PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan...

86
PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM MENGEMBANGKAN USAHA NASABAH (Studi pada PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan) SKRIPSI Oleh: EKA DWI TRI LESTARI NIM: 210816055 Dosen Pembimbing: Dr. SHINTA MAHARANI, S.E., M.Ak. NIP. 197905252003122002 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2020

Transcript of PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan...

Page 1: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM

MENGEMBANGKAN USAHA NASABAH

(Studi pada PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan)

SKRIPSI

Oleh:

EKA DWI TRI LESTARI

NIM: 210816055

Dosen Pembimbing:

Dr. SHINTA MAHARANI, S.E., M.Ak.

NIP. 197905252003122002

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2020

Page 2: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

ABSTRAK

Eka Dwi Tri Lestari, Peran Pembiayaan Murabahah dalam Mengembangkan

Usaha Nasabah (Studi pada PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan). Skripsi.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah

Kata Kunci: Jumlah Plafon, Jumlah Margin, Volume Penjualan, dan

Omzet Penjualan.

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang paling diminati oleh

masyarakat. Pengadaan barang pada PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan dilakukan

dengan mewakilkan langsung kepada nasabah. Faktor yang menimbulkan

pembiayaan kurang lancar pada nasabah PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

diantaranya besarnya nilai pembiayaan (Plafon) yang diterima nasabah. Jumlah

plafon juga mempengaruhi besarnya jumlah margin yang ditetapkan. Karena tidak

semua nasabah menggunakan pembiayaan yang diterima untuk pengembangan

usahanya. Kehadiran PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan diharapkan dapat

nenurunkan jumlah margin pembiayaan murabahah, sehingga nasabah tidak

sampai mengalami keterlambatan dalam angsuran serta berperan pembiayaan

murabahah dapat membantu nasabah dalam memenuhi kebutuhan modal berupa

barang melalui pembiayaan murabahah sehingga nasabah dapat meningkatkan

volume penjualan dan omzet penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab

pertanyaan tentang bagaimana peran pembiayaan murabahah dalam

mengembangkan usaha nasabah? Dan bagaiama penentuan margin pembiayaan

murabahah? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis peran

pembiayaan murabahah dalam mengembangkan usaha nasabah dan penentuan

margin pembiayaan murabahah.

Dalam penelitian ini termasuk penelitian lapangan. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam

penelitian ini peneliti sebagai narasumber secara langsung di PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan untuk melakukan wawancara langsung kepada pihak bank

sehingga dapat menghasilkan data-data yang peneliti inginkan baik berupa lisan

maupun tulisan.

Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembiayaan murabahah yang

dilaksanakan oleh PT.BRPS Ummu Bangil Pasuruan dapat membantu siklus

usaha nasabah tetap berjalan, serta membantu meningkatkan omzet penjualan.

Meningkatnya omzet penjualan dibuktikan dengan bertambahnya jumlah barang

dagangan dan bertambah pula jumlah karyawan yang disebabkan karena jumlah

pembelian meingkat. Hasil penelitan selanjutnya menunjukkan bahwa Penetapan

jumlah margin yang ditentukan oleh pihak bank adalah sebesar 2%, namun

nasabah masih saja menegosiasi hingga menjadi 1,7%. Hal tersebut dikarenakan

besarnya margin dapat mempengaruhi besarnya angsuran. Pihak PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan memberlakukan sistem denda bagi nasabah yang mengalami

keterlambatan dalam proses angsuran. Nasabah yang mengalami keterlambatan

dalam proses angsuran disebabkan karena dalam pembiayaan nasabah menerima

uang secara langsung bukan berupa barang. Sehingga uang tersebut bisa

disalahgunakan, tidak sepenuhnya digunakan untuk pengembangan usaha.

Page 3: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari
Page 4: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari
Page 5: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI

Yang Bertandatangan dibawah ini:

Nama : Eka Dwi Tri Lestari

Nim : 210816055

Jurusan : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Judul : Peran Pembiayaan Murabahah dalam Mengembangkan Usaha

Nasabah (Studi pada PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan)

Menyatakan bahwa naskah skripsi/tesis telah diperiksa dan disahkan oleh dosen

pembimbing. Selanjutnya, saya bersedia naskah tersebut di publikasikan oleh

perpustakaan IAIN Ponorogo yang dapat diakses di etheses.iainponorogo.ac.id

adapun isi dari keseluruhan tulisan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab

dari penulis.

Demikian pernyataan saya untuk dipergunakan semestinya.

Ponorogo, 29 Mei 2020

EKA DWI TRI LESTARI

NIM 210816055

Page 6: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari
Page 7: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian di Indonesia memasuki era yang

sangat pesat tentunya membutuhkan peran dari lembaga keuangan syariah.

Lembaga keuangan syariah didirikan dengan tujuan mempromosikan dan

mengembangkan penerapan prinsip-prinsip islam, syariah dan tradisinya

ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta usaha yang terkait.

Lembaga keuangan itu sendiri berfungsi untuk menghimpun dana dari

masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan ke pihak yang

membutuhkan dana. Maka dari itu lembaga keuangan sangat berperan

penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.1

Lembaga keuangan syariah yang menganut prinsip syariah

dilandasi oleh nilai-nilai keadilan, kemanfaatan, keseimbangan dan

keuniversalan (rahmatan lil ‘alamin).2 Nilai keadilan tercermin dari

penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengambilan margin

keuntungan yang disepakati bersama antara lembaga keuangan dan

nasabah. Konstribusi lembaga keuangan syariah dalam mengembangkan

ekonomi nasional yang diperankan mencerminkan nilai kemanfaatan.

Penempatan nasabah sebagai mitra usaha yang berbagi keuntungan dan

resiko secara seimbang mencerminkan nilai keseimbangan. Sedangkan

nilai keuniversalan tercermin dari dukungan bank syariah yang tidak

1 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), 29. 2 Ibid., 33.

Page 8: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

2

membedakan antara suku, agama, ras, golongan agama dalam masyarakat

dengan prinsip islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Lembaga keuangan terbagi menjadi dua yaitu lembaga keuangan

bank dan lembaga keuangan non bank. Lembaga keuangan bank terdiri

dari Bank Umum Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Sedangkan lembaga keuangan non bank terdiri dari pasar uang, pasar

modal, perusahaan asuransi, dan dana pensiun. Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah adalah bank yang khusus melayani masyarakat kecil di kecamatan

dan perdesaan. Jenis produk yang ditawarkan oleh bank pembiayaan

rakyat syariah relatif sempit jika dibandingkan dengan bank umum,

bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan

oleh bank pembiayaan rakyat syariah, seperti pembukaan rekening giro

dan kliring.3

Suatu lembaga keuangan pastinya mempunyai tujuan supaya

lembaga tersebut kedepannya dapat berjalan dan berkembang lebih pesat.

Baik dilihat dari segi penampilan maupun pengelolaan, maka lembaga

keuangan tersebut mampu memberikan pembiayaan usaha untuk nasabah

yang membutuhkan dana. Pemberian pembiayaan diharapkan sesuai

dengan kemampuan usaha bagi nasabah tersebut. Pelaksanaan dari

pemberian pembiayaan diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan

yang dihadapi oleh nasabah.4

3 Ibid., 44. 4 Andrianto & Anang Firmansyah, Bank Syariah Implementasi Teori dan Praktek,

(Yogyakarta: Qiara Media, 2019), 29.

Page 9: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

3

Sebagai lembaga keuangan PT.BPRS Ummu Bagil Pasuruan

memiliki peran dan fungsi yang sama dengan bank-bank syariah lainnya

yakni penghimpuna dan penyaluran dana kepada masyarakat. PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan salah satu kantor yang terletak di tepi jalan raya

dekat dengan pasar Bangil. Lokasi yang strategis menjadikan PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan sebagai salah satu alternatif pilihan para pedagang

pasar Bangil. Pasar Bangil merupakan kawasan yang potensial untuk

penyaluran pembiayaan usaha, karena sebagian besar usaha produktif di

pasar Bangil adalah usaha dagang. Kegiatan yang dilakukan oleh nasabah

dikawasan ini pada umumnya adalah pedagang sayuran, pedagang

pakaian, pedagang tas dan sepatu, dan kebutuhan harian lainnya.5

Menurut bapak Ferdy Imanzah selaku Direktur PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan menjelaskan bahwa pembiayaan murabahah adalah

pembiayaan yang paling diminati oleh masyarakat bahkan hampir 95%

pembiayaan yang diambil adalah pembiayaan murabahah.6 Pembiayaan

murabahah adalah akad pembiayaan untuk pengadaan suatu barang atau

modal kerja lainnya dengan menegaskan harga belinya (harga perolehan)

kepada pembeli dan pembeli membayarkannya secara angsuran dengan

harga lebih sebagai laba. Dalam pembiayaan murabahah di perbankan

syariah, bank syariah bertindak sebagai penjual, sedangkan nasabah

bertindak sebagai pembeli. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa

implementasi murabahah dalam lembaga pembiayaan melibatkan

5 Observasi, 9 November 2019. 6 Ferdy Imanzah, Wawancara, 6 November 2019

Page 10: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

4

beberapa unsur, yaitu penjual, pembeli, barang, harga barang, dan

keuntungan.7 Di bawah ini tabel tentang pembiayaan murabahah yang

disalurkan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan sebagai berikut:

Tabel 1.1

Pembiayaan Murabahah PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Tahun 2019

No Bulan Pembiayaan Murabahah

1 Maret Rp. 4.357.427.000

2 Juni Rp. 4.972.775.000

3 September Rp. 5.609.992.000

Sumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan publikasi triwulan

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan menyatakan bahwa jumlah pembiayaan

yang disalurkan oleh PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan mengalami

peningkatan dari bulan maret-september 2019. PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan merupakan lembaga keuangan yang salah satu kegiatannya yaitu

mengembangkan usaha-usaha produktif dalam meningkatkan kualitas

kegiatan pengusaha mikro melalui pemberian pembiayaan murabahah.8

Dalam sebuah bisnis modal sangat diperlukan, karena dalam

berbisnis harus ada modal yang cukup agar bisnis dapat berjalan dengan

baik. Menurut bapak Agus Imam Samsul selaku Kepala Bagian (Ka.Bag)

Marketing PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan, nasabah yang melakukan

pembiayaan murabahah di PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan dalam

7 Yadi Janwari, Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015),

20. 8 Data Laporan Keuangan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruaan Tahun 2019

Page 11: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

5

menjalankan usahanya kekurangan modal berupa barang dagang, sehingga

mengakibatkan pelaku usaha kurang mampu untuk meningkatkan volume

penjualan dari usaha yang dimiliki yang berakibat pada omzet penjualan

dan pendapatan penjualan yang diperoleh. Kehadiran PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan diharapkan dapat berperan aktif dalam melakukan

sosialisasi kepada nasabah tentang pentingnya ekonomi islam, sehingga

dapat menjauhkan masyarakat dari praktik ekomoni yang tidak islami

seperti memimjam uang kepada rentenir yang masih identik dengan riba

atau bunga. Hal itu dapat dilakukan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

melalui pemberian layanan yang sesuai dengan syariah islam, dapat

memberikan pinjaman dana dengan cepat sehingga mampu memenuhi

keinginan nasabah.9

Dalam menyikapi masalah kurangnya akses permodalan yang

sedang dialami nasabah, maka dalam hal ini PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan diharapkan dapat menjalankan perannya dalam membantu para

nasabah memenuhi kebutuhan modalnya melalui pemberian pembiayaan

yang mudah dan cepat. Pembiayaan yang paling diminati oleh nasabah

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan adalah pembiayaan murabahah, baik

untuk kegiatan konsumsi maupun produksi. Pemberian pembiayaan

murabahah kepada nasabah bertujuan untuk membantu para pelaku usaha

9 Agus Imam Samsul, Wawancara, 8 November 2019

Page 12: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

6

dalam memenuhi kebutuhan modalnya sehingga usaha yang dijalankan

dapat berkembang.10

Perkembangan usaha merupakan suatu keadaan terjadinya

peningkatan omzet penjualan. Perkembangan usaha dapat diukur dari

modal usaha, jumlah omzet penjualan, dan jumlah tenaga kerja. Suatu

usaha dapat dikatakan berkembang apabila modal yang dikeluarkan

banyak, usaha yang dijalankan lancar, dan omzet penjualan naik. Ketika

omzet penjualan mengalami kenaikan artinya jumlah pelanggan juga

bertambah. Ketika jumlah pelanggan bertambah pelaku usaha akan

menambah jumlah tenaga kerja untuk melayani pelanggan.11

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang diberikan kepada

nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang modal. Pembiayaan

ini diberikan dalam jangka waktu satu tahun dan maksimal empat tahun

sesuai dengan kesepakatan nasabah dan bank pada saat akad pembiayaan.

Tetapi bisa juga terjadi jika nasabah ingin melakukan pelunasan

dipercepat. Asalkan dalam akad sudah diatur bahwa terjadi kesepakatan

baru antara nasabah dan bank. Namun ada juga pelunasan yang di luar

jadwal yang telah ditetapkan dalam akad pembiayaan karena pembiayaan

bermasalah.12

10 Dina Camelia, “Peran Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan Usaha dan

Kesejahteraan Pelaku UMKM Pasar Tradisional,” Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 1 No. 3 (2018), 198. 11 Fitriani Prastiawati dan Emile Setia Darma, “Peran Pembiayaan Baitul Maal Wat

Tanwil Terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya dari Sektor

Mikro Pedagang Pasar Tradisional,” Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 17 No. 2, (2016). 200. 12 Muhammad Lathief Ilham, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Medan:FEBI

UIN-SU Press, 2018), 140.

Page 13: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

7

Ketidak lancaran dalam membayar pokok maupun margin

pembiayaan mengakibatkan adanya kolektibilitas pembiayaan

dikategorikan menjadi lima macam yaitu:

Tabel 1.2

Kategori Kualitas Pembiayaan pada Perbankan Syariah

Kualitas Pembiayaan Kategori Masa Keterlambatan

Kolektibilitas 1 Lancar 0 hari

Kolektibilitas 2 Perhatian Khusus 1-90 hari

Kolektibilitas 3 Kurang Lancar 91-160 hari

Kolektibilitas 4 Diragukan 161-270 hari

Kolektibilitas 5 Macet >270 hari

Sumber: data yang diolah dari PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan.13

Berdasarkan tabel diatas kualitas pembiayaan tidak lancar yang

sampai ke rentan NPF (Non Performing Financing) yaitu apabila nasabah

mengalami kolektibilitas lima. Akan tetapi, angka kolektibilitas tiga dan

empat bank juga harus melakukan pengawasan yang lebih mendalam

kepada basabah. Karena angka kolektibilitas pembiayaan tersebut sudah

menjadi tanggung jawab bank untuk dapat mencarikan solusi kepada

nasabah yang mengalami keterlambatan dalam membayar angsuran setiap

bulannya agar tidak terjadi pembiayaan macet atau pembiayaan

bermasalah yang nantinya akan berdampak negatif bagi kesehatan

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan.

13 Dokumentasi PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Tahun 2019.

Page 14: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

8

Faktor yang menimbulkan pembiayaan kurang lancar pada nasabah

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan diantaranya besarnya nilai pembiayaan

(Plafon) yang diterima nasabah. Jumlah plafon juga mempengaruhi

besarnya jumlah margin yang ditetapkan. Karena tidak semua nasabah

menggunakan pembiayaan yang diterima untuk pengembangan usahanya,

ada nasabah yang menyalahgunakan pembiayaan yang mereka terima

untuk kegiatan pribadi.14

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis

tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai bagaimana peran

pembiayaan murabahah khususnya dalam pengembangan usaha nasabah.

Maka dari itu penulis menarik kesimpulan mengambil judul “Peran

Pembiayaan Murabahah dalam Mengembangkan Usaha Nasabah (Studi

pada PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan)”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana perkembangan usaha nasabah sebelum dan sesudah

melakukan pembiayaan murabahah di PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan?

2. Bagaimana penentuan margin keuntungan pembiayaan murabahah di

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan?

14 Observasi, 9 November 2019.

Page 15: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

9

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui, memahami dan menganalisis perkembangan usaha

nasabah sebelum dan sesudah melakukan pembiayaan murabahah di

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan.

2. Untuk mengetahui, memahami dan menganalisis penentuan margin

keuntungan pembiayaan murabahah di PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan.

D. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengharapkan adanya manfaat secara

teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Pelaksanaan penelitian ini diharapkan mampu memberikan

masukan bagi lembaga keuangan syariah khususnya PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan sehingga dapat meningkatkan kualitas

profesionalnya.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian dalam

pengembangan teori untuk mendalami konsep prinsip-prinsip

perbankan.

c. Sebagai bahan masukan untuk lembaga keuangan syariah yang

bersangkutan agar dapat mengoreksi dan mengevaluasi kembali

apa yang penulis teliti.

Page 16: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

10

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharpakan dapat menambah dan memperluas

wawasan mengenai Ilmu Perbankan Syariah pada umumnya dan

khususnya mengetahui peran pembiayaan murabahah dalam

mengembangkan usaha nasabah (Studi pada PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan). Harapan penulis hasil penelitian ini menjadi bahan

masukan bagi PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan dan lembaga

keuangan syariah lainnya.

E. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini terdiri dari beberapa bagian yang disusun secara

sistematis meliputi:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan.

Bab II Landasan Teori Peran Pembiayaan Murabahah dalam

mengembangkan usaha nasabah

Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan dan

berkaitan penelitian yang meliputi teori tentang perkembangan usaha

nasabah sebelum dan sesudah melakukan pembiayaan dan teori penentuan

margin keuntungan pembiayaan murabahah.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi

penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik

Page 17: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

11

pengelolaan data, teknik analisis data dan teknik pengecekan keabsahan

data.

Bab IV Data dan Analisa

Dalam bab ini membahas tentang gambaran umum PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan dan hasil analisis dari data yang telah didapat

berkaitan dengan perkembangan usaha nasabah sebelum dan sesudah

melakukan pembiayaan dan penentuan margin keuntungan pembiayaan

murabahah.

Bab V Penutup

Dalam bab terakhir ini akan ditarik kesimpulan dari semua teori

yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, yang meliputi dua ide

pokok yaitu kesimpulan dan saran.

Page 18: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

12

BAB II

PENGEMBANGAN USAHA NASABAH DAN PEMBIAYAAN

MURABAHAH

A. Deskripsi Teori

1. Perkembangan Usaha

a. Pengertian Pengembangan Usaha

Usaha adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling

menguntungkan atau memberikan manfaat. Sedangkan

perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu

sendiri agar dapat berkembang menjadi lebih baik dan agar

mencapai pada satu titik atau puncak kesuksesan. Perkembangan

usaha dilakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat

ada kemungkinan untuk lebih maju lagi. Perkembangan usaha

merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan omzet

penjualan.1

Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

adalah kemampuan seorang pengusaha kecil untuk

mensosialisasikan dirinya kepada kebutuhan pangsa pasar sehingga

ada perbaikan taraf hidup pada diri seorang pengusaha.

Pengembangan UMKM buksn sekedar masalah bantuan oprasional

atau fasilitas. Pengembangan tersebut harus bersifat strategis dan

mempunyai dampak jangka panjang. Pengembangan haruslah

1 Purdi E Chandra, Trik Sukses Menuju Sukses, (Yogyakarta: Grafika Indah, 2000), 21.

Page 19: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

13

bersifat meningkatkan kemampuan dan produktivitas UMKM, hal

ini menunjuk pada investasi dan peningkatan kesempatan

perluasan usaha.

b. Strategi Pengembangan Usaha

Setelah merintis dan mengelola usaha, tahap selanjutnya yang

harus dilakukan adalah mengembangkan usaha. Dalam perjalanan

sebuah usaha, pengusaha harus menyadari bahwa segala sesuatu

tidak ada yang mudah, sesui dengan rencana dan terus tumbuh.

Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh pengusaha untuk

mengembangkan usahanya, diantaranya adalah:

1) Melakukan kerjasama dengan agen/distributor untuk

memasarkan barang dan jasa.

2) Menambah jumlah produksi.

3) Melakukan kemitraan dengan pihak lembaga keuangan, baik

bank maupun non bank.

4) Mengembangkan kreasi dan inovasi produk.

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan perkembangan usaha adalah suatu bentuk kegiatan yang

dilakukan pengusaha agar usahanya dapat menjadi lebih baik, juga

mampu menumbuhkan dan memperkuat dirinya menjadi usaha

yang tangguh dan mandiri.2

2 Agung Sudjatmoko, Cara Cerdas Menjadi Pengusaha Hebat, (Jakarta: Visi media,

2009), 95.

Page 20: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

14

c. Indikator Perkembangan Usaha

Tolak ukur tingkat keberhasilan dan perkembangan usaha dapat

dilihat dari peningkatan omzet penjualan. Tolak ukur

perkembangan usaha haruslah parameter yang dapat diukur dan

dipertanggungjawabkan. Semakin kongkrit tolak ukur itu semakin

mudah bagi ssemua pihak untuk memehami serta membenarkan

atas diarihnya keberhasilan tersebut.3

Menurut para penelitian Lee dan Miller 1996 menjelaskan

bahwa usaha dikatakan berkembang apabila omzet penjualan naik,

tenaga kerja bertambah dan pertumbuhan pelanggan sebagai

pengukur perkembangan usaha. Adapun indicator yang dipakai

dalam penelitian ini adalah:4

1) Modal Usaha

Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok

(induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya. Harta

benda (uang, barang dan sebagainya) yang dapat dipergunakan

untuk menghasilan sesuatu yang menambahkan kekayaan.

Modal dalam pengertian ini dapat diiterpretasikan sebagai

sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan

bisnis.

3 Muhammad Sholeh, Analisis strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan, (Semarang:UNDIP, 2008), 25. 4 Wina Saparingga, Analisis Perbandingan Tingkat Perkembangan Usaha Mikro Kecil

Menengah Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Fasilitas Pembiayaan Mikro (studi kasus di BRI

Syariah KCP Kopo Bandung), (Bandung: UINSBA, 2015), 38.

Page 21: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

15

Modal usaha terdiri dari tiga macam yaitu:

a) Modal Sendiri

Modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal

sendiri terdiri dari tabungan, sumbangan, hibah, dan lain

sebagainya.

b) Modal Asing (Pinjaman)

Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang

biasanya diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya

diperoleh dari pinjaman. Sumber dana dari modal asing

adalah pinjaman dari perbankan dan pinjaman dari lembaga

keuangan non bank seperti koperasi, pegadaian, atau

lembaga pembiayaan.

c) Modal Patungan

Selain modal sendiri atau pinjaman, juga bisa menggunakan

modal usaha dengan cara berbagi kepemilikan usaha

dengan orang lain. Caranya dengan menggabungkan antara

modal sendiri dan modal orang lain.5

2) Omzet Penjualan

Omzet berarti jumlah, sedangkan penjualan adalah kegiatan

menjual barang yang bertujuan mencari laba atau pendapatan.

Penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk

menyampaikan barang dan jasa kebutuhan yang telah

5 Jackie Ambadar, Membentuk Karakter Pengusaha, (Bandung: Kaifa, 2010), 15.

Page 22: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

16

dihasilkan kepada mereka yang membutuhkan dengan imbalan

uang menurut harga yang telah ditentukan sebelumnya.

Sedangkan omzet penjualan berarti jumlah penghasilan atau

laba yang diperoleh dari hasil menjual barang atau jasa dalam

kurun waktu tertentu, yang dihitung berdasrkan jumlah uang

yang diperoleh.6

3) Keuntungan Usaha

Secara teoritis tujuan utama perusahaan adalah untuk

memanfaatkan sumber daya (alam dan manusia) duna

mendapatkan manfaat (benefit) darinya, dalam pengertian

komersial manfaat bisa berupa manfaat negatif yang sering

diistilahkan rugi (loss) atau manfaat positif yang sering disebut

untung. Ukuran yang sering digunakan untuk menilai berhasil

atau tidaknya manajemen suatu perusahaan adalah dengan

melihat laba yang diperoleh perusahaan. Laba bersih

merupakan selisih keuntungan atas penjualan dikurangi biaya-

biaya dan pajak.

4) Tenaga Kerja

Tenaga keja adalah semua orang yang bersedia untuk

sanggup bekerja. Tenaga kerja meliputi mereka yang bekerja

untuk diri sendiri ataupun untuk anggota keluarga yang tidak

menerima bayaran berupa upah atau mereka yang

6 Sutamto, Teknik Menjual Barang, (Jakarta: Balai Aksara, 1997), 10.

Page 23: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

17

sesungguhnya bersedia dan mampu untuk bekerja, dalam arti

mereka menganggur dengan terpaksa karena tidak ada

kesempatan kerja.

Permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga

kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau industry tertentu,

permintaan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat

upah dan perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi

permintaan hasil produksi, antara lain naik turunnya

permintaan pasar akan hasil produksi dari perusahaan yang

bersangkutan, tercermin melalui besarnya volume produksi dan

harga barang-barang modal.7

d. Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah

Kriteria skala usaha didasarkan pada dua hal yakni besarnya

kekayaan dan jumlah hasil penjualan. Namun kriteria tersebut

nominalnya dapat berubah-ubah sesuai dengan perkembangan

perekonomian. Adapun kriteria UMKM secara terperinci adalah

sebagai berikut:8

1) Kriteria Usaha Mikro

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp

300.000.000

7 Sumarsono, Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009), 4. 8 Mulyadi Nitisusantro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, 269.

Page 24: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

18

2) Kriteria Usaha Kecil

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 sampai

dengan paling banyak Rp 500.000.000 tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha.

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000

sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000

3) Kriteria Usaha Menengah

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 sampai

dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha.

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp

2.500.000.000 sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000.9

e. Permasalahan Usaha Mikro Kecil Menengah

1) Keterbatasan Finansial

Pada umumnya modal awal bersumber dari modal sendiri,

namun sumber permodalan ini sering tidak memadai dalam

bentuk kegiatan produksi maupun investasi. Walaupun begitu

banyak skim-skim kredit maupun pembiayaan dari perbankan

atau lembaga keuangan lainnya, sumber pendanaan dari sector

informal masih tetap dominan dalam pembiayaan kegiatan

UMKM.

9 Ibid.,

Page 25: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

19

2) Kesulitan Pemasaran

Pemasaran sering dianggap sebagai satu kendala yang kritis

bagi perkembangan UMKM. UMKM yang tidak melakukan

perbaikan yang cukup disemua aspek yang terkait pemasaran

seperti peningkatan kualitas produk dan kegiatan promosi,

cukup sulit bagi UMKM untuk dapat turut berpartisipasi dalam

era perdagangan bebas.10

3) Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)

Salah satu kendala serius bagi UMKM di Indonesia adalah

keterbatasan SDM dalam aspek manajemen, teknik produksi,

pengembangan produk, organisasi bisnis, dan lain sebagainya.

Semua keahlian sangat dibutuhkan untuk mempermudah atau

memperbaiki kualitas produk, meningkatakan efisiensi dan

produktivitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar dan

menembus pasar barang.

4) Masalah Bahan Baku

Keterbatasan bahan baku serta kesulitan dalam

memperolehnya dapat menjadi salah satu kendala yang serius

bagi UMKM di Indonesia. Hal ini dapat menyebabkan harga

yang relative mahal. Banyak pengusaha yang terpaksa berhenti

dari usaha dan berpindah profesi ke kegiatan ekonomi lainnya

akibat masalah keterbatasan bahan baku.

10 Musa Hubies, Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis, (Jakarta:Ghalia

Indonesia, 2009), 4.

Page 26: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

20

5) Keterbatasan Teknologi

UMKM di Indonesia umumnya masih menggunakan

teknologi yang tradisional, seperti mesin-mesin tua atau alat-

alat produksi yang bersifat manual. Hal inin membuat produksi

menjadi rndah, efisiensial menjadi kurang maksimal, dan

kualitas produk relatif rendah.

6) Kemampuan Manajemen

Keterbatasan pengusaha kecil untuk menentukan pola

manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap

pengembangan usahanya, membuat pengelolaan usaha menjadi

terbatas.

7) Kemitraan

Kemitraan mengacu pada pengertian kerja sama antara

pengusaha dengan tingkatan yang berbeda yaitu antara

pengusaha kecil dan pengusaha besar. Istilah kemitraan sendiri

mengandung arti walaupun tingkatannya berbeda, hubungan

yang terjadi adalah hubungan yang setara (sebagai mitra

kerja).11

f. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Usaha

Resiko yang timbul di masa yang akan datang di sebabkan

karena di masa yang akan datang penuh dengan berbagai

ketidakpastian. Yang paling penting di sini untuk diperhatikan

11 Ibid., 6.

Page 27: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

21

adalah memprediksi resiko yang bakal terjadi nantinya. Adapun

factor-faktor yang menyebabkan kegagalan terhadap hasil yang

dicapai adalah sebagai berikut:

1) Data dan Informasi tidak Lengkap

2) Tidak Teliti

3) Salah Perhitungan

4) Pelaksanaan Pekerjaan Salah

5) Kondisi Lingkungan

6) Unsur Kesengajaan12

g. Faktor yang Mempengaruhi Nasabah dalam Melakukan

Pembiayaan Macet

1) Nasabah Menyalahgunakan Pembiayaan

Pemakaian Pembiayaan yang menyimpang akan

mengakibatkan nasabah tidak bisa mengembalikan pembiayaan

sebagaimana mestinya.

2) Nasabah Kurang Mampu Mengelola Usaha

Nasabah yang telah menerima fasilitas pembiayaan,

ternyata dalam praktiknya tidak mengelola usaha yang dibiayai

dengan pembiayaan bank. Nasabah tidak profesional dalam

melakukan pekerjaan karena kurang menguasai secara teknis

usahanya. Akibatnya hasil kurang maksimal dan kurang

berkualitas. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi penghasilan

12 Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2012), 9.

Page 28: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

22

sehingga berpengaruh pula terhadap kelancaran pelunasan

pembiayaan.

3) Nasabah Beritikad Tidak Baik

Ada nasabah yang mungkin sengaja dengan segala upaya

mendapatkan pembiayaan dari bank, namun digunakan begitu

saja tanpa dapat dipertanggung jawabkan.13

2. Pembiayaan Murabahah

a. Pembiayaan

1) Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan diartikan sebagai suatu kegiatan pemberian

fasilitas keuangan atau finansial yang diberikan satu pihak

kepada pihak lain untuk mendukung kelancaran usaha maupun

untuk investasi yang telah direncanakan. Dalam arti sempit,

pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang

dilakukan oleh lembaga pembiayaan sepeti bank syariah

kepada nasabah. Sedangkan pembiayaan dalam arti luas adalah

financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan yang dikeluarkan

untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.14

Pembiayaan bank syariah adalah sebuah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan

pengontrolan sumber daya yang dilakuakn oleh bank yang

13 Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), 269. 14 Muhammad Lathief Ilham, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, 1.

Page 29: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

23

menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah

dalam hal pemberian fasilitas keuangan/finansial kepada pihak

lain berdasarkan prinsip-prinsip syariah untuk mendukung

kelancaran usaha maupun untuk investasi yang telah

direncanakan.

2) Bentuk-bentuk Pembiayaan Bank Syariah

Dalam perbankan syariah akad jual beli barang dengan

menyatakan haraga diterapkan dalam bank syariah yaitu:

a) Pembiayaan Murabahah dan Isthisna’

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin)

yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini

merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts,

karena dalam murabahah ditentukan berapa keuntungan

yang diperoleh. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan

pesanan atau tanpa pesanana.

Pembiayaan istisna’ adalah transaksi jual beli

cicilan seperti transaksi murabahah muajjal. Namun

berbeda dengan jual-beli murabahah dimana barang

diserahkan dimuka sedangkan uangnya dibayar cicilan,

dalam jual-beli istisna’ barang diserahkan dibelakang

walaupun uangnya sama dibayar secara cicilan.15

15 Ibid., 2.

Page 30: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

24

b) Pembiayaan ijarah dan Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT)

Transaksi ijarah adalah hak untuk memanfaatkan

barang/jasa dengan membayar imbalan tertentu. Menurut

fatwa Dewan Syariah Nasional, ijarah adalah akad

pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa

dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah, tanpa

diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri.

Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) merupakan rangkaian

dua buah akad, yakni akad al-Bai’ dan akad IMBT. Al-Bai’

adalah akad jual-beli, sedangkan IMBT adalah kombinasi

antara sewa-menyewa (ijarah) dan jual-beli atau hibah di

akhir masa sewa.

c) Pembiayaan Mudharabah

Mudharabah adalah akad yang telah dikenal oleh

umat muslim sejak zaman nabi, bahkan telah dipraktikan

oleh bangsa Arab sebelum turunya Islam. Ketika Nabi

Muhammad SAW berprofesi sebagai pedagang, ia

melakukan akad mudharabah dengan Khadijah.16

3) Unsur-unsur Pembiayaan

Setiap pemberi pembiayaan, jika dijabarkan secara

mendalam mengandung beberapa arti yang meliputi unsur-

unsur sebagai beikut:

16 Ibid., 3-4.

Page 31: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

25

a) Kepercayaan yaitu diberikan kepada debitur baik dalam

bentuk uang, jasa maupun barang akan benar-benar dapat

diterima kembali oleh bank dalam jangka waktu yang telah

ditentukan.17

b) Kesepakatan: kesepakatan ini dituangkan dalam satu

perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani

hak dan kewajiban. Kesepakatan penyaluran pembiayaan

dituangkan dalam akad pembiayaan yang ditandatangani

oleh kedua belah pihak yaitu bank dengan nasabah.

c) Jangka waktu: setiap pembiayaan yang diberikan

mempunyai jangka waktu masing-masing sesuai dengan

kesepakatan. Jangka waktu ini mencakup waktu

pengembalian pembiayaan yang telah disepakati. Hampir

dapat dipastikan bahwa tidak ada pembiayaan yang tidak

memiliki jangka waktu.

d) Resiko: dalam memberikan pembiayaan kepada pengusaha,

bank tidak selamanya mendpatkan keuntungan, bank juga

bisa mendapat resiko kerugian. Seperti ketika terjadinya

kelalaian, kesalahan yang disengaja, maupun

penyembunyian keuntungan nasabah. Suatu resiko tidak

tertagih, demikian pula sebaliknya.

17 Muhammad Turmudi, “Pembiayaan Mikro BRI Syariah: Upaya Pemberdayaan dan

Peningkatan UMKM oleh BRI Syariah Cabang Kendari”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 2

No. 2 (2017), 23.

Page 32: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

26

e) Balas jasa adalah keuntungan atas pemberian suatu

pembiayaan atas jasa tersebut yang kita kenal dengan bagi

hasil. Balas jasa dalam bentuk bagi hasil ini dan biaya

administrasi merupakan keuntungan yang diperoleh bank.18

4) Tujuan Pembiayaan

Dalam praktiknya tujuan pemberian pembiayaan adalah

sebagai berikut:

a) Mencari Keuntungan

Tujuan utama pemberian pembiayaan adalah untuk

memperoleh keuntungan atau pendapatan. Hasil pendapatan

dapat diperoleh berupa bagi hasil atau margin keuntungan

yang didapat dari pembiayaan. Keuntungan yang diperoleh

dapat membesarkan usaha bank.

b) Membantu Usaha Nasabah

Membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,

baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal kerja.

Dengan pembiayaan tersebut maka nasabah dapat

mengembangkan dan memperluas usahanya. Dalam hal ini

pihak bank maupun nasabah sama-sama mendapatkan

keuntungan.19

18 Ibid., 24. 19 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 116.

Page 33: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

27

5) Fungsi Pembiayaan

Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berfungsi

membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dalam

meningkatkan usahanya. Secara terperinci pembiayaan

memiliki fungsi antara lain:

a) Pembiayaan dapat meningkatkan arus tukar-mukar barang

dan jasa. Dalam hal ini seandainya belum tersedia uang

sebagai alat pembayaran, maka pembiayaan akan

membantu melancarkan lalu lintas pertukaran barang dan

jasa.

b) Pembiayaan sebagai alat pengendali harga. Ekspansi

pembiayaan akan mendorong meningkatnya jumlah uang

yang beredar, dan peningkatan peredaran uang akan

mendorong kenaikan harga. Sebaliknya, pembatasan

pembiayaan akan berpengaruh pada jumlah uang yang

beredar, dan keterbatasan uang yang beredar di masyarakat

memiliki dampak penurunan harga.20

6) Jenis-jenis Pembiayaan

Pembiayaan bank syariah dibedakan menjadi beberapa jenis

antara lain:

20 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), 109.

Page 34: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

28

a) Pembiayaan Dilihat dari Tujuan Penggunaan

Jika dilihat dari segi penggunaannya, pembiayaan

dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

(1) Pembiayaan Investasi adalah Pembiayaan investasi

bertujuan untuk pendirian perusahaan atau proyek baru

maupun proyek pengembangan, modernisasi mesin dan

peralatan, pembelian alat angkutan yang digunakan

untuk kelancaran usaha, serta perluasan usaha.

Pembiayaan investasi diberikan dalam nominal besar,

serta jangka panjang dan menengah.21

(2) Pembiayaan Modal Kerja adalah Pembiayaan yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

yang biasanya habis dalam satu siklus usaha, selama-

lamanya satu tahun. Kebutuhan yang dapat dibiayaai

dengan menggunakan modal kerja antara lain:

kebutuhan bahan baku, biaya upah, pembelian barang-

barang dagangan, dan kebutuhan dana lain yang

sifatnya hanya digunakan selama satu tahun, serta

kebutuhan dana yang diperlukan untuk menutupin

piutang perusahaan.

21 Ibid., 114.

Page 35: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

29

(3) Pembiayaan Konsumsi adalah Pembiayaan yang

diberikan kepada nasabah untuk membeli barang

keperluan pribadi dan tidak untuk keperluan usaha.

b) Pembiayaan dilihat dari jangka waktunya

(1) Pembiayaan Jangka Pendek adalah Pembiayaan yang

diberikan dengan jangka waktu maksimal satu tahun.

(2) Pembiayaan Jangka Menengah adalah pembiayaan yang

diberikan jangka waktu antara satu tahun hingga tiga

tahun.

(3) Pembiayaan Jangka Panjang adaah pembiayaan yang

diberikan dalam jangka waktu lebih dari tiga tahun.22

c) Pembiayaan Dilihat dari Cara Penarikan

(1) Sekaligus yaitu fasilitas pembiayaan dengan penarikan

yang dilaksanakan satu kali sebesar limit pembiayaan

yang telah disetujui. Penarikan dilakukan dengan cara

tunai.

(2) Bertahap sesuai jadwal yang ditetapkan, yaitu fasilitas

pembiayaan dengan penarikan yang dilakukan sesuai

jadwal yang ditetapkan oleh bank, baik berdasarkan

tingkat kemajuan / penyelesaian proyek maupun

kebutuhan pembiayaan nasabah pembiayaan.

22 Andrianto & Anang Firmansyah, Bank Syariah Implementasi Teori dan Praktek, 336.

Page 36: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

30

(3) Rekening Koran atau penarikan sesuai kebutuhan yaitu

fasilitas pembiayaan dengan penarikan yang

dilaksanakan sesuai kebutuhan nasabah pembiayaan.

Penarikan dilakukan dengan cara tunai.23

d) Pembiayaan dilihat dari segi jaminan

(1) Pembiayaan dengan jaminan adalah jenis pembiayaan

yang didukung dengan jaminan (agunan) yang cukup.

Jaminan dapat digolongkan menjadi jaminan

perorangan, jaminan benda berwujud dan jaminan tidak

berwujud.

(2) Pembiayaan tanpa jaminan adalah pembiayaan yang

diberikan atas dasar kepercayaan. Pembiayaan tanpa

jaminan ini resikonya tinggi karena tidak ada pengaman

yang dimiliki oleh bank apabila nasabah wanprestasi.

e) Pembiayaan dilihat dari jumlahnya

(1) Pembiayaan Retail adalah pembiayaan yang diberikan

kepada individu atau pengusaha dengan skala usaha

sangat kecil. Jumlah pembiayaan yang dapat diberikan

hingga Rp 350.000.000. pembiayaan ini dapat diberikan

dengan tujuan konsumsi, investasi kecil, dan

pembiayaan modal kerja.

23 Ibid., 334.

Page 37: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

31

(2) Pembiayaan Menengah adalah pembiayaan yang

diberikan kepada pengusaha pada level menengah,

dengan batasan antara Rp 350.000.000 – Rp

500.000.000.24

(3) Pembiayaan Korporasi adalah pembiayaan yang

diberikan kepada nasabah dengan jumlah nominal yang

besar dan diperuntukkan kepada nasabah sebasar

(korporasi). Dengan jumlah pembiayaan lebih dari Rp

500.000.000.25

7) Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan merupakan suatu proses analisis yang

dilakukan oleh bank syariah untuk menilai suatu permohonan

pembiayaan yang telah diajukan oleh calon nasabah. Tujuan

utama dari analisis permohonan pembiayaan adalah untuk

memperoleh keyakinan apakah nasabah punya kemauan dan

kemampuan memenuhi kewajiban secara tertib, baik

pembayaran pokok pinjaman maupun nisbah bagi hasil sesuai

dengan kesepakatan dengan bank.26

Beberapa prinsip dasar yang perlu dilakukan sebelum

memutuskan permohonan pembiayaan yang diajukan oleh

calon nasabah dikenal dengan prinsip 5C, antara lain adalah:

24 Ismail, Perbankan Syariah, 118-119. 25 Ibid., 26 Andrianto & Anang Firmansyah, Bank Syariah Implementasi Teori dan Praktek, 316.

Page 38: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

32

a) Character

Character merupakan gambaran watak dan

kepribadian calon nasabah. Bank perlu melakukan analisis

terhadap karakter calon nasabah dengan tujuan untuk

mengetahui bahwa calon nasabah mempunyai keinginan

untuk memenuhi kewajiban membayar kembali

pembiayaan yang telah diterima hingga lunas. Cara yang

perlu dilakukan oleh bank untuk mengetahui character

calon nasabah antara lain : BI Checking dan informasi dari

orang lain.

b) Capacity

Capacity merupakan analisis kemampuan nasahab

dalam mengelola keuangan. Kemampuan keuangan calon

nasabah sangat penting karena merupakan sumber utama

pembayaran. Semakin baik kemampuan keuangan calon

nasabah, maka akan semakin baik kemungkinan kualitas

pembayaran. Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam

mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah antara

lain: melihat laporan keuangan, memeriksa slip gaji dan

rekening tabungan, dan survey ke lokasi usaha calon

nasabah.27

27 Ismail, Perbankan Syariah, 121.

Page 39: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

33

c) Capital

Capital atau modal yang perlu disertakan dalam

objek pembiayaan perlu dilakukan analisis yang lebih

mendalam. Semakin besar modal yang dimiliki dan

disertakan oleh calon nasabah dalam objek pembiayaan

akan semakin menyakinkan bagi bank akan keseriusan

calon nasabah dalam mengajukan pembiayaan dan

pembayaran kembali. Cara yang ditempuh oleh bank untuk

mengetahui capital antara lain: melihat laporan keuangan

calon nasabah dan uang muka.28

d) Collateral

Collateral merupakan agunan yang diberikan oleh calon

nasabah atas pembiayaan yang diajukan. Agunan

merupakan sumber pembayaran kedua. Apabila nasabah

tidak dapat membayar angsurannya, maka bank dapat

melakukan penjualan terhadap agunan. Secara terperinci

pertimbangan atar collateral dikenal dengan MAST,

maksudnya adalah:

(1) Markerability adalah agunan yang diterima oleh bank

haruslah agunan yang mudah diperjualbelikan dengan

harga yang menarik dan meningkat dari waktu ke

waktu.

28 Ibid., 122.

Page 40: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

34

(2) Ascertainability of value adalah agunan yang diterima

memiliki standar harga yang lebih pasti.

(3) Stability of value adalah agunan yang diserahkan bank

memiliki harga yang stabil, sehingga ketika agunan

dijual, maka hasil penjualan bisa meng-cover kewajiban

debitur.

(4) Transferability adalah agunan yang diserahkan bank

mudah dipindahtangankan dan mudah dipindahkan dari

satu tempat ke tempat lainnya.

e) Condition of Economy

Bank perlu mempertimbangkan sektor usaha nasabah

dikaitkan dengan kondisi ekonomi. Bank perlu melakukan

analisis dampak kondisi ekonomi terhadap usaha calon

nasabah dimasa yang akan datang, untuk mempengaruhi

kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah.29

Selain analisis prinsip pembiayaan, 6 aspek pembiayaan

juga perlu dilakukan analisis sebelum melakukan pembiayaan,

diantaranya yaitu:30

a) Analisis Apek Hukum

Pada dasarnya analisis aspek hukum dilkukan untuk

evaluasi terhadap legalitas calon nasabah. Dalam perjanjian

pembiayaan terdapat dua pihak yaitu pihak bank sebagai

29 Ibid., 125. 30 Ismail, Manajemen Perbankan dari teori Menuju Aplikasi, (Jakarta: Kencana, 2011),

118.

Page 41: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

35

pemberi pembiayaan dan pihak nasabah sebagai penerima

pembiayaan. Jika dilihat dari segi hukum pada dasarnya

nasabah itu dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:

perorangan, badan hukum dan bukan badan hukum.

b) Analisis Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran merupakan aspek yang sangat

penting untuk dianalisis lebih mendalam, karena hal ini

terkait dengan aktivasi pemasaran produk calon nasabah.

Bank dapat mengetahui sejauh mana calon nasabah

diterima oleh pasar dan berapa lama produk tersebut dapat

bertahan.

c) Analisis Aspek Teknis

Analisis aspek teknis merupakan analisis yang

dilakukan bank dengan tujuan untuk mengetahui fisik dan

lingkungan usaha calon nasabah serta produksi. Dengan

menganalisis aspek teknis bank dapat menyimpulkan

apakah perusahaan dapat menjalankan aktivitas

produksinya secara efisien. Analisis aspek ini dapat

dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap: lokasi

usaha, proses produksi dan ketersediaan bahan baku.31

31 Ibid., 120.

Page 42: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

36

d) Analisis Aspek Manajemen

Aspek manajemen merupaka aspek yang sangat

penting sebelum bank memberikan rekomendasi atas

permohonan pembiayaan nasabah. Beberapa faktor yang

perlu dilakukan penilaiaan diantaranya: struktur organisasi,

job description, sistem dan prosedur, penataan sumber daya

manusia dan pengalaman usaha.

e) Analisis Aspek Keuangan

Aspek yang diperlukan bank untuk mengetahui

kemampuan keuangan usaha calon nasabah dalam

memenuhi kewajiban baik kewajiban jangka pendek

maupun panjang.

f) Analisis Aspek Sosial ekonomi

Aspek sosial ekonomi merupakan analisis yang dilakukan

oleh bank untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan

terkait dengan usaha calon nasabah.32

b. Pembiayaan Murabahah

1) Pengertian Murabahah

Kata murabahah diambil dari bahasa Arab dari kata ar-

ribhu ( الربع) yang berarti kelebihan atau tambahan

(keuntungan). Sedangkan menurut istilah murabahah adalah

salah satu bentuk jual beli barang pada harga asal dengan

32 Ibid., 121.

Page 43: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

37

tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam pengertian lain

murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan

menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli. Pembayaran atas akad jual

beli murabahah dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.

Hal inilah yang membedakan murabahah dengan jual beli

lainnya adalah penjual harus memberitahukan kepada pembeli

harga barang pokok yang dijualnya serta jumlah keuntungan

yang diperoleh.33

2) Rukun dan Syarat Murabahah

Rukun jual beli adalah

a) Penjual (Ba’i), adalah pihak yang mempunyai barang

dagangan atau yang menawari sesuatu barang yang

diperlukan oleh pembeli.

b) Pembeli (Musytari) adalah orang yang melakukan

permintaan terhadap suatu barang yang ditawarkan oleh

penjual.

c) Objek jual Beli (mabi’) adalah komoditi, benda, objek yang

diperjualbelikan. Objek murabahah (barang) halal

diperjualbelikan dan harus ada di pihak penjual (hak

kepemilikan barang itu berada di tangan penjual). Meskipun

barang itu belum ada di pihak penjual, tetapi secara yuridis

33 Fithriana Syarqawie, Fikih Muamalah, (Banjarmasin: IAIN Antasari Press, 2015), 65.

Page 44: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

38

barang itu ada dalam kekuasaan penjual. Misalnya barang

tersebut masih dititipkan kepada pemasok yang telah dibeli

oleh penjual.

d) Harga (tsaman) adalah unsur terpenting dalam jual beli

karena menjadi suatu nilai tukar dari barang yang akan atau

sudah dijual.

e) Ijab qabul yang dituangkan dalam akad.34

Syarat jual beli adalah:

a) Pihak yang berakad sama-sama rida/ikhlas, mempunyai

kekuasaan untuk melakukan jual beli.

b) Barang/objek. Barang itu ada meskipun tidak di tempat.

Akan tetapi, ada pernyataan kesanggupan untuk

mengadakan barang itu. Barang itu milik sah penjual,

barang yang diperjualbelikan masih berwujud, tidak

termasuk kategori yang diharamkan, dan sesuai dengan

pernyataan penjual.

c) Harga. Harga jual bank adalah harga beli ditambah

keuntungan. Harga jual tidak boleh berubah selama masa

perjanjian. Sistem pembayaran dan jangka waktunya

disepakati bersama.35

34 Ibid., 35 Herry Sutanto & Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV

Pustaka Setia, 2013), 188.

Page 45: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

39

3) Jenis Murabahah

Dilihat dari proses pengadaan barang murabahah dapat

dibagi menjadi:

a) Murabahah Tanpa Pesanan

Dalam jenis ini pengadaan barang yang merupakan

obyek jual beli dilakukan tanpa memberitahukan ada yang

pesan atau tidak, ada yang akan membeli atau tidak, jika

barang dagangan sudah menipis, penjual akan mencari

tambahan barang dagangan.

b) Murabahah Berdasarkan Pesanan

Dalam jenis ini pengadaan barang yang merupakan

obyek jual beli, dilakukan atas dasar pesanan yang diterima

(bank syariah sebagai penjual). Apabila tidak ada yang

pesan maka tidak dilakukan pengadaan barang. Hal ini

dilakukan untuk menghindai persediaan barang yang

menumpuk dan tidak efesien.36

Dilihat dari cara pembayaran, murabahah dibagi menjadi:

a) Pembayaran Tunai, yaitu pembayaran dilakukan secara

tunai saat barang diterima.

36 Wiroso, Produk Perbankan Syariah, (Jakarta: LPFE Usakti, 2009), 177.

Page 46: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

40

b) Pembayaran Tangguh atau Cicilan, yaitu pembayan

dilakukan kemudian setelah penyerahan barang baik secara

tangguh sekaligus dibelakang atau secara angsuran.37

4) Manfaat Murabahah dalam Perbankan

Transaksi murabahah memiliki beberapa manfaat, demikian

juga resiko yang harus diantisipasi. Murabahah memberikan

banyak manfaat kepada bank syariah. Salah satunya adalah

keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual

dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem ini juga

sangat sederhana, hal tersebut memudahkan penanganan

administrasinya di bank syariah.38

Selain itu ada beberapa resiko yang harus diantisipasi antara

lain:

a) Default atau kelalaian: nasabah sengaja tidah membayar

angsuran.

b) Fluktuasi harga komparatif, ini terjadi bila harga suatu

barang di pasar naik setelah bank membelikannya untuk

nasabah. Bank tidak bisa mengubah harga beli tersebut.

c) Penolakan nasabah: barang yang dikirim bisa saja ditolak

oleh nasabah karena berbagai sebab.

d) Dijual: karena murabahah bersifat jual beli dengan utang,

maka ketika kontrak ditandatangani barang tersebut menjadi

37 Ibid., 178. 38 Nur Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2010), 45.

Page 47: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

41

milik nasabah. Nasabah bebas melakukan apapun terhadap

asset miliknya tersebut termasuk untuk menjualnya.

5) Beberapa Ketentuan Umum Murabahah

a) Jaminan

Jaminan bukanlah satu rukun atau syarat yang

mutlak dipenuhi dalam murabahah. Jaminan dimaksudkan

untuk menjaga agar si pemesan tidak main-main dengan

pesanan. Si pembeli (bank) dapat meminta si pemesan

(nasabah) suatu jaminan untuk dipegangnya. Dalam teknis

oprasionalnya, barang-barang yang dipesan dapat menjadi

salah satu jaminan yang bisa diterima untuk pembayaran

utang.39

b) Penundaan Pembayaran oleh Debitur

Seorang nasabah yang mempunyai kemampuan

ekonomis dilarang menunda penyelesaian utangnya dalam

murabahah. Bila pemesan menunda penyelesaian utang

tersebut, pembeli dapat mengambil tindakan, mengambil

prosedur hokum untuk mendapatkan kembali utang itu dan

mengklaim kerugian finansial yang terjadi akibat

penundaan.

39 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani,

2001), 105.

Page 48: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

42

Rasulullah SAW. Pernah mengingatkan

pengutangan yang mampu tetapi lalai dalam salah satu

hadisnya:

ظلم يحل عر ضه وعقوبته مطل الغني

Artinya: “Yang melalaikan pembayaran utang (padahal ia

mampu) maka dapat dikenakan sanksi dan dicemarkan

nama baiknya (semacam black list-pen).”

Prosedur dan mekanisme penyelesaian sengketa

antara bank syariah dan nasabahnya telah diatur melalui

Badan Arbitrase Muamalah Indonesia (BAMUI), suatu

lembaga yang didrikan bersama antara Kejaksaan Agung

Republik Indonesia dan MUI.40

6) Pengertian Margin Keuntungan

Margin adalah laba kotor atau tingkat selisih antara biaya

produksi dan harga jual dipasar. Berdasarkan definisi tersebut

dapat disimpulkan bahwa margin adalah tingkat selisih atau

kenaikan nilai dari asset yang mengalami peningkatan nilai dari

biaya produksinya dan harga jual. Adapun metode penentuan

margin menurut Muhammmad diantaranya adalah sebagai

berikut:

a) Mark-uppricing, adalah penentuan tingkat harga dengan

mencakup biaya produksi komoditas yang bersangkutan

40 Ibid., 106.

Page 49: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

43

b) Target-return pricing, adalah harga jual produk yang

bertujuan mendapatkan tingkat return atas besarnya modal

yang diinvestasikan dalam bahasan keuangan dikenal

dengan return.

c) Value pricing, adalah kebijakan harga yang kompetitif atas

barang yang berkualitas tinggi. Dengan ungkapan “ono rego

ono rupo” artinya barang yang baik pasti harganya mahal.

Cara yang dilakukan Rasulullah SAW ini dapat dipakai

sebagai salah satu metode bank syariah dalam menentukan

harga jual produk murabahah.41

7) Konsep Margin dalam Murabahah

Konsep margin diberlakukan pada pembiayaan dengan skin

jual beli (murabahah). Margin adalah keuntungan yang

diperoleh bank dari penjual barang kepada nasabah. Adapun

urutan skim dalam jual beli murabahah adalah sebagai berikut:

a) Nasabah memilih barang yang akan dibeli

b) Nasabah mengajukan pembiayaan ke bank untuk

membiayaai pembelian barang tersebut

c) Apabila disetujui proses pengajuannya, bank kemudian

membeli barang yang dipilih oleh nasabah dari si penjual

barang (misalnya developer, dealer, atau perorangan)

dengan harga X lalu menjualnya kepada nasabah dengan

41 Andrianto & Anang Firmansyah, Bank Syariah Implementasi Teori dan Praktek,479.

Page 50: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

44

harga (X+margin) yang dinamakan harga jual bank kepada

nasabah

d) Nasabah membayar dengan cara mengangsur sebesar

(X+margin) dibagi jangka waktu.

Pada bank syariah margin sudah ditetapkan dan disepakati

antara pihak nasabah dengan bank sebesar nominal tertentu.

Nominal tersebut tidak akan berubah sampai dengan masa

selesai pembiayaan.42

8) Beberapa deviasi pembiayaan murabahah yang perlu digaris

bawahi:

a) Kurangnya informasi dari pihak bank untuk menjelaskan

secara penuh esensi dari pembiayaan murabahah

b) Dalam pembiayaan murabahah, pengikatan akad jual beli

umumnya dilakukan mendahului kepemilikan barang. Hal

ini jelas menyalahi prinsip fikih maupun hukun universal.

c) Dalam pembiayaan murabahah terdapat praktik perwakilan

yang secara jelas telah menyalahi dua prinsip, yaitu

pertama, esensi penjual yang memiliki kewajiban dan

kesanggupan untuk menyediakan barang. Kedua, esensi

murabahah itu sendiri. (Murabahah: kesepakatan untuk

membeli barang untuk pihak ketiga yang memesan.43

42 Ibid., 487-488. 43 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 222.

Page 51: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

45

B. Kajian Pustaka

Pada skripsi Ila Kartini, 2017. Dengan judul “Analisis Peran

Pembiayaan Modal Kerja Usaha terhadap Peningkatan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) dalam Persfektif Ekonomi Islam di BMT

Muhamadiyah Bimu Bandar Lampung”.44 Perbandingan penelitian yang

dilakukan peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Ila Kartini

terdapat persamaan dan perbedaan yaitu: persamaannya adalah penelitian

ini membahas tentang perkembangan usaha mikro kecil menegah setelah

adanya bantuan pembiayaan modal usaha.

Perbedaan penelitian Ila Kartini dengan penelitian yang peneliti

lakukan adalah kontek penelitiannya yang berbeda yaitu membahas

tentang pembiayaan modal kerja usaha secara keseluruhan baik membahas

tentang pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan lain-lain

yang diberikan oleh BMT Muhamadiyah Bimu Bandar Lampung terhadap

peningkatan usaha, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti

membahas tentang peran pembiayaan murabahah dalam mengembangkan

usaha nasabah (Studi Kasus PT BPRS Ummu Bangil pada Usaha Dagang

dan Jasa di Pasar Bangil).

Selain kontek penelitian juga ada lokasi penelitiannya yang

berbeda yaitu penelitian yang dilakukan Ila Kartini berlokasi di BMT

Muhamadiyah Bimu Bandar Lampung sedangkan penelitian yang

dilakukan peneliti berlokasi di PT BPRS Ummu Bangil. Hasil

44 Ila Kartini, “Analisis Peran Pembiayaan Modal Kerja Usaha terhadap Peningkatan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam Persfektif Ekonomi Islam di BMT Muhamadiyah

Bimu Bandar Lampung,” Skripsi (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2017), 89.

Page 52: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

46

penelitiannya adalah pembiayaan modal usaha yang diberikan BMT

berpengaruh positif terhadap peningkatan usaha mikro kecil menengah dan

pembiayaan pun sesuai dengan kebutuhan usaha bukan untuk kebutuhan

pribadi juga dalam mengembangkan usaha nasabah mengalami

perkembangan dibandingkan dengan sebelum melakukan pembiayaan,

begitupula dengan tingkat keuntungan juga penyaluran pembiayaan sesuai

dengan ketentuan syariah islam.45

Pada skripsi Merry Yanti, 2018. Dengan judul “Peran Pembiayaan

Murabahah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pedagang Kaki Lima di

Pasar Sukoharjo 3 (Studi pada BMT Assyafi’iyah Sukoharjo Pringsewu)”.

Perbandingan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang

dilakukan oleh Merry Yanti terdapat persamaan dan perbedaan yaitu:

persamaannya adalah penelitian ini membahas tentang peran pembiayaan

murabahah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

Merry Yanti adalah mengenai kesejahteraan nasabah setelah menerima

pembiayaan murabahah di BMT Assyafi’iyah Sukoharjo, sedangkan

penelitian yang dilakukan peneliti membahas tentang peran pembiayaan

murabahah dalam mengembangkan usaha nasabah (Studi Kasus PT BPRS

Ummu Bangil pada Usaha Dagang dan Jasa di Pasar Bangil). Dan hasil

penelitian ini adalah BMT Assyafi’iyah Sukoharjo telah memberikan

pembiayaan murabahah sesuai dengan target dan sasaran yang diinginkan.

Dengan bertambahnya modal maka akan diikuti dengan volume penjualan

45 Ibid.,

Page 53: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

47

yang tinggi sehingga peran pembiayaan murabahah memberikan dampak

yang baik terhadap peningkatan kesejahteraan penjualan.46

Pada skripsi Gusni, 2016. Dengan judul “Perkembangan Usaha

Kecil melalui Pembiayaan Murabahah di BMT L-Risma Ipuh”.

Perbandingan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang

dilakukan Gusni Yunita terdapat persamaan dan perbedaan yaitu:

persamaannya adalah membahas tentang perkembangan usaha nasabah

melalui pembiayaan murabahah, sedangkan perbedaanya adalah lokasi

penelitian, penelitan Gusni berada di BMT L-Risma Ipuh. Sedangkan

penelitian peneliti berada di PT BPRS Ummu Bangil. Hasil penelitian

adalah sebelum melakukan pembiayaan usahanya tidak mengalami

perkembangan namun setelah mendapat pembiayaan murabahah dari

BMT L-Risma Ipuh usahanya mengalami peningkatan yang baik. Artinya

terdapat perkembangan usaha kecil setelah melakukan pembiayaan

murabahah.47

Pada skripsi, Ahmad Hid Pratama, 2018 Dengan judul “Peran

Pembiayaan Murabahah dalam Peningkatan Omzet Penjualan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (Studi pada Koperasi Simpan Pinjam

Pembiayaan Baitul Tanwil Muhammadiyah BiMU Bandar Lampung)”.

Perbandingan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang

dilakukan Ahmad Hid Pratama terdapat persamaan dan perbedaan yaitu:

46 Merry Yanti, “Peran Pembiayaan Murabahah dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Pedagang Kaki Lima di Pasar Sukoharjo 3 (Studi pada BMT Assyafi’iyah Sukoharjo Pringsewu),”

Skripsi (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2018), 129. 47 Gusni Yunita, “Perkembangan Usaha Kecil melalui Pembiayaan Murabahah di BMT

L-Risma Ipuh,” Skripsi ( Bengkulu: IAIN Bengkulu, 2016), 55.

Page 54: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

48

persamaannya adalah membahas tentang pembiayaan murabahah,

perbedaannya adalah penelitian Ahmad Hid Pratama membahas tentang

peningkatan omzet nasabah setelah melakukan pembiayaan murabahah.

Sedangkan penelitian peneliti membahas tentang perkembangan usaha

nasabah setelah melakukan pembiayaan murabahah. Selain itu lokasi

penelitian Andi dilakukan di Baitul Tanwil Muhammadiyah BiMU Bandar

Lampung, sedangkan penelitian peneliti di PT BPRS Ummu Bangil. Hasil

Penelitiannya adalah peningkatan omzet usaha nasabah menjadi lebih baik

setelah mendapatkan pembiayaan murabahah.48

Pada Penelitian Nonie Afrianty, 2018. Dengan judul

“Perkembangan Usaha Mikro Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan Murabahah dari BMT Kota Mandiri Bengkulu”.

Perbandingan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang

dilakukan Nonie Afrianty terdapat persamaan dan perbedaan yaitu:

persamaannya adalah membahas tentang perkembangan usaha dalam

melakukan pembiayaan murabahah, sedangkan perbedaannya penelitian

Nonie berlokasi di BMT Kota Mandiri Bengkulu. Sedangkan penelitian

peneliti berada di PT BPRS Ummu Bangil. Hasil penelitiannya adalah

perkembangan usaha mikro mengalami penurunan karena kondisi fisik

nasabah yang melemah, pindahnya tempat usaha serta dana murabahah

48 Ahmad Hid Pratama, “Peran Pembiayaan Murabahah dalam Peningkatan Omzet

Penjualan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi pada Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan

Baitul Tanwil Muhammadiyah BiMU Bandar Lampung),” Skrpisi (Lampung: UIN Raden Intan

Lampung , 2018), 110.

Page 55: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

49

yang diberikan bukan untuk modal kerja akan tetapi untuk kebutuhan

konsumsi.49

Penelitian ini mengkaji tema tentang peran pembiayaan

murabahah dalam mengembangkan usaha nasabah pada PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan, yang juga dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

Penelitian ini mengembangkan teori tentang peran pembiayaan murabahah

dalam mengembangan usaha yang diperoleh Muhammad dalam bukunya

yang berjudul Bank Syariah Problem dan Prospek Perkembangan di

Indonesia. Penelitian sebelumnya mengembangkan teori peran

pembiayaan murabahah dalam meningkatkan kesejahteraaan yang

menggunakan teori Adi Fahrudin dalam buku yang berjudul Pengantar

Kesejahteraaan Sosial. Penelitian sebelumnya mengembangkan teori

tentang peran pembiayaan untuk meningkatkan omzet penjualan usaha

yang menggunakan teori Basu Swastha dan Irawan dalam buku

manajemen pemasaran modern.

49 Nonie Afrianty, Perkembangan Usaha Mikro Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan Murabahah dari BMT Kota Mandiri Bengkulu, “Jurnal Ekonomi dan Perbankan

Syariah Vol. 3 No 1 (2018), 127.

Page 56: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Penekatan Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan

yaitu dengan cara mencari data secara langsung di PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan. Sedangkan pendekatan yang penulis gunakan adalah

pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti sebagai

instrumen kunci dan juga menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang

dialami.1 Dalam penelitian ini peneliti sebagai narasumber secara

langsung di PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan untuk melakukan

wawancara langsung kepada pihak bank sehingga dapat menghasilkan

data-data yang peneliti inginkan baik berupa lisan maupun tulisan.

B. Lokasi/tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan. Lokasi penelitian terletak di Jl. Mangga No 857, Bangil

Pasuruan, Jawa Timur 67153, Indonesia. Alasan memilih lokasi

tersebut karena sedikit tahu tentang permasalahan yang ada dibank

dikarenakan pernah melakukan praktikum di PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2016), 9.

Page 57: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

51

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Segala informasi yang dikumpulkan oleh peneliti untuk

kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan

penelitian yang berasal dari hasil wawancara atau tindakan orang

diamati.2 Untuk mempermudah penelitian ini, penulis berupaya

menggali data dari lapangan untuk mendapatkan informasi yang

diinginkan yaitu: Data tentang peran pembiayaan murabahah

dalam mengembangkan usaha nasabah PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan dan penentuan margin pembiayaan murabahah.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sumber data primer, yang diperoleh dari penelitian langsung

melalui wawancara dengan:

a. Responden, yang terdiri dari direksi PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan, kepala bagian marketing, dan AO (Account officer)

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan.

b. Informan, yang terdiri dari para nasabah yang melakukan

pembiayaan murabahah di PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan.

2 Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing,

2015), 67.

Page 58: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

52

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan

teknik wawancara.3 Wawancara ini dilakukan secara terkontrol

yaitu dengan memilih informan yang mengetahui tentang masalah

penelitian dalam hal ini adalah Kepala bagian Marketing, AO

(Account officer), dan Kepala bagian Legal PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan. Sehingga proses wawancara bisa mengarah

kepada diperolehnya data-data valid sesuai yang dibutuhkan.

2. Observasi

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

mengamati secara langsung kegiatan yang ada di kantor PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan.4 Terutama untuk mengetahui bagaimana

penentuan margin pembiayaan murabahah. Serta peran

pembiayaan murabahah dalam mengembangkan usaha nasabah

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian

ini selain menggunakan teknik wawancara dan observasi juga

menggunakan teknik dokumentasi.5 Teknik dokumentasi

3 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009)

186. 4 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (Bandung:

PT Refika Aditama, 2014), 211. 5 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi

Aksara, 2015), 177.

Page 59: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

53

digunakan untuk memperoleh data meliputi letak geografis,

sejarah, visi, misi, tujuan, serta struktur organisasi di PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan.

E. Teknik Pengelolaan Data

1. Reduksi Data

Penelitian ini dalam mengelola data menggunakan teknik

Reduksi data. Penelitian ini memproses pengolah data melalui

lapangan dengan memilah dan memilih, serta menyederhanakan

data dengan merangkum yang penting-penting sesuai dengan fokus

masalah penelitian.6 Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Penulis

mereduksi data yang disampaikan pihak PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan terkait peran pembiayaan murabahah dalam

mengembangkan usaha nasabah dan penetapan margin pembiayaan

murabahah.

2. Penyajian Data

Dalam penyajian data laporan yang sudah direduksi dilihat

kembali gambaran secara keseluruhan, sehingga dapat tergambar

konteks data secara keseluruhan, dan dari situ dapat dilakukan

penggalian data kembali apabila dipandang perlu untuk lebih

mendalami masalahnya. Penyajian data ini amat penting karena

6 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, 218.

Page 60: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

54

dapat menentukan langkan selanjutnya yaitu penarikan

kesimpulan.7 Pengambilan tindakan penyajian data biasanya

menggunakan bentuk narasi, bagan, atau matrik. Dalam hal ini

yang disajikan berupa narasi atau keterangan pihak PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan terkait peran pembiayaan murabahah

dalam mengembangkan usaha nasabah dan penentuan margin

pembiayaan murabahah.

3. Penarikan Kesimpulan

Menarik kesimpulan pada awal hingga akhir pengumpulan

data. Dalam penelitian ini peneliti mencari beberapa kesimpulan

awal sampai akhir sehingga dapat disusun secara urut dan runtut

menjadi suatu konfigurasi tertentu. Kesimpulan disajikan dalam

bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian

penelitian.8 Sehingga ini adalah langkah terakhir dalam teknik

pengolahan data.

F. Teknik Analisis Data

Data yang telah berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis secara

kualitatif deskriptif, merupakan analisis yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati dengan metode yang telah ditentukan,

dengan tujuan untuk membuat deskripsi mengenai objek penelitian

secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

7 Ibid., 219. 8 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, 212.

Page 61: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

55

serta fenomena yang diselidiki. Kemudian, data tersebut diolah dan

dianalisis dengan pola piker induktif, yaitu pola piker yang berpijak

pada fakta-fakta yang bersifat khusus untuk kemudian diteliti,

dianalisis, dan disimpulkan sehingga mampu berlaku secara umum.

Fakta-fakta yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah

mengenai bagaimana peran pembiayaan murabahah dalam

mengembangkan usaha nasabah dan bagaimana penentuan margin

keuntungan pembiayaan murabahah.

G. Teknik Pengecekan Keabsahan Data

Uji keabsahan/Validity sangat diperlukan dalam penelitian

kualitatif demi keaslian dan keandalan serta tingkat kepercayaan data

yang telah terkumpul. Teknik keabsahan data dalam penelitian ini

menggunakan teknik triangulasi. Hali ini merupakan salah satu

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan

berbagai waktu.9

Uji keabsahan/Validity ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi

sumber. Dengan triangulasi sumber maka peneliti akan menjadikan

Kepala Bagian Marketing serta Account Officer PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan sebagai sumber pengumpulan data sebagai tolak ukur

keabsahan data yang akan diolah menggunakan teknik triangulasi.

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 273.

Page 62: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

56

BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA

A. Data

1. Gambaran Umum PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

a. Sejarah PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ummu

merupakan bank syariah yang saham terbesarnya dimiliki oleh

koprasi BMT UGT Sidogiri dan Koprasi BMT Maslaha. Dulunya

bernama Koprasi Bank Perkreditan Rakyat (KBPR) Untung

Surapati. Setelah saham terbesarnya dimiliki oleh koprasi BMT

UGT Sidogiri dan koprasi BMT Maslahah namanya diganti

menjadi PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Ummu dan

mengganti bank konvensional menjadi bank syariah. Dengan motto

“Memelihara Amanah Meraih Berkah” PT.BPRS Ummu bertekad

untuk memberikan layanan bank syariah terbaik kepada

masyarakat.

Perubahan dari sistem konvensional membawa berkah

sehingga berhasil bangkit dari bank yang merugi menjadi bank

yang beruntung.1 Tepat pada tanggal 29 November 2011 terbitlah

Surat Keputusan Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia Pusat

nomor: 13/6/KEP.Dir.Pbs/2011 yang isinya memberikan izin usaha

yang baru kepada BPRS Untung Surapati dengan nama baru yaitu

PT.BPRS Ummu.

1 Dokumen PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Tahun2019.

Page 63: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

57

b. Visi dan Misi PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

1) Visi PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

Menjadikan bank syariah yang amanah, menguntungkan

dan terbaik di tingkat Nasional.

2) Misi PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

a) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pasuruan dan

sekitarnya khususnya stake holders PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan.

b) Memberikan pelayanan prima yang maksimal, kecepatan

dan kemudahan bagi mitra-mitra PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan.

c) Memberdayakan pengusaha menengah, kecil dan mikro.

d) Mendukung ekonomi keummatan melalui pemberantasan

praktik renternir dan ribawi di masyarakat.2

c. Produk PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

Bank Penghimpunan Rakyat Syariah Ummu Bangil

mempunyai beberapa produk yang ditawarkan kepada masyarakat

dan nasabahnya diantaranya:

1) Produk Simpanan/Tabungan

a) Tabungan Umum iB Syariah adalah tabungan yang dikelola

dengan prinsip syariah dengan menggunakan akad wadiah

yad dhamanah. Nasabah dapat menyetorkan dan menarik

2 Dokumen PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Tahun 2019.

Page 64: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

58

dananya kapan saja dikehendaki dengan mendapatkan

bonus bagi hasil dari Bank yang kompetitif.

b) Tabungan iB Mudharabah Berjangka adalah tabungan

berjangka dimana nasabah dapat menyetor dananya kapan

saja dan hanya dapat diambil dalam jangka waktu tertentu

yang telah disepakati oleh pihak nasabah dan bank dengan

menggunakan akad mudharabah mutlaqah. Adapun yang

termasuk tabungan iB mudharabah berjangka adalah:

(1) Tabungan iB Pendidikan Siswa

(2) Tabungan iB Idul Fitri

(3) Tabungan iB Ibadah Kurban dan Akikah

(4) Tabungan iB Walimah (Khitan dan Nikah)

(5) Tabungan iB Ziarah/Wisata

(6) Tabungan iB Haromain (Haji da Umroh)

c) Deposito iB Barakah adalah bentuk investasi berjangka dari

masyarakat kepada bank dengan akad mudharabah

mutlaqah dengan penarikan sesuai jangka waktu yang

disepakati yaitu : 1 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Bagi hasil

yang didapat sangat kompetitif dan menarik, serta dapat

diterima secara bulanan.3

3 Brosur PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Tahun 2019.

Page 65: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

59

2) Produk Pembiayaan

a) Pembiayaan Talangan Haji adalah fasilitas pinjaman dana

bagi nasabah yang hendak menunaikan ibadah haji, yang

mana bertujuan untuk menutupi kekurangan dana guna

memperoleh kursi haji saat pelunasan biaya perjalanan

ibadah haji. Kemudian nasabah diwajibkan mengembalikan

sejumlah uang pinjaman dalam jangka waktu tertentu.

b) Pembiayaan UMKM adalah pembiayaan yang dikhususkan

untuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM). Pembiayaan yang cocok dan tepat untuk

meningkatkan omset usaha/bisnis pelaku UMKM. Baik

dibidang perdagangan, home industry, pertanian, ritail dan

bidang jasa adalah pembiayaan mudharabah berupa

investasi modal kerja atau mudal usaha, pembiayaan

musyarakah berupa sharing modal atau penyertaan modal

kerja, pembiayaan murabahah berupa jual-beli dan ijarah

muntahiya bit tamlik (IMBT) berupa sewa barang yang

berakhir dengan kepemilikan di akhir cicilan.4

c) Pembiayaan Multi Guna adalah transaksi upah mengupah

(ijarah) atas suatu jasa yang diberikan dalam waktu tertentu

melalui pembayaran imbalan jasa (ujrah) yang disepakati

oleh pihak bank dan nasabah.

4 Brosur PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Tahun 2019.

Page 66: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

60

d. Struktur Organisasi PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

Gambar 4.1

Struktur organisasi PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan5

Dari gambar diatas dapat dijelaskan:

1) Direktur PT.BPRS Ummu Bangil adalah Bapak Ferdy Imanzah

2) Kepala Bagian Marketing PT.BPRS Ummu Bangil adalah

Bapak Agus Imam Samsul, yang membawahi AOF adalah

Bapak Hakim dan Bapak David, sedangkan AOL adalah Bapak

Rokhim dan Bapak Mauslim.

5 Dokumen PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Tahun 2019.

Direksi

Ferdy Imanzah

Ka.Bag. Marketing

Agus Imam Samsul

Ka.Bag. Remedial

Nanang Agus

Ka.Bag. Oprasional

Yulia Agustina

Teller

Zurotus

Customer

Service

Hikma

Adm. Pby

Badrus

Acconting

Dina

Account Officer

Funding

Dwi Hakim

M. David

Account Officer

Lending

Abdur Rokhim

M. Muslim

Page 67: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

61

3) Kepala Bagian Remidial atau penagihan PT.BPRS Ummu

Bangil adalah Bapak Nanang Agus

4) Kepala Bagian Oprasional PT.BPRS Ummu Bangil adalah Ibu

Yulia Agustina. Dan yang membawahi Teller oleh Mbak

Zurotus, CS oleh Mbak Hikma, Admin Pembiayaan oleh Bapak

Badrus dan Accounting oleh Ibu Dina

e. Job Deskription PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

Tabel 4.1

Deskripsi tugas PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan6

Posisi Tugas

Direksi Mengkoordinir, merancanakan serta menjadikan

kantor berkembang pesat.

Kepala

bagian

Marketing

Membuat usulan rencangan pemasaran, memantau

efektifitas dan kolekifitas pembiayaan, melakukan

monitoring dan evaluasi.

Account

Officer

Menangani pemberian pembiayaan serta mangawasi

pembiayaan yang diberikan berdasarkan kelayakan

pembiayaan yang sehat, melakukan pemasaran baik

dalam rangka penghimpunan dana maupun alokasi

pembiayaan kepada nasabah secara efektif dan efisien.

Kepala

Bagian

Remidial

Merancang dan melaksanakan strategi remedial,

melakukan penagihan terhadap nasabah yang

bermasalah, menguasai tahapan dan prosedur legalitas.

Kepala

Bagian

Oprasional

Melakukan supervise semua kegiatan, mengajukan

rancangan pembelanjaan, mengkoordinasikan kegiatan

pelayanan, melakukan pembukuan akhir seluruh

transaksi.

Teller Melakukan penerimaan setoran tunai maupun

penarikan pembayaran yang dilakukan oleh nasabah,

6 Dokumen PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Tahun 2019.

Page 68: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

62

membuat laporan penerimaan maupun pengeluaran,

mengkontrol secara ketat terhadap posisi kas dan surat

berharga.

Customer

Service

Melayani para nasabah yang akan melakukan

pembukaan dan penutupan rekening, menjelaskan

kepadana nasabah mengenai produk serta layanan

yang diberikan bank.

Admin

Pembiayaan

Memeriksa kelengkapan administrasi dokumen

pembiayaan, membuat akad pembiayaan, menerima

jaminan dan mengecek keasliannya, melakukan

perhitungan dan membuat memo pelunasan

pembiayaan.

Accounting Mencatat atau membukukan saldo nasabah,

menentukan besar kecilnya dana yang harus

dibayarkan ke nasabah, memberi konfirmasi kepada

pihak marketing mengenai dana nasabah yang kurang.

2. Pengembangan Usaha Nasabah Sebelum dan Sesudah melakukan

Pembiayaan Murabahah di PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan sebagai salah satu bank syariah

yang memberikan pembiayaan kepada nasabah. Pembiayaan adalah

kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama permodalan

antara bank dengan nasabah yang mewajibkan penerima pembiayaan

itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kapada pihak

bank sesuai akad dengan pembayaran sejumlah bagi hasil dari

pendapatan/laba.

Pembiayaan Murabahah adalah akad jual beli barang dengan

menyatakan harga asal dan keuntungan (margin) yang disepakati

Page 69: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

63

antara penjual dan pembeli.7 Program pembiayaan murabahah

merupakan program yang diberikan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

untuk membantu usaha kecil yang bersifat produktif. Pembiayaan yang

diberikan untuk penambahan modal usaha. Peran prmbiayaan

murabahah dalam mengembangkan usaha nasabah PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan dilihat dari hasil wawancara penulis kepada nasabah

adalah sebagai berikut:

a. Ibu Zumrotun sebagai pedagang sembako di pasar Bangil

mengatakan bahwa:8

“saya melakukan pembiayaan di BPRS Ummu sebesar Rp

5.000.000 untuk membeli bahan bangunan karna toko saya

kemarin itu habis terkena bencana alam mbak. Jadi saya

memerlukan modal tambahan selain untuk dagang juga

memperbaiki toko saya. Dengan pembiayaan itu saya rasa

ada peningkatan mbak, sebelumnya saya hanya

memperoleh keuntungan kurang dari satu juta rupiah tapi

sekarang setelah melakukan pembiayaan bisa mencapai

satu juta lima ratus bahkan kadang-kadang juga lebih.

Karena keterkaitan pembeli melihat isi stok saya yang lebih

banyak dibandingkan sebelumnya.”

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa ibu

Zumrotun merupakan pedagang di pasar Bangil yang memiliki

usaha toko sembako. Usahanya tersebut merupakan usaha yang

diturunkan oleh orangtuanya. Ibu Zumrotun melakukan

pembiayaan di PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan untuk pembelian

bahan bagunan guna merenovasi tempat usahanya. Sebelum

melakukan pembiayaan omzet penjualan ibu Zumrotun sebesar Rp

7 Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani,

2001),101. 8 Zumrotun, Wawancara, 25 November 2019

Page 70: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

64

1.000.000 dan setelah mendapatkan pembiayaan murabahah dari

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan omzet penjualannya bertambah

menjadi Rp 1.500.000 bahkan lebih.

b. Ibu Ida Rahma sebagai pedagang yang menjual pakaian

mengatakan bahwa:9

“saya melakukan pembiayaan di BPRS Ummu itu kalo

mendekati Idul Fitri mbak. Pembiayaan yang saya ajukan

sebesar Rp 7.000.000 itu semua saya gunakan untuk

membeli stok pakaian lebaran. Hasilnya ya kelihatan

sekarang barang dagangan saya nambah banyak dan lebih

bervariasi dibandingkan dengan sebelumnya. Dulu saya itu

jualannya sendiri, setelah saya rasa toko saya semakin rame

jadi saya menambah karyawan mbak untuk membantu saya

jualan. Untuk omzet penjualan saya juga bertambah mbak

jika sebelumnya saya memperoleh omzet sebesar Rp

2.000.000 setelah melakukan pembiayaan menjadi

bertambah sebesar Rp 3.000.000 bahkan bisa lebih mbak

karna kan mau lebaran jadi pada banyak yang cari pakaian

sehingga itu peluang buat saya untuk mencari keuntungan.”

Dari hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa ibu Ida

Rahma sebagai pedagang pakaian di pasar Bangil melakukan

pembiayaan di PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan untuk membeli

stok baju lebaran. Dengan pembiayaan tersebut usaha bu Ida

Rahma mengalami peningkatan dari sebelumnya mendapatkan

omzet penjualan sebesar Rp 2.000.000 kini setelah melakukan

pembiayaan bertambah menjadi Rp 3.000.000 bahkan lebih. Selain

itu bu Ida Rahma juga bisa menambah karyawan untuk membantu

9 Ida Rahma, Wawancara, 25 November 2019

Page 71: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

65

dalam berjualan karena merasa bahwa tokonya semakin ramai

pembeli sebab dagangannya bertambah banyak dan bervariasi.

c. Ibu Sumiyatun sebagai pedagang sayur dipasar Bangil mengatakan

bahwa:10

“Saya melakukan pembiayaan sebesar Rp 3.000.000 mbak,

itu semua saya gunakan untuk membeli dagangan sayur.

Sebelum melakukan pembiayaan itu dagangan saya hanya

sayur trus setelah melakukan pembiayaan, Alhamdulillah

bisa bertambah. Sekarang dagangan saya tambah lengkap,

bumbu-bumbu dapur sekarang juga ada ditoko saya. omzet

penjualan juga semakin bertambah, yang dulunya itu

perhari mendapatkan Rp 3.00.000 sekarang menjadi

bertambah meskipun tidak banyak terkadang nambah Rp

100.000 kadang Rp 200.000 tidak pasti sih mbak.tapi yang

jelas ada peningkatan.”

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa ibu

Sumiyatun sebagai pedagang sayur di pasar Bangil, melakukan

pembiayaan murabahah untuk membeli dagangan sayuran.

Usahanya tersebut merupakan warisan dari orangtuanya. Sebelum

melakukan pembiayaan omzet penjualan sehari biasanya

mendapatkan Rp 300.000 namun sekarang setelah mendapatkan

pembiayaan dari PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan bertambah

menjadi Rp 400.000/hari bahkan bisa lebih.

d. Bapak Budiono usaha toko sepatu dan tas dipasar Bangil

mengatakan bahwa:11

“saya melakukan pembiayaan murabahah kalo mau liburan

semester mbak, biasanya setiap liburan itukan anak-anak

10 Sumiyatun, Wawancara, 26 November 2019. 11 Budiono, Wawancara, 26 November 2019.

Page 72: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

66

sekolah pasti pada ganti tas ganti sepatu gitukan. Untuk itu

saya melakukan pembiayaan untuk menabah stok barang

berupa tas dan sepatu ditoko. Omzet penjualan sudah tentu

bertambah, karena ramenya orang belanja tas dan sepatu itu

saat liburan. Sebelum melakukan pembiayaan omzet

penjualan sehari sebesar Rp 3.000.000 dan sekarang pernah

mencapai Rp 5.000.000. dan saya juga bisa menambah

karyawan lagi.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Budiono

selaku pemilik toko tas dan sepatu dipasar bangil menyatakan

bahwa dengan melakukan pembiayaan murabahah pada saat

liburan semester, usahanya menjadi meningkat hal tersebut

ditandai dengan bertambahnya jumlah karyawan yang ada di toko

tas dan sepatu. Bapak Budiono melakukan pembiayaan sebesar Rp

10.000.000 itu semua digunakan untuk menambah stok barang tas

dan sepatu yang akan dijual kembali.

e. Ibu Lasmi pedagang yang berjualan ikan lele dipasar Bangil

mengatakan bahwa:12

“dengan adanya pembiayaan dari BPRS Ummu itu saya

merasa terbantu mbak. Proses angsurannya mudah kalo

keberatan membayar bulanan bisa mencicil setiap harinya.

Karena ada petugas yang setiap hari itu keliling untuk

melayani orang yang mau nabung atau mengangsur, jadi

saya tidak harus repot datang kekantor. Pembiayaan

murabahah itu saya gunakan untuk membali ikan lele dan

sekarang setelah melakukan pembiayaan dapat menambah

dagangan berupa ayam potong.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Lasmi selaku

pedagang ikan lele dipasar Bangil. dengan melakukan pembiayaan

12 Lasmi, Wawancara, 27 November 2019.

Page 73: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

67

murabahah ibu Lasmi dapat menambah barang dagangannya, yang

dulunya hanya berjualan ikan lele kini juga menjual ayam potong.

Selain itu ibu Lasmi juga merasa sangat terbantu dengan adanya

layanan jemput bola. Sehingga tidak perlu datang langsung

kekantornya.

f. Ibu Siti Sundari pedagang kue di pasar Bangil mengatakan

bahwa:13

“setelah saya melakukan pembiayaan murabahah omzet

penjualan saya bertambah. Awalnya sehari itu mendapatkan

sekitar Rp 200.000 sekarang bisa nyampek Rp 250.000 –Rp

300.000. sebelumnya saya itu berjualanya ngontrak.

Sekarang sudah bisa membeli lapak di pasar Bangil. proses

angsurannya saya lakukan setiap hari biar nggak keberatan,

karena ada petugas bank yang bersedia menarik setiap

harinya.”

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui bahwa

omzet penjualan ibu Siti Sundari mengalami peningkatan dengan

adanya pembiayaan murabahah. Hal tersebut ditandai dengan

tempat usahannya yang dulunya masih ngontrak sekarang sudah

milik sendiri.

3. Penentuan Margin Keuntungan Pembiayaan Murabahah di

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

Harga jual pada pembiayaan murabahah di PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan dilakukan dengan metode menambahkan harga

perolehan yang dipesan oleh nasabah dengan tingkat margin

keuntungan yang telah diberikan oleh pihak PT.BPRS Ummu Bangil

13 Siti Sundari, Wawancara, 27 November 2019.

Page 74: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

68

Pasuruan sesuai standarisasi yaitu 2%, lalu ke dua belah pihak

membuat kesepakatan bersama jika nasabah sudah menyetujui

standarisasi margin yang sudah diberikan kepada pihak PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan. Penetapan margin tersebut sudah ditentukan

berdasarkan keputusan dari rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

Dalam menentukan margin, pihak PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

tidak menentukan ketentuan-ketentuan tertentu sesuai besaran

pinjaman. Karena penetapan margin di PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan berdasarkan kesepakatan antar nasabah dan bank, serta

menyebutkan harga pokok dan harga jual. Sehingga nasabah

mengetahui besaran margin yang diperoleh bank. Hal ini diungkapkan

oleh bapak Agus Imam Samsul selaku Ka.Bag Marketing PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan sebagai berikut:14

“Dalam penentuan margin keuntungan di PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan tidak ada ketentuan tertentu sesuai besaran pembiayaan

karena penetapan margin di PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Jadi sebelum

kami menetukan marginnya, kami melakukan negosiasi terlebih

dahulu kepada nasabah dengan menawarkan standarisasi margin

2% dan minimal 1,5% yang mana standarisasi tersebut sudah

ditentukan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris dan Direksi.

Kebanyakan dari nasabah menego margin tersebut menjadi 1,7%.

Sehingga antara nasabah mengetahui besaran margin yang

diperoleh bank.”

Sedangkan untuk penetapan plafon pembiayaan murabahah

berdasrkan taksiran jaminan. Nilai jaminan merupakan pengalihan hak

dan kekuasaan atas sejumlah barang dengan nilai tertentu, yang

14 Agus Imam Samsul, Wawancara, 10 November 2019.

Page 75: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

69

diserahkan kepada pihak PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan guna

menjamin pelunasan hutangnya sesuai dengan kesepakatan awal. Nilai

jaminan yang digunakan adalah nilai rata-rata yang harus dijaminkan

oleh nasabah guna mendapatkan pembiayaan murabahah di PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan, nilai dalam bentuk persentase dari nilai

taksiran jaminan, karena nilai jaminan pembiayaan murabahah akan

mempengaruhi pada besar kecilnya permintaan pembiayaan

murabahah. hal ini diungkapkan oleh bapak Agus Imam Samsul

selaku Ka.Bag marketing PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan sebagai

berikut:15

“Dalam menetapkan plafon pembiayaan murabahah di PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan berdasarkan penaksiran jaminan, yang

biasanya digunakan adalah taksiran agunan. Karena nilai taksiran

agunan berpengaruh pada besar kecilnya pembiayaan. Seperti

taksiran nilai agunan motor untuk plafon pembiayaan sebesar 50-

70%. Dan untuk taksiran nilai agunan sertifikasi sebesar 70%.”

Mekanisme pembiayaan murabahah PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan yaitu pihak BPRS sebagai penjual barang yang dibutuhkan

nasabah, dan nasabah sebagai pembeli dengan cara pembayaran

diangsur atau cicilan. Dalam transaksi pembelian barang-barang

tertentu misalnya bahan pokok seperti beras, pihak bank dapat

mewakilkan kepada nasabah untuk membeli sendiri barang tersebut.

Dalam contoh ini mekanisme yang diterapakn PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan adalah nasabah menandatangani akad wakalah terlebih

dahulu, karena pihak bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli

15 Agus Imam Samsul, Wawancara, 8 November 2019.

Page 76: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

70

barang sendiri. Setelah selesai akad wakalah, maka akad murabahah

bisa dilakukan untuk pembayaran tersebut, baik secara tunai ataupun

angsuran. Hal ini diungkapkan oleh bapak Badrus Sholeh selaku

Kepala Bagian Legal sebagai berikut:16

“Pembiayaan murabahah di PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan ada

beberapa pembiayaan yang menggunakan pembiayaan dengan cara

akad wakalah terlebih dahulu, seperti pembiayaan pembelian beras,

lalu kami yang mencarikan beras yang sesuai keinginan nasabah

kan repot dan tidak ada waktu juga untuk mencarinya, maka dari

itu nasabah menandatangani akad wakalah terlebih dahulu, karena

bank mewakilkan kepada nasabah untuk membeli beras sendiri.

Setelah selesai akad wakalah maka akad murabahah bisa

dilaksanakan untuk pembayaran tersebut baik secara tunai maupun

angsuran.”

B. Analisis Data

1. Pengembangan Usaha Nasabah Sebelum dan Sesudah melakukan

Pembiayaan Murabahah di PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

Sebagaimana pemaparan data diatas PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan adalah lembaga keuangan syariah yang menjalankan produk

pembiayaan murabahah dengan tujuan untuk mengembangkan usaha

nasabah agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Target utama

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan adalah para pedagang pasar Bangil.

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan memiliki pelayanan dengan

sistem jemput bola. Dengan sistem ini pedagang yang berada di pasar

Bangil merasa lebih terbantu dalam mengakses lembaga keuangan.

Pedagang yang berada di pasar Bangil bisa dengan mudah mengajukan

pembiayaan murabahah melalui petugas PT.BPRS Ummu Bangil

16 Badrus Sholeh, Wawancara, 11 November 2019.

Page 77: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

71

Pasuruan yang setiap hari keliling di pasar. Sistem jemput bola

memudahkan pedagang dalam melakukan pembayaran pembiayaan.

Pembayaran pembiayaan dilakukan melalui potongan tabungan

nasabah. Pedagang menyetor dana tabungan setiap harinya kepada

petugas PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan yang datang di pasar.

Dengan adanya pembiayaan murabahah yang ada pada PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan, masalah dalam permodalan yang dialami oleh

nasabah dapat teratasi. Seperti yang kita ketahui bahwa modal

merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan

usaha nasabah. Bagi pedagang pasar Bangil yang menjadi salah satu

pelaku usaha mikro, pembiayaan sudah tidak lagi sulit untuk

didapatkan.

Pembiayaan murabahah pada PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

dapat membantu siklus usaha mikro tetap berjalan, serta membantu

meningkatkan omzet penjualan. Dalam hasil wawancara dengan

nasabah penerima pembiayaan murabahah pada PT.BPRS Ummu

Bangil Pasuruan yang merupakan pedagang di Pasar Bangil,

merasakan bahwa dengan adanya pembiayaan murabahah bisa

membeli barang dagangan untuk dijual kembali selain untuk membeli

barang dagang nasabah juga dapat merenovasi tempat usaha yang

sebelumnya rusak karena bencana alam. Dengan adanya tambahan

barang dagang maka semakin bertambah omzet penjualan yang

dihasilkan oleh pedagang, terdapat selisih omzet penjualan selama

Page 78: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

72

sebelum melakukan pembiayaan dan sesudah melakukan pembiayaan.

Bertambahnya omzet penjualan juga dibuktikan dengan bertambahnya

jumlah karyawan disebabkan karena jumlah pembeli meningkat

sehingga perlu bantuan karyawan untuk menjualkan barang

dagangannya.

2. Penentuan Margin Keuntungan Pembiayaan Murabahah di

PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

Pembiayaan murabahah yang ada di PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan dalam pengadaan barangnya mewakilkan langsung kepada

nasabah. Proses pembiayaan seperti ini dirasa lebih praktis, karena

mempermudah PT.BPRS Ummu Bangil dalam menyediakan barang

yang hendak dijadikan objek. Pihak bank tidak harus mencari supplier

penyedia barang yang sesuai dengan apa yang diinginkan nasabah.

Pencarian dan pembelian barang yang dijadikan objek pembiayaan

oleh pihak PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan akan memakan waktu

yang cukup lama.

Pencarian dan pembelian objek pembiayaan yang dilakukan oleh

nasabah akan menghemat waktu. Selain itu nasabah juga akan

langsung mengetahui fisik barang yang menjadi objek pembiayaan

tersebut dan pihak PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan tidak akan

mendapatkan keluhan tentang cacatnya barang karena nasabah yang

membeli sendiri. Timbulnya saling percaya di antara pihak PT.BPRS

Page 79: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

73

Ummu Bangil Pasuruan dengan nasabah, memberikan kuasa pada

orang lain merupakan bukti adanya kepercayaan.

Pembiayaan murabahah yang terdapat di PT.BPRS Ummu Bnagil

Pasuruan juga menerapkan sistem denda bagi yang mengalami

keterlambatan dalam angsuran, yang dilakukan seperti lembaga

keuangan pada umumnya. Namun sistem denda yang diterapkan dalam

pihak PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan sesuai dengan kemapuan

nasabah, nasabah sendiri yang menentukan tidak ada paksaan dari

pihak bank. Apabila mampunya Rp 5.00 rupiah perhari ya silahkan, Rp

1.000 rupiah perhari juga silahkan. Jumlah denda yang masuk tersebut

tidak dimasukkan dalam laba bank, namun akan masuk dalam infak

yang nantinya akan disumbangkan kepada orang yang lebih

membutuhkan.

Berkaitan dengan penetapan keuntungan PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan atas pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah, akad

murabahah merupakan akad dimana angsuran pokok dibayar

bersamaan dengan keuntungan yang telah disepakati. Besaran

keuntungan yang diterapkan oleh PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan

adalah sebesar 2%. Penetapan keuntungan seperti ini menurut peneliti

tidak masalah, karena dalam ajaran Islam tidak ada aturan terperinci

tentang seberapa besar keuntungan yang boleh diambil. Asalkan kedua

belah pihak saling menyetujui dan bebas dari unsur riba. Namun

nasabah tetap saja menego jumlah margin yang ditetapkan hingga

Page 80: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

74

1,7%. Besarnya margin dan harga pokok juga dapat berpengaruh pada

besarnya angsuran. Dalam proses angsuran terdapat nasabah yang

mengalami keterlambatan dengan alasan belum ada uang atau alasan

yang lain. Karena tidak semua nasabah memanfaatkan pembiayaan

yang minta untuk mengembangkan usaha. Ada juga yang digunakan

untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Sehingga angsuran mengalami

kemacetan.

Pembiayaan murabahah yang ada di PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan mensyaratkan calaon debitur untuk membuka rekening

tabungan terlebih dahulu. Batasan nominal pembiayaan murabahah

yang bisa diajukan oleh nasabah yang baru mengajukan pembiayaan

sebesar Rp 3.000.000. adanya batasan dalam pengajuan pembiayaan

awal adalah untuk meminimalisir kerugian PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan ketika nasabah mengalami kemacetan angsuran. PT.BPRS

Ummu Bangil Pasuruan bisa melihat karakter nasabah ketika nasabah

melakukan pembayaran angsuran. Saat nasabah telah dinilai lancar

dalam pembayaran, selanjutnya dalam pengajuan pembiayaan

murabahah berikutnya bisa mengajukan pembiayaan sesuai dengan

besaran yang diinginkan.

Penerapan pembiayaan murabahah seperti yang dilakukan oleh

pihak PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan kurang sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Ascarya.17 yang menyebutkan bahwa dalam

17 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, 222.

Page 81: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

75

pembiayaan murabahah, terdapat praktik perwakilan/wakalah yang

secara esensi telah menyalahi dua prinsip yaitu penjual yang memiliki

kewajiban menyediakan barang dan kesepakan pihak ketiga untuk

membeli barang.

Jika mengikuti teori yang dikemukakan oleh Ascarya tersebut

maka pihak PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan harus memiliki barang

terlebih dahulu yang akan dijadikan objek pembiayaan murabaha.

Pembiayaan uang tunai dan mewakilkan pembelian barang bisa

menyebabkan terjadinya penyalahgunaan dana. Jika memang

PT.BPRS Ummu Bangil Pasusuan mewakilkan pembelian barang akad

pada nasabah maka akad murabahah harusnya dilakukan setelah

barang tersebut ada.

Page 82: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat

ditarik kesimpulan dari penelitian Peran Pembiayaan Murabahah dalam

Mengembangkan Usaha Nasabah (Studi pada PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan) adalah sebagai berikut:

1. Pembiayaan murabahah yang dilakukan PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan berperan dalam mengembangkan usaha nasabah. Pembiayaan

murabahah digunkaan untuk menambah modal berupa barang maupun

bahan untuk usaha. Pembiayaan murabahah pada PT.BPRS Ummu Bangil

Pasuruan dapat membantu siklus usaha nasabah tetap berjalan, serta

membantu meningkatkan omzet penjualan. Peningkatan omzet penjualan

dapat dilihat dari jumlah omzet sebelum melakukan pembiayaan dan

sesudah melakukan pembiayaan, dalam hal ini sesudah melakukan

pembiayaan terdapat tambahan omzet sehingga dapat dikatakan bahwa

usahanya mengalami pengembangan. Meningkatnya omzet penjualan

dibuktikan dengan bertambahnya jumlah barang dagangan dan bertambah

pula jumlah karyawan yang disebabkan karena jumlah pembeli meningkat.

2. Penetapan jumlah margin yang ditentukan oleh pihak bank adalah sebesar

2%, namun nasabah masih saja menegosiasi hingga menjadi 1,7%. Hal

tersebut dikarenakan besarnya margin dapat mempengaruhi besarnya

Page 83: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

77

angsuran. Pihak PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan memberlakukan sistem

denda bagi nasabah yang mengalami keterlambatan dalam proses

angsuran. Jumlah denda tersebut ditentukan sendiri oleh nasabah sesuai

dengan kemampuannya. Nasabah yang mengalami keterlambatan dalam

proses angsuran disebabkan karena dalam pembiayaan nasabah menerima

uang secara langsung bukan berupa barang. Sehingga uang tersebut bisa

disalahgunakan, tidak sepenuhnya digunakan untuk pengembangan usaha.

B. Saran/Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba untuk memberikan

saran/rekomendasi yang mungkin bermanfaat bagi lembaga keuangan

tersebut, diantaranya adalah:

1. PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan harus bisa mempertahankan atau lebih

baik dalam memberikan pelayanan kepada nasabah dalam memberikan

pembiayaan untuk modal usaha.

2. PT.BPRS Ummu Bangi Pasuruan hendaknya memberikan pengawasan

dalam menggunakan pembiayaan tersebut sehingga benar-benar untuk

kebutuhan modal usaha bukan untuk kebutuhan pribadi. Dan nasabah

PT.BPRS Ummu Bangil diharapkan tidak mencampur adukkan

penggunaan modal pembiayaan dengan kebutuhan pribadi, supaya

pemanfaatan modal pembiayaan menjadi lebih efisien sehingga dapat

membantu mengembangkan usahanya.

Page 84: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ambadar, Jackie. Membentuk Karakter Pengusaha. Bandung: Kaifa, 2010.

Andrianto & Anang Firmansyah. Bank Syariah Implementasi Teori dan Praktek.

Yogyakarta: Qiara Media, 2019.

Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Chandra, Purdi E. Trik Sukses Menuju Sukses. Yogyakarta: Grafika Indah, 2000.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2015.

Hubies, Musa. Prospek Usaha Kecil Dalam Wadah Inkubator Bisnis.

Jakarta:Ghalia Indonesia, 2009.

Ismail. Manajemen Perbankan dari teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana,

2011.

Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana, 2011.

J Moleong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Janwari, Yadi. Lembaga Keuangan Syariah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2015.

Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana, 2012.

Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Lathief Ilham, Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Medan:FEBI

UIN-SU Press, 2018.

Rianto, Nur. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta, 2010.

Saparingga, Wina. Analisis Perbandingan Tingkat Perkembangan Usaha Mikro

Kecil Menengah Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Fasilitas

Pembiayaan Mikro (studi kasus di BRI Syariah KCP Kopo Bandung).

Bandung: UINSBA, 2015.

Sholeh, Muhammad. Analisis strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja

Perusahaan. Semarang:UNDIP, 2008.

Page 85: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

Siyoto, Sandu. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media

Publishing, 2015.

Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009.

Sudjatmoko, Agung. Cara Cerdas Menjadi Pengusaha Hebat. Jakarta: Visi

media, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2016.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Bandung: PT Refika Aditama, 2014.

Sumarsono, Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Supramono, Gatot. Perbankan dan Masalah Kredit. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Sutamto, Teknik Menjual Barang. Jakarta: Balai Aksara, 1997.

Sutanto, Herry & Khaerul Umam. Manajemen Pemasaran Bank Syariah.

Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.

Syafii Antonio, Muhammad. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema

Insani, 2001.

Syarqawie, Fithriana. Fikih Muamalah. Banjarmasin: IAIN Antasari Press, 2015.

Wiroso. Produk Perbankan Syariah. Jakarta: LPFE Usakti, 2009.

Jurnal dan Skripsi

Ahmad Hid Pratama, “Peran Pembiayaan Murabahah dalam Peningkatan Omzet

Penjualan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi pada Koperasi

Simpan Pinjam Pembiayaan Baitul Tanwil Muhammadiyah BiMU

Bandar Lampung),” Skrpisi. Lampung: UIN Raden Intan Lampung ,

2018.

Dina Camelia, Peran Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan Usaha dan

Kesejahteraan Pelaku UMKM Pasar Tradisional, Jurnal Ekonomi Islam,

Vol. 1 No. 3 2018.

Page 86: PERAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DALAM ...etheses.iainponorogo.ac.id/9799/1/E THESIS.pdfSumber: Laporan Publikasi Triwulan PT.BPRS Ummu Bangil Pasuruan Berdasarkan data yang diperoleh dari

Fitriani Prastiawati dan Emile Setia Darma, Peran Pembiayaan Baitul Maal Wat

Tanwil Terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan

Anggotanya dari Sektor Mikro Pedagang Pasar Tradisional, Jurnal

Akuntansi dan Investasi, Vol. 17 No. 2, 2016.

Gusni Yunita, “Perkembangan Usaha Kecil melalui Pembiayaan Murabahah di

BMT L-Risma Ipuh,” Skripsi. Bengkulu: IAIN Bengkulu, 2016

Ila Kartini, “Analisis Peran Pembiayaan Modal Kerja Usaha terhadap Peningkatan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam Persfektif Ekonomi Islam

di BMT Muhamadiyah Bimu Bandar Lampung,” Skripsi. Lampung: UIN

Raden Intan Lampung, 2017.

Merry Yanti, “Peran Pembiayaan Murabahah dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Pedagang Kaki Lima di Pasar Sukoharjo 3 (Studi pada BMT

Assyafi’iyah Sukoharjo Pringsewu),” Skripsi. Lampung: UIN Raden

Intan Lampung, 2018.

Nonie Afrianty, Perkembangan Usaha Mikro Sebelum dan Sesudah Memperoleh

Pembiayaan Murabahah dari BMT Kota Mandiri Bengkulu, “Jurnal

Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol. 3 No 1. 2018.