PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN …
Transcript of PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN …
PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN USAHA MASYARAKAT
(STUDI KASUS DI PASAR CEMARA KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM)
oleh
Lalu Setiawan NIM 160203119
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM 2020
ii
PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN USAHA MASYARAKAT
(STUDI KASUS DI PASAR CEMARA KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM)
Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi
oleh
Lalu Setiawan NIM 160203119
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM
2020
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Lalu Setiawan, NIM: 160203119 dengan judul “Peran Pasar Tradisional
Dalam Meningkatkan Perkembangan Usaha Masyarakat (Studi Kasus di Pasar
Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota Mataram)” telah
memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji.
Disetujui pada tanggal: 09 Juli 2020
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Agus Mahmud. M, Ag H. Bahrur Rosyid, MM NIP. 19650817199031001 NIP.197810212009121002
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, 09 Juli 2020
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi, kami
berpendapat bahwa skripsi saudara,
Nama Mahasiswa : Lalu Setiawan
NIM : 160203119
Jurusan/Prodi : Ekonomi Syari’ah
Judul :Peran Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan
Perkembangan Usaha Masyarakat (Studi Kasus di
Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan
Selaparang Kota Mataram)
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera di munaqasyahkan.
Wasaalammu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. H. Agus Mahmud. M, Ag H. Bahrur Rosyid, MM NIP. 19650817199031001 NIP.197810212009121002
vi
vii
MOTTO
“ Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan
beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok pagi” (As-Suyuti)
viii
PERSEMBAHAN
“Saya persembahkan Skripsi ini untuk Almamater
tercinta, serta Guru dan Dosen yang sangat
berjasa, serta Ayah saya Lalu Sabda dan Ibu
Sainah, keluarga besar dan orang-orang yang
sangat saya sayangi, terimaksih atas supportnya
selama ini”
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Peran Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Perkembangan Usaha Masyarakat
(Studi Kasus di Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota
Mataram)”. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat dan semua pengikutnya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari, bahwa proses menyelesaikan
skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapankan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada berbagai
pihak yang telah membantu, yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawalli, M. Ag selaku Rektor UIN Mataram yang telah
memberi fasilitas bagi penulis untuk menuntut ilmu.
2. Bapak Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Bapak Drs. H. Agus Mahmud, M. Ag selaku pembimbing I dan Bapak H. Bahrur
Rosyid, MM selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk
membimbing, memotivasi dan mengoreksi secara detail, terus menerus tanpa
bosan ditengah kesibukannya menjadikan skripsi ini cepat selesai.
4. Dr. Riduan Mas’ud, M. Ag dan Drs. Hariono, M.S.I sebagai penguji proposal,
yang telah meberikan saran konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini.
x
5. Saprudin, M.S.I selaku wali dosen yang selalu membimbing, memberi arahan dan
memotivasi.
6. Bapak dan Ibu dosen pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi penulis.
7. Kedua orang tua tercinta Ayah Lalu Sabda dan Ibu Sainah, keluarga besar dan
sahabat, penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas do’a, motivasi
dan semangat yang tak terhingga, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini tepat pada waktunya.
Semoga bantuan dari semua pihak yang bersangkutan menjadi amal
shaleh di sisi Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi
ini akan diterima dengan senang hati.
Semoga Skripsi ini bisa memberikan manfaat, khususnya bagi penulis
sendiri dan pembaca pada umumnya untuk perkembangan pengetahuan.
Mataram, 14 Juli 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................. v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .................................................................... vi
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xv
ABSTRAK ............................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 4
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian……………………………. 6
E. Telaah Pustaka ................................................................................. 7
F. Kerangka Teori .................................................................................. 10
G. Metodologi Penelitian ...................................................................... 28
H. Sistematika Pembahasan ................................................................... 38
BAB II PERAN PASAR TRADISIONAL PASAR CEMARA
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ------------------------------------ 40
B. Pasar Cemara dan Perkembangan Usaha Masyarakat ---------------- 48
C. Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam meningkatkan
perkembangan usaha masyarakat………………………………….52
xii
D. Kendala-Kendala yang Dihadapi Pedagang di Pasar Cemara ------- 58
BAB III ANALISIS PERAN PASAR TRADISIONAL PASAR CEMARA
Anaslisis Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam meningkatkan
perkembangan usaha masyaraka………………………………………69
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 74
B. Saran .................................................................................................. 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1 Alur Pembeli yang menjual kembali barang dagangan.
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Jumlah Pendapatan Pasar Tradisional Pasar Cemara.
2. Tabel 1.2 Jumlah Penghasilan para pedagang yang di wawancarai di Pasar
Tradisional Pasar Cemara
xv
PERAN PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN PERKEMBANGAN USAHA MASYARAKAT
(STUDI KASUS DI PASAR CEMARA KELURAHAN MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM)
Oleh:
Lalu Setiawan NIM 160203119
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam mengakomodasi perkembangan Pasar Tradisional Pasar Cemara di Kelurahan Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota Mataram, serta fungsi Pasar Tradisional dalam meningkatkan perkembangan usaha masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data penelitian diperoleh wawancara, dan observasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif melalui reduksi data sesuai dengan poin-poin utama dalam fokus penelitian dan mengkerucut pada isu-isu utama yang akan dijawab dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran pasar tradisional dalam meningkatkan perkembangan usaha masyarakat telah berhasil walaupun belum optimal, hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang mengandalkan Pasar Tradisional ini dengan penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengeluaran yang minimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan. Perhatian pemerintah terhadap manajemen pasar masih perlu ditingkatkan, terutama perluasan ruang parkir kendaraan dan mengurangi keluhan pedagang tentang retribusi pasar harian yang dianggap cukup tinggi.
Kata Kunci: Pasar Tradisional, Peran Pasar, Pedagang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar tradisional merupakan pasar yang sangat berperan penting dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan memiliki keunggulan
bersaing secara alamiah. Keberadaan pasar tradisional ini sangat membantu,
tidak hanya bagi pemerintah daerah ataupun pusat tetapi juga para
masyarakat yang menggantungkan hidupnya dalam kegiatan berdagang,
karena di dalam pasar tradisional terdapat banyak aktor yang memiliki arti
penting dan berusaha untuk mensejahterakan kehidupannya baik itu para
pedagang, pembeli, pekerja panggul dan sebagainya.
Perkembangan arus globalisasi, laju kondisi sosial ekonomi
masyarakat dan perubahan sistem nilai telah membawa perubahan.
Perubahan terhadap pola kehidupan dan kebutuhan masyarakat. Untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat muncul berbagai fasilitas
perbelanjaan, pasar sebagai salah satu fasilitas perbelanjaan selama ini sudah
menyatu dan memiliki tempat penting dalam kehidupan masyarakat. Bagi
masyarakat, pasar bukan sekedar tempat bertemunya penjual dan pembeli,
pasar juga wadah interaksi sosial dan representasi nilai-nilai tradisional.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
2
ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung.
Bangunan pasar tradisional biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan
dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.1
Penciptaan lapangan usaha terdapat pula di pasar. Pasar sudah menjadi
bagian yang melekat dari kehidupan bermasyarakat. Sebagian orang bahkan
menggantungkan perkerjaan sehari-hari dari pasar. Maka dari itu,
keberadaan pasar sangatlah vital bagi masyarakat serta bagi perekonomian.
Dalam kegiatan sehari-hari pasar bisa diartikan sebagai tempat bertemunya
pembeli dan penjual. Namun dalam bidang ekonomi, pasar tidak diartikan
sebagai tempat, namun lebih mengutamakan pada kegiatan jual beli tersebut.
Tidak hanya itu pasar juga merupakan penunjang peningkatan anggaran
pendapatan daerah, sehingga keberadaan pasar dalam lingkungan
masyarakat sangat dibutuhkan baik itu pasar tradisional maupun pasar
modern.2
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi antara penjual pembeli secara
langsung dan ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari
kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari,
1 http://eprints.ums.ac.id/57849/3/BAB%20I. pdf (diakses pada selasa 8 oktober 2019,
pukul 10;27) 2 Diaul Muhsinat, “Potensi Pasar Tradisional dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat
menurut Perspektif Ekonomi Islam“. (Skripsi, FEBI UIN Makasar, Makasar, 2016). hlm. 1.
3
seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,
daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada
pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar tradisional
harus tetap dijaga keberadaannya sebab ia adalah representasi dari ekonomi
rakyat, ekonomi kelas bawah, serta tempat bergantung para pedagang skala
kecil-menengah. Pasar tradisional merupakan tumpuan bagi para petani,
peternak, atau produsen lainnya selaku pemasok.3
Di pasar tradisonal Pasar Cemara banyak sekali para pengusaha
ataupun pedagang yang masih sampai saat ini ingin terus mengembangkan
penghasilannya. Selain para pedagang, pengunjung ataupun pembeli yang
ada di Pasar Cemara cukup ramai, karena kebutuhan pokok maupun
kebutuhan sehari-hari mulai dari pangan, rempah-rempah dan sebagainya
tersedia di Pasar Cemara, sehingga membuat para pedagang lebih
bersemangat didalam berjualan untuk mendapatkan keuntungan yang
maksimal dan bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Di Pasar Cemara ini terdapat 299 pedagang, dengan pembagian ada
yang disebut sebagai pedagang lapak dan sebagai pedagang yang menyewa
kios. Pedagang lapak berjumlah 250 orang, sedangkan pedagang kios
berjumlah 49 orang, baik itu dari pedagang pakaian, ikan laut, buah-buahan,
sayur-sayuran dan sebagainya.
3 Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional : Potret Ekonomi Rakyat Kecil, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2011). hlm. 159.
4
Pasar Cemara juga memliki 49 kios yang disewa oleh para pedagang
dan los sejumlah 3 unit.4 Namun demikian masih banyak juga yang tetap
bertahan walaupun penghasilan dari usaha yang dijalankan tidak terlalu
berkembang dan penghasilannya pun terkadang naik turun. Dengan
demikian apa yang diharapkan oleh para pengusaha atau pedagang adalah
apa yang diusahakannnya dapat berjalan dengan lancar dengan keuntungan
yang maksimal.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menyusun
skripsi yang berjudul “Peran Pasar Tradisional dalam Meningkatkan
Perkembangan Usaha Masyarakat (Studi Kasus di Pasar Cemara Kelurahan
Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota Mataram) “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalahnya adalah
Bagaimana peran pasar tradisional dalam meningkatkan perkembangan
usaha masyarakat di Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan
Selaparang Kota Mataram?
C. Tujuan dan Manfaat penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran pasar
tradisional dalam meningkatkan perkembangan usaha masyarakat di
4 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 30 November 2019.
5
Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota
Mataram.
2. Manfaat Penelitian
a. Teoritis
1) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk melengkapi
kajian teoritis yang berkaitan dengan pasar tradisional, yaitu
tentang peranan penting Pasar Tradisional dalam
meningkatkan perkembangan usaha masyarakat.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam meningkatkan peranan pasar tradisional.
b. Praktis
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat berguna.
1) Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menambah wawasan keilmuan
danpengetahuan terkait dengan masalah penelitian serupa.
2) Bagi Pembaca
a) Sebagai bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai objek yang diteliti.
b) Sebagai informasi dan panduan bagi peneliti lain yang
melakukan penelitian pada objek yang sama.
6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup
Untuk mempermudah penulisan penelitian ini, maka perlu
kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, tentang peran
pasar tradisional dalam meningkatkan perkembangan usaha
masyarakat di Pasar Cemara.
2. Setting dan Penelitian
a) Lokasi penelitian dilakukan di Pasar Cemara Kelurahan Monjok
Timur Kecamatan Selaparang.
b) Waktu penelitian sekitar 2 sampai 3 bulan.
c) Peneliti melakukan penelitian pada usaha masyarakat yang ada di
pasar tradisional Pasar Cemara.
d) Sumber informasi penelitian, yaitu dinas perdagangan dan para
pengusaha yang ada di pasar tradisional Pasar Cemara.
Penelitian ini dilakukan pada salah satu pasar tradisional,
yaitu Pasar Cemara yang ada di Kota Mataram. Pemilihan lokasi
penelitian ini, karena peneliti ingin mengetahui, seperti apa peran
pasar tradisional di dalam meningkatkan perkembangan usaha
masyarakat saat ini.
7
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka merupakan uraian dari penelaahan yang dilakukan
oleh penulis untuk menjelaskan posisi penelitian yang akan dilaksanakan.
diantaranya adalah hasil-hasil penelitian atau buku-buku dan jurnal
terdahulu yang topik pembahasannya sejalan. Jadi pustaka yang diteliti
harus memiliki signifikansi dan relevansi dengan fokus penelitian. Dalam
hal ini penulis mengetengahkan beberapa hasil penelitian yang pernah
dilakukan oleh para peneliti sebagai berikut :
1. Sumrahadi, meneliti tentang “Peran Pegadaian Syariah Terhadap
Perkembangan Usaha Masyarakat. Studi kasus di Pegadaian Syariah
Desa Ungga Kec. Praya Barat Daya Kab. Lombok Tengah”.
Dalam penelitian tersebut penulis menjelaskan tentang peran
Pegadaian Syariah terhadap pengembangan usaha masyarakat Desa
Ungga sangat berperan sekali dalam pengembangan usaha masyarakat,
seperti usaha dagang kios, usaha pedagang kaki lima, usaha pertanian,
sehingga masyarakat ungga khususnya berterimakasih sejak ada
pegadaian unit Pegadaian Syariah ungga, selain itu juga penerapan
prinsip syariah pada Pegadaian Syariah ungga merupakan sistem yang
tidak menyimpang pada syariah Islam.5
5 Sumrahadi, “Peran Pegadaian Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Masyarakat. Studi
Kasus di Pegadaian Syariah Desa Ungga Kec. Praya Barat Daya Kab. Lombok Tengah“. (Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2014). hlm. 65.
8
Adapun penelitian yang dilakukan dengan yang dilakukan oleh
sumrahadi sama-sama tentang perkembangan usaha masyarakat, akan
tetapi peneliti lebih menekankan pada peran pasar tradisional dalam
meningkatkan perkembangan usaha masyarakat, studi kasus di Pasar
Cemara Kelurahan Monjok Kecamatan Selaparang Kota Mataram.
2. Siti Faizah, meneliti dengan judul “Peran Alumni Jurusan Ekonomi
Islam IAIN Mataram Terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat di
Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah”.
Dalam penelitian tersebut penulis menjelaskan tentang peran
alumni jurusan ekonomi Islam iain mataram terhadap perkembangan
ekonomi masyarakat di desa Sintung Kecamatan Pringgarata Lombok
Tengah, hal ini disebabkan, karena dalam kondisi masyarakat yang
masih cendrung awam akan pengetahuan tentang ekonomi syariah
menyebabkan ketidakadilan dan ketertindasan masih menimpa sebagian
masyarakat yang berada di desa Sintung Kecamatan Pringgarata. penulis
juga memaparkan tentang Peran alumni memiliki peran yang signifikan
terhadap perkembangan masyarakat khususnya perannya terhadap
pengembagan ekonomi masyarakat.6
6 Siti Faizah, “Peran Alumni Jurusan Ekonomi Islam IAIN Mataram Terhadap Perkembangan
Ekonomi Masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah“. (Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2014). hlm. 50.
9
Mencermati hasil penelitian Siti Faizah tersebut terdapat relevansi
dengan peneliti yang peneliti teliti, yaitu sama-sama membahas tentang
pengembangan masyarakat akan tetapi dalam skripsi Siti Faizah lebih
fokus ke pengembangan ekonomi masyarakat, sedangkan peneliti lebih
fokus ke pengembangan usaha masyarakat itu sendiri.
3. Penelitian Parhan, dengan judul “Konsep Solidaritas Sosial dalam
Sistem Ekonomi Islam dan Dampaknya terhadap Perkembangan
Ekonomi”.
Dalam penelitian tersebut penulis menjelaskan tentang Konsep
solidaritas sosial dalam sistem ekonomi Islam dan dampaknya terhadap
perkembangan ekonomi. Penulis mengemukakan, bahwa solidaritas
yang dikehendaki dalam Islam dan sistem ekonomi Islam secara
universal ialah rasa setiakawan yang ditunjukkan dalam bentuk kohesi
dan integrasi sosial sesuai dengan konsep persaudaraan dalam Islam,
mencakup seluruh dimensi kebutuhan hidup, seperti jasmani dan rohani,
moril dan materil, dunia dan akhirat, tanpa membedakan latar belakang
agama, kebangsaan, suku, etnis, geografis, demografis, status
pendidikan profesi, umur dan gender, dalam mewujudkan tujuan hidup
bersama menurut Islam, yaitu pengabdian kepada Allah SWT serta
tercapainya kemakmuran hidup.7
7 Parhan, “Konsep Solidaritas Sosial dalam Sistem Ekonomi Islam dan Dampaknya terhadap
Perkembangan Ekonomi“. (Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2014). hlm. 46.
10
Mencermati hasil penelitian parhan tersebut terdapat relevansi
dengan peneliti yang peneliti teliti, yaitu sama-sama membahas tentang
perkembangan ekonomi masyarakat akan tetapi dalam skripsi Parhan
lebih fokus ke dampak terhadap perkembangan ekonomi, sedangkan
peneliti lebih fokus ke perkembangan usaha masyarakat itu sendiri.
F. Kerangka Teori
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teori yang
mendasarinya, yaitu:
A. Pengertian Peran
Teori peranan (role theory) mengemukakan bahwa peranan
adalah sekumpulan tingkah laku yang dihubungkan dengan suatu
posisi tertentu. Peran yang berbeda membuat jenis tingkah laku yang
berbeda pula. Tetapi apa yang membuat tingkah laku itu sesuai dalam
suatu situasi dan tidak sesuai dalam situasi lain relatif bebas pada
seseorang yang menjalankan peranan tersebut.8
Peranan adalah aspek dinamis yang berupa tindakan atau
perilaku yang dilaksanakan oleh seseorang yang menempati atau
memangku suatu posisi dan melaksanakan hak-hak dan kewajiban
sesuai dengan kedudukannya. Jika seseorang menjalankan peranan
8 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 2002), hlm. 221.
11
tersebut dengan baik, dengan sendirinya akan berharap bahwa apa
yang dijalankan sesuai keinginan dari lingkungannya.9
Peranan merupakan dinamisasi dari statis ataupun penggunaan
dari pihak dan kewajiban atau disebut subyektif. Peran dimaknai
sebagai tugas atau pemberian tugas kepada seseorang atau sekumpulan
orang. Peranan memiliki aspek-aspek sebagai berikut:
1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi
atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini
merupakan rangkaian peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan masyarakat.
2) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3) Peranan juga dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting
bagi struktur sosial masyarakat. Berdasarkan uraian di atas maka dapat
dinyatakan bahwa peranan merupakan seperangkat tingkah yang
diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat.
Seseorang yang mempunyai kedudukan tertentu dapat dikatakan
sebagai pemegang peran.
9 Ibid., hlm. 223.
12
Suatu hak sebenarnya merupakan wewenang untuk berbuat
atau tidak berbuat, sedangkan kewajiban adalah beban atau tugas.
Peran dalam suatu lembaga berkaitan dengan tugas dan fungsi, yaitu
dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pekerjaan oleh
seseorang atau lembaga. Tugas merupakan seperangkat bidang
pekerjaan yang harus dikerjakan dan melekat pada seseorang atau
lembaga sesuai dengan fungsi yang dimilikinya. Fungsi berasal dari
kata dalam Bahasa Inggris function, yang berarti sesuatu yang
mengandung kegunaan atau manfaat. Fungsi suatu lembaga atau
institusi formal adalah adanya kekuasaan berupa hak dan tugas yang
dimiliki oleh seseorang dalam kedudukannya di dalam organisasi
untuk melakukan sesuatu sesuai dengan bidang tugas dan
wewenangnya masing-masing. Fungsi lembaga atau institusi disusun
sebagai pedoman atau haluan bagi organisasi tersebut dalam
melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan organisasi.10
B. Pengertian Pasar
Secara sempit pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang atau
jasa. Secara luas pasar merupakan proses dimana penjual dan pembeli
saling berinteraksi untuk mendapatkan harga keseimbangan atau
10 Muammar Himawan, Pokok-Pokok Organisasi Modern, (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), hlm. 51.
13
kesepakatan atas tingkat harga berdasarkan permintaan dan
penawaran. Jika menggunakan pemahaman di atas, tidak perlu ada
pertemuan antara penjual dan pembeli secara langsung. Hal ini dapat
dilihat pada pasar saham.11 Pasar merupakan salah satu tempat ataupun
media untuk berjual beli, dimana penjual ingin menukar barang/jasa
dengan uang dan pembeli yang ingin menukar uang dengan
barang/jasa.12
Sedangkan pengertian pasar secara luas, yakni suatu proses
dimana penjual dan pembeli saling berinteraksi untuk menetapkan
harga keseimbangan.
Pasar adalah tempat atau keadaan yang mempertemukan antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) untuk setiap jenis
barang, jasa, atau sumber daya. Pembeli meliputi konsumen yang
membutuhkan barang dan jasa, sedangkan bagi industri membutuhkan
tenaga kerja, modal dan barang baku produksi baik untuk
memproduksi barang maupun jasa.
Penjual termasuk juga untuk industri menawarkan hasil produk
atau jasa yang diminta oleh pembeli. Pekerja menjual tenaga dan
keahlianya, pemilik lahan menjual atau menyewakan asetnya,
11 Alam S, Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), hlm. 126. 12 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1998), hlm. 883.
14
sedangkan pemilik modal menawarkan pembagian keuntungan dari
kegiatan bisnis tertentu. Secara umum semua orang akan berperan
ganda, yaitu sebagai penjual dan pembeli.13
Dalam pandangan Islam pasar merupakan wahana atau tempat
transaksi ekonomi ideal, tetapi memiliki berbagai kelemahan yang
cukup memadai percapaian tujuan ekonomi yang Islami. Secara
teoritik maupun praktikal pasar memiliki beberpa kelemahan,
misalnya mengabaikan distribusi pendapatan dan keadilan, tidak
selarasnya antara prioritas individu dengan sosial antara berbagai
kebutuhan, adanya kegagalan pasar, ketidaksempurnaan persaingan
dan lain-lain. Islam sangat menghargai perniagaan yang halal dan
baik. Hal ini sebagaimana dinyatakan Allah dalam al-Quran yang
artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah
maha penyayang kepadamu.14
13 Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam, Edisi Kelima, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007), hlm. 6. 14 QS. An-Nisa (4): 29. Departemen Agama RI, Al-Quran dan Maknanya, (Bandung: CV
Penerbit J-Art, 2004), hlm. 83.
15
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara
dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta
dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang
dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya
masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan
dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.15
Adapun ciri-ciri pasar tradisional sebagai berikut:
1) Pasar tradisional dimiliki, dibangun dan atau dikelola oleh
pemerintah daerah.
2) Adanya sistem tawar menawar antara penjual dan pembeli.
Tawar menawar ini adalah salah satu budaya yang terbentuk di
dalam pasar. Hal ini yang dapat menjalin hubungan sosial antara
pedagang dan pembeli yang lebih dekat.
3) Tempat usaha beragam dan menyatu dalam lokasi yang sama
Meskipun semua berada pada lokasi yang sama, barang
dagangan setiap penjual menjual barang yang berbeda-beda.
Selain itu juga terdapat pengelompokan dagangan sesuai
15 Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 Tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Moderen.
16
dengan jenis dagangannya, seperti kelompok pedagang ikan,
sayur, buah, bumbu dan daging.
4) Sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan berbahan lokal.
Barang dagangan yang dijual di pasar tradisional ini adalah hasil
bumi yang dihasilkan oleh daerah tersebut. Meskipun ada
beberapa dagangan yang diambil dari hasil bumi dari daerah lain
yang berada tidak jauh dari daerah tersebut namun tidak sampai
meng impor keluar pulau atau negara.
Dari berbagai ciri-ciri di atas, Pasar Cemara memenuhi
ciri-ciri pasar tradisional yang telah ditentukan oleh menteri
perdagangan Indonesia. Lahan dan bangunan Pasar Cemara
dimiliki, dibangun dan dikelola oleh pemerintah daerah Kota
Mataram.
b. Pasar Modern
Pasar modern merupakan ajang praktik ekonomi perkotaan
yang diwarnai oleh sains dan teknologi modern, baik dari segi
komoditas, aktor yang terdapat di dalamnya, bahkan proses dan
aturan main, seperti yang telah ditetapkan oleh pengelola. Ada
beberapa macam-macam pasar modern antara lain16:
16 Sinaga Pariaman. Pasar Moderen vs Pasar Tradisional, (Jakarta: Kementrian Koperasi dan
UKM, 2004).
17
1. Minimarket: gerai yang menjual produk-produk eceran, seperti
warung kelontong dengan fasilitas pelayanan yang lebih modern.
Luas ruang minimarket adalah antara 50 m2 sampai 200 m2.
2. Convenience store: gerai ini mirip minimarket dalam hal produk
yang dijual, tetapi berbeda dalam hal harga, jam buka, luas
ruangan dan lokasi. Convenience store ada yang dengan luas
ruangan antara 200 m2 hingga 450 m2 dan berlokasi di tempat
yang strategis, dengan harga yang lebih mahal dari harga
minimarket.
3. Special store: merupakan toko yang memiliki persediaan lengkap,
sehingga konsumen tidak perlu pindah toko lain untuk membeli
sesuatu harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga yang
mahal.
4. Factory outlet: merupakan toko yang dimiliki perusahaan/pabrik
yang menjual produk perusahaan tersebut, menghentikan
perdagangan, membatalkan order dan kadang-kadang menjual
barang kualitas nomor satu.
5. Distro (Disribution Store): jenis toko di Indonesia yang menjual
pakaian dan aksesoris yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau
diproduksi sendiri.
6. Supermarket: mempunyai luas 300-1100 m2 yang kecil sedang
yang besar 1100-2300 m2.
18
7. Perkulakan atau gudang rabat: menjual produk dalam kuantitas
besar kepada pembeli non-konsumen akhir untuk tujuan dijual
kembali atau pemakaian bisnis.
8. Super store: adalah toko serba ada yang memiliki variasi barang
lebih lengkap dan luas yang lebih besar dari supermarket.
9. Hipermarket: luas ruangan di atas 5000 m2.
10. Pusat belanja yang terdiri dua macam, yaitu mall dan trade
center.
c. Pasar dalam Perspektif Ekonomi Islam
Dari berbagai sumber, mekanisme dalam Islam meliputi aspek
teologis sampai sosiologis. Oleh karena itu, mekanisme dalam pasar
dalam Islam adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan harga sangat dipengaruhi penawaran dan permintaan
pasar.
b. Transaksi yang terjadi antar pedagang dan pembeli adalah transaksi
yang dilandasi oleh faktor suka sama suka.
c. Disuatu pasar yang adil, tidak boleh ada interfensi dari pihak
manapun.
d. Pedagang boleh mengambil keuntungan baik itu imbalan atas usaha
dan resiko, dengan syarat laba tidak berlebihan.
19
e. Jangan sampai motivasi untuk mengambil keutungan menjadi
penghalang berbuat kebaikan terlebih untuk berbuat dzalim.
f. Tidak boleh ada Riba dan gharar (tambahan dan ketidakpastian).
g. Permintaan Islam mencangkup hal berikut:
1) Permintaan hanya untuk barang-barang halal thoyyiban.
2) Tidak ada permintaan barang untuk tujuan kemewahan dan
kemubaziran.
3) Permintaan untuk masyarakat miskin meningkat, karena
kewajiban zakat, anjuran infaq dan sedekah.
h. Penawaran Islam mencakup hal berikut:
1) Hanya barang-barang halal dan baik yang di produksi.
2) Produksi di prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat.
3) Keputusan ekonomi tidak hanya mempertimbangkan cost-benefit
di dunia tapi juga di akhirat.
4) Perlindungan terhadap manusia, sumberdaya alam dan
lingkungan.
i. Dalam Islam, ketidaksempurnaan di atas diakui dan di tambahkan
dengan beberapa faktor lain penyebab distorsi pasar di antaranya:
1) Rekayasa permintaan dan penawaran.
20
2) Ba’i najasy : produsen menyuruh pihak lain memuji produknya
atau menawar dengan harga yang tinggi, sehingga orang akan
terpengaruh
3) Ihtikar : mengambil keuntungan di atas keuntungan normal
dengan cara menahan barang untuk tidak beredar di pasar supaya
harganya naik.
4) Tadlis (penipuan), baik kuantitas, kualitas, harga , ataupun waktu
penyerahan.
5) Ghaban faa-hisy : menjual di atas harga pasar.
6) Tallaqi rukban : pedagang membeli barang penjual sebelum
masuk ke pasar.17
d. Fungsi Pasar
Fungsi pasar memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai berikut:18
a. Pembentukan nilai harga
Pasar berfungsi untuk pembentukan harga (nilai), karena
pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
kemudian saling menawar dan akhirnya membuat kesepakatan suatu
harga. Harga atau nilai ini merupakan suatu hasil dari proses jual beli
yang dilakukan di pasar.
17
Sukarno Wibowo dan Dedi Supriadi, Ekonomi Mikro Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 203-205.
18 Fuad dkk, Pengantar Bsinis, ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), hlm. 129-130.
21
b. Pendistribusian
Pasar mempermudah produsen untuk mendistribusikan
barang dengan para konsumen secara langsung. Penditribusian
barang dari produsen ke konsumen akan berjalan lancar apabila pasar
berfungsi dengan baik.
c. Promosi
Pasar merupakan tempat yang paling cocok bagi produsen
untuk memperkenalkan (mempromosikan) produk-produknya kepada
konsumen. Karena pasar akan selalu dikunjungi oleh banyak orang,
meskipun tidak diundang.
C. Pengertian dan Tujuan Usaha
a. Pengertian Usaha
Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, fikiran,
atau badan untuk mencapai suatu Maksud. Pekerjaan, perbuatan,
prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk Mencapai suatu maksud.19
Dalam undang-undang no. 3 tahun 1982 Tentang wajib daftar
perusahaan, usaha adalah setiap tindakan, perbuatan, atau kegiatan
apapun dalam bidang perekonomian yang dilakukan oleh Setiap
19 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), edisi Ke-3, hlm. 1254.
22
pengusaha atau individu untuk tujuan memperoleh keuntungan atau
Laba.20
Pendirian suatu usaha akan memberikan berbagai manfaat
atau keuntungan terutama bagi pemilik usaha. Di samping itu,
keuntungan dan manfaat lain dapat pula dipetik oleh berbagai pihak
dengan kehadiran suatu usaha. Misalnya bagi masyrakat luas, baik
yang terlibat langsung Dalam usaha tersebut maupun yang tinggal
disekitar usaha, termasuk bagi pemerintah.21
Dalam islam, bekerja dan berusaha merupakan suatu
kewajiban kemanusiaan. Muhammad bin Hasan al-Syaibani dalam
kitabnya al-iktisab fi alrizq al-mustathab seperti yang di kutip oleh
adi warman Azwar karim dalam bukunya, bahwa bekerja dan
berusaha merupakan unsur utama produksi, mempunyai kedudukan
yang sangat penting dalam kehidupan. Bekerja merupakan saran
untuk menunjang pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT, oleh sebab
itu hukum bekerja dan berusaha adalah wajib.22
Bekerja atau berusaha adalah usaha maksimal yang di
lakukan manusia,baik lewat gerak anggota tubuh atau akal untuk
menambah kekayaan, baik dilakukan secara perseroan ataupun secara
20 Ismail Solihin, Pengantar Bisnis, Pengenalan Peraktis dan Studi Kasus, (Jakarta: Kencana,
2006), hlm. 27. 21 Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2003), hlm. 10. 22 Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Islam, ( Jakarta: Raja Grafindo, 2004 ), edisi
1, hlm. 235.
23
kolektif, baik untuk pribadi ataupun untuk orang lain (dengan
menerima gaji).23 Bekerja adalah bagian dari ibadah dan jihad jika
seorang bekerja bersikap konsisten terhadap peraturan Allah
SWT,suci niatnya dan tidak melupakan-nya.24
Dengan bekerja masyarakat bias melaksanakan tugas
kekhalifahannya, menjaga diri dari maksiat dan meraih tujuan yang
lebih besar. Demikian pula dengan bekerja individu bias memenuhi
kebutuhan hidupnya, mencukupi kebutuhan keluarganya dan berbuat
baik terhadap tetangganya.
Semua itu terlaksana dengan memiliki harta dan
mendapatkannya dengan bekerja. Agama islam memberikan
kebebasan kepada seluruh umatnya untuk memilihi pekerjaan mereka
senangi dan kuasai dengan baik.25
b. Tujuan Usaha
1) Untuk memenuhi kebutuhan hidup
Berdasarkan tuntutan syariat seorang muslim diminta
bekerja dan Berusaha untuk mencapai beberapa tujuan. Yang
pertama adalah untuk memenuhi kebutuhan pribadi dengan harta
23 Yusup Qardawi, Norma dan Ektika Ekonomi Islam, ( Jakarta: Gema Insani Press, 2001)
hlm. 104-105 24 Ibid., hlm. 107. 25 Ruqaiyah waris wasqood, Harta Dalam Islam, ( Jakarta: Perpustakaan Nasional, 2003),
edisi 1, hlm. 66.
24
yang halal, mencegahnya dari kehinaan meminta- minta dan
menjaga tangan agar berada di atas.
Kebutuhan manusia dapat digolongkan dalam tiga
kategori daruriat (primer), yaitu kebutuhan yang secara mutlak
tidak dapat dihindari, karena merupakan kebutuhan- kebutuhan
yang sangat mendasar, yang bersifat elastis bagi manusia, bajiat
(sekunder) dan kamaliat ( tersier atau pelengkap).26
Dalam memenuhi kebutuhan hidup, pendapatan
merupakan hal penting yang harus diperhatikan, pendapatan atau
income adalah uang yang diterima oleh seseorang dan
perusahaan dalam bentuk gaji, upah, Sewa bunga dan laba
termasuk juga beragam tunjangan, seperti kesehatan dan
pensiun.27
Ada 3 kategori pendapatan, yaitu28 :
a) Pendapatan berupa uang, yaitu segala penghasilan berupa
uang yang sifatnya regular dan yang diterima biasanya
sebagai balas jasa atau kontra prestasi.
26 Muh. Said, Pengantar Ekonomi Islam: Dasar Dasar dan Pengembangan, (Pekanbaru:
Suska Press, 2008), hlm. 75.
27 Bambang Swasto Sunuharjo, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. (Jakarta: Yayasan Ilmu Sosial, 2016), hlm. 55.
28 Muh. Said, Pengantar Ekonomi Islam: Dasar Dasar dan Pengembangan, (Pekanbaru: Suska Press, 2008), hlm. 58.
25
b) Pendapatan berupa barang adalah segala pendapatan yang
sifatnya reguler dan biasa, akan tetapi selalu berbentuk balas
jasa dan diterima Dalam bentuk barang dan jasa.
c) Pendapatan yang bukan merupakan pendapatan adalah segala
Penerimaan yang bersifat transfer redistributive dan biasanya
Membuat perubahan dalam keuangan rumah tangga. Tingkat
pendapatan keluarga merupakan pendapatan atau penghasilan
keluarga yang tersusun mulai dari rendah, sedang, hingga
tinggi. Tingkat pendapatan setiap keluarga berbeda-beda.
Terjadinya perbedaan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain jenis Pekerjaan, jumlah anggota keluarga yang
bekerja.
2) Untuk kemaslahatan keluarga
Berusaha dan bekerja diwajibkan demi terwujudnya
keluarga sejahtera. Islam mensyariatkan seluruh manusia untuk
berusaha dan bekerja, baik laki- laki maupun perempuan sesuai
dengan profesi masing-masing.29
3) Usaha untuk bekerja
Menurut Islam, pada hakikatnya setiap muslim diminta
untuk Berusaha dan bekerja meskipun hasil dari usahanya belum
dapat dimanfaatkan. Ia tetap wajib berusaha dan bekerja, karena
29 Ibid.
26
berusaha dan bekerja adalah hak Allah dan salah satu cara
mendekatkan diri kepada-Nya.30
4) Untuk memakmurkan bumi
Lebih dari pada itu, kita menemukan, bahwa bekerja dan
berusaha Sangat diharapkan dalam Islam untuk memakmurkan
bumi. Memakmurkan bumi adalah tujuan dari muqasidus
syari’ah yang ditanamkan oleh Islam, disinggung oleh Al-
Qur’an serta diperhatikan oleh Para Ulama. Diantara mereka
adalah Al- Imam Arraghib Al Asfahani yang Menerangkan,
bahwa manusia diciptakan Allah untuk tiga kepentingan, yaitu:
Memakmurkan bumi, menyembah Allah dan sebagai khalifah
Allah.
c. Jenis- jenis usaha
Sekala usaha dibedakan menjadi usaha mikro, usaha kecil,
usaha Menengah dan usaha besar.
1) Usaha mikro
Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
Perorangandan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi
30 Ibid., hlm.75
27
kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang
ini.31
2) Usaha kecil
Dalam kehidupan ekonomi sehari- hari, usaha mikro dan
usaha Kecil mudah dikenali dan mudah dibedakan dari usaha
besar, secara kualitatif. Usaha mikro adalah usaha Informal yang
memiliki aset, modal, omset yang amat kecil. Ciri lainnya adalah
jenis komoditi usahanya sering berganti, tempat usaha kurang
tetap, tidak dapat dilayani oleh perbankan dan umumnya tidak
memiliki legalitas usaha, sedangkan usaha kecil menunjuk
kepada kelompok usaha yang lebih baik daripada itu, tetapi
masih memiliki sebagian ciri tersebut. Usaha kecil berdasarkan
undang- undang no. 9 tahun 1995, memiliki pengertian, segala
kegiatan ekonomi rakyat yang bersekala kecil dan memenuhi
kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta
kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang- undang ini.32
3) Usaha menengah
Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri Sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
31 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah. 32 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009),
hlm. 42.
28
badan usaha yang Bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, Dikuasai atau menjadi bagian,
baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih dan hasil
penjualan tahunan.
4) Usaha besar
Sedangkan usaha besar adalah usaha ekonomi produktif
yang dilakukan oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah,
yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di
Indonesia.33
G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu proses yang diperlukan dalam
melakukan kajian, mulai dari proses penentuan sampai saat penelitian
dilaksankan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah
menggunakan metode studi kasus. Studi kasus adalah metode yang
digunakan untuk memahami suatu latar belakang masalah atau sebuah
persoalan, interaksi individu di dalam suatu unit sosial atau mengenai
33 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.
29
suatu kelompok individu secara mendalam, utuh, holistik, intensif dan
naturalistik. Penelitian kasus adalah suatu proses pengumpulan data
informasi secara mendalam, mendetail dan sistematis tentang orang
kejadian, latar belakang sosial itu berfungsi sesuai dengan konteksnya.34
2. Jenis Penelitian
Penelitan yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang berakar pada latar alamiah sebagai
keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan
metode kualitatif, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses
daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat
kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya
bersifat sementara dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah
pihak baik peneliti maupun subjek penelitian. Penelitian ini dilakukan
pada kondisi objek alamiah pada masyarakat yang memiliki usaha di
pasar tradisional Pasar Cemara tanpa ada perancangan sebelumnya.
Penelitian bersifat deskriptif, menjabarkan aspek peranan pasar
tradisioal terhadap perkembangan usaha masyarakat.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
34 Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana, 2014), hlm. 339.
30
Jenis data dalam penelitaian ini dapat diklasifikasikan
menjadi dua macam, yaitu35 :
1) Data kualitatif
Data kualitataif adalah prosedur penelitian data
deskriptif berupa kata-kata atau lisan tentang orang-orang
perilaku yang dapat diamati oleh akal sehat manusia. Data
kualitatif bersumber dari kata-kata, tindakan, sumber data
tertulis, foto dan statistik.36 Data kualitatif dalam penelitian ini
adalah data dalam bentuk kata-kata yang didapat melaui
wawancara mendalam kepada nara sumber, yaitu para
pengusaha atau pedagang yang ada di Pasar Cemara Kelurahan
Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota Mataram.
2) Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula tahap kesimpulan penelitian akan
lebih baik, jika disertai dengan gambar, tabel, grafik, atau
tampilan lainnya.
35Sarwono. Metodelogi Penelitian kuantitatif dan Kualitatif. (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006),
hlm. 209. 36 Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2004), hlm. 112.
31
b. Sumber data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini
adalah subyeknya dari mana data dapat diperoleh.37
Dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua
macam, diantaranya :
1) Sumber Data Primer
Data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan
oleh peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya.38
Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
adalah kepala Pasar Cemara, karyawan Pasar Cemara dan
pedagang yang ada di Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur
Kecamatan Selaparang Kota Mataram.
2) Sumber Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak dikumpulkan
langsung oleh peneliti, didapatkan melaui sumber lain, seperti
dokumen atau rekaman.39 Data sekunder didapat melalui
dokumentasi, yang meliputi data Pasar Cemara dan data
37 Suharismi Arikunto, Prosedur Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hlm 129. 38 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali 2012), hlm. 93. 39 Sekaran U. Research Methods For Business. (United States Of America: Hermitage
Publishing Services, 2000), hlm. 57.
32
pedagang atau pengusaha. Dalam penelitian ini, dokumentasi
dan wawancara merupakan sumber data sekunder.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan data. Untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan
data, yaitu : observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka.40
a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan pskologis.
Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
ingatan.41 Aktivas dan perilaku ini dapat berupa kebiasaan memantau
dari segi harga, tempat berdagang, tingkat penjualan barang
dagangan yang habis terjual dan yang masih tersisa. Cara bersikap
pedagang terhadap sesama pedagang dan pedagang sesama itu
konsumen juga dapat menjadi bahan observasi. Observasi sangat
membantu peneliti di dalam memahami kondisi alamiah yang
40Suharsimi Arikunto, Prosedur..., hlm. 136. 41 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 229.
33
sesungguhnya. Observasi ini dapat digunakan sebagai pelengkap
maupun pembanding hasil wawancara.
Observasi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
observasi partisipasi dan observasi non partisipasi Dalam observasi
partisipasi, observer ikut ambil bagian, yaitu terlibat langsung dalam
kegiatan secara aktif dalam objek yang diteliti. Jadi, observer ikut
berpartisipasi pada aktivitas yang dilakukan pada objek penelitian.
Sedangkan dalam observasi non-partisipasi, observer tidak
melibatkan diri secara langsung dalam objek yang diteliti. Jadi,
peneliti hanya melakukan pengamatan untuk mendapatkan gambaran
tentang objek yang diteliti.
Peneliti pada penelitian ini melakukan observasi non-
partisipasi. Metode ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui
keadaan dan tidak terlibat dalam proses kegiatan yang diteliti. Namun
peneliti hanya melakukan pengamatan untuk mendapatkan gambaran
tentang objek yang diteliti.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikostruksikan
makna dalam suatu data tertentu, dengan wawancara maka peneliti
akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan
34
dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi,
dimana hal ini tidak ditemukan melalui observasi.42
Wawancara dapat berupa wawancara terstruktur atau tidak
terstruktur dan dapat dilaksanakan dengan bertatap muka, via telpon
atau online (komputerisasi). Penelitian ini menggunakan jenis
wawancara tidak tersturktur, yaitu wawancara yang pertanyaannya
tidak disusun terlebih dahulu atau dengan kata lain sangat tergantung
dengan keadaan atau subyek. Narasumber menyampaikan
pandangannya yang kemudian dicatat/direkam oleh peneliti. Peneliti
dapat mengajukan pertanyaan di luar daftar pertanyaan yang telah
dibuat dengan tujuan memperdalam pemahaman atas masalah yang
diteliti. Jika informasi yang didapat telah dirasa cukup, maka peneliti
dapat menghentikan wawancaranya untuk kemudian ditabulasikan
dan analisa selanjutnya.43
Penelitian menggunakan teknik wawancara mendalam untuk
mendapatkan data tentang peran pasar tradisional dalam
meningkatkan perkembangan usaha masyarakat. Penentuan
sampel/narasumber dilakukan dengan purposive sampling. Alat yang
digunakan adalah recorder (alat perekam suara).
42Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), hlm. 190 43Sekaran U. Research Methods…, hlm. 222-225.
35
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan tidak
menggunakan daftar pertanyaan wawancara dan direkam
menggunakan recorder, untuk selanjutnya ditulis dalam transkrip
wawancara. Wawancara dilakukan secara individual dan bertahap
dari satu narasumber ke narasumber selanjutnya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah lalu bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang.44
Peneliti menggunakan teknik ini untuk mendapatkan data pengusaha-
pengusaha baik itu perorangan atau perkelompok. Data-data tersebut
digunakan untuk melengkapi informasi yang telah didapat
sebelumnya melalui proses wawancara dan observasi.
d. Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan
mengadakan studi penelaah terhadap buku-buku, literatur-literatur,
catatan-catatan, laporan-laporan yang ada hubungannya dengan
masalah yang dipecahkan.45
5. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat
44Djam’an Satori & Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2014),. hlm. 148. 45 Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Surakarta: Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 93.
36
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesa kerja, seperti yang
disarankan oleh data.46 Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lainnya, sehingga dapat dipahami dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.47 Dari uraian di atas
dapat ditarik kesimpulan, bahwa analisis data merupakan proses
mengorganisasikan dan menyusun data secara sistematis yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, sehingga
dapat dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain
dan diri sendiri. Mengingat peneliti menggunakan kualitatif, maka
peneliti menggunakan metode analisis data, yaitu:
a. Metode Induktif
Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari
hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang
umum.48 Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik kesimpulan
yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan
pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas
46Moleong Lexy J, Metodologi…, hlm. 103. 47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hlm. 244. 48 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), hlm.
444.
37
dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan
pernyataan yang bersifat umum.49
Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
metode induktif. Metode induktif merupakan metode yang digunakan
untuk mengemukakan fakta-fakta atau kenyataan dari khusus ke
umum, yaitu dengan cara menjelaskan hasil penelitian peran pasar
tradisional dalam meningkatkan perkembangan usaha masyarakat,
studi kasus di Pasar Cemara Kelurahan Monjok Kecamatan
Selaparang Kota Mataram.
b. Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,
berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu.50 Triangulasi sumber
untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi teknik
untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi
waktu untuk menguji kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara
49 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005), hlm. 48. 50 Sugiyono, Metode…, hlm. 518.
38
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain
dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan triangulasi
teknik, yang dimana peneliti akan melakukan dengan cara mengecek
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
c. Pemeriksaan Teman Sejawat
Dengan hal ini peneliti bertujuan untuk memperoleh kritikan
dan pertanyaan yang tajam atas hasil yang telah ditetapkan, sehingga
dapat menuju ketingkatan kepercayaan dan kebenaran dari data hasil
penelitian.
Teknik ini dipakai untuk menjamin, bahwa data-data berupa
catatan-catatan atau teks-teks serta opini-opini yang dihasilkan dari
wawancara terhadap para pengusaha yang ada di pasar tradisional
Pasar Cemara.
H. Sistematika Pembahasan
Secara garis besar sistematika penelitian ini dapat ditentukan dalam
ulasan sebagai berikut :
Bab I Pendahulaun yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting
penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan
sistematika pembahasan.
39
Bab II Berisi tentang paparan data dan temuan yang berkaitan dengan teori
Peran Pasar Tradisional Dalam Meningkatkan Perkembangan
Usaha Masyarakat.
Bab III Berisi tentang analisis data yang ditemukan.
Bab IV Berisi tentang kesimpulan dan saran.
40
BAB II
PERAN PASAR TRADISIONAL PASAR CEMARA
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis Kelurahan Monjok Timur
Wilayah Kelurahan Monjok Timur Kecamatan Selaparang Kota
Mataram merupakan salah satu kelurahan dari 9 kelurahan yang berada di
Kecamatan Selaparang dengan luas wilayah sekitar 0,68 Km 2 / 68 H
dengan batas-batas sebagai berikut: Posisi Kelurahan Monjok Timur
secara Administratif dibatasi oleh: 51
Batas sebelah Utara : Kelurahan Monjok
Batas sebela Selatan : Kelurahan Pejanggik
Batas sebelah Barat : Kelurahan Monjok Barat
Batas Sebelah Timur : Kelurahan Karang Taliwang
Luas wilayah, seperti di atas telah diatur dalam suatu tata ruang
yang terdiri dari : 1. Lahan pertanian : - Ha 2. Pekarangan : 13 Ha 3.
Pemukiman : 41 Ha 4. Kuburan : 1 Ha 5. Perkantoran : 8 Ha 6. Fasilitas
umum : 2 Ha Karena letaknya yang sangat strategis, maka cukup
membantu masyarakat dalam melaksanakan segala aktivitasnya, dimana
51 Dokumentasi, Buku Monografi di Kelurahan Monjok Timur, dikutip tanggal 3 Maret
2020
41
jarak antara : - Pemerintahan Kecamatan : ± 1.50 Km - Pemerintahan Kota
: ± 0.70 Km - Pemerintahan Propinsi : ± 0.55 Km - Pusat Perbelanjaan : ±
0,40 Km.
Kelurahan Monjok Timur secara administratif terdiri dari 6
lingkungan dan 25 RT, yaitu : - Lingkungan Monjok Baru Timur : 4 RT -
Lingkungan Monjok Baru : 5 RT - Lingkungan Karang Tatah : 4 RT -
Lingkungan Gubug Batu : 5 RT - Lingkungan Mambe : 5 RT -
Lingkungan Karang Sibetan : 2 RT C. Demografi Penduduk Kelurahan
Monjok Timur menurut data per Desember tahun 2016 adalah 5574 jiwa
dengan KK dengan luas wilayah 68Ha, dengan rincian jumlah penduduk
laki-laki = 2664 jiwa dan perempuan = 2910 jiwa. 52
1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur No Indikator Jumlah
bulan 47 orang 85 Orang 2. > 1 < 5 tahun 374 orang 357 orang 3. 5 < 7
tahun 180 orang 173 orang 4. 7 < 15 tahun 684 orang 661 orang tahun
orang orang 6. > 56 tahun 848 orang 829 orang Jumlah orang orang 2.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jender No Indikator Jumlah Jumlah
Penduduk orang 5574 orang 2. Jumlah Laki-laki orang 2664 orang 3.
Jumlah Perempuan orang 2910 orang 4. Jumlah KK KK KK D.
Perencanaan Strategis Kelurahan Pelaksanaan pembangunan Kelurahan
Monjok Timur akan dapat dilakukan dengan baik dan dengan hasil yang
52 Observasi, Mataram, 10 Maret 2020
42
diharapkan dapat ditingkatkan secara optimal, bilamana memiliki
perencanaan strategis sebagai acuan formal serta dukungan semua pihak.
Kelurahan Monjok Timur mempunyai acuan Perencanaan Strategis.
2. Sejarah Berdirinya Pasar Tradisional Pasar Cemara
Pasar Tradisional Pasar Cemara merupakan salah satu pasar yang
ada di Kota Mataram. Pasar tradisional ini menjual berbagai produk
kebutuhan pokok dan sembako, seperti kebutuhan beras, tepug terigu,
gula, garam, sayur mayor, bang, cabe, ikan, ayam dan lainnya. Kelebihan
dari Pasar Tradisional ini adalah produk-produk yang ada di jual dengan
harga rakyat, sehingga harganya murah bagi masyarakat, sebagaimana
fungsi pasar pada umumnya.
Pasar Cemara merupakan Pasar Tradisional dengan status tipe B
yang memiliki luas lahan 3.424 . Pasar ini beralamat di JL. RA Kartini,
Kelurahan Monjok Timur, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Nusa
Tenggara Barat dengan Kode Pos. 83238. Berdiri dan beraktifitas setiap
hari sejak tahun 1972. Dengan berdirinya Pasar Tradisional Pasar Cemara
ini, masyarakat lebih mudah untuk mencari bahan pokok untuk kebutuhan
sehari-hari maupun untuk kebutuhan yang lainnya. Pasar Cemara ini
berstatus kepemilikan oleh Pemerintah Kota Mataram. 53
53 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 11 Maret 2020
43
Pasar Cemara terakhir mengalami perbaikan adalah pada tahun
2005. Dengan adanya perbaikan ini Pasar Cemara menjadi lebih tertata
rapi, lebih nyaman dan lebih banyak peminatnya untuk berbelanja di Pasar
Cemara tersebut. Selain itu Pasar Cemara juga menjadi lebih luas
tampungan untuk berjualan ataupun berdagang. Dari segi bangunan yang
semulanya hanya lantai satu saja, melainkan sekarang setelah diperbaiki
Pasar Cemara menjadi lantai dua dan banyak juga fasilitas-fasilitas lain
yang di perbaiki juga.
3. Visi Dan Misi
Adapun Visi Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan
Selaparang Kota Mataram adalah “terwujudnya pasar yang tertib, bersih,
indah dan nyaman dalam memajukan ekonomi kerakyatan guna menuju
kemandirian Perusahaan Daerah”.
Sedangkan Misi dan tujuan Pasar Cemara Kelurahan Monjok
Timur Kecamatan Selaparang Kota Mataram diantaranya sebagai berikut:
1. Mengembangkan Potensi dan Fasilitas Sarana Dan Prasarana Pasar
2. Menerapkan Pengelolaan Manajemen Pasar Yang Baik Melalui
Standard Operation Procedure ( Sop ) Guna Mengukur Kinerja
Manajemen
3. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat Pengguna Pasar
44
4. Menertibkan Baik Pedagang, administrasi dan Pungutan Retribusi
Serta Sistem Pelaporan Yang Akurat
5. Mandiri Dalam Mencukupi Kebutuhan dari Hasil Penerimaan
Retribusi Pasar
6. Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas Sumber Daya Yang Ada Serta
Meningkatkan Pengawasan
Tujuan
1. Turut Serta Melaksanakan Pembangunan Daerah dan Ekonomi
Nasional
2. Meningkatkan Pelayanan Serta Kebutuhan Masyarakat Khususnya
Pengguna Pasar.
3. Membantu dan Turut Mengutamakan Kelancaran Distribusi Bahan-
Bahan Pokok Keperluan Sehari-Hari
4. Letak Geografis Pasar Tradisional Pasar Cemara
Pasar Tradisional Pasar Cemara terletak di samping pertokoan
Cemara Jl. RA Kartini Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat yang
merupakan salah satu tempat jual beli barang yang selalu ramai oleh
pembeli. Selain itu juga banyak sekali yang diperdagangkan di masin-
masing toko tersebut, seperti bahan bangunan, peralatan pancing,
45
peralatan dapur dan lain sebagainya. Adapun batas-batasnya sebagai
berikut:54
Sebelah Utara : Pertokoan Cemara
Sebelah Selatan : Rumah Warga
Sebelah Barat : Kantor Dinas Sosial Kota Mataram
Sebelah Timur : Pertokoan Cemara
Dilihat dari batas-batas tersebut dapat disimpulkan, bahwa lokasi
Pasar Tradisional Pasar Cemara terletak pada lokasi yang cukup strategis
dengan berjarak ± 1 Km dari kantor gubernur provinsi nusa tenggara
barat dan tidak terlalu jauh dari pemukiman rumah warga, maupun kantor-
kantor yang ada disekitaran pasar, karena dengan adanya pasar tradisional
di sekitarnya akan memudahkan masyarakat secara umum untuk
melengkapi kebutuhan-kebutuhan pokok maupun kebutuhan-kebutuhan
lainnya.
5. Keadaan Fisik Sarana dan Prasarana
Keadaan fisik Pasar Tradisional Pasar Cemara, yakni memiliki
gedung yang terdiri dari 2 (dua) lantai, yang dimana lantai pertama
memliliki berbagai fasilitas, seperti kantor UPT Pasar, tempat berdagang/
melapak, kios-kios, toilet umum dan di lantai dua tidak digunakan untuk
54 Observasi, Mataram, 12 Maret 2020.
46
berdagang hanya dijadikan sebagai gudang untuk menaruh barang-barang
yang sudah tidak digunakan lagi, seperti kursi, meja yang rusak dan
sebagainya.
Pasar Tradisional Pasar Cemara memiliki sarana dan prasarana
umum yang cukup memadai, seperti lahan parkir yang lumayan luas,
kamar mandi dan musola. Serta bangunan yang cukup luas dan besar
tentunya.55
6. Struktur lembaga dan Tugas Pengelola Pasar Tradisional Pasar Cemara
Di dalam Pasar Tradisional terdapat struktur lembaga pengelola
yang tentunya dengan struktur lembaga ini suatau pasar tradisional akan
dapat berjalan dengan lancar. Berikut ini beberapa struktur dan tugas dari
masing-masing Pengelola Pasar:
1. Kepala Pasar : Bapak Junaidi
Bertugas sebagai pimpinan pasar yang bertanggung jawab atas
segala sesuatu yang ada di pasar. Dalam menjalankan tugasnya kepala
pasar dibantu oleh beberapa karyawan yang bertugas menangani bagian
umum, keamanan dan parkir, keuangan dan administrasi, serta
pemeliharaan.
55 Observasi, Mataram, 14 Maret 2020
47
2. Wakil kepala Pasar : Bapak Martono
Bertugas sebagai pembantu kepala pasar dalam hal apapun,
sesuai dengan permintaan kepala pasar dan yang bertanggung jawab
sebagai tangan kanan kepala pasar.
3. Bagian Umum :
a. Muhammad Taufik
b. Saliman
c. Jalimah
d. Selamah
Bertugas menangani ketertiban, keamanan dan kebersihan pasar.
4. Bagian Keuangan dan Administrasi :
a. Suparmin
b. I Gusti Nyoman Oka
c. I Gusti Agung Suandana
d. M. Zulhadi ansyori
Bertugas menangani tata usaha serta administrasi umum.
5. Bagian Pemeliharaan:
a. I Gusti Agung Gede Dirga
b. I Nengah Dana
c. I Gusti Agung Ngurah Rai
Bertugas menangani perawatan dan perbaikan mesin
maupun bangunan apabila terjadi kerusakan.
48
Penerimaan pendapatan pasar sendiri selain sewa tempat
usaha serta penjualan dan perpanjangan hak pemakaian tempat
usaha, dapat berupa berbagai macam, contohnya adalah jasa
keamanan dan kebersihan, jasa parkir, jasa mandi, cuci, kakus
(MCK), jasa listrik dan air bersih.
Dari beberapa tugas di atas semuanya tidak akan berjalan
lancar jika salah satunya tidak melaksanakan kerjasamanya tim.
Dengan kerjasama tim apapun yang akan di programkan atau
menjalankan program yang sudah ada dan melaksanakan tugas
sesuai dengan tupoksi masing-masing maka semuanya akan terasa
ringan dan tentunya akan berjalan dengan apa yang diharapkan.
B. Pasar Cemara dan Perkembangan Usaha Masyarakat
Pasar Tradisional Pasar Cemara merupakan salah satu pasar yang ada
di Kota Mataram. Pasar tradisional ini menjual berbagai produk kebutuhan
pokok dan sembako, seperti kebutuhan beras, tepug terigu, gula, garam, sayur
mayor, bang, cabe, ikan, ayam dan lainnya. Kelebihan dari Pasar Tradisional
ini adalah produk-produk yang ada di jual dengan harga rakyat, sehingga
harganya murah bagi masyarakat, sebagaimana fungsi pasar pada umumnya.
Pasar Cemara merupakan Pasar Tradisional dengan status tipe B yang
memiliki luas lahan 3.424 . Pasar ini beralamat di JL. RA Kartini,
Kelurahan Monjok Timur, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Nusa
49
Tenggara Barat dengan Kode Pos. 83238. Berdiri dan beraktifitas setiap hari
sejak tahun 1972. Dengan berdirinya Pasar Tradisional Pasar Cemara ini,
masyarakat lebih mudah untuk mencari bahan pokok untuk kebutuhan sehari-
hari maupun untuk kebutuhan yang lainnya. Pasar Cemara ini berstatus
kepemilikan oleh Pemerintah Kota Mataram. 56
Perkembangan usaha masyarakat di Pasar Cemara saat ini bisa
dikatakan masih dalam keadaan berkembang, dengan beberapa Indikator,
yaitu:
1. Dari penghasilan para pedagang yang perbulan lebih dari 2 jutaan
2. Dari segi fasilitas yang di berikan oleh pengelola pasar tradisional yang
membuat Pasar Cemara mengalami perkembangan
3. Masyarakat sangat antusias di dalam berbelanja di pasar tradsiional pasar
cemara karna harga yang bisa di tawar menawar
4. Barang- barang yang di jual oleh para pedagang sangat lengkap mulai dari
kebutuhan dapur sampai kebutuhan-kebutuhan yang lain, sehingga barang-
barang yang dijual mudah laku.
Dengan usaha-usaha yang di jalankan oleh para pedagang juga yang
membuat Pasar Cemara tetap dalam keadaan ramai dan selalu mengalami
perkembangan.57 Ada beberapa jenis usaha yang dikembangkan oleh Pasar
Cemara, yaitu; jual beli, wahana permainan, spot-spot foto dan pojok ruangan.
56 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 11 Maret 2020 57 Martono (Wakil Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Maret 2020
50
Di dalam masyarakat juga memliki banyak sekali usaha-usaha yang di
geluti, seperi usaha pakaian, daging, buah-buahan, rempah-rempah dan lain
sebagainya.58
Menurut hasil wawancara pada tanggal 24 maret 2020 kepada ibu
Saknah (sebagai penjual jajan tradisional) dengan adanya pasar tradisional
Pasar Cemara memberikan dampak yang sangat positif bagi penambahan
penghasilan keluarganya, ibu Saknah telah ikut berpartisipasi berdagang di
pasar tradisional Pasar Cemara dari tahun 1983, beliau berkata “ dulu sebelum
ada pasar ini, saya setiap hari senin-jumat kerja, kemudian diajak ikut dagang
di pasar tradisional Pasar Cemara, bukan hanya hari minggu saja jadi ada
penghasilan tambahan untuk keluarga”. Beliau mengatakan dengan berjual di
pasar untung bersih yang didapatkan berkisar Rp 100.000,- – 200.000,-
dengan adanya pasar tradisional pasar cemmara ini masyarakat sekitar yang
hanya menjadi ibu rumah tangga memiliki kemampuan mengembangkan jiwa
usaha sekaligus memiliki penghasilan tambahan tuturnya.59 Menurut
penuturan dari ibu Saknah modal usaha para penjual di Pasar tradisional Pasar
Cemara sebagian besar berasal dari modal sendiri. modal yang digunakan
berkisar Rp 100.000-500.000 tergantung berdasarkan kebutuhan pedagang,
dari modal usaha yang didapat tersebut digunakan untuk membeli bahan-
bahan berjualan.
58 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Maret 2020 59 Saknah (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 24 Maret 2020
51
Selain ibu Saknah, yang sangat merasakan kemanfaatan Pasar
Tradisional Pasar Cemara, yaitu Ibu Sundari, salah satu masyarakat yang
betempat tinggal tetap di kamasan monjok juga ikut bergabung berdagang di
Pasar Tradisional Pasar Cemara, beliau menuturkan dengan adanya pasar ini
sangat banyak dampak positif yang dirasakan, yang terpenting adalah dapat
membantu ekonomi keluarga serta dapat memperkerjakan beberapa
karyawan.60
Awalnya dengan modal individual saya mulai membeli bahan yang
diperlukan untuk menjual sayur masyur maupun rempah-rempah, yaitu sekitar
1 juta rupiah. Alhamdulillah setelah beberapa minggu berdagang di Pasar
Tradisional Pasar Cemara, mendapat omset yang cukup besar sekitar 4 juta
rupiah setiap kali gelaran. Bahkan saat ini saya dapat membuka usaha rumah
makan kecil-kecilan di rumah dari omset hasil berdagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara yang saya kumpulkan dari setiap minggunya.
Menurut wawancara yang saya lakukan pada tanggal 25 maret 2020
kepada ibu Nurjannah, ibu Rusmiyati dan mbak Fiya. Mereka juga mengaku
mendapatkan penghasilan tambahan, karena adanya pasar tradisional Pasar
Cemara. Pada awalnya mereka hanya sebagai ibu rumah tangga, namun
karena adanya pasar tradisional Pasar Cemara mereka dapat mengembangkan
jiwa usaha dengan berdagang serta membantu mencukupi kebutuhan
keluarganya.
60 Saknah dan Sundari (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 24 Maret 2020
52
Menurut penuturan ibu Rusmiyati dari hasil berdagang di pasar
tradisional Pasar Cemara, beliau dapat menguliahkan anaknya di Yogyakarta.
Berbeda dengan Ibu Rusmiyati, mbak Fiya lebih mengandalkan hasil dari
berdagang sebagai tabungan masa depan bersama keluarga.61
Menurut wawancara yang saya lakukan pada tanggal 26 maret 2020
kepada Mas Mul pedagang mie ayam Wonogiri, mas mul megaku bahwa
mendapatkan penghasilan yang lebih besar ketika berdagang di Pasar
Tradisional Pasar Cemara. Dan sekarang sudah beberapa tahun berjualan
akhirnya Mas Mul bisa membuka cabang di dekat jalan menuju lingkungan
oloh Monjok Barat.62
Selain itu juga, karena adanya Pasar Cemara masyarakat dapat
mengembangkan jiwa usaha dengan berdagang serta membantu mencukupi
kebutuhan hidup keluarganya.
Berikut daftar penghasilan para pedagang yang di wawancarai: ( Sudah
terlampir di lampiran Tabel 1.2 ).
C. Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam Meningkatkan Perkembangan Usaha Masyarakat 1. Jenis Usaha yang Dikembangkan Pasar Tradisional Pasar Cemara
Keberadaan Pasar Tradisional Pasar Cemara mendapat perhatian
yang positif bagi masyarakat, baik masyarakat sekitar Kelurahan Monjok
61
Nurjannah, Rusmiyati dan Fiya (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 24 Maret 2020
62 Mas Mul (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 26 Maret 2020
53
sendiri maupun Kota Mataram. Terbukti dengan meningkatnya
perkembangan jumlah pengujung setiap minggunya serta omset yang
didapatkan. Pasar Cemara adalah pasar yang dikelola oleh Pemerintah.
pemerintah memberikan keterampilan kepada masyarakat dibidang
pengembangan ekonomi.
Usaha-usaha ekonomi ini dipilih karena selain lingkungan pasar
yang sangat bagus untuk mengembangkannya dan juga dinilai memiliki
prospek yang baik, terutama didukung dengan masyarakat yang mulai
sadar untuk bergotong royong menjaga lingkungan pasar, serta letak
geografis pasar tersebut yang telah banyak diketahui masyarakat. Menurut
wawancara yang saya lakukan pada tanggal 15 februari 2020 kepada Bapak
Junaidi selaku kepala pasar, yaitu ada beberapa unit usaha yang
dikembangkan oleh Pasar Tradisional Pasar Cemara, Seperti jual beli,
wahana permainan, spot-spot foto dan pojok ruangan. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:63
a. Jual Beli
Transaksi antara satu orang dengan orang lainnya yang berupa
tukar menukar barang dengan barang lainnya, atau barang dengan uang.
Pasar Tradisional Pasar Cemara berkembang dalam bidang jual beli,
barang yang dijual belikan berupa kebutuhan sehari-hari, seperti sayur
mayur, daging, pakaian dan lain-lain.
63 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 15 Februari 2020
54
Selain itu juga di dalam pasar kita bisa temukan makanan dan
jajan tradisional berbahan dasar singkong, jagung, ubi-ubian seperti
lemet, gethuk, tiwul, gatot, sawut, cemplon, combro, iwel-iwel, keripik,
singkong, tape singkong, bolu singkong, peyek, rengginang, bola-bola
ubi dan banyak lainnya. salain jajan tradisional di atas, juga terdapat
makanan tradisional, seperti pelecing, pecel lontong, nasi goreng, urap-
urap dan lain-lain.
Dari berbagai makanan dan jajanan yang diperjualbelikan
memiliki harga yang bervariasi untuk jajanan tradisonal berkisar harga
Rp 1000,- sampai Rp 5000,- dan untuk makanan tradisional berkisar
harga Rp 5000,- sampai 10.000,- serta sayur mayur berkisar harga Rp
2000,- 10000,- selain makanan juga terdapat pupuk organik yang dijual
dengan harga Rp 5000,- untuk karung kecil serta Rp 15.000,- untuk
karung besar, pupuk tersebut dapat digunakan untuk buah dan bunga
dengan bahan-bahan organik.
b. Wahana Permainan
Untuk menambahkan minat pengunjung, Pasar Tradisional Pasar
Cemara juga terdapat wahana permainan yang menjadi daya tarik
masyarakat untuk membawa anaknya ketika pergi berbelanja ke pasar,
wahana-wahana sederhana tersebut dikelola oleh kepala pasar namun
tetap juga masyarakat diikutlibatkan dalam hal ini. wahana tersebut
antara lain:
55
1) Panahan
Panahan (archery) adalah salah satu kegiatan menggunakan
busur panah untuk menembakkan anak panah, panahan telah ada
sejak 5.000 tahun yang lalu, panahan yang awal digunakan untuk
berburu kemudian berkembang sebagai senjata dalam pertempuran
dan sekarang menjadi olahraga. Di pasar Tradisional Pasar Cemara
panahan menjadi wahana yang cukup digemari, untuk satu kali
permainan hanya membayar Rp 5000,- dengan jumlah 6 anak panah.
2) Lempar bola kecil
lempar bola kecil adalah seni, olahraga, atau keterampilan yang
dimiliki seseorang untuk melemparkan bola kecil atau lainnya yang
sejenis dengan tepat mengenai lubang yang disediakan oleh pihak
wahana dan tentunya harus tepat sasaran. di pasar pasar tradisional
Pasar Cemara permainan lempar bola kecil adalah permainan yang
cukup menantang pengunjung, tiket masuk untuk permainan lempar
bola kecil juga sama dengan wahana-wahana lainnya, yaitu Rp.
5000,- yang tentunya dengan memiliki beberapa hadiah bagi yang
bisa mengenai dengan tepat sasaran.
56
3) Taman Kelinci
Taman kelinci yang terdapat di Pasar Tradisional Pasar
Cemara adalah wahana yang paling digemari oleh anak-anak, di
dalam taman kelinci terdapat sekitar 15 ekor kelinci, di area tersebut
pengunjung diperbolehkan memberi makan kelinci dan berfoto
dengan kelinci. Selain kelinci para pengunjung juga dapat memberi
makan ikan dan kura-kura. Untuk memasuki area taman kelinci
pengunjung cukup membayar Rp. 5000,- dan sudah termasuk wortel
untuk memberi makan kelinci-kelinci tersebut.
4) Permainan Tradisional
Permainan tradisional adalah jenis permainan anak-anak yang
dimainkan tempo dulu, pasar tradisional Pasar Cemara juga
menyediakan beberapa permainan tradisional yang dapat pengunjung
mainkan, antara lain adalah:
a. Egrang
Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang
digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas
tanah. enggrang berjalan adalah enggrang yang dilengkapi dengan
tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan
ke kaki dengan tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian
57
normal. segala jenis permainan tradisional yang terdapat di Pasar
Tradisional Pasar Cemara bisa digunakan oleh pengunjung tanpa
dipungut biaya.
c. Spot-spot Foto
Sesuai dengan observasi dan wawancara yang peneliti lakukan
pada tanggal 23 Maret 2020, spot foto yang terdapat di pasar tradisional
Pasar Cemara cukup menarik, pihak pasar bekerjasama dengan Honda
motor, sehingga sfot-sfot foto bisa diadakan oleh pihak delear motor
yang tentunya dengan sfot foto yang tidak biasa. Dengan adanya sfot
foto tersebut masyarakat akan lebih tertarik untuk berbelanja di Pasar
Tradisional Pasar Cemara.64
d. Pojok ruangan
Pojok ruangan kepala pasar adalah salah satu tempat yang juga
menjadi tempat untuk menerima para tamu yang datang kepasar pasar
tradisional Pasar Cemara untuk melakukan penelitian, wawancara,
kuliah umum dan lain sebagainya, dipojok ruangan juga terdapat buku-
buku bacaan yang disediakan oleh para pengelola untuk dapat
menambah wawasan para pengunjung dan juga hiburan tambahan bagi
pengunjung yang ingin membaca, buku-buku tersebut diperoleh melalui
pembelian pengelola, sumbangan juga buku pinjaman dari perpustakaan
64 Dikutip, dari kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 15 Februari 2020 jam 11.
00
58
daerah. Pada pojok ruangan juga menyediakan makanan serta minuman
yang dapat dipesan selagi pengunjung berada di pasar tradisional Pasar
Cemara.65
D. Kendala-kendala yang dihadapi Pedagang di Pasar Cemara
Perdagangan merupakan proses untuk menyampaikan barang dari
pihak yang menghasilkan kepada pihak yang menggunakannya. Pelaku utama
suatu perdagangan mencakup pedagang dan pembeli. Pedagang adalah pihak
penyampai barang dari penghasil kepada pemakai, sedangkan pembeli adalah
pihak yang menerima barang dari penjual. Pedagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara juga berusaha menjualkan barang dagangannya ke tengkulak
atau pembeli yang hanya untuk dikonsumsi sendiri.66 Jenis barang dagangan
yang diperjualbelikan di Pasar Tradisional Pasar Cemara ini beraneka ragam
mulai dari sayur mayur, daging ayam, dagaing sapi, jajanan ringan, kue-kue
dan lain-lain. Dewasa ini, perdagangan telah berkembang secara pesat,
sehingga ruang lingkupnya menjadi semakin luas.
Secara ringkas, perdagangan dapat dibagi ke dalam dua kelompok
besar, yaitu perdagangan dalam negeri yang ruang lingkupnya hanya di dalam
negeri dan perdagangan luar negeri yang ruang lingkupnya mencapai kawasan
luar negeri dan umumnya dilakukan oleh para pedagang besar. Pedagang
65 Dikutip, dari kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 24 Maret 2020 jam 10. 00 66 Martono (Pengelola Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 11 Februari 2020
59
besar merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pembelian barang dalam
jumlah besar atau banyak dan untuk dijual kembali kepada konsumen.
Tidak semua pedagang yang terlibat dalam perdagangan besar disebut
sebagai pedagang besar, akan tetapi, bisa juga satu pengecer menjual kembali
barang dagangannya kepada pengecer yang lain. Jadi, kegiatan perdagangan
ini dapat dilakukan oleh suatu pedagang besar maupun pedagang kecil.
Adapun definisi dari pedagang besar ini adalah sebagai berikut: Pedagang
besar adalah sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-
barang kepada pengecer dan pedagang lain dan/atau kepada pemakai industri,
pemakai lembaga dan pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume
yang sama kepada konsumen akhir.
Di Pasar Tradisional Pasar Cemara terdapat berbagai macam
pedagang, diantaranya pedagang besar, sedang dan kecil. Pada umumnya
pedagang besar biasanya menyediakan barang dagangannya secara lengkap
dan dalam jumlah banyak, sehingga harga yang diperoleh lebih murah
dibandingkan dengan pedagang kecil atau pedagang eceran. Para konsumen
atau pembeli di Pasar Tradisional Pasar Cemara juga ada yang berbelanja
dalam jumlah yang banyak, akan tetapi barang-barang tersebut tidak untuk
dikonsumsi sendiri tetapi untuk dijual kembali kepada para konsumen.
60
Konsumsi pada hakikatnya adalah mengeluarkan sesuatu dalam rangka
memenuhi kebutuhan. Konsumsi, meliputi keperluan, kesenangan dan
kemewahan. Kesenangan atau keindahan diperbolehkan asal tidak berlebihan,
yaitu tidak melampaui batas.67 Sebagai contoh, di pasar Tradisional Pasar
Cemara banyak tengkulak yang berbelanja untuk dijual kembali, berarti
tengkulak disini mempunyai 2 arti, untuk arti yang pertama tengkulak disini
sebagai pembeli, karena dia membeli barang dagangan di Pasar Tradisional
Pasar Cemara, sedangkan untuk arti yang kedua tengkulak disini berperan
sebagai pedagang, karena dia menjual barang dagangannya kembali untuk
mendapatkan keuntungan/ laba.68
Di bawah ini adalah ilustrasi pembeli atau tengkulak yang berbelanja
di pasar Tradisional Pasar Cemara untuk dijual kembali agar mendapatkan
laba atau keuntungan. ( Sudah terlampir di lampiran gambar 1.1 ).
Dari gambar tersebut pembeli atau tengkulak yang berbelanja di Pasar
Tradisional Pasar Cemara yang menjual kembali barang dagangan yang sudah
ia beli di Pasar Tradisional Pasar Cemara untuk mendapatkan laba atau
untung.
Tengkulak adalah pedagang yang berkembang secara tradisional di
Indonesia dalam membeli komoditas dari petani, dengan cara berperan
sebagai pengumpul (gatherer), pembeli (buyer), pialang (broker), pedagang
67 Ilfi nur Diana, Hadis-Hadis Ekonomi, (Malang: Maliki Press, 2012), hlm. 34. 68 Martono (Pengelola Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 11 Februari 2020
61
(trader), pemasaran (marketer) dan kadang sebagai kreditor secara sekaligus.
Berbagai sistem mereka gunakan dalam membeli komoditas, baik dengan cara
membeli sebelum panen (ijon) maupun sesudah panen.69 Ibu suharti ini cukup
lama menjadi tengkulak, beliau ini dulunya hanya ibu rumah tangga biasa,
namun setelah ibunya meninggal ibu Maena melanjutkan aktifitas ibunya,
yaitu berdagang.70
Jika dilihat dari ruang lingkupnya perdagangan dibagi menjadi 5,
yang pertama adalah eksportir, yaitu pedagang yang kegiatan perdagangannya
menjual barang ke luar negeri yang kedua importir adalah pedagang yang
kegiatan perdagangannya membeli atau mendatangkan barang-barang dari
luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri. Yang ketiga
Agen tunggal, yaitu pedagang yang menjual barang dari suatu kegiatan
produksi tertentu, seperti pabrik rokok Jarum Kudus membuka agen tunggal
di Bandung sebagai satu-satunya agen untuk Jawa Barat. Pembeli di Jawa
Barat yang akan membeli rokok Jarum tidak perlu datang ke Kudus, tetapi
cukup mendatangi agen yang ada di Bandung. Pada agen tunggal tidak akan
dijual barang-barang produksi lain, karena merupakan penyalur tunggal yang
mewakili pihak produsen di suatu daerah. Yang keempat Grosir, yaitu
pedagang yang menjual barang-barang dari beberapa jenis produksi barang.
Pedagang ini membeli barang-barang dagangan langsung dari agen tunggal
69 https://suwardihagani. wordpress.com/tag/tengkulak, diakses tanggal 12 Februari 2020 70 Suharti (Pedagang di Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 11 Februari 2020
62
atau pabrik. Jadi, dapat dikatakan, bahwa pedagang grosir merupakan
pedagang yang langsung berhubungan dengan pihak produksi (agen tunggal)
ataupun pedagang eceran. Dengan demikian, sifatnya sebagai penghubung
dan yang terakhir adalah Pedagang eceran, yaitu pedagang yang menjual
barang-barang secara eceran (dalam jumlah kecil). Para pedagang toko, pasar,
kios dan pedagang asongan dapat digolongkan ke dalam pedagang eceran.
Perdagangan di Pasar Tradisional Pasar Cemara ini tidak ada pedagang
yang mengeksportir dan importir tetapi pedagang di pasar Pasar Tradisional
Pasar Cemara hanya ada pedagang grosir dan pedagang eceran. Pedagang di
pasar Tradisional Pasar Cemara hanya berjualan di pasar saja, seperti
pedagang yang lain, tidak melakukan ekspor atau impor seperti pabrik-pabrik
besar, seperti halnya ibu Sukmah yang berjualan kelapa, singkong dan ubi,
beliau tidak mengekspor barang dagangannya melainkan di jual di pasar
saja.71
Ada juga ibu Sarina yang berjualan buah-buahan beliau tidak
mengekspor dagangannya dan tidak menerima dagangan impor meskipun
beliau berjualan buah pepaya Kalifornia namun buah tersebut tidak
didatangkan dari Kalifornianya langsung melainkan dari Kota di Indonesia.72
71 Sukmah (Pedagang di Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Februari 2020 72 Sarina (Pedagang di Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Februari 2020
63
Sebagian besar para pedagang di pasar Pasar Tradisional Pasar Cemara
tidak ada yang menggunakan agen perantara. Namun ada salah satu pedagang
yang bernama ibu Mainah yang berjualan sepatu dan sandal yang
menggunakan agen perantara dalam berjualannya, sehingga keuntungan yang
diperoleh lebih sedikit, dikarenakan harga yang digunakan harga grosir. Akan
tetapi, para pengecer atau pedagang kecil mengambil keuntungan sendiri
tanpa perjanjian untuk mendapatkan upah atau komisi dari pedagang grosir
atau agen.73
Masalah adalah kata yang sering kita dengar dikehidupan sehari-hari,
tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah baik masalah yang sifatnya
ringan ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah adalah suatu kendala
atau persoalan yang harus dipecahkan, atau dengan kata lain masalah
merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan
dengan baik.74
Pada umumnya semua orang yang sedang menjalankan usaha yang
baru dimulai atau usahanya yang sedang berjalan pasti akan menghadapi
masalah atau kendala di tengah- tengah usahanya, seperti halnya dengan para
pedagang di Pasar Tradisional Pasar Cemara yang menghadapi kendala di
tengah- tengah berjualannya. Ada 1 jenis masalah yang dihadapi pedagang
73 Mainah (Pedagang di Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 12 Februari 2020 74Suyatno satrio hutomo, artikel pengertian dan jenis masalah 2011,
http://yayatsahut.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-dan-jenis-masalah.html diakses tanggal 13-02-2020
64
Pasar Tradisional Pasar Cemara, yaitu jenis masalah yang sederhana. Di
bawah ini akan dijelaskan jenis-jenis masalah tersebut:
1. Masalah sederhana (simple problem)
Masalah sederhana adalah masalah yang masih dalam tingkatan
kecil dan tidak ada sangkut pautnya dengan masalah yang lain. Biasanya
jenis masalah ini dalam menyelesaikan permasalahannya tidak
memerlukan pemikiran yang luas dan mendalam.
Jangkauan masalah ini hanya sebatas pada individu saja dan
pemecahan masalahnya dilakukan sendiri atau individu tersebut. Cara
yang bisa digunakan dalam masalah ini adalah atas dasar intuisi,
pengalaman, kebiasaan dan wewenang yang melekat pada jabatannya.
Berikut adalah contoh jenis masalah sederhana yang ada di Pasar
Tradisional Pasar Cemara.
a. Menurunnya pendapatan
Kendala yang mereka hadapi salah satunya, yaitu menurunnya
pendapatan mereka saat berjualan, hal ini disebabkan, karena
berkurangnya pembeli yang berbelanja di pasar Tradisional Pasar
Cemara. Hal ini disebabkan, karena banyaknya pasar modern yang
mulai bermunculan di kota-kota besar maupun didekat Pasar
Tradisional Pasar Cemara bahkan sampai ke pelosok-pelosok desa
sudah ada, sehingga konsumen yang ingin berbelanja ke Pasar
65
Tradisional (Pasar Cemara enggan untuk berbelanja ke pasar
melainkan mereka berbelanja ke pasar modern atau supermarket yang
jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal mereka.75
b. Banyak sampah yang berserakkan
Kendala lain yang dihadapi para pedagang adalah tidak adanya
tempat sampah di setiap kios-kios atau los. Hal ini mengakibatkan
ketidaknyamanan antara pedagang dan konsumen yang hendak
berbelanja. Meskipun ada tukang sapu, namun hal itu tidak menjadi
solusi yang tepat bagi para pedagang yang berjualan sampai sore,
karena pembersihan dilakukan pada waktu siang hari, sehingga banyak
sampah yang menumpuk lagi di waktu pedagang ingin menutup
tokonya. Di waktu pagi ketika pedagang hendak membuka toko
banyak sampah yang berserakkan, karena adanya pemulung sampah
yang mencari botol-botol bekas.76
c. factor Cuaca
faktor cuacapun ikut menjadi kendala bagi para pedagang di
Pasar Tradisional Pasar Cemara. Cuaca yang dimaksud disini, yaitu
cuaca yang cerah atau panas dan cuaca mendung atau hujan. Di waktu
musim cerah atau panas banyak konsumen yang enggan berbelanja di
waktu siang hari. Biasanya banyak kalangan remaja yang berbelanja di
75 Martono (Pengelola Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 13 Februari 2020 76 Observasi, Mataram, 13 Februari 2020
66
waktu siang untuk membeli keperluan pribadi atau sekedar untuk
jalan-jalan, sehingga keadaan jual beli di pasar terlihat ramai ketika
waktu pagi saja, sedangkan diwaktu cuaca mendung atau hujan di
sekitar pasar terlihat jalanan yang becek dan banyak sampah yang
berserakkan di sekitar kios-kios, sehingga banyak pembeli dan
konsumen yang enggan berbelanja disaat cuaca sedang hujan, karena
faktor cuaca tersebut keadaan jual-beli di pasar menjadi sepi dan
mengakibatkan berkurangnya pendapatan para pedagang.77
d. Kurangnya modal
Kendala lain yang menjadi masalah saat berjualan adalah
modal. Modal di sini sangat berperan penting bagi para pedagang,
karena modal memiliki peran utama bagi pedagang, baik yang mau
memulai atau yang sudah berjualan.
Modal adalah segala sumber daya hasil produksi yang tahan
lama, yang dapat digunakan sebagai input produktif dalam proses
produksi berikutnya. Menurut Ibu Dahliana, di tengah usahanya yang
sedang berjalan beliau masih tetap memerlukan modal, karena beliau
berfikir tidak ada pembeli yang mau dengan barang yang sudah lama
atau kadalaursa. Kendala atau masalah yang beliau hadapi adalah
kurangnya dana atau modal dalam usaha dagangnya untuk
77 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 14 Februari 2020
67
meningkatkan atau memperbanyak jenis barang dagangannya supaya
dagangan beliau menjadi bervariatif.78
e. Konsumen
Para pedagang di Pasar Tradisional Pasar Cemara juga sering
sekali mendapatkan kendala dalam menjualkan barang dagangannya.
Kendala yang dihadapi adalah jika menghadapi pembeli/konsumen
yang rewel, meskipun harga sudah dimurahkan tetapi masih tetap saja
ada pembeli atau konsumen yang rewel untuk menawar, karena
mereka berfikir barang dagangan yang dijual di Pasar Tradisional
harganya masih bisa ditawar, tidak seperti di pasar modern atau
swalayan yang harganya sudah paten atau tidak bisa ditawar lagi dan
permasalahan yang sering dihadapi pedagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara ini adalah jenis masalah yang sederhana, karena dilihat
dari sebagian pedagang dalam permasalahannya tersebut bisa diatasi
sendiri tanpa bantuan dari pedagang lain.
f. Acara Care Free Day
Kendala lain, yaitu acara Care Free Day, acara ini rutin
dilaksanakan lokasi di Udayana Kota Mataram. Dengan adanya acara
care free day ini tentunya banyak sekali para pedagang yang berjualan
di sisi jalan acara tersebut. namun dengan ramainya para pedagang
78 Dahliana (Pedagang Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 14 Februari 2020
68
disana mengakibatkan acara tersebut memiliki dampak yang sangat
memukul hati para pengelola pasar yang ada di Kota Mataram
hususnya di Pasar Tradisional Pasar Cemara. Mengapa demikian,
karena para pedagang yang ada di lokasi Udayana tersebut secara tidak
sengaja sudah mengambil ranah Pasar Tradisional yang ada di Kota
Mataram. Dengan masyarakat yang berbelanja disana tentunya akan
mengurangi hasil penjualan para pedagang yang ada di Pasar
Tradisional Pasar Cemara, Karena para pedagang di udayana saat ini
menjual banyak sekali kebutuhan-kebutuhan masyarakat mulai dari
sembako, bahan-bahan pokok, sayur-mayur dan masih banyak juga
yang lain-lainnya. 79 Awalnya di lokasi care free day ini para pedagang
hanya berjualan, seperti makanan ringan, minuman, pakaian dan
sejenisnya, namun setelah beberapa tahun kemudian semuanya
berubah, yang dimana para pedagang saat ini sudah berjualan semua
keperluan ibu rumah tangga dan keperluan lainnya, seperti yang ada di
Pasar Tradisional pada umumnya. Pihak pengelola pasar
menginginkan, bahwa kebijakan Pemerintah agar dikeluarkan supaya
permasalaha-permasalahan ini bisa ditanggulangi. Dengan kendala
tersebut para pedagang yang ada di pasar tradisional tentunya akan
mengalami kekurangan pendapatan dari usaha yang dibukanya.
79 Junaidi (Kepala Pasar Cemara), Wawancara, Mataram, 14 Februari 2020
69
BAB III
ANALISIS PERAN PASAR TRADISIONAL PASAR CEMARA
Analisis Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam Meningkatkan Perkembangan Usaha Masyarakat
Sebagaimana dijelaskan dalam bab paparan data hasil penelitian
bahwa peran Pasar Tradisional Pasar Cemara sangat berpengaruh dalam
pengembangan usaha masyarakat. Pasar tradisional pasar cemara sangat
membantu masyarakat didalam mengembangkan usaha yang di mulai dan di
jalani. Pasar Tradisional Pasar Cemara kenyataannya adalah pasar yang
berpotensi untuk bergerak ke arah ekonomi, dimana pemerintah dan
masyarakat yang turut andil aktif terhadap perkembangan dan kemajuan
pasar. Oleh karena itu, kiranya diperlukan analisis yang cermat untuk
melakukan penguatan usaha ekonomi masyarakat, agar tidak salah
melangkah.
Sasaran akhir dari pengembangan usaha masyarakat adalah
kemandirian masyarakat. Oleh karena itu, Pengembangan usaha masyarakat
mempunyai andil yang cukup besar dalam menggalakkan wirausaha. Sebelum
adanya pasar tradisional Pasar Cemara ini masyarakat sekitar Kelurahan
Monjok yang tidak memiliki penghasilan tambahan. Sekarang, setelah Pasar
Tradisional Pasar Cemara ini berjalan lamanya masyarakat bisa
70
mengembangkan jiwa kewirausahaan serta memiliki penghasilan tambahan
sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Dalam meningkatkan perkembangan usaha masyarakat pasar
tradisional menyiapkan lapak dan kios yang cukup banyak, sehingga bisa di
gunakan oleh para pedagang untuk bejualan beraneka ragam barang dan
menjadikan lokasi kosong di Pasar Cemara sebagai tempat wahana yang akan
menarik minat pengunjung beserta keluarganya. Ada beberapa wahana
permainan, seperti panahan, lempar bola kecil, taman kelinci, permainan
tradisional, spot-spot foto dan pojok ruangan. Dengan adanya wahana
permainan tersebut para pengunjung akan lebih tertarik untuk berbelanja di
pasar tradisional Pasar Cemara dan para pedagangpun akan ikut merasa
terbantu dengan adanya wahana-wahana permainan di lingkungan pasar
tradisional pasar cemara.
Setiap hari para pengunjung di Pasar Cemara selalu meningkat karna
adanya usaha-usaha yang di jalankan oleh para pedagang sangat menarik dan
fasilitas yang di berikan oleh pasar tradisional Pasar Cemara sangat lengkap,
seperti usaha jajanan tradisional, makanan tradisional dan lain-lainnya.
dengan harapan semoga dengan usaha-usaha yang dijalankan oleh masyarakat
di pasar tradisional Pasar Cemara dapat terus memberikan dampak positif
terhadap pasar maupun masyrakat.
71
Sebagaimana telah di kemukakan pada pembahasan sebelumnya, Pasar
Tradisional Pasar Cemara telah berperan untuk peningkatan perkembangan
usaha masyarakat yang ada di Pasar Tradisional Pasar Cemara. diantaranya:
1. Pasar Tradisional Pasar Cemara memberikan peranan sebagai tempat
promosi kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian, perlengkapan dapur,
sayur mayur, daging, beras, gula, makanan dan jajanan tradisional yang
mulai tergeser dengan makanan-makanan modern, walaupun barang yang
diperjualbelikan bersifat tradisonal, Pasar Tradisional Pasar Cemara
sebagai tempat untuk menjual hasil produk-produk yang dibuat oleh
masyarakat sekitar dengan bekerjasama langsung dengan pihak terkait.
2. Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara yang kedua di dalam peningkatan
perkembangan usaha masyarakat dapat terlihat pada keterlibatan yang
sangat antusias dari pengelola pasar, yaitu dengan memberikan lahan
lapak tempat berjualan yang cukup luas dan fasilitas-fasilitas lainnya
yang sangat memadai.
3. Pasar Tradisional Pasar Cemara juga tidak membatasi masyarakat siapa
saja yang ingin berdagang maupun membuka usaha di pasar tradisional
Pasar Cemara tersebut dan dengan jumlah lapak dan lahan untuk
berdagang masih banyak, sehingga sangat besar harapan masyarakat yang
ingin melakukan usaha di pasar tradisional Pasar Cemara.
Dalam prakteknya, pasar tradisional Pasar Cemara mendapatkan
respon yang sangat positif dari masyarakat, banyak juga masyarakat dari
72
luar Kelurahan pasar tradisional Pasar Cemara yang menemui pihak
pengurus pasar untuk ikut bergabung dan berdagang di pasar tradisional
Pasar Cemara, namun pihak pasar berkomitmen dan akan fokus kepada
pemberdayaan semua dagangan. Pihak pasar menyampaikan kami tidak
bisa membatasi yang ingin mencari rezeki, tapi kami memberikan
prioritas kepada masyarakat Kelurahan Monjok Kota Mataram.
Peran pasar, mempunyai nilai yang cukup strategis dan signifikan
dalam memberikan sumbangsih dan perannya sebagai peningkatan
swadaya, kemandirian dan partisipasi masyarakat. Kesejahteraan
masyarakat di dalam bentuk kegiatan usaha bersama, hal ini
sesungguhnya telah menjadi karakteristik pasar, pengembangan usaha
ekonomi dan proses penularan atau replikasi serta bantuan supervise.
Dengan adanya program, penguatan dan pengembangan Peran
ekonomi masyarakat, hal ini juga menjadi bekal bagi masyarakat untuk
dapat mengambangkan usaha ekonomi kreatif dan kemandiriian
masyarakat. Keberadaan Pasar Tradisional memberikan akomodasi yang
cukup besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat maupun
meningkatkan perkembangan usaha masyarakat, karena mampu
meningkatkan pendapatan pedagang, sedangkan untuk pembeli itu sendiri
bisa memenuhi kebutuhan harian dengan mudah dan dapat menghemat
pengeluaran, sehingga dapat disimpulkan, bahwa masyarakat bisa
dikatakan sejahtera.
73
Rincian Target dan Realisasi Jasa Pengelolaan dan Pelayanan
Pasar Tradisional Pasar Cemara Kelurahan Monjok Timur Kecamatan
Selaparang Kota Mataram. (Sudah terlampir di lampiran tabel 1.1)
Dari data tersebut dapat dilihat, bahwa target jasa pengelolaan dan
pelayanan Pasar Tradisional Pasar Cemara mengalami peningkatan,
berdasarkan presentase realisasi jasa pengelolaan dan pelayanan Pasar
Tradisional Pasar Cemara realisasi terendah diperoleh pada bulan januari
dan realisasi tertinggi di capai pada bulan juli dan desember. Hal ini
membuktikan, bahwa Pasar Tradisional Pasar Cemara merupakan pasar
yang tergolong aktif. Dengan tingginya pemasukan, pengelolah pasar
diharapkan mampu mengmbangkan pasar dan melengkapi fasilitas-
fasilitas yang dibutuhkan oleh Pasar Tradisional, sehingga Pasar
Tradisional tetap menjadi obyek utama bagi masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidup.
74
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran Pasar Tradisional Pasar Cemara dalam meningkatkan
perkembangan usaha masyarakat sangat berperan sekali dalam
pengembangan usaha masyarakat. Usaha-usaha yang dikembangkan
adalah jual beli, wahana-wahana permainan, spot foto, permainan
tradisional dan lain-lain. Pasar ini berpotensi dalam meningkatkan
usaha perekonomian masyarakat, hal tersebut terbukti dari pengakuan
beberapa masyarakat yang ikut serta bergabung sebagai
pedagang/pengusaha di Pasar tradisional Pasar Cemara. Kehadiran
Pasar Tradisional Pasar Cemara membawa pengaruh yang sangat
bagus di dalam masyarakat, baik kreatifitas maupun perekonomian
yang membuat taraf hidup masyarakat yang berdagang lebih
berkembang dan lebih maju.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan saran,
yaitu pengelola pasar harus selalu memberikan pelatihan dan
pengarahan kepada masyarakat sekitar dalam pembuatan makanan
yang lebih kreatif dan lebih beragam serta harus lebih jeli dalam
membaca keinginan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Beni Subaini, Metode Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012.
Diaul Muhsinat, “Potensi Pasar Tradisional dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam“. Skripsi, FEBI UIN Makasar, Makasar, 2016.
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Fuad dkk, Pengantar Bsinis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional: Potret Ekonomi Rakyat
Kecil. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011. Ilfi nur Diana, Hadis-Hadis Ekonomi. Malang: Maliki Press, 2012. Ismail Solihin, Pengantar Bisnis, Pengenalan Peraktis dan Studi Kasus.
Jakarta: kencana, 2006.
Moleong Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif . Bandung: Rosdakarya, 2010. Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset, 2004. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana, 2014.
Parhan, “Konsep Solidaritas Sosial dalam Sistem Ekonomi Islam Dan Dampaknya Terhadap Perkembangan Ekonomi“. Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2014.
Polanyi, Karl, The Great Transformation: The Political and Social Origins of
Our Time, Alih Bahasa M Taufiq Rahman. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Sumrahadi, “Peran Pegadaian Syariah Terhadap Perkembangan Usaha
Masyarakat. Studi kasus di Pegadaian Syariah Desa Ungga Kec. Praya Barat Daya Kab. Lombok Tengah“. Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2014.
Siti Faizah, “Peran Alumni Jurusan Ekonomi Islam IAIN Mataram Terhadap
Perkembangan Ekonomi Masyarakat di Desa Sintung Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah“. Skripsi, FSEI IAIN Mataram, Mataram, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, kombinasi dan R & D.
Bandung: Alfabeta, 2011.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SUSUNAN PENGURUS
PENGELOLA PASAR TRADISIONAL PASAR CEMARA KELURAHAN
MONJOK TIMUR KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM
Kepala Pasar
Junaidi
Wakil Kepala Pasar
Murtono
Petugas Urusan Tata Pasar Dan Keamanan
Pasar
1. I Gusti Agung Gede Dirga
2. I Nengah Dana 3. I Gusti Agung
Ngurah Rai
Petugas Urusan Penagihan Retribusi
Pelayanan Pasar
1. Suparmin 2. I Gusti Nyoman
Oka 3. I Gusti Agung
Suandana 4. M.Zulhadi
ansyori
Petugas Urusan Kebersihan Pasar
1. Muhammad Taufik
2. Saliman 3. Jalimah 4. Selamah
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA PASAR
A. Identitas Informan :
1. Nama : Junaidi
2. Jabatan : Kepala Pasar
3. Umur : 35 Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
B. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana sejarah berdirinya Pasar Tradisional Pasar Cemara Kelurahan
Monjok Timur Kecamatan Selaparang?
2. Dengan berdirinya Pasar Tradisional Pasar Cemara ini apakah banyak
mendatangkan mata pencaharian untuk masyarakat disekitar?
3. Berapa jumlah pedagang tetap yang ada di pasar tradisional pasar cemara?
4. Menurut anda apakah dengan berdirinya Pasar Tradisional Pasar Cemara
dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar?
5. Usaha apa saja yang dilakukan oleh pihak pengelola pasar tradisional dalam
menarik minat beli konsumen untuk berbelanja di Pasar Tradisional Pasar
Cemara?
6. Apakah Pasar Tradisional Pasar Cemara ini terdapat kendala-kendala di
dalam perkembangannya?
PEDOMAN WAWANCARA PEDAGANG
A. Identitas Informan
1. Nama : Sarina
2. Alamat : Monjok Mamoran
3. Jenis Dagangan : Buah-buahan
4. Umur : 37 Tahun
5. Jenis Kelamin : Perempuan
B. Daftar Pertanyaan
1. Sejak kapan Anda berjualan di Pasar Tradisional Pasar Cemara?
2. Mengapa Anda berjualan/berdagang di Pasar Tradisional Pasar Cemara?
3. Apakah pendapatan Anda bertambah setelah berjualan di Pasar Tradisional
Pasar Cemara?
4. Berapa rata-rata penghasilan Anda dari berdagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara?
5. Apakah ada pungutan atau biaya lain selain retribusi?
6. Apakah ada pekerjaan lain selain berdagang?
7. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya potensi yang
dimiliki Pasar Tradisional Pasar Cemara Terhadap Peningkatan Ekonomi
Anda ?
8. Apakah kendala yang Anda hadapi saat berdagang di Pasar Tradisional
Pasar Cemara?
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEMBELI
A. Identitas Informan:
1. Nama : Maknah
2. Alamat : Kamasan Monjok
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Umur : 41 Tahun
5. Jenis Kelamin : Perempuan
B. Daftar Pertanyaan
1. Apa pendapat anda tentang Pasar Tradisional?
2. Kenapa Anda memilih berbelanja di Pasar Tradisional Pasar Cemara?
3. Kualitas barang di Pasar Tradisional Pasar Cemara Anda seperti apa?
4. Harga yang di berikan sebanding atau tidak dengan kualitas barang?
5. Terpenuhi atau tidak kebutuhan Anda dengan berbelanja di Pasar
Tradisional Pasar Cemara?
6. Menurut Anda apakah dengan kehadiran pasar tradisional pasar cemara
dapat membantu memenuhi kebutuhan?
Lampiran gambar:
Gambar 1.1
Pembeli yang menjual kembali dagangannya/tengkulak
Lampiran tabel:
Tabel. 1.1
Target penghasilan Perbulan Pasar Tradisional Pasar Cemara
No Bulan Target Perbulan (RP)
Realisasi Perbulan (RP)
1 Januari 25.000.000 22.400.000 2 Februari 25.000.000 23.000.000 3 Maret 25.000.000 23.700.000 4 April 25.000.000 23.800.000 5 Mei 25.000.000 24.000.000 6 juni 25.000.000 23.800.000 7 juli 26.000.000 24.800.000 8 Agustus 26.000.000 24.300.000 9 September 25.000.000 23.600.000 10 Oktober 25.000.000 23.780.000 11 November 25.000.000 23.700.000 12 Desember 25.000.000 24.800.000
Pedagang Pembeli/tengkulak Dijual kembali
Laba
Lampiran tabel:
Tabel. 1.2
DAFTAR PEDAGANG YANG DI WAWANCARAI
NO NAMA PEDAGANG PENJUAL PENGHASILAN PERBULAN
1 SAKNAH PENJUAL JAJAN TRADISIONAL 2.7 JUTAAN
2 SUNDARI SAYUR-MAYUR DAN REMPAH-REMPAH 3.1 JUTAAN
3 NURJANAH PENJUAL BERBAGAI MACAM DAGING 3,5 JUTAAN
4 RUSMIYATI PENJUAL PAKAIAN DAN KAIN 3.3 JUTAAN
5 FIYA PENJUAL BERBAGAI MACAM KERUPUK 2 JUTAAN LEBIH
6 SUHARTI PENJUAL BII KEDELAI, KACANG, DLL 3 JUTAAN
7 SUKMAH PENJUAL BERBAGAI MACAM UMBI-UMBIAN 2.5 JUTAAN
8 SARINA BUAH-BUAHAN DAN SAYUR-MAYUR 3 JUTAAN
9 MAINAH SEPATU DAN SANDAL 2.6 JUTAAN
10 DAHLIANA MAKANAN RINGAN DAN ABON 2.5 JUTAAN
11 MAS MUL MIE AYAM 3.50 JUTAAN LEBIH
DOKUMENTASI
Wawancara Bersama Kepala Pasar Di Pasar Tradisional Pasar Cemara
Wawancara Bersama Pedagang Kerupuk Dan Bahan Olahan Makanan
Wawancara Bersama Pedagang Mie Ayam Di Pasar Tradisional Pasar Cemara
Wawancara Bersama Pedagang Buah Di Pasar Tradisional Pasar Cemara
Wawancara Bersama Pedagang Rempah-Rempah Di Pasar Tradisional Pasar Cemara
Wawancara Bersama Pedagang Sayur Mayur Di Pasar Tradisional Pasar Cemara
Wawancara Bersama Pedagang Telur Dan Rempah-Rempah Di Pasar Cemara
Wawancara Bersama Juru Pungut Di Pasar Tradisional Pasar Cemara
Daftar Riwayat Hidup
(Curriculum Vitae)
Nama : Lalu Setiawan
Tempat/ Tanggal Lahir
: Kamasan, 09 april 1999
Alamat : Jl.RA.KARTINI Gg,Komodo I Kamasan, Kelurahan Monjok
Kecamatan Selaparang Kota Mataram
Nomor HP : 085904361644
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Email : [email protected]
Hobbi : Membaca, football, bulu tangkis
PENDIDIKAN FORMAL
Tahun 2004– 2010 SD Negeri 24 Mataram
Tahun 2010 – 2013 MTs Thohir Yasin Desa Lendang Nangka, Kecamatan
Masbagik Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2013 – 2016 MA Thohir Yasin Desa Lendang Nangka, Kecamatan
Masbagik Kabupaten Lombok Timur
PENDIDIKAN NON FORMAL
2012 Pelatihan Kerajinan Bambu
2018 Pelatihan Entrepreunership
2019 Pelatihan Packing Dan Labeling Produk
2019 Pelatihan Pasar Modal Syariah
PENGALAMAN ORGANISASI
OSIS MA THOHIR YASIN Sebagai ketua OSIS periode 2011 – 2012
PMII (Pergerakan mahasiswa islam indonesia) KABID 3 Rayon AL-
Farabi komisariat UIN Mataram Periode 2018-2019
HMJ Ekonomi syariah sebagai Wakil ketua HMJ ES periode 2018 – 2019
SEMA FEBI (Senat mahasiswa Fakultas ekonomi dan bisnis islam)
sebagai Ketua KPUM (Komisi pemilihan umum mahasiswa) 2019-2020
GENBI (generasi baru indonesia) Sebagai Ketua Kom. UIN Mataram
periode 2019-2020
KOMUNITAS Sahabat Taat Kota Mataram
KEAHLIAN KHUSUS
Bahasa arab
Komputer (Microsoft Office, Microsoft Excel, Power Point)
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Hormat saya,
Lalu Setiawan