akan memperoleh:

c) Menyadari potensi yang dimilikinya,

sehingga kecil kemungkinan akan

mengalami kegagalan berulang kali.

Cenderung menjadi pribadi yang mantap,

memiliki pendirian, prinsip yang kuat, dan

memiliki orang-orang terdekat yang

mendukungnya.

d) Tahu diri, maksudnya disini adalah terbuka

untuk menerima kritik dan bantuan dari

orang lain.

e) Tujuan yang jelas, seseorang yang percaya

diri selalu tahu tujuan hidupnya. Hal ini

disebabkan karena ia mempunyai pikiran

yang jelas mengapa seseorang melakukan

tindakan tertentu dan hasil apa yang bisa

diharapkan.

f) Berfikir positif, seseorang yang percaya diri

biasanya merupakan teman yang

menyenangkan. Salah satu penyebabnya

adalah mereka terbiasa melihat kehidupan

dari sisi yang cerah dan mereka yang

mengharap serta mencari pengalaman dan

hasil yang bagus.

Dari keterangan diperoleh kesimpulan bahwa

kepercayaan diri terbagi menjadi dua yaitu: kepercayaan

Page 77: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

60

diri lahir, lebih menekankan kepada individu yang harus

memberikan pembuktian terhadap dunia luar bahwa

dirinya memiliki kemampuan dan mampu

mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Dan kepercayaan diri batin, orang-orang dapat

dikatakan memiliki kepercayaan diri batin ketika

seseorang mampu untuk menumbuhkan cinta dalam

dirinya, menghargai dirinya dan orang lain. Dan

kepercayaan diri lahir dan batin, keduanya saling

berkaitan dan mendukung dalam upaya mengembangkan

dan menanamkan rasa percaya diri pada diri seseorang.

a. Membangun Rasa Percaya Diri

Jika ada seseorang yang sedang mengalami krisis

kepercayan diri dan ingin menumbuhkan rasa percaya diri

yang proporsional, maka individu tersebut harus

memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat

penting, karena hanya individu yang bersangkutan yang

dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang edang

dialaminya. Menurut Hendra Widjaja ada beberapa cara

yang dapat digunakan untuk membangun rasa percaya

diri, diantaranya sebagai berikut:54

1) Evaluasi diri secara objektif

Belajar untuk menilai diri secara objektif dan jujur,

dengan cara menyusun daftar “kekayaan” pribadi,

seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positf,

54

Hendra Widjaja. Berani Tampil Beda dan Percaya

Diri.(Yogyakarta: Araska, 2016),Cet Ke-1,h.69-74

Page 78: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

61

potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun

yang belum,keahlian yang dimiliki, serta kesempatan

atau sarana yang mendukung kemajuan diri.

2) Beri penghargaan yang jujur terhadap diri

Belajar untuk menghargai sekecil apa pun

keberhasilan dan potensi yang dimiliki. Mengabaikan

atau meremehkan satu saja prestasi yang pernah

diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan jejak

yang membantu dalam menemukan jalan tepat

menuju masa depan.

3) Berpikir Positif (Positive thinking)

Jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan

perasaan. Dan berhati- hati agar tidak berdampak

pada masa depan yang rusak karena keputusan keliru

yang dihasilkan oleh pikiran yang keliru.

4) Berani mengambil resiko

Berdasarkan pemahaman diri yang objektif, seseorang

sejatinya dapat memprediksi risiko setiap tantangan

yang dihadapi. Dengan demikian tidak perlu

menghindari setiap risiko, melainkan lebih

menggunakan strategi-strategi untuk mengindari,

mencegah atau mengatasi risikonya.

5) Menetapkan tujuan yang realistis

Seseorang perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang

ditetapkan selama ini, dalam arti apakah tujuan

tersebut realistis atau tidak. Dengan menerapkan

tujuan yang lebih realistis, maka akan memudahkan

Page 79: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

62

seseorang untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan

demikian seseorang akan menjadi lebih percaya diri

dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan

dalam mencapai masa depan.

6. Proses Terbentuknya Kepercayaan Diri

Kepercayaan yang ada pada diri seseorang tidak

muncul begitu saja. Ada beberapa proses dalam diri

seseorang sehingga terbentuklah rasa percaya diri.

diantaranya adalah sebagai berikut :55

a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai

dengan proses perkembangan yang melahirkan

kelebihan-kelebihan tertentu.

b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan-

kelebihan yang dimilikinya dan melahirkan

keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala

sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan-

kelebihannya.

c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang

terhadap kelemahan-kelemahan yang

dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa

rendah diri atau rasa sulit menyesuaikan diri.

d. Pengalaman di dalam menjalani berbagai

aspek kehidupan dengan menggunakan segala

kelebihan yang ada pada dirinya.

55

Thursan Hakim. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. (Jakarta:

Puspa Swara, 2005) Cet Ke-3.h.6.

Page 80: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

63

Manusia adalah makhluk sosial, dengan demikian

dapat dikatakan bahwa dalam menjalani kehidupan

manusia membutuhkan bantuan dan interaksi dengan

orang lain. Untuk mampu bekerjasama, saling menolong

dan berinteraksi diperlukan kepercayaan diri dalam diri

seseorang.

Kepercayaan diri adalah keyakinan pada diri sendiri

untuk melakukan apapun sesuai dengan apa yang

diharapakan untuk dapat menentukan arah dan tujuan

hidup yang tepat. Keberhasilan seseorang dalam mencapai

setiap tujuan hidupnya dipengaruhi oleh rasa percaya diri

yang dimiliki. Karena dengan pecaya diri seseorang

memiliki kemampuan untuk menggali potensi dan

berusaha untuk bangkit dari kegagalan.

Individu yang memiliki rasa percaya diri adalah

individu yang selalu bersikap tenang dalam mengerjakan

sesuatu, memiliki potensi dan kemampuan yang memadai,

mampu menetralisir ketegangan yang muncul dalam

berbagai situasi, mudah bersosialisasi dan berinteraksi

dengan orang lain.

Page 81: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

64

D. Dhuafa

1. Pengertian Dhuafa

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata Dhuafa adalah

“orang-orang lemah (ekonomi dan sebagainya)”.56

Dalam

literatur hukum istilah dhuafa dibedakan dengan fakir,

dari telaah kitab fikih, Ali Yafi membuat rumusan definisi

miskin ialah: “yang memiliki harta benda atau mata

pencaharian atau kedua-duanya hanya menutupi seperdua

atau lebih dari kebutuhan pokok. Sedangkan yang disebut

fakir adalah mereka yang tidak memiliki harta benda atau

tidak mempunyai mata pencaharian yang tetap, atau

mempunyai harta benda tetapi hanya menutupi kurang

dari seperdua kebutuhan pokoknya.57

Menurut Edi Suharto dalam buku kemiskinan &

perlindungan sosial di Indonesia menjelaskan bahwa

kemiskinan berhubungan dengan kekurangan materi,

rendahnya penghasilan, dan adanya kebutuhan sosial.58

Berdasarkan studi SMERU, Suharto menunjukkan

sembilan kriteria yang menandai kemiskinan, diantaranya

adalah:59

56

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

h.200. 57

Ahmad Sanusi, Agama di Tengah Kemiskinan, (Jakarta:

Logos,1999), h.12-13. 58

Edi Suharto, Kemiskinan&Perlindungan Sosial di

Indonesia,(Bandung: Alfabeta,cv,2009) h.15. 59

Edi Suharto, Kemiskinan&Perlindungan Sosial di

Indonesia,(Bandung: Alfabeta,cv,2009) h.16.

Page 82: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

65

a. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan

konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).

b. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat

fisik maupun mental.

c. Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan

sosial (anak terlantar, wanita korban tindak

kekerasan rumah tangga, kelompok marjinal

dan terpencil).

d. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia(buta

huruf, rendahnya pendidikan dan keterampilan

dan keterbatasan sumber alam).

e. Rendahnya pendapatan asset maupun massal

(rendahnya modal sosial,ketiadaan fasilitas

umum)

f. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan

mata pencaharian yang memadai dan

berkesinambungan.

g. Ketiadaan jaminan masa depan.

h. Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup

dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi,

air bersih dan transpotasi).

i. Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial

masyarakat.

2. Macam- macam kaum Dhuafa

Ada dua golongan dhuafa (orang-orang yang

lemah ekonominya) diantaranya adalah:

Page 83: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

66

a. Orang fakir, adalah orang yang sama sekali tidak

memiliki harta dan pekerjaan , atau memiliki harta

namun hanya ada separuh kebutuhannya dan

keluarganya yang wajib untuk dinafkahi. Seperti

tempat tinggal dan kebutuhan sehari-hari.60

b. Orang miskin, adalah sekelompok orang yang

sedikit lebih baik keadaannya dibanding dengan

orang yang fakir, menurut Imam Mahza Syafi‟i

bahwasannya orang miskin itu memiliki harta atau

usaha namun tidak mencukupi kebutuhan sehari-

harinya untuk orang yang dinafkahinya. Seperti

hanya mampu mencukupi separuh dari

kebutuhannya sendiri.

3. Perintah Menyantuni Kaum Dhuafa

Perintah menyantuni kaum dhuafa sesuai dengan

firman Allah QS Al- Isra‟ ayat 26-27.

ر ذ ب ت ول ل ي ب س ل ا ن ب وا ين ك س م ل وا و ق ح رب ق ل ا ا ذ ت آ وا ر ي ذ ب ت

Artinya: (26): Dan berikanlah kepada keluarga-

keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin

dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu

menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (QS.

Al Isra‟: 26 )

60

Ansharu aslim , Fikih Imam Syafi’I , Puasa dan Zakat , (Jakarta:

Pustakata Azzam, 2004), Cet Ke-1,h.189.

Page 84: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

67

ربو ل ن ا ط ي ش ل ا ن ا وك ين ط ا ي ش ل ا ن وا خ إ وا ن ا ن ك ري ذ ب م ل ا ن إ

ورا ف ك

Artinya: (27): Sesungguhnya pemboros-pemboros

itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu

adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al Isra‟:

27).

Kandungan Surah Al-Isra ayat 26-27 ini menyatakan

bahwa Allah SWT memerintahkan seorang muslim untuk

memberikan hak kepada keluarga, orang miskin dan orang

yang sedang dalam perjalanan. Hal yang harus dilakukan

adalah dengan menjalin silaturahim dan hubungan kasih

sayang sesama muslim, dan juga membantu untuk

meringankan beban yang dialami oleh mereka.

Hak keluarga dekat misalnya mendapatkan penghormatan,

kasih sayang dan saling membantu. Hak untuk fakir

miskin misalnya memperoleh sedekah, disayangi,

dikasihani serta membantu meringankan beban

penderitaannya.

Menyantuni kaum dhuafa dapat juga memberikan

harta atau barang yang bermanfaat untuk para dhuafa,

kaum dhuafa yang dimaksud disini adalah orang yang

lemah atau orang yang tidak mempunyai apa-apa dan

mereka harus disantuni. Karena merupakan kewajiban

bagi seorang muslim untuk saling membantu dan

memberi, selain kewajiban hal ini merupakan bentuk

ibadah kepada Allah SWT. Saat ini sudah banyak bantuan

dari masyarakat yang disalurkan kepada kaum dhuafa.

Page 85: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

68

Ada yang diberikan secara langsung dan ada juga

disalurkan melalui organisasi atau ke lembaga-lembaga

seperti panti asuhan, yayasan, lembaga sosial dan yang

lainnya.

E. Kerangka Berpikir

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang

selalu membutuhkan orang lain dalam memenuhi

kebutuhannya. Dalam menjalani kehidupan manusia

membutuhkan keseimbangan antara kebutuhan jasmani

dan rohani. Kebutuhan jasmani berkaitan erat dengan

kebutuhan fisik dan kebutuhan rohani manusia berkaitan

dengan kepuasan batin.

Dengan bimbingan diharapkan dapat memberi

bantuan pada seseorang atau kelompok yang bertujuan

untuk menuntun, membimbing atau membantu klien

dalam pengembangan optimal keseluruhan diri klien serta

pencapaian potensi untuk kepentingan individu dan sosial.

Bimbingan adalah salah satu bentuk layanan yang

diberikan kepada individu atau kelompok yang memiliki

masalah agar mereka dapat mencegah berkembangnya

masalah dan kemudian dapat menyesuaikan dan

menghadapi permasalahan dengan kemampuannya.

Tujuan bimbingan agama adalah untuk membantu

individu dalam mewujudkan dirinya menjadi manusia

seutuhnya agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Setiap individu dituntut untuk memiliki kepercayaan diri

yang tinggi agar mampu mengembangkan potensi yang

Page 86: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

69

dimilikinya. Oleh karena itu peran bimbingan agama

sangat diperlukan dalam membantu meningkatkan

kepercayaan diri siswa asrama SMART Ekselensia.

Dengan diberikannya bimbingan agama pembimbing

agama/asrama mampu memberikan penilaian berdasarkan

tolak ukur, apakah bimbingan agama dalam meningkatkan

kepercayaan diri yang diberikan sudah cukup baik atau

tidaknya. Jenis kepercayaan diri dibagi menjadi dua,

diantaranya kepercayaan diri batin yaitu kepercayaan diri

yang memberikan kepada individu perasaan dan

anggapan bahwa individu dalam keadaan baik.

Ada empat ciri utama yang khas pada orang yang

mempunyai kepercayaan diri batin yang sehat. Kemudian

kepercayaan diri lahir yaitu kepercayaan diri yang

memungkinkan individu untuk tampil dan berperilaku

dengan cara menunjukkan kepada dunia luar bahwa

individu yakin akan dirinya. Untuk memberikan kesan

percaya diri pada dunia luar, individu perlu

mengembangkan empat bidang keterampilan diantaranya

adalah komunikasi, ketegasan, penampilan diri dan

pengendalian perasaan.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 87: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

70

Peran Pembimbing Agama Dalam Upaya Meningkatkan

Kepercayaan Diri Siswa di Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Penjelasan: Dalam pelaksanaan bimbingan agama,

peran pembimbing asrama/agama diperlukan sebagai

penentu yang membantu dalam upaya meningkatkan

kepercayaan diri pada siswa asrama SMART Ekselensia.

Kepercayaan yang diupayakan berupa kepercayaan diri

secara Lahir dan Batin, yang bertujuan untuk memberikan

kepada individu perasaan dan anggapan bahwa individu

dalam keadaan baik secara lahir dan membantu individu

untuk tampil dan berperilaku dengan cara menunjukkan

kepada dunia luar bahwa individu yakin akan dirinya.

Dengan mengikuti bimbingan agama secara kelompok

maupun individu (face to face) dan berlangsung secara

continue siswa akan merasa terbuka untuk

mengungkapkan masalah apa yang dirasakannya,

kemudian akan dibantu oleh pembimbing agama untuk

mengatasi dan menghadapi masalah yang sedang

Peran Pembimbing Agama

Pemberian Layanan Bimbingan Agama

Meningkatkan Kepercayaan diri siswa di asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor

Page 88: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

71

dialaminya. Kemudian melalui bimbingan agama, siswa

juga dibimbing untuk percaya diri dengan kemampuan

dan potensi yang dimilikinya. Sehingga dengan

kemampuan dan potensi yang dimiliki anak-anak akan

menjadi percaya diri dan bermanfaat dan berkembang

menjadi pribadi yang bermanfaat.

Page 89: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

72

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil SMART Ekslesia Indonesia

1. Sejarah SMART Ekselensia Indonesia.

SMART Ekselensia Indonesia adalah sekolah

menengah akselerasi, berasrama, dan bebas biaya

untuk anak-anak marjinal yang tidak memiliki

kesempatan memperoleh pendidikan yang berkualitas

karena faktor ekonomi. SMART Ekselensia Indonesia

menyelenggarakan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ditempuh

selama lima tahun. Tiga tahun untuk jenjang SMP dan

dua tahun untuk jenjang SMA. Siswa-siswa SMART

berasal dari berbagai daerah dan propinsi di Indonesia,

mulai Sumatra sampai Papua.61

SMART Ekselensia Indonesia berdiri sebagai

bentuk kepedulian dan langkah nyata untuk

berkontribusi mengentaskan kebodohan dan pada

akhirnya nanti bisa memutus rantai kemiskinan. Kami

percaya bahwa pendidikan adalah investasi terbaik

untuk melahirkan generasi terbaik yang siap

membangkitkan dan memajukan bangsa. Karena itu,

SMART memiliki visi menjadi sekolah model yang

melahirkan lulusan yang berkepribadian Islami,

61

SMART Ekselensia, https://www.smartekselensia.net. (Diakses

pada 25 september 2019, pukul 19:00).

Page 90: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

73

berjiwa pemimpin, mandiri, berprestasi, dan berdaya

guna.

2. Sejarah Program

SMART Ekselensia Indonesia adalah salah satu

program pendidikan dari Dompet Dhuafa Pendidikan

(DDP), SMART merupakan bagian dari masyarakat

yang memiliki tanggung jawab moral serta komitmen

untuk mempersiapkan calon pewaris negeri dengan

mengusung visi Menjadi Sekolah Model yang

Melahirkan Generasi Berkepribadian Islami, Berjiwa

Pemimpin, Mandiri, Berprestasi, dan Berdaya Guna.

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka sekolah ini

terus berikhtiar untuk senantiasa memberikan layanan

pendidikan yang berkualitas melalui penyediaan

program-program untuk meningkatkan kompetensi

dan karakter peserta didiknya, kurikulum 2013

berbasis sistem kredit semester (SKS) dan berasrama

(boarding).

SMART Ekselensia Indonesia diperuntukkan bagi

anak-anak Indonesia yang mempunyai tingkat

intelegensi di atas rata-rata namun mempunyai

keterbatasan dalam bidang finansial. Berdiri sejak

2004, SMART Ekselensia Indonesia telah

terakreditasi A dan bersertifikat ISO 9001: 2015.

SMART setiap tahunnya berhasil mengantarkan 95

persen anak didiknya ke Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) terakreditasi A.

Page 91: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

74

Tentu saja banyak hal yang telah ditorehkan oleh

SMART Ekselensia Indonesia seiring usia yang

memasuki 13 tahun. Torehan prestasi nasional dan

internasional telah diraih.62

Medali emas Olimpiade Sains tingkat nasional,

meraih penghargaan bidang matematika di Singapura,

meraih juara Olimpiade Agama Islam dan Matematika

tingkat internasional, mewakili Indonesia dalam acara

kepemudaan di Korea Selatan, lulusan SMART

Ekselensia Indonesia lulus 95 persen ke Perguruan Tinggi

Negeri (PTN), dan prestasi lainnya di samping

pembentukkan akhlak siswa SMART yang menjadi

perhatian utama. Semua ini merupakan amanah

masyarakat yang telah menyalurkan zakat, infaq, dan

sedekahnya melalui Dompet Dhuafa Republika. 63

3. Letak geografis

SMART Ekselensia Indonesia Bogor berlokasi di

Jalan Raya Parung Bogor, No.KM.42, Jampang,

Kecamatan. Kemang, Bogor, Jawa Barat 16310. Telepon

((0251) 86844652), website

https://www.smartekselensia.net.

Secara geografis lokasi SMART Ekselensia Indonesia

Bogor cukup strategis, lokasi berada dekat dengan jalan

62

SMART Ekselensia, https://www.smartekselensia.net. (Diakses

pada 25 september 2019, pukul 19:15). 63

SMART Ekselensia, https://www.smartekselensia.net. (Diakses

pada 25 september 2019, pukul 19:15).

Page 92: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

75

raya, sehingga memudahkan akses bagi donatur maupun

karyawan.

4. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi sekolah model yang melahirkan generasi

berkepribadian islami, berjiwa pemimpin, mandiri,

berprestasi dan berdaya guna.

b. Misi

1) Menyelenggarakan sekolah menengah

berkualitas bagi masyarakat marginal

2) Melahirkan lulusan yang berkepribadian islami,

berjiwa pemimpin, mandiri, berprestasi dan

berdaya guna.

3) Mewujudkan pengembangan SDM yang

berdaya saing global.

5. Struktur Asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

Seiring dengan disahkannya kepengurusan baru

Asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor, berikut

merupakan struktur kepengurusan asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor pada tahun 2019-2021.

Page 93: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

76

Gambar 3.1

Struktur Kepengurusan Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor64

64

SMART Ekselensia, https://www.smartekselensia.net. (Diakses

pada 3 oktober 2019, pukul 20:00).

Hodam Wijaya

Kepala Asrama

Sriyono

Wali Asrama

Saifullah Amin

Wali Asrama

Andri Yulian

Wali Asrama

Fauzan Romdhoni

Wali Asrama

Wili Susandi

Wali Asrama Syamsumar

Wali Asrama

Page 94: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

77

B. Kurikulum Asrama SMART

Asrama merupakan lingkungan terdekat yang secara

langsung dapat memberikan pengaruh besar bagi

perkembangan siswa, baik kepribadian, kemampuan

akademis, maupun pengembangan potensi minat bakat

siswa. Agar menghasilkan siswa yang cerdas dan

berkarakter, SMART Ekselensia Indonesia mengelaborasi

sistem pendidikan sekolah dengan sistem pembinaan

asrama.

Penanaman nila-nilai spiritual, kemandirian,

kejujuran, kedisiplinan dilakukan dengan pembinaan yang

intensif dengan melibatkan guru asrama sebagai kunci

kesuksesan. Asrama tidak hanya berfungsi sebagai tempat

istirahat, namun merupakan laboratorium yang bertugas

untuk membentuk karakter siswa menjadi unggul.65

1. Sistem Asrama

Selama 24 jam, kehidupan siswa berada dalam

pantauan sekolah dan asrama. Jadwal harian tersusun

dari hari senin hingga ahad dengan agenda yang cukup

padat. Dengan penataan waktu seperti ini, siswa

dilatih untuk selalu disiplin dan efisien dalam

memanfaatkan waktu.

65

SMART Ekselensia, https://www.smartekselensia.net. (Diakses

pada 2 Oktober 2019, pukul 19:20).

Page 95: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

78

2. Model Pembinaan

Secara umum, sistem pembinaan karakter unggul dan

keasramaan terdiri atas beberapa model antara lain :66

a) Individual: Pembinaan yang diberikan kepada

setiap siswa berkaitan dengan kecakapan yang

harus dimiliki individu.

b) Klasikal: Pembinaan yang lebih diarahkan

pada penguasaan kemahiran dasar siswa

berdasarkan angkatan, yang berkaitan dengan

aspek kehidupan keagamaan, keasramaan dan

sosial.

c) Massal: Pembinaan yang ditujukan untuk

memberi materi umum yang bersifat

penekanan bersama tentang kehidupan siswa

di asrama baik dalam bentuk taushiyah dan

nasihat, atau informasi dan pengetahuan

kepada siswa tentang hal-hal yang bersifat

umum.

66

SMART Ekselensia, https://www.smartekselensia.net. (Diakses

pada 1 Oktober 2019, pukul 09:45).

Page 96: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

79

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Waktu Nama Kegiatan Tempat

Senin

03:30 Bangun tidur Asrama

03:30-04:30 Tahajjud&Wirid bersama, Masjid

04:30-05:00 Sahur, shalat subuh berjamaah &

tadarus Qur‟an

Masjid

05:00-05:30 Murojaah juz 30 Masjid

05:30-06:00 Piket asrama Asrama

06:00-07:00

Persiapan berangkat sekolah Asrama

07-15-15:30 Kegiatan belajar mengajar di sekolah Sekolah

15:30-16:00 Sholat Ashar berjamaah Masjid

16:00-17:30 Kegiatan bebas bermanfaat

17:30-18:30

Sholat maghrib berjamaah, Dzikir

bersama

Masjid

18:30-19:00 Buka puasa Masjid

19:30-19:50 Sholat Isya Berjamaah Masjid

19:50-20:10 Pembacaan hadist pilihan Masjid

20:10-20:30 Murojaah juz 30 Masjid

20:30-21-30 Belajar Mandiri Asrama

21:30-22:00 Istirahat Asrama

Selasa

03:30 Bangun tidur Asrama

03:30:04:00 Qiyamul lail Masjid

04:00-04:20 Sholat subuh berjama‟ah Masjid

04:20-04:30 Dzikir pagi Masjid

04:30-05:00 Murojaah Juz 30 Masjid

05:00-05:30 Piket asrama Asrama

05:30-06:30 Siap-siap ke sekolah Asrama

06:30-15:30 Kegiatan belajar mengajar Sekolah

15:30-16:00 Sholat Ashar berjama‟ah Masjid

16:00-17:30 Kegiatan bebas bermanfaat Asrama

17:30-18:30 Sholat maghrib berjamaah Masjid

18:30-19:00 Dzikir bersama Masjid

Page 97: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

80

19:00-19:30 Sholat isya berjamaah Masjid

19:30-20:00 Hadist pilihan Masjid

20:00-22:00 Makan malam, belajar Asrama

22:00 Istirahat Asrama

Rabu

03:30 Bangun tidur Asrama

03:30-04:00 Tilawah Masjid

04:00-04:30 Sholat subuh berjamaah Masjid

04:30-05:00 Dzikir bersama Masjid

05:00-05:30 Murojaah Juz 30 Masjid

05:30-06:00 Piket asrama Masjid

06:00-06:30 Persiapan ke sekolah Asrama

06:30-15:30

Kegiatan belajar mengajar Sekolah

15:30-16:00 Sholat ashar berjamaah Masjid

16:00-17:30 Kegiatan bebas bermanfaat Asrama

17:30-18:00 Persiapan sholat maghrib Masjid

18:00-18:30 Sholat maghrib berjamaah Masjid

18:30-19:00 Dzikir bersama Masjid

19:00-19:30 Sholat isya berjamaah Masjid

19:30-20:00 Rabu bersama Al-Qur‟an. Masjid

20:00-21:30 Makan malam, belajar mandiri Asrama

21:30-22:00 Istirahat Asrama

Kamis

03:00 Bangun tidur Asrama

03:30-04:30 Tahajjud &wirid bersama Masjid

04:30-05:00 Sahur, sholat subuh

berjamaah&tadarus Al-Qur‟an.

Masjid

05:00-05:30 Murojaah juz 30 Masjid

05:30-06:00 Piket asrama Asrama

06:00-07:00 Persiapan ke sekolah Asrama

07:00-15:30 Kegiatan belajar mengajar Sekolah

15:30-16:00 Pulang sekolah, sholat ashar

berjamaah

Masjid

16:00-17:00 Kegiatan bebas bermanfaat Asrama

17:00-17:30 Persiapan buka puasa Masjid

17:30-18:00 Solat maghrib berjamaah Masjid

18:30-19:00 Buka puasa bersama Masjid

19:00-19:30 Sholat isya berjamaah Masjid

Page 98: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

81

19:30-21:00 Sharing & mentoring (kegiatan

bimbingan keagamaan)

Masjid

21:00-22:00 Belajar mandiri Asrama

22:00 Istirahat Asrama

Jum’at

03:00 Bangun tidur Asrama

03:00-04:30 Tahajjud&wirid bersama Masjid

04:30-05:00 Shalat subuh berjamaah& tadarus

Al-Qur‟an.

Masjid

05:00-05:30 Murojaah juz 30 Masjid

05:30-06:00 Piket asrama Asrama

06:00-07:00 Persiapan ke sekolah Asrama

07:15-15:30 Kegiatan belajar mengajar Sekolah

15:30-16:00 Shalat ashar berjamaah Masjid

16:00-17:30 Kegiatan bebas bermanfaat Asrama

17:30-18:00 Shalat maghrib berjamaah Masjid

18:00-18:30 Dzikir bersama Masjid

18:30-19:30 Shalat isya berjamaah Masjid

19:30-20:00 Jum‟at bersama Al-Qur‟an Masjid

20:00-20:30 Makan malam bersama Asrama

20:30-22:00 Istirahat Asrama

Sabtu

03:00 Bangun tidur Asrama

03:00-04:30 Tahajjud & wirid bersama Masjid

04:30-05:00 Shalat subuh berjamaah Masjid

05:00-05:30 Murojaah juz 30 Masjid

05:30-06:30 Piket asrama Asrama

06:30-07:00 Mandi, sarapan Asrama

07:00-15:00 Kegiatan ekstrakurikuler Sekolah

15:00-15:30 Shalat ashar berjamaah Masjid

15:30-16:30 Kegiatan bebas bermanfaat Asrama

16:30-17:30 Persiapan shalat maghrib Masjid

17:30-18:00 Shalat maghrib berjamaah Masjid

18:00-18:30 Dzikir bersama Masjid

18:30-19:30 Shalat isya berjamaah Masjid

19:30-20:30 Sabtu bersama Al-Qur‟an Masjid

20:30-21:00 Makan malam bersama Asrama

21:00-22:00 Istirahat Asrama

Page 99: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

82

Minggu

03:00 Bangun tidur Asrama

03:30-04:30 Tahajjud & wirid bersama Masjid

04:30-05:00 Shalat subuh berjamaah Masjid

05:00-05:30 Hadist pilihan Masjid

05:30-06:00 Murojaah juz 30 Masjid

06:00-07:00 Bersih-bersih asrama Asrama

07:00-08:00 Mandi, sarapan Asrama

08:00-15:00 Kegiatan bebas bermanfaat Asrama

15:00-16:00 Shalat ashar berjamaah Masjid

16:00-17:30 Persiapan shalat maghrib Masjid

17:30-18:30 Shalat maghrib berjamaah Masjid

18:30-19:00 Dzikir bersama Masjid

19:00-19:30 Shalat isya berjamaah Masjid

19:30-20:30 Ahad bersama Al-Qur‟an Masjid

20:30-21:00 Makan malambersama Asrama

21:00-22:00 Belajar mandiri Asrama

22:00 istirahat Asrama

C. Sumber Daya Manusia

Seluruh kegiatan belajar dan mengajar untuk seluruh

siswa saat ini adalah 118 orang siswa SMP, 74 orang

siswa SMA dan dikelola oleh 30 orang guru termasuk

General Manager (GM) dan 6 orang pembimbing agama/

wali asrama yang merupakan sumber daya manusia

berkualitas dengan latar belakang akademis S-1/2-1.67

D. Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana yang disediakan adalah: ruang

belajar ber-AC (12 ruang), laboratorium computer,

laboratorium IP dan pusat sumber belajar menyediakan

sumber belajar (seperti buku paket, teacher’s resources,

67

SMART Ekselensia, https://www.smartekselensia.net. (Diakses

pada 25 Oktober 2019, pukul 12:00).

Page 100: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

83

buku referensi, novel, majalah, koran, software

pembelajaran) dan media pembelajaran (seperti radio,

cassette recorder, TV, wireless, LCD/VCD/DVD Player,

komputer), teknologi informasi (internet dan internet),

ruang seni musik dan art, ruang OSIS, masjid, ruang

koperasi, kantin, asrama dan sarana olahraga (futsal,

basket, badminton, lapangan sepak bola).

Page 101: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

84

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Pada Bab ini peneliti akan membahas mengenai temuan-

temuan data yang didapatkan peneliti selama kegiatan observasi

dan wawancara berlangsung. Penelitian ini meneliti tentang peran

pembimbing agama dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri

siswa asrama di SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

A. Data Narasumber

Berdasarkan temuan data penelitian yang dikumpulkan peneliti

akan mendeskripsikan hasil temuan dari Pembimbing Agama

yang merangkap menjadi wali asrama sebanyak 3 pembimbing

agama dan 10 siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

1. Deskripsi Narasumber Kepala Asrama

Ustadz Hodam Wijaya atau yang biasa dipanggil dengan

sebutan ustadz Hodam adalah seorang yang berprofesi sebagai

pembina asrama SMART Ekselensia Indonesia dan sebagai

menjabat sebagai kepala asrama. Beliau berusia 43 tahun.

Ustadz Hodam pernah menempuh pendidikan di SDN 4

Ciparay, SMPN 3 Ciparay, Mahad Al-Imron, IAIN Al-Aqidah

Jakarta.

Beliau bertempat tinggal di Asrama SMART Ekselensia

Indonesia mendapat amanah menjadi wali asrama untuk siswa

asrama SMART Ekselensia kelas VII, VIII dan IX. Ustadz

Hodam Wijaya bergabung di SMART Ekselensia selama 7

Page 102: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

85

tahun. Selama menjadi pembina asrama di SMART Ekselensia

Indonesia, beliau berkontribusi dalam memajukan SMART

Ekselensia terutama pada bidang yang ditugaskan kepadanya.

Beliau memiliki motto hidup Allah adalah tempat bergantung

segala sesuatu. Dan pada saat peneliti mewawancarai ustadz

Hodam Wijaya, beliau mengatakan bahwa:

“Keberadaan seorang pembimbing khususnya agama di

SMART Ekselensia sangat-sangat dibutuhkan. Untuk

membantu membimbing dan mengarahkan siswa untuk

menjadi seseorang yang berani dan percaya akan

kemampuan yang dimiliki menjadi siswa asrama yang

mampu mengamalkan nilai-nilai agama untuk

diaplikasikan dalam kehidupan dengan sebaik-

baiknya.”68

2. Deskripsi Narasumber Pembina Asrama 1

Ustadz Sriyono atau biasa dipanggil dengan ustadz Sri

bergabung di SMART Ekselensia selama 13. Beliau berusia 48

tahun dan bertempat tinggal di Kampung Jampang. Ustadz

Sriyono pernah menempuh pendidika di SMA 1 Serpong,

Manajemen Informatika STMIK Budi Luhur, beliau memiliki

motto hidup yaitu menjadi orang yang bermanfaat bagi orang

lain.

Saat ini beliau ditugaskan untuk membantu mengarahkan

dan membimbing siswa asrama kelas XII (dua belas). Selama

13 tahun di bergabung di SMART Ekselensia beliau terbilang

sangat berjasa dan memiliki kedekatan emosional yang kuat

dengan siswa asrama SMART Ekselensia. Karena selain

68

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 16:15 WIB.

Page 103: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

86

ditugaskan untuk membimbing siswa kelas XII (dua belas)

beliau sudah merasakan membimbing siswa dari mulai kelas

VII-XII.

Tabel 4.1

Identitas Narasumber

Sumber: Hasil Wawancara dengan Narasumber.

No Nama

Usia

(Thn

)

Jabatan di Asrama Pendidikan

terakhir

Keahlian

berdasarkan

pendidikan

Data Narasumber Pembimbing Agama

1 Hodam

Wijaya

43 - Kepala Pembina

Asrama

- Pembimbing Agama

S1 IAIN Al-Aqidah

Jakarta

Dalam bidang

keagamaan

2 Fauzan

Famdoni

25 - Wali Asrama

- Pembimbing Agama

STAI Tasik Malaya Bidang Keagamaan

Islam

3 Sriyono 48 - Wali Asrama

- Pembimbing Agama

Manajemen

Informatika STMIK Budi Luhur

Bidang Teknologi

informasi

Data Narasumber Siswa Asrama

No Nama Usia

(Thn

)

Jenis

Kelamin

Asal

Daerah

Prestasi Kelas

4 Wildani

Fadhilah

15 Laki-Laki Bogor,

Jawa Barat

Juara 1 LCC Sains

dan Humaniora

XI (Sebelas) IPA

5 M.Daffa Muzakki

14 Laki-Laki Bandung Juara 2 Akademika SMART Ekselensia

IX (Sembilan)

6 Auliya

Abdul Haq

14 Laki-Laki Cianjur Kongres (MPK)

Organisasi Akademika

SMART Ekselensia

Indonesia.

IX (Sembilan)

7 Rijal Daul

Fikri N

14 Laki-Laki Bekasi Juara 3 Kaligrafi,

Juara 2 Pramuka

IX (Sembilan)

8 Jefriadi 16 Laki-Laki Sabah,

Malaysia

Juara 1 Tata Boga

se-Sabah tahun 2016 dan 2018

XI (Sebelas) IPS

9 Fabian

Ramadhani R Da‟ahe

14 Laki-Laki Sulawesi

Tengah

Juara 2 Lapvavor

X (Sepuluh)

10 Yika R

Dilanzra

16 Laki-Laki Grobogan,

Jawa

Tengah

Juara 2 Musikalisasi

Puisi, Juara 2

Karikatur

XI (Sebelas)

11 Nabil

Rizky

Habibi

13 Laki-Laki Medan,

Sumatera

Utara

Juara 3 Story

Telling

IX (Sembilan)

12 M. Iqbar Ba‟asyir

15 Laki-Laki Kalimantan Barat

Juara 2 LKBB tahun 2018

XII (Dua belas)

13 Abdul

Rahman Azis

15 Laki-Laki Bogor,

Jawa Barat

Juara 3

Broadcasting

XII (Dua belas)

Page 104: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

87

Pada saat observasi dan wawancara Ustadz Sriyono

mengatakan:

“Siswa asrama SMART Ekselensia adalah siswa-siswa

yang dari berbagai latar belakang keluarga,lingkungan,

daerah yang berbeda-beda. Disamping itu karakter tiap

siswa asrama juga berbeda. Dan saya sebagai Pembina

asrama terkadang tidak bisa mengambil tindakan atau

sikap sama untuk diterapkan untuk siswa asrama.

Memang ada siswa yang sudah percaya diri dari awal

kedatangan disini. Tapi banyak juga siswa asrama yang

menutup diri, minder dan tidak percaya diri. Dan itulah

tugas kami sebagai wali asrama untuk membantu

membimbing dan mengarahkan siswa asrama untuk lebih

percaya dengan dirinya sendiri.”69

3. Deskripsi Narasumber Pembina Asrama 2

Ustadz Fauzan Famdoni atau biasa dipanggil ustadz

Fauzan. Beliau berusia 25 tahun dan bertempat tinggal di

Asrama SMART Ekselensia Indonesia. Beliau pernah

menempuh pendidikan di MA Nursalam Ciamis dan STAI

Tasik Malaya. Motto hidup ustadz Fauzan adalah dapat

bermanfaat untuk orang lain.

Ustadz Fauzan adalah pembina asrama SMART

Ekselensia Indonesia yang ditugaskan untuk membimbing

siswa asrama kelas X (Sepuluh). Beliau sudah 3 tahun

menjadi Pembina asrama di SMART Ekselensia Indonesia.

Menurut beliau metode bimbingan harus menyesuaikan

dengan tingkatan kelas siswa asrama. Karena apabila metode

yang diberikan tidak sesuai dengan sasaran yang menerima

69

Wawancara dengan Ustadz Sriyono, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:15 WIB.

Page 105: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

88

maka hasilnya pun tidak akan optimal. Pada saat wawancara

beliau mengatakan:

“Menurut saya dikarenakan saya sebagai Pembina

asrama SMA, pendekatan yang tepat adalah dengan

persuasi(mengajak), cukup diingatkan sekali atau dua

kali contohnya seperti pada waktu sholat di masjid kita

ingatkan sekali, dua kali lalu kita tunggu saja di masjid.

Ketika ada siswa yang telat, kita panggil. Jika siswa

asrama SMP memang ketika sebelum adzan memang

harus sudah ada di masjid. Jadi kalo saya sendiri lebih

menggunakan metode mengajak.”70

4. Deskripsi Narasumber Siswa asrama 1

Nabil Rizki Habibi biasa dipanggil Nabil ini seorang

siswa kelas 9 berasal dari Medan, Sumatera Utara. Nabil

berusia 13 tahun dan memiliki hobi menulis. Selain hobi

menulis Nabil juga senang berorganisasi dan saat ini

Nabil menjabat sebagai wakil OASE (Osis Smart

Ekselensia). Nabil pernah menempuh pendidikan di MIN

Gluyur darat II dan pernah mendapatkan juara 3 lomba

story telling. Nabil memiliki motto hidup yaitu „terus

gapai bintang tercerah‟. Pada saat diwawancara Nabil

Mengatakan:

`“Saya yakin 80% saya mempunyai

kemampuan/potensi kak. Khususnya dibidang public

speaking dan leadership. Saya sangat senang ada di

SMART Ekselensia, karena saya jadi bisa

mengembangkan kemampuan yang saya miliki. Dan

70

Wawancara dengan Ustadz Fauzan, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:45 WIB.

Page 106: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

89

juga menjadi lebih semangat untuk belajar lebih giat

lagi.”71

5. Deskripsi Narasumber Siswa Asrama 2

Abdul Rahman Azis atau yang biasa dipanggil Abdul

ini siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia dan saat

ini sudah memasuki kelas 4 (kelas XI). Abdul berusia 14

tahun dan berasal dari Bogor, Jawa Barat. Abdul

mengikuti kongres OASE (OSIS SMART Ekselensia) dan

pernah meraih juara 3 lomba broadcasting. Motto hidup

Abdul adalah „Jangan bikin ribet Hidup‟.

Abdul mengaku sangat ingin menjadi musisi hebat

dan terkenal disela-sela aktivitas sekolah dan kegiatan di

asrama, Abdul selalu menyempatkan dirinya untuk

mengembangkan kemampuannya dalam bermusik dengan

cara berlatih setiap ada waktu luang. Pada saat

diwawancarai Abdul mengatakan:

“Saya awal datang kesini lumayan sulit kak untuk

beradaptasi, karena saya masih malu untuk membuka

diri dan berkenalan dengan teman-teman saya disini.

Tapi, setelah beberapa bulan saya merasa betah dan

muda untuk bergaul dengan teman-teman. Disini wali

asramanya baik, selalu memberikan dukungan dan

semangat. Oleh karena itu sekarang saya menjadi

lebih berani lagi dan percaya dengan diri saya kak”72

71

Wawancara dengan Nabil, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 17:00 WIB. 72

Wawancara dengan Abdul, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 17:00 WIB.

Page 107: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

90

6. Deskripsi Narasumber Siswa Asrama 3

Jefriadi adalah siswa asrama SMART Ekselensia kelas

XI-IPS yang lahir dan berasal dari Sabah-Malaysia.

Jefriadi berusia 16 tahun dan memiliki hobi olah raga dan

menyanyi. Jefriadi pernah mendapatkan juara 1 Tata Boga

se-sabah pada tahun 2016 & 2018. Saat ini Jefriadi

menjabat sebagai wakil ketua kongres OASE (OSIS

SMART Ekselensia).

Jefriadi bergabung menjadi siswa asrama SMART

ketika memasuki tingkat SMA. Oleh karena itu

pendidikan SD dan SMP ia tempuh selama di Sabah-

Malaysia. Jefriadi mengatakan bahwa ia memerlukan

waktu lumayan lama untuk beradaptasi dan bersosialisasi

di SMART Ekselensia, hal ini karena ia perlu belajar

berbicara menggunakan bahasa Indonesia. Motto hidup

Jefriadi adalah „Hasil tidak pernah menghianati usaha‟.

Pada Saat diwawancarai Jefri mengatakan:

“Ketika baru pertama kali datang kesini saya

kesulitan untuk berinteraksi dengan teman-teman kak,

ditambah saya malu karena tidak terlalu lancar

berbicara dengan bahasa Indonesia. Tapi

Alhamdulillah teman-teman dan ustadz membantu

untuk support saya. Jadi saya bersyukur dan senang

ada disini karena bertemu dengan orang-orang yang

baik kak”73

73

Wawancara dengan Jefriadi, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 17:25 WIB.

Page 108: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

91

7. Deskripsi Narasumber Siswa Asrama 4

M.Iqbar Ba‟asyir atau biasa dipanggil Iqbar ini adalah

salah satu siswa asrama kelas XI (sebelas) saat ini berusia

15 tahun. Iqbar berasal dari Kalimantan Barat dan

memiliki hobi dalam bidang olahraga yaitu futsal.

Saat ini Iqbar menjabat sebagai Presiden/Ketua

OASE (OSIS SMART Ekselensia). Iqbar pernah meraih

juara II LKBB pada tahun 2018. Motto hidup Iqbar adalah

„Jalani aja‟. Menurut Iqbar seseorang harus mampu untuk

mengembangkan kemampuan/potensi yang dimiliki untuk

bekal dimasa mendatang. Pada saat wawancara Iqbar

mengatakan:

“Hal yang membuat saya tidak percaya diri adalah

keadaan orang tua saya kak, saya merasa sulit untuk

membuka diri karena malu dan belum merasakan

kenyamanan. Diawal kedatangan saya disini, saya

suka kangen rumah, menangis, kangen ibu-bapak di

rumah. Tapi karena seiring berjalannya waktu saya

menemukan sahabat dan teman -teman dekat yang

membantu untuk memberikan dukungan dan juga

ustadz disini baik-baik kak, sabar membimbing kita

agar jadi lebih baik lagi”74

8. Deskripsi Narasumber Siswa asrama 5

M.Daffa Muzakki atau biasa dipanggil Daffa adalah

siswa asrama SMART Ekselensia kelas IX (sembilan).

Daffa berasal dari Bandung dan mempunyai hobi meyanyi

dan traveling. Saat ini usia Daffa adalah 14 tahun. Daffa

74

Wawancara dengan Iqbar, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 16:35 WIB.

Page 109: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

92

juga mempunyai cita-cita untuk keliling ke berbagai

belahan dunia. Daffa pernah meraih juara II story telling.

Motto hidup Daffa adalah „menuju tak terbatas dan

melampauinya‟.

Daffa merasa dirinya cukup memiliki kepercayaan diri

karena ia mengaku bahwa senang ketika tampil didepan

umum, menjadi pusat perhatian banyak orang dan merasa

tidak sulit untuk berinteraksi dan bersoalisasi dengan

teman, guru maupun siswa asrama lainnya. Pada saat

wawancara Daffa mengatakan demikian:

“Kalo menyesuaikan diri atau beradaptasi si saya

ga ngerasa kesulitan si kak, saya malah lebih

seneng ngajak kenalan duluan ke temen-temen. Kalo

hal yang bikin ga percaya diri si keadaan orang tua

dirumah. Kadang malu aja sama temen-temen.”75

9. Deskripsi Narasumber Siswa Asrama 6

Fabian Ramdhani R.Da‟ahe atau biasa dipanggil

Fabian berusia 14 tahun adalah salah satu siswa asrama

SMART Ekselensia Indonesia yang berasal dari Sulawesi

Tengah. Fabian tergabung dalam OASE (OSIS SMART

Ekslsensia) dan pernah meraih juara 2 Lapvavor. Motto

hidup Fabian adalah „Kadang kita di atas kadang juga di

bawah).

Menurut keterangan salah satu pembina asrama,

Fabian adalah termasuk siswa asrama yang sangat ceria,

75

Wawancara dengan Daffa, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 16:45 WIB.

Page 110: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

93

senang bergurau dan bercerita tentang apa-apa saja yang

menurutnya dapat menyenangkan hatinya. Fabian

mengaku sering merasakan Home sick perasaan rindu

dengan suasana kampung halaman dan keluarga di rumah.

Saat diwawancarai oleh peneliti Fabian mengatakan:

“Karena rumah saya jauh saya jadi sering ngerasa

kangen orang tua di rumah, tapi berhubung orang tua

saya juga yang mendukung saya di SMART Ekselensia

jadi saya harus semangat dan lebih giat lagi belajar

supaya bisa menggapai cita-cita. Kadang saya juga

malu dengan pekerjaan orang tua saya, suka minder

sama temen-temen”76

10. Deskripsi Narasumber Siswa Asrama 7

Wildani Fadhilah atau biasa dipanggil Wildan siswa

asrama SMART Ekselensia kelas XI-IPA berasal dari

bogor memiliki hobi dalam bidang olah raga seperti futsal

dan sepak bola. Wildan berusia 15 tahun dan tergabung

dalam organisasi menteri divisi MEBD. Wildan pernah

meraih juara 1 Lomba cerdas cermat sains dan humaniora.

Wildan merasa dirinya memiliki kemampuan di

bidang akademik. Ia menyukai mata pelajaran yang

berkaitan dengan Sains. Wildan memiliki motto hidup

yaitu „jadi yang terbaik diantara yang terbaik‟. Wildan

mempunyai keinginan untuk lebih hebat lagi dari

sekarang agar dapat membanggakan kedua orang tuanya.

Pada saat wawancara Wildan mengatakan:

76

Wawancara dengan Fabian, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:15 WIB.

Page 111: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

94

“Awal-awal saya datang kesini lumayan pemalu,

introvert, takut untuk membuka diri. Tapi setelah lama

disini saya belajara dan paham bahwa kita harus

berani untuk membuka diri dan mengembangkan

potensi kita agar bermanfaat bagi banyak orang”77

11. Deskripsi Narasumber Siswa Asrama 8

Yika R Dilanazra biasa dipanggil Yika adalah siswa

asrama SMART Ekselensia kelas XI (sebelas) dan salah

satu siswa yang berasal dari Grobogan, Jawa Tengah.

Yika berusia 16 tahun hobi dengan hal-hal yang berkaitan

dengan seni dan sastra. Yika senang apabila karyanya

diapresiasi oleh orang-orang, oleh karena itu ia selalu

antusias apabila ada lomba tentang kesenian atau sastra.

Hal ini dibuktikan dengan Yika pernah meraih juara

II Musikalisasi puisi dan juara II Karikatur. Yika juga

aktif mengikuti organisasi dan saat ini menjabat sebagai

ketua Kongres-OASE 2019-2020. Dalam wawancara

dengan peneliti Yika mengatakan:

“Seni itu indah, makanya saya suka kak. Saya

sangat senang bisa ada di SMART Ekselensia kak,

Pembina asrama sabar, guru-gurunya baik dan

teman-teman juga baik. Kalo saya engga disini

mungkin saya ga tau saya punya bakat dibidang

apa. Alhamdulillah sekarang saya difasilitasi untuk

belajar dan mengembangkan kemampuan saya oleh

SMART Ekselensia.”78

77

Wawancara dengan Wildani, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:35 WIB. 78

Wawancara dengan Yika, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:50 WIB.

Page 112: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

95

12. Deskripsi Narasumber Siswa Asrama 9

Auliya Abdul Haq biasa dipanggil Aul salah satu

siswa asrama SMART Ekselensia kelas IX (Sembilan)

yang berasal dari Cianjur. Aul berusia 14 tahun dan

memiliki hobi membaca buku. Yika pernah meraih juara 3

tari saman dan saat ini tergabung dalam organisasi

Kongres (MPK)-OASE. Motto hidup Aul adalah „Jangan

menyerah meskipun itu susah‟.

Auliya mengaku bahwa dirinya cukup percaya diri

dengan kemampuan dan potensi yang ia miliki khususnya

dalam bidang Keagamaan dan Sastra Arab. Pada saat

wawancara dengan peneliti Auliya mengatakan:

“Dukungan dari orang tua, teman dan Pembina

asrama yang menjadikan saya seperti ini sekarang

kak. Saya menjadi lebih percaya diri, berani dan

mudah untuk bergaul dengan orang yang baru. Saya

sadar kita harus bisa mengembangkan kemampuan

kita dan terus belajar lebih giat agar bisa bersaing

dengan orang diluar sana”79

13. Deskripsi Narasumber Siswa Asrama 10

Rijal Daul Fikri biasa dipanggil Rijal salah satu siswa

asrama SMART Ekselensia kelas IX(Sembilan) yang

berasal dari bekasi. Yika memiliki hobi bermain basket

dan berdiam diri yang ia sebut dengan muhasabah diri.

Rijal menyukai hal-hal yang bekaitan dengan kesenian hal

ini ditunjukanya dengan pernah meraih juara 3 kaligrafi

79

Wawancara dengan Auliya, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 17:15 WIB.

Page 113: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

96

dan juara 2 melukis. Rijal juga aktif dalam mengikuti

organisasi sekolah.

Saat ini ia tergabung dalam OASE (OSIS SMART

Ekselensia). Motto hidup Rijal adalah „Bermanfaat bagi

agama, bangsa dan negara. Rijal mengaku dulu ia

termasuk seseorang yang Introvert, sulit untuk memulai

interaksi dengan orang, pemalu dan lebih senang

menyendiri. Pada saat wawancara dengan peneliti, Rijal

mengatakan:

“Dulu sebelum saya disini (SMART Ekselensia) saya

susah kak kalo missal kenal sama orang baru, saya

khawatir saya ga terima atau ga ada yang mau

berteman dengan saya. Tapi semenjak di SMART saya

banyak belajar dan dilatih public speaking yang mau

tidak mau akhirnya menuntut saya untuk berani.

Harapan saya semoga saya bisa selalu memperbaiki

diri dan menambah ketaatan dengan Allah SWT.”80

B. Temuan Lapangan

1. Hambatan Dalam Proses Penelitian

Hambatan peneliti dalam melaksanakan

penelitian ini yang pertama adalah peneliti

mengalami kesulitan untuk menyesuaikan waktu

untuk wawancara bersama Pembina Asrama dan

Siswa asrama SMART Ekselensia. Hal ini

dikarenakan siswa asrama SMART Ekselensia

baru ada waktu luang ketika ba‟da ashar tepatnya

setelah jam pulang sekolah. Selain itu kebetulan

80

Wawancara dengan Rijal, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 17:30 WIB.

Page 114: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

97

disaat yang bersamaan pembina asrama banyak

yang sedang berada diluar kota oleh karena itu

peneliti butuh waktu untuk menunggu waktu yang

tepat dan sesuai.

Untuk hambatan ketika mewawancarai siswa

asrama adalah ada beberapa siswa asrama yang

kesulitan untuk memahami pertanyaan dari

peneliti, sehingga peneliti harus mengulang

pertanyaan beberapa kali dengan menggunakan

bahasa yang lebih mudah dipahami siswa asrama.

Kemudian dikarenakan wawancara dimulai pada

sore hari tepatnya ba‟da ashar, peneliti harus

mampu untuk manajemen waktu agar tetap efektif,

oleh karena itu wawancara dilakukan selama 3

hari karena harus menyesuaikan jadwal antara

Pembina asrama dengan siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

2. Permasalahan yang Dihadapi Siswa Asrama di

SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

SMART Ekselensia Indonesia adalah

sekolah menengah akselerasi, berasrama,

dan bebas biaya untuk siswa marjinal yang tidak

memiliki kesempatan memperoleh pendidikan

yang berkualitas karena faktor ekonomi. SMART

Ekselensia Indonesia menyelenggarakan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah

Atas (SMA) yang ditempuh selama lima tahun.

Page 115: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

98

Tiga tahun untuk jenjang SMP dan dua tahun

untuk jenjang SMA. Siswa asrama SMART

berasal dari berbagai daerah dan propinsi di

Indonesia, mulai Sumatra sampai Papua.

SMART Ekselensia Indonesia berdiri

sebagai bentuk kepedulian dan langkah nyata

untuk berkontribusi mengentaskan kebodohan dan

pada akhirnya nanti bisa memutus rantai

kemiskinan. Kami percaya bahwa pendidikan

adalah investasi terbaik untuk melahirkan generasi

terbaik yang siap membangkitkan dan memajukan

bangsa. Karena itu, SMART memiliki visi menjadi

sekolah model yang melahirkan lulusan yang

berkepribadian Islami, berjiwa pemimpin, mandiri,

berprestasi dan berdaya guna.81

Dengan banyaknya perbedaan seperti

keadaan latar belakang keluarga, faktor ekonomi,

dan karakter setiap siswanya. Diawal kedatangan

banyak siswa asrama yang minder, sulit untuk

membuka diri, bersosialisasi, malu bahkan sering

untuk meminta pulang ke rumah mereka, karena

merasa tidak betah dan kesulitan menemukan

kenyamanan ditempat yang baru.82

81

Wawancara dengan Ustadz Sriyono, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 17:00. 82

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, Bogor pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 17:00.

Page 116: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

99

SMART Ekselensia merupakan sebuah

lembaga pendidikan dibawah naungan Dompet

Dhuafa dengan bertujuan memberikan bantuan

dan fasilitas pendidikan yang dikhususkan bagi

siswa Dhuafa dari segi ekonomi namun memiliki

kemampuan diatas rata-rata. Namun seiring

berjalannya waktu pihak SMART Ekselensia

merasa mengalami kesulitan untuk menemukan

siswa asrama yang memenuhi kriteria yaitu

Dhuafa dan mempunya IQ 120.83

Saat ini siswa asrama SMART Ekselensia

berjumlah 192 orang yang terdiri dari 118 siswa

SMP dan 74 siswa SMA. Semua siswa diwajibkan

SMART Ekselensia bertempat tinggal di Asrama

yang sudah dilengkapi dengan fasilitas lainnya.

Asrama SMART Ekselensia terdapat 3 gedung dan

tiap asrama dipegang/dibimbing oleh 2 pembina

asrama. Dan dilihat dengan perbandingan antara

sumber daya manusia Pembina asrama dan siswa

asrama tentu sangat tidak seimbang, karena

kurangnya sumber daya manusia yaitu Pembina

asrama dan hal ini dikhawatirkan mengakibatkan

tidak efektifnya kegiatan bimbingan yang

diberikan kepada siswa asrama.84

83

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, Bogor pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 17:15. 84

Wawancara dengan Ustadz Fauzan, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, Bogor pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:45.

Page 117: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

100

Kemudian permasalahan yang dihadapi

siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor

adalah pada awal kedatangan mereka di SMART

Ekselensia mereka tidak percaya diri, malu-malu,

minder dan lebih memilih untuk menyendiri.

Pembina agama membutuhkan waktu untuk

membentuk karakter siswa asrama agar lebih

berani untuk belajar membuka diri dan

mengembangkan dan menyalurkan

kemampuan/potensi mereka sesuai dengan minat

dan bakat. Seperti ungkapan salah satu siswa

asrama bernama Yika:

“Jujur dulu aku takut kak kalo ketemu sama

orang baru, ga pede soalnya keadaan aku

begini, takut ga ada yang mau temenan sama

aku, ditambah aku juga ngerasa minder sama

keadaan orang tua di rumah”85

Dari pernyataan Yika tersebut terlihat bahwa

permasalahan yang dialami Yika adalah kesulitan

Yika ketika berada ditempat yang baru dan merasa

minder dengan keadaan orang tuanya. Selain Yika,

salah satu siswa asrama bernama Fabian pun ikut

merasakan hal yang sama, yaitu:

“Sebenernya aku dari awal udah seneng sih kak

disini. Tapi dulu ngerasa malu dan ga pede

karena aku masih belum lancar kak bicara dengan

bahasa Indonesia, kadang kalo mau kenalan suka

85

Wawancara dengan Yika, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia,Bogor pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30.

Page 118: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

101

diketawain sama temen-temen disini jadi aku lebih

milih diem aja, dan juga kadang malu sama

pekerjaan orang tua di rumah Cuma jadi

buruh.tapi lama-lama aku dibantu juga sama wali

asrama disini untuk bergaul sama temen-temen,

dan akhirnya aku ngerasain kenyamanan juga

selama disini”86

Masalah lain yang dialami siswa asrama

adalah kurangnya dukungan dari orang tua mereka.

Seperti yang diungkapkan oleh siswa asrama yang

bernama Abdul:

“Gatau kenapa saya malah lebih nyaman disini

kak, saya ngerasa kalo disini ada yang mendukung

saya seperti Pembina asrama, guru dan teman-

teman. Terus saya juga difasilitasi sama SMART

untuk belajar dan mengembangkan potensi saya.

Saya merasa lebih senang disini”87

Berdasarkan pernyataan yang diungkapkan oleh

Abdul, terlihat bahwa siswa asrama merasa kurangnya

dukungan dari orang-orang terdekat khususnya keluarga

mereka. Dan mereka merasa lebih senang di SMART

karena merasa lebih didukung dan dibimbing. Selain itu

salah satu siswa asrama bernama Jefriadi juga mengalami

hal yang sama Jefriadi mengatakan:

“Saya seneng kak disini, walaupun awal-awal saya

sempet ngerasa ga PD (Percaya diri) karena saya ga

yakin kak kalo saya bisa bersaing sama temen-temen

86

Wawancara dengan Fabian, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30. 87

Wawancara dengan Abdul, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:30.

Page 119: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

102

disini. Terus karena rumah saya jauh jadi jarang ketemu

orang tua jadi kadang suka sedih karena kangen.”88

Dari beberapa pernyataan yang diungkapkan oleh

siswa asrama dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa ada

penyebab yang membuat siswa asrama tidak percaya diri

diantaranya adalah kurangnya keyakinan pada

kemampuan diri sendiri, sulit untuk mengembangkan dan

menemukan potensi yang dimiliki, sulit untuk

bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan yang

baru dan merasa kurangnya dukungan dari orang tua

mereka.

3. Tahapan Bimbingan Agama di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Pelaksanaan bimbingan agama di asrama SMART

Ekselensia Indonesia memiliki tahapan dalam proses

bimbingan. Hal ini dilakukan supaya bimbingan yang

diberikan kepada siswa asrama dapat tersampaikan dan

memberikan dampak yang baik bagi yang dibimbingnya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori dari M.

Arifin pada tahapan-tahapan pelaksanaan bimbingan. Hal

ini dikarenakan berdasarkan hasil obserhasi dan

wawancara adanya terdapat kesesuaian antara teori

dengan proses bimbingan di asrama SMART Ekselensia

Indonesia. pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori

dari M.Arifin pada tahapan-tahapan bimbingan agama.

88

Wawancara dengan Jefriadi, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:00.

Page 120: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

103

Hal ini dikarenakan terdapat kesesuaian dengan tahapan

bimbingan yang dilakukan di asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor. Tahapan-tahapan bimbingan yang

dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Tahap persiapan

Pada tahapan ini dimulai dengan mempersiapkan

materi yang akan diberikan pada siswa dengan

pemantapan tentang rumusan tujuan bimbingan dan

penyuluhan agama secara operasional yang jelas yaitu

mempengaruhi dan menggerakkan minat dan

perhatian siswa kepada kegiatan belajar dengan

melalui motivasi-motivasi theogenetis (yang

bersumber dari ajaran Tuhan). Melalui motivasi

theogenetis ini siswa akan dibangkitkan rasa dan nilai

keimanannya agar ajaran dan nilai-nilai keagamaan

mulai menjiwai dan mewarnai kepribadian kemudian

tahap selanjutnya adalah bertujuan utuk mendorong

siswa dengan motivasi yang bersumber agama dan

motivasi sosial, sehingga siswa timbul kesediaan

untukmengamalkan ajaran agamanya ditengah

masyarakat. Kemudian memberikan penyuluhan

tentang program bimbingan dan penyuluhan Agama

tersebut kepada staff pembimbing Agama dan siswa,

dengan menunjukan tentang pentingnya pelaksanaan

bimbingan penyuluhan ini bagi memperlancar proses

belajar. Selanjutnya mengadakan konsultasi dengan

seluruh pihak sekolah dan asrama untuk memperoleh

Page 121: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

104

dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan bimbingan

dan yang terakhir melakukan kegiatan pengumpulan

berbagai informasi, materi yang sesuai dengan pokok

bahasan yang akan disampaikan.

2) Tahap operasional

Pada tahap ini dimulai dengan pelaksanaan

program pengumpulan informasi atau data tentang

siswa, yang bertujuan untuk memperoleh ketenangan

atau data yang mencakup segala aspek kehidupan siswa

yang mempunyai pengaruh terhadap kegiatan proses

belajar-mengajarnya yang diperlukan bagi

pembimbing. Pada tahapan ini pembimbing agama

melakukan pengumpulan data-data pribadi dan latar

belakang keluarga siswa asrama serta segala hal yang

mempengaruhi pada pelaksanaan bimbingan di asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor. Kemudian

pemberian informasi dan orientasi kepada siswa

dengan tujuan agar siswa mendapatkan gambaran yang

jelas tentang keadaan dan kondisi pendidikan yang

hendak dilaluinya. Setelah itu pembimbing

memperkenalkan dengan mendeskripsikan tentang

kondisi dan keadaan ruang lingkup belajar yang ada di

SMART Ekslensia Indonesia. Kemudian penempatan

dan penyuluhan siswa dengan tujuan agar siswa

mendapatkan kedudukan (posisi) sesuai dengan

kemampuan dan aspirasinya dengan cara-cara seperti

pembentukan kelompok belajar, kelompok

Page 122: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

105

extrakurikuler dan penempatan dalam jurusan yang

sesuai dengan bakat dan minat siswa. Pembimbing

berperan mengoordinasi siswa dalam pelaksanaan

bimbingan dengan membantu siswa asrama dalam

menentukan kemampuan dan potensi diri siswa sesuai

dengan minat dan bakat siswa asrama.

Kemudian pembimbing memberikan terapi dalam

bentuk bantuan melalui counseling (penyuluhan), hal

ini bertujuan untuk membantu siswa yang menemui

kesulitan karena masalah pribadi supaya siswa mampu

mengatasinya dengan kemampuannya secara optimal

sehingga siswa mendapatkan tujuan pendidikan sesuai

dengan kapasitas bakatnya. Adapun permasalahan

pribadi yang memerlukan counseling diantaranya

adalah: konflik cita-cita dengan lingkungan sekitarnya,

konflik antara siswa dengan lingkungan keluarga/orang

tua, konflik antara bakat dan pendidikan yang rendah

dari segi kualitas dengan sikap apatisme dalam

mengambil alternatif lain (pilihan). Pada tahapan ini

pembimbing berperan sebagai pembimbing dan

konselor, dengan memberikan bantuan dan motivasi

kepada siswa asrama dalam menghadapi permasalahan

yang sedang dihadapinya. Pemberian bantuan untuk

memecahkan kesulitan belajar siswa agar mencapai

kesuksesan dalam belajarnya dan lebih lanjut sesuai

dengan potensi yang dimilikinya. Bantuan tersebut

dapat dilakukan dengan melalui prosedur dan langkah

Page 123: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

106

sebagai berikut: Identifikasi kasus/masalah yang

dialami oleh siswa, diagnosa yaitu untuk mengetahui

jenis dan sifat kesulitan yang dialami dan apa yang

menjadi latar belakang, prognosa yaitu memantapkan

langkah bantuan yang harus diberikan kepada siswa

yang diidentifikasikan menemui kesulitan, pemberian

bantuan berupa usaha memecahkan kesulitan yang

dialaminya dan evaluasi dan tindak lanjut guna

mengetahui hasil pemberian bantuan yang telah

diberikan kepada siswa. Dan pada tahapan ini

pembimbing juga berperan sebagai pendidik dan

pembimbing yang membantu siswa asrama dalam

mengarahkan potensi diri dan memberikan motivasi

dalam memecahkan permasalahan dalam belajar siswa

asrama.

3) Tahap Cek

Pada tahapan ini dimulai dengan melakukan

pertemuan staf sekolah dengan staf BP dan

pembimbing agama pada saat diperlukan, secara rutin

ataupun secara insidentil sesuai dengan kasus yang

dijumpai. Pada tahap ini perlu dilakukan koordinasi

antara pihak sekolah dengan pembimbing agama di

asrama untuk mensinkonkan materi yang diberikan

agar sesuai dengan kebutuhan siswa asrama.

Selanjutnya untuk memaksimalkan program bimbingan

penyuluhan maka dilaksanakan kegiatan hubungan

masyarakat melalui berbagai cara dan kesempatan yang

Page 124: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

107

bertujuan agar dapat terbina pemahaman dan

pengertian serta saling bantu membantu dikalangan

orang tua murid khususnya serta masyarakat pada

umumnya tentang pentingnya program bimbingan

penyuluhan agama. Tahapan ini mengarahkan kepada

diperlukannya seminar atau sosialisasi untuk

menumbuhkan kesadaran masyarakat yang berkaitan

dengan pentingnya program bimbingan dan

penyuluhan.

4) Tahap Aksi

Tahap aksi merupakan umpan balik penilaian atas

pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang

telah diberikan kepada siswa untuk mengetahui sampai

dimana efektivitas dan efisiennya dalam hubungannya

dengan program pendidikan pada umumnya. Hasilnya

akan digunakan sebagai data masukan untuk

penyempurnaan program lebih lanjut. Tahapan ini

adalah tahapan terakhir yaitu pembimbing melakukan

evaluasi secara keseluruhan terhadap pelaksanaan

bimbingan yang sudah dilaksanakan, dengan

meningkatkan program-program bimbingan yang

dinilai masih belum maksimal

Page 125: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

108

4. Peran Pembimbing Agama di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Peran pembimbing agama yang dimaksudkan dalam

penelitian ini adalah peran pembimbing agama dan juga

menjadi wali asrama siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, yang bertanggung jawab untuk

memberikan bimbingan agama, dukungan sosial, apresiasi

dan membimbing siswa-siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Peran pembimbing agama juga sebagai pengganti

orang tua siswa asrama SMART Ekselensia selama

mereka menjalani pendidikan dan disinilah peran

pembimbing agama untuk membantu membimbing dan

mengarahkan siswa-siswa asrama untuk mengembangkan

potensi dan kemampuan mereka, menjadi seseorang yang

berkepribadian islami, berjiwa pemimpin, mandiri,

berprestasi dan berdaya guna.

Seperti yang diungkapkan oleh Ustadz Hodam:

“Pada dasarnya bimbingan agama yang diberikan

kepada siswa asrama SMART Ekselensia sesuai

dengan kurikulum asrama adalah berupa teori

yang disampaikan dalam kegiatan mentoring dan

selanjutnya lebih difokuskan kepada Implementasi

siswa-siswa asrama sehari-hari”89

Kegiatan bimbingan agama di asrama SMART

Ekselensia dilakukan satu minggu sekali pertemuan,

89

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, Bogor pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:00.

Page 126: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

109

tahapan bimbingan yang dilakukan adalah dengan

menyesuaikan kurikulum asrama SMART Ekselensia

yang telah disesuaikan berdasarkan tingkatan kelas.

Metode yang digunakan adalah sharing dan mentoring

yang dikoordinasi oleh pembina asrama. Saat kegiatan

sharing dan mentoring berlangsung siswa asrama

dibimbing untuk mendalami llmu-ilmu keagamaan yang

lebih aplikatif misalnya ilmu-tentang fiqih, thaharah,

shalat yang menuntut siswa asrama agar mampu untuk

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.90

Dalam kesehariannya ustadz Hodam, membangun

iklim kekeluargaan dengan siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia agar mereka juga merasakan

hubungan emosional yang kuat. Selain itu tidak jarang

ustadz Hodam yang berinisiatif untuk menanyakan

keadaan atau permasalahan yang dialami siswa asrama.

Pembina asrama membangun hubungan

kekeluargaan dengan siswa asrama hal ini bertujuan agar

siswa asrama merasa mereka adalah sudah menjadi bagian

dari keluarga SMART Ekselensia. Selain itu hubungan

kekeluargaan seperti ini memang diterapkan di SMART

Ekselensia guna untuk mempermudah siswa asrama

berinteraksi dengan lingkungan dan teman-teman maupun

Pembina asrama dan hal ini berguna juga untuk

90

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, Bogor pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:00.

Page 127: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

110

membantu membangun kepercayaan diri siswa asrama.

Menurut ustad Hodam:

“Sudah menjadi kewajibannya sebagai Pembina

asrama yaitu menggantikan peran orang tua

mereka, dan harapannya siswa asrama bisa

belajar lebih giat lagi supaya menjadi pribadi

yang lebih baik dan menjadi kebanggaan orang

tua, SMART Ekselensia dan bermanfaat bagi

banyak orang.”91

Pendidikan yang diberikan di Asrama SMART

Ekselensia difokuskan kepada hal-hal aplikatif

harapannya siswa asrama mampu menerapkan dalam

kehidupannya sehari-hari. Siswa asrama kelas VII dalam

kurun waktu 3 bulan diberikan pendidikan yang

membentuk kemandirian mereka seperti mereka dilatih

untuk mencuci baju, mencuci piring, merapihkan tempat

tidur, memasak. Siswa asrama kelas VII dalam waktu 3

bulan pertama tidak diperkenankan untuk berkomunikasi

dengan orang tua mereka, hal ini bertujuan untuk

membiasakan mereka agar mampu untuk menyesuaikan

diri dan lebih mandiri. Pembina asrama membantu

mengarahkan siswa asrama agar menjaga kebersihan dan

lebih peka terhadap lingkungan yang kurang bersih dan

rapih.

“Disini, Alhamdulillah siswa mudah untuk

diarahkan mba. Memang di awal-awal sedikit

kesulitan untuk menerapkan beberapa aturan atau

pelajaran kepada siswa-siswa asrama, karena

91

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30.

Page 128: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

111

memang siswa banyak yang pemalu dan minder

tapi untungnya penurut dan tidak sulit diatur jadi

kami juga mudah untuk mengarahkannya mba”92

Dari sini terlihat jelas bahwa peran pembina

asrama sangat berperan penting bagi kemajuan siswa

asrama. Diawal kedatangan siswa asrama di SMART

Ekselensia banyak yang krisis kepercayaan diri. siswa

asrama minder, malu-malu, dan sulit untuk bersosialisasi

dengan lingkungannya. Dengan kegigihan Pembina

asrama, sedikit-demi sedikit siswa asrama diberikan

pendidikan, bimbingan dan juga nasihat. Melalui

pendekatan hubungan emosional dengan siswa asrama

membantu untuk memudahkan siswa asrama untuk lebih

senang berada di SMART Ekselensia Indonesia Bogor

dan bisa menerima nasihat dan arahan yang pembina

asrama berikan.

Banyak perubahan yang terjadi selama siswa

asram berada di asrama SMART Ekselensia Indonesia,

mulai dari penampilan, gaya berbicara, emosional dan

kepercayaan diri. Tidak sedikit siswa asrama yang

memiliki kepribadian introvert, setelah diberikan

motivasi, arahan dan bimbingan saat ini siswa asrama

mampu untuk membangun kepercayaan diri mereka.

Seperti ungkapan salah satu siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia yang bernama Daffa:

92

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:15 WIB.

Page 129: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

112

“Saya benar-benar dimotivasi banget kak sama

ustadz-ustadz di Asrama, karena ustadz sekarang

saya jadi PD dan ga minder lagi. Padahal dulu

saya pemalu, takut kalo di tempat ramai dan

ketemu orang-orang asing. Sekarang

Alhamdulillah udah enggak lagi”93

Saat berkunjung ke lokasi, peneliti melihat siswa-

siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia, terlihat

bahwa siswa asrama dan Pembina asrama sangat memiliki

kedekatan, terlihat saling bersenda gurau dan mengobrol.

Pembina asrama terlihat sangat akrab dengan siswa-siswa

asrama. Setelah siswa asrama pulang sekolah beberapa

siswa asrama melakukan aktivitas seperti menghafalkan

Al-Qur‟an, bermain futsal, belajar, membaca buku,

bermain bulu tangkis dan beberapa diantaranya terlihat

sedang mengobrol dengan temannya. Selepas pulang

sekolah biasanya mereka mengisi dengan kegiatan yang

sesuai dengan minat dan hobi mereka. Siswa asrama

terlihat senang dan nyaman berada di asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor. Mereka memiliki semangat

dan tekad untuk terus belajar dan melakukan hal yang

bermanfaat untuk masa depan.

93

Wawancara dengan Daffa, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, Bogor pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 16:00.

Page 130: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

113

C. Dampak Peran Pembimbing Agama Dalam Upaya

Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Siswa asrama SMART Ekselensia mengaku, dulunya

mereka tidak percaya dengan diri mereka. mereka merasa

kesulitan untuk membuka diri ketika berada dilingkungan

yang baru, minder karena keadaan diri mereka dan keadaan

orang tua/keluarga. Oleh karena itu mereka cenderung

memilih diam dan menarik diri sehingga tidak bisa

memaksimalkan kemampuan dan potensi mereka.

“Sebelum di SMART aku pemalu banget kak, kayak ga

PD gitu kak. Bahkan pas awal-awal disini pun aku masih

pemalu, aku susah kalo ketemu sama orang baru karena

aku ngerasa engga pinter ngobrol atau ngajak kenalan

sama orang. Aku lebih milih diem aja kalo dikelas juga

diem aja, takut soalnya kak”94

Dari pernyataan Yika tersebut, ia menyebutkan bahwa

dia merasa tidak percaya diri. Ia kesulitan untuk menyesuaikan

ketika berada di lingkungan yang baru, merasa takut untuk

berinteraksi dengan orang karena merasa dirinya tidak percaya

diri. salah satu siswa asrama bernama Wildan mengungkapkan

pendapatnya:

“Awalnya sempet mikir disini bakal dapet temen apa

engga, terus mikir lagi kira-kira ustadznya galak-galak

apa engga. Ternyata ustadznya baik, engga galak sama

sekali tadinya aku ngerasa malu-malu sering dinasehatin

94

Wawancara dengan Yika. Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:00.

Page 131: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

114

dan sekarang jadi berani tampil di depan orang dan lebih

mudah berkomunikasi sama temen-temen baru kak”95

Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan

tersebut, peneliti meneliti bahwa peran pembimbing Agama di

asrama SMART Ekselensia Indonesia, Bogor, bukan hanya

sebagai pendidik yang memberikan llmu dan pelajaran yang

berkaitan dengan keagamaan saja. Namun lebih dari itu,

pembimbing agama memberikan motivasi berupa nasihat,

ajakan kepada siswa-siswanya, memberikan dukungan,

melatih soft skill, kemandirian, tanggung jawab, dan

membimbing siswa asrama agar terus belajar untuk mengasah

kemampuan mereka dibidang yang mereka inginkan.

Sesuai dengan misi SMART Ekselensia Indonesia

Bogor yaitu menjadi sekolah yang melahirkan generasi

berkepribadian islami, berjiwa pemimpin, berprestasi dan

berdaya guna. Lembaga pendidikan SMART Ekselensia

memang bertujuan untuk membantu siswa dhuafa yang

memiliki kecerdasan tinggi namun memiliki keterbatasan

biaya untuk menjalani pendidikan. Untuk melahirkan siswa

asrama yang berjiwa pemimpin tentu perlu dilatih dari segi

kepercayaan diri mereka agar mereka berani untuk

menunjukan kemampuan dan potensi yang mereka miliki dan

tentunya memberikan manfaat bagi orang lain. Hal ini

ditegaskan oleh ustadz Sriyono:

95

Wawancara dengan Wildan, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 16:30.

Page 132: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

115

“Kalo dari segi kecerdasan siswa asrama sudah tidak

diragukan lagi lagi mba, tapi kalo dari segi kepercayaan

diri memang perlu ditingkatkan lagi. Karena banyak

siswa asrama yang sebenarnya punya potensi tapi tidak

berani untuk menunjukannya. Maka dari itu kami selaku

wali asrama sedang mengupayakan agar siswa asrama

dapat meningkatkan lagi kepercayaan diri mereka melalui

beberapa kegiatan yang diadakan di asrama, seperti

Public speaking, lomba-lomba yang sesuai dengan minat

siswa. Kami berusaha untuk menyalurkan apa yang

menjadi minat mereka.”96

“Siswa asrama yang baru diterima di SMART Ekselensia

dalam 3 bulan pertama diberikan pendidikan yang

berkaitan dengan kemandirian dan adaptasinya

mba,seperti dilatih untuk mencuci pakaian, mencuci

baju,berpenampilan baik dan rapih, menjaga kebersihan

dan diperkenakan dengan lingkungan yang baru karena

siswa asrama SMART Ekselensia memang diseleksi dari

beberapa wilayah yang tersebar di Indonesia. Dan

pastinya banyak pula perbedaan dan kebiasaan yang

mereka bawa dari daerah tempat tinggal mereka kesini

Saya berharap siswa disini memiliki kemandirian dalam

mengelola diri dan waktu, sehingga dapat mendahulukan

hal-hal yang prioritas dan penting untuk mencapai tujuan

dan cita-cita hidupnya.”97

Dari pernyataan yang dijelaskan tersebut terlihat bahwa

upaya Pembina asrama yang selama ini diterapkan kepada

siswa asrama sudah membantu untuk mengarahkan siswa,

melalui beberapa program yang dijalani dan dikoordinasi oleh

Pembina asrama seperti kegiatan public speaking. Melalui

kegiatan public speaking siswa asrama diharapkan belajar

96

Wawancara dengan Ustadz Sriyono, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:30. 97

Wawancara dengan Ustadz Fauzan, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:30.

Page 133: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

116

melatih kemampuan berbicaranya, berani mengeluarkan

pendapat, berargumen, mampu berbicara di depan banyak

orang. Selain itu Pembina asrama melatih kemandirian siswa

asrama agar terampil untuk mengurus dirinya sendiri dan

diharapkan siswa asrama mampu mengelola sumber daya yang

dimiliki. Salah satu siswa asrama yang bernama Iqbar

mengatakan:

“Aku ngerasa makin PD sih disini kak, di Asrama ga

cuma belajar ilmu agama Islam aja tapi banyak, setiap

siswa asrama dapet giliran untuk memimpin doa, menjadi

imam shalat jadi ya mau ga mau kita semua kebagian

kak. Dan dulunya kita yang malu malu sekarang jadi

terbiasa, karena memang sering diwajibkan untuk

tampil”98

Auliya menyatakan bahwa ia merasa pembimbing

sangat mendukung dan memberikan dirinya nasihat untuk

sabar dan belajar untuk menghargai dan menerima keadaan

keluarganya. Setelah diberikan nasihat Yika merasa lebih bisa

menerima keadaan keluarganya dan tidak merasa minder

apabila menceritakan tentang keadaan orang tuanya.

“Aku banyak belajar kak disini, Pembina asrama juga

selalu ngasih semangat dan dukungan ke kita. Saya

sempet minder sama keadaan orang tua di rumah, ayah

dan ibu saya cerai kak, dan saya suka ga dibolehin kalo

mau ketemu ayah saya. Kadang suka malu sama tetangga

di rumah, malu juga kalo ada yang bahas tentang orang

tua. Tapi ustadz disini terus dukung,semangatin dan saya

dinasihatin untuk bersikap sabar, bersyukur dan

menerima keadaan keluarga saya, karena biar

98

Wawancara dengan Iqbar, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:30.

Page 134: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

117

bagaimanapun mereka tetap keluarga saya yang harus

saya banggakan”99

Dari beberapa pernyataan diatas, dapat dilihat begitu

banyaknya faktor yang menyebabkan siswa asrama tidak

percaya diri. Diantaranya adalah faktor ekonomi, keadaan

orang tua, rendahnya sarana untuk mengembangkan dan

menyalurkan minat mereka menjadi penghambat mereka untuk

percaya dengan diri mereka dan berani untuk menunjukan ke

khalayak luas. Siswa asrama memilih untuk menutup diri

karena beranggapan bahwa dirinya tidak memiliki kemampuan

dan tidak percaya dengan dirinya sendiri.

Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa peran

pembimbing agama di asrama SMART Ekselensia Bogor

adalah untuk memberikan arahan dan bimbingan untuk siswa

asrama SMART Ekselensia agar menjadi siswa yang dapat

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri

dengan memanfaatkan kekuatan yang ada pada individu.

99

Wawancara dengan Auliya, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:30.

Page 135: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

118

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai uraian

analisa data tentang peran pembimbing agama dalam upaya

meningkatkan kepercayaan diri siswa di asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor. Peneliti akan mendeskripsikan teori

sesuai dengan fakta lapangan yang terkumpul sehingga dapat

disimpulkan.

A. Gambaran Peran Pembimbing Agama Di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Pada hakikatnya setiap orang memiliki perannya masing-

masing dalam menjalani kehidupan. Setiap peran memiliki tujuan

supaya seseorang dapat menjalankan perannya dan dapat

bermanfaat bagi sekitar. Pembimbing agama merupakan

seseorang yang memiliki peran penting bagi siswa asrama untuk

membimbing dan memberikan arahan kepada siswa asrama

SMART Ekselensia Indonesia. Berikut merupakan bentuk peran

yang diberikan pada siswa asrama SMART Ekselensia yang

diberikan oleh pembimbing berdasarkan wawancara dengan

ustadz Hodam Wijaya:

“Disini kami tidak ada yang senioritas mba, jadi antara

senior dan junior seperti teman satu angkatan. Memang

diajarkan untuk tidak menerapkan sistem senioritas

supaya kalo ada siswa baru lebih mudah untuk

bersosialisasi dan berinteraksi. Kemudian kami pada saat

sharing dan mentoring kelompok, Pembina asrama

menilai apabila ada siswa yang masih minder, malu-

Page 136: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

119

malu, sulit untuk bersosialisasi kami melakukan

bimbingan secara face to face mba.100

Dan menurut penuturan Ustadz Sriyono sebagai pembina

asrama dan pembimbing agama di asrama SMART Ekselensia,

beliau memberikan penjelasan mengenai bagaimana peran

pembimbing agama yang diberikan untuk menumbuhkan

kepercayaan diri siswa asrama SMART Ekselensia adalah

sebagai berikut:

“Setiap siswa asrama diberikan kewajiban untuk

memimpin doa bersama, menjadi imam shalat dan setiap

dua minggu sekali ada bimbingan tentang public speaking

juga mba, ini dimaksudkan supaya siswa bisa melatih

keberanian mereka untuk tampil didepan orang banyak

mba”101

Salah satu siswa asrama juga mengatakan saat wawancara

dengan peneliti:

“Menurut saya penting banget kak, kenapa kita harus

mengembangkan kemampuan kita, dengan bekal

kemampuan supaya kita bisa berani bersaing dengan

kemajuan zaman dan bisa bermanfaat bagi orang tua dan

masyarakat”102

“Aku dikasih motivasi sama ustadz kak, dan menurut aku

perlu banget sih kita terus belajar dan berani untuk

mengembangkan kemampuan kita, karena kalo enggak

100

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Pembina asrama

SMART Ekselensia Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30. 101

Wawancara dengan ustadz Sriyono, Pembina asrama SMART

Ekselensia Indonesia, pada tanggal 20 Januari pukul 15:30. 102

Wawancara dengan Iqbar, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari,pukul 16:00.

Page 137: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

120

gitu gimana kita mau jadi lebih dari sekarang, kita kan

perlu belajar lagi supaya bisa jadi yang terbaik kak ”103

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor, tampak bahwa

siswa asrama mulai menyadari akan pentingnya meningkatkan

kepercayaan diri yang merupakan suatu langkah yang penting

dilakukan untuk menjadikan siswa asrama SMART Ekselensia

memiliki keyakinan akan kemampuan dan potensi yang

mereka miliki, mudah untuk bersosialisasi, berani

mengembangkan kemampuannya sehingga memberikan

manfaat bagi khalayak. Menurut Hendra Widjaja, percaya diri

merupakan sikap individu yang memiliki keyakinan akan

kemampuan dan potensi diri, mudah bersosialisasi dan

beradaptasi pada suatu lingkungan dan memiliki kesadaran

akan pentingnya mengembangkan kemampuan yang

dimiliki.104

Sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa pihak

yang terlibat di asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor,

memahami akan pentingnya bimbingan yang diberikan oleh

pembimbing agama untuk meningkatkan kepercayaan diri

siswa asrama. Baik dari pihak kepala asrama, pembimbing

agama/pembina asrama dan siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

103

Wawancara dengan Nabil, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari,pukul 16:45. 104

Hendra Widjaja, Berani Tampil Beda dan Percaya Diri,

(Yogyakarta: Araska, 2016). Cet Ke-1, h. 61- 62

Page 138: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

121

Tujuan dilaksanakannya pembimbingan agama di asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor adalah untuk

memberikan arahan dan motivasi dalam mengembangkan

minta dan bakat serta kemampuan siswa asrama seoptimal

mungkin. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan dari siswa

asrama, bahwa siswa asrama merasa lebih percaya diri dengan

kemampuan yang dimiliki, memiliki kesadaran akan

pentingnya mengembangkan kemampuan dan potensi dan

siswa asrama menjadi lebih mudah dalam beradaptasi dan

menyesuaikan diri. Mengingat bahwa siswa asrama

membutuhkan figur yang berperan sebagai pengganti orang

tua siswa selama di asrama, yang dapat memberikan

bimbingan, mendidik dan memberikan konseling kepada

siswa asrama. Hal ini didukung melalui pendapat dari Rachel

Dunaway Cox bahwa peran pembimbing adalah melaksanakan

koordinasi kegiatan, mendidik klien agar memahami dan

menghayati program bimbingan dan melaksanakan bimbingan

yang bersifat tertentu. 105

Oleh karena itu, peran pembimbing agama dalam upaya

meningkatkan kepercayaan diri siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor, maka dapat dijelaskan bahwa

bentuk peran dan fungsi agama yang diberikan kepada siswa

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor adalah sebagai

koordinator, pendidik, pembimbing dan konselor.

105

Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: CV

Pustaka Setia, 1998), Cet Ke-1,H.48.

Page 139: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

122

1. Koordinator

Peran pembimbing sebagai koordinator, yang berarti

pembimbing mengoordinasi pelaksanaan bimbingan di

asrama SMART Ekselensia Indonesia. Pembimbing

berperan sebagai koordinator memiliki fungsi sebagai

adaptasi.106

Yaitu dengan mengadaptasikan program

bimbingan yang disesuaikan dengan kurikulum asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor dan minat serta

kemampuan siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

Dari berbagai perbedaan yang disebutkan tersebut

diperlukannya proses adaptasi antara siswa asrama dengan

lingkungan SMART Ekselensia dan diluar SMART

Ekselensia Indonesia Bogor, hal-hal baru yang belum

pernah siswa temui ketika sebelum ada di SMART

Ekselensia Indonesia Bogor. Hal ini bertujuan untuk

mengoptimalkan proses pendidikan di sekolah dan juga

bimbingan saat di asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor. Apabila siswa sudah mampu untuk beradaptasi

dengan lingkungan maka proses penerimaan ilmu menjadi

lebih mudah. Siswa menjadi lebih percaya dengan dirinya

dan mampu untuk menjalin relasi dengan orang-orang baru.

Seperti yang dituturkan ustadz Fauzan sebagai pembimbing

agama asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor:

106

Achmad Juntika. Bimbingan&Konseling.(Bandung: PT Refika

Aditama, 2018) Cet Ke-6, H.8-9

Page 140: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

123

“Setiap pembina asrama disini sudah mempunyai

tanggung jawabnya masing-masing untuk ditugaskan

melakukan bimbingan di asrama yang telah ditentukan

dan sesuai dengan kelas siswa asrama. Kami

mengadakan sharing dan mentoring yang mana tiap-tiap

siswa dibentuk dalam kelompok untuk mempermudah

proses bimbingan mba”107

Ustadz Fauzan mengatakan bahwa pada saat kegiatan

sharing dan mentoring per kelompok itu akan

mempermudah mengamati perkembangan siswa asrama.

Terkadang masih ada siswa asrama yang sedikit tertinggal

kemampuannya dibandingkan dengan teman-teman yang

lainnya. Oleh karena itu dilakukan kembali bimbingan

secara face to face dengan siswa asrama yang dinilai masih

perlu diberikan bimbingan dengan metode face to face.

Dalam wawancara degan peneliti ustadz Sriyono

mengatakan:

“Alhamdulillah siswa tidak sulit untuk diarahkan mba,

walaupun diawal-awal kedatangan harus

membiasakan diri mereka untuk bergaul dengan

teman-teman yang baru. Tapi sejauh ini siswa asrama

semangat, nurut juga kalo diarahkan jadi semoga aja

ilmu yang kita berikan bisa tersampaikan dan bisa

diterapkan oleh siswa asrama.”108

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa

pembimbing asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor,

merasa berhasil untuk menjalankan perannya sebagai

107

Wawancara dengan ustadz Fauzan, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, pada tanggal 23 Januari pukul 15:30. 108

Wawancara dengan ustadz Sriyono, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, pada tanggal 23 Januari pukul 16:30.

Page 141: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

124

seorang pembimbing agama dengan membantu

mengoordinasi siswa asrama untuk rutin mengikuti

kegiatan-kegiatan bimbingan di asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

2. Pendidik

Peran pembimbing sebagai pendidik yaitu berperan

dalam mendidik siswa asrama dengan memberikan arahan

serta bimbingan sesuai dengan kurikulum asrama. peran

pembimbing sebagai pendidik, terdapat beberapa fungsi

bimbingan didalamnya, yaitu diantaranya: Fungsi adaptasi

yaitu dengan mengadaptasikan program bimbingan yang

disesuaikan dengan kurikulum asrama dengan minat dan

kemampuan siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor, fungsi penyesuaian, yaitu membantu siswa asrama

untuk menemukan penyesuaian diri dan perkembangan

siswa asrama secara optimal dan fungsi pengembangan,

yaitu membimbing siswa asrama untuk mengembangkan

seluruh potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa

asrama.109

Selain kegiatan belajar mengajar di sekolah, siswa

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor juga

mendapatkan pendidikan yang diberikan oleh pembimbing

agama di asrama SMART Ekselensia. Peran pembimbing

agama sebagai pendidik sangat diperlukan oleh siswa

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor untuk

109

Achmad Juntika. Bimbingan&Konseling.(Bandung: PT Refika

Aditama, 2018) Cet Ke-6, H.8-9

Page 142: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

125

membantu memberikan dukungan, motivasi pendidikan dan

bimbingan agama yang telah disesuaikan dengan kurikulum

asrama SMART Ekselensia Indonesia, Bogor. Pada tanggal

20 Januari 2020 pada saat sesi wawancara dengan siswa

asrama salah satu siswa asrama bernama Jefriadi

mengatakan:

“Menurut aku ustadz disini baik-baik kak,

berpengaruh banget untuk perubahan aku dari awal

dateng kesini sampe sekarang. Ustadz sabar untuk

bimbing dan semangatin kita. Dan kita jadi enggak

canggung juga kalo ma curhat dan becanda sama

ustadz disini kak”110

“Kalo diasrama kita lebih dilatih ke praktik

menerapkan ilmu-ilmu yang kita dapat sehari-hari si

ka, kita kan diajarain menjahit, mencuci, sol sepatu,

terus ada public speaking juga, dan sharing

mentoring kak. Dan emang aku jadi ngerasa lebih

biasa tampil depan orang banyak karena emang

sering dilatih waktu kegiatan public speaking.111

SMART Ekselensia Indonesia merupakan lembaga

pendidikan dibawah naungan Dompet Dhuafa Republika

memberikan fasilitas pendidikan kepada siswa memiliki

kemampuan diatas rata-rata namun terhambat oleh faktor

ekonomi. Sesuai dengan misi SMART Ekselensia Indonesia

yaitu menyelenggarakan sekolah menengah berkualitas bagi

masyarakat marginal, melahirkan lulusan yang

berkepribadian islami, berjiwa pemimpin, mandiri,

110

Wawancara dengan Jefriadi, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 23 Januari,pukul 16:00. 111

Wawancara dengan Azis, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 23 Januari,pukul 16:00.

Page 143: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

126

berprestasi dan berdaya guna, mewujudkan pengembangan

sumber daya manusia yang berdaya saing global. Untuk

mewujudkan misi tersebut, fungsi bimbingan sebagai

penyaluran perlu diterapkan pembimbing kepada siswa

asrama. Ustadz hodam sebagai kepala asrama sekaligus

pembina asrama mengatakan:

“Peran pembimbing agama di asrama SMART

Ekselensia ini selain sebagai pendidik, kami adalah

pengganti peran orang tua mereka selama disini. Kami

membimbing siswa untuk menumbuuhkan kemauan,

mengajak supaya siswa menjadi seseorang yang

berdaya guna dan bermanfaat bagi banyak orang.

makannya siswa asrama yang kami koordinir untuk

terus belajar menggali kemampuan mereka, mau

akademik, soft skill. Dan kalo ada kompetisi selalu

saya ajak atau bahkan menyuruh mereka untuk ikut.

Supaya menambah pengalaman dan mereka juga

mba”112

Menurut penuturan yang dijelaskan oleh ustadz

Hodam, terlihat bahwa pembimbing bertanggung jawab

pada siswa asrama dengan mengoordinasi siswa asrama

untuk menggali kemampuan dan potensi yang siswa miliki.

Dengan menumbuhkan kemauan siswa dan mengarahkan

agar siswa mengikuti beberapa perlombaan yang sesuai

dengan kemampuan dan passion siswa asrama. Pada

pelaksanaan wawancara peneliti dengan siswa salah satu

siswa asrama bernama Fabian mengatakan:

112

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Pembina Asrama

SMART Ekselensia Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30.

Page 144: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

127

“Sebenernya seneng sih kak disini, memang bener-bener

diarahkan dan difasilitasi bakat dan minatnya dimana.

Kebetulan minat aku di baris berbaris, awal-awal si

sempet bingung minatnya apa tapi setelah diarahkan

sama pembimbing aku jadi seneng dan serius aja untuk

belajar baris berbaris dan mulai ikut-ikut lomba biar

makin banyak pengalaman.”113

Berdasarkan keterangan dari siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor, terlihat bahwa siswa merasa

nyaman berada di asrama SMART Ekselensia, siswa

merasa terbimbing untuk menentukan minat siswa. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa fungsi penyaluran

dalam bimbingan di asrama SMART Ekselensia, sudah

diterapkan dan berhasil membuat siswa untuk menentukan

minat siswa dan mau untuk menyalurkan minat dan bakat

yang mereka miliki. Siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, merasakan ada perubahan yang terhadap

diri mereka khususnya tentang meningkatnya kemampuan

soft skill siswa asrama dan juga kepercayaan diri mereka.

siswa asrama merasa dirinya lebih berani untuk tampil

didepan banyak orang. Di asrama SMART Ekselensia

Indonesia pembimbing asrama lebih memfokuskan pada

ilmu penerapan yang diharakan siswa asrama mampu

menerapkan ilmu-ilmu yang mereka terima kedalam

kehidupan sehari-harinya.

113

Wawancara dengan Fabian, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:45.

Page 145: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

128

3. Pembimbing

Peran pembimbing agama di asrama SMART

Ekselensia berperan sebagai pembimbing siswa asrama

dalam membantu siswa dalam menghadapi permasalahan,

memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa

asrama. Terdapat dua fungsi pembimbing dalam peran

pembimbing, diantaranya adalah untuk membimbing siswa

dalam memilih dan memantapkan penguasaan kemampuan

sesuai dengan minat, bakat dan kepribadian siswa asrama

dan fungsi pengembangan yaitu pembimbing mengarahkan

siswa asrama untuk mengembangkan seluruh potensi dan

kemampuan yang dimiliki oleh siswa asrama. Menurut

Cribbin bahwa bimbingan merupakan bantuan yang

berpusatkan kearah klien dan berkaitan dengan

pengembangan optimal keseluruhan diri klien serta

pencapaian potensi untuk kepentingan individu dan

sosial.114

Dalam penelitian ini, fungsi pengembangan yang

diterapkan oleh pembimbing kepada siswa asrama SMART

Ekselensia adalah berupa motivasi dan dukungan yang

diberikan kepada siswa asrama untuk mau mengembangkan

seluruh potensi dan kemampuan siswa sesuai dengan minat

dan bakat yang siswa miliki. Seperti mengikuti organisasi

114

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan

Konseling, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2015) h.93

Page 146: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

129

sekolah, perlombaan dan olimpiade. Seperti penuturan

siswa yang bernama Wildani:

“Kebetulan saya hobi olahraga kak, saya ikut ekskul

sepak bola dan setiap seminggu sekali latihan. Selain itu

saya juga senang ikut lomba cerdas ceramat. Pernah

juara 1 LCC sains dan humaniora. Menurut saya perlu

banget kita mengembangkan apa yang jadi minat kita kak,

karena disini kan difasilitasi jadi sayang kalo ga

dimanfaatkan kak”115

Dari keterangan tersebut dapat diasumsikan bahwa

siswa paham akan pentingnya mengembangkan

kemampuan dan potensi mereka pada hal yang

bermanfaat. Selain itu pembimbing menerapkan fungsi

pengembangan untuk memberikan arahan pada siswa

untuk mengikuti kegiatan dan mengembangkan

penguasaan kemampuan sesuai dengan minat, bakat siswa

asrama. Menurut Achmad Juntika dalam Bimbingan &

Konseling (dalam berbagai latar kehidupan) mengatakan

bahwa fungsi pengembangan, merupakan fungsi

bimbingan dalam mengembangkan seluruh potensi dan

kekuatan yang dimiliki individu.116

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di asrama

SMART Ekselensia, siswa diwajibkan untuk mengikuti

oranisasi dan kegiatan yang ada di SMART Ekselensia,

mulai di sekolah maupun di asrama. Siswa diberikan

115

Wawancara dengan Wildani, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:45. 116

Achmad Juntika, Bimbingan dan Konseling(dalam berbagai latar

kehidupan). (Bandung: Refika Aditama, 2018), Cet Ke-6,h.8-9.

Page 147: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

130

wewenang untuk memilih organisasi yang mereka minati

tanpa ada paksaan dari pihak manapun, hal ini bertujuan

untuk membentuk kemandirian siswa dalam mengambil

sebuah keputusan dan menghadapi sebuah pilihan.

Kemudian juga membantu siswa mengembangkan

kemampuannya secara maksimal. Hal ini diungkapkan

oleh siswa yang bernama Auliya:

“Dari dulu aku emang udah suka belajar ilmu keagamaan

kak, terus pas disini jadi tertarik buat belajar bahasa

arab. Dan ustadz disini juga ngedukung dan saya

difasilitasi juga disini. Alhamdulillah jadi makin

berkembang selama disini, dapet banyak pelajaran dan

juga pengalaman yang ga didapet sebelum di SMART

Ekselensia.”117

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa

merasa lebih berkembang dibandingkan ketika sebelum di

SMART Ekselensia. Siswa dibimbing untuk memilih kegiatan

ekstra yang berguna untuk melatih dan memaksimalkan

kemampuan siswa. Dengan fasilitas yang telah disediakan oleh

pihak SMART Ekselensia Indonesia Bogor. Selain itu ustadz

Hodam sebagai kepala asrama SMART Ekselensia Indonesia

juga mengatakan:

“Harapan kami sebagai pembina asrama adalah agar

siswa mau belajar maksimal selama disini, supaya

ketika sudah lulus dari sini siswa punya bekal yang

siap untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Kami

sebagai pembina asrama disini yakin bahwa siswa

disini punya kemampuan yang bisa bermanfaat.

Tinggal bagaimana mereka mau belajar dan menggali

117

Wawancara dengan Auliya, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:45.

Page 148: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

131

potensi itu dan tugas kami juga untuk membimbing

agar siswa mau belajar lebih giat untuk

mengembangkan kemampuannya”118

Dari keterangan diatas juga dapat disimpulkan bahwa

pembimbing memberikan arahan untuk siswa, memotivasi

agar siswa lebih giat belajar. Pembimbing mempunyai

harapan yang mulia kepada siswanya agar siswa menjadi

lebih giat untuk menggali kemampuan dan potensi yang

mereka minati dan menjadi siswa yang berprestasi agar

siswa memiliki pengalaman dan ilmu sehingga nantinya

dapat bermanfaat bagi masa depan siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor. Dalam wawancara dengan

peneliti, Ustadz Hodam mengatakan:

“Pembimbing agama disini bukan hanya sebagai

pendidik saja mba, tapi sebagai pengganti orang

tua mereka selama siswa ada disini. Saya selalu

memberikan dukungan dan semangat untuk siswa

SMART Ekselensia. Berhubung banyak diantara

mereka yang merasa kurang mendapatkan

dukungan dari keluarga dan orang tuanya. Disini

lah peran kami sebagai Pembina asrama dan juga

pembimbing agama untuk membangkitkan semangat

mereka demi tercapainya tujuan yang mereka

harapkan.119

Seperti yang telah dijelaskan oleh ustadz Hodam

sebagai kepala asrama dan juga pembimbing agama di

asrama SMART Ekselensia Indonesia, terlihat bahwa

118

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Pembina Asrama

SMART Ekselensia Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30. 119

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Pembina Asrama

SMART Ekselensia Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30.

Page 149: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

132

pembimbing agama memberikan bimbingan kepada siswa

asrama bimbingan tersebut berupa semangat, dukungan dan

juga pelajaran pada saat di asrama, sangat menyayangi.

Terlihat pembimbing agama menyayangi siswa asrama

SMART Ekselensia, dan iklim menyayangi tersebut

terbentuk dengan sendirinya karena memang adanya

pertemuan berkelanjutan dalam jangka panjang antara

pembimbing dengan siswa SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

“Aku udah nganggep ustadz disini udah kayak orang tua

aku sendiri kak, ngga tau kalo misalnya ga ada mereka

mungkin aku ga bisa kayak sekarang. Aku ngerasa

dibimbing banget, diajarin dan dilatih sama mereka.

Walaupun aku sering salah atau ga ngerti tapi ustadz

masih sabar untuk ngelatih aku sampe bisa. Pokoknya

baik kak”120

Berdasarkan keterangan dari Rijal dapat dapat dilihat

bahwa terlihat bahwa pembimbing agama mampu untuk

menerapkan metode bimbingan yang sesuai dengan

karakter siswa. Terlihat begitu senang dan semangatnya

siswa ketika menceritakan proses kegiatan bimbingan yang

selama ini dijalani. Dari beberapa wawancara peneliti

dengan pembimbing dan siswa asrama dapat diperoleh

suatu kesimpulan bahwa fungsi pengembangan yang

diberikan oleh pembimbing kepada siswa adalah berupa

motivasi dan dukungan untuk siswa asrama agar lebih

menyalurkan kemampuan pada diri mereka, mengoordinasi

120

Wawancara dengan Rijal, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 23 Januari,pukul 16:00.

Page 150: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

133

siswa agar belajar lebih giat sesuai dengan kemampuan dan

bidang yang mereka minati. Siswa terlihat memiliki

semangat belajar yang tinggi, dilihat dari kemauan belajar

dan memanfaatkan segala fasilitas yang diberikan pihak

SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

4. Konselor

Peran pembimbing agama sebagai konselor memiliki

peran penting dalam membimbing siswa asrama dalam

menghadapi permasalahan dan memberikan arahan dalam

menyelesaikannya. Terdapat fungsi bimbingan dalam peran

pembimbing sebagai konselor, diantaranya adalah fungsi

pengembangan dan fungsi penyaluran.121

Fungsi pengembangan dilakukan dengan membimbing

dan mendampingi siswa asrama untuk mengembangkan

seluruh potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa

asrama, fungsi penyaluran yaitu pembimbing membantu

memberikan arahan kepada siswa asrama untuk memilih

dan, ilmu dan potensi yang sesuai dengan minat,

memantapkan penguasaan kemampuan bakat dan

kepribadian siswa asrama dan fungsi adaptasi yaitu

pembimbing memberikan motivasi dan dukungan kepada

siswa asrama dengan mengadaptasikan program bimbingan,

pendidikan disesuaikan dengan minat, kemampuan dan

kebutuhan siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor. Hal ini didukung menurut Prayitno dan Erman Amti

121

Achmad Juntika. Bimbingan&Konseling.(Bandung: PT Refika

Aditama, 2018) Cet Ke-6, H.8-9

Page 151: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

134

bahwasannya bimbingan adalah suatu proses pemberian

bantuan yang dilakukan seseorang atau beberapa individu

agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan

kemampuan diriya sendiri dan mandiri dengan

memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada.122

Seperti penuturan dari ustadz Sriyono:

“Ada beberapa siswa yang kadang becandanya

berlebihan mba, jadi seperti terlihat sedang melakukan

bullying. Sempet ada yang ngadu ke saya karena ngerasa

ngga nyaman dan akhirnya pengen pulang ke rumahnya.

Kalo permasalahan yang ada di asrama insyaallah kami

bantu untuk menyelesaikan mba, asalkan siswa terbuka

aja dengan kami.”123

Pada hasil wawancara dengan ustadz Sriyono terlihat

bahwa pembimbing agama sebagai konselor yang berusaha

untuk menjadi penengah siswa ketika siswa asrama sedang

menghadapi suatu permasalahan agar siswa mampu

melewati dan menyelesaikan permasalahana yang mereka

hadapi. Harapan siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia, Bogor adalah mereka mendapatkan figur

seseorang yang dipercaya mampu untuk memberikan

motivasi, pencerahan dan jalan keluar atas masalah yang

sedang mereka hadapi. Sosok pengganti peran orang tua

siswa asrama selama berada di asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

122

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan

Konseling, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2015)h.93 123

Wawancara dengan ustadz Sriyono, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, pada tanggal 23 Januari pukul 16:30.

Page 152: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

135

Berdasarkan keterangan dan hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa peran pembimbing yang paling

dominan adalah peran pembimbing dan konselor, hal ini

dikarenakan pembimbing lebih banyak memberikan

dukungan, bimbingan dan motivasi untuk berpikir positif

dan optimis. Seperti pada saat siswa asrama menghadapi

permasalahan dan kesulitan dalam menyelesaikan

permasalahan internal maupun eksternal. Pembimbing juga

melakukan bimbingan secara face to face kepada siswa

asrama yang dinilai memiliki masalah atau mengalami

keterlambatan dalam memahami materi yang disampaikan

pada saat pelaksanaan bimbingan. Sedangkan peran

pembimbing yang kurang dominan dilakukan adalah peran

pembimbing sebagai koordinator dan pendidik. Hal ini

dikarenakan untuk peran koordinator dan pendidik sudah

diberikan pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah

dan dikoordinasikan oleh guru-guru.

Untuk melihat peran pembimbing agama dalam

meningkatkan kepercayaan diri siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah

ini.

Page 153: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

136

Tabel 5.1

Peran Pembimbing Agama Dalam Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Asrama di SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

No Peran

Pembimbing

Agama

Fungsi

Pembimbing

Agama

Deskripsi Fungsi Tugas Faktor Pendukung Faktor Penghambat Cara Mengatasi Hambatan

1 2 3 4 5 6 7

1 Koordinator

Fungsi Adaptasi

Pembimbing agama

menerapkan peran

koordinator dan fungsi

adaptasi yaitu Pembimbing

sebagai koordinator yaitu

membimbing siswa untuk

aktif rutin mengikuti

bimbingan yang ada di

asrama dan pembimbing

melakukan fungsi adaptasi

dengan melakukan

bimbingan untuk

mengadaptasikan program

bimbingan dan

menyesuaikan dengan

kebutuhan siswa asrama

menyesuaikan dengan

kurikulum asrama.

- Semangat keikutsertaan siswa asrama dalam

mengikuti kegiatan

bimbingan.

- Materi dan fasilitas

dalam kegiatan bimbingan

Ada beberapa siswa yang sulit untuk dikoordinasi oleh

pembimbing.

Dengan melakukan pendekatan emosional dengan siswa asrama

SMART Ekselensia.

Page 154: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

137

1 2 3 4 5 6 7

2

Pendidik

Fungsi Adaptasi

Pembimbing memberikan

bimbingan sesuai dengan

kurikulum asrama SMART

Ekselensia dan menerapkan

fungsi adaptasi kepada siswa

dengan mengadaptasikan

program bimbingan yang

disesuaikan dengan

kurikulum asrama dan minat,

kemampuan siswa asrama

SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Kurikulum asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia) pembimbing

agama.

Lebih memaksimalkan lagi pada saat proses bimbingan.

Fungsi Penyesuaian

Pembimbing memberikan pendidikan kepada siswa

asrama dan membantu siswa

asrama untuk menemukan penyesuaian diri dan

perkembangan siswa asrama

secara optimal.

Semangat belajar siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Terdapat siswa yang menolak ketika diberikan bimbingan.

Bimbingan secara face to face apabila ada siswa yang belum

memahami materi pada saat

pelaksanaan bimbingan.

Fungsi

Pengembangan

Pembimbing berperan

sebagai pendidik siswa

asrama dengan melakukan fungsi pengembangan yaitu

membimbing siswa asrama untuk mengembangkan

seluruh potensi dan

kemampuan yang dimiliki oleh siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia mudah

untuk dibimbing dalam mengembangkan

kemampuan dan potensi.

Beberapa siswa masih

kesulitan menentukan minat

dan kemampuannya.

Memberikan bimbingan dengan

lebih intens, khususnya bagi

siswa asrama yang kesulitan dalam mengembangkan

kemampuan dn potensinya.

Page 155: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

138

1 2 3 4 5 6 7

3

Pembimbing

Fungsi Penyaluran

Pembimbing melaku kan

bimbingan dengan

memberikan motivasi dan

membantu siswa asrama

untuk memilih dan

memantapkan penguasaan

kemampuan sesuai dengan

minat, bakat dan kepribadian

siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Kurikulum asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Ada beberapa siswa yang masih canggung, malu-malu

dan tidak terbuka dengan

pembimbing.

Lebih menjalin kedekatan emosional dengan siswa asrama

SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

Fungsi Pengembangan

Pembimbing membimbing siswa asrama untuk

mengembangkan seluruh

potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa asrama.

Terdapat fasilitas memadai yang disediakan oleh

SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Beberapa siswa masih belum mengerti dibidang mana

kemampuannya.

Memberikan bimbingan dengan lebih intens, khususnya bagi

siswa asrama yang kesulitan

dalam mengembangkan kemampuan dan potensinya

4

Konselor Fungsi

Pengembangan

Pembimbing sebagai

konselor, membantu

mengarahkan siswa ketika

menghadapi dan

menyelesaikan suatu

permasalahan yang sedang

yang siswa asrama alami dan

membimbing siswa asrama

untuk mengembangkan

seluruh potensi dan

kemampuan yang dimiliki

siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Siswa percaya untuk

menceritakan permasalahan

mereka dengan pembimbing.

Masih ada beberapa siswa

asrama yang tertutup tentang

permasalahan yang sedang dialami.

Lebih menjalin kedekatan

emosional dengan siswa asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Page 156: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

139

Sumber: hasil wawancara dan observasi dengan narasumber dan diinterpretasikan oleh peneliti.

1 2 3 4 5 6 7

Fungsi Penyaluran

Pembimbing membantu memberikan arahan kepada

siswa asrama untuk memilih

dan memantapkan penguasaan kemampuan,

ilmu dan potensi yang sesuai

dengan minat, bakat dan kepribadian siswa asrama.

Dengan bimbingan siswa

memiliki keyakinan penuh atas sesuatu yang telah

dipilih,

Semangat siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia ketika mengikuti

bimbingan

Ada beberapa siswa yang masih canggung, malu-malu

dan tidak terbuka dengan

pembimbing

Membangun suasana kenyamanan dan kedekatan

emosional dengan siswa asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Fungsi Adaptasi Pembimbing memberikan motivasi dan dukungan

kepada siswa asrama dengan

mengadaptasikan program bimbingan, pendidikan

disesuaikan dengan minat,

kemampuan dan kebutuhan siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Kurikulum asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Beberapa siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia

kesulitan dalam

menyesuaikan diri dengan Habit yang ada di Asrama

SMART Ekselensia

Indonesia.

Memberikan bimbingan dengan lebih intens, khususnya bagi

siswa asrama yang kesulitan

dalam menyesuaikan diri dengan Habit Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Page 157: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

Dalam wawancara dengan peneliti Ustadz Fauzan

mengatakan:

“Kebanyakan siswa yang bermasalah biasanya siswa

SMP yang baru masuk mba, macem-macem ada yang ga

betah, kangen orang tua, ngerasa ga punya teman. Dan

banyak juga yang suka curhat secara pribadi ke saya.

Tapi Alhamdulillah siswa asrama mudah untuk diberikan

arahan dan bimbingan, jadi makin kesini mereka sadar

dan belajar. Kalo saya engga masalah si mba, asal siswa

mau belajar dan bisa diarahkan saya yakin mereka bisa

jadi apa yang menjadi harapan kami dan juga orang tua

mereka”124

Pada wawancara dengan ustadz Fauzan terlihat

bahwa ustadz fauzan berusaha mengerti keadaan siswa, dari

awal mula kedatangan siswa di asrama SMART Ekselensia

Indonesia, hingga saat ini. Dengan memenuhi tanggung

jawab sebagai seorang pembimbing agama dan pembina di

asrama SMART Ekselensia dengan memberikan bimbingan

kepada siswa dan membantu siswa untuk mengadapi

permasalahan mereka selama di asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor. Seperti penuturan siswa yang bernama

Daffa:

“Aku kadang suka galau gitu kak, suka takut kalo mau

ambil keputusan jadi aku curhatnya ke ustadz aja soalnya

biar bisa kasih solusi yang terbaik aja buat aku

kedepannya”125

124

Wawancara dengan ustadz Fauzan, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, pada tanggal 23 Januari pukul 16:30. 125

Wawancara dengan Daffa, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 16:45.

Page 158: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

141

“Aku kalo lagi ada masalah di sekolah atau di asrama

selain cerita ke temen, aku juga suka cerita ke ustadz

yang ada disini kak. Ngerasa nyaman aja sihh dan

emang selama ini kalo ada apa-apa cerita ke ustadz.”126

“Dulu awal-awal disini suka malu sama keadaan orang

tua di rumah. Pengen cerita ke temen takutnya mereka

malah jadi ga mau temenan sama aku. Jadinya aku

sering curhat ke ustadz dan ternyata jadi bisa sedeket itu

kami sekarang. Seneng si kak, nggak canggung. Kalo

lagi ada masalah cerita ke ustadz dikasih saran sama

solusi jadi abis itu jadi ngerasa dapet pencerahan.127

Berdasarkan hasil wawancara dengan dengan

pembimbing dengan siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor, diperoleh kesimpulan bahwa pembimbing

telah menjalankan peran pembimbing dan sebagai konselor

yang membantu siswa dalam menghadapi dan

menyelesaikan permasalahan yang mereka alami. Siswa

asrama SMART Ekselensia merasakan mendapatkan

dukungan, saran dan solusi atas permasalahan yang mereka

ceritakan dengan ustadz di asrama SMART Ekselensia

Indonesia. Oleh karena itu siswa merasa nyaman dan

percaya ketika menceritakan permasalahan mereka dengan

pembimbing.

126

Wawancara dengan Iqbar, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 17:30. 127

Wawancara dengan Wildani, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:45.

Page 159: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

142

B. Tahapan Bimbingan Agama di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor

Kegiatan bimbingan di asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor dilaksanakan dalam setiap satu minggu

sekali dan dilaksanakan di asrama dan sesekali di masjid

SMART Ekselensia Indonesia. Kegiatan bimbingan diikuti

oleh seluruh siswa asrama yang tiap-tiap kelasnya sudah ada

pembimbing yang mengoordinasi siswa asrama. Materi

kegiatan bimbingan menyesuaikan dengan kurikulum asrama

SMART Ekselensia Indonesia yang sudah disesuaikan

dengan kebutuhan siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor. Menurut penuturan ustadz Sriyono pada

saat wawancara dengan peneliti:

“Kalo bimbingan untuk adaptasi ada mba, karena itu

memang perlu sekali untuk pembiasaan siswa. Apalagi

disini siswa marginal yang dari berbagai daerah, banyak

yang minder, tidak mau berinteraksi dengan kawan-

kawan dan ustadz, dan banyak juga yang sering minta

dipulangkan ke rumah mereka. Tantangan pembimbing

asrama disini ya begini mba, berusaha membimbing,

mengarahkan siswa dengan menyesuaikan karakter.

Apalagi dari sekian banyaknya siswa kami juga perlu

belajar karena tiap siswa pasti memiliki tipe model

pengasuhan yang berbeda yang mereka dapatkan dari

orang tua mereka”128

Dari keterangan yang dijelaskan oleh ustadz Sriyono,

terlihat bahwa pembimbing berusaha untuk

mengoordinasi siswa asrama untuk mengikuti kegiatan

128

Wawancara dengan ustadz Sriyono, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:45.

Page 160: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

143

bimbingan keagamaan. Melihat pada awal kedatangan

siswa asrama merasa minder dan kurang percaya diri

sehingga membutuhkan waktu dalam melakukan

persuasi dan berinteraksi pada siswa asrama.

Pelaksanaan bimbingan agama di asrama SMART

Ekselensia Indonesia memiliki tahapan dalam proses

bimbingan. Hal ini dilakukan supaya bimbingan yang

diberikan kepada siswa asrama dapat tersampaikan dan

memberikan dampak yang baik bagi yang dibimbingnya.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori dari M.

Arifin pada tahapan-tahapan pelaksanaan bimbingan. Hal ini

dikarenakan berdasarkan hasil obserhasi dan wawancara

adanya terdapat kesesuaian antara teori dengan proses

bimbingan di asrama SMART Ekselensia Indonesia.

Menurut M. Arifin tahapan dalam pelaksanaan bimbingan

dan penyuluhan meliputi hal-hal sebagai berikut:129

1. Tahap persiapan, tahapan ini dimulai dengan

mempersiapkan materi yang akan diberikan pada siswa

dengan pemantapan tentang rumusan tujuan bimbingan

dan penyuluhan agama secara operasional yang jelas

yaitu mempengaruhi dan menggerakkan minat dan

perhatian siswa kepada kegiatan belajar dengan melalui

motivasi-motivasi theogenetis (yang bersumber dari

ajaran Tuhan). Melalui motivasi theogenetis ini siswa

akan dibangkitkan rasa dan nilai keimanannya agar

129

M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan&penyuluhan Agama,

(Jakarta: PT GOLDEN TRAYON, 1982)h. 20-24

Page 161: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

144

ajaran dan nilai-nilai keagamaan mulai menjiwai dan

mewarnai kepribadian kemudian tahap selanjutnya

adalah bertujuan utuk mendorong siswa dengan

motivasi yang bersumber agama dan motivasi sosial,

sehingga siswa timbul kesediaan untukmengamalkan

ajaran agamanya ditengah masyarakat. Kemudian

memberikan penyuluhan tentang program bimbingan

dan penyuluhan Agama tersebut kepada staff

pembimbing Agama dan siswa, dengan menunjukan

tentang pentingnya pelaksanaan bimbingan penyuluhan

ini bagi memperlancar proses belajar. Selanjutnya

mengadakan konsultasi dengan seluruh pihak sekolah

dan asrama untuk memperoleh dukungan dan bantuan

dalam pelaksanaan bimbingan dan yang terakhir

melakukan kegiatan pengumpulan berbagai informasi,

materi yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan

disampaikan.

Pada tahapan ini pembimbing melakukan koordinasi

dengan siswa asrama dengan tujuan untuk

menumbuhkan semangat dan minat siswa asrama untuk

mengikuti kegiatan bimbingan agama di asrama.

Pembimbing menyusun dan mempersiapkan materi

yang akan diberikan oleh siswa asrama sesuai dengan

kurikulum asrama. Penjelasan tentang tahapan

persiapan akan dideskripsikan pada tabel 5.2 dibawah

ini.

Page 162: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

145

Tabel 5.2

Tahapan Persiapan Pelaksanaan Bimbingan Agama di Asrama

SMART Ekselensia Indonesia.

No Aspek Bentuk Keterangan

1 2 3 4

1 Materi Materi pokok

Materi disiapkan dalam berbagai bentuk;

buku, leaflet, poster yang sesuai dengan

kebutuhan materi yang akan disampaikan

pada saat pelaksanaan bimbingan.

Materi Pendukung Materi yang diberikan terkait dengan ilmu

keterampilan khusus untuk melatih

kemandirian siswa seperti siswa dilatih

mencukur rambut, memasak, sol sepatu,

menjahit dan lain sebagainya.

2

Metode

Sharing Mentoring

Perencanaan metode pembagian kelompok

dengan membagi siswa asrama kedalam

beberapa kelompok untuk memudahkan

kegiatan sharing&mentoring, dan diakhir

dengan sesi tanya jawab untuk mengulas

materi dan uji kepahaman materi yang

telah disampaikan.

Face to Face

Perencanaan metode individu dengan

mempersiapkan materi dalam bentuk

buku, poster dan pada saat bimbingan

secara face to face siswa diarahkan untuk

diskusi dan tanya jawab seputar materi dan

permasalahan yang sedang siswa alami.

Praktik dalam

kehidupan sehari-

hari

Metode praktik diberikan kepada agar

siswa mampu mengaplikasikan materi

yang telah disampaikan oleh pembimbing

asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

3

Media

Pemutaran Film

Media yang digunakan sebagai pendukung

kegiatan bimbingan adalah dengan

dilakukan pemutaran film yang

memotivasi dan menginspirasi siswa

Asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

Page 163: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

146

Sumber hasil wawancara dan observasi dengan narasumber dan diinterpretasikan oleh

peneliti.

Sebagaimana pada tabel 5.2 terlihat bahwa tahap

persiapan dalam pelaksanaan dapat dilihat bahwa tahap

persiapan dan perencanaan dalam pelaksanaan bimbingan

kepada siswa asrama dimulai Perencanaan pemberian materi

dengan tahapan mempersiapkan materi pokok dan materi

pendukung. Materi pokok yaitu materi yang telah ada pada

kurikulum asrama pemberian materi dilakukan dengan

membagikan buku, leaflet, poster yang sesuai dengan

kebutuhan materi yang akan disampaikan pada saat

pelaksanaan bimbingan. Selanjutnya adalah materi pendukung

yaitu materi- materi tambahan dengan tujuan untuk

meningkatkan soft skill siswa asrama tahapan ini dilakukan

dengan mempersiapkan fasilitas pendukung seperti gunting

rambut, semir sepatu, alat-alat memasak dan mempraktikan

kepada siswa asrama.

Perencanaan metode bimbingan yang diterapkan adalah

sharing mentoring, yaitu dengan tahapan siswa asrama

dibentuk dalam kelompok bimbingan terdapat proses tanya

jawab dan diskusi pada metode ini pembimbing

1 2 3 4

Power Point

Media ini digunakan untuk menunjang

visualisasi siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia saat penyuluhan

berlangsung.

Alat Peraga Media ini digunakan agar siswa asrama

dapat langsung mengaplikasikan dan

membantu siswa lebih memahami materi

yang disampaikan oleh pembimbing.

Page 164: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

147

mempersiapkan materi yang akan diberikan, membagi siswa

asrama kedalam beberapa kelompok untuk memudahkan

kegiatan sharing&mentoring, dan diakhir dengan sesi tanya

jawab untuk mengulas materi dan uji kepemahaman materi

yang telah disampaikan, metode face to face (tatap muka)

metode ini diberlakukan pada siswa asrama yang dilihat masih

terhambat dalam memahami materi yang diberikan pada saat

bimbingan berlangsung. Pembimbing mempersiapkan materi

dalam bentuk buku, poster dan pada saat bimbingan secara

face to face siswa diarahkan untuk diskusi dan tanya jawab

seputar materi dan permasalahan yang sedang siswa alami dan

metode praktik dalam kehidupan sehari-hari (implementasi)

yaitu metode praktik diberikan kepada agar siswa mampu

mengaplikasikan materi yang telah disampaikan oleh

pembimbing asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Pembimbing memberikan contoh kepada siswa asrama dan

memantau bentuk implementasi siswa asrama dalam

kehidupan sehari-hari. Dan untuk memudahkan proses

bimbingan terdapat media yang membantu memudahkan

proses bimbingan, diantaranya adalah dengan pemutaran film,

power point dan menggunakan alat peraga.

Pada saat observasi peneliti mengamati ada beberapa

siswa yang terlihat sedang mengobrol secara face to face

dengan pembimbing. Terlihat kedekatan emosional antara

siswa asrama dengan pembimbing, siswa tampak sedang

bersedih dan menitikkan air mata dan pembimbing berusaha

untuk menenangkan siswa asrama sembari memberikan

Page 165: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

148

nasihat dan juga saran. Peneliti mencoba berbincang dengan

siswa tersebut, dan siswa mengaku bahwa dirinya kesulitan

untuk beradaptasi di SMART Ekselensia Indonesia Bogor,

dirinya mengaku tidak memiliki teman dan takut untuk

memulai interaksi dengan teman-temannya.

“Saya sedih kak kalo inget orang tua di rumah,

disini. Suka kangen juga sama keluarga di rumah.

Mau cerita tapi ga punya temen disini. Nggak

berani juga mau cerita-cerita ke temen. Palingan ke

ustadz aja”130

Siswa baru asrama SMART Ekselensia Indonesia

khususnya siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama) banyak

yang mengalami homesick. Siswa belum merasakan

kenyamanan dan kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan

SMART Ekselensia Indonesia Bogor. Oleh karena itu pada 3

bulan pertama siswa di SMART Ekselensia Indonesia Bogor,

siswa belum difokuskan pada kegiatan belajar mengajar di

sekolah, melainkan siswa dilatih untuk membiasakan diri di

lingkungan yang baru, jauh dari orang tua, dan melatih

kemandirian siswa. Hal ini diungkapkan oleh ustadz Fauzan:

“Disini siswa baru diberikan pelatihan kemandirian

dulu mba, seperti mencuci baju, bersih-bersih dan

merapihkan lingkungan asrama SMART Ekselensia

Indonesia, memasak dan lain-lain. Siswa juga

dikenalkan dengan lingkungan SMART Ekselensia

dan pihak-pihak yang bergabung disini. Soalnya

siswa yang baru keterima disini takutnya malah

tertekan mba kalo langsung ikut kegitatan belajar

130

Wawancara dengan Ridho, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 18 Januari 2020. Pukul 16:00.

Page 166: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

149

mengajar. Jadi ya kita melakukan kegiatan seperti

ini supaya mereka terbiasa dulu dengan lingkungan

yang baru, jauh dari orang tua. Supaya mereka

belajar juga untuk membuka diri dan berintraksi

dengan kawan-kawan mereka disini.131

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut terlihat bahwa

pembimbing asrama memberikan pelatihan adalah

bertujuan untuk melatih kemandirian siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor, seperti mencuci pakaian,

memasak, membersihkan tempat tidur dan menjaga

kebersihan dan kerapihan lingkungan SMART Ekselensia

Indonesia Bogor. Hal ini didukung oleh pengakuan dari

siswa asrama, yaitu siswa asrama mengatakan bahwa

selama di asrama SMART Ekselensia dirinya merasa lebih

mandiri dan bisa mengerjakan hal-hal yang belum dikuasai

sebelumnya. Sebagaimana menurut Prayitno dan Erman

Amti bimbingan merupakan proses pemberian bantuan

yang dilakukan oleh seseorang yang ahli kepada seseorang

atau beberapa individu agar seseorang yang dibimbing

dapat mengembangkan kemampuan dirinya dan mandiri

dengan memanfaatkan kekuatan individu tersebut.132

Selain itu pembimbing agama menciptakan suasana

keakraban dengan siswa asrama dengan memberikan

dukungan dan motivasi yang membangun khususnya bagi

siswa yang baru datang ke SMART Ekselensia Indonesia

131

Wawancara dengan ustadz Fauzan, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:45. 132

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan

Konseling, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2015)h.93

Page 167: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

150

Bogor dengan keadaan yang harus jauh dari orang tua dan

meninggalkan kampung halaman untuk menjalani

pendidikan selama di SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Pembimbing juga memberikan bimbingan supaya siswa

asrama SMART Ekselensia mudah beradaptasi ketika

berada di lingkungan yang baru sehingga tercipta

kenyamanan dan memudahkan siswa asrama dalam

menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan sekitar.

2. Tahap operasional

Pada tahap ini dimulai dengan pelaksanaan program

pengumpulan informasi atau data tentang siswa, yang

bertujuan untuk memperoleh ketenangan atau data yang

mencakup segala aspek kehidupan siswa yang mempunyai

pengaruh terhadap kegiatan proses belajar- mengajarnya

yang diperlukan bagi pembimbing. Pada tahapan ini

pembimbing agama melakukan pengumpulan data-data

pribadi dan latar belakang keluarga siswa asrama serta

segala hal yang mempengaruhi pada pelaksanaan

bimbingan di asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Kemudian pemberian informasi dan orientasi kepada siswa

dengan tujuan agar siswa mendapatkan gambaran yang

jelas tentang keadaan dan kondisi pendidikan yang hendak

dilaluinya. Setelah itu pembimbing memperkenalkan

dengan mendeskripsikan tentang kondisi dan keadaan ruang

lingkup belajar yang ada di SMART Ekslensia Indonesia.

Kemudian penempatan dan penyuluhan siswa dengan

Page 168: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

151

tujuan agar siswa mendapatkan kedudukan (posisi) sesuai

dengan kemampuan dan aspirasinya dengan cara-cara

seperti pembentukan kelompok belajar, kelompok

extrakurikuler dan penempatan dalam jurusan yang sesuai

dengan bakat dan minat siswa. Pembimbing berperan

mengoordinasi siswa dalam pelaksanaan bimbingan dengan

membantu siswa asrama dalam menentukan kemampuan

dan potensi diri siswa sesuai dengan minat dan bakat siswa

asrama.

Selanjutnya pembimbing memberikan terapi dalam

bentuk bantuan melalui counseling (penyuluhan), hal ini

bertujuan untuk membantu siswa yang menemui kesulitan

karena masalah pribadi supaya siswa mampu mengatasinya

dengan kemampuannya secara optimal sehingga siswa

mendapatkan tujuan pendidikan sesuai dengan kapasitas

bakatnya. Adapun permasalahan pribadi yang memerlukan

counseling diantaranya adalah: konflik cita-cita dengan

lingkungan sekitarnya, konflik antara siswa dengan

lingkungan keluarga/orang tua, konflik antara bakat dan

pendidikan yang rendah dari segi kualitas dengan sikap

apatisme dalam mengambil alternatif lain (pilihan). Pada

tahapan ini pembimbing berperan sebagai pembimbing dan

konselor, dengan memberikan bantuan dan motivasi kepada

siswa asrama dalam menghadapi permasalahan yang

sedang dihadapinya. Pemberian bantuan untuk

memecahkan kesulitan belajar siswa agar mencapai

kesuksesan dalam belajarnya dan lebih lanjut sesuai dengan

Page 169: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

152

potensi yang dimilikinya. Bantuan tersebut dapat dilakukan

dengan melalui prosedur dan langkah sebagai berikut:

Identifikasi kasus/masalah yang dialami oleh siswa,

diagnosa yaitu untuk mengetahui jenis dan sifat kesulitan

yang dialami dan apa yang menjadi latar belakang,

prognosa yaitu memantapkan langkah bantuan yang harus

diberikan kepada siswa yang diidentifikasikan menemui

kesulitan, pemberian bantuan berupa usaha memecahkan

kesulitan yang dialaminya dan evaluasi dan tindak lanjut

guna mengetahui hasil pemberian bantuan yang telah

diberikan kepada siswa. Dan pada tahapan ini pembimbing

juga berperan sebagai pendidik dan pembimbing yang

membantu siswa asrama dalam mengarahkan potensi diri

dan memberikan motivasi dalam memecahkan

permasalahan dalam belajar siswa asrama. Ustadz Fauzun

mengatakan pada saat wawancara dengan peneliti:

“Kebetulan kalo disini kita menyesuaikan aja mba

dengan kurikulum asrama. Tahapannya ada

pembukaan kemudian penyampaian isi lalu

penutup”.133

“Bimbingannya seminggu sekali, dan dalam sebulan

kita juga mengadakan bimbingan public speaking

untuk melatih keberanian dan kemampuan

berkomunikasi siswa asrama mba134

Strategi yang digunakan dalam bimbingan adalah

dengan menggunakan bahasa yang mudah untuk dimengerti

133

Wawancara dengan ustadz Fauzan, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia.Pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:30. 134

Wawancara dengan ustadz Hodam, Kepala Asrama SMART

Ekselensia Indonesia.Pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30

Page 170: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

153

siswa asrama. Cara penyampaian materi dilakukan dengan

menciptakan suasana kenyamanan dan menyenangkan agar

mendapatkan kesan santai namun inti materi yang

disampaikan tetap bisa diambil. Pembimbing melakukan

persuasi dengan siswa asrama untuk mengajak dan

memotivasi siswa agar mampu untuk menyesuaikan diri

ketika berada di lingkungan yang baru, mengembangkan

kemampuannya dan juga giat untuk mengikuti kegiatan

belajar di sekolah maupun bimbingan di asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

“Kita sebisa mungkin menggunakan bahasa yang

ringan mba, supaya siswa asrama juga bisa

mengerti apa yang pembimbing sampaikan, karena

kan kita juga memaklumi keterbatasan siswa

apalagi siswa yang berasal dari daerah khususnya

kalo awal-awal disini banyak siswa yang belum

lancar bicara dengan menggunakan bahasa

Indonesia mba”.135

“Kalo strategi bimbingan ke siswa lebih kepada

mengajak siswa asrama mba, misalnya kalo sudah

jadwalnya kegiatan bimbingan kita mengajak siswa,

menghimbau supaya ikut kegiatan bimbingan. lagi

pula siswa disini penurut mba, jadi mudah untuk

diajak atau diberi tau. Kalo pun ada yang bolos itu

jarang tapi tetap ada konseskuensinya,”136

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat

diasumsikan bahwa pembimbing agama menggunakan

135

Wawancara dengan ustadz Hodam, Kepala Asrama SMART

Ekselensia Indonesia.Pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30 136

Wawancara dengan ustadz Fauzan, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia.Pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:30

Page 171: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

154

bahasa yang mudah pada saat penyampaian materi

bimbingan. Hal ini supaya siswa asrama lebih mudah dalam

menerima dan menerapkan materi yang disampaikan oleh

pembimbing.

Pada saat melakukan bimbingan kepada siswa asrama

ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh pembimbing

yaitu pembimbing berusaha untuk mengidentifikasi

permasalahan pada siswa kemudian pembimbing mencoba

untuk berinteraksi dengan siswa supaya lebih terbuka

terhadap masalah yang sedang dihadapinya setelah

mengetahui permasalahan siswa pembimbing memberikan

bantuan dan terapi kepada siswa asrama (Prognosa) dan

setelah semuanya berjalan pembimbing melakukan evaluasi

dari proses bimbingan yang telah dilaksanakan. Penjelasan

tahapan pembimbing dalam membimbing siswa asrama

dalam mengembangkan kemampuan dan potensi sesuai

dengan minat dan bakat akan dideskripsikan pada tabel 5.3

dibawah ini.

Page 172: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

155

Tabel 5.3

Tahap Operasional Program Bimbingan Agama di Asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor

No Program Tahapan Deskripsi

1 2 3 4

1 Bimbingan dan

Penyuluhan

Secara Umum

Pembukaan

Proses pembukaan dilakukan dengan

pembacaan doa-doa yang dipimpin oleh

salah satu siswa asrama yang telah

mendapatkan giliran. Dilanjutkan dengan menyapa siswa asrama,memulai

percakapan dengan bersenda gurau untuk

menciptakan suasana nyaman dan kedekatan antara pembimbing dengan siswa

asrama.

Isi

Pembimbing memberikan materi bimbingan, sesuai dengan kurikulum

asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor. Materi yang disampaikan merupakan materi pokok dan materi

pendukung.

Penutup Siswa asrama dibimbing oleh pembimbing untuk melakukan doa dan istighfar sebagai

bentuk penutup kegiatan bimbingan dan

refleksi.

2 Bimbingan Secara Khusus

Identifikasi Kasus Pembimbing mengumpulkan data-data tentang siswa asrama dan menganalisis

permasalahan yang sedang dialami oleh

siswa asrama

Diagnosa Pembimbing menetapkan permasalahan

yang sedang dialami oleh siswa dengan

data siswa dan faktor-faktor penyebab permasalahan.

Prognosa Pembimbing menentukan jenis terapi apa

yang akan diberikan untuk membantu siswa

asrama dalam menghadapi permasalahannya.

Pemberian

bantuan (Counseling)

Pada tahap ini pembimbing memberikan

terapi (konseling) pada siswa asrama untuk membantu siswa asrama dalam menghadapi

permasalahan yang dihadapi.

Evaluasi Tahapan ini pembimbing melihat hasil bimbingan agama dan melakukan evaluasi

penilaian program pelaksanaan bimbingan

yang telah dilaksanakan.

3

Bimbingan dan Penyuluhan

Kelompok

Strategi

Mengajak (Persuasi) dan Pengembangan (Development)

Materi Keagamaan, kemandirian, kepemimpinan,

sosial.

Metode Metode ceramah dan demonstrasi terplot.

Fungsi dan Tujuan Melatih siswa asrama untuk bersikap

terbukadan mendorong pengembangan

perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah

laku yang efektif.

Page 173: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

156

Sumber: Hasil wawancara dengan narasumber

Sebagaimana tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pada terdapat

proses pembimbing dalam upaya meningkatkan kepercayaan

diri siswa asrama. Alur pembimbing dalam memberikan

bimbingan adalah dengan pembukaan, isi dan penutup. Proses

pembukaan dilakukan dengan pembacaan doa-doa yang

dipimpin oleh salah satu siswa asrama yang telah mendapatkan

giliran. Dilanjutkan dengan menyapa siswa asrama,memulai

percakapan dengan bersenda gurau untuk menciptakan suasana

nyaman dan kedekatan antara pembimbing dengan siswa

asrama. Pembimbing memberikan materi bimbingan, sesuai

dengan kurikulum asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Materi yang disampaikan merupakan materi pokok dan materi

1 2 3 4

4 Bimbingan Konseling

Kelompok

Strategi Pencegahan (Preventive) dan Pengembangan (Development)

Materi public speaking dan pendalaman soft skill

Metode Diskusi kelompok (Foccus Group

Discussion), Diskusi tanya jawab

Fungsi dan Tujuan Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak, melatih

sikap tenggang rasa dan kepedulian antar

teman dan melatih pengembangan minat&bakat siswa, mengentaskan

permasalahan kelompok.

5 Bimbingan Konseling

Perorangan

Strategi Konsultatif, penyembuhan (Curative) dan pemeliharaan (Treatment).

Materi Penerimaan diri, pemahaman emosi,

prasangka, konflik, pemahaman alternatif dalam pengambilan keputusan dan

pengembangan hubungan sosial yang

efektif dan produktif.

Metode Bimbingan Individu secara face to face (tatap muka)

Fungsi dan Tujuan Membantu siswa asrama dalam mengatasi

permasalahan/konflik yang sedang dialami, mengatasi hambatan dan kesulitan yang

berkaitan dengan studi, adaptasi dan

penyesuaian lingkungan dan membimbing siswa asrama untuk lebih memahami diri

sendiri serta mengeksplorasi dan memimpin

diri sendiri.

Page 174: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

157

pendukung dan Siswa asrama dibimbing oleh pembimbing

untuk melakukan doa dan istighfar sebagai bentuk penutup

kegiatan bimbingan dan refleksi.

Tahapan bimbingan pembimbing mengidentifikasi

permasalahan yang dialami oleh siswa asrama, dilanjutkan

dengan diagnosa yaitu pembimbing menetapkan permasalahan

yang sedang dialami oleh siswa dengan data siswa dan faktor-

faktor penyebab permasalahan, kemudian prognosa

pembimbing menentukan jenis terapi apa yang akan diberikan

untuk membantu siswa asrama dalam menghadapi

permasalahannya, selanjutnya pemberian bantuan dalam bentuk

konseling, pada tahap ini pembimbing memberikan terapi

(konseling) pada siswa asrama untuk membantu siswa asrama

dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi dan setelah itu

pembimbing melakukan evaluasi untuk melihat hasil bimbingan

agama dan melakukan evaluasi penilaian program pelaksanaan

bimbingan yang telah dilaksanakan. Strategi yang dilakukan

adalah kegiatan bimbingan dilakukan oleh pembimbing agama

SMART Ekslensia Indonesia dan diikuti oleh seluruh siswa

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor. materi yang

diberikan pada saat bimbingan meliputi keagamaan,

kemandirian, kepribadian Islami, berdaya guna dan

kepemimpinan, bimbingan di asrama SMART Ekselensia

dimulai dengan mendahulukan materi-materi yang berkaitan

dengan keagamaan lalu kemandirian, kepribadian

kepemimpinan dan mampu untuk berdaya guna dan bimbingan

yang dilakukan oleh pembimbing agama menggunakan bahasa

Page 175: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

158

yang mudah dimengerti oleh siswa asrama sesuai dengan

kemampuan siswa asrama dan Pembimbing menerapkan strategi

persuasi dengan maksud untuk mengajak, membujuk siswa

asrama dengan memberikan alasan dan tujuan baik yang

meyakinkan siswa.

Sebagaimana tabel 5.3 pemberian bimbingan diasrama

SMART Ekselensia Indonesia adalah bimbingan kelompok,

konseling kelompok dan bimbingan konseling perorangan.

Pembimbingan ini bertujuan dalam mengembangkan seluruh

potensi dan kemampuan siswa asrama secara optimal,

membantu siswa asrama dalam melakukan penyesuaian diri

dengan lingkungan baru, lingkungan SMART Ekslensia

Indonesia dan lingkungan sosial, mengatasi hambatan dan

kesulitan yang dialami siswa asrama. Selain fungsi dan tujuan,

materi, metode dan strategi yang membedakan antara

bimbingan kelompok, konseling kelompok dan bimbingan

konseling adalah jumlah sasaran dalam kegiatan bimbingan

tersebut. Pelaksanaan bimbingan kelompok pada asrama

SMART Ekselensia Indonesia memerlukan masa yang lebih

banyak, yaitu seluruh siswa asrama atau paling sedikit adalah

siswa asrama dalam satu kelas. Kelompok konseling perorangan

pada siswa asrama memerlukan masa yang lebih sedikit

diantaranya 7-8 siswa perkelompok dan untuk bimbingan

konseling perorangan hanya membutuhkan pembimbing dengan

siswa asrama.

Pada saat observasi peneliti mengamati bahwa siswa

asrama SMART Ekselensia setelah pulang sekolah mereka

Page 176: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

159

sholat ashar berjamaah dan dilanjutkan melakukan kegiatan

bermanfaat, ada yang membaca buku di koridor asrama, ada

yang tampang bersenda gurau di taman, ada yang bermain bulu

tangkis dan futsal. Terlihat bahwa siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor merasakan kenyamanan berada di

lingkungan SMART Ekselensia Indonesia. Suasana hangat yang

diberikan oleh guru dan pembimbing membuat siswa merasakan

memiliki hubungan yang lebih dari sekedar pembimbing dengan

siswa. Siswa asrama menganggap pembimbing sebagai sosok

orang tua mereka selama di asrama dan mereka tidak sungkan

untuk bercanda atau mengungkapkan ketika ada permasalahan

yang mereka alami. Salah satu siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia mengatakan:

“Saya kan dari Malaysia kak, waktu awal kesini

saya butuh waktu untuk menyesuaikan diri. terus

bahasa Indonesia saya juga belum lancar waktu itu,

saya maksimalin untuk belajar terus kak. Tapi

alhamduillah bisa, menurut aku ga sulit si untuk

menyesuaikan diri disini, orang-orangnya juga baik.

guru, ustadz dan kawan-kawan. Tempatnya juga

indah, sejuk jadi nyaman juga sih kak disini mah”137

Berdasarkan wawancara dengan Jefriadi siswa asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor, terlihat bahwa Jefriadi

tidak merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri, hal ini

dipengaruhi oleh iklim kekeluargaan dari pihak SMART

Ekselensia Indonesia, meliputi guru-guru, pembimbing asrama,

teman-teman dan juga lingkungan yang asri menciptakan

137

Wawancara dengan Jefriadi, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 23 Januari 2020. Pukul 16:00.

Page 177: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

160

suasana kenyamanan dan mempermudah siswa asrama untuk

berproses untuk menyesuaikan diri mereka. Pada saat

wawancara ustadz Hodam sebagai kepala pembina asrama

mengatakan:

“Kami berusaha dengan apa yang kami bisa, semoga

siswa dapat berproses dengan baik selama disini,

saya masih sering menemui siswa yang curhat pada

saya bahwa dirinya masih sulit untuk menyesuaikan

diri disini, pelan-pelan saya beri nasihat agar siswa

termotivasi dan ingat pada tujuan awal mereka

datang kemari. Karena sangat disayangkan apabila

mereka menyerah dan akhirnya lebih memilih untuk

pulang dikarenakan tidak betah disini. Maka dari itu

saya mewanti-wanti sekali mba kalo keliatannya ada

siswa yang tertinggal diantara teman-teman yang

lainnya.”138

Berdasarkan penuturan dari ustadz Hodam terlihat

bahwa masih ada beberapa siswa yang merasa kesulitan

untuk menyesuaikan diri. Hal ini disebabkan karena siswa

belum terbiasa dengan suasana yang ada di lingkungan

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor, siswa belum

menyesuaikan kebudayaan di lingkungan yang baru dengan

lingkungan lama, kepribadian siswa yang tertutup sehingga

hal ini menyulitkan untuk membangun interaksi seseorang

dilingkungannya dan rasa tidak percaya diri dan minder

dengan kemampuan untuk bergaul dengan orang baru

karena merasa tidak memiliki potensi dan kemampuan.

138

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Pembina Asrama

SMART Ekselensia Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30.

Page 178: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

161

Manusia tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu

menyesuaikan diri.

Oleh karena itu pembimbing agama di asrama

SMART Ekselensia Indonesia mengunakan pendekatan

emosional dengan menciptakan suasana kenyamanan bagi

siswa asrama, lebih sering melakukan interaksi dengan

siswa, membuat kelompok diskusi. Hal ini dilakukan

supaya terjalin kedekatan antara pembimbing dengan siswa

asrama agar siswa asrama lebih terbuka dengan

pembimbing dan memotivasi semangat siswa dalam

mengikuti kegiatan bimbingan agama di asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

3. Tahap Cek

Pada tahapan ini dimulai dengan melakukan

pertemuan staf sekolah dengan staf BP (Bimbingan

Penyuluh) dan pembimbing agama pada saat diperlukan,

secara rutin ataupun secara insidentil sesuai dengan kasus

yang dijumpai. Pada tahap ini perlu dilakukan koordinasi

antara pihak sekolah dengan pembimbing agama di asrama

untuk mensinkonkan materi yang diberikan agar sesuai

dengan kebutuhan siswa asrama. Selanjutnya untuk

memaksimalkan program bimbingan penyuluhan maka

dilaksanakan kegiatan hubungan masyarakat melalui

berbagai cara dan kesempatan yang bertujuan agar dapat

terbina pemahaman dan pengertian serta saling bantu

membantu dikalangan orang tua murid khususnya serta

Page 179: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

162

masyarakat pada umumnya tentang pentingnya program

bimbingan penyuluhan agama. Tahapan ini mengarahkan

kepada diperlukannya seminar atau sosialisasi untuk

menumbuhkan kesadaran masyarakat yang berkaitan

dengan pentingnya program bimbingan dan penyuluhan.

Tahapan cek akan dideskripsikan pada tabel 5.4 dibawah ini

Tabel 5.4

Tahapan Cek Program Bimbingan Agama di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor

No Tahapan Aktor Deskripsi

1 Koordinasi Pembimbing

Agama dan pihak sekolah SMART

Ekselensia

Indonesia Bogor.

Kepala pembina asrama melakukan rapat

koordinasi dengan pembimbing agama dan pihak sekolah sebelum melakukan

pembimbingan agama dengan siswa

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

2 Pemberian

Informasi dan Orientasi.

Pembimbing dan

Siswa Asrama.

Pembimbing agama dan pihak sekolah

memberikan informasi tentang tata tertib asrama, keasramaan dan lingkungan

SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Tujuannnya supaya siswa memiliki gambaran tentang keadaan dan lokasi

pendidikan yang hendak dilaluinya.

3 Pembagian

Kelompok

Pembimbing dan

Siswa Asrama.

Pembimbing membagi siswa asrama

kedalam kelompok belajar untuk mempermudah proses pelaksanaan

pembimbingan agama.

4 Penempatan Posisi Minat

dan Bakat

Pembimbing dan Siswa Asrama.

Pembimbing memastikan bahwa siswa asrama telah memilih kegiatan

ekstrakurikuler yang berdasarkan minat

dan bakat siswa asrama.

5 Sosialisasi

Pelaksanaan

Pembimbingan Agama

Pembimbing

Agama dan Siswa

Asrama.

Pembimbing memberikan saran dan

motivasi kepada siswa asrama supaya

siswa memiliki semangat dalam mengikuti kegiatan pembimbingan

agama di Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Sumber: Hasil wawancara dengan narasumber

Sebagaimana tabel 5.4 diatas tahapan cek yang

dilakukan oleh pembimbing dimulai dengan melakukan

koordinasi dengan pembimbing agama dan pihak lembaga

Page 180: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

163

SMART Ekselensia Indonesia. Hal ini dilakukan untuk

menghindari terjadinya kesalahan komunikasi pada saat

pelaksanaan pembimbingan agama. Selanjutnya pembimbing

memberikan informasi tentang tata tertib, dan

mendeskripsikan lingkungan SMART Ekselensia Indonesia

Bogor. Hal ini dilakukan supaya siswa asrama memiliki

gambaran tentang keadaan dan kondisi lokasi pendidikan

yang hendak dilaluinya. Pemimbing membagi siswa asrama

kedalam beberapa kelompok hal ini untuk mempermudah

proses pembimbingan melatih siswa asrama untuk

berinteraksi antar siswa asrama. kemudian pembimbing

memastikan bahwa siswa asrama telah memilih kegiatan

ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat. Hal ini

bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi

siswa asrama. Terakhir pembimbing melakukan sosialisasi

tentang pentingnya mengikuti kegiatan pembimbingan

agama dengan memberikan saran dan motivasi kepada siswa

asrama supaya siswa memiliki semangat dalam mengikuti

kegiatan bimbingan di Asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

4. Tahap Aksi

Tahap aksi merupakan umpan balik penilaian atas

pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan yang telah

diberikan kepada siswa untuk mengetahui sampai dimana

efektivitas dan efisiennya dalam hubungannya dengan

program pendidikan pada umumnya. Hasilnya akan

Page 181: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

164

digunakan sebagai data masukan untuk penyempurnaan

program lebih lanjut. Tahapan ini adalah tahapan terakhir

yaitu pembimbing melakukan evaluasi secara keseluruhan

terhadap pelaksanaan bimbingan yang sudah dilaksanakan,

dengan meningkatkan program-program bimbingan yang

dinilai masih belum maksimal. Tahapan aksi dalam

bimbingan agama akan dideskripsikan pada tabel 5.5

dibawah ini.

Tabel 5.5

Tahap Aksi Bimbingan Agama di Asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor

No Tahapan Aksi Evaluasi

1 2 3 4

1

Materi Pemberian materi kepada

siswa asrama dengan mengacu pada kurikulum

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor. Materi

yang diberikan adalah materi

tentang keagamaan, kemandirian, kepemimpinan

dan kehidupan sosial.

Pemberian materi untuk siswa

asrama masih belum maksimal hal ini dikarenakan belum

adanya upgrade materi dari yang sebelumnya dan belum

menyesuaikan keadaan dan

kebutuhan siswa baru asrama SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

Metode Metode yang diberikan pada

pelaksanaan bimbingan agama adalah ceramah,

sharing dan mentoring,

metode diskusi kelompok, metode konseling dan

metode peragaan. Bimbingan

dilakukan dengan menggunakan bahasa yang

mudah dipahami oleh siswa

asrama. Pembimbing menerapkan strategi persuasi

untuk mengajak dan

membujuk siswa asrama dalam mengikutikegiatan

bimbingan.

Metode pembimbingan yang

digunakan belum menyesuaikan dengan karakter

dan kepribadian siswa asrama.

sehingga untuk efektivitas proses bimbingan diperlukan

metode lain dengan

menyesuaikan karakter siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Media Media merupakan fasilitas yang digunakan oleh

pembimbing sebagai sarana

untukmembantu memudahkan proses

pembimbingan, media yang

digunakan adalah pemutaran film, power point dan alat

peraga

Media yang digunakan pada saat pembimbingan masih

terbatas dan kurang memadai.

Sehingga siswa asrama sedikit kesulitan dalam menerima

informasi dan materi yang

disampaikan oleh pembimbing.

Page 182: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

165

1 2 3 4

2

Peran Pembimbing

Agama

Peran pembimbing sebagai koordinator, pendidik,

konselor, pembimbing.

Peran pembimbing di asrama SMART Ekselensia Indonesia

sudah cukup optimal. Namun

perlu lebih diperhatikan lagi pada interaksi dengan siswa

asrama.

3 Kepercayaan

Diri Siswa Asrama

SMART

Ekselensia

Indonesia.

Setelah mengikuti

pembimbingan, terdapat perubahan pada siswa asrama

yang berdampak pada

kesadaran akan kemampuan

dan potensi, lebih percaya

diri, mandiri, memiliki pemikiran positif, optimis

dan memiliki keberanian

dalam menentukan keputusan

Beberapa siswa asrama masih

ada yang minder dengan keadaan dan profesi orang tua,

siswa juga merasa sedikit

kesulitan, sehingga

membutuhkan waktu lebih

lama dalam menyesuaikan diri dan beradaptasi pada

lingkungan baru. Melihat hal

ini diharapkan pembimbing bisa lebih memaksimalkan

proses pelaksanaan bimbingan

supaya dapat membantu siswa dalam menghadapi kesulitan

dan permasalahan yang selama

ini menjadi penghambat kepercayaan diri siswa asrama.

Sumber: Hasil wawancara dengan narasumber yang sudah diinterpretasikan oleh

peneliti

Sebagaimana pada tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa

terdapat beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi pada

pelaksanaan bimbingan diantaranya adalah pada pemberian

materi bimbingan masih belum maksimal hal ini dikarenakan

belum adanya upgrade materi dari yang sebelumnya dan belum

menyesuaikan keadaan dan kebutuhan siswa baru asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor, pada metode

pembimbingan yang digunakan belum menyesuaikan dengan

karakter dan kepribadian siswa asrama. Sehingga efektivitas

proses bimbingan diperlukan metode lain dengan menyesuaikan

pada karakter siswa asrama dan untuk media yang digunakan

pada saat pembimbingan masih terbatas dan kurang memadai.

Sehingga siswa asrama sedikit kesulitan dalam menerima

informasi dan materi yang disampaikan oleh pembimbing.

Page 183: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

166

Sebagaimana pada tabel 5.5 pada peran pembimbing, perlu

adanya peningkatan pelaksanaan bimbingan yang lebih

maksimal dengan memperhatikan hal-hal yang masih perlu

lebih ditingkatkan. Seperti sikap siswa asrama, kemampuan

siswa asrama dalam memahami dan mengimplementasikan

materi yang diberikan pada saat pelaksanaan bimbingan dan

pada kepercayaan diri siswa asrama sejauh ini sudah berdampak

positif pada siswa asrama, namun ada beberapa hal yang masih

menjadi kendala siswa asrama untuk lebih percaya diri,

diantaranya ada beberapa siswa asrama yang masih minder

dengan keadaan dan profesi orang tua mereka dan beberapa

diantaranya juga merasa kesulitan dalam menyesuaikan diri dan

beradaptasi pada lingkungan yang baru. Melihat hal ini

diharapkan pembimbing lebih maksimal dalam memberikan

membimbing siswa asrama untuk lebih percaya diri dan

mengimplementasikan rasa percaya dirinya pada hal-hal yang

positif dan bermanfaat.

C. Kepercayaan Diri Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Pada awal kedatangan siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor banyak siswa yang mengalami shock culture

yang beprengaruh dengan kepercayaan diri siswa. Siswa asrama

cenderung menutup diri, kesulitan dalam bergaul, minder, tidak

mau melakukan interaksi dengan orang baru dan tidak sedikit

siswa asrama meminta untuk pulang kerumah mereka. Hal ini

tentu berdampak pada proses belajar siswa di SMART

Page 184: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

167

Ekselensia Indonesia. siswa menjadi sulit untuk

mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Hal ini

didukung oleh penuturan dari pembimbing agama asrama

SMART Ekselensia Indonesia, bahwa siswa asrama sebenarnya

memiliki potensi, namun terhambat oleh rendahnya tingkat

kepercayaan diri, dan hal ini justru menghambat proses belajar

dan prestasi siswa. Menurut Maslow kurangnya percaya diri

akan menghambat pengembangan potensi diri. seseorang akan

menjadi pesimis dalam menghadapi tantangan, ragu-ragu dalam

menyampaikan gagasan dan bimbang dalam menentukan

pilihan/keputusan.139

Kepercayaan diri merupakan suatu aspek penting yang

harus dimiliki oleh seseorang. Kepercayaan diri dapat berawal

dari diri sendiri dan dukungan orang lain. Kepercayaan diri

dapat mengubah seseorang menjadi lebih berani dalam

menghadapi sesuatu dan lebih yakin dan mampu dalam

menghadapi permasalahan. Seseorang yang percaya diri lebih

mudah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, lebih

mudah dalam menjalin berinteraksi dan beradaptasi

dibandingkan dengan seseorang yang tidak percaya diri. Karena

seseorang yang percaya diri memiliki pegangan yang kuat,

memiliki keyakinan untuk mampu mengembangkan motivasi

dan sanggup untuk belajar dan bekerja keras untuk kemajuan.

Menurut Adler, kebutuhan manusia yang paling penting

adalah kebutuhan akan rasa percaya diri dan rasa superioritas.

Rasa percaya diri juga dapat diartikan sebagai suatu

139

Kartono, Kartini, Psikologi Anak (Jakarta: Alumni, 2000), h.202.

Page 185: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

168

kepercayaan terhadap diri sendiri yang dimiliki setiap orang

dalam kehidupan serta bagaimana orang tersebut memandang

dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep dirinya.140

Dalam wawancaranya dengan peneliti Iqbar mengatakan:

“Aku suka diledekin sama temen-teman karena aku

kan kalo di desa ngomongnya pake bahasa daerah

kak, jadi kalo ngomong bahasa Indonesia masih kaku

banget. Dulu sempet baper sih aku jadi males mau

ngajak ngobrol jadi ya diem aja kak, tapi itu dulu sih.

Sebenernya disini orangnya baik-baik kok kak”141

Dari pernyataan Iqbar tersebut terlihat bahwa permasalahan

yang dialami oleh Iqbar adalah karena dirinya merasa belum

terlalu mengenal dan bisa menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, sehingga ia merasa mudah tersinggung karena

ucapan-ucapan dari orang disekitarnya.

“Aku kan tinggal di Desa kak, nggak pernah main ke

kota. Jadi aku ga PD kalo misal diajak main ke kota.

Apalagi kalo anak kota kan keliatannya pinter, cakep,

pokoknya enak diliat. Nah saya tinggal di desa gini

pasti ga bakal bisa nyaingin mereka sih, kayanya

berat aja gitu kak, tapi kalo sekarang sih ngga gitu

lagi kak, ternyata yaa sama aja sih mau di desa mau

di kota, tinggal gimana kita mau belajar dan

mengembangkan potensi kita aja biar ngga kalah

saing sama anak kota”142

Dari pernyataan yang disampaikan oleh Aziz tersebut

terlihat bahwa, pada awal kedatangan siswa merasa kurang

140

Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi( Edisi Revisi).

(Bandung: Remaja Rosdakarya 2018). h.3. 141

Wawancara dengan Iqbar, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020. Pukul 16:00. 142

Wawancara dengan Aziz, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020. Pukul 16:45

Page 186: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

169

percaya diri dan merasa bahwa kesulitan untuk

mengembangkan potensi yang mereka miliki. Tapi dengan

seiring berjalannya waktu, dengan motivasi dan bimbingan

dari pembimbing kesadaran siswa asrama mulai tumbuh dan

menyadari bahwa segala proses harus dilewati dengan

sungguh-sungguh agar menuai hasil yang sesuai dengan apa

yang dicita-citakan. Menurut penuturan dari Wildani saat

wawancara terlihat bahwa siswa asrama merasakan

kenyamanan dan memiliki kedekatan dengan pembimbing

sehingga siswa asrama merasa percaya diri dalam menghadapi

permasalahan.

“Alhamdulillah mba, siswa sekarang jadi lebih terbuka

dengan pembimbing. Biasanya kalo ada masalah di

sekolah, dengan teman satu asrama suka curhat

dengan pembimbing. Walaupun ada beberapa siswa

yang masih malu dan perlu dipancing dulu mba supaya

mau terbuka. Tapi kembali lagi itu karakter dan kami

disini membimbing bukan memaksakan kehendak siswa

asrama”.143

Selain itu siswa asrama dulunya merasa kesulitan untuk

menentukan minat dan bakat sesuai dengan kemampuan

mereka. Banyak dari siswa asrama yang bingung dalam

menentukan bidang kemampuan/potensi yang sesuai dengan

minat siswa. Dalam wawancara dengan peneliti Rijal

mengatakan:

“Awal dateng kesini SMP, bingung aja kak awalnya.

Karena ga tau punya bakat apaan. Aku juga susah kak

kalo disuruh milih sesuatu gitu.Tapi disini diarahkan

143

Wawancara dengan ustadz Hodam, Kepala Pembina Asrama

SMART Ekselensia Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 16:00.

Page 187: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

170

sama guru dan ustadz di asrana. Terus karena emang

diwajibkan ikut organisasi dan ekstrakurikuler jadi yaa

lama-lama tau juga si minatnya dibidang apa yang

penting mau mencoba dan belajar kak”144

Dari pernyataan Rijal tersebut, terlihat bahwa dirinya merasa

tidak ada yang mengarahkan dalam menentukan minat dan

kemampuan. Sehingga ia kesulitan dalam menentukan sebuah

pilihan. Dalam wawancara dengan peneliti ustadz Sriyono

menuturkan:

“Siswa kadang suka galau mbak kalo misal dikasih

pilihan, makannya kebanyakan curhat dulu sama

pembimbing disini, kami sebisa mungkin ngasih saran

yang terbaik bagi mereka kedepannya. Keberadaan

seorang pembimbing di sebuah asrama itu, bukan

hanya sebagai seseorang yang membina siswa dalam

belajar ilmu keagamaan atau menghafal Al-Qur’an.

Tetapi juga sebagai keluarga kedua yang memberikan

dukungan kepada siswa, mengarahkan siswa agar

mampu untuk terus upgrade diri, kemampuan, potensi

mereka yang kelak itu juga demi masa depan mereka

dan bisa jadi kebanggaan keluarga dan juga SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.145

Dari penjelasan dari ustadz Sriyono tersebut dapat diamati

bahwa pembimbing membangun iklim kekeluargaan dengan

siswa asrama agar mereka merasakan adanya hubungan

emosional yang erat. Pembimbing menganggap siswa asrama

sebagai bagian dari keluarga. Pembimbing memberikan

bimbingan, nasihat kepada siswa untuk membantu siswa

144

Wawancara dengan Rijal, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020. Pukul 16:45 145

Wawancara dengan ustadz Sriyono, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 16:30

Page 188: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

171

supaya memiliki keberanian untuk memutuskan suatu pilihan

yang terbaik sesuai dengan hati dan yang mereka butuhkan.

Pembimbing agama asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor mengaku bahwa ada beberapa hambatan yang

dirasakan saat melakukan bimbingan dengan siswa asrama,

seperti memberikan bimbingan agar mampu untuk

mempengaruhi dan sedikit demi sedikit melatih dan mengubah

perilaku sasaran sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini perlu

dilakukan dengan metode yang tepat agar tidak terjadinya

kesalahan yang mengakibatkan kesalahan sehingga proses

bimbingan tidak berjalan dengan harapan. Dalam wawancara

dengan peneliti pembimbing mengatakan:

“Saya melihat perkembangan yang sangat pesat dalam

diri siswa mba. Kalo soal IQ memang sudah tidak

diragukan lagi, tinggal meyakinkan mereka saja kalo

mereka itu bisa dan punya kemampuan untuk bersaing.

Kegiatan di asrama banyak yang memicu agar siswa

berani untuk tampil didepan banyak orang. kegiatan

yang melatih kemandirian pun ada. Sisanya pembimbing

melakukan penyuluhan ke siswa, dengan memberikan

motivasi, dukungan supaya siswa punya semangat

belajar yang tinggi dan mau untuk mengembangkan

kemampuan/ potensi mereka. dan Alhamdulillah sekarah

sudah terlihat perkembangannya mba, walaupun masih

ada yang sedikit malu-malu. Tapi ini sudah 80% siswa

berani dan percaya diri.146

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh ustadz

Fauzan, dapat diamati bahwa siswa sudah mengalami

perkembangan yang meningkat setelah diberikan bimbingan dan

146

Wawancara dengan Ustadz Fauzan, Pembina Asrama SMART

Ekselensia Indonesia, pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 15:30.

Page 189: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

172

mengikuti beberapa kegiatan wajib yang ada di asrama. Siswa

sudah berani untuk membuka diri mereka dalam lingkungan

yang baru, dengan bekal bimbingan yang siswa dapatkan

melalui kegiatan bimbingan di asrama, siswa menjadi

termotivasi untuk belajar dan mengembangkan kemampuan dan

potensi yang ada dalam dirinya.

Hal ini terlihat dari semangat siswa dalam mengikuti

kegiatan dan juga perlombaan yang membuat diri mereka

bangga atas pencapaian yang telah mereka raih. Hal ini semakin

membuat siswa asrama merasa terpacu untuk belajar giat dan

membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan. Seperti

keterangan dari siswa yang bernama Daffa:

“Menurut aku perlu banget sih kak kita sebagai manusia

kita harus terus menggali potensi diri kita, apalagi udah

ada fasilitasnya, sayang aja kalo ga belajar rajin.

Semenjak disini aku jadi makin berani kak, makin PD.

Aku jadi seneng setiap ada lomba story telling aku ikut,

kalah ga masalah yang penting bisa dapet pengalaman

baru”147

“Kalo aku sih mikirnya kan aku disini diamanahi sama

orang tua kak, jadi aku harus bisa membuktikan juga kalo

aku bisa ngejaga kepercayaan dan harapan yang udah

orang tua kasih. Begitu kata ustadz kalo lagi nasehatin,

tapi ada benernya juga. Jadi makin semangat belajar kalo

inget orang tua di rumah.”148

147

Wawancara dengan Rijal, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020. Pukul 16:45. 148

Wawancara dengan Wildani, Siswa Asrama SMART Ekselensia

Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020. Pukul 16:45.

Page 190: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

173

Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh beberapa

siswa asrama dan pembimbing dapat disimpulkan bahwa pada

awal kedatangan di asrama SMART Ekselensia Indonesia siswa

merasa kurang percaya diri, hal ini disebabkan oleh beberapa

faktor yang mempengaruhi, diantaranya siswa merasa kesulitan

dalam bersoalisasi dan beradaptasi pada lingkungan yang baru.

Kemudian siswa merasa minder dengan keadaan dirinya dan

latar belakang keluarga. Sehingga dikhawatirkan hal ini dapat

menghambat proses belajar dan mempengaruhi prestasi siswa

asrama. Dengan pemberian bimbingan di asrama diharapkan

mampu memotivasi dan lebih meningkatkan kepercayaan diri

siswa asrama. Supaya siswa asrama memiliki rasa percaya diri

dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki, memiliki

pemikiran yang positif dan optimis serta mampu dalam

mengambil sebuah keputusan. Menurut Hendra Widjaja

seseorang yang percaya diri adalah sesorang mampu untuk

bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki rasa

positif terhadap diri sendiri dan memiliki tujuan dan rencana

untuk hidupnya.149

Dukungan, apresiasi dan pengakuan merupakan salah satu

faktor yang dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri

seseorang. Dengan diberikan dukungan, apresiasi dan

pengakuan, seseorang dapat lebih percaya diri untuk mencapai

tujuan yang direncanakan, termotivasi dan merasa memiliki

149

Hendra Widjaja. Berani Tampil Beda dan Percaya Diri.

(Yogyakarta: Araska, 2016), Cet Ke-1,h. 54

Page 191: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

174

kesempatatan untuk lebih meningkatkan tujuan yang diinginkan.

Gambaran kepercayaan diri siswa asrama akan dideskripsikan

pada tabel 5.6 di bawah ini.

Tabel 5.6

Gambaran Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

Aspek Sub Aspek Deskripsi

Unsur Internal

Keyakinan akan

kemampuan dan

potensi.

Percaya dengan

kemampuan dan

potensi yang dimiliki.

Siswa asrama (RD, MI, WF &JF) merasa

memiliki kemampuan dan potensi. Dan

siswaasrama (MD& WF) merasa tidak yakin dengan kemampuan dan potensi diri.

Percaya dengan ilmu

yang dimiliki dapat bermanfaat.

Siswa asrama (MI&AR) merasa percaya bahwa

ilmu yang dimiliki dapat bermanfaat. Dan siswa asrama ( NR, MD& WF) tidak memiliki

keyakinan dengan kebermanfaatan ilmu yang

dimiliki

Dapat diberikan

motivasi dan

dukungan.

Siswa asrama (MI, MD, AR, JF &WF) merasa

percaya diri setelah diberikan motivasi dan

dukungan. Dan pada siswa asrama (AA. MI) merasa kesulitan dalam menerima dukungan

dan motivasi dari seseorang.

Berpikir positif,

optimis dan dapat menentukan

keputusan.

Berpikir positif Pada siswa asrama (MD, WF, MI & AA)

memiliki pemikiran yang positif dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan.

Pada siswa asrama (YR&NR) merasa kesulitan

untuk berpikir positif dalam menghadapi permasalahan.

Optimis Siswa asrama (AR, AA, FR, MI, RD &WF)

memiliki sikap dan keyakinan dengan harapan dan cita-cita. Pada siswa asrama (MI& JF)

memiliki kesulitan dalam bersikap optimis

dalam menghadapi permasalahan.

Dapat menentukan keputusan

Siswa asrama (MD, JF, AR& MI) memiliki keyakinan dan keberanian dalam menentukan

keputusan. dan pada siswa asrama (NR &AA)

merasa kesulitan ketika dihadapkan pada keputusan/pilihan.

Mudah menjalin

interaksi dan berani tampil di depan

publik.

Mudah dalam menjalin

interaksi.

Siswa asrama (AR, RD, JF& WF) merasa

senang berinteraksi dan memiliki inisiatif untuk memulai interaksi dengan orang baru. Pada

siswa asrama (MI&NR) merasa tidak percaya

diri dan minder ketika berinteraksi dengan seseorang yang baru dikenal.

Berani tampil di depan

publik.

Pada siswa asrama (MI, AA, RD, JF & WF)

memiliki keberanian dan merasa bangga ketika

berbicara di depan publik. Dan siswa asrama

(NR&YR) merasa malu dan takut ketika

berbicara di depan banyak orang.

Page 192: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

175

Unsur Eksternal

Bersikap menerima dan menghargai

sesuatu.

Bersikap menerima dan memahami suatu

keadaan.

Pada siswa asrama (MD, AR, AA, WF, JF& MI) merasa tidak bermasalah dengan pekerjaan

orang tua dan keadaan keluarga. dan siswa

asrama ((NR, YR& RD) merasa malu dan minder dengan pekerjaan orang tua dan keadaan

keluarga.

Mampu untuk

menghargai sesuatu

Pada siswa asrama(MD, AA, JF, MI &RD)

siswa tidak pernah mengeluh karena keadaan dan merasa bersyukur dengan kemampuan

pencapaian yang diperoleh. Dan pada siswa (W,

MD& NR) siswa merasa sedih bahkan malu

ketika menceritakan keadaan keluarga dan

menceritakan pekerjaan orang tua.

Mampu beradaptasi dan menyesuaikan

diri.

Dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri di

lingkungan baru.

Siswa asrama (YR, JF, AA& MI) merasa mudah ketika beradaptasi dan menyesuaikan diri di

lingkungan baru. Dan pada siswa asrama (MD)

merasa kesulitan dalam beradaptasi dan menyesuaikan diri di lingkungan yang baru.

Mudah untuk

bersosialisasi di lingkungan baru.

Pada siswa asrama ( RD, AR, JF, FR&WF)

merasa senang ketika bersosialisasi dengan seseorang. Pada siswa asrama (MD&NR) siswa

merasa tidak percaya diri dan kesulitan ketika

bersosialisasi di lingkungan yang baru.

Sumber: hasil wawancara dengan narasumber yang telah diinterpretasikan oleh peneliti

Keterangan:

MI= Muhammad Iqbar, RD= Rijal Daul, JF= Jefriadi, FR= Fabian Ramdhani,

YR= Yika R Dilanzra, AA= Auliya Abdul, AR= Abdul Rahman, NR= Nabil

Rizki, MD= Muhammad Daffa Muzzaki, WF= Wildani Fadhilah

Berdasarkan gambaran kepercayaan diri siswa asrama pada

tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa gambaran kepercayaan diri

siswa asrama lebih banyak dipengaruhi oleh unsur internal

daripada unsur eksternal, hal ini dikarenakan dalam unsur

internal terdapat konsep diri individu yang membantu individu

untuk memahami dan memiliki penilaian terhadap diri sendiri.

Sebagaimana menurut Hendra Widjaja dalam buku Berani

Tampil Beda dan Percaya Diri, faktor internal lebih memiliki

pengaruh terhadap kepercayaan diri, hal ini dikarenakan dalam

unsur internal terdapat konsep diri, yaitu pandangan dan sikap

seseorang terhadap dirinya sendiri dan inti dari kepribadian

Page 193: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

176

seseorang yang memiliki peran penting dalam menentukan dan

mengarahkan perkembangan kepribadian individu.150

Kemudian pada sub aspek unsur internal yaitu, pertama

merupakan keyakinan akan kemampuan dan potensi yang

dimiliki pembimbingan berupaya dalam meningkatkan

kepercayaan diri siswa asrama dilakukan oleh pembimbing

asrama untuk meningkatkan kesadaran siswa asrama bahwa

dirinya memiliki kemampuan dan potensi agar mampu

mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki.

Dalam pelaksanaan bimbingan, pembimbing mengatakan

bahwa sejauh ini siswa asrama dapat diarahkan untuk lebih

yakin dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Pada saat

diberikan bimbingan dan motivasi, siswa mudah dalam

menerima dan mampu mengimplementasikan dalam kehidupan.

Kedua, berpikir positif, optimis dan dapat menentukan

keputusan merupakan sub aspek internal dalam hal ini

pembimbing mengarahkan siswa asrama untuk memiliki

pemikiran dan pandangan yang baik terhadap suatu hal sehingga

siswa asrama mampu dalam menentukan suatu keputusan. Hal

ini terlihat pada saat kegiatan sharing&mentoring dan pelatihan

kemandirian, siswa asrama terarah untuk memiliki pandangan

dan pemikiran yang baik terhadap suatu hal. Menurut

pembimbing asrama masih ada beberapa siswa yang kesulitan

dalam berpikir positif akan suatu hal. Hal ini dikarenakan

perbedaan karakter tiap siswa dan pengaruh lingkup pertemanan

150

Hendra Widjaja, Berani Tampil Beda dan Percaya Diri.

(Yogyakarta: Araska, 2016) h.64.

Page 194: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

177

yang menyebabkan perbedaan antara siswa satu dengan yang

lainnya.

Ketiga, mudah dalam menjalin interaksi dan berani tampil

didepan publik. Pada sub aspek ini dalam mengukur tingkat

kepercayaan diri seseorang dapat dilihat dari kemudahan

seseorang dalam menjalin interaksi dan keberanian dalam

tampil dan menunjukan kemampuannya kepada khalayak.

Pelatihan public speaking yang dilaksanakan di asrama

membantu siswa asrama untuk lebih percaya diri dan mengasah

ilmu berkomunikasi dan tampil didepan khalayak.

Keempat, bersikap menerima dan menghargai sesuatu.

Menurut penuturan pembimbing asrama, beberapa siswa ada

yang malu dan minder kemudian mengeluhkan keadaan dan

pekerjaan orang tuanya. Hal ini terlihat pada saat kegiatan

sharing&mentoring, siswa asrama mengaku bahwa dirinya

merasa sedikit kesulitan dalam menerima dan menghargai

sesuatu. Siswa asrama memiliki keyakinan, pemikiran yang

optimis dan positif namun kesulitan dalam menerima dan

menghargai sesuatu, hal ini disebabkan karena kurangnya

edukasi pembimbingan tentang bersyukur, menerima dan

menghargai sesuatu dengan baik.

Kelima, mampu beradaptasi dan menyesuaikan merupakan

salah satu sub aspek yang dapat digunakan untuk mengukur

tingkat kepercayaan diri seseorang. Menurut pembimbing

asrama, pada dasarnya siswa mampu untuk beradaptasi dan

menyesuaikan diri, namun membutuhkan waktu yang berbeda

tiap siswa dalam beradaptasi dan menyesuaikan diri. Pada saat

Page 195: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

178

kegiatan sharing & mentoring, siswa asrama mengaku bahwa

kadang sulit dalam beradaptasi dan menyesuaikan diri di

lingkungan baru.

Berdasarkan deskripsi pada tabel 5.6 dapat disimpulkan

bahwa gambaran kepercayaan diri siswa asrama lebih dominan

pada aspek keyakinan akan kemampuan dan potensi, berpikir

positif, optimis dan dapat menentukan keputusan serta mudah

dalam menjalin interaksi dan tampil di depan publik. Hal ini

dikarenakan berdasarkan hasil wawancara dengan siswa asrama

dan pembimbing, setelah diberikan bimbingan siswa asrama

lebih merasa memiliki kesadaran untuk percaya terhadap

kemampuan dan potensi yang dimiliki. Siswa asrama juga

menjadi terbimbing untuk berpikir positif dalam menghadapi

suatu hal, dan siswa asrama lebih bijaksana dalam menentukan

suatu pilihan dan keputusan. Kemudian siswa asrama cukup

baik dalam memulai interaksi dengan seseorang dan memiliki

keberanian ketika tampil di depan publik. Sedangkan pada

aspek bersikap menerima, menghargai sesuatu serta kemampuan

dalam menyesuaikan diri dan beradaptasi, dinilai kurang

dominan. Hal ini dikarenakan siswa asrama masih merasa

kurang percaya diri dan minder dengan keadaan ekonomi dan

latar belakang keluarga. Disamping itu siswa asrama merasa

malu dan memiliki perasaan takut tidak diterima ketika berada

di lingkungan yang baru, dan hal ini yang menyebabkan siswa

asrama kesulitan dalam menyesuaikan diri dan beradaptasi pada

lingkungan yang baru.

Page 196: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

179

D. Dampak Pelaksanaan Bimbingan Agama Di Asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

SMART Ekselensia merupakan merupakan lembaga

pendidikan yang diperuntukan bagi siswa-siswa Indonesia yang

mempunyai tingkat intelegensi di atas rata-rata namun

mempunyai keterbatasan dalam bidang finansial. Tidak sedikit

siswa yang mengalami shock culture sehingga ini berdampak

kepada rendahnya kepercayaan diri siswa. Hal ini dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti habit (kebiasaan), ekonomi

keluarga, kepribadian siswa dan lain sebagainya.

Dampak merupakan pengaruh kuat yang mendatangkan

akibat baik negatif maupun positif. Dampak yang dihasilkan

pada penelitian ini adalah dampak positif. Hal ini terlihat

Setelah melalui melewati proses pendidikan dan kegiatan

bimbingan di asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor,

sedikit demi sedikit membawa perubahan yang positif bagi

siswa asrama diantaranya adalah siswa asrama mampu

mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki dan

menjadi siswa yang berprestasi. Untuk mencapai hal tersebut

diperlukan pembimbingan dan metode yang sesuai tiap siswa.

Menurut pembimbing agama di asrama SMART Ekselensia

Indonesia, siswa asrama menjadi lebih terbuka, percaya diri,

dapat diberikan tanggung jawab, mampu berpikir rasional dan

positif. Menurut Hendra Widjaja seseorang yang percaya diri

percaya dengan kemampuannya sendiri, memiliki rasa positif

terhadap diri sendiri, bertanggung jawab dan berpikir

Page 197: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

180

rasional.151

Hal ini terlihat dengan banyaknya siswa yang

mengikuti beberapa kompetisi kejuaraan seperti di bidang

akademik maupun olah raga.

Selain itu pelaksanaan bimbingan yang telah dilaksanakan

di asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor membantu

menumbuhkan kesadaran untuk mengembangkan kemampuan

dan potensi diri secara optimal. Sebagaimana menurut

penuturan salah satu pembimbing yang bernama ustadz Hodam

mengatakan bahwa:

“Saat bimbingan pembimbing sering memotivasi

siswa dengan memberikan materi tentang

menumbuhkan kesadaran kepercayaan diri dan juga

untuk belajar mengembangkan kemampuan dan

potensi yang dimiliki. Sejauh ini cukup efektif

bimbingan yang kami berikan dan cukup berdampak

pada perkembangan siswa asrama. Siswa menjadi

lebih percaya diri dengan kemampuan dan potensi

yang dimiliki dan lebih berani untuk menunjukan

kepada orang lain.”152

Berdasarkan keterangan dan penuturan dari ustadz Hodam

dapat disimpulkan bahwa setelah siswa asrama mendapatkan

bimbingan di asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor

siswa asrama lebih percaya diri. Siswa asrama berani untuk

menunjukan kemampuanya kepada khalayak dan menjadi lebih

menghargai diri secara positif. Siswa lebih mudah dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru dan memiliki

tanggung jawab dengan keputusan yang telah dipilih.

151

Hendra Widjaja, Berani Tampil Beda dan Percaya Diri.

(Yogyakarta: Araska, 2016) Cet Ke-1, h.62 152

Wawancara dengan Ustadz Hodam, Kepala Pembina Asrama

SMART Ekselensia Indonesia, pada tanggal 20 Januari 2020, pukul 15:30.

Page 198: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

181

Mengetahui dampak positif yang diperoleh siswa asrama

diharapkan pembimbing agama supaya selalu konsisten dalam

membimbing dan memotivasi siswa asrama dengan sepenuh

hati. Hal bertujuan untuk membina generasi muda yang percaya

diri, berani, sholeh dan berprestasi.

Page 199: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

BAB VI

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan analisis dan hasil penelitian yang penulis

teliti tentang Peran Pembimbing Agama Dalam Upaya

Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa di Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor, diperoleh simpulan sebagai

berikut:

1. Bentuk peran dan fungsi pembimbing agama yang

diberikan pembimbing kepada siswa asrama di

SMART Ekselensia Indonesia Bogor adalah peran

sebagai koordinator dan fungsi adaptasi, peran

pendidik yaitu sebagai fungsi adaptasi, penyesuaian,

dan pengembangan, peran pembimbing yaitu sebagai

fungsi penyaluran dan pengembangan dan peran

konselor yaitu sebagai fungsi pengembangan,

penyaluran dan adaptasi.

2. Tahapan pembimbingan agama di asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor adalah persiapan,

operasional, cek dan aksi.

3. Hasil pembimbingan agama yang diberikan pada siswa

di asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor dalam

meningkatkan kepercayaan diri siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor sangat positif. Siswa

asrama memiliki keyakinan dengan kemampuan diri,

bersikap optimis, objektif, bertanggung jawab dan

Page 200: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

183

rasional menggunakan pemikiran oleh akal dan sesuai

kenyataan. Artinya, adanya peran pembimbing agama

menjadikan siswa asrama lebih percaya diri dan

mempengaruhi dalam perubahan yang signifikan

kearah yang lebih baik.

B. IMPLIKASI

Hasil penelitian ini menjadi gambaran nyata bahwa

peran pembimbing agama ternyata sangat penting bagi

siswa asrama dalam membimbing untuk meningkatkan

kepercayaan diri mereka. Hasil dari penelitian diharapkan

dapat menjadikan para pembimbing agama, penyuluh

khususnya mahasiswa Bimbingan dan Penyuluhan Islam,

semakin memahami tentang hal apa yang perlu dilakukan

apabila menemui permasalahan seperti ini, sehingga dapat

menjalankan peran sebagai pembimbing, penyuluh agama

dengan sebaik-baiknya dan memberi manfaat bagi banyak

orang. penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat sebagai

penginformasian bagi SMART Ekselensia Indonesia Bogor

untuk memberikan pelayanan pemberdayaan yang semakin

baik.

C. SARAN

Berdasarkan kegiatan penelitian yang dilaksanakan oleh

peneliti di asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor,

peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

Page 201: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

184

1. Saran kepada pihak SMART Ekselensia Indonesia Bogor:

Untuk lebih memaksimalkan proses bimbingan kepada

siswa asrama sebaiknya perlu ditambah lagi jumlah tenaga

SDM (Sumber Daya Manusia) pembimbing agama di

asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

2. Saran kepada pembimbing agama (wali asrama):

Mengingat terbatasnya tenaga pembimbing agama (wali

asrama) untuk itu lebih memaksimalkalkan pelaksanaan

bimbingan yang diberikan kepada siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

3. Saran kepada siswa asrama: Untuk lebih bersungguh-

sungguh memaksimalkan belajar di SMART Ekselensia

Indonesia Bogor dan mengembangkan kemampuan dan

potensi diri agar menjadi teladan bagi generasi muda

selanjutnya.

Page 202: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

DAFTAR PUSTAKA

Buku, Laporan dan Dokumen Lembaga:

Angelis de Barbara. 2003. Confidence (Percaya diri), Jakarta:

Gramedia pustaka utama.

Arifin. 1982. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan

Agama, Jakarta: PT Golden Terayon, Cet Ke-1.

Arifin, 1997. Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan

Penyuluhan Agama di Sekolah dan Luar Sekolah,

Jakarta: Bulan Bintang.

Arifin da n Kartikawati.1995. Materi Pokok Bimbingan dan

Konseling, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam.

Aslim, Ansharu. 2004. Fikih Imam Syafi’I, Puasa dan Zakat,

Jakarta: Pustakata Azzam. Cet Ke-1.

Azwar, Saifuddin. 2017. Metode Penelitian Psikologi, Bandung:

Pustaka Pelajar.

Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia,

Cet ke-1.

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, Cet ke-2.

Farid, Imam Sayuti. 1997. Pokok-pokok Bahasan Tentang

Bimbingan Penyuluhan Agama Sebagai Teknik Dakwah,

Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN, Surabaya.

Gael, Lindefield. 1997. Mendidik Anak Agar Percaya Diri,

Jepara: Silas Press.

Heriyanto, Arief. 2016. Kelas sosial, status sosial, peran sosial

dan pengaruhnya (Modul Sosiologi,No Sos.II.04.

Page 203: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

186

Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri,

Jakarta: Puspa Swara, Cet Ke- 3.

Indrawan Rully dan Poppy Yaniawati. (2014). Metodologi

Penelitian, Bandung: Refika Aditama.

Juntika, Achmad. 2018. Bimbingan &Konseling dalam berbagai

latar kehidupan, Bandung: PT Refika Aditama, Cet Ke-5.

Lauster. 2012. Personality Test: Tes Kepribadian. Terjemahan

dari D. H Gulo, Jakarta: Bumi Aksara.

Lutfi, M.2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan

(konseling) Islam. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Martin, Perry. 2006. Confidence Booster. Pendongkrak

Kepercayaan Diri. Terjemahan dari Aditya Suharmoko,

Jakarta: Erlangga.

Mastuti. 2007. 50 Kiat Percaya Diri, Jakarta: Hi-fest.

Moleong J Lexy. 2002. Metode penelitian kualitatif, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, Cet. ke-11.

Mulyadi. 2016. Bimbingan Konseling di Sekolah &Madrasah,

Jakarta: Prenada Media Group, Cet ke-1 .

Munir, Samsul. 2016. Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Amzah.

Cet ke-4.

Narwoko Dwi & Bagong. 2011. Sosiologi Teks Pengantar dan

Terapan, Jakarta: Kencana, Cet Ke-5.

Prayitno. 2015. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:

PT Renika Cipta, Cet ke 3.

Prihartini, Rini. 2014. Draft Buku Ajar: Dasar-dasar Penyuluh

Sosial Keagamaan, Jakarta: UIN Jakarta.

Page 204: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

187

Rahmat, Jalaluddin. 2017. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi),

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanusi, Ahmad.1999. Agama di Tengah Kemiskinan, Jakarta:

Logos.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung:

Alfabeta, Cetakan ke-9.

Suharto, Edi. 2009. Kemiskinan &Perlindungan Sosial di

Indonesia, Bandung: Alfabeta, Cv.

Suryabrata, Sumadi.1987. Metode Penelitian, Jakarta: Rajawali

Pers, cet.ke-1

Syaodih, Nana. 2007. Bimbingan dan Konseling dalam praktek

Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Siswa,

Bandung: Maestro, Cet Ke-1.

Umar dan Sartono. 1998. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung:

Cv Pustaka Setia, Cet ke-1

Widjaja, Hendra. 2016. Berani Tampil Brda dan Percaya Diri.

Yogyakarta: Araska, Cet ke-1

Zakiah Darajat. 1982. Pendidikan Agama dan Pembinaan

Mental. Jakarta: Bulan Bintang, Cet ke-3.

Zulkifli. 1986. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Zuriah, Nurul. 2017. Metode Penelitian Psikologi, Bandung: PT

Bumi Aksara.

Jurnal, Artikel dan Skripsi.

Amri, Marzali. 2016. Agama dan Kebudayaan: (Jurnal

Antropologi. Vol.1). Universitas Malaya.

Page 205: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

188

Eko. 2011.Upaya Bimbingan dan Konseling Islam dalam

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak-anak di Panti

Asuhan Jaka Tingkir Kec. Sayung Kab. Demak. Skripsi

FIDK IAIN Walisongo Semarang.

Elsa, 2015. Pengaruh Bimbingan Agama terhadap Kepercayaan

diri Anak Yatim Piatu Yayasan Daarul Fattah Assalfi

Sukmajaya Depok. Skripsi FIDK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Idul. 2018. Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri pada Anak

Jalanan oleh Yayasan Kota Setara, Semarang. Skripsi

FIDK UIN Walisongo Semarang.

Rachmawati Andini&Sri Umiyati. 2019. Proses Improvement

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (LANSIA) di

Puskesmas Klampis Ngasem Kota Surabaya. Jurnal

Aplikasi Adminisrasi, Vol 22, No 1.

Sofiyuna. 2017. Pelaksanaan Bimbingan Agama Islam Dalam

Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak di Panti Asuhan

“Rohadi” Kaliwungu Kendal. Skripsi UIN Walisongo

Semarang.

Triningtyas, Diana. 2015. Studi Kasus Tentang Rasa Percaya

Diri, Faktor Penyebabnya dan Upaya Memperbaiki

Dengan Menggunakan Konseling Individual. Jurnal

Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Madiun,Vol 3, No

1.

Website

www.smartekslensia.net

Page 206: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

189

LAMPIRAN

Page 207: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

190

Page 208: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

191

Page 209: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

192

Page 210: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

193

Page 211: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

194

Page 212: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

195

Page 213: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

196

Page 214: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

197

Page 215: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

198

Page 216: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

199

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN TENTANG PERAN

PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN SISWA ASRAMA DI SMART EKSELENSIA INDONESIA

BOGOR.

NO DATA SUB DATA TEKNIK SUMBER DATA

Umum

1. Data Pribadi

Informan

Profil data Pembimbing Agama

a. Nama

b. Alamat

c. Usia

d. Jenis Kelamin

e. Pekerjaan/jabatan

f. Riwayat Pendidikan

g. Motto hidup

Wawancara 1. Pembimbing

Agama

SMART

Ekselensia

Indonesia

Bogor.

Profil data Siswa Asrama

SMART Ekselensia

a. Nama

b. Asal

c. Usia

d. Jenis Kelamin

e. Kelas

f. Hobi

g. Riwayat Pendidikan

h. Prestasi

i. Organisasi

j. Motto hidup

2. Siswa Asrama

SMART

Ekselensia

Indonesia

Bogor.

2. Gambaran

Umum Lokasi

Penelitian

Profil SMART Ekselensia

Indonesia.

a. Letak geografis

b. Visi dan Misi

c. Kurikulum Asrama

(Sumber daya manusia,

sarana prasarana,

Studi

Kepustakaan

https://www.smarteksel

ensia.net.

Page 217: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

200

struktur SMART

Ekselensia Indonesia

Bogor).

Peran Pembimbing Agama

3. Peran

Pembimbin

g Agama

(Koordinato

r, Pendidik,

Pembimbin

g dan

Konselor)

Peran Pembimbing Agama

sebagai Koordinator.

A. Peran pembimbing

agama sebagai

koordinator dilakukan

dengan cara? Bagaimana

cara anda untuk

mengordinasi siswa

asrama SMART

Ekselensia pada saat

bimbingan? Apakah ada

konsep terbaru dalam

melaksanakan

bimbingan? Sudah

seberapa efektif konsep

yang selama ini anda

terapkan?

Peran Pembimbing Agama

sebagai pendidik.

B. Bagaimana tahapan

pembimbing agama

dalam mendidik siswa

Asrama SMART

Ekselensia? Bagaimana

pembimbing agama

dalam mendidik siswa

asrama SMART

Ekselensia? Berapa kali

frekwensi per bulan

pendidikan ke siswa

asrama SMART

Wawancara,

Observasi

1. Pembimbing

agama

SMART

Ekselensia

Indonesia

Bogor.

2. Siswa asrama

SMART

Ekselensia

Indonesia

Bogor

Page 218: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

201

Ekselensia Indonesia?

Apakah sudah cukup

efektif peran

pembimbing dalam

mendidik siswa asrama

SMART Ekselensia

Indonesia?

Peran Pembimbing Agama

sebagai pembimbing dalam

upaya meningkatkan

kepercayaan diri.

C. Bagaimana tahapan

bimbingan agama yang

diberikan kepada siswa

asrama untuk dapat

mengembangkan

kemampuan/potensi

mereka? Berapa kali

frekwensi per bulan

dalam melaksanakan

bimbingan agama?

Apakah siswa asrama

merasa lebih percaya diri

ketika telah mendapatkan

bimbingan agama?

Mengapa siswa asrama

lebih percaya diri setelah

mengikuti bimbingan

agama? Setelah

mengikuti bimbingan

apakah anda masih

merasa sulit untuk

mengembangkan potensi

anda? Apa yang menjadi

Page 219: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

202

hambatan sehingga

siswa asrama tidak mau

mengembangkan

kemampuannya?

Peran Pembimbing Agama

sebagai Konselor.

D. Peran pembimbing

agama sebagai konselor

dilakukan dengan cara?

apakah ada persoalan

yang pembimbing agama

bantu pikirkan jalan

keluarnya?

(pribadi,keluarga,sosial)

Apakah anda merasa

percaya diri setelah

mengikuti bimbingan

agama? Mengapa anda

merasa lebih percaya diri

setelah mengikuti

bimbingan? Menurut

anda selama ini apakah

pembimbing agama

sudah mendalami peran

mereka sebagai

pembimbing?

(pembimbing, koordinasi,

konselor) Apa yang anda

harapkan setelah

mengikuti bimbingan

agama? Apa yang

menjadi motivasi anda

untuk mengikuti

bimbingan agama?

Apakah ada hambatan

Page 220: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

203

saat anda ingin mengikuti

bimbingan?

4. Metode

Bimbingan

Agama

Metode dalam melaksanakan

Bimbingan Agama

a. Metode apa yang

digunakan?

b. Mengapa anda

menggunakan metode

tersebut?

c. Berapa persen tingkat

keberhasilan ketika

menggunakan metode

tersebut?

d. Apakah ada metode lain

yang digunakan ketika

metode sebelumnya tidak

berhasil?

Wawancara Pembimbing Agama

SMART Ekselensia.

5. Fungsi

Bimbingan

Agama.

(Fungsi

Pengemban

gan,penyalu

ran,

adaptasi,

penyesuaian

), menurut

Achmad

Juntika.

Fungsi Bimbingan agama untuk

mengembangkan potensi dan

kekuatan yang dimiliki individu.

a. Apakah bimbingan yang

dilakukan selama ini

sudah berhasil membantu

siswa dalam memilih dan

memantapkan

kemampuan yang sesuai

dengan minat dan bakat?

(misalnya siswa asrama

menjadi terbimbing

untuk menentukan

kemampuan mereka

dibeberapa bidang seperti

akademik,

komunikasi,sosial, politik

dsb).

Wawancara Pembimbing Agama

SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

Page 221: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

204

b. Bagaimana langkah yang

anda lakukan untuk

membantu siswa asrama

dalam memilih dan

memantapkan

kemampuan yang sesuai

dengan minat dan bakat?

(misalnya siswa asrama

menjadi terbimbing

untuk menentukan

kemampuan mereka

dibeberapa bidang seperti

akademik,komunikasi,sos

ial,politik dsb)

c. Apakah yang

membedakan siswa

asrama SMART

Ekselensia ketika

sebelum dan sesudah

mengikuti Bimbingan

Agama?

Fungsi Bimbingan sebagai

adaptasi dan penyesuaian diri.

a. Apakah bimbingan yang

dilaksanakan selama ini

sudah sesuai dengan

kebutuhan untuk

mengembangkan

kemampuan/potensi

siswa asrama SMART

Ekselensia ? (misalnya

siswa asrama menjadi

terbimbing untuk

menentukan kemampuan

Page 222: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

205

mereka dibeberapa

bidang seperti akademik,

komunikasi, sosial,

politik dsb)

b. Bagaimana cara anda

menerapkan bimbingan

yang sesuai dengan

kebutuhan dan

kemampuan siswa smart

Ekselensia?

c. Apakah sudah efektif

pelaksanaanya selama

ini?

d. Setelah dilakukan

bimbingan apakah masih

ada siswa yang tidak

percaya diri? (seperti

minder, sulit untuk

mengembangkan

kemampuannya, sulit

dalam bersosialisasi dan

cenderung berfikir

negatif dalam berfikir)

e. Bagaimana upaya yang

anda lakukan ketika

mengetahui hal tersebut?

f. Apa hambatan/ tantangan

yang anda hadapi selama

memberikan bimbingan

agama di SMART

Ekselensia?

g. Apa saran anda bagi

siswa Smart Ekselensia?

Page 223: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

206

Fungsi Bimbingan agama sebagai

penyaluran.

h. Bagaimana langkah yang

anda lakukan dalam

membimbing siswa

asrama untuk dapat

memilih dan

memantapkan diri dalam

mengembangkan

kemampuan mereka?

i. Sejauh ini apakah sudah

cukup efektif

pelaksanaannya?

j. Dari keempat fungsi

tersebut, fungsi manakah

yang paling kuat dan

mana yang lemah?

k. Mengapa demikian?

Tingkat Kepercayaan Diri Siswa Asrama SMART

Ekselensia Indonesia Bogor.

6. Persepsi

Percaya

Diri,

(Menurut

Teori

Lindefield,)

Percaya diri sebagai keyakinan

terhadap kemampuan dan

potensi.

a. Apakah anda yakin

bahwa anda mempunyai

kemampuan/potensi

dibidang tertentu?

(seperti dalam bidang

akademik, Komunikasi,

bersosialisasi, politik?)

b. Kemampuan seperti apa

yang anda miliki?

c. Bagaimana cara anda

memanfaatkan

kemampuan/potensi

Wawancara,

Observasi

Siswa Asrama SMART

Ekslensia Indonesia.

Page 224: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

207

tersebut?

d. Apa yang anda lakukan

untuk mengembangkan

kemampuan tersebut?

e. Menurut anda, mengapa

seseorang harus

mengembangkan

kemampuannya?

7. -Ciri-ciri

Individu

Yang

Memiliki

Rasa

Percaya

Diri,

(menurut

Hendra

Widjaja:

percaya

akan

kemampuan

diri, berani

untuk

mengungka

pkan

pendapat,

mampu

menetralisir

ketegangan

yang

muncul

mempunyai

cara

pandang

positif,

Untuk mengukur tingkat

kepercayaan diri Siswa Asrama

SMART Ekselensia berdasarkan

saat bersosialisasi

a. Dalam Hal-hal apa saja

yang membuat anda

percaya diri?

b. Dalam hal-hal seperti apa

anda merasa sudah

percaya diri?

c. Apakah anda merasa sulit

untuk bersosialisasi

selama di SMART

Ekselensia Indonesia?

d. Apa yang menyebabkan

anda sulit bersosialisasi?

e. Bagaimana upaya yang

anda lakukan untuk

meminimalisir hal

terserbut?

Untuk mengukur tingkat

kepercayaan diri siswa Asrama

SMART Ekselensia dengan

melihat dari latar belakang

keluarga.

f. Apakah anda merasa

tidak percaya diri dengan

Wawancara,

Observasi

Siswa asrama SMART

Ekselensia Indonesia

Bogor.

Page 225: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

208

dapat

bersosialisas

i,mampu

menyesuaik

an diri dan

berkomunik

asi)

-Aspek-

aspek Rasa

Percaya

Diri,

(menurut

Hendra

Widjaja:

Optimis,Ke

yakinan

akan

kemampuan

diri,

bertanggung

jawab).

latar belakang keluarga

anda?

g. Mengapa anda tidak

percaya diri dengan latar

belakang keluarga anda?

h. Bagaimana upaya yang

dilakukan untuk

meminimalisir hal

tersebut?

Untuk mengukur tingkat

kepercayaan diri Siswa Asrama

SMART Ekselensia dengan

melihat dari latar belakang

keluarga.

i. Apakah anda merasa

tidak percaya diri dengan

keadaan keluarga anda?

j. Mengapa anda tidak

percaya diri dengan

keadaan keluarga anda?

k. Bagaimana upaya yang

dilakukan untuk

meminimalisir hal

tersebut?

Page 226: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

209

Transkip Hasil Wawancara

Subjek 1

Pelaksanaan Hari/Tanggal: Senin, 19 Januari 2020

Waktu: 15:30

Tempat: SMART Ekselensia Indonesia Bogor

Durasi: 30 menit

Identitas Informan Nama: Hodam Wijaya

Alamat: Asrama SMART Ekselensia Indonesia

Usia: 43 tahun

Status/Profesi: Kepala pembina asrama

Alat yang digunakan: -List Pertanyaan wawancara

-Perekam suara dan Handphone untuk

mendokumentasikan proses wawancara

-Buku catatan dan pulpen untuk mencatat poin penting

wawancara.

NO PERTANYAAN JAWABAN INTERPRETASI

1. Peran pembimbing

agama sebagai

koordinator dilakukan

dengan cara?

Keberadaan seorang

pembimbing agama di

SMART Ekselensia sangat-

sangat dibutuhkan. Untuk

membantu membimbing

dan mengarahkan siswa

untuk menjadi seseorang

yang berani dan percaya

akan kemampuan yang

dimiliki menjadi siswa

asrama yang mampu

mengamalkan nilai-nilai

agama untuk diaplikasikan

dalam kehidupan dengan

sebaik-baiknya

Peran pembimbing

membntu siswa

dalam mengarahkan

agar siswa berani

untuk

mengembangkan

kemampuan dan

potensinya.

2. Bagaimana cara anda

untuk mengordinasi

siswa asrama SMART

Ekselensia pada saat

bimbingan?

Dengan mengajak siswa-

siswa untuk tetap fokus

menyimak pada saat

bimbingan berlangsung.

Mengajak siswa

asrama untuk

mengikuti bimbingan

dengan memberikan

motivasi dan

semangat

3. Apakah ada konsep

terbaru dalam

Untuk saat ini masih

menggunakan kurikulum

Proses bimbingan

menyesuaikan

Page 227: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

210

melaksanakan

bimbingan?

asrama. dengan kurikulum

asrama SMART

Ekselensia Indonesia.

4. Sudah seberapa

efektif konsep yang

selama ini anda

terapkan?

Sejauh ini sudah cukup

efektif.

Bimbingan dengan

meyesuaikan

kurikulum asrama

SMART Ekselensia

sudah cukup berjalan

dengan efektif.

5. Bagaimana tahapan

pembimbing agama

dalam mendidik siswa

Asrama SMART

Ekselensia?

Kami mengajak siswa

asrama untuk mengikuti

bimbingan, kemudian

memberikan materi dan

kami menghimbau supaya

siswa asrama mampu

menerapkan materi

bimbingan kedalam

kehidupan mereka sehari-

hari.

Pembimbing

memberikan

bimbingan kepada

siswa asrama dengan

harapan siswa

mampu untuk

menerapkan materi

yang disampaikan

dalam kehidupan

sehari-hari.

6. Bagaimana

pembimbing agama

dalam mendidik siswa

asrama SMART

Ekselensia Indonesia?

Sejauh ini kami masih

menyesuaikan dengan

kurikulum, kami mengajak

dan memberikan support

dengan hal-hal yang positif

agar siswa juga termotivasi.

Pembimbing

memberikan

semangat untuk

menumbuhkan sikap-

sikap positif pada

siswa asrama

SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

7. Berapa kali frekwensi

per bulan pendidikan

ke siswa asrama

SMART Ekselensia

Indonesia?

Bimbingan seminggu sekali

dan dalam sebulan diselingi

juga dengan bimbingan

tentang public speaking.

Untuk efektifitas

proses bimbingan,

pembimbing

memberikan

bimbingan setiap

minggunya dan

ditambahkan juga

dengan bimbingan

public speaking

untuk melayih

kemampuan

berkomunikasi siswa

asrama SMART

Ekselensia Indonesia

Bogor.

8. Apakah sudah cukup

efektif peran

pembimbing dalam

mendidik siswa

asrama SMART

Ekselensia Indonesia?

80% efektif, karena masih

ada beberapa siswa yang

sulit untuk membuka diri,

dan hal ini pembimbing

biasanya lebih mendekatkan

diri dengan siswa agar

mereka lebih.

Pembimbing perlu

memahami karakter

tiap siswa dan

menciptakan suasana

kenyamanan untuk

menumbuhkan sikap

terbuka dari siswa

asrama SMART

Ekselensia Indonesia.

9. Bagaimana tahapan

bimbingan agama

Pembimbing mengarahkan

siswa untuk memberikan

Pembimbing

memberikan arahan

Page 228: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

211

yang diberikan

kepada asiswa asrama

untuk dapat

mengembangkan

kemampuan/potensi

mereka?

keyakinan dengan minat

dan kemampuan yang siswa

miliki. Karena tidak sedikit

siswa yang ragu-ragu atau

tidak mengerti minatnya

dalam bidang apa.

kepada siswa asrama

untuk memilih minat

sesuai dengan

kemampuan siswa

asrama SMART

Ekselensia Indonesia

Bogor.

10. Apakah siswa asrama

merasa lebih percaya

diri ketika telah

mendapatkan

bimbingan agama?

Iya, banyak perubahan pada

siswa asrama pada awal

kedatangan jika

dibandingkan dengan

sekarang. Dengan

bimbingan di sekolah dan

asrama siswa semakin

berubah menjadi lebih

berani dan percaya diri.

Bimbingan yang

diberikan di asrama

SMART Ekselensia

berperngaruh dalam

meningkatkan

kepercayaan diri

siswa asrama

SMART Ekslensia

Indonesia Bogor.

11. Mengapa siswa

asrama lebih percaya

diri setelah mengikuti

bimbingan agama?

Karena pada saat bimbingan

kami melatih siswa asrama

dengan membiasakan siswa

untuk tampil didepan

banyak orang, disini setiap

siswa mendapat giliran

untuk memimpin doa pada

saat kegiatan bimbingan, itu

juga merupakan salah satu

cara kami membimbing

siswa. Jadi lama-lama

terbiasa dan siswa menjadi

lebih berani ketika tampil

didepan banyak orang.

Siswa asrama

SMART Ekselensia

dilatih keberaniannya

dengan membiasakan

untuk tampil didepan

banyak orang.

12. Setelah mengikuti

bimbingan apakah

anda masih merasa

sulit untuk

mengembangkan

potensi anda?

Masih ada beberapa siswa

yang kesulitan dalam

mengembangkan

kemampuannya, hal ini

dikarenakan masih ada

beberapa siswa yang sulit

dalam menyesuaikan dan

beradaptasi di lingkungan

mereka. beberapa siswa

lebih memilih untuk

menutup diri mereka.

Beberapa siswa sulit

mengembangkan

kemampuan dan

potensinya. Hal ini

disebabkan karena

siswa sulit

menyesuaikan diri di

lingkungan mereka

13. Apa yang menjadi

hambatan sehingga

siswa asrama tidak

mau mengembangkan

kemampuannya?

Siswa masih belum bisa

menyesuaikan dengan

lingkungan mereka yang

baru. Dan karena hal ini

siswa merasa tidak nyaman

dan memilih untuk menarik

diri dari lingkungan baru.

Sehingga siswa perlu

diberikan bimbingan yang

lebih intens untuk

menumbuhkan kemauan

dan semangat untuk

Peran pembimbing

diperlukan untuk

memotivasi siswa

untuk

mengembangkan

kemampuan dan

potensi.

Page 229: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

212

mengembangkan

kemampuan dan potensi

mereka.

14. Peran pembimbing

agama sebagai

konselor dilakukan

dengan cara?

Pembimbing membantu

saat siswa sedang

menghadapi permasalahan.

Pembimbing membantu

memecahkan permasalahan

dengan memberikan saran

dan dukungan kepada

siswa, namun tetap

memberikan siswa

kebebasan dalam

menentukan suatu

keputusan.

Pembimbing

berperan sebagai

konselor dengan

menegahi ketika

siswa sedang

menghadapi suatu

permasalahan dengan

memberikan

bimbingan dan

kebebasan dalam

menentukan

keputuasan.

15. Metode bimbingan

apa yang digunakan?

Menggunakan metode

sharing dan mentoring,

supaya lebih efektif siswa

dikumpulkan dalam

kelompok-kelompok dan

juga metode face to face

bagi siswa yang dinilai

kesulitan dalam memahami

dan mengimplementasikan

materi bimbingan.

Metode bimbingan

dengan sharing dan

mentoring.

Menggunakan

metode ini karena

untuk mempermudah

proses bimbingan.

16. Mengapa anda

menggunakan metode

tersebut?

Sebenernya untuk metode,

kami menyesuaikan dengan

keadaan siswa, tapi

dikarenakan siswanya

cukup banyak jadi menurut

kami akan lebih efektif

apabila dilakukan dengan

metode sharing dan

mentoring

Metode sharing

mentoring digunakan

agar lebih efektif dan

efisien dalam proses

bimbingan.

17. Berapa persen tingkat

keberhasilan ketika

menggunakan metode

tersebut?

80% efektif, bimbingan

yang selama ini dilakukan

membawa perubahan pada

siswa asrama. Siswa yang

di awal malu-malu bahkan

minder, lama-lama menjadi

lebih percaya diri dan

mempunyai semangat untuk

belajar dan

mengembangkan

kemampuan dan potensi

mereka.

Bimbingan yang

dilakukan

mempengaruhi siswa

untuk lebih percaya

diri dan mempunyai

semangat untuk

mengembangkan

kemampuan dan

potensi siswa asrama

SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.

18. Apakah ada metode

lain yang digunakan

ketika metode

sebelumnya tidak

berhasil?

Untuk saat ini belum, kami

masih mengikuti kurkulum

asrama SMART Ekslensia

Indonesia Bogor.

Pembimbig lebih

memaksimalkan lagi

menggunakan

metode yang ada

pada kurikulum

asrama SMART

Ekselensia Indonesia

Page 230: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

213

Bogor.

19. Apakah bimbingan

yang dilakukan

selama ini sudah

berhasil membantu

siswa dalam memilih

dan memantapkan

kemampuan yang

sesuai dengan minat

dan bakat? (misalnya

siswa asrama menjadi

terbimbing untuk

menentukan

kemampuan mereka

dibeberapa bidang

seperti akademik,

komunikasi,sosial,poli

tik dsb).

Iya, memang ada salah satu

program kami untuk

membantu siswa dalam

mengembangkan

kemampuan dan

membimbing siswa dalam

mengembangkan

kemampuannya.

Pembimbing

membantu

mengarahkan siswa

asrama supaya

memaksimalkan diri

dalam

mengembangkan

kemampuan dan

potensi siswa

asrama.

20. Bagaimana langkah

yang anda lakukan

untuk membantu

siswa asrama dalam

memilih dan

memantapkan

kemampuan yang

sesuai dengan minat

dan bakat?

Pertama kami memberikan

berupa nasihat, saran,

contoh- contoh orang besar

yang sukses dan berhasil,

kami membantu

mengarahkan keinginan

siswa sesuai dengan bidang

yang siswa inginkan.

Setelah itu kami memantau

siswa asrama dalam

menjalani pilihan yang

ditentukan sesuai dengan

minat siswa asrama.

Pembimbing

memberikan nasihat,

mengarahkan siswa

dan memantau

perkembangan siswa

dalam menjalani

pilihan yang telah

dipilihnya.

21. Apakah yang

membedakan siswa

asrama SMART

Ekselensia ketika

sebelum dan sesudah

mengikuti bimbingan

agama?

Sangat jauh berbeda, di

awal kedatangan siswa

malu-malu, sering meminta

untuk pulang karena merasa

tidak nyaman di lingkungan

yang baru dan merasa

minder dengan orang lain.

Setelah dibimbing siswa

sedkit demi sedikit

mengalami perubahan

menjadi lebih terbuka,

percaya diri, optimis dan

berpikir positif.

Terjadi perubahan

yang meningkat pada

siswa asrama

SMART Ekselensia

Indonesia. siswa

lebih percaya diri,

lebih nyaman berada

dilingkungan yang

baru sehingga hal ini

tentu berpengaruh

pada keberhasilan

siswa dalam

mengembangkan

kemampuan dan

potensinya.

Page 231: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

214

Transkip Hasil Wawancara

Subjek 2

Pelaksanaan Hari/Tanggal: Senin, 19 Januari 2020

Waktu: 15:30

Tempat: SMART Ekselensia Indonesia Bogor

Durasi: 30 menit

Identitas Informan Nama: M. Iqbar Ba‟asyir

Alamat: Asrama SMART Ekselensia Indonesia

Usia: 15 tahun

Status/Profesi: Siswa

Alat yang digunakan: -List Pertanyaan wawancara.

-Perekam suara dan Handphone untuk

mendokumentasikan proses wawancara.

-Buku catatan dan pulpen untuk mencatat poin

penting wawancara.

NO PERTANYAAN JAWABAN INTERPRETASI

1 Apakah anda merasa

percaya diri setelah

mengikuti bimbingan ?

Iya kak, karena saya

dilatih dan diberi

pengetahuan supaya

percaya dengan

kemampuan diri sendiri.

Pembimbing melatih

supay siswa mampu

untuk mengembangkan

kemampuan dan

potensi.

2. Mengapa anda merasa

lebih percaya diri

setelah mengikuti

bimbingan?

Karena pada saat

bimbingan saya

mendapatkan

pengetahuan tentang

percaya diri yang

selama ini saya belum

tau.

Pada saat bimbingan

siswa mendapatkan ilmu

yang berkaitan tentang

pentingnya untuk

percaya diri.

3. Menurut anda selama

ini apakah pembimbing

agama sudah

mendalami peran

mereka sebagai

pembimbing?

Sudah cukup kak,

walaupun kadang masih

suka takut dan malu-

malu padahal ustadz

disini baik-baik

sebenernya.

Beberapa siswa asrama

masih canggung dan

malu-malu dengan

pembimbing.

4. Apa yang anda

harapkan setelah

mengikuti bimbingan

agama?

Semoga dapat

bermanfaat dan

membawa perubahan ke

arah yang lebih baik.

Siswa berharap dengan

ilmu yang didapat pada

saat bimbingan mampu

membawa siswa kearah

yang lebih baik lagi.

Page 232: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

215

5. Apa yang menjadi

motivasi anda untuk

mengikuti bimbingan

agama?

Disini wajib mengikuti

bimbingan jadi ya mau

ngga mau harus ikut.

Lagi pula jadi dapet

ilmu juga jadi sayang

kalo ngga ikut.

Siswa asrama tidak

merasakan keterpaksaan

pada saat mengikuti

bimbingan agama.

6. Apakah ada hambatan

saat anda ingin

mengikuti bimbingan?

Mungkin waktunya aja

sih yang kurang

kondusif karena kan

bimbingan itu malam

hari sedangkan kita

biasanya udah capek

dan belum lagi tugas

sekolah yang harus kita

kerjain.

Perlu menyesuaikan

waktu bimbingan agar

lebih efektif dan materi

tersampaikan dengan

baik.

7. Apakah anda yakin

bahwa anda

mempunyai

kemampuan/ potensi

dibidang tertentu?

(seperti dalam bidang

akademik, Komunikasi,

bersosialisasi, politik?)

Yakin, saya mempunyai

kemampuan dalam

bidang sosialisasi dan

politik, kebetulan saya

ikut OASE dan saya

dapet banyak pelajaran

juga pengalamn yang

akhirnya saya bisa

mengembangkan

kemampuan saya.

Siswa memiliki

keyakinan bahwa

dirinya memiliki

kemampuan dalam

bidang yang sesuai

dengan minatnya.

8. Kemampuan seperti

apa yang anda miliki?

Berorganisasi dan

bidang olahraga kak

Siswa memiliki

kemampuan pada

bidang olah raga dan

organisasi.

9. Bagaimana cara anda

memanfaatkan

kemampuan/ potensi

tersebut?

Dengan terus belajar

dan menggali ilmu.

Dengan begitu saya

semakin banyak ilmu

dan pengalaman dan

nantinya bisa

bermanfaat bagi orang

lain.

Siswa antusias untuk

belajar dan menambah

pengalaman.

10. Apa yang anda lakukan

untuk mengembangkan

kemampuan tersebut?

Belajar dengan giat,

belajar dengan orang-

orang yang berhasil dan

mampu memberikan

semangat dan energi

positif.

Dengan giat belajar dan

berkumpul dengan

orang-orang yang

memberikan pengaruh

energi positif.

11. Menurut anda,

mengapa seseorang

harus mengembangkan

kemampuannya?

Untuk keberhasilan cita-

cita dan menggapai

mimpi kita kak. Supaya

bisa bersaing dengan

masyarakat luas dan

menjadi kebanggan

keluarga.

Untuk menggapai cita-

cita dan bersaing dengan

masyarakat luas.

12. Dalam hal-hal apa saja

yang membuat anda

percaya diri?

Harapan, semangat dan

dukungan dari orang

tua, pembimbing dan

Harapan, semangat dan

dukungan merupakan

faktor yang membuat

Page 233: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

216

teman-teman kak. siswa percaya diri.

13. Dalam hal-hal seperti

apa anda merasa sudah

percaya diri?

Saya berani ketika

menjadi pusat perhatian

orang, sudah tidak malu

ketika berbicara di

depan banyak orang dan

saya juga tidak takut

apabila bertemu dengan

orang baru.

Setelah mendapatkan

bimbingan siswa

menjadi lebih berani

ketika berbicara didepan

banyak orang, menjadi

pusat perhatian dan

lebih mudah untuk

menyesuaikan diri dan

beradaptasi di

lingkungan yang baru.

14. Apakah anda merasa

sulit untuk

bersosialisasi selama di

SMART Ekselensia

Indonesia Bogor?

Untuk awal kedatangan

sempet ngerasa sulit,

karena malu dan

khawatir apakah teman-

teman disini mau

berteman dan menerima

aku.

Pada awal kedatangan di

asrama SMART

Ekselensia Indonesia

siswa mengalami

keraguan dan

kecemasan terhadap

lingkungan baru.

15. Apa yang

menyebabkan anda

sulit bersosialisasi?

Sebenernya lebih ke

perasaan khawatir dan

takut aja kak padahal itu

belum tentu terjadi juga

sih.

Siswa merasa khawatir

dan takut tidak diterima

di lingkungan yang baru

16. Bagaimana upaya yang

anda lakukan untuk

meminimalisir hal

terserbut?

Dengan menjadi pribadi

yang lebih terbuka,

bergaul dengan teman-

teman. Yang penting

tidak menutup diri aja

kak supaya bisa

bersosialisasi dan

menyesuaikan diri

disini.

Siswa menjadi pribadi

yang lebih terbuka dan

mencoba untuk bergaul

dan memulai interaksi

dengan teman-

temannya. Untuk

memudahkan psoses

menyesuaikan diri.

17. Apakah anda merasa

tidak percaya diri

dengan latar belakang

keluarga anda?

Kadang-kadang iya,

saya malu kalo

menceritakan keadaan

orang tua saya di

rumah. Tapi

Alhamdulillah disini

pembimbing dan teman-

teman selalu support

dan bisa menerima saya.

Jadi sekarang sih biasa

aja.

Siswa masih malu untuk

menceritakan keadaan

keluarga, orang tua

mereka.

18. Mengapa anda tidak

percaya diri dengan

latar belakang keluarga

anda?

Malu aja kak, takut

temen-temen malah jadi

ga ada yang mau

temenan kalo saya

cerita tentang keadaan

orang tua di rumah.

Tapi sebenernya mah

enggak si, mereka

mengerti dan

memaklumi kok.

Siswa asrama memiliki

perasaan takut bahwa

lingkungan dan teman-

teman disekitanya tidak

bisa menerima

keadaannya.

Page 234: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

217

19. Bagaimana upaya yang

dilakukan untuk

meminimalisir hal

tersebut ?

Lebih banyak bersyukur

aja kak, karena diluar

dan pasti masih banyak

orang yang

keadaannnya lebih sulit

dari kita, tapi mereka

kuat dan berjuang.

Siswa memotivasi diri

sendiri dengan

menumbuhkan rasa

bersyukur dalam diri

sehingga dapat

meminimalisir perasaan

cemas dan tidak percaya

diri.

Page 235: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

218

Page 236: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

219

Page 237: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

220

Page 238: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

221

Page 239: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

222

Page 240: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

223

Page 241: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

224

Page 242: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

225

Page 243: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

226

Page 244: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

227

Page 245: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

228

Page 246: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

229

Page 247: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

230

Page 248: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

231

CATATAN LAPANGAN

Pada tanggal 17 April 2019 saya untuk pertama kalinya

datang ke SMART Ekselensia Indonesia Bogor seorang diri

dengan berkendaraan sepeda motor. Jarak tempat tinggal saya

dengan SMART Ekselensia Indonesia Bogor sekitar 22 KM dan

dibantu dengan google maps akhirnya saya tiba di SMART

Ekselensia Indonesia. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai di

lokasi. Jalanan menuju lokasi pun lancar dan hanya ada beberapa

titik saja yang macet sehingga tidak terlalu menyulitkan saya

ketika diperjalanan.

Tibanya saya di lokasi penelitian saya dibuat takjub

dengan suasana SMART Ekselensia yang terbilang sangat asri.

Pepohonan yang rimbun, taman- taman di sekitar lokasi

penelitian membuat saya terkagum-kagum melihatnya. Setelah

melihat-lihat lokasi penelitian saya langsung ke ruang tamu dan

bertemu dengan reception. Saat itu saya sudah membuat janji

untuk bertemu dengan mbak Dila, beliau adalah marcom

(marketing communication) SMART Ekselensia Indonesia yang

salah satu tugasnya adalah bertemu dengan pihak luar yang

sedang ada keperluan dengan SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

Saya berbincang-bincang dengan mbak Dila menanyakan

tentang SMART Ekselensia, keadaan siswa dan kegiatanapa saja

yang dijalankan di SMART Ekselensia Indonesia Bogor. Saya

senang karena mendapatkan tanggapan baik dari pihak SMART

Ekselensia Indonesia dan saya diizinkan untuk melakukan

penelitian di SMART Ekselensia Indonesia. setelah berbincang

Page 249: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

232

cukup lama, saya diajak mbak Dila berkeliling untuk melihat-

lihat lingkungan SMART Ekselensia Indonesia dan lagi-lagi saya

dibuat kagum dengan suasana SMART Ekselensia Indonesia

yang asri dan rapih. Lingkungan ini tentu cocok dengan siswa

asrama untuk membangkitkan semangat belajar dan menciptakan

suasana kenyamanan bagi siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia. Terdapat Asrama yang cukup besar terbagi menjadi 3

dan disesuaikan dengan tingkatan kelas tiap siswa, ada masjid

didekat asrama yang biasa digunakan siswa untuk sholat dan

kegiatan bimbingan, lapangan utuk siswa bermain futsal, bulu

tangkis dan olah raga lainnya, dan pada saat berkeliling saya

melihat siswa asrama tampak bersenda gurau dengan teman-

temannya, ada juga yang memilih membaca buku atau terlihat

sedang mengobrol dengan pembina asrama.

Setelah berkeliling untuk melihat lokasi penelitian saya

diajak mbak Dila untuk berbincang denga salah satu pembina

asrama di SMART Ekselensia Indonesia yaitu ustadz Fauzan.

Saya berbincang dengan ustadz Fauzan tentang keadaan siswa

asrama, semangat belajarnya dan lain sebagainya. Ustadz Fauzan

mengatakan bahwa” tantangan kita adalah menggantikan peran

orang tua mereka dan memberikan bimbingan kepada siswa

dengan memahami karakter dan kepribadian setiap siswa”.

Setelah cukup lama berbincang dengan mbak Dila dan

Ustadz Fauzan saya memutuskan untuk pamit pulang

dikarenakan hari sudah menjelang sore dan akan dilanjutkan

dengan kegiatan siswa di asrama. Saya berpamitan dengan mbak

Dila dan ustadz Fauzan lalu bergegas untuk pulang.

Page 250: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

233

CATATAN LAPANGAN

27 Juni 2019, saya kembali datang ke SMART Ekselensia

Indonesia Bogor. Saya sudah membuat janji sebelumnya dengan

mbak Dila tapi kali ini saya diarahkan untuk bertemu dengan

mbak Zulfa yaitu sebagai receptionist dan menyerahkan surat izin

observasi dan proposal izin penelitian.

Sesampainya di SMART Ekselensia Indonesia, saya

kembali berbincang dengan mbak Zulfa dan meminta izin untuk

melakukan observasi. Akhirnya saya diantar untuk melihat siswa

yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Tampak siswa dengan tertib dan fokus menyimak materi yang

disampaikan oleh guru di kelas. Setelah itu diwaktu sholat dzuhur

saya melihat siswa asrama berbondong-bondong datang ke

masjid untuk melaksanakan sholat dzhuhur berjamaah.

Selepas pulang sekolah saya melihat siswa mengisi

kegiatan mereka dengan hal-hal bermanfaat seperti belajar,

membaca buku, menghafal Al-Qur‟an, bermain futsal, dan ada

juga yang bersenda gurau dengan teman-temannya. Kegiatan

bimbingan dilakukan setelah sholat maghrib. Siswa asrama

dikondisikan untuk terbagi dalam beberapa kelompok lalu

dilakukan proses bimbingan dengan metode sharing dan

mentoring. Terlihat siswa asrama mengikuti bimbingan dengan

serius. Beberapa siswa aktif bertanya apabila ada materi yang

kurang jelas. Dan ada beberapa siswa yang terlihat malu-malu

dan pendiam. Setelah bimbingan selesai siswa diizinkan kembali

Page 251: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

234

ke asrama dan dilanjutkan dengan makan malam, belajar dan

istirahat. Dan saya pun berpamitan dengan pembina asrama untuk

pulang karena hari sudah cukup larut.

Page 252: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

235

CATATAN LAPANGAN

11 September 2019 saya datang kembali ke SMART

Ekselensia Indonesia untuk bertemu dengan mbak Zulfa dan

menyerahkan surai izin untuk melakukan penelitian.

Sesampainya disana saya bertemu dan berbincang dengan mbak

Zulfa tentang sejarah berdirinya SMART Ekselensia Indonesia

dan rencana penelitian yang akan saya laksanakan. Setelah

berbincang dengan mbak Zulfa tentang sejarah berdirinya

SMART Ekselensia dan berdiskusi tentang teknis penelitian

akhirnya saya pamit dengan mbak Zulfa untuk pulang.

Page 253: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

236

CATATAN LAPANGAN

Pada tanggal 18 Januari 2020 saya melakukan penelitian

ke SMART Ekselensia Indonesia Bogor. Namun tidak seperti

biasa kali ini saya ditemani oleh rekan saya untuk membantu saya

melaksanakan penelitian. Saya sudah membuat janji dengan

ustadz Hodam untuk datang ke lokasi ba‟da ashar. Kami

berangkat pada pukul 14:00 dan Alhamdulillah tiba di lokasi

tepat pukul 15:15. Kami berangkat dengan berkendaraan mobil.

Jalanan yang kami lewati lancar tanpa hambatan. Tibanya di

lokasi saya menuju ruang tamu dan bertemu dengan mbak Zulfa.

Dikarenakan sudah memasuki waktu ashar akhirnya saya dan

rekan saya melaksanakan sholat ashar berjamaah dengan siswa

SMART Ekslensia Indonesia Bogor.

Setelah sholat ashar kami kembali ke ruang tamu dan

menunggu untuk bertemu dengan ustadz Hodam.Setelah

menunggu 15 menit ustadz Hodam datang dan menyapa kami,

dan langsung untuk memulai wawancara dengan ustadz Hodam

yang saat ini menjabat sebagai kepala asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor. Setelah selesai wawancara, ustadz Hodam

memanggil beberapa siswa SMP yang nantinya akan saya

wawancara. Terlihat siswa SMART Ekselensia bersikap sopan

dan ramah dengan saya. Pada saat wawancara berlangsung siswa

mampu menjawab pertanyaan yang saya berikan. Dikarenakan

hari sudah mulai malam dan siswa juga akan ada kegiatan lainnya

di asrama akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan

Page 254: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

237

penelitian pada esok hari. Kami berpamitan dengan mbak Zulfa,

ustadz Hodam dan Siswa asrama SMART Ekslensia Bogor.

Page 255: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

238

CATATAN LAPANGAN

Pada tanggal 20 Januari 2020 saya ditemani oleh rekan

saya untuk melanjutkan penelitian yang tertunda dikarenakan

perlu menyesuaikan waktu dengan informan yang akan saya

wawancara. Ba‟da ashar saya langsung bertemu dengan ustadz

Fauzan dan Ustadz Sriyono. Setelah berkenalan saya langsung

memulai wawancara. Setelah selesai wawancara dengan ustadz

Fauzan dan ustadz Sriyono saya melanjutkan untuk

mewawancarai siswa SMA yang sudah disiapkan oleh ustadz

Hodam. Berbeda dengan siswa SMP, siswa SMA cenderung lebih

pendiam dan hanya berbicara seperlunya saja.

Pukul 17:00 setelah selesai melakukan wawancara dengan

pembina asrama dan siswa, saya dan rekan saya berkeliling untuk

melihat kegiatan siswa di asrama pada saat itu. Kehadiran kami

disambut dengan ramah oleh siswa asrama, terlihat siswa asrama

sedang asyik menghabiskan waktu mereka. ada yang sedang

bermain futsal, bulu tangkis, menghafal Al-Qur‟an, membaca

buku, dan lain sebagainya. Setelah puas berkeliling akhirnya

kami pun pamit dengan ustadz Hodam dan Ustadz Sriyono dan

kami pun pulang.

Page 256: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

239

DOKUMENTASI FOTO

Page 257: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

240

Lokasi SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Page 258: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

241

Page 259: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

242

Kegiatan Siswa asrama SMART Ekselensia Indonesia setelah

pulang sekolah.

Page 260: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

243

Page 261: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

244

Suasana kegiatan bimbingan di SMART Ekselensia Indonesia

Bogor.

Page 262: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

245

Page 263: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

246

Wawancara peneliti dengan pembimbing agama di asrama

SMART Ekselensia Indonesia Bogor.

Page 264: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

247

Page 265: PERAN PEMBIMBING AGAMA DALAM UPAYA MENINGKATKAN ... · Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Lampiran 3 Surat Permohonan Data/Wawancara Lampiran 4 Surat

248

Wawancara peneliti dengan siswa asrama SMART Ekselensia

Indonesia Bogor.