PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

92
PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL- QUR’AN DI RUMAH DI DESA SIMBUR NAIK KECAMATAN MUARA SABAK TIMUR KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR SKRIPSI RIRIN ROYANI TP 161575 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Transcript of PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Page 1: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL-

QUR’AN DI RUMAH DI DESA SIMBUR NAIK KECAMATAN

MUARA SABAK TIMUR KABUPATEN

TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI

RIRIN ROYANI

TP 161575

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL-

QUR’AN DI RUMAH DI DESA SIMBUR NAIK KECAMATAN

MUARA SABAK TIMUR KABUPATEN

TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar serjana stara satu (S.1)

Dalam ilmu pendidikan islam

RIRIN ROYANI

TP 161575

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

iii Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 4: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …
Page 5: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …
Page 6: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …
Page 7: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirohim

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih

Sayang–Mu telah memberikan kekuatan dan kenikmatan dan membekali dengan

ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini

dapat terselasaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan

Rasulullah SAW.

Saya persembahkan karya sederhana ini kepada kedua orang tua saya

Ayahanda Dahlan dan Ibunda Rohani

Terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Bapak

dan Mama tersayang, telah memberikan dukungan, semangat, iringan doa, nasehat

dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak tergantikan hingga aku selalu kuat,

sabar dalam menjalani setia rintangan yang ada didepanku. Bapak mama

terimalah kado kecil ini sebagai tanda keseriusanku dalam membalas semua

pengorbananmu.

Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat mama dan bapak bahagia,

karena kusadari, selama ini belum bisa membuat lebih. Dalam hidupmu demi

hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan, dalam bekerja tanpa

mengenal rasa lelah. Maafkan anakmu. Bapak, Mama, masih saja ananda

menyusahkanmu.

Terimakasih terutuk Saudara-saudaraku

Rani Pratiwi, Ronaldy Ahmad Fauzan

Yang telah senantiasa memberikan semangat dan dukungan.

Terimakasih teruntuk Tante dan Pamanku

Rosmiati, Muslimin Bakti Salam

Yang telah membantu dan memberikan semangat.

TerimaKasih teruntuk

Rekan-rekan PAI-D

Terimakasih untuk waktu kebersamaannya, terimakasih telah menjadi yang selalu

solid, terimakasih telah rela berbagi tawa selama ini.

Page 8: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

MOTTO

حى انشه ح انشه تغى الله

كش يذه م ي كش ف نهز شا انقشآ نقذ غه

“Dan sungguh telah kami mudahkan Al-Qur‟an untuk pelajaran. Maka

adakah orang yang mengambil pelajaran?”

(QS. Al-Qamar: 17)

Page 9: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmatnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang berjudul “Peran Orang Tua

Dalam Memotivasi Anak Menghafal Di Rumah Di Desa Simbur Naik

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.

Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada insan yang rela anaknya

menjadi yatim, istrinya menjadi janda demi menegakkan kalimat tauhid

“Lailahaillah Muhammadarrasulullah”, karena berkat perjuangan beliaulah kita

bisa terselamatkan dari alam yang penuh dengan kebodohan menuju alam yang

penuh ilmu penegetahuan yang kita rasakan pada saat ini, dengan lafadz

“Allahumma shalli „ala sayyidina Muhammad wa „ala ali sayyidina Muhammad”.

Mudah-mudahan kita mendapat syafa‟at beliau di yaumul akhir nanti.

Penulisan skripsi ini bertujuan sebagai satu syarat untuk meraih serjana

program S.I Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Trbiyah dan Keguruan

UIN STS Jambi, dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih

jauh dari kesempurnaan. Namun berkah dari Allah SWT. Serta usaha-usaha

penulis, skripsi ini juga dapat diselesaikan. Selama pembuatan skripsi ini banyak

halangan dan rintangan yang penulis hadapi. Tetapi berkat kerja keras, bantuan

dan dorongan dari bebagai pihak, sehigga semuanya masih bisa di atasi. Pada

kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA. P.Hd. selaku Rektor UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

3. Bapak Muklis, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Ibu Dra. Latifah Adnan, M.H.I, selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan,

kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

5. Bapak Tabroni, M.Pd.I, selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya untuk membimbing, mengarahkan penulis dengan penuh keikhlasan,

Page 10: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

kesabaran dan rasa tanggung jawab, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik.

6. Pimpinan perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah serta karyawan yang

telah membantu penulis dalam melengkapi referensi dalam penulisan skripsi

ini.

7. Kepada teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, terkhusus kepada PAI-D. Semoga kesuksesan senantiasa

mengiringi langkah kita semua, dan juga kakak angkatan maupun adik

angkatan yang turut serta memberikan semangat dan dukungan.

Kemudia dari pada itu, sebagai karya manusia tentu dalam skripsi ini ada

terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kepada seluruh pembaca

diharapkan kesediannya untuk mengkritik skripsi ini yang sifatnya

membangun, seterusnya mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca.

Amin yaa rabbal alamin

Jambi, Maret 2020

Penulis

RIRIN ROYANI

TP. 161575

Page 11: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

ABSTRAK

Nama : Ririn Royani

Nim : Tp. 161575

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Menghafal Al-Qur‟an

Di Rumah Di Desa Simbur Naik Kec. Muara Sabak Timur Kab.

Tanjung Jabung Timur.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya anak yang cenderung

menghabiskan waktu luangnya untuk bermain game, menontn televisi sehingga

orang tua terkendala saat menyuruh anaknya untuk menghafal Al-Qur‟an, tidak

sedikit dari orang tua yang hanya sukses dalam memenuhi syahwat anak, mereka

gagal mendekatkan anak dengan nilai-nilai Al-Qur‟an dan kurang mempersoalkan

mau tidaknya anak dalam menghafal Al-Qur‟an. Adapun tujuan penelitian ini

untuk mengetahui Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Menghafal Al-

Qur‟an Di Rumah Di Desa Simbur Naik Kec. Muara Sabak Timur Kab. Tanjung

Jabung Timur.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

deskriftif. Subjek penelitian ini adalah orang tua santri. Sedangkan yang menjadi

informan adalah ustadz, santri dan toko masyarakat. Data dikumpulkan

menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data

dilakukan dengan cara triangulasi. Untuk analisis data menggunakan analisis

interaktif, dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa peran orang tua dalam

memotivasi anak menghafal Al-Qur‟an di rumah di Desa Simbur Naik antara lain

sebagai berikut: Memberi nasehat kepada anak, Memberi contoh atau sebagai

panutan, Memberi sangsi atau hadiah (rewerd), Memeberi dukungan.

Kata Kunci : Peran, Orang Tua, Anak, Menghafal Al-Qur‟an.

Page 12: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

ABSTRACT

Name : Ririn Royani

Nim : Tp. 161575

Departement : Islamic Educations

Thesisi Title :The role of parents in motivating Children to Memorizing the

Qur‟an at home in the village of simbur ascending muara sabak

sub- district east tanjung jabung regency.

This research is motivated by the many children who tend to spend their free

time playing games, watching television so that parents are constrained when

asking their children to memorize the Qur'an, not a few of the parents who only

succeed in fulfilling the child's lust, they fail to get closer to children with the

values of the Qur'an and less question whether or not children want to memorizing

the Qur'an. The purpose of this study is to determine the Motivation of parents

towards Children in The role of parents in motivating Children to Memorizing the

Qur‟an at home in the village of simbur ascending muara sabak sub- district east

tanjung jabung regency.

The method used in this research is descriptive qualitative research. The

subjects of this study is parents of students. While the informants are religious

teachers, students and community. Data was collected using interview,

observation and documentation methods. Data validity is done by triangulation.

For data analysis using interactive analysis, with the stages of data reduction, data

presentation, and data verification.

And the results of the study concluded that the motivation of parents towards

children in memorizing the Qur'an in RTBQ (RumahTahfidzBustanul Qur'an

SimburNaik Village, among others, are as follows: Giving advice to children,

Giving examples or as role models, Give sanctions or gifts (rewerd), give support.

Key Words : Role, Parents, Child, Memorize The Qur‟an.

Page 13: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

NOTA DINAS ......................................................................................... iii

PENGESAHAN. ...................................................................................... iv

PERNYATAAN ORIENTALITAS. ........................................................ v

PERSEMBAHAN. ................................................................................... vi

MOTTO ................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR. ............................................................................ viii

ABSTRAK ............................................................................................... x

ABSRACT ............................................................................................... xi

DAFTAR ISI. .......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ .......... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah. ................................................................ 5

C. Fokus Penelitian ....................................................................... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian. ............................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI...................................................................... 7

1. Peran Orang Tua ................................................................. 7

2. Anak .................................................................................. 11

3. Menghafal Al-Qur‟an ......................................................... 14

B. STUDY SELEVEN ................................................................. 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian .................................................................... 27

B. Setting dan Subjek Penelitian .................................................. 27

C. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 28

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 29

E. Teknik Analisis Data............................................................... 30

Page 14: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

F. Teknik Keabsahan Data .......................................................... 32

G. Jadwal Penelitian...................................................................... 35

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ........................................................................ 36

1. Historis ................................................................................ 36

2. Geografis............................................................................ . 37

3. Visi Misi ............................................................................. 37

4. Struktur Organisasi.............................................................. 38

5. Data Santri .......................................................................... 38

6. Keadaan pendidik dan santri ............................................... 44

7. Sarana dan Prasarana .......................................................... 45

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ........................................... 45

1. Pelaksanaan menghafal Al-Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz

Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur...................................... 45

2. Peran orang tua dalam memotivasi anak nya menghafal

al-Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur

Naik Kacamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung

Jabung Timur....................................................................... 49

3. Kendala orang tua dalam memotivasi anak nya untuk

menghafal Al-Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul

Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur...................................... 55

4. Usaha orang tua mengatasi kendala dalam memotivasi

anak nya untuk menghafal Al-Qur‟an Di RTBQ (Rumah

Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara

Sabak TimurKabupaten Tanjung Jabung Timur................. 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 60

B. Saran ..................................................................................... 60

C. Kata Penutup............................................................... ........... 61

Page 15: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

DAFTAR TABEL

Tabel I: Jadwal Penelitian....................................................................... 35

Tabel II : Data santri dan santriwati......................................................... 38

Tabel III : Keadaan tenaga pengajar........................................................ 44

Page 17: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Struktur Kepengurusan RTBQ.............................................. 39

Page 18: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 3.1. Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 3.2. Daftar Responden

Lampiran 3.3. Daftar Informan

Page 19: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur‟an adalah kalam Allah SWT yang mengandung mu‟jizat yang

diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril yang tertulis

pada mushaf, yang diriwayatkan secara mutawatir, yang dimulai dari Surah Al-

Fatihah diakhiri dengan Surah An-Nas, yang membacanya dinilai ibadah

(Abdul Majid, 2011: 2).

Allah menurunkan Al-Qur‟an sebagai pedoman dan petunjuk hidup

manusia di dunia. Al-Qur‟an merupakan kitab yang paling agung yang akan

terjaga kemuriannya sepanjang masa. Tidak ada satupun makhluk yang dapat

merubah lafadz dan makna yang terkandung dalam Al-Qur‟an. Allah telah

menjamin kemurniannya secara langsung tanpa mewakilkan kepada makhluk-

Nya satupun. Hal ini telah ditegaskan dalam firman-Nya Q.S Al Hijr ayat 9:

إها ن نحافظ كش نا انز ضه إها ح

Artinya:“Sesungguhnya kami lah yang menurunkan Al-Qur‟an, dan

sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya”(Departemen

Agama RI, 2007: 253).

Salah satu keistimewaan Al-Qur‟an adalah mudah dihafal, diingat, dan

mudah dipahami. Ini karena dalam lafal-lafal Al-Qur‟an, struktur kalimat, dan

ayat-ayatnya terdapat harmoni, keselarasan, dan kemudahan yang membuat ia

mudah dihafal oleh mereka yang ingin menghafalnya, memasukkannya ke

dalamdada, dan menjadikanhatinya, sebagai wadah Al-Qur‟an (Yusuf al-

Qaradhawi, 2007: 27).

Menghafal Al-Qur‟an adalah bentuk taqqarub kepada Allah yang paling

agung. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

خشكى ي ذعهى انقشآ عه

Artinya:“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur‟an dan

mengajarkannya.”(HR. Al-Bukhari). (Syaikh Musthafa, 2002: 778)

Betapa tingginya penghargaan dari Rosulullah SAW bagi orang yang mau

Page 20: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mempelajari Al-Qur‟an, baik itu dengan membacanya, menghafalkannya

maupun mentadabburinya. Bahkan Allah SWT akan mengangkat derajat orang

yang menghafal Al-Qur‟an ketika di akhirat.

Namun demikian, menghafal Al-Qur‟an bukanlah suatu perkara yang

mudah. Dibutuhkan niat yang ikhlas serta tekad dan kuat dalam

menghafalkannya. Masa kanak-kanak adalah masa yang paling tepat untuk

memulai menghafal Al-Qur‟an. Anak memiliki kemampuan akal yang putih

bersih yang tidak dipenuhi oleh kesibukan dan pikiran seperti orang dewasa.

Menurut John W. Santrock (2007: 288) anak-anak yang masih belita mampu

mengingat banyak informasi asalkan mendapat isyarat-isyarat dan bukti yang

tepat. Dengan menggunakan strategi yang tepat maka akan membuat anak akan

dapat mengingat dalam waktu yang lama.

Langkah awal yang perlu dihafal anak adalah surah al-Fatihah dan surat-

surat pendek dalam Al-Qur‟an. Setelah menghafal anak juga perlu menjaga

hafalannya. Agar hafalan anak tidak lupa, hendaknya anak dibiasakan untuk

muraja‟ah secara kontinyu. Anak perlu mengulang-ulang hafalannya secara

terus menerus agar hafalannya tersebut tidak mudah hilang.

Dalam menghafal Al-Qur‟an, anak dapat menghafalnya di rumah maupun

disebuah lembaga. Ketika di rumah anak mendapat bimbingan dari anggota

keluargannya. Anggota kelurga disini bisa berarti orang tua maupun

saudaranya. Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam

membimbing anak. Karena orang tua merupakan pendidik utama dan pertama

bagi anak-anak mereka (Zakiah Daradjat, dkk, 2014: 35).

Orang tua merupakan orang yang terdekat dengan anak. Sikap dan tingkah

laku orang tua akan menjadi panutan bagi anaknya. Menurut Al Ghazali (dalam

Dindin Jamaluddin, 2013: 65) anak merupakan amanat bagi kedua orang

tuanya. Orang tua harus dapat membimbing anaknya kearah yang lebih baik.

Keberhasilan orang tua dalam memberikan nilai-nilai positif, akan berimbas

pada perilaku yang baik, sehingga menghantarkannya pada kebahagiaan hidup

di dunia dan di akhirat.

Page 21: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dalam mendidik anak, asupan pertama terbaik bagi jiwa mereka adalah

memperdengarkan dan membacakan ayat suci Al-Qur‟an. Usahakan mereka

mulai menghafal Al-Qur‟an sejak dini, per kalimat, lalu per ayat. Jiwa mereka

akan tumbuh bersama kesucian Al-Qur‟an.

Sel-sel otak mereka yang berjumlah miliaran akan membentuk gugusan sel

yang tidak saja rapi juga hidip dan bercahaya. Otak mereka menjadi cerdas

secara interaksi dan spiritual. Anak yang demikian ini lah yang pantas

mewarisi generasi saleh masa lalu dan siap menyongsong gelombang

kehidupan masa depan yang penuh dinamika. (Ahsin Sakho Muhammad, 2017:

12).

Apalagi di era globalisasi seperti saat ini, kehadiran alat-alat elektronik

seperti televisi, handphone, internet dan lain sebagainnya, membuat anak

biasanya lebih tertarik untuk melihat televisi maupun memainkan alat-alat

elektronik tersebut. Oleh sebab itulah bimbingan dan motivasi dari orang tua

khususnya dalam hal menghafal Al-Qur‟an sangat diperlukan.

Namun kenyataannya tidak sedikit orang tua yang hanya sukses memenuhi

syahwat anaknya. Mereka gagal mendekatkan anak-anaknya dengan nilai-nilai

Al-Qur‟an. Hasilnya, anak-anak lebih mengenal game-game, nama-nama

selebriti, judul-judul sinetron dari pada hafal surat-surat dalam Al-Qur‟an. Dan

masalah anak dapat membaca maupun mau untuk menghafal Al-Qur‟an atau

tidak, itu tidak terlalu menjadi persoalan (Sa‟ad Riyadh, 2008: 10).

Dalam hal ini kedua orang tua, ayah sebagai kepala keluarga dan ibu

sebagai kepala rumah tangga memang dituntut untuk mewarnai keluarganya

dengan nilai-nilai akhlak yang baik dan mulia, kesuri tauladan yang baik,

menyelamatkan anggota dari segala bentuk perangai dan perilaku yang tidak

baik, baik susahnya perjuangan di dunia maupun di akhirat, sebagaimana

dimaksudkan Firman Allah Swt dalam surat al-Tahrim ayat 6:

ان قدا انهاط هكى اسا أ آيا قا أفغكى ا انهز حجاسج ا أ

يا ؤيش فعه يا أيشى الله ا يلئكح غلظ شذاد ل عص عه

Page 22: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

4

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada

mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Peran Utama Kedua Orang Tua Memahami substansi kandungan Firman

Allah Swt dalam surat al-Tahrim ayat 6 sebagaimana disinggung di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tugas-tugas dan kewajiban kedua

orang tua sebagai pemelihara dan pelindung keluarga. Hal ini sesuai dengan

maksud salah satu hadits Rasulullah Saw. yang sudah populer dikalangan

ummat, yang artinya “setiap kamu adalah orang yang memiliki tanggung jawab

dan setiap kamu akan bertanggung jawab atas apa yang kamu pertanggung

jawabkan”. Sebagai pelindung dan pemelihara anggota keluarganya, orang tua

dituntut untuk memberikan jaminan material bagi kelangsungan hidup

keluarganya, antara lain misalnya berupa nafkah dan sebagainya.

Dengan demikian keluarga atau orang tua memiliki tangung jawab untuk

melindungi dan memelihara seluruh anggota keluarganya dari segala mara

bahaya, dengan cara memberikan perlindungan dan menciptakan rasa aman

dalam jiwa seluruh anggota keluarga. Karena hanya dengan jiwa yang

terlindungi, dan merasa amanlah anak akan dapat tumbuh dan berkembang

dengan kepribadian yang baik dan stabil.

Hal ini menunjukkan bahwa tidak sedikit orang tua yang kurang berperan

terhadap anak khususnya dalam hal menghafal Al-Qur‟an. Padahal orang tua

berkewajiban untuk mendekatkan anak mereka dengan nilai-nilai Al-Qur‟an

dan tugas orang tua bukan hanya dituntut untuk memenuhi kebutuhan duniawi

anak semata, tetapi juga memberikan bekal kepada anak untuk dapat meraih

kebahagiaan di dunia maupun diakhirat yaitu dengan menanamkan dan

mengajarkan ilmu-ilmu agama sejak dini dan mendekatkan anak dengan nilai-

nilai Al-Qur‟an salah satunya dengan membimbing anak agar selalu membaca

dan menghafal Al-Qur‟an.

Page 23: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

5

Selain menghafal Al-Qur‟an di rumah, anak juga dapat menghafal Al-

Qur‟an di sebuah lembaga. Rumah tahfiz Bustanul Qur‟an (RTBQ) merupakan

sebuah lembaga untuk memudahkan anak dalam menghafal Al-Qur‟an. Rumah

tahfiz bustanul Qur‟an ini berada di Simbur Naik Kecamatan Muara Sabak

Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Ada sekitar 126 santri yang

mengikuti pembelajaran mengghafal Al-Qur‟an dan terdiri dari 2 ustaz dan di

bantu oleh santri yang sudah hafal 10 juz.

Berdasarkan realitas di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Menghafal

Al-Qur‟an di Rumah di Desa Simbur Naik Kecamatan Muara Sabak Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur”.

B. Fokus Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini,

penulis mengaji tentang Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Menghafal

Al-Qur‟an di Rumah di Desa Simbur Naik Kecamatan Muara Sabak Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelaksanaan menghafal Al-Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz

Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak Timur Kabupaten

Tanjung Jabung Timur.

2. Bagaimana peran orang tua memotivasi anak dalam menghafal al-Qur‟an Di

RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara

Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

3. Apa kendala orang tua dalam memotivasi anak nya untuk menghafal Al-

Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan

Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

4. Bagaimana usaha yang dilakukan orang tua untuk mengatasi kendala anak

dalam menghafal Al-Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an)

Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung

Timur.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Page 24: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

6

1. Tujuan penelitian

a. Ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan menghafal Al-Qur‟an Di

RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara

Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

b. Bagaimana peran orang tua memotivasi anak dalam menghafal al-Qur‟an

Di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan

Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

c. Apa kendala orang tua dalam memotivasi anak nya untuk menghafal Al-

Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik

Kacamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

d. Bagaimana usaha yang dilakukan orang tua untuk mengatasi kendala

anak dalam menghafal Al-Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul

Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak Timur Kabupaten

Tanjung Jabung Timur.

e. Kegunaan Penelitian

a. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan buah pikiran

yang konkret tentang pelaksanaan pendidikan Al-Qur‟an.

b. Untuk memberikan masukan kepada masyarakat tentang pentingnya

menghafal Al-Qur‟an.

c. Untuk melengkapi salah satu persyaratan memproleh gelar serjanah stara

satu (S1) dalam bidang Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam

di UIN Sultan Thahah Saifuddin Jambi.

Page 25: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

7 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

Tinjauan Pustaka

A. Kajian teori

1. Peran orang tua

a. Penegrtian peran

Menurut Biddle dan Thomas menyatakan bahwa peran adalah

serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan

dari pemegang kedudukan. (Sarlito Wirawan, 2000: 217)

Peran merupakan sesuatu bagian atau yang memegang pimpinan

yang utama dalam suatu hal. (Poerwardamita, 2007: 870)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran merupakan

rangkaian sesuatu yang berupa perilaku yang dilakukan oleh seseorang

yang memegang kedudukan atau tanggung jawab tertentu. dalam

penelitian ini peran yang dimaksud adalah andil, kontribusi dan

partisipasi orang tua terhaap anak dalam menghafal Al-Qur‟an.

b. Pengertian orang tua

Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang dituakan.

Namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu adalah orang

yang telah melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak. Karena orang tua adalah

pusat kehidupan rohani anak, maka setiap reaksi emosi anak dan

pemikirannya dikemudian adalah hasil dari ajaran orang tuanya tersebut.

Sehingga orang tua memegang peranan yang penting dan amat

berpengaruh atas pendidikan anak-anak.

Orang tua merupakan lingkungan pertama bagi anak yang sangat

berperan penting dalam setiap perkembangan anak khususnya

perkembangan kepribadian anak. Oleh karena itu, diperlukan cara yang

tepat untuk mengasuh anak sehingga terbentuklah suatu kepribadian anak

yang diharapkan oleh orang tua sebagai harapan masa depan.

Pola asuh yang baik untuk pembentukan kepribadian anak adalah

pola asuh orang tua yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi

tetap dengan pengawasan dan pengendalian orang tua. Sehingga

terbentuklah karakteristik anak yang dapat mengontrol diri, mandiri,

Page 26: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

8

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mempunyai hubungan yang baik dengan teman, mampu menghadapi

stres dan mempunyai minat terhadap hal-hal baru. Pola asuh orang

tuapun sangat mempengaruhi setiap kepribadian yang telah terbentuk.

(Abdul Wahib, 2015:2-7)

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2008) orang tua adalah

ayah, dan ibu kandung. Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri

dari ayah, dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan

yang sah yang membentuk sebuah keluarga. (Selfia S. Rumbewas,

Beatus M. Laka, Naftali Meokbun, 2018:202)

c. Peran orang tua

Dalam upaya menghasilkan generasi penerus bangsa yang baik dan

berkualitas, diperlukan adanya usaha yang konsisten dari orang tua

untuk mendidik anak. Anak merupakan amanah yang besar bagi setiap

orang tua. Oleh karena itu orang tua memiliki kewajiban yang besar

untuk mendidik anaknya.

Al-Qur‟an dengan tegas mengigatkan bahwa semua harta dan anak

itu adalah fitra atau cobaan dari Allah SWT, sebagaimana firman Allah:

ما أموالكم عنده أجر عظيم إن وأولدكم فتنة والل

Artinya: “Sesungguhnya harta dan anak-anak itu adalah cobaan (ujian),

dan disisi Allah ada pahala yang besar”. (QS. At-Taghaabun,

64:15) (Departeman Agama RI, 2007: 942)

Berangkat dari ayat diatas maka bagaimana sikap kedua orang tua di

dalam menghadapi dan memperlakukan anak sangat mempengaruhi

kondisi anak dalam perkembangannya. Maka sudah menjadi kewajiban

orang tua khususnya dan para pendidik pada umumnya untuk

mengarahkan dan membimbing anak-anak menuju hal-hal yang baik dan

benar serta menjauhkan mereka dari pengaruh-pengaruh jelek yang dapat

mewarnai keimanan serta kepribadian mereka. (Juwariyah, 2010: 70)

Orang tua harus paham peran dan tanggung jawab mereka terhadap

seorang anak. Dindin Jamaluddin, dkk (2013: 145) mengemukakan

Page 27: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

bahwa ada beberapa langkah yang dapat dilaksanakan orang tua dalam

perannya mendidik anak, diantaranya:

1) Orang tua sebagai panutan.

Salah satu ciri utama anak adalah meniru, secara sadar atau tidak,

anak akan meneladani segala sikap, tindakan, dan perilaku orang

tuanya, baik dalam bentuk perkataan dan perbuatan maupun dalam

pemunculan sikap kejiwaan seperti emosi, sentimen, dan kepekaan.

Itulah sebabnya orang tua diharuskan memulai dalam mendidik anak

dengan memberikan contoh dan teladan yang baik. (Dindin

Jamaluddin, dkk, 2013: 71)

Keterlibatan orang tua dalam mendidik anak menghafal Al-

Qur‟an sangat diperlukan. Orang tua harus biasa menjadi contoh anak

mereka agar senantiasa bersedia untuk menghafalkan Al-Qur‟an.

Sebelum menuntun anak menghafal Al-Qur‟an, hendaknya orang tua

sudah hafal terlebih dahulu sehingga anak percaya bahwa surat-surat

bisa dihafal dan anak tidak merasa tertekan karena orang tua yang

menyuruhnya menghafal Al-Qur‟an sudah menghafalnya.

2) Orang tua sebagai motivator.

Anak mempunyai motivasi untuk bergerak dan bertindak apabila

ada dorongan dari orang lain, tentunya dari orang tua. Motivasi dapat

berbentuk dorongan, pemberian penghargaan, harapan atau hadia yang

wajar dalam melakukan aktivitas yang dapat memperboleh prestasi

yang memuaskan. Orang tua sebagai motivator anak harus

memberikan dorongan dalam segala aktivitas anak.

Motivasi dan dorongan dari orang tua sangat diperlukan oleh anak

untuk menghafal Al-Qur‟an, karena menghafal Al-Qur‟an sangat

memerlukan kemauan dan kedisiplinan yang kuat. Orang tua harus

bisa memberikan motivasi kepada anak agar anak selalu bersemangat

dalam menghafal Al-Qur‟an. Usia antara 7-10 tahun adalah fase ketika

seorang anak lebih membutuhkan motivasi dan bimbingan. Pada fase

ini orang tua bisa memberikan hadiah jika mereka berprestasi. Hadiah

Page 28: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

10

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

tersebut bisa berupa rekaman Al-Qur‟an, ata satu paket kaset murattal

lengkap atau Cdmurattal yang biasa dipasang di komputer, sebab hal

ini dapat membantu anak dalam mengahafal Al-Qur‟an.

3) Orang tua sebagai cermin utama anak.

Orang tua adalah orang yang sangat dibutuhkan anak. Orang tua

dapat diharapkan oleh anak sebagai tempat berdiskusi dalam berbagai

masalah, baik yang berkaitan dengan pendidikan maupun pribadinya.

Adakalanya seorang anak nampak malas untuk menghafal. Boleh

jadi dia sedang kurang sehat, atau amat lelah. Dalam keadaan

demikian hendaknya orang tua tidak terlalu memaksakan target

hafalan. Ketika anak malas menghafal, berilah nasehat secara tegas

namun penuh kasih sayang, jangan marah, tetap berfikir positif, dan

segera cari solusinya. (Ahda Bina, 2013: 82)

4) Orang tua sebagai fasilitator anak.

Orang tua harus sedapat mungkin memenuhi fasilitas yang

diperlukn seorang anak, dan ditentukan dengan kondisi ekonomi yang

ada. Fasilitas disisni berupa segala hal yang diperlukan untuk anak

dalam menghafal Al-Qur‟an seperti lingkungan yang kondusif bagi

anak untuk menghafal Al-Qur‟an.

Menurut Hasbullah (2013: 88) tugas dan tanggung jawab yang

perlu disandarkan dan dibina oleh kedua orang tua antara lain:

a) Memelihara dan membesarkannya.

b) Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmaniah

maupun rohaiah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya

lingkungan yang dapat membahayakan dirinya.

c) Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan

yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga bila ia telah

dewasa maupun berdiri sendiri dan membantu orang lain.

d) Membahagiankan anak untuk didunia dan diakhirat dengan

memberinya pendidika agama sesuai denga ketentuan Allah SWT,

sebagai tujuan akhir hidup muslim.

Page 29: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

11

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menurut Santrock (2007: 164) orang tua berperan sebagai

manajerial bagi kehidupan anak. Sebagai manajer orang tua harus

mengawasi, mengatur dan memantau segala aktifitas anak. Peran

sebagai manajerial orang tua dapat berupa menentukan jadwal anak

dalam menghafal Al-Qur‟an, membatasi waktu anak untuk bermain

dan selalu memantau aktifitas yang dilakukan anak.

Selain itu, Sri Lestari (2012: 37) mengemukakan bahwa

“pengasuhan merupakan tanggung jawab utama orang tua,

sehingga sangat disayangkan bila masih ada orang tua yang

menjalani perannya tanpa ada kesadaran pengasuhan.” Pengasuhan

dsini juga berarti mengasuh. Dalam mengasuh anak terkadang hal

untuk menjaga, merawat, mendidik, dan membimbing anak.

Dari beberapa pemaparan diatas maka dapat disimpulkan

bahwa peran dan tanggung jawab orang tua yaitu memberikan

contoh yang baik bagi anaknya, sebagai motivator yang

memberikan dorongan dan motivasi terhadap anak dalam segala

aktivitasnya, orang tua segabagi fasiltaor yang mampu memenuhi

segala kebutuhan anak baik kebutuhan jasmani maupun rohani dan

orang sebagai pendidik yang mampu mendidik serta membimbing

anaknya untuk dapat menjalani kehidupannya didunia dan meraih

kebahagiaan di akhirat.

2. Anak

a. Pengertian anak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia anak merupakan generasi

kedua atau keturunan pertama. Keturunan disini dimaksud dengan

seseorang yang dilahirkan oleh orang tuanya. Anak merupakan orang

dewasa dalam bentuk mini sehingga perlakuan yang diberikan oleh

lingkungan sama dengan perlakuan terhadap orang dewasa. (Lusi

Nuryanti, 2008: 2).

Menurut Fauzi Rachman anak adalah manusia kecil yang wajib

dilindungi oleh siapapun di dunia. Perlindungan yang harus didapatkan

Page 30: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

12

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

anak mencakup aspek fisik, mental, jiwa, dan perasaannya. Dan orang

yang paling bertanggung jawab dalam hal perlindungan terhadap anak

adalah orang tua. (Fauzi Rachman, 2014: 14).

Dilihat dari ajaran Islam, anak adalah amanat Allah. Amanat wajib

dipertanggungjawabkan. Yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah

orang tua. Tanggung jawab orang tua terhadap anak tidaklah kecil.

Secara umum inti tanggung jawab ialah penyelenggaraan pendidikan

bagi anak-anaknya dalam rumah tangga. (Ahmad Tafsir,2008: 160).

Anak sebagaimana dirumuskan dalam Al-Qur‟an surah An-Nisa ayat

1 adalah “tercipta melalui ciptaan Allah dengan perkawinan seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan dengan kelahirannya. (Mahmud, dkk,

2013: 131). Dalam ayat lain dikatakan bahwa anak adalah perhiasan

duniawi, sesuai dengan firman Allah SWT:

انحاخ خش عذ انثاقاخ انصه صح انحاج انذا انث ال ان

خش أيل اتا ستك ش

Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia..”(QS Al Kahfi:

46) (Ahmad Tafsir, 2008: 160).

Selain itu anak adalah sebagai cobaan. Yang telah disebutkan oleh

Allah SWT dalam firman-Nya:

عذ أجش عظى ه الله أ لدكى فرح أ انكى ا أي ه ا أ اعه

Artinya: “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah

sebagai cobaan dan sesungguhnya disisi Allah ada pahala yang

besar” (QS. Al-Anfal: 28) (Departemen Agama RI, 2007: 264)

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa anak merupakan

amanat yang diberkan oleh Allah SWT kepada setiap orang tua yang

harus dididik, dirawat dan diberri perlindungan, karena anak pada

dasarnya adalah perhiasan dunia dan cobaan bagi orang tua yang

nantinya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah.

Page 31: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

13

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Batasan Usia Masa Anak-anak

Fase perkembangan yang dialami oleh setiap manusia menurut

Christiana (2012: 22) yaitu:

1) Masa pra-lahir, yaitu mulai sejak konsepsi dan berlangsung sampai

kira-kira 280 hari.

2) Masa bayi, yaitu usia 0-2 tahun.

3) Masa anak (2-12 tahun), masa anak dibagi menjadi dua periode, yaitu

periode masa anak awal (2-6 tahun) dan periode masa anak akhir (6-

12 tahun).

4) Masa remaja (12-21 tahun), dibagi menjadi dua periode, yaitu masa

remaja awal(kira-kira 12-15 tahun), dan masa remaja akhir (18-21

tahun).

5) Masa dewasa (21 tahun dan selanjutnya), dibagi menjadi masa dewasa

awal (21-40 tahun), masa dewasa madya (40-65 tahun), dan masa

dewasa akhir/usia lanjut (65 tahun ke atas).

Sedangkan Hurlock (1980: 14) menyebutkan bahwa tahapan rentang

kehidupan manusia terdiri dari:

a. periode pranatal: konsepsi kelahiran.

b. Bayi: mulai kelahiran sampai akhir minggu kedua.

c. Masa bayi: akhir minggu ke dua sampai akhir tahun kedua.

d. Awal masa kanak-kanak: dua sampai enam tahun.

e. Akhir masa kanak-kanak: enam sampai sepuluh atau dua belas tahun.

f. Masa puber atau pramasa remaja: sepuluh atau dua belas sampai tiga

belas atau empat belas tahun.

g. Masa remaja: tiga belas atau empat belas tahun sampai delapan belas

tahun.

h. Awal masa dewasa: delapan belas sampai empat puluh tahun.

i. Usia pertengahan: empat puluh sampai enam puluh tahun.

j. Masa tua atau usia lanjut: enam puluh tahun sampai meninggal.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa rentangan usia anak-

anak berada dalam usia 6 tahun sampai 12 tahun. Jika dibagi atas masa

Page 32: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

14

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kanak-kanak awal dan kanak-kanak akhir, masa kanak-kanak awal

berada dalam usia 2 tahun sampai 6 tahun, dan masa kanak-kanak akhir

berada dalam rentang usia 6 tahun sampai 12 tahun. Pada penelitian ini,

mempunyai fokus pada masa kanak-kanak akhir.

3. Menghafal Al-Qur‟an

a. Pengertian menghafal Al-Qur‟an

Menghafal Al-Qur‟an merupakan suatu aktifitas yang sangat mulia

dimata Allah Swt, menghafal Al-Qur‟an sangat berbeda dengan

menghafal kamus atau buku, dalam menghafal Al-Qur‟an harus benar

tajwid dan fasih dalam melafalkanya. Jika penghafal Al-Qur‟an belum

bisa membaca dan belum mengetahui tajwidnya maka akan susah dalam

menghafal Al-Qur‟an. Bahkan mungkin ditengah majunya ilmu

pengetahuan dan teknologi muncul upaya pemalsuan dalam segala

bentuk terhadap isi ataupun redaksi oleh orang kafir. Semua pemalsuan

tersebut adalah salah satu upaya menentang kebenaran Al-Qur‟an. Salah

satu upaya untuk menjaga kemurnian dan keaslian Al-Qur‟an yaitu

dengan menghafalnya.

Menghafal Al-Qur‟an merupakan suatu kegiatan yang mulia dimata

Allah Swt. Namun tak sedikit para hafidz (hafal Al-Qur‟an) setelah

mereka tidak di pondok pesantren, mereka lupa untuk melakukan

muroja‟aah (mengulang hafalan) sendiri, sehingga hafalan yang mereka

hafalkan dengan susah payah akhirnya lupa, tanpa merosa berdosa

sedikitpun. Hal tersebut mungkin menjadi hal yang kurang diperhatikan

oleh lembaga-lembaga penyelenggara program tahfidzul qur‟an.

Sejak Al-Qur‟an diturunkan hingga kini banyak orang-orang yang

menghafal Al-Qur‟an lahirlah lembaga-lembaga pendidikan menghafal-

Al-Qur‟an, baik untuk anak-anak, remaja maupun dewasa. (Sahiron

Syamsuddin, 2007: 23)

Menghafal Al-Qur‟an saat ini juga sudah ditayang di salah satu

stasiun televisi. Anak anak yang belum paham akan tajwid dan cara baca

yang fasih pun sudah banyak yang diajarkan untuk menghafal Al-Qur‟an,

Page 33: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sehingga ketika sudah hafal banyak bacaan-bacaan yang kurang pas atau

bahkan salah.(Indra Keswara, 2017:63-64)

Menghafal (tahfidz)Al-Qur‟an adalah suatu pekerjaan yang mulia di

sisi Allah swt. Seperti yang telah dijelaskan bahwa orang-orang yang

selalu membaca Al-Qur‟an dan mengamalkan isi kandungannya adalah

orang-orang yang mempunyai keutamaan mendapatkan pahala yang

berlipat ganda dari Allah SWT. Berdasarkan janji Allah inilah banyak

dari kalangan umat islam mempunyai minat yang besar untuk menghafal

Al-Qur‟an.

Menghafal Al-Qur‟an sebanyak 30 juz, 114 surah bukanlah

pekerjaan yang mudah menghafal Al-Qur‟an sangat berbeda dengan

menghafal bacaan-bacaan lain, apalagi bagi orang non arab yang tidak

menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa sehari-hari.(Nur Uhbiyati,

2001: 146-147)

Menghafal Al-Qur‟an boleh dikatakan sebagai langkah awal dalam

suatu proses penelitian akbar yang dilakukan oleh para penghafal Al-

Qur‟an kandungan ilmu-ilmu al-qur‟an, tentunya setelah proses dasar

membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar. Menghafal terlebih dahulu

walaupun penghafal itu sendiri belum mengetahui tentang seluk beluk

ulumul Qur‟an, gaya bahasa, atau makna yang terkandung didalamnya,

selain hanya bisa membacanya dengan baik.

Penghafal seperti ini biasanya mengandalkan pada kecermatan

memperhatikan bunyi ayat-ayat yang di hafalkannya. Artinya, asal sudah

bisa membaca dengan baik sesuai dengan tajwidnya maka mulailah ia

menghafal Al-Qur‟an.

Terlebih dahulu mempelajari uslub bahasa dengan mendalami

bahasa arab dengan segala aspeknya sebelum menghafal, sehingga

apabila telah dianggap cukup memahami tentang bahasa arab dan banyak

mengkaji kitab-kitab sebagai penduduk dalam proses menghafal maka ia

pun kemudia berangkat menghafal al-qur‟an. Cara seperti ini akan lebih

bagus karena akan banyak memberikan keuntungan dan kemudahan

Page 34: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dalam memahami isi kandungan ayat-ayat yang dibacanya. (Ahsin W.

Al-hafidz, 2000:19)

b. Syarat-syarat menghafal Al-Qur‟an

Diantara beberapa hal yang harus terpenuhi sebelum seseorang

memasuki priode menghafal Al-Qur‟an, ialah:

1. Mampu mengosongkan benaknya dari pikiran-pikiran dan teori-teori,

atau permaalahan-permasalahan yang sekiranya akan mengganggunya

juga harus membersihkan diri dari segala sesuatu perbuatan yang

kemungkinan dapat merendahkan nilai studinya.

2. Niat yang ikhlas.

3. Mencari motivasi yang paling kuat untuk menghafal Al-Qur‟an.

4. Mengatur waktu.

5. Memiliki keteguhan dan kesabaran.

6. Istiqomah.

7. Menjauhkan diri dari maksiat dan sifat-sifat tercela.

8. Mempu membaca dengan baik. (Mustofa Kamal, 2017: 4)

c. Faedah menghafal Al-Qur‟an

Menurut para ulama, diantara faedah menghafal Al-Qur‟an adalah:

1. Jika disertai saleh dan keikhlasan, maka ini merupakan kemenangan

dan kebahagiaan didunia dan akhirat.

2. Orang yang menghafal Al-Qur‟an akan mendapat anugrah dari Allah

SWT yang berupa ingatan yang tajam dan pemikiran yang cemerlang,

karena itu para penghafal Al-Qur‟an lebih cepat mengerti, teliti dan

hati-hati karena banyak latihan untuk mencocokkan ayat serta

membandingkan dengan ayat lainnya.

3. Menghafal Al-Qur‟an merupakan bahtera ilmu, karena akan

mendorong seseorang yang hafal Al-Qur‟an untuk berprestasi lebih

tinggi daripada teman-temannya yang tidak hafal Al-Qur‟an,

sekalipun umur, kecerdasan dan ilmu mereka berdekatan.

4. Penghafal Al-Qur‟an memiliki identitas yang baik, akhlak dan prilaku

yang baik.

Page 35: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5. Penghafal Al-Qur‟an mempunyai kemampuan mengeluarkan fonetik

arab dari landasan secara thabi’i (alami) sehingga bisa fasih berbicara

dan ucapannya benar.

6. Jika menghafal Al-Qur‟an mampu menguasai kalimat-kalimat didalam

Al-Qur‟an, berarti ia telah banyak menguasai arti kosa kata Bahasa

Arab, seakan-akan ia telah menghafal sebuah kamus bahasa arab.

7. Dalam menghafal Al-Qur‟an banyak sekali contoh-contoh yang

berkenaan kata-kata bijak (hikmah, yang sangat bermanfaat dalam

kehidupan. Dengan menghafal Al-Qur‟an, seseorang akan banyak

meghafal kata-kata tersebut.

8. Bahasa dan uslub (susunan kalimat) Al-Qur‟an sangatlah memikat dan

mengandung sastra Arab yag tinggi. Seseorang menghafal Al-Qur‟an

yang mampu menyerap wahana sastranya, akan mendapatkan dzauq

adabi (rasa sastra) yang tinggi. Hal ini bisa bermanfaat dalam

menikmati sastra Al-Qur‟an yang akan mengganggu jiwa, sesuatu

yang tak mampu dinikmati orang lain.

9. Dalam Al-Qur‟an banyak sekali contoh-contoh yang berkenaan

dengan ilmu Nahwu dan Shorof seorang penghafal Al-Qur‟an akan

sangat cepat menghadirkan dalil-dalil dari ayat Al-Qur‟an untuk suatu

kaidah dalam ilmu Nahwu dan Shorof.

10. Dalam Al-Qur‟an banyak sekali ayat-ayat hukum. Seseorang

penghafal Al-Qur‟an dengan cepat pula menghadirkan ayat-ayat

hukum yang ia perlukan dalam menjawab suatu persoalan hukum.

11. Seseorang penghafal Al-Qur‟an setiap waktu akan selalu memutar

otaknya agar hafalan Al-Qur‟an tidak lupa. Hal ini akan menjadikan

hafalannya kuat. Ia akan terbiasa menyimpan memori dalam

ingatannya. (Sa‟adulloh, 2008, Hal 21-23)

Selain keutamaan diatas, masih banyak keutamaan lainnya bagi

penghafal Al-Qur‟an, sebagaimana yang ditulis oleh Amamu Abdul

Azizi dalam bukunya hafal Al-Qur‟an dalam hitungan hari, adapun

keutamaan tersebut adalah:

Page 36: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Mendapat derajat yang tinggi di surga

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Aish R.A dari Nabi

SAW beliau bersabda:

أت عى ع د انحفشي حذهشا أت دا غل د ت حذهشا يح

عفا ش ع ع ت عثذ الله صس ع أت انهجد ع عاصى ت ع

اسذق اقشأ عههى قال قال نصاحة انقشآ عه صههى الله انهث

ه يضنرك ع ا كد ذشذم ف انذا فئ سذم ك ا قال ذ آخش آح ذقشأ ت

ح صحح حذهشا تذاس حذهشا عثذ انشه أت عغى زا حذس حغ

عاد ح زا ال عاصى ت ع عفا ذي ع ي ت

Artinya:”Kelak akan dikatakan kepada ahli Al-Qur‟an; bacalah dan

naiklah, kemudian bacalah dengan tartil sebagaimana kamu

membacanya ketika di dunia, karena sesungguhnya

tempatmu ada pada akhir ayat yang kamu baca. Abu Isa

berkata: Hadits ini hasan shahih. Telah menceritakan

kepada kami Bundar telah menceritakan kepada kami

Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan dari „Ashim dengan

sanad dan maksud yang sama”. (HR. Tarmidzi No. 2838)

b. Al-Qur‟an dapat memberikan syafaat untuk mereka

Diriwayatkan dari Abu Ummah, ia berkata, “saya mendengar

Rasulullah SAW bersabda:

عههى قال: قال سعل الله صههى الله عه ه أت أيايح انثا ع

و انقايح نصاحث أذ شفعا ؛ فئه اقشءا انقشآ

Artinya:“Abu Ummah Al Bahily berkata, “saya mendengar

Rasulullah Shallallahu„Alaihi Wasallam bersabda: “Bacalah

Al-Qur‟an karena sesungguhnya dia akan datang pada hari

kiamat sebagai pemberi syafa‟at bagi orang yany

membacanya.” (HR. Muslim)

c. Mereka adalah manusia yang paling banyak kebaikannya

Page 37: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Diriwayatkan dari Ibnu Mas‟ud Rasulullah SAW bersabda:

عههى: عه صههى الله يغعد، قل: قال سعل الله ت ع عثذ الله

انحغح تعشش حغح، فه ت كراب الله قشأ حشفا ي ا، ل ي أيصان

يى حشف لو حشف أنف حشف نك أقل انى حشف،

Artinya:“Abdullah bin Mas‟ud berkata: “Rasulullah shallallahu

„Alaihi Wasallam bersabda: “Barang siapa membaca satu

huruf dari Al-Qur‟an, maka baginya satu kebaikan dengan

bacaan tersebut, dan satu kebaikan dilipatkan menjadi

sepuluh kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan

satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan

Miim satu huruf.” (HR. Tarmidzi dan dishahihkan di dalam

kitab shahih Al Jami‟)

d. Mereka tergolong manusia terbaik

Diriwayatkan dari Usman bin Affan RA dari Nabi SAW beliau

bersabda:

ه عه هى انقشآ ذعه خشكى ي

Artinya:“Sebaik-baik orang diantara kalian adalah yang mempelajari

Al-Qur‟an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari)

Ibnu Hajar berkata, “Tidak diragukan lagi bahwa orang yang

menggabungkan dalam dirinya dua perkata yaitu mempelajari Al-

Qur‟an dan mengajarkannya, ia menyempurnakan dirinya dan orang

lain, berarti ia telah mengumpulkan dua manfat, yaitu manfaat yang

sedikit dan manfaat yang banyak. Itulah sebabnya ia lebih utama

daripada yang lain.”

e. Perumpamaan bagi orang-orang yang membaca Al-Qur‟an

أت ع أت ظثا قاتط ت يع حذهشا جشش ع ذ ت حذهشا أح

ه انهزي ع عههى إ عه صههى الله عثهاط قال قال سعل الله ات

Page 38: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

كانثد انخشب قال زا حذس حغ انقشآ ء ي ش ف نظ ف ج

صحح

Artinya: “Sesungguhnya orang yang di dalam dirinya tak ada sedikit

pun Al-Qur‟an ibarat rumah yang runtuh. Abu Isa berkata:

Hadist ini hasan shahih (HR. Tarmidzi No.1837)

f. Keutamaan mereka tidak sebanding dengan harta benda dunia

Abu Huraira RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:

قهـا ا شلز خهفاخ عظاو ع جذ ف أ ه أحة أحذكى إرا سجع إنى أ

شلز خش ن ي ه أحذكى ف صلذ : عى ،قال : فصلز آاخ قشأ ت

سا يغهى ا خهفاخ عظاو ع

Artinya:“Apakah salah seorang diantara kalian senang bila pulang

keluarganya dengan mendapatkan tiga ekor unta yang

bunting lagi gemuk-gemuk? “kamipun berkata, “Ya” Beliau

bersabda, “Tiga ayat yang dibaca oleh seorang diantara kalian

dalam shalatnya itu lebih baik daripada tiga ekor unta yang

sedang bunting lagi gemuk-gemuk.” (HR. muslim)

Para ulama sepakat bahwa hukum mengahafal Al-Qur‟an adalah

fardhu kifayah, apabila diantara anggota masyarakat ada yang sudah

melaksanakannya maka bebaslah anggita masyarakat lainnya, tetapi

jika tidak ada sama sekali maka berdosalah semuanya. Imam As-

Suyuti dalam kitabnya, Al-Itqan mengatakan: “ketahuilah,

sesungguhnya menghafal Al-Qur‟an itu adalah fardhu kifayah bagi

umat” (Sa‟adulloh, 2008, hal. 19)

Stiap orang yang ingin menghafal Al-Qur‟an harus mempunyai

persiapan yang matang agar proses hafalan dapat berjalan dengan baik

dan benar. Selain itu persiapan ini merupakan syarat yang harus

dipenuhi supaya hafalan yang dilakukan bisa memproleh hasil yang

Page 39: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

maksimal dam memuaskan. Beberapa persiapan atau syarat-syarat

harus dilakukan antara lain adalah sebagai berikut:

a. Niat yang ikhlas. Niat adalah syarat yang paling penting dan paling

utama dengan maslah hafalan Al-Qur‟an. Sebab, apabila seseorang

melakukan sebuah perbuatan tanpa dasar mencari keridhoan Allah

semata, maka amalannya hanya akan sia-sia belaka.

b. Izin dari orang tua, wali atau suami semua anak yang hendak

mencari ilmu atau menghafalkan Al-Qur‟an, sebaiknya terlebih

dahulu meminta izin kepada kedua orang tua dan kepada suamu

(bagi wanita yang sudh menikah) sebab, hal ini akan menentukan

keberhaslah dalam meraih cita-cita untuk menghafal Al-Qur‟an.

c. Tekad yang kuat dan bulat. Tekad yang kuat dan sungguh-sungguh

akan mengantar seseorang ketempat tujuan, dan akan membentengi

atau menjadi perisai terhadap kendala-kendala yang mungkin akan

datang merintanginya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S

Al-Isra:19

d. Sabar. Keteguhan dan kesabaran merupakan faktor-faktor yang

sangat penting bagi orang yang sedang dalam proses menghafal Al-

Qur‟an hal ini disebabkan karena proses mengafal Al-Qur‟an akan

banyak sekali deitemui sebagai macam kendala.

e. Istiqomah. Yang dimaksud istiqomah adalah konsisten, yaitu tetap

menjaga semangat dalam menghafal Al-Qur‟an. Dengan perkataan

lain penghafal harus senantiasa menjaga kontinuitas dan efisiensi

terhadap waktu untuk menghafal Al-Qur‟an (Amjad Qosim, 2012,

hal. 85).

Terdapat beberapa faktor pendukung dalam menghafal Al-Qur‟an

yaitu:

a. Faktor kesehatan

Kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting

bagi orang yang akan menghafal Al-Qur‟an. Jika tubuh sehat maka

proses menghafal Al-Qur‟an akan menjadi lebih mudah dan cepat

Page 40: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

22

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

tanpa adanya penghambat, dan batas waktu menghafal pun

menjadi relatif cepat.

Namun, bila tubuh anda tidak sehat maka akan sangat

menghambat ketika menjalani proses menghafal. Misalnya, anda

sedang semangat-semangatnya menghafal, secara tiba-tiba anda

jatuh sakit. Akibatnya proses untuk menghafal Al-Qur‟an pun

terganggu.

Oleh karena itu sangat disarankan agar anada selalu mejaga

kesehatan, sehingga ketika menghafal tidak ada kendala karena

keluhan dan rasa sakit yang anda derita. Hal ini dapat anda lakukan

dengan cara menjaga pola makan, menjadwal waktu tidur,

mengecek kesehatan secara rutin, dan lain sebagainya.

b. Faktor psikologis

Kesehatan yang dilakukan oleh orang yang menghafal Al-

Qur‟an tidak hanya dari segi psikologisnya. Sebab, jika secara

psikologis anda terganggu, maka akan sangat menghambat proses

menghafal. Sebab orang yang menghafal Al-Qur‟an sangat

membutuhkan ketenangan jiwa, baik dari segi pikiran maupun hati.

Namun bila banyak sesuatu yang dipikirkan atau dirisaukan, proses

menghafall pun akan menjadi tidak tenang. Akibatnya, banyak ayat

yang sulit untuk dihafalkan. Oleh karena itu, jika anda mengalami

gangguan psikologi, sebaiknya perbanyaklah berzikir, melakukan

kegiatan yang positif atau berkonsultasi kepada psikiater.

c. Faktor kecerdasan

Kecerdasan merupakan salah satu faktor pendukung dalam

menjalani proses menghafal Al-Qur‟an. Setiap individu

mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Sehingga, cukup

mempengaruhi terhadap proses hafalan yang dijalani. Meskipun

demikian, bukan berarti kurangnya kecerdasan menjadi alasan

untuk tidak bersemangat dalam proses menghafalkan Al-Qur‟an.

Page 41: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

23

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Sebagaimana diuraikan sebelumnya, hal yang penting ialah

kerajinan dan istiqomah dlam menjalani hafalan.

d. Faktor motivasi

Orang yang menghafal Al-Qur‟an pasti sangat membutuhkan

motivasi dari orang-orang terdekat, kedua orangtua, keluarga, dan

sanak kerabat. Dengan adanya motivasi, ia akan lebih semangat

dalam meghafal Al-Qur‟an. Tentunya, hasilnya akan berbeda jika

motivasi yang didapat kurang. Kurangnya motivasi dari orang-

orang terdekat atau dari keluarga akan menjadi salah satu faktor

penghambat bagi sang penghafal itu sendiri.

e. Faktor usia

Usia belita menjadi salah satu faktor penghambat bagi orang

yang hendak menghafal Al-Qur‟an. Jika usia sang penghafal sudah

memasuki masa-masa dewasa atau berumurm maka akan banyak

kesulitan yang akan menjadi penghambat. Selain itu, orang dewasa

juga tidak sejerni otak orang yang masih muda, dan sudah banyak

memikirkan hal-hal yang lain. (Wiwi Alawiyah Wahid, 2015, hal.

39-142).

Dalam rangka untuk mensukseskan program tahfidzul Qur‟an di

Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an Simbur naik Kec. Muara Sabak

Timur Kab. Tanjung Jabung Timur, diperlukan pula sumber daya

yang memenuhi untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan. Dalam hal

ini untuk menunjang pelaksanaan program menghafal Al-Qur‟an

(tahfidzul qur‟an) agar sesuai tujuan tahfidzul Qur‟an, perlu adanya

suatu kegiatan manajemen.

Manajemen yang dimaksud adalah terkait dalam bagaimana

lembaga merencanakan, melaksanakan, melakukan kegiatan evaluasi.

Perencanaan program tahfidzul Qur‟an harus direncanakan dengan

baik dan tepat, sehingga santri yang sudah masuk program tahfidz bisa

khatam 30 juz.

Page 42: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

24

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Akan tetapi berdasarkan pengalaman di Rumah Tahfidz Bustanul

Qur‟an Simbur naik Kec. Muara Sabak Timur Kab. Tanjung Jabung

Timur, banyak santri yang mengikuti program tahfidzul Qur‟an tetapi

tidak khatam padahal mereka sekolah formal sudah lulus dan akhirnya

mereka tamat dari sekolah untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

Karena santri yang keluar tidak meneruskan di pondok pesantren

akhirnya hafalan santri yang sudah dihafalkan menjadi lupa atau

sudah tidak terjaga lagi.

Pelaksanaan program tahfidzul qur‟an dapat dilakukan dengan

beberapa metode yang salah satunya yaitu tahsin dimana tahsin,

Tahfidz, Talaqqi dan Takrir.

B. Study Releven

Study releven adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu (peneliti-

peneliti lain terkait dengan penelitian ini pada aspek fokus/tema yang

diteliti. Dibawah ini adalah penelitian yang memiliki keterkaitan dengan

penelitian ini, yaitu:

1. Winda Rizka Adriest, dalam skripsinya yang berjudul Peran Orang

Tua Dalam Membina Pengajian Al-Qur‟an Dalam Rumah Tangga

Untuk Anak Usia Dini Di Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh

Selatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orang tua sangat

berperan dalam memberikan pembinaan terhadap anak usia dini di

dalam rumah tangga.

Peran orang tua dalam membina pengajian Al-Qur‟an dalam

rumah tangga telah memberikan kontribbusi serta motivasi terhadap

anak untuk membina dan membimbingnya agar bisa melatih dirinya

untuk bisa membaca Al-Qur‟an. Adapun kendala orang tua dalam

membina pengajian Al-Qur‟an yaitu terdapatnya pada diri anak,

perilaku orang tua terlalu keras, banyak aturan serta keadaan ekonomi,

keadaan lingkungan, dan pergaulan yang bebas.

Untuk mengatasi anak dalam pembinaan Al-Qur‟an adalah

memberi waktu luang untuk membimbing anak. Perbedaan judul

Page 43: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

25

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

skripsi ini dengan judul yang akan diteliti adalah dimna subjek

penelitiannya adalah untuk anak usia dini sedangkan yang akan diteliti

mulai dari anak-anak sampai dengan remaja.

2. Susanti dalam skripsinya yang berjudul Upaya Orang Tua Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Membaca Al-Qur‟an Anak Di Desa

Catur Rahayu Kecamatan Dendang Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pengajian di desa

catur rahayu kecamatan dendang sangat membantu anak-anak untuk

belajar membaca al-qur‟an dan juga membantu orang tua yang tidak

bisa mengajarkan sendiri kepada anak-anak nya karena kesibukan

ataupun keterbatasan ilmu yang dimiliki.

Upaya orang tua dilakukan orang tua untuk memotivasi anaknya

untuk mengikuti pengajian adalah dengan memberikan hadia,

memberikan kasi sayang dan oerhatian, memberikan teladan,

memberikan pujian, memberikan hukuman, memenuhi kebutuhan yang

diperlukan oleh anak misalnya VCD tentang Al-Qur‟an, papan tulis

dan spidol untuk belajar menulis huruf-huruf Al-Qur‟an, memberikan

pengertian dan penjelasan tentang manfaat mempelajari Al-Qur‟an.

Adapun hambatan yang di alami orang tua yakni faktor ekonomi,

faktor pekerjaan orang tua dan faktor kurangnya kesadaran orang tua

terhadap pentignya belajar membaca Al-Qur‟an. Adapun selain dari

faktor orang tua, ada juga faktor yang datang dari anak yaitu faktor

kemalasan anak dalam belajar dan banyak yang tidak serius dalam

belajar (bermain, faktor kelelahan anak yang mana pada siang hari

telah banyak melakukan aktifitas belajar dan faktor anak yang tidak

patuh kepada orang tua. Persamaan judul skripsi ini dengan judul yang

akan diteliti adalah dimna sama-sama upaya orang tua atau motivasi

orang tua terhadap anak untuk belajar atau menghafal Al-Qur‟an.

3. Dhiya Hana Khairunnisa dalam skripsinya yang berjudul bahwa Peran

Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Menghafal Al-Qur‟an siswa

di SDIT Al-Muhsin Kecamatan Metro Selatan Kota Metro. Hasil

Page 44: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

26

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

penelitian ini menunjukan bahwa peran orang tua dalam meningkatkan

motivasi menghafal Al-Qur‟an siswa di SDIT Al-Muhsin Kecamatan

Metro Selatan Kota Metro ini dalam kategori kurang baik.

Hal ini di tunjukkan dengan beberapa orang tua yang telah

menjalankan perannya dengan baik dalam membimbing dan

mengarahkan anaknya dalam menghafal Al-Qur‟an seperti orang tua

memberikan contoh dan memberi perintah untuk mencontoh, orang tua

memberi dorongan (motivator), orang tua memberi tugas tanggung

jawab, orang tua memberi kesempatan mencoba, dan orang tua

mengadakan pengawasan dan pengecekan. Jadi persamaan judul

skripsi ini dan judul yang saya teliti sama-sama membahas tentang

bagaimana orang tua memotivasi anak dalam menghafal Al-Qur‟an.

Page 45: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

27 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dari aspek metodologi penelitian, penulis menggunakan penelitian

kualitatif, melalui pendekatan kualitatif ini diharapkan terangkat gambaran

mengenai kualitas, realitas sosial dan persepsi dari sasaran penelitian kemudia

hal ini tersebut dipaparkan dalam bentuk deskriptif kualitatif serta memahami

makna interaksi satu peristiwa tingkah laku dalam situasi tertentu. penelitian

ini berlokasi di RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an) Simbur naik Kec.

Muara Sabak Timur Kab. Tanjung Jabung Timur.

Ditinjau dari tempat, jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan,

ditinjau dari permasalahannya, penelitian ini adalah penelitian deskriptif

dengan mengambil studi kasus dengan maksud untuk mengkaji motivasi orang

tua terhadap anak dalam menghafal Al-Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfidz

Bustanul Qur‟an) Simbur naik Kec. Muara Sabak Timur Kab. Tanjung Jabung

Timur. Motivasi yang dimaksud adalah beberapa upaya yang dilakukan orang

tua dalam memberikan dorongan pada anaknya agar mau menghafal Al-Qur‟an

dan memperbaiki kesalahan dalam membacanya.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan

untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah

eksprerimen, yaitu penelitian adalah sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi/gabungan, analisis data bersifat

induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi. (Beni Ahmad Saebani, 2008:122)

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting

Penelitian ini dilakukan di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an)

Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung

Timur. Hal ini dikerenakan orang tua berperan aktif terhadap anak dalam

menghafal Al-Qur‟an, sehingga anak jadi bersemangat dalam menghafal al-

Qur‟an.

Page 46: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

28

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Subjek Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dikenal konsep “keterwakilan contoh/sample

dalam rangka generalisasi yang berlaku bagi populasi (Sanafiah Faisal 2000:

38) untuk memperoleh hasil yang ideal maka sample dan informan

ditentukan oleh empat faktor derajat kesimpulan, proposisi yang

dikehendaki dalam penelitian ini, rencana analisa, tenaga, biaya dan waktu.

Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan diatas maka

yang akan dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini adalah, Orang

tua dari anak yang berjumlah 1O orang yang menghafal Al-Qur‟an.

Tekhnik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan cara

“Purposive Sampling” yaitu cara mengambil sample dengan memperhatikan

stara (tingkatan) didalam populasi dalam stratified data sebeumnya

dikelompokkan kedalam tingkat-tingkatan tertentu, seperti tingkatan tinggi,

rendah, sedang/baik, sample diambil dari tiap tingkatan tertentu.

Adapun key informan dalam penelitian ini adalah Ustadz, Toko

Masyarakat dan Anak yang menghafal di RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul

Qur‟an) Simbur Naik Kecamatan. Muara Sabak Timur Kabupaten. Tanjung

Jabung Timur.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer

dan skunder.

a. Data primer adalah data yang diproleh dari subjek penelitian itu sendiri

yaitu orang tua yang memotivasi anaknya dalam menghafal Al-Qur‟an di

RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara

Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

b. Data skunder adalah data yang diproleh dari sumber lainnya seperti ustaz

dan santri.

2. Sumber data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari

mana data dapat diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau

Page 47: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

29

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut

responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-

pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti

menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda,

gerak atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi,

maka dokumen atau catatan yang menjadi sumber data, sedangkan isicatatan

subjek peneliti atau variabel peneliti. (Suharsimi Arikunto, 2002: 107).

D. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk

mempeoleh data-data di lapangan adalah:

1. Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

cara mengumpulkan data dengan jalan pengamatan terhadap kegiatan yang

sedang berlangsung. (Nana Syaodih, 2013: 220).

Teknik pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati

sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi

pada keadaan sebenarnya. (Lexy J. Moleong, 2007: 174).

Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung obyek

penelitian. Dalam penelitian ini, metode observasi bertujuan untuk

mengetahui kegiatan atau Motivasi Orang Tua Terhadap Anak Dalam

Menghafal Al-Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur

Naik Kacamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

dengan cara mengamatinya secara langsung.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam

suatu data tertentu. (Beni Ahmad Saebani, 2008: 190)

Wawancara adalah percakapan dengan maksut tertentu. Percakakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan terwawancata (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. (Lexy J. Moleong, 2007: 186).

Page 48: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

30

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menurut Licoln dan Guba (dalam buku Basrowi dan Suwandi, 2008: 127)

diadakannya wawancara bermaksud untuk mengkontruksi perihal orang,

kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, dan kepedulian,

merekontruksi kebulatan-kebulatan harapan pada masa yang akan datang,

memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi dari orang lain baik

manusia maupun bukan manusia (triangulasi) dan memverivikasi,

mengubah, dan memperluas kontruksi yang dikembangkan

oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.

Sebelum melakukan wawancara penulis menyiapkan instrumen wawancara

yang berupa pertanyaan-pertanyaan. Metode wawancara ini dilakukan untuk

memperoleh informasi secara mendalam tentang Motivasi Orang Tua

Terhadap Anak Dalam Menghafal Al-Qur‟an Di RTBQ (Rumah Tahfiz

Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak Timur Kabupaten

Tanjung Jabung Timur.

3. Dokumentasi

Dokumen adalah segala catatan baik berbentuk catatan dalam kertas

(hardcopy) maupun elektronik (softcopy). Dokumen dapat berupa buku,

artikel media massa, catatan harian, manifesto, undang-undang, notulen,

blog, halaman web, foto dan lainnya. (Samiaji, 2012: 61).

Metode ini digunakan untuk memperkuat data-data yang ada, yang

digunakan dalam penenelitian sebagai penguat hasil penelitian yang telah

dikumpulkan berdasarkan dokumen-dokumen yang berkenakan dengan

Motivasi Orang Tua Terhadap Anak Dalam Menghafal Al-Qur‟an Di RTBQ

(Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak

Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam suatu kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

Page 49: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

31

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Beni Ahmad Saebani,

2008: 199)

Analisis data menurut Bogdan dan Biklen (dalam buku Lexy J. Moleong,

2007: 284) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. Teknik yang digunakan untuk analisa data

dalam penelitian ini menggunakan analisis interaktif yang menggunakan tiga

komponen yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau

verifikasi. Adapun tahapan yang yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,

pengabstraksian, dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Fungsinya

untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa ditarik. (Basrowi dan

Suwandi, 2008: 209) Cari ini dilakukan apabila data telah terkumpul dalam

bentuk ringkasan maupun catatan lapangan kemudian peneliti melakukan

pemilihan data yang akan digunakan dalam penelitian.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi langkah yang selanjutnya adalah data disajikan.

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan kesimpulan.

Tujunnya adalah untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan.

(Basrowi dan Suwandi, 2008: 209) Dalam tahap ini peneliti

mengelompokkan data-data dan merakit kembali semua data yang diperoleh

dari lapangan yang telah disederhanakan dalam reduksi data. Data lapangan

yang telah direduksi kemudian dirakit sehingga dapat memperoleh

kesimpulan.

3. Menarik kesimpulan atau verifikasi

Page 50: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

32

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Langkah yang ketiga untuk menganalisis data dalam penelitian ini yaitu

menarik kesimpulan atau verifikasi. Penarikan kesimpulan hanyalah

sebagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan juga

diverifikasi selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari

data harus selalu diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitasnya

terjamin. (Basrowi dan Suwandi, 2008: 210) Data yang telah disajikan

dalam setiap rumusan, kemudian disimpulkan secara umum. Setelah data

diperoleh dan dirakit langkah terakhir yang dilakukan yaitu menyimpulkan

hasil penelitian. Jadi dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa

komponen analisa data yaitu setelah data terkumpul, dilakukan reduksi data,

kemudian data disajikan dan yang terakhir penarikan kesimpulan.

F. Teknik Keabsahan Data

Untuk menjamin validitas data, maka penelitian ini menggunakan

triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. (Lexy J. Moleong, 2007: 330) Menurut

Moelong (dalam buku Andi Prastowo, 2014: 269-270) terdapat empat macam

triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sumber, metode,

penyidik dan teori:

1. Triangulasi sumber, suatu teknik pengecekan kredibilitas data yang

dilakukan dengan memeriksa data yang didapatkan melalui beberapa

sumber.

2. Triangulasi teknik, teknik ini digunakan untuk menguji kredibilitas data

yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda.

3. Triangulasi waktu, teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengecekan

dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi

yang berbeda.

4. Triangulasi penyidik, teknik ini adalah cara pemeriksaan kredibilitas data

yang dilakukan dengan memanfaatkan pengamatan lain untuk mengecek

tingkat kepercayaan data kita.

Page 51: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

33

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Teknik triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat berbeda

dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan cara:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan informan yang satu dengan informan

yang lain.

c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan. (Lexy J. Moleong, 2007: 330)

Page 52: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 1: JadwalPenelitian

No Kegiatan Bulan ke, tahun 2019-2020

Juli Agustus Septemb

er

Oktober Novemb

er

Desembe

r

Januari Februari April

1 Persiapan penelitian x

2 Pembuatan proposal x

3 Mengajukan judul ke

fakultasuntuk persetujuan judul

x

4 Konsultasi dengan dosen

pembimbing

x

5 Seminar proposal x

6 Izin atau perintah riset x

7 Pelaksanaan riset x

8 Penulisan konsep skripsi x

9 Konsultasi kepada dosen

pembimbing

x

10 Penggandaan skripsi

11 Munaqasahdan perbaikan x

Page 53: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

36 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Keadaan Historis dan geografis RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul

Qur’an)

a. Sejarah RTBQ

Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an adalah salah satu rumah tahfidz

yang berlokasi di desa Simbur Naik, Kec. Muara Sabak Timur, Kab.

Tanjung Jabun Timur dibawah naungan yayasan Bustanul Ulum. RTBQ,

singkatan dari Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an yang awalnya hanyalah

program belajar Qur‟an di Mesjid Raya Al-Ittihad yang dipelopori oleh

salah satu pemuda Simbur Naik yang baru lulus S1 di UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi, pemuda tersebut adalah seorang hafiz Qur‟an 30 juz

jebolan Ma‟had Al-Mubarok Litahfidzil Qur‟an Tahtul Yaman Jambi,

namanya Ustadz Ihsan Daim Abdullah.

Asal mulanya program ini dilaksanakan pada tanggal 8 oktober 2015

yang pada saat itu hanya terdiri dari tiga murid saja, dimana salah satu

murid (dewasa) baru mulai belajar mengaji dari nol, sedangkan dua orang

lainnya (remaja) belajar memperbaiki bacaan Al-Qur‟an. Lama

kelamaan, banyak remaja maupun dewasa yang berbondong-bondong

ikut belajar Tahsin Al-Qur‟an, salah satu di antara mereka ada yang

sebelumnya pernah menghafal Al-Qur‟an, Aqil Ar-Rozan namanya,

sehingga Aqil tidak hanya mengikuti Tahsin Al-Qur‟an, melainkan ia

juga harus menyetor ulang hafalan yang pernah ia hafalkan. Beranjak

dari sini, banyak murid-murid yang tertarik mengikuti Aqil, mereka juga

menyetorkan hafalan ayat demi ayat kepada Ustadz Ihsan Daim. Dari

sinilah, program tahsin dan tahfidz dimulai.

Beberapa bulan setelahnya, Ustadz Ihsan Daim diundang untuk

menjadi tenaga pengajar di Yayasan Bustanul Ulum, yang kebetulan

lokasinya bersebrangan dengan Masjid Raya Al-Ittihad. Melihat

perkembangan anak-anak yang mengaji di Masjid, beberapa guru

Page 54: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

37

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

mengusulkan dibentuknya lembaga semisal Rumah Qur‟an. Usulan ini

diterima oleh kepala yayasan Bustanul Ulum, sehingga dibentuklah

Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an dibawah naungan Yayasan Bustanul

Ulum yang diresmikan pada tanggal 4 Juni 2016.

Pada setiap bulan ramadhan RTBQ melaksankan wisuda tahfidz.

Wisuda tahfiz angkatan pertama dilaksankan pada tahun 2017 dengan

jumlah 28 wisudawan/wati golongan 1 juz dan 5 juz, wisuda angkatan

kedua dilaksanakan pada tahun 2018 dengan jumlah 25 wisudawan/wati

golongan 1, 5 dan 10 juz. Sedangkan tahun 2019, wisuda tahfidz

Angkatan ketiga dilaksanakan seminggu setelah lebaran idul fitri dengan

jumlah 50 wisudawan/wati golongan 1, 3, 5, 10, 13, dan 15 juz.

b. Keadaan Geografis

Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an (RTBQ) berada di parit 5 yang

terletak di Jl. H. Muhammad arsyad, Rt. 14, Dsn. Cendrawasi Desa

Simbur Naik Kec. Muara Sabak Timur Kab. Tanjung Jabung Timur.

c. Visi dan Misi RTBQ

1) Visi

Meciptakan generasi yang berakhlak muliayang sanggup membaca

Al-Qur‟an yang baik dan benar sesuai kaidahTahsin Fil Qiro‟ah

wat tajwid serta mampu menghafal Al-Qur‟an sejak dini.

2) Misi

Menjadikan para santri memiliki kemampuan untuk membaca Al-

Qur‟an yang baik dan benar sesuai kaidah Tahsin Fil Qiro‟ah wat

tajwid.

Menyelenggarakan kegiatan menghafal Al-Qur‟an untuk dapat

meningkatkan hafalan para santri.

Menumbuhkan penghayatan terhadap agama islam guna

terciptanya personil skil dan jiwa spritual guna terwujudnya insan

yang agamis, Qur‟ani, berbudi pekerti, berbakti dan mengabdi.

Page 55: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

38

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

d. Struktur Organisasi

Penyusunan struktur organisasi merupakan salah satu hal yang

penting dalam sebuah lemaga. Struktur organisasi disusun untuk

mempermudah seseorang dalam menjalankantugasnya dalam rangka

memajukan sebuah lembaga. Adapun struktur organisasi di Rumah

Tahfiz Bustanul Qur‟an adalah sebagai berikut:

Gambar 1

Struktur Kepengurusan RTBQ

(Sumber Dokumentasi RTBQ)

e. Data santri dan santriwati

Tabel 2

Daftar nama santri dan santriwati RTBQ

No Nama Santri Jenis Kelamin Jumlah

hafalan Ket

1 Abdan Syakur Laki-laki 25 Juz

2 Noprisal Laki-laki 23 Juz

3 Randi Laki-laki 12 Juz

4 Muhammad Nasir Laki-laki 11 Juz

Ketua RTBQ

Tahang Toha, S.Ag

Bendahara

Danial, S.Sos.I

Sekretaris

Shadiq Attaqwa, S.Kom

Ustaz

Ihsan Daim, S.Ud Ghazali Abbas, S.Pd.I

Page 56: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

39

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

5 M. Farhan Laki-laki 11 Juz

6 Syahrul Laki-laki 11 Juz

7 Wahyu Ilham Laki-laki 11 Juz

8 Mufti Mubarak Laki-laki 11 Juz

9 Riski Maulana Laki-laki 11 Juz

10 Malik Azis Laki-laki 6 Juz

11 M. khalil Munawwar Laki-laki 5 Juz

12 M. ridwan Fahri Laki-laki 5 Juz

13 Fadil Marham Laki-laki 2 Juz

14 Hadil umam Laki-laki 3 Juz

15 Naufal Musaddaq Laki-laki 3 Juz

16 Amir Syarifudin Laki-laki 3 Juz

17 Zulkarnain Laki-laki 2 Juz

18 Dahyal Afkar Laki-laki 2 Juz

19 Deski Laki-laki 1 Juz

20 Ahmad Laki-laki 1 Juz

21 Galih Almubaraq Laki-laki 1 Juz

22 Fahrul Husaini Laki-laki 1 Juz

23 M. Nabil Farhan Laki-laki 1 Juz

24 M. Dalil Laki-laki 3 Juz

25 M. Fiqih Al- Hafidz Laki-laki 1 Juz

26 Fauzan Laki-laki 1 Juz

27 Aidil Anari Laki-laki 1 Juz

28 Muhammad Irfan Laki-laki 1 Juz

Page 57: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

40

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

29 Nabil Ilham Laki-laki 1 Juz

30 Ikhsanul Izza Laki-laki 2 Juz

31 Amin Khudori Laki-laki 1 Juz

32 Miftah Laki-laki 1 Juz

33 Zulfikar Laki-laki 1 Juz

34 M. fadil Laki-laki 1 Juz

35 Mukhlis Laki-laki 1 Juz

36 Zaki Mubarak Laki-laki 2 Juz

37 Raihan Laki-laki 1 Juz

38 Hasrul Laki-laki 1 Juz

39 M. Adrian Panjaitan Laki-laki 2 Juz

40 Roniyanto Laki-laki 1 Juz

41 Wahyu Purnama Laki-laki 1 Juz

42 Irsal Laki-laki 1 Juz

43 Syakir Rahim Laki-laki 1 Juz

44 Syakur Rahman Laki-laki 1 Juz

45 Muhammad Haikal Laki-laki 1 Juz

46 Sudirman Laki-laki 1 Juz

47 Sandika saputra Laki-laki 1 Juz

48 Danil Fariz Laki-laki 2 Juz

49 Rafli Laki-laki Nazhor

50 Raihan Maulana Laki-laki Nazhor

51 Ronaldi Laki-laki Nazhor

52 Dafid Laki-laki Nazhor

Page 58: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

41

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

53 M. Hayat Ridho Laki-laki 1 Juz

54 Renaldi Pratama Laki-laki Nazhor

55 M. Afrizal Sayutir Laki-laki Nazhor

56 Rizki Laki-laki Nazhor

57 Farel Laki-laki Nazhor

58 Ferdin Laki-laki Nazhor

59 Adli Laki-laki Nazhor

60 Fais Laki-laki Nazhor

61 Hakim Laki-laki Nazhor

62 Muas Laki-laki Nazhor

63 Nafsah Laki-laki Nazhor

64 Raihan Ramadhan Laki-laki Nazhor

65 Alfin Laki-laki Nazhor

66 Rahagib Isfahani Laki-laki Nazhor

67 Fadhli Ardiansyah Laki-laki Nazhor

68 Nofri Iftanul Barkah Laki-laki 3 Juz

69 Rahmat Ragiel Laki-laki Nazhor

70 M. Risal Aditia Laki-laki Nazhor

71 Ramadhan Laki-laki 1 Juz

72 Imam Sunandar Laki-laki 1 Juz

73 Nita Nurmutiara Perempuan 10 Juz

74 Ifratiwi Perempuan 10 Juz

75 Aulia Fiqri Kalkar Perempuan 5 Juz

76 Nurjadidah Perempuan 5 Juz

Page 59: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

42

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

77 Kamelia Perempuan 5 Juz

78 Septi Jumrah Perempuan 3 Juz

79 Niswah Afifah Perempuan 2 Juz

80 Suhaila Perempuan 3 Juz

81 Urfiatul Ulya Perempuan 2 Juz

82 Melinda Perempuan 3 Juz

83 Nur Atira Perempuan 2 Juz

84 Zurkiyyah Perempuan 2 Juz

85 Saskia Rahmasari Perempuan 1 Juz

86 Humaimah Perempuan 1 Juz

87 Alya Mutiara Perempuan 1 Juz

88 Syahrah Nabila Perempuan 2 Juz

89 Reski Nur Fadilah Perempuan 1 Juz

90 Luthfiah Sapitri Perempuan 1 Juz

91 Uswatun Hasanah Perempuan 1 Juz

92 Aulia Rahma Perempuan 1 Juz

93 Nikmatu Sholehah Perempuan 1 Juz

94 Sasya Perempuan 1 Juz

95 Besse‟ Aisyah Perempuan 1 Juz

96 Siti Nuralam Perempuan 2 Juz

97 Riska Regina Perempuan 1 Juz

98 Azkiatul Ukhtayani Perempuan 1 Juz

99 Juwita Perempuan 2 Juz

100 Dian Novita Perempuan Nazhor

Page 60: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

43

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

101 Nurazizah Perempuan 1 Juz

102 Trista Perempuan Nazhor

103 Safna Aqila Perempuan Nazhor

104 Afifah Syahra Alkas Perempuan Nazhor

105 Tesi Fahrias Perempuan Nazhor

106 Nailah Suhailah Perempuan Nazhor

107 Verina Nurul Perempuan Nazhor

108 Riska Perempuan Nazhor

109 Atika Agustina Perempuan Nazhor

110 Nurhalizah Perempuan Nazhor

111 Meisya Syahrani Perempuan Nazhor

112 Nabila Zakki Perempuan Nazhor

113 Cherly Ami Wulandari

Perempuan Nazhor

114 Riska Widianti Perempuan Nazhor

115 Nindri Agustina Perempuan Nazhor

116 Rahmatang Perempuan Nazhor

117 Hilda Salmita Perempuan Nazhor

118 Thsya Dwi Angraini Perempuan Nazhor

119 Jumarni Perempuan Nazhor

120 Marsya Zahira Perempuan Nazhor

121 Wahdaniyah Perempuan Nazhor

122 Amira Riska Safita Perempuan Nazhor

123 Salma Perempuan 1 Juz

Page 61: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

44

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

124 Nurul Intan Syahrani Perempuan 1 Juz

125 Nabila Perempuan 1 Juz

126 Farah Nur Fitriah Perempuan 1 Juz

(Sumber Dokumentasi Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an)

Keterangan:

Laki-laki = 72 Orang

Perempuan = 54 Orang

Jumlah hafalan

25 Juz = 1 Orang

23 Juz = 1 Orang

13 Juz = 1 Orang

11 Juz = 6 Orang

10 Juz = 2 Orang

6 Juz = 1 Orang

5 Juz = 5 Orang

3 Juz = 7 Orang

2 Juz = 14 Orang

1 Juz = 38 Orang

Nazhor = 50 Orang

f. Keadaan pendidik dan peserta didik

1) Keadaan pendidik

Pendidik merupakan salah satu komponen terpenting bagi

keberhasilan sebuah lembaga pendidikan baik pendidikan formal

maupun non formal. Kualitas yang dimiliki oleh seorang pendidik akan

mempengaruhi kulitas peserta didik yang dihasilkan. Seorang pendidik

harus mmemiliki kualitas keilmuan yang dibutuhkan oleh peserta didik

untuk dapat mengembagkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

Page 62: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

45

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Keadaan pendidik di Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an memiliki latar

belakang pendidik yang berbeda. Walau demikian, pendidik yang

mengajar di Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an mempunyai kemampuan

membaca Al-Qur‟an dengan bedar dan sesuai kaidah yang ada dan

memiliki hafalan Al-Qur‟an 3o juz untuk diajarkan kepada santri.

Berikut keadaan ustaz di Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an:

Tabel 1

Daftar Nama Ustadz di Rumah Tahfidz Bustanul Qur’an

No Nama Pendidikan Jumlah Hafalan

1 Ihsan Daim, S.Ud Serjana 30 juz

2 Ghazali Abbas, S.Pd.I Serjana 30 juz

(wawancara dengan ketua RTBQ, 14 februari 2020)

2) Keadaan santri

Jumlah santri di Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an selalu mengalami

perubahan di setiap tahunnya. Pada tahun 2015 masih dikatakan

tahsinul Qur‟an berjumlah 11 orang. Pada tahun 2016 bejumlah 157

santri/wati. Pada tahun 2017 jumlah santri/wati 97. Pada tahun 2018

jumlah santri/wati berjumlah 120. Namun pada tahun 2019-2020

mengalami peningkatan lagi menjadi 126 santri/wati. (wawancara, 14

februari 2020)

g. Sarana dan Prasarana

1) Gedung

2) Mushollah

3) Lapangan Voly

4) Lapangan Futsal

B. Temuan Khusus Dan Pembahasan

1. Pelaksanaan Menghafal Al-Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul

Qur‟an) Simbur Naik, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung

Jabung Timur.

Kegiatan menghafal Al-Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul

Qur‟an) Simbur Naik, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung

Page 63: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jabung Timur telah dilaksanakan beberapa tahun, mulai dari tahun 2016

sampai sekarang alhamdulillah berjalan dengan baik, dengan adanya

dukungan dari warga setempat. Tujuan dari program tahfidz Al-Qur‟an

tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan anak menghafal Al-

Qur‟an, menciptakan generasi hafiz dan hafidzah.

Berdasarkan keterangan dilapangan bahwa pelaksanaan menghafal Al-

Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik,

Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur

dilaksanakan pada hari senin-jum‟at yakni proses hafal Qur‟an yang

dilaksanakan pada ba‟da Asar (16:00) sd 17:15 dan dilanjut lagi setelah

ba‟da isya sd jam 22:15 khusus putra saja. Sedangkan pada hari sabtu dan

minggu itu jadwal belajar tilawa dan tajwid (Observasi, 2 Februari 2020)

Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan oleh Ustadz Ihsan Daim

beliau mengatakan bahwa:

“Pelaksanaan menghafal Al-Qur‟an di RTBQ dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan dikarnakan pada saat pagi hari para santri dan santriwati bersekolah jadi pelaksanaan program tahfidz

Qur‟an dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan tersebut dimulai dari jam 16:00-17:15, dan dilanjut dari jam 19:50-22:15 tetapi pada

malam hari nya itu hanya khusus putranya saja. Para santri diberikan waktu untuk menghafal Al-Qur‟an dengan target yang ditentukan. Dalam proses menghafal Al-Qur‟an sebelum tahap setoran hafalan ada

namanya binnashar/mengulang hafalan, tahap ini jangka waktunya tidak ditentukan, sampai benar-benar bacaannya bagus, siapa yang

cepat lulus dari binnasar makin cepat setor hafalan, target hafalan sehari itu 1 halaman, tetapi santri yang masih baru-baru masuk itu tidak ada di wajibkan 1 halaman sehari, minimal 2-3 ayat saja”

(Wawancara, 2 Februari 2020)

Hal serupa yang dikatakan oleh Ustadz Ghazali Abbas mengatakan bahwa:

“Pelaksanaan menghafal Al-Qur‟an di RTBQ ini dilakukan pada setiap

hari senin-jum‟at, tetapi telah ada waktu-waktu yang telah ditentukan, dimana dari pagi hingga pukul 02:00 anak baru pulang sekolah, jadi proses tahfidz ini dilakukan setelah shalat Asar. Adapun metode yang

digunakan yakni metode Bin Nazar, Tahfidz, Talaqqi, Takrir, dan Tasmi’, tetapi terdapat kendala dalam menghafal ini karena ada

sebagian santri yang kurang mengerti metode-metode menghafal Al-Qur‟an” (wawancara, 2 Februari 2020)

Page 64: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

47

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari hasil observasi yang penulis lakukan bahwa dalam program ini

menggunaka metode menghafal dengan cermat ayat-ayat Al-Qur‟an yang

akan di hafal dengan melihat mushaf secara berulang-ulang (Bin Nazor),

menghafal sedikit demi sedikit ayat Al-Qur‟an yang telah dibaca berulang-

ulang dengan Bin Nazor tadi (Tahfidz), menyetor atau memperdengarkan

hafalan yang baru kepada ustadz (Talaqqi), mengulang hafalan atau di sima‟

hafalan santri yang sudah dihafal bersama teman-teman yang sudah hafal

atau dengan ustadz, ini agar hafalan terjaga dengan baik (Takrir),

memperdengarkan hafalan yang sudah lancar kepada orang lain dengan

perseorangan atau berjama‟ah, hal ini dimaksudkan agar seorang penghafal

Al-Qur‟an akan mengetahui kekurangan pada dirinya, karena bisa saja ia

lengah dalam mengucapkan huruf atau kharokat (Tasmi’). (Observasi, 2

Februari 2020)

Dalam program Tahfidz ini bukan saja fokus kepada menghafal saja

akan tetapi ada juga pembelajar tilawah dan belajar Tajwid. Sebagaimana

yang dikatakan oleh Ustadz Ihsan bahwa:

“Kita tidak berfokus pada hafalan saja akan tetapi kita juga belajar tilawa dan tajwid. Untuk santri putri nya kita belajar tilawa pada hari

sabtu sore, sedangkan santri putranya dilakukan pada malam sabtu, dan belajar tajwid untuk santri putra nya dilakukan pada malam minggu sedangkan untuk santri putri dilakukan pada sore minggu”

(Wawancara, 2 Februari 2020)

Sebagaimana hasil observasi yang penulis lakukan bahwa selain

menghafal Al-Qur‟an di RTBQ ini, ada juga pembelajaran tilawah dan

pembelajaran cara baca Al-Qur‟an yang baik atau belajar tajwid, yang

dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu, dimana untuk santri putra belajar

tilawa itu pada malam sabtu dan belajar tajwid malam minggu. Sedangkan

untuk putrinya belajar tilawa pada sore sabtu dan belajar tajwid pada sore

minggu (Observasi, 2 Februari 2020)

Pelaksanaan program tahfidz di desa disimbur naik ini membutuhkan

dukungan dari warga setempat, tanpa adanya dukungan dari mereka maka

program ini berjalan tidak begitu baik. Dengan dukungan warga maka

Page 65: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

48

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

program ini berjalan dengan baik. Sebagaimana hasil wawancara dengan

salah satu Toko Masyarakat yang bernama Khalik ketua RT 07 beliau

mengatakan bahwa:

“Adanya program Tahfidz ini membuat kami merasa senang, karena dengan adanya program Menghafal Al-Qur‟an dapat membuat anak-

anak di desa ini menjadi anak yang cerdas, menjauhkan anak dari hal-hal yang tidak baik.” (Wawancara, 9 Februari 2020)

Senada yang dikatakan dengan kepala Desa Simbur naik Bapak Faisal

Ghaffar beliau mengatakan:

“Dengan adanya program tahfidz ini dapat menciptakan anak-anak

hafidz dan hafidzah, meningkatkan keimanan dan ketakwaan anak-anak dalam mengenal islam dan kitab sucinya, sehingga akan menjadi bekal bagi mereka untuk masa yang akan datang. dan dengan adanya

program tahfiz Qur‟an ini membawa nama baik desa ini dan dikenali banyak orang”(Wawancara, 9 Februari 2020)

Berdasarkan hasil observasi dengan salah satu Toko Masyarakat di desa

simbur naik bahwa mereka sangat mendukung adanya program tahfidz ini,

karena dengan ini dapat meciptakan generasi yang baik seorang hafidz dan

hafidzan, dan dapan membanggakan nama desa simbur naik” (Observasi, 9

Februari 2020)

Dalam program menghafal Al-Qur‟andi RTBQ (Rumah Tahfidz

Bustanul Qur‟an)ini lumayan banyak santri-santrinya dimana saya melihat

beberapa santri yang telah hafal 10 juz ke atas mereka diminta oleh ustadz

nya untuk membantu menyimak santri-santri yang hafalannya masih rendah

atau yang masih Nazhor. Sebagiaman hasil wawancara penulis dengan salah

satu santri yang menghafal 25 juz yakni Abdan Syakur mengatakan:

“Kami diminta oleh ustadz untuk menyimak bacaan santri-santri yang hafalannya masih rendah atau yang masih nazhor, karena kurangnya ustadz maka kami diminta untuk membantunya” (Wawancara, 2

Februari 2020)

Sementara yang dikatakan oleh santri yang bernama M. Nasir bahwa:

“Kami dimintak untuk membantu ustadz menyimak bacaan santri yang

masih rendah hafalannya, kami membuat beberapa kelompok agar enak mengatur nya” (Wawancara, 2 Februari 2020)

Page 66: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

49

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan hasil observasi penulis saat berkunjung di tempat

menghafal santri-santri RTBQ memang terlihat ada beberapa santri yang

diminta untuk membantu ustadz untuk menyimak bacaan-bacaan santri yang

hafalannya masih rendah atau masih nazhor, karena begitu banyak santrinya

dan ustadz nya Cuma dua orang, sepertinya terasa susah untuk megontrol

semuanya, karena terkadang ada anak-anak yang masih kecil kelihatannya

bermain-main saat menghafal Al-Qur‟an (Observasi, 2 Februari 2020).

2. Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anaknya Menghafal Al-Qur’an

di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur’an) Simbur Naik, Kecamatan

Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Motivasi dalam menghafal Al-Qur‟an adalah salah satu upaya untuk

menumbuh kembangkan seluruh aspek dalam mempersiapkan suatu

kehidupan yang mulia dan berhasil dalam masyarakat. Begitupula dengan

guru dan orang tua dalam memotivasi anak menghafal Al-Qur‟an

merupakan salah satu cara agar anak lebih giat menghafal dengan cara

berbagai kegiatan dan metode agar proses menghafal dapat terlaksana sesuai

yang ingin dicapai.

Upaya yang dilakukan orang tua dalam memotivasi anak untuk

menghafal Al-Qur‟an merupakan tugas dari orang tua tersebut untuk

mendidik anaknya menjadi anak yang dapat menghafal Al-Qur‟an. Upaya

tersebut diantaranya:

a. Memberi Nasehat kepada anak

Sebagaimana kita ketahui bahwa menghafal Al-Qur‟an merupakan

sebuah upaya menjaga dan memelihara keaslian ayat suci Al-Qur‟an agar

tidak dikotori dan dipalsukan oleh musuh-musuh Islam. Rasulullah SAW

sangat menganjurkan menghafal Al-Qur‟an karena disamping menjaga

kelestariannya, menghafal ayat-ayat adalah pekerjaan yang terpuji dan

amal yang mulia. Orang yang menghafal Al-Qur‟an merupakan salah

satu hambah yang ahlullah di muka bumi.

Page 67: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

50

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Allah SWT telah memberikan motivasi bagi para penghafal Al-

Qur‟an bahwa Allah akan memberi kemudahan bagi sapa saja yang akan

menghafalkannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-

Qamar (54:17):

نقذ غه يذهكش م ي كش ف نهز شا انقشآ

Artinya:”Sesungguhnya kami telah memudahkan Al-Qur‟an untuk

pelajaran. Maka adakah orang yang mengambil pelajaran.”

Dalam sebuah wawancara yang peneliti lakukan kepada orang tua

santri, Bapak H. Arsyad mengatakan bahwa:

“Upaya yang saya berikan kepada anak saya agar mau menghafal Al-Qur‟an yaitu dengan memberikan kepada dia penjelasan bahwa

betapa mulianya orang-orang yang menghafal Al-Qur‟an, yang mana orang yang menghafal Al-Qur‟an itu mendapatkan kehormatan dari sesama manusia di dunia dan akan mendapatkan

tempat yang tinggi di syurga kelak” (Wawancara, 29 januari 2020).

Sementara itu, pernyataan dari orang tua yakni Ibu Hikmah selaras

dengan yang dikatakan Ibu Masidang, mereka menyatakan:

“Saya mengatakan kepada anak saya tentang pentingnya menghafal Al-Qur‟an. Hal itu akan memberi kebahagiaan bagi kedua orang

tua dan di Syurga nanti akan dipasangkan di kepala penghafal sebuah mahkota perkasa” (Wawancara, 29 januari 2020).

Berdasarkan pendapat tersebut, apat dipahami bahwa Al-Qur‟an

adalah kalam Allah SWT, yang merupakan petunjuk bagi umat Islam

dalam kehidupannya di dunia ini. Memberikan pengertian kepada anak

tentang betapa pentingnya menghafal Al-Qur‟an merupakan hal yang

yang sangat baik, karena ingin membawa anaknya ke jalan yang benar,

karena kita tau juga manfaat bagi orang mampu menghafal Al-Qur‟an itu

sangat di ssayangi Allah SWT dan dikagumi banyak orang. (Observasi,

29 Januari 2020)

Salah seorang ustadz yang mengajar di RTBQ, yaitu Ustadz Ihsan

Daim juga memberikan sebuah motivasi kepada santrinya tentang

pentingnya mengahafal Al-Quran, beliau mengatakan:

Page 68: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

51

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

“Saya sering memberikan motovasi kepada santri/watidengan cara

memberi arahan serta pengertian tentang pentingnya menghafal Al-Qur‟an, dan saya juga membagikan cerita tentang pengalaman saya selama menghafal Qur‟an. Di antara keistimewaan yang saya dapat

dari menghafal Al-Qur‟an yaitu: dikagumi banyak orang. Saya pernah dipanggil untuk pergi ke Mesir, kebetulan ada keluarga saya

di sana tetapi saya tidak mau karena saya lebih milih mengabdi di kampung saya, yakni di RTBQ Simbur Naik. (wawancara, 5 Februari 2020)

Sebagaimana salah seorang santri RTBQ yang bernama Muftih

mengutarakan:

“Saya mulai menghafal sejak kelas 1 MTs sampai kelas 9 MTs,

awalnya saya menghafal 2-3 ayat, lama kelamaan meningkat menjadi 1 halaman sehari. Di RTBQ memang diwajibkan dalam

sehari menghafal 1 halaman dan sekarang mulailah saya menghafal dalam sehari itu minimal 2 lembar. Saya menghafal Qur‟an pertama karena kemauan saya sendiri dan juga berkat adanya

dorongan dari orang tua dan keluarga. Orang tua saya selalu memberi saya pengertian betapa mulianya bagi orang-orang yang

mampu mengahafal Al-Qur‟an dari situlah juga membuat saya lehih termotivasi untuk menghafal Al-Qur‟an. (wawancara, 3 Februari 2020)

b. Memberi Contoh atau Sebagai Panutan

Keterlibatan orang tua dalam mendidik anak menghafal Al-Qur‟an

sangat diperlukan. Orang tua harus bisa menjadi contoh anak mereka

agar senantiasa bersedia untuk menghafalkan Al-Qur‟an. Sebelum

menuntun anak menghafal Al-Qur‟an, hendaknya orang tua sudah hafal

terlebih dahulu sehingga anak percaya bahwa surah-surah bisa dihafal

dan anak tidak merasa tertekan karena orang tua yang menyuruhnya

menghafal sudah menghafal Al-Qur‟an lebih dahulu.

Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan kepada Ibu H. Karyati

beliau mengatakan:

“Saya terlebih dahulu mencontohkan bagaimana membaca Al-

Qur‟an yang baik, dan setiap ada waktu atau setiap habis shalat Maghrib saya selalu menghafal Al-Qur‟an sehingga anak saya lebih termotivasi karena melihat saya menghafal”. (wawancara,

29 Januari 2020)

Page 69: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

52

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Sedangkan yang dikatakan oleh Orang Tua, Ibu Raodah bahwa:

“Saya memberi contoh kepada anak saya bagaimana cara

menghafal Al-Qur‟an dengan tajwid yang benar, jika saya

melihat anak saya sedang melancarkan bacaannya, saya pasti mendekati dia. Dan jika ada bacaannya yang salah, maka saya

memberikan contoh yang benar”. (wawancara, 29 Januari 2020)

Hasil observasi penulis di lapangan, penulis melihat bahwa sebagian

orang tua memang menjadi contoh untuk anak-anaknya, mereka ikut

menghafal juga di rumah, mencontohkan cara menghafal dengan tajwid

yang benar, dan saat waktu selesai sholat magrib orang tuanya pun

menyuruh anaknya untuk menghafal atau melancarkan hafalannya.

Mengacu kepada hasil wawancara yang peneliti lakukan, terlihat

usaha yang dilakukan para orang tua yang itu sangat bagus, karena

sebagian orang tua santri/wati ikut menghafal Al-Qur‟an juga di rumah

supaya bisa memotivasi anaknya dalam menghafal Al-Qur‟an.

(Observasi, 29 januari 2020)

Untuk menegtahui kebenaran hal tersebut, maka dapat dilihat dari

hasil wawancara kepada santri yang bernama Auliyah dan Septi bahwa:

“Cara orang tua saya memotivasi agar saya lebih semangat menghafal Al-Qur‟an, mereka mencontohkan setiap habis Magrib terkadang dia menghafal juga, dan sering juga kalau mereka

melihat saya lagi melancarkan hafalan pasti dia mendekat terkdang menyimak bacaan saya, jika salah dia pasti memperbaikinya”.

(wawancara, 3 Februari 2020)

c. Memberi sangsi dan hadiah (riwerd)

Memberi sangsi salah satucara agar membuat anak lebih giat pergi

menghafal Al-Qur‟an, tetapi sangsi yang diberikan bukan sangsi yang

berat melainkan hanya mengurangi uang jajan nya ataupun tidak dikasih

uang jajan. Begitupun dengan memberi hadia dapat menciptakan

semangat anak untuk lebih giat menghafal Al-Qur‟an meskipun

hadiahnya hanya sederhana-sederhana saja.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh orang tua, Bapak Jamaluddin

bahwa:

Page 70: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

53

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

“Cara yang saya lakukan agar anak saya semangat untuk menghafal

Al-Qur‟an yakni, memberikan sangsi apabila dia tidak mau pergi menghafal Al-Qur‟an sangsinya tidak memberinya uang jajan jika tidak pergi, dan saya pun menjanjikan akan memberinya hadiah

jika dia rajin pergi menghafal dan jika hafalannya juga bisa mencapai target” (wawancara, 29 Februari 2020).

Hal serupa yang dilakukan oleh Ibu Hayati dan Bapak Kamaruddin

yakni:

“Memberikan sangsi dan hadia salah satu dapat membuat anak lebih

rajin pergi menghafal Al-Qur‟an sebab mereka takut jika tidak dikasi uang jajan, dan mereka juga senang jika dijanjikan hadia” (wawancara 29 Februari 2020)

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan bahwa ada sebagian

orang tua itu memang benar-benar tidak memberi uang jajan kepada

anaknya jika anaknya tidak mau pergi menghafal Al-Qur‟an, dan

memberinya hadia jika anaknya itu rajin pergi menghafal dan mau

mendengar omngan orang tuanya (Observasi, 29 Februari 2020)

Untuk membenarkan penjelasan orang tua diatas penulis

mewawancarai santri yang bernama Nurmutiara dia mengatakan:

“Orang tua saya terkadang memberi saya sangsi jika saya tidak pergi

menghafal Al-Qur‟an, disitu saya merasa takut jika saya tidak mendengar omongan beliau, dan saya pun tak ingin uang jajan saya

di kurangi atau tidak di kasih sama sekali, makanya saya langsung pergi. Dan membuat saja juga termotivasi sekali karena saya dijanjikan hadia jika saya rajin pergi menghafal apalagi kalau

hafalan saya sudah banyak atau mencapai target saya akan diberi motor” (Wawancara, 2 Februari 2020).

Berdasarkan hasil observasi penulis bahwa terlihat cara orang tua

menyuruh anaknya pergi menghafal begitu baik, karena dengan

memberinya sangsi, tidak memberinya uang jajan anak itu merasa takut

karena anak-anak itu pasti sangat membutuhkan uang. Dan memberinya

hadiah jika hafalan mereka mencapai target sampai-sampai ingin

dibelikan motor karena betapa menginginkan anaknya sukses menjadi

seorang hafidz dan hafidzah.

Page 71: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

54

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Sebagaimana hasil wawancara dengan Ustadz yang bernama Ghazali

Abbas mengatakan bahwa:

“Cara yang dilakukan memberi sangsi dan hadia adalah tindakan

yang terkadang sangat efektif untuk memacu kemampuan untuk menghafal Al-Qur‟an dan memberi semangat santri untuk rajin

pergi menghafal Al-Qur‟an” (Wawancara, 5 Februari 2020)

d. Memberi dukungan

Dukungan merupakan suatu intraksi yang positif atau prilaku

menolong yang diberikan kepada individu dalam menghadapi suatu

peristiwa atau kejadian yang menekankan dan dianggap penting dalam

proses kehidupan. Dukungan yang dirasakan oleh individu dalam

kehidupannya membuat individu tersebut merasa dicintai, dihargai, dan

diakui serta membuat dirinya menjadi lebih berarti dan dapat

mengoptimalkan potensi yang ada dalam individu tersebut.

Dukungan orang tua adalah sikap, tindakan, dan penerimaan

keluarganya terhdap anggotanya. Anggota orang tua memandang bahwa

orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan

bantuan jika diperlukan.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan orang tua

Ibu Nurlela orang tua mengatakan bahwa:

“Saya selalu memberi dukungan kepada anak saya apapun bentuknya asalkan itu hal yang baik, apalagi adanya RTBQ ini saya sangat mendukung anak saya karena saya ingin anak saya menjadi

seorang hafidz, dengan memberi dukungan yang kuat dapat membangkitkan semangat anak untuk menghafal Al-Qur‟an”.

(wawancara, 29Januari 2020) Sementara itu orang tua yakni Ibu Saidah mengatakan:

“Saya memberi dukungan yang kuat, salah satunya saya memberikan dia sepeda motor supaya dia tidak berjalan kaki ke RTBQ”.

(wawancara, 29 Januari 2020)

Dari hasil wawancara, terlihat bahwa salah satu usaha dalam

memotivasi anak yaitu memberikan dia dukungan. Dengan memberi

dukungan anak akan merasa bahwa orang tuanya memang

Page 72: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

55

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menginginkannya menjadi seorang penghafal Al-Qur‟an. Dan dukungan

inijuga memperlihatkan betapa senangnya orangtua melihat anaknya

sukses. (Observasi, 29 Januari 2020)

Untuk membenarkan perkataan orang tua diatas, seorang santri yang

bernama Abdan Syakur mengatakan bahwa:

“Orang tua saya sangat mendukung saya dalam menghafal Al-

Qur‟an, karena ia menginginkan anaknya menjadi seorang hafidz, setiap hari dia selalu mengingatkan saya untuk pergi menghafal, selalu memberi apa yang akan menjadi kebutuhan selama saya

menghafal Al-Qur‟an” (Wawancara, 3 Februari 2020).

Dalam hal ini tidak hanya orang tua yang mendukung anaknya

dalam menghafal Al-Qur‟an, akan tetapi toko masyarakat juga ikut

mendukunya jalannya proses Rumah Thfidz Bustanul Qur‟an di Desa

Simbur Naik. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Faisal Ghaffar:

“Cara yang kita lakukan untuk mensukseskan program Tahfidz ini dengan cara selalu memberi dukungan apapun yang dilakukan

asalkan itu hal yang baik, apalagi dengan program tahfidz ini sangat membuat desa ini akan maju, karena akan terciptanya

anak-anak hafiz dan hafidzah” (Wawancara, 9 Februari 2020).

Dari observasi yang penulis lakukan dengan salah satu Toko

Masyarakat bahwa beliau tidak diam saja melihat program tahfidz ini

melainkan dia pun ikut mendukung asalkan itu hal yang baik (Observasi,

9 Februari 2020).

3. Kendala orang tua dalam memotivasi anak menghafal Al-Qur’an di

RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur’an) Simbur Naik Kecamatan

Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Membentuk kepribadian anak kearah yang lebih baik khususnya

menghafal Al-Qur‟an, sebagian orang tua yang memegang teguh azaz-azaz

bimbingan secara utuh dan menerapkan dalam keseharian. Walaupun

sebagian orang tua yang baik memotivasi anaknya untuk pergi menghafal

Al-Qur‟an. Ada beberapa faktor yang menghambat terjadinya hAl-hal yang

demikian. Untuk lebih jelasnya dapat di simak wawancara sebagai berikut:

a. Anak yang tidak mentaati perintah orang tua

Page 73: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

56

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Ada beberapa kesalahan tertentu yang menyebabkan anak tidak

mentaati orang tua, padahal Islam menganjurkan kepada anak untuk

mentaati orang tua mereka selagi orang tua tersebut masih menganjurkan

anak untuk melakukan hal-hal yang baik. Mengenal hal ini, maka yang

menjadi penyebabnya adalah rendahnya motivasi orang tua untuk

mengajurkan anak-anak mereka untuk menghafal Al-Qur‟an. Hal ini

merupakan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan beberapa

orang tua santri/wati di desa Simbur Naik,.

Penyebab anak tidak mematuhi perintah orang tua yaitu:

1) Kecanduan Gadget (Smartphone)

Kemajuan teknologi sekarang ini sangat pesat dan semakin

canggih. Banyak teknologi canggih yang telah diciptakan membuat

perubahan yang begitu besar dalam kehidupan manusia di berbagai

bidang. Sekarang ini pengguna gadget tidak hanya berasal dari

kalangan pekerja. Tetapi hampir semua kalangan termasuk anak dan

belita sudah memanfaatkan gadget dalam aktivitas yang mereka

lakukan setiap hari. Hampir setiap orang memanfaatkan gadget

menghabiskan banyak waktu mereka dalam sehari untuk

menggunakan gadget. Oleh karenanya gadged juga memiliki nilai dan

manfaat tersendiri bagi kalangan orang tertentu. akan tetapi banyak

dampak negatif yang muncul dalam manfaat gadget bagi kalangan

remaja, anak, bahkan belita.

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Ibu

Saidah selaku orang tua dari Abdan Syakur mengatakan bahwa:

“Kendala yang sering terjadi itu apabila saat waktunya menghafal anak saya malas karena bermain gadged bermain game-game seperti pripayer, jika disuruh pergi menghafal tidak mau karena

sudah keasikan bermain, sehingga dapat menghambat hafalan-hafalannya”. (wawancara, 29 januari 2020)

Selaras dengan yang dikatakan oleh Ibu Nurlela dan Bapak

Jamaluddin bahwa gadged dapat merusak anak kami dengan bermain-

Page 74: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

57

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

main game sampai berjam-jam mereka bisa, terus jika disuruh pergi

menghafal terkadang mereka malas”. (wawancara, 29 januari 2020)

Sebagaimana yang dikatakan oleh saudara Abdan Syakur: ” Saya

mulai menghafal sejak kelas 8 MTs dan sekarang saya sudah kelas 12

MA. Saya menghafal karena dorongan dari orang tua karena dia ingin

melihat saya menjadi seorang hafiz Qur‟an, kendala pernah saya

berhenti 1 tahun menghafal karena saya takut pulang malam pada saat

itu saya belum tau naik motor, setelah itu saya tau naik motor orang

tua saya pun menyuruh saya untuk menghafal Al-Qur‟an lagi, dan

sekarang hafalan saya sudah 25 juz. Kendala lainnya kadang ada rasa

malas, karena asik bermain game”.(wawancara, 18 februari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa kendala yang

dihadapi orang tua itu dengan adanya gadged dimana membawa

dampak yang tidak baik untuk anak-anaknya, yang seharusnya

dimanfaatkan dengan baik tapi anak-anak sekarang malah

memanfaatkan gadged untuk kesenangan mereka.

2) Kecanduan Menonton Televisi

Hasil wawancara dengan orang tua yakni dengan Ibu Hikmah dan

Ibu Hayati mengatakan:

“Kendala yang saya hadapi pada saat menyuruh anak untuk pergi menghafal Al-Qur‟an saat dia sedang asik menonton TV apalagi sinetron kesukaannya tayang susah sekali untuk pergi menghafal

Al-Qur‟an”. (wawancara, 30 januari 2020)

Senada yang dikatakan oleh Bapak Arsyad, Ibu Raodah orang tua

dari bahwa menonton tv menjadi kendala bagi saya yang mana jika

disuruh tetapi tidak mau mendengar kan perintah saya karena keasikan

nonton. (wawancara, 30 januari 2020)

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan, pada saat

berkunjung ke rumah orang tua santi memang terlihat kendala orang

tua saat menyuruh anaknya untuk pergi menghafal Al-Qur‟an saat itu

anak-anaknya sedang asik menonton sehingga disuruh untuk pergi

menghafal Al-Qur‟an mereka tidak mau, karena sudah keasikan

Page 75: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

58

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

menonton film kesukaannya, mereka tidak mau mendengan apa yang

dikatakan orang tuanya. (Observasi, 29 Januari 2020)

Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan salah satu santri

yakni Kamelia bahwa:

“Yang membuat saya terkadang malas mau pergi menghafal Al-Qur‟an jika saya sudah menonton apalagi kalau film kesukaan saya yang tayang” (Wawancara, 2 Februari 2020).

Berdasarkan hasil observasi penulis bahwa terlihat saat orang

tuanya menyuruh anak nya untuk pergi menghafal tetapi anaknya

malah keasikan menonton televisi jadi anak itu membantah perintah

orang tuanya, dia malah memilih menonton (Observasi, 2 Februari

2020)

3) Kondisi Kelelahan pada Anak

Hasil wawancara peneliti dengan orang tua santri/wati, Bapak

Kamaruddin, Ibu Masidang mengatakan:

“Kendala yang kami hadapi itu adanya faktor kelelahan anak, dimana anak jika di perintahkan untuk pergi menghafal Al-

Qur‟an mereka malas karena capek atau lelah yang mana pagi harinya mereka sekolah dan pulangnya siang di sekolah juga

memiliki banyak aktivitas mungkin karna itu mereka terasa lelah”. (wawancara, 2 januari 2020)

Selaras dengan yang dikatakan oleh Ibu Karyati bahwa aktivitas

sekolah anak dapat menghambat proses hafalan anak kami, sehingga

mereka jika pulang dari sekolah terkadang malas karena kelelahan

habis pulang dari sekolah. (wawancara, 2 februari 2020)

Sebagaimana hasil wawancara peneliti terhadap santri RTBQ

yang bernama Septi: “Saya mulai menghafal dari kelas 8 MTs dan

sekarang saya sudah kelas 12 aliyah, saya sudah hafal 5 juz. Awal

saya menghafal itu Cuma 1-2 ayat lama kelamaan keningkat menjadi

3-4 dan sampailah 1 halaman dalam sehari, karena memang

diwajibkan sehari itu 1 halaman. Saya menghafal Al-Qur‟an karena

orang tua saya sangat mendorong, memberi semangat, dan selalu

menyuruh saya pergi menghafal jika waktunya tiba, karena orang tua

Page 76: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

59

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

saya ingin saya menjadi seorang hafizah. Adapun kendala yang

kadang terjadi itu ketika ada tugas dari sekolah”.(wawancara, 11

ferbruari 2020)

Hal diatas sama dengan yang diutarakan oleh beberapa santri

bahwa kendala yang dihadapi dalam mengahafal Al-Qur‟an salah

satunya adalah banyaknya tugas dari sekolah membuat mereka lelah

dan tidak bisa konsentrasi dalam menghafala Al-Qur‟an.

Dari hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan bahwa

terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala saat memerintahkan

anaknya untuk pergi menghafal Al-Qur‟an yakni anak kurang

mentaati perintah orang tuanya, dikarenakan adanya faktor dari

gedged, menonton Film kesukaannya, dan kelelahan anak saat pulang

dari sekolah.

4. Usaha orang tua mengatasi kendala dalam memotivasi anak menghafal

Al-Qur’an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur’an) Simbur Naik

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengatasi

kendala menghafal Al-Qur‟an dirumah yakni:

a. Membatasi penggunaan gadjed pada anak

Peranan orang tua yang harus selalu ikut mengontrol penggunaan

gedjed pada anak dan memberikan batasan waktu bermain gadjed. Saat

sekarang timbulnya alat-alat elektronik yang salah satunya (smartphone)

membuat anak lebih tertarik untuk bermain game, internetan. Sebagai

orang tua kita wajib memberi penjelasan bahwa handphone akan merusak

kita.

Maka sebaiknya kita membatasi nya dengan cara memberinya jadwal

penggunaan gadjed, karena dengan memberinya jadwal maka tidak

adalagi kendala saat meyuruh anak untuk pergi menghafal Al-Qur‟an,

sehingga anak bisa menghafal dengan baik.

b. Membatasi anak untuk menonton televisi

Page 77: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

60

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kita ketahui bahwa menonton televisi merupakan hal yang wajar,

akan tetapi menonton televisi sampai berjam-jam dapat membawa

dampak yang tidak baik bagi anak, apalagi jika anak mempunyai

kewajiban setiap harinya untuk pergi menghafal Al-Qur‟an, dikarnakan

dengan kecanduan menonton televisi dapat membawa kendala kita saat

menyuruhnya untuk pergi menghafal, jadi kita harus membatasi anak

dalam menonton televisi dengan cara menyembunyikan remot TV.

c. Mengatur waktu anak

Mengatur waktu anak merupakan hal yang sangat perlu dilakukan

orang tua. Mengatur waktu bagi anak sangat berguna bagi kehidupan

sehari-hari agar waktu yang digunakan tidak terbuang sia-sia, sehingga

dapat memanfaatkan waktunya dengan baik.

Selaku orang tua juga apabila anak pulang dari sekolah harus

mengatur waktunya ataupun melarang anak untuk melakukan kegiatan

yang tidak penting sebab anak memiliki kegiatan yang wajib dilakukan

yakni menghafal Al-Qur‟an.

Page 78: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

61

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang penulis paparkan di atas, maka sebagai

bab akhir dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Pelaksanaan program tahfidz Qur‟an dilaksanakan sesuai dengan jadwal

kegiatan tersebut dimulai dari jam 16:00-17:15, dan dilanjut dari jam 19:50-

22:15 tetapi pada malam hari nya itu hanya khusus putranya saja,

pelaksanaan tahfidz ini menggunakan metode Bin Nazhor, Tahfidz, Takrir,

Talaqqi, dan Tasmi‟.

2. Peran orang tua dalam memotivasi anak menghafal Al-Qur‟an di RTBQ

(Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak

Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

a. Memberi nasehat kepada anak

b. Memberi contoh atau sebagai panutan

c. Memberi sangsi atau hadiah (rewerd)

d. Memeberi dukungan

3. Kendala orang tua memotivasi anak dalam menghafal Al-Qur‟an di RTBQ

(Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kacamatan Muara Sabak

Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

1. Kecanduan Gadget (Smartphone)

2. Kecanduan Menonton Televisi

3. Kondisi Kelelahan pada Anak

4. Usaha orang tua mengatasi kendala dalam memotivasi anak menghafal Al-

Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfiz Bustanul Qur‟an) Simbur Naik Kecamatan

Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

a. Membatasi penggunaan gedjed pada anak.

b. Membatasi menonton televisi pada anak.

c. Mengatur waktu anak.

Page 79: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

62

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Saran

Melalui bab ini penulis akan memberikan saran yang mudah-mudahan bisa

menjadi kontribusi dan masukan orang tua dalam memotivasi anak untuk

menghafal Al-Qur‟an di Rumah Tahfidz Bustanu Qur‟an Simbur Naik Kec.

Muara Sabak Timur Kabu. Tanjung Jabung Timur. Adapun saran-saran penulis

kepada orang tua supaya lebih semangat dalam memotivasi anaknya untuk

menghafal Al-Qur‟an karena kita tau bahwa menghafal Al-Qur‟an itu

merupakan suatu keistimewaan bagi Allah karena berkat menghafal Al-Qur‟an

bisa membawa kita ke syurga Allah SWT. Adapun saran untuk Ustadz untuk

progam ini supaya lebih meningkatkan lagi semangat santri untuk menghafal

Al-Qur‟an, dan selalu diberi kesabaran dalam menghadapi santri-santrinya.

Dan untuk para santri dan santriwati patuhilah perintah orang tua mu, karna

apapun yang dikatakan itu semua demi kebaikan mu kelak.

C. Kata Penutup

Demikianlah bahasan skripsi yang dapat penulis tuangkan. Penulis

menyadari masih banyak terdapat berbagai kelemahan dalam pembahasan

maupun isinya. Kelemahan dan kekurangan tulisan skripsi ini bukanlah

kesengajaan penulis, tetapi hanya sampai disinilah kemampuan penulis dalam

menyusun karya ilmiah ini, namun penulis berharap agar pembaca sekalian

dalam memberikan kritik dan saran kepada penulis agar tulisan ini bisa

tersusun lebih baik dan sempurna lagi.

Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat diterima dan

dipergunakan sebagaimana mestinya..

Jambi, Maret 2020

Penulis

RIRIN ROYANI

NIM. TP.16157

Page 80: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2007), Al-Qur’an dan Terjemahan, Departeman Agama RI, Bogor:

Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Qur‟an.

Anonim. (2018). Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN STS Jambi.

Ahda bina Alfianto, 2011, Mudah Dan Cepat Menghafal Surat-surat Pi;ihan,

solo: Ziyad Visi Media.

Abdul Majid Khon, 2011, Praktikum Qira’at: Keanehan Bacaan Al-Qur’an

Ashim dari Hafash, Jakarta: Amzah.

Abdul Wahib, 2012, Al-Qur’an Sumber Peradaban, Jurnal Ushuluddin 97(2):

112-113

Abdul Wahib, 2015, Konsep Orang Tua Dalam Membangun Kepribadian Anak,

Jurnal Paradigma, 2(1): 2-7

Ahmad Syarifuddin, 2004, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai

AlQur’an, Jakarta: Gema Insani Press.

Ahmad Tafsir, 2008, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Ahsin W. Al-hafidz, 2000, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, Jakarta:

Bumi Aksara.

Ahsin Sakho Muhammad, 2017, Oase Al-Qur’an Penyejuk Kehidupan, Jakarta

Selatan: PT Qaf Media Kreativa.

Awaluddin, 2017, Anlisis Siatem Pembelajaran Tilawah dan Tahfidz Al-Qur’an di

Sekolah Dasar, Jurnal Edu Riligia 1 (2): 252-253.

Beni Ahmad Saebani, 2008, Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia.

Page 81: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dwi Prasetia Danarjati, dkk, 2014, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Fauzi Rachman, 2014, Islamic Teen Parenting, Jakarta: Erlangga.

Indra Keswara, 2017, Pengelolaan Pembelajaran Tahfidz Qur’an (menghafal al-

qur’an) di Pondok Pesantren Al-Husain Megelang, Jurnal Hanata Widya,

6(2): 63-64.

Juwariyah, 2010, Dasar-dasar Penddikan Anak Dalam Al-Qur‟an, Yogyakarta:

Teras.

Lexy J.Moleong, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT

Rosdakarya.

Lusi Nuryanti, 2008, Psikologi Anak, Jakarta: PT Indeks.

Mahmud,dkk, 2013, Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga, Jakarta:

Akademia Permata.

Munawir, 2017, Komunitas dan Pemikiran Hukum Islam, Jurnal Darussalam

9(1):127-128.

Mustofa Kamal, 2017, Pengaruh Pelaksanaan Program Menghafal Al-Qur‟an

Terhadap Prestasi Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Islam 6(2): 4.

Nana Syaodih, 2013, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ngalim Purwanto, 2004, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminta, 2007, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Sa‟ad Riyadh, 2008, Agar Anak Mencintai Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka AlKautsar.

Sahiron Syamsuddin, 2007, Metodologi Penelitian Living Qur‟an dan Hadis,

Yogyakarta: TH-Press.

Page 82: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Samiaji Sarosa, 2012, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, Jakarta: PT Indeks

Sa‟dulloh, 2008, 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani.

Selfia S.Rumbewas, Beatus M.Laka, Naftali Meokbun, 2018, Peran Orang Tua

Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik di SD Negeri Saribi,

Jurnal EduMatSains. 2(2): 202

Syaikh Musthafa Muhammad Imarah, 2002, Saripati Hadits Al-Bukhari, Jakarta:

Pustaka Al-Kautsar.

Zakiah Darajad,dkk, 2014, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.

Page 83: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 84: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 85: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Skripsi: Peran Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Menghafal Al-

Qur’an di Rumah di Desa Simbur Naik Kecamatan Muara

Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

A. Dokumentasi

1. Historis RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an Desa Simbur Naik

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

2. Geografis RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an Desa Simbur Naik

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

3. Struktur organisasi RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an Desa Simbur

Naik Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

4. Data santri

B. Observasi

1. Mengamati bagaimana menghafal Al-Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfidz

Bustanul Qur‟an Desa Simbur Naik Kecamatan Muara Sabak Timur

Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

2. Mengamati bagaimana cara orang tuamemotivasi anak dalam menghafal Al-

Qur‟an RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an Desa Simbur Naik

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

3. Mengamati kendala yang dihadapi orang tua saat memotivasi anak dalam

menghafal Al-Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an Desa

Simbur Naik Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung

Timur.

C. Wawancara

Orang tua

1. Bagaimana upaya orang tua dalam memotivasi anak untuk menghafal Al-

Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an Desa Simbur Naik

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

Page 86: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Apa bentuk motivasi orang tua terhadap anak dalam menghafal Al-

Qur‟an RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an Desa Simbur Naik

Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur?

3. Apa kendala yang dihadapi orang tua saat memotivasi anak dalam

menghafal Al-Qur‟an di RTBQ (Rumah Tahfidz Bustanul Qur‟an Desa

Simbur Naik Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung

Timur?

Ustadz

1. Bagaimana proses plaksanaan menghafal Al-Qur‟an di RTBQ?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan agar anak mudah menghafal Al-

Qur‟an?

3. Bagaimana cara yang baik agar anak lebih termotivasi untuk menghafal

Al-Qur‟an?

4. Metode apa yang digunakan dalam program tahfidz di RTBQ?

5. Apakah ada kendala yang membuat santri malas untuk menghafal Al-

Qur‟an?

Toko Masyarakat

1. Bagaimana menurut bapak adanya Rumah Tahfidz Bustanu Qur‟an?

2. Upaya apa yang bapak lakukan agar program Rumah Tahfidz Bustanul

Qur‟an dapat berjalan lancar?

Santri

1. Sejak kapan anda mulai menghafal Al-Qur‟an?

2. Apa yang menyebabkan anda mau menghafal Al-Qur‟an?

3. Upaya apa yang orang tua anda berikan sehingga anda mau menghafal

Al-Qur‟an?

Page 87: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR RESPONDEN

No Nama Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

H. Arsyad

Kamaruddin

Jamaluddin

Masidang

Saidah

Hikmah

Hayati

H. Karyati

Raodah

Nurlela

Orang Tua

Orang Tua

Orang Tua

Orang Tua

Orang Tua

Orang Tua

Orang Tua

Orang Tua

Orang Tua

Orang Tua

Page 88: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR INFORMAN

NO NAMA JABATAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Abdan Syakur

Noprisal

Wahyu

M. Nasir

M. Farhan

Muftih Mubarak

Nita Nurmutiara

Ifratiwi

Kamelia

Auliyah Fiqri Kalkar

Khalik

Faisal Ghaffar

Santri

Santri

Santri

Santri

Santri

Santri

Santriwati

Santriwati

Santriwati

Santriwati

Toko Masyarakat

Toko Masyarakat

Page 89: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DOKUMENTASI

1. Wawancara Dengan Orang Tua dan Santri

Page 90: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Wawancara Dengan Ustadz

3. Wawancara Dengan Toko Masyarakat

Page 91: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Kegiatan menghafal santri RTBQ

5. Tahap Penyetoran Hafalan

6. Salah Satu kegiatan Setiap Tahun (Wisuda Tahfidz)

7. Gedung RTBQ

Page 92: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENGHAFAL AL …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURICULUM VITAE)

Nama : Ririn Royani

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir: Jambi, 15 Maret 1999

Alamat : Dusun Pancasila, RT 007 Kec. Muara Sabak Timur, Kab.

Tanjung Jabung Timur

No Kontak : 082331007907

Pendidikan Formal:

No Tingkat Pendidikan Tahun Tempat

1

2

3

4

SD Negeri No. 13 Simbur Naik

MTs Bustanul Ulum Simbur Naik

MA Bustanul Ulum Simbur Naik

UIN Sultan Thaha Saifuddin

Jambi

2010

2013

2016

2020

Simbur Naik

Simbur Naik

Simbur Naik

Jambi

Motto Hidup

Man Jadda Wajada

Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan

Jambi, Maret 2020

Penulis

RIRIN ROYANI

NIM. TP 161575